KONSTRUKSI PEMBERITAAN CITRA SUTAN BHATOEGANA di REPUBLIKA ONLINE (ROL) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : Devi Suhailiah NIM : 1110051100080
KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti hasil karya asli saya atau hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 17 Desember 2014
Devi Suhailiah
Nama: Devi Suhailiah NIM : 1110051100080 Judul: Konstruksi Pemberitaan Tahajud Call Tentang Citra Sutan Bhatoegana Terduga Kasus Penerima Suap Skk Migas Di Republika Online (ROL) ABSTRAK Berawal dari terseretnya nama Sutan Bhatoegana dalam kasus suap SKK Migas dan kiriman-kiriman tahajud call nya melalui blacbery mesenggernya. Masyarakat menilai bahwa tahajud call yang dikirimkan sutan sebagai bentuk pembelaan dirinya saja. Karena Sutan sering kali mengirimkan tahajud call sesuai dengan apa yang telah dipertanyakan kepada awak media.pemberitaan ini pun langsung menjadi headline diberbagai media Online. Dari uraian di atas tedapat beberapa pertanyaan yang muncul. Pertama, Bagaimana pembingkaian berita bantahan isu Sutan Bhatoegana dengan hadisthadist melalui tahajud call di Republika Online ?dan Citra apa yang ingin di bentuk oleh Repulika Online (ROL) terhadap Sutan Bhatoegana ? Dalam pemberitaannya, Republika Online (ROL) memposisikan diri sebagai pihak yang kontra dengan Sutan Bhatoegana. Sehingga berita-berita yang di terbitkan cenderung memojokan Sutan Bhatoegana, dan menyayangkan tindakan Sutan. Sehingga citra Sutan dalam pemberitaan di Republika Online (ROL) cenderung buruk. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode penelitian framing William A. Gamson mengartikan framing sebagai cara bercerita. Gamson melihat sebuah berita adalah sebagai sebuah kemasan yang dibuat oleh media. Dan kemasan ini adalah semacam skema atau struktur pemahaman yang digunakan seseorang untuk mengkonstruksi sebuah pesan yang ia sampaikan dan menafisirkan makna pesan yang ia terima. Secara keseluruhan pemberitaan yang di kemas Republika Online (ROL) berhasil mengkonstruksi pemikiran khalayak. dimana pemberitaan tahajud call yang dikirimkan Sutan Bhataoegana dianggap sebagai pembelaan dirinya di tengah kasus yang menyeret namanya di bidang SKK Migas. Dan citra Sutan Bhatoegana pun masuk kedalam model citra yang berlaku, dimana citra Sutan Bhatoegana saat ini bukanlah citra yang sebenarnya atau citra yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Seperti yang dikatakan Mansyur Faqih selaku penanggung jawab pemberitaan nasional, bahwa citra Sutan Bhatoegana menjadi citra yang ironis. Dimana seseorang yang sering menginggatkan kebaikan-kebaikan pada orang lain, ternyata dia terjebak dalam hal yang diharahkan oleh agama, yaitu suap. Keywords: Republika Online (ROL), Sutan Bhatoegana, Tahajud Call, Framing Gamson
iv
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain kata syukur kepada Allah SWT atas berbagai kemudahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam akan selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Bukan hal mudah bagi penulis menyelesaikan karya ilmian seperti ini dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, namun hal tersebut bukanlah menjadi sebuah alasan untuk penulis. Skripsi ini dijadikan motivasi dan rangkaian pengalaman hidup yang berharga. Skripsi ini diselesaikan berkat kerja keras, semangat, dan bantuan dari semua pihak. Karena itu penulis haturkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.Ag. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Jumroni, M.Si, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. H. Sunandar Ibnu Nur, M.Ag.
v
2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho, M.Si. beserta sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang membantu dan mengarahkan penulis dalam mengerjakan skripsi ini. 3. Dosen Pembimbing Skripsi, Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si. Beliau bukan hanya sebaga pembimbing, beliau sudah seperti orangtua, sahabat bagi penulis. Karena, beliau telah rela menyediakan banyak waktu, membagi ilmunya, memberikan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini dengan baik dan terarah. 4. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang diberikan kepada penulis. 5. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu komunikasi yang telah bersedia meminjamkan banyak koleksi buku kepada penulis. 6. Media Republika Online (ROL), khususnya kepada Mas Mansyur Faqih dan Mba Erna Indriyanti yang bersedia menjadi narasumber penulis di sela waktu kesibukannya. 7. Kedua orangtua tercinta, Papah Suhanda dan mamah Neneng Masiah, terimakasih selalu berharap dalam doa, selalu berjaga dalam langkahku, dan selalu cinta dalam senyum. Semoga Allah SWT meberikan umur yang panjang dan kebarokahan amin. 8. Saudara-saudara ku tersayang kakak Ana Dian Permata, SP.d dan adik Ahmad aditia Zajuli. Untuk adik-adik sepupu, M. Taufiq Kurahman, Ahmad Bilya, vi
M. Rofi Adaudi selalu memberikan semangat dan tempat menghibur diri ketika penulis berada pada titik kepenatan. 9. Teman-teman Jurlistik C 2010, mereka yang menemani, membantu dan menginspirasi penulis, yang telah bersama-sama melalui sebuah masa penuh kenangan selama peneliti menuntut pendidikan di UIN Syarif Hidayaullah Jakarta di antaranya: Kenwal, Ali, Putri, Regita, Meilisa, Andy, Fauzi, Ambar, Nandri, Syahyunas, Widiya, Ufi, Fakhri, Aji, Ardiyansyah, dll 10. Terimaksih selalu memberikan dukungan, mendengarkan keluh kesah penulis, dan memberikan
semangat Megawati Agustini, Abang Yusuf Badrulael,
Abang Alimudin. 11. Sahabat-sahabat Nursanah, Fitri, Sandy, Cindi, Herlin, Rully, Ajir, Fitriani. Rosalia, Kaka Silmy, Voni, Fitrianingsih, Ririn, Rani, Nia. Terimakasih selalu bersedia menghibur dan memberikan semangat. 12. Untuk KKN KITA yang telah memberikan pengalaman berharga selama satu bulan di pojok kota Bogor, Terimakasih Fatwa, Ima, Mega, Fitri, Voni, Vivi, Heni, Nandri, Achmad Munawar, Hilman, Restu, Huzaimi, Abang Azhar, Ibnu. 13. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung dan mendoakan penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin.. Wassalamualaikum. Wr. Wb vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ................................................................................................ v DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Batasan dan Rumusan masalah ......................................................... 6 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 E. Metodelogi Penelitian ....................................................................... 8 1. Paradigma Penelitian .................................................................. 8 2. Pedekatan Penelitian ................................................................... 8 3. Metode Penelitian ....................................................................... 9 4. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 10 5. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 10 6. Teknik Pengupulan Data ........................................................... 10 7. Teknik Analisis Data ................................................................ 12
viii
8. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 13 9. Pedoman Penulisan ................................................................... 15 10. Sistematika Penulisan ............................................................... 15 BAB II
LANDASAN TEORI dan KERANGKA KONSEP A. Definisi Framing ............................................................................. 17 B. Analisis Framing William A. Gamson ........................................... 21 C. Ruang Lingkup Citra di Media Massa ............................................ 27
BAB III
GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Republika Online (ROL) ....................................... 35 B. Visi dan Misi Republika Online (ROL) .......................................... 37 C. Prinsip dasar Republika Online (ROL) ........................................... 37 D. Produk Republika Online (ROL) .................................................... 38 E. Struktur Organisi Republika Online (ROL) .................................... 38
BAB VI
TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Analisis Framing Berita Bantahan Isu Sutan Bhatoegana dengan Hadist-Hadist Melalui Tahajud Call di Republika Online pada Tanggal 16 dan 29 Januari 2014 ..................................................... 41 B. Analisis Framing pemberitaan Republika Online (ROL) tanggal 16 Januari 2014. Sutan Bilang Fitnah, Eh Digeledah Beneran ............ 43
ix
C. Analisis Framing dan Konstuksi pemberitaan Republika Online (ROL) tanggal 16 Januari 2014. Sutan Insyaallah Saya Tidak Terlibat ............................................................................................ 53 D. Analisis Framing dan Konstuksi pemberitaan Republika Online (ROL) tanggal 29 Januari 2014. Bantah Isu THR Sutan Bhatoegana, Kirim Pesan Hadist Nabi ................................................................ 61 E. Citra Sutan Bhatoegana di Republika Online (ROL) ..................... 69 BAB V
PENUTUP A. KESIMPULAN............................................................................... 77 B. SARAN ........................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 81 LAMPIRAN ................................................................................................................. xi
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1: 1. Framing Menurut Para ahli Tabel 2: 2. Perangkat Framing William A.Gamson Tabel 3: 3. Struktur Organisasi Republikan Online (ROL) Tabel 4: 4. Pemberitaan Republika Online (ROL) Tanggal 16 dan 29 Januari 2014 Tabel 5: 5. Framing Republika Online (ROL) 16 Januari 2014 Sutan Bilang Fitnah, Eh..Digeledah Beneran Tabel 6: 6. Frame Pemberitaan Republika Online (ROL) 16 Januari 2014 Sutan : InsyaAllah Saya Tidak Terlibat Tabel 7: 7. Frame Pemberitaan Republika Online (ROL) Tanggal 29 Januari 2014 Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Hadist Nabi
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup di era modernisasi dan digital seperti sekarang ini, untuk mendapatkan informasi atau berita seseorang tidak lagi harus membuka lembaran kertas yang ukurannya cukup besar, dan tidak bisa dimasukan ke dalam saku. Tetapi, saat ini untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar bahkan di seluruh belahan dunia sekalipun dapat dengan mudah ditelusuri atau diakses melalui media online atau internet. Media baru ini atau new media adalah media yang dapat menyajikan berita ter-update dibandingkan dengan media massa lainnya. Selain menyajikan berita tercepat, media online juga media yang praktis digunakan untuk mendapatkan sebuah berita, sehingga kita tidak lagi harus menunggu surat kabar esok pagi untuk mengetahui peristiwa apa yang telah terjadi. Kehadiran media online memunculkan “generasi baru” jurnalistik yaitu jurnalisme online atau sering disebut juga cyber jurnalisme yang memiliki definisi merupakan proses penyampaian informasi yang menggunakan media internet (website) untuk penyajiannya. Secara penulisan, jurnalisme online sama saja dengan jurnalisme cetak, demikian juga kaidah dan kode etik jurnalistiknya. Yang berbeda hanyalah proses penyajiannya atau proses publikasinya. Tulisan media
1
2
online sama dengan jenis tulisan karya jurnalistik pada umumnya yakni, news, views, dan feature.1 Wartawan atau jurnalis harus memiliki beberapa sifat dasar seperti kritis, memiliki rasa ingin tahu yang besar, berpengetahuan luas, berpikir terbuka, dan menjadi pekerja keras.2 Dan tidak lupa bahwa seorang jurnalis harus bersifat netral atau tidak berpihak kepada satu pihak saja.Tetapi, seperti yang diketahui bahwa saat ini hampir semua jurnalis atau wartawan berada dibawah para petingi partai politik. Karena pada kenyataanya ada berbagai kepentingan yang bermain dalam media massa, apapun jenisnya tidak terkecuali media online. Tidak hanya kepentingan ideologi antara masyarakat dan negara, dalam diri media massa juga berselubung kepentingan yang lain misalnya, kepentingan kapitalisme pemilik modal, kepentingan keberlangsungan lapangan kerja bagi karyawan dan sebagainya. Dalam kondisi dan posisi seperti ini, tidak mungkin para jurnalis berdiri statis di tengah-tengah, dia akan bergerak dinamis di antara pusaran-pusaran kepentingan yang sedang bermain. Kenyataan ini lah yang menyebabkan bias berita di media massa adalah sesuatu yang sulit dihindari.3 Ricoeur mengajukan suatu definisi yang menyatakan bahwa Teks adalah wacana (berarti lisan) yang difiksasikan dalam bentuk tulisan. Sedangkan wacana
1
Alex Sobur, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik, Dan Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 88. 2 Haris Samandria, Jurnalistik Indonesia, Menulis Beritadan Futures Panduan Jurnalis Profesional, h.4. 3 Alex Sobur, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009) h.30.
3
memiliki arti sederhana yaitu objek atau ide yang diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas.4 Semakin berkembangnya teknologi juga membuat menjamurnya media-media online atau new media. Dimana para media online tersebut saling berlomba untuk menyajikan berita-berita ter-update mengenai ragam kejadian yang ada di sekitar bahkan seluruh penjuru dunia. Dari sekian banyaknya media online, peneliti memilih media online nasional yang cukup populer di masyarakat luas untuk dijadikan bahan penelitian, media tersebut adalah Republika Online (ROL). Alasan peneliti memilih media tersebut karena peneliti ingin mengetahui cara Republika Online (ROL) yang notabenenya sebagai media Islam dalam memberitakan pemberitaan mengenai “Kiriman Tahajud Call Sutan Bhatoegana” sebagai sosok yang seolah religus dengan kiriman tahajud callnya di tengah kasus korupsi yang menimpanya. Membicarakan mengenai korupsi di Indonesia memang tidak ada habishabisnya. Dan pemberitaan menenai korupsi yang baru-baru ini adalah mengenai Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), yang mana telah banyak menyeret nama petinggi-petinggi Negara seperti mantan ketua SKK Migas yang saat ini sudah menjadi tersangka yakni Rudi Rubiandini, Sekretaris Jendral kementrian ESDM Waryono Karno, dan namanama lainnya adalah komisi DPR VII seperti Tri Yulianto, Zainudin Amali, dan
4
Alex Soubur, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing, h.53.
4
tidak terkecuali nama komisi VII DPR Bidang energi Sutan Bhatoegana yang diduga juga terlibat di dalamnya. Dalam kasus yang melibatkan Sutan Bhatoegana atau yang sering juga mendapat panggilan “gurih-gurih sedap” ini diduga mengalir lewat tiga kasus yaitu: Tunjangan Hari Raya (THR), pengesahan APBN, dan hutang warisan BP Migas. Penelitian ini memilih berita tahajud call Sutan Bhatoegana terduga kasus penerima suap SKK Migas karena kasus ini sedang hangat beredar di masyarakat. Dan hal yang menurut peneliti paling menarik adalah mengenai kebiasaan Sutan Bhatoegana yang setiap dini hari mengirimkan ayat suci Alquran atau hadist-hadist Nabi SAW kepada teman-temannya melalui Blackberry Messenger yang Sutan berinama dengan tahajud call. Menariknya semenjak dirinya disebut-sebut terlibat dalam kasus suap SKK Migas tahajud call yang dikirimkannya mengenai situasi yang sedang terjadi pada dirinya. Hal tersebut menjadi hal yang menarik sehingga perlu untuk diteliti. Adapun alasan media Republika Online (ROL) khususnya pada pemberitaan mengenai tahajud call Sutan Bhatoegana yang disajikan Republika Online (ROL) secara mendalam. Kekuatan utama media yang tidak bisa dinafikan di era informasi saat ini yakni kekuatan dalam mengkonstruksi realitas. Artinya, kekuatan dalam mengemas
5
berbagai isu yang ada, sehingga menonjol ke permukaan dan akhirnya menjadi perbincangan publik.5 Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) di bingkai oleh media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi.6 Framing bukan hanya berkaitan dengan skema individu (wartawan), melainkan juga berhubungan dengan proses produksi berita, kerangka kerja dan rutinitas organisasi media.7 Analisis framing merupakan proses untuk menentukan bagaimana individu manusia mengatur dan memahami tingkah laku dalam situasi tertentu. Analisis framing memungkinkan untuk mengidentifikasi dan memahami peristiwa dan segala kehidupan manusia.8 Produksi berita berhubungan dengan bagaimana rutinitas yang terjadi di dalam ruang pemberitaan, yang menentukan bagaimana wartawan didikte atau dikontrol untuk memberitakan peristiwa dalam perspektif tertentu. Aspek konstruksi berhubungan dengan bagaimana wartawan atau media menampilkan peristiwa tersebut sehingga relevan bagi khalayak.9
5
Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industri Citra (Jakarta: PT. Lasswell Visitama, 2010), h.85. 6 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h.3. 7 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.115. 8 Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 123. 9 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h.141.
