ANALISIS WACANA PELANGGARAN PENYIARAN KHAZANAH TRANS7 PADA PEMBERITAAN REPUBLIKA ONLINE Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Afini Nur Fitria 1110051100029
KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H./2014 M
ABSTRAK Afini Nur Fitria Analisis Wacana Pelanggaran Pemberitaan Republika Online
Penyiaran
Khazanah
Trans7
pada
Perkembangan media televisi sebagai media penyalur informasi terus meningkat. Banyaknya tayangan televisi yang mendidik mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi, seperti salah satu contoh program acara televisi, Khazanah Trans7 yang memberikan informasi mendidik mengenai nilai keagamaan. Namun, pada pemberitaan di Republika Online (ROL), Khazanah Trans7 melakukan pelanggaran penyiaran, terhadap isi tanyangannya. Hal ini menimbulkan keresahan di masyarakat, kerena materi dalam tayangan tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Agama Islam, seperti ziarah kubur yang dianggap sirik, narasi dan gambar tidak sesuai, serta lafal Al-Quran yang kurang tepat. Melihat persoalan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana ROL mengkonstruksikan pemberitaan mengenai pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7? bagaimana dimensi kognisi sosial dan konteks sosial dalam pemberitaan pelanggaran penyiaran oleh Khazanah Trans7? Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis wacana model Teun Van Djik dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Metode ini memiliki tiga elemen penting, yaitu struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dan teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori konstruksi sosial yang menyatakan bahwa media memiliki kekuatan untuk mengkonstruksi realitas sosial melalui pemindahan pesan kepada khalayak dengan dirubah citranya. Berdasarkan tiga elemen di atas hasil penelitian dan analisis menunjukan bahwa konstruksi pemberitaan pelanggaran penyiaran Khazanah Trans7 adalah ROL melakukan pemilihan kata dan penekanan pada makna teks berita. Secara kognisi sosial, terlihat bahwa ROL menghimbau agar Komisi Penyiran Indonesia (KPI) memberi sanksi yang tegas terhadap pelaku pelanggaran tersebut. Kemudian dilihat dari konteks sosial, pelanggaran penyiaran ini berkembang di masyarakat dan menuai aksi protes terhadap tayangan tersebut karena menyimpang dari ajaran agama Islam. Jadi, program acara Khazanah Trans7 yang menayangkan isi tayangan yang menyimpang dari ajaran Agama Islam ini harus diberisanksi yang tegas. Dalam kasus ini pihak ROL hanya ingin memberikan informasi kepada masyarakat tentang kasus pelanggaran isi tayangan keagamaan tersebut, karena ROL pada pemberitaan ini berada pada posisi netral dan berharap agar KPI untuk lebih tegas dalam menangani kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh media-media penyiaran lainnya yang melakukan pelanggaran. Kata Kunci: pelanggaran penyiaran, Khazanah Trans7, tayangan keagamaan, dan Republika Online.
i
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya dan shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada
junjungan
Nabi
Muhammad
SAW.
Penulis
bersyukur
atas
terselesaikannya skripsi ini setelah penulis mengenyam pendidikan selama empat tahun di Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai kendala dan kejenuhan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesarbesarnya kepada 1.
Dr. Arief Subhan, MA. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan Dr. Sunandar selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Kholis Ridho, M.Si dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA selaku ketua dan sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah banyak membantu peneliti dalam memberi kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini. Serta Ibu Rubiyanah, M.A dan Ibu Ade Rina Farida M.Si yang telah memberi dukungan kepada peneliti dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
3.
Orang tua, S. Eddy Subroto dan Rumini yang tak pernah lelah memberikan nasihat, dukungan dan doa yang berlimpah dan kepada seluruh keluarga, ii
Kakak Ajeng Trikartika, Asri Wulandari, serta Adik Fatur Rahkman, yang selalu memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir 4.
Ibu Siti Nurbaya, M.Si selaku pembimbing yang telah membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi.
5.
Ibu Fita Faturokhmah, SS, M.Si selaku dosen metodologi penelitian dan kepada seluruh dosen-dosen Konsentrasi Jurnalistik yang telah memberikan ilmu yang diberikan sangat bermanfaat bagi peneliti. Terima kasih juga staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Fakultas Ilmu Komunikasi, serta Perpustakaan Dakwah dan Umum.
6.
Teman-teman Jurnalistik A (NAJUA)
yang selama empat tahun
menjalankan perkulihan, berbagi ilmu, support terimakasih Jurnalistik A. Serta teman-teman seperjuangan, Jurnalistik B dan Jurnalistik C yang samasama berjuang terimakasih semoga kalian sukses. 7.
Teman-teman tercinta dan seperjuangan Irni Febriani,WuriAryani, Triana Afrianti, Siti Nurhayati yang selalu memberikan masukan, dukungan serta semangat dalam membuat skripsi terima kasih.
8.
Untuk seluruh anggota KPA TERJAL dan KKN Simfoni yang selalu mengganggu peneliti dalam menyusun skripsi, tetapi selalu mendengarkan keluh kesah selama peneliti menyelesaikan skripsi.
Peneliti mohon maaf tidak dapat menyebutkan satu persatu, namun segala dukungan orang-orang yang telah membantu, peneliti sangat berterima kasih. Jakarta, 12 Desember 2014 Peneliti iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang Masalah ……........................................................................ 1 Batasan dan Rumusan Masalah ………………………………………..…... 6 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………….……………………….... 7 Metodologi Penelitian ………..……...…………………………………….. 8 Tinjauan Pustaka ……................................................................................. 11 Sistematika Penulisan ..…..………………………………………………. 12
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A.
B. C.
D. E.
Konseptualisasi Berita ................................................................................. 14 1. Pengertian Berita …............................................................................... 14 2. Nilai-Nilai Berita …............................................................................... 15 3. Katagori dan Jenis-Jenis Berita …......................................................... 16 Konstuksi Realitas Sosial di Media Massa …...……...………………….... 17 Analisis Wacana …….....…………………………………………………. 21 1. Pengertian Analisis Wacana …….......................................................... 21 2. Model Analisis Wacana …..………....................................................... 23 Undang-Undang Penyiaran di Indonesia ……..……...……………..…….. 32 Ziarah Kubur dalam Islam …....…………………………………………... 36 1. Hukum Ziarah Kubur ……….………………..………………………. 36 2. Tujuan dan Hikmah Ziarah Kubur .………………………………...… 37 3. Tata Cara Ziarah Kubur ….........…………………………………….... 38 4. Hukum Wanita dalam Ziarah Kubur ……..………...……………….... 39
iv
BAB III GAMBARAN UMUM A. B. C. D.
Profil Republika Online ……………..……...………………..................... 40 Visi dan Misi Republika Online ……...…................................................... 41 Karakteristik Republika Online ……….…................................................. 41 Tujuan Republika Online ……..………...................................................... 43
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA Analisis Struktur Teks Berita Pelanggaran Penyiaran ……….................... 44 1. Analisis Teks Berita Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7 ……………………..……………………………..….. 44 2. Analisis Teks Berita KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7 ………….....……………………………….. 58 3. Analisis Teks Berita Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan Trans7 ………...………………………………………… 72 B. Analisis Kognisi Sosial Berita Pelanggaran Penyiaran ……….................. 86 C. Analisis Kognisi Konteks Sosial Berita Pelanggaran Penyiaran ……........ 93 A.
BAB V PENUTUP A. B.
Kesimpulan …..…....................................................................................... 98 Saran dan Penutup ……............................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA ……............................................................................... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN ..……..................................................................... 104
v
DAFTAR TABEL
1. 2.
Tabel 1.1 Struktur Teks ……………………………………….................... 18 Tabel 1.2 Elemen Teun A Van Djik ………................................................. 22
3.
Tabel 2.1 Temuan Elemen Teks Berita Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7 ………................................. 49 Tabel 2.2 Temuan Elemen Teks Berita KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7 ……………………………............... 60
4.
5.
Tabel 2.3 Temuan Elemen Teks Berita Acara Khazanah Ditegur, Ini Tanggapan Trans7 ………………………………………....…… 72
vi
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia. Dengan media massa, setiap individu dapat memperoleh berbagai informasi yang mereka inginkan, namun seiring dengan perkembangan zaman media massa mempunyai peranan dan fungsi penting dalam kehidupan manusia seperti kebutuhan informasi. Bila dilihat dari fungsinya,media massa memiliki empat fungsi yaitu pertama, menghimpun dan menyebarluaskan informasi bagi khalayak. Kedua, memberikan pendidikan bagi khalayak.Ketiga, sebagai media hiburan bagi khalayak dan yang keempat, sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.1 Secara umum media massa mempunyai arti yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Adapun jenis-jenis dari media massa yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu media cetak, media elektronik dan media online. Ketiganya mempunyai peranan yang penting bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi.Melalui jenis–jenis media itulah masyarakat
bisa
mendapatkan
informasi
berdasarkan
fakta
dari
suatu
peristiwa.Televisi juga menjadi sarana masyarakat untuk mendapatkan informasi, pendidikan dan hiburan.Perkembangan televisi di masa demokrasi saat ini berkembang semakin pesat.Kemajuannya seiring dengan berkembangnya dunia
1
Zaenuddin, HM The Journalist, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media,2011), h.2.
1
2
pertelevisian sebagai media penyampai pesan.Televisi semakin memiliki peran penting untuk publik dengan berbagai penyampaian pesan yang disalurkan oleh media tersebut.Tidak dapat dipungkiri, televisi secara tidak langsung menjadi kegemaran dan kebutuhan publik karena dilihat dari sifatnya yaitu audiovisual.Melalui kelebihannya tersebut, dalam menonton program televisi selain mendapat isi pesan yang disampaikan publik juga dapat melihat gambar bergerak yang bisa membuat publik semakin berimajinasi. Munculya berbagai stasiun televisi
dengan berbagai program acara yang dihadirkan, membuat khalayak
semakin mudah untuk mendapat akses informasi, tidak hanya melalui program berita saja masyarakat bisa mendapat informasi yang mendidik tetapi melalui program acara keagamaan yang disajikan oleh stasiun televisi masyarakat mendapat informasi mengenai keagamaan. Selain itu, kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini juga membuat masyarakat tak hanya sekedar membutuhkan informasi yang akurat dan menarik saja.Akses kecepatan dan kepraktisan, merupakan hal penting bagi masyarakat di abad ini dalam memperoleh sebuah informasi. Dengan demikian dapat dikatakan media online juga merupakan salah satu media yang paling sering digunakan oleh masyarakat untuk mengakses berita Berita pada hakikatnya adalah rekontruksi tertulis atas suatu realitas yang ada dalam masyarakat.Ia tidak mungkin sama dan sebangun dengan apa yang direkontruksi tentang realitas. Karena ada berbagai
3
kepentingan yang berbicara antara yang memiliki kepentingan dengan masyarakat umum sebagai konsumen berita.2 Dilihat dari fungsi media sebagai pendidik bagi khalayak, televisi menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi masyarakat selain buku, radio ataupun internet, melalui tontonan yang bersifat mendidik,dari situlah masyarakat bisa mendapatkan informasi ataupun pengetahuan serta fungsi dari media massa itu sendiri. Seperti salah satu contoh, Trans7 melalui salah satu program acara televisi yaitu Khazanah memberikan informasi atau pengetahuan yang mendidik mengenai ajaran agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung dalam agama Islam. Namun dari beberapa tayangan-tayangan di dalam acara Khazanah itu mengandung unsur-unsur yang tidak sesuai dengan ajaran Islam atau menyimpang dari ajaran agama Islam seperti tayangan yang bersifat amaliah, seperti ziarah kubur, maulid, tawassul, dan shalawat badar yang disalahartikan. Dan dalam beberapa penayangan program Khazanah, ada narasi dan gambargambar yang tidak sesuai, lafaz Al-Quran yang kurang tepat, serta tidak cover both side. 3 Hal ini jelas melanggar Undang Undang PenyiaranNo. 32 Tahun 2002 pada pasal 4 ayat 1 yang berbunyi “Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial,”namun Trans7 sebagai media yang salah satunya 2
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis Framing ,(Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2006), h.30. 3 Http://Www.Republika.Co.Id/Berita/Nasional/Umum/13/04/17/Mlerz4-Kpi-Belum-Beri-Sanksi-ProgramKhazanah-Trans-7.html
4
mempunyai fungsi sebagai pendidik, malah melakukan pelanggaran terhadap isi tayangan tentang keagamaan. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga pengawas, dalam kasus ini tidak tinggal diam. Dalam pemberitaan di Republika Online dijelaskan bahwa KPI memberi peringatan kepada pihak Trans7 khususnya kepada Direktur Utama Trans7 dan tim yang tergabung dalam penyelenggaraan program acara Khazanah, untuk mempertanggungjawabkan tayangan yang menyimpang tersebut. Pada salah satu media online di Indonesia yaitu Republika Online yang terkenal dengan media berbasis Islam memberitakan tentang kasus pelanggaran tersebut dengan judul “KPI Peringkatkan Khazanah Trans7”.Untuk itu penulis merasa bahwa kasus ini menarik bukan hanya karena masalah tayangan Khazanah yang menyimpang, melainkan juga ingin mengetahui bagaimana sikap Republika Online sebagai media berlatarbelakang Islam dalam menanggapi kasus ini. Pada dasarnya, dalam setiap pemberitaan sebuah media mempunyai frame dan konstruksi yang berbeda.Sebuah realitas sesungguhnya merupakan sebuah hasil cipta manusia yang dikontruksi terhadap sebuah peristiwa.Menurut Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, proses sosial merupakan tindakan dan interaksi dimana seseorang menciptakan terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.4 Oleh karena itu, menurut Althusser dan Gramsei, media massa tidaklah bebas dan independen, tetapi memiliki keterikatan dengan realitas sosial. Ada 4
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2007), h.189.
5
beberapa kepentingan yang bermain dalam media massa. Namun yang terpenting adalah kita harus mampu membedakan antara kuasa atas teks dengan kuasa atas struktur, dimana teks dikontruksi, dipresentasikan, dan dimaknai.5 Menurut Smith dan Muis, salah satu fungsi mediamassa yang amat penting adalah memelihara identifikasi anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan. Para reporter dan editor berkuasa penuh atas pemilihan kata yang hendak digunakan dalam pembuatan berita.6 Dengan demikian, seluruh isi media tidak lain adalah realitas yang telah dikonstruksikan dalam bentuk wacana. Misalkan, pemberitaan pada Republika Online tentang kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Trans7 dalam program acara Khazanah, pihak Republika Online bukan berada pada media provokatif dalam pemberitaan kasus ini. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana caraRepublika Online mengkontruksikan pemberitaan kasus “KPI Peringkatkan Khazanah Trans7” sehingga tidak timbul kesalahpahaman antara pihak Trans7 ataupun Republika Online. Melihat dari dua media ini yang mempunyai perbedaan jenis antara media online dan media televisi, serta mempunyai idelogi dan kontruksi yang berbeda dalam membuat berita. Di dalam suatu pemberitaan, pembaca berharap agar media bertindak netral dan dalam pemberitaan sebuah kasus sesuai dengan fakta yang ada, dan tidak memihak kepada siapapun dalam suatu konflik.Keberadaan bahasa tidak lagi sebagai alat semata untuk menyampaikan sesuai dengan realitas yang ada, tetapi bisa membuat penyampaian tersebut berbeda dengan realitas yang 5
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta ,2001), h.135. Alex, Analisis Tesk Media, h.32.
6
6
ada.Bahasa yang dipakai media ternyata mampu mempengaruhi cara melakukan, tata bahasa, susunan kalimat, perluasan dan modifikasi perbendaharaan kata, ada ahkirnya mengubah atau mengembangkan percakapan bahasa, serta makna. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Analisis Wacana Pelanggaran Penyiaran Khazanah Trans7 pada Pemberitaan Republika Online.” B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis membatasi penelitian ini pada “Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 pada PemberitaanRepublika Online edisi 17 April sampai 18 April 2013, dengan judul: a. Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7 b. KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7 c. Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan Trans7 Karena pada edisi tersebutRepublika Online memaparkan jelas tentang isiisi pelanggaran penyiaran penyiran yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7. 2. Rumusan Masalah Mengacu pada pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana
analisis
struktur
teks
dalam
pemberitaan
tentang
“Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 di Republika Online?” 2. Bagaimana
dimensi
kognisi
sosial
dalam
pemberitaan
tentang
“Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 di Republika Online?”
7
3. Bagaimana dimensi Konteks sosial dalam pemberitaan tentang pelanggaran “Pelanggaran Penyiaran oleh Khazanah Trans7 di Republika Online?” C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis wacana teks yang dikontruksi dalam pemberitaan “Pelanggaran Penyiaran oleh Program Khazanah Trans7 di Republika Online”. b. Dan untuk mendeskripsikan bagaimana dimensi kognisi sosial dan konteks sosial dalampemberitaan tentang“Pelanggaran Penyiaran oleh Program Khazanah Trans7 di Republika Online”. 2. Manfaat Penelitian a. Secara akademis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan berfikir dalam bidang jurnalistik, khususnya bagi penelitian analisis wacana dengan pendekatan kualitatif pada pemberitaan di media massa. b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana sebenarnya suatu wacana pemberitaan dikontruksikan oleh media massa dan diharapkan juga penelitian ini dapat memberi masukan dan referensi tambahan terkait dengan data analisis yang sama.
