NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PSSI DI INTERNET Diajukan kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana S-1
Disusun Oleh Diqi Zamzami L100080053 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
1
2
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PSSI DI INTERNET Oleh Diqi Zamzami Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:
[email protected] ABSTRAK Analisis Framing digunakan untuk melihat hubungan antara berita dan ideologi, yakni proses atau mekanisme mengenai bagaimana berita membangun, mempertahankan, memproduksi, mengubah dan meruntuhkan ideologi. Teks berita dikonstruksi dan dimaknai sedemikian rupa dengan makna tertentu. Hasilnya isi sebuah berita yang memihak pada sisi tertentu. Latar belakang penelitian ini yaitu pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI agar terhindar dari sanksi FIFA. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kompas.com dan viva.co.id mengkonstruksi pemberitaan tentang Kongres Luar Biasa PSSI. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan analisis framing model Robert Entman. Menurut Entman, framing melihat berita melalui dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan penekanan aspek tertentu. Selanjutnya dianalisis menggunakan empat perangkat framing , define problem (pendefinisian masalah), diagnoses causes(memperkirakan masalah), make moral judgement(membuat pilihan moral), treatment recomendation (menekankan penyelesaian). Kata Kunci: Konstruksi berita, Framing, KLB PSSI yang digunakan untuk memindahkan
A. Pendahuluan Media
adalah
seperangkat
pesan dari sumber kepada penerima.
alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan
Salah satu bentuk komunikasi
atau
yaitu
komunikasi
yang
secara
luas.
menyalurkan baik pesan maupun
melibatkan
informasi dari komunikator kepada
Komunikasi
khalayak
(Cangara,2006:119-122).
didefinisikan sebagai suatu proses
Sementara pengertian media menurut
penyampaian pesan kepada khalayak
Tamburaka (2012:9) merupakan alat
yang media 3
publik
massa
massa
dapat
luas dengan menggunakan sebagai
perantaranya
(Rakhmat 2001:188). Hal itu berarti
media massa lebih kompleks pada
media massa merupakan sarana yang
masa sekarang.
digunakan
untuk
menyampaikan
informasi
dan
menyebarkan
Dualisme
sepakbola
di
indonesia mulai terjadi semenjak
informasi secara massal yang dapat
pertengahan 2011.
diakses secara luas oleh masyarakat.
terjadi antara dua kubu yaitu PSSI
Informasi yang disampaikan menjadi
dan KPSI. Terpilihnya tokoh-tokoh
milik publik bukan informasi yang
baru di tubuh kepengurusan PSSI,
ditujukan
membawa
harapan
terciptanya
era
pada
masing-masing
individu.
Dualisme
baru
menuju
ini
akan sebuah
Perkembangan
teknologi
kesuksesan. Demi mewujudkan hal
memunculkan
pergeseran.
itu, beberapa hal kebijakan baru pun
Media massa tumbuh tidak hanya
dibuat. Akan tetapi, tidak semua
menjadi
kebijakan tersebut disetujui oleh
telah
kekuatan
pengontrol
kekuasaan, tetapi telah menjadi
internal
kepanjangan tangan pemilik media.
sekelompok pihak yang tidak puas
Pemberitaan
yang
dinilai
dengan kebijakan yang benar-benar
menguntungkan
dan
memberikan
baru. Pihak-pihak tersbeut kemudian
PSSI.
Masih
ada
citra positif akan mendapat porsi
membentuk
lebih besar dalam sebuah media
bernama
massa. Fenomena ini menunjukkan
mengklaim
semakin
dukungan dari mayoritas anggota
berkembangnya
peran
organisasi
ada
KPSI.
sempalan
Organisasi
dirinya
ini
mendapat
PSSI. Saling klaim antara PSSI dan
4
KPSI berujung dengan dualisme
dalam
kompetisi dan lebih parahnya lagi
(Eriyanto,2002:119).
