BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Tipe Penelitian
3.1.
Tipe penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menyusun penelitian, sehingga proses penelitian dapat terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan deskriptif. Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rahkmat, 2009:24). Berdasarkan, tujuan tersebut maka penulis akan menggunakan metode survei adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Singarimbun (2006:3) mengatakan penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survei adalah individu. Menarik kesimpulan yang telah di sampaikan oleh para pendapat ahli Survei adalah penelitian yang menggunakan sampel dari sebuah populasi, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Peneliti akan menggunakan metode survei. Pada penulisan skripsi ini tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu memaparkan situasi atau peristiwa yang penyelidikannya hanya menuturkan, menganalisis dan mengklarifikasikan yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang fakta secara sistematis, logis dan akurat. Jadi dalam penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau
membuat prediksi, disini diartikan melukiskan variable demi variable, satu demi satu.49 Secara umum data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Kuantitatif adalah jenis penelitian yang membangun pengetahuan dan memperoleh kebenaran berdasarkan data-data terukur. Artinya data harus dikumpulkan, diolah, dianalisis dalam bentuk angka-angka dan lebih mencari kebenaran logika matematika dan statistika.50 Sifat penelitian deskriptif yang dipilih oleh penulis, berkaitan dengan judul yang dibuat oleh penulis yaitu tentang “Persepsi Mahasiswa Visual And Art Communication Angkatan 2010 Terhadap Logo Baru Yess! Magazine 2012.” 3.2.
Metode Penelitian Metode survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai
instrumen pengumpulan datanya, Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik.(Kriyantono, 2010:59).
Sedangkan menurut Kerlinger (1973) dalam buku Sugiyono (2007:7), Penelitian survei adalah “ penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis “. Menarik kesimpulan dari para pendapat ahli, metode penelitian survei adalah suatu penelitian yang melibatkan skala besar manusia maupun kecil dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang akan dibagikan kepada responden sebagai sampel. 49
Jalaludin rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Penerbit: Remaja Rosdakarya, Hal.24
50
Dani Vardiansyah,Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Prenada Media,2005), Hal.64
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian survei. Metode survey adalah metode penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner untuk alat pengumpulan data yang pokok.51 Berkaitan dengan penelitian penulis, metode survei digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dan keterangan secara faktual untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, yaitu “Persepsi Mahasiswa Visual And Art Communication Angkatan 2010 Terhadap Logo Baru Yess! Magazine 2012.” 3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa
manusia,hewan,tumbuh-tumbuhan,udara,gejala,nilai,peristiwa,sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.52 Menurut sugiyono dalam bukunya statistika untuk penelitian, populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta cirri-ciri yang telah ditetapkan.53 Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan Visual And Art Communication angkatan 2010, dengan jumlah populasi 77 or ang. Alasan dipilihnya mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan Visual And Art Communication angkatan 2010 tersebut karena sebagian besar mahasiswa memiliki intensitas cukup sering dalam membaca tabloid atau majalah. 3.3.2
Sampel Penelitian Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi.
51
Dani Vardiansyah, op.cit, Hal.67
52
Burhan Bungin, op.cit, Hal.99
53
Sugiono,2003.Statistika untuk penelitian.Alfa Beta, Bandung, Hal.13
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi.54 Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah keseluruhan populasi yang berjumlah 77 orang. 3.3.3 Teknik Sampling Dalam penelitian ini untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan sampel dengan teknik sampling jenuh, karena populasi kurang dari 100 orang. Maka teknik sampling yang diambil adalah semua anggota populasi sebanyak 77 orang mahasisswa visual art and communication angkatan 2010. Teknik ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh ( Riduwan, 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Hlm 248). Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus, maka jenis penelitian ini disebut sensus. 3.4
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1
Definisi Konsep Definisi konsep merupakan penjelasan konsep yang terkait terhadap penelitian ini.
