ANALISIS RISIKO HARGA DAY OLD CHICK (DOC) BROILER DAN LAYER PADA PT. SIERAD PRODUCE Tbk PARUNG, BOGOR
Oleh: YUSNI RAHMADANI SIREGAR H 34066135
PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
1
RINGKASAN YUSNI RAHMADANI SIREGAR. Analisis Risiko Harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce Tbk Parung, Bogor. Di Bawah Bimbingan BURHANUDDIN. Di Indonesia peranan sub sektor peternakan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam penyedia pangan yang bergizi yang berasal dari hewan ternak. Seperti halnya daging unggas, sebagai suatu komoditas strategis terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi, kesehatan dan taraf hidup masyarakat. Dalam bidang perunggasan terdapat berbagai macam komoditas yang dapat dikembangkan diantaranya ayam broiler atau pedaging, ayam layer atau petelur, ayam buras dan itik. DOC adalah anak ayam yang berumur sehari yang merupakan komoditas unggulan perunggasan hasil persilangan dari jenis-jenis ayam berproduktifitas tinggi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu ciri khas yang dimiliki komoditas ini adalah memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Provinsi Jawa Barat merupakan sentra produksi bibit ayam broiler dan layer di Indonasia. Salah satu usaha pembibitan ayam broiler dan layer di Jawa Barat adalah PT. Sierad Produce Tbk yang merupakan perusahaan terintegrasi. Namun, seringkali PT. Sierad Produce Tbk mengalami kerugian akibat risiko harga DOC broiler dan layer yang diindikasikan dengan adanya fluktuasi harga jual DOC broiler dan layer karena kondisi penawaran dan permintaan DOC dipasar, sehingga PT. Sierad Produce Tbk perlu melakukan penanganan risiko harga DOC. Dalam hal ini PT. Sierad Produce Tbk sudah menerapkan manajemen risiko dengan melakukan strategi aborsi (pemusnahan) DOC dan telur tetas untuk menangani risiko harga DOC yang terjadi, namun strategi tersebut kurang tepat untuk dilakukan. Untuk itu perlu dianalisis risiko yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk dan cara PT. Sierad Produce Tbk dalam menangani risiko harga DOC. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko harga DOC yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk dan menganalisis alternatif strategi dalam mengatasi harga DOC yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk. Data yang digunakan adalah harga jual DOC broiler dan layer sebanyak 455 hari dari Januari 2007 sampai Oktober 2008. Penelitian dilakukan pada PT. Sierad Produce Tbk Parung, Bogor. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang manajemen perusahaan terkait harga DOC PT. Sierad Produce Tbk. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis risiko dengan menggunakan analisis risiko model ARCH-GARCH dan perhitungan VAR (Value at Risk). Hasil analisis risiko model ARCH-GARCH diperoleh bahwa pola pergerakan harga DOC dipengaruhi oleh kondisi penawaran dan permintaan DOC di pasar seperti pada saat menjelang lebaran dan memasuki tahun ajaran baru. Berdasarkan hasil analisis GARCH (1,1) diperoleh bahwa risiko harga DOC broiler dipengaruhi oleh volatilitas dan varian harga DOC broiler periode sebelumnya dengan tanda yang positif yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan risiko harga DOC periode sebelumnya maka akan meningkatkan risiko harga DOC periode berikutnya. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 9,99
2
persen. Sedangkan harga jual DOC layer dengan ARCH (1) diperoleh bahwa risiko harga DOC layer hanya dipengaruhi oleh volatilitas harga DOC layer periode sebelumnya dengan tanda yang positif yang berarti bahwa jika terjadi peningkatan risiko harga DOC layer periode sebelumnya maka akan meningkatkan risiko harga DOC layer periode berikutnya. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 18,81 persen. Tingkat risiko yang diterima PT. Sierad Produce Tbk dari DOC broiler adalah sebesar Rp 1.585.111.113 dari total penerimaan selama tahun 2007 sampai 2008 yaitu sebesar Rp 10.911.997.611 dan risiko harga DOC layer sebesar Rp 163.583.535 dari total penerimaan sebesar Rp 2.125.300.780. Hal tersebut berarti bahwa kerugian yang ditanggung oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah sebesar risiko yang ditanggung dari penerimaan yang diterima yaitu Rp 1.585.111.113 untuk DOC broiler dan Rp 2.125.300.780 untuk DOC layer. Sedangkan besarnya risiko DOC broiler dalam persen adalah 14,53 persen dan DOC layer sebesar 7,70 persen selama satu hari penjualan. Dalam hal ini risiko harga DOC broiler lebih besar dibandingkan dengan risiko harga DOC layer. Hal ini menunjukkan bahwa untuk setiap rupiah penerimaan yang diperoleh PT. Sierad Produce Tbk ternyata risiko harga jual DOC layer relatif lebih rendah dibandingkan risiko harga DOC broiler. Tingginya risiko harga jual DOC broiler dibandingkan risiko harga jual DOC layer disebabkan karena permintaan daging ayam yang lebih berfluktuatif dibandingkan dengan permintaan telur dan juga disebabkan karena siklus layer yang lama daripada broiler. PT. Sierad Produce Tbk belum mempunyai manajemen risiko harga DOC yang baik dan tepat untuk dapat meminimalkan risiko harga DOC, strategi yang dijalankan PT. Sierad Produce Tbk untuk mengatasi risiko adalah dengan melakukan aborsi (pemusnahan) DOC dan telur tetas hingga mencapai 40 persen dan menjual DOC dengan harga yang sangat murah jika terjadi kelebihan pasokan. Strategi ini dikatakan belum baik karena akan menimbulkan biaya yang baru sehingga risiko harga DOC belum dapat diatasi dan belum dapat menstabilkan harga jual DOC pada PT. Sierad Produce Tbk. Penentuan harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk adalah berdasarkan keputusan GPPU (Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas). Oleh sebab itu PT. Sierad Produce Tbk dapat membuat dan melaksanakan strategi yang baik yang dapat mengatasi risiko harga DOC yaitu dengan melakukan perencanaan produksi dan perencanaan penjualan dengan mempelajari pola data harga DOC sebelumnya dengan melakukan analisis harga secara rutin per periode dan menjadikan harga jual DOC sebelumnya sebagai dasar untuk memprediksi harga pada periode yang akan datang. Selain itu PT. Sierad Produce juga dapat meningkatkan kemitraan dengan para peternak, dan melakukan pencataan mengenai data permintaan DOC para peternak untuk memudahkan menangani jika terjadi risiko. Risiko harga DOC broiler dipengaruhi oleh volatilitas dan varian harga harga DOC broiler periode sebelumnya, sedangkan risiko harga DOC layer hanya dipengaruhi oleh volatilitas harga DOC layer periode sebelumnya. Risiko harga DOC broiler lebih besar dibandingkan dengan risiko harga DOC layer. Manajemen risiko yang diterapkan oleh PT. Sierad Produce Tbk dalam penentuan harga DOC adalah berdasarkan keputusan GPPU. Berdasarkan besarnya risiko harga DOC yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk, maka alternatif strategi yang dilakukan PT. Sierad Produce Tbk dalam mengatasi risiko tersebut belum baik.
3
Hal ini dilihat dari seringnya aborsi (pemusnahan) DOC dan telur tetas yang dilakukan sehingga dalam kegiatan ini akan menimbulkan biaya dan belum dapat menstabilkan harga jual DOC. PT. Sierad Produce Tbk sebaiknya melakukan recording (pencatatan) data permintaan DOC dari para peternak sehingga dapat mengantisipasi adanya fluktuasi harga DOC. Dalam menentukan harga DOC sebaiknya PT. Sierad Produce Tbk mempunyai kebijakan sendiri dan prosedur yang baik terkait dengan harga dan penjualan DOC. Untuk meminimalkan risiko fluktuasi harga jual DOC yang dihadapi, PT. Sierad Produce Tbk juga dapat melihat atau mempelajari prilaku harga jual DOC periode sebelumnya dan perubahan pergerakan data harga DOC sebelumnya dengan melakukan analisis harga secara rutin per periode dan menjadikan harga jual DOC sebelumnya sebagai dasar untuk memprediksi harga pada periode yang akan datang. Untuk meminimalkan risiko harga DOC sebaiknya PT. Sierad Produce Tbk meningkatkan kegiatan kemitraan dengan peternak.