dualisme timnas. Media
satu
kategori
tertentu
Perkembangan media pada
massa
tidak
luput
jaman sekarang cenderung berpusat
untuk menggiring opini masyarakat
pada kepemilikan media.
dalam
dikuasai oleh segelintir orang saja
menyikapi
suatu
permasalahan. Jurnalis di lapangan
(konglomerasi
memasukkan ide-ide sesuai latar
mengubah wajah media yang bebas
belakang dan kerangka pemikiran
dan berorientasi ke publik menjadi
mereka.
media yang berorientasi pada tokoh
Khalayak
realitas-realitas
disuguhkan
yang
bukan
konstruksi
Hal
ini
atau golongan.
sebenarnya. Berita yang disajikan merupakan
media).
Media
Kongres Luar Biasa PSSI
sebuah
tidak luput dari pemberitaan media
realitas. (Eriyanto,2002:121).
masssa, khususnya media online.
Sebuah berita disusun oleh
Kompas.com dan Viva.co.id menjadi
wartawan yang bekerja di lapangan
portal
berdasarkan suatu kejadian
dan
memberitakan sepakbola nasional.
menyusun
Penulis tertarik mengambil objek
kejadian tersebut menjadi sebuah
penelitian dari kedua media online
berita. Berita adalah hasil akhir dari
ini karena viva.co.id merupakan
proses kompleks dengan menyortir
media yang berafiliasi dengan salah
(memilah-milah) dan menentukan
satu partai politik besar di Indonesia
peristiwa dan tema-tema tertentu
yaitu Golkar
wartawan
pula
yang
5
berita
yang
gencar
(Golongan Karya).
Ketua
Umum
PSSI
periode
konstruksi
pemberitaan
sebelumnya merupakan kader dari
Luar
partai Golkar. Ditambah lagi KPSI
menggunakan analisis framing pada
berisi
dua portal media online kompas.com
orang-orang
yang
dekat
dengan dengan partai Golkar, bahkan ada
beberapa
berposisi
Biasa
Kongres
PSSI
dan viva.co.id
sebagai
petinggi partai. Sedangkan pemilihan
B. Tinjauan Pustaka
media Kompas.com beralasan bahwa
1. Komunikasi Massa
Kompas.com
tidak
kepentingan dalam
dengan
memiliki
Kongres
Seperti yang dikemukakan
ini.
Bittner (dalam Rakhmat 1989:213)
Media ini memberitakan KLB PSSI
komunikasi massa adalah pesan yang
dengan
dikomunikasikan
menonjolkan
dua
sisi
melalui
media
permasalahan. Kompas cenderung
massa pada sejumlah orang. Gerbner
bersikap
dalam
netral
dalam
pemberitaannya. Adapun dari
mengemukakan
bahwa
komunikasi massa merupakan proses rumusan
penjabaran
diatas
masalah
produksi dan distribusi berlandaskan
yaitu
pada teknologi dan lembaga dari arus
“Bagaimana konstruksi pemberitaan
pesan
Kongres Luar Biasa PSSI oleh portal
dimiliki orang dalam masyarakat
kompas.com dan viva.co.id pada
industri (Ardianto,2004:3-4).
Bulan Maret 2013” ?.
untuk
berkelanjutan
serta
Wright dalam (Tamburaka
Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan
yang
2012:15) mendefinisikan komunikasi
mengetahui
massa dalam tiga ciri. Pertama:
6
komunikasi massa diarahkan kepada
2. Internet
audiens yang relatif besar, heterogen,
Baru
dan anonim. Kedua: pesan-pesan
Menurut Biagi (2010:231),
Sebagai
yang disebarkan secara umum sering
internet
dijadwalkan untuk bisa mencapai
kombinasi
dari
sebanyak mungkin anggota audiens
komputer
yang
secara
sifatnya
menerima data dari seluruh dunia.
komunikator
Menurut Laquey dalam Ardianto
serempak
sementara.
