No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
ANGKA RAMALAN III (ARAM III) 2010 VS ANGKA TETAP (ATAP) 2009 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI ;
Ramalan III tahun 2010 telah mencatat produksi padi subround I (Januari – April) tahun ini mengalami penurunan sebesar 2,92 persen (turun 9.242 ton gkg) jika dibandingkan subround yang sama tahun 2009. Realisasi penurunan di subround I ini disebabkan karena sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009 tercatat lebih kecil dibandingkan sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2008. Produksi padi selama tahun 2010 diperkirakan akan mengalami penurunan yakni sebesar 31.869 ton gkg (turun 3,63 persen).
;
Produksi jagung tahun 2010 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 24,25 persen. Perkiraan penurunan produksi ini bersumber dari adanya penurunan sisa luas tanaman akhir jagung bulan Desember tahun 2009 sebesar 8.228 hektar (29,4 persen) dibanding sisa luas tanam akhir bulan yang sama tahun 2008. Menurunnya curah dan hari hujan di akhir tahun 2009 dibanding tahun 2008, menyebabkan berkurangnya tanam jagung di daerah lahan kering bahkan di Nusa Penida banyak petani yang tidak bisa tanam jagung.
;
Penurunan produksi kedelai tahun 2010 diperkirakan mencapai 56,70 persen bila dibandingkan tahun 2009. Perkiraan penurunan produksi ini bersumber dari adanya penurunan sisa luas tanaman akhir kedelai bulan Desember tahun 2009 sebesar 227 hektar (25,9 persen) dibanding sisa luas tanam akhir bulan yang sama tahun 2008. Penurunan luas tanam kedelai dikarenakan petani lebih memilih menanam bunga pacar, hortikultura lainnya, dan bahkan di beberapa tempat dibiarkan kosong sampai waktu menanam padi tiba kembali.
A.
Angka Ramalan III 2010 (ARAM III’10) vs Angka Tetap 2009 (ATAP’09)
1.
Produksi Padi
Ramalan III tahun 2010 telah mencatat produksi padi subround I (Januari – April) tahun ini mengalami penurunan sebesar 2,92 persen (turun 9.242 ton gkg) jika dibandingkan subround yang sama tahun 2009. Realisasi penurunan di subround I ini disebabkan karena sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009 tercatat lebih kecil dibandingkan sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2008. Sisa luas tanaman akhir Desember tahun 2009 tercatat mencapai 39.565 hektar, sedangkan tahun 2008 tercatat mencapai 44.470 hektar tanaman padi. Berarti ada penurunan luas sisa tanaman akhir sebesar 4.905 hektar (turun 11,03 persen) tanaman padi di akhir tahun 2009, yang akhirnya berdampak pada penurunan luas panen padi subround I tahun 2010.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
1
Sedangkan untuk subround II (Mei – Agustus) 2010 dicatat produksi padi kembali mengalami penurunan yakni hanya sebesar 14,17 persen (turun 40.505 ton gkg) dan subround III (September – Desember) tahun 2010 produksi padi diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 6,47 persen (naik 17.878 ton gkg) dibanding subround yang sama tahun 2009. Estimasi produksi padi pada subround III tahun 2010 murni bersumber dari series dan model yang ada, belum ada koreksi dari faktor-faktor