ANALISIS VEKTOR & SISTIM KOORDINAT Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
1
SKALAR DAN VEKTOR Besaran fisis dalam Fisika: • Skalar : besaran yang hanya memiliki nilai. • Vektor : besaran yang memiliki nilai dan arah. Besaran skalar dan vektor masing-masing memiliki medan yang disebut dengan Medan Skalar dan Medan Vektor. Medan skalar adalah: sebuah fungsi (medan) yang menghasilkan nilai tunggal pada setiap titik dalam ruang. Namun nilai tunggal pada setiap titik tsb. tidak cukup untuk mengkarakterisasi besaran lainnya seperti kecepatan angin (selama arah pada setiap titik dalam ruang sangat perlu). Contoh medan skalar: Potensial listrik, temperatur, tekanan atmosfir, ketinggian, kedalaman, dll.
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
2
Representasi Medan Skalar Medan Skalar . Fungsi Skalar: Contour Maps (pers. diatas pada bidang x-y, z
Kode warna (temperatur: setiap lokasi berkaitan dengan nilai). Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
Relief Maps 3
Representasi Medan Vektor Medan Gravitasi
Medan Vektor. Medan vektor adalah: sebuah fungsi (medan) yang memiliki besar dan arah dalam ruang. Contoh: kecepatan, momentum, percepatan, gaya, aliran fluida, sirkulasi, medan gravitasi, medan listrik, medan magnetik, dll.
Bumi
Uniform pd perm. bumi
Medan Listrik muatan – dan + Gerakan salju
Sirkulasi
Aliran Fluida
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
Medan Magnetik magnet batang 4
OPERASI VEKTOR A. Aljabar Vektor
Notasi Vektor A : A, atau A Misalkan A A x ˆi A y ˆj A z kˆ dan B B x ˆi B y ˆj B z kˆ (koordinat kartesis) A B A x B x ˆi A y B y ˆj A z B z kˆ Sifat-sifat Penjumlahan dan pengurangan vektor
C A B A B B A (Hukum Komutatit) A B D A B D (Hukum Assosiatif ) A B A B
Metode Penjumlahan/Pengurangan: Geometri (Ujung suatu vektor ke pangkal vektor lain) Analitik (semua vektor pada satu titik pangkal yang sama (besar dan arahnya sama), proyeksikan pada setiap sumbu, hitung resultannya) Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
5
Perkalian vektor (Dot) A B A B cos A x B x A y B y A z B z ij Ai B j A .B B . A (Hukum Komutatif) A . ( B C ) A . B A . C (Hukum Distributi f) 2 2 2 1/ 2 2 A . A A , A A A A x A y A z adalah sudut antara A dan B Misalnya C A B , maka resultan C 2 R C C . C (A B ) . (A B ) A .A B .B 2 A .B A
θ AB
B AB
C 2 A 2 B 2 2 A B cos adalah sudut terk ecil A dan B (180 - )
- cos θ AB , sehingga C 2 A 2 B 2 2 A B cos θ AB Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
6
Perkalian vektor (Cross) A x B aˆ n A B sin ijk A j B k aˆ i , adalah sudut antara A dan B cA A xA 0 c A X X B; A B A A C xA B xA A xB C A xX X kA A A A x (B C ) A x B A x C k sembarang vektor AxB A x (B x C ) (A x B ) x C B A x B xC B A C C A B B sin AB aˆn