6
Penelitian ini fokus pada Republika Online (ROL) dalam memberitakan kiriman tahajud call yang dikirimkan oleh Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana yang namanya terseret dalam kasus suap di lingkungan SKK Migas khususnya pada pemberitaan tanggal 16 dan 29 Januari 2014. Ketertarikan peneliti dalam penelitian ini terletak bagaimana Republika Online (ROL) mengkonstruksi pemberitaan mengenai tahajud call Sutan Bhatoegana yang namanya terseret dalam skandal SKK Migas. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai “KONSTRUKSI PEMBERITAAN CITRA SUTAN BHATOEGANA di REPUBLIKA ONLINE (ROL)”. B. Batasan dan Rumusan Masalah Agar masalah tidak menyimpang dan fokus pada masalah penelitian, peneliti membatasi permasalahan pada berita dugaan kasus suap SKK migas Sutan Bhatoegana “bantahan isu Sutan Bhatoegana dengan hadist-hadist melalui tahajud call” pada media Republika Online yang diberitakan pada tanggal 16, dan 29 Januari 2014. Peneliti mengambil pemberitaan tersebut karena peneliti memandang bahwa pemberitaan tersebut adalah bentuk sindiran terhadap Sutan Bhatoegana sebagai tujuan pemberitaannya. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pembingkaian berita bantahan isu Sutan Bhatoegana dengan hadist-hadist melalui tahajud call di Republika Online ?
7
2. Citra apa yang ingin di bentuk oleh Repulika Online (ROL) terhadap Sutan Bhatoegana ? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan batasan dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pembingkaian berita bantahan isu Sutan Bhatoegana dengan hadist-hadist melalui tahajud call di Republika Online. 2. Untuk Citra apa yang ingin di bentuk oleh Repulika Online (ROL) terhadap Sutan Bhatoegana.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada pembaca sekaligus pembelajaran untuk peneliti manfaat ini terbagi dua antara lain: 1. Manfaat Akademis Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan pemahaman bagaimana pencitraan tokoh politik itu diterapkan melalui sebuah konstruksi berita di media massa. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi yang memberikan kontribusi untuk mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya mahasiswa-mahasiswi jurusan
8
Komunikasi Penyiaran Islam prodi Jurnalistik, media massa dan pemerhati praktek kerja jurnalistik dan mampu menjelaskan pengetahuan dasar mengenai berita di media online dan menjadi bahan evaluasi akan permasalahanpermasalahan yang terkait dengan pemberitaan mengenai terduga kasus suap Sutan Bhatoegana di media Republika Online. E. Metodologi Penelitian 1. Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, melainkan hasil dari konstruksi. Karenanya, konsentrasi analisis pada paradigma konstruktivis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dari itu dalam studi komunikasi, paradigma konstruksionis ini sering kali disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna.10 2. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.
Pendekatan kualitatif deskriptif bersifat mendalam. Dengan demikian, format deskriptif kualitatif lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalahmasalah yang membutuhkan studi mendalam.11
10
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta, PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h.43 11 Burhan Bungin, Penlitian Kualitatif, Komuniasi, Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cetakan 4 2007) h. 68-69.
9
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini kualitatif sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik tulis atau lisan dari orang-orang dari perilaku yang diamati oleh peneliti. Peneliti akan meneliti beberapa pemberitaan yang ada di Republika Online (ROL) bersangkutan dengan objek penelitian. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis framing William A Gamson. Dalam pandangan Gamson wacana media adalah elemen yang penting untuk memahami dan mengerti pendapat umum yang berkembang atas suatu isu atau peristiwa.12 Gagasan Gamson mengenai frame media ditulis bersama Andre Modigliani. Sebuah frame mempunyai struktur internal. Pada titik ini ada sebuah pusat organisasi atau ide, yang membuat peristiwa menjadi relevan dan menekankan suatu isu. Dalam konsep framing ini Menurut Gamson dan Modigliani framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif
atau cara pandang
yang digunakan oleh wartawan ketika
menyeleksi isu dan berita. Gamson dan Modigliani menyebut cara pandang tersebut sebagai kemasan (package).13
12
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 253 13 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 261.
10
4. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Republika Online (ROL) sedangkan objek penelitian ini adalah pemberitaan mengenai kiriman tahajud call, Sutan Bhatoegana yang saat ini menjadi terduga kasus suap SKK Migas. 5. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung di kantor redaksi Republika Online Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext 308. Waktu penelitian terhitung dari bulan Juli 2014- Desember 2014. 6. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi data penelitian ini dengan cara mencatat dokumen-dokumen yang berupa catatan-catatan formal suatu lembaga kegiatan, penelitian ini menyelidiki benda-benda tertulis berupa arsip catatan, dokumen, internet, dan apa saja yang dapat menjadi informasi tambahan bagi penelitian ini. Seperti yang dilakukan oleh peneliti dalam proses dokumentasi ini dengan cara menyelediki pemberitaan mulai dari pemberitaan yang umum mengenai korupsi di dalam bidang SKK Migas sampai pemberitaan yang dijadikan sebagai batasan masalah peneliti. b. Wawancara Wawancara (interview) teknik yang digunakan adalah Indepth Interview, yaitu peneliti mengajukan beberapa pertanyan secara mendalam, kemudian
11
dijawab oleh informan dengan terbuka dan tatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.14Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yaitu pemimpin redaksi, editor, serta penulis berita Republika Online. Penelitian yang dilakukan peneliti membutuhkan waktu yang cukup panjang karena kesibukan dari narasumber. Wawancara dilakukan pada tanggal 03 Juli 2014 dan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Yang menjadi narasumber dari penelitian ini adalah ketua penanggung
jawab
pemberitaan
nasional
Mansyur
Faqih.
Peneliti
mengajukan beberapa pertanyaan agar mendapatkan hasil penelitian. c. Observasi Observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki artinya pengamat berada di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Kemudian akan lebih mudah mengamati kemunculan tingkah laku yang diharapkan.15 Karena pada penelitian ini observasi berguna untuk menjelaskan dan merinci gejala yang terjadi.16
14
Moh Nazim, Metodo Penelitian (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosia: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), h. 70. 16 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 84. 15
12
7. Teknik Analisis Data Data dianalisis dengan menganalisis teks berita tentang ketua komisi VII DPR bidang energi Sutan Bhatoegana yaitu dengan menggunakan perangkat Framing William A. Gamson. Ada dua perangkat bagaimana ide sentral diterjemahkan dalam teks berita. Pertama, teks dianalisis dengan framing device atau perangkat framing. Perangkat ini berhubungan dan berkaitan langsung dengan ide sentral atau bingkai yang ditekankan dalam teks berita. Kedua, reasoning device atau perangkat penalaran yaitu yang berhubungan dengan kohesi dan koherensi dari teks yang merujuk pada gagasan tertentu.17 Komponen-komponen dalam framing device atau perangkat framing adalah Methapors, yaitu peneliti menganalisis teks dengan cara melihat perumpamaan atau pengandaian yang ada dalam teks berita mengenai “tahajud call” Sutan Bhatoegana. Catchphrases, yaitu peneliti menganalisis teks dengan cara melihat frase yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu wacana, dan ini biasanya berupa jargon atau slogan yang ada dalam teks berita, yang akan peneliti teliti. Exemplar peneliti mengkaitkan bingkai
dengan teori yang
peneliti gunakan sehingga dapat memperjelas bingkai. Depiction, peneliti menggambarkan atau melukiskan suatu isu yang bersifat konotatif di dalam teks berita yang akan di teliti, dan depiction ini biasanya berupa leksikon, atau kosakata untuk melebeli sesuatu. Visual Images, peneliti melihat gambar atau 17
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 263265.
13
grafik, citra yang mendukung bingkai secara keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun, ataupun grafik untuk menekankan atau mendukung pesan yang ingin disampaikan. Jika framing devices, berhubungan dengan pemaknaan kata, kalimat, atau metafora tertentu yang menunjuk pada gagasan tertentu. Berbeda dengan reasoning device atau perangkat penalaran, dan perangkat ini bisa dilakukan dengan menyusun kaliamat, paragraph, atau proposisi tertentu sehingga masing-masing bagian dari pesan yang disampaikan menjadi tampak normal, wajar dan beralasan. Komponen-komponen yang ada dalam reasoning device atau perangkat penalaran adalah. Roots bagaimana cara peneliti menganalisis kausal atau sebab akibat yang ada dalam teks berita. appeals to principle, peneliti melihat dan meneliti premis dasar dan klaim-klaim moral yang ada dalam teks berita yang akan peneliti teliti. Consequences, efek atau konsekuensi apa yang didapat dari hasil pembingkaian mengenai “ kiriman tahajud call” Sutan Bhatoegana di dua media online yang akan peneliti teliti. 8. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini peneliti telah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta perguruan-perguruan tinggi lainnya. Selama tinjauan tersebut peneliti menemukan beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan skripsi yang penulis teliti dan penulis jadikan bahan acuan, diantaranya: Pertama, skripsi Leni
14
Cahyani, mahasiswi Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN) Jakarta, yang berjudul “ Pencitraan dalam Novel Sepatu Dahlan (Studi Analisis Wacana Kritis dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara)”. Dalam skripsi tersebut bahwa pencitraan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan melalui media komunikasi ini memberikan citra positif dan meningkatkan elektabilitasnya sebagai tokoh politik. Persamaan dengan skripsi peneliti adalah yang menjadi objek pencitraan adalah sama-sama tokoh politik, dan perbedaan dengan skripsi peneliti adalah objek atau medianya, peneliti menjadikan media online sebagai objek penelitiannya sedangkan skripsi yang dijadikan tinjauan oleh peneliti adalah novel yang dijadikan objek penelitiannya. Kedua, skripsi Ifah Atur Kurniati, mahasiswi Fakultas Komunikasi dalam Bidang studi Publik Relation Universitas Mercu Buana, yang berjudul “ Konstruksi
Harian
Media
Indonesia
Tentang
Pencitraan
Hakim
Mahkamah Agung di Surat Kabar (Kasus Hakim Muhtadi Asnun, Halim Peradilan Negeri Tangerang)”. Dimana pada pemberitaan MA di harian Media Indonesia bahwa media mengkonstruksi pemberitaan mengenai MA menggunakan model Bad News yaitu sebuah konstruksi yang cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek, buruk, jahat, pada pemberitaan itu sendiri. Persamaan dengan skripsi peneliti adalah sama-sama membahas mengenai pencitraan, dan perbedaanya dengan skripsi yang menjadi tinjauan pustaka adalah objek penelitianya, dimana
15
peneliti menjadikan media online sebagai objek penelitiannya, sedangkan skripsi yang menjadi tinjauan pustaka menjadikan media cetak sebagai objek penelitiannya. Dan Selain itu peneliti juga menggunakan tinjauan pustaka skripsi milik Nining Dwi Astuti mahasiswi Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi yang berjudul “Pencitraan Maia Estianty sebagai Selebritas dalam Blog “Dunia Maia”. Dimana yang dibahas dalam penelitian ini adalah ketegaran seorang Maia Estianty dalam menghadapi permasalahan kasus perceraiannya dengan Ahmad Dhani yang tak kunjung usai mengenai hak asuh anak yang jatuh di tangan Ahmad Dhani. Dari hasil tinjauan yang penulis lakukan, penelitian ini mempunyai beberapa perbedaan dengan penelitianpenelitian diatas, baik dari objek penelitian, subjek penelitian, maupun dalam teknik analisis data yang digunakan. 9. Pedoman Penulisan Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Developmentn and Assurace) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hiayatullah Jakarta tahun 2007. F. Sistematika Penulisan Secara umum penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab, setiap bab terdiri dari sub-sub bab yang memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Seperti berikut :
16
BAB I
: PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dipaparkan latar belakang masalah, batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, pedoman penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II
: TINJAUAN TEORITIS
Bab ini akan menjelaskan tentang, definisi framing, analisis framing William. A Gamson, Ruang Lingkup Citra di media massa. BAB III
: PROFIL REPUBLIKA ONLINE (ROL)
Pada bab ini akan menjelaskan sejarah dan perkembangan media online Republika Online(ROL), visi dan misi, dan struktur organisasi. BAB IV
: ANALISIS DATA
Bab ini berisikan penjelasan tentang analisis situs media Republika Online hasil penelitian yang diperoleh peneliti dalam penelitiannya. BAB V
: PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hal-hal yang telah dibahas oleh penulis.
BAB II LANDASAN TEORITIS dan KERANGKA KONSEP
1. Definisi Framing Analisis framing secara sederhana dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media. Analisis framing termasuk ke dalam paradigma kostruksionis. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkannya.1 Framing pada dasarnya merupaka versi terbaru dari pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media. Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson tahun 1955. Awalnya, frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar mengapresiasi realitas. Namun, framing tidak berdiri sendiri sama seperti ilmu komunikasi yang lain, yang meminjam cabang ilmu lain. konsep framing dipinjam dari ilmu kognitif (psikologis).
1
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang), h. 15.
17
18
Meskipun begitu, dalam prakteknya analisis framing dapat dikaitkan dengan konsep-konsep keilmuan lain seperti ranah sosiologi, politik,dan kultur.2 Pada dasarnya, pekerjaan media massa adalah mengkonstruksikan realitas. Isi media adalah hasil para pekerja mengkonstruksikan berbagai realitas yang dipilihnya, diantaranya realitas politik.3 Ada beberapa definisi mengenai framing yang disampaikan oleh para ahli. Penjelasan mengenai berbagai definisi framing dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 14 Framing Menurut Para Ahli
Robert N. Entman
Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bangian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol ketimbang
aspek
lain.
ia
juga
menyertakan penempatan informasiinformasi dalam konteks yang khas, sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi yang
2
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengtar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 161-162. 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengtar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 166. 4 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 77-79.
19
lain. William A. Gamson
Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. Cara bercerita itu terbentuk dalam sebuah kemasan (package).
Todd Gitlin
Strategi
bagaimana
realitas
atau
dunia dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwaperistiwa
ditampilkan
dalam
pemberitaan agar tampak menonjol dan
menarik
pembaca.
