ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN BETHESDA TULUNGAGUNG BAB I PENGERTIAN Pasal 1 1. Yang dimaksud dengan Yayasan BETHESDA adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, yaitu meningkatkan kesejahteraan anak, keluarga dan masyarakat. 2. Yayasan BETHESDA didirikan dengan Akta Notaris, No. 19, pada tanggal 8 Agustus 1980, terdaftar pada Departemen Sosial RI, No. 1143/Y/PSSM/1980, Kanwil Depsos Provinsi Jawa Timur No. 161/BS-2/1090. 3. Yayasan BETHESDA didirikan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya, berkedudukan di Tulungagung, alamat: Jalan Panglima Sudirman V/28, Kelurahan Kenayan, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Selanjutnya dalam ART ini disebut Yayasan. BAB II USAHA–USAHA DAN KERJA SAMA Pasal 2 1. Untuk mengembangkan pelayanannya Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha sesuai dengan maksud dan tujuan serta tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. Kegiatan usaha dapat dilakukan dengan mendirikan suatu badan usaha atau ikut serta dalam suatu badan usaha, di bidang paenyantunan anak (panti asuhan), pendidikan, dan kesehjateraan keluarga. 3. Di dalam melakukan kegiatan usahanya Yayasan, dapat mengadakan kerja sama dengan instansi pemerintah, badan usaha, lembaga sosial, lembaga agama, lembaga masyarakat dan dengan perorangan. 4. Kerja sama dilakukan atas dasar saling menguntungkan, dan tidak mengikat. BAB III ORGAN YAYASAN Pasal 3 1. Yang dimaksud dengan Organ Yayasan adalah Pendiri, Pembina, Pengurus, dan Pengawas, dan Penyantun, yang mempunyai fungsi, wewenang serta tugas masing-masing secara jelas diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan. 2. Pendiri Yayasan adalah sekelompok orang yang secara bersama-sama dan bersatu hati mendirikan Yayasan. 3. Pembina Yayasan adalah a. Perorangan dari unsur Pendiri, dan/atau unsur Penyantun yang dipilih berdasarkan keputusan rapat Yayasan, dengan masa bakti yang sudah ditetapkan. b. Pendeta GKJW Jemaat Tulungagung dengan masa bakti sesuai dengan masa baktinya di Jemaat Tulungagung. 3. Pengurus Yayasan adalah perorangan dari unsur Pendiri, dan/atau Penyantun yang dipilih dan diangkat melalui keputusan rapat Yayasan, terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,dan Bendahara. 4. Pengawas Yayasan, adalah perorangan dari unsur pendiri dan/atau Penyantun yang dipilih dan diangkat berdasarkan keputusan rapat Yayasan, untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan Yayasan yang dilaksanakan Pengurus. 5.Penyantun Yayasan adalah perorangan dari warga GKJW Jemaat Tulungagung yang dipilih dan diangkat berdasarkan keputusan rapat Yayasan. 6. Personalia Pembina, Pengurus dan Pengawas, tidak diperbolehkan merangkap menjadi personalia di antara organ Yayasan itu sendiri atau pengurus badan usaha yang didirikan oleh Yaysan.
1
BAB IV TUGAS DAN HAK ORGAN YAYASAN Pasal 4 Pembina 1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pelayanan serta perkembangan Yayasan. 2. Melaksanakan pembinaan dalam rangka tercapainya maksdud dan tujuan Yayasan. 3. Pembina berhak memperoleh biaya transpor dan biaya lain, bantuan sosial, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Yayasan. 4. Masa bakti Pembina 5 (lima) tahun. Pasal 5 Pengurus 1. Melaksanakan tugas kepengurusan Yayasan baik ke luar maupun ke dalam. 2. Bertanggung jawab atas kelancaran kepengurusan atau pengelolaan serta kegiatan pelayanan Yayasan. 3. Dalam menjalankan kepengurusan, pengurus dapat membentuk, menghentikan dan membubarkan kegiatan Yayasan berdasarkan keputusan rapat. 4. Pembina berhak memperoleh biaya transpor dan biaya lain, bantuan sosial, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Yayasan. 5. Masa bakti Pengurus 5 (lima) tahun. Pasal 6 Pengawas 1. Melakukan tugas kepengawasan terhadap Pengurus di dalam menjalankan kegiatan dan pengelolaan keuangan dan harta kekayaan Yayasan. 2. Memberikan saran kepada Pengurus dalam rangka tercapainya maksud dan tujuan Yayasan. 3. Pengawas berhak memperoleh biaya transpor dan biaya lain, bantuan sosial, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Yayasan. 4. Masa bakti Pengawas 5 (lima) tahun Pasl 7 Penyantun 1. Ikut memikirkan kegiatan dan penggembangan kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh Yayasan 2. Dapat memilih dan dipilih menjadi personalia Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan serta Pengurus Panti. BAB V PANTI ASUHAN BETHESDA Pasal 7 Kepengurusan 1. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di Panti Asuhan Bethesda, Yayasan membentuk kepengurusan Panti yang terdiri dari a. Pimpinan Panti b. Pengasuh Panti 2. Dalam melaksanakan kegiatan Panti, Pengasuh dibantu oleh a. Bendahara. b. Staf tata usaha. c. Staf rumah tangga. d. Staf kerohanian dan pendidikan. 3. Masa bakti Pemimpin Panti 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih kembali 4. Masa bakti Pengasuh Panti 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.
