JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
ISSN 2339-1723
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
Rumiris Siahaan, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian internal pada Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia Tebing Tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Objek penelitian pada peneitian ini adalah Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, didapat hasil bahwa sistem pengendalian internal pada Rumah Sakit Prima Indonesia Tebing Tinggi belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan bahwa semua staf dan karyawan beserta pimpinan masih menggunakan pengolahan data secara manual yang menyebabkan ketidakefisienan yang dapat mengurangi terjadinya kehilangan data akibat dokumen-dokumen berupa kertas hilang dan kurang akurat jika masih menggunakan sistem manual, juga tidak adanya keramahtamahan antara karyawan, perawat kepada pasien yang berada disana oleh karena itu Rumah Sakit ini kurang diminati oleh masyarakat.
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Internal, Sistem Informasi, Kas.
PENDAHULUAN Kesehatan adalah satu modal utama dalam melakukan aktivitas. Terlebih di Zaman penuh persaingan ini , manusia dituntut tampil prima agar mampu memenuhi tanggung jawabnya. Maka dari itu, tidaklah mengherankan bila saat ini, fasilitas kesehatan menjadi komponen penting dalam mendukung kebugaran tubuh. Seiring dengan berkembangnya erat teknologi informasi, penggunaan Komputer sebagai alat untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan bukanlah suatu hal yang baru, bahkan kini komputer digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Hampir di setiap bidang, komputer merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam menyelesaikan pekerjaan maupun untuk memperoleh informasi. Keakuratan dan kecepatan dalam memperoleh informasi adalah peran yang sangat penting terutama untuk para pengusaha dan untuk semua yang membutuhkannya. Rumah Sakit adalah salah satu bagian penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan, yang dalam pengelolaannya tidaklah semudah yang dibayangkan. Permasalahan yang dihadapi
Rumah Sakit adalah masalah pengolahan informasi obat-obatan untuk para pasien yang masih menggunakan obat generik. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah sistem pengendalian internal pada Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia Tebing Tinggi telah berjalan dengan baik? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian internal pada Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia Tebing Tinggi. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Istilah kata sistem berasal dari bahasa Yunani (sustema) yang memiliki arti suatu perusahaan bermacam-macam hal menjadi suatu keseluruhan dengan bagian-bagian yang tersusun dari dalam. Dalam suatusistem, masing-masing unit dan keseluruhannya sebagai kesatuan saling bergantung, saling menentukan dan membutuhkan. Menurut Jogiyanto H. M (1993), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
35 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukansuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Burch dan Strater (1972) dalam bukunya yang berjudul Information, suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau subsistemsubsistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai tujuan. 1. Elemen Sistem Jogiyanto HM (1999) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). a. Blok masukan (input block). Masukan (input) mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input merupakan metode - metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang berupa dokumen dokumen dasar. b. Blok model (model block) Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuksemua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok teknologi (technology block) Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalamsistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). e. Blok basis data (database block)
ISSN 2339-1723
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Sistem). f. Blok kendali (controls block) Mengendalikan sistem agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan – kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya) dengan merancang pengendalian untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan diatasi. 2. Karakteristik Sistem. Sistem mempunyai beberapa karakteristik diantaranya berupa: a. Komponen Sistem (System Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang memiliki arti saling bekerjasama dengan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan. b. Batasan Sistem (System Boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. c. Lingkungan Luar Sistem (System Environment) Lingkungan luar sistem adalah informasi di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. d. Penghubung Sistem (System Interface) Penghubung sistem merupakan media untuk menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya, sehingga dapat berintegrasi dan membentuk kesatuan. e. Masukan Sistem (System Input) Masukan dari sistem adalah data yang akan di prosesuntuk mendapatkan keluaran atau informasi. Masukan dapat berupa Maintenance Input atau Signal Input.
