Antisipasi Pencabutan Larangan Terbang, Indonesia Gandeng Belanda kttD://w\vw.temr30interaktif.com/kg/bisnls/2009/Q6/29/brk.2QQ90629-1844I0.id.htmm
Pemerintah Indonesia menenmi pemerintah Belanda untok membabas persiapan implementasi kerja sarna terkait kenaungkinan pencabutan larangan terbang oleh Uni Eropa. Kunjungan ke Belanda tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti, demikian dikatakan oleh Menteri Perhubungan, Jusnian Syafii Djamai Pertemuan ini juga terkait rencana maskapai nasional Garuda Indonesia untuk niembuka kembaii rute penerbangan ke Amsterdam, Belanda, pasca pencabutan larangan terbang. Prospek pencabutan larangan terbang sernakin terbuka lebar setelah laporan hasil peraeriksaan Tim Teknis Uni Eropa pada 15-18 Juni lalu yang menyatakan puas, sehingga berbagai teniuan yang sebelumnya dipersoalkan telah dianggap selesai oleh Tim Teknis. Terutama terhadap empat maskapai yang diajukan Departemen Perhubungan untuk diperiksa yaitu, Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Premi Air, dan Air Fast Indonesia. Volume 6 Nomor 4 Jitli 2009
Menurut Jusman, langkah pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah bagi pengenibangan rute luar negeri oleh maskapai nasional. Nantinya niaskapai-rnaskapai nasional hanya tinggal mengimplementasikan kerja sama yang telah disepakan". Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Tri Sunoko, turutnienjelaskan bahwa pertemuan itu dilakukan karena Amsterdam merniliki pangsa pasar yang potensiaL Oleh karena itu, jika rutenya dibuka kembaii, pennintaan pasar pasti bagus. Menurut beliauJndonesia dan Belanda memiliki hubungan eniosional yang erat Atas alasan itulah, pemerintah ikut rnenibantu mendorong dibukanya kembaii rate penerbangan ke Belanda. Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyali Satar, menyatakan akan terbang ke tiga kota di Eropa setelah larangan terbang restm dicabut. Kota pertama yang akan diterbangi maskapai pelat merah ini
589
Jurnat ffukum Internasional
adalah Amsterdam, Belanda. Kota 2010. Sebab, setidaknya dibutuhkan lainnya adalah London (rnggris) dan waktu minimal seinbilan bulan untuk Frankfurt (Jennan). niembuka kembati rute ke kota yang Emirsyah memperkirakan sebelumnyapernah diterbangi Garuda peinbukaan rute ke Amsterdam bam Indonesia ini. (Ni Fufu Anggraeni) bisa terealisasi pada semester satu
Pemerintah Optimises Larangan Terbang Dicabut Juni Mendatang kttjj://\y\v\v.temDointeraklif.com/hs/b{sms/2009/&5/22/brk.20090522-t7764.id.html
Departemen Perhubungan opfimis larangan terbang yang diberlakukan Uni Eropa sejak 2007 bakal dicabut Juni mendatang. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Harry Bhakti, mengatakan bahwa mereka sudah mendapat surat dan Komisi Uni Eropa yang berisi respons positif soal pencabutan larangan tersebut pada 18 Meilahi. Surat tersebut naerupakan jawaban dari pembicaraan langsung jarak jauh antara Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Tim Komisi Uni Eropa pada 8 Mei 2009. Pembicaraan itu nienjelaskan bahwa enana temuan International Civil Aviation Organization (ICAO) yang
590
tersisa telah dipenuhi. Hanya tiga teniuan di antaranya yang masih hams diverifikasi langsuag oleh Tim Uni Eropa yaitu, tentang operasional, pengawasan, dan pemberlakuan peraturan pemasangan alat-alat keselamatan. Rencananya Tim Uni Eropa akan nienieriksa langsung ke Indonesia pada tanggal 15 Juni 2009. Tiga teniuan yang sudah disetujui tersebut adalah soal perizinan, penambahan inspektur, dan tentang Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Nantinya seluruh temuan yang sudah dilaksanakan akan disanipaikan pada Sidang Komisi Uni Eropa di Brussel, Belgia, di akhir bulan Juni. (Ni Putu Anggraeni).
