ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN KESESUAIAN DENGAN KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI KONSUMEN TAMAN WISATA MEKARSARI
Oleh Chandra Purnama H24066030
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN KESESUAIAN DENGAN KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI KONSUMEN TAMAN WISATA MEKARSARI
Oleh : CHANDRA PURNAMA H24066030
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN KESESUAIAN DENGAN KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI KONSUMEN TAMAN WISATA MEKARSARI
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh CHANDRA PURNAMA H24066030
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi
: Analisis Strategi Pemasaran Dan Kesesuaian Dengan Karakteristik Dan Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari
Nama
: Chandra Purnama
NIM
: H24066030
Menyetujui, Pembimbing
(Ir. Pramono D Fewidarto, MS) NIP. 19580202 198403 1 003
Mengetahui, Ketua Departemen Manajemen
(Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc) NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus
:
RINGKASAN Chandra Purnama H24066030. Analisis Strategi Pemasaran dan Kesesuaian Dengan Karakteristik dan Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari. Di bawah bimbingan Pramono D Fewidarto. Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Dengan banyaknya perusahaan yang bersaing dalam bidang agrowisata, persaingan akan menjadi ketat dan kuat, maka perusahaan harus memiliki strategi yang membuat perusahaan akan tetap bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu agrowisata yang berkembang pesat di Indonesia adalah PT. Mekar Unggul Sari yang berlokasi di JL. Raya Cileungsi-Jonggol Km 3 Kec. Cileungsi, Kabupaten Daerah II Bogor, Jawa Barat dengan basis usahanya Agrowisata Taman Buah. PT Mekar Unggul Sari didirikan pada tanggal 14 April 1994 untuk mengelola Taman Wisata Mekarsari. PT. Mekar Unggul Sari meresmikan Taman Wisata Mekarsari pada tanggal 14 Oktober 1995 yang bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi strategi pemasaran yang dijalankan oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari PT Mekar Unggul Sari, (2) Menganalisis karakteristik konsumen Taman Wisata Mekarsari, (3) Menganalisis preferensi konsumen Taman Wisata Mekarsari, (4) Menganalisis kesesuaian antara strategi perusahaan dengan karakteristik dan preferensi konsumen Taman Wisata Mekarsari. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan convinience sampling sebanyak 100 responden. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan analisis deskriptif dengan tabulasi silang (cross tabulasi). Hasil penelitian ini diketahui bahwa responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari yaitu dengan rata-rata usia dibawah 40 tahun dan berpendidikan D3-S1, serta memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta dan berpendapatan lebih dari Rp. 2.700.000. Hasil penelitian menggambarkan bahwa proses pengambilan keputusan konsumen terhadap jasa Taman Wisata Mekarsari diperoleh hasil sebagai berikut tujuan berkunjung ke TWM berkaitan pekerjaan yaitu pegawai swasta dengan memilih berekreasi sebagai tujuan utama, karena berekreasi merupakan salah satu dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan yaitu positioning. Objek wisata yang yang paling banyak dikunjungi oleh responden terbesar berpendidikan D3S1 yaitu, wahana petik buah. Responden yang berkunjung ke TWM merasa puas dan sangat puas telah berkunjung ke TWM, dan alasannya adalah bisa menghilangkan kepenatan dalam bekerja sehari-hari. Untuk pelayanan jasa, dimensi berwujud (tangibles) yang paling diharapkan berupa sarana pendukung yang memadai, seperti adanya musholah dan toilet yang tersebar. Strategi pemasaran perusahaan telah dijalankan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari responden yang berkunjung ke TWM adalah orang dewasa, orang tua, yang sudah menikah dan bekerja serta tingkat pendapatan keluarganya besar. Responden yang telah berkunjung mengenal Taman Wisata Mekarsari
sebagai agrowisata yang menawarkan beragam objek wisata yang berwawasan pada pembelajaran dan keindahan alam, karena hal tersebut merupakan strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan yaitu produk dengan konsep konservasi, reboisasi, edukasi dan rekreasi.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 17 Maret 1985. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Endjang Machpudin dan Mimin Rukmini. Penulis memulai pendidikan dari TK Melani 2 Padalarang pada tahun 1990, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 2 Padalarang pada tahun 1991. Pada tahun 1997, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Purabaya dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Pasundan 3 Cimahi pada Tahun 2000. Pada Tahun 2003 penulis diterima di Program Diploma III Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan
di
Program
Sarjana
Manajemen
Penyelenggaraan
Khusus,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Dan Kesesuaian Dengan Karakteristik Dan Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari” Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya dari pengembangan strategi pemasaran dengan menganalisis strategi pemasaran yang dijalankan serta permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam mengetahui karakteristik dan preferensi konsumen/pengunjung Taman Wisata Mekarsari, melalui penggunaan pendekatan analisis secara tepat. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk pembaca maupun bagi pihak perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.
Bogor,
Penulis
November 2010
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karuniaNya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Dan Kesesuaian Dengan Karakteristik Dan Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari” Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Pramono D Fewidarto, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 2. Ir. Mimin Aminah, MM. dan Heti Mulyati, STP, MT. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi ini. 3. Orang Tua dan Keluarga yang telah banyak memberikan motivasi dan do’a yang tiada hentinya di setiap langkah penulis untuk penyelesaian skripsi ini. 4. Pihak Taman Wisata Mekarsari yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, FEM IPB. 6. Putri A Lestari yang telah memberikan dorongan do’a dan kasih sayangnya 7. Sahabat-sahabat penulis, febi, ocha, gani, harry, arif, zeini, devi, rara, nita, erky, dan teman-teman kostan Riau 1 no 24 serta teman-teman angkatan I dan satu bimbingan serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan dan perhatiannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.
Bogor,
November 2010
Chandra Purnama H24066030
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
x
I.
PENDAHULUAN ...................................................................................
1
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang ......................................................................................... Perumusan Masalah ................................................................................. Tujuan Penelitian ..................................................................................... Manfaat Penelitian ................................................................................... Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................
1 3 4 4 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
5
2.1. Pariwisata ................................................................................................. 2.2. Agrowisata ............................................................................................... 2.3. Pemasaran Pariwisata ............................................................................... 2.4. Jasa ............................................................................................................ 2.5. Perilaku Konsumen .................................................................................. 2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian ........................................ 2.7. Preferensi Konsumen ................................................................................ 2.8. Pemasaran ................................................................................................. 2.9. Strategi Pemasaran ................................................................................... 2.10. Segmentation, Targeting, Positioning ..................................................... 2.11. Bauran Pemasaran Jasa ........................................................................... 2.12. Analisis Deskriptif .................................................................................. 2.13. Metode Pengambilan Sampel ................................................................. 2.14. Penelitian Terdahulu ...............................................................................
5 5 7 7 9 9 11 14 15 16 17 19 20 20
III. METODE PENELITIAN .......................................................................
22
3.1. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 3.2. Diagram Alir Penelitian .............................................................................. 3.3. Lokasi Penelitian .................................................................................. 3.4. Metode Penelitian ................................................................................ 3.4.1 Analisis Deskriptif Komporatif ................................................... 3.4.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 3.4.3 Metode Pengambilan Data ......................................................... 3.5. Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 3.5.1 Analisis Statistika Deskriptif .....................................................
22 24 24 24 24 26 26 26 27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................
29
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................... 4.1.1 Sejarah Taman Wisata Mekarsari ..................................................... 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................. 4.1.3 Bidang Usaha Perusahaan ................................................................. 4.1.4 Lingkungan Internal dan Eksternal Organisasi ................................. 4.1.5 Struktur Organisasi ........................................................................... 4.2. Strategi Pemasaran PT Mekar Unggul Sari ................................................ 4.2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning Perusahaan .................... 4.2.2 Bauran Pemasaran Perusahaan ......................................................... 4.3 Karakteristik Konsumen Taman Wisata Mekarsari .................................... 4.4 Analisis Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari ........................... 4.4.1 Preferensi Konsumen Terkait Proses Pengambilan Keputusan ........ 4.4.2 Preferensi Konsumen Terkait Mutu Pelayanan ................................ 4.5 Implikasi Manajerial ...................................................................................
29 29 30 30 32 33 34 34 34 42 45 45 60 65
V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. 2.
Kesimpulan ................................................................................................. Saran ...........................................................................................................
67 68
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
69
LAMPIRAN ......................................................................................................
71
DAFTAR TABEL No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Halaman Karaktersitik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin Terhadap Usia ......................................................................................... Karaktersitik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan Terhadap Usia ......................................................................................... Karaktersitik Konsumen Berdasarkan Pendidikan Terhadap Usia ......................................................................................... Karaktersitik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan Terhadap Pendapatan .............................................................................. Karaktersitik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan Terhadap Pendapatan .............................................................................. Karaktersitik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan Terhadap status Pernikahan .................................................................... Sumber Informasi Taman Wisata Mekarsari .......................................... Tujuan Utama Berkunjung Berkaitan Pendidikan .................................. Tujuan Utama Berkunjung Berkaitan Pekerjaan .................................... Pertimbangan Berkunjung Berkaitan Pendidikan ................................... Pertimbangan Berkunjung Berkaitan Pendapatan .................................. Rencana Untuk Berkunjung Berkaitan Pendidikan ................................ Rencana Untuk Berkunjung Berkaitan Pekerjaan .................................. Pemberi Pengaruh Berkunjung Berkaitan Pendidikan ............................ Pemberi Pengaruh Berkunjung Berkaitan Pekerjaan .............................. Bersama Siapa Anda Berkunjung Berkaitan Pekerjaan .......................... Bersama Siapa Anda Berkunjung Berkaitan Pendapatan ....................... Frekuensi Kunjungan Berkaitan Pendapatan .......................................... Waktu Berkunjung Berkaitan Pekerjaan ................................................. Pengeluaran Rata-rata berkaitan Pendapatan .......................................... Pengeluaran Rata-rata berkaitan Pekerjaan ............................................. Objek yang Dikunjungi Berkaitan Pendidikan ....................................... Objek yang Dikunjungi Berkaitan Pendapatan ....................................... Kegiatan yang Dilakukan Selama Di Taman Wisata Mekarsari ............. Tingkat Kepuasan Berkaitan Pendidikan ................................................ Alasan Puas dan Tidak Puas berkaitan Pendidikan ................................ Alasan Puas dan Tidak Puas berkaitan Pekerjaan ................................... Keinginan Responden Kembali Berekreasi ke TWM ............................. Kesediaan Responden Menyarankan Orang Lain Berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ............................................... Perbandingan Antara Pertimbangan Dengan Keunggulan TWM ........... Jika Harga Masuk ke TWM Mengalami Kenaikan (±10%) ................... Dimensi Reliability ................................................................................. Dimensi Responsiveness ......................................................................... Dimensi Assurance ................................................................................. Dimensi Tangibles .................................................................................. Dimensi Emphaty …….. ..........................................................................
42 42 43 43 44 44 45 46 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 56 57 57 58 58 59 60 61 61 63 64
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian ............................ 9 2. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 23 3. Diagram Alir Penelitian ............................................................................ 25
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Rencana Pengumpulan Data dan Informasi serta Alat Analisis yang digunakan ……………………………………… 2. Struktur Organisasi PT. Mekarsari Unggul Sari ……………………… 3. Mekarsari Zoning Map ……………………………………………… 4. Kuesioner penelitian untuk pengunjung ………………………………
73 74 75 76
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Peningkatan sektor pertanian dilakukan dengan melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia, dan yang saat ini sedang di galakan adalah melalui pengembangan agribisnis sebagai salah satu strategi pembangunan pertanian. Pertanian berwawasan agribisnis diartikan sebagai cara pandang pertanian tentang lapangan usaha dan lapangan kerja yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pasar, dengan tujuan untuk memperoleh nilai tambah yang maksimal. Agrowisata
merupakan
suatu
bentuk
kegiatan
pariwisata
yang
memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Perkembangan agrowisata tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai keunikkan yang dimiliki serta merupakan bagian dari kegiatan rekreasi untuk wisatawan mancanegara maupun masyarakat lokal. Dengan banyaknya perusahaan yang bersaing dalam bidang agrowisata, persaingan akan menjadi ketat dan kuat, maka perusahaan harus memiliki strategi yang membuat perusahaan akan tetap bersaing dengan perusahaan lain. Pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dimana keberadaannya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Objek wisata sebagai dasar kepariwisataan merupakan suatu bentuk atau aktivitas yang dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tertentu yang memiliki keindahan alam. Preferensi dan motivasi wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek agrowisata senantiasa berkembang secara dinamis, dan kecenderungan wisatawan untuk kembali ke alam menyebabkan daya tarik wisata yang berbatasan dengan alam menjadi potensial (Koswara, 2005). Kecenderungan tersebut dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati objek-objek spesifik seperti udara yang segar, pemandangan yang indah, pengolahan produk secara tradisional, maupun produk-produk pertanian modern dan spesifik. Hal ini
sekaligus membuka peluang bagi pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik. Kecenderungan lain yang terjadi adalah pergeseran orientasi pasar wisatawan pada jenis-jenis produk wisata baru yang menekankan pada aspek kelestarian alam, lingkungan, budaya (Supriadi, 2005). Berkunjung ke berbagai daerah wisata memang menyenangkan, baik untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari ataupun hanya sekedar refreshing semata. Namun, perjalanan wisata akan lebih bermanfaat bila tempat tersebut selain mampu memberikan suasana nyaman, sejuk, indah namun sekaligus mampu menambah pengetahuan khususnya bidang pertanian. Tidak banyak tempat wisata maupun agrowisata seperti Taman Safari, Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Wisata Matahari serta Taman Wisata Mekarsari yang selain menghadirkan pesona alam yang indah sekaligus pengetahuan dan lokasinya yang didukung dengan fasilitas lengkap. Salah satu agrowisata yang berkembang di Indonesia adalah PT. Mekar Unggul Sari (Taman Wisata Mekarsari) yang berlokasi di JL. Raya CileungsiJonggol Km 3 Kec. Cileungsi, Kabupaten Daerah II Bogor, Jawa Barat dengan basis usaha Agrowisata Taman Buah. PT Mekar Unggul Sari didirikan pada tanggal 14 April 1994 untuk mengelola Taman Buah Mekarsari. PT MUS mulai melakukan tugasnya itu tanggal 1 Januari 1995, yaitu antara lain mempersiapkan peresmian Taman Buah Mekarsari yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia tanggal 14 Oktober 1995. Berbagai acara dan kegiatan digelar oleh Divisi Agrowisata pada momenmomen khusus seperti Tahun Baru, Lebaran, dan musim Liburan, serta Divisi Research dan Development bertugas antara lain dengan melakukan penelitianpenelitian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu/produksi tanaman dan buah Indonesia, melakukan pemuliaan tanaman untuk memperoleh kultivar baru yang lebih unggul, serta melakukan pencegahan dan mengatasi hama dan penyakit tanaman.
1.2. Perumusan masalah Agrowisata merupakan salah satu wahana berlibur bagi keluarga, karena disamping baik untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari ataupun hanya sekedar refreshing semata. Namun, perjalanan wisata akan lebih bermanfaat bila tempat tersebut selain mampu memberikan suasana nyaman, sejuk, indah namun sekaligus mampu menambah pengetahuan khususnya
bidang
pertanian.
Agrowisata Taman Wisata Mekarsari merupakan agrowisata alam yang menawarkan beragam paket wisata, seperti salah satu dari bauran pemasaran 7P yang diterapkan oleh perusahaan yaitu bauran pemasaran produk, dimana perusahaan menawarkan produk selain keindahan alam, perusahaan juga menawarkan paket wisata memetik buah langsung dikebun buah yang sedang panen. PT. Mekar Unggul Sari selaku pihak pengelola Taman Wisata mekarsari selain menerapkan strategi bauran pemasaran 7P, perusahaan juga menerapkan strategi pemasaran STP (Segmentations, Targeting dan Positioning) yang telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan sehingga TWM banyak diminati oleh semua kalangan dari anak-anak, orang dewasa dan orang tua, baik individu maupun kelompok. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengetahuan perusahaan terhadap kebutuhan konsumen sangat diperlukan dikarenakan konsumen yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap jasa yang ditawarkan. Semakin beragamnya keinginan konsumen yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ini akan memungkinkan pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Selain itu dengan mengerti berbagai partisipan dalam proses pembelian dan pengaruhpengaruh utama dalam pembelian mereka, para pemasar dapat merancang program pemasaran yang lebih efektif. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dijalankan oleh Taman Wisata Mekarsari? 2. Bagaimanakah karakteristik dan preferensi konsumen/pengunjung Taman Wisata Mekarsari?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi strategi pemasaran STP dan bauran pemasaran 7P yang dijalankan oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari (PT Mekar Unggul Sari) 2. Menganalisis karakteristik konsumen Taman Wisata Mekarsari 3. Menganalisis preferensi konsumen Taman Wisata Mekarsari 4. Menganalisis kesesuaian antara strategi perusahaan dengan karakteristik dan preferensi konsumen Taman Wisata Mekarsari 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dilaksanakannya penelitian ini antara lain: 1. Bagi penulis sebagai salah satu sarana pengembangan wawasan dan pengalaman dalam menganalisis strategi pemasaran terhadap preferensi konsumen Taman Wisata Mekarsari. 2. Bagi perusahaan Taman Wisata Mekarsari dapat mempermudah pengelola dalam
menentukan
atau
menetapkan
langkah-langkah
strategis
dan
operasional yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan di pasar. 3. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan informasi bagi pihak-pihak terkait yang berkepentingan untuk melakukan penelitian pada bidang yang sejenis. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian dilakukan di Taman Wisata Mekarsari. 2. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran dan mengenai preferensi konsumen. Sumber data adalah manajemen dan konsumen yang datang ke Taman Wisata Mekarsari pada bulan Desember 2009 sampai dengan Februari 2010.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pariwisata Pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang agrowisata yang menjadi sasaran perjalanan wisata meliputi : 1. Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang-binatang langka. 2. Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan 3. Sasaran wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah dan lain-lain. Definisi yang lebih luas mengenai pariwisata sebagaimana dikemukakan oleh Kodhyat dalam Iksan (2009) : Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. James J. Spillane dalam Iksan (2009) : mengemukakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain. 2.2. Agrowisata Agrowisata merupakan perpaduan antara pariwisata dan pertanian, dengan kata lain suatu kegiatan dimana objek wisata sebagai tujuan utama untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Wisatawan dapat mengikuti aktivitas ini, menikmati produk segar pertanian yang tersedia, mempelajari nilai historis lokasi, arsitektur, atau budaya pertanian yang khas dan kombinasi dari berbagai ciri tersebut.