4
ANALISIS RISIKO HARGA DAY OLD CHICK (DOC) BROILER DAN LAYER PADA PT. SIERAD PRODUCE Tbk PARUNG, BOGOR
Oleh: YUSNI RAHMADANI SIREGAR H 34066135
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
5
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN AGRIBISNIS Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh : Nama Mahasiswa
: Yusni Rahmadani Siregar
Nomor Registrasi Pokok : H34066135 Program Mayor
: Agribisnis
Judul
: Analisis Risiko Harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce Tbk Parung, Bogor
dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui : Dosen Pembimbing
Ir. Burhanuddin, MM NIP 132 232 454
Mengetahui : Ketua Departemen Agribisnis
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP 131 415 082 Tanggal Kelulusan :
6
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS RISIKO HARGA DAY OLD CHICK (DOC) BROILER DAN LAYER PADA PT. SIERAD PRODUCE Tbk PARUNG, BOGOR ADALAH HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Bogor,
Januari 2009
Yusni Rahmadani Siregar H34066135
7
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Padangsidimpuan, Sumatera Utara pada tanggal 13 Agustus 1984 sebagai anak pertama dari dua bersaudara keluarga Bapak Sofyan Siregar dan Ibu Seri Nomas Lubis. Penulis mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Perumnas Pijorkoling, Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 1997. Pendidikan tingkat menengah dapat diselesaikan penulis pada tahun 2000 di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan. Pendidikan tingkat atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2003 di SMU Negeri 3 Padangsidimpuan. Pada tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Studi Diploma III Higiene Makanan, Fakultas Kedokteran Hewan. Selepas menempuh program Diploma III, penulis melanjutkan studi pada Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Institut Pertanian Bogor sejak tahun 2006 hingga tahun 2009. Semasa kuliah, penulis aktif pada beberapa organisasi kampus, antara lain Himpro Ornithologi dan Unggas pada tahun 2004-2005, Kohati keputrian HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) pada tahun 2004-2005, bendahara IMATAPSEL (Himpunan Mahasiswa Tapanuli Selatan) pada tahun 2004, Kamus (Keluarga Muslim Ekstensi) pada tahun 2006-2008 dan LSIMA (Lembaga Studi Islam Mahasiswa Agribisnis) pada divisi Syiar pada tahun 2007-2008.
8
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas kebesaran dan limpahan rahmat serta hidayah-Nya, yang telah membimbing hamba-hambanya menuju kebahagian melalui Rasul-Nya dan Al-Quran al Karim. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas terselesaikannya penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Risiko Harga Day Old Chick (DOC) Broiler dan Layer pada PT. Sierad Produce Tbk Parung, Bogor”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Upaya memberikan yang terbaik telah dilakukan secara optimal dalam penyusunan skripsi ini, namun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi berbagai pihak yang terkait dan bagi pembaca pada umumnya.
Bogor,
Januari 2009
Yusni Rahmadani Siregar H34066135
9
UCAPAN TERIMA KASIH Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan syukur kepada Allah SWT dan menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ir. Burhanuddin, MM. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan perhatiannya yang sangat berarti bagi penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai. 2. Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS. atas kesediaannya menjadi dosen evaluator dalam seminar proposal penelitian dan penguji utama dalam sidang skripsi yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan skripsi ini. 3. Tintin Sarianti, SP, MM. selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Mamak dan bapak tercinta yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan kasih sayang pada penulis. Adikku tersayang yang memberikan semangat dan membuat segalanya jadi indah dan ceria. 5. Bapak Lili selaku manajer pemasaran dan Bagian HRD PT. Sierad Produce Tbk yang telah membantu penulis selama pengumpulan data dan memberikan informasi yang sangat berguna dalam penelitian ini. 6. Seluruh staf sekretariat Ekstensi AGB yang telah membantu penulis. 7. Mira Apriani atas kesediaannya menjadi pembahas dalam seminar hasil skripsi yang telah memberikan masukan yang berarti dalam penyempurnaan penyusunan skripsi ini.
10
8. Mba Nur (yang dengan penuh perhatian dan memberikan bimbingan dalam menjalani hari-hari di ekstensi), Bang Fajar (yang dengan sabar membantu dalam pengolahan data skripsi), Edaku Dian (yang telah bersedia mendengarkan keluh kesahku dan memberikan limpahan kasih sayang), Bang Abdul (yang telah bersedia sebagai dokter laptopku). 9. Teman-teman kosan lama Dian, Yosi, Mba Hendri, Isda, Retno dan temanteman kosan baru Nadya, Mba Hanif, Via, Veni dan Ika yang telah memberikan lingkungan kostan yang kondusif dan lebih hidup. 10. Saudara – saudaraku seperjuangan Keluarga Muslim Ekstensi (Kamus), Lembaga Studi Islam Ekstensi Agribisnis (L-sima), IMATAPSEL dan Agbers terutama Agbers 1 MAMI yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Perjalanan dan perjuangan ini tidak akan memiliki warna dan arti tanpa kalian semua. Semoga ukhuwah kita tetap terjalin dan hanya Allah SWT yang dapat membalas segala amal kebaikan yang telah diberikan, Amin.
Bogor,
Januari 2009
Penulis
11
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi I.
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang ........................................................................................ Perumusan Masalah ................................................................................ Tujuan .................................................................................................... Kegunaan Penelitian .............................................................................. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................
1 10 12 12 12
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 14 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6.
Karakteristik Ayam Broiler..................................................................... Karakteristik Ayam Layer....................................................................... Usaha Peternakan Ayam ......................................................................... Usaha Pembibitan Ayam......................................................................... Day Old Chick (DOC)............................................................................ Tinjauan Studi Terdahulu........................................................................ 2.6.1. Studi Terdahulu Mengenai Risiko ............................................... 2.6.2. Studi Terdahulu Mengenai DOC .................................................
14 15 16 18 20 22 22 27
III. KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................ 29 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................. 3.1.1. Konsep Risiko ............................................................................... 3.1.2 Risiko Pasar................................................................................... 3.1.3. Manajemen Risiko ........................................................................ 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ...........................................................
29 29 32 33 36
IV. METODE PENELITIAN ..................................................................... 39 4.1. 4.2. 4.3. 4.4.
Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. Data dan Sumber Data ............................................................................ Metode Pengumpulan Data ..................................................................... Analisis Data ........................................................................................... 4.4.1. Analisis Manajemen Risiko .......................................................... 4.4.2. Analisis Risiko .............................................................................. 4.4.2.1. Metode ARCH-GARCH .................................................. 4.4.2.2. Perhitungan VAR (Value at Risk) .................................... 4.5. Defenisi Operasional...............................................................................
39 39 39 40 40 41 42 48 49
12
V.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................................. 51
5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 5.6.
Sejarah Perusahaan ................................................................................. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan .......................................................... Lokasi dan Tata Letak Perusahaan.......................................................... Struktur Organisasi ................................................................................. Produksi .................................................................................................. Pemasaran ............................................................................................... 5.6.1. Harga DOC ................................................................................... 5.6.2. Kualitas DOC ................................................................................ 5.6.3. Distribusi DOC ............................................................................. 5.6.4. Promosi .........................................................................................
51 54 55 55 56 58 58 58 61 62
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 64 6.1. Risiko Harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk .................................. 64 6.2. Alternatif Strategi dalam Mengatasi Risiko Harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk .......................................................................... 76 VII. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 84 7.1. Kesimpulan ............................................................................................. 84 7.2. Saran........................................................................................................ 84 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86 LAMPIRAN.................................................................................................... 88
13
DAFTAR TABEL Nomor.
Halaman
1. Populasi Unggas di Indonesia Tahun 2003-2007 ......................................
1
2. Jumlah Perusahaan Peternakan Unggas di Jawa Barat Tahun 2004 ..........
2
3. Komponen Nutrisi Daging Ayam, Sapi, Kambing, dan Babi ....................
3
4. Kandungan nilai gizi telur..........................................................................
3
5. Konsumsi Ayam Broiler di Indonesia Tahun 2003-2007 ..........................
4
6. Produksi Ayam Broiler dan Telur Ayam Ras di Indonesia Tahun 2003-2007 .......................................................................................
5
7. Produsen DOC Ayam Broiler di IndonesianBerdasarkan Galur (Strain) Ayam ..........................................................................................................
6
8. Perkembangan Impor DOC Bibit di Indonesia Tahun 2003-2007.............
8
9. Kandungan Gizi Daging Ayam Broiler......................................................
14
10. Populasi Ayam Broiler di Indonesia Tahun 2003-2007.............................
17
11. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian ...................................
28
12. Model ARIMA untuk Harga DOC PT. Sierad Produce Tbk .....................
67
13. Model Terbaik Untuk Harga DOC PT. Sierad Produce Tbk .....................
67
14. Hasil Pendugaan Persamaan Harga Jual DOC Broiler PT. Sierad Produce Tbk .............................................................................
68
15. Hasil Pendugaan Persamaan Harga Jual DOC Layer PT. Sierad Produce Tbk .............................................................................
70
16. Besar Risiko Harga DOC Broiler dan Layer di PT. Sierad produce Tbk ..
72
14
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. Fluktuasi Harga DOC Broiler dan Layer di PT. Sierad Produce Tbk........
10
2. Proses Pembibitan DOC.............................................................................
21
3. Hubungan Fungsi Kepuasan dengan Pendapatan ......................................
30
4. Hubungan Risiko dengan Return ...............................................................
31
5. Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan ......................................................