8
D. Metodelogi Penelitian 1. Paradigma Penelitian Paradigma
yang
dipakai
pada
penelitian
ini
adalah
konstruktivis.Paradigma konstruktivis menekankan bahwa realitas merupakan konstruksi sosial.Sebuah berita bukanlah sebuah peristiwa atau fakta dalam arti rill.Di sini realitas merupakan produk interaksi antara wartawan dengan fakta.Dalam hal ini wartawan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dalam menyusun teks berita.7Paradigma bersifat kualitatif, tidak lagi meneliti tentang sebab akibat sebuah fenomena, tetapi lebih memahami dan merekonstruksi berbagai konstruksi yang sudah ada.Penelitian menggunakan paradigma konstruktivis karena ingin melihat konstruksi realitas dalam pemberitaan pelanggran penyiaran yang dilakukan oleh program televisi Khazanah Trans7yang di beritakan oleh Republika Online. 2. Pendekatan Penelitian Dalam memaparkan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman bersifat umum yang diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan
7
Burhan, Sosiologi Komunikasi, h.237.
9
sosial yang menjadi fokus penelitian, kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.8 Deskriptif merupakan suatu teknik penelitian yang objektif sistematik dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data seperti penggunaan instrumen wawancara mendalam (in depth interview) dan pengamatan (observasi).9Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana. Penelitian mengenai pemberitaan analisis wacana menekankan pada bagaimana ideologis berita merupakan bagian dan menjadi paket metode yang digunakan untuk memproses media.10 Sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teun Van Djik yang menekankan bahwa wacana dapat berfungsi sebagai suatu pernyataan, pertanyaan, tuduhan, dan ancaman. 3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah Republika Online, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah Pemberitaan Pelanggaran Penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Republika Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 1250 Telp.(021) 7803747 Fax. (021) 7800649 email:
8
Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Publik Realation dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h.215. 9 Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h.126. 10 Alex, Analisis Tesk Media, h.48.
10
[email protected],
[email protected].
Dan
waktu
kurung waktu tiga bulan. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
ini,
penulis
menggunakan
metode
analisis
wacana.Melalui analisis wacana ini penulis tidak hanya ingin mengetahui isi teks tetapi juga bagaimana sebuah pesan disampaikan melalui kata, frase, kalimat, atau metafora. Dalam hal ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulan data yang berkaitan dengan pembahasan diantaranya sebagai berikut: a. Dokumentasi Adapun
pengumpulan
data
melalui
dokumentasi
ini
penulis
mengumpulkan data dari buku, internet dan profil lembaga serta berita tentang isu pelanggaran penyiaran Khazanah Trans7 di pemberitaan Republika Online. b. Wawancara Wawancara, dalam riset kualitatif adalah wawancara mendalam atau wawancara intensif dan kebanyakan tak berstruktur. Dengan tujuan mengumpulan data secara lengkap dan mendalam.Dengan begitu, penulis mewawancarai kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini yaitu, Bapak Djoko Sadewo sebagai redaktur dari Republika Online dan H.Rusli sebagai ulama dari Majelis Taklim Codet.
11
E. Tinjauan Pustaka Analisis ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku yang membahas tentang media massa, berita dan analisis wacana. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang menjiplak hasil karya orang lain, maka penulis mempertegas perbedaan antara masing-masing judul yang sedang dibahas yaitu sebagai berikut: 1. “Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintahan Daerah Tanggerang Selatan Pada Harian Lokal Tangsel Pos.” Skripsi ini disusun oleh Ahmad Fathul Wahab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan membatasi masalahnya pada pemberitaan pemerintahan daerah tanggerang selatan. 2. “Wacana Kekerasan Oknum Aparat terhadap Wartawan pada Harian Republika.” Skripsi ini disusun oleh Ana Aryati di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013, dengan batasan penelitian pada wacana kekerasan oknum aparat terhadap wartawan. 3. “Komunikasi Politik Di Media Mass: Studi Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Partai Nasdem Di Harian Media Indonesia” Skripsi ini disusun oleh di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010, dengan batasan penelitian pada wacana aborsi. Sedangkan skripsi yang penulis buat berjudul“Analisi Wacana Pelanggaran PenyiaranKhazanah Trans7 Pada Pemberitaan Republika Online.”Karena penulis ingin melihat bagaimana konstruksi pemberitaan pelanggaran penyiaran tersebut.
12
F. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat masalah penelitian, metodologi penelitian, tinjauan masalah, sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini membahas mengenai konseptualisasi berita, teori konstruksi realitas sosial di media massa, analisis wacana dan model analisis Teun Van Djik, undang-undang penyiaran, hukum ziarah kubur.
BAB III
GAMBARAN UMUM Pada bab ini memaparkan mengenai profil dari Republika Online yang berisi sejarah dari Republika Online, visi dan misi RepublikaOnline, karakteristikRepublika Online, dan tujuan dari Republika Online.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini memaparkan analisa penulis meliputi: analisis teks tentang berita pelanggaran KhazanahTrans7 pada pemberitaan di Republika Online, serta analisis kognisi sosial dan konteks sosial.
13
BAB V
PENUTUP Pada bab penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah diteliti dan juga memberikan saran-saran terhadap masalah yang diangkat.
BAB II LANDASAN TEORI A. Konseptulisasi Berita 1. Pengertian Berita Berita berasal dari bahasa sansekerta “Vrit” yang dalam bahasa Inggris disebut “Write” yang arti sebenarnya adalah “Ada” atau “Terjadi”. Menurut kamus besar, berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Ada beberapa definisi tentang berita , diantaranya : 1. Menurut Willard C. Bleyer: Berita adalah sesuatu yang termasa (baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makan bagi pembaca surat kabar, atau karena ika dapat menarik pembaca – pembaca tersebut. 2. Menurut Eric C. Hepwood: Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum 3. Menurut Dja‟far H Assegaf: Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi–segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.1 Dari beberapa definisi diatas bisa disimpulkan pengertian berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, 1
As.Haris Sumandria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnal Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media ,2006), h. 64.
14
15
radio, televisi, atau media online. Berita adalah hasil ahkir dari proses kompleks dengan menyortir dan menentukan peristiwa dan tema dalam satu katagori tertentu. a. Nilai-Nilai Berita Setiap hari ada ribuan peristiwa yang terjadi, dan ribuan peristiwa tersebut semuanya memiliki potensi untuk dijadikannya informasi atau berita2.Berita berasal dari peristiwa yang dianggap memiliki nilai-nilai berita adalah produk dari kontruksi media. Ada pun pembagian konstruksi berita oleh media yaitu : 1. Significance: Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi khalayak. Contoh: Berita tentang wabah SARS lebih penting bagi khalayak; ketimbang berita tentang kenaikan harga BBM. 2. Actuality: Yaitu tingkat aktualitas suatu peristiwa. Berita tentang kampanye calon presiden. 3. Proximity: Yaitu kedekatan peristiwa terhadap khalayak. Contoh: Bagi warga Jawa Barat, berita tentang gempa bumi di Bandung lebih menarik ketimbang berita tentang gempa bumi di Surabaya. 4. Prominence: Yaitu akrabnya peristiwa dengan khalayak. Contoh: Beritaberita tentang Indonesian Idol lebih akrab bagi remaja Indonesia ketimbang berita-berita tentang Piala Thomas. 5. Human Interest: Yaitu kemampuan suatu peristiwa untuk menyentuh perasaan kemanusiaan khalayak. Contoh: Berita tentang nasib TKI
2
Eryanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2002), h. 10.
16
Indonesia yang dianiaya di Malaysia, diminati khalayak, karena berita ini mengandung nilai human interest tinggi. b. Katagori dan Jenis-Jenis Berita Secara umum seperti dicatat Gaye Tucman, Wartawan memakai lima katagori berita yaitu: hard news, soft news, spot news, developing news, dan continuing news. Katagori tersebut dipakai untuk membedakan jenis isi berita dan subjek peristiwa yang menjadi berita.Sedangkan jenis berita terdapat lima jenis yaitu : 1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini. Jenis berita straight news dipilih lagi menjadi dua macam yaitu hard new, yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Soft News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung. 2. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman halhal yang ada di bawah suatu permukaan. 3. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. 4. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.
17
2. Konstuksi Realitas Sosial di Media Massa Menurut Crigler, setidaknya ada dua karakteristik penting dari pendekatan konstruksionis di dalam analisis wacana. Pertama, pendekatan konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas politik. Kata makna merujuk kepada sesuatu yang di harapkan untuk di tampilkan, khususnya melalui bahasa. Kedua, pendekatan konstruksionis memandang kegiatan komunikasi sebagai proses terus menerus dan dinamis.3 Istilah konstruksi sosial didefinisikan sebagai proses melalui tindakan dan interaksi dimana individu menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami secara subjektif.4 Menurut Peter L Berger dan Thomas Luckman realitas tidak di bentuk secara ilmiah.Tidak juga suatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi di bentuk dan di konstruksi. Dengan pemahaman ini realitas beruwujud ganda atau prural. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda beda atas suatu realitas, berdasarkan pengalaman preperensi, pendidikan dan lingkungan sosial yang di milliki masing masing individu.5 Burhan Bungin dalam bukunya konstruksi media masa menjelaskan bahwa media memiliki kekuatan untuk mengkonstruksi realitas sosial melalui pemindahan pesan kepada media dengan atau dirubah citranya, kemudian media
3
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis Framing, (Jakarta: Remaja Rosdakarya , 2006), h. 72. 4 Margareth Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2004), h. 301. 5 Eryanto, Analisis Framing, h. 15.
18
tersebut memindahkan atau mentransfer kembali citra yang di konstruksinya kepada masyarakat selah sebagai realitas yang sebagai mana mestinya.6 Dalam hal ini berita yang di produksi oleh media massa tak dapat lepas dari cara media mengkonstruksi isu-isu yang ada menjadi sebuah berita. Sebuah peristiwa yang sama dapat di konstruksikan berbeda beda menurut cara pandang dan konsepsi pada masing-masing wartawan. Mulai pada teks melalui bahasa, foto, dan sebagainya yang berkaitan dengan berita. Berita dalam pandangan konstruksi sosial bukan merupakan fakta yang riil.Berita adalah produk interaksi wartawan dengan fakta.Realitas sosial tidak begitu saja menjadi berita tetapi melalui proses. Diantaranya proses internalisasi dimana wartawan dilanda oleh realitas yang ia amati dan diserap dengan kesadarannya. Kemudin proses selanjutnya adalah proses eksternalisasi. Dalam proses ini wartawan menceburkan diri dalam realitas. Hasil dari berita adalah produk interaksi dan dialektika.7 Menurut Berger dan Luckman yang dikutip Burhan Bungin mengenai realitas sosial ada 3 macam yaitu: 1. Realitas subjektif yaitu realitas yang terbentuk sebagai proses penyerangan realitas objektif dan simbolik kedalam individu melalui proses internalisasi.
6
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi Masyarakat, (Jakarta: Kencana,2007), h. 167. 7 Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 17.
19
2. Realitas objektif yaitu realitas yang terbentuk dari pengalam didunia objektif yang berada di luar diri individu dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. 3. Realitas simbolik yaitu merupakan ekspresi simbolik dari realitas objektif dalam berbagai bentuk.8 Dalam melakukan kegiatan jurnalistik, pekerjaan media pada akikatnya ialah mengkonstruksi realitas. Meskipun memiliki tema pemberitaan yang sama akan tetapi setiap media massa akan menghasilkan makna yang berbeda dari hasil konstruksi realitas yang dilakukan. Proses kelahiran konstruksi media massa berlangsung melalui tahap-tahap sebagai berikut: 9 1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi Pada tahap ini isu-isu penting di munculkan. Isu-isu ini dipilih berdasarkan isu yang paling menjadikan pembaca tertarik. Misalkan isu mengenai harta, tahta dan perempuan. Selain itu isu yang sifatnya menyentuh atau memiliki kedekatan dengan pembaca juga dimunculkan. Misalkan isu konflik, kriminalitas dan human interest. 2. Tahap Penyebaran Konstruksi Prisnsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai kepada pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya.
8
Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 5. Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 204.
9
20
Berdasarkan pada agenda medi, apa yang dipandang penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemirsa dan pembaca.10 3. Pembentukan Konstruksi Realitas a.
Tahap Pembentukan Konstruksi realitas
Setelah terjadinya sebaran konstruksi, dimana pemberitaan telah sampai pada pemirsa atau pembaca, selanjutnya yaitu terjadi tahap pembentukan konstruksi di masyarakat melalui 3 tahap yang berlangsung secara general. Pertama, konstruksi realitas pembenaran. Kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media massa. Ketiga, sebagai pemilihan konstruktif. b. Pembentukan Konstruksi Citra Pembentukan konstruksi citra adalah bangunan yang diinginkan oleh tahan kontruksi. Dimana bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media massa ini terbentuk dalam dua model: model good news dan model bad news. c. Tahap Konfirmasi Konfirmasi adalah tahan ketika media massa maupun pembaca atau pemirsa memberikan argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan kontruksi. Bagi media, tahapan ini perlu sebagai untuk memberi argumentasi terhadap alasan-alasan kontruksi sosial, sedangkan bagi pemirsa dan pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk menjelaskan mengapa ia terlibat dan bersedia hadir pada proses kontruksi sosial.11
10
Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 208. Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, h. 212.
11
21
3. Analisis Wacana a. Pengertian Analisis Wacana Analisis Wacana dalam studi linguistik merupakan reaksi dari bentuk linguistik formal (yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase, atau kalimat semata tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut). Analisis wacana adalah kebalikan dari linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada level di atas kalimat, seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang lebih besar dari kalimat dan bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran suatu subyek, dan lewat bahasa ideologi terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam analisis wacana. 12 Wacana merupakan praktik sosial (mengkontruksi realitas) yang menyebabkan sebuah hubungan dialektis antara peristiwa yang diwacanakan dengan konteks sosial, budaya, ideologi tertentu.13 Sebuah tulisan adalah sebuah wacana, tetapi apa yang dinamakan wacana itu tidak perlu hanya sesuatu yang tertulis, sebuah pidato juga disebut wacana. Jadi kita mengenal wacana lisan dan wacana tulisan, bahasa dipandang sebagai faktor penting untuk mempresentasikan maksud si pembuat wacana.14 Konteks memasukkan situasi dan hal yang berada diluar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti situasi dimana teks diproduksi, fungsi yang dimaksudkan dan sebagainya. Wacana disini, kemudian dimaknai sebagai teks dan konteks besama-sama.15 Guy Cook menyebutkan ada tiga hal yang
12
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001), h. 5. Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 258. 14 Alex, Analisis Teks Media, h. 10. 15 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 9. 13
22
sentral dalam pengertian wacana teks, konteks dan wacana. Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak dilembar kertas, tetapi juga semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan, musik, gambar, efek, suara, citra dan sebagainya. Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana. Pandangan pertama diwakili
kaum
positivisme-empiris.
Menurut
mereka,
analisis
wacana
menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Wacana diukur dengan pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran menurut sintaksis dan semantik (titik perhatian didasarkan pada benar tidaknya bahasa secara gramatikal). Pandangan kedua disebut konstruktivisme. Pandangan ini menempatkan analisis wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subyek
yang mengemukakan suatu pertanyaan.
Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang pembicara dengan penafsiran mengikuti struktur makna dari sang pembicara. Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis. Analisis wacana dalam paradigma ini menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Bahasa tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri si pembicara. Bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subyek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan-
23
batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan. Wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan. Karena memakai perspektif kritis, analisis wacana kategori ini disebut juga dengan analisis wacana kritis (critical discourse analysis). 16 b. Model Wacana Teun A Van Djik Fokus penelitian ini yaitu wacana model teun Van Djik. Dimana banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli. model Van Djik adalah model yang mengolaborasikan elemen-elemen wacana sehingga bisa dipakai secara praktis. Model yang digunakan Van Djik ini disebut sebagai kognisi sosial. Analisis wacana model Van Dijk sering disebut ”kognisi sosial” nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik analisis wacana model Van Dijk. Menurut Van Dijk penelitian wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks saja, karena teks hanya hasil dari praktik produksi yang harus diamati. Disini patut dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi. Sehingga kita dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang kenapa suatu teks bisa semacam itu. Proses pendekatan dan produksi ini melibatkan suatu yang disebut kognisi sosial.17 Pendekatan kognisi sosial ini membantu menggambarkan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses yang kompleks dapat dipelajari dan dijelaskan. Oleh karenanya Van Dijk tidak mengekslusi modelnya hanya semata menganalisis teks. Tapi ia juga melihat bagaimana struktur sosial berpengaruh 16
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 213. Eriyanto, Analisis Wacana, h. 221-222.