Pada
prinsipnya
agrowisata
merupakan
kegiatan
industri
yang
mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Sebagai objek wisata, agrowisata selayaknya memberikan kemudahan wisatawan dengan cara memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan salah satunya melalui fasilitas yang diberikan. Fasilitas pada agrowisata dibagi menjadi tiga kategori yaitu : (Tirtawinata dan Fachrudin dalam Masang 2006). 1. Fasilitas Objek, baik yang bersifat alami, buatan, atau perpaduan antara alami dengan buatan manusia. Fasilitas objek yang terkait dengan agrowisata diantaranya lahan, produk pertanian, dan kegiatan petani mulai dari budidaya sampai pasca panen. 2. Fasilitas Pelayanan, meliputi pintu gerbang, tempat parkir, pusat informasi, papan informasi, papan penunjuk jalan, jalan dalam kawasan agrowisata, toilet, tempat ibadah, tempat sampah, toko cinderamata, restoran, tempat istirahat, dan pramuwisata (guide). 3. Fasilitas Pendukung, meliputi jalan menuju lokasi, komunikasi dan promosi, keamanan, sistem perbankan, dan pelayanan kesehatan. Tujuan dari agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, dapat meningkatkan pendapatan petani serta melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Tirtawinata dan Fachruddin dalam Masang (2006) mengungkapkan beberapa manfaat dari agrowisata, antara lain : 1. Meningkatkan konservasi lingkungan 2. Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam 3. Memberikan nilai rekreasi 4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan 5. Mendapatkan keuntungan ekonomi
2.3. Pemasaran Pariwisata Menurut Kotler, pemasaran pariwisata (tourism marketing) dibagi menjadi dua kategori yaitu service marketing dan place marketing. Service marketing berpegang pada tiga P, yaitu presentation, people, dan process. Presentation ketat hubungannya dengan “tampak luar” dari karakteristik fisik si pembuat jasa misalnya tata letak ruang, bangunan hotel, dan lain-lain. People dalam industri jasa adalah orang yang memegang peranan kunci, sebab proses konsumsi terjadi bersamaan dengan proses produksi. Sedangkan process artinya proses harus diperhatikan ketika konsumen menikmati sesuatu jasa. Menurut Hamid dalam Harahap (2006) : Seperti halnya produk, pariwisata yang merupakan kategori usaha jasa juga memerlukan kegiatan pemasaran. Peranan kegiatan pemasaran bagi pariwisata sangat penting, yaitu : 1. Objek dan produk wisata yang dikembangkan sedapat mungkin dimanfaatkan secara terus menerus oleh konsumen atau wisatawan dari berbagai pasar. Oleh karenanya informasi mengenai atraksi dan fasilitas wisata yang telah dikembangkan perlu disebarluaskan ke konsumen yang belum mengetahui dan memelihara atau mempertahankan konsumen yang telah menikmati. 2. Agar fasilitas dan jasa-jasa yang ada dapat disesuaikan dengan citra rasa, keinginan, dan harapan wisatawan. Dalam hal ini penelitian dan monitoring sebagai salah satu bagian dari kegiatan pemasaran perlu terus dilaksanakan agar produk-produk yang akan dikembangkan dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pasar (wisatawan) yang senantiasa berkembang dan berubah terus. Peningkatan standar hidup, pendapatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi, akan meningkatkan jumlah penduduk yang berkeinginan melakukan perjalanan wisata. Mereka menghendaki informasi yang cukup mengenai objek wisata yang dapat dikunjungi. 2.4. Jasa Jasa adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun, produksinya dapat dan tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Jasa merupakan tindakan atau kinerja yang menghasilkan manfaat
bagi pelanggan melalui perubahan yang diinginkan (Kotler, 2000). Menurut Supranto (2001) jasa adalah suatu kerja keterampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki dan pelanggan lebih dapat aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu terdiri dari intangible (tidak berwujud), inseparability (tidak terpisahkan), variability (bervariasi), perishability (mudah lenyap). Keempat karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Kotler, 2002). 1. Tidak berwujud (Intangible) Merupakan jasa yang tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, para pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu jasa. Mereka menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol dan harga yang mereka lihat. 2. Tidak terpisahkan (Inseparability) Jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan dimana penyedia jasa merupakan bagian dari jasa tersebut. Baik penyedia jasa maupun pelanggan akan mempengaruhi outcome dari jasa tersebut. 3. Bervariasi (Variability) Jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan. Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized output yang berarti bahwa terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. 4. Mudah lenyap (Perishability) Jika permintaan terhadap jasa bersifat konstan, maka jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, sehingga bila tidak digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. pada umumnya permintaan jasa bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman. Guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan terhadap jasa pada kondisi yang
bersifat tidak menentu maka perusahaan harus mengevaluasi kapasitasnya dengan cara substitusi dari persediaan jasanya. 2.5. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang menganut konsep pemasaran dengan tujuan memberikan kepuasan kepada konsumen. Mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk memperoleh produk dan jasa yang mereka inginkan. Engel, et al (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. 2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Proses keputusan konsumen untuk membeli suatu produk tidak terbentuk begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Perilaku konsumen berusaha memahami bagaimana konsumen mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Budaya:
Sosial :
Pribadi :
Psikologis :
Budaya Sub-budaya Kelas sosial
Kelompok referensi Keluarga Peran dan status
Umur dan siklus kehidupan Pekerjaan Gaya hidup Kepribadian
Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepercayaan dan tingkah laku
Pembeli
Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian
Menurut Kotler (2002) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli. Penjelasan dari faktorfaktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Budaya Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotaanggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan kenggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. 2. Sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan diantaranya adalah kelompok primer, seperti teman, keluarga, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Sedangkan kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap perilaku dan motivasi pembeli. Keluarga mempunyai sumber nilai, sikap, tingkah laku, dan aspirasi bagi anggotanya. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya baik keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi seseorang dalam kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
3. Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, dan keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Orang membeli barang dan jasa yang bebeda sepanjang hidupnya. Pekerjaan dan situasi ekonomi menentukan besarnya pendapatan yang dimiliki seseorang sehingga menggambarkan daya beli orang tersebut, yang akhirnya akan menggambarkan banyaknya jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara
keseluruhan yang berinteraksi
dengan lingkungan.
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. 4. Psikologis Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan, dan sikap konsumen. Motivasi timbul disebabkan adanya kebutuhan dan keinginan yang dirasakan konsumen. Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu dinamakan kepercayaan dan sikap. 2.7. Preferensi Konsumen Menurut Kotler (2000) preferensi konsumen sebagai suatu pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang dan jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari beberapa pilihan produk yang ada. Menurut Nicholson (2001) suatu konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang mengatakan dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi di bawah pilihan B.
Hubungan preferensi konsumen biasanya diasumsikan memiliki tiga sifat dasar yaitu : 1. Kelengkapan (Completeness) Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu harus bisa menspesifikan apakah : a. A lebih suka daripada B b. B lebih suka daripada A c. A dan B sama – sama disukai Properti ini tiap orang diasumsikan tidak pernah bingung dalam menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan pilihan diantara dua alternatif. 2. Transitivitas (Transitivity) Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian seseorang tidak bisa mengartikulasikan preferensinya yang saling bertentangan. Properti diatas mengasumsikan bahwa konsumen selalu dapat membuat peringkat atas semua situasi dan kondisi mulai dari hal yang paling disukai hingga hal yang paling tidak disukai. 3. Kesinambungan (Continuity) Jika seseorang menyukai A, akan terus menyukai A. Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif yang penting tiap faktor yang terdapat pada taman wisata mekarsari. Menurut Zeithaml et.al., dalam Umar (2003) faktor yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen meliputi faktor yang dianalisis menggunakan dimensi kualitas jasa antara lain : 1. Keandalan (Reliability) Dimensi ini merupakan kondisi yang akan ditawarkan dan mengenai harapan konsumen meliputi kemampuan untuk memberikan pelayanan jasa secara terpercaya dan akurat. 2. Kesigapan (Responsiveness)
Dimensi ini merupakan kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi kesigapan karyawan dalam melayani konsumen, kecepatan karyawan dalam menanggapi transaksi dan penanganan keluhan konsumen. 3. Keyakinan atau Jaminan (Assurance) Dimensi ini meliputi kemampuan karyawan atau pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan
dalam
memberikan
pelayanan,
keterampilan
dalam
memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap perusahaan. Dimensi ini merupakan gabungan dari sub dimensi kompetensi (competence), kesopanan (courtesy), dan kredibilitas (credibility). 4. Berwujud (Tangible) Dimensi ini meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan alat-alat komunikasi dari jasa yang ditawarkan. 5. Perhatian (Empathy) Dimensi ini meliputi kesediaan untuk peduli atau memberikan perhatian secara individual kepada konsumen. Perhatian tersebut dapat berupa
kemudahan
untuk
menghubungi
perusahaan,
kemampuan
karyawan untuk berkomunikasi dengan konsumen dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen. Dimensi ini dibangun dari sub dimensi akses, komunikasi dan pemahaman pada konsumen. Preferensi
konsumen
dipengaruhi
oleh
karakteristik
konsumen.
Karakteristik konsumen adalah sifat-sifat yang membedakan konsumen yang satu dengan konsumen lainnya. Irawan dan Wijaya dalam Rahayu (2006), perbedaan tersebut meliputi 6 O yaitu : 1. Object (Apa yang Dibeli) Berdasarkan produk atau barang apa yang dibeli dapat digabungkan ke dalam barang konsumsi dan barang industri. 2. Objective (Mengapa Membeli)
Tujuan konsumen membeli produk dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya faktor sosial, ekonomi dan psikologis. 3. Occupant (Siapa Konsumen) Konsumen dapat dibedakan berdasarkan umur, pendapatan, tingkat pendidikan, mobilitas, selera dan sebagainya. perbedaan masing-masing konsumen perlu dipelajari guna mengembangkan produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. 4. Occasion (Kapan Membeli) Strategi pemasaran harus menyesuaikan dengan perbedaan tingkat pemakaian, yaitu pemakaian sering, ringan, atau jarang. Tingkat pemakaian akan berbeda pada masing-masing konsumen. 5. Operation (Bagaimana Membeli) Pembelian bukanlah hanya satu tindakan saja bagi konsumen, melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keputusan tentang jenis produk, bentuk, merek, jumlah penjual, waktu dan cara pembayaran. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen. 6. Organization (Siapa yang Terlibat Dalam Pembelian) Salah satu tugas dari bagian pemasaran adalah menentukan siapa yang mengambil keputusan dalam membeli suatu barang dan jasa. Pemasar perlu mengetahui berbagai peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yang mencakup pengambil inisiatif (inisiator), pemberi nasehat (influencer), pengambil keputusan pembelian (decider), pelaku pembelian (buyer), dan pengguna produk (user). 2.8. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002). Menurut Boyd, et al (2000) pemasaran sebagai suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut Assauri (2007) pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Pengertian pemasaran menurut Saladin (2003) adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pengertian pemasaran mengandung beberapa konsep pokok, diantaranya : Kebutuhan, adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan akan disadari. Keinginan, adalah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam. Permintaan, adalah keinginan terhadap produk atau jasa tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk atau jasa. Produk, adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan baik berwujud maupun tidak berwujud. Pertukaran, adalah penentuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan seseorang dengan cara tertentu. 2.9. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 2007).
Formulasi
strategi
termasuk
mengembangkan
visi
dan
misi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka
panjang,
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan srategi atau tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan, evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini.
McCarthy dalam Kotler (2000) strategi pemasaran adalah strategi yang disatukan, luas, terintegrasi, dan komperhensif yang dirancang untuk menghasilkan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan pemasaran yang tepat oleh organisasi. 2.10. Segmentation, Targeting, Positioning Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan nilai. Kotler (2003) menggabungan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk yang disebut STP, yaitu Segmentation, Targeting dan Positioning. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan di pasar yang sangat luas. Pelanggan terlalu banyak dan tuntutan pembelian mereka berbeda-beda. Perusahaan perlu mengidentifiasi segmen pasar yang dapat dilayaninya secara paling efektif (Kotler, 2000). Kasali (2007), mengemukakan bahwa segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar, sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Menyeleksi pasar sangat ditentukan oleh bagaimana pemasar melihat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang berbeda dan menghasilkan peta yang berbeda pula. Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakan pasar yang heterogen kedalam kelompok-kelompok potential customer yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Apabila segmentasi telah dilakukan, maka perusahaan melakukan pemilihan segmen atau segmen-segmen mana yang akan dimasuki. Segmentasi pasar yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis produk tertentu dan dengan bauran pemasaran tertentu (Saladin, 2003). Dasar-dasar utama pengelompokan pasar, yaitu pertama variabel geografi diantaranya wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, kepadatan iklim. Kedua variabel demografi diantaranya umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan dan lain-lain. Ketiga adalah variabel psikologis diantaranya kelas sosial gaya hidup, kepribadian. Keempat variabel prilaku pembeli, diantaranya manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, siap
pada produk. Pemilihan segmen ini disebut targeting. Adanya targeting ini berarti merupakan upaya penempatan sumberdaya perusahaan secara berdaya guna. Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Kotler (2000), mengemukakan bahwa dalam memilih segmen mana yang dijadikan sasaran, perusahaan dapat memilih segmen mana yang dijadikan sasaran, perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen, beberapa segmen produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh pasar. Menurut Saladin (2003) targeting adalah kegiatan menilai dan memilih satu arah atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Menurut Kasali (2007), positioning pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak, dan persaingan belum menjadi sesuatu yang penting. Positioning menurut Saladin (2003) adalah kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terinci. 2.11. Bauran Pemasaran Jasa Pengertian bauran pemasaran jasa adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek (Tjiptono, 1997). Unsur-unsur bauran pemasaran jasa terdiri dari 7p, yaitu Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi/distribusi), People (Sumber Daya Manusia), Procces (proses), Physical Evidence (bukti fisik). a. Produk (Product) Produk adalah penawaran jasa perusahaan kepada pasar dalam bentuk nyata wujud cirri-ciri dan wujud produk, kemasan, merek dan kebijaksanaan pelayanan.
b. Harga (Price) Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk memperoleh produk tersebut. Harga merupakan peubah yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor penyusunnya. Bauran harga satu-satunya peubah yang menghasilkan biaya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, penentuan tingkat harga harus disesuaikan dengan pandangan konsumen tentang nilainya, sehingga konsumen tidak beralih ke pesaing. c. Promosi (Promotion) Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya kepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Bauran Promosi Tjiptono
(1997),
Straregi
bauran
promosi
berguna
untuk
memperkenalkan produk, memberikan daya ingat kepada konsumen dan membujuk konsumen untuk membeli barang yang ditawarkan. Dalam mengkomunikasikan produknya, perusahaan perlu menyusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relationspublicity), penjualan perorangan (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketing). d. Lokasi/distribusi (Place) Lokasi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya, sehingga konsumen dapat memperolehnya. e. Sumber Daya Manusia (People) People pada pemasaran jasa, berfungsi sebagai penyedia jasa. Setiap orang merupakan part-timer marketer, artinya tindakan dan perilaku setiap orang dalam perusahaan tersebut memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Perusahaan harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.
f. Proses (Procces) Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact service. Handoko (2000), produksi atau operasi merupakan penggunaan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya) secara optimal dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa. g. Bukti fisik (Physical Evidence) Jasa yang bersifat intangible (tidak dapat dilihat, dirasa, dicium atau diraba) menyebabkan risiko perusahaan semakin besar sebab konsumen tidak dapat menilai sebelum mengkonsumsinya jasa tersebut. Untuk mengurangi tingkat risiko tersebut perusahaan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk misalnya, brosur, penampilan staf, seragam karyawan, dekorasi internal dan eksternal bangunan yang atraktif, ruang tunggu yang nyaman, dan lain-lain. 2.12. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik umum konsumen yang berkunjung dan menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen, mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pasca pembelian. Data tentang karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan
diperoleh melalui
kuesioner.