lain seperti kondisi cuaca, bencana alam, serangan hama, perilaku petani, ataupun program-program pemerintah lainnya. Bila Pemerintah Daerah Provinsi Bali tidak melakukan terobosan-terobosan maka produksi padi selama tahun 2010 diperkirakan akan mengalami penurunan yakni sebesar 31.869 ton gkg (turun 3,63 persen). Tabel 1 Perbandingan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai per Subround di Provinsi Bali antara ARAM III 2010 dan ATAP 2009 Januari - April Komoditas / Tahun
Mei - Agustus
September - Desember
Januari - Desember
Luas Luas Luas Hasil/ Ha Produksi Hasil/ Ha Produksi Hasil/ Ha Produksi Panen Panen Panen (kw/ha) (ton) (kw/ha) (ton) (kw/ha) (ton) (ha) (ha) (ha) (4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Hasil/ Ha Produksi (kw/ha) (ton)
(1)
(2)
Padi ARAM III 2010
51.459
59,72 307.328 45.653
53,74 245.339 51.054
57,63 294.228 148.166
57,16 846.895
ATAP 2009
52.968
59,77 316.570 49.275
58,01 285.844 48.040
57,52 276.350 150.283
58,47 878.764
Abs 2010 - 2009
-1.509
-0,05
-9.242
-3.622
-4,27
-40.505
3.014
0,11
17.878
-2.117
-1,32
-31.869
% 2010 - 2009 Jagung ARAM III 2010
-2,85
-0,08
-2,92
-7,35
-7,36
-14,17
6,27
0,19
6,47
-1,41
-2,25
-3,63
22.629
22,03
49.852
2.003
29,94
5.997
2.568
56,84
14.597
27.200
25,90
70.445
ATAP 2009
27.209
24,51
66.689
1.893
41,69
7.892
3.203
57,50
18.417
32.305
28,79
92.998
Abs 2010 - 2009
-4.580
-2,48
-16.837
110
-11,75
-1.895
-635
-0,66
-3.820
-5.105
-2,89
-22.553
% 2010 - 2009 Kedelai ARAM III 2010
-16,83
-10,12
-25,25
5,81
-28,18
-24,01
-19,83
-1,15
-20,74
-15,80
-10,03
-24,25
901
12,48
1.124
2.373
9,97
2.366
1.649
14,34
2.365
4.923
11,89
5.855
ATAP 2009
1.174
13,54
1.590
5.622
14,65
8.236
2.582
14,31
3.695
9.378
14,42
13.521
Abs 2010 - 2009
-273
-1,06
-466
-3.249
-4,68
-5.870
-933
0,03
-1.330
-4.455
-2,52
-7.666
% 2010 - 2009
-23,25
-7,83
-29,28
-57,79
-31,95
-71,27
-36,13
0,21
-36,00
-47,50
-17,51
-56,70
2.
(3)
Luas Panen (ha) (11)
(12)
(13)
Produksi Jagung
Untuk realisasi produksi jagung subround I (Januari – April) tercatat mengalami penurunan 16.837 ton pipilan kering (turun 25,25 persen) dibanding subround yang sama tahun 2009, sedangkan subround II (Mei – Agustus) produksi jagung kembali mengalami penurunan 24,01 persen dan subround III (September – Desember) tahun 2010 produksi jagung masih diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 20,74 persen, jika dibandingkan subround yang sama tahun 2009. Jadi secara total produksi jagung tahun 2010 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 22.553 ton pipilan kering atau 24,25 persen. Perkiraan penurunan produksi ini bersumber dari adanya penurunan sisa luas tanaman akhir jagung bulan Desember tahun 2009 sebesar 8.228 hektar (29,4 persen) dibanding sisa luas tanam akhir bulan yang sama tahun 2008. Menurunnya curah dan hari 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
hujan di akhir tahun 2009 dibanding tahun 2008, meyebabkan berkurangnya tanam jagung di daerah lahan kering bahkan di Nusa Penida banyak petani yang tidak bisa tanam jagung. Kondisi inilah yang menyebabkan luas panen pada subround I tahun 2010 menurun.
3.
