ANIMASI 2D UNTUK PEMBELAJARAN CARA MERAWAT JENAZAH PADA KB AISYIYAH TUNAS MENTARI BANJARNEGARA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Maulana Candra Septian 12.11.6519
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
ANIMASI 2D UNTUK PEMBELAJARAN CARA MERAWAT JENAZAH PADA KB AISYIYAH TUNAS MENTARI BANJARNEGARA Maulana Candra Septian1), Yuli Astuti2) 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
[email protected])
mempunyai fasilitas pendidikan yang cukup mendukung untuk pembelajaran seperti adanya komputer dan proyektor yang seharusnya digunakan untuk presentasi pembelajaran belum digunakan secara optimal. Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik dan bermaksud mengimplementasikan metode pembelajaran di dalam dunia pendidikan dengan membuat animasi 2D untuk pembelajaran Cara Merawat Jenazah sebagai sarana informasi dan pembelajaran bagi guru dalam menyampaikan materi pada siswa di KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan penelitian ini yaitu “bagaimana membuat animasi 2D untuk pembelajaran Merawat Jenazah pada KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara?”.
Abstract - This instructional video design done because children - early childhood difficult to give attention to the teacher - a teacher who was teaching. Therefore, to provide more closeness between teachers and students, should be given the delivery of material in the form of two-dimensional animation media add audio effects and the explanatory text that could attract the attention of children. This application will greatly assist the teacher - teacher educators in KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara. Collecting data in this study media refers to the curriculum that the teacher - teacher KB Aisyiyah Mentari Banjarnegara Tunas. The instructional media designers will use the software, among others Toon Boom Harmony, Adobe Illustrator CS6, Adobe After Effects CS6, Adobe Flash Professional CS6 and Adobe Audition, will also utilize the tools available in Adobe Master Collection CS6.
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini diberikan batasan masalah agar lebih fokus dalam pembuatannya yaitu : 1. Sasaran video pembelajaran ini hanya untuk siswa sebagai pengenalan materi Cara Merawat Jenazah. 2. Video pembelajaran Cara Merawat Jenazah ini hanya menampilkan animasi 2D dengan narasi menggunakan bahasa Indonesia. 3. Hanya dilakukan di KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara. 4. File format video yang digunakan pada video ini berupa mp4. 5. Resolusi layar pada video animasi adalah 1280x720.
The information contained in this application is made according to the material being taught and easy to understand and easy to operate user. With a design look quite interesting in terms of sound, images, and text. Keywords – Animation, Cara Merawat Jenazah, Instructural 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pemakaian media pembelajaran animasi 2D dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara, motivasi yang ditunjukkan siswa kurang pada waktu pembelajaran Cara Merawat Jenazah. Karena tidak adanya gambar bergerak, foto, video, musik ataupun permainan warna. Hal ini cenderung membuat siswa merasa bosan yang pada akhirnya menjadi pasif dalam menerima pelajaran. Padahal sekolah tersebut
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan media pembelajaran berbasis animasi dua dimensi untuk membantu guru dalam menyampaikan materi Cara Merawat Jenazah pada KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara agar memudahkan peserta didik dalam mengikuti pelajaran tersebut. 1.4.2 Tujuan 1. Membuat sebuah animasi 2D untuk pembelajaran Cara Merawat Jenazah.
1
2. Membantu mempermudah guru pengajar dalam menyampaikan materi pengenalan Cara Merawat Jenazah pada KB Aisyiyah Tunas Mentari Banjarnegara. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan mendapatkan informasi-informasi tentang permasalahan dari penelitian yaitu : 1.5.1
Menggunak an Adobe Flash CS3
untuk obyek 3
Metode Pengumpulan data
1.5.1.1 Observasi (Observation) Peneliti mengambil data dengan cara melakukan observasi langsung ke objek penelitian, mempelajari dan mencatat data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Sukma Aji Prasety o
1.5.1.2 Wawancara (Interview) Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara dengan semua pihak yang berkaitan dalam penelitian ini. 1.5.1.3 Kepustakaan (Library) Merupakan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku pustaka atau data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian.