Data
tersebut
dikelompokkan
berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti. Dapat dirumuskan sebagai berikut (Afiana, 2006). fi x 100 % ………………………………………………... (1) Σ fi dimana : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu P=
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Σ fi = Total jawaban
Karakteristik umum yang dilihat meliputi jenis kelamin, status pernikahan, asal kedatangan, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan ratarata pendapatan keluarga per bulan. Sedangkan analisis mengenai pengambilan keputusan konsumen untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari meliputi pengenalan kebutuhan pengunjung, pencarian informasi yang dilakukan pengunjung terhadap tempat wisata yang dikunjungi, evaluasi alternatif, hasil, dan pasca pembelian pengunjung terhadap Taman Wisata Mekarsari. 2.13. Metode Pengambilan Sampel Sebuah sampel adalah bagian dari populasi/konsumen, dimana dalam mencari sampel biasanya menggunakan probability sample atau non probability sample. Probability sample adalah suatu sampel yang ditarik sedemikian rupa, dimana suatu elemen (unsur) individu dari polpulasi tidak didasarkan pada pertimbangan pribadi, tetapi tergantung kepada aplikasi kemungkinan (probabilitas). Sedangkan non probability adalah pemilihan individu dari populasi yang didasarkan atas pertimbangan pribadi. Dalm hal menarik sampel, selalu melakukan cara sampling without replacement. Hal ini dimaksudkan bahwa individu yang telah ditarik tidak dimasukkan kembali dalam kelompok populasi dalam melakukan penarikan individu berikutnya. 2.14. Penelitian Terdahulu Pratama (2008), melakukan analisis strategi pemasaran buah stroberi VIN’S BERRY PARK Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua-Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Strategi harga menempati prioritas pertama karena merupakan salah satu indikator yang dapat memposisikan produk diantara pesaing yang ada. Penelitian ini menilai bahwa apabila produk yang dijual berkualitas baik, maka konsumen akan berani membayar lebih untuk mendapatkan produk tersebut. Bagi Vin’s Berry Park, suatu produk dengan kualitas yang baik akan dipilih oleh konsumen dan mereka akan loyal terhadap produk tersebut. Prioritas terakhir ditempati oleh distribusi karena distribusi memainkan peranan penting dalam memberi kemudahan kepada konsumen dalam memperoleh produk serta ketersediaan produk di pasar secara kontinu dan merata.
Fitriyana (2009), melakukan analisis proses pengambilan keputusan dan preferensi konsumen terhadap objek wisata pemancingan Fishing Valley. Pada tahap pengenalan kebutuhan, tujuan utama konsumen berkunjung ke Fishing Valley adalah untuk memancing (56%). Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi konsumen paling besar didapatkan melalui keluarga atau teman (63%) dan fokus perhatian tentang Fishing Valley paling besar adalah fasilitas (41%). Pada tahap evaluasi, pertimbangan utama konsumen dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi adalah lokasi yang mudah dijangkau (56%). Tahap pengambilan keputusan, hal yang membuat konsumen pertama kali memutuskan berkunjung ke Fishing Valley adalah lokasi yang mudah dijangkau (62%). Pada tahap pasca pembelian, sebagian besar konsumen menyatakan suka setelah berkunjung ke Fishing Valley (52%) dan puas (59%). Lestari (2009), melakukan analisis strategi pemasaran pada wisata mancing Fishing Valley Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan analisis, bahwa matrik IE menempatkan posisi Wisata Mancing Fishing Valley pada sel V yaitu jaga dan pertahankan (hold and maintain) dengan strategi yang sesuai yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Matrik SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yang dikembangkan dalam empat tipe strategi yaitu strategi SO, WO, ST, dan WT. Analisis QSPM memperingkatkan delapan strategi yang dapat diimplementasikan oleh Fishing Valley dengan prioritas sebagai berikut: (1) Meningkatkan
kebersihan
kolam
pemancingan
dan
menambahkan
ketersediaan jumlah ikan di kolam pemancingan galatama (2) Meningkatkan aktifitas promosi (3) Merealisasikan pengembangan fasilitas pada lahan tersisa disertai dengan perbaikan dan pembenahan pada fasilitas yang sudah ada (4) Mengkaji ulang kesesuaian harga dan kualitas produk restoran (5) Merekrut karyawan restoran (tidak tetap) pada hari sabtu, minggu dan libur (6) Membuat sistem keanggotaan bagi konsumen (sistem member) (7) Mengoptimalkan pengelolaan pengunjung Memperluas relasi dan meningkatkan kerjasama dengan instansi atau perusahaan terkait dengan wisata mancing rombongan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran PT. Mekar Unggul Sari merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agrowisata. Dalam menghadapi persaingan, Taman Wisata Mekarsari perlu merumuskan strategi pemasaran yang efektif agar dapat mencapai tujuan utama yang diinginkan. Adapun perumusan strategi pemasaran tersebut harus didasarkan pada visi dan misi perusahaan. Visi dan misi mencerminkan suatu perusahaan dan apa yang menjadi tujuannya dalam jangka waktu tertentu. Tanpa adanya visi dan misi tersebut perusahaan akan seperti kehilangan arah tujuan dan hasil yang hendak dicapai, sehingga visi dan misi sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji strategi pemasaran dan preferensi konsumen, karena salah satu fokus yang sangat mempengaruhi keberadaan suatu wisata adalah konsumen. Begitu pula dengan Taman Wisata Mekarsari dalam mempertahankan eksistensinya sangat dipengaruhi oleh jumlah konsumen yang datang ke Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena itu sangat penting bagi pemasar untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari konsumen tersebut agar perusahaan mendapatkan informasi yang akurat tentang konsumen. Setiap konsumsi konsumen cenderung melalui beberapa tahapan proses pengambilan keputusan terlebih dahulu untuk mencapai kepuasan maksimum. Tahapan yang dilalui konsumen dalam proses keputusan menggunakan produk dan jasa tersebut adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian serta pasca pembelian. Dalam menelaah proses tersebut digunakan analisis deskriptif dengan tabulasi sederhana, dimana data-data yang diperoleh dari jawaban responden ditransformasikan ke dalam suatu bentuk yang mudah untuk dimengerti dan diterjemahkan. Konsumen memiliki penilaian tersendiri terhadap faktor-faktor yang terdapat dalam dimensi jasa wisata Taman Wisata Mekarsari. Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari digunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hal tersebut perusahaan dapat menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk meraih,
meningkatkan maupun mempertahankan pangsa pasarnya melalui studi preferensi konsumen ini. Secara rinci, kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat dalam Gambar 2. Visi dan Misi Taman Wisata Mekarsari (PT. MUS)
Tingkat Persaingan di Bidang Agrowisata
Strategi Pemasaran PT. MUS
STP
Karakteristik Konsumen
Pengetahuan konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari (PT.MUS)
Bauran Pemasaran
7P ( Product, Price, Promotion, Place, People, Proses, Physical Evidence) Terhadap Dimensi jasa
Preferensi Konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari (PT.MUS)
Kesesuaian STP Terhadap Preferensi Konsumen
Peningkatan Jumlah Pengunjung
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2. Diagram Alir Penelitian Alir penelitian pada Gambar 3 di awali dengan tahap awal (mulai) yaitu dengan menentukan permasalahan dan tujuan yang akan diteliti. Dalam menentukannya, yaitu dengan mempelajari keadaan umum perusahaan dan studi pustaka. Setelah itu dilanjutkan dengan wawancara dan kuesioner. Data Primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak manajemen perusahaan. Pembagian kuesioner dilakukan pada sejumlah pengunjung yang datang ke Taman Wisata Mekarsari. Kuesioner dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan preferensi konsumen. Hasil dari observasi, wawancara serta kuesioner dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dengan melakukan analisis deskriptif. Strategi pemasaran perusahaan serta karakteristik dan preferensi konsumen akan dianalisis dengan melakukan tabulasi silang dan akan menghasilkan suatu kesesuaian strategi pemasaran perusahaan terhadap preferensi konsumen Taman Wisata Mekarsari. Dengan strategi perusahaan dan kesesuaian terhadap preferensi konsumen tersebut, maka perusahaan akan mempunyai strategi yang sesuai untuk lebih meningkatkan kuantitas pengunjung Taman Wisata Mekarsari. 3.3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Agrowisata Taman Wisata Mekarsari yang terletak di Jalan Raya Cileungsi – Jonggol km 3, Cileungsi - Kabupaten Bogor. Pemilihan objek penelitian ditentukan secara sengaja (convinience) dengan pertimbangan bahwa Agrowisata Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu objek agrowisata yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat secara luas dan telah menerapkan suatu konsep bauran pemasaran yang terstruktur dan tepat. 3.4. Metode Penelitian 3.4.1 Analisis Deskriptif Komparatif Analisis komparatif dilakukan untuk membandingkan antara apa yang menjadi karakter dan preferensi konsumen dengan strategi pemasaran PT.Mekar Unggul Sari. Dengan demikian dapat diketahui ada tidaknya kesesuaian diantara keduanya yang harus segera diusahakan untuk dipersempit.
Mulai
Menentukan Permasalahan dan Tujuan
Mempelajari keadaan Umum (Perusahaan dan Studi Pustaka)
Data primer Wawancara
Kuesioner
Data Sekunder Gambaran Umum TWM Strategi Pemasaran Perusahaan Jumlah Pengunjung TWM
Penyusunan hasil kuesioner Karaktersistik dan Preferensi Konsumen
Pengumpulan Data
Melakukan Pengolahan Data Analisis Deskriptif
(T)
(T) Sesuai
(Y) Kesesuaian Strategi Pemasaran Perusahaan Terhadap karakteristik dan Preferensi Konsumen TWM
Selesai
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
3.4.2
Jenis dan Sumber Data Data yang di ambil dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya serta pengamatan langsung di lapangan (observasi), sedangkan data sekunder adalah data pendukung dari data primer yang diperoleh yaitu data yang dimiliki oleh perusahaan dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.4.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak manajemen (Bagian Marketing) Taman Wisata Mekarsari yang terkait langsung dan mengetahui kegiatan pemasaran di Taman Wisata Mekarsari. Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada pengunjung untuk mengetahui karakteristik konsumen dan preferensi konsumen. Pemilihan
pengunjung
ini
dilakukan
secara
sengaja
dengan
mempertimbangkan faktor pengambilan keputusan strategi pemasaran di Taman Wisata Mekarsari. 3.5. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul, untuk lebih menyederhanakan data dari hasil pengisian kuesioner oleh responden. Selain itu, tujuan dari pengolahan data yaitu untuk menyajikan seluruh data dalam susunan yang rapi dan baik, serta untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi pemasaran dan pemilihan alternatif strategi bauran pemasaran yang akan dilaksanakan. Metode yang digunakan untuk penentuan sampel adalah Convinience Sampling, artinya sampel/responden yang dipilih berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan sebelumnya diantaranya kesediaan responden/konsumen untuk mengisi kuesioner, sebagai berikut : 1. Responden merupakan pengunjung Taman Wisata Mekarsari baik secara keluarga atau individu
2. Responden minimal berusia 17 tahun ke atas karena diasumsikan mampu untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner.
N 1 N (e) 2
n
=
.................................. (2)
132000 = 99,924 ≈ 100 orang 1 + 132000 (0,1)2
Keterangan : N = Jumlah Pengunjung Rataan Bulanan pada Tahun 2009 (sumber data : PT MUS) n = Jumlah Sampel/responden e = Persen kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan dan ditetapkan 10%. Berdasarkan rumus penentuan jumlah sampel, jumlah pengunjung Taman Wisata Mekarsari yang akan dijadikan responden adalah sebanyak 100 orang.
3.5.1 Analisis Statistika Deskriptif Analisis
Statistika
deskriptif
digunakan
untuk
mengetahui
karakteristik umum konsumen yang berkunjung dan menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen, mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pasca pembelian. Data tentang karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan diperoleh melalui kuesioner. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti. Karakteristik umum yang dilihat meliputi jenis kelamin, status pernikahan, asal kedatangan, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan rata-rata pendapatan keluarga per bulan. Sedangkan analisis mengenai pengambilan keputusan konsumen untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari meliputi pengenalan kebutuhan pengunjung, pencarian informasi
yang dilakukan pengunjung terhadap tempat wisata yang dikunjungi, evaluasi alternatif, hasil, dan pasca pembelian pengunjung terhadap Taman Wisata Mekarsari.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1
Sejarah Taman Wisata Mekarsari Taman Wisata Mekarsari
yang pengelolaannya di bawah
manajemen PT. Mekar Unggul Sari merupakan kebun buah milik Yayasan Purna Bakti Pertiwi. Taman Wisata Mekarsari mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 1995, sedangkan peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 1995 bertepatan dengan hari Pangan Sedunia ke-16. Taman Wisata Mekarsari merupakan kawasan wisata yang mempunyai konsep taman dan sekaligus kebun koleksi buah-buahan khas tropis. Pembangunan Taman Wisata Mekarsari ini adalah dalam rangka mengembangkan bidang pertanian dan kepariwisataan yang di prakarsai oleh ibu Tien Soeharto selaku Ketua Yayasan Purna Bakti Pertiwi dimana pengelolaannya di bawah manajemen PT. Mekar Unggul Sari. Taman Wisata Mekarsari berlokasi di Kecamatan Cileungsi Kab. Bogor, yang meliputi Desa Dayeuh, Mekarsari, Mampir dan Desa Cileungsi Kidul, di atas lahan dengan luasan kurang lebih 264 Ha, dan jenis tanaman kurang lebih 50 spesies dan kurang lebih 400 varietas. Kantor pemasaran Taman Wisata Mekarsari dilengkapi dengan bangunan air terjun setinggi 30 meter untuk perkantoran. Plaza dan kolam air mancur, bangunan Hydroponic, gedung pengelola, kafetaria, restaurant, supermarket buah, shelter-shelter, menara pandang, tempat parkir dan ibadah, sarana jalan, nursery serta laboratorium Taman Wisata Mekarsari dibangun dalam 4 tahap, dimana tahap-1 selesai tanggal 1 Januari 1995 dan meliputi pembangunan sarana penunjang, yaitu bangunan air terjun (BAT), jalan, kebun buah, tempat pembibitan (nursery), kebun hidroponik, serta instalasi listrik dan air. Tahap pembangunan 2 meliputi pembangunan gedung pengelola graha krida sari (GKS), menara pandang, lapang parkir, toko buah, toko penjualan bibit tanaman (Garden Center), kios makanan, shelter kereta keliling, musholah, dan tempat istirahat para pekerja. Tahap pembangunan
selanjutnya (tahap 3), adalah pembangunan laboratorium biosari, gudang pasca panen, pool kendaraan, kebun percobaan sarana pengolah limbah, rumah kaca, ruang pompa, dan pembangkit tenaga listrik. Tahap pembangunan terakhir, yaitu tahap 4 meliputi pembangunan area bermain, tempat penginapan (cottage), sarana pendidikan hortikultura, ruang pertemuan, dan taman di sekitar danau cipicung. Pembangunan tahap 4 sampai saat ini sedang dalam proses penyelesaian. 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi
Mekar
Pengembangan
Unggul
Plasma
Sari
Nutfah
adalah
yang
“Pusat
bermanfaat
Pelestarian bagi
dan
kemajuan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dibidang hortikultura, serta objek Wisata Agro yang terkemuka di Asia”. Sedangkan misinya adalah : Memperkuat Brand Association Mekarsari melalui penyempurnaan dan pengembangan produk Mencapai laba dan pertumbuhan yang memuaskan 4.1.3 Bidang Usaha Perusahaan Bidang usaha yang dilaksanakan oleh PT. Mekar Unggul Sari meliputi beberapa bidang antara lain : 1) Bidang Agrowisata Bidang Agrowisata meliputi wahana-wahana seperti wahana petik buah, wahana air, wahana family garden, wahana kids fun valley, out bond, bursa buah, garden center, souvenir, kantin, menara pandang, plaza air mancur, bangunan air terjun, wisata ziarah makam panjang, wahana bunga lotus, wahana bunga bangkai, kebun koleksi, area kamping, jogging track, saung adem, nursery, teater dewi sri, wahana rusa tutul, taman kelapa. 2) Koleksi dan pengembangan tanaman hias komersial Koleksi tanaman hias yang dikomersilkan cukup banyak, diantaranya sedang dikembangkan yaitu tanaman aglonema dengan teknik kultur jaringan, berbagai varietas tanaman anggrek, tanaman hias keluarga nanas-nanasan, tanaman hias taman, berbagai varietas tanaman melati, berbagai varietas tanaman mawar, arena bunga lotus.
Masih banyak jenis tanaman hias yang berasal dari luar negeri untuk dikembangkan dan diperbanyak, serta berbagai jenis tanaman koleksi nusantara. 3) Pendidikan dan Penelitian Hortikultura Kebutuhan tenaga ahli khususnya di bidang pertanian semakin meningkat, dengan itu PT. Mekar Unggul Sari menyediakan fasilitas sebagai pelatihan dan penelitian. Fasilitas yang tersedia misalnya Laboratorium Biosari dan Pusat Pembibitan Nursery. 4) Koleksi Berbagai macam Buah-Buahan tropis Koleksi tanaman buah-buahan PT. Mekar Unggul Sari memiliki 78 family, 400 spesies, 1.438 varietas, dan 100.000 tanaman. Data ini diambil pada bulan Desember tahun 2009, dan sampai sekarang koleksi
tanamannya
semakin
bertambah
dan
dikembangkan
(Mekarsari, 10 Desember 2009). 5) Produksi Buah-Buahan dan Bibit Unggul Produksi buah-buahan dan bibit unggul dikembangkan untuk kebutuhan produksi PT. Mekar Unggul Sari dan diusahakan juga untuk dapat dikomersilkan dan dijual untuk umum melalui pusat penjualan bursa bibit atau Garden Center. Buah-buahan yang dikembangkan semuanya telah menjadi ciri khas Taman Wisata Mekarsari misalnya Manggis, Melon, Salak, Belimbing, Abiu, Markisa, dan lain-lain. 6) Pengembangan Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulampot) Pengembangan tanaman buah dalam pot atau sering disebut tabulampot, diusahakan dengan sistem hydroponic dan green house. Koleksi tanaman pot yang dimiliki sangat beragam diantaranya Melon, Belimbing, berbagai jenis tanaman Jambu Air dan Jambu Biji, berbagai jenis tanaman Mangga, Rambutan, Jeruk, Delima, Apel, Markisa, Anggur, dan masih banyak tanaman buah lainnya. Tanaman tabulampot dirawat secara intensif untuk dapat berbuah lebat.