35
6. Kerangka Pemikiran Oprasional ................................................................
38
7. Proses Produksi DOC.................................................................................
57
8. Plot Harga Jual DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk..........................
64
9. Plot Harga Jual DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk............................
66
10. Volatilitas Harga DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk .......................
70
11. Varians Harga DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk .............................
71
15
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
1. Struktur Organisasi PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division...............
88
2. Produksi Pembibit Broiler di Indonesia Tahun 2002-2006 ......................
89
3. Produksi Pembibit Layer di Indonesia Tahun 2002-2006..........................
90
4. Plot Kurtosis Harga Jual DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk ..........
91
5. Plot Kurtosis Harga Jual DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk .............
91
6. Pengujian Autokorelasi Data Harga DOC Broiler .....................................
92
7. Pengujian Autokorelasi Data Harga DOC Layer .......................................
92
8. Plot Data ACF untuk Harga DOC Broiler .................................................
93
9. Plot Data PACF untuk Harga DOC Broiler ...............................................
93
10. Plot Data ACF untuk Harga DOC Layer ...................................................
94
11. Plot Data PACF untuk Harga DOC Layer .................................................
94
12. Uji Model ARIMA untuk Data Harga DOC Broiler..................................
95
13. Uji Model ARIMA untuk Data Harga DOC Layer....................................
95
14. Hasil Estimasi Varians Harga DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk dengan Menggunakan GARCH (1,1).........................................................
96
15. Hasil Estimasi Varians Harga DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk dengan Menggunakan ARCH (1) ..............................................................
96
16
I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Di Indonesia peranan sub sektor peternakan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam penyedia pangan yang bergizi yang berasal dari hewan ternak. Seperti halnya daging unggas, sebagai suatu komoditas strategis terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan gizi, kesehatan dan taraf hidup masyarakat. Dalam bidang perunggasan terdapat berbagai macam komoditas yang dapat dikembangkan diantaranya ayam broiler atau pedaging, ayam layer atau petelur, ayam buras dan itik. Secara keseluruhan pertumbuhan komoditas unggas ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Populasi Unggas di Indonesia Tahun 2003-2007 Jenis Unggas Ayam Buras Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging Itik
2003 277.357 79.206 847.744 33.863
Tahun (ekor) 2004 2005 276.989 278.954 93.416 84.790 778.970 811.189 32.573 32.405
2006 291.085 100.202 797.527 32.481
2007* 317.420 106.942 920.851 34.093
Keterangan : * Angka Sementara Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
Berdasarkan Tabel 1, populasi unggas dari tahun 2003 sampai tahun 2007 mengalami peningkatan, bahkan pada tahun 2007 walaupun masih angka sementara namun jumlah populasinya mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu, jumlah populasi ayam ras pedaging atau ayam broiler lebih besar dibandingkan dengan populasi unggas lainnya. Sedangkan populasi ayam petelur atau layer masih berada lebih rendah dibandingkan dengan ayam broiler dan ayam
buras. Begitu juga halnya pada Provinsi Jawa Barat, berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan pada tahun 2004 jumlah peternakan unggas yang ada di Jawa Barat lebih banyak dibandingkan dengan Provinsi lainnya. Terutama jumlah perusahaan pembibitan ayam broiler dan perusahaan budidaya ayam broiler. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Perusahaan Peternakan Unggas di Indonesia Tahun 2004 Provinsi
Pembibitan Petelur
Jabar Sumut Lampung Jateng DI Yogyakarta Jatim Sumbar Riau Jambi Sumsel Banten Bali NTB Kalbar Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel
Budidaya
Pedaging
Petelur
PL GPS PS PL GPS PS 3 2 4 9 2 4 1 2 1 -
Pedaging
Unggas Lainnya
102 152 10 166
678 53 1 268
25 1 12
-
-
-
-
-
1
74
52
2
1 -
-
2 -
2 -
-
3 1 1 -
991 21 7 17 3 35 91 7 1 5 75
254 1 1 4 56 23 2 6 2 17 15
3 1 -
Keterangan : PL : Pure Line GPS : Grand Parent Stock PS : Parent Stock Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
Berdasarkan Tabel 2 jumlah perusahaan pembibitan setiap provinsi lebih sedikit dibandingkan usaha peternakan atau budidaya ayam dan perbandingan jumlahnya sangat signifikan jauh berbeda. Oleh sebab itu usaha pembibitan ayam mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan. Jumlah perusahaan peternakan di Jawa Barat yang cukup banyak merupakan sumber penyumbang
2
hasil peternakan yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai sumber protein. Jenis unggas yang sangat diminati masyarakat secara luas adalah daging yang berasal dari ayam dan telur yang berasal dari ayam ras petelur, karena memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan dan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Komponen nutrisi daging ayam, sapi, kambing dan babi dapat dilihat pada Tabel 3, sedangkan kandungan nilai gizi telur dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3. Komponen Nutrisi Daging Ayam, Sapi, Kambing dan Babi Jenis Daging Ayam Sapi Kambing Babi
Protein (%)
Air (%)
Lemak (%)
Abu (%)
23,40 21,50 19,50 19,50
73,70 69,50 71,50 69,50
1,90 8,00 7,50 9,50
1,00 1,20 1,50 1,50
Sumber : Balai Besar Industri Hasil Pertanian dalam Azmi, 2004
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa daging ayam memiliki kadar protein dan kadar air yang tinggi serta kadar lemak dan abu yang sangat rendah dibandingkan dengan daging dari jenis ternak lainnya. Tabel 4. Kandungan Nilai Gizi Telur Zat Gizi Kalori (Kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Hidrat Arang (gr) Kolesterol (gr) Vitamin A (mcg) Vitamin D (mcg) Vitamin E (mcg) Vitamin B (mcg) Vitamin B12 (mcg) Riboflavin (mg)
Kandungan Nilai Gizi Telur 173 13 13 0,1 550 660 1,3 2,1 0,4 1,8 0,3
Sumber : Dinas Peternakan, 2008
Berdasarkan Tabel 4, kandungan gizi telur ayam memiliki protein, vitamin A dan kalori yang tinggi yang dapat mensubstitusi zat gizi daging ayam broiler. Namun telur ayam memilliki kolesterol dan lemak yang tinggi. Diduga
3
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan peningkatan kebutuhan akan protein hewani serta adanya peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat menyebabkan jumlah konsumsi daging ayam broiler mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Konsumsi Ayam Broiler di Indonesia Tahun 2003-2007 Tahun 2003
Jumlah (Ton) 1.368.200
Pertumbuhan (%)
2004 2005 2006
1.425.300 1.573.000 1.486.100
4,17 10,36 -5,52
2007
1.564.200
5,25
-
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
Berdasarkan Tabel 5, pada tahun 2003 sampai tahun 2007 jumlah konsumsi ayam broiler mengalami peningkatan, namun tahun 2006 jumlah konsumsi ayam broiler mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh kondisi penawaran dan permintaan ayam broiler di pasar, diduga pada tahun adanya isuisu ternak seperti flu burung dan ayam bangkai sehingga konsumen mengurangi jumlah konsumsi daging ayam mereka. Dengan demikian adanya peningkatan permintaan daging ayam broiler menyebabkan industri yang bergerak dibidang peternakan harus mampu memanfaatkan persediaan ayam broiler dan telur dengan cara berproduksi lebih efektif dan efisien mulai dari hulu sampai hilir. Dilihat dari jumlah permintaan ayam broiler dan telur, peternakan ayam broiler dan telur mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun skala kecil. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah produksi ayam broiler dan telur secara keseluruhan mengalami peningkatan dari tahun 2003 sampai tahun 2007, dapat dilihat pada Tabel 6.
4
Table 6. Produksi Ayam Broiler dan Telur Ayam Ras Petelur di Indonesia Tahun 2003 - 2007 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007
Ayam Broiler (ton) 771.112 846.097 779.109 861.262 918.479
Telur Ayam Ras Petelur (ton) 611.500 762.000 681.100 816.800 882.200
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
Adanya peningkatan jumlah usaha peternakan ayam yang diikuti dengan peningkatan produksi ayam maka dibutuhkan pula faktor produksi sebagai bahan baku dalam usaha peternakan ayam. Salah satu faktor produksi yang mempunyai peranan penting dalam usaha peternakan ayam adalah DOC (Day Old Chicken). DOC mempunyai nilai strategis yaitu jika DOC tidak ada maka peternakan ayam juga tidak akan ada. Dengan demikian usaha pembibitan ayam mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan, karena dengan meningkatnya produksi ayam maka permintaan DOC juga akan meningkat. DOC adalah anak ayam yang berumur sehari yang merupakan komoditas unggulan perunggasan hasil persilangan dari jenis-jenis ayam berproduktifitas tinggi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu ciri khas yang dimiliki komoditas ini adalah memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Namun produksi DOC di Indonesia masih disuplai oleh sedikit perusahaan dibandingkan dengan usaha peternakan ayam. Produsen DOC ayam broiler di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 7.
5
Tabel 7. Produsen DOC Ayam Broiler di Indonesia Berdasarkan Galur (Strain) Ayam No.
Perusahaan
1.
PT. Sierad Produce Tbk
2.
PT. Cipendawa Farm Enterprice
3.
PT. Cibdak Indah Sari Farm
4.
PT. Central Avian Pertiwi
5.
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
6. 7. 8.
PT. Multi Breeder Adirama Ind. PT. Multiphala PT. Peternakan Ayam Manggis
9.
PT. Hybro
10. 11. 12. 13. 14. 15.