Produksi Kedelai
Setelah stabilnya ketersediaan kedelai terhadap kebutuhan di masyarakat dan kurangnya dorongan pemerintah terhadap keberlanjutan peningkatan produksi kedelai, maka diramalkan produksi kedelai tahun 2010 akan kembali mengalami penurunan yang cukup besar setelah dua tahun terakhir terjadi produksi yang cukup tinggi terutama di tahun 2009. Penurunan produksi kedelai tahun 2010 diperkirakan mencapai 7.666 ton biji kering atau 56,70 persen bila dibandingkan tahun 2009. Perkiraan penurunan produksi ini bersumber dari adanya penurunan sisa luas tanaman akhir kedelai bulan Desember tahun 2009 sebesar 227 hektar (25,9 persen) dibanding sisa luas tanam akhir bulan yang sama tahun 2008. Penurunan luas tanam kedelai dikarenakan petani lebih memilih menanam bunga pacar, hortikultura lainnya, dan bahkan di beberapa tempat dibiarkan kosong sampai waktu menanam padi tiba kembali.
B.
Perkembangan Produksi Lima Tahun Terakhir (2006 – 2010)
1.
Produksi Padi
Produksi padi selama tahun 2009 terhitung mengalami peningkatan sebesar 4,56 persen atau hanya 38.299 ton gkg dibanding tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan luas panen yang mencapai mencapai 6.284 hektar (naik 4,36 persen), sedangkan perkembangan produktivitas padi tidak banyak berubah, hanya naik 0,10 kuintal/hektar (naik 0,18 persen) Dalam kurun waktu lima tahun yakni dari tahun 2006 – 2010, berdasarkan data yang ada produksi padi terus mengalami fluktuasi, kadang mengalami kenaikan kadang juga mengalami penurunan. Namun bila dihitung secara keseluruhan, produksi padi selama lima tahun terakhir masih mengalami trend peningkatan walaupun sangat kecil yakni rata-rata naik sekitar 1.501 ton gkg/tahun atau terjadi trend peningkatan sebesar 0,18 persen/tahun. Sedangkan data runtun luas panen padi dalam kurun lima tahun terakhir menunjukkan trend penurunan sebesar 598 hektar/tahun atau 0,40 persen/tahun. Trend produksi sedikit mengalami kenaikan karena masih didongkrak oleh adanya trend peningkatan produktivitas padi sebesar 0,33 kuintal/hektar/tahun atau 0,58 persen/tahun. Dari tiga subround yang ada dalam satu tahun, pada subround I (Januari – April) dan subround II (Mei – Agustus) produksi padi menunjukkan adanya trend penurunan masing-masing 344 ton gkg/tahun (0,11 persen/tahun) dan 3.595 ton gkg/tahun (1,38 persen/tahun). Sedangkan pada subround III (September – Desember) trend produksi menunjukkan adanya peningkatan sebesar 5.441 ton gkg/tahun (2,00 persen/tahun).
2.
Produksi Jagung
Secara total produksi jagung dari realisasi tahun 2009 terhitung masih terjadi peningkatan sebesar 19,81 persen dibandingkan produksi tahun 2008. Peningkatan ini terjadi karena kenaikan produksi yang cukup tinggi di subround I yakni mencapai 33,64 persen yang merupakan akibat peningkatan tanam di akhir tahun 2008 saat musim penghujan, sehingga secara total setahun luas Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
3
panen jagung naik 5.054 hektar (18,55 persen) dan produktivitas meningkat hanya 0,31 kuintal/hektar (1,09 persen). Peningkatan inilah yang mendongkrak produksi jagung di Provinsi Bali tahun 2009. Tapi bila dilihat perkembangan produksi jagung, dalam kurun waktu lima tahun terakhir berdasarkan data series yang ada produksi jagung terus mengalami fluktuasi. Namun kenyataannya bila dihitung secara keseluruhan, produksi jagung selama tahun 2006 – 2010 terus mengalami trend penurunan yakni produksi jagung rata-rata turun sekitar 1.915 ton pipilan kering setiap tahunnya atau terjadi trend penurunan sebesar 2,45 persen/tahun. Data runtun luas panen jagung dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan trend penurunan sebesar 233 hektar/tahun atau 0,83 persen/tahun. Selain itu juga produktivitas jagung juga menunjukkan trend penurunan sebesar 0,47 kuintal/hektar/tahun atau 1,68 persen/tahun. Pada tiga subround produksi jagung dalam satu tahun, pada subround I (Januari – April) dan subround II (Mei – Agustus) produksi jagung menunjukkan adanya trend penurunan masing 2.011 ton pipilan kering/tahun (3,47 persen/tahun) dan 1.653 ton pipilan kering/tahun (13,11 persen/tahun). Sedangkan pada subround III (September – Desember) trend produksi jagung menunjukkan adanya peningkatan sebesar 1.749 ton pipilan kering/tahun (23,01 persen/tahun).
