ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. BUMI LAKSAMANA JAYA DI BENGKALIS, RIAU Mellany Febryantini, Engkos Achmad Kuncoro Universitas Bina Nusantara, Jakarta
[email protected],
[email protected]
Abstrak
PT. Bumi Laksamana Jaya adalah perusahaan milik BUMD Kabupaten Bengkalis yang khususnya bergerak pada industri kontraktor. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode problem solving. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Peneletian ini dilakukan melalui kuesioner dan wawancara terhadap pihak-pihak di dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam menganalisis data, terdapat tiga tahapan yang digunakan yaitu tahap input yang menggunakan matriks IFE dan EFE, kemudian tahap pencocokan yang menggunakan matriks SWOT, IE dan Grand Strategy, dan pada tahap akhir menggunakan tahap keputusan yaitu matriks QSPM. Hasil studi ini menunjukkan bahwa strategi yang dipilih adalah strategi penetrasi pasar.
Kata Kunci: Strategi Bisnis Abstract PT. Bumi Laksamana Jaya is enterprises owned by Kabupaten Bengkalis that especially in the field of contracting. The purpose of this study is to find the right strategy for the company. The method used in this study is problem solving method. The intensive search was conducted through questionnaires and interviews with the peoples in the company concerned. In analyzing the data, there are three stages that we use that is input stage using IFE and EFE matrix, then the matching stage using the SWOT matrix, IE and Grand Strategy, and the final stage is to use the matrix
QSPM decision stage. The results of this study indicate that the chosen strategy is market penetration strategy.
Keywords: Business Strategy
PENDAHULUAN Perkembangan industri kontraktor pada beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang dilakukan oleh BUMN, ditemukan fakta bahwa pertumbuhan sektor konstruksi diperkirakan dapat mencapai 10% - 15% seiring program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga 2025. Hingga saat ini rata-rata pertumbuhan sektor tersebut per tahun mencapai 7% - 8%. Dari keadaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa industri kontraktor merupakan salah satu industri yang menjanjikan hingga 10 tahun kedepan. Ditambah lagi dengan adanya dukungan dari pemerintah yang mendorong sinergi antara kontraktor kecil, menengah, dan besar untuk menggarap proyek-proyek tersebut. Selain itu, dengan akan diadakannya ACFTA pada tahun 2015 dimana akan dibentuk suatu kawasan perdagangan bebas di antara anggota-anggota ASEAN dan Cina, membuat industri kontraktor akan menjadi pusat perhatian investor dari luar negeri. Dengan adanya pasar bebas, maka akses yang dimiliki oleh investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia akan sangat besar. Hal ini didukung dengan bukti jumlah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dimana hingga saat ini, di Indonesia, terdapat sekitar 180.000 unit usaha. Tentunya dengan jumlah unit usaha yang sangat banyak ini, persaingan antar masing-masing perusahaan yang bergerak di industri kontraktor tersebut pastinya sangatlah tinggi. Industri kontraktor itu sendiri adalah industri yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi dapat didefinisikan sebagai layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, danlayanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Melihat dari banyaknya lini bisnis yang ada pada sebuah industri kontraktor, maka dapat dipastikan hal ini akan menjadi fokus utama persaingan. Semakin lengkap lini bisnis pada sebuah perusahaan yang bergerak di industri kontraktor, maka semakin tinggi pula daya saing yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. PT Bumi Laksamana Jaya adalah perusahaan yang bergerak pada industri kontraktor, beralamat di Jalan Pahlawan no 15, Bengkalis, Riau, Sumatera Barat, perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2001 ini memang memiliki posisi yang cukup kuat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, persaingan dari perusahaan-perusahaan baru pun mulai bermunculan dan membuat perusahaan merasa posisi mereka di pasar mulai tidak stabil. Dari hasil wawancara pada 13 November 2013 (18.05 WIB) kepada Bapak Afnan Sandi HS selaku manajer keuangan, dikutip hasil wawancara sebagai berikut:
“..kita emang punya satu kelemahan utama.. yang paling parah ya kerugian yang dialami perusahaan dari hasil akumulasi kerugian financial yang di derita di masa lalu. Untuk alasan kerugian, kita ga bisa kasih tau karena itu rahasia perusahaan..” Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki satu kelemahan utama yaitu adanya akumulasi kerugian berbentuk financial sebesar 27,5% di masa lalu. Selain itu, dikaitkan dengan akan disahkannya ACFTA pada tahun 2015, pihak perusahaan juga mengakui bahwa hingga saat ini, perusahaan belum mendapatkan pengesahan standarisasi internasional atau ISO. Hal ini juga membuat banyak client yang merasa kurang percaya terhadap PT Bumi Laksamana Jaya. Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna memberikan rekomendasi strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan sehingga nantinya diharapkan perusahaan dapat memperkuat daya saing di pasar.