17
24
pada teks. Kognisi sosial mempunyai dua sisi. Dimana satu sisi menunjukkan bagaimana teks tersebut diproduksi oleh wartawan atau media, di sisi lain digambarkan bagaimana nilai-nilai masyarakat terhadap suatu konteks, dan ahkirnya digunakan untuk membuat teks berita.18 Wacana oleh van dijk digambarkan mempuyai tiga dimensi, diantaranya : teks, kognisi sosial, dan kontek sosial (analisis sosial). Analisis teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ada tiga tingkatan dalam analisis teks: struktur makro, superstruktur dan struktur mikro.19 1. Teks Menurut Van Djik, struktur makro merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Kemudian superstruktur adalah kerangka suatu teks, seperti bagaimana struktur elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh yang bersifat skema (alur) yang terdiri atas pendahuluan, isi, dan ahkir suatu wacana. Dan struktur mikro adalah wacana yang dapat diamati dengan menganalisis pilihan kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambaran yang digunakan pada wacaana tersebut. Jika digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut: 20
18
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 222 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 225 20 Eriyanto, Analisis Wacana, h. 227. 19
25
Tabel 1.1 Stuktur Teks Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang dianggkat oleh suatu teks Suprastruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipaki oleh sutu teks
Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana Van Djik a) Tematik Elemen tematik menunjukan pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Tema merupakan gambaran umum mengenai pendapat atau gagasan yang disampaikan seseorang atau wartawan. Tema menunjukkan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita. b) Skematik/ Alur Skematik adalah skema atau alur teks. Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk satu kesatuan arti.
26
Sebuah berita terdiri dari dua skema besar. Pertama, summary yang ditandai dengan judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang paling penting. Judul dan lead umumnya menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Lead ini umumnya sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap. Kedua, story yakni isi berita secra keseluruhan. c) Semantik Semantik adalah makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Tinjauan semantik suatu berita meliputi latar, detail, maksud, praanggap dan pengandaian yang ada dalam wacana itu. 1. Latar: Latar merupakan elemen wacana yang dapat mempengaruhi (arti kata) yang ingin disampaikan. Seorang wartawan ketika menyampaikan pendapat biasanya mengemukakan latar belakang atas pendapatnya. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana khalayak hendak dibawa. 2. Detail: Elemen ini berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan oleh seorang wartawan. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya akan membuang atau menampilkan dengan jumlah sedikit infomasi yang dapat merugikan citra dan kedudukannya. 3. Maksud: Elemen ini melihat apakah teks itu disampaikan secara eksplisit atau tidak. Apakah fakta disajikan secara gamblang atau tidak. Itulah masuk karegori elemen maksud dalam wacana.
27
4. Praanggapan: Strategi lain yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima khalayak. Elemen ini pada dasarnya digunakan untuk memberi basis rasioal, sehingga teks yang disajikan komunikator tampak benar dan meyakinkan. Praanggapan hadir untuk memberi pernyataan yang dipandang terpercaya dan tidak perlu lagi dipertanyakan kebenarannya karena hadirnya pernyataan tersebut. d) Sintaksis Sintaksis yaitu menentukan bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Sintaksis meliputi: koherensi, bentuk kalimat, kata ganti. 1. Koherensi: adalah pertalian antar kata atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat atau proposisi yang mengambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan memakai koherensi. Sehingga dua fakta tersebut dapat menjadi berhubungan. a) Koherensi sebab akibat. Koherensi sebab akibat dengan mudah dapat kita lihat
dari
pemakaian
kata
penghubung
yang
dipakai
untuk
menggambarkan dan menjelaskan hubungan, atau memisahkan suatu proposisi dihubungkan dengan bagaimana seeorang memaknai sesuatu yang ingin ditampilkan pada khalayak pembaca. b) Koherensi Penjelas. Koherensi penjelas ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Bila ada dua proposisi, proposisi kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama. c) Koherensi pembeda. Koherensi pembeda ini berhubungan dengan pertanyaan
bagaimana dua peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan.
28
Dua peristiwa dapat dibuat
seolah-olah saling bertentangan dan
berseberangan (contrast). Kata sambung yang biasa dipakai untuk membedakan dua proposisi
ini
adalah dibandingkan, dibanding,
ketimbang. 2. Pengingkaran: bentuk praktik wacana yang menggambarkan bagaimana wartawan menyembunyikan apa yang ingin diekspresikan secara implisit. Pengingkaran menunjukkan seolah-olah wartawan menyetujui sesuatu tapi hakikatnya tidak menyetujuinya. 3. Bentuk kalimat: berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas ini kalauditerjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Dalam kalimat yang berstruktur aktif seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya. 4. Kata ganti : alat untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan elemen yang dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana. e) Stilistik Stilistik yaitu menentukan bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita, seperti leksikon. Leksikon menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.
29
f) Retoris Retoris menentukan bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan. Retoris terdiri dari: 1. Gaya Penulisan: deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi dan narasi. 2. Grafis: pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat ukuran lebih besar, termasuk pula, caption, raster, grafik, gambar atau tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan. 21 Tabel 1.2 Elemen Teks Teun A. Van Djik Struktur wacana
Hal yang diamati
Elemen
Struktur makro
Tematik
Topik
Tema/
topik
dikedepankan
yang dalam
suatu berita. Superstruktur
Skematik Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh
21
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 232.
Skema
30
Struktur mikro
Latar,
Semantik Makna ditekankan
yang
detil,
maksud,
ingin praangapan.
dalam
teks
berita. Misalnya dengan member detail pada satu sisi atau membuat ekplisit satu sisi dan mengurangi detail sisi lain. Bentuk
Sintaksis Bagaimana
kalimat,
kalimat koherensi, kata ganti
(bentuk, susunan) yang dipilih Stilistik
Leksikon
Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita Retoris Bagaimana dan dengan cara penekanan dilakukan
Gaya bahasa, Grafis
31
2. Kognisi Sosial Dalam kerangka Van Djik, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial. Kognisi sosial berisi paket skema, atau diistilahkan Van Djik sebagai model struktur mental yang berisi pandangan wartawan/penulis yang membentuk suatu teks tersebut. Model ini berdasarkan asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna dibentuk dari bahasa yang digunakan untuk mengkonstruksi realitas, menyeleksi dan memproses informasi dalam memprodiksi berita. Dalam kerangka analisis Van Dijk, pentingnya kognisi sosial yaitu kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Karena, setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Di sini, wartawan tidak dianggap sebagai individu yang netral tapi individu yang memiliki beragam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi. Dalam proses memproduksi berita, menurut Van Djik ada beberapa strategi besar yang dilakukan untuk memahami peristiwa yang sedang diliput. Pertama, seleksi.Seleksi adalah strategi bagaimana wartawan memilih sumber, peristiwa, dan informasi untuk ditampilkan ke dalam berita. Kedua, reproduksi. Reproduksi berhubungan dengan informasi yang digunakan oleh wartawan, apakah dikopi, diganti, atau tidak dipakai sama sekali. Hal ini berhubungan dengan sumber berita yang didapat dari kantor berita atau press release. Ketiga, penyimpulan ini berhubungan dengan bagaimana realitas yang kompleks dipahami dan ditampilkan secara ringkas oleh wartawan. Keempat, transformasi
32
lokal. Transformasi lokal berhubungan dengan peristiwa yang ditampilkan dengan adanya penambahan.22 Teks diproduksi dalam suatu proses mental yang melibatkan strategi tertentu. Menurut Van Djik, sebuah keputusan dan strategi terjadi secara langsung dalam mental dan kognisi seseorang sehingga teks akan membentuk perubahan tertentu sebagaimana wartawan memahami peristiwa tersebut. 3. Konteks Sosial Dimensi ketiga dari analisis wacana Van Dijk ini adalah konteks sosial, yaitu bagaimana wacana komunikasi diproduksi dalam masyarakat. Titik pentingnya adalah untuk menunjukkan bagaimana makna dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut Van Dijk, ada dua poin yang penting, yakni praktik kekuasaan (power) dan akses (access). Praktik kekuasaan didefinisikan sebagai kepemilikan oleh suatu kelompok atau anggota untuk mengontrol kelompok atau anggota lainnya.Hal ini disebut dengan dominasi, karena praktik seperti ini dapat memengaruhi di mana letak atau konteks sosial dari pemberitaan tersebut. Kedua, akses dalam mempengaruhi wacana.Akses ini maksudnya adalah bagaimana kaum mayoritas memiliki akses yang lebih besar dibandingkan kaum minoritas.Oleh karena itu kaum mayoritas lebih punya akses kepada media dalam mempengaruhi wacana.23
22
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 269-270. Eriyanto, Analisis Wacana, h. 271-272.
23
33
4. Undang-Undang Penyiaran di Indonesia Pelanggaran dalam penyiaran sering kali dilakukan oleh stasiun-stasuin televisi, meski sudah banyak laporan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap tayangan negatif di stasiun televisi, tetep aja masih banyak media yang menayangkan tayangan negatif. Tayangan negatif yang dimaksud tak lain adalah tayangan yang memiliki konten tidak mendidik, menonjolkan unsur kekerasan, mengabaikan nilai-nilai agama, serta tayangan yang melecehkan. Tercatat pada pertengahan 2013 KPI Pusat mencatat ada 286 sisi pelanggaran tayangan, sedangkan pada tahun 2012 KPI mencatat ada sejumlah laporan atau pengaduan publik terhadap isi siaran televisi yaitu ada 43.470 laporan dari 3.856 laporan di tahun 2011.24 Saat ini di Indonesia belum ada sanksi yang tegas bagi stasiun televisi yang melakukan pelanggaran. KPI sebagai lembaga negara yang bersifat independen yang mengaturhal-hal mengenai penyiaran, masih lemah dalam pengawasi media-media penyiaran yang melakukan pelanggaran, hanya saja KPI saat ini hanya dapat memberikan sanksi yang maksimal berupa sanksi administratif bagi televisi yang bermasalah atau yang melakukan pelanggaran. Seperti salah satu contoh pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu stasiun televisi swasta yaitu Trans7 dalam program acaranya yang berjudul Khazanah, program tersebut melakukan pelanggran penyiaran sebagai berikut:
24
http:www.kompasiana.com/2013/06/30/sanksi-kpi-belum-menimbulkan-efek-jera-573272.htm
34
1. Menayangankantayangan yang berisi muatan atauhal-hal yang bersifat amaliyah seperti ziarah kubur yang disalah artikan. 2. Pembagian tauhid menjadi tiga, menurut Khazanah hal tersebut menyalakan akidah Islam. 3. Pelafalan ayat suci Al-Quran yang kurang benar, ketidakcocokan narasi dengan gambar, dubbing yang kurang tepat spelling-nya. 4. Mengina ajaran umat agama lain di luar Islam (dalam tolerasi umat beragama, hal ini tidak dibenarkan.)25 Dalam pemberitaan yang ditulis oleh Republika Online (ROL) bahwa KPI telah memberi sanksi berupa teguran terhadap Khazanah Trans7. Dilihat dari pemberitaan yang dibuat oleh ROL, pihak Khazanah Trans7 melanggar UndangUndang Penyiaran No.32 Tahun 2002 dimana dalam undang-undang tersebut tertulis bahwa “Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan” tertulis pada pasal 1 ayat 4, dan “Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud” tertulis dalam ayat (1), penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan tertulis pada pasal 4.26
25
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/17/mlerz4-kpi-belum-beri-sanksi-programkhazanah-trans-7.htm 26 http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU/No.32Tahun/2002/tentang/Penyiaran.pdf
35
Dalam undang-undang di Indonesia, pelanggaran penyiaran telah diatur dalam undang-undang penyiaran No 32 Tahun 2002, stasiun televisi yang terbuktimelakukan pelanggaran akan diberi sanksi administratif sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 55 ayat 1, 2, dan 3 serta ketentuan pidana tertulis pada pasal 57 pasal 58 tentang ketentuan pidana. Dilihat dari pemberitaan Republika Online (ROL), pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7 telah melanggar undang-undang penyiaran pada pasal 36 yang berbunyi : 1. Isi siaran wajib mengandungin formasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. 2. Isi siaran dari jasa penyiaran televisi, yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Publik, wajib memuat sekurang-kurangnya 60% (enam puluh per seratus) mata acara yang berasal dari dalam negeri. 3. Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mataa cara pada waktu. 4. Isi siaran dilarang: a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; b. menonjolkan unsure kekerasan, cabul, perjudian, penyalah-gunaan narkotika dan obat terlarang atau
36
c. mempertentangkan suku, agama, ras, dan antar golongan. 5. Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan danatau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional.27 5. Ziarah Kubur dalam Islam Ziarah menurut arti bahasa adalah menengok. Ziarah kubur mempunyai arti menengok kubur. Menurut syari‟at agama Islam, ziarah kubur itu bukan hanya sekedar menengok kubur akan tetapi mempunyai arti mendoakan kepada yang dikubur atau yang dimakamkan dan mengirim pahala untuknya atas bacaanbacaan dari ayat Al-quran.Dalam pandangan Islam, ziarah kuburtermasuk ibadah yang pada awalnya diharamkan, yaitu diawal perkembangan Islam.Namun kemudian dianjurkan dalam agama maka Rasulullah membolehkan untuk berziarah kubur. Menurut syariat agama Islam ziarah kubur adalah amal shalih, amal perbuatan yang baik28 1. Hukum Ziarah Kubur Berziarah kubur adalah sesuatu hal yang disyariatkan dalam agama, hal ini berdasarkan hadits-hadits Rasulullah tentang disyariatkannya ziarah kubur di antaranya: a. Hadits Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallâhu „anhu dari Rasulullah bersabda, ُ إِنِّ ًْ ُك ْن ت نَيَ ٍْتُ ُك ْم ع َْن ِسٌَا َر ِج ْانقُثٌُْ ِر فَ ُشًْ رًُْ ىَا
27
http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU/No.32Tahun/2002/tentang/Penyiaran.pdf Al-Ustadz.H Usman.NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, (Jakarta: Up.Firdaus, 2000), h. 3.
28
37
”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan.” b. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim dan Imam Abu Dâud dengan tambahan lafazh, َفَإِنَّيَا تُ َذ ِّك ُز ُك ْم ْاَ ِخ َزج “Sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat.” Maka jelaslah bahwa hukumnya dari ziarah kubur adalah sunnah, artinya apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan disiksa. 2. Tujuan dan Hikmah dari Ziarah Kubur Tujuan ziarah kubur salah satunya adalah mendoakan orang yang diziarahi. Para ulama ahli sunnah sepakat tentang bermanfaatnya doa kepada orang yang sudah meninggal kerena itu adalah salah satu pengganti amal- amalan yang belum dilakukan oleh mayit. Anjuran untuk berziarah tersebut tak lepas dari dua tujuan pokok utama dalam berziarah yaitu sarana untuk mengingat kematian dan untuk mendoakan ahli kubur. Dan adapun hikmah dari ziarah kubur yaitu: a. Mengingat akan alam akhirat Bahwa kelak di alam akhirat manusia yang telah mati itu dibangunkan kembali oleh Allah, untuk menerima keadilan dan balasan atas segala amal perbutan manusia semasa hidupnya baik berupa amal baik maupun amal perbutan jelek.
38
b. Untuk dapat berzuhud terhadap dunia Zuhud terhadap dunia yaitu meninggalkan dunia untuk berbakti kepada Allah. Artinya, orang jangan sampai terpikat hati dan fikirannya dengan tipu muslihat dunia, tetapi ia dapat menggunakan dan menyalurkan harta benda yang diperolahnya dengan jalan halal untuk kepentingan amal-amal shalih yang di ridlahi oleh Allah. c. Untuk diambil suri tauladan Bahwa tiap-tiap manusia pasti akan mengalami kematian yang waktunya tidak dapat diketahui. Maka dari dengan manusia berziarah kubur, ia akan ingat selalu bahwa diri manusia akan mati tanpa diketahui kapan waktu tersebut akan dating, fungsi dari ziarah kubur ini sebagai pengingat kita bahwa akan kematian. Dengan cara kita berziarah kubur ke makam para wali, para ulama, para syuhada, maka dapat diambil tauladannya bahwa orang yang semasa hidupnya berbakti kepada Allah, berjasa kepada masyarakat, beramal dengan ikhlas hanya semata-mata karena Allah, maka ia akan tetap terhormat sekalipun telah meninggal.29 3. Tata Cara Ziarah Kubur Adapun tata cara dari ziarah kubur tersebut, yaitu : 1. Hendaklah berwudhu dahulu sebelum berziarah 2. Memberi salam saat memasuki wilayah kuburan 3. Sesampainya di depan makan yang dituju, kemudian menghadap kearah muka mayyit seraya mengucapkan salam.
29
Al-Ustadz.H Usman.NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, h. 6.