Definisi konsep diambil sebagai acuan penulis dalam penelitiannya sebagi berikut : 1. Persepsi Persepsi merupakan cara personal seseorang untuk merasakan dan mengerti stimuli yang sampai pada individu. Persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulant. Stimulus yang diterima sesorang sangat kompleks. Dalam proses persepsi terjadi dua tahap yaitu tahap atensi dan tahap interpretasi. Pada tahap atensi yaitu dimana seseorang terekspos oleh suatu stimulus yang kemudian stimulus tersebut diterima seseorang dan masuk kedalam otak, setelah itu stimulus yang diterima diartikan, ditafsirkan serta diberi makna, hal tersebut terjadi pada tahap interpretasi.
54
Pabundu Tika,
Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, Cetakan Pertama,2006)hal.33
Proses dimana individu terekspos oleh stimulus, kemudian memberikan pendapat mengenai apa yang dilihat dan dirasakan lalu menafsirkan pesan, yang berlangsung mulai dari tahap atensi dan interpretasi yang kemudain kita sebut persepsi. Sedangkan pada penelitian ini dibatasi hanya dengan beberapa dimensi antara lain atensi, interpretasi dan kognisi “Persepsi Mahasiswa Visual And Art Communication Angkatan 2010 Terhadap Logo Baru Yess! Magazine 2012.” 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Tabel 3.1 Operasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran (Likert)
Sangat setuju= 5 1. Responden memperhatikan logo baru Yess! Magazine di majalah 2. Responden memperhatikan maksud dari Setuju = 4 logo baru Yess! Magazine Atensi (Perhatian)
3. Responden memperhatikan warna pada logo baru Yess! Magazine
Ragu - ragu = 3
4. Typografi pada logo baru Yess! Magazine mudah dibaca.
Tidak Setuju = 2 Sangat tidak setuju= 1
Sangat setuju= 5 1. logo baru pada majalah Yess! Magazine cukup efektif 2. Logo baru pada majalah Yess! Setuju = 4 Magazine cukup efisien
Persepsi Interpretasi (Penafsiran)
3. Tipografi/huruf Yess! Magazine menarik
Ragu - ragu = 3
4. Warna yang digunakan pada logo baru Yess! Magazine menarik perhatian
Tidak Setuju = 2
5. Tipografi/huruf Yess! Magazine pada majalah mudah dibaca
Sangat tidak setuju= 1
6. Pesan atau maksud dari kata Yess! Magazine mudah diingat
1. Responden mengerti maksud dari bentuk logo baru Yess! Magazine 2. Responden dapat menangkap maksud Kognisi dari bentuk logo baru Yess! Magazine (Pengetahuan) 3. Responden mengerti logo baru Yess! Magazine dapat tertarik untuk membaca majalah tersebut
4. Penggunaan logo Yess! Magazine mempengaruhu keinginan responden untuk berlangganan majalah tersebut setiap bulan
3.5
Validitas dan Reliabilitas Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Hasil penelitian yang reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Arti validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrument penelitian yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai validitas alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatan valid jika alat ini dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya. (Tika, Prabundu, 2006:65). Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2000:109)
3.5.1 Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan “sejauhmana instrument (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang diukur. Apabila benar, alat ukur itu dapat mengukur sifat obyek yang diteliti atau mengukur sifat lain.” (Kriyantono, 2006: 139) Soewarno (1987) dalam buku Ritonga (2004: 30) “mengatakan instrument pengukuran harus benar-benar mengukur konsep teori yang dianut dan bukan benar-benar mengukur konsep teori yang dianut dan bukan konsep lain.” Menurut Walizer dan Wienir (1986) dalam buku Ritonga (2004: 30) “suatu alat ukur dianggap valid jika definisi operasional benar-benar mengukur atau sesuai dengan definisi operasional”.