3.
Produksi Kedelai
Setelah terjadinya perkembangan harga kedelai yang terus meningkat serta adanya realisasi produksi kedelai tahun lalu meningkat sebesar 11,96 persen, realisasi produksi kedelai subround I (Januari – April) tahun 2009 masih mengalami kenaikan cukup besar mencapai 21,84 persen (naik 285 ton biji kring). Pada subround II (Mei - Agustus) 2009 produksi kedelai masih mengalami peningkatan mencapai 121,34 persen (naik 4.515 ton biji kering), bila dibandingkan subround yang sama tahun 2008. Peningkatan produksi ini bersumber dari adanya peningkatan luas tanaman akhir kedelai pada bulan April tahun 2009 sebesar 3.493 hektar (370,41 persen) dibanding luas tanam akhir kedelai bulan yang sama tahun 2008. Namun dari runtun data tiga tahun terakhir, puncak panen kedelai selalu terjadi di subround II, sehingga biasanya panen kedelai di subround III kembali mengalami penurunan. Pola panen ini kembali terjadi pada subround III tahun 2010, yakni kembali terjadi penurunan produksi kedelai sebesar 14,01 persen. Tapi bila dilihat penghitungan produksi kedelai selama tahun 2009 masih terjadi peningkatan sebesar 45,03 persen (naik 4.198 ton biji kering). Kondisi ini dominan dikarenakan terjadinya peningkatan luas panen mencapai 3.033 hektar (47,80 persen) sebab produktivitas kedelai mengalami penurunan 0,27 kuintal/hektar (turun 1,84 persen). Bila ditinjau dari setiap subroundnya, ternyata di semua subround produksi kedelai mengalami trend penurunan. Pada subround I (Januari – April) rata-rata trend penurunan setiap tahunnya mencapai 19 ton (1,55 persen/tahun). Begitu pula pada subround II (Mei – Agustus) produksi kedelai juga menunjukkan adanya trend penurunan masing-masing 1.228 ton ton biji kering/tahun (16,87 persen/tahun). Sedangkan pada subround III (September – Desember) produksi kedelai agak stagnan atau rata-rata penurunan hanya 0,01 persen/tahun. Untuk perkembangan produksi total kedelai setahun, dalam kurun waktu lima tahun terakhir berdasarkan data series yang ada produksi kedelai terus mengalami fluktuasi. Bila dihitung perkembangannya, produksi kedelai selama tahun 2006 – 2010 terus mengalami trend penurunan yakni produksi kedelai rata-rata turun sekitar 1.247 ton biji kering setiap tahunnya atau terjadi trend penurunan sebesar 11,50 persen/tahun. Penyebab trend penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan luas panen dan produktivitas kedelai. Data runtun luas panen kedelai dalam kurun 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
waktu lima tahun terakhir menunjukkan trend penurunan sebesar 663 hektar/tahun atau 8,75 persen/tahun dan produktivitasnya mengalami trend penurunan sebesar 0,61 kuintal/hektar/tahun atau 4,23 persen/tahun. Tabel 2 Perkembangan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai per Subround di Provinsi Bali Tahun 2006 - 2010 Januari - April Komoditas / Tahun (1)