CV. Missouri PT. Wonokoyo Farm PT. Galur Palasari PT. Subur Mas PT. Galian Jaya Agung Abadi PT. Isa INKUT
Galur (Strain) Cobb Hubbart Ross Hybro AA 70 A sa Cobb 100 Hybro Meat Nick Hybro Avian Arbour Acres Isa Brown Hypeco Hubbart Indian River Veded Hybro Jabro Lohmann Pich Anak 180 Ross Starbro Tatum Tegel
Sumber : Data BPS (2004) dalam Hermawatty (2006)
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa setiap perusahaan penghasil DOC mempunyai masing-masing strain yang berbeda-beda dalam memproduksi DOC dan setiap perusahaan memiliki keunggulan strain DOC yang dihasilkan. Perusahaan yang memproduksi DOC paling banyak adalah PT. Charoen Pokphand Jaya Farm yaitu sebesar 25% dari seluruh perusahaan yang menghasilkan DOC. Sedangkan PT. Sierad Produce Tbk merupakan perusahaan
6
pembibitan ayam broiler terbesar ke empat secara nasional setelah PT. Charoen Phokpand Jaya Farm, PT. Multi Breeder Adirama Ind. dan PT. Wonokoyo Farm 1 . Provinsi Jawa Barat merupakan sentra produksi bibit ayam broiler dan layer di Indonesia, dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Salah satu usaha pembibitan ayam broiler dan layer di Jawa Barat adalah PT. Sierad Produce Tbk yang merupakan perusahaan terintegrasi dan didalamnya terdapat unit-unit usaha meliputi produsen DOC final stock, produsen pakan ternak, Rumah Potong Ayam (RPA), Chicken processing plant yang menghasilkan produk nugget dan bakso ayam, industri pendukung yang memproduksi peralatan perunggasan seperti keranjang ayam, produsen obat-obatan unggas dan memiliki usaha waralaba Wendy’s dan Hartz Chicken. PT. Sierad Produce Tbk memproduksi DOC final stock sebesar delapan sampai sembilan persen dari total produksi DOC final stock nasional 2 . Meskipun usaha pembibitan ayam broiler atau perusahaan yang menghasilkan DOC di Indonesia masih tergolong sedikit dibandingkan dengan usaha peternakan ayam namun perusahaan penghasil DOC tersebut masih dapat memenuhi permintaan pasar. Hal ini dapat dilihat dengan tidak dilakukannya impor DOC. Menurut Herry Darmawan Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam, saat ini pasokan bibit ayam sekitar 20-21 juta ekor per minggu sedangkan permintaan di dalam negeri biasanya diatas angka tersebut bahkan menjelang puasa sampai lebaran biasanya meningkat sampai 15 persen. Pasokan DOC tahun 2008 lebih tinggi 10,18 persen dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 25,97 juta ekor per minggu dari 23,57 juta ekor per minggu. Dengan 1 2
http://www.google.com//Putusan_Kartel DOC, 13 Agustus 2008 http://www.google.com//Putusan_Kartel DOC, 13 Agustus 2008
7
pasokan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, apalagi tahun 2008 pasokan DOC lebih besar sehingga tidak diperlukan impor DOC 3 . Selain hal tersebut juga dapat dilihat perkembangan impor DOC di Indonesia bahwa dari tahun 2003 sampai tahun 2007 mengalami penurunan dan pada tahun 2007 tidak lagi melakukan impor DOC. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Perkembangan Impor DOC Bibit (Final Stock) di Indonesia Tahun 20032007 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007
Impor (000 ekor) 20,4 8,3 6,0 3,0 0,0
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
Dengan tidak adanya impor DOC dan sedikitnya pembibitan ayam broiler seharusnya menjadi peluang yang sangat baik untuk berbisnis dibidang tersebut. Namun dalam menjalankan suatu usaha tidak mudah, terdapat berbagai masalah yang dihadapi yaitu adanya suatu risiko, risiko tersebut bisa tinggi, sedang atau rendah tergantung dari perusahaan tersebut bagaimana meminimalkan risiko agar dapat mencapi tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaan untuk meminimalkan risiko ditentukan oleh kemampuan manajemen menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang memiliki manajemen risiko yang baik akan lebih mudah dalam mencapai tujuan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki manajemen risiko yang baik. Begitu juga halnya dengan usaha pembibitan ayam broiler yang dijalankan oleh PT. Sierad Produce Tbk, usaha tersebut mempunyai risiko yang dapat merugikan perusahaan. Risiko yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk diduga akan 3
http://www.google.com//GPPU Tolak Usulan Impor DOC Dari Deptan, 12 November 2008
8
besar karena usaha yang dijalankan merupakan usaha yang sedang tumbuh artinya permintaan di pasar masih terbuka lebar dan terus meningkat karena usahanya bergerak dibidang agribisnis. Risiko yang dihadapi dapat disebabkan oleh kondisi permintaan dan penawaran DOC di pasar. Seringkali PT. Sierad Produce Tbk mengalami kerugian akibat risiko tersebut karena tidak adanya manajemen yang baik yang diterapkan di perusahaan. Untuk itu perlu dikaji berapa besar risiko yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk dan bagaimana manajemen risiko yang diterapkan dalam perusahaan.
1.2.
Perumusan Masalah PT. Sierad Produce Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
mengusahakan pembibitan ayam broiler dan layer. Peningkatan permintaan dan produksi ayam merupakan potensi bagi PT. Sierad Produce Tbk untuk mengembangkan usaha pembibitan ayam secara prospektif, karena dengan adanya PT. Sierad Produce Tbk yang menghasilkan DOC ayam broiler dan layer, maka peternak akan lebih mudah memperoleh DOC. Namun dalam menjalankan usahanya PT. Sierad Produce Tbk menghadapi berbagai macam risiko yang dapat merugikan perusahaan. Risiko yang sering dihadapi PT. Sierad Produce Tbk adalah risiko harga DOC. Risiko harga dapat dilihat dengan adanya fluktuasi harga DOC dalam jangka waktu tertentu. Fluktuasi harga tersebut tidak terlepas dari kondisi permintaan dan penawaran DOC di pasar. Risiko harga DOC menimbulkan ketidakpastian terhadap keuntungan dan risiko kerugian yang akan diperoleh. Hal tersebut akan menyebabkan peerimaan penjualan yang diperoleh perusahaan akan
9
mengalami fluktuasi. Fluktuasi harga jual DOC broiler dan layer yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk mulai dari awal Januari 2007 sampai akhir Oktober 2008 dapat dilihat pada Gambar 1. P lo t H a rg a D O C B ro ile r d a n L a y e r 8000
V a r ia b le H a r g a D O C B r o ile r
Harga DOC per ekor
7000
H a r g a D O C la y e r
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 1
45
90
135
180
225
270
315
360
405
450
H a ri
Gambar 1 Fluktuasi Harga Jual DOC Broiler dan Layer di PT. Sierad Produce Sumber : PT. Sierad Produce Tbk
Berdasarkan Gambar 1 harga DOC broiler dan layer mengindikasikan adanya variasi harga setiap waktu yang menunjukkan adanya fluktuasi. Hal ini terjadi karena pada umumnya harga DOC broiler dan layer pada masa panen sering tidak diketahui pada waktu PT. Sierad Produce Tbk melakukan keputusan produksi. Artinya keputusan melakukan produksi yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk tanpa didasarkan kepastian harga pada saat panen, hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan atau manajemen PT. Sierad Produce Tbk sangat dipengaruhi oleh risiko. Adanya risiko tersebut akan mempengaruhi tingkat penerimaan yang diterima PT. Sierad Produce Tbk, karena akan menyebabkan penambahan biaya untuk menangani risiko tersebut, sehingga akan mengurangi tingkat penerimaan yang akan diterima oleh PT. Sierad Produce Tbk.
10
Pada dasarnya PT. Sierad Produce Tbk sudah menjalankan manajemen risiko untuk meminimalkan risiko harga DOC, namun PT. Sierad Produce Tbk masih belum dapat menangani risiko harga DOC yang ada dengan baik, hal ini dapat dilihat dari seringnya PT. Sierad Produce Tbk melakukan aborsi (pemusnahan) DOC dan telur tetas yaitu dua kali dalam satu minggu dan mencapai 40 persen karena terjadi kelebihan produksi akibat tidak adanya manajemen perencanaan harga DOC terkait dengan produksi, sehingga adanya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi harga DOC merupakan kendala bagi PT. Sierad Produce yang akan mempengaruhi penerimaan PT. Sierad Produce Tbk dalam menjalankan usahanya. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sierad Produce Tbk akibat risiko harga tersebut timbul karena belum menjalankan manajemen risiko dengan baik dan tepat. Untuk itu diperlukan alternatif strategi yang baik yang dapat mengatasi risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk sehingga dapat meminimalkan risiko. Perusahaan yang layak unuk diusahakan adalah perusahaan yang memiliki nilai pendapatan yang lebih besar dibandingkan nilai risiko yang harus ditanggung. Bedasarkan uraian diatas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk ? 2. Bagaimana alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk ?
11
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah :
1. Menganalisis risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk. 2. Menganalisis alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk.
1.4.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi PT. Sierad Produce Tbk
untuk mempertimbangkan dan menentukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil dan dilaksanakan yang berkaitan dengan risiko. Selain itu juga dapat berguna bagi penulis sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan yang akan menjadi penyeimbang pada dunia kerja dalam hal memperluas wawasan dan melatih kemandirian. Hasil penelitian ini berguna bagi pembaca sebagai informasi mengenai analisis risiko dalam pembibitan ayam broiler dan sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya. Dan juga diharapkan berguna bagi pengusaha pembibitan ayam broiler lainnya dalam memajukan usahanya.