Jadi menurut penulis, validitas isi suatu alat pengukur yang ditentukan oleh sejauhmana isi alat ukur tersebut mewakili semua aspek berdasarkan teori-teori. Pada penelitian ini, peneliti menyesuaikan pernyataan yang ada pada kuesioner sebagai instrument dan memakai pengujian validitas kontruksi (Construct Validity) Selang waktu antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua sebaiknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh. Untuk mengetahui nilai korelasi faktor, digunakan rumus Product Moment Karel Pearson sebagai berikut :
∑
r= √* ∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) + * ∑
(∑ ) +
Keterangan : r
= koefisien pearson’s product moment
N
= jumlah individu dan sample
X
= angka mentah untuk pengukuran 1
Y
= angka mentah untuk pengukuran 2
∑
= jumlah
Tabel 3.1 Test Variabel Persepsi (X) RSP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12 13 14 TOTAL
A
5
3
4
4
5
4
5
3
5
4
3
4
5
4
58
B
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
3
4
58
C
5
5
4
5
4
3
4
3
5
5
4
3
3
4
57
D
5
4
3
4
3
5
3
4
4
3
4
4
4
5
55
E
5
4
3
3
4
3
3
5
4
5
4
3
4
5
55
F
4
3
5
4
4
5
4
4
3
5
5
4
5
4
59
G
5
4
3
5
4
4
3
5
3
3
5
4
3
5
56
H
5
4
3
3
3
4
4
3
3
4
5
4
3
3
51
I
3
3
5
4
3
3
3
4
2
3
3
2
4
3
45
J
5
4
5
3
4
4
5
4
3
4
3
4
4
3
55
TOTAL 47 39 39
39
38
39
39
39
37
40
40 35 38 40
549
Test Variabel Persepsi (X²) RSP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TOTAL
A
25
9
16
16
25
16
25
9
25
16
9
16
25
16
248
B
25
25
16
16
16
16
25
16
25
16
16
9
9
16
246
C
25
25
16
25
16
9
16
9
25
25
16
9
9
16
241
D
25
16
9
16
9
25
9
16
16
9
16
16
16
25
223
E
25
16
9
9
16
9
9
25
16
25
16
9
16
25
225
F
16
9
25
16
16
25
16
16
9
25
25
16
25
16
255
G
25
16
9
25
16
16
9
25
9
9
25
16
9
25
234
H
25
16
9
9
9
16
16
9
9
16
25
16
9
9
193
I
9
9
25
16
9
9
9
16
4
9
9
4
16
9
153
J
25
16
25
9
16
16
25
16
9
16
9
16
16
9
223
TOTAL
225
157 159 157 148 157 159 157 147 166 166 127 150 166
Tabel 3.3 Retest Variabel Persepsi ( Y ) RSP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TOTAL
Y²
A
4
5
4
5
4
4
4
3
4
3
5
3
3
3
54
2916
B
5
4
3
4
5
4
3
4
3
3
5
4
4
4
55
3025
C
5
4
3
4
4
3
3
5
3
4
5
5
3
3
54
2916
D
5
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
5
3
51
2601
E
4
3
5
3
5
4
3
4
3
3
3
4
3
4
51
2601
F
3
4
4
4
3
4
4
5
3
4
3
4
5
3
53
2809
G
5
4
4
3
3
5
3
3
3
4
5
3
3
4
52
2704
2241
H
3
4
3
5
3
4
3
5
4
3
3
3
4
3
50
2500
I
5
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
49
2401
J
4
3
3
3
3
5
4
3
3
4
3
4
3
4
49
2401
TOTAL
43
39
35
38
36
41
33
40
33
34
39
37
36
34
518
26874
Tabel 3.5 Test Uji Validitas ( Persepsi ) X² Y²
X
Y
58
54
3364
2916
58
55
3364
3025
3190
57
54
3249
2916
3078
55
51
3025
2601
2805
55
51
3025
2601
2805
59
53
3841
2809
3127
56
52
3136
2704
2912
51
50
2601
2500
2550
45
49
2025
2401
2205
55
49
3025
2401
2695
549
518
30295
XY 3132
26874
28499
Pearson’s Product Moment
r= r= r= r=
(∑ √,
√
∑
) (∑ ) (∑ )
(∑ ) - ,
(
(
) (
) (
) (
√(
√,
)(
-,
∑
-
(∑ ) )( )(
) ) (
)
)
r=
√
r= r = 0,76 Syarat minimum untuk menyatakan valid : Jika r hitung > 0,7 berarti dinyatakan valid Jika r hitung < 0,7 berarti dinyatakan tidak valid Pada penelitian “r” menunjukkan indeks korelasi antara test pertama dengan test kedua. Hasil korelasi itu akan menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrument. Mengenai tinggi rendahnya korelasi, berikut ini adalah nilai yang akan digunakan untuk koefisien korelasi, koefisien korelasi diartikan Guilford dalam buku Rakhmat (2012:29) sebagai berikut : Kurang dari 0,20
: hubungan lemah sekali
0,21-0,40
: hubungan rendah tetapi pasti
0,41-0,70
: hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90
: hubungan yang sangat tinggi atau kuat
> 0, 91
