KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)
ABSTRAK Skripsi ini berjudul Konstruksi Berita Pelanggaran HAM di Mesuji (Studi Analisis Framming tentang Kontruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana harian Kompas memandang kasus pelanggaran HAM dan rekomendasi apa yang diberikan harian Kompas terhadap masalah ini. Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan pada harian Kompas yang terbit dari tanggal 1 sampai 31 Januari 2012 dan menggunakan metode analisis isi media kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini memakai paradigma konstruktivis. Pisau analisis yang digunakan peneliti adalah teknik analisis framing model Robert N. Entman. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha meneliti bagaimana konstruksi berita pada harian Kompas dalam membingkai berita terkait pelanggaran HAM di Mesuji. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi yaitu mengumpulkan berita-berita yang terkait erat dengan permasalahan yang diteliti pada harian Kompas dan Kajian Pustaka dengan mengumpulkan data-data tertulis yang terkait dengan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan empat perangkat unit analisis untuk melihat bagaimana sebuah media membingkai suatu masalah: Pendefenisian masalah (define problem), memperkirakan sumber masalah (diagnoses causes), membuat keputusan moral (make moral judgement), dan menekankan penyelesaian (treatment recommendation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberitaan harian Kompas cenderung lebih memihak kepada warga Mesuji. Hal ini terlihat dari pemilihan nasrasumber dan pendefenisian masalah yang dikedepankan oleh media massa yang menjadi objek penelitian ini. Harian Kompas menganggap kasus ini sebagai masalah hukum atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan aparat keamanan terhadap warga mesuji. Oleh sebab itu Kompas merekomendasikan agar pemerintah menghukum pelaku pelanggaran HAM tersebut.
Kata Kunci: Mesuji, Konstruksi Berita, Framing.
PENDAHULUAN Konteks Masalah Manusia pada dasarnya telah dianugerahi hak-hak dasar yang sama bagi setiap individu oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak dasar tersebut ialah hak asasi manusia atau HAM. Hak asasi manusia adalah anugerah terbesar yang melekat pada diri manusia semenjak dia lahir, bersifat universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia. Indonesia mengenal konsep HAM yang berasal dari Barat. Belakangan ini ramai diberitakan di media massa tentang pelanggaran HAM yang terjadi di Mesuji, Lampung, terutama media cetak harian Kompas. Pertama, terbunuhnya warga Pelita Jaya, made Aste, pada November 2010, dikarenakan Ajun Komisaris Besar Priyo dan Bripda Setiawan dianggap lalai dalam bertugas sehingga mengakibatkan tewasnya Made Aste dan Kedua, tertembaknya tujuh warga di areal PT BSMI pada 10 November 2011 yang dilakukan oleh Ajun Komisaris Werman Hutagaol dan Ajun Inspektur Dua Dian Permana. Kedua pelanggaran tersebut terjadi karena perebutan lahan. Berita mengenai konflik lahan bukannlah hal yang terbaru. Tetapi kembali marak belakangan ini, dari hari kehari berita ini menjadi berita utama disetiap media massa, baik cetak maupun elektronik. Media massa selalu memberi ruang terendiri untuk memberitakan apa yang terjadi disekitar kita termasuk perkembangan terakhir suatu peristiwa. Media Cetak merupakan salah satu media komunikasi massa yang makin berkembang pesat seiring kemajuan teknologi komunikasi. Di tengah kemajuan teknologi dan persaingan antar media, media cetak merupakan media yang paling bekerja keras untuk mempertahankan eksistensinya. Media cetak tetap dibutuhkan oleh masyarakat sebagai salah satu media penting untuk menerima informasi, karena media cetak memiliki kelebihan dapat dikonsumsi berulang-ulang. Sebuah surat kabar berbeda dari tipe publikasi lain karena kesegarannya, karakteristik headline-nya, dan keanekaragaman liputan yang menyangkut berbagai topik isu dan peristiwa. Ini terkait dengan kebutuhan pembaca, akan sisi menarik informasi yang ingin dibacanya, dari surat kabar yang ingin dilangganinya.Walau demikian, fungsi surat kabar bukan sekedar pelapor kisah- kisah human interest dari berbagai peristiwa atau kejadian orang seorang (Santana, 2005:86-87). Harian