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada analisis risiko harga DOC broiler dan
layer pada PT. Sierad Produce Tbk. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai manajemen risiko yang diterapkan PT. Sierad Produce Tbk terkait dengan harga DOC dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif. Kemudian menganalisis risiko harga DOC broiler dan layer yang dihadapi perusahaan yaitu dengan adanya fluktuasi harga DOC dengan menggunakan model ARCH-GARCH dan
12
perhitungan nilai VAR (Value at Risk). Model ARCH-GARCH merupakan salah satu model yang dapat mengakomodasi adanya fluktuasi atau variasi. (Verbeek, 2000; De Wet, 2005; Moschini dan Hennessy, 1999 dalam Fariyanti 2008). Analisis dilakukan terhadap harga DOC harian PT. Sierad Produce Tbk sebanyak 455 dari Januari 2007 sampai Oktober 2008, karena pada tahun-tahun sebelumnya PT. Sierad Produce Tbk tidak mempunyai laporan atau catatan mengenai harga DOC harian. Harga DOC yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga jual PT. Sierad Produce Tbk.
13
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Karakteristik Ayam Broiler Ayam ras pedaging atau lebih dikenal dalam masyarakat dengan sebutan
ayam broiler, dewasa ini telah banyak diusahakan dan dikembangkan. Menurut Rasyaf (2004), ayam ras pedaging adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur dibawah delapan minggu ketika dijual dengan bobot tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat serta mempunyai dada yang lebar dengan timbangan daging yang baik dan banyak. Selanjutnya dijelaskan bahwa ayam broiler sudah dapat dipasarkan pada umur lima sampai enam minggu dengan bobot hidup antara 1,3 – 1,6 kg per ekor ayam. AAK (2003) dalam Hermawatty (2006), menjelaskan bahwa ayam broiler memiliki sifat-sifat yang menguntungkan. Ayam broiler dapat memenuhi selera konsumen, selera ini terjadi karena daging ayam broiler memiliki sumber protein yang lengkap, kadar kalori dan lemak yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis daging ternak lainnya. Disamping itu daging ayam broiler juga kaya akan vitamin dan mineral. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Kandungan Gizi Daging Ayam Broiler Nilai Gizi Kalori Protein Lemak Kolesterol Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B6 Asam Nicoterat Fospor Kalsium
Jumlah 4,40 18,20 25,00 60,00 243,00 0,08 0,16 6,20 200,00 14,00
Satuan Kkal Gr Gr Mg Mg Gr Gr Mg Mg Cal
Sumber : Departemen Kesehatan, 2006.
14
Berdasarkan Tabel 9 Nilai protein daging ayam sebesar 18,20 gram yang baik untuk kesehatan. Begitu juga dengan nilai gizi yang lainnya yang terdapat pada daging ayam seperti lemak dengan nilai gizi yang paling besar mempunyai bermanfaat sebagai energi, sedangkan vitamin dan kalsium baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang.
2.2.
Karakteristik Ayam Layer (Petelur) Menurut Bappenas (2008) 4 , ayam petelur adalah ayam-ayam betina
dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Ayam diseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan. Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul. Ayam petelur bertujuan untuk menghasilkan telur, ayam ini memiliki postur tubuh kecil dan konsumsi pakannya sedikit, namun memiliki kemampuan menghasilkan telur yang relatif banyak. Periode bertelur dimulai sejak ayam menghasilkan telur. Batasan dimulainya periode bertelur setiap breeder berbedabeda, ada yang berdasarkan umur atau berdasarkan produksi. Jika berdasarkan umur, ayam yang berumur lebih dari 26 minggu sudah masuk ke periode bertelur. 4
http://www.google.com//Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas, 11 November 2008
15
Berdasarkan produksi, ayam sudah memasuki periode bertelur jika sudah mulai bertelur sekitar 5%. Populasi awal ayam betina breeder mulai masuk periode bertelur dijadikan patokan populasi untuk perhitungan performa ayam selama satu siklus produksi. Selama satu siklus hidup satu ayam induk nenek (grand parent stock) biasanya menghasilkan 35-40 ekor ayam induk (parent stock atau ayam pembibit atau ayam breeder), dan satu ayam parent stock betina biasanya menghasilkan 120-140 ekor ayam komersial (Fadilah, 2007).
2.3.
Usaha Peternakan Ayam Perusahaan peternakan menurut Keputusan Menteri Pertanian No.362
tahun 1990 adalah suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu, untuk tujuan komersial yang meliputi kegiatan yang menghasilkan ternak serta usaha penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkan yang tiap jenis ternaknya melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis peternakan rakyat. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian No.472/Kpts/TN/.330/6/96 tentang petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Usaha Peternakan Ayam Ras, menyatakan bahwa usaha peternakan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu peternakan rakyat, pengusaha kecil peternakan, dan pengusaha peternakan. Peternakan rakyat yaitu usaha peternakan ayam yang jumlanya tidak melebihi 15.000 ekor ayam pedaging per siklus. Usaha kecil adalah usaha budidaya ayam ras yang jumlahnya tidak melebihi 65.000 per siklus. Perusahaan peternakan
16
adalah perusahaan budidaya ayam pedaging yang jumlahnya lebih besar dari 65.000 ekor per siklus (Suharno, 2002). Menurut Widjaja (2003) dalam Isramadhani (2007), mengatakan bahwa bisnis ayam broiler relatif lebih menarik dibandingkan bisnis ayam petelur. Perputaran modal yang cepat merupakan perangsang yang kuat dan sumber daya yang dibutuhkan tidak harus dibayar langsung. Oleh sebab itu banyak yang berbisnis dibidang peternakan ayam broiler sehingga berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah populasi ayam broiler pada Tabel 10. Tabel 10. Populasi Ayam Broiler di Indonesia Tahun 2003-2007 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007
Jumlah (Ekor) 847.743.895 778.969.843 811.188.684 797.527.446 920.851.121
Pertumbuhan(%) -8,11 4,13 -1,68 15,46
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa populasi ayam broiler tahun 2003 sebesar 847.743.895 ekor. Pada tahun tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 811.188.684 ekor, begitu juga tahun 2007 populasi ayam broiler meningkat sebesar 920.851.121 ekor. Kenaikan populasi ini terjadi karena peningkatan pertumbuhan ayam broiler sebesar 4,13 persen dan 15,46 persen. Namun tahun 2004 dan tahun 2006 mengalami penurunan dan juga terjadi penurunan jumlah pertumbuhan ayam broiler sebesar -8,11 persen dan -1,68 persen. Hal ini disebabkan karena adanya wabah flu burung dan ayam bangkai, sehingga ayam banyak yang mati dan peternakan mengalami penurunan produksi. Disamping keunggulan dalam beternak ayam broiler, bisnis ayam broiler juga mempunyai tantangan yaitu (a) kelemahan manajemen pemeliharaan karena
17
broiler merupakan hasil dari perkawinan silang dan seleksi yang rumit, kesalahan dari segi manajemen pemeliharaan akan mengakibatkan kerugian, (b) fluktuasi harga produk. Harga ayam broiler di Indonesia sangat fluktuatif, penyebabnya bermacam-macam, terutama faktor keseimbangan antara permintaan dan penawaran, (c) fluktuasi harga DOC, (d) tidak ada kepastian waktu jual dan (e) marjin usaha rendah (Abidin, 2004 dalam Isramadhani, 2007). Oleh sebab itu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam berbisnis ayam broiler harus diikuti dengan penerapan manajemen yang baik.
2.4.