7) Perbanyakan Tanaman dengan Teknik Kultur Jaringan Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka dengan ini PT. Mekar Unggul Sari menciptakan agribisnis berbasis teknologi. 8) Konsultasi dan Jasa informasi Hortikultura PT. Mekar Unggul Sari menyediakan konsultasi untuk umum, mereka biasa berkonsultasi tentang semua keluhan dan penanganan budidaya tanaman bunga khususnya tanaman hortikultura. 4.1.4 Lingkungan Internal Organisasi dan Eksternal Organisasi Lingkungan organisasi PT. Mekar Unggul Sari dikelompokan menjadi dua, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal berhubungan dengan karyawan yang ada di perusahaan tersebut, sedangkan lingkungan eksternal terkait perusahaan dengan mitra, serta perusahaan dengan masyarakat. 1)
Lingkungan Internal Hubungan kerja antar karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan. Untuk terciptanya hubungan yang harmonis maka harus tercipta komunikasi yang baik. Komunikasi di PT. Mekar Unggul Sari terjadi antara pimpinan dengan staf, pimpinan dengan karyawan, staf dengan karyawan, serta karyawan dengan karyawan dalam bentuk pertemuan seperti olah raga pagi sebelum memulai kerja yang dilakukan satu minggu sekali.
2)
Lingkungan eksternal Kelangsungan hubungan antara suatu perusahaan dengan masyarakat sekitar harus dapat terlaksana dengan baik. Untuk menjaga agar hubungan dapat tetap berjalan dengan baik maka PT. Mekar Ung gul Sari menerima masyarakat sekitar untuk bekerja di PT. Mekar Unggul Sari. Selain itu juga masyarakat sekitar dapat berjualan didalam Taman Wisata Mekarsari.
4.1.5 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT. Mekar Unggul Sari termasuk kedalam bentuk lini dan staf. Struktur organisasi ini memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab yang ada untuk memperlancar pekerjaan. Sedangkan tujuan dari pengorganisasian adalah untuk memperlancar pelaksanaan tugas karyawan dan mempermudah pimpinan dalam mengawasi bawahannya. PT. Mekar Unggul Sari dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan pengelolaan perusahaan sehari-hari dilakukan oleh General Manager (GM). Dalam menjalankan tugasnya, General Manager dibantu oleh assisten manajer/advisor. Selain itu yang berhubungan langsung dengan GM adalah Legal dan Sekretariat. Struktur organisasi PT. Mekar Unggul Sari secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada PT. MUS terdapat 4 divisi, yaitu Divisi Komersil, Operasional, Keuangan dan Umum, serta Research and Development. 1) Divisi Komersil Divisi Komersil bertanggungjawab terhadap komersialisasi Taman Wisata Mekarsari. Divisi ini membawahi bagian Pengembangan Usaha Agro (PUA), bagian Pengembangan Usaha Wisata (PUW), dan Pengembangan Usaha Khusus (PUK). 2) Divisi Operasional Divisi Operasional bertanggungjawab atas berjalannya operasi PT. Mekar Unggul Sari. Divisi Operasional membawahi tiga bagian, yaitu: a. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Hubungan Industrial (HI), bertanggungjawab terhadap seluruh kinerja karyawan, rekruitmen karyawan baru, sosialisasi kebijaksanaan perusahaan kepada seluruh karyawan dan staf, serta pertimbangan dan promosi kenaikan jabatan dan gaji. b. Bagian Sarana dan Pemeliharaan, bertanggungjawab dalam hal pengadaan sarana dan prasarana perusahaan serta pemeliharaan perusahaan yang meliputi seluruh areal pembangunan perusahaan, fasilitas jalan dan landsekap.
c. Bagian Umum, bertanggungjawab terhadap kegiatan umum perusahaan, pengadaan alat-alat kantor, dan sarana produksi pertanian, fasilitas angkutan karyawan termasuk sopir jemputan. 3) Divisi Keuangan dan Umum Divisi Keuangan dan Umum membawahi Bagian Akuntansi yang meliputi proses pembukuan dan audit aliran keuangan perusahaan serta pengeluaran kas perusahaan termasuk gaji karyawan. 4) Divisi Research and Development Divisi Research and Development membawahi Bagian Penelitian dan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan), dan Bagian Kebun dan Produksi. 4.2 Strategi Pemasaran PT Mekar Unggul Sari 4.2.1 Segmentation, Targeting, dan Positioning Taman Wisata Mekarsari sebagai agrowisata yang membagi segmennya untuk individu maupun kelompok baik muda, remaja dan orang tua. Tidak ada pembatasan umur atau kelas-kelas tertentu yang ditetapkan Taman Wisata Mekarsari. Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Targeting Taman Wisata Mekarsari yaitu anakanak, remaja, keluarga dan semua kalangan masyarakat serta institusi seperti sekolah-sekolah playgroup, TK, SD, SMP, SMU & PT. Positioning adalah tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Positioning Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai taman wisata dengan konsep agrowisata yang berwawasan pada konservasi, reboisasi, edukasi dan rekreasi. Penetapan positioning ini adalah agar TWM dapat dikenal lebih khusus, dan pengunjung yang menjadi sasaran TWM akan lebih menerima TWM sebagai sarana wisata yang menyediakan sarana untuk belajar dan bermain serta mengetahui tentang agrowisata buah-buahan. 4.2.2 Bauran Pemasaran PT Mekar Unggul Sari Taman Wisata Mekarsari dapat diklasifikasikan sebagai industri jasa. Oleh karena itu bauran pemasarannya meliputi : Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), Place (lokasi/distribusi), People
(Sumber Daya Manusia), Procces (proses), Physical Evidence (bukti fisik). a. Produk (Product) Produk yang ditawarkan Taman Wisata Mekarsari yaitu keindahan alam, kebun-kebun buah yang buah nya juga bisa dinikmati oleh pengunjung dan fasilitas-fasilitas pendukung. Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang mendekatkan pengunjung kepada alam, seperti Family Garden, Rekreasi Danau (27 Ha), Baby Zoo, Garden Center, Green House, Outbond, Kids Fun Valley, Menara Pandang, Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari) dan Rumah Pohon Leo. Kegiatan-kegiatan yang menjadi favourit pengunjung antara lain : Tropical Tour, Back to the Green World, Paddy Village, Company Gathering, Piknik Keluarga, Wisata Kebun Buah/Sayur, Barbeque, Fruitwalk (Jalan-jalan di kebun buah), Camping, dan lain-lain. PT. Mekar Unggul Sari selaku pengelola Taman Wisata Mekarsari terus mengembangkan usahanya untuk menjadi salah satu tujuan wisata dunia dengan tetap memperkuat konsep 4-Si yang menjadi kredonya yaitu Konservasi, Reboisasi, Edukasi dan Rekreasi. Mekarsari untuk Konservasi Mekarsari merupakan pusat pelestarian plasma nutfah (keanekaragaman hayati) tumbuhan, khususnya buah-buahan. Setiap jenis tumbuhan yang dilestarikan di Mekarsari mempunyai keistimewaan masing-masing untuk menunjang lingkungan hidup, misalnya: a. Tahan terhadap kondisi kekeringan : jambu mete, mangga, asem Jawa. b. Perakaran kuat dan dalam untuk mencegah erosi serta menyimpan air : nangka, cempedak. c. Tajuk yang rimbun penghasil oksigen dan kelembaban udara : menteng, jambu mawar.
d. Tempat berkembang biak satwa, misalnya burung, kupu-kupu, binatang kecil : kersen, salam. e. Penyubur tanah dan mikroorganisme tanah : sengon (Albizzia). Mekarsari untuk Reboisasi Mekarsari adalah pusat pembibitan dan penyebarluasan tanaman yang bernilai ekonomi dan bermanfaat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mekarsari menyediakan bibit-bibit unggul untuk memenuhi kebutuhan daerah tertentu guna memperbaiki kondisi lingkungannya. Mekarsari untuk Edukasi Mekarsari merupakan tempat pelatihan generasi muda untuk lebih mengenal tumbuh-tumbuhan dan mencintai alam. Mekarsari telah dikunjungi jutaan pengunjung : 1. Siswa TK hingga SD memanfaatkan kebun pembibitan untuk belajar menanam sambil bermain. 2. Siswa SMP hingga SMU praktek perbanyakan vegetatif dan kultur jaringan. 3. Mahasiswa dan peneliti melakukan eksperimen dan breeding. 4. Petani dan penyuluh memperdalam pengetahuan mengenai budidaya. Mekarsari untuk Rekreasi Sebagai tempat agrowisata dan ekowisata yang bernuansa alam dan menumbuhkan rasa kepedulian akan lingkungan. Mekarsari didesain dengan pola kebun yang berbentuk daun lamtorogung, konsep back to nature, dan dengan nuansa alam tropis khas Indonesia : danau, sawah, kolam ikan, ternak, kebun buah-buahan, kebun sayur, dan rumput hijau di bawah naungan pohon. b.
Harga (Price) Harga tiket masuk yang ditetapkan oleh pihak pengelola taman wisata mekarsari relatif murah baik untuk harga tiket per orang atau harga per kelompok. Harga tiket masuk meliputi :
Tiket masuk Senin sampai Jumat untuk harga per orang adalah Rp. 15.000,- untuk umur diatas 3 tahun keatas. Sedangkan harga tiket masuk untuk Sabtu, Minggu dan hari libur nasional sebesar Rp. 18.000,- per orang. Pembayaran tiket untuk kereta keliling dengan harga Rp. 10.000,per orang. Pengunjung juga dapat menikmati wahana lain yang ditawarkan seperti berkeliling kebun dengan menggunakan kereta keliling dengan supir kereta yang bertugas sebagai pemandu, kita dapat mengetahui Taman Wisata Mekarsari lebih dalam. Ada pula paket wisata dengan kereta keliling yaitu paket wisata Green Land, namun berbeda dengan harga tiket kereta keliling biasa. Tiket wisata Green Land seharga Rp. 50.000,- per orang dan di pandu oleh pemandu yang telatih. Dalam paket wisata Green Land pengunjung akan mendapatkan fasilitas 1 botol jus mekarsari, 1/2 kilo buah salak, 1 buah belimbing, souvenir (dapat berbentuk mug, boneka buah, dan bibit tanaman), memetik melon dari pohonnya, serta mendapatkan tiket gratis masuk ke family garden, yang seharusnya membayar tiket Rp. 3000,- per orang. c. Promosi (Promotion) PT. Mekar Unggul Sari melakukan kegiatan promosi untuk mengkomunikasikan keunggulan produk/jasanya. Iklan merupakan salah satu cara promosi yang cukup efektif bagi TWM. Promosi yang ditetapkan dan dilaksanakan TWM adalah dengan menggunakan berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Media cetak yang digunakan adalah brosur-brosur, iklan di majalah, koran, spanduk, dan baliho-baliho yang setiap saat dapat memenuhi trotoar di sepanjang jalan raya Cibubur hingga Jonggol. Sedangkan untuk media elektronik, perusahaan melakukan promosi iklan di televisi dan radio, untuk iklan di televisi seperti TPI, ANTV, RCTI, TRANS TV, dan TRANS 7, penayangannya lebih dari 2 kali dalam sehari. Sedangkan untuk iklan di radio lebih sering dibandingkan tayang di televisi dan diiklankan melalui radio Mega Swara Bogor, Lesmana FM Bogor dan Jaks FM
Jakarta, semua iklan TV dan radio dikemas dengan cerita yang menarik. PT. Mekar Unggul Sari juga telah memiliki iklan di internet yaitu di www.mekarsari.com. Bauran promosi yang dilakukan PT. Mekar Unggul Sari yaitu dengan melakukan promosi langsung untuk produk/jasanya. Promosi langsung ini dilakukan dengan menjalin kedekatan dan keakraban dengan pengunjung melalui pembagian brosur sambil memberikan informasi mengenai adanya paket wisata yang baru, produk baru, pengembangan fasilitas baru, dan sebagainya. Promosi langsung juga dilakukan dengan mengunjungi beberapa perusahaan, institusi pendidikan dari mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. PT. Mekar Unggul Sari juga banyak bekerjasama dengan manajemenmanajemen di bidang musik, misalnya untuk mengadakan sebuah acara konser di arena Mekarsari, sehingga dapat mengajak masyarakat untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. d. Distribusi (Place) Strategi tempat merupakan faktor yang sangat penting dari sebuah tempat wisata, karena dengan lokasi wisata yang strategis akan memudahkan masyarakat untuk berkunjung ke tempat tersebut. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat untuk agrowisata diantaranya lokasi dan sarana transportasi. Taman Wisata Mekarsari memiliki keuntungan dari segi tempat karena areanya yang luas dan pemandangan alamnya yang menarik untuk dilihat, menjadikan keuntungan tersendiri bagi pihak TWM untuk melakukan kegiatan promosinya. e.
Sumber Daya Manusia (People) People berfungsi sebagai penyedia jasa, dan setiap karyawan merupakan part-timer marketer, artinya tindakan dan perilaku setiap karyawan dalam perusahaan tersebut memiliki dampak langsung pada kepuasan yang di terima pelanggan. Perusahaan harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.
Pekerja atau pengelola di TWM diharuskan menjadi pekerja yang ramah, karena kesan pertama dari seorang penjual jasa adalah keramahan sumber daya manusianya yang dituntut untuk dapat menghibur pengunjung. Dengan pelatihan yang terintegrasi (yang berkaitan dengan pelatihan di bidang tertentu), maka sumber daya manusia yang dihasilkan perusahaan akan berdedikasi sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pihak pengelola TWM, yaitu ramah, supel, dapat mengerti isi kegiatan di TWM yang mana pekerja dapat bekerja sesuai dengan tugasnya. f.
Proses (Procces) Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact service. Produksi atau operasi merupakan penggunaan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya) secara optimal dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa. Proses yang telah dilaksanakan di TWM adalah peningkatan kinerja karyawan, kecepatan karyawan dalam menghadapi pengunjung yang banyak agar tidak terjadi antrian, dan kecepatan dalam melakukan/menyelesaikan transaksi dengan pengunjung. Selain itu, karyawan harus mampu memberikan tanggapan dalam mengatasi keluhan atau masalah dengan pengunjung terutama yang berhubungan dengan masalah fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di TWM. Proses dalam menghasilkan pelayanan akhir yang baik dan berkualitas diharapkan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan pengelola TWM.
g.