362 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
f. Keluaran Sistem (System Output) Keluaran dari sistem adalah data yang telah diolah,berguna dan dibutuhkan yaitu informasi. g. Pengolah Sistem (System Process) Suatu sistem mempunyai pengolahan sistem yang akan mengubah suatu masukan menjadi suatu kesatuan yang dibutuhkan. h. Sasaran Sistem (System Objective) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) dan sasaran (objective) yang menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Jadi, dari kutipan dan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah susunan yang teratur dari berbagai bagian-bagian atau kegiatan-kegiatan yang bergantung dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. 3. Klasifikasi sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah: a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan menusia adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan machine sistem. c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku dengan tingkah laku yang sudah banyak diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem terbuka
ISSN 2339-1723
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar. B. Pengertian Informasi Gordon B. Davis (1987) menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang. Bruch dan Strater dalam bukunya Information Systems Theory and Practice (1987) menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan data atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan. Data diolah melalui model proses tertentu menjadi informasi penerima kemudian menerima informasi yang dihasilkan, membuat keputusan dan melakukan tindakan yang kemudian akan menghasilkan data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input kemudian diproses kembali dan seterusnya membentuk suatu siklus yang disebut siklus informasi. Kualitas dari suatu informasi harus diperhatikan 4 (empat) hal berikut: 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahankesalahan atautidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat Waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi sebagai landasan pengambilan keputusan. 3. Relevan Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan ruanglingkup aktivitas penerima. 4. Lengkap Berarti derajat sampai seberapa jauh informasi menyertakan kejadian-kejadian atau objek-objek yang berhubungan. Nilai informasi (value of information) itu sendiri ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi akan dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif daripada biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. C. Pengertian Sistem Informasi Di dalam pengambilan keputusan, informasi merupakansuatu hal yang sangat penting. Informasi tersebut didapat melalui sistem
3 37 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
informasi atau disebut juga dengan processing system atau information processing system. Menurut Jogiyanto H.M (1999), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi memiliki kegiatan yang mencangkup: 1. Masukan (Input) Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan datauntuk diproses. 2. Proses Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai. 3. Keluaran (Output) Kegiatan untuk menghasilkan laporanlaporan dari proses tersebut. 4. Penyimpanan Suatu kegiatan untuk menyimpan atau mengamankan data. 5. Kontrol Suatu aktifitas untuk menjamin sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan Sistem Informasi adalah: a. Kegunaan Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil didalam organisasi. b. Ekonomis Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, mesin-mesin dan lain-lain harus menyumbangkan suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biayanya. c. Keandalan Output sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif. d. Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur danoperasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya dapat diikuti. e. Fleksibilitas Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan kepentingannya yang cukup beralasan dalam
ISSN 2339-1723
kondisi dimana sistem beroperasi dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi. Dari definisi dan keterangan diatas mengenai sistem informasi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Suatu kumpulan prosedur yang memproses, mengumpulkan, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dari suatu organisasi. 2. Suatu sistem buatan manusia yang berisi komponen dan organisasi yang bertujuan untuk menyediakan fungsi-fungsi operasional dan mendukung pembuatan keputusan manajemen dan menyediakan informasi untuk mengendalikan dan merencanakan kegiatan perusahaan. D. Sistem Penerimaan Kas Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Yang dimaksud erat hubungannya disini setiap unsur walaupun memiliki sifat-sifat sendiri antar satu unsur dengan unsur yang lain namun semua bagian mendukung tujuan yang sama. Jika suatu unsur tertentu tidak memberikan dukungan ke tujuan bersama maka bagian tersebut bukan bagian dari suatu sistem dan unsur-unsur tersebut tidak mungkin mencapai tujuannya (Goal). Tujuan ini yang di inginkan suatu perusahaan agar terjadi profit yang baik. Kas merupakan aktiva yang paling likuid, dalam arti sering berubah karena sebagian besar transaksi perusahaan berhubungan dengan kas. Kas merupakan alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dari pengertian diatas maka kas merupakan nilai uang kontan yang digunakan sebagai alat pertukaran atau pembayaran kebutuhan finansial yang mempunyai sifat yang paling tinggi tingkat likuiditasnya yang dalam neraca kas merupakan aktiva paling lancar dalam arti sering berubah. Tingkat likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajibannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan. Transaksi-transaksi
384 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
tersebut akan menimbulkan perputaran yang sering disebut dengan arus kas. E. Sistem informasi manajemen Suatu sistem penghasilan informasi yang mendukung manajer yang mewakili unit organisasi seperti suatu tingkatan manajemen atau suatu area fungsional. Tujuan sistem informasi manajemen adalah mengumpulkan dan memproses seluruh data yang diperlukan untuk merencanakan, mengoperasikan, memantau, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan informasi perusahaan atau organisasi. Adanya sistem informasi manajemen pada suatu perusahaan akan menambah nilai suatu perusahaan tersebut karena informasi dan pengolahan data merupakan sumber daya sehingga apabila suatu organisasi memiliki sistem informasi manajemen yang tersusun dengan baik maka organisasi tersebut. F. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur Analisis adalah proses pendefinisian kebutuhan untuk memperoleh pemecahan suatu masalah. Bisa disimpulkan analisis adalah pemeriksaan secara detail dengan jalan menguraikannya ke dalam elemen-elemen yang membentuknya termasuk kaitan antar elemen tersebut.Kemampuan pada proses analisis mencakup: 1. Mampu menganalisa konsep yang abstrak serta mengatur kembali ke dalam pembagian logika dan mensintesiskan pemecahan masalah berdasarkan pembagiaanya. 2. Mampu menyerap fakta serta info. 3. Mampu mengerti lingkungan pemakai 4. Mampu menerapkan elemen sistem dari perangkat lunakmaupun perangkat keras pada lingkungan setempat. Analisis mempunyai beberapa prinsip, yaitu: a. Domain informasi yaitu penjabaran masalah sehinnga mudah dimengerti baik dalam bentuk aliran informasi, isi informasi dan struktur informasi. b. Membagi permasalahan-permasalahan baik secara top-down maupun secara bottom-up.