39
4. Bacalah ayat-ayat atau surat-surat dari Al-Quran 5. Setelah itu berahlihlah menghadap Qiblat dengan membaca doa. 6. Hendaklah dalam hati ada ingatan bahwa aku pasti akan mengalami seperti dia (mati) 4. Hukum Wanita dalam Ziarah Kubur Sebuah hadist yang diriwatkan dari sahabat Anas bin Malik ra ََ عن انس تن مانك رضً هللا عنو قال َّ ًِسلَّ َم بِا ْم َرأَ ٍة تَ ْب ِكي ِع ْن َد قَ ْب ٍر فَقَا َل اتَّق ْ َهللاَ ًَاصْ ثِ ِزي قَان َّ صلَّى ْصة َ َّك َعنًِّ فَإِن َ ٍْ َت إِن َ ُك نَ ْم ت َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ َم َّر النَّبِ ُّي َّ صهَّى َّ صهَّى ْ هللاُ َعهَ ٍْ ِو ًَ َسهَّ َم فَأَت َ ًِّ ِاب اننَّث َ ََت ت َ ًُّ ِْز ْفوُ فَقٍِ َم نَيَا إِنَّوُ اننَّث ُهللاُ َعهَ ٍْ ِو ًَ َسهَّ َم فَهَ ْم تَ ِج ْد ِع ْن َده ِ تِ ُم ِ صٍثَتًِ ًَنَ ْم تَع ْ َتٌََّاتٍِنَ فَقَان َّ ص ْث ُز ِع ْن َد ان َّ ك فَقَا َل إِنَّ َما ان ص ْد َم ِح ْاْلًُنَى َ ت نَ ْم أَ ْع ِز ْف Anas bin Malik radliallahu „anhu berkata: Nabi Shallallahu‟alaihiwasallam pernah berjalan melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur. Maka Beliau berkata: “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah”. Wanita itu berkata: “Kamu tidak mengerti keadaan saya, karena kamu tidak mengalami mushibah seperti yang aku alami”. Berdasarkan hadist hadis diatas dapat diambil pengertian bahwa pada dasarnya nabi tidak melarang seorang wanita berziarah kemakam, akan tetapi nabi menasehatinya. Sekalipun kaum wanita tidak dilarang berziarah kemakan namun harus diingat dan dijaga akan keselamatan dan penjagaan dirinya dari segala macam fitnah, dari hal-hal yang dilarang oleh agama serta harus menjaga kesopanan berziarah dan harus dijaga kehormatannya. Ingatlah bahwa pada dasarnya orang ziarah kemakam itu, untuk mendapatkan nasehat dan untuk dapat mengambil suri tauladannya.30
30
Al-Ustadz.H Usman.NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, h. 9.
BAB III PROFIL DAN GAMBARAN UMUM
A. PROFIL REPUBLIKA ONLINE (ROL) 1. Sejarah Singkat ROL Pada tanggal 17 Agustus 1995, beberapa hari menjelang Microsoft melunjurkan Internet Explorer. Republika membuka situs websitenya yaitu (www.republika.co.id)
di
internet.
Republika
menjadi
yang
pertama
mengoperasisistem jarak jauh (SCJJ) pada 17 Mei 1997 di Solo. Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi salah satu Koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah. Selalu dekat dengan republik adalah komitmen Republika untuk maju.1 ROL adalah sempalan dari koran Republika. Pada tahun 1995, Koran Republika membuka situs web di internet dengan nama ROL. Pada awalnya isi koran Republika diisi ke internet, tapi kemudian pada masa perkembangannya ROL sudah banyak peminat, sehingga mulai tahun 2008 konten pemberitaannya tidak hanya dari koran Republika yang dipindahkan ke internet tetapi juga hasil liputan dari ROL ROL adalah media nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia.2 Menurut Yeyen Rostiani “ROL adalah sebuah media untuk komunitas muslim, mayoritas pembaca ROL adalah muslim tapi
1 2
Company Profile PT. Republika Media Mandiri http://www.republika.co.id
40
41
tidak seratus persen karena ada juga yang non muslim. Republika Online (ROL) muncul pertama pada tanggal 4 Januari 1993. Berdirinya ROL menjadi berkah bagi kaum muslim karena sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehadiran Republika bukanhanya memberi saluran bagi aspirasi masyarakat, namun juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. 2. Visi dan Misi ROL Sebagai media, ROL sudah terpercaya dan mengedapankan nilai-nilai universal yang sejuk, damai, toleransi, cerdas, professional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatan menjaga persatuan bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman rahmatanlil’alamin Sedangkan misi ROL adalah menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggujawabkan secara professional.3 3. Karakteristik ROL ROL tergolong kategori mainstream news site. Di mana konten beritanya disediakan oleh media induk. Walaupun ROL menganut sistem citizen journalism (dimana pembaca dapat berpartisipasi dalam kegiatan pemberitaan). Untuk itu berita yang di upload oleh pembaca disediakan space tersendiri, yaitu pada direktorik “My Republika.”
3
Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014
42
Konten yang ada di ROL dibagi menjadi tiga yakni umum, keislaman, dan internasional. Tapi sasaran ROL adalah untuk membuat suatu komunikasi dengan usia produktif antara 15-25. Dari pembagaian itu dari berita umum menyangkut kepentingan umum. Proposinya keislaman 50 persen, umum 25 persen, internasional 25 persen. Sejak berdirinya Republika Online (ROL ) hingga saat ini selalu mengikuti perkembangan teknologi media digital agar, para khalayak tidak jenuh dalam mengaksesnya. Kehadiran ROL merupakan jawaban para pembaca untuk menjejaki teknologi informasi global yang juga baru masuk ke Indonesia. Di ROL terdapat berbagai macam rubik, feature yang berisikan mengenai masalahmasalah sosial, ekonomi, pilitik, agama, budaya, hingga pariwisata. Sebagai media Online yang telah berdiri belasan tahun silam, ROL memiliki tagline yaitu “Jendela Umat”. Tagline tersebut memiliki arti bahwa ROL berkeinginan untuk mengantar masyarakat Indonesia memasuki era baru media konvergen yang akan mempengaruhi berbagai perubahan segala aspek, menjadikan ROL sebagai media umat terpercaya dan mengedepannkan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan professional.
Tagline dari Republika Online di atas jalan dengan prinsip-prinsip dasar Republika Online itu sendiri yakni: 1. Mengutamakan berita dan informasi interatif dalam format citizen journalism 2. Memberikan ruang luas bagi content how to, tips, people and sevices
43
3. Santun, ramah, dan akrab 4. Dekat dengan semua komunitas 5. Mengutamakan berita dan informasi keislaman 6. Menyeimbangkan good news dengan bad news 7. Menyajikan berita secara ringkas dancepat, mudah diakses
4. Tujuan Republika Online (ROL) Tujuan utama penerbitan Republika versi internet atau ROL adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri.4
4
Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Teks Pemberitaan Republika Online Tentang Pelanggaran yang Dilakukan oleh Khazanah Trans7 pada tanggal 17 sampai 18 April 2013 Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana pemberitaan tentang pelanggaran yang dilakukan program televisi Khazanah Trans7 di Republiak Online yang disesuaikan dengan Model Teun A. Van Djik. Analisis wacana dalam model ini meliputi segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dari segi teks meliputi tema, segi skematik, segi semantik, segi sintaksis, segi stilistik dan dari segi yang diuraikan sebagai berikut : 1. Analisis Berita ke-1: “Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7” a. Tematik Secara harfiah tema berarti gambaran dari suatu teks, gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari suatu teks. Judul pada berita ini adalah “Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7”, menjelaskan bahwa masyarakat sudah resah akibat tayangan Khazanah Trans7 yang menyimpang. Tema utama wacana yang dikembangkan dalam berita ini secara keseluruhan adalah pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh salah satu program televisi Trans7 yaitu Khazanah. Dalam setiap paragraf juga memperlihatkan suatu maksud tertentu. Pada paragraf pertama menjelaskan
44
45
banyaknya aduan dari masyarakat yang menganggap acara Khazanah Trans7 menyerong dari ajaran Agama Islam. Pada paragraf tiga dan empat menjelaskan bahwa tayangan Khazanah Trans7 menimbulkan keresahan masyarakat yang disebabkan pada tayangan tersebut amalan Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah disalahartikan, serta menjelaskan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memanggil direktur utama dan tim dari Khazanah Trans7. Pada paragraf lima dan enam menjelaskan pendapat dari ketua KPI yang menyatakan akan melakukan langkah mediasi antara pelapor, pihak trans7 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pihak menengah, serta pengakuan oleh pihak Trans7 bahwa beberapa episode Khazanah Trans7 ada yang memicu kontrovesial di masyarakat. Pada paragraf tujuh menjelaskan pendapat dari pihak Trans7 yang menyatakan akan merubah konten dan materi sesuai dengan tuntutan pelapor. Dan
pada
paragraf
akhir,
sembilan
dan
sepuluh
menjelaskan
penyimpangan-penyimpangan tayangan yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7 seperti pembagian tauhid menjadi tiga, tayangan yang menyalahkan arti tentang ziarah kubur, menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputar balikan dan penyebutan lambang bulan dan bintang merupakan simbol penyembahan dewa-dewi, serta menyangkan penghinaan terhadap ajaran umat agama lain diluar Islam.
46
b. Skematik Skematik yaitu gambaran bentuk wacana yang disusun dengan sejumlah katagori seperti pendahuluan, isi, penutup, kesimpulan dan sebagainya sehingga membentuk kesatuan arti.1 Skematik berita ini dimulai dengan judul berita “Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7”. Berita ini didahului dengan penjelasan pihak Komisi Penyiran Islam (KPI) memanggil direktur utama Trans7 dan tim redaksi dari Khazanah Trans7 dikarenakan banyaknya aduan dari masyarakat atas tayangan Khazanah Trans7 yang menyerong dari ajaran Agama Islam dan tayangan tersebut meresahkan masyarakat, oleh karena itu KPI melakukan pemanggilan terhadap direktur utama dan tim dari Khazanah Trans7 tersebut untuk mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar bisa menemui jalan keluar terhadap kasus tersebut. Dalam pernyataan tersebut masyarakat menganggap tayangan khazanah ini meresahkan, karena amalan ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah diplesetkan. Alur selanjutnya pada bagaian tengah terdapat pernyataan dari ketua KPI yaitu Muhammad Riyanto yang menyatakan pemanggilan ini merupakan langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah. Jika pihak Trans7 tetap menanyangkan tayangan yang kontroversial baru akan diberi sanksi. Selanjutnya penjelasan dari pihak Trans7 yang menyampaikan atau 1
Eryanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2002), h. 231.
47
mengakui bahwa ada beberapa tayangan Khazanah Trans7 yang memicu kontrovesial dimasyarakat. Dan pihak Trans7 juga menjelaskan bahwa kedepannya Trans7 akan merubah konten dan materi sesuai tuntuan pelapor. Pada bagian akhir berita ini ditutup dengan pernyataan tentang pelanggaran tayangan atau
penyimpangan-penyimpangan dalam tayangan
Khazanah Trans7 yaitu tentang pembagian tauhid menjadi tiga. Menyalahkan ziarah kubur, menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputarbalikan menyebutkan lambang bulan bintang merupakan simbol penyembahan dewa dewi, serta menghina ajaran umat agama lain diluar islam hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. c. Semantik Semantik yaitu makna yang ingin ditekankan dalam suatu teks yang digambarkan dalam bentuk katagori latar, detail, dan maksud.2 1. Latar Latar berita ini muncul dari banyaknya laporan masyarakat terhadap tayangan program televisi Khazanah Trans7 yang menyerong dari ajaran agama Islam. Hal ini menyebabkan pihak Khazanah Trans7 dipanggil oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
2
Eryanto, Analisis Framing, h. 235-240.
48
2. Detail Detail berita ini terlihat ketika membahas mengenai kesalahan-kesalahan dalam tayangan Khazanah Trans7 yang menyerong dari amalan ajaran Islam. Teks berita menguraikan apa saja kesalahan atau pelanggaran tayangan Khazanah Trans7 tersebut. Detail yang diuraikan adalah beberapa kesalahan pada tayangan, seperti yang tertulis pada teks berita : “Penyimpangan yang ditayangkan acara Khazanah, antara lain tentang pembagian tauhid menjadi tiga. Hal ini dianggap menyalahi akidah umat Islam. Penyimpangan lainnya juga tersirat dari tayangan tersebut yang menyalahkan ziarah kubu. Padahal dalam ajaran islam hukumnya sunnah. Khazanah Trans7 juga menayangkan fakta sejarah shalawat badar yang diputar balikkan menyebutkan lambang bulan dan bintang merupakan simbol penyembah dewa dewi. Dalam tayangannya di setiap hari senin hingga jumat, acara Khazanah juga menghina ajaran umat agama lain di luar Islam. Dalam toleransi umat beragama, hal seperti ini tidak dibenarkan.” Dengan strategi semacam ini, yang digambarkan dimata pembaca adalah Khazanah Trans7 memang terbukti banyak melakukan pelanggaran pada tayangannya. Dan mengakibatkan keresahan terdapat masyarakat yang menonton acara tersebut dan tidak seharusnya Khazanah Trans7 sebagai program acara televisi yang mempunyai fungsi mendidik menanyangkan informasi yang salah kepada masyarakat.
49
3. Praanggapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pihak Trans7 mengakui ada beberapa tayangan Khazanah Trans7 yang memicu kontrovesial dimasyarakat. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju.
d. Sintaksis 1. Koherensi Berita ini juga didukung dengan pemakaian koherensi dalam kalimat. Koherensi yang ditemukan dalam teks, yaitu: “Beragam pengaduan dari masyarakat datang dan menganggap tayangan Khazanah ini meresahkan. Alasannya, karena amalan ajaran islam Ahlusunnah wal Jamaah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini.” “Untuk itu, KPI memanggil direktur utama dan tim dari cara Khazanah untuk mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga menyertakan MUI agar pemanggilan untuk melakukan mediasi ini bisa menemui jalan keluar dan tayangan khazanah tak lagi memicu keresahan masyarakat.” Teks ini merupakan kalimat fakta dan dihubungkan kata penghubung “karena”, kata penghubung karena dalam teks tersebut menunjukkan hubungan sebab akibat. Dan pada paragraf selajutnya terdapat kata penjelas yaitu “Untuk”, kata penjelas dalam teks tersebut sebagai kata penjelas pada paragraf sebelumnya.
50
2. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam teks berita ini dapat dilihat pada kalimat : “Ketua KPI, Muhammad Riyanto mengatakan pemanggilan ini merupakan langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans 7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah. Jika nantinya Trans 7 tetap menayangkan tayangan yang kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi.” Teks ini merupakan kalimat aktif yang menempatkan ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Muhammad Riyanto menjadi subjek dengan menempatkannya diawal kalimat. Ini memberi kesan ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sudah melakukan tindakan pemanggilan terhadap pihak yang bersalah yaitu Khazanah Trans7.
3. Kata ganti Teks berita ini juga menggunakan kata ganti. Dalam teks, kata ganti digunakan untuk menyamarkan yang sebenarnya.
Kata ganti ini terdapat pada teks :
"Ke depannya, Trans 7 akan merubah konten dan materi di dalamnya, sesuai tuntutan pelapor dan kami," kata Riyanto kepada Republika” Kata ganti pelapor menunjukan atau menjelaskan tentang pihak pihak yang melaporkan kasus tersebut dan indentitas pelapor disebunyikan atau tidak disebutkan siapa yang melaporkan kasus tersebut dan lebih menggunakan kata lebih umum.
51
“Dalam mediasi yang berlangsung selama sembilan puluh menit tersebut, pihak Trans 7 mengakui ada beberapa episode Khazanah memicu kontroversial di masyarakat.Ada yang setuju dan ada pihak yang tak setuju.” Dan kata ganti atas nama pihak Trans7 menunjukkan sikap reprentasi kebersamaan atas kesalahan yang dibuat oleh salah satu program acara Trans7 tersebut.
e. Stilistik Leksikon dari teks berita ini juga terdapat pemakaian leksikon. Misalnya yang telihat dari teks berikut :
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil Direktur Utama Trans 7 dan tim yang tergabung dalam penyelenggaraan acara Khazanah. Apapasal? Kata pasal menunjukan atau menjelaskan tentang kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7. Kata pasal juga mempunyai arti perkara. Kemudian, “KPI mendapatkan banyak pengaduan dari masyarakat yang menganggap acara yang ditayangkan pada pukul 05.30 WIB di Trans 7 itu menyerong dari amalan ajaran Islam.” Kata menyerong menujukan atau menjelaskan bahwa tayangan yang disiarkan oleh Khazanah Trans7 tidak susai dengan yang ajaran Agama Islam. Kata menyerong juga mempunyai arti kecurangan, ketidak jujuran, kepalsuan. “Beragam pengaduan dari masyarakat datang dan menganggap tayangan Khazanah ini meresahkan. Alasannya, karena amalan ajaran islam Ahlusunnah wal Jamaah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini.”
52
Kata dipelesetkan menujukkan atau menjelaskan bahwa tayangan ajaran Islam tentang Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dibuat tidak sesuai dengan sebenernya hingga membuat keresahan dikalangan masyarakat. Kata dipelesetkan juga mempunyai arti membuat sesuatu di luar yang sebenarnya. “Ketua KPI, Muhammad Riyanto mengatakan pemanggilan ini merupakan langkah mediasi antarpelapor, pihak Trans 7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah. Jika nantinya Trans 7 tetap menayangkan tayangan yang kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi” Kata kontroversial menjelaskan bahwa tayangan Khazanah Trans7 tersebut menimbulkan perdebatan atau permasalahan dikalangan masyarakat atau meresahkan masyarakat.
f. Retoris Grafis pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan tulisan Komisi Penyiaran Islam (KPI) dan kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi Penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia. Tabel 2.1 Temuan Elemen Teks Berita “Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7” Struktur wacana Struktur (Tematik)
Elemen
Makro Topik/Tema
Keterangan Banyak Aduan Masyarakat, KPI Panggil Tim Khazanah Trans7
53
Superatruktur (Skematik)
Skema
Skema pemberita ini dimulai dengan judul berita yaitu Banyak Aduan Masyarakat,
KPI
Panggil
Tim
Khazanah Trans7 Pada bagian awal dimulai dengan Komisi Penyiran Indonesia (KPI) mendapat
banyaknya
aduan
dari
masyarakat terkait tentang Khazanah Trans7 yang melakukan pelanggaran tentang
isi
tayangannya
yang
menyerong dari ajaran agama Islam yang kemudian mengakibatkan Pihak KPI
memanggil
Trans7
untuk
mempertanggungjawabkan tentang isi tayangannya. Selanjutnya dibahas
pada
mengenai
bagaian maksud
tengah dari
memanggilan dari pihak Trans7 dan langkah mediasi yang dilakukan oleh KPI , Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pihak Trans7. Pada bagian ahkir berita menjelaskan tentang
pelanggaran-pelanggaran
54
yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7 Struktur
Mikro Latar
Latar belakang berita ini dimulai dari banyaknya laporan masyarakat terhadap
(Semantik)
tayangan
Khazanah
Trans7
yang
menyerong dari ajaran agama Islam. Hal ini menyebabkan pihak Khazanah Trans7 dipanggil
oleh
Komisi
Penyiran
Indonesia (KPI). (terdapat pada paragraph 1 sampai 3) Detail
Detail berita ini terlihat ketika membahas mengenai
kesalahan-kesalahan
tayangan
Khazanah
dalam
Trans7
yang
menyerong dari amalan ajaran Islam. (terdapat pada paragraf 7 sampai 10)
Maksud
Maksud dalam memberita ini supaya KPI dapat member sanksi yang tegas kepada pihak Khazanah Trans7 terkait tentang pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Trans7 tersebut.