: hubungan sangat tinggi atau kuat sekali
Dilihat dari penghitungan di atas, diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat tinggi atau kuat. Nilai dari koefisien korelasinya sebesar 0,76. Jadi penelitian dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
3.5.2
Reliabilitas
Menurut Umar Husein (2002: 113). Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.Ada cukup banyak teknik yang bisa dilakukan dalam menghitung reliabilitas, salah satunya Test Retest (pengukuran ulang). Teknik uji reliabilitas ini dikenal pula dengan nama teknik Retest (Pengukuran Ulang) atau teknik antar uji. (Kriyantono, 2008: 145)
Test-
Reliabilitas tercapai bila koefisien korelasi antara pengukuran pertama dan kedua menunjukkan angka positif dan tinggi (mendekati+1.00). (Kriyantono, 2008: 144) Untuk mengetahui reliabilitas suatu alat pengukur dengan pengukuran ulang (Test Retest), kita harus meminta responden yang sama untuk menjawab semua pertanyaan dalam alat pengukur sebanyak dua kali. Selang waktu antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua, sebaiknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh waktunya. Reliabilitas adalah memiliki sifat dapat dipercaya. Dengan kata lain alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relative konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali oleh peneliti yang sama atau peneliti lainnya. (Kriyantono, 2006: 139) Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan reliabilitas hasil pengukuran yang apabila alat ukur digunakan berulang kali pada objek yang sama. Untuk reliabilitas pada penelitian ini, peneliti menggunakan perhitungan dengan teknik Alfa Crobanch.
Keterangan : r
= koefisien reliabilitas alpha
k
= jumlah item
∑
= total varians butir = jumlah varian
Tabel 3.6 Test Variabel Persepsi (X) RSP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TOTAL
A
5
3
4
4
5
4
5
3
5
4
3
4
5
4
58
B
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
3
4
58
C
5
5
4
5
4
3
4
3
5
5
4
3
3
4
57
D
5
4
3
4
3
5
3
4
4
3
4
4
4
5
55
E
5
4
3
3
4
3
3
5
4
5
4
3
4
5
55
F
4
3
5
4
4
5
4
4
3
5
5
4
5
4
59
G
5
4
3
5
4
4
3
5
3
3
5
4
3
5
56
H
5
4
3
3
3
4
4
3
3
4
5
4
3
3
51
I
3
3
5
4
3
3
3
4
2
3
3
2
4
3
45
J
5
4
5
3
4
4
5
4
3
4
3
4
4
3
55
TOTAL
47
39
39
39
38
39
39
39
37
40
40
35
38
40
549
Test Variabel Persepsi(X²) X²
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TOTAL
3364
25
9
16
16
25
16
25
9
25
16
9
16
25
16
248
3364
25
25
16
16
16
16
25
16
25
16
16
9
9
16
246
3249
25
25
16
25
16
9
16
9
25
25
16
9
9
16
241
3025
25
16
9
16
9
25
9
16
16
9
16
16
16
25
223
3025
25
16
9
9
16
9
9
25
16
25
16
9
16
25
225
3481
16
9
25
16
16
25
16
16
9
25
25
16
25
16
255
3136
25
16
9
25
16
16
9
25
9
9
25
16
9
25
234
2601
25
16
9
9
9
16
16
9
9
16
25
16
9
9
193
2025
9
9
25
16
9
9
9
16
4
9
9
4
16
9
153
3025
25
16
25
9
16
16
25
16
9
16
9
16
16
9
223
30295
225
157
159
157
148
157
159
157
147
166
166
127
150
166
2241
Setelah melakukan Test-Retest ke 10 responden, maka untuk menguji reliabilitas peneliti menggunakan rumus Alfa Crobanch yaitu :
Perhitungan tiap butir untuk memperoleh total varians butir menggunakan rumus : o
Butir pertama (∑ )
ab =
∑
(
)
ab = ab = ab = ab = ab = 0,41 o
Butir kedua dan seterusnya dilakukan dengan perhitungan yang sama. Total varians butir ∑
=
0,41+0,49+0,69+0,49+0,36+0,49+0,69+0,49+1,01+0,6+0,6+0,45+0,56+0,6
Menghitung jumlah varians (∑ )
=
∑
(
at = at =
)
at = at = at = 15,49 Menghitung Koefisien Reliabilitas Alfa Crobanch
r=(
) (1 -
r=(
) (1 –
∑
) )
r = ( ) (1 – 0,51) r = 1,07 . 0,49 r = 0,52
Setelah melakukan perhitungan uji coba reliabilitas, maka hasilnya menunjukkan reliabel atau handal, dengan hasil di atas 0,52. Maka penelitian ini dapat dilanjutkan.