TUJUAN Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1.
Untuk menganalisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dan lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman PT. Bumi Laksamana Jaya untuk menetapkan strategi perusahaan yang tepat.
2.
Untuk menguraikan alternatif strategi yang dapat menjadi pilihan dilihat dari hasil Matriks SWOT, IE, dan Grand Strategy.
3.
Untuk memberikan rekomendasi strategi yang paling tepat untuk diterapkan oleh perusahaan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis.
METODE PENELITIAN Metdode analisis yang diguanakan untuk melakukan penelitian mengenai strategi bisnis pada PT. Bumi Laksamana Jaya adalah analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan dengan menganalisis identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perushaan yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman dari lingkungannya. Teknik perumusan strategi bisnis dilakukan ke dalam hasil Matriks SWOT, Matriks IE, Matrix Grand strategy yang kemudian dilanjutkan ke dalam QSPM untuk merumuskan strategi akhir yang dianjurkan untuk perusahaan. Untuk melakukan pembobotan pada matriks IFE, Matriks EFE dan Matriks CPM digunakan software expert choice. Expert choice menggunakan metode pairwise comparison (perbandingan berpasangan) untuk pembobotan. Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi suatu kerangka kerja pembuatan keputusan yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Dimana lebih jelasnya pada gambar sebagai berikut: Tahap 1 : Tahap Masukan Matriks EFE
Matriks IFE
Matriks CPM
Tahap 2 : Tahap Pencocokan Matriks SWOT
Matriks IE
Matriks Grand Strategy
Tahap 3 : Tahap Keputusan Matriks QSPM Sumber: David, Fred (2009:324)
HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan diketahui berdasarkan hasil kuesioner untuk pengumpulan data. Kemudian tahap pertama yang dilakukan adalah mengolah data denegan menggunakan Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks CPM. Tahap kedua adalag melakukan analisis dengan menggunakan Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy. Pada tahap ketiga yaitu pengambilan keputusan yang digunakan adalah Matriks QSPM.
Tabel 1 Matriks IFE PT. Bumi Laksamana Jaya
Faktor-faktor Internal Utama Kekuatan 1 Penerapan manajemen mutu dalam perusahaan
Bobot
Peringkat
Total
0.2
3
0.6
2
0.187
3
0.561
Memiliki proyek pembangunan wisata air satu-satunya di Bengkalis
3
Sudah menjalankan CSR secara periodik
0.15
3
0.45
4
Modal/aset yang besar
0.117
4
0.468
5
Mempunyai lini bisnis yang banyak
0.093
3
0.279
Kelemahan 1
Akumulasi kerugian di masa lalu
0.069
1
0.069
2
Status BUMD yang membuat perusahaan kurang fleksibel
0.049
1
0.049
3
Belum ada ISO
0.039
2
0.078
4
Sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan
0.031
1
0.031
0.025
2
0.05
kualifikasinya 5
Biaya perawatan peralatan yang mahal
Total
1.000
2.635
Tabel 2 Matriks EFE PT. Bumi Laksamana Jaya
Faktor-faktor Eksternal Utama
Bobot
Peringkat
Total
Dukungan Pemegang Saham (Pemerintah Kabupaten
0.278
3
0.834
0.198
3
0.594
Peluang 1
Bengkalis) 2
Memiliki relasi yang baik dengan berbagai perusahaan baik swasta dan BUMD/BUMN lainnya
3
Tidak ada bisnis subtitusi di Kabupaten Bengkalis
0.144
3
0.432
4
Perekonomian di Pulau Sumatera cenderung lebih stabil
0.103
4
0.412
0.077
3
0.231
dibanding pulau-pulau lain di Indonesia 5