KOMPAS. Surat kabar berskala nasional ini dengan aktif terus memberitakan perkembangan kejadian di Mesuji, Lampung, apalagi kasus ini melibatkan institusi Kepolisian yang diharapkan mampu memberi rasa aman kepada masyarakat, bukan justru sebaliknya. Pemberitaan mengenai perkembangan kasus ini terus diberitakan oleh Harian KOMPAS. Hal inilah yang membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti konstruksi berita Pelanggaran HAM di Mesuji dan melihat posisi harian KOMPAS dalam memandang kasus tersebut. Perangkat analisis yang digunakan peneliti adalah analisis framing. Framing dalam perspektif ilmu komunikasi dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan dam pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita (Sobur, 2004 : 162). Sedangkan analisis framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah model framing Robert N. Entman. Framing dalam pengamatan Entman berada dalam dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan penonjolan aspek tertentu. Seleksi isu berhubungan dengan pemilihan fakta, sedangkan penonjolan aspek tertentu berhubungan dengan penulisan fakta. Analisis framing terhadap pemberitaan pelanggaran HAM di Mesuji dapat memberikan cara yang relatif mudah untuk mendekati pengukuran yang objektif terhadap kecenderungan-kecenderungan sosial yang terdapat pada pemberitaan pelanggaran HAM di Mesuji tersebut. Nilai-nilai sosial, tujuan, motivasi dan perasaan maupun fenomena-fenomena yang ada di masyarakat dapat diselidiki dengan baik.
Fokus Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka fokus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah konstruksi harian Kompas terhadap berita pelanggaran HAM di Mesuji?”.
KAJIAN PUSTAKA Berita J. B. Wahyudi mendefinisikan berita sebagai laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa. Perisiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita, bila tidak dipublikasikan media massa secara periodik (Djuroto, 2004: 47). Sumadiria mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2005: 65). Menurut Assegaf (1985), berita adalah fakta atau gagasan (ide) akurat yang dapat menarik perhatian orang banyak; berita adalah sesuatu yang dapat disiarkan tepat pada waktunya dan dapat menarik perhatian umum; pernyataan antar manusia yang bertujuan memberitahu; pernyataan yang bersifat umum dan aktual, disiarkan oleh wartawan untuk kepentingan para media massa. Analisis Framing Secara epistemology, kata framing bersal dari bahasa Inggris yakni dari kata frame yang berarti bingkai. Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh beterson tahun 1955 (Sobur, 2004: 161). Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Proses pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah adanya bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah dikenal. Akibatnya, khalayak lebih mudah mengingat aspekaspek tertentu yang disajikan secara menonjol oleh media. Aspek-aspek yang tidak disajikan secara menonjol, bahkan tidak diberitakan, menjadi terlupakan dan sama sekali tidak diperhatikan oleh khalayak. Framing adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. Penyajian tersebut dilakukan dengan menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas/peristiwa.
Kita keliru jika menganggap bahwa kata-kata itu mempunyai makna. Kita lah yang memberi makna pada kata-kata tersebut. Dan makna yang kita berikan kepada kata yang sama bisa berbeda-beda, tergantung pada konteks ruang dan waktu (Mulyana, 2005:255).
METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian dimaksudkan untuk melihat bagaimana peneliti dalam menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan serta analisis data. Metodologi dalam penelitian ini menggunkan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya, melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan polulasi atau samplingnya sangat berbeda. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono, 2006: 56). Metode penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini menggunakan model analisis framing yang dibuat oleh Robert Entman dimana metode ini akan menitik beratkan pada penelitan terhadap struktur isi sebuah berita. Pada dasarnya, framing (pembingkaian) adalah sebuah instrument metodologis yang akan dipakai untuk melihat cara media dalam mengkonstruksi sebuah wacana dan realitas sosial sehingga menjadi berita. Lewat framing, publik diajak dan diarahkan untuk melihat hanya dari satu sisi tanpa diberi kesempatan untuk melihat sisi yang lain. Asumsinya, elemen isu yang ditonjolkan mempunyai ruang yang lebih besar untuk dipertimbangkan khalayak pembaca. Dengan kata lain, penonjolan yang berbeda terhadap fakta akan menggiring perhatian publik pada titik tertentu dan melahirkan persepsi berbeda karena penekanan hanya pada satu sisi sehingga menutup sisi lainnya. Subjek Penelitian Harian umum KOMPAS merupakan surat kabar nasional yang tidak bisa dilupakan peranannya dalam sejarah pers nasional di Indonesia. Hal ini karena harian KOMPAS termasuk harian yang memberi masukan dalam sejarah
jurnalistik, khususnya jurnalistik surat kabar. Hal lain yang perlu diingat dari harian ini adalah manajemen yang diterapkan dalam organisasi harian merupakan sumbangsih terbesar yang pernah diberikan oleh harian KOMPAS kepada jurnalistik di Indonesia. Saat ini Kompas memiliki 550.000 eksemplar pada hari biasa dan hari minggu rata-rata 600.000-700.000 eksemplar dimana 80% peminat Kompas ada di pulau Jawa. Pendapatan iklannya terbesar di Indonesia kira-kira dapat meraup Rp.1,5 milyar per bulannya (http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas_(surat_kabar)).
Objek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini berupa kumpulan berita tentang pelanggaran HAM di Mesuji, pada harian Kompas yang terbit mulai tanggal 1 sampai 31 Januari 2012, dimana ada sembilan dari tiga belas berita yang akan dianalisis karena oleh peneliti dianggap layak untuk diteliti. Kerangka Analisis Kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian ini dibangun dari model analisis framing Robert Entman. Sedangkan analisis framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah model framing yang dikembangkan Robert Entman. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu; seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu (Eriyanto, 2011: 186). Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. Studi dokumenter, yaitu data-data unit analisis yang dikumpulkan dengan cara dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis pada harian Kompas tentang Pelanggaran HAM di Mesuji. b. Studi kepustakaan, yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literature serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
Teknik Analisis Data Penelitian ini akan memusatkan pada penelitian kualitatif dengan perangkat metode analisis isi memakai analisis framing. Dalam penelitian ini, unit-unit analisis (berita per-edisi) dari subjek penelitian akan ditabulasikan/dikoding dalam suatu tabel yang memuat kesimpulan tekanan atau kecendrungan framing. Sebelumnya, unit analisis akan dipecah menjadi dua, yaitu berita. Setelah diuraikan struktur fisik unit analisis, maka selanjutnya adalah diuraikannya isi atau inti berita per berita. Setelah diuraikan maka dikoding dalam sebuah tabel frame sehingga memudahkan peneliti meneliti tiap-tiap berita yang berhubungan dengan penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Harian Kompas mengidentifikasikan konflik sengekta lahan sebagai masalah yang memicu aksi kerusuhan di berbagai daerah Mesuji, Lampung. Berikut tabel sebagai penjelasan hasil pelanggaran HAM : No
Tanggal
Judul/Headline Kaji
1
03 Januari 2012
Aparat
Rubrik
Keamanan
(Ada
Dugaan Keterlibatan Aparat Dalam Kasus Mesuji) Tak
2
04 Januari 2012
Sentuh
Temuan
Akar
TGPF
Konflik
Dinilai
(
Tidak
Tuntaskan Kasus Mesuji ) DPR Terima 167 Kasus(TGPF 3
14 Januari 2012