ISSN 2339-1723
G. Kamus Data (Data Dictionary) Kamus data adalah suatu katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sebuah sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD (Data Flow Diagram). Pada kamus data akan terlihat struktur dari sebuah arus data dibanding pada Data Flow Diagram yang hanya menampilkan arus datanya saja. Adapun isi dari Kamus Data yang memuat hal-hal berikut: a. Nama Arus Data, sesuai dengan yang tertera pada Data Flow Diagram b. Alias, nama lain dari nama arus data apabila diperlukan c. Bentuk data, dapat berupa dokumen cetakan komputer,formulir, tampilan pada layar monitor, dll d. Arus data, menunjukkan data tersebut mengalir dari dan ke mana agar memudahkan untuk mencari pada DFD e. Penjelasan, berisi keterangan tentang arus data tersebut f. Periode, menunjukkan bilamana arus data ini akan terjadi g. Volume, menunjukkan banyaknya volume yang akan terjadi setiap pemunculannya h. Struktur data, menunjukkan item-item arus data yangdicatat pada kamus data. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia, dengan alamat Jln. Simalungun No. 7A Tebing Tinggi. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang berwujud keterangan uraian yang menggambarkan objek penelitian pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang ada, yang di gambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
395 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Pengendalian Intern Kas Masuk pada Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia Cabang Tebing Tinggi Sistem merupakan bagian yang penting dalam rumah sakit karena berfungsi untuk mengarahkan rumah sakit dalam kegiatan operasional untuk mengontrol semua bagian yang ada dalam rumah sakit. Suatu sistem dikatakan baik apabila sistem tersebut memadai dan pelaksanaannya tidak menyimpang, Jadi, baik buruknya suatu sistem tergantung dua hal, yaitu sistem itu sendiri dan pelaksananya. Pelaksanaan sistem yang menyimpang terus menerus akan mengacaukan kegiatan operasional perusahaan dan menghilangkan fungsi sistem itu sendiri. Demikian juga dengan sistem pengendalian internal, sistem pengendalian intern membantu pimpinan perusahaan untuk mengontrol setiap kegiatan rumah sakit. Dengan sistem pengendalian intern, dapat dilakukan pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang merugikan rumah sakit. Dalam setiap rumah sakit ataupun entitas yang berorientasi laba ataupun nier laba pasti memiliki unsur pengendalian intern yang berfungsi dan saling berkoordinasi untuk menjaga harta kekayaan perusahaan. Salah satu harta kekayaan perusahaan adalah kas. 1. Unsur Pengendalian Intern a. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. 2) Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang. 3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan pada bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. b. Organisasi 1) Fungsi penyimpan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. 2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.
