BAB IV ANALISIS PROBLEMTIKA MAHASISWA TARBIYAH
ANGKATAN 2009 STAIN PEKALONGAN DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI Bab ini membahas mengenai hasil analisis tentang Problemtika Mahasiswa Tarbiyah Angkatan 2009 STAIN Pekalongan dalam Penyusunan Skripsi. Bab ini berisi dua sub bab, yaitu pertama, mengenai analisis problematika mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Kedua, mengenai analisis strategi mahasiswa dalam penyusunan skripsi. A. Problem Mahasiswa Dalam Penyusunan Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang disusun oleh mahasiswa atas dasar penelitian dalam rangka penyelesaian studi program sarjana strata satu (S.1). Hari-hari menjelang batas akhir studi, mahasiswa banyak yang tertekan, bahkan putus asa, karena sindrom akhir studi dan beban menulis skripsi. Bagi sebagian besar mahasiswa, menulis skripsi adalah tugas teramat berat. Tekanan jiwa karena kesulitan menulis skripsi tersebut diderita bukan hanya oleh mahasiswa cerdas atau bodoh, miskin atau kaya, tapi oleh banyak mahasiswa. Menulis skripsi bukan pekerjaan mudah, selalu saja ada hambatan ketika mengerjakannya, baik menyangkut substansi penulisan maupun hal lain yang tidak ada kaitannya dengan penulisan skripsi. Hambatan-hambatan
74
75
tersebut tentu saja dicarikan penyelesaiannya, jika tidak kita akan merasakan dampak negatifnya. Oleh karena itu dibutuhkan kesungguhan dan perhatian yang serius selama penyusunan skripsi. Ada lima hal yang menjadi hambatan atau kesulitan dalam penyusunan skripsi yaitu: a.
Kesulitan dari dalam diri Kesulitan dari dalam diri mahasiswa adalah rasa malas. ketika menjadi mahasiswa tingkat akhir kebiasaan malas dan suka menunda merupakan penyakit yang sangat sulit dihindari dan di lawan.92 Ada beberapa mahasiswa yang mengalami rasa malas, seperti yang dialami oleh Uswatun Khasanah dan Durotun Nasikhah, ketika proses penyusunan skripsi timbul rasa malas yang akhirnya mengganggu proses penyusunan skripsi mereka. Rasa malas timbul karena terlalu banyak kesalahan penulisan dalam penyusunan skripsi, dan juga karena kurangnya pengetahuan meraka tentang metodologi penyusunan skripsi.
b.
Kesulitan dalam mencari sumber referensi Referensi adalah salah satu faktor terpenting dalam proses pembuatan skripsi. Pada umumnya, mahasiswa yang sedang melakukan penulisan skripsi, akan mendatangi perpustakaan di mana yang bersangkutan kuliah, untuk mencari literatur sebagai referensi. 93 Sumber referensi yang kurang akan mempersulit mahasiswa, Seperti yang dialami oleh Durotun Nasikhah dan Widya Murniati, mereka kekurangan buku referensi yang mununjang 92
Ali Bumi, Cara Mudah Menulis Skripsi 30 Hari Jadi, (Yogyakarta: Datamedia, 2009),
hlm. 12 93
http://bimbelskripsi.wordpress.com/
76
skripsi mereka. STAIN Pekalongan memang mempunyai koleksi buku yang cukup banyak, tetapi itu tidak menjamin semua buku yang diperlukan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Seperti judul buku tentang Motivasi kerja dan kelompok belajar. Oleh sebab itu mereka juga harus mencari buku referensi diluar perpustakaan STAIN Pekalongan. c.