A
AB
ˆi
A x B Ax Bx Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
ˆj Ay By
kˆ
Ax
A z , A .B x C B x Bz Cx
Ay
Az
By
Bz
Cy
Cz 7
ˆi AxB A x Bx
ˆj Ay By
kˆ A z ˆi ( A yBz A zB y ) ˆj( A zB x A xBz ) kˆ( A xB y A yB x ) Bz
Jika sebuah vektor resultan (R) didefenisikan sebagai ˆ R R x i R y ˆj, maka tg
Ry Rx
, sin
Ry R
, cos
Rx R
Jika sebuah vektor resultan (R) didefenisikan sebagai ˆ R R x i R y ˆj R zkˆ, maka cosinus arah didefenisikan sebagai : cos
Ry Rx R , cos dan cos z R R R
Perumusan sudut-sudut ini penting untuk menentukan arah dari resultan Gaya F (dalam Hukum Coulomb) dan Medan Listrik E, dll. Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
8
Identitas Aljabar Vektor secara umum : A.B B. A ij Ai Bi AB cos AxB BxA ijk A j Bk iˆ A.( BxC ) ( AxB).C Ax( BxC ) B( AxC ) C ( A.B) BA.xC CA.B Ax( BxC ) B (CxA) Cx( AxB ) 0 ( AxB ).(CxD) A.[ Bx(CxD)] ( A.C )( B.D) ( A.D )( B.C ) ( AxB ) x(CxD) ( AxB.D )C ( AxB.C ) D
Diferensiasi Vektor Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
d da dA ( aA ) Aa dt dt dt d dB d A ( A.B ) A. .B dt dt dt d dB dA ( Ax B ) Ax xB dt dt dt
9
Identitas Analisis Vektor secara umum : Gradien 1. ( fg ) fg gf 2. ( A.B) Ax(xB) Bx(xA) ( A.) B ( B.) A f g f f g 3. g2 g Divergensi 1. .( fA) f (. A) A.(f ) 2. .( AxB) B.(xA) A.(xB) A g (.A ) A.(g ) 3. . 2 g g 4. .f 2 f 5..(xA) 0 Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
10
FUNGSI DELTA DIRAC [1] 0, jika x 0 1. ( x) , jika x 0
2. ( x )dx 1
3. Jika f ( x ) fungsi biasa dan kontinu (bukan fungsi delta) dan f ( x) ( x) 0 dimana - mana, kecuali pada x 0, maka f ( x ) ( x) f (0) ( x ), dan
4.
f ( x) ( x)dx f (0) ( x)dx f (0)
0, jika x a 5. ( x a ) dengan ( x a )dx 1 , jika x a 6. Butir 3 menjadi f ( x ) ( x a ) f (a ) ( x a )
7. Butir 4 menjadi
f ( x) ( x a)dx f (a) ( x)dx f (a)
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
11
1. 3 (r ) ( x) ( y ) ( z )
[3]
2.
3
(r )d
all space
3.
( x) ( y ) ( z )dxdydz 1
f (r ) 3 (r r0 )d f (r0 )
all space
rˆ 4. . 2 4 3 (r ), dimana r r - r0 r rˆ 1 5. 2 r r 1 6. 2 4 3 (r ) r Contoh : rˆ Tentukan integral J (r 2 2). 2 d r V 1. J (r 2 2)4 3 (r )d 4f (0) 4 (2) 8 V
2. Dengan menggunakan teorema divergensi .(fA) f(.A) A.(f) Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
f (.A)d A.(f )d .( fA)d 8 (Buktikan) V
V
V
12
Curl
1. x( fA) f (xA) Ax(f ) 2. x( AxB ) ( B.) A ( A.) B A(.B ) B(. A) A g (xA) Ax(g ) 3. x 2 g g 4.xf 0 2 5.x(xA) (. A) A . A .A
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
13
Identitas Khusus : ˆ Misalkan r xiˆ yˆj zk (vektor jarak), k : vektor konstan, maka r ( 1 )..r 3, ( 2 ).x r 0 , ( 3 ).(k .r ) k , ( 4 ). r r r -r ' ( 5 ).( r -r ' ) '( r -r ' ), r -r ' 1 1 r 1 r -r ' ( 6 ). 3 , ( 7 ). 3 ' r r r -r ' r -r ' r -r ' r 1 1 r r ' 2 2 ( 8 ).. 3 4πδ(r ), ( 9 ).. 3 4πδ(r -r ') r r -r ' r r -r ' r r k 1 k . r ( 10 ).. k . 3 , ( 11 ).x k x 3 k 3 jika r 0 r r r r r 2 1 2 k ( 12 ). k 4πk δ(r ), ( 13 ).x(k xA) k (.A) k x(xA)-(k .A) r r Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