3.6
Teknik Pengumpulan Data Menurut Ritonga (2004:39), kualitas data ditentukan oleh kualitas alat ukur dimana
jika alat ukurnya valid atau reliabel, datanya juga akan valid dan reliabel. Mengacu pada uraian diatas, untuk penelitian ini alat ukur yang digunakan penulis adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono (2008:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Penulis menggunakan skala likert ini karena data yang akan dikumpulkan merupakan data interval yang bersifat mengklasifikasikan, dan klasifikasi tersebut sudah merupakan tingkatan. Sehingga data interval ini angka sudah menunjukan mana yang lebih besar dan yang lebih kecil atau mana yang tinggi dan mana yang paling rendah. Tetapi masing-masing klasifikasi
yang berupa tingkatan tersebut tidak memiliki jarak yang sama.
(samianstat-wordpress,31 Oktober 2008) “Semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data, semakin mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya, semakin condong (bias) data yang terkumpul.”(Suharsimi Arikunto, 2010:265) Dalam riset kuantitatif dikenal metode pengumpulan data berupa : kuisioner (angket), wawancara (biasanya berstruktur), dan dokumentasi. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuisioner. Menurut Rachmat Kriyantono (2006:95), kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuisioner disebut juga angket. Kuisioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi langsung responden. Kuisioner bisa juga diisi saat peneliti datang sehingga pengisianya didampingi oleh peneliti, bahkan peneliti bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Kuisioner bisa diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan atas kehadiran peneliti. Kemudian hasilnya bisa dikirim atau diambil sendiri oleh peneliti.” Menurut Rachmat Kriyantono (2006:95) “terdapat beberapa jenis angket atau kuisioner, yaitu angket terbuka artinya bila pertanyaan diformulasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif jawabanyang diberikan oleh peneliti, dan angket tertutup yang artinya suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh peneliti. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda X atau √ .” Pada penelitian ini penulis menggunkan angket atau kuisioner tertutup (pertanyaan dengan jawaban yang sudah tersedia), dimana penulis menyediakan pilihan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden, sehingga responden hanya tinggal memberi tanda
pada setiap pilihan jawaban yang dikehendakinya. Untuk pernyataan
tertutup ini, dengan pengukuran Skala Likert secara umum menggunakan peringkat 5 (lima)
angka penilaian yaitu mulai dengan skala 1 sampai 5. Angka 5 menggambarkan “Sangat Setuju”, angka 4 menggambarkan “Setuju”, angka 3 menggambarkan “Ragu”, angka 2 menggambarkan “Tidak Setuju”, dan angka 1 menggambarkan “Sangat Tidak Setuju”.
3.7
Teknik Analisis Data Setelah semua data terkumpul lalu berikutnya adalah rencana analisis data. Pada
tahap analisis data peneliti membaca data melalui proses pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan ini mencakup proses mengatur data dan mengorganisasikan data kedalam suatu pola kategori. (Kriyantono, 2010:167). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiono (2009:206), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi ( tanpa diambil sampel ) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik responden.