dan
Ketiga:
sebenarnya
Media
cenderung berada atau beroperasi
(2007:140),
dalam
jaringan
sebuah
kompleks
organisasi yang
yang
mungkin
jaringan
mengirim
Internet longgar
dan
merupakan dari
ribuan
jutaan orang di seluruh dunia. Faktor
Dalam melaksanakan proses massa
ribuan
komputer yang dapat menjangkau
membutuhkan biaya besar.
komunikasi
merupakan
yang membedakan internet dengan
dibutuhkan
media komunikasi
lainnya
yaitu
saluran-saluran atau media untuk
tingkat interaksi dan kecepatan yang
menyalurkan
media
dapat dinikmati pengguna untuk
masssa. Ada delapan jenis usaha
menyiarkan pesan. Melalui internet,
media
informasi dapat disampaikan secara
pesan
massa.
yaitu
Media
tersebut
diantaranya: a). Buku,b). Surat kabar,
efektif
c). Majalah , d). Rekaman ,e). Radio,
geografis suatu negara.
f). Film, g). Televisi ,dan h). Internet
Website
(Biagi,2010:11).
serta
tak
terbatas
letak
merupakan
perkembangan baru dalam dunia media. Website dapat disebut pula
7
new media. Hal baru yang tersaji
(makna yang tidak terlihat) dalam
pada
sebuah teks.
new
media
yaitu
akses
informasi kapanpun dan dimanapun
Dalam konteks framing, teks
diseluruh dunia, selama memiliki
berita
perangkat dengan koneksi internet
perangkat
(Romli,2012:13). Kompas.com dan
berinteraksi
Viva.co.id
khalayak dalam proses konstruksi
contoh
merupakan website
beberapa
yang
khusus
retoris
sejumlah yang
dengan
akan memori
makna (Sobur,2001:186).
menampilkan konten-konten berita dan peristiwa
mengandung
Ada
yang terdiri dari
framing.
dua
aspek
Pertama,
dalam memilih
bermacam kategori, biasanya disebut
fakta/realitas. Dalam memilih fakta
juga portal berita.
ada kemungkinan berita tersebut
3. Framing
sebagai
dipilih atau dibuang. Dilakukan juga
Teknik
penekanan aspek tertentu. Dengan
Analisis Framing
merupakan
memilih sudut pandang tertentu,
pendekatan untuk melihat bagaimana
memilih
sebuah
dan
melupakan aspek lainnya. Maka,
dikonstruksi oleh media (Eriyanto,
konstruksi atas sebuah peristiwa
2002:76).
Fakta
dimaknai,
lalu
realitas
dibentuk
fakta
tertentu,
dirangkai
dan
berbeda satu sama lain.
ditafsirkan
oleh
Kedua,
menuliskan
serta
fakta.
peneliti. Melalui penafsiran akan
Proses yang berhubungan dengan
diperoleh
penyajian fakta yang dipilih pada
makna
yang
implisit
khalayak.
8
Beberapa
aspek
ditonjolkan
untuk
mendapatkan
pada kepemilikan media.
aspek
lain.
dikuasai oleh segelintir orang saja
menonjol
ada
perhatian
dibanding
Realitas
yang
kemungkinan
media).
Hal
ini
besar
mengubah wajah media yang bebas
mempengaruhi
dan berorientasi ke publik menjadi
khalayak dalam memahami sebuah
media yang berorientasi pada tokoh
realitas (Eriyanto, 82: 2002).
atau golongan.
diperhatikan
lebih
(konglomerasi
Media
dan
Ketika media berita telah
4. Kepemilikan Media Media menurut Tamburaka (2012:9)
merupakan
digunakan
yang
bagian
konglomerasi,
dari
kredibilitas
sebuah media
memindahkan
kemudian dapat dipertanyakan. Hal
pesan dari sumber kepada penerima.
tersebut dapat terjadi ketika media
Hal
mengulas
itu
untuk
alat
menjadi
berarti
media
massa
produk-produk
yang
merupakan sarana yang digunakan
dihasilkan dan didistribusikan oleh
untuk menyampaikan informasi dan
cabang perusahaan itu sendiri. Sisi
menyebarkan
secara
objektif dan sisi kritis sebuah media
massal yang dapat diakses secara
menjadi dapat dipertanyakan ketika
luas oleh masyarakat. Informasi yang
bekerja untuk cabang perusahaan
disampaikan menjadi milik publik
yang
bukan informasi yang ditujukan pada
menentukan kontrol media yang pada
masing-masing individu.
gilirannya menentukan isi media
informasi
Perkembangan media pada
lain.