Itu
perhatian dilakukan
khalayak dengan
seleksi, pengulangan, penekanan, dan presentasi aspek tertentu dari realitas.
David E. Snow and Robert Sanford
Pemberiaan
makna
untuk
20
menafsirkan peristiwa dan kondisi yang
relevan.
Frame
mengorganisasikan
sistem
kepercayaan dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu, anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan kaliamat tertentu. Amy Binder
Skema interpretasi yang digunakan individu
untuk
menempatkan,
menafsirkan, mengidentifikasi, dan melebeli peristiwa secara langsung, atau
tidak
langsung.
mengorganisir
Frame
peristiwa
yang
kompleks kedalam bentuk dan pola yang mudah dipahami dan membantu individu
untuk
mengerti
makna
peristiwa. Zhongdang Pan and Geald M. Kosicki Strategi konstruksi dan memproses berita.
perangkat
digunakan
dalam
kognisi
yang
mengkode
informasi, menafsirkan peristiwa, dan
21
dihubungkan dengan rutinitas dan konvensi pembentukan berita. (Sumber: Eriyanto: 2002: 77-79)
Dari tabel tersebut terdapat mengenai berbagai macam definisi framing, meskipun berbeda dalam penekanan dan pengertiannya tetapi ada titik singgung utama dari definisi framing. Yaitu framing adalah tentang bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media.5 2. Analisis Framing Model William A.Gamson Sebelum pembahasan lebih jauh mengenai framing William A. Gamson, peneliti akan sedikit membahas mengenai biografi dari Gamson. William A. Gamson adalah Profesor Sosiologi dan co-mengarahkan, dengan Charlotte Ryan, Research Media dan Aksi Proyek (MRAP) di Boston College. Ia telah menulis sejumlah buku dan artikel tentang wacana politik, media massa dan gerakan sosial. Dia adalah mantan presiden American Sociological Association dan anggota dari American Academy of Arts dan Sciences. Karyanya saat ini melibatkan pengembangan simulasi permainan sebagai alat untuk perubahan sosial.6 Gamson adalah seorang sosiolog, meskipun ia menaruh minat yang besar pada studi media. Sebagai sosiolog, titik perhatian Gamson terutama pada studi gerakan
5
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta, PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h.76. 6 http://www.bc.edu/schools/cas/sociology/faculty/profiles/bill-gamson.html (Di akes pada 06 Januari 2015, 19.35).
22
sosial (social movement).7Gamson mendapat beberapa penghargaan seperti: McCarthy Lifetime Achievement Award, Pusat Studi Gerakan Sosial, Notre Dame, 2011. Merit Award untuk Kontribusi Posisi ke Disiplin, Timur Sosiologi Masyarakat 2005.8 Dan masih banyak lagi karya dan penghargaan William A.Gamson. William A.Gamson adalah salah satu ahli yang paling banyak menulis mengenai framing. Gagasan Gamson terutama menghubungkan wacana media di satu sisi dengan pendapat umum di sisi yang lain. dalam pandangan Gamson wacana media adalah elemen yang penting untuk memahami dan mengerti pendapat umum yang berkembang atas suatu isu atau peristiwa. Pendapat umum tidak cukup kalau hanya didasarkan pada data survei khalayak. Data itu perlu di perhubungkan dan diperbandingkan dengan bagaimana media mengemas dan menyajikan suatu isu. Sebab, bagaimana media menyajikan suatu isu menentukan bagaimana khalayak memahami dan mengerti suatu isu. Baik pendapat umum maupun wacana media mempunyai hubungan yang paralel. Perubahan dalam pendapat umum, mempengaruhi perubahan pendapat umum. Setiap sistem berinteraksi antra yang satu dengan yang lainya: wacana media adalah saluran individu mengkonstruksi makna,
7
dan pendapat umum adalah
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 254. 8 http://www.bc.edu/schools/cas/sociology/faculty/profiles/bill-gamson.html (Di akes pada 06 Januari 2015, 19.35).
23
bagian dari proses melalui mana wartawan dan pekerja media membangun dan mengkonstruksi realitas yang akan disajikan kedalam berita. Media dalam perspektif ini, memainkan peranan dan fungsi yang kompleks. Media adalah bagian dari proses produksi budaya.9 Gagasan Gamson mengenai frame media ditulis bersama Andre Modigliani. Sebuah frame memiliki struktur internal. Pada titik ini ada sebuah pusat organisasi atau ide, yang membuat peristiwa menjadi relevan dan menekankan suatu isu. Sebuah frame pada umumnya menunjukan dan menggambarkan range posisi, bukan hanya satu posisi. Dalam formulasinya Gamson dan Modigliani frame dipandang sebagai cara bercerita (story line) atau gugsan ide yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana. Gamson melihat wacana media (khususnya berita) terdiri atas sejumlah kemasan (package) melalui mana skema atau struktur pemahaman yang dipakai oleh seseorang ketika mengkonstruksi pesan-pesan yang dia sampaikan, dan menafsirkan pesan yang dia terima. Framing adalah cara pandang untuk mengetahui bagaimana cara pandang yang digunakan wartawan dalam menyeleksi isu dan menulis berita. Dan cara pandang tersebut yang akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan dan mana yang akan dihilangkan, dan ingin dibawa kemana 9
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 254.
24
pemberitaan tersebut. Gamson dan Modigliani menyebut cara pandang tersebut sebagai kemasan (package) dan yang dimaksud dengan kemasan disini adalah rangkaian ide-ide yang menunjukan isu pa yang dibicarakan dan peristiwa mana yang relevan. Package adalah semacam skema atau struktur pemahaman yang digunakan seseorang untuk mengkonstruksi sebuah pesan yang ia sampaikan dan menafisirkan makna pesan yang ia terima. Kemasan (package) tesebut dibayangkan sebagai wadah atau stuktur data yang terorganisir sejumlah informasi yang menunjukan posisi atau kecenderunag politik dan yang membantu komunikator untuk menjelaskan muatan-muatan di balik suatu isu atau peristiwa. Keberadaan dari suatu package terlihat dari adanya gagasan sentral yang kemudian didukung oleh perangkat-perangkat wacana seperti kata, kalimat, pemakaian gambar atau grafik tertentu, proposisi dan sebagainya. Semua elemen dan stuktur wacana tersebut mengarah pada ide tertentu dan mendukung ide sentral dari suatu berita. Perangkat framing yang ditemukan Gamson dan Modigliani dapat digambarkan sebagai berikut:10 Frame Central organizing idea for making sense of relevant events, suggesting Tabel 2 Perangkat Framig William A. Gamson
10
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 260263
25
Framing Devices
Reasoning Devices
(Perangkat framing)
(Perangkat penalaran)
Methapors
Roots
Perumpamaan atau pengandaian
Analisis kausal atau seba akibat
Catchphrases
Appeals to principle
Frase yang menarik, kontras,
Premis dasar, klaim-klaim moral
menonjol dalam suatu wacana. Ini umummya berupa jargon atau slogan. Exemplaar
Consequences
Mengaitkan bingkai dengan contoh,
Efek atau konsekuensi yang didapat
uraian (bisa teori, perbandingan) yang dari bingkai. memperjelas bingkai
Depiction Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif. Depiction ini umumnya berupa kosakata, leksikon untuk melebeli sesuatu. Visual Images Gambar, grafik, citra yang membingkai secara keseluruhan. Bisa
26
berupa foto, kartun, atau pun grafik untuk menekankan dan mendukung pesan yang ingin disampaikan. (Sumber: Eriyanto: 2002: 262-263)
Dalam pandangan Gamson, framing dipahami sebagai seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media memahami dan memaknai suatu isu. Ide sentral ini akan didukung oleh perangkat wacana lain sehingga antara satu bagian wacana dan bagian lain saling mendukung. Ada dua perangkat bagaimana ide sentral diterjemahkan dalam teks berita. Pertama, framing device (perangkat framing) perangkat ini berhubungan dan berkaitan langsung dengan ide sentral atau bingkai yang ditekankan dalam teks berita. Perangkat framing ini ditandai dengan pemakaian kata, kalimat, grafik atau gambar, dan metafora tertentu. Kedua, reasoning devices (perangakat penalaran). Kalau yang pertama berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat, atau metafora tertentu yang menunjuk pada gagasan tertentu maka perangkat penalaran berhubungan dengan kohesi dan koherensi dari teks tersebut yang merujuk pada gagasan tertentu. Sebuah gagasan tidak hanya berisi kata atau kalimat, gagasan itu juga selalu ditandai oleh dasar pembenar tertentu, dan sebagainya. Dasar pembenar dan penalaran tersebut bukan hanya meneguhkan suatu gagasan atau pandangan, melainkan lebih jauh membuat pendapat atau gagasan tapak benar, absah, dan
27
demikian adanya. Melaui aspek penalaran tersebut, khalayak akan menerima pesan itu sehingga tampak sebagai kebenaran, alamiah, dan wajar.11 Inti dari framing William A. Gamson adalah kemasan atau package menentukan bagaimana suatu isu atau peristiwa dijelaskan dan di bentuk oleh khalayak. Dalam pandangan Gamson ada dua level framing: pertama, dalam level personal, menandakan bagaimana setiap orang mempunyai konstruksi yang mana bisa jadi berbeda-beda atas suatu realitas atau peristiwa. Kontruksi tersebut menentukan bagaimana dunia dihayati, dialami dan dimengerti. Kedua, level kultural, menandakan bagaimana budaya masyarakat dan pikiran khalayak menentukan bagaimana peristiwa atau isu di konstruksi dan dibentuk.12 3. Ruang Lingkup Citra di Media Massa Citra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti gambar. Kemudian dikembangkan menjadi gambaran sebagai padanan kata image dalam bahasa Inggris. Citra merupakan suatu yang abstrak dan kompleks serta melibatkan aspek emosi (efeksi) dan aspek penalaran (kognisi). Justru itu citra mengandung unsur emosi dan rasional sekaligus, sehingga secara serentak memiliki sifat subjektif dan
11
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002) h.262265. 12 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. h. 253.
28
objektif. Citra pada khalayak terbentuk sebagai dampak efeksi dan kognisi dari komunikasi.13 Menurut Nimmo (1978), citra adalah segala hal yang berkaitan dengan situasi keseharian seseorang; menyangkut pengetahuan, perasaan dan kecenderungannya terhadap sesuatu. Sehingga citra dapat berubah seiring dengan perjalanan waktu. Teori image building menyebutkan bahwa, citra akan terlihat atau terbentuk melalui proses penerimaan secara fisik (panca indra), masuk ke saringan perhatian (attention filter), dan dari situ menghasilkan pesan yang dapat dilihat dan dimengerti (perseived message), yang kemudian berubah menjadi persepsi dan akhirnya membentuk citra.14 Pada hakikatnya citra dapat didefinisikan sebagai konstruksi atau representasi dan persepsi khalayak terhadap individu, kelompok, atau lembaga yang terkait dengan kiprah dalam masyarakat. Sedangkan pencitraan merupakan proses pembentukan citra melalui informasi yang diterima oleh khalayak secara langsung atau melalui media sosial atau media massa. Citra yang melekat atau menempel dibenak seseorang itu dapat berbeda dengan realitas objektif atau tidak selamanya merefleksikan kenyataan yang sesungguhnya. Baudrillard dalam Arifin (2011: 193): Mengatakan bahwa citra memiliki empat fase, yaitu: (1) representasi dimana citra merupakan cermin suatu realitas, (2) ideology dimana citra menyembunyikan dan memberikan gambaran yang salah 13
Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi, dan Komunikasi Politik Indonesia. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.178. 14 Komarudin Hasan, Komunikasi Politik dan Pecitraan,(Jurnal Dinamika Fisip Universitas Baturaja, Palembang, Sumsel, Oktober 2010)
29
akan realitas, (3) citra menyembunyikan bahwa tidak ada realitas, dan (4) citra 15 tidak memiliki sama sekali hubungan dengan realitas apapun.
Lebih jauh, Dan Nimmo menyebutkan bahwa, citra seseorang tentang politik yang terjalin melalui pikiran, perasaan dan kesucian subjektif akan memberi kepuasan baginya, yang paling tidak memiliki tiga kegunaan, yaitu: 1. Betapapun benar atau salah, lengkap atau tidak lengkap, pengetahuan orang tentang politik, memberi jalan pada seseorang untuk memahami sebuah peristiwa politik tertentu, 2. Kesukaan dan ketidaksukaan umum pada citra seseorang tentang politik menyajikan dasar untuk menilai objek politik. 3. Citra diri seseorang memberikan cara menghubungkan dirinya dengan orang lain. Sebagai bagian dari komunikasi politik, pencitraan politik memang dilakukan secara persuasif untuk memperluas arsiran wilayah harapan antara kandidat dengan pemilih. Corner dan Pels mencatat baik figur-figur yang bersih maupun bermasalah (notorious) sama-sama secara substansial bekerja keras membangun citra politik untuk mempengaruhi pemilih, karena citra telah menjadi faktor paling menentukan sukses tidaknya sebuah perjalanan kampanye.16 Citra politik dapat dirumuskan sebagai gambaran tentang politik yang memiliki makna. Kendati, tidak selamanya sesuai dengan realitas politik yang sebenarnya. Citra politik tersusun melalui kepercayaan, nila, dan pengharapan dalam bentuk pendapat pribadi yang kemudian dapat berkembang menjadi pendapat pribadi. 15
Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi, dan Komunikasi Politik Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.178. 16 Komarudin Hasan, Komunikasi Politik dan Pecitraan,(Jurnal Dinamika Fisip Universitas Baturaja, Palembang, Sumsel, Oktober 2010)
30
Kemudian, citra politik tersebut terbentuk berdasarkan informasi yang kita terima, baik langsung maupun media politik, termaksud media massa yang bekerja untuk menyampaikan pesan politikyang umun dan aktual.17 Strategi pencitraan melalui komunikasi politik tidak dapat dilakukan secara instan, melainkan memerlukan waktu yang lama, karena khalayak ingin mengetahui sejauh mana kekonsistenan seorang aktor politik dalam visi dan misinya, ucapannya, tindakannya. Jika seorang aktor politik tidak konsisten dengan apa yang disampaikan, maka citra yang menempel pada aktor politik tersebut menjadi tidak utuh bahkan bisa menjadi buruk. Lee Loevinger (1968) dalam reflective projective theory-nya, menyebutkan bahwa media massa adalah cermin masyarakat yang menampilkan suatu citra yang ambigu, menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam, sehingga pada media massa setiap orang memproyeksikan atau melihat citranya sendiri. Media massa mencerminkan citra khalayak, dan khalayak memproyeksikan citranya pada penyajian media massa. Adalah suatu tampilan citra yang kian retak jika melihat kenyataan bahwa citra khalayak yang terekam oleh media massa (Indonesia) itu sendiri justru sosok khalayak yang juga telah mengalami “keretakan mental”.18 Citra adalah pencapaian tujuan dari kegiatan Public Relation pengertian citra adalah sesuatu yang abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur nominalnya, tetapi
17
Roni Tabroni, Komunikasi Politik pada Era Multimedia, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012), hlm: 27 18 Idi Subandy Ibrahim, Kritik Budaya Komunikasi, Budaya, Media, dan Gaya Hidup dalam Proses Demokratisasi di Indonesia, (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 91.