Analisis dan Perancanga n Multimedia Interaktif 2D Untuk Memodifika si Mobil Pada Bengkel Oemah VW
gan fisik, hingga perkemban gan kognitif menggunak an Adobe Flash CS3 Memodifik asi secara virtual pada aplikasi dengan cara mengubah komponen yang akan dimodifikas i dan dapat dicetak hasilnya
Terdapat petunjuk pengguna an
2.2 Dasar Teori 2.2.1 Pengertian Video Video merupakan elemen multimedia yang paling kompleks kerena penyampaian informasi yang lebih komunikatif dibandingkan gambar biasa. Walaupun terdiri dari elemen-elemen yang sama seperti grafik, suara dan teks, namun video berbeda dengan animasi. Perbedaan antara video dan animasi terletak pada penyajiannya. Dalam video, informasi disajikan dalam suatu kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat hidup. [1]
2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini merujuk pada beberapa sumber ilmiah seperti makalah-makalah yang berasal dari penelitian yang sejenis serta teori-teori dasar yang menjadi bahan acuan. Terdapat beberapa penelitian media pembelajaran berbasis multimedia. Beberapa diantaranya, yaitu : Tabel 1. Tinjauan Pustaka N Penulis Judul Isi Perbedaa o. n 1 Yulian Bahan Ajar Memberika Terdapat Findaw Multimedia n informasi menu ati dan Interaktif kepada untuk Suprian Kewirausah siswa SMK presentas to aan SMK materi i Menggunak Keirausaha an Model an dengan Pembelajara model n Problem pembelajar Based an Problem Learning Based Learning 2 Lisda Pembuatan Menjelaska Terdapat dan Dr. Animasi n materi- tombol Seto Pembelajara materi interaktif Mulyad n Berbasis perkemban i, MPsi, Multimedia gan anak Psi Mata Kuliah dari Psikologi perkemban Perkembang gan janin, an perkemban
2.2.2 Format Video Beberapa video memiliki format yang berbeda dan kualitas yang berbeda-beda. [2] 2.2.2.1 AVI (Audio Video Interleaved) AVI merupakan format file video buatan Microsoft. Format ini merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan Microsoft sejak dirilisnya Windows 3.1. Kelebihan format file AVI adalah gambarnya lebih tajam dibandingkan ASF dan format file AVI berlaku untuk standar windows. [3] 2.2.2.2 MPEG (Moving Picture Experts Group) MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi standar kompresi file digital video-audio. Format ini memiliki beberapa jenis, berdasarkan pada kualitas gambar dan “lapisan” yang digunakanya yaitu MPEG-1, MPEG-2, atau MPEG layer 2, dan MPEG-4, ATAU MPEG layer 4. 2.2.2.3 WMV (Windows Media Video) WMV adalah format standar Windows. Meskipun WMV merupakan standar windows yang mendominasi
2
operasi sistem pasar saat ini, format ini tidak banyak digunakan sebagai standar video editing. WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI.
2.2.2.10 Flash Video Format Flash Video (FLV) merupakan format yang biasa digunakan untuk menyisipkan video ke dalam halaman web. Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam encode dalam cara yang sama ketika berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.
2.2.2.4 DiVX Dikembangkan oleh DiVX Networks, format video kompresi berbasis MPEG-4 ini memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap terjaga. Format ini sering disebut video MP3.
2.2.3 Standar Video Ada tiga standar video yang populer diseluruh dunia, yaitu SECAM (Sequential Couleur Avec Memorie), PAL (Phase Alternating by Line ), dan NTCS ( National Television Standard Committee), masing – masing standar video menggunakan kecepatan frame (frame rate) yang berbeda – beda dan digunakan pada wilayah yang berbeda di dunia.