Kepemilikan
media
(Severin & Tankard ,2011 :437).
jaman sekarang cenderung berpusat
9
media
5. Konstruksi Sosial Realitas Analisis Framing termasuk dalam
paradigma
massa
pembingkaian
konstruksionis.
yang
menentukan
melalui
pemilihan
kata-kata tertentu.
Paradigma ini mempunyai posisi dan
Esensi
kegiatan
menulis
pandangan tersendiri terhadap media
berita adalah melaporkan seluk beluk
dan teks berita yang dihasilkannya
suatu peristiwa yang telah, sedang
(Eriyanto,2001:15).
yang
atau akan terjadi. Berita ditulis
diungkapkan Berger (dalam Eriyanto
sebagai rekonstruksi tertulis dari apa
2001:18), realitas itu tidak dibentuk
yang terjadi. (Siregar,1998:19).
secara
ilmiah,
dikonstruksi.
ia
Seperti
dibentuk
Berdasarkan
dan
C. Metodologi Penelitian
latar
Metode
yang
digunakan
belakang yang berbeda-beda dan
dalam penelitian ini adalah metode
kemampuan
penelitian
yang
berbeda-beda,
kualitatif.
Penelitian
setiap individu mempunyai level
Kualitatif adalah metode yang tidak
tertentu penafsiran dan pemahaman
mengutamakan
dalam menilai sebuah realitas.
banyaknya suatu data melainkan
sedikit
atau
Media massa bukan sarana
lebih kepada persoalan kedalaman
informasi yang menyampaikan berita
data mengenai suatu fenomena
secara aktual (baru) dan faktual (apa
yang diteliti. Tujuan dari penelitian
adanya), tetapi lebih dari itu mereka
ini adalah menjelaskan fenomena
mencoba membangun suatu nilai
dengan sedalam-dalamnya melalui
dalam pikiran kita. Hall (dalam
pengumpulan data yang sedalam-
Tamburaka 85:2012) menilai bahwa
10
dalamnya
pula
(Kriyantono,
besar. Seleksi isu dan penekanan atau
2010:56).
penonjolan
Dalam pengumpulan sumber
aspek.
berhubungan
Seleksi
dengan
isu
pemilihan
data, peneliti membagi sumber data
fakta. Sedangkan penonjolan aspek
dua menjadi dua yaitu data primer
berhubungan dengan penulisan fakta.
dan data sekunder.
Kemudian dianalisis menggunakan
Data
primer
merupakan
empat
seluruh pemberitaaan yang diteliti yakni
berita
yang
pada
Robert
menyangkut
kompas.com
C. Hasil dan Pembahasan
dan
- Kompas.com
viva.co.id bulan Maret 2013. Data
framing
Entman (Eriyanto,2002:221).
pemberitaan Kongres Luar Biasa PSSI
konsep
sekunder
1. KLB Inkonstitusional
merupakan
Seleksi isu yang dipilih oleh
data yang diperoleh dari sumber-
kompas.com
sumber yang lain untuk melengkapi
kongres.
data primer. Data sekunder berupa
aspek yang ditampilkan yaitu peserta
sumber dari artikel maupun dari
kongres yang bermasalah karena
portal berita
tidak sesuai amanat FIFA
lain
yang
relevan
dengan permasalahan diatas.
mengenai
Sedangkan
peserta penonjolan
Dalam framing yang dibentuk
Dalam analisis data, penulis
oleh kompas.com dipahami bahwa
menggunakan teknik analisis framing
KLB Inkonstitusional. KLB tidak
model
layak
Robert
Entman.