31
wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk seperti anggapan yang positif atau negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Melalui konstruksi sosial media massa maka akan terbangu opini publik dimana opini publik yang terberita dapat membentuk citra seseorang. Menurut Bill Canton yang dikutip oleh Soleh Soemirat mengatakan bahwa citra adalah "The impression, the feeling, the conception which the public has of a company; a conciously created impression of an object, person or organization” (citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi)19 Pada hakikatnya citra dapat didefinisikan sebagai konstruksi atau representasi dan persepsi khalayak terhadap individu, kelompok, atau lembaga yang terkait dengan kiprah dalam masyarakat. Sedangkan pencitraan merupakan proses pembentukan citra melalui informasi yang diterima oleh khalayak secara langsung atau melalui media sosial atau media massa. Citra yang melekat atau menempel dibenak seseorang itu dapat berbeda dengan realitas objektif atau tidak selamanya merefleksikan kenyataan yang sesungguhnya. Citra adalah pencapaian tujuan dari kegiatan Public Relation pengertian citra adalah sesuatu yang abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur nominalnya, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk seperti anggapan
19
Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) cet, ke-5 h,111
32
yang positif atau negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Melalui konstruksi sosial media massa maka akan terbangu opini publik dimana opini publik yang terberita dapat membentuk citra seseorang. Pencitraan adalah usaha seseorang atau sesuatu untuk membangun citra tersebut tentunya citra positif. Tetapi dalam penelitian ini pemberitaan pada media Republika Online kontruksi media massa yang terbentuk mengarah pada keironisan citra sosok seorang Sutan Bhatoegana di mata publik. Hal ini jelas sangat merugikan Sutan Bhatoegana sendiri yang saat ini sedang maraknya pemberitaan mengenai dirinya. Ketika, berbicara mengenai pencitraan biasanya pembahasan pun tidak jauh dari media, modal, dan politik.Karena, biasanya hal ini saling berkaitan. Misalnya para elit politik yang memiliki media sering kali melakukan pencitraan terhadap partainya ataupun pencitraan dirinya sendiri. Contoh nyata seperti Abu Rizal Bakre dalam iklan partai politiknya, didalam iklan tersebut pun mengemas pencitraan dirinya yang sedang membantu para korban bencana dan pencitraanpencitraan lainya yang kiranya dapat mengkonstruksi pemikiran khalayak melihat ARB adalah sosok yang dekat dengan masyarakat. Apalagi masa-masa seperti saat ini, menuju pemilihan umum (Pemilu) pada tanggal 9 April mendatang, para elit politik berlomba-lomba melakukan pencitraan politik di media massa, selain tujuan adalah mengenalkan diri dan partai mereka, secara tidak langsung didalamnya terdapat unsur pencitraan.
33
Adapun demikian dalam citra politik , ada beberapa jenis citra antara lain: 1. Citra bayangan(mirror image) Dalam citra ini, melekat pada orang-orang dalam atau anggota-anggota organisasi yaitu pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasi. 2. Citra yang berlaku (current image) Citra yang berlaku merupakan suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai lembaga organisasi. Sama halnya dengan citra bayangan, namun dalam citra yang berlaku tidak selamanya sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan seseorang yang bersifat terbatas dan biasanya bersifat negatif. 3. Citra yang diharapkan (wish image) Dimana dalam citra yang diharapkan merupakan citra yang diinginkan oleh pihak management. Dalam citra ini jauh lebih baik atau lebih menyenangkan dari citra yang ada, walaupun keadaanya lebih merepotkan dan secara umum citra ini berkonotasi lebih baik. 4. Citra majemuk (multypel image) Dalam situasi institusi ataupun lembaga mempunyai banyak pegawai, cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan ataupun seseorang dapat
34
memuncukan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra orang atau perusahaan tersebut secara keseluruhan.20
20
Risady Ruslan, Management Public Relation dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 74.
BAB III COMPANY PROFILE REPUBLIKA ONLINE (ROL) 1. Profil Republika Online (ROL) A. Sejarah Singkat Republika Online (ROL) Sejarah lahirnya Republika Online (ROL) tidak terlepas dari Republika cetak yang terbit dua tahun lebih dahulu dari Republika Online yaitu pada tanggal 4 Januari 1993 Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim seIndonesia (ICMI) yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Hadirnya Republika membawakan berkah tersendiri bagi umat, yang saat itu tidak mendapatkan tempat aspirasi di wacana nasional. Kehadiran media ini bukan
hanya
memberi
saluran
bagi
aspirasi
tersebut,
namun
juga
menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per orang. PT Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik.1 Pada tahun 1995, baru Republika memyajikan layanan berita di situs web internet, dengan alamat www.republika.co.id. Ini adalah Koran pertama di 1
Wawancara Langsung dengan Mansyur Faqih, Jakarta, 03 Juli 2014
35
36
Indonesia yang tampil di dunia internet, situs itu kemudian dinamakan Republika Online yang biasa disebut juga ROL. Tujuan utama penerbitan Republika versi internet adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada diluar negeri. Pada fase berikutnya ROL secara bertahap mulai berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi. Desain dan berbagai layanan web dan materi beritanya pun lebih diperkaya. ROL merupakan portal berita yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi hipermedia dan hiperteks.2 Sejak pertengahan 2008 Republika Online mengalami perubahan besar, dari sekadar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai jawaban atas munculnya tantangan industri media yang mulai memasuki era konvergensi media. Dalam hal ini, Republika sebagai institusi industri media dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan content medianya dalam format cetak, online, dan mobile. Sesuai dengan falsafah dasar Republika, muatan ROL tetap mengedepankan komunitas Muslim sebagai basis pengunjungnya. Tampilan ROL terbaru inilah yang diluncurkan kembali (relaunching) pada 6 Februari 2008. Tema launchingnya kami namakan RELOAD. Segala kreativitas dicurahkan untuk sedapat mungkin membuat Republika online selalu dekat dan meladeni
2
www.republika.co.id diunggah pada senin 7 juli 2014
37
keinginan publik. Memang, upaya itu jelas tak mudah. Namun, kami menikmatinya selama ini.3 B. Visi dan Misi Republika Online Visi : Menjadikan HU REPUBLIKA sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman Rahmatan Lil Alamin. Misi : Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara professional. C. Prinsip Dasar Republika Online Adapun yang menjadi landasan dasar dari Republika Online adalah sebagai berikut : 1. Mengutamakan berita dan informasi interaktif dalam format netizen (citizen journalism). 2. Memberi ruang luas bagi content how to, tips, people, dan services. 3. Santun, ramah, dan akrab dengan keluarga . 4. Dekat dengan semua komunitas.
3
Dokumen Resmi Republika Online (ROL)
38
5. Mengutamakan berita dan informasi keIslaman 6. Menyeimbangkan good news dengan bad news. 7. Menyajikan berita secara ringkas dan cepat. 8. Mudah diakses. D. Produk Republika Online (ROL) Portal internet multimedia yang menampilkan content dalam format teks, voice, visual dan mendistribusikan content secara online, mobile, dan print. Media interaktif komunitas muslim untuk membangun partisipasi dan kesadaran umat terhadap plularisme informasi berkualitas. Fokus pada pengembangan content berbasis keislaman. Memberi ruang informasi sangat luas dan cepat. Melayani segmen audies level SES Class A-B dengan usia 18-50 tahun. E. Struktrur Organisasi Republika Online (ROL) Tabel 34 Stuktur Organisasi Republika Online (ROL) Sumber:Langsung Kabag Oprasional dan Umum Republika Online (ROL) dengan Erna Indriyanti
4
Jabatan
Nama
Pemimpin Redaksi
Maman Sudiaman
Dokumen Resmi Republika Online (ROL)
39
Kepala Redaksi
Joko Sadewo
Pemimpin Nasioal
Mansur Faqih
Kabag Oprasional dan Umum
Slamet Riyanto, Erna Indriyanti
Kabag Marketing
Heru Suptriatin
Kabag Keuangan
Wibowo
Kabag IT
Mohamad Afif Mufti Nurhadi Abdul Gadir Nandra Mulana Irawan Mardiah
Rolshop.Co
Riky Romadon
Tim Redaksi
Chairul Akhmad,Indira Rezkisari, Yeyen Rostiani, Didi Purwadi,
40
Taufiqqurachman, Bachdari, Miftahul Falah, Hazliansyah, Yudha Manggala P Putra, Fernan Rahadi, Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Bilal Ramadhan, A . Syalaby Ichsan, Muhammad Hafil, Nidia Zuraya, M Amin Madani, Niken Paramitha, Asti Yulia Sundari, Muthiaa Ramadani, Ahmad Islamy jamil
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Analisis Framing Berita Bantahan Isu Sutan Bhatoegana dengan HadistHadist Melalui Tahajud Call di Republika Online pada Tanggal 16 dan 29 Januari 2014 Sejak mencuatnya kasus suap dibidang SKK Migas, banyak nama yang terseret di dalamnya, tidak terkecuali nama ketua komisi VII DPR Bidang energi Sutan Bhatoegana yang diduga juga terlibat di dalamnya. Dalam waktu singkat kasus ini menjadi perbincangan publik. Oleh karena itu, Republika Online memilihnya sebagai subyek beritanya dan dengan dua judul yang berbeda tetapi masih saling berkaitan yaitu mengenai bantahan isu Sutan Bhatoegana dengan hadist-hadist melalui tahajud call yang dikirimkan ke teman-temannya. Sebagai media yang tujuan menambah wawasan para pembacanya sekaligus pemberitaan yang berlandasan Al-quran dan Hadist Republika Online (ROL) mengemas pemberitaanya dengan asas kerja jurnalistik, sehingga masyarakat tahu apa yang sedang terjadi di dalam lingkung Migas. Dalam pemberitaan kasus degaan Suap SKK Migas Sutan Bhatoegana Republika Online ditemukan bahwa media kontra terhadap kasus yang sedang menimpa Sutan Bhatoegana, walaupun media tidak berbicara secara gamblang bahwa pemberitaan yang disampaikan pada tanggal 16 dan 29 Januari 2014
41
42
bertujuan untuk sindiran terhadap Sutan, namun dapat dilihat dari judul pemberitaan yang dimuat oleh Republika Online (ROL).1 Pada bab ini peneliti akan menganalis berita yang disajikan Republika Online (ROL) pada tanggal 16 dan 29 Januari 2014. Dari media tersebut peneliti akan menganalisis tiga pemberitaan dari dua tanggal di atas mengenai “Tahajud Call Sutan Bhatoegana”. Dalam pemberitannya Republika Online (ROL) memiliki kecenderungan dan sudut pandang yang berbeda dalam membingkai pemberitaan kasus ini kepada khalayak. Berikut ini adalah judul yang dijadikan objek penelitian oleh peneliti : Tabel 4 Pemberitaan Republika Online (ROL) Tanggal 16 dan 29 Januari 2014 Hari dan Tanggal
Judul Berita
Kamis, 16 Januari 2014
Sutan
Bilang
Fitnah,Eh
Digeledah
Beneran Kamis, 16 Januari 2014
Sutan : InsyaAllah Saya Tidak Terlibat
Rabu, 29 Januari 2014
Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Hadist Nabi
(Sumber: www.Republika Online.com) Dari tabel tersebut tersebut, dapat dilihat bahwa Republika Online (ROL) menilai kasus bantahan-bantahan Sutan Bhatoegana dengan hadist serius dan harus mendapat 1
Wawancara Pribadi dengan Mansyur Faqih, Jakarta, 03 Juli 2014
43
sorotan. Terlihat dari judul-judul yang dimuat. Maka peneliti menilai kasus ini menarik dan penting untuk diteliti. Republika Online (ROL) memberitakan bantahan Sutan Bhatoegana kasus dugaan suap SKK Migas dengan mengirimkan tahajud call selama dua hari dengan judul pemberitaan yang masih berkaitan. Yaitu, pemberitan pada tanggal 16 dan 29 Januari 2014. Dari kedua tanggal tersebut peneliti akan meniliti tiga pemberitaan yang berjudul: “Sutan Bilang Fitnah,Eh Digeledah Beneran”, " Sutan : InsyaAllah Saya Tidak Terlibat, Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Hadist Nabi”. Untuk lebih jelasnya tentang apa saja yang diberitakan Republika Online (ROL) akan di bahas satu persatu. 1. Pemberitaan Republika Online Tanggal 16 Januari 2014 Judul : Sutan Bilang Fitnah,Eh Digeledah Beneran. a. Media Package Media package merupakan asumsi bahwa berita memiliki makna tertentu. Republika Online (ROL) menganggap bahwa berita mengenai bantahan kasus suap SKK Migas Sutan Bhatoegana melalui tahajud callnya penting untuk dimuat. Hal ini karena masyarakat harus mengetahui apa yang sedang terjadi dilingkungan SKK Migas.2 Pada berita tanggal 16 Januari 2014, Republika Online (ROL) memberitakan tentang” Sutan bilang fitnah eh digeledah beneran”. Dalam
2
Wawancara Pribadi dengan Mansyur Faqih, Jakarta, 03 Juli 2014
44
mengemas pemberitaan ini Republika Online (ROL) menyajiakan pemberitaannya secara rinci dengan menunjukan tahajud Call yang dikirimkannya dengan tema “Cobaan dan Fitnah”. Berdasarkan judul tersebut secara tidak langsung menunjukan sikap Republika Online (ROL) yang kontra terhadap Sutan Bhatoegana dan menganggap bahwa tahajud call yang dikirimkan hanyalah upaya pembelaan dirinya saja. b. Core Frame Core frame pada dasarnya berisi elemen-elemen inti untuk memberikan
pengertian
yang
relevan
terhadap
peristiwa
dan
mengarahkan makna pada isu yang dibanggun condensing symbol.3 Republika Online (ROL) pada pemberitaanya, secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa tahajud call yang dikirimkan hanyalah sebatas pembelaan diri yang dilakukan oleh Sutan Bhatoegana di tengah kasusnya saat ini. Karena tidak berapa lama saat tahajud callnya bertemakan “cobaan dan fitnah” ruangan Sutan benar-benar digeledah oleh KPK. c. Condensing Symbols Condensing Symbol adalah hasil pencermatan terhadap interaksi perangkat simbolik (framing devices dan reasoning devices) sebagai dasarnya digunakan perspektif.4 Dalam berita ini, Republika Online
3
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengtar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 178. 4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengtar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. h. 178.