Akui Konflik Tanah di Mesuji Amat Kompleks)
Politik dan Hukum
Politik dan Hukum
Politik dan Hukum
Tuntaskan kasus Mesuji ( Laporan 4
16 Januari 2012
Pencari
Fakta
Dilaporkan
ke
Nusantara
Wujudkan Mandat MPR (TGPF
Politik dan
Menko polhuk dan HAM) 5
17 Januari 2012
Minta
Komnas
HAM
Selidiki
Hukum
Pelanggaran HAM di Mesuji) 6
19 Januari 2012
7
24 Januari 2012
8
25 Januari 2012
9
30 Januari 2012
Hasil
TGPF
Mesuji
Dinilai
Mengecewakan
Kesehatan
Enam Polisi Diperiksa (Fakta dan Video Mesuji Tidak Sinkron) Penanganan Konflik ( Menguji Profesionalitas Aparat Polri) Konflik
Di
Lingkungan dan
Mesuji
Korban yang Trauma)
(Banyak
Nusantara Politik dan Hukum Nusantara
Pembahasan Dalam pemberitaan terkait Pelanggaran HAM di Mesuji, Harian Kompas sebagai media, menyajikan opini yang mendukung warga Mesuji diberlakukan tidak adil oleh pemerintah, di perlambatkan penyelesaian konflik agraria warga dengan perusahaan yang sudah bertahun-tahun kasusnya. Selain itu harian Kompas cenderung menunjukkan bahwa pemerintah memang lambat dalam menyelesaikan kasus konflik di Mesuji, dalam hal hal ini Polri yang sebenarnya warga hanya menginginkan tegaknya keadilan bagi warga Indonesia, seperti yang tertuang dalam sila ke lima Pancasila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan Penulis terhadap berita pelanggaran HAM di Mesuji, Lampung ini, dengan menggunakan teknik analisis framing Robert N Entman, maka dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. H a r i a n
Kompas memaknai, memahami dan membingkai berita
pelanggaran HAM di Mesuji, Lampung, sebagai masalah yang bisa diselesaikan jika pemerintah tanggap sehingga tidak membuat masalah ini berlarut-larut,
dan Polri harus menjatuhkan sanksi yang keras terhadap
pelakunya agar menimbulkan efek jera. Harian Kompas membingkai
pemberitaan dimana
publik/khalayak diarahkan untuk memihak dan
mendukung warga Mesuji karena sebagai warga negara Indonesia wajib mendapatkan keadilan seperti yang tertera dalam Pancasila Negara Republik Indonesia. 2. Harian Kompas menuliskan bagaimana pemerintah pusat telah mengabaikan terlalu lama konflik agraria antara warga dan perusahaan perkebunan. Pemerintah baru memberi perhatian terhadap kasus ini ketika sudah jatuh korban, dan mulai mengusut tuntas kasus atas pelanggaran HAM di Mesuji. Harian Kompas memposisikan dirinya sebagai pendukung atas warga Mesuji, Lampung. Dan menganggap Polisi sebagai pemicu permasalahan yang tidak bisa segera menyelesaikan permasalahan kurang ada sikap profesionalisme aparat kepolisian dalam menangani kasus atau konflik. Dalam menangani konflik antara warga dengan perusahaan, aparat ketika melakukan penertiban, berlaku tidak netral sehingga menyebabkan warga kesal dan melakukan tindakan yang diluar jalur hukum, hal ini dilakukan demi mendapatkan kembali yang seharusnya milik mereka dan kurangnya tanggapan pemerintah dalam penanganan masalah konflik agraria.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberi saran sebagai berikut:
Harian Kompas sebagai institusi penghasil karya jurnalistik dalam hal ini melayani publik secara luas dan nasional, harus dapat memberikan pemberitaan yang berimbang dan aktual, tidak terpengaruh atau berpihak dalam hal pemberitaan karena bisa mempengaruhi opini masyarakat secara luas. Harian Kompas dalam memberitakan tentang pelanggaran HAM di Mesuji, harus didasari pada objektivitas yang dilandasi pada kebenaran, sesuai dengan Undang-Undang dan aspirasi rakyat maka akan menjadikan khalayak memberikan penilaian yang benar.
Harian
Kompas hendaknya
bisa memberikan pemberitaan yang
mempersatukan bangsa Indonesia, tidak sekedar memberi informasi secukupnya namun mengupas tuntas tentang suatu peristiwa secara lebih
mendalam dan menyediakan ruang publik untuk berpendapat. Selain itu informasi yang diberikan supaya dapat mencerdaskan khalayak dan harusnya bisa menjadi saran bagi khalayak untuk lebih memahami bangsanya sendiri.
DAFTAR REFERENSI Assegaf, Djafar, 1985, Jurnalistik Masa Kini, Jakarta: PT Ghalia Indonesia. Djuroto, Totok. 2004. Manajemen penerbitan pers. Bandung: Remaja Rosdakarya. Eriyanto, 2011. Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Santana, Septiawan 2005. Menulis Ilmiah: Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media :Suatu Pengantar untuk Analsisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Sumber lain : http://id.wikipedia.org/wiki/Kompas_(surat_kabar)