2.2.2.5 MP4 File video MP4 bukan merupakan format file baru. Meskipun demikian, format file ini belum banyak didukung oleh kebanyakan software video player. Oleh sebab itu, diperlukan software khusus untuk bisa membuka dan memainkan file video dengan format MP4 ini. 2.2.2.6 Quicktime Format video multimedia keluaran Apple Computer untuk sistem operasi MacOS. Format video ini dapat berisi video, audio, animasi, dan virtual reality. Codec yang sering berada di dalam file QuickTime adalah Sorenson dan Cinepak. File Quicktime merupakan multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream yang telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal.
2.2.4 Pengertian Interaktif Berkaitan dengan dialog antara komputer dan terminal atau antara komputer dan computer. 2.2.5 Pengertian Animasi Menurut Vaughan animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar pada proyek multimedia dan halaman web yang dibuat. Banyak aplikasi multimedia menyediakan fasilitas animasi. [3] Animasi adalah serangkaian gambar yang bergerak dengan cepat secara kontinu yang memiliki hubungan antara satu dan lainnya. Ada dua metode animasi, yaitu tradisional dan modern.[4]
2.2.2.7 RealMedia Seperti WMV, format video ini dirancang untuk keperluan streaming dan dapat menampung file berupa video, audio, animasi, MIDI, serta presentasi. Transmisinya menggunakan protocol (RTSP). Dirilis oleh Real Networks. Codec yang biasanya ada didalam file video RealMedia adalah RealVideo.
2.2.6 Animasi 2D (Animasi 2 Dimensi) Menurut Vaughan Animasi 2D merupakan perubahan visual yang membuat suatu gambar di layar terlihat hidup pada sumbu X dan sumbu Y. [5]
2.2.2.8 ASF Singkatan dari Advance Streaming Format, dikeluarkan oleh Microsoft untuk keperluan streaming. Diterapkan dengan codec apa saja. Ada tiga bagian yang terkandung dalam file ASF : 1. Objek Header terkandung dalam file ASF. 2. Objek data termasuk media streaming. 3. Objek indeks opsional yang memberikan kontribusi untuk mengaktifkan akses acak ke data dalam file.
2.2.7 12 Prinsip Animasi Menurut Suyanto, M. dan Aryanto Yuniawan, terdapat 12 prinsip animasi yang harus diketahui oleh animator antara lain : [6] 1. Squash And Stretch Gerakan dari sebuah karakter tentunya masih dibagibagi berdasarkan fisik bendanya. Contohnya pada benda hidup yang berkulit lunak/berdaging yang dibuat lentur sehingga terlihat nyata. 2. Anticipation Persiapan gerakan sebelum gerakan dilakukan. Hal itu berguna agar tampak real bahwa sebelum melakukan gerakan, terlebih dulu terdapat gambar antisipasi/ancang-ancang. 3. Staging Keseluruhan gerakan dalam sebuah adegan dengan jelas dan detail direncanakan terlebih dahulu yang akan
2.2.2.9 3GP (3GPP Format File) Format video ini dihasilkan dari rekaman perangkat komunikasi mobile (handphone). Format 3GP menggunakan kecepatan putar 15 frame per detik (format video lain umumnya memakai kecepatan putar 25 fps untuk standar PAL dan 29,97 fps). Dalam praktek, format video 3GPP dapat dimainkan oleh QuickTime Player 7 dan Windows Media Player.