Sumber daya alam Kabupaten Bengkalis yang relatif kaya dari Migas maupun hayati
Ancaman 1
Inflasi
0.061
2
0.122
2
Pengaruh isu politik terhadap kepemimpinan perusahaan
0.051
1
0.051
3
Jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis yang relatif sedikit
0.036
1
0.036
4
Pesaing-pesaing di bisnis yang di masuki dalam industri
0.028
1
0.028
0.024
2
0.048
sejenis 5
Seringnya terjadi sengketa tanah di Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Sumatera Jumlah
1.000
2.788
Tabel 3 Matriks CPM PT. Bumi Laksamana Jaya
Faktor
Bobot
PT. Bumi Laksamana Jaya Rating Skor 3 0.699
Sistem 0.233 kerjasama Kualitas 0.194 3 produk Daya saing 0.153 4 harga Loyalitas 0.108 4 konsumen Pangsa pasar 0.089 3 Distribusi 0.069 3 penjualan Kapasitas 0.052 3 produksi Brand yang 0.043 3 sudah dikenal Sistem 0.031 2 persediaan Promosi 0.027 1 produk Total 1 Sumber: Hasil Pengolahan Data
PT. Bukitapit Bumi Persada Rating Skor 4 0.932
CV. Borobudur Rating 3
Skor 0.699
0.582
4
0.776
2
0.388
0.612
3
0.459
4
0.612
0.432
4
0.432
3
0.324
0.267 0.207
4 3
0.356 0.207
3 4
0.267 0.276
0.156
3
0.156
3
0.156
0.129
3
0.129
3
0.129
0.062
3
0.093
3
0.093
0.027
3
0.081
1
0.027
3.173
3.621
2.971
Tabel 4 Matriks SWOT PT. Bumi Laksamana Jaya
1. 2.
3. 4. 5.
Kekuatan Penerapan manajemen mutu dalam perusahaan Memiliki proyek pembangunan wisata air satu-satunya di Bengkalis Sudah menjalankan CSR secara periodik Modal/aset yang besar Mempunyai lini bisnis yang banyak
1. 2.
3. 4.
5.
Kelemahan Akumulasi kerugian di masa lalu Status BUMD yang membuat perusahaan kurang fleksibel Belum ada ISO Sumber Daya Manusia yang masih perlu ditingkatkan kualifikasinya Biaya perawatan peralatan yang mahal
1. 2.
3. 4.
5.
1. 2.
3.
4.
5.
Peluang Dukungan pemegang saham Memiliki relasi yang baik dengan berbagai perusahaan baik swasta & BUMD/BUMN lainnya Tidak ada bisnis subtitusi di Kabupaten Bengkalis Perekonomian di Pulau Sumatera cenderung lebih stabil dibanding pulau-pulau lain di Indonesia Sumber daya alam Kabupaten Bengkalis yang relatif kaya Migas maupun Hayati Ancaman Inflasi Pengaruh isu politik terhadap kepemimpinan perusahaan Jumlah warga Kabupaten Bengkalis yang relatif sedikit Pesaing-pesaing baru di bisnis yang dimasuki dalam industri sejenis Seringnya terjadi sengketa tanah di Indonesia, tidak terkecuali wilayah Sumatera
1.(S4,O5) Mengembangkan produk dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam Bengkalis 2.(S2,O4) Mempromosikan wahana wisata air milik PT. BLJ dengan intensif dan besar-besaran
1.(S3,T2) Melaksanakan lebih banyak CSR untuk mengahapus isu terhadap perusahaan
1.(W1,O2) Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk mengembangkan wisata air milik PT. BLJ 2.(W3,O2) Mengekspos CSR yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan image baik bagi perusahaan
1.(T1,W5) Mengurangi biaya-biaya yang sekiranya tidak begitu diperlukan
2.(S2,S4,T4) Melakukan merger atau mengambil alih di antara pesaing
Gambar 1 Matriks IE PT. Bumi Laksamana Jaya
2.635 4.0
3.0
2.0
1.0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
3.0
2.788 2.0
1.0
Pada Matriks IE perusahaan berada di kuadran sel V, dimana strategi yang harus dijalankan perusahaan adalah mempertahankan dan memelihara (hold and maintain), yang terdiri dari strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan integrasi horizontal.