14
B. Gradien Medan Skalar
Misalnya : medan skalar (x, y, z), s jarak u
d dalam arah u ds
konstan tegak lurus pada perm = konstan
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
maka turunan arah (directional derivative) : d dx dy dz ds x ds y ds z ds a b c x y z ˆ u.i x
ˆj kˆ u. y z
ˆ ˆ ˆ grad i j k x y z d Turunan arah; . u ds 15
u
d dalam arah u ds
konstan tegak lurus pada perm = konstan
d cos ds d maksimum pada 0 ds d memiliki laju pengurangan ds maksimum pada 180 d sehingga ds
Jadi: Gradien suatu fungsi skalar adalah suatu vektor yang turunan arahnya maksimum pada titik yang ditinjau dan arah vektornya adalah arah dari turunan maksimum di titik tersebut
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
16
C.Integral: Garis, Permukaan Integral Garis
F
W Fd cos F . d dW F . d
b
d
b
a
W F . d
C
a dl tergantung pada sistim koordinat: kartesis, silinder atau bola
Jika C merupakan lintasan tertutup = F . d d c
1
e
a
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
2
b
b F . d dW W ( b ) W (a )
b a
a
W (a ) W ( b ) W(a) W(b)
F konservati f F non konservati f 17
Integral Permukaan
Jika permukaan terbuka
F . a n dS S
Jika permukaan tertutup
an
an dS
dS dS
dS
an
dA
an
tergantung pada arah permukaan terbuka tersebut bergerak
an
an selalu keluar dari bidang / vol sehingga F . dS F . an dS S
Jika permukaan Disk
an
S
S
an konstan Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
18
Integral Permukaan ( nˆ dS ) Mis : Permukaan S adalah tempat kedudukan semua titik dengan vektor kedudukan r x(u , v)iˆ y (u , v) ˆj z (u , v) kˆ r (u , v) r du u r drv dv, maka v r r nˆ dS dru xdrv x dudv u v dru
Koordinat Kartesis Parameter bidang S ( x dan y ) sebab bidang S normal terhadap bidang xy nˆ
, dan nˆ.kˆ dapat ditentukan
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
19
Koordinat Silinder Sumbu simetri : z , sehingga parameter bidang S dan z x r cos , y r sin , z z iˆ
r r nˆ dS x dudv r sin u v 0
ˆj r cos 0
kˆ 0 ddz 1
r cos iˆ sin ˆj ddz cos iˆ sin ˆj rddz
Koordinat Bola Sumbu simetri : di titik asal, sehingga parameter bidang S dan x r sin cos , y r sin sin , z r cos r r nˆdS x dudv r 2 iˆsin cos ˆj sin sin kˆcos sin dd u v xiˆ yˆj zkˆ r sin dd
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
20
Integral Volume
Jika F adalah vektor dan adalah skalar, maka integral volumenya adalah : J dV
(Skalar)
V
K F dV
(vektor)
V
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
21