3
digambarkan sebagaimana sebuah “shot”, yaitu mencakup tentang angles, framing, dan scene length (durasi). 4. Straight-Ahead Action And Pose-To-Pose Perencanaan gambar untuk gambar yang berulang-ulang dibuat dengan sirkulasi runtut agar dapat terus dilanjutkan mulai saat awal gerakan hingga akhir gerakan. 5. Follow-Through And Overlaping Action Antisipasi sebuah gerakan yang kompleks pada karakter mengikuti hukum alam. Gerakan dengan banyak anggota badan tentu tidak bergerak secara bersamaan tetapi bergantian. Seperti halnya pada orang yang berjalan, ketika kaki kanan melangkah dan tangan kanan juga yang kedepan, maka animasi menjadi terlihat lucu. Jika gambar animasi orang berlari di atas diperhatikan, posisi terakhir rambut ada di bawah, dilanjutkan posisi awal rambut ke atas, dan demikian seterusnya. 6. Slow In-Slow Out Sebuah gerakan tentu akan mengalami proses dari lambat ke cepat, dan sebaliknya gerakan dari cepat ke lambat tentu tidak secara tiba-tiba berhenti. Biasanya di awal dan di akhir gerakan, gambar dibuat lebih banyak daripada di tengah. Pada bagian tengah diperlihatkan gerakan utuh dengan lebih sedikit gambar. 7. Arcs Arcs diartikan sebagai sebuah gerakan natural. Gerakan disesuaikan dengan circular (melingkar) dari melingkarnya sendi-sendi yang bekerja pada makhluk hidup. 8. Secondary Action Gerakan-gerakan pendukung gerak utama. Misalnya, pada gerakan berjalan seorang karakter, kepalanya sambil bergerak geleng-geleng. Kepala geleng-geleng hanya berfungsi sebagai pelengkao gerakan (secondary action). 9. Timing Timing terkadang tidak bisa dipikirkan. Penentuannya tentu membutuhkan jam terbang pembuat animasi. Timing berkaitan dengan bagaiman karakter berinteraksi secara alamiah. Timing juga berkaitan dengan hal yang harus dilakukan secara teknis untuk memutuskan berapa banyak gambar yang harus digunakan untuk menggambarkan suatu aksi. 10. Exaggeration Membuat gerakan pengembangan dari gerakan normal. Namun, gerakan itu sebaiknya tetap berpaduan pada gerakan natural yang dilebih-lebihkan. Biasanya, gerakan-gerakan itu digunakan untuk memberikan kesan yang menyangatkan atau untuk mendukung sebuah kelucuan. 11. Solid Drawing Merupakan sense (rasa) tentang cara pandang tiga dimensi terhadap penokohan seorang karakter berkaitan dengan goresan garis, shading, dan warna. 12. Appeal
Membuat nilai personaliti pada karakter yang dibuat. Seorang animator yang baik harus bisa memperlihatkan bahwa tokoh/karakter memiliki jiwa/nilai kepribadian tertentu tanpa harus didukung oleh sound effect. Jika hal tersebut berhasil, maka penambahan sound effect akan semakin menampakkan dan memperjelas kepribadian tersebut. 2.2.8 Materi Cara Merawat Jenazah Melalui wawancara yang dilakukan peneliti, materi yang akan dijadikan animasi 2D untuk pembelajaran adalah bagaimana Cara Merawat Jenazah yang mengacu berdasarkan menu pembelajaran PAUD. Pada materi ini anak-anak diajarkan merawat jenazah berdasarkan prosesnya, yaitu : (7) a. Menyiapkan segala sesuatunya untuk memandikan jenazah b. Memandikan jenazah (menggunakan boneka peraga) c. Mengkafani jenazah d. Anak-anak bersama-sama menyolati 2.3 Teori Analisis 2.3.1 Analisis SWOT Analisis SWOT mengandung empat bagian: 1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, dan 4) threats (T) atau ancaman. 1. Kekuatan menyatakan karateristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi. 2. Kelemahan menyatakan karateristik yang perlu diperbaiki agar memberikan keuntungan bagi organisasi. 3. Peluang menyatakan karateristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan. Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi. 4. Ancaman menyatakan karateristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya. 2.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai proses mempelajari kebutuhan pemakai untuk mendapatkan definisi kebutuhan sistem atau sistem itu sendiri. Pelaksanaan pekerjaan analisis kebutuhan sistem adalah mempelajari dan memahami persoalan. Pada tahap ini, seorang analis akan mempelajari masalah yang ada pada sistem yang sedang dikembangkan. Hasil analisis bisa disajikan dalam bentuk pertanyaan seperti berikut : 1. Siapa pemakai yang menggunakan sistem? 2. Dimana sistem akan digunakan? 3. Pekerjaan apa saja dari pemakai yang akan dibantu oleh sistem? 4. Apa saja cakupan dari pekerjaan tersebut, dan bagaimana mekanisme pelaksanaannya?