Pada Matriks Grand Strategy perusahaan berada di Kuadran II, dengan kondisi pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi bersaing yang lemah. Strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada di Kuadran II adalah strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi, dan likuidasi.
Tabel 5 Alternatif Strategi PT. Bumi Laksamana Jaya Alternatif strategi Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Integrasi Horizontal Penghematan Pengembangan Pasar Divestasi Likuidasi
Metode Pencocokan Matrix SWOT, IE, Grand Strategy Matrix SWOT, IE, Grand Strategy Matrix SWOT, IE, Grand Strategy Matrix SWOT Matrix Grand Strategy Matrix Grand Strategy Matrix Grand Strategy
Frekuensi 5 4 3 1 1 1 1
Tabel 6 Matriks QSPM PT. Bumi Laksamana Jaya Faktor Utama
Kekuatan Penerapan manajemen mutu dalam perusahaan Memiliki proyek pembangunan wisata air satu-satunya di Bengkalis Sudah menjalankan CSR secara periodik Modal atau aset yang besar Mempunyai lini bisnis yang banyak Kelemahan Akumulasi kerugian di masa lalu Status BUMD yang membuat perusahaan kurang fleksibel Belum ada ISO Sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan kualifikasinya Biaya perawatan peralatan yang mahal Peluang Dukungan Pemegang Saham (Pemerintah Kabupaten Bengkalis) Memiliki relasi yang baik dengan berbagai perusahaan baik swasta dan BUMD/BUMN lainnya Tidak ada bisnis subtitusi di Kabupaten Bengkalis Perekonomian di Pulau Sumatera cenderung lebih stabil dibanding pulau-pulau lain di Indonesia Sumber daya alam Kabupaten
Bobot
Penetrasi Pasar
Pengembangan Produk AS TAS
AS
TAS
0.2
4
0.8
3
0.187
4
0.748
0.15
4
0.117 0.093
Integrasi Horizontal AS
TAS
0.6
3
0.6
3
0.561
2
0.374
0.6
2
0.3
2
0.3
3 3
0.351 0.279
3 4
0.351 0.372
3 3
0.351 0.279
0.069 0.049
1 1
0.069 0.049
1 1
0.069 0.049
1 1
0.069 0.049
0.039 0.031
1 1
0.039 0.031
3 2
0.117 0.062
1 1
0.039 0.031
0.025
1
0.025
3
0.075
2
0.05
0.278
4
1.112
4
1.112
3
0.834
0.198
4
0.792
3
0.594
1
0.198
0.144
4
0.576
3
0.432
3
0.432
0.103
3
0.309
1
0.103
1
0.103
0.077
4
0.308
3
0.231
1
0.077
Bengkalis yang relatif kaya dari Migas maupun hayati Ancaman Inflasi 0.061 Pengaruh isu politik terhadap 0.051 kepemimpinan perusahaan Jumlah penduduk Kabupaten 0.036 Bengkalis yang relatif sedikit Pesaing-pesaing di bisnis yang di 0.028 masuki dalam industri sejenis Seringnya terjadi sengketa tanah di 0.024 Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Sumatera Total Sumber: Hasil Pengolahan Data
1 1
0.061 0.051
1 1
0.061 0.051
1 2
0.061 0.102
1
0.036
2
0.072
2
0.072
2
0.056
3
0.084
3
0.084
1
0.024
1
0.024
1
0.024
6.316
5.32
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1.
Kekuatan pada PT. Bumi Laksamana Jaya adalah berupa penerapan manajemen mutu dalam perusahaan, memiliki proyek pembangunan air satu-satunya di Bengkalis, sudah menjalankan program CSR secara periodik, modal atau aset yang besar, dan mempunyai lini bisnis yang banyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perusahaan memiliki proyek pembangunan wisata air satu-satunya di Bengkalis merupakan kekuatan yang paling besar yang mempengaruhi faktor internal persahaan. Sedangkan peluang pada PT. Bumi Laksamana Jaya menurut hasil penelitian yang dilakukan adalah dukungan pemegang saham dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis, dimana perusahaan dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan alat-alat yang dimiliki oleh perusahaan.
2.