45
(ROL) menganggap bahwa tahajud call yang dikirimkan Sutan hanyalah pembelaan dirinya saja terbukti ruangnya langsung digeledah KPK. Sikap kontra terhadap Sutan Bhatoegana terlihat dari judul yang dimuat Republika Online (ROL) yang bejudul “Sutan Bilang Fitnah Eh Digeledah Beneran”. Secara kasat mata judul tersebut lagsung menghakimi tindakan yang dilakukan Sutan adalah pembelaan atau perbaikan citra dirinya di tengah kasus yang melibatnya saat ini. Dari penulisan judul tersebut, dengan sepintas bisa merasakan frame yang dibangun Republika Online (ROL) memiliki makna yang negatif. Karena setiap kata-kata dalam judul “Sutan Bilang Fitnah Eh Digeledah Beneran” terlihat bahwa Republika Online (ROL) tidak percaya bahwa Sutan tidak terlibat dalam kasus suap SKK Migas. Terlihat pada kutipan berita berikut ini: Republika kemudian mengkonfirmasi kebenaran penggeledahan ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan. Sutan sebelumnya mengirim BBM tentang hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i). Ternyata KPK benar-benar menggeledah ruang Sutan Bhatoegana. Juru Bicara KPK, Johan Budi, membenarkan adanya penggeledahan ini. "Benar, sedang ada penggeledahan,". Pada paragraf awal dituliskan “Republika kemudian mengkonfirmasi kebenaran
penggeledahan
ke
Sutan”.
Dikalimat
ini
ada
kata
“mengkonfirmasi kebenaran penggeledahan” disini terlihat bahwa pada awalnya Republika Online (ROL) tidak percaya begitu saja dengan
46
pengeledahan tersebut. Karena Sutan sempat membantah penggeledahan ruanganya dengan kalimat seperti : Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBMnya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,''
Pada pemberitaan ini Republika Online (ROL) ingin menunjukan bahwa siapa saja bisa terlibat dalam kasus korupsi. Sekalipun ia adalah petinggi Negara yang alim, soleh, dan lain sebagainya. “Sebenarnya korupsi di Indonesia ini sudah kronis, artinya korupsi di Negara kita ini sudah benar-benar parah, siapa saja bisa terlibat didalamnya”.5 Kutipan diatas menunjukan bahwa korupsi di Indonesia sudah sangat luar biasa, artinya tingkat korupsi di Negara kita sudah sangat tinggi dan pelakunyapun bisa siapa saja. Tabel 5 Framing Republika Online (ROL) 16 Januari 2014 Sutan Bilang Fitnah, Eh..Digeledah Beneran
Pemberitaan 1 Sutan Bilang Fitnah, Eh.. Digeledah Beneran Kamis, 16 Januari 2014, 12:02 WIB
5
Wawancara Langsung dengan Masnyur Faqih, Jakarta 3 Juli 2014
47
Edwin Dwi Putranto/Republika
Sutan Bhatoegana A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (16/1), melakukan penggeledahan ruang kerja Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana. Diduga penggeledahan ini terkait dengan penyidikan kasus suap SKK Migas. Sebenarnya, isu akan digeledahnya ruang kerja Sutan sudah beredar di kalangan jurnalis yang meliput di DPR. Mereka sudah bersiap meliput sejak kemarin. Atas isu ini, Republika kemudian mengonfirmasi kebenaran penggeledahan ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan. Sutan sebelumnya mengirim BBM tentang hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i). Ternyata KPK benar-benar menggeledah ruang Sutan Bhatoegana. Juru Bicara KPK, Johan Budi, membenarkan adanya penggeledahan ini. "Benar, sedang ada penggeledahan," kata Johan Budi, Kamis (16/1). Penggeledahan dilakukan di ruang anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini, di lantai 9 Gedung Nusantara II DPR. Sejumlah penyidik KPK didampingi pasukan Brimob yang melakukan penggeledahan. Diduga penggeledahan ini terkait kasus SKK Migas. Sebelumnya, eks kepala SKK Migas, Rudi Rubiaindini, menyebut adanya THR 200 ribu dolar AS untuk Sutan.
Framing Devices
Reasioning Devices
48
Methapors
Roots
Sutan Bilang Fitnah, Eh Digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Beneran
Kamis (16/1), melakukan penggeledahan ruang kerja Ketua Komisi VII DPR, Sutan
Bhatoegana.
penggeledahan
ini
terkait
Diduga dengan
penyidikan kasus suap SKK Migas. Catchphrase
Appeals to principle
Sebenarnya, isu akan digeledahnya ruang Atas
isu
ini, Republika kemudian
kerja Sutan sudah beredar di kalangan mengonfirmasi kebenaran penggeledahan jurnalis yang meliput di DPR. Mereka ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan sudah bersiap meliput sejak kemarin.
melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan. Sutan
sebelumnya
mengirim
BBM
tentang hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i).
Exemplar Atas
isu
Consequences ini, Republika kemudian
49
mengonfirmasi kebenaran penggeledahan ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan.
Depictions Sutan
sebelumnya
mengirim
BBM
tentang hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i).
Visual Image Gambar yang ditampilkan oleh Republika Online hanya foto Sutan Bhatoegana yang
mengangkat
tangannya
seolah
menandakan bahwa berita mengenai penggeledahan di ruangannya digeledah KPK. (Sumber: Republika Online: kamis: 16 Januari 2014)
50
Penjelasan Pertama Pemberitaan di Republika Online (ROL) Tanggal 16 Januari 2014 Berdasarkan Framing William A. Gamson Pada pemberitaan pertama di media Republika Online (ROL) yang berjudul “Sutan Bilang Fitnah, Eh Digeledah Beneran” peneliti pertama-tama dengan meneliti dengan menggunakan framing devices perangkat framing. Ide atau pemikiran yang dikembangkan dalan teks berita itu didukung dengan pemakaian simbol tertentu untuk menekankan arti yang hendak dikembangkan dalam teks berita. simbol itu dipakai untuk member kesan atau efek penonjolan makna yang disajikan. Simbol ini dapat diamati dari pemakaian kata, kalimat, dan foto tertentu. Semua elemen dalam perangkat pembingkai itu dipakai untuk memberikan citra tertentu atas seseorang atau peristiwa tertentu. Perangkat pembingkai dipakai untuk memberi citra, hal ini dilakukan dengan pemakaian metafora “Sutan Bilang Fitnah, Eh Digeledah Beneran”
Metafora itu dikutip untuk menekankan bahwa pada kata yang tertulis miring atau kata “Eh” memberikan kesan bahwa Sutan berbohong mengenai penggeledahan rumahnya. Hal ini bukan tanpa alasan Republika Online (ROL) membuat judul tersebut. Karena Sutan mengirimkan tahajud call mengenai fitnah. Perangkat bingkai yang digunakan selanjutnya adalah dengan melihat frase yang menarik, kontras dan menonjol pada wacana ini. Sebenarnya, isu akan digeledahnya ruang kerja Sutan sudah beredar di kalangan jurnalis yang meliput di DPR. Mereka sudah bersiap meliput sejak kemarin.
51
Hal ini menarik karena isu penggeledahan diruangan kerja Sutan memang sudah beredar lama, namun karena banyaknya bantahan kabar ini pun masih simpang-siur. Dari ini Republika Online (ROL) mengkonfirmasi langsung mengenai penggeledahan di runagan Sutan, tetapi hal tersebut tetap saja dibantahnya (exemplar). Bantahan yang di lakuakan Sutan Bhatoegana adalah dengan mengirimkan tahajud callnya yang tertulis seperti berikut : "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i).
Secara tidak langsung hadist tersebut adalah sebuah bantahan dan semua hal yang ditujukan adalah fitnah dan Allah akan melaknak orang-orang yang membangkitkan fitnah. Pada kenyataannya penggeledahan dirungannya benarbenar terjadi hal ini langsung dikonfirmasi oleh uru Bicara KPK, Johan Budi, membenarkan adanya penggeledahan ini. "Benar, sedang ada penggeledahan," kata Johan Budi, Kamis (16/1). Ini memperjelas citra seorang Sutan Bhatoegana. Pembentukan citra Sutan Bhatoegana juga didukung oleh foto (visual image) yang sedang mengangkat tanggannya seolah bahwa isu itu tidak benar atau hanya fitnah belaka. Selanjutnya adalah perangkat penalaran atau reasoning devices. Ide atau pemikirang yang dikembangkan dalam teks berita itu didukung dengan seperangkat penalaran untuk menekankan kepada khalayak bahwa berita yang
52
disajikan Republika Online (ROL) benar, bukan hanya sekedar gagasan. Ia adalah kumpulan dari wawancara, fakta yang dijejerkan pada hasil akhirnya berupa, bukan hanya paparan atau informasi, melainkan juga suatu bingkai informasi dengan perspektif dan pandangan tertentu. Karena itu, fakta yang dipilih dan wawancara yang ditulis, secara tidak langsung dalam pandangan ini untuk memperkuat bangunan perspektif yang telah disusun oleh wartawan.6 Dalam teks berita “Sutan Bilang Fitnah, Eh Digeledah Beneran”. Perangkat penalaran itu disajikan dengan beberapa pola, ditekannkan pada roots: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (16/1), melakukan penggeledahan ruang kerja Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana. Diduga penggeledahan ini terkait dengan penyidikan kasus suap SKK Migas. Pengeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terjadi di ruang Sutan Bhatoegana bukan tanpa sebab, karena pengeledahan yang dilakukan KPK terkait dengan kasus suap SKK Migas. Teks “Sutan Bilang Fitnah, Eh Digeledah Beneran menyerang hal ini dengan klaim-klaim moral tertentu (appeals to principle) perangkat ini terdapat klaim-klaim moral seperti pada penggalan teks berita seperti berikut : Atas isu ini, Republika kemudian mengonfirmasi kebenaran penggeledahan ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan. Sutan sebelumnya mengirim BBM tentang hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i).
6
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta, PT. LKiS Printing Cemerlang), h.273-274.
53
Klaim moral pada teks berita ini ada pada hadist yang dikirimkan Sutan melalui bbmnya yang berbunyi seperti diatas. Berdasarkan hasil wawancara dengan Republika Online (ROL) Sutan tidak seharusnya membantah tudingan dengan mengunakan hadist-hadist Nabi. Walaupun mengirimkan tahajud call kepada teman-teman di kontaknya adalah suatu hal yang memang sudah rutin ia lakukan, namun dalam kirimannya ditengah kasus yang melibatkan namanya tersebut dirasa kurang bijak. Karena hal tersebut justru memberi pandangan yang berbeda pada khalayak. 2. Peberitaan Republika Online (ROL) masih pada Tanggal 16 Januari 2014 Judul : Sutan : InsyaAllah Saya Tidak Terlibat a. Media Package Pada media Republika Online pemberitaan mengenai bantahan Sutan Bhatoegana pada tanggal 16 Januari 2014 dimuat sebanyak dua kali. Dan pada pemberitaan ini masih berhubungan dengan pengeledahan, tetapi kali ini bukan mengenai penggeledahan di ruangannya tetapi penggeledahan yang dilakukan KPK di kediaman Sutan. b. Core Frame inti dari pemberitaan yang kedua ini adalah mengenai bantahan Sutan Bhatoegana atas keterlibatan dirinya dalam kasus suap SKK Migas dan bantahan atas pengeledahan yang dilakukan KPK di istananya di kawasan Bogor kamis (16/1). Sutan membantah bahwa pengeledahan yang dilakukan KPK bukan mengenai keterlibatannya dalam kasus suap SKK Migas.
54
c. Condensing Syimbol Secara umum frame yang dibangun Republika Online (ROL), memberikan gambaran tentang bagaimana Sutan menepis semua dugaan-dugaan yang menghampirinya hal ini dapat dilihat dari paragraf ketiga sebagai berikut : "(Soal SKK Migas) Insyaallah saya tidak terlibat. Ini bukan SKK Migas, SKK Migas sudah selesai.
Dan pembantahan Sutan bahwa dirinya ikut terlibat dalam kasus ini juga diterpanya dengan kalimat berikut : Dia beralasan, penggeledahan yang dilakukan KPK di kediamannya di Bogor, Kamis (16/1) bukan terkait kasus suap-menyuap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini. Sutan mengaku penggeledahan KPK di rumahnya terkait pendalaman kasus dugaan suap mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno, dalam kaitannya dengan Komisi VII DPR. Pada paragraf ini lebih menjelaskan lagi bahwa bantahan yang dilakuakan Sutan Bhatoegana jika dirinya tidak terlibat dalam kasus suap. Dan penggeledahan dirumahnya hanyalah pendalaman kasus dugaan suap mantan Sekjen Kementrian ESDM Waryono Karno. Sutan juga mengatakan bahwa kasus SKK Migas sudah selesai. Tabel 6 Frame Pemberitaan Republika Online (ROL) 16 Januari 2014 Sutan : InsyaAllah Saya Tidak Terlibat Pemberitaan 2
55
Sutan: InsyaAllah Saya Tak Terlibat Kamis, 16 Januari 2014, 18:58 WIB Republika/C54
Rumah mewah Sutan Bhatoegana di Bogor, Jawa Barat A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Ketua Komisi VII DPR RI yang juga Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Sutan Bhatoegana membantah keterlibatannya dalam dugaan suap SKK Migas. Dia beralasan, penggeledahan yang dilakukan KPK di kediamannya di Bogor, Kamis (16/1) bukan terkait kasus suap-menyuap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini. Sutan mengaku penggeledahan KPK di rumahnya terkait pendalaman kasus dugaan suap mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno, dalam kaitannya dengan Komisi VII DPR. "(Soal SKK Migas) Insyaallah saya tidak terlibat. Ini bukan SKK Migas, SKK Migas sudah selesai. Ini tentang Pak Waryono Karno" jelas Bhatoegana kepada para wartawan di halaman rumahnya di Bogor seusai penggeledahan KPK, Kamis (16/1). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus suap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini telah menjadi bola salju liar yang menyeret semakin banyak nama. Di antara nama-nama tersebut, terdapat sejumlah politisi PD , seperti Tri Yulianto, Sutan Bhatoegana, dan disebut-sebut juga Sekjen PD yang sekaligus putra presiden, Edi Baskoro Yudhoyono. Di rumah Bhatoegana, KPK menggeledah ruangan dan arsip-arsip Bhatoegana."KPK nggak bawa apa-apa, cuma salinan hasil rapat Komisi VII," jelas Bhatoegana. Kendati berusaha santai meladeni pertanyaan-pertanyaan wartawan, raut muka politikus nyentrik ini terlihat cukup tegang .
56
Framing Devices
Reasioning Devices
Methapors
Roots
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dia
beralasan,
penggeledahan
yang
kasus suap yang menjerat mantan Kepala dilakukan KPK di kediamannya di SKK Migas Rubi Rubiandini telah Bogor, Kamis (16/1) bukan terkait kasus menjadi bola salju liar yang menyeret suap-menyuap yang menjerat mantan semakin banyak nama. Di antara nama- Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini. nama tersebut, terdapat sejumlah politisi Sutan mengaku penggeledahan KPK di PD
,
seperti
Bhatoegana,
Tri
dan
Yulianto,
disebut-sebut
Sutan rumahnya
terkait
pendalaman
kasus
juga dugaan suap mantan Sekjen Kementerian
Sekjen PD yang sekaligus putra presiden, ESDM Waryono Karno, dalam kaitannya Edi Baskoro Yudhoyono.
dengan Komisi VII DPR.