D. Divergensi Divergensi suatu medan vektor F pada suatu titik : . F atau (dif F) adalah : total fluks per satuan volume dimana v 0 F .dS 1 . F lim lim F .dS Δv 0 v 0 V v
Teorema Divergensi Integral volume dari divergensi medan vektor F total fluks yang keluar melalui permukaan yang mengikat volume tersebut. V . F dV S F . dS S F . n dS (Aplikasi Hukum Gauss) integral seluruh volume V
integral seluruh permukaan S yang menutupi V
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
22
E. Curl Mis : F adalah medan vektor, maka sirkulasi didefenisikan dengan integral garis F . d disekitar bidang kurva tertutup, dan 1 komponen x F sepanjang sumbu adalah : lim F .d dA 0 dS F .d (xF ) . ndS (xF ) . k dx dy (mis n dS k dxdy) dA
A
A
1 sehingga (xF ) . n lim F .d dA 0 dS
Teorema Stokes
C F .d
integral disekitar kurva tertutup C dibatasi permukaan S
(xF ) . n dS , Aplikasi : Hukum Ampere S integral seluruh permukaan S
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
23
Aplikasi Teorema Stokes Integral Garis
Hukum Ampere b B.d 0 I enc a
dx (arah iˆ) (arah ˆj) Kartesis d dy dz (arah kˆ) dr (arah rˆ) d Cylinder d rd (arah ˆ) dimana (0 2 ) dz (arah kˆ)) dr (arah rˆ) dimana (0 ) Bola d rd ˆ (arah ) (0 2 ) r sin d (arah ˆ)) Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
24
Aplikasi Teorema Divergensi Integral Permukaan
Hukum Gauss : q E.dS 0
dydz (x konstan) Kartesis dS dxdz (y konstan) dxdy (z konstan) rddz (r konstan) dS Cylinder dS drdz ( konstan)dimana (0 2 ) rdrd (z konstan) r 2 sin dd (r konstan) dimana (0 ) Bola dS r sin drd ( konstan) (0 2 ) rdrd ( konstan) Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
25
SISTIM KOORDINAT ORTHOGONAL Misalkan u1, u2 dan u3 adalah permukaan-permukaan yang konstan, dan au1, au2 dan au3 adalah vektor satuan pada permukaan-permukaan ybs. Ketiga bidang ini saling tegak lurus satu sama lain sehingga disebut sistim koordinat orthogonal. Elemen Panjang/Garis (dl) perubahan (elemen) panjang pada arah tertentu dapat dituliskan sebagai
d hi d ui , dimana hi adalah koefisien metrik Perubahan elemen panjang dalam sembarang arah dapat ditulis sebagai:
dl aˆu1dl1 aˆu 2 dl2 aˆu 3dl3 aˆu1 h1d u1 aˆu 2 h2 d u 2 aˆu 3 h3 d u 3 Magnitudonya dituliskan sebagai :
dl h d
2
2
2
dl dl1 dl2 dl3 1
2 2 2 h d h d u1 2 u2 3 u3
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
26
Elemen Permukaan/Luas (dS)
dS aˆ n dS Luas penampang (cross section) : tegak lurus terhadap aliran arus atau fluks, sehingga diferensial luasnya menjadi sebuah vektor yang tegak lutus (normal) terhadap permukaan.
dS1 h2 h3d u 2 d u 3 dS1 dl2 dl3 dS 2 h1h d u1d u 3 dS3 h1h2 d u1d u 2 Elemen Volum (dV)
dV h1h2 h3 d u1d u 2 d u 3 Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
27
Elemen Volum (dV): dapat juga ditentukan dari determinan matriks Jacobi / Faktor Jacobi