Berdasarkan pada matriks-matriks yang telah digunakan pada tahap pencocokan, maka dapat diuraikan sebagai berikut: •
Berdasarkan hasil pengolahan data-data dan informasi menggunakan matriks SWOT dapat diketahui bahwa perusahaan sebaik menggunakan Strategi Pengembangan Produk, Strategi Penetrasi Pasar, Strategi Integrasi Horizontal, dan Strategi Penghematan.
•
Berdasarkan hasil pengolahan data Matriks IE diketahui bahwa alternatif strategi yang baik untuk PT. Bumi Laksamana Jaya adalah Strategi Penetrasi Pasar, Strategi Pengembangan Produk, dan Strategi Integrasi Horizontal.
•
Dari analisis Matriks Grand Strategy ditemukan bahwa posisi PT. Bumi Laksamana Jaya berada pada kuadran II dimana perusahaan berada pada posisi persaingan yang relatif kuat. Berdasarkan hal tersebut, strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadran II adalah Strategi Pengembangan Pasar, Strategi Penetrasi Pasar, Strategi
Pengembangan Produk, Strategi Integrasi Horizontal, Strategi
Divestasi, dan Strategi Likuidasi.
4.129
3.
Dilihat dari hasil analisis Matriks QSPM, strategi yang paling tepat untuk diterapkan oleh PT. Bumi Laksamana Jaya adalah Strategi Penetrasi Pasar yaitu strategi bisnis dimana perusahaan perlu melakukan promosi gencar-gencaran pada pasar saat ini.
DAFTAR PUSTAKA Bawono, R. Icuk. Manajemen Strategik Sektor Publik: Langkah Tepat Menuju Good Governance. Capps, J. Charles. & Glissmeyer, D. Michael. (2012). Extending The Competitive Profile Matrix Using Internal Factor Evaluation And External Factor Evaluation Matrix Concepts. David, Fred R. (2006). Manajemen Strategik. Jakarta: Salemba Empat. David, Fred R. (2009). Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Gofur Ahmad. (2012). Manajemen Talu. Jakarta: Grasindo. Guritno, Bambang. (2011). Pertumbuhan Sturktur Konstruksi. Retrieved November 2011 from, http://www.bumn.go.id/ Hendra Alianto. (2011). Analisis Proses Bisnis dan Penerapan Manajemen Strategis pada PT. Optik XYZ. John A. Parnell. (2010). .Strategic clarity, business strategy and performance. Jonathan Pugh, L. Jay Bourgeois III. (2011). Doing Strategy. Kirmanto, Djoko. (2011). Proyek Infrastruktur. Retrieved 23 November 2011, from industri.bisnis.com Kluyver, Cornelis A. De & John A. Pearce II. (2006) (2nd ed.). Strategy: A View From Top (An Executive Perspective). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc. Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Jakarta: PT Indeks. Mappigau, Palmarudi. & Esso, RSA. (2011). Analisis Strategi Pemasaran Telur Pada Peternakan Skala Besar di Kabupaten Sidrap. Michaelson, Gerald A. (2004). The Art of War for Managers. Jakarta: Interaksara. Musa Hubeis & Mukhamad Najib. (2008). Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Pearce II, John A dan Robinson, Richard (2008). Manajemen Strategis – Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer Satisfication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rangkuti. F (2006). Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ratio Penduduk Bengkalis. (2013). From, http://www.migas.bisbak.com Rina Astini dan Rizcky Adhiprasetyo. n/a. Strategi Bisnis pada PT. Wirapati Garuda Paksi. Robbins, Stephen P, Coulter, Mary. (2007). Manajemen. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks, Kelompok Gramedia. Robbins, Stephen P, Mary. (2004). Manajemen. Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia. Salusu. (2003). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Grasindo. Solihin, Ismail. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Weisheng Lu. n/a. .An improved SWOT approach for conducting strategic planning in the construction industry. Wheelen, Thomas L. & Hunger, J. David. (2004). Strategic Management and Business Policy. (9th ed.). New Jersey: Pearson Practice Hall. Xia Chan. (2012). .A SWOT Study of the Development Strategy pf Haier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises.
RIWAYAT PENULIS Mellany Febryantini lahir di kota Jakarta pada 3 Februari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Bisnis Manajemen pada tahun 2014.