55
Praanggapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pihak Trans7 mengakui ada beberapa tayangan Khazanah
Trans7
yang
memicu
kontrovesial dimasyarakat. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju. (terdapat pada paragraf 6) Sintaksis
Koherensi
Beragam pengaduan dari masyarakat datang
dan
Khazanah
menganggap
Trans7
ini
tayangan
meresahkan.
Alasannya, karena amalan ajaran islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dipelesetkan. Terjadi penyimpangan ajaran Islam yang benar dan ditayangkan oleh televisi dari Trans Corp ini. (terdapat pada paragraf 3)
Untuk itu, Komisi Penyiran Indonesia (KPI) memanggil direktur utama dan tim dari
cara
Khazanah
Trans7
untuk
mempertanggung jawabkan tayangannya. KPI juga menyertakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar pemanggilan untuk melakukan mediasi ini bisa menemui jalan keluar dan tayangan khazanah tak
56
lagi
memicu
keresahan
masyarakat.
(terdapat pada paragraf 4)
Bentuk
Ketua
KPI,
Kalimat
mengatakan pemanggilan ini merupakan langkah
mediasi
Muhammad
Riyanto
antarpelapor,
pihak
Trans7 dan KPI, termasuk MUI sebagai penengah. Jika nantinya Trans7 tetap menayangkan
tayangan
yang
kontroversial, baru nanti akan dijatuhkan sanksi. (terdapat pada paragraph 5)
Kata Ganti
“Ke depannya, Trans7 akan merubah konten dan materi di dalamnya, sesuai tuntutan pelapor dan kami," kata Riyanto kepada Republika Online (terdapat pada paragraf 7)
Dalam mediasi yang berlangsung selama sembilan puluh menit tersebut, pihak Trans7 mengakui ada beberapa episode Khazanah
memicu
kontroversial
di
57
masyarakat. Ada yang setuju dan ada pihak yang tak setuju. (pada paragraf 6)
Stilistik
Leksikon
Leksikon berita ini terdapat pada kata : Pasal (paragraf 1,menyerong (paragraf 2), dipelesetkan (paragraf 3, kontroversial (paragraph 5), menyimpang (paragraf 7)
Retoris
Grafis
Pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan tulisan Komisi Penyiaran
Indonesia
(KPI)
dan
kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi Penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia.
58
2. Analisis berita ke-2: “KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7” Rabu, 17 April 2013 a. Tematik Tema utama wacana yang dikembangkan dalam berita ini secara keseluruhan adalah membahas tentang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan pemanggilan terhadap pihak Khazanah Trans7 dan menjabarkan semua kesalahan yang dilakukan oleh tim Khazanah Trans7. Pada setiap paragraf juga di menjelaskan suatu maksud atau tema tertentu. Pada paragraf pertama menjelaskan acara Khazanah Trans7 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat terkait isi tayangannya yang menyimpang dan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memanggil pihak pelapor dan Trans7 untuk melakukan mediasi. Pada paragraf kedua dan ketiga menjelaskan pendapat atau pernyataan dari komisioner KPI bidang Kelembagaan Idy Muzayyad, Menyatakan mediasi yang dilakukan KPI bertujuan untuk menengahi pro dan kontra terjadi dimasyarakat dan pengakuan oleh pelapor yang keberatan dengan beberapa tayangan Khazanah yang menyerong. Pada paragraf empat dan lima menjelaskan tentang asumsi masyarakat dan pernyataan
dari komisioner KPI dan pengakuan pihak Trans7 terhadapat isi
tayangannya yang menyimpang atau keliru. Pada paragraf enam dan tujuh menjelaskan tentang pernyataan dari Idy yang menyatakan pihak Trans7 akan melakukan evalusi untuk memperbaiki tayangannya dan menjelaskan tentang waktu untuk mengklarifikasi atas episodenya yang memicu keresahan. Pada paragraf delapan dan sembilan menjelaskan tentang penegasan dari Idy yang
59
menyatakan belum ada sanksi yang tegas terkait kasus ini. Dan pernyataan dari KPI bahwa pihaknya akan memonitori tayangan Khazanah Trans7 tersebut. b. Skematik Skematik berita ini dimulai dengan judul berita “KPI belum beri sanksi program Khazanah Trans7” pada isi berita bagian awal dimulai dengan pemanggilan pihak trans7 oleh KPI
dan pihak pelapor serta Majelis Ulama
Indonesia (MUI) untuk melakukan mediasi. Pemanggilan ini dikarenakan tayangan Khazanah Trans7 menuai pro dan kontra dimasyarakat. Mediasi ini dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan bertujuan untuk menengahi pro dan kontra yang terjadi dimasyarakat dan menyebutkan beberapa pelapor yang merasa resah terhadapa isis tayangan Khazanah Trans7 antara lain lembaga dakwah, Nahdatul Ulama (NU), MUI Jakarta Utara, Kiai Tobali, dan perwakilan masyarakat. Alur selanjutnya, pada bagian tengah penjelasan dari komisioner KPI bidangkelembagaan Idy Muzayyad yang menyampaikan pengakuan oleh para pelapor yang keberatan dengan beberapa episode tayangan Khazanah Trans7 yang menurut pelapr tayangan tersebut berisi muatan hal-hal yang bersifat amaliyah dan penjelasan dari pihak Trans7 yang menyatakan pengakuannya terhadapa tayangan yang keliru tersebut dan pihak Trans7 akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki tayangannya. Dan pada bagian ahkir berita ini ditutup dengan penegasan dari Idy yang menyatakan pihak Trans7 belum diberikan sanksi atas
60
terjadinya kasus tersebut dan KPI akan terus memonitori atau mengawasi tayangan Khazanah Trans7 kedepannya. c. Semantik 1. Latar Latar berita ini muncul dari tayangan program acara Khazanah Trans7 yang menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat dan pemanggilan pihak pelapor dan Trans7 oleh pihak KPI untuk melakukan mediasi. 2. Detail Detail berita ini terlihat dari pernyataan Trans7 yang mengakui ada beberapa isi tayangannya yang keliru. Teks berita menguraikan apa saja kesalahan yang dilakukan pihak Khazanah Trans7, seperti pada teks berikut : “Namun, menurutnya Trans 7 memang mengakui ada beberapa hal yang keliru dalam penayangan episode dalam Khazanah. Misalnya, narasi dan gambar yang tidak sesuai, lafal Alquran yang kurang tepat, dan tidak cover both side.” Selanjutnya detail juga terlihat pada pernyataan penegasan dari pihak Idy yang menyatakan pihak Trans7 belum diberi sanksi atas terjadi masalah ini seperti pada teks berikut : ”Idy menegaskan Trans 7 belum diberikan sanksi atas terjadinya masalah ini karena dalam mediasi ini Trans 7 berjanji akan memperbaikinya. "Kami juga mengingatkan, untuk penayangan hal-hal yang bersifat Khilafiyah, yaitu perbedaan sebaiknya dihindari, karena akan memicu keresahan berbagai pihak," ujar pria yang menjabat pada spesiliasi tayangan agama ini.”
61
Dengan strategi semacam ini, yang tergambar dimata pembaca adalah sikap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga yang berwenang memberi teguran dan sanksi terhadap Trans7 belum cukup tegas dalam mendak atau menangani kasus pelanggaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 tersebut.
3. Praangapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pelapor berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik, tetapi pihak Trans7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal tersebut. Terlihat dalam uraian berikut : “mereka berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik misalnya, padahal Trans 7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal-hal demikian," kata Idy.
d. Sintaksis 1. Koherensi Berita ini juga didukung dengan pemakaian koherensi dalam kalimat, koherensi yang ditemukan dalam teks, yaitu ”Idy menegaskan Trans 7 belum diberikan sanksi atas terjadinya masalah ini karena dalam mediasi ini Trans 7 berjanji akan memperbaikinya. "Kami juga mengingatkan, untuk penayangan hal-hal yang bersifat Khilafiyah, yaitu perbedaan sebaiknya dihindari, karena akan memicu keresahan berbagai pihak," ujar pria yang menjabat pada spesiliasi tayangan agama ini.”
62
Teks ini merupakan dua kalimat pertanyataan yang bersangkutan atau menjelaskan hubungan dan menggunakan kata penghubung “karena”, kata penghubung karena dalam teks menunjukan sebab-akibat
2. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam teks berita ini dapat dilihat pada kalimat : ”Namun, menurutnya Trans 7 memang mengakui ada beberapa hal yang keliru dalam penayangan episode dalam Khazanah. Misalnya, narasi dan gambar yang tidak sesuai, lafal Alquran yang kurang tepat, dan tidak cover both side.” Teks ini merupakan kalimat aktif yang menempatkan kata “menurutnya” sebagai subjek dan penempatan kata tersebut diawal kalimat.Ini menjelaskan tentang pengakuan Trans7 prihal isi tayangan Khazanah Trans7 yang menyimpang.
3. Kata Ganti
Teks berita ini juga menggunakan kata ganti. Dalam teks, kata ganti digunakan untuk menyamarkan yang sebenarnya.
Kata ganti ini terdapat pada teks : “Acara khazanah yang ditayangkan oleh Trans 7 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.Ada pihak yang merasa materi yang ditayangkan menyimpang dari ajaran agama Islam.Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun memanggil pihak pelapor dan Trans 7 untuk melakukan mediasi.” Kata ganti ada pihakmenunjukan atau menjelaskan tentang adanya pihak pihak yang melaporkan kasus tersebut dan indentitas pelapor disebunyikan atau
63
tidak disebutkan siapa yang melaporkan kasus tersebut dan lebih menggunakan kata lebih umum. “Komisioner KPI Bidang Kelembagaan, Idy Muzayyad, mengatakan mediasi yang dilakukan oleh KPI ini bertujuan untuk menengahi pro dan kontra yang terjadi di masyarakat.Beberapa pelapor yang merasa materi yang disampaikan oleh acara Khazanah ini menyimpang dari ajaran islam adalah Lembaga Dakwah NU, MUI Jakarta Utara, Kiai Tobali, dan beberapa perwakilan masyarakat lainnya.” Dan kata ganti atas namabeberapa perwakilan masyarakat menunjukkan sikap reprentasi kebersamaan atas pelapor yang dilakukan oleh masyarakat. ”Mereka berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik misalnya, padahal Trans 7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal-hal demikian, kata Idy” Dan kata ganti atas nama pihak Trans7 menunjukkan sikap reprentasi kebersamaan atas kesalahan yang dibuat oleh salah satu program acara Trans7 tersebut.
e. Stilistik
Leksikon dari teks berita ini juga terdapat pemakaian leksikon. Misalnya yang telihat dari teks berikut : “Idy menjelaskan para pelapor mengaku keberatan dengan beberapa episode tayangan Khazanah yang menurut mereka berisi muatan hal-hal yang bersifat amaliyah, seperti ziarah kubur, maulid, tawassul, shalawat badhar dan muatan yang lain.” Kata keberatan pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang pihak pelapor merasa tidak setuju dengan isi tayangan Khazanah Trans7
64
yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Kata keberatan juga mempunyai arti merasa berat atau kurang setuju.
Kemudian terlihat juga pada paragraf berikut : “Rencananya akan ditayangkan dalam jeda waktu secara bertahap dalam empat minggu ini, sebagai klarifikasi atas episode yang memicu keresahan masyarakat tersebut.” Kata klarifikasi pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang pihak Khazanah Trans7 akan melakukan pembentulan terhadap tayangan yang memicu kontroversial tersebut dengan tayangan ralat. Kata klarifikasi juga mempunyai arti penjernihan, penjelasan, dan pengembalian kepadaapa yg sebenarnya. “Ke depan, KPI akan terus akan memonitor tayangan Khazanah tersebut, apakah Trans 7 akan tetap membandel menayangkan program yang kontroversial atau akan berubah. "Karena jika hal itu diteruskan, akan merusak hubungan antar umat beragama," kata Idy.” Kata memonitor pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan mengawasi tayangan Khazanah Trans7 supaya tidak melakukan kesalahan dalam isi tayangannya yang memicu kontroversial di masyarakat. Kata memonitor juga mempunyai arti mengawasi, mengamati, atau mengecek dengan cermat, terutama untuk tujuan khusus dan memantau. Dan pada kata membandel tersebut menunjukan atau menjelaskan larangan terhadap pihak Trans7 untuk tidak melakukan akan menayangkan tayangan yang memicu kontroversial di masyarakat. Kata
65
membadel mempunyai arti
tidak mau menurut (mendengar, memperhatikan)
nasihat atau perintah orang lain.
f. Retoris
Grafis pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan tulisan KPI dan kepanjangan dari kata KPI yaitu lembaga penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia. Dan menggunakan huruf miring pada kata cover both side dalam pemberitaan yang mempunyai arti sikap adil terdapat pihak manapun yang menjadi objek dalam pemberitaan.
Tabel 2.2 Temuan Elemen Teks Berita “KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7” Struktur wacana Struktur
Elemen
Makro Topik/Tema
(Skematik)
KPI
Belum
Beri
Sanksi
Program
Khazanah Trans7
(Tematik) Superatruktur
Keterangan
Skema
Skema pemberita ini dimulai dengan judul berita yaitu KPI Belum Beri Sanksi Program Khazanah Trans7 Pada bagian awal dimulai dengan dengan pemanggilan pihak trans7
66
oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
dan pihak pelapor serta
Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk
melakukan
Pemanggilan
ini
mediasi. dikarenakan
tayangan Khazanah Trans7 menuai pro dan kontra dimasyarakat. Selanjutnya pada bagaian tengah penjelasan
dari
komisioner
KPI
bidang kelembagaan Idy Muzayyad yang menyampaikan pengakuan oleh para pelapor yang keberatan dengan beberapa episode tayangan Khazanah Trans7
yang
menurut
pelapor
tayangan tersebut berisi muatan halhal yang bersifat amaliyah dan penjelasan dari pihak Trans7 yang menyatakan pengakuannya terhadap tayangannya yang keliru tersebut dan pihak
Trans7
evaluasi tayangannya.
akan
untuk
melakukan memperbaiki
67
Pada
bagian
ahkir
berita
menjelaskan tentang penegasan dari Idy yang menyatakan pihak Trans7 belum
diberikan
sanksi
atas
terjadinya kasus tersebut dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan terus memonitori atau mengawasi tayangan
Khazanah
Trans7
kedepannya. Struktur
Mikro Latar
Latar berita ini muncul dari tayangan program acara Khazanah Trans7 yang
(Semantik)
menimbulkan
pro
dan
kontra
dimasyarakat dan pemanggilan pihak pelapor dan Trans7 oleh pihak Komisi Penyiaran
Indonesia
(KPI)
untuk
melakukan
mediasi.
(terdapat
pada
paragraf 5) Detail
Detail
berita
ini
terlihat
ketika
membahas dari pernyataan Trans7 yang mengakui ada beberapa isi tayangannya yang keliru dan pernyataan penegasan dari pihak Idy yang menyatakan pihak Trans7 belum diberi sanksi atas terjadi
68
masalah ini. (terdapat pada paragraf 8 dan 9) Maksud
Maksud dalam memberita ini supaya KPI dapat memberi sanksi yang tegas kepada pihak Khazanah Trans7 terkait tentang pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Trans7 tersebut.
Praanggapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pada kalimat “mereka berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik misalnya, padahal Trans7
tidak
bermaksud
untuk
mengharamkan hal-hal demikian," kata Idy.” (terdapat pada paragraf 4) Sintaksis
Koherensi
Idy menegaskan Trans7 belum diberikan sanksi atas terjadinya masalah ini karena dalam mediasi ini Trans 7 berjanji akan memperbaikinya.