Usaha Pembibitan Ayam Usaha pembibitan adalah usaha peternakan yang menghasilkan ternak
untuk dipelihara lagi dan bukan untuk dikonsumsi. Dalam hal ini ada empat usaha pembibitan sebagai berikut : 1. Pembibitan untuk menghasilkan PL (pure line) atau ayam galur murni. 2. Pembibitan untuk menghasilkan GGPS (great grand parent stock) atau ayam bibit buyut. 3. Pembibitan untuk menghasilkan GPS (grand parent stock) atau ayam bibit nenek. 4. Pembibitan untuk menghasilkan PS (parent stock) Menurut Fadilah (2007), perkembangan teknik pembibitan sejalan dengan perbaikan mutu genetik yang dilakukan oleh para ahli genetik. Para ahli memiliki catatan individu ayam yang merupakan dasar untuk membentuk strain ayam yang menghasilkan produksi telur dan tingkat efisiensi pakan yang tinggi. Perubahan pada pembibitan ayam broiler dilakukan dengan cara membudidayakan secara
18
teratur ayam bibit yang berbeda. Setiap jenis ayam bibit memiliki keunggulan sifat seperti pertumbuhan cepat, produksi telur tinggi, efisiensi pakan tinggi dan tahan terhadap penyakit. Sifat yang unggul ini akan digabungkan menjadi satu dalam
satu
galur
melalui
program
seleksi
dalam
pembibitan
dan
menyilangkannya. Dewasa ini perusahaan pembibitan telah banyak menghasilkan galur ayam pedaging dengan membawa nama perusahaannya masing-masing. Dengan banyaknya galur ayam pedaging di Indonesia maka para peternak mudah mendapatkan dan memesan ayam pedaging tersebut, baik langsung kepada pembibitnya atau di daerah-daerah (Siregar, Sabrani dan Pramu, 1980 dalam Taslukha, 2007). Galur yang dipasarkan antara lain AA 70. Asa. Cobb 100, Hybro, Meat Nick, Hubbard, Hypeco, Indiana River, Veded, Jabro, Lohmann, Pilch, Anak 180, Ross 1, Starbro, Tatum dan Tegel. Fadilah (2007) selanjutnya menjelaskan bahwa saat ini lebih dari 300 jenis bibit ayam murni dan varietas, termasuk ayam broiler pembibit yang telah terseleksi dan ditingkatkan keunggulan potensi genetiknya, telah tersebar diseluruh dunia. Beberapa potensi genetik yang telah ditingkatkan adalah : 1. Ukuran tubuh besar 2. Proporsi daging karkas tinggi 3. Kerangka tulang kuat 4. Pertumbuhan cepat 5. Kulit berwarna putih atau kuning bersih 6. Memiliki konversi pakan yang baik 7. Tahan terhadap penyakit
19
Pada umumnya pembibitan yang baik selalu menyeleksi telur tetas yang akan ditetaskan pada dan ketika ayam keluar dari mesin tetas. DOC yang sehat dapat dideteksi langsung dari kondisi matanya. Mata DOC terlihat cerah, maka dapat disimpulkan DOC dalam kondisi sehat dan juga tidak memperlihatkan cacat fisik, yang merupakan tanda kenormalan dalam proses penetasan.
2.5.
Day Old Chick (DOC) DOC adalah anak ayam yang baru saja ditetaskan dari telur ayam bibit
induk (Parent Stock). Ayam bibit induk tersebut dipelihara dan telurnya ditetaskan menjadi DOC (PT. Sierad Produce, 1996). Menurut Solihin (2007), DOC adalah singkatan dari Day Old Chick yang artinya anak ayam umur sehari atau anak ayam berumur 24 jam. Sebelum DOC, anak ayam masih sangat sensitif terutama terhadap perubahan lingkungan (temperatur dan kebersihan). Luka pada pusarnya belum kering sempurna masih sangat mungkin terinfeksi kuman. Selanjutnya Solihin menjelaskan bahwa, anak ayam yang berumur lebih dari 30 jam apabila tidak mendapat perlakuan, kondisinya akan semakin lemah. Sampai umur 60 jam belum mendapat perlakuan akan terjadi kematian. Anak ayam selalu mempunyai masalah dan perlu perhatian khusus. Masalah yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain (a) stress yang diderita selama dalam perjalanan dan dalam keadaan lingkungan yang belum memadai, (b) yolk atau kuning telur yang dibawa lahir masih dapat diserap sempurna dalam waktu sesingkat-singkatnya, dan (c) kemungkinan adanaya ikutan kuman penyebab penyakit egg born disease (penyakit yang ditularkan lewat telur pada saat menetas).
20
Menurut Rasyaf (2002), DOC adalah anak ayam berumur satu hari. DOC dilihat dari induk ayam yang sehat dan tidak membawa penyakit bawaan. Selain itu ukuran atau bobot DOC dipengaruhi oleh telur tetas ayam tersebut, maka sebaiknya harus diperhatikan. Keuntungan yang diperoleh apabila bibit yang digunakan berkualitas baik adalah tingkat mortalitas rendah, lebih mudah dikelola, menghambat biaya pengobatan dan keuntungan yang diperoleh lebih banyak Rasyaf (2004), menyatakan bahwa untuk memilih DOC yaitu anak ayam yang berasal dari induk yang sehat ukuran atau bobot normal DOC sekitar 35-40 garam, mata cerah dan bercahaya, aktif dan tampak tegar, DOC tidak memperlihatkan cacat fisik seperti kaki bengkok.,mata buta atau kelainan fisik yang mudah dilihat serta tidak ada lekatan tinta di duburnya. Adapun proses pembibitan DOC dapat dilihat pada Gambar 2. Pembibitan Anak Bibit Induk
Telur
Penetasan
Pelanggan
DOC
Distributor
Gambar 2. Proses Pembibitan DOC Sumber : PT. Sierad Produce Tbk
Menurut Fadillah (2004) dalam Wahyudi (2007), kesuksesan beternak ayam broiler komersial tergantung dari kualitas DOC yang dipelihara. Jika DOC yang dipelihara berkualitas maka selama pemeliharaan tidak akan mengalami kendala. Sebaliknya jika yang dipelihara DOC yang tidak berkualitas, produksi yang dicapai tidak akan optimal walaupun faktor lingkungan yang diberikan sudah maksimal.
21
2.6.
Tinjauan Studi Terdahulu
2.6.1. Studi Terdahulu Mengenai Risiko Penelitian Merina tahun 2004 mengenai analisis risiko menggunakan alat analisis pendapatan tunai dan analisis risiko. Berdasarkan nilai R/C rasio yang diperoleh sebesar 0,88 bahwa biaya tunai yang dikeluarkan perusahaan lebih besar dari penerimaan yang diterima sehingga perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 31.878.473. Hasil perhitungan analisis risiko menunjukkan bahwa nilai risiko usaha yang diperoleh sebesar Rp 45.549.095,56. Nilai tersebut menunjukkan bahwa risiko yang harus dihadapi perusahaan X setiap periode di masa yang akan datang sebesar Rp 45.549.095,56, cateris paribus. Hal tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan analisis pendapatan tunai diketahui pendapatan tunai yang diterima perusahaan bervariasi pada setiap periode produksinya namun rata-rata pada setiap periode perusahaan untung. Sedangkan berdasarkan analisis risiko menunjukkan bahwa perusahaan yang dikaji masih menghadapi risiko yang besar dan dengan menggunakan analisis regresi diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi risiko yang sangat besar pada perusahaan tersebut adalah fluktuasi harga DOC, fluktuasi harga pakan, fluktuasi biaya obat, fluktuasi harga ayam, waktu penjualan dan fluktuasi mortalitas. Penelitian Ramadhona tahun 2004 mengenai analisis investasi dengan pendekatan model ARCH-GARCH dan pendugaan harga saham dengan pendekatan model time series pada Perusahaan Agribisnis terpilih di PT. Bursa Efek Jakarta, menggunakan metode dengan model ARCH-GARCH untuk mendapatkan model peramalan dan Value at Risk (VAR) untuk mengukur tingkat risiko. Risiko yang dikaji pada penelitian ini adalah risiko investasi pada PT. BEJ
22
dengan memilih perusahaan rokok yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu PT. Astra Agrolestari Tbk (AALI), PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Data yang digunakan merupakan data penutupan saham harian perusahaan agribisnis dari tanggal 1 Januari 2001 sampai 30 April 2004. Dari hasil penerapan metode ARCH-GARCH didapatkan bahwa risiko yang ditanggung investor pada saham AALI sebesar 2,46 persen; GGRM sebesar 2,57 persen; INDF sebesar 8,75 persen dari total investasi yang ditanamkan. Ramalan harga penutupan saham AALI dan INDF cenderung mengalami peningkatan. Hal ini memberikan kesempatan pada investor untuk mendapatkan capital gain. Sedangkan GGRM mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa pelaku bursa sebaiknya melepas sahamnya agar tidak mengalami capital loss karena akan mengalami kerugian. Peneiltian Rauf tahun 2005 mengenai risiko, bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha ternak sapi perah di PT. X, mengetahui besarnya tingkat risiko yang diterima oleh perusahaan dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat risiko yang diterima oleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis evaluasi finansial, usaha ternak sapi perah dapat dikatakan layak karena dilihat dari kriteria NPV yang lebih besar dari nol, nilai BCR lebih dari satu dan nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga. Hasil perhitungan NPV usaha peternakan sapi perah dikatakan layak karena nilai NPV yang diperoleh adalah sebesar Rp 751. 892. 074. Dari analisis BCR dihasilkan nilai sebesar 1,16, nilai BCR yang diperoleh lebih besar dari satu, yang berarti bahwa benefit atau manfaat yang diterima oleh usaha harus dapat
23
menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan. Sedangkan nilai IRR diperoleh hasil sebesar 25,94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran. Berdasarkan hasil analisis tingkat risiko menunjukan bahwa risiko usaha ternak sapi cukup tinggi dan akan menghadapi peluang merugi setiap bulan dengan nilai koefisien variasi sebesar 1,60. Berdasarkan analisis regresi diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi risiko yang sangat besar pada perusahaan adalah fluktuasi penerimaan susu, fluktuasi biaya pakan, dan fluktuasi penerimaan non susu. Selanjutnya penelitian mengenai risiko dilakukan oleh Robi’ah tahun 2006 dengan menggunakan analisis risiko, analisis keputusan berisiko dan analisis deskriptif, dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen risiko dan mengetahui tingkat risiko yang dihadapi perusahaan serta menganalisis expected value yang diberikan oleh manajer dalam kondisi ketidakpastian. Berdasarkan analisis deskriptif manajemen produksi diperusahaan telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan berdasarkan analisis risiko diperoleh tingkat risiko sebesar 1,3 sehingga tingkat risiko yang dihadapi perusahaan tinggi. Hal ini disebabkan karena fluktuasi harga input (pakan dan DOC) dengan struktur pasar oligopoli, fluktuasi harga output, fluktuasi hasil produksi yang tergantung pada alam yang menyebabkan kondisi ketidakpastian yang tinggi sehingga risiko yang dihadapi tinggi. Dari hasil expected value perusahaan lebih baik menambah populasi broiler pada periode lebaran dan tidak mengurangi populasi broiler pada periode ajaran baru.