2
Pasal 8 Tugas dan Hak Pemimpin Panti 1. Menyusun program kerja tahunan Panti dan melaksanakannya setelah disyahkan oleh Yayasan. 2. Menjalin hubungan dan kerja sama dengan mitra kerja antara lain instansi peemerintah, lembaga sosial/kemasyarakatan, dan perorangan, atas persetujuan Yayasan. 3. Mempertanggungjawabkan pengelolaan dan tugas pelayanan Panti kepada pengurus Yayasan. 4. Sebagai tenaga paruh waktu (part timer) memperoleh imbalan jasa, dan kesejahteraan, sesaui dengan ketentuan yang berlaku di Yayasan. 5. Dalam hal terpaksa dan mendesak Pemimpin Panti dapat mengambil tindakan yang diperlukan berdasarkan urgensi dan kepentingannya, dan segera setelah itu melaporkan kepada Yayasan Pasal 11 Tugas dan Hak Pengasuh Panti 1. Melaksanakan program pelayanan di Panti, meliputi kehidupan anak–anak, baik jasmani maupun rohani. 2. Mengkoordinasikan tugas para staf pelaksana. 3. Mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelayanan di Panti kepada Pemimpin Panti. 4. Sebagai tenaga penuh waktu (full timer) memperoleh imbalan jasa kesehjahteraan, fasilitas tempat tinggal di Panti, dan fasilitas lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Yayasan.
Bab I s.d. Bab V ART Yayasan Bethesda ini disahkan Rapat Yayasan Minggu, 8 November 2009. Pengurus Yayasan Bethesda Tulungagung, Ketua,
(Suyud HS, S.Pd)
Sekretaris I,
(Tri Soedarmo, A.Tp)
3
BAB VIII RAPAT – RAPAT Pasal 12 1. Rapat tahunan : rapat yang dselenggarakan oleh Pembina, dihadiri segenap Pengurus, Pengawas, Pembina dan Penyantun.. 2. Dalam rapat tahunan sebagimana pasal 12 ayat (1), Pembina melakukan evaluasi tentang kekayaan, hak, kewajiban, serta relaisasi program Yayasan tahun yang lampau sebagai dasar bagi pemikiran mengenai perkrmbangan Yayasan untuk tahun yang akan datang. 3. Rapat triwluan : rapat yang diselenggarakan oleh Ketua Yayasan dalam mengevaluasi kemajuam/perkembangan program kegiatan selama 3 (tiga) bulan. 4. Dalam rapat Triwulan sebagamana pasal 12, ayat 2, Pengurus dapat mengundang Pembina dan Pengawas. 5. Rapat bulanan : rapat yang dselenggrakan oleh Ketua Yayasan, atau bagiat/unit kerja dari Yayasan, untuk membahas/evaluasai kegiatan dan rencana kegiatan bulan berikutnya termasuk pengajuan kebutuhan biaya ( for chasting) operasinal bulanan yang diperlukan. 6. Rapat khusus / lainnya : rapat yang diselenggarakan oleh Pembina atau Pengurus karea hal-hal khusus atau hal-hal lain yang dipandang perlu. 7. Rapat dinaggap syah apabila dihadiri oleh separuh (50 %) lebih 1 (satu) dari yang diundang/seharusnya hadir. 8. Keputsan rapat diambil melalui mausyawarah untuk mencapai mufakat, dan bila tidak diperolah maka diambil bardasrkan pemungutan suara terbanyak. BAB IX KEUANGAN Pasal 13 1. Sumber keuangan Yayasan adalah : a. Modal awal Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) b. Sumbangan dari fihak lain baik, Pemrintah, Lembaga social/mansyarakat, atau Peseorangan, yang tidak mengikat. c. Uasaha lain yang syah 2. Pembukan/pengadministrasian pengelolaan keuangan dilakukan menurut ketentuan sebamana lazimnya, dengan tertib, baik dan benar. 3. Pembukuan/pengadministrsian yang tertib, baik dan benar sebagi bentuk pertanggungan jawab pengunakan keuangan. 