"Kami
juga
mengingatkan, untuk penayangan hal-hal yang
bersifat
Khilafiyah,
yaitu
perbedaan sebaiknya dihindari, karena akan memicu keresahan berbagai pihak," ujar pria yang menjabat pada spesiliasi tayangan agama ini. (terdapat pada
69
paragraf 8) Bentuk
Namun, menurutnya Trans7 memang
Kalimat
mengakui ada beberapa hal yang keliru dalam
penayangan
episode
dalam
Khazanah. Misalnya, narasi dan gambar yang tidak sesuai, lafal Alquran yang kurang tepat, dan tidak cover both side. (terdapat pada paragraf 5) Kata Ganti
Acara khazanah yang ditayangkan oleh Trans7 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ada pihak yang merasa materi yang ditayangkan menyimpang dari
ajaran
Penyiaran
agama Indonesia
Islam. (KPI)
Komisi pun
memanggil pihak pelapor dan Trans7 untuk melakukan mediasi. (terdapat pada paragraf 1)
Komisioner KPI Bidang Kelembagaan, Idy Muzayyad, mengatakan mediasi yang dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini bertujuan untuk menengahi pro dan kontra yang terjadi di
70
masyarakat.
Beberapa
pelapor
yang
merasa materi yang disampaikan oleh acara Khazanah ini menyimpang dari ajaran islam adalah Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara, Kiai Tobali,
dan
masyarakat
beberapa lainnya.
perwakilan
(terdapat
pada
paragraf 2)
Mereka berasumsi kalau ziarah kubur dianggap sirik misalnya, padahal Trans7 tidak bermaksud untuk mengharamkan hal-hal demikian, kata Idy (terdapat pada paragraf 4) Stilistik
Leksikon
Leksikon berita ini terdapat pada kata : Keberatan ( paragraf 3), klarifikasi (paragraf 7), memonitor (paragraf 9), membandel (paragraf 9)
71
Retoris
Grafis
Pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan tulisan Komisi Penyiaran
Indonesia
(KPI)
dan
kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi Penyiaran
Indonesia,
serta
dibawa
tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia. Dan menggunakan huruf miring pada kata cover both side dalam pemberitaan yang mempunyai arti sikap adil terdapat pihak
manapun
yang
menjadi objek dalam pemberitaan.
3. Analisis berita ke-3: “Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan Trans7” Kamis 18, April 2013 a. Tematik Tema utama wacana yang dikembangkan dalam berita ini secara keseluruhan adalah membahas tentang tanggapan pihak Khazanah Trans7 terkait pelanggaran tayangan keagamaan yang menuai pro dan kontra dimasyarakat. Disetiap paragraf juga menjelaskan maksud atau tema dari judul pemberitaan tersebut. Pada paragraf pertama menjelaskan tanggapan pihak Trans7 terkait pelanggaran tentang isi tayangan yang menyimpang yang menuai kontra
72
dimasyarakat. Pada paragraf dua menjelaskan tentang perwakilan masyarakat yang mengadu tentang pelanngran tayangan ini melakukan mediasi yang ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pihak Trans7 akan mengubah konten didalam acara tersebut. Pada paragraf tiga dan empat menjelaskan tentang tanggapan pihak Trans7 dan pihak Trans7 akan memperbaiki dan mengevaluasi terkait hal-hal yang kurang tepat pada tayangan Khazanah Trans7. Pada paragraf lima dan enam menjelaskan tentang pihak Trans7 akan melakukan mengevaluasi terhadapat tayangan yang menyimpang dan akan mengevaluasi juga terkait dengan visualisasi, narasi, dan pelafalan ayat suci dan pihaknya akan menghindari tematema yang bersifat kontroversial dan akan memilih tema yang lebih umum. Dan pada paragraf tentang pernyataan dari pihak Trans7 akan merubah konten dan materi yang lebih menghargai tentang perbedaan pendapat dan lebih berhati-hati dalam memilih tema dan konten yang akan ditayangkan. b. Skematik Skematik berita ini dimulai dengan judul berita acara “Khazanah ditegur KPI, ini tanggapan Trans7”. Pada isi berita bagian awal dimulai dengan tanggapan dari pihak Trans7 tentang pelanggaran tentang isi tayangan yang menyimpang sehingga menuai pro dan kontra dimasyarakat. Pihak Trans7 selaku yang melakukan pelanggaran pun berjanji untuk merubah konten dalam acara tersebut. Dan terdapat tanggapan dari pihak Trans7 yang mengatakan pihaknya akan lebih berhati hati dalam memilih tema dan konten yang akan ditayangan.
73
Alur selanjutnya, pada bagian tengah terdapat pernyataan dari pihak Trans7 yang akan melakukan pembenaran dan akan melakukan evaluasi terhadap tayangannya karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan masyarakat. Evaluasi yang akan dilakukan pihak Trans7 terkait dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spillingnya, pelafalan ayat-ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. Dan pada bagian ahkir berita ini ditutup dengan pernyataan dan pihak Trans7 yang menyatakan pihaknya akan menghindari tema-tema yang kontroversial, dan akan memilih tema yang lebih umum serta merubah konten dan materi yang lebih menghargai perbedaan pendapat namun pihak Trans7 memastikan secara konsep, judul dan program acara Khazanah Trans7 tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih hati-hati. c. Semantik 1. Latar Latar berita ini muncul dari aduan masyarakat yang menganggap tayangan Khazanah Trans7 menyimpang dari ajaran Agama Islam dan menuai pro dan kontra dimasyarakat, dan tanggapan pihak Trans7 terkait pelanggaran yang dilakukan oleh pihaknya. 2. Detail Detail berita ini terlihat dari tanggapan pihak Trans7 yang akan memperbaiki dan mengevaluasi tayanganya yang dianggap menuai pro dan kontra dimasyarakat. Evaluasi yang akan dilakukan oleh pihak Trans7 antara lain terkait
74
dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat speliing-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. Seperti yang terlihat dalam teks berita berikut ini : “Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbingyang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.” Detail berikutnya terlihat dari pernyataan pihak Trans7 setelah melakukan mediasi bahwa pihak Trans7 akan merubah konten ddan materi,
yang lebih
menghargai perbedaan pendapat. Namun pihaknya secara konsep, judul, dan program Khazanah Trans7 tidak berubah.
Selanjutnya detail juga terlihat dari pernyataan pihak Trans7 yang akan menghindari tema tema yang kontrovesial, dan akan memilih tema yang lebih umum dan penjelasan dari pemimpin Redaksi Trans7, Titin Kosmari menyatakan bahwa acara Khazanah Trans7 tidak bermaksud sengaja memecah belah umat islam dan menyisipkan paham Wahabi. Seperti terlihat dalam teks berita berikut ini: “Kami juga akan menghindari tema-tema yang kontroversial, akan memilih tema yang lebih umum," ujar Titin yang memastikan acara Khazanah tidak bermaksud sengaja memecah belah umat islam dan menyisipkan paham Wahabi.” Dengan strategi semacam ini, yang tergambar dimata pembaca adalah pengakuan oleh pihak Khazanah Trans7 tentang pelanggran isi tayangannya yang menyimpang, karena dalam teks berita diatas pihak Trans7 menjelaskan tentang
75
kesalahan apa saja yang terdapat pada tayangannya tersebut dan pihaknya akan melakukan perbaikan serta evaluasi terhadapat tayangannya.
3. Pranggapan
Praanggapan dalam berita ini terlihat dari pernyataan berikut yaitu pihak Trans7 kedepannya akan lebih berhati-hati dalam memilih tema dan kontennya. Terlihat dalam uraian berikut : “"Kami akan lebih hati-hati memilih tema dan konten," kata Pemimpin Redaksi Trans 7, Titin Rosmasari” Praanggapan selanjutnya terlihat dalam teks berikut yang menyatakan tayangan Khazanah Trans7 dianggap telah menanyangkan konten yang memicu keresahan di masyarakat dan menuai pro dan kontra di masyarakat. “Karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan masyarakat, Trans 7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini.” d. Sintaksis 1. Koherensi
Berita ini juga didukung dengan pemakaian koherensi dalam kalimat, koherensi yang ditemukan dalam teks, yaitu
Usai menempuh langkah mediasi, Titin mengatakan Trans7 ada niatan untuk merubah konten dan materi, yang lebih menghargai perbedaan pendapat.(kalimat pertama) Namun, ia memastikan secara konsep, judul, dan program acara Khazanah tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih berhati-hati.(kalimat kedua)
76
Teks ini merupakan dua kalimat sebagai kalimat penjelas. Kalimat penjelas ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Dan terdapat dua kalimat , pada kalimat kedua adalah penjelas atau keterangan dari kalimat pertama.
2. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam teks berita ini dapat dilihat pada kalimat :
Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. Teks ini merupakan kalimat pasif yang menempatkan kata Trans7 sebagai objek dan penempatan kata tersebut ditengah kalimat. Ini menjelaskan tentang pengakuan Trans7 prihal isi perbaikan atau evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya terkait dengan visualisasi, dubbing, pelafalan ayat suci, narasi yang salah.
3. Kata Ganti
Teks berita ini juga menggunakan kata ganti. Dalam teks, kata ganti digunakan untuk menyamarkan yang sebenarnya.
Kata ganti ini terdapat pada teks : ”Setelah melakukan mediasi dengan perwakilan masyarakat yang mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans 7 selaku pihak yang menayangkan acara Khazanah pun berjanji akan mengubah konten di dalam acara tersebut”
77
Dan kata ganti atas terdapat pada kata perwakilan masyarakat ini menunjukkan sikap reprentasi kebersamaan atas pelaporan yang dilakukan oleh masyarakat kepada pihak Khazanah Trans7.
Kata ganti juga terlihat pada teks berita berikut : “Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi” Dan kata ganti atas nama pihak Trans7 menunjukkan sikap reprentasi kebersamaan atas kesalahan yang dibuat oleh salah satu program acara Trans7 tersebut.
e. Stilistik Leksikondari teks berita ini juga terdapat pemakaian leksikon. Misalnya yang telihat dari teks berikut : “Setelah melakukan mediasi dengan perwakilan masyarakat yang mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans 7 selaku pihak yang menayangkan acara Khazanah pun berjanji akan mengubah konten di dalam acara tersebut.” Kata mengadukan pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang pihak masyarakat melakukan pelaporan atau mengajukan perkara kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait isi tayangan Khazanah Trans7 yang menyimpang. Kata mengadukan juga mempumyai arti sebagai mengajukan perkara.
78
Kemudian terlihat juga pada paragraf berikut : “Karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan masyarakat, Trans 7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini” Kata memicu pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang pihak Khazanah Trans7 telah menanyangkan isi tayangan keagamaan yang menyiampang dan mengakibatkan keresahan dimasyarakat. Kata memicu juga mempunyai arti menggerakkan sesuatu yg berakibat membahayakan.
Pemakaian leksikon juga terlihat dalam teks berita berikut ini : “Evaluasi yang akan dilakukan oleh Trans 7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi.” Kata evaluasi pada paragraf tersebut menunjukan atau menjelaskan tentang pihak Trans7 akan melakukan penilaian kembali terhadap isi tayangannya yang menyimpang, serta melakukan perbaikan pada tayangannya. Kata evaluasi juga mempunyai arti sebagai upaya penilaian secara teknis.
f. Retoris
Grafis pada berita ini terdapat juga grafis, yaitu terdapat gambar dengan tulisan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi Penyiaran Indonesia, serta dibawa tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia. Dan menggunakan huruf miring pada kata dubbing dan spelling yang masing masing mempunyai arti. Arti dari dubbing pengisian suara atau narasi atau
79
bias diartikan juga sebagai perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Dan arti dari spelling adalah penyebutan kata.
Tabel 2.3 Temuan Elemen Teks Berita “Acara Khazanah Ditegur KPI, Ini Tanggapan Trans7 Struktur wacana Struktur
Elemen
Makro Topik/Tema a. Acara
Superatruktur
Khazanah
Ditegur
KPI,
ini
Tanggapan Trans7
(Tematik)
(Skematik)
Keterangan
Skema
Skema pemberita ini dimulai dengan judul berita yaitu Acara Khazanah “Ditegur KPI, ini Tanggapan Trans7” Pada bagian awal dimulai dengan tanggapan dari pihak Trans7 tentang pelanggaran tentang isi tayangan yang menyimpang sehingga menuai pro dan kontra dimasyarakat. Pihak Trans7
selaku
pelanggaran merubah
yang
melakukan
pun
berjanji
untuk
konten
dalam
acara
tersebut. Dan terdapat tanggapan dari pihak
Trans7
yang
mengatakan
pihaknya akan lebih berhati hati dalam memilih tema dan konten
80
yang akan ditayangan. Selanjutnya pada bagaian tengah pernyataan dari pihak Trans7 yang akan melakukan pembenaran dan akan melakukan evaluasi terhadap tayangannya karena dianggap telah menayangkan konten yang memicu keresahan masyarakat. Evaluasi yang akan dilakukan pihak Trans7 terkait dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spillingnya, pelafalan ayat-ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. Pada bagian ahkir berita menjelaskan tentang pihak
dengan pernyataan dan Trans7
yang
menyatakan
pihaknya akan menghindari tematema yang kontroversial, dan akan memilih tema yang lebih umum serta merubah konten dan materi yang lebih pendapat
menghargai namun
perbedaan
pihak
Trans7
memastikan secara konsep, judul dan
81
program acara Khazanah
Trans7
tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih hatihati. Struktur
Mikro Latar
Latar berita ini muncul dari aduan masyarakat yang menganggap tayangan
(Semantik)
Khazanah Trans7 menyimpang dari ajaran agama Islam dan menuai pro dan kontra dimasyarakat, dan tanggapan pihak Trans7 terkait pelanggaran yang dilakukan oleh pihaknya. (terdapat pada paragraf pertama)
Detail
Detail berita ini terlihat dari tanggapan pihak Trans7 yang akan memperbaiki dan
mengevaluasi
dianggap
menuai
dimasyarakat.
tayanganya pro
Evaluasi
dan yang
yang kontra akan
dilakukan oleh pihak Trans7 antara lain terkait dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat speliing-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. (terdapat pada paragraf
82
5) Maksud
Maksud
dalam
memberita
ini
menjabarkan tanggapan pihak Trans7 terkait pelanggaran isi tayangannya dan melakukan berbaikan
dan evaluasi
terhadap tayangaannya. Praanggapan
Praanggapan dalam berita ini yaitu pada kalimat “Kami akan lebih hati-hati memilih
tema
dan
konten,"
kata
pemimpin redaksi Trans7 (terdapat pada paragraf 3)
Karena dianggap telah menayangkan konten
yang
memicu
keresahan
masyarakat, Trans7 siap memperbaiki dan mengevaluasi jika ada hal-hal yang kurang tepat dalam tayangan berdurasi 30 menit ini. (terdapat pada paragraf 4) Sintaksis
Koherensi
Usai menempuh langkah mediasi, Titin mengatakan Trans7 ada niatan untuk merubah konten dan materi, yang lebih menghargai (kalimat
perbedaan pertama)
pendapat.
Namun,
ia
83
memastikan secara konsep, judul, dan program acara Khazanah Trans7 tidak berubah, hanya pemilihan tema dan konten saja yang akan lebih berhatihati.(kalimat kedua). (terdapat pada paragraf 7) Bentuk
Evaluasi yang akan dilakukan oleh
Kalimat
Trans7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi. (paragraf 5)
Kata Ganti
Setelah
melakukan
perwakilan
mediasi
dengan
masyarakat
yang
mengadukan acara ini dan ditengahi oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Trans7 selaku pihak yang menayangkan acara Khazanah Trans7 pun berjanji akan mengubah
konten
di
dalam
acara
tersebut (terdapat pada paragraf 2)
Evaluasi yang akan dilakukan oleh
84
Trans7 antara lain berkaitan dengan visualisasi, dubbing yang kurang tepat spelling-nya, pelafalan ayat suci yang kurang benar, dan ketidak cocokan narasi (terdapat pada paragraf 5) Stilistik
Leksikon
Leksikon berita ini terdapat pada kata : Mengadukan ( paragraf 2), Memicu ( paragraf 4), Evaluasi (paragraf 5)
Retoris
Grafis
Pada
berita ini terdapat juga grafis,
yaitu terdapat gambar
dengan tulisan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan kepanjangan dari kata KPI yaitu Komisi Penyiaran
Indonesia,
serta
dibawa
tulisan KPI terdapat tulisan Lembanga Negara Independen dan disebelah kanan tulisan KPI terdapat lambang garuda Indonesia. Dan menggunakan huruf miring pada kata dubbing dan spelling yang masing masing mempunyai arti. Arti dari dubbing pengisian suara atau narasi atau bias diartikanjuga sebagai Perekaman suara manusia secara sinkron
85
dengan gambar film. Dan arti dari spelling adalah penyebutan kata.