Catchphrase
Appeals to principle
Di
rumah
Bhatoegana,
KPK "(Soal SKK Migas) Insyaallah saya tidak
menggeledah ruangan dan arsip-arsip terlibat. Ini bukan SKK Migas, SKK Bhatoegana."KPK nggak bawa apa-apa, Migas sudah selesai. Ini tentang Pak cuma salinan hasil rapat Komisi VII," Waryono jelas Bhatoegana.
kepada
Karno" para
jelas
wartawan
Bhatoegana di
halaman
57
rumahnya di Bogor seusai penggeledahan KPK, Kamis (16/1).
Exemplar
Consequences
Depictions Kendati
berusaha
santai
meladeni
pertanyaan-pertanyaan wartawan, raut muka politikus nyentrik ini terlihat cukup tegang .
Visual Image Gambar berupa foto yang ditambilkan Republika Online (ROL) mengartikan suasana pelataran rumah mewah Sutan Bhatoegana guna menanyakan apa saja yang dibawa oleh KPK, untuk dijadikan barang bukti. (Sumber: Republika Online: kamis: 16 Januari 2014)
58
Penjelasan Kedua, Pemberitaan di Republika Online (ROL) Tanggal 16 Januari 2014 Berdasarkan Framing William A. Gamson Perangkat pembingkai (framing devices). Ide atau pemikiran pada pemberitaan kedua pada tanggal 16 Januari 2014 masih didukung oleh pemakaian simbol tertentu untuk menekankan arti yang hendak dikembangkan dalam teks berita. Semua elemen dalam perangkat pembingkai itu dipakai untuk memberikan citra tertentu kepada suatu peristiwa atau seseorang. Dalam teks berita ini peneliti menemukan pperangkat pembingkai dengan melihat elemen metafora. Elemen metafora pada teks ini berupa media atau Republika Online (ROL) menyajikannya dengan bahasa-bahasa pengandaian seperti : Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus suap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini telah menjadi bola salju liar yang menyeret semakin banyak nama. Di antara nama-nama tersebut, terdapat sejumlah politisi PD , seperti Tri Yulianto, Sutan Bhatoegana, dan disebut-sebut juga Sekjen PD yang sekaligus putra presiden, Edi Baskoro Yudhoyono. Dalam penggalan berita tersebut dapat dilihat kalimat yang tertulis miring yaitu pada kata “bola salju liar”. Kasus SKK Migas ini semakin lama diumpamahan seperti bola salju yang liar dimana semakin bola salju menggelinding maka bola tersebut akan semakin besar, apalagi jika bola salju tersebut menggelinding dengan liar tanpa arah dan tujuan. Seperti halnya kasus ini semakin lama semakin banyak nama yang terseret didalamnya.
59
Frase yang menarik dalam teks berita ini terlihat Sutan masih saja melakukan pembelaan dirinya dengan mengatakan kepada media bahwa KPK tidak membawa apa-apa melainkan hanya berkas salinan rapat. Sutan memang orang yang sangat unik dimana ia selalu santai ketika diwawancara, bisa dibilang ia anggota DPR yang cukup nyelneh jika diwawancara.7 Dari itu dia juga di juluki “politikus nyentrik” (depiction). Pembentukan citra juga didukung dengan foto (visual image) pada pemberitaan Republika Online (ROL) menggambarkan susasana rumah mewah Sutan dikawasan Bogor dan beberapa wartawan yang sudah menunggunya untuk meminta konfirmasi langsung atas pengeledahan yang dilakukan KPK di ruangan dan isatananya tersebut. Perangkat penalaran (reasoning devices) pada pemberitaan kedua mengenai bantahan Sutan Bhatoegana atas kasus SKK Migas dan dugaan itu ditekankan dalam roots atau analisis kausal atau sebab akibat yaitu pengeledahan yang dilakukan KPK dikediamannya bukan terkait kasus suap menyuap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini. Melainkan, terkait pendalaman kasus dugaan suap mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno, dalam kaitannya dengan Komisi VII DPR.
7
Wawancara Langsung dengan Mansyur Faqih, Jakarta 03 Juli 2014
60
Peneliti melihat klaim-klaim moral yang dilakukan Sutan dalapemberitaan ini berupa : "(Soal SKK Migas) Insyaallah saya tidak terlibat. Ini bukan SKK Migas, SKK Migas sudah selesai. Ini tentang Pak Waryono Karno" jelas Bhatoegana kepada para wartawan di halaman rumahnya di Bogor seusai penggeledahan KPK, Kamis (16/1).
Dari teks berita diatas kaliamat InsyaAllah. Dalam islam kalimat ini bukanlah hal yang mudah untuk dikatakan. Karena dengan kaliamat tersebut adalah kalimat sumpah, dan kalimat sumpah tersebut harus diiringi dengan niat. Karena, jika tidak sumpah itu dinyatakan tidak sah. Seperti yang Allah telah tetapkan dalam kitab suci Alquran: Artinya : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak di sengaja(untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang di sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah member makanan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberikan mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamaba sahaya. Barang siapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Demikian Alla menerangkan hukum-hukum-Nya kepada kamu agar kamu bersyukur. (Al-Maidah : 89)8
8
An-nur ayat pojok bergaris, Asy-Syifa Press, (Semarang, 2012), h. 97
61
3. Pemberitaan Republika Online (ROL) Tanggal 29 Januari 2014 Judul : Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Soal Hadist Nabi a. Media Package Pada berita tanggal 29 Januari 2014, Republika Online memberitakan tentang “Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Soal Hadist Nabi”. Dalam penyajiannya Republika Online (ROL) memberikan pandangan bahwa upaya bantahan yang dilakukan Sutan bukan suatu hal yang layak, seperti melakuakn upanya pencitraan dirinya ditengah kasus yang membelitnya. Hal ini terlihat mulai dari penulisan judul, foto , tulisan serta narasumber menggiring pembaca ke arah itu. Pada pemberitaa ini Republika Online (ROL) melihat bahwa Sutan sosok yang begitu ironis karena melakukan pembantahan atas tudingan terhadap dirinya dengan menggunakan kiriman-kiriman tentang Hadist Nabi. Seperti hasil wawancara berikut : “Kalau dibilang melakuka upaya pencitraan atas dirinya saya tidak tahu, mungkin bisa ditanyakan langsung dengan yang berkaitan. Pemberitaan kami mengenai bantahan-bantahan sutan melalui tahajud callnya, kami hanya mengambil dari angel yang berdeda saja. Dan kami melihat bahwa ternyata Sutan pun terlibat didalam kasus Suap SKK Migas, ya sangat disayangkan sekali. Seseorang yang sering mengajak orang untuk melakukan tahajud, eh ternya dia ada dalam pusaran korupsi, jadi cukup ironi saja.”9 9
Wawancara Langsung dengan Mansyur Faqih, Jakarta 03 Juli 2014
62
b. Core Frame Ide utama dari pemberitaan ini masih mengenai bantahan Sutan Bhatoegana dalam keterlibatan dirinya dalam kasus suap SKK Migas. Lagi-lagi Sutan membantah mengenai hal tersebut dengan hadist Nabi melalui BBM (Tahajud Call). c. Condensing Syimbol Dari hasil berita terhadap interaksi perangkat simbolik atau condensing symbol pada pemberitaan Republika Online (ROL) tanggal 29 Januari 2014 secara umum Republika Online (ROL) menggambarkan hal ini masih terkait dengan pemberitaan sebelumnya. Yaitu, masih mengenai bantahan Sutan Bhatoegana dalam kasus suap SKK Migas. Namun, tudingan kali ini khusus mengenai permintaan THR (Tunjangan Hari Raya). Memang dalam kasus yang melibatkan Sutan Bhatoegana ini diduga mengalir lewat tiga kasus yaitu: Tunjangan Hari Raya (THR), pengesahan APBN, dan hutang warisan BP Migas yang besarnya hingga 150 Juta US$. Dalam pemberitaan ini Sutan mengaku tidak tahu bahakan tidak mengerti atas tudingan yang menghampiri dirinya. Tabel 7 Frame Pemberitaan Republika Online (ROL) Tanggal 29 Januari 2014 Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Hadist Nabi
63
Pemberitaan 3 Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Hadist Nabi Rabu, 29 Januari 2014, 12:22 WIB Republika/ Wihdan
Sutan Bhatoegana A+ | Reset | A-] REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengaku tidak tahu, terkait dengan pernyataan Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Kardinah, bahwa ada permintaan uang THR dari dia dan John Allen Marbun. Dikonfirmasi terkait masalah ini, melalui pesan Blackberry Sutan mengaku tidak tahu. "Waduh isu apalagi, saya tidak mengerti. Tanya aja dari sumber isu, biar lebih pas. Terima kasih," begitu bunyi pesan Sutan kepada Republika Online (RoL), Selasa (28/1) malam. Setelah mengirimkan pesan melalui Blackberry-nya tersebut, Sutan tidak memberikan penjelasan lainnya. Aktivitas Sutan di Blackberry pun kembali seperti biasanya. Sutan Bhatoegana biasa mengirimkan pesan melalui Blackberry berisi pesan-pesan moral yang dia labeli TAHAJJUD CALL. Hampir setiap hari, sekitar pukul 03.00-04.00 WIB dia mengirimkan pesan-pesannya. Dan usai dikonfirmasi soal tudingan permintaan adanya permintaan THR pun Sutan tetap mengirimkan TAHAJJUD CALL-nya. Pada Rabu (29/1) dini hari, Sutan masih mengirimkan pesannya. Kali ini dia mengirim pesan tentang hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang lain maka kamu telah mereka atau hampir merusak mereka (HR Ahmad).
64
Framing Devices
Reasioning Devices
Methapors
Roots Dikonfirmasi terkait masalah ini, melalui pesan Blackberry Sutan mengaku tidak tahu. "Waduh isu apalagi, saya tidak mengerti. Tanya aja dari sumber isu, biar lebih pas. Terima kasih," begitu bunyi pesan Sutan kepada Republika Online (RoL), Selasa (28/1) malam. Setelah mengirimkan pesan melalui Blackberrynya tersebut, Sutan tidak memberikan penjelasan lainnya.
Catchphrase Anggota
DPR
Appeals to principle dari
Fraksi
Partai Dan usai dikonfirmasi soal tudingan
Demokrat Sutan Bhatoegana mengaku permintaan adanya permintaan THR pun tidak tahu, terkait dengan pernyataan Sutan tetap mengirimkan TAHAJJUD Direktur Utama PT Pertamina Galaila CALL-nya. Pada Rabu (29/1) dini hari, Karen Kardinah, bahwa ada permintaan Sutan masih mengirimkan pesannya.
65
uang THR dari dia dan John Allen Marbun.
Exemplar
Consequences
Dan usai dikonfirmasi soal tudingan permintaan adanya permintaan THR pun Sutan tetap mengirimkan TAHAJJUD CALL-nya. Pada Rabu (29/1) dini hari, Sutan masih mengirimkan pesannya.
Kali ini dia mengirim pesan tentang hadits Rasulullah SAW yang berbunyi: Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya
bila
kamu
mengintai-intai keburukan orang lain maka kamu telah mereka atau hampir merusak mereka (HR Ahmad).
Depictions Aktivitas
Sutan
di
Blackberry
pun
66
kembali
seperti
biasanya.
Sutan
Bhatoegana biasa mengirimkan pesan melalui Blackberry berisi pesan-pesan moral yang dia labeli TAHAJJUD CALL. Hampir setiap hari, sekitar pukul 03.0004.00 WIB dia mengirimkan pesanpesannya.
Visual Image Foto Sutan Bhatoegana yang sudah ada didalam
mobil,
tangannya
sambil
melambai karena sudah banyak wartawan yang ingin
mengkonfirmasi langung
mengenai bantahan isu THR. (Sumber: Republika Online: kamis: 29 Januari 2014)
Penjelasan Ketiga Pemberitaan di Republika Online (ROL) Tanggal 29 Januari 2014 Berdasarkan Framing William A. Gamson Media Republika Online (ROL) sebuah media yang dalam pemberitannya sesuai dengan visi dan misinya yaitu setiap pemberitaan berdasarkan Alquran dan Hadist. Menekankan pemberitaan dengan menunjukan citra negatif terhadap Sutan. Dan pada pemberitaan yang ketiga ini dalam semua elemen dalam
67
perangkat pembingkai itu dipakai untuk memberikan citra tertentu terhada suatu kasus atau suatu peristiwa. Dalam teks berita “Banah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Nabi”, perangkat bingkai tersebut paling tidak dipakai untuk beberapa tujuan. Pertama, memberikan citra negatif kepada sutan bhatoegana. Dalam teks digambarkan Sutan Bhatoegana yang memasuki mobil dengan lambayan tangannya yang mengartikan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus ini, hal ini didukung dengan foto (visual image). Pembentukan citra selanjutnya dilakuka dengan memberi lebel (depiction) atau kata tertentu untuk melewati memberi lebel, dalam pemberitaan yang ketiga ini dimana masih megenai Sutan Bhatoegana dan kasus yang menerpanya yaitu dimana Sutan Aktivitas Sutan di Blackberry pun kembali seperti biasanya. Sutan Bhatoegana biasa mengirimkan pesan melalui Blackberry berisi pesan-pesan moral yang dia labeli TAHAJJUD CALL. Hampir setiap hari, sekitar pukul 03.00-04.00 WIB dia mengirimkan pesan-pesannya. Kiriman-kiriman hadist Nabi yang rutin dikirimkannya ia lebeli dengan nama Tahajud Call (depiction). Teks berita pada elemen exemplar khusus memuat satu item berita mengenai Sutan Bhatoegana dengan kegiatan rutinnya yaitu mengirim tahajud call dan kali ini hadist yang dikirimkan mengenai Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang lain maka kamu telah mereka atau hampir merusak mereka (HR Ahmad).
