ANALISIS & SINTESIS PERMASALAHAN Ni Wayan Sumartini Saraswati
ANALISIS (1) penelitian suatu peristiwa atau kejadian(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya, dsb); (2) Manajemen : penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan; (3) Kimia : penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dsb; (4) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya
PENGERTIAN ANALISIS PL Pengertian Analisis menurut ROG [6] adalah sebuah proses yang terbagi ke dalam lima tahap penting, yaitu : Pengenalan masalah Evaluasi Masalah Pemodelan Spesifikasi dan Kajian / Review
SINTESIS Sintesis (berasal dari bahasa Yunani syn = tambah dan thesis = posisi) yang biasanya berarti suatu integrasi dari dua atau lebih elemen yang ada yang menghasilkan suatu hasil baru.
MASALAH PERANGKAT LUNAK Masalah perangkat lunak ada tiga, yaitu : 1.
2.
3.
Estimasi jadwal dan biaya yang seringkali tidak tepat. Produktivitas orang-orang software (programer) yang tidak dapat mengimbangi permintaan kebutuhan software. Kualitas software yang kurang baik.
MASALAH PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
PENYEBAB MASALAH PL Sedangkan penyebab masalah perangkat lunak ada dua yaitu : 1. Karakteristik software itu sendiri Karakteristik software adalah software yang bersifat logika dibandingkan fisik, oleh karena itu mengukur software harus merupakan suatu kesatuan, tidak seperti hardware. Manajer tingkat menengah dan tingkat atas yang tidak mempunyai latar belakang software, seringkali diberi tanggung jawab untuk mengembangkan software. Padahal tidak semua manajer itu dapat me-manage semua proyek. Praktisnya : software programmer atau software engineering mendapatkan latihan formal yang sedikit dalam hal tehnik baru pengembangan software. 2. Kegagalan mereka yang bertanggung jawab dalam pengembangan software.
KARAKTERISTIK CUSTOMER REQUIREMENT Permasalahan disini dapat berupa kebutuhan (requirement) yang diajukan oleh customer, sehingga pada tahap analisis, setiap kebutuhan dapat dipelajari dan disusun hingga memenuhi karakteristik dari suatu kebutuhan, yaitu : 1. Understandability (dapat dipahami) Kebutuhan harus dapat dimengerti, logis dan tidak ambigu (tidak menimbulkan makna lain). 2. Realistic (Realistis) Kebutuhan harus dapat diimplementasikan dengan menggunakan teknologi atau metode yang ada. Kebutuhan yang diajukan tidak boleh mengada-ada atau terlalu berlebihan, sehingga dapat menyebabkan proses pembangunan perangkat lunak akan terhambat, karena kebutuhan tersebut tidak dapat direalisasikan atau dipenuhi.
KARAKTERISTIK CUSTOMER REQUIREMENT (2) 3. Complete (lengkap) Kebutuhan yang diajukan di dalam proses pembangunan sistem atau perangkat lunak harus didefinisikan secara detil, dimana keseluruhan proses yang harus dilakukan oleh sistem atau perangkat telah diajukan. 4. Correctness (tepat) Kebutuhan yang diajukan harus tepat mendefinisikan sistem atau perangkat lunak. 5. Testability (dapat diuji) Setiap kebutuhan yang diajukan harus dapat diuji, artinya kebutuhan tersebut menjadi salah satu bahan atau poin pengujian yang akan dilakukan terhadap sistem atau perangkat lunak yang sedang dibangun.
KARAKTERISTIK CUSTOMER REQUIREMENT (3) 6. Consistency (konsisten) Setiap kebutuhan yang diajukan tidak boleh ada yang bertolak belakang atau didalam kebutuhan tersebut tidak boleh terjadi konflik. 7. Traceability (dapat dirunut) Kebutuhan yang paling detil harus dapat dilacak atau dirunut dari kebutuhan yang lebih global.
TUJUAN ANALISIS Memahami permasalahan secara menyeluruh Mendefinisikan apa yang harus dikerjakan oleh perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Mengetahui ruang lingkup produk dan pemakai yang akan menggunakan produk perangkat lunak tersebut.