4
5. Apa yang menjadi kendala dilihat dari sisi teknologi yang digunakan atau dari sisi hukum dan standar?
animasi 2D diproduksi secara nyata untuk keperluan komersil. Kegiatan pasca produksi meliputi : [11] 1. Composite Tahap pewarnaan dalam sebuah adegan yang sudah selesai diambil kemudian digabungkan dengan background. 2. Pengeditan Adalah penggabungan semua scene yang diperlukan dalam sebuah video termasuk dalam proses pemotongan scene. 3. Pencampuran audio dan video/Rendering rendering merupakan proses pembuatan animasi 2D dengan menggabungkan file audio dan video kedalam video.
2.3.3 Analisis Kelayakan Sistem Sistem analis melakukan studi kelayakan untuk memperhitungkan apakah organisasi atau instansi di mana sistem tersebut dibuat dapat melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses pembangunan sistem atau tidak. Studi kelayakan adalah proses mempelajari dan menganalisis masalah yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. 2.4 Metode Perancangan Di dalam produksi animasi ini ada beberapa tahapan yang penting diantaranya adalah :
3. Analisis dan Perancangan
2.4.1 Pra Produksi Pra produksi merupakan tahap yang harus mempersiapkan bahan untuk produksi ke depannya. Bahan yang dipersiapkan yaitu naskah dan storyboard. [8]
3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk melakukan pendekatan bisnis dengan lebih mudah dalam suatu proyek. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), ancaman (threats). 1. Kekuatan (Strength) - Tersedianya infrastruktur siswa seperti adanya lcd proyektor disetiap kelas. - Dukungan dari guru untuk menggunakan video pembelajaran dalam penyampaian materi. 2. Kelemahan (Weakness) - Kurangnya pemanfaatan lcd proyektor yang telah disediakan dikarenakan pembelajaran kebanyakan masih menggunakan media konvensional. - Masih adanya sebagian guru yang asing dengan Animasi pembelajaran karena pengaruh usia. 3. Peluang (Opportunities) - Memungkinkan siswa lebih berkembang dengan cepat dalam menangkap materi pelajaran menggunakan video pembelajaran tersebut. - Memungkinkan guru untuk mengembangkan metode pembelajaran animasi 2D. 4. Ancaman (Threats) - Terjadinya pemadaman listrik yang menyebabkan proses belajar mengajar menggunakan media ini terganggu. - Adanya serangan virus yang menyebabkan rusaknya file atau komputer yang akan digunakan untuk menyampaikan media pembelajaran tersebut. - Terjadinya kerusakan pada LCD proyektor sehingga penyampaian media terganggu.
2.4.1.1 Naskah Adalah semua dokumen tertulis yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cetakan atau perbanyakannya dengan cara lain. 2.4.1.2 Storyboard Secara umum, storyboard merupakan ilustrasi dan penjelasan yang disusun menjadi gambar-gambar yang tersusun sebagai panduan pembuatan film. 2.4.2 Produksi Tahap produksi adalah periode dimana film animasi 2D diproduksi. Tahap ini meliputi : [10] 2.4.2.1 Layout Digunakan untuk menggambarkan hasil jadi dari visual film, penggunaan layout akan memudahkan seorang animator dan background artist untuk membuat animasi. 2.4.2.2 Key Animation Gambar key animator adalah sebuah awal dari bentuk animasi dalam frame sebagai patokan oleh animator untuk meneruskan sebuah gerakan. Disamping menyelesaikan key animasi, seorang key animator biasanya juga memiliki kemampuan untuk menghitung timing. 2.4.2.3 Background Adalah gambar latar yang digunakan untuk memberikan susasana dan tempat dalam video animasi. 2.4.2.4 Dubbing Merupakan proses merekam atau menggantikan suara untuk suatu tokoh karakter.