Indonesia Journal of International Law
International Lu\\n .Vtr
Penerbangan Dunia Bebas Karbon pada 2020 htto://w\iw.temDoiHteraklif.com/hs/bisnis/2009/06/08/brkJ0090608-180725.icJ.iiiinl
Asosiasi Penerbangan Udara Internasional (The International Air Transport Association/lA TA) menargetkan pertumbuhan no! karbon pada 2020. Koniitmen ini dicanangkan tidak lepas dari kondisi pada saat industri penerbangan menyumbang emisi gas buang yang lumayan besar. Direktur IATA, Giovanni Bisignani, menyampaikan komitmen lATAdalam rnencapai target tersebut di hadapan 500 pengusaha penerbangan dalarn Sidang Tahunan IATAke-65 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 8 Juni 2009.
pengurangan emisi karbon oleh indusiri penerbangan dilakukan melalui empat pilar yakni fokus pada perkembangan teknologi, operasional yang efektif, penggunaan infiastrukturyang efisien, dan menggunakan pertimbangan ekonomi yang positif.
Industri penerbangan merupakan industri yang pertama kali menyatakan komitmen secara resmi untuk mendukung pengurangan emisi gas karbon yang membahayakan kehidupan nianusia.
Komitmen industri penerbangan untuk mengurangi emisi gas buang ini tidak akan efektifjika tidak mendapat dukungan dari pemerintah. Oleh karena itu, Bisignani meminta The International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk membuat standar emisi gas buang untuk industri inanufaktur pesawat yang akan meniproduksi pesawat terbaru.
Demi mencapai target pertumbuhan nol karbon tersebut, ada tiga fase yang digunakan oieh industri aviasi. Pertama, efisiensi penggunaan bahan bakar setiap tahun sebanyak 1,5 persen sejak 2009 sampai 2020. Kedua, pertumbuhan karbon nol persen mulai 2020. Ketiga, pengurangan emisi karbon hingga 50 persen pada 2050.
Karbon yang dihasilkan seluruh pesawat yang beroperasi pada 2009 mencapai tujuh persen dari total karbon yang beredar. Jika industri penerbangan menerapkan empat pilar tadi, maka dua persen dari emisi karbon tersebut bisa dikurangi dalam waku dekat.
SelaJn itu, IATA mendesak pemerintah agar membuat aturan yang mendukung pembuatan bahan bakar alternatif (biofuel) secara berkelanjutan. Pemerintah juga disarankan bekerja sarna dengan proBisignani mengatakan, proses vider jasa penerbangan untuk
Volume 6 Nomor 4 Jn/i 2009
591
Jurnal Hitkum Intemasional
membangun proyek yang ranaah Konferensi Perserikatan Bangsalingkungan seperti Single European Bangsa untuk Perubahan Iklim di Sky dan NextGen. {Copenhagen, Denmark, pada Desember mendatang. Bisignani Kornitmen industri terhadap pertumbuhan nol karbon sangat mengatakan, lATAmendukung penuh penting. Apalagi pemerintah hams semua upaya pengurangan emisi gas menyiapkan program untuk rnengjkuti buang, (Ni Pu tu Anggraeni).