Padi ARAM III 2010 ATAP 2009 ATAP 2008 ATAP 2007 ATAP 2006 Abs (2010 - 2006) Avg (2010 - 2006) % (2010 - 2006) Jagung ARAM III 2010 ATAP 2009 ATAP 2008 ATAP 2007 ATAP 2006 Abs (2010 - 2006) Avg (2010 - 2006) % (2010 - 2006) Kedelai ARAM III 2010 ATAP 2009 ATAP 2008 ATAP 2007 ATAP 2006 Abs (2010 - 2006) Avg (2010 - 2006) % (2010 - 2006)
Mei - Agustus
September - Desember
Januari - Desember
Luas Hasil/ Ha Produksi Luas Hasil/ Ha Produksi Luas Hasil/ Ha Produksi Luas Hasil/ Ha Produksi Panen (ha) (kw/ha) (ton) Panen (ha) (kw/ha) (ton) Panen (ha) (kw/ha) (ton) Panen (ha) (kw/ha) (ton) (2)
(3)
(4)
51.459 52.968 51.705 46.915 56.512 (5.053) (1.263) (2,24)
59,72 59,77 59,25 57,17 54,63 5,10 1,27 2,33
307.328 316.570 306.370 268.214 308.705 (1.377) (344) (0)
22.629 27.209 21.993 17.256 23.195 (566) (142) (0,61)
22,03 24,51 22,69 22,60 24,96 (2,93) (0,73) (2,93)
901 1.174 881 772 895 6 2 0,17
12,48 13,54 14,81 15,00 13,40 (0,92) (0,23) (1,71)
(5)
(6)
(7)
45.653 49.275 46.733 49.161 46.445 (792) (198) (0,43)
53,74 58,01 57,99 56,47 55,92 (2,18) (0,54) (0,97)
245.339 285.844 271.012 277.612 259.720 (14.381) (3.595) (1)
49.852 66.689 49.902 38.999 57.895 (8.043) (2.011) (3)
2.003 1.893 2.038 3.068 3.020 (1.017) (254) (8,42)
29,94 41,69 44,88 45,75 41,75 (11,81) (2,95) (7,07)
1.124 1.590 1.305 1.158 1.199 (75) (19) (2)
2.373 5.622 2.584 1.801 4.952 (2.579) (645) (13,02)
9,97 14,65 14,40 14,35 14,70 (4,73) (1,18) (8,04)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
51.054 48.040 45.561 48.954 47.600 3.454 864 1,81
57,63 57,52 57,74 60,05 57,24 0,39 0,10 0,17
294.228 276.350 263.083 293.949 272.466 21.762 5.441 2
148.166 150.283 143.999 145.030 150.557 (2.391) (598) (0,40)
57,16 58,47 58,37 57,90 55,85 1,31 0,33 0,58
846.895 878.764 840.465 839.775 840.891 6.004 1.501 0,18
5.997 7.892 9.147 14.036 12.609 (6.612) (1.653) (13)
2.568 3.203 3.220 3.697 1.916 652 163 8,51
56,84 57,50 57,67 43,75 39,67 17,17 4,29 10,82
14.597 18.417 18.570 16.174 7.601 6.996 1.749 23
27.200 32.305 27.251 24.021 28.131 (931) (233) (0,83)
25,90 28,79 28,48 28,81 27,76 (1,87) (0,47) -1,68
70.445 92.998 77.619 69.209 78.105 (7.660) (1.915) (2,45)
2.366 8.236 3.721 2.584 7.279 (4.913) (1.228) (17)
1.649 2.582 2.880 3.180 1.728 (79) (20) (1,14)
14,34 14,31 14,92 14,70 13,69 0,65 0,16 1,18
2.365 3.695 4.297 4.675 2.366 (1) (0) (0)
4.923 9.378 6.345 5.753 7.575 (2.652) (663) (8,75)
11,89 14,42 14,69 14,63 14,31 (2,42) (0,61) (4,23)
5.855 13.521 9.323 8.417 10.844 (4.989) (1.247) (11,50)
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
5
C.