TAHAP DALAM ANALISIS 1. Mempelajari Permasalahan Tahap ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan, dimana suatu permasalahan dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang akan dipecahkan, karena permasalaahan ini menyebabkan sasaran dari suatu sistem tidak bisa tercapai. Dengan mempelajari permasalahan, maka dapat mengetahui dan mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah, sehingga dapat dicari solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. 2. Menentukan Kebutuhan Pemakai Tahap ini merupakan langkah untuk mengetahui kebutuhan pemakai terhadap perangkat lunak yang akan dibangun, cara untuk mengetahui kebutuhan pemakai tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan hubungan langsung atau review antara pengembang perangkat lunak dengan pihak pemakai atau customer. Dengan begitu dapat diketahui kebutuhan-kebutuhan apasaja yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak yang akan dibangun.
TAHAP DALAM ANALISIS (2) 3. Mengubah Kebutuhan yang belum Terstruktur menjadi Model-model atau Gambar-gambar dengan menggunakan Metode atau Teknik tertentu. Tahap ini merupakan tahap pemodelan proses atau kebutuhan direpresentasikan menjadi sebuah model. Pembuatan model dilakukan agar jika model yang dibuat ternyata salah, maka dapat dilakukan pembuatan model kembali yang lebih memenuhi kebutuhan pemakai. Pembuatan model lebih baik dibandingkan dengan membuat sistem secara langsung, hal yang mendasari penggunaan model diantaranya : Dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa harus terlibat lebih jauh. Mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal. Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu pendesain sistem dan programmer dalam membangun sistem.
TAHAP DALAM ANALISIS (3) 4. Mendokumentasikan Hasil Analisis Tahap ini adalah tahap akhir dari proses analisis, dengan mendokumentasikan hasil analisis maka dapat digambarkan spesifikasi atau kebutuhan-kebutuhan dari perangkat lunak, sehingga dapat menjadi referensi dalam pembangunan perangkat lunak. Selain itu dokumentasi tersebut dapat digunakan untuk mempersiapkan dokumen pengujian, untuk memastikan kesesuaian antara kebutuhan pemakai dengan spesifikasi perangkat lunak yang ada pada dokumen tersebut.
TUGAS DALAM ANALISIS PERSYARATAN DAPAT DIBAGI MENJADI BEBERAPA AREA KERJA, YAITU : Pengenalan masalah Pada tahap analis mempelajari hasil evaluasi system dan rencana proyek perangkat lunak, setelah itu membangun komunikasi untuk menjamin pengenalan masalah.
Evaluasi dan sintesis Analisis harus membatasi semua data yang telah diobservasi secara eksternal, mengevaluasi aliran informasi, mendefinisikan semua fungsi perangkat lunak, memahami tingkah laku perangkat lunak dalam konteks kejadian yang dapat mempengaruhi system, membangun karakteristik interface, dan menentukan batasan tambahan. Setelah evaluasi dilakukan, maka analis mulai mensintesa permasalahan dengan mencari solusi.
TUGAS DALAM ANALISIS PERSYARATAN DAPAT DIBAGI MENJADI BEBERAPA AREA KERJA, YAITU : Pemodelan Semua solusi yang didapat dari pengenalan dan evaluasi masalah berikutnya harus dimodelkan dalam notasi tertentu, yang telah dipilih sebagai alat Bantu. Pemodelan yang dibuat harus dapat memberikan kontribusi berikut : Model membantu analis dalam memahami informasi, fungsi dan tingkah laku suatu system sehingga membuat tugas analisis persyaratan menjadi lebih mudah dan sistematis. Model menjadi titik focus bagi kajian sehingga merupakan kunci bagi penentuan kelengkapan, konsistensi dan akurasi dari spesifikasi. Model menjadi dasar bagi pengerjaan desain, memberi perancang suatu representasi penting dari perangkat lunak yang dapat diterjemahkan ke bentuk inplementasi.
TUGAS DALAM ANALISIS PERSYARATAN DAPAT DIBAGI MENJADI BEBERAPA AREA KERJA, YAITU : Spesifikasi dan Kajian Berdasarkan model yang system yang telah dipilih, maka hal berikut yang harus dilakukan adalah menentukan spesifikasi dari kebutuhan perangkat lunak dan mengkaji secara mendalam apakah semua spesifikasi tersebut dimungkinkan untuk dibuat perangkat lunakny.