24
Penelitian Iskandar tahun 2006 mengenai analisis risiko investasi saham dianalisis dengan menggunakan model ARCH-GARCH untuk mendapatkan model peramalan dan Value at Risk (VAR) untuk mengukur tingkat risiko. Penelitian dilakukan pada PT. BEJ dengan memilih perusahaan rokok yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu PT. Gudang Garam (GGRM), PT.HM Sampoerna (HMSP) dan PT. Bentoel International Investama (RMBA). Risiko yang akan dikaji adalah risiko saham dengan adanya fluktuasi harga saham dari waktu ke waktu. Sedangkan data observasi berjumlah 1032 dari Januari 2002 sampai akhir Maret 2006. Hasil yang diperoleh berdasarkan model ARCH-GARCH adalah tingkat risiko yang dimiliki oleh saham RMBA merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan perusahaan rokok lainnya. Hal ini disebabkan oleh kurang diminatinya saham tersebut oleh investor karena saham RMBA lebih banyak menghasilkan tingkat return yang negatif. Saham HMSP memiliki tingkat risiko yang terendah dibandingkan kedua saham rokok lainnya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya nilai fluktuasi, karena harga saham HMSP sudah tidak liquid lagi di pasar sehingga pasar modal HMSP masih sangat potensial untuk meningkatkan jumlah saham beredar. Tingkat risiko saham GGRM menempati urutan tertinggi kedua setelah saham RMBA karena saham dianggap sudah terlalu mahal oleh para investor sehingga investor cenderung irrasional dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi pada GGRM. RMBA memiliki tingkat risiko yang terbesar dalam industri rokok namun memiliki tingkat return yang terbesar pula. Dilihat dari nilai expected return, RMBA memilik tingkat expected return yang terbesar dan
25
positif. Hal ini mengindikasikan saham RMBA merupakan alternatif investasi terbaik dalam industri rokok dikarenakan memiliki expected return yang terbesar dan positif dibandingkan saham HMSP dan GGRM. Penelitian Fariyanti tahun 2008 mengenai risiko produksi dan harga kentang dan kubis dianalisis dengan menggunakan analisis risiko model GARCH (1,1) dan menghitung nilai varian. Berdasarkan analisis risiko dihasilkan bahwa risiko produksi kentang yang diindikasikan oleh fluktuasi produksi kentang yang disebabkan oleh risiko produksi pada musim sebelumnya dan penggunaan input, pupuk dan tenaga kerja menjadi faktor yang menimbulkan risiko produksi, sedangkan lahan, benih dan obat-obatan menjadi faktor yang mengurangi risiko produksi. Pada komoditas kubis, lahan dan obt-obatan menjadi faktor yang menimbulkan risiko, sementara benih, pupuk dan tenaga kerja menjadi faktor yang mengurangi risiko produksi. Risiko produksi pada komoditas kentang lebih tinggi dibandingkan pada komoditas kubis sedangkan risiko harga produk pada komoditas kubis lebih tinggi dibandingkan komoditas kentang. Perilaku rumahtangga petani dengan adanya risiko produksi dan harga produk termasuk risk aversion dengan melakukan pengurangan penggunaan luas lahan garapan, benih, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja. Pengurangan tertinggi input, produksi, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga akibat peningkatan risiko produksi produksi dan harga produk serta upah pada kegiatan usahatani terdapat pada rumahtangga petani lahan sempit. Demikian pula peningkatan penggunaan tenaga kerja off farm dan non farm yang paling rendah.
26
2.6.2. Studi Terdahulu Mengenai DOC Penelitian Hermawatty tahun 2006 menganalisis pemasaran DOC pada PT. Sierad Produce Tbk. Berdasarkan analisis bauran pemasaran menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan lebih memperioritaskan pada tujuan memperluas kemitraan, dengan menekankan pada pelayanan dan kualitas produk. Hasil rumusan strategi pemasaran tidak jauh berbeda dengan strategi pemasaran yang saat ini sedang dijalankan oleh perusahaan, dimana prioritas strategi utama adalah memperlus kemitraan. PT. Sierad produce Tbk dapat memperbaiki strategi pemasaran dengan menjalankan kombinasi bauran pemasaran yang telah dirumuskan dengan tepat sehingga tujuan perusahaan tercapai dengan mudah. Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Persamaan dengan Merina dan Rauf adalah dalam metode analisis yang digunakan yaitu analisis risiko tetapi ada juga perbedaan dalam analisis regresi dan berbeda dengan komoditas yang diteliti. Persamaan dengan penelitian Robi’ah adalah sama-sama menganalisis manajemen risiko dan menggunakan alat analisis risiko, namun berbeda dalam komoditas yang diteliti. Persamaan dengan penelitian Ramadhona dan Iskandar adalah sama-sama menggunakan alat analisis model ARCH-GARCH dan VAR untuk menghitung besarnya risiko, namun komoditas yang diteliti berbeda. Persamaan dengan penelitian Fariyanti adalah sama-sama menganalisis risiko harga dan menggunakan alat analisis ARCHGARCH, perbedaannya terdapat pada komoditas yang diteliti. Sedangkan penelitian mengenai DOC yang dilakukan oleh Hermawatty, persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang DOC dan tempat penelitian
27
yang dilakukan yaitu pada PT. Sierad Produce Tbk. Tetapi terdapat perbedaan yaitu dalam hal tema penelitian dan alat analisis yang digunakan. Penelitian mengenai Analisis Risiko harga DOC broiler dan layer di PT. Sierad Produce Tbk belum pernah dilakukan sebelumnya. Daftar studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian Nama Penulis Desi Merina
Tahun
2004
Baka Senjaya Ramadhona
2004
Ari Abdul Rauf
2005
Siti Robi’ah
Edy Iskandar
Fanny Rachman Hermawatty Anna Fariyanti
2006
2006
2006
2008
Judul Analisis Pendapatan Tunai, Risiko dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Usaha Peternakan Broiler Analisis Investasi dengan Pendekatan Model ARCHGARCH dan Pendugaan Harga Saham dengan Pendekatan Model Time Series pada Perusahaan Agribisnis Terpilih di PT. Bursa Efek Jakarta. Analisis Finansial dan Risiko Usaha Ternak Sapi Perah PT. X Manajemen Risiko Usaha Peternakan Broiler pada Sunan Kudus Farm di kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Analisis Risiko Investasi Saham Agribisnis Rokok dengan Pendekatan ARCH-GARCH Analisis Strategi Pemasaran Day Old Chick (DOC) Broiler Final Stock di PT. Sierad Produce Tbk Bogor Jawa Barat Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani Sayuran Dalam menghadapi Risio Produksi dan Harga Produk di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung
Metode Analisis Analisis Pendapatan Tunai, Analisis Risiko, Analisis regresi Model ARCHGARCH untuk menghitung Value at Risk (VAR) Analisis Risiko, Analisis Regresi Analisis Deskritif, Analisis Risiko Model ARCHGARCH untuk menghitung Value at Risk (VAR) Analisis Bauran Pemasaran Analisis Risiko Model GARCH dan Menghitung Nilai Varian
28
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Konsep Risiko Manusia selalu dihadapkan dengan risiko sehingga risiko mejadi bagian dari manusia. Begitu juga dengan perusahaan, perusahaan akan selalu berhadapan dengan risiko, ketidakmampuan perusahaan dalam menangani berbagai risiko yang dihadapi akan merugikan perusahaan. Menurut Kountur (2004), risiko berhubugan dengan ketidakpastian, ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tesedianya informasi yang menyangkut apa yang akan terjadi. Selanjutnya perusahaan
dapat
Kountur berdampak
menjelaskan merugikan
ketidakpastian atau
yang
menguntungkan.
dihadapi Apabila
ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntugkan maka disebut dengan istilah kesempatan (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko. Oleh sebab itu risiko adalah sebagai suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan dampak yang merugikan. Menurut Robison dan Barry (1987) dan Kadarsan (1992), Risiko (risk) adalah kemungkinan merugi (possibility of loss or injury), jadi peluang akan terjadinya suatu kejadian telah diketahui terlebih dahulu yang didasarkan pada pengalaman. Ketidakpastian (uncertainty) adalah sesuatu yang tidak bisa diramalkan sebelumnya (the quality or state of being uncertain;something that is uncertain), peluang terjadinya merugi belum diketahui sebelumnya. Analisis risiko berhubungan dengan teori pengambilan keputusan (decision theory) berdasarkan konsep expected utility model (Robison dan Barry,
29
1987;
Moschini
dan
Hennessy,
1999).