Misalkan : x x x x x(u , v, w), dx du dv dw u v w y y y y y (u, v, w), dy du dv dw u v w z z z z z (u, v, w), dz du dv dw u v w x, y, z dV dxdydz J dudvdw u , v, w x u y x, y, z J det u u , v, w z u Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
x v y v z v
x w y det matriks Jacobi/Faktor Jacobi w z w 28
Kartesis : dV dxdydz Silinder (r , , z ) x r x r cos y x, y, z y r sin J det r r , , z zz z r dV rdrddz Bola
x y z
x r x r sin cos y x, y, z y r sin sin J det r r, , z z r cos z r
x z cos y det sin z 0 z w
x y z
r sin r cos 0
x sin cos y det sin sin cos z
0 0 r 1
r cos cos r cos sin r sin
r sin sin r sin cos 0
r 2 sin dV r 2 sin drdd Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
29
Koordinat Kartesis (xˆ, yˆ, zˆ) atau (ˆi, ˆj, kˆ)
Kerangka acuan Koordinat permukaan konstan
Vektor satuan Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
Elemen volum 30
1. Koefisien metrik h1=h2=h3=1 2. Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian: Slide 5 s/d 8 3. Jarak antara 2 titik. Misalkan titik p1(x1, y1,z1) dan p2(x2.y2,z3), maka jarak antara titik p1 dan p2 dituliskan sebagai:
x1 x2
x1 x2 2 y1 y2 2 z1 z2 2
4. Elemen Garis, Luas dan Volume dx dalam arah x d dxiˆ dyˆj dzkˆ, d dy dalam arah y dz dalam arah z dydz (x konstan) dS dxdz (y konstan) dxdy (z konstan) dV dxdydz Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
31
Koordinat Silinder : rˆ atau ˆ , ˆ, zˆ atau kˆ
Kerangka acuan
Vektor satuan Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
Koordinat permukaan konstan
Elemen volum 32
(a ). z : konstan Koordinat z : bidang - bidang paralel terhadap bidang z 0. Arah sumbu - z (b). r : konstan x 2 y 2 . Koordinat r merupakan sekumpulan permukaan bulatan silinder yang memotong bidang z konstan secara tegak lurus. (c). : konstan tan -1 ( y / x); (0 2 ) : permukaan yang memotong permukaan (a) dan (b).
Silinder
z zˆ
x Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
ˆ
y
rˆ 33
Misalkan A A r rˆ Aˆ A z zˆ dan B B r rˆ B ˆ B z zˆ 1. A B A r Br rˆ A B ˆ A z B z zˆ 2. A B A B cos A r B r A B A z B z ij Ai B j rˆ 3. AxB Ar Br
ˆ A B
zˆ Az rˆ( Ar Bz Az Br ) ˆ( Az Br Ar Bz ) zˆ ( Ar B A Br ) Bz
4. Vektor satuan : rˆ cos ˆi sin ˆj drˆ ˆ dˆ , rˆ d ˆ sin ˆi cos ˆj d 5. Jarak antara titik p1 (r1 , 1 , z1 ) dan p 2 (r2 , 2 , z 2 ). Transformasikan titik p ke dalam vektor kartesian, x1 x1iˆ y1 ˆj z1kˆ, x 2 x2iˆ y2 ˆj z 2 kˆ x i ri cos i , yi ri sin i (i 1,2), sehingga x1 - x 2 r12 r22 2r1r2 cos (1 2 ) ( z1 z 2 ) 2 Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
34
6. Koefisien metrik h1 1, h 2 r , h 3 1 7. Elemen Garis, Luas dan Volume dr dalam arah r d dr rˆ rd ˆ dz zˆ, d rd dalam arah dz dalam arah z rddz (r konstan) dS drdz ( konstan) rdrd (z konstan) dV rdrddz