68
Konstruksi yang sedang dibangun oleh Republika Online (ROL) adalah seorang Sutan yang rutin mengirimkan tahajud callnya dengan niat untuk membangunkan untuk melaksanakan shalat atau hanya melakukan pembelaan diri ditengah kasusnya. Pembentukan citra Sutan juga didukung dengan foto yang lagi-lagi mengangkat tanganya, seperti melambakan tetapi bukan untuk berpamitan kepada para wartawan. Melainkan, mengisaratkan bahwa dirinya tidak mengetahu isu baru yang melilitnya. Perangkat penalaran (reasoning devices). Gagasan atau tema yang ditonjolkan dalam wacana berita “Banah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Nabi” itu dibangun dengan hadist Nabi yang dikirimkan oleh Sutan Bhatoegana. Dengan mengamati perangkat penalaran menarik untuk dilihat bagaimana cara Sutan Bhatoegana “membantah” tuduhan isu THR, dengan mengirimkan hadist-hadist Nabi melalui tahajud call yang telah ia lebeli. Strategi roots yang digunakan untuk member penalaran bahwa Sutan tidak mengetahui isu baru yang menerpanya yaitu isu THR. Sutan mengajukan hal ini dengan memakai pembenar berupa appeals to principle yaitu suatu strategi wacana dengan memberi dan mengutip klaim-klaim moral tertentu. Reasoning seperti ini dapat dilihat dari kutipan wawancara dengan Mansyur Faqih berikut ini : “Sosok sutan yang religius sangat ironis sekali, jika ia terlibat di dalam kasus korupsi. Sangat disayangkan karena sosok yang terkenal dengan
69
celotehannya yang lucu, orang yang shaleh suka membangunkan orang untuk tahajud ternyata sekarang iya justru ada di dalam pusaran korupsi”. Hasil wawancara dalam teks di atas dipakai untuk menekankan kepada khalayak bahwa korupsi yang sudah berakar di Indonesia ini bisa dilakuka oleh siapapun. Sekalipun dia adalah orang yang kerap kali mengajak kebaikan. Tetapi, siapapun pelaku korupsi harus diberantas tanpa pandang bulu. B. Citra Sutan Bhatoegana di Republika Online (ROL) Citra merupakan sesuatu yang abstrak dan kompleks. Di dalam citra melibatkan aspek emosi dan rasional. Karena, di dalam citra mengandung aspek tersebut , sehingga secara serentak citra memiliki dua sifat yaitu subjektif dan objektif. Citra juga berkaitan dengan situasi keadaan seseorang, pengetahuan, perasaan dan kecenderungan terhadap sesuatu, karena itu citra dapat berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini yang menjadi ketertarikan peneliti untuk meneliti citra tokoh politik Sutan Bhatogana dengan pemberitan mengenai bantahan bahwa dirinya terlibat dalam kasus SKK Migas dengan kiriman tahajud callnya di media Republika Online (ROL). Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya oleh Dan Nimmo mengatakan bahwa citra dapat berubah seiring berjalannya waktu. Demikian juga citra Sutan Bhatoegana , yang berubah seiring dengan pemberitaan-pemberitaan
70
negatif mengenai dirinya. Sebelumnya Sutan dikenal dikalangan wartawan sosok seseorang yang enjoy kalau diwawancara, suka berguyon juga.10 Bukan hanya kebiasaan Sutan yang terbuka kepada wartawan, tetapi kebiasaannya mengingatkan untuk shalat tajahud dengan mengirimkan ayat-ayat alquran dan hadist Nabi SAW juga menaikan citranya dimata khalayak. Namun, sejak namanya masuk dalam daftar dugaan KPK atas keterlibatan Sutan Bhatoegana dalam kasus suap SKK Migas, begitu banyak pemberitaan miring mengenai dirinya, begitupun dengan kebiasaannya mengirimkan tahajud call kepada teman-temannyan melahirkan pandagan yang berbeda mengenai Sutan. Mengapa demikian, pasalnya sejak namanya terseret dalam kasus tersebut, ayatayat alquran atau hadist Nabi SAW yang dikirimkan melalui tahajud call mengenai situasi yang tengah ia hadapi saat ini. Seperti pemberitaan di Republika Online (ROL) pada tanggal 16 Januari dan 29 Januari 2014 mengenai bantahan-bantahan Sutan dengan ayat-ayat melalui tahajud callnya. Pemberitaan pada tanggal 16 Januari 2014 yang berjudul: Sutan Bilang Fitnah, Eh digeledah beneran”. Dalam pemberitaan ini wartawan mencoba mengkonfirmasi tentang kebenaran adanya pengeledahan di ruangan kerjanya terlibat kasus suap ini, tetapi sutan menberi tanggapan kepada wartawan seperti ini:
10
Wawancara dengan Mansyur Faqih, Jakarta: 03 Juli 2014
71
Atas isu ini, Republika kemudian mengonfirmasi kebenaran penggeledahan ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan. Maksud dari hadist di atas adalah bahwa sebelumnya Sutan telah mengirimkan hadist melalui tahajud callnya mengenai fitnah yang berbunyi seperti demikian: "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i). Hadist riwayat Arrafi’i yang dijadikan tema tahajud callnya kali ini, yaitu dengan tema fitnah, hadist di atas menjadi alat bantahan Sutan bahwa pemberitaan mengenai penggeledahan dirungannya terkait kasus SKK Migas adalah fitnah. Mengapa
dikatakan
sebagai
alat
bantahan,
karena
setelah
wartawan
mengkonfirmasi kepada Juru Bicara KPK, Johan Budi, membenarkan adanya penggeledahan ini. "Benar, sedang ada penggeledahan," kata Johan Budi, Kamis (16/1). Penggeledahan dilakukan di ruang anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini, di lantai 9 Gedung Nusantara II DPR. Sejumlah penyidik KPK didampingi pasukan Brimob yang melakukan penggeledahan. hal di atas membenarkan adanya penggeledahan di ruangan Sutan Bhatoegana terkait kasus dugaan suap, sedangkan Sutan pada pernyataannya mengaku bahwa pemberitaan mengenai pengeledahan di ruangannya adalah hanya berita fitnah. Dari dua pernyatan yang dihadirkan dalam satu teks berita di Republika Online (ROL) memberikan masyarakat menilai sendiri bagaimana citra seorang Sutan Bhatoegana.
72
Begitupun pada pemberitaan kedua di Republika Online (ROL) pada tanggal 16 Januari 2014 yang berjudul: “ Sutan: IsyaAllah Saya Tak Terlibat”. Dalam pemberitaan ini masih mengenai bantahan Sutan terkait kasus suap SKK Migas. Walaupun kali ini ia tidak mengelak dengan bantahan hadist Nabi SAW, dalam pemberitaan di media Republika Online (ROL) lebih menyajikan penegasan Sutan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus ini. Dapat dilihat dari judul yang dibuat oleh media yaitu, pada kata “Isyaallah”. Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa kalimat Insyaallah mempunyai makna yang dalam menurut pandangan islam, dimana kalimat ini sama saja dengan kalimat “janji”. Jika dilihat perkembangan kasus ini maka khalayak kembali yang dapat menilai bagaimana citra Sutan Bhatoegana dan upaya-upayanya ditengah kasus yang membelitnya. Pemberitaan ketiga, di Republika Online (ROL) yang berjudul: “ Bantah Isu THR, Sutan Kirim Pesan Hadist Nabi”. Dalam pemberitaan ini Sutan membantah kembali tuduhan yang datang menghampirinya, seperti pada teks berita berikut: Dikonfirmasi terkait masalah ini, melalui pesan Blackberry Sutan mengaku tidak tahu. "Waduh isu apalagi, saya tidak mengerti. Tanya aja dari sumber isu, biar lebih pas. Terima kasih," begitu bunyi pesan Sutan kepada Republika Online (RoL), Selasa (28/1) malam. Setelah mengirimkan pesan melalui Blackberry-nya tersebut, Sutan tidak memberikan penjelasan lainnya. Usai dikonfirmasi Sutan kembali mengirimkan tahajud callnya seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa tahajud call ini memang sudah menjadi kebasaan Sutan, namun sejak namanya ada dalam kasus SKK Migas, tahajud call
73
yang ia kirim mengenai keadaan dirinya ditengah kasus ini. Seperti kali ini tentang tudingan THR tema tahajud call yang ia pilih adalah hadist Nabi SAW berikut: Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang lain maka kamu telah mereka atau hampir merusak mereka (HR Ahmad). Hadist tersebut menjadi penjelasan pertanyaan para media terkait tuduhan THR, bahwa ada seseorang yang sedang mengintai-intai kesalahan orang lain dan orang yang berusaha mengintai-itai adalah orang yang berusaha merusak orang tersebut. Dari tiga pemberitaan yang disediakan
Republika Online (ROL) dapat
mengkonstruksi atau representasi dan persepsi kepada individu. Bukan hanya kepada individu tetapi juga kepada kelompok, atau lembaga yang terkait dengan kiprah di masyarakat. Karena hal tersebut adalah hakikat definisi dari citra. Dan citra yang melekat atau menempel pada benak seseorang itu dapat berbeda dengan realitas objektif atau tidak selamanyya merefleksikan kenyaan yang sesungguhnya. Begitupun dengan citra Sutan Bhatoegana yang memang sangat disayangkan seperti yang dinyatakan Mansyur Faqih dalam hasil wawancara peneliti: Memang sangat disayangkan, tetapi keputusan KPK adalah keputusan yang paling valid, kita memperlakukan dia sama dengan yang lain, ketika dia terlibat kasus hukum maka dia harus menjalankan proses hukumnya.11 Dari pernyataan seperti diatas banyak orang yang memang menyayangkan sekali bila kenyataanya Sutan terlibat didalam kasus dugaan suap SKK Migas
11
Wawancara dengan Mansyur Faqih, Jakarta: 03 Juli 2014.
74
apalagi sutan juga dikenal sebagai sosok tokoh politik yang taat beribadah. Sehingga saat ini khalayak dapat mengkonstruksi bagaimana citra sutan saat ini, dari sosok yang dikenal begitu gaul kepada wartawan, sosok yang begitu alim dengan kiriman rutin tahajud callnya, menjadi sosok yang memiliki citra yang ironi. Dimana seseorang yang rutin mengingatkan seseorang untuk berbuat baik, ternyata ada didalam kasus korupsi.12 Beitulah perubahan citra Sutan Bhatoegana seiring berjalannya waktu. Pada bab sebelumnya telah dibahas bahwa ada 4 jenis citra, yaitu Citra bayangan (mirror image), Citra yang berlaku (current image), Citra yang diharapkan (wish image), Citra majemuk (multypel image). Pada analisis ini citra Sutan Bhatoegana masuk dalam jenis citra yang kedua yaitu citra yang berlaku atau current image dimana Citra yang berlaku merupakan suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai lembaga organisasi. Sama halnya dengan citra bayangan, namun dalam citra yang berlaku tidak selamanya sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan seseorang yang bersifat terbatas dan biasanya bersifat negatif.13 Mengapa dianggap demikian, karena citra yang ada pada Sutan Bhatoegana tidak selamanya sesuai dengan kenyataannya, seperti dalam penelitian ini dimana tahajud call Sutan yang berisikan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW menjadi
12
Wawancara dengan Mansyur Faqih, Jakarta: 03 Juli 2014. 13 Risady Ruslan, Management Public Relation Dan Media Komunikasi: Konsepsi Dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 74.
75
kebiasaan rutinnya sejak lama, tetapi semenjak namanya masuk dalam kasus dugaan suap diranah SKK Migas, hal tersebut memberikan pandangan tersendiri bagi khalayak. Dapat dikatakan seperti di atas karena tahajud call yang telah menjadi kebiasaannya Sutan, dapat melahirkan citra baik yang melekat pada diri Sutan Bhatoegana. Tetapi, pada kenyataanya hal tersebut tidak sesuai dengan realitas yang ada. Dimana tahajud call yang dikirimkan Sutan tiap harinya pasca namanya masuk dalam kasus dugaan suap di ranah SKK Migas tahajud call yang dikirimkannya seolah-olah menggambarkan situasi dirinya saat ini. Sehingga citra yang ada pada diri Sutan Bhatoegana saat ini bukanlah citra yang sebenarnya. Dari jabaran pemberitaan menggunakan perangkat framing William A. Gamson dapat terlihat bagaimana Republika Online (ROL) membentuk sebuah realiatas. Dalam proses framing adalah bagian tak terpisahkan dari bagaimana awak media mengkonstruksi realitas. Disini sangat berkaitan dengan proses editing yang melibatkan semua pekerja dibagian redaksi.14 Dalam pandangan Gamson yang berpaham konstruksionis memandang bahwa isu atas peristiwa publik adalah bagian dari konstruksi atas realitas. Dan melalui kemasan atau package pemberitaan mengenai Sutan Bhatoegana ini dibuat sedemikian rupa agar isu yang terjadi dapat dimengerti oleh khalayak. Seperti
14
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media (Yogyakarta, PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002), h. 261.
76
yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa kosnrtuksi setiap khalayak berbeda-beda.
BAB V KESIMPULAN A . Kesimpulan Dari hasil penelitian pada media online Republika Online (ROL), pada tanggal 16 dan tanggal 29 Januari 2014. Peneliti mendapatkan beberapa penemuan yang menarik. Yaitu tentang frame yang dibangun Republika Online (ROL). 1. Frame yang dibangun Republika Online (ROL), selama pemberitaan mengenai tahajud call Sutan Bhatoegana terkait keterlibatan dirinya dalam kasus suap SKK Migas, Republika Online (ROL) tidak menempatkan diri pada pihak Sutan Bhatoegana atau kontra terhadap Sutan. Hal tersebut terlihat dari konstruksi yang dibangun disetiap pemberitannya. Judul-judul yang ditulis Republika Online memberikan kesan yang negatif terhadap Sutan Bhaoegana. Serta narasumber yang diwawancarai dalam pemberitaan mengenai tahajud call Sutan Bhatoegana terkait keterlibatan dirinya dalam kasus suap SKK Migas, memberikan kesan bahwa dalam isi tahajud callnya merupakan pembelaan dirinya dalam kasus yang melibatkan dirinya. Konstruksi yang dilakukan Republika Online (ROL), meupakan bentuk hal yang kontra terhadap Sutan Bhatoegana. Republika Online (ROL) beralasan, pemberitaan yang dilakukannya bukanlah sepenuhnya konstruksi mereka, melainkan pendapat yang ada di publik, media hanya mengemas sebuah
77
78
pemberitaan agar dapat dengan mudah di mengerti. Meskipun demikian Republika Online (ROL) menolak jika dianggap melakukan konstruksi atau beropini. Yang mereka lakukan hanya memberitakan apa yang sedang terjadi. Dan konstruksi yang ada dalam pemberitaan tidak sepenuhnya utuh pemikiran media, tetapi hasil kosnstruksi dari khalayak juga, dimana setiap khalayak mempunyai konstruksi yang bisa jadi berbeda-beda. Dalam pemberitaan ini wartawan juga dituntut untuk selalu sejalan dengan visi dan misi dari Republika Online (ROL). Mereka menganggap visi mereka yaitu sebagai media umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan pemahaman Rahmatan Lil Alamin. Jadi suara mereka jelas bahwa seseorang yang sedang terlibat dalam suatu kasus tidak dibenarkan melakukan pembelaan diri dengan menggunakan nama hadist-hadist Nabi Muhammad SAW. Konstuksi yang dibangun Republika Online (ROL) sama dengan persepsi yang ada di masyarakat atau khalayak. Terbukti dari hasil pendeskripsian yang dilakukan peneliti dan wawancara kepada Mansur Faqih selaku penanggung jawab pemberitaan nasional. Sehingga dapat dikatakan konstruksi yang dibangun Republika Online (ROL) berhasil dan mendapatkan respon seperti yang diharapkan. Di sini Rebpublika Online (ROL) berasil mempengaruhi khalayak,
79
sehingga khalayak mempunyai pandangan yang negatif terhadap Sutan Bhatoegana. 2. Dari berbagai macam jenis citra, Sutan Bhatoegana masuk kedalam jenis citra berlaku (current image) yang artinya citra yang ada pada diri seseorang bukanlah citra yang sebenarnya atau citra yang ada tidak sesuai dengan kenyataannya. Dapat dikatakan demikian karena, Sutan mendapatkan citra baik dari kiriman rutin tahajud callnya tetapi saat namanya masuk kasus dugaan suap SKK Migas, citra Sutan berubah dalam pandangan khalayak. Seperti wawancara langsung peneliti dengan Mansyur Faqih sebagai penanggung jawab pemberitaan nasional bahwa sangat disayangkan jika Sutan yang sudah mendapatkan citra baik di mata khalayak karena kiriman tahajud callya tetapi pada kenyatannya iya masuk dalam daftar nama dugaan suap SKK Migas, jadi Sutan terkesan menjadi seorang yang munafik. B. Saran Setelah melakukan penelitian pada situs RepublikaOnline (ROL), merasa perlu untuk menyampaikan saran sebagai masuksn untuk kemajuan bersama. Sebagai berukut: 1. Republika Online alangkah lebih baiknya lebih banyak lagi mengadakan workshop-workshop di kampus-kampus besar sehingga Republika Online (ROL) dapat dikenal tanpa ada bantuan dari republika cetak.