UE Mengusulkan "Blacklist" Maskapai Berlaku Se-Dunia htto://interriasional.komDas.cont/read/xmt/2&Q9/06/3Q/2iQ74985/ ue. usuL blacktist.maskauai. berlaktt.se-dunia
Pejabat Komisi Transportasi Uni Eropa, Antonio Tajani, mengusulkan dibuatnya daftar hitarn ataublacklist narna-nama maskapai penerbangan yang berlaku di seluruh dunia, naenyusul kecelakaan yang inenimpa pesawat Yemeni Air di Komoro. Menurut Tajani, jika ingin mendapatkan tingkat keselaniatan yang lebih baik, dibutuhkan dafiar hitam (black list) yang berlaku di sehiruh dunia. Black list rnaskapai Eropa sudah berjalan baik di Eropa, inimembenkangaransikeaniananbagi semua. Mcskipun demikian, akan sulit untuk memiliki tingkat keamanan yang sarna dengan Eropa.
bahwa penyelidik dari Perancis niencatat adanya pelanggaran oleh pesawat Yemenia yangjatuhbaru-bani ini dan maskapai ini pun sebenarnya sedang diawasi ketat oleh otoritas Uni Eropa. Tajani rnenarnbahkan, para ahli dari komisi transportasi Eropa akan segera rnenghubungi pihak Yemenia dan black list untuk kawasan Eropa akan segera diperbarui. Yemenia Air sendiri saat ini tidak tercantum dalam dafiar hitam tersebut Pihaknya, kata Tajani, juga akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan rnemeriksa tingkat keamanan dari penerbangan tersebut
Pesawat Yemenia rnengawali Senientara itu, Kementrian penerbangan dari Bandara Paris pada Transportasi Perancis menyatakan hari senin 29 Juni 2009 dengan Indonesia Journal of International La\v
InternationalLaiv in Ne\vs
inenggunakan Airbus A330-220 menuju Marseille kemudian raendarat di ibukota Yaman, Sanaa. Para penurnpang kemudian berganti pesawat Airbus A310 untuk menuju Kornoro inelalui Djibouti. Mereka
berganti pesawat karena kontrol di Eropa sangat ketat dan Eropa meroiliki black list, tetapi black list tersebut hanya berlakudi Eropa. (Ni Putu Aoggraeni).
Sertifikasi Tak Otomatis Ubah Pandangan Buruk Penerbangan Indonesia http://wmv.ter7ipomteraktif.com/ke/bisnis/2009/05/09/brk.20090509~i75312.id.hfml
Sertifikasi internasional kepada maskapai lokal tak otoman's nierubah pandangan buruk dunia terhadap dunia penerbangan Indonesia. Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, menilai operator penerbangan lokal saat ini sudah cukup baik rnenerapkan standar penerbangan intemasional. Namun, hai yang inenjadi tuntutan perbaikan dan dunia intemasional, terutama Uni Eropa, saat ini adalah peinbenahan regulator berikut produk hukumnya. Dudi mengatakan, beberapa negara seperti Arnerika Serikat dan Belanda sebenarnya sudah cukup mernpercayai operator penerbangan Indonesia, baik maskapai maupun bengkei perawatan. Apaiagi, beberapa maskapai juga menggunakan tenaga perawatan dari beberapa negara lain, seperti Singapura. Narnun dernikian, lernahnya pengawasan menyebabkan dunia penerbangan Indonesia mendapat rapor merah. Dia Volume 6 Nomor 4 Juii 2009
mencontohkan salah satu poin yang harus dipenuhi Indonesia dalam kasus larangan terbang Uni Eropa soal kurangnya sumber daya inspektorat, teknisi, dan investigator. Kalau hal tersebut dipenuhi, larangan terbang Uni Eropa pasti dicabut dengan sendirinya. Dia menyesalkan lambannya upaya pembenahan oleh regulator. Seperti diberitakan, Otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat (FAA) menyatakan perawatan pesawat oleh PT GMF AeroAsia telah menienuhi standar internasional. Kesimpulan iai nierupakan hasil audit FAA terhadap GMF pada tanggal 46Mei2009kernarin. Meski niemperoleh sertifikat internasional, Ganida dipastikan tetap befum bisa rnelayani penerbangan ke Eropa. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia rnasih terkena larangan terbang yang dikenakan Komisi Penerbangan