Bukti fisik (Physical Evidence) Bukti fisik merupakan fasilitas fisik yang mendukung keberadaan Taman Wisata Mekarsari. Fasilitas tersebut disediakan dan diperhatikan oleh manajemen TWM dalam upaya untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada pengunjung. Hal ini sangat penting mengingat pengunjung yang akan menilai nyamam
atau tidaknya fasilitas-fasilitas yang ditawarkan pengelola. Beberapa bukti fisik yang mendukung keberadaan TWM adalah: 1. Penunjuk arah Agar memudahkan pengunjung menikmati fasilitas wisata maka jalan di kawasan Taman Wisata Mekarsari dilengkapi dengan tanda-tanda jarak, dan papan keterangan penunjuk jalan. Hal tersebut digunakan agar pengunjung mudah dalam menjangkau tempat-tempat tertentu di dalam kawasan wisata seperti toilet, mushola, lokasi kebun dan objek lainnya. 2. Tempat Parkir Tempat parkir adalah lokasi yang sudah ditentukan untuk menempatkan kendaraan. Bagi pengunjung yang menggunakan bus atau kendaraan pribadi, pengelola Taman Wisata Mekarsari menyediakan tempat parkir yang cukup luas dan terdiri dari dua areal parkir. Areal parkir utama dan areal parkir cadangan. Area parkir utama digunakan sebagai tempat parkir kendaraan besar (bus) dan pribadi, dan parkir motor yang memiliki akses jalan tersendiri untuk motor dan disusun dengan rapi. Sedangkan areal parkir cadangan, digunakan sebagai areal parkir kendaraan pribadi, apabila pengunjung banyak/melebihi kuota parkir utama. 3. Toilet Taman Wisata Mekarsari menyediakan fasilitas toilet yang cukup memadai bagi pengunjung. Sarana toilet di TWM tersedia di berbagai lokasi wahana yang mudah dijangkau pengunjung. Kebersihan dan kenyamanan toilet sudah cukup diperhatikan oleh pihak manajemen TWM. 4. Tempat Ibadah Pengunjung yang beragama Islam tentunya memerlukan tempat ibadah untuk menjalankan kewajiban shalat lima waktu. TWM menyediakan fasilitas mushola yang letaknya berada di setiap wahana tempat wisata, tujuannya agar pengunjung tidak terlalu ngantri untuk satu tempat ibadah. Pihak manajemen juga
sangat memperhatikan kebersihan dan kenyamanan musholla. Selain Musholla, di depan lokasi TWM juga terdapat sebuah mesjid yang mudah dijangkau sehingga pengunjung dapat juga melaksanakan sholat lima waktu di mesjid tersebut. 5. Fasilitas Bermain Taman Wisata Mekarsari menyediakan berbagai fasilitas bermain, dan membagi pada 6 area, meliputi : area 1 yaitu Water Zone seperti taman lotus, taman rekreasi kelapa, lakeside camp park, danau cipicung, pulau mekarsari “my island”, wisata perahu, permainan air : Giant Bubble, Aqua Bike, Canoeing Floating Donat, Banana Boat, dan Water Bike. Area bermain 2 adalah family walk zone, wahana yang tersedia adalah Graha krida sari, garden centre, taman paradise, kebun keluarga, theater dewi sri, dan lain-lain. Area 3 adalah festival point seperti panggung pertunjukan, bazzar dan festival, fun games dan atraksi. Areal 4 adalah mediterian exotic zone seperti rumah Leo, wisata bersepeda, kebun taman langka, dan taman mediteran. Area 5 adalah central park seperti taman air terjun, camp park, dan lain-lain. Area 6 adalah Green Land Zone seperti nursery, kebun wisata melon, saung adem, taman ziarah, dan lain-lain. Wahanawahana tambahan pada area lokasi depan TWM seperti ATV (All Terrain Vehicle), sepeda, monorail, dan lain-lain. Wahana permainan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. 6. Desain dan Tata Letak Desain dan tata letak pada TWM merupakan bentuk dari daun lamtorogung yang di desain sebagus mungkin, Penempatan semua tempat wisata jauh antara satu tempat ke tempat yang lain, tetapi TWM menyediakan sarana untuk mengelilingi zona nya,
sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengikuti pemandu dengan nyaman dan tenang. 4.3 Karakteristik Konsumen Taman Wisata Mekarsari Salah satu faktor yang menentukan suatu perusahaan berhasil dalam menjual produk barang ataupun jasa adalah dengan kemampuan perusahaan dalam menarik konsumen. Karakteristik konsumen yang beragam akan mempengaruhi pola pikir konsumen terhadap produk barang dan jasa yang ditawarkan di Taman Wisata Mekarsari serta preferensi konsumen untuk berkunjung. Karakteristik konsumen dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, status, asal, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan keluarga per bulan. Berdasarkan hasil penelitian, pada Tabel 1 di bawah dapat ditunjukkan bahwa yang menjadi responden Taman Wisata Mekarsari sebanyak 100 orang, responden laki-laki sebesar 55 persen dan 45 persen responden perempuan. Tabel 1. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia. Karakteristik Konsumen Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan Jumlah
a. 17-23 12 12 24
Usia (tahun) b. 24-30 c. 31-40 22 17 39
20 12 32
d. > 40
Persentase (%)
1 4 5
55 45 100
PT Mekar Unggul Sari selaku pengelola Taman Wisata Mekarsari telah melaksanakan strategi pemasaran yang sesuai, yaitu membagi segmen pasar yang mengutamakan individu maupun kelompok baik muda, remaja, dan orang tua, dengan usia responden sebagian besar di bawah 40 tahun. Tabel 2. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan dan Usia Karakteristik Konsumen Pekerjaan a. Pegawai Swasta b. Wirausaha c. PNS d. Belum Bekerja Jumlah
a. 17-23 9 4 0 11 24
Usia (tahun) b. 24-30 c. 31-40 26 4 4 5 39
16 1 14 1 32
d. > 40
Persentase (%)
0 1 1 3 5
51 10 19 20 100
Berdasarkan Tabel 2 di atas ditunjukkan bahwa dalam hal pekerjaan pegawai swasta memiliki persentase yang dominan yaitu sebesar 51 persen. Hal ini dikarenakan pegawai swasta yang berkunjung ke Taman Wisata
Mekarsari bertujuan untuk berekreasi dalam hal dapat menghilangkan kepenatan bekerja sehari-hari, karena TWM memiliki keindahan alam dan dikelilingi oleh kebun-kebun buah yang segar. Tabel 3. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pendidikan dan Usia Karakteristik Konsumen
a. 17-23
Pendidikan a. SD-SLTP b. SLTA c. D3-S1 d. S2-S3 Jumlah
Usia (tahun) b. 24-30 c. 31-40
0 15 9 0 24
1 13 23 2 39
d. > 40
Persentase (%)
0 0 4 1 5
2 31 62 5 100
1 3 26 2 32
Pendidikan merupakan hal yang penting dikarenakan dalam tingkatan tertentu responden dapat dengan mudah menentukan pilihan yang diinginkan. Dalam hal ini, pada Tabel 3 di atas dapat ditunjukkan bahwa tingkat pendidikan D3-S1 memiliki persentase sebesar 61 sangat dominan, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan tersebut sudah dapat mengambil keputusan untuk berwisata, yang dimana tempat wisata
tersebut
mengutamakan konsep pada pendidikan atau pembelajaran menjadi fokus dalam memilih berwisata. PT Mekar Unggul Sari selaku pengelola Taman Wisata Mekarsari melakukan strategi pemasaran yang sesuai dalam menentukan suatu konsep wisata yaitu dengan penetapan positioning yang berwawasan pada konservasi, reboisasi, edukasi, dan rekreasi, dimana strategi tersebut sangat tepat untuk tingkatan pendidikan mulai dari SD-S2 dapat mengerti dari strategi yang ditetapkan oleh perusahaan. Tabel 4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan dan Pendapatan Karakteristik Konsumen Pekerjaan a. Pegawai Swasta b. Wirausaha c. PNS d. Belum Bekerja Jumlah
a. <900.000 1 2 1 5 9
Pendapatan b. 900.000c. 1.800.0001.800.00 2.700.00 15 2 0 8 25
14 3 5 2 24
d. >2.700.00
(%)
21 3 13 5 42
51 10 19 20 100
Pada Tabel 4 di atas ditunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berkunjung merupakan pegawai swasta dengan persentase sebesar 51,
dan untuk berpendapatan tetap lebih dari Rp. 2.700.000 per bulannya. Untuk karakteristik
konsumen
yang
belum
bekerja
sebesar
(8%),
dan
berpendapatan tetap sebesar Rp. 900.000-1.800.000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa yang belum bekerja rata-rata mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga (IRT). Untuk mahasiswa yang pendapatan perbulannya masih dari pendapatan orang tua, dan untuk IRT berpendapatan dari suami yang telah bekerja. Tabel 5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan dan Pendapatan Karakteristik Konsumen Status Pernikahan a. Menikah b. Belum Menikah Jumlah
a. <900.000 3 6 9
Pendapatan b. 900.000c. 1.800.0001.800.00 2.700.00 11 14 25
13 11 24
d. >2.700.00
(%)
35 7 42
62 38 100
Responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari sebagian besar sudah menikah (62%) dan yang sudah bekerja serta berpendapatan sebesar lebih dari Rp. 2.700.000 per bulannya sebanyak (35%). Sedangkan yang belum menikah 14 persen berpendapatan antara Rp. 900.0001.800.000 per bulannya. Tabel 6. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan Terhadap Status Penikahan Karakteristik Konsumen Pekerjaan a. Pegawai Swasta b. Wirausaha c. PNS d. Belum Bekerja Jumlah
a. Menikah 29 5 19 9 62
Status Pernikahan b. Belum Menikah 22 5 0 11 38
Persentase (%) 51 10 19 20 100
Pada Tabel 6 di atas dapat ditunjukkan bahwa jumlah pengunjung yang sudah menikah dominan, bahkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari seluruhnya sudah menikah
4.4 Analisis Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari 4.4.1 Preferensi Konsumen Terkait Proses Pengambilan Keputusan Perusahaan perlu memahami bagaimana karakteristik dan preferensi konsumen yang berkunjung sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pembeli serta membuat kebijakan-kebijakan yang efektif dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk tidak terbentuk begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor. Pihak pengelola berusaha untuk memahami bagaimana konsumen Taman Wisata Mekarsari mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk maupun jasa yang ditawarkan. Dalam proses pengambilan keputusan, tahap dari pengenalan kebutuhan konsumen yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai tujuan utama serta manfaat utama dari kegiatan yang dicari selama berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. Tabel 7. Sumber Informasi Taman Wisata Mekarsari Informasi awal a. Media Elektronik (TV dan Radio) b. Media Cetak (Koran dan majalah) c. Keluarga atau Teman d. Guru atau Dosen e. Papan Reklame f. Lainnya (Perusahaan) Jumlah Total
Persentase 32% 20% 30% 9% 7% 2% 100%
Media elektronik yang semakin berkembang saat ini merupakan pilihan responden untuk mengetahui keberadaan Taman Wisata Mekarsari sebesar 32 persen. Banyaknya orang dewasa yang sering memanfaatkan media ini lebih mudah mengetahui TWM. Disamping melakukan promosi melalui media elektronik, perusahaan menerapkan bauran promosi yaitu dengan melakukan promosi langsung. Melalui promosi langsung perusahaan melakukan kunjungan kebeberapa perusahaan, institusi pendidikan dari mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi untuk melakukan promosi mengenai produk dengan cara membagikan brosur sambil memberikan informasi mengenai paket-paket wisata yang ada di TWM.
Sumber informasi dari keluarga atau teman adalah yang ke dua setelah media elektronik, informasi ini hanya bersifat dari mulut ke mulut, dapat berupa ajakan atau hanya sekedar rujukan berkunjung ke Taman wisata Mekarsari. Media ini efektif karena berbicara langsung pada pihak lain. Tetapi,
hal
tersebut
juga
mengalami
kesulitan
karena
dalam
penyampaiannya belum semuanya mengenai tentang Taman Wisata Mekarsari, karena itu untuk mengatasi hal tersebut pihak perusahaan sebaiknya
membagikan
brosur/leaflet
sehingga
konsumen
dapat
memberikan informasi yang sangat lengkap. Tabel 8. Tujuan Utama Berkunjung Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Tujuan Utama a. Memetik Buah b. Menikmati Keindahan c. Mengisi Waktu Luang d. Rekreasi/bermain e. Lainnya (reuni) Jumlah
a. SD/SMP 0 1 0 1 0 2
Pendidikan b. SLTA c. D3-S1 5 6 2 16 2 31
19 9 6 28 0 62
d. S2-S3 3 0 0 2 0 5
(%) 27 16 8 47 2 100
Tujuan utama responden berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari adalah hanya untuk berekreasi/bermain. Sebagian besar responden yang berekreasi ini terutama bagi responden yang berpendidikan di atas SLTA. Tingkat pendidikan D3-S1 menjadi responden yang memilih rekreasi dan memetik buah dikebun buah yang sedang panen, karena pengunjung berpendidikan di atas SLTA mempunyai tujuan untuk menghilangkan kejenuhan selama belajar di sekolah maupun selama berkuliah. Karena hal tersebut tidak lepas dari bauran pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan yaitu produk, yang dimana produk dari perusahaan tersebut mengutamakan pada wawasan berpendidikan dan keindahan alam yaitu konservasi, reboisasi, edukasi dan rekreasi, sehingga responden yang mengunjungi TWM merupakan responden yang berpendidikan.
Tabel 9. Tujuan Utama Berkunjung Berkaitan Pekerjaan Pekerjaan b. c. wirausaha PNS
Karakteristik Preferensi Tujuan Utama a. Memetik Buah b. Menikmati Keindahan c. Mengisi Waktu Luang d. Rekreasi/bermain e. Lainnya (reuni) Jumlah
a. Pegawai Swasta
d. Belum Bekerja
(%)
16
4
6
1
27
5
1
1
9
16
6
1
0
1
8
23 1 51
4 0 10
12 0 19
8 1 20
47 2 100
Pada Tabel 9 ditunjukkan bahwa sama halnya dengan Tabel sebelumnya di atas, tetapi dalam hal ini sebagian besar responden adalah pegawai swasta, dengan tujuan utama berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari hanya untuk berekreasi/bermain dan memetik buah yang sedang panen, dan untuk bisa menghilangkan kepenatan rutinitas bekerja selama berhari-hari. Tabel 10. Pertimbangan Berkunjung Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Pertimbangan TWM a. Lokasi Mudah Dijangkau b. Kenyamanan c. Harga d. Pelayanan e. Terkenal dgn Keindahan Alam f. Fasilitas Jumlah
a. SD/SMP 1 0 0 1 0 0 2
Pendidikan b. SLTA c. D3-S1 8 3 7 0 9 4 31
8 6 22 2 16 8 62
d. S2-S3 2 1 1 0 1 0 5
(%) 19 10 30 3 26 12 100
Jumlah terbesar diantara pengunjung Taman Wisata Mekarsari yaitu pengunjung yang berpendidikan D3-S1 telah mempertimbangkan harga dan keindahan alam yang dimiliki Taman Wisata Mekarsari sebagai hal yang penting, karena TWM merupakan agrowisata yang banyak di kenal oleh masyarakat luas dengan keindahan alam yang masih asri dan kebun-kebun buah yang segar serta beragam harga paket wisata yang murah dan terjangkau.
Tabel 11. Pertimbangan Berkunjung Berkaitan Pendapatan Karakteristik Preferensi Pertimbangan TWM a. Lokasi Mudah Dijangkau b. Kenyamanan c. Harga d. Pelayanan e. Terkenal dgn Keindahan Alam f. Fasilitas Jumlah
a. < 900
Pendapatan (000) b. 900-1,8 Jt c. 1,8 Jt-2,7 Jt
d. > 2,7 Jt
(%)
3 0 2 0
7 1 10 0
2 2 7 1
7 8 11 1
19 11 30 2
3
5
7
11
26
1 9
2 25
5 24
4 42
12 100
Harga dan keindahan alam menjadi pertimbangan utama yang berpendapatan lebih dari Rp. 2.700.000 untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. Perusahaan menetapkan strategi harga yang kompetitif dan terjangkau, hal tersebut dapat dilihat dimulai dari harga tiket masuk ke TWM yang kompetitif dan harga-harga paket wisata yang ditawarkan oleh perusahaan sangat terjangkau dan beragam sehingga pengunjung yang berkunjung ke TWM merupakan pengunjung yang berpendapatan tinggi. Disamping itu, karena agrowisata Taman Wisata Mekarsari merupakan objek wisata yang terkenal, sehingga pengunjung tidak segan untuk mengeluarkan pendapatannya untuk berekreasi/bermain dan menikmati suasana yang indah serta dikelilingi oleh kebun buah yang segar dan asri yang ada di Taman Wisata Mekarsari. Tabel 12. Rencana Untuk Berkunjung Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Rencana Berkunjung a. Terencana b. Tidak Terencana Jumlah
a. SD/SMP 2 0 2
Pendidikan b. SLTA c. D3-S1 25 6 31
50 12 62
d. S2-S3 4 1 5
(%) 81 19 100
Pengunjung dengan tingkat pendidikan SLTA dan D3-S1 yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari menyatakan bahwa mereka telah merencanakan terlebih dahulu untuk melakukan kunjungan ke TWM, karena pengunjung tersebut telah mempertimbangan bahwa TWM merupakan objek wisata yang terkenal, jadi tidak sulit bagi pengunjung untuk merencanakan berkunjung ke TWM.
Tabel 13. Rencana Untuk Berkunjung Berkaitan Pekerjaan Karakteristik Preferensi Rencana Berkunjung a. Terencana b. Tidak Terencana Jumlah
Pekerjaan b. wirausaha c. PNS
a. Pegawai Swasta
7 3 10
42 9 51
d. Belum Bekerja 14 6 20
18 1 19
(%) 81 19 100
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Tabel 13 di atas bahwa dari segi pekerjaan, pegawai swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan pengunjung yang merencanakan terlebih dahulu untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. Rutinitas yang dimilki pegawai swasta menyebabkan pengunjung tidak ingin membuang waktu luangnya untuk berlibur bersama keluarga atau teman ke Taman Wisata Mekarsari. Sedangkan untuk yang tidak merencanakan berkunjung ke TWM adalah pegawai swasta dan pengunjung yang belum bekerja tidak merencanakan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan mereka telah mengetahui kondisi di TWM, dan yang tidak terencana ini rata-rata pengunjung yang telah berkunjung ke TWM lebih dari dua kali. Tabel 14. Pemberi Pengaruh Berkunjung Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Pemberi Pengaruh a. Diri Sendiri b. Teman c. Keluarga d. Media Iklan e. Lainnya (Perusahaan, Sekolah) Jumlah
a. SD/SMP
Pendidikan b. SLTA c. D3-S1
d. S2-S3
(%)
0 0 0 1
5 8 11 3
7 16 24 2
0 1 4 0
12 25 39 6
1
4
13
0
18
2
31
62
5
100
Sumber yang mempengaruhi pengunjung dalam memutuskan untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari adalah keluarga dan teman serta memiliki tingkat pendidikan D3-S1. Melalui pengaruh keluarga dan teman, pengunjung dapat langsung berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. Adanya keluarga atau teman dalam mengajak ke tempat wisata dapat membina keakraban dalam keluarga dan pertemanan serta tidak akan menjadi bosan selama berkunjung.
