No. 52/11/36/Th. VIII, 3 November 2014
PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) TAHUN 2014 LUAS PANEN PADI SAWAH MENINGKAT TETAPI PRODUKTIVITAS MENURUN
Berdasarkan Angka Ramalan (Aram) II tahun 2014, diperkirakan produksi padi mencapai 2,021 juta ton GKG atau menurun 61,69 ribu ton (2,96 persen) bila dibanding tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya luas panen padi ladang dan menurunnya produktivitas padi sawah maupun padi ladang.
Walaupun untuk komoditas padi sawah mengalami peningkatan luas panen sebesar 1,53 ribu hektar atau 0,43 persen bila dibandingkan tahun 2013, tetapi produktivitas padi sawah mengalami penurunan sebesar 1,22 persen dari 54,86 kuintal/hektar pada tahun 2013 menjadi 54,19 kuintal per hektar pada angka ramalan II tahun 2014.
Berdasarkan Aram II tahun 2014, diperkirakan produksi jagung mencapai 11,32 ribu ton pipilan kering, atau menurun sebesar 6,00 persen bila dibandingkan produksi tahun 2013 yang mencapai 12,04 ribu ton. Penyebab penurunan ini salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen jagung muda karena dianggap lebih menguntungkan khususnya di daerah sentra Pandeglang dan Lebak
Rasionalisasi anggaran pada program SLPTT Model untuk tanaman kedelai yang terjadi di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, mengakibatkan perluasan areal tanam (PAT) kedelai pada tahun 2014 tidak dapat dilaksanakan seluruhnya, sehingga produksi kedelai tahun 2014 menurun hampir 50 persen bila dibandingkan tahun 2013. Produksi kedelai tahun 2014 diperkirakan mencapai 5,61 ribu ton biji kering, atau turun 4,71 ribu ton (45,62 persen) bila dibandingkan tahun 2013.
A. PADI Produksi Padi tahun 2014 (ARAM II) diperkirakan mengalami penurunan sebesar 2,96 persen bila dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi padi ini sangat dipengaruhi oleh penurunan luas panen dan produktivitas. Walaupun untuk komoditas padi sawah mengalami peningkatan luas panen sebesar 1,53 ribu hektar atau 0,43 persen bila dibandingkan tahun 2013, tetapi produksi padi sawah lebih rendah 0,80 persen bila dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan turunnya produktivitas padi sawah sebesar 1,22 persen dari 54,86 kuintal/hektar pada tahun 2013 menjadi 54,19 kuintal per hektar pada ramalan II/2014. Penurunan produktivitas padi sawah salahsatunya diakibatkan oleh meningkatnya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu hama Wereng Batang Coklat (WBC) dan hama tikus di Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 52/11/36/Th.VIII, 3 November 2014
1
beberapa daerah sentra produksi padi sawah. Sementara itu, Penurunan yang signifikan terjadi pada komoditas padi ladang, dimana luas panen padi ladang tahun 2014 diperkirakan menurun 46,09 ribu hektar atau turun 35,88 persen dan produktivitasnya menurun 1,12 kuintal/hektar atau turun 3,26 persen bila dibandingkan tahun 2013. Penurunan luas panen yang signifikan pada padi ladang salah satunya disebabkan oleh rasionalisasi anggaran SLPTT sehingga program perluasan areal tanam (PAT) untuk padi ladang menjadi berkurang dan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Luas Tanam Padi Sawah di Provinsi Banten Per Bulan (Realisasi tanam Jan-Ags) Tahun 2011-2014 70000 60000
60482
55626
55484 51414
Hektar
50000
48149
40000
50,992 47778
50706
47,887
Luas tanam pada bulan Juni dan Juli 2014 lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya
40,501 37,370 34025 35114
33704
2011
30000 21584
20000
17080 16,720 15565 12913
19333
10000
29682
2012 19,474
2013
14324
14,505 12410 8881
12480
2014
4619
0 1
2
3
4
Bulan
5
6
7123 6,263 5850 2886
7
8