Kesulitan dalam berkomunikasi dengan dosen pembimbing Pembimbing adalah orang yang sangat penting keberadaannya bagi mahasiswa penulis skripsi. Berdasarkan pengamatan peneliti, ada dosen yang sangat sibuk dan harus melayani banyak mahasiswa, atau menjadi dosen terbang di perguruan tinggi lain yang tersebar sehingga kesempatan untuk bertemu sulit. Pembimbing ditugaskan dengan tujuan untuk mendukung kesuksesan mahasiswa dengan membimbing penulisan skripsi menjadi lebih baik dan benar.94 Ada beberapa mahasiswa yang peneliti teliti mengalami kesulitan yang sama yaitu bertemu dengan dosen seperti Durotun Nasikhah, Zuwida Khusna, Alfa Hurmah, Rif’atul Zima Izzati, Munirotul Izzah, dan Widya Murniati. Mereka mendapatkan dosen pembimbing yang memiliki cukup banyak kesibukan, jadi waktu untuk bimbinganpun terbatas. Sebetulnya tugas dosen pembimbing wajib menyiapkan waktu untuk mahasiswanya. Hanya saja, tidak
semudah itu
seorang dosen mengimplementasikannya.
Banyak
mahasiswa pasrah ketika dosen pembimbingnya banyak melakukan kegiatan di
94
Ali Bumi, Op. Cit.
77
luar. Namun tidak semua dosen pembimbing memiliki tingkat kesibukan yang tinggi. sehingga membutuhkan waktu lama untuk proses bimbingan. Dengan adannya dosen pembimbing skripsi yang kompeten pada bidang penelitian mahasiswa, maka mahasiswa tidak terlalu sulit untuk menemukan saran dan kritik dalam menyusun sebuah skripsi. Namun dalam pelaksanaannya mahasiswa terkadang sulit untuk menemui pembimbing dikarenakan tingkat kesibukan dosen pembimbing. Berdasarkan pengamatan peneliti, ketika mahasiswa sulit untuk menemui pembimbing, keadaan psikisnya sedikit menurun, dari aspek motivasi dan minat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Dengan menurunya motivasi dan minat untuk menyelesaikan skripsi mahasiswa akan larut dalam waktu yang lama dalam penyusunan skripsi. Terkadang sampai satu tahun waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. d.
Kesulitan waktu Ketika mahasiswa sedang dalam proses penyusunan skripsi, banyak sekali rintangan yang berbeda-beda yang mereka hadapi, salah satunya adalah tawaran yang cukup menarik, seperti tawaran pekerjaan yang dialami oleh 3 dari 10 mahasiswa yang peneliti teliti, yaitu Raudhatul Khasanah, Alfa Hurmah dan Hasan Ali. Mereka mendapatkan tawaran pekerjaan, dan menerimanya, sehingga apabila mahasiswa tersebut sanggup membagi waktu antara pekerjaan dan menyusun skripsi, itu tidak akan berdampak buruk bagi studinya, tetapi jika mereka tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan menyusun skripsi, maka kesulitan yang akan mereka dapatkan.
78
e.
Mahasiswa kurang mengetahui metodologi penyusunan skripsi Skripsi adalah laporan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, untuk bisa menulis skripsi dengan baik dan mudah, penulisnya harus mengerti logika dan cara berfikir ilmiah, Artinya ia harus benar-benar menguasai metodologi penelitian yang ia gunakan. Kurangnya pengetahuan tentang metodologi penyusunan skripsi akan menghambat mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Seperti yang peneliti amati, mahasiswa cenderung mempunyai keinginan untuk segera membuat dan menyelesaikan skripsi tanpa memperdalam pengetahuan tentang metodologi penyusunan skripsinya.