Tabel 15. Pemberi Pengaruh Berkunjung Berkaitan Pekerjaan Karakteristik Preferensi Pemberi Pengaruh a. Diri Sendiri b. Teman c. Keluarga d. Media Iklan e. Lainnya (Perusahaan, Sekolah) Jumlah
a. Pegawai Swasta
Pekerjaan b. c. wirausaha PNS
d. Belum Bekerja
(%)
7 14 24 2
2 4 2 1
1 0 10 0
2 7 3 3
12 25 39 6
4
1
8
5
18
51
10
19
20
100
Pada Tabel 15 di atas, pegawai swasta memiliki persentase yang tinggi dan pilihan keluarga dan teman sebagai pemberi pengaruh untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. Dalam hal ini dikarenakan sebagian besar pegawai swasta sudah memiliki keluarga, sehingga dalam pengambilan keputusan untuk berkunjung ditentukan oleh keluarga. Sedangkan pegawai swasta yang memilih teman sebagai pemberi pengaruh mempertimbangkan untuk berkunjung bersama-sama dengan rekan kerja. Tabel 16. Bersama Siapa Anda Berkunjung Berkaitan Pekerjaan Karakteristik Preferensi Bersama Siapa Berkunjung a. Sendiri b. Keluarga c. Teman-teman Pribadi d. Pasangan e. Rekan Kerja f. Tetangga Jumlah
a. Pegawai Swasta
Pekerjaan b. wirausaha c. PNS
d. Belum Bekerja
(%)
0 28
0 5
0 12
0 8
0 53
10
2
0
5
17
4 8 1 51
3 0 0 10
0 7 0 19
2 3 2 20
9 18 3 100
Pihak yang biasa di ajak berkunjung untuk berwisata di Taman Wisata Mekarsari oleh pengunjung pegawai swasta adalah pihak keluarga dan teman-teman pribadi. Jika di lihat dari jenis konsep wisatanya yaitu berwisata di tengah taman buah, maka Taman Wisata Mekarsari termasuk dalam jenis wisata keluarga. Pihak perusahaan telah menjalankan strategi pemasaran yang sesuai, karena strategi positioning perusahaan sangat tepat dan dapat diterima oleh semua kalangan terutama keluarga, karena sebagian besar pengunjung yang berkunjung ke TWM adalah keluarga.
Tabel 17. Bersama Siapa Anda Berkunjung Berkaitan Pendapatan Karakteristik Preferensi Bersama Siapa Berkunjung a. Sendiri b. Keluarga c. Teman-teman Pribadi d. Pasangan e. Rekan-rekan Kerja f. Tetangga Jumlah
a. < 900
Pendapatan (000) b. 900-1,8 Jt c. 1,8 Jt-2,7 Jt
0 5 1 2 0 1 9
0 14 6 2 3 0 25
d. > 2,7 Jt
0 6 6 5 7 0 24
0 29 3 0 8 2 42
(%) 0 54 16 9 18 3 100
Pada segi pendapatan dari pengunjung yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari, pengunjung yang berpendapatan lebih dari Rp. 2.700.000 dan antara Rp. 900.000-1.80.000, memilih untuk berkunjung bersama keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan dapat mempengaruhi keluarga untuk bisa berwisata dimana saja termasuk untuk berwisata di Taman Wisata Mekarsari. Tabel 18. Frekuensi Kunjungan Berkaitan Pendapatan Karakteristik Preferensi Frekuensi Kunjungan a. Pertama Kali b. 2 Kali c. 3 Kali d. 4 Kali e. Lebih dari 4 Kali Jumlah
a. < 900 4 2 2 1 0 9
Pendapatan (000) b. 900-1,8 Jt c. 1,8 Jt-2,7 Jt 11 7 3 0 4 25
10 7 2 1 4 24
d. > 2,7 Jt 17 10 4 4 7 42
(%) 42 26 11 6 15 100
Pengunjung melakukan kunjungannya ke Taman Wisata Mekarsari untuk yang pertama kali dan yang ke dua kali dari pengunjung yang berpendapatan lebih dari Rp. 2.700.000. Hal ini karena pengunjung yang baru pertama kali berkunjung mempertimbangkan untuk memperbanyak pengalaman dan pengetahuannya akan tempat-tempat wisata alam khususnya Taman Wisata Mekarsari. Sedangkan untuk pengunjung yang datang dua kali telah menerima konsep yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga mempertimbangkan untuk berkunjung kembali ke Taman Wisata Mekarsari.
Tabel 19. Waktu Berkunjung Berkaitan Pekerjaan Karakteristik
Pekerjaan (%)
Preferensi Waktu Berkunjung a. Hari Libur b. Hari Biasa Jumlah
a. Pegawai Swasta
b. wirausaha
c. PNS
d. Belum Bekerja
37 14 51
5 5 10
14 5 19
16 4 20
72 28 100
Waktu kunjungan pengunjung Taman Wisata Mekarsari di bagi dalam dua kategori yaitu Hari Libur dan Hari Biasa. Sebagian besar pengunjung yang bekerja sebagai pegawai swasta memilih untuk berwisata ke TWM yaitu pada hari Sabtu dan Minggu atau waktu liburan sebagai pilihan pengunjung untuk berkunjung, hal ini dikarenakan di luar hari-hari tersebut pengunjung bekerja. Hari libur bisa dimanfaatkan untuk berwisata bersama keluarga maupun teman-teman pribadi. Sedangkan untuk pengunjung yang berkunjung pada hari Senin-Jumat merupakan pengunjung yang tidak ada kegiatan di hari biasa atau yang belum bekerja atau rombongan dari sebuah perusahaan maupun sekolah-sekolah. Tabel 20. Pengeluaran Rata-rata Berkaitan Pendapatan Karakteristik Preferensi Pengeluaran Rata-rata Berkunjung a. < 100.000 b. 100.000-150.000 c. 150.000-200.000 d. 200.000-250.000 e. > 250.000 Jumlah
a. < 900
0 2 2 2 3 9
Pendapatan (000) b. 900-1,8 Jt c. 1,8 Jt-2,7 Jt
2 4 9 7 3 25
2 2 6 5 9 24
d. > 2,7 Jt
3 0 1 11 27 42
(%)
7 8 18 25 42 100
Besarnya pengeluaran dalam satu kali kunjungan adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk melakukan kegiatan konsumsi dan belanja dalam satu kunjungan selama berwisata. Berdasarkan besarnya pengeluaran selama berwisata di Taman Wisata Mekarsari, pengunjung yang berpendapatan lebih dari Rp. 2.700.000 mengeluarkan uang selama berwisata dengan rata-rata sebesar lebih dari Rp. 200.000 ke atas selama melakukan kunjungan. Hal ini dikarenakan wahana yang ada di TWM sangat beragam, sehingga untuk pengeluaran biaya berwisata sangat banyak seperti untuk memasuki wahana kebun buah, untuk konsumsi, dan
memasuki wahana-wahana permainan yang ada di TWM seperti, mono rel, ATV, perahu kayak, out bond, banana boat dan lain-lain. Tabel 21. Pengeluaran Rata-rata Berkaitan Pekerjaan Pekerjaan b. c. Wirausaha PNS
Karakteristik Preferensi Pengeluaran Rata-rata Berkunjung a. < 100.000 b. 100.000-150.000 c. 150.000-200.000 d. 200.000-250.000 e. > 250.000 Jumlah
a. Pegawai Swasta
2 4 11 16 18 51
1 1 4 2 2 10
d. Belum Bekerja
(%)
4 3 3 4 6 20
7 8 18 25 42 100
0 0 0 3 16 19
Pegawai swasta yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari mengeluarkan pendapatannya selama berkunjung dengan rata-rata lebih dari Rp. 150.000 ke atas yang mengeluarkan uang selama berwisata di TWM. Sedangkan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengeluarkan uang selama berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari adalah lebih dari Rp. 250.000. Tabel 22. Objek yang Dikunjungi Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Objek yang Dikunjungi a. Wahana Petik Buah b. Kebun Keluarga c. Wisata Alam/Outbond d. Wahana Bermain e. Pusat Bibit (Garden Center) Jumlah
a. SD/SMP 1 0 0 1 0 2
Pendidikan b. SLTA c. D3-S1 11 6 10 4 0 31
38 6 15 3 0 62
d. S2-S3 2 1 0 0 2 5
(%) 52 13 25 8 2 100
Daya tarik dari Taman Wisata Mekarsari adalah berbagai macam tanaman buah yang segar. Produk yang ditawarkan oleh Taman Wisata Mekarsari yaitu pengunjung yang berkunjung bisa memetik buah sendiri di kebun buah yang sedang panen, hal ini untuk memberi kesan yang baik kepada pengunjung khususnya untuk pembelajaran dan pengetahuan akan buah-buahan. Pengunjung yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari yaitu mempertimbangkan pada wahana petik buah dan outbond, yang memilih wahana petik buah dan outbond yaitu pengunjung yang tingkat pendidikannya D3-S1, hal ini dikarenakan dari konsep wisata yang
ditawarkan oleh perusahaan sangat mengutamakan pada penjualan buah di kebun buah itu sendiri. Disamping memetik buah-buahan, Taman Wisata Mekarsari juga menawarkan produk berupa paket wisata bermain di sabut kelapa yaitu permainan outbond yang bisa dimainkan oleh banyak kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Tabel 23. Objek yang Dikunjungi Berkaitan Pendapatan Karakteristik Preferensi Objek yang Dikunjungi a. Wahana Petik Buah b. Kebun Keluarga c. Wisata Alam/Outbond d. Wahana Bermain e. Pusat Bibit (Garden Center) Jumlah
a. < 900
Pendapatan (000) b. 900-1,8 Jt c. 1,8 Jt-2,7 Jt
d. > 2,7 Jt
(%)
3 2 4 0
16 3 4 2
11 1 9 3
23 6 9 2
53 12 26 7
0
0
0
2
2
9
25
24
42
100
Pada Tabel 23 di atas dapat ditunjukkan bahwa pengunjung yang memiliki pendapatan lebih dari Rp. 2.700.000 dan pendapatan antara Rp. 900.000-1.800.000 memilih objek wahana petik buah. Hal ini dikarenakan harga yang ditawarkan Taman Wisata Mekarsari sangat beragam dan mempunyai banyak pilihan paket wisata. Tabel 24.
Kegiatan yang Dilakukan Selama di Taman Wisata Mekarsari.
Kegiatan Yang Dilakukan Selama di Taman Wisata Mekarsari a. Petik Buah b. Rekreasi c. Foto-foto d. Bermain e. Out Bond f. Lainnya (reuni, arisan) Jumlah Total
Persentase 20% 47% 9% 7% 10% 7% 100%
Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung selama berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari sangat beragam. Rekreasi merupakan kegiatan wisata yang paling banyak dipilih, karena tujuan dari berwisata untuk sebagian pengunjung adalah berekreasi yang bertujuan untuk melepas kepenatan selama bekerja yang biasanya sudah jenuh dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Memetik buah merupakan kegiatan selanjutnya yang dilakukan pengunjung. Hal ini karena pengunjung yang datang adalah pengunjung yang telah datang lebih dari dua dan tiga kali ke TWM sehingga untuk mencoba memetik buah sudah pernah dirasakan, maka pengunjung hanya menikmati rekreasi alam. Tabel 25. Tingkat Kepuasan Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Tingkat Kepuasan a. Sangat Puas b. Puas c. Biasa Saja d. Tidak Puas e. Sangat Tidak Puas Jumlah
a. SD/SMP 2 0 0 0 0 2
Pendidikan b. SLTA c. D3-S1 6 18 7 0 0 31
28 25 6 3 0 62
d. S2-S3 2 1 1 0 1 5
(%) 38 44 14 3 1 100
Tingkat kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan yang diinginkan. Secara umum sebagian besar pengunjung yang datang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari merasa puas akan konsep wisata yang ditawarkan, hal tersebut karena pengunjung merasa terhibur dengan wahana-wahana permainan maupun wahana kebun yang ditawarkan TWM, dan sebagian pengunjung merasa puas dan sangat puas karena dapat menghilangkan kepenatannya dalam bekerja. Dengan tingkat pendidikan tersebut, pengunjung bisa merasakan dan dapat menilai bagaimana kesan yang dirasakan selama berwisata di TWM, karena konsep yang ditawarkan pihak pengelola berwawasan pada pembelajaran yang dapat dimengerti oleh pengunjung.
Tabel 26. Alasan Puas dan Tidak Puas Berkaitan Pendidikan Karakteristik Preferensi Alasan Puas & Tidak Puas Alasan Puas a. Bisa Menghilangkan Kepenatan b. Lebih Mengakrabkan Keluarga c. Memuaskan Keingintahuan d. Memuaskan Petualangan e. Lainnya (Pelayanan yg Baik) Jumlah Alasan Tidak Puas a. Fasilitas Kurang Memadai b. Pelayanan Kurang Baik c. Keamanan d. Kenyamanan (Kebersihan Lngkn) e. Lainnya (Antrian Panjang) Jumlah
Pendidikan a. SD/SMP
b. SLTA
c. D3S1
d. S2S3
(%)
1 0 0 0 1 2
13 7 3 4 4 31
22 21 12 3 4 62
1 4 0 0 0 5
37 32 15 7 9 100
0 0 0 0 0 0
4 1 0 0 9 14
6 2 0 5 6 19
1 0 0 0 1 2
11 3 0 5 16 35
Pada Tabel 26, ditunjukkan bahwa pengunjung dari tingkat pendidikan D3-S1 memiliki jumlah persentase keseluruhan yang sangat dominan dalam memilih kategori alasan puas dan mempunyai alasan sendiri,
yaitu
sebagian
responden
memberikan
alasannya
bisa
menghilangkan kepenatan/kejenuhan setelah bekerja sehari-hari dan bisa lebih mengakrabkan keluarga, teman pribadi maupun rekan kerja,sedangkan untuk pengunjung dengan tinkat pendidikan SLTA memilih alas an puas untuk menghilangkan kepenatan atau kejenuhan selama belajar sehari-hari. Pengunjung pada tingkat pendidikan D3-S1 yang merasa tidak puas disebabkan oleh fasilitas yang kurang memadai. Antrian yang panjang merupakan alasan tidak puas dari tingkat pendidikan SLTA. Hal ini menjadi masukan bagi pihak pengelola yang harus memperbaiki kinerjanya sehingga pengunjung dapat nyaman dengan fasilitas yang diberikan. Sedangkan untuk masalah antrian, pemesanan tiket kereta keliling yang sangat panjang pada saat pembeliannya, dan juga antrian kereta keliling saat pengunjung kembali dari area danau, yang pusat perkumpulan pengunjung yang telah selesai berkunjung di wahana-wahana TWM terdapat di area danau, sehingga pengunjung tidak tertib dalam menaiki kereta keliling tersebut.
Tabel 27. Alasan Puas dan Tidak Puas Berkaitan Pekerjaan Karakteristik Preferensi Alasan Puas & Tidak Puas Alasan Puas a. Bisa Menghilangkan Kepenatan b. Lebih Mengakrabkan Keluarga c. Memuaskan Keingintahuan d. Memuaskan Petualangan e. Lainnya (Pelayanan yg Baik) Jumlah Alasan Tidak Puas a. Fasilitas Kurang Memadai b. Pelayanan Kurang Baik c. Keamanan d. Kenyamanan (Kebersihan Lngkn) e. Lainnya (Antrian Panjang) Jumlah
a. Pegawai Swasta
Pekerjaan b. wirausaha
c. PNS
d. Belum Bekerja
(%)
20 16 7 3 5 51
4 3 2 0 1 10
4 10 5 0 0 19
8 3 2 3 4 20
36 32 16 6 10 100
0 1 0 1 3 5
1 0 0 0 2 3
3 0 0 0 0 3
2 0 0 2 5 9
6 1 0 3 10 20
Tingkat kepuasan dari segi pekerjaan memiliki persentase yang sangat beragam. Dari pekerjaan pegawai swasta sangat dominan untuk tingkat kepuasan puas dan mempunyai alasan puas bisa menghilangkan kepenatan dalam bekerja sehari-hari dan bisa lebih mengakrabkan keluarga. Alasan pengunjung yang memilih kategori tidak puas ada pada pengunjung yang belum bekerja yang memilih masalah antrian menjadi alasan tidak puas. Tabel 28. Keinginan Responden Untuk Kembali Berekreasi ke TWM Keinginan Pengunjung Untuk Kembali Berekreasi ke TWM a. Ya b. Tidak Jumlah Total
Persentase 92% 8% 100%
Pengunjung yang merasa puas, akan memiliki niat untuk kembali. pengunjung yang memiliki keinginan untuk kembali berkunjung ke TWM sebanyak 92 persen. Hal ini membuktikan bahwa Taman Wisata Mekarsari telah memiliki konsep wisata yang banyak disukai oleh pengunjung, karena konsep tersebut berhasil memuaskan responden yang telah berwisata di TWM. PT Mekar Unggul Sari selaku pihak pengelola, telah melakukan strategi pemasaran yang baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, sehingga konsumen merasa puas dapat berkunjung ke TWM dan akan berekreasi kembali ke TWM.
Tabel 29. Kesediaan Responden untuk menyarankan berkunjung dan mempromosikan Taman Wisata Mekarsari kepada orang lain. Kesediaan konsumen untuk menyarankan berkunjung dan mempromosikan TWM kepada orang lain a. Ya b. Tidak Jumlah Total
Persentase 90% 10% 100%
Pengunjung Taman Wisata Mekarsari akan menyarankan untuk berkunjung dan mempromosikan TWM kepada orang lain yaitu sebesar 90 persen. Hal ini memberikan dampak yang positif bagi kemajuan perusahaan karena apabila mereka bersedia untuk mempromosikannya kepada orang lain maka pengunjung yang berwisata ke TWM akan menjadi semakin banyak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan Taman Wisata Mekarsari adalah dengan memberikan stiker dan brosur/leaflet kepada pengunjung yang berisi informasi tentang Taman Wisata Mekarsari. Tabel 30. Perbandingan Antara Pertimbangan Sebelum Berkunjung dengan Keunggulan Taman Wisata Mekarsari. Kriteria a. Lokasi Mudah Dijangkau b. Kenyamanan & Keamanan c. Harga d. Pelayanan e. Terkenal dgn Keindahan Alam f. Fasilitas yg Lengkap g. Lainnya (Area Wisata Luas) Jumlah
Sebelum mengunjungi
Pertimbangan 19 10 30 3 26 12 0 100
Fakta yg Dirasakan 18 22 7 12 31 3 7 100
Taman Wisata
Mekarsari, pengunjung
mempertimbangkan harga sebagai pertimbangan utama, sedangkan untuk agrowisata yang terkenal menjadi pertimbangan ke dua setelah harga. Tetapi setelah pengunjung berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ada fakta yang dirasakan pengunjung yaitu TWM merupakan agrowisata yang terkenal dengan keindahan alam yang dikelilingi oleh kebun-kebun buah yang segar. Hal tersebut telah sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh pihak pengelola. Pengunjung yang telah berkunjung juga merasa sangat nyaman berwisata di TWM dikarena keamanan dan kebersihan TWM sangat terjaga.