4. Pembukuan/pengadministrasian baserta bukti primer pengeluaran/penerimaan, baserta pendukungkanya, dianggap syah apabila ditandanagani/disyahkan oleh oleh Ketua Yayasan selaku Otorisator/Ordonauer. BAB X LAPORAN LAPORAN Pasal 14 1. Laporan Tahunan : dibuat oleh Pengurus yang memuat tentang : a. keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun kerja, serta hasil-hasil yang telah dicapai b. keadaan keuangan yang terdiri dari posisi keuangan pada akhir tahun, laporan aktivitas, laporan arus Kas, dan catatan laporan keuangan. c. dalam hal Yayasan mengadakan transaksi dengan fihak lain yang menimbul -kan hak dan kewajiban Yayasan, transaksi tersebut wajib dicantumkan dalam laopran tahunan. 4
2. Laporan yang dimaksud dalam pasal 14, ayat 1, dtandaangani oleh Pengurus dan Pengawas, dan disyahakn oleh Pembina. 3. Dalam hal dukumen / laporan tahuan ternyata tidak benar dan menyesatkan, maka Pengururus dan Penagwas secara tanggung renteng bertanggung jawab terhadap pihak-pihak ang dirugikan. 4. Laporan Triwulan : dibuat Pengurus yang meliputi kemajuan kegiatan dan dan keadaan keuangan, sebagi bahan evaluasi pada rapat Triwula. 5. Laporan bulanan : dibuat oleh unit usaha/kegiatan secara rutin, memuat tantang kegiatan dalam bulan serta pertanggungan jawab penggunaan keuangan. BAB XI PEMBUBARAN Pasal 15 1. Yayasan bubar karena : a. tujuan Yayasan yang ditetapkan dala Anggaran Dasar telah tecapai atau tidak tecapai. b. keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukan tetap 2. Dalam hal Yayasan bubar oleh karena berabagi hal sebagamana BAB XI, pasal 15, ayat (1), maka seluruh harta kekayaan akan diserahkan kepada Greja Kristen Jawi Wetan Jemaat Tulungagung. 3. Hal – hal yang berkaitan dengan pembubaran diputuskan dalam rapat lengkap Yayasan yang dihadiri oleh Pembina, Pengurus, Pengawas dan Penyantun bersama dengan Pelayan Harian Majelis Jemaat ( PHMJ ) GKJW Jemaat Tulungagung. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 1. Yayasan Bethesda adalah merupakan Badan Hukum syah, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan Yayasan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 2. Angaran Ruma Tangga Yayasan Bethesda ini ditetapkan di Tulungagung pada tanggal … - ……………………., 2009 PENGURUS YAYASAN BETHESDA Ketua
SUYUD BAB HS, IV S.Pd. Pengelolaan harta kekayaan
5
Pasal 4 1. Yang dimaksud dengan harta kekayaan adalah seluruh assed milik Yayasan yang telah dipisahkan kekayaan pribadi atau para pendiri baik berupa uang, benda berujud atau benda tak berujud yang dapat dinilai dengan uang, dalam rangka melaksanakan maksud dan tujuan yayasan. 2. Penglolaan harta kekayaan dan pelaksaksaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus, dan diatur tata cara pengelolaan pelaksanaannya, dan sebelumnya dibauta perencaan serta mendapat persetujuan Pembina sebelum dilaksanakan. 3. Hasil kegiatan usaha adalah merupakan harta kekayaan dari Yayasan itu sendiri, dan tidak dapat dibagikan kepada Pembina, pengurus, dan pengawas 4. Harta Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun kekayaan lainnya dilarang dialihkan atau dibagikan secar langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, Karyawan atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan 5. Yayasan wajib membayar segala biaya atau ongkos yang dikeluarkan oleh organ-organ yang mejalankan pengopersian Yayasan dalam rangka melaksanakan tugas dan kewajiban Yayasan. 6. Pengurus diwajibkan membuat laporan keadaan harta kekayaan, serta perkembangan kegiatan Yayasan secara berkala dan tahunan kepad Pembina.
6