B. Analisis Strategi Mahasiswa Dalam Mengatasi Problem Penyusunan Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa PAI angkatan 2009, dari hasil penelitian 10 mahasiswa menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam penyusunannya. Akan tetapi dalam beberapa wawancara mereka menyatakan mengenai beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengatasi problematika penyusunan skripsi tersebut. Dari beberapa mahasiswa menyatakan bahwa mereka mengatasinya dengan berbagai cara, diantaranya yaitu: 1. Tetap mengacu pada buku pedoman skripsi Dari hasil penelitian menyatakan bahwa buku pedoman skripsi yang disusun oleh STAIN Pekalongan itu penting, karena buku tersebut memberikan gambaran secara jelas mengenai langkah-langkah dalam
79
penyusunan skripsi. Seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa tarbiyah bahwa penyusunan skripsi itu harus tetap mengacu pada pedoman yang ada. Agar kesalahan penulisan dalam penyusunan skripsi sedikit bisa kita hindari. 2. Mengikuti saran-saran pembimbing Dari sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa mengikuti saran-saran pembimbing itu penting. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkakan oleh Durrotun Nasikhah, Rif’atul Zima Izzaty, dan Zuwida Khusna. Karena banyak mahasiswa yang menyatakan bahwa yang menjadi problem dalam penyusunan skripsi adalah dosen pembimbing. Tugas dosen pembimbing adalah membimbing dan mengajarkan mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Sehingga pembimbing akan memberikan saran-saran dan pengetahuan tentang skripsi. Dengan demikian, penyusunan skripsi akan lebih mudah dan sesuai dengan aturan penulisan di STAIN Pekalongan. 3. Sharing dengan teman yang lebih mengerti Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa melakukan sharing (bertukar pikiran) dengan mahasiswa lain atau kakak tingkat yang dianggap tahu dalam penyusunan skripsi. Banyak yang menganggap bahwa mengkomunikasikan dengan teman bisa mengurangi kesulitan dalam penyusunan skripsi. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa mahasiswa dalam penelitian ini, diantarannya Durrotun Nasikhah, Rif’atul Zima Izzaty, Munirotul Izzah, Uswatun Khasanah dan Zuwida Khusna.
80
Hal ini sesuai dengan problematika dalam penyusunan skripsi diatas yaitu kesulitan dalam berkomunikasi dengan dosen pembimbing. Apabila berkomunikasi dengan dosen pembimbing merupakan kesulitan, maka mengkomunikasikannya dengan teman yang lebih tahu bisa menjadi solusinya. Karena dengan demikian, itu akan membantu dalam proses penyusunan skripsi 4. Meningkatkan semangat Dari sebagian mahasiswa menyatakan bahwa meningkatkan semangat dalam mengerjakan skripsi sangat penting. Karena tanpa adanya semangat yang tinggi dalam diri mahasiswa dapat menggaggu proses penyusunan skripsi. Seperti yang dikatakan Anisatul Istiqomah, Raudhatul Khasanah dan Alfa Hurmah. Hal ini sesuai dengan kesulitan dari dalam diri. Dengan adannya semangat dari dalam diri, maka mahasiswa mempunyai dorongan untuk menyusun skripsi agar lebih cepat menyelesaikannya. 5. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya Dari hasil penelitian, ditemukan sebagian mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi mempunyai kesulitan membagi waktu, karena sebagian mahasiswa yang diteliti telah mendapatkan pekerjaan sebagai pengajar di sekolah, dan ada juga yang hanya sekedar menggantikan guru mapel yang sedang mengalami musibah. Seperti yang dialami oleh Raudhatul Khasanah, Alfa Hurmah dan Hasan Ali. Mereka mengaku
81
kesulitan dalam membagi waktu sehingga berdampak pada proses penusunan skripsi. 6. Mengupayakan referensi sebanyak-banyaknya Sumber referensi merupakan sebagian hal yang terpenting dalam proses penyusunan skripsi. Terutama yang berasal dari buku-buku di perpustakaan STAIN Pekalongan. Sebagian mahasiswa mengeluhkan sulitnya mencari buku-buku yang menunjang untuk penyusunan skripsi mereka. Seperti yang dikatakan oleh Durrotun Nasikhah, Rif’atul Zami Izzaty dan Widya Murniati. Untuk itu mereka berpendapat bahwa cara mengatasinya adalah dengan mencari sumber referensi diluar Perputakaan STAIN Pekalongan atau bisa juga melaui media internet.