B. Analisis Kognisi Sosial Pemberitaan Pelanggaran Penyiaran yang dilakukan oleh Program Khazanah Trans7padaRepublika Online Dalam memahami sebuah teks, kognisi sosial menjadi hal terpenting. Pada umumnya teks diasumsikan tidak mempunyai makna namun anggapan tersebut salah karena teks tersebut diberikan makna oleh pemakai bahasa (penulis). Makna inilah yang dikonstruksi oleh penulis. Dalam menganalisis struktur kedua wacana Van Dijk, diperlukannya menganalisis kesadaran mental dari penulis atau pembuat berita dilihat dari pemberitaan pelanggaran program Khazanah Trans7, naskah ini tidak terlepas dari konstruksi teks serta mental dari penulis. Tentunya, Republika Online (ROL) sebagai media yang menjunjuk tinggi kepentingan umat Islam memiliki nilai, pengaruh, dan ideologi yang memengaruhi terbentuknya teks tersebut. Dalam pemberitaan pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh program telivisi Khazanah Trans7 pada ROL, ini menjadi tiga berita yang terpisah yaitu yang pertama berita tentang banyaknya aduan masyarakat terhadap isi tayangan Khazanah Trans7 yang menyimpang. Pada bagian kedua diberitakan tentang
86
pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) belum memberi sanksi kepada pihak Trans7 terkait pemanggilannya oleh KPI. Dan yang ketiga diberitakan tentang tanggapan pihak Trans7 terkait pemanggilan KPI dan pelanggaran yang dilakukannya oleh pihaknya. Dalam kasus ini, ROL bermaksud memberitahukan kepada pembaca bahwa telah terjadi pelanggaran penyiaran tentang isi tayangan keagamaan oleh Khazanah Trans7 yang dianggap masyarakat (pelapor) sebagai tayangan yang menyimpang dari ajaran Agama Islam dan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah melakukan teguran terhadap pihak Khazanah Trans7. Kasus pelanggaran penyiaran ini menjadi pemberitan di beberapa media, salah satunya adalah Republika Online (ROL) adalah sebuh media massa yang mayoritas pembacanya muslim. ROL mengikuti perkembangan berita ini dari awal hingga perkembangan terahkir. Dan tim dari redaksi ROL hadir dalam proses mediasi yang dilakukan oleh pihak KPI. Dikutip dari wawancara ketika peneliti bertanya mengenai bagaimana proses pra produksi sebelum berita diangkat, Djoko Sadewo sebagai staf redaksi dari ROL menjelaskan tentang prosedur awal perencanaan liputan. “Bahwa satu hal harus dilakukan oleh media itu melakukan perencanaan. Suatu perencanaan dilakukan berdasarkan fakta dan data-data yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi.Setiap hari Republika Online melakukan rapat redaksi dua kali. Rapat pertama, pada jam 10 pagi, yaitu seluruh redaktur melaporkan berita-berita yang ada pada saat itu. Kemudian mancari informasi yang kuat dari seluruh berita laporan, yang nantinya akan dimuat pada halaman berita. Sedangkan rapat kedua jam 2 siang yaitu rapat finishing. Biasanya pada
87
jam tersebut sudah ada perkembangan, dan mungkin ada perubahan segala macam tentang apa saja yang ingin diangkat dan ditulis oleh Republika Online”.3 Terkait dengan konstruksi sosial dan kognisi sosial dalam memposisi dirinya sebagai media yang netral, ROL hanya menggumpulkan fakta dan menyampaikannya ke publik. Dimana ada sebuah fenomena, ketika KPI yang memberikan teguran kepada media lain (Trans7) yang dianggap melakukan pelanggaran, pihak ROL hanya menginformasikan berita tersebut kepada masyarakat atau pembaca bahwa terjadi pelanggaran tentang isi tayangan yang menyimpang dari ajaran Islam yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 dan kasus ini telah dilaporkan kepada pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), tanpa ada maksud tertentu karena posisi
Republika Online (ROL) dan Trans7 adalah
sejajar.4 Namun tujuan lain dari ROL memberitakan kasus ini adalah supaya masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam memilih tayangan yang layak untuk dikonsumsi dan tidak menutup kemungkinan ROL memberitakan kasus ini untuk kepentingan dari Republika Online dari segi ekonomi salah satunya yang berhubungan dengan retting dari ROL.5 Strategi yang digunakan Van Dijk untuk mengetahui model yang digunakan wartawan atau penulis naskah dalam memahami peristiwa tentang isu pelanggaran penyiaran isi tayangan keagamaan yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 adalah dengan melakukan empat strategi.
3
Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014 4 Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014 5 Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014
88
Strategi yang pertama itu adalah seleksi.Seleksi adalah strategi yang kompleks untuk menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa, dan informasi diseleksi oleh wartawan kemudian ditampilkan ke dalam berita.Setiap media maupun wartawan memiliki ideologinya masing-masing. ROL merupakan media Online yang berbasis Islam. Dalam penentuan dan memilih tema liputan di ROL didiskusikan oleh manajemen redaksi. Setelah disetujui oleh semua redaksi,
wartawan
selanjutnya melakukan reportase. ROL dalam melakukan reportase dan memilih narasumber yang akan dimintai keterangan terkait dengan kasus pelanggaran penyiaran tersebut. “Dalam proses membuatan berita di Republika Online sama seperti media-media lain pada umumnya, kami melakukan rapat redaksi, menentukan tema, judul, narasumber dan lain-lain. Namun dalam mengangkat sebuah berita tim Rol berlandasan dengan kaidah jurnalistik. Dan memilih informasi yang yang akan diangkat, bahwa informasi tersebut penting atau tidak untuk masyarakat”6
Kedua yaitu reproduksi. Setelah menggunakan strategi pertama yaitu penyeleksi tema yang dipilih, reproduksi kisah yang berkaitan dengan perolehan informasi dari narasumber. Dalam hal ini, Republika Online (ROL) mencari data sebanyak-banyaknya ketika reportase dan mengkonfirmasikan kembali kepada narasumber. Selain itu juga, editor mengkroscek setiap data, dialog narasumber, detil kejadian yang benar-benar akurat sebelum sampai kepada publik. Dalam menentukan judul, gagasan, dan fakta yang dipilih untuk ditulis, ROL mengaju pada fakta-fakta yang ada. Dalam pemberitaan kasus pelanggaran penyiaran ini ROL membagi berita tersebut menjadi tiga bagian. Yaitu yang pertama “Banyaknya aduan masyarakat” 6
Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014
89
dalam judul ini pihak ROL ingin menampilkan fakta tentang banyaknya masyarakat yang melapor kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang isi tayangan khazanah Trans7 yang menyimpang dari ajaran Islam dan dalam pemberitaan dijelas beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pihak Khazanah Trans7. Pada judul yang kedua, “KPI panggil Tim Khazanah Trans7” dalam judul ini pihak ROL ingin menampilkan fakta dari berita tersebut bahwa pihak Trans7 yang belum diberi sanksi yang tegas oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena pihak Trans7 akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki tayangan yang menyimpang tersebut. Dan penempatan kata KPI yang berada diawal kalimat merupakan subjek pada judul tersebut, sehingga memberi kesan KPI sebagai pihak yang berwenang untuk memberi sanksi terhadap pihak yang melakukan pelanggaran, belum tegas dalam mengangani kasus pelanggaran tersebut.dan dalam judul berita ini, pihak Republika Online (ROL) tidak bermaksud untuk menjatuhkan pihak KPI. Pada judul berita yang ketiga tertulis “Acara Khazanah ditegur KPI, ini Tanggapan Trans7”, pada judul berita ini ROL menjelaskan tentang tanggapan dari pihak Trans7 terkait dengan pelanggaran yang mereka lakukan, dan pihak Khazanah Trans7 siap untuk memperbaiki tayangan yang menyimpang tersebut. Strategi ketiga adalah kesimpulan. Setelah penyeleksian tema serta narasumber dan reproduksi informasi dari narasumber, selanjutnya adalah proses penyimpulan. Data dari liputan dan informasi narasumber dikemas dalam satu teks naskah utuh, yang didalamnya terbagi dalam tiga pemberitaan. Konstruksi
90
dari tiap berita ini termasuk ke dalam pengetahuan wartawan tentang kasus pelanggran penyiaran tersebut. Strategi keempat, transformasi lokal. Strategi ini berhubungan dengan bagaimana peristiwa tersebut ditampilkan. Dalam pemberita pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 tekait tentang isi tayangan keagamaan. Sebuah informasi atau data yang berkaitan dengan peristiwa tokoh dikemas dengan menarik agar pembaca mampu menyerap informasi dari pemberitaan tersebut.7 Sebagai media online yang memiliki visi dan misi mencerdaskan bangsa, penembangkan budaya, serta peningkatakan keimanan dan ketakwaan, Republika Online (ROL) ingin menampilkan warna lain dalam kasus pelanggaran penyiaran ini, dimana republika online lebih mementingkan kepentingan umat Islam karena tidak ada ideologi tertentu yang melatarbelakangi pemberitaan pelanggaran penyiaran tersebut. “Tidak ada Ideologi yang melatar belakangi kasus ini, tapi warna yang dihadirkan oleh Rol adalah lebih berkepentingan tentang umat Islam. Islam yang modern, Islam yang yang netral bukan islam yang liberal ataupun islam yang capital”8 Pada teks berita menjelaskan bahwa pihak ROL hanya berkepentingan menyampai informasi kepada pembaca bahwa telah terjadi pelanggaran penyiaran terhadap isi tayangan keagamaan. Hal tersebut tergambar dari bahasa yang digunakan yang cenderung netral dan tidak mengandung makna sensasional.Dan 7
Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014 8 Wawancara Pribadi dengan Redaktur dari Republika Online, Djoko Sadewo, Jakarta, 2 September 2014
91
ROL sebagai institusi yang berkepentingan menjaga dan menginformasikan kepublik tentang tayangan-tayangan yang menyebabkan kerugian dimasyarakat. “Kami memandang kasus ini secara netral, nah kenapa diangkat kasus ini dalam pemberitaan karena kami menganggap kasus ini penting untuk masyarakat ketahui bahwa ada pihak masyarakat lain yang melapor ke KPI bahwa tayangan televisi tersebut melakukan kesalahan dan kami bertugas sebagai media yang memberikan informasi kepada masyarakat, agar publik tidak melan mentahmentah tentang kasus pelanggaran tersebut. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa Republika Online (ROL) ingin pemberitahu kepada masyarakat tentang adanya laporan oleh pihak masyarakat (pelapor) tentang kesalahan dalan tayangan keagamaan yang telah dilaporkan kepada pihak yang berwenang yaitu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dalam hal ini ROL hanya berkepentingan memberi informasi kepada masyarakat (pembaca) dan menjaga masyarakat tentang tayangan-tayangan yang dapat merugikan masyarakat, terlihat dari visi dari ROL yang berusaha menjadi perusahaan media terpadu, serta dikelola secara professional islami sehingga berpengaruh dalam proses pencerdasakan bangsa, pengembangkan kebudayaan, serta peningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta berideologi Islam modern, Islam yang netral bukan Islam yang liberal ataupun Islam yang kapital.
92
C. Analisis Konteks Sosial Pelanggaran Penyiaran yang Dilakukan oleh Program Khazanah Trans7 pada Pemberitaan Republika Online Tingkatan ketiga dari analisis Van Djik adalah konteks sosial. Konteks sosial menganalisis bagaian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis interteksual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu diproduksi dan dikontruksi dalam masyarakat. Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukan bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut Van Djik, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua kunci penting yaitu kekuasaan dan akses. Dalam pemberitaan pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 mendapat protes keras dari masyarakat yang merasa tayangan tersebut meresahkan. Aksi protes dan pelaporan yang dilakukan masyarakat ini menuai pro dan kontra dimasyarakat, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju mengenai isi tayangan Khazanah Trans7 tersebut. Tuntutan yang disuarakan oleh masyarakat ialah agar tim Khazanah Trans7 mengakui atas kesalahan pada isi tayangannya yang penyimpangan terhadap ajaran Agama Islam dan berisi muatan hal-hal bersifat amaliyah disalah artikan seperti ziarah kubur dianggap sirik, serta narasi
93
dan gambar tidak sesuai, lafal Al-Quran yang kurang tepat. Hal tersebut yang membuat sebagaian masyarakat (pelapor) merasa resah dengan isi tayangan tersebut. Sementara, dalam Islam hukum dari ziarah kubur adalah sunnah. Berziarah kubur adalah sesuatu hal yang disyariatkan dalam agama, hal ini berdasarkan hadits-hadits Rasulullah tentang disyariatkannya ziarah kubur di antaranya: a. Hadits Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallâhu „anhu dari Rasulullah bersabda, ُ إِنِّ ْي ُك ْن ت نَهَ ْيتُ ُك ْم ع َْن ِسيَا َر ِة ْالقُبُىْ ِر فَ ُشوْ رُوْ هَا ”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan.” b. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim (3/65 dan 6/82) dan Imam Abu Dâud (2/72 dan 131) dengan tambahan lafazh, َفَإِنَّهَا تُ َذ ِّك ُز ُك ْم ْاْل ِخ َزة “Sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat.” Maka jelaslah bahwa hukumnya dari ziarah kubur adalah sunnah, artinya apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan disiksa.9 Selain itu pihak Khazanah Trans7, dalam salah satu tayangannya telah menyinggung perasaan sebagaian umat Islam Ahlus Sunnah Wal Jama'ah di
9
Wawancara Pribadi dengan H. Rusli, Jakarta 5 Oktober 2014.
94
Indonesia.10 Sementara pihak Ahlus Sunnah Wal Jama'ah melalui ketuanya, KH Tobary Syadzily, serta Forum Pembela Islam (FPI) meminta agar pihak Khazanah Trans7 mengakui ideologi alirannya, dan seluruh tim redaksi program acara Khazanah Trans7 untuk berikrar dan mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa mereka adalah penganut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Di kalangan masyarakat umum, aksi protes juga dilakukan, terlihat pada media sosial seperti facebook dan blog-blog yang ditulis oleh sebagaian masyarakat, terlihat bahwa masyarakat
menolak
dan menegaskan
bahwa
tayangan-tayangan Khazanah Trans7 sangat meresahkan. Dan mengimbau agar umat Islam ataupun masyarakat perlu mewaspadai dan lebih mengontrol terhadap tayangan yang mereka tonton, khususnya tayangan tentang nilai-nilai keislaman.11 Menurut beberapa situs-situs Islam di Indonesia mengatakan bahwa tayangan Trans7 yang diadukan melanggar Pasal 1, 2 dan 8 kode etik jurnalistik, karena tidak berimbang, memuat gambar yang tidak disertai keterangan tentang sumbernya, serta melanggar prinsip untuk tidak memberitakan hal-hal yang bermuatan prasangka atau diskriminasi atas dasar SARA.12 Melihat dari beberapa komentar masyarakat tentang kasus ini, mereka berharap Trans7 untuk melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh terhadap tayangan program Khazanah Trans7, agar pelanggaran serupa tidak terjadi lagi. Trans7 hendaknya memperhatikan dan menghormati keragaman pemahaman dari
10
Html://kompasiana.com/televisi/2013/04/18/pihak-khazanah-trans-7-mengakui-kesalahan-danmeminta-maaf-kepada-umat-islam-ahlussunnah-wal-jamaah-indonesia-547590.html 11 http://www.sarkub.com/2013/kebohongan-khazanah-trans7-dalam-memaknai-sholawat.html 12 http://www.islamtimes.org/vdcezv8xxjh8nwi.rabj.txt
95
pemeluk agama Islam di Indonesia. Merekomendasikan kepada jajaran pimpinan redaksi Trans7 untuk lebih ketat mengawasi dalam proses produksi program Khazanah, terutama dalam hal pemenuhan standar, kaidah, dan fungsi jurnalistik televisi. Namun tidak semua masyarakat menganggap tayangan Khazanah Trans7 meresahkan. Ada beberapa masyarakat yang pro terhadap program acara keagamaan ini dan berharap program acara ini tetap dihadirkan namun pihak Khazanah Trans7 harus lebih berhati-hati dalam memilih konten yang akan ditayangkan, hal ini terlihat dari beberapa komentar di forum-forum yang pro terhadap program acara Khazanah Trans7.13 Manyangkut pemberitaan ini dan berdasarkan undang-undang penyiaran No. 32 tahun 2002, terlihat bahwa kasus ini melanggar undang-undang penyiaran antara lain : 1. Pasal 4 a.
Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
b. Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.
13
http://mediaumat.com/wawancara/4622-104-uu-nya-menyulitkan-kpi-untuk-bertindak.html
96
Khazanah Trans7 merupakan program acara televisi yang berfungsi sebagai media informasi dan pendidikan, karena program ini mencerdaskan masyarakat dengan menyajikan seputar nilai-nilai keislaman, hadist-hadist, hukum-hukum islam, sejarah islam, dan lain sebagainya. Program ini juga mempunyai fungsi kebudayaan, yaitu dengan membudayakan kehidupan yang berakhlak, bertakwa, dan agamis. 2. Pasal 36 a. Isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan
bangsa,
menjaga
persatuan
dan
kesatuan,
serta
mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia. Program Khazanah Trans7 merupakan program yang mengandung berbagai informasi dan pendidikan terutama dalam nilai agama Islam, sehingga memberikan manfaat untuk pembentukan intelektualitas, watak, serta moral masyarakat, karena pada dasarnya ajaran Islam itu membahas mengenai akidah, yakni perilaku terpuji. Program ini juga dapat menghasilkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, karena banyak episode yang menanyangkan mengenai pentingnya tolong menolong antar sesama. b. Isi siaran dilarang bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong; Mengharamkan ziarah, tawassul, bershalawat badar, dan lain sebagainya adalah salah satu hal yang menyesatkan. Karena pada dasarnya hal-hal tersebut adalah sunnah, dan diperbolehkan oleh agama, asalkan niatnya tidak untuk
97
menyekutukan Allah. Sehingga dapat dikatakan beberapa tayangan Khazanah Trans7 ini telah melanggar pasal 36 ayat 5 (a).