Pola Panen Tahun 2007 – 2009
1.
Pola Panen Padi
Pola panen padi di Bali selama tahun 2007 – 2009, memiliki 2 (dua) musim puncak panen. Musim puncak panen padi pertama tahun 2008 terjadi sekitar bulan Maret – Mei, yang merupakan musim panen tertinggi (panen raya), sedangkan musim puncak panen kedua terjadi pada bulan Agustus – Oktober. Untuk musim panen padi terendah pertama terjadi dari bulan Desember tahun sebelumnya sampai Januari tahun berikutnya dan masa panen terendah kedua terjadi pada bulan Juni – Juli. Gambar 1 Pola Panen Padi Tahun 2007 – R3 2010
Untuk tahun 2010 yang baru realisasi Januari - Agustus, diperkirakan pola musim puncak panen padi masih tetap terjadi pada bulan Maret – Mei seperti pola puncak panen tahun-tahun sebelumnya. Namun puncak panen yang paling tinggi (panen raya) terjadi bulan April 2010 sedikit agak bergeser yang sebelumnya tahun 2009 puncak panen tertinggi terjadi pada bulan Maret. Hasil panen bulan Maret – Mei 2009 bersumber dari kegiatan tanam padi pada bulan Desember 2008 – Januari 2009 yang merupakan rentetan kegiatan tanam padi tertinggi (tanam raya). Sehingga bulan Maret – Mei menjadi masa puncak panen padi pertama (panen raya) di Provinsi Bali. Sedangkan musim puncak panen kedua yang terjadi pada bulan Agustus – Oktober, merupakan hasil panen yang bersumber dari kegiatan tanam padi pada bulan Mei – Juli. Bulan puncak panen kedua pada tahun 2010 diperkirakan polanya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya yakni bulan Agustus 2010 panen padi sudah mulai lebih tinggi dari panen bulan sebelumnya. 2.
Pola Panen Jagung
Pola panen jagung di Bali selama tahun 2007 – 2009, memiliki pola yang hampir sama, yakni puncak panen terjadi sekitar bulan Maret, yang merupakan musim panen tertinggi (panen raya), sedangkan musim puncak panen terendah terjadi pada bulan Juni - Agustus. 6
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
Untuk tahun 2010 musim puncak panen jagung terjadi pada bulan Maret, sedikit agak bergeser dari tahun 2009 dimana puncak panen terjadi pada bulan Pebruari. Puncak panen bulan Maret 2010 bersumber dari kegiatan tanam jagung pada bulan Nopember - Desember 2008 yang merupakan rentetan kegiatan tanam padi tertinggi (tanam raya). Sehingga bulan Maret 2010 menjadi masa puncak panen (panen raya) jagung di Provinsi Bali. Gambar 2 Pola Panen Jagung Tahun 2007 – R3 2010
3.
Pola Panen Kedelai Gambar 3 Pola Panen Kedelai Tahun 2007 – R3 2010
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
7
Pola panen kedelai di Bali selama tahun 2007 – 2009, terjadi sekitar bulan Mei - Agustus yang merupakan musim panen tertinggi (panen raya), sedangkan musim puncak panen terendah terjadi pada bulan Januari - Maret. Untuk tahun 2010 diperkirakan musim puncak panen kedelai terjadi pada bulan Juli, puncak panen sama dengan tahun 2009 yang terjadi pada bulan Juli. Hasil panen bulan Juli 2010 bersumber dari kegiatan tanam kedelai pada bulan Mei - Juni yang merupakan rentetan kegiatan tanam tertinggi (tanam raya) sehingga bulan Juli 2010 menjadi masa puncak panen (panen raya) kedelai di Provinsi Bali.
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 47/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010
Informasi lebih lanjut hubungi: I Gede Suarta, SE Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]