80
2. Untuk pemberitaan Republika Online (ROL)lebih baik lagi ada dua atau lebih narasumber khususnya pada pemberitaan Tahajud call, dimana lebih menarik lagi ada narasumber yang pro dan kontra.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik, Filsafat, Paradigma, Teori, Tujuan, Strategi, dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011. Bungin, Burhan. Penlitian Kualitatif, Komuniasi, Ekonomi, Kebijakan publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cetakan 4 2007. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang, 2002. Hasan, Komarudin. Komunikasi Politik dan Pecitraan, Jurnal Dinamika Fisip Universitas Baturaja, Palembang, Sumsel, Oktober 2010. Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik di Era Industri Citra. Jakarta: PT. Lasswell Visitama, 2010. Ibrahim, Idi Subandy. Kritik Budaya Komunikasi, Budaya, Media, dan Gaya Hidup dalam Proses Demokratisasi di Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra, 2011. Morisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013. Nazim, Moh. Metodo Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999. Ruslan, Risady. Management Public Relation Dan Media Komunikasi: konsepsi dan aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Samandria, Haris. Jurnalistik Indonesia, Menulis Beritadan Futures Panduan Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.
81
82
Sobur, Alex. Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik, Dan Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosia: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995. Soemirat, Sholeh, dan Ardianto, Elvinaro. Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Tabroni Roni, Komunikasi Politik pada Era Multimedia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012. DATA INTERNET www.republika.co.id diunggah pada senin 7 juli 2014 Dokumen Resmi Republika Online (ROL) An-nur ayat pojok bergaris, Asy-Syifa Press, (Semarang, 2012) http://www.bc.edu/schools/cas/sociology/faculty/profiles/bill-gamson.html
KONSTUKSI CITRA TOKOH POLITIK MELALUI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pembritaan Kasus Terduga Penerima Suap SKK Migas Sutan Bhatoegana di Republika Online (ROL) )
Peneliti
: Devi Suhailiah
NIM
: 1110051100080
Narasumber : Mansyur Faqih Jabatan
: Penaggung Jawab Nasional
Hari, Tanggal: kamis, 3 Juli 2014
1. Apa visi dan misi dari Republika Online atau ROL? republika bisa dikatakan masih saudara dengan republika cetak, karena kita satu perusahaan. Bedanya karena kita digital aja, secara visi dan misi sama aja yaitu dalam pemberitaan mementingkan nilai-nilai islam supaya berjalan dengan baik 2. Bagaimana Republika Online atau ROL memandang perkembangan peran media di masyarakat saat ini? Kalau melihat sejarah pers Indonesia untuk saat ini benar2 berkembang, kita lihat pada soekarno pers dianggap sebagai pembantu kemerdekaan, tapi pada soeharto / orde lama pers dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya, tapi setelah reformasi per situ sangat bebas, tapi dengan kebebasan ini media menjadi berlebihan banyak
media
yang
kurang
memperhatikan
kaidah
jurnalistiknya,
misalnya
pemberitaannya tidak sesuai fakta dan data. Seharusnya setiap media harus kembali kepada peran media yaitu untuk menyampaikan informasi, tapi kalau mau kembali kepada ideology, informasi itu disebarkan untuk kepentinga-kepentingan, dan kepentingan itu siapa. Dan republika itu kepentingan yang utama adalah kepentingan islam. 3. Apakah ada perbedaan antara pemberitaan yang di sajikan Republika Online atau ROL dengan media online lainnya? Seperti yang saya bilang awal, mungkin dalam pemberitaan-pemberitaan politik, sosial kita tidak terlalu banyak berbeda, tetapi seperti yang kita selalu ada konten-konten islam, tidak seperti media lain yang mungkin ada
pemberitaan islam hanya saat ramadhan, kalu kita tiap hari ada konten-konten islamnya, di kita ada yang namanya khazanah suatu kanal khusus membahas islam misalnya, bagaiman perkembangan islam nasional, bagaimana pergambangan islam di Negara lain, ada juga pembahasan dari hadist, dari kitab kuning juga ada, bahkan pemberitaan mengenai islam dari mulai gaya hidup sampai islam sebagai ajaran, itu kita bahas semua. Itu yang paling membedakan dari media yang lain. 4. Apakah Republika Online atau ROL mempunyai keunggulan dalam menyajikan pemberitaan dibandingkan media online lainnya? Sama no 3. Ya walaupun pemberitaan detik.com lebih cepat tapi kita lebih dipercaya, kita juga banyak pembacanya setiap hari hampir jutaan orang, itu artinya orang masih percaya dengan republika. Ditengan banyaknya media republika dianggap ya lebih terpercaya dibandingkan media yang lain 5. Di tengah menjamurnya media online saat ini, adakah yang dilakukan Republika Online atau ROL agar terus menarik minat pembacanya? Banyak yah kita punya beberapa cara yah 1. Bagaimana kita mempermudah orang-orang untuk mengakses republika lewat hp apapun,2. Dari sisi konten mencoba menjadikan konten itu berdasarkan fakta dan data, artinya bukan berita bohong, setiap berita ada sumbernya, dan setiap pemberitaan di kita tidak boleh kalau tidak ada sumbernya, jadi pembaca boleh percaya bahwa berita kita itu benar ada. 3. Kita juga coba masuk ke jalur off the land kita punya nongkrong bareng ROL, sekitar sebulan sekali, kerjasama dengan berbagaimacam komunitas, seperti hijaber dll, kita juga bikin acara ROL to campus, ROL to scool itu cara kita memperkenalkan ke anak muda, karena 75% dari pembaca kita adalah anak muda, dan itulah upaya-upaya yang kita lakukan. Oh iya kita juga aktif di media sosial bisa dibilang kita media yang terbaik 6. Bagaimana pendapat Republika Online atau ROL melihat kasus korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini ? kalau kita bicara secara umum yah korupsi itu sesuatu yang salah dan yang menghambat perkembangan pembangunan Indonesia ,kita perpandangan bahwa kita harus coba membantu peran Negara dalam mengamati kasus-kasus korupsi, ini selalu kita coba, bagaimana kasus-kasus korupsi kita taruh kolah special, biasanya kita usut secara mendalam. Artinya dalam porsi pemberitaan punya ruang yang besar dalam. Kalau mengacu ke republika online kasus korupsi itu sering kali kita jadikan headline itu
sebagai bentuk dukungan kita untuk memberantas korupsi di Indonesia karena isu ini adalah isu yang penting jadi kalau tidak ditangani dengan baik ya akan begini, begini aja ga aka nada perkembang di Negara kita 7. Bagimana pendapat Republika Online atau ROL melihat banyak sekali para petinggi Negara yang terlibat dalam kasus korupsi? Sebenernya kasus korupsi di Indonesia itu udah kronis yah, kenapa kronis karena korupsi itu terjadi ga hanya pada satu level, tujuan awal demokrasi adalah menghindari korupsi, kenapa, karena kalau kita pakai kekuasaan otoriter kekuasaan hanya satu pihak itu panjang korupsi karena punya kepentingan sendiri.nah ini harus kita awasi bersama-sama, dan ini ga bisa dalam waktu yang dekat, dan kita harus jadi masyarakat yang kritis. 8. Lalu kemudian bagaimana pendapat Republika Online atau ROL mengenai Sutan Bhatogana yang belakangan ini terlibat dalam kasus suap SKK Migas? Memang sangat disayangkan, tetapi keputusan KPK adalah keputusan yang paling valid, kita memperlakukan dia sama dengan yang lain, ketika dia terlibat kasus hukum maka dia harus menjalankan proses hukumnya 9. Apa tujuan dari pemberitaan tahajud call Sutan Bhatoegana Republika Online atau ROL? sebenernya gini kita mencoba melihat sesuatu pada perspektif yang lengkap, kita lihat dari isi politiknya, dan kadang pembaca bosan engan pemberitaan yang begitu2 saja, untuk menarik minat pembaca kita ambil suatu hal yang berbeda dalam dirinya. Sebenernya lebih ke angel beritanya aja. 10. Ada beberapa media saat ini yang memberitakan media mengenai Sutan Bhatoegana misalnya mengenai tahajud callnya, menurut anda apakah hal tersebut salah satu upanya pencitraan Sutan Bhatoegana di tengah-tengah kasusnya? Kalau bilang media lain pencitraan apa tidak saya tidak tahu, tapi kalu kita bilang bahwa suatu media tersebut melakuakan upaya pencitraan rasanya tidak adil juga, tetapi ya saya tidak tahu juga karena setiap media mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. 11. Apakah pemberitaan di Republika Online sendiri pada tanggal 16 januari 2014 yang berjudul “ Sutan Bilang Fitnah…Eh Digeledah Beneran” sebagai sebuah sikap dari Republika bahwa tidak selayaknya Sutan itu melakukan tahajud call setiap kali isu
menghampirinya? Seperti yang tadi say bilang bahwa untuk mengatakan seseorang itu pencitraan atau tidak lebih baik ditanyakan langsung saja tapi setiap pemberitan itu punya tujuan. Tapi kalau republika hanya ingin memberitahu bahwa sangat ironi sekali seorang yang rajin ibadah, taat agama, bahkan sampai mengajak orang lain untuk tahajud malah teryata iya juga terlibat didalamnya. Ya jadi memang sangat disayangkan sekali. 12. Harapan apa yang ingin di capai oleh Republika Online atau ROL dalam pemberitaan „tahajud call” Sutan Batoegana, setelah khalayak membaca berita tersebut? Ya kita ingin memperlihatkan bahwa kasus korupsi di Negara kita ini bisa dilakukan oleh siapa saja, sekalipun oleh orang yang rajin beribadah. Memang sungguh disayangkan.
DOKUMENTASI SAAT WAWANCARA PENELITI dengan NARASUMBER
Bantah Isu THR, Sutan Bhatoegana Kirim Pesan Hadits Nabi Rabu, 29 Januari 2014, 12:22 WIB Republika/ Wihdan
Sutan Bhatoegana A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengaku tidak tahu, terkait dengan pernyataan Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Kardinah, bahwa ada permintaan uang THR dari dia dan John Allen Marbun. Dikonfirmasi terkait masalah ini, melalui pesan Blackberry Sutan mengaku tidak tahu. "Waduh isu apalagi, saya tidak mengerti. Tanya aja dari sumber isu, biar lebih pas. Terima kasih," begitu bunyi pesan Sutan kepada Republika Online (RoL), Selasa (28/1) malam. Setelah mengirimkan pesan melalui Blackberry-nya tersebut, Sutan tidak memberikan penjelasan lainnya. Aktivitas Sutan di Blackberry pun kembali seperti biasanya. Sutan Bhatoegana biasa mengirimkan pesan melalui Blackberry berisi pesan-pesan moral yang dia labeli TAHAJJUD CALL. Hampir setiap hari, sekitar pukul 03.00-04.00 WIB dia mengirimkan pesan-pesannya. Dan usai dikonfirmasi soal tudingan permintaan adanya permintaan THR pun Sutan tetap mengirimkan TAHAJJUD CALL-nya. Pada Rabu (29/1) dini hari, Sutan masih mengirimkan pesannya. Kali ini dia mengirim pesan tentang hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya bila kamu mengintai-intai keburukan orang lain maka kamu telah mereka atau hampir merusak mereka (HR Ahmad). Redaktur : joko sadewo
Sutan Bilang Fitnah, Eh.. Digeledah Beneran Kamis, 16 Januari 2014, 12:02 WIB Edwin Dwi Putranto/Republika
Sutan Bhatoegana A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (16/1), melakukan penggeledahan ruang kerja Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana. Diduga penggeledahan ini terkait dengan penyidikan kasus suap SKK Migas. Sebenarnya, isu akan digeledahnya ruang kerja Sutan sudah beredar di kalangan jurnalis yang meliput di DPR. Mereka sudah bersiap meliput sejak kemarin. Atas isu ini, Republika kemudian mengonfirmasi kebenaran penggeledahan ke Sutan. Tapi, dibantah oleh Sutan melalui BBM-nya. ''Itu berita fitnah seperti hadis di atas,'' tulis Sutan. Sutan sebelumnya mengirim BBM tentang hadis yang berbunyi, "Rasulullah SAW bersabda fitnah itu sedang tidur (reda) dan laknat Allah terhadap orang yang membangkitkannya." (HR Arrafi'i). Ternyata KPK benar-benar menggeledah ruang Sutan Bhatoegana. Juru Bicara KPK, Johan Budi, membenarkan adanya penggeledahan ini. "Benar, sedang ada penggeledahan," kata Johan Budi, Kamis (16/1). Penggeledahan dilakukan di ruang anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini, di lantai 9
Gedung Nusantara II DPR. Sejumlah penyidik KPK didampingi pasukan Brimob yang melakukan penggeledahan. Diduga penggeledahan ini terkait kasus SKK Migas. Sebelumnya, eks kepala SKK Migas, Rudi Rubiaindini, menyebut adanya THR 200 ribu dolar AS untuk Sutan.
Sutan: InsyaAllah Saya Tak Terlibat Kamis, 16 Januari 2014, 18:58 WIB Republika/C54
Rumah mewah Sutan Bhatoegana di Bogor, Jawa Barat A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Ketua Komisi VII DPR RI yang juga Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Sutan Bhatoegana membantah keterlibatannya dalam dugaan suap SKK Migas. Dia beralasan, penggeledahan yang dilakukan KPK di kediamannya di Bogor, Kamis (16/1) bukan terkait kasus suap-menyuap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini. Sutan mengaku penggeledahan KPK di rumahnya terkait pendalaman kasus dugaan suap mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno, dalam kaitannya dengan Komisi VII DPR. "(Soal SKK Migas) Insyaallah saya tidak terlibat. Ini bukan SKK Migas, SKK Migas sudah selesai. Ini tentang Pak Waryono Karno" jelas Bhatoegana kepada para wartawan di halaman rumahnya di Bogor seusai penggeledahan KPK, Kamis (16/1). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus suap yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini telah menjadi bola salju liar yang menyeret semakin banyak nama. Di antara nama-nama tersebut, terdapat sejumlah politisi PD , seperti Tri Yulianto, Sutan Bhatoegana, dan disebut-sebut juga Sekjen PD yang sekaligus putra presiden, Edi Baskoro Yudhoyono. Di rumah Bhatoegana, KPK menggeledah ruangan dan arsip-arsip Bhatoegana."KPK nggak bawa apa-apa, cuma salinan hasil rapat Komisi VII," jelas Bhatoegana. Kendati berusaha santai meladeni pertanyaan-pertanyaan wartawan, raut muka politikus nyentrik ini terlihat cukup tegang .