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
35
Koordinat Bola : rˆ, ˆ, ˆ
(a ). r : konstan x 2 y 2 z 2 jari - jari bola terhadap titik pusat
Kerangka acuan Koordinat permukaan konstan
(b). : konstan cos -1 ( z / r ) bulatan kerucut dengan bukaan sudut ; (0 ) (c). : konstan tan -1 ( y / x) bidang yang meliputi sumbu kerucut pada (b); (0 2 )
Vektor satuan Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
Elemen volum 36
(a ). r : konstan x 2 y 2 z 2 jari - jari bola terhadap titik pusat (b). : konstan cos -1 ( z / r ) bulatan kerucut dengan bukaan sudut ; (0 ) (c). : konstan tan -1 ( y / x) bidang yang meliputi sumbu kerucut pada (b); (0 2 )
Bola
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
37
Misalkan A A r rˆ A ˆ Aˆ dan B B r rˆ B ˆ Bˆ 1. A B A r Br rˆ A B ˆ A B ˆ 2. A B A B cos A r Br A B A B ij Ai B j rˆ
3. AxB Ar Br
ˆ A B
ˆ A rˆ( Ar B A Br ) ˆ( A Br Ar B ) ˆ( Ar B A Br ) B
4. Vektor satuan : drˆ ˆ drˆ ˆ d , d sin rˆ sin cos ˆi sin sin ˆj cos kˆ dˆ dˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ cos cos i cos sin j sin k cos , rˆ d d ˆ ˆ ˆ sin i cos j ˆ d sin rˆ cos ˆ d Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
38
5. Jarak antara titik p1 (r1 , 1 , 1 ) dan p 2 (r2 , 2 , 2 ). Transformasikan titik p ke dalam vektor kartesian, x1 x1iˆ y1 ˆj z1kˆ, x 2 x2iˆ y2 ˆj z 2 kˆ x i ri sin i cos i , y i ri sin i sin i , z1 ri cos i (i 1,2), sehingga x1 - x 2 r12 r22 2r1r2 sin1 sin 2 cos (1 2 ) 6. Koefisien metrik h1 1, h 2 r , h 3 r sin θ 7. Elemen Garis, Luas dan Volume dr dalam arah r ˆ ˆ ˆ d dr r rd r sin θ d , d rd dalam arah r sin θ d dalam arah r 2 sin θdd (r konstan) dS r sin θ drd ( konstan) rdrd ( konstan) dV r 2 sin θdrdd Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
39
Hubungan sistim Koordinat Vektor dasar Koefisien metrik Elemen Volume Elemen Garis Elemen Luas
Koordinat Silinder (, , z)
Koordinat Bola (r, , )
au1 au2 au3 h1 h2 h3 dV
Koordinat Kartesis (x,y,z) ax = ˆi ay= ˆj az = kˆ 1 1 1 dx dy dz
a = ˆ a = ˆ az = zˆ 1 r 1 r dr d dz
ar = rˆ a = ˆ a = ˆ 1 r r sin r2 sin drdd
dlu1 dlu2 dlu3 dSu1 dSu2 dSu3
dlx = dx dly= dy dlz= dz dSx = dydz dSy = dzdx dSz = dxdy
dlr = dr dl= rd dlz= dz
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
dlr = dr dl= r d dl= r sind dsr = dAr = r d dz dsr = dAr = d = r2sin d d ds = dA = dr dz ds = dA = dr = r sin dr d dsz = dAz = r dr d ds = dA = dr = r dr d 40
Gradien
(u1u2u3 ) uˆ1 uˆ2 uˆ3 h1u1 h2u2 h3u3 Kartesis
Silinder
Bola Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
ˆi
ˆ ˆ j k x y z
ˆ 1 ˆ ˆ k z
ˆ 1 ˆ 1 rˆ r r r sin 41
Divergensi
.V(u1, u2, u3 )
Kartesis
1 h1h2h3
Vx Vy Vz .V x y z
Silinder
Bola
( V h h ) ( V h h ) ( V h h ) 3 1 2 u 1 2 3 u2 2 3 1 u 1 3
1 1 V Vz .V (V ) z
V 2 .V sin (r Vr ) r (sin V ) r 2 r r sin