Entman
membagi framing dalam dua dimensi
digelar
karena
masih
menyandang permasalahan mengenai
11
peserta.
Dalam
persiapan
KLB
peserta KLB. Pasalnya, selama 24
terungkap masalah mengenai peserta
bulan
kongres. Verifikasi untuk peserta
musyawarah provinsi untuk memilih
kongres
ketua provinsi.
masih
bermasalah
dikarenakan adanya daftar peserta
disahkan
Penilaian
KLB yang berbeda. Menurut
terakhir
melalui
kompas.com
mengenai penyebab masalah yaitu berita
yang
keputusan
Djohar
Arifin
diturunkan kompas.com, keputusan
menggunakan voters sesuai SK 8
menggunakan
Maret
No.SEKP/32/JAH/III/2013
menjadi
2013.
menggunakan
Keputusan voters
biang dari permasalahan ini. Hal ini
berimplikasi
berarti kongres akan menggunakan
bukan pada institusi mengecewakan
voters yang sama dengan voters
beberapa perwakilan pengprov.
Kongres Luar Biasa Solo 2011.
pada
yang
Atas
permasalahan
Secara otomatis 18 pengprov dicoret
terjadi
dari daftar pemilih KLB PSSI.
merekomendasikan
Dalam
pengangkatan
digelarnya
perseorangan
yang
kompas.com
Kongres
untuk
tetap
Luar
Biasa.
pengprov itu sendiri exco terlibat.
Kongres Luar Biasa merupakan jalan
Selanjutnya,
ketua
terakhir
mengesahkan
pelantikan
tersebut
mengeluarkan
surat
dengan
umum
terhindar
bagi dari
Indonesia
untuk
sanksi
FIFA.
Mengenai pelaksanaannya Menpora
keputusan. Secara aturan 18 voters
berharap agar semua bisa bersatu.
tersebut mempunyai hak sebagai
12
memutuskan keluar dari kongres.
2. KLB dinilai menguntungkan
Enam exco memilih walkout karena
salah satu pihak Dalam berita yang dibingkai
taat pada ketetapan. Penambahan
oleh kompas.com, dipahami bahwa
agenda
kongres luar biasa PSSI sarat akan
pembahasan dalam KLB PSSI
kepentingan. Ini ditunjukkan dengan adanya
agenda
tambahan
tidak
menjadi
poin
Kongres Luar Biasa PSSI 17
diluar
Maret 2013 akhirnya berlangsung
agenda yang sesuai instruksi FIFA.
dengan lancar. Kongres tersebut
Keputusan menambah agenda itu
membahas
sebetulnya
penyatuan liga, revisi statuta PSSI,
bertentangan
dengan
amanat FIFA.
empat
pengembalian
Dilakukannya
penambahan
agenda
empat
penyelenggaraan
yakni
exco
kongres
dan sesuai
agenda diyakini sebagai tindakan
dengan peserta KLB Solo 2011.
untuk
memuluskan kepentingan
-Viva.co.id
sebuah
pihak.
1) Kongres tidak bermasalah dan
Pencoretan
18
pengurus provinsi juga dianggap
siap dilaksanakan
sebagai pemicu aksi walkout enam exco.
Bob
keputusan
Hippy tersebut
Dalam berita yang dimuat di
menyatakan tidak
Viva.co.id, yang menjadi inti dari
masuk
pemberitaan yaitu mengenai KLB
logika sebab pengprov baru tersebut
yang sudah sesuai aturan dan sudah
dilantik oleh Ketua Umum PSSI.
siap dilaksanakan.