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Pra Produksi Secara sederhana, tahap pra produksi dalam pembuatan film dokumenter ini meliputi mengurus perijinan penulisan shotlist dan hunting lokasi.
2.4.3 Pasca Produksi Tahap pasca produksi adalah periode dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah video
5
1. Materi yang disampaikan agar lebih lengkap lagi, karena sangat disayangkan jika penyampaian materi kepada siswa kurang lengkap. 2. Dalam pembuatan animasi jumlah frame harus disesuaikan dengan jenis film atau gerak. Misalnya untuk jenis video dengan gerak lambat lebih membutuhkan banyak farme yaitu sekitar 24 frame/second dan untuk video dengan gerak yang cukup cepat bisa hanya menggunakan 8-20 frame/second. 3. Gerak dari karakter animasi diperhalus lagi agar apa yang sedang diperagakan terlihat jelas dan sesuai kenyataannya.
4.2 Produksi Setelah proses pra produksi dan konsep sudah ditentukan maka selanjutnya melalui tahap produksi, yang perlu diketahui dalam pembuatan film dokumenter ini, diharuskan melalui tahap pra produksi yang matang sebelum masuk ke tahap produksi dan pasca produksi. Adapun tahap produksi dalam pembuatan film dokumenter ini diantaranya, Perancangan film, hasil pengambilan gambar, manajemen file.
Daftar Pustaka [1] M. Suyanto. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Penerbit Andi. [2] Brigida. 2008. “Jenis Format File Video”. http://informatika.web.id/jenis-format-filevideo.htm. 27 April 2016 [3] Iwan Binanto. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya. [4] Yudistira dan Bayu Adjie. 2007. 3D Studio Max 9.0. PT Elex Media Komputindo. [5] Yunita Safitri. 2011. Teknik Film Animasi Dalam Dunia Komputer. SAINTIKOM 10.3 [6] Zaharuddin, G Djalle. 2007. The Making of 3D Animation Movie using 3D studioMax. Informatika. [7] Nibras, Salim. 2006. Program Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Bermain Raudhatul Athfaal Istiqlal. Jakarta. [8] M.Suyanto. 2005. strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi Offset. [9] Kreatif Production. 2009. Daftar Istilah Dalam Pembuatan Skrip/Skenario/Screenplay. http://www.kreatifproduction.com/daftar-istilahdalam-pembuatan-skripskenario/. 29 April 2016 [10] M.Suyanto (2005) strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi Offset. [11] M.Suyanto (2005) strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi Offset.
Gambar 1. Proses Produksi 4.3 Pasca Produksi Proses pasca produksi adalah proses editing file-file hasil dari proses produksi, mulai dari editing, compositing dan rendering.
Gambar 2. Proses Pasca Produksi 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 1. Animasi pembelajaran ini dalam pembuatannya telah dilengkapi dengan elemen multimedia yaitu gambar, teks, suara, dan efek animasi, sehingga animasi pembelajaran lebih menarik. 2. Animasi pembelajaran ini dibuat menggunakan software Adobe Photoshop CS6, Adobe Flash Profesional CS6, Adobe Premiere Pro CS6, dan Adobe Audition CS6. 3. Pada proses dubbing, suara yang terdapat pada video tersebut merupakan suara dari guru Kelompok Bermain Aisyiyah Tunas Mentari Banarnegara. Hal ini memberikan rasa penasaran kepada para siswa yang mendengarkannya sambil mengamati animasi yang ditonton.
Biodata Penulis Maulana Candra Septian, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Yuli Astuti, memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana MTI STMIK AMIKOM Yogyakarta, Lulus tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5.2 Saran
6