Dalam
menganalisis
mengenai
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan risiko dapat menggunakan expected utility model. Model ini digunakan karena adanya kelemahan yang terdapat pada expected return model, yaitu bahwa yang ingin dicapai oleh seseorang bukan nilai (return) tetapi kepuasan (utility). Hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan adalah berhubungan positif, dimana jika tingkat kepuasan meningkat maka pendapatan yang akan diperoleh juga meningkat. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Hubungan Fungsi Kepuasan dengan Pendapatan Sumber: Debertin, 1986
Risiko adalah konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan juga mengandung risiko. Kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga dikaitkan dengan besarnya return yang akan diterima oleh pengambil risiko. Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya dapat diperhitungkan bahwa return yang diterima juga akan lebih besar. Pola pengambilan risiko menunjukkan
30
sikap yang berbeda terhadap pengambilan risiko. Hubungan antara risiko dengan return dapat dilihat pada Gambar 4. Return Ekspected Return
Risiko Gambar 4. Hubungan Risiko dengan Return Sumber : Lam, 2008
Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa semakin besar risiko yang dihadapi maka semakin besar pula return yang diperoleh yaitu high risk high return. Begitu juga sebaliknya semakin kecil risiko yang diterima semakin kecil pula return yang dihasilkan. Sedangkan prilaku pembuat keputusan dalam menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori (Robison dan Barry, 1987 dalam Fariyanti, 2008). 1. Pembuat keputusan yang takut terhadap risiko (risk aversion). Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan yang diharapkan yang merupakan ukuran tingkat kepuasan. 2. Pembuat keputusan yang berani terhadap risiko (risk taker). Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang diharapkan.
31
3. Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko (risk neutral). Sikap ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam (variance) dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan atau menaikkan keuntungan yang diharapkan. Menurut Kountur (2004), risiko dapat dibedakan berdasarkan sudut pandang manajer perusahaan dan dari sumber penyebab risiko. Risiko menurut manajer perusahaan adalah risiko spekulatif yaitu risiko yang dihadapi perusahaan yang
dapat
memberikan
kemungkinan
merugikan
dan
kemungkinan
menguntungkan, dan risiko murni adalah risiko dimana tidak ada kemungkinan yang menguntungkan dan yang ada hanya kemungkinan merugikan. Sedangkan risiko berdasarkan penyebabnya terdiri dari risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat bunga, dan mata uang. Risiko Operasional merupakan semua risiko yang tidak termasuk pada kelompok risiko keuangan seperti risiko yang disebabkan oleh faktor manusia, alam dan teknologi. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat memahami beberapa kategori risiko sehingga dapat mengetahui dan dapat menjelaskan risiko dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Beberapa sumber risiko yang dapat dihadapi oleh petani diantaranya risiko produksi, risiko harga, risiko kelembagaan, risiko kebijakan dan risiko finansial (Ellis, 1988; Harwood et al., 1999; Moschini dan Hennessy, 1999 dalam Fariyanti 2008).
32
3.1.2. Risiko Pasar Menurut Lam (2008) risiko pasar adalah eksposur terhadap potensi kerugian yang akan disebabkan oleh perubahan harga atau variabel bunga pasar. Setiap perusahaan terekspos terhadap beberapa bentuk risiko pasar, tingkat dan bentuk ekposur risiko pasar berbeda menurut industri. Harga atau variabel yang relevan (kadangkala disebut sebagai faktor risiko pasar) termasuk harga ekuitas atau komoditas, suku bunga serta nilai tukar valuta asing. Ada tiga jenis risiko pasar yaitu (1) risiko perdagangan, (2) risiko ketidakselarasan aset kewajiban dan (3) risiko likuiditas. Risiko pasar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti terdapat risiko harga akibat kondisi penawaran dan permintaan DOC di pasar. Selanjutnya dengan adanya risiko harga maka akan mempengaruhi penerimaan, dimana penerimaan seringkali tidak stabil karena sering terganggu oleh berbagai faktor yang tidak dikuasai oleh perusahaan secara pasti seperti faktor cuaca, penyakit dan perubahan permintaan.
3.1.3. Manajemen Risiko Perusahaan selalu dihadapi dengan berbagai macam risiko. Menurut Kountur (2004), manajemen risiko adalah cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya penanganan risiko yang baik segala kemungkinan kerugian yang dapat menimpa perusahaan dapat diminimalkan sehingga biaya menjadi lebih kecil dan pada akhirnya perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
33
Sedangkan menurut Darmawi (2005) manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi dalam pengambilan keputusan. Lain halnya dengan Sofyan (2005), manajemen risiko adalah usaha seorang manajer untuk mengatasi kerugian secara rasional agar tujuan yang diinginkan berupa keuntungan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Secara khusus manajemen risiko diartikan sebagai pengelolaan variabilitas pendapatan oleh seorang manajer dengan menekan sekecil mungkin tingkat kerugian yang diakibatkan oleh keputusan yang diambilnya dalam menggarap situasi yang tidak pasti. Pemahaman manajemen risiko yang baik akan mengurangi kerugian atau akan dapat menambah tingkat keyakinan bagi pembuat keputusan dalam mengurangi risiko kerugian. Menurut Kountur (2008), manajemen risiko perusahaan adalah cara bagaimana menangani semua risiko yang ada di dalam perusahaan tanpa memilih risiko-risiko tertentu saja. Penanganan risiko dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari manajemen. Ada beberapa fungsi manajemen yang sudah dikenal yaitu perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan melakukan pengendalian atau planning,
organizing,
actuating,
controling
(POAC).
Dengan
demikian
ditambahkan satu fungsi lagi yang sangat penting yaitu menangani risiko. Selanjutnya Kountur menjelaskan, dalam menangani risiko-risiko yang ada dalam perusahaan diperlukan suatu proses yang dikenal dengan istilah proses pengelolaan risiko. Proses manajemen atau pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi perusahaan, kemudian mengukur risiko-risiko yang telah diidentifikasi untuk mengetahui
34
seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko dan seberapa besar konsekuensi dari risiko tersebut. Selanjutnya menangani risiko-risiko untuk memberikan usulan apa yang akan dilakukan untuk menangani risiko-risiko tersebut sehingga segala kemungkinan kerugian dapat diminimalkan. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana manajemen risiko telah diterapkan dalam perusahaan. Proses pengelolaan risiko perusahaan dapat dilihat pada Gambar 5. Identifikasi Resiko
Evaluasi
Pengukuran Resiko
Penanganan Resiko
Gambar 5 Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan Sumber : Kountur, 2004
Menurut Kountur (2004), ada empat cara menangani risiko yaitu dengan cara menerima atau menghadapi risiko, menghindari risiko, mengendalikan risiko dan mengalihkan risiko. Mengendalikan risiko yaitu mengelola risiko dengan meminimalkan risiko dengan cara pencegahan, sedangkan mengalihkan risiko dapat dilakukan dengan mengalihkan pada pihak lain seperti asuransi, hedging, faktorial, leasing, outsourcing dan kontrak. Sedangkan menurut Lam (2008) bahwa manajemen risiko dapat didefinisikan dalam pengertian bisnis seluasluasnya. Manajemen risiko adalah mengelola keseluruhan risiko yang dihadapi perusahaan, dimana dapat mengurangi potensi risiko yang bersifat merugikan dan terkait dengan upaya untuk meningkatkan peluang keberhasilan sehingga perusahaan dapat mengoptimalisasikan profil risiko/hasilnya. Hal penting untuk
35
mengoptimalisasikan
profil
risiko/hasil
adalah
dengan
mengintegrasikan
manajemen risiko kedalam proses bisnis perusahaan. Manajemen risiko sangat penting dalam pelaksanaanya karena hal ini akan berakibat pada hasil atau keuntungan perusahaan. Selanjutnya Lam menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa manajemen risiko sangat penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, yakni mengelola risiko adalah tugas manajemen, manajemen risiko dapat mengurangi volatilitas pendapatan, manajemen risiko dapat memaksimalkan nilai aset pemegang saham dan dapat memperbesar peluang kerja dan jaminan finansial. Dalam hal ini dilakukan pemahaman akan risiko yang mencakup akan adanya kesadaran akan risiko, melakukan pengukuran risiko dan dapat mengendalikannya. Manajemen risiko meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengolahan serta koordinasi dalam pengelolaan setiap risiko yang ada. Dengan adanya manajemen risiko maka akan mengurangi risiko yang ada dalam perusahaan. Manajemen risiko juga dapat dilakukan dengan adanya kesadaran akan risiko yakni dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang ada, mengukur risiko, memikirkan mengenai konsekuensi risiko-risiko yang ada, dan mengkomunikasikan ke seluruh bagian berbagai risiko yang ada sehingga dapat dicari penanganannya.
3.2.
Kerangka Pemikiran Operasional PT. Sierad Produce Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang pembibitan ayam broiler dan layer yang merupakan perusahaan terintegrasi. PT. Sierad Produce Tbk memiliki anak perusahaan yang memiliki spesifikasi kegiatan usaha yang berkaitan dengan sistem agribisnis yaitu dari hulu
36
sampai ke hilir seperti sarana produksi ternak dan pengolahan hasil ternak. Usaha pembibitan ayam ini mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan dilihat dari peningkatan jumlah konsumsi ayam dan telur serta produksi ayam dan telur. Selain itu jumlah perusahaan yang mengusahakan pembibitan ayam