Tindakan yang selanjutnya dilakukan
enam
exco
Dalam
adalah
perkembangannya
terlihat ada usaha dari pihak-pihak
13
yang
ingin
mengacaukan
E. Kesimpulan
pelaksanaan kongres. Dapat diambil
Menurut analisis framing dan
contoh peredaran undangan palsu
pembahasan
dan kericuhan diluar arena jelang
selanjutnya
kongres.
kesimpulan
Viva.co.id
juga
berita,
dalam
dapat bahwa
bab
diambil Kompas.com
mengabarkan bagaimana tindakan
membingkai kongres luar biasa PSSI
exco yang keluar disaat pembahasan
harus
agenda belum selesai. KLB yang
menghindarkan dari sanksi FIFA.
berjalan lancar dan menghasilkan
Selain itu juga, untuk mengakhiri
beberapa perubahan juga menjadi
dualisme penyelenggaraan sepakbola
aspek yang diberitakan.
di Indonesia. Namun kongres yang
Menyangkut keputusan untuk
dilaksanakan
untuk
ditujukan untuk menyatukan semua
merevisi statuta, terdapat 15 poin
elemen
perubahan.
dirusak dengan pencoretan sejumlah
Keputusan
penyatuan
liga, penyatuan kompetisi dimulai musim
2014
Indonesia
dengan sebagai
PT
sepakbola
di
Indonesia
pengprov sebagai peserta kongres.
Liga
Secara
regulator
keseluruhan
pemberitaan yang ditunjukkan oleh
kompetisi. Kompetisi diikuti 22 klub
Kompas.com
dapat
dikatakan
dari ISL 18 klub serta IPL 4 klub.
menunjukkan
sebuah
netralitas.
Mengangkat empat exco baru dan
Karena tidak ada kepentingan dari
mengangkat
pemilik media terhadap digelarnya
La Nyalla
Matalitti
menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.
Kongres Luar Biasa PSSI.
14
Sementara
itu,
viva.co.id
mulai tumbuh dan berkembang serta
membingkai pelaksanaan Kongres
dapat
Luar Biasa untuk menghindarkan
konvensional.
dari sanksi FIFA serta mengakhiri
bersaing
dengan
media
Kepada para khalayak dalam
dualisme sepakbola di Indonesia.
mengkonsumsi
Kongres berjalan dengan baik dan
lebih aktif serta lebih cerdas dalam
FIFA menyatakan lolos dari sanksi.
memaknai berita. Sebab berita adalah
Viva.co.id
hasil konstruksi realitas sosial yang
secara
dalam
pemberitaannya
keseluruhan
seolah-olah
media
merupakan produk dari sebuah media
mendukung agar KLB terlaksana.
massa
Dengan
kepemilikan media.
terlaksananya
hendaknya
KLB,
yang
dipengaruhi
oleh
kepengurusan PSSI diisi oleh orangorang dari kepengurusan lama yang
G. Persantunan
dekat hubungannya dengan sebuah
Bapak M. Toharuddin, MA
partai politik
selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dalam pelaksanaan
F .Saran Setelah
bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
peneliti an ini,ada beberapa hal yang
Ibu
Palupi,
MA
selaku
Dosen
ingin penulis sampaikan. Kepada
NewMed&Soc
para peneliti untuk lebih didorong
pembimbing II telah meluangkan
melakukan penelitian media online.
waktu, tenaga dan pikiran dalam
Hal ini karena media online sudah
penyusunan skripsi ini.
15
Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: Rajawali Pers
DAFTAR PUSTAKA Buku
Internet
Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya, Lukiati Komala. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Dhanniary,Anry dipetik 28 Maret 2013 http://www.republika.co.id /berita/ sepakbola/ liga indonesia /12/04/03/ m1wdp8 fifa-hanya-akui-pssi-hasilkongres-solo
Biagi, Shirley. 2010. Media/Impact: Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta. LKiS Kriyantono, Rahmat.2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group M.Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Prakstis Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia Rakhmat, Jalaludin. 1989.Psikologi Komunikasi Remadja. Bandung: CV Bandung Siregar, Ashadi. 1998. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita Untuk Media Massa. Yogyakarta: Kanisius Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sudibyo, Agus. 2001.Politik Media Pertarungan Wacana. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
16
17