Pada grafik luas tanam per bulan di atas, terlihat luas tanam padi sawah di bulan Juni dan Juli 2014 memiliki pola yang berbeda dengan bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Di bulan Juni dan Juli 2014, jumlah penanaman padi sawah masih cukup besar yaitu 47,89 ribu hektar di bulan juni dan 14,50 ribu hektar di bulan juli 2014. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran tanam yang dilakukan oleh petani. Pada musim kemarau 2014, yang biasanya dimulai bulan Juni, curah hujan masih cukup tinggi khususnya di daerah Banten Selatan, sehingga petani masih tetap melakukan penanaman padi sawah. Walaupun luas panen padi sawah meningkat pada tahun 2014 tetapi, produktivitas padi sawah mengalami penurunan sebesar 0,67 kuintal/hektar atau turun 1,22 persen bila dibandingkan tahun 2013. Selain pengaruh cuaca, menurunnya produktivitas ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bila dibandingkan tahun 2013. Berdasarkan survei ubinan diketahui bahwa intensitas serangan OPT untuk kategori serangan berat meningkat 19,16 persen bila dibandingkan tahun 2013.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 52/11/36/Th.VIII, 3 November 2014
Tabel 1 Produksi Padi di Provinsi Banten, 2012-2014 Uraian (1)
Perkembangan 2012 - 2013 Absolut Persen (5) (6)
Perkembangan 2013 - 2014 Absolut Persen (7) (8)
2012
2013
2014 (Aram II)
(2)
(3)
(4)
362.636
393.704
382.646
31.068
8,57
(11.058)
(2,81)
51,45
52,92
52,84
1,47
2,86
(0,08)
(0,16)
1.865.893
2.083.608
2.021.913
217.715
11,67
(61.695)
(2,96)
333.868
356.374
357.904
22.506
6,74
1.530
0,43
53,01
54,86
54,19
1,85
3,49
(0,67)
(1,22)
1.769.746
1.955.174
1.939.565
185.428
10,48
(15.610)
(0,80)
28.768
37.330
24.742
8.562
29,76
(12.588)
(33,72)
33,42
34,41
33,28
0,99
2,96
(1,12)
(3,26)
96.147
128.434
82.349
32.287
33,58
(46.086)
(35,88)
Padi (Sawah+Ladang) Luas Panen (ha) Produktivitas(ku/ha) Produksi (ton) Padi Sawah Luas Panen (ha) Produktivitas(ku/ha) Produksi (ton) Padi Ladang Luas Panen (ha) Produktivitas (ku/ha) Produksi (ton)
Keterangan: Bentuk hasil produksi padi: Gabah Kering Giling (GKG)
Penurunan luas panen dan produktivitas padi ladang di Banten lebih banyak disebabkan oleh karena adanya rasionalisasi anggaran untuk program perluasan areal tanam (PAT) yang mengakibatkan pengurangan bantuan sosial yang meliputi benih bersertifikat, pupuk, dan saprodi. Hal ini mengakibatkan petani enggan untuk menanam padi ladang. Dampak dari keadaan tersebut dapat dilihat pada penurunan luas panen padi ladang tahun 2014 yang diperkirakan menurun 46,09 ribu hektar (35,88 persen) dan produktivitasnya menurun 1,12 kuintal/hektar atau turun 3,26 persen bila dibandingkan tahun 2013.
Produktivitas Padi Sawah Banten Tahun 2010-2014 2010
57,80
2011
2012
2013
2014
Produktivitas padi sawah Mei-Agustus 2014 lebih rendah dibanding tahun 2013.
56,18 54,95 54,23
50,32
Jan-Apr
52,77 52,48 51,58 50,84 49,89 48,94
Mei-Agt
48,44
Sep-Des
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 52/11/36/Th.VIII, 3 November 2014
3
B. JAGUNG DAN KEDELAI Tahun 2014, diperkirakan produksi jagung mengalami penurunan bila dibanding tahun 2013 yaitu turun sebesar 6,00 persen dengan capaian produksi sebesar 11,32 ribu ton pipilan kering. Faktor yang mempengaruhi penurunan produksi jagung ini adalah pergeseran pola panen dari panen tua (pipilan) ke pola dipanen muda karena sebagian petani di Banten Selatan seperti Pandeglang dan Lebak merasa lebih untung bila dipanen muda. Sedangkan untuk daerah Tangerang dan Serang penurunan luas panen jagung karena adanya alih komoditas tanaman menjadi menanam hortikultura seperti labu dan kacang-kacangan. Sementara itu produktivitas jagung pada angka ramalan II tahun 2014 juga mengalami penurunan sebesar 0,27 kuintal per hektar atau turun 0,79 persen bila dibandingkan tahun 2013. Tabel 2 Produksi Jagung dan Kedelai di Provinsi Banten, 2012-2014 Uraian (1)
2012
2013
2014 (Aram II)
(2)