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
1
42
Curl
ˆi Kartesis xV x Vx
u1h1 u2h2 u3h3 1 xV h1h2h3 u1 u2 u3 h1V1 h2V2 h3 V3
ˆj y Vy
kˆ z Vz
ˆ 1 Silinder xV V
ˆ V
rˆ 1 Bola xV r 2 sin r Vr Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
zˆ z Vz
r ˆ r sin ˆ rV r sin V 43
Laplace
.(u1, u2, u3 )
Kartesis
1 h1h2h3
2
h2h3 h3h1 h1h2 u1 h1 u1 u2 h2 u2 u1 h3 u3
2 x
Silinder
2
2 y
2
2 z2
2 2 1 1 2 2 2 z2
2 1 2 2 Bola sin r sin 2 2 r r sin r sin
1
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
44
Transformasi Koordinat Misalkan vektor A dinyatakan sbb : A A iˆ A ˆj A kˆ (Kartesis) x
y
z
A r rˆ Aˆ A z kˆ
(Silinder)
A r rˆ A ˆ Aˆ
(Bola)
Misalkan diketahui vektor A (dalam koordinat kartesis), ingin ditransformasikan ke koordinat silinder, maka komponen masing - masing arah ditentukan dengan melakukan inner product dengan vektor satuan yang bersesuaian : Ar A.rˆ A iˆ.rˆ A ˆj.rˆ A kˆ.rˆ i
y
z
Tabel berikut adalah Transformasi koordinat ybs. Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
45
Tabel 1. Transformasi Koordinat untuk Koordinat Kartesis Kartesis Silinder iˆ cos rˆ sin ˆ ˆj sin rˆ cos ˆ
Bola sin cos rˆ cos cos ˆ sin ˆ sin sin rˆ cos sin ˆ cos ˆ
kˆ x
kˆ r cos
y z Ax
r sin r sin θ sin z r cos θ Ar cos A sin Ar sin θ cos Aθ cos θ cos A sin
Ay
Ar sin A cos Ar sin θ sin Aθ cos θ sin A cos
Az
Az
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
cos rˆ sin ˆ r sin θ cos
Ar cos θ Aθ sin θ
46
Contoh :
Diketahui koordinat silinder A A r rˆ Aˆ Az kˆ, maka
dalam koordinat silinder dapat dituliskan sebagai : A x A.iˆ A rˆ.iˆ A ˆ.iˆ A kˆ.iˆ r
z
A r rˆ.(cos rˆ sin ˆ) Aˆ.(cos rˆ sin ˆ) Az kˆ.(cos rˆ sin ˆ) A x A r cos A sin A y A. ˆj A r rˆ. ˆj Aˆ. ˆj Az kˆ. ˆj A r rˆ.(sin rˆ cos ˆ) Aˆ.(sin rˆ cos ˆ) Az kˆ.(sin rˆ cos ˆ) A y A r sin A cos A z A.kˆ A rˆ.kˆ A ˆ.kˆ A kˆ.kˆ r
z
A r rˆ.kˆ Aˆ.kˆ Az kˆ.kˆ Az Az Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
47
Tabel 2. Transformasi Koordinat untuk Koordinat Silinder Silinder rˆs ˆ
Kartesis cos iˆ sin yˆ
Bola sin rˆB cos ˆ ˆ
kˆ
sin iˆ cos yˆ kˆ
cos rˆB sin ˆ
rs
x2 y2
rB sin
z Ars
y tan 1 x z r cos θ Ax cos Ay sin ArB sin θ Aθ cos θ
A
Ax sin Ay cos A
Az
Az
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
ArB cos θ Aθ sin θ
48
Tabel 3. Transformasi Koordinat untuk Koordinat Bola Bola
Kartesis
Silinder
rˆB ˆ
sin cos iˆ sin sin ˆj cos kˆ cos cos iˆ cos sin ˆj sin kˆ
sin rˆB cos kˆ cos rˆ sin kˆ
ˆ
- sin iˆ cos ˆj
ˆ
rB
x2 y 2 z2
z cos x2 y 2 z2 1
B
2
2 z rs
cos 1
2 2 z rs z
ArB
y tan 1 x Ax sin cos Ay sin sin Az cos ArS sin θ Az cos θ
A
Ax cos cos Ay cos sin Az sin ArS cos θ Az sin θ
A
Ax sin Ay cos
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
A 49
CONTOH SOAL LINK KE SUPLEMENT
Dr.Togar Saragi, Listrik Magnet1
50