Bagi pihak pengelola, untuk dapat lebih mengetahui kebutuhan responden selama berwisata di Taman Wisata Mekarsari, pihak pengelola harus lebih mengembangkan konsep wisata yang lebih menarik lagi. Pengembangan konsep wisata
dalam hal ini diantaranya
dengan
menambahkan fasilitas baru yang lebih variatif. Tabel 31. Jika Harga Masuk Taman Wisata Mekarsari Naik (± 10 %). Jika Harga Tiket Masuk Taman Wisata Mekarsari Naik a. Akan Tetap Mengunjungi Taman Wisata Mekarsari b. Tidak Akan Mengunjungi Taman Wisata Mekarsari Jumlah Total
Persentase 85% 15% 100%
Pengunjung tidak terpengaruh apabila terjadi kenaikan harga sebesar kurang lebih 10 %. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan pengunjung yang lebih terlihat dominan akan tetap berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari yaitu sebesar 85 persen, walaupun harga mengalami kenaikan. Harga paket wisata yang ditawarkan Taman Wisata Mekarsari sangat beragam sesuai dengan wahana-wahana yang akan dikunjungi, seperti untuk wahana paket petik buah atau paket Green Land Tour yaitu dengan harga Rp. 50.0000/orang, hal ini dikarenakan sistem dari wahana tersebut yang memfasilitasi dapat turun di wahana buah yang sedang panen dan dapat memetik buah langsung di wahana buah Melon dan mendapatkan 1 jus buah mekarsari, mendapatkan 1/2 kilo buah salak di wahana buah salak, mendapatkan 1 buah belimbing, mendapatkan souvenir dari mekarsari dan juga bibit tanaman mekarsari di Garden Center atau bursa bibit, serta dapat voucher masuk ke area kebun family (Family Garden). Harga paket wisata wahana sabut kelapa outband harga paketnya sangat beragam, seperti program kelapa yang terdiri dari permainan Low Rope Games, Diagonal Beam, Quick Train, Dyno Boy, Flying Fox, Tree House, Flying Fox, tapi program tersebut hanya untuk paket rombongan dengan harga Rp. 65.000/orang, masih banyak lagi harga paket menarik yang dapat ditawarkan oleh pihak pengelola. Berdasarkan hal tersebut, Taman Wisata Mekarsari dapat melakukan kebijakan strategi pemasaran untuk meningkatkan kualitas wahana wisatanya disertai dengan pelayanan
terhadap pengunjung melalui peningkatan fasilitas untuk kegiatan rekreasi, memperbaiki sarana dan prasarana yang masih kurang. 4.4.2 Preferensi Konsumen Terkait Mutu Pelayanan Salah satu dari bauran strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan sumber daya manusia (people) yang berkualitas, pekerja atau pihak pengelola di Taman Wisata Mekarsari diharuskan menjadi karyawan yang ramah terhadap responden yang berkunjung, karena penilaian pertama dari seorang penjual jasa adalah keramahan sumber daya manusia yang dituntut untuk dapat menghibur responden. Responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari mempunyai harapan mengenai begaimana kinerja dan kualitas jasa yang akan mereka terima dalam rangka pemenuhan kebutuhan mereka. Harapan Responden mengenai kinerja dan kualitas pelayanan yang diinginkan tampak pada dimensi yang dianggap penting oleh mereka. Hal ini dapat diperoleh melalui kuesioner yang menanyakan seberapa penting dimensi-dimensi pelayanan tersebut. Dimensi-dimensi pelayanan Taman Wisata Mekarsari dapat dicerminkan melalui atribut-atribut kualitas jasa yang ditanyakan dalam kuesioner. Tingkat kepentingan responden terhadap mutu pelayanan Taman Wisata Mekarsari yang sesuai dengan sebaran kuesioner kepada responden dapat dilihat pada uraian berikut. a. Dimensi Reliability Tabel 32. Dimensi Reliability NO 1 2 3 4 5 6
Dimensi Keandalan (Reliability) Kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan Kesesuaian pelayanan dengan janji yang ditawarkan Memberikan informasi dengan akurat Harga yang ditawarkan Konsep wisata sesuai visi dan misi Waktu buka wisata
Persentase (%)
Sangat Penting (80) Sangat Penting (58) Sangat Penting (75) Penting (50) Sangat Penting (72) Penting (60)
Dimensi reliability memiliki tingkat kepentingan yang tinggi yaitu kemampuan
karyawan
dalam
memberikan
pelayanan
terhadap
pengunjung yaitu sangat penting (80%). Kemampuan karyawan dalam
hal memberikan pelayanan dinilai sangat penting karena pengunjung akan merasa senang dan terhibur sehingga di lain waktu pengunjung ingin berkunjung kembali ke Taman Wisata Mekarsari. Pelayanan karyawan yang baik akan mencerminkan sikap karyawan terhadap pengunjung. b. Dimensi Responsiveness Tabel 33. Dimensi Responsiveness NO
Dimensi Kesigapan (Responsiveness)
1
Kecepatan karyawan melayani pengunjung
2
Permasalahan yang dialami pengunjung
Persentase (%)
Sangat Penting (80) Sangat Penting (74)
Pada dimensi responsiveness, kecepatan karyawan dalam melayani pengunjung sangat penting (80%), karena proses yang telah dilaksanakan perusahaan adalah dengan peningkatan kinerja karyawan, kecepatan karyawan dalam menghadapi pengunjung, dan kecepatan karyawan dalam melakukan/menyelesaikan transaksi dengan pengunjung. Proses yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan pelayanan akhir yang baik dan berkualitas diharapkan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengunjung. Hal ini dikarenakan kecepatan karyawan merupakan kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh para pengunjung yang berkunjung dan hal tersebut merupakan sesuatu yang dirasakan dan pengunjung dapat merasa dihargai dan merasa penting, sehingga karyawan harus dengan sigap atau cepat dalam menanggapi hal itu. c. Dimensi Assurance Tabel 34. Dimensi Assurance NO
1 2 3 4 5 6
Dimensi Keyakinan atau Jaminan (Assurance) Keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani Keramahan dan perhatian dalam melayani keluhan Pengetahuan dan kecakapan karyawan Perasaan aman konsumen di TWM Kenyamanan konsumen di TWM Citra atau image TWM di masyarakat
Persentase (%) Sangat Penting (80) Sangat Penting (73) Sangat Penting (75) Sangat Penting (69) Sangat Penting (76) Sangat Penting (64)
Seluruh dimensi assurance dinilai sangat penting oleh karena itu harus mendapat perhatian khusus dan mendapatkan prioritas, keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani konsumen. Pengunjung beranggapan bahwa para karyawan sudah bekerja dengan sangat baik dalam memberikan pelayanan. Pengunjung yang datang diberikan sebuah senyuman dan sapaan untuk memberi kesan pertama yang menarik. Karyawan Taman Wisata Mekarsari memperlakukan semua pengunjung dengan perlakuan yang sesuai dengan standar pelayanan terhadap pengunjung. Pengetahuan dan kecakapan karyawan dinilai sangat pentin (75%). Pengunjung dapat merasakan penjelasan mengenai Taman Wisata Mekarsari yang ditawarkan oleh karyawan dengan menunjukan peta dan daftar harga serta paket wisata yang akan memudahkan pengunjung dalam berwisata. Karyawan pun merasa tidak ada kesulitan untuk lebih menjelaskan tentang Taman Wisata Mekarsari, dikarenakan peta, daftar harga dan daftar paket wisata sudah dapat mewakili penjelasan karyawan tanpa harus memberikan penjelasan yang panjang kepada pengunjung. d. Dimensi Tangibles Bukti fisik merupakan fasilitas fisik yang mendukung keberadaan Taman Wisata Mekarsari. Fasilitas fisik yang disediakan harus menjadi perhatian oleh pihak pengelola, karena hal tersebut akan memberikan penilaian terhadap kepuasaan dan kenyamanan yang diharapkan responden. Oleh karena itu, untuk tingkat kepentingan yang paling tinggi yaitu pada atribut sarana pendukung yang memadai adalah musholah dengan 90 persen sangat penting. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari adalah mayoritas beragama Islam. Disamping itu pihak pengelola juga menempatkan mushola di berbagai wahana wisata untuk mempermudah pelaksanaan ibadah shalat 5 waktu.
Tabel 35. Dimensi Tangibles Dimensi No Berwujud (Tangibles) 1. Fasilitas Utama Taman Wisata Mekarsari yang Memadai a. Wahana Petik Buah b. Wahana Family Garden c. Wahana Garden Center 2. Fasilitas Tambahan a. Kereta Keliling b. Wahana Bermain (Banana Boat, Balon Air,dll) c. Lapangan Camping d. Menara Pandang e. Wisata Alam (Outbond,Flying Fox,Tali Temali,dll) f. Pemancingan 3. Sarana Pendukung Yang Memadai a. Tempat Parkir b. Musholah c. Toilet d. Tempat Sampah 4. Tersedianya Media Informasi yang Informatif,seperti: a. Brosur, Leaflet b. Spanduk c. Papan Pengumuman d. Majalah dinding e. Daftar harga 5. Penampilan karyawan yang rapih, bersih, dan menarik 6. Akses jalan menuju ke TWM 7. Kebersihan dan kerapihan lingkungan 8. Layout dan peralatan yang baik
Persentase (%) Sangat Penting (80) Penting (49) Sangat Penting (47) Sangat Penting (76) Penting (58) Cukup Penting (52) Cukup Penting (49) Sangat Penting (54) Cukup Penting (40) Sangat Penting (88) Sangat Penting (90) Sangat Penting (88) Sangat Penting (87) Sangat Penting (50) Penting (52) Penting (40) Penting (40) Penting (54) Sangat Penting (79) Sangat Penting (83) Sangat Penting (81) Penting (55)
Akses jalan menuju ke Taman Wisata Mekarsari memiliki tingkat kepentingan sebesar 83 persen. Aksesbilitas menuju ke Taman Wisata Mekarsari harus mudah, baik untuk pengunjung yang datang dengan kendaraan ataupun menggunakan transportasi publik seperti angkot. Karena untuk suatu kebutuhan berwisata, apabila akses menuju tempat lokasi yang akan dituju sulit, maka ketertarikan pengunjung untuk berkunjung ke tempat wisata yang dituju sudah tidak ada dan akhirnya pengunjung akan berfikir untuk memilih alternatif wisata yang mudah dijangkau. Penampilan karyawan yang rapih, bersih, dan menarik mencerminkan citra dari sebuah tempat wisata, yang meliputi seragam yang dikenakan serta kerapihan karyawan akan menarik responden untuk merasa senang berda di Taman Wisata Mekarsari. Jenis dari seragam yang dikenakan juga akan mempengaruhi preferensi konsumen terhadap Taman Wisata Mekarsari. Penampilan karyawan yang rapih, bersih, dan menarik memiliki tingkat kepentingan sangat penting (79%).
Pada atribut fasilitas tambahan, faslititas kereta keliling memiliki tingkat kepentingan sebesar 76 persen. Hal ini dikarenakan fasilitas kereta keliling sudah menjadi ikon Taman Wisata Mekarsari karena luasnya areal wisata memungkinkan pengunjung menggunakan kereta untuk berwisata di Taman Wisata Mekarsari. Dengan adanya kereta keliling responden tidak perlu khawatir untuk kecapean dan kelelahan berjalan kaki. Selain itu dengan adanya kereta keliling tersebut berwisata akan menjadi lebih menarik dan dapat melihat pemandangan alam yang asri serta kebun buah yang segar. e. Dimensi Emphaty Tabel 36. Dimensi Emphaty NO
Dimensi Perhatian (Empathy)
Persentase (%)
1
Keberadaan dan manfaat kotak saran
Penting (48)
2
Tersedianya pengambilan uang (ATM)
Sangat Penting (70)
3
Komunikasi yang baik karyawan dengan konsumen
Sangat Penting (71)
4
Selalu berupaya mengenal/memenuhi kebutuhan konsumen
Sangat Penting (78)
Pada Dimensi emphaty, tingkat kepentingan yang tinggi yaitu karyawan selalu berupaya untuk mengenal atau memenuhi kebutuhan konsumen yaitu sangat penting (78%). Hal ini dikarenakan keingintahuan pengunjung untuk lebih mengenal Taman Wisata Mekarsari sangat di dukung
oleh
kemampuan
karyawan
dalam
memenuhi
kebutuhan
pengunjung, seperti tersedianya fasilitas untuk pengunjung yang berkunjung dengan yang menggunakan kursi roda, karyawan dapat memberikan dispensasi untuk berwisata dengan menggunakan mobil atau kendaraan pribadi dengan disertai pemandu dari pihak pengelola untuk mempermudah dalam berwisata di Taman Wisata Mekarsari, dan disertai peta, daftar harga, dan harga paket wisata. Komunikasi yang baik antara karyawan dengan konsumen memiliki tingkat kepentingan sebesar 71 persen. Hal ini dikarenakan kemampuan karyawan dalam berkomunikasi dengan pengunjung sangat mutlak dibutuhkan, karena dengan kemampuan karyawan dalam menjelaskan Taman Wisata Mekarsari kepada pengunjung sangat membantu lebih jelas
mengenai paket-paket wisata yang ditawarkan. Kemampuan berkomunikasi yang baik dapat dilihat dari berbicara yang lancar terhadap pengunjung, bahasa tubuh dan raut muka yang menarik untuk dimengerti oleh pengunjung. 4.5 Implikasi Manajerial Karakteristik konsumen yang berkunjung ke Tanam Wisata Mekarsari sangat beragam dan memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap jasa yang ditawarkan pihak pengelola. Semakin beragamnya keinginan pengunjung yang berkunjung ke TWM ini akan memungkinkan pihak pengelola dapat mengambil hal-hal penting untuk memberikan kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh pengunjung dan dapat merencanakan strategi pemasaran yang lebih tepat dan efektif. Konsumen merupakan aspek penting dalam pemasaran yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan dapat mengetahui apa yang konsumen inginkan dalam berwisata. Pada penelitian ini diperoleh masalah yang harus diperbaiki oleh perusahaan yaitu dalam atribut-atribut yang disajikan masih kurang puas dirasakan oleh pengunjung yang berkunjung ke TWM dan harus segera diperbaiki oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut Fasilitas permainan yang masih kurang memadai, untuk mengatasinya perusahaan dapat lebih meningkatkan atau menambahkan fasilitas-fasilitas permainan yang lebih unik dan kreatif seperti wahana permainan yang bertemakan IPTEK atau kereta gantung agar pengunjung yang berkunjung dapat melihat dari atas dan menikmati keindahan alam yang ditawarkan oleh perusahaan dimana agrowisata lain belum ada. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk pengunjung yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari bertambah banyak dan dapat menikmati beragam wahana permainan yang ada di TWM serta membuat pengunjung merasa nyaman selama berwisata di TWM. Kenyamanan yang dirasakan oleh pengunjung, dalam hal ini menyangkut kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan harus selalu menjadi perhatian pihak pengelola, agar kenyamanan yang dirasakan konsumen tidak terganggu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memposisikan pembuangan sampah (tong sampah) di wahana-wahana permainan maupun di tempat-tempat seperti
musholah, kebun-kebun buah dan di sepanjang jalan, tidak terkecuali juga di kereta keliling yang sering membawa pengunjung berkeliling. Antrian yang panjang dalam melakukan transaksi dan antrian untuk masuk ke TWM serta antrian terhadap pengunjung yang telah menyelesaikan wisata terdapat antrian panjang di area danau yang mengantri untuk kembali dengan menggunakan kereta keliling. Perusahaan dalam hal ini harus dan dapat melatih karyawan atau menambah karyawan untuk membantu meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung yang banyak supaya tidak terjadi antrian panjang dan dengan menambahkan fasilitas kereta keliling tambahan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Strategi pemasaran yang dilaksanakan Taman Wisata Mekarsari yaitu segmentation, targeting dan positioning serta bauran pemasaran 7P (product, price, promotion, place, people, procces, physical evidence) yang diterapkan oleh perusahaan sangat sesuai. Strategi pemasaran perusahaan tersebut sangat efektif dalam mendatangkan konsumen baik muda, remaja maupun orang tua dan institusi seperti SD, SLTP serta Perguruan Tinggi untuk berkunjung ke TWM. 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui karakteristik konsumen Taman Wisata Mekarsari yang sesuai dengan apa yang menjadi Segmentation, Targeting, dan Positioning perusahaan yaitu, responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari yaitu dengan rata-rata usia dibawah 40 tahun dan memiliki tingkat pendidikan D3-S1. Memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta dan berpendapatan lebih dari 2.700.000 sebesar 42 persen. 3. Preferensi konsumen yang dikaitkan dengan bauran pemasaran yaitu a. Responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari lebih menyukai berkunjung pada saat hari libur dan berkunjung bersama keluarga. Objek wisata yang sering dikunjungi dan menjadi favorit oleh responden adalah wahana petik buah dan wahana permainan seperti out bond. b. Responden yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari merasa sangat senang dan terhibur dengan pelayanan dan fasilitas pendukung yang diberikan oleh perusahaan. 4. Kesesuaian strategi pemasaran dan bauran pemasaran terhadap karakteristik dan preferensi konsumen sebagai berikut : a. PT Mekar Unggul Sari telah melaksanakan strategi pemasaran yang sesuai, yaitu membagi segmen pasar yang mengutamakan individu maupun kelompok baik muda, remaja, dan orang tua, serta yang sudah bekerja.
b. Tujuan utama responden berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari adalah hanya untuk berekreasi/bermain. Karena hal tersebut tidak lepas dari bauran pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan yaitu produk, yang dimana produk dari perusahaan tersebut mengutamakan edukasi dan rekreasi c. Bauran strategi pemasaran yang telah sesuai dijalankan dengan baik oleh perusahaan yaitu sumber daya manusia (people) yang berkualitas, karena yang responden harapkan adalah kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan terhadap responden dan perusahaan telah menerapkan strategi (people) tersebut dengan baik. d. Proses yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan pelayanan akhir yang baik dan berkualitas berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh responden. Hal ini dikarenakan kecepatan karyawan merupakan kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh para responden. B. Saran Beberapa saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk dapat memperbaiki kinerja perusahaan untuk lebih baik, yaitu : 1. Pihak perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan terhadap responden, dalam hal ini untuk bisa mengatasi masalah mengenai antrian yang panjang, karena salah satu faktor penting dalam memajukan perusahaan adalah pelayanan yang memuaskan bagi konsumen dan keefektivitasan dalam melakukan pekerjaan. 2. Perlunya perusahaan untuk menambah fasilitas wahana permainan yang belum ada di agrowisata lain yang berbasis pendidikan tanaman buah seperti wahana permainan yang mengutamakan IPTEK khususnya pengetahuan akan tanaman buah nusantara dan dunia, serta kereta gantung untuk menikmati keindahan alam TWM dari atas untuk lebih menarik responden agar lebih sering dan lebih banyak yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari. 3. Lingkungan yang bersih akan membuat konsumen merasa nyaman saat berkunjung, oleh karena itu perusahaan perlu meningkatkan atau menambah tempat pembuangan sampah di sekitar jalan, wahana permainan atau kebun buah, dilokasi danau dan di sarana transfortasi kereta keliling.