(3)
(4)
Perkembangan 2012 - 2013 Absolut Persen (5) (6)
Perkembangan 2013 - 2014 Absolut Persen (7) (8)
Jagung Luas Panen (ha)
3.074
3.583
3.395
509
16,56
(188.00)
(5.25)
Produktivitas(ku/ha)
31,94
33,60
33,33
1,66
5,20
(0,27)
(0,79)
Produksi (ton)
9.819
12.038
11.316
2.219
22,60
(722.29)
(6.00)
Luas Panen (ha)
5.213
7.928
4.139
2.715
52,08
(3,789)
(47.79)
Produktivitas(ku/ha)
11,09
13,02
13,57
1,93
17,40
0,54
4,15
Produksi (ton)
5.780
10.326
5.615
4.546
78,65
(4,711)
(45.62)
Kedelai
Keterangan: 1. Bentuk hasil produksi jagung: Pipilan Kering
2. Bentuk hasil produksi kedelai: Biji kering
Sementara itu, penurunan produksi kedelai tahun 2014 di Banten salah satunya adalah karena adanya rasionalisasi anggaran pada tahun 2014 sehingga program SLPTT Model untuk perluasan areal tanam (PAT) kedelai khususnya di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak sebesar 2.000 tidak dapat terealisasi. Produksi kedelai tahun 2014 diperkirakan hanya mencapai 5.615 ton atau mengalami penurunan produksi sebesar 4.711 ton (45,62 persen) bila dibandingkan tahun 2013. Walaupun luas panen kedelai mengalami penurunan tetapi produktivitas kedelai mengalami peningkatan dari 13,02 kuintal per hektar pada 2013 menjadi 13,57 kuintal per hektar di tahun 2014 atau naik 4,15 persen. Perkembangan Luas Panen dan Produksi Kedelai Tahun 2010-2014 (Tahun 2014 berdasarkan Aram II 2014) 16000
8000
0
4
2 0 10
2 0 11
2 0 12
2 0 13
2 0 14
Lua s P a ne n ( ha )
9220
4 7 19
5 2 13
7928
4 13 9
P ro duk s i ( t o n)
12 8 0 6
5885
5780
10 3 2 6
5 6 15
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 52/11/36/Th.VIII, 3 November 2014
METODE PENGHITUNGAN ANGKA RAMALAN II PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA 2014 Data produksi padi dan palawija tahun 2013 yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini merupakan Angka Tetap (ATAP), sedangkan data tahun 2014 merupakan Angka Ramalan. Metodologi yang digunakan untuk penghitungan Angka Ramalan II (ARAM II) tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Ramalan Luas Panen Subround 1 (Januari-April) 2014 : didasarkan pada realisasi luas tanaman Januari-April 2014. 2. Ramalan Produktivitas Subround 1 (Januari-April) 2014 : didasarkan pada hasil ubinan sub round 1 (Januari-April) tahun 2014. 3. Ramalan Produksi Subround 1 (Januari-April) 2014 : Ramalan Luas Panen Subround 1 x Ramalan Produktivitas Subround 1. 4. Ramalan Luas Panen Subround 2 (Mei-Agustus) 2014 : didasarkan pada realisasi luas tanaman MeiAgustus 2014.. 5. Ramalan Produktivitas Subround 2 (Mei-Agustus) 2014 : didasarkan pada hasil ubinan sub round 2 (Mei-Agustus) tahun 2014. 6. Ramalan Produksi Subround 2 (Mei-Agustus) 2014 : Ramalan Luas Panen Subround 2 x Ramalan Produktivitas Subround 2. 7. Ramalan Luas Panen Subround 3 (September-Desember) 2014 : Agustus tahun 2014.
didasarkan luas tanam akhir
8. Ramalan Produktivitas Subround 3 (September-Desember) 2014 : didasarkan pada series produktivitas September-Desember tahun-tahun sebelumnya. 9. Ramalan Produksi Subround 3 (September-Desember) 2014 : Ramalan Luas Panen Subround 3 x Ramalan Produktivitas Subround 3. 10. Ramalan Luas Panen Januari-Desember 2014 : Penjumlahan ramalan luas panen Subround 1 + Subround 2 + Subround 3. 11. Ramalan Produksi Januari-Desember 2014 : Penjumlahan ramalan produksi Subround 1 + Subround 2 + Subround 3. 12. Ramalan Produktivitas Januari-Desember 2014 : Ramalan produksi Januari-Desember dibagi ramalan luas panen Januari–Desember.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 52/11/36/Th.VIII, 3 November 2014
5
BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail :
[email protected] Website : banten.bps.go.id
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 52/11/36/Th.VIII, 3 November 2014