ISSN 2339-1723
c. Praktek Yang Sehat 1) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. 2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran bank harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. 3) Penggunaan rekening koran bank, yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas. 4) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindan pembukuan. Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil 5) Dilakukan melalui dana kas kecil, yang diselenggarakan dengan imprest system. 6) Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi. 7) Kas yang ada di tangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan dari kerugian. 8) Kasir diasuransikan. 9) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan. Misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room. 10) Semua bukti pengeluaran kas dipertanggungjawabkan oleh kasir. 2. Analisis Sistem Pengendalian Intern Tahap analisis sistem dalam penelitian ini terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem, yaitu: 1) Identifikasi Masalah (Identify) 2) Memahami kerja sistem yang ada (Understand) 3) Menganalisis system (Analize) 4) Membuat laporan (Report) 5) Melakukan Studi Pendahuluan 3.
Analisis Kelemahan Sistem Kelemahan dari sistem manual pada Rumah Sakit Universitas Prima Indonesia adalah
40 6 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
lemahnya dalam pelayanan untuk rawat inap yang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk pencatatan dan sedikit lama dalam penanganan pasien. Untuk mengoptimalkan identifikasi masalah, perlu adanya penjabaran dari sebuah sistem melalui analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Kelemahan yang sering terjadi adalh sebgai berikut: A. Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari througput dan respons time. B. Informasi (Information) Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, sebab informasi merupakan titik awal untuk mengkoreksi keadaan dalam organisasi Kelemahan informasi yang lama yaitu sistem manual menjadi salah satu faktor keterlambatan dalam hal pelayanan transaksi. Penyajian informasi terkadang menjadi kurang akurat ketika dalam sebuah transaksi yang terjadi Rumah Sakit maupun bagian Apoteker Rumah Sakit lupa dalam melakukan penginputan kembali data dalam transaksi. Serta perhitungan menggunakan kalkulator juga memungkinkan kasir salah menekan angka sehingga menimbulkan kesalahan dalam perhitungan. Sehingga data menjadi kurang akurat. Dengan sistem informasi yang baik, maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat yang dapat mendukung dalam menangani masalah dan peluang yang ada.
ISSN 2339-1723
dokumen-dokumen berupa kertas hilang dan kurang akurat jika masih menggunakan sistem manual, juga tidak adanya keramahtamahan antara karyawan, perawat kepada pasien yang berada disana oleh karena itu Rumah Sakit ini kurang diminati oleh masyarakat. Saran Beberapa saran yang dapat diberikan untuk proses pelaksanaan dan pengembangan sistem pengendalian intern kas masuk penjualan obat ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi penjualan ini merupakan sebagian kecil sistem dari sistem penjualan yang ada di perusahaan-perusahaan yang penulis lihat dari Tugas Akhir yang ada diperpustakaan. Diharapkan dengan sistem baru yang telah terkomputerisasi ini dapat menyederhanakan proses kerja, memperkecil jumlah kesalahan yang dibuat, serta mempercepat penyediaan informasi yang dibutuhkan. 2. Diperlukan adanya pengontrolan terhadap aktifitas di apotik dalam Rumah Sakit guna menghindari penggunaan waktu yang tidak efisien dan mengurangi resiko adanya kecurangan ataupun kehilangan barang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. 3. Perlu diadakannya pelatihan bagi karyawan yang akanbekerja dengan menggunakan komputer sehingga karyawan tersebut diharapkan dapat menguasai aplikasi dengan baik. 4. Sistem informasi obat ini perlu diberikan fitur terintegrasi barcode agar proses transaksi pengambilan maupun penjualan obat dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa sistem pengendalian internal pada Rumah Sakit Prima Indonesia Tebing Tinggi belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan bahwa semua staf dan karyawan beserta pimpinan masih menggunakan pengolahan data secara manual yang menyebabkan ketidakefisienan yang dapat mengurangi terjadinya kehilangan data akibat
417 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI
JURNAL ILMIAH ACCOUNTING CHANGES April 2015, Volume 3, No. 1, 35-42
ISSN 2339-1723
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 1993. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE. Burch dan Strater. 1972. Information System Theory and Practise. Santa Barbara, California: Hamilton Publishing Company. Cushing, dkk. 1997. Accounting Information System. 7th edition. Massachussets: Westley Publishing Company, Inc. Davis, Gordon B. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan Andreas S. Adiwardhana. Jakarta: IPPM dan PT Pustaka Binaman Pressindo McLeod, Raymond Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen I. Prentice Hall, Inc. Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen (Konsep Manfaat dan Rekayasa). Edisi kedua. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN. Swastha, Dh, Basu. 1993. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: BPFE
42 8 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MASUK PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA CABANG TEBING TINGGI