DAFTAR PUSTAKA Afiana, Nawang. 2006. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur). Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Boyd, Harper W.Jr; Orville C. Walker Jr, Jean-Claude Larrreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jilid 1 Edisi Kedua. Erlangga . Jakarta. Engel.J.F; Martin R. Warshaw, Thomas C. Kinnear. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Edisi Keenam Jilid 1. Binaputra. Jakarta Fitriyana, D. 2009. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Dan Preferensi Konsumen Terhadap Objek Wisata Pemancingan ”Fishing Valley”. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Handoko, T H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Harahap, H. 2006. Analisis Prioritas Strategi Bauran pemasaran pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor. Skripsi pada Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Iksan, K. 2009. Pengertian Pariwisata. http://khairuliksan.blogspot.com. Diakses bulan Oktober 2009. Kasali, R. 2007. Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi Targeting Positioning. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kotler, P.1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perancanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid 1, Prenhalindo. Jakarta. and G. Amstrong. 1997. Dasar – Dasar Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT. Prenhalindo. Jakarta 2000. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. PT Indeks. Jakarta 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. PT Prenhalindo. Jakarta 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
Lestari, A I. 2009. Analisis Strategi Pemasaran pada Wisata Mancing Fishing Valley Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Masang, L. 2006. Strategi Pengembangan Agrowisata Obat Tradisional Taman Sringanis, Bogor. Skripsi pada Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Nicholson, W. 2001. Teori Ekonomi Makro : Prinsip Dasar dan Pengembangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Pratama, P. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Buah Stroberi Vin’s Berry Park Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua-Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rahayu, N. 2006. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Wana Wisata Curug Nangka, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Saladin, D. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. CV. Linda Karya. Bandung Supranto, 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta. Jakarta Tjiptono, F, 1997. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. PT Andi. Yogyakarta. 2005. Pemasaran Jasa. Penerbit Bayumedia Publishing, Malang. Umar, H. 2003. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Lampiran 1. Rencana Pengumpulan Data dan Informasi serta Alat Analisis yang digunakan. No Tujuan 1
2
Mengidentifikasi strategis pemasaran yang dijalankan oleh PT. MUS Menganalisis apa yang mempengaruhi preferensi konsumen untuk berkunjung ke PT. MUS
3
Mengetahui karakteristik konsumen yang berkunjung ke PT. MUS
4
Menganalisis gap/kesenjangan konsumen yang berkunjung ke PT. MUS
Data dan Informasi yang Dibutuhkan Data dan Informasi pemasaran yang dilakukan Data dan informasi dari konsumen yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari Data dan informasi dari karakteristik pengunjung
Data dan informasi mengenai gap pengunjung
Alat Pengumpulan
Teknis Analisis
Langsung dari pemilik
wawancara
Langsung dari pengunjung
Kuesioner dan melakukan wawancara
Data Primer dan Data sekunder Analisis deskriptif
Langusng dari pengunjung
Kuesioner dan wawancara
Analisis deskriptif
Langsung dari pengunjung
Kuesioner dan wawancara
Analisis deskriptif
Sumber
Kesimpulan Mengetahui informasi pemasaran yang dilakukan Mengetahui informasi mengenai preferensi konsumen yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari Mengetahui informasi mengenai karakteristik konsumen yang berkunjung ke taman wisata mekarsari Mengetahui gap pengunjung taman wisata mekarsari
Lampiran 2. Struktur Organisasi PT Mekar Unggul Sari
Lampiran 3. Mekarsari Zoning Map
Keterangan : Family Walk Zone 1. Graha Krida Sari (information center) 2. Garden Center 3. Taman Paradiso 4. Kebun Keluarga 5. Teater Dewi Sri 6. Menara Pandang Central Park 1. Plaza Air Mancur 2. Bangunan Air Terjun 3. Taman Air Terjun 4. Camp Park Green Land Zone 1. Nursery 2. Kebun Wisata Melon 3. Saung Adem 4. Taman Konservasi Rusa Water Zone 1. Taman Lotus 2. Taman Rekreasi Kelapa 3. Lakeside Camp Park 4. Danau Cipicung
7. Lembah Bermain 8. Country Side 9. Danau Wiratama 10. The Port (wisata kanal) 11. Toko Buah dan Souvenir Mediteran Exotic Zone 1. Taman Mediteran + Oasis 2. Kebun Tanaman Langka 3. Rumah Pohon Leo 4. Wisata Bersepeda 5. Kebun Wisata Salak 6. Taman Air 7. Taman Ziarah Makam Panjang 8. Kebun Wisata Belimbing 5. Pulau Mekarsari (my island) 6. Sabut Kelapa Outbond 7. Wisata Perahu 8. Permainan Air
Lampiran 4. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN Terima kasih atas partisipasi Anda menjadi salah satu responden dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Nama saya Chandra Purnama (H24066030), mahasiswa Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, pada saat ini sedang melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Kesesuaian Strategi Pemasaran Terhadap Preferensi Konsumen Taman Wisata Mekarsari“. Kami sangat menghargai kejujuran Anda dalam mengisi kuesioner ini. Kami menjamin kerahasiaan Anda terkait dengan kuesioner. Hasil survey ini hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan pendidikan bukan untuk tujuan komersial.
IDENTITAS RESPONDEN Nama Jenis Kelamin Usia Status Asal (Bogor, Jakarta dll ) : Pendidikan Terakhir
: : a. Laki – laki : a. 17 – 23 tahun b. 24 – 30 tahun : a. Menikah
: a. SD/SLTP b. SMU/SMK c. Diploma Pekerjaan : a. Mahasiswa b. Pelajar c. Pegawai Swasta d. Wiraswasta Rata – rata pendapatan keluarga/RT Anda per bulan : a. < Rp 900.000 b. Rp 900.000 – Rp 1.800.000 c. Rp 1.800.000 – Rp 2.700.000 d. > Rp 2.700.000
b. Perempuan c. 31 – 40 tahun d. > 40 tahun b. Belum menikah d. S1 e. S2 f. S3 e. PNS f. Pedagang g. Petani h.Lain – lain .........
Petunjuk : Isilah/berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini. 1. Tempat-tempat wisata seperti apa yang paling anda cari ? a. Keindahan alam dan lingkungan yang masih alami b. Pendidikan Pertanian c. Mendukung konservasi lingkungan d. Kebudayaan masyarakat setempat e. Kelengkapan sarana dan prasarana penunjang f. Harga paket wisata yang ditawarkan 2. Tempat-tempat wisata seperti apa yang sering anda kunjungi ? a. Pemandangan alam yang indah d. Ada unsur pengetahuan/pembelajaran b. Fasilitas yang lengkap e. Ada unsur petualangan c. Suasana yang nyaman 3. Manfaat utama apa yang Anda cari dari kegiatan yang Anda pilih ? a. Kesehatan c. Keindahan alam e. Menambah Ketrampilan/kreatif b. Hiburan d. Menambah Pengetahuan f. Ada unsur petualangan
Lanjutan Lampiran 4. 4. Tujuan utama apa yang Anda cari dari kegiatan yang Anda pilih ? a. Menikmati keindahan d. Menambah Pengetahuan b. Rekreasi e. Mencari Petualangan c. Mengisi waktu luang/waktu libur 5. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi? a. Lokasi yang mudah dijangkau c. Harga e. Keindahan alam b. Kenyamanan d. Pelayanan f. Fasilitas 6. Hal-hal apa yang membuat Anda pertama kali untuk mencoba berkunjung ke wisata yang Anda pilih ? a. Lokasi yang mudah dijangkau d. Objek wisata yang terkenal b. Dekat dengan tempat tinggal e. Nyaman c. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya ………… 7. Berapa besar rata-rata yang Anda keluarkan selama berkunjung ke tempat wisata yang Anda kunjungi ? a. < 100.000 c. 150.000 – 200.000 e. > 250.000 b. 100.000 – 150.000 d. 200.000 – 250.000 8. Pada umumnya dari media seperti apa anda mengetahui tempat-tempat wisata yang sering anda kunjungi ? a. Media elektonik (televisi dan radio) c. Papan reklame b. Media cetak (koran, majalah, dsb) d. Spanduk 9. Ketika dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata, apakah Taman Wisata Mekarsari termasuk yang menjadi prioritas Anda ? a. Ya b. Tidak 10. Dari mana Anda tahu tentang Taman Wisata Mekarsari ? a. Media Elektronik (Televisi dan Radio) d. Guru atau Dosen b. Media Massa (koran, majalah, dsb) e. Papan Reklame c. Keluarga atau teman f. Lainnya............... 11. Tujuan utama Anda berkunjung ke Taman Wisata mekarsari ? a. Memetik buah d. Rekreasi b. Menikmati keindahan e. Lainnya ............... c. Mengisi waktu luang/waktu libur 12. Jika Anda mendengar/melihat promosi mengenai Taman Wisata Mekarsari, maka yang menjadi perhatian Anda adalah : a. Pemandangan yang indah dengan buah-buahan yang segar d. Fasilitas b. Suasana yang segar dan santai e. Harga c. Pelayanan yang ramah 13. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam memilih Taman Wisata Mekarsari ? a. Lokasi yang mudah dijangkau c. Harga e. Keindahan alam b. Kenyamanan d. Pelayanan f. Fasilitas 14. Hal-hal apa yang membuat Anda pertama kali untuk mencoba berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. Lokasi yang mudah dijangkau d. Objek wisata yang terkenal b. Dekat dengan tempat tinggal e. Nyaman c. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya ……… 15. Bagaimana Anda memutuskan untuk mengunjungi Taman Wisata Mekarsari ? a. Terencana dengan mencari informasi terlebih dahulu tentang Taman Wisata Mekarsari b. Tidak terencana 16. Siapakah yang mempengaruhi Anda untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. Diri sendiri c. Keluarga e. Lainnya........... b. Teman d. Media Iklan
Lanjutan Lampiran 4. 17. Bersama siapakah biasanya Anda berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. Sendiri c. Teman-teman pribadi e. Rekan-rekan kerja b. Keluarga d. Pasangan f. Tetangga 18. Berapa kali Anda berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. Pertama kali c. 3 kali e. lebih dari 4 kali b. 2 kali d. 4 kali 19. Kapan anda berkunjung ke Taman Wisata mekarsari ? a. Week end b. Week day 20. Berapa besar rata-rata yang Anda keluarkan selama berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. < 100.000 c. 150.000 – 200.000 e. > 250.000 b. 100.000 – 150.000 d. 200.000 – 250.000 21. Objek apa yang Anda kunjungi selama berada di Taman Wisata Mekarsari ? a. Wahana petik buah e. Pusat bibit (Garden center) b. Kebun Keluarga (family garden) c. Wisata alam/outbond (flying fox, jembatan gantung) d. Wahana bermain (balon air, banana boat dll) 22. Kegiatan apa saja yang Anda lakukan selama berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. Petik buah c. Foto-foto e. Outbond g. Lainnya......... b. Rekreasi d. Bermain f. Makan 23. Apakah Anda merasa puas setelah berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? a. Sangat puas c. Biasa saja e. Sangat tidak puas b. Puas d. Tidak puas 24. Alasan Anda Puas ? a. Menghilangkan kepenatan/kejenuhan setalah bekerja sehari-hari b. Mengakrabkan keluarga/hubungan dengan rekan kerja/tetangga c. Memuaskan keingintahuan (pengetahuan dan keterampilan) d. Memuaskan petualangan e. Lainnya ....... 25. Alasan anda tidak puas ? a. Fasilitas yang kurang memadai b. Pelayanan kurang ramah c. Keamanan d. Kenyamanan (kebersihan lingkungan,dll) e. Lainnya ...... 26. Apakah anda ingin kembali rekreasi ke Taman Wisata mekarsari ? a. Ya b. Tidak 27. Setelah Anda berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari, apakah Anda menyarankan untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari kepada orang lain ? a. Ya b. Tidak 28. Menurut Anda, apa keunggulan Taman Wisata Mekarsari dibandingkan dengan objek wisata sejenis ? a. Lokasi yang mudah dijangkau e.Keindahan alam b. Harga f. Pelayanan c. Keamanan dan Kenyamanan g.Lainnya...................... d. Fasilitas yang lengkap 29. Jika harga tiket masuk Taman Wisata Mekarsari mengalami kenaikan, maka Anda ? a. Akan tetap mengunjungi Taman Wisata Mekarsari b. Tidak akan mengunjungi kembali Taman Wisata Mekarsari
Lanjutan Lampiran 4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Pertanyaan : Seberapa penting faktor – faktor di bawah ini mempengaruhi preferensi Anda untuk berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? Petunjuk : Mohon diisi dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Anda Ket : 5 = Sangat Penting (SP) 2 = Tidak Penting (TP) 4 = Penting (P) 1 = Sangat Tidak Penting (STP) 3 = Cukup Penting (CP)
No 1 2 3 4 5 6 1 2
1 2 3
4 5 6
1
2
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keandalan (Reliability) Kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan Kesesuaian pelayanan karyawan dengan janji yang ditawarkan Memberikan informasi seputar objek wisata dengan akurat Harga yang ditawarkan Konsep wisata yang sesuai dengan visi dan misi Waktu buka wisata Kesigapan (Responsiveness) Kecepatan karyawan melayani konsumen Kemampuan karyawan dalam mengatasi permasalahan yang dialami konsumen Keyakinan atau Jaminan (Assurance) Keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani konsumen Keramahan dan perhatian karyawan dalam menerima keluhan konsumen Pengetahuan dan kecakapan karyawan dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh konsumen Perasaan aman yang dirasakan konsumen selama berada di Taman Wisata Mekarsari Kenyamanan yang dirasakan konsumen selama berwisata Citra atau image Taman Wisata Mekarsari yang baik di masyarakat Berwujud (Tangibles) Fasilitas utama Taman Wisata Mekarsari yang memadai : a. Wahana Petik Buah b. Wahana Family Garden c. Wahana Garden Center Fasilitas tambahan a. b. c.
Kereta Keliling Wahana Bermain(Banana Boat, Balon air) Lapangan buat Kamping
SP
Tingkat Kepentingan P CP TP
STP
d. e. f. 3
4
5 6 7 8 1 2 3 4
Menara Pandang Wisata alam (flying fox, jembatan gantung, tali temali, outbond) Pemancingan
Sarana pendukung yang memadai a. Tempat Parkir b. Mushola c. Toilet d. Tempat Sampah Tersedia media informasi yang lengkap dan informatif seperti : a. Brosur,leaflet b. Spanduk c. Papan pengumuman d. Majalah dinding e. Daftar harga Penampilan karyawan yang rapi, bersih dan menarik Akses jalan menuju ke Taman Wisata Mekarsari Kebersihan dan kerapihan lingkungan Layout dan peralatan yang baik Perhatian (Empathy) Keberadaan dan manfaat kotak saran Tersedianya pengambilan uang (ATM) Komunikasi yang baik antara karyawan dengan konsumen Taman Wisata Mekarsari selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan konsumen
Pengalaman yang paling berkesan selama anda berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari ? ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………..……………………………………………………… …………………..…………………………………………………………………………………… ………………………. TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN ANDA MENGISI KUESIONER INI Tanda Tangan