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis, menganalisis, dan menjelaskan bahasan-bahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya serta diperkuat dengan wawancara langsung kepada Republika Online (ROL). Maka dapat disimpulkan bahwa pemberitaan pelanggran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 edisi 17 April dan 18 April 2013 terlihat kurang mengkritik secara tegas atas kasus tersebut. Secara umum pemberitaan pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 terlihat hanya memberikan informasi kepada publik. Namun, dalam wawancara langsung, ROL mengatakan bahwa ada tujuan lain selain hanya menyampaikan informasi yaitu ini berisi sebuah himbauan. Himbauan ini ditujukan kepada masyarakat untuk memperhatikan tayangan yang akan ditonton dan perlu mengkontrol serta berhati-hati terhadap tontonan yang bersangkutan dengan nilainilai keagamaan yang ditayangkan di stasiun televisi. Dan untuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai pihak yang berwenang mengawas dan mengontrol tayangan yang disiarkan, seharus lebih tegas dalam menangani kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan oleh stasiun-stasiun televisi, karena jika KPI belum tegas dalam menangani kasus pelanggaran, akan semakin banyak stasiun stasiun televisi yang akan melakukan pelanggaran penyiaran. Dan kasus pelanggaran penyiaran ini juga merupakan beban bagi pemerintah, jadi pemerintah juga harus tegas dalam
98
99
menanganu kasus pelanggran penyiaran tersebut, mengingat kasus ini sudah sering terjadi berulang kali. Berdasarkan analisis wacana model Teun A. Van Djik, penelitian teks berita pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7 yang di beritakan oleh Republika Online (ROL) dapat disimpulkan sebagai berikut: Dilihat dari struktur teks, secara struktur makro, rangkaian tema yang dikemas oleh ROL menjelaskan bahwa ROL memposisikan sebagai media umum untuk memberikan sebuah informasi dan berusaha mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menonton acara telivisi khususnya acara telivisi yang menanyangkan tentang nilai-nilai keagamaan. Secara superstrukstur, ROL mengemas alur berita dengan menggunakan skema. Setiap pemberitaan diawali dengan menjelaskan situasi yakni proses dan jalannya peristiwa. Pada umumnya situasi menjelaskan kisah utama pada peristiwa dan latar yang didukung dengan peristiwa. Kemudian, ditampilkan komentar dari beberapa tokoh. Dalam kasus ini komentar tentang pelanggaran penyiaran terhadap isi tayangan dikutip langsung dari pernyataan masyarakat (pelapor), pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Trans7. Dan secara mikro, ROL selalu memaparkan secara terang-terangan tentang isi tayangan apa saja yang menyimpang seperti Ahlus Sunnah Wal Jama'ah diplesetkan dan sifat amaliyah disalah artikan seperti ziarah kubur yang anggap sirik. Dalam pemilihan kata, ROL melakukan pemilihan kata atas berbagai gaya bahasa dalam berita ini. Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat langsung. Kata ganti yang digunakan
100
secara umum adalah kata ganti pernyataan dari narasumber dan pihak pihak yang bersangkutan dalam kasus ini seperti pihak pelapor (masyarakat), pihak KPI dan pihak Trans7. Dilihat dari kognisi sosialnya, wartawan ROL melakukan perencanaan yang matang dalam mempersiapkan liputan dan mengemasan berita dilapangan sesuai dengan ide kreatif wartawan. Wartawan ROL memiliki latar belakang pengetahuan yang luas, sehingga ia memahami apa yang akan disampaikan. Wartawan ROL mengemas kasus tersebut untuk informasi dan menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menonton tayangan khusunya tayangan yang berisi muatan keagamaan. Dalam mewancanakan kasus pelanggaran penyiaran ini Republika Online (ROL) menempatkan diri ada posisi yang netral, namun ROL juga mengimbau agar tidak ada lagi kasus seperti ini yang menayangankan isi tayangan keagamaan yang menyimpang dari ajaran agama islam karena ini bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat. Dalam konteks sosial dapat diketahui bahawa ROL ingin memberitahukan kasus ini kepada masyarakat, hal ini juga sebagai upaya agar pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai pihak pengawas harus lebih tegas dalam menangani kasuskasus pelanggaran yang terjadi di Indonesia. Dan masyarakat juga harus bias memilih tonton yang layak atau tidak untuk dikonsumsi.
101
B. Saran Peneliti menyampaikan beberapa saran yang berkenaan dengan kasus pelanggaran penyiaran yang dilakukan oleh Khazanah Trans7, sebagai berikut : 1. Dalam menyajikan sebuah peristiwa, media dituntut untuk, memberikan sebuah peristiwa dengan sebenarnya dan mengkomodir sebagai bentuk kepentingan. Media harus memberikan apa adanya dan mencari narasumber yang memang berkompeten mengenai kasus pelanggaran ini. Media harus bias secara selektif, seminimal mungkin memberitakan berita yang tidak menimbulkan aksi lanjutan. 2. Peneliti memberi saran kepada ROL seharusnya mengangkat berita pelanggaran penyiaran ini sampai pada keputusan ahkir dan pemberitaan tentang tayangan larat yang akan dilakukan oleh pihak Trans7 dan tindak lanjut atas sanksi yang akan dijatuhkan oleh KPI kepada tim Khazanah Trans7. 3. Dan kepada pihak KPI untuk benar-benar menangani kasus pelanggaran yang terjadi di Indonesia, karena sudah banyak kasus pelanggaran yang dilakukan oleh stasiun televisi dan belum mendapatkan sanksi yang tegas dari pihak KPI.
103
DaftarPustaka
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, Analisis Framing, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2006 Al-Ustadz.H Usaman. NCK, Tata Cara Ziarah Kubur, Jakarta: Up.Firdaus, 2000 Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Gintanyali, 2004 As.Haris Sumandria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Paduan Praktis Jurnal Profesional, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006 Bahasa, Pusat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka 1988 Bungin, Burhan. Penetian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2010 Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi, Jakarta; Kencana, 2007 Company Profile.Pusat Data Republika Online Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar AnalisisTeks Media, Yogyakarta: Lkis, 2001 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Yogyakarta: Lkis, 2001 Margareth Poloma, Sosiologi Kontemporer Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2004 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktik Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006 Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Publik Realation Dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.
103
104
Sobur,
Alex.
AnalisisTeks
Media
SuatuPengantarUntukAnalisisWacana,
Semiotika, Dan AnalisisFraming.Bandung: Rosdakarya, 2009. Sumandiria, Dalam Indah Suryawati. Ed. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori Dan Praktik, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Undang-Undang Penyiaran. Jakarta: Pustaka Pelajar. 2006 Zaenuddin.HM.The Journalist. Jakarta:SimbiosaRekatama Media, 2011
104
105
Referensi Internet Www.Republika.Co.Id Http://Www.Republika.Co.Id/Berita/Nasional/Umum/13/04/17/Mlerz4-KpiBelum-Beri-Sanksi-Program-Khazanah-Trans-7
Http://Www.Kpi.Go.Id/Download/Regulasi/UU/No.32Tahun/2002/Tentang/Penyi aran.Pdf
Html://Kompasiana.Com/Televisi/2013/04/18/Pihak-Khazanah-Trans-7Mengakui-Kesalahan-Dan-Meminta-Maaf-Kepada-Umat-Islam-AhlussunnahWal-Jamaah-Indonesia-547590
Http://Www.Sarkub.Com/2013/Kebohongan-Khazanah-Trans7-DalamMemaknai-Sholawat/
105
Hasil Wawancara Dengan Djoko Sadewo Sebagai Redaktur Republika Online pada tanggal 2 September 2014
Bagaimana kebijakan Redaksi Republika Online dalam Menentukan suatu Isu yang akan ditampilkan ? Secara umum ada tantangan besar bagi media-media.Saya bicara secar umum
dul. Jadi tiap media jadi, ada beberapa media :cetak, elektronik, dan online. Masing masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Saya contohkan, misalnya media televisi, di televisi peristiwa yang terjadi bisa diketahui langsung,termasuk radio juga bisa mengabarkan secara langsung peristiwa tersebut. Lalu media online itu sama halnya seperti media cetak harus ada suatu perencanaan daluhu, walapun tidak sedetail media cefak atau koran, Suatu hal yang harus dilakukan oleh media online dalam membuat suatu berita harus melakukan perencanaan, harus sesuai dengan dengan fakta dan data-data yang akurat, misalnya ada suatu kasus korupsi, belum tentu kita akan mengangkat kasus korupsi secara garis besar dan secara umum. Nah sebelumnya kami harus melalukan perencanaan terlebih dahulu, berita seperti apa yang ingin kita tampilkan kepada khalayak. Setiap hari kita melakukan rapat redaksi dua kali yang pertama pagi hari dan yang kedua sore hari dan seluruh redaktur memberikan informasi berita apa yang ingin diangkat misalnya kasus korupsi, bbm, kriminal, ekonomi atau pelanggaranpelanggaran yang dilakukan masyarakat ataupun pelaku media, baru kemudian kita mencari informasi sesuai fakta, dan tim kami terjun langsung ketempat kejadian dan mencari fakta ke narasumber secara langsung, sehingga berita bisa kita olah secara langsung karena ini media online. Namun secara kesuluruhan dalam membuat berita kita sama seperti halnya media cetak, harus ada perencanaan terlebih dahulu.
Bagaimana ROL memandang kasus pelanggaran tersebut ? Mengumpulkan fakta dan menyampaikan kepublik,itu adalah kerja jurnalistik,
posis republika dengan media-media yang bersangkutan dalam kasus ini adalah sejajar. Nah, kita itu media, dimana kita bekerja jurnalistik, dimana ada sebuah fenomena, komisi penyiaran itu memberikan terguran ke media lain yang dianggap melakukan pelanggaran terhadap tayangannya. Hal tersebut kami anggap informasi yang perlu diketahui oleh khalayak.Tetapi kita tidak mempunyai wewenang untuk
menilai kasus tersebut karena disini kita posisi republika sebagai media yang netral. Kita bukan penilai agama islam kita hanya pengabarkan berita, yang berwenang menilai adalah kpi. Kita hanya melihat kpi itu memberi teguran kepada televisi tersebut. Persoalan terlevisi A melalukan pelanggaran kareana dianggap menyimpang, itu yang menilai bukan kita tapi kpi, kita hanya memberitakan kpi menengur tv tersebut, dalam pemeberitaan ini kita mengutip apa yang sampaikan oleh pihak kpi dimana tvtersebut melakukan pelanggran ini..Ini ..Ini . Dan kita hanya melihat, mengabarkan dan memberitakan menemukan fakta bahwa tv A melakukan pelanggaran, itu saja.
Apa yang melatar belakangi tim Rol dalam menulis berita ? Kita hanya melihat peristiwa yang brrkembang dimasyarakat, tapi kita bukan
seorang yang menciptakan atau mengkonstruksi sebuah peristiwa, dalam membuat berita kita hanya mengangkat isu yang berkembang dimasyarakat, dan mencacat peristiwa, misalnya ada ibu-ibu yang protes ke tv A, tv itu telah melanggar ini... Ini... Ini..., nah kita mengabarkan ada ibu-ibu yang memprotes bahwa tv A melakukan pelanggran, nah kita hanya memberitakan kasus tersebut sesuai fakta. Kami memandang kasus ini secara netral, nah kenapa diangkat kasus ini dalam pemberitaan karena kami menganggap kasus ini penting untukmasyarakat ketahui bagwa ada pihak masyarakat lain yang melapor ke kpi bahwa ada tayangan tv tersebut melakukan kesalahan dan kami bertugas sebagai media yang memberikan informasi kepada masyarakat, agar publik tidak menelan mentah mentah tentang kasus pelanggaran tersebut.
Menurut tim rol dalam kasus ini, hal apa yang menarik sehingga kasus pelanggaran ini diangkat menjadi berita ? Hal ini menarik karena ini sebuah acara , bagaimanapun kpi adalah
lembagayang bertugas melakukan pemantauan terhadap tv yang dianggap baik atau buruk, atau sebuah tv ini tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Hanya sebatas itu aja, karena hal ini menarik, kareana peristiwa yang ditegur adalah acara tv yang kebutulan berkaitan dengan keagamaan, adaa konten agama yang ditayangkan lalu mendapat geguran oleh kpi, itu menjadi hal menarik kerana apa karena republika memang berbasis islam, kita koran umum tapi kita memberikan informasi khusus yng
berkaitan dengan dunia islam.
Bagaimana alur pembuatn berita di rol ? Alur pembuatan berita di rol itu sama saja seperti kerja jurnalistik, dimana ada
kpi ingin melakukan proses mediasi kasus pelanggaran tersebut, prosesnya sama artinya kita melalukan liputan ke kpi untuk mendapatkan informasi sesuai fakta yang terjadi, kita minta data kpda kpi, minta penjelasan kepada kpi kenapa mereka menegur tv tersebut dan segala macam pertayangan, selanjutnya kita minta konfirmasi kepada pihak televisi tersebut, tanggapan mereka apa,sikap mereka bagaimana, jadi tidak ada yang membedaan kerja jurnalistiknya sama. Dalam penulisan sebuah berita rol sama seperti media- media lainnya pada umumnya, kami melakukan rapat redaksi, menentukan tema, judul narasumber dan lain-lain. Namun dalam mengangkat sebuah berita tim rol belandasan dengan kaidah jurnalistik. Dan memilih informasi yang akan diangkat,bahwa informasi tersebut penting tidak untuk masyarakat.
Menurut tim rol kreteria suatu berita yang penting untuk diangkat itu seperti apa ? Sama sesuai dengan kaidah jurnalistik, apakah berita itu bermanfaat untuk
publik, iya kita anggkat sebagai sebuah berita, namun jika sebuah peristiwa kalo hanya diberitakan menjadi sebuah masalah iya kami tidak angkat.
Lalu, siapakah yang bertanggung jawab menentukan isu berita ? Yang bertanggung jawab dalam menentukan isu berita iya kalo di rol, yang
bertugas adalah pemred, kalo memang bermasalah, kita membuat berita menjadi masalah, iya yang bertanggung jawab pemred, kaya misalnya kasus dani ahmad, dani ahmad protes ke rol, iya kita dipanggil oleh dewan pers, kemudian mereka meminta penjelasan, bagaimana kita mendapat berita tersebut, apakah dari segi jurnalistik berita tersebut sesuai dengan kaidahnya atau lain-lain dan kita menjelaskan ke dewan pers.
Bagaimana ideologi instusi ataupun pribadi yang melatarbelakangi penulisan berita di rol ? Tidak ada, karena disini beragam ideologi, orang yang berkerja disini itu dari
banyak pendidikan dan beragam pendidikan yang berbeda, dari beragam institusi yang berbeda, umjr yang berbeda, tapi kalo kemuadian apakah warna yang ingin di bawa oleh rol adalah warna yang kita hadirkan salah satunya adalah keagamaan atau menjadi fokus ke isu isu hal atau peristiwa yang berkaitan dengan dunia islam, tapi apakah latarbelakang disini sama? Beda, banyak disini ada orang nu, orang muhadiah, orang nasionalis, dari ormas.Disini beragam jadi tidak ada ideologi khusus di rol. Ideologi kita apa , ideologi kita ya republika dimana ideologi kita adalah islam yang modern, islam yang kita bangun itu islam tengah yaitu islam yang tidak liberal atau islam yang kapital.
Makna pembaca bagi tim rol Kita memandang pembaca itu banyak, pembaca rol itu adalah masyarakat
umum, luas, kareana kita ingin memberikan nilai kepublik, jadi kita tidak kosongandalam membuat berita, sekali pun kita mengabarkan berita , bukan berarti hanya sekedar mengabarkan berita, tapi ada nilai yang ingin kita bangun, ketika kita menulis berita islam, iya kita ingin ada nilai didalam berita tersebut, sehingga masyarakat mendaoatvmanfaat dari apa yg kita beritakan.
Apakah makna rating menurut rol ? Kita tidak ingin munafik bahwa urusan rating, kita punya kepentingan dalam
hal itu, tapi itu bukan menjadi tujuan tunggal dari sebuah pembuatan berita, bukan kebutuhan tunggal kami, kita tidak munafik bahwa pembaca itu punya nilai khusus untuk kami, banyak tujuan lain dari rol ini didirikan.
Hasil Wawancara Dengan bapak H.Rusli Guru di Masjelis Taklim daerah Condet pada tanggal 10 Oktober 2014
Apakah hukum dari ziarah kubur menurut islam ? Hukumnya ziarah kubur dalam islam adalah sunnah, tapi sebelumnya memang
rasullah melarang ziarah kubur tersebut karena takut ingkar, karena keimanan pada waktu itu belum kuat, setelah perang badar, nabi pernah menziarahi dikuburan baqi, dengan dasar itulah bahwa nabi pernah berziarah ke kubur baqi korban perang badar, dan ada hadisnya yang tertera pada buku tersebut.
Jadi ziarah kubur itu hukumnya sunnah ? Sunnah, karena itu merupakan amalan shaleh, ziarah kubjr itu maksudnya ,
untuk kita mengingat kematian, nah didalam kubur kita sudah tidak bisa berbuat amalan, nah melalui ziarah kubur tersebut orang orang yangg mendoakan kita, menjadi amalan untuk kita. Dan tergantung niat dari yang berziarah tersebut, mereka berniat untuk mendoakan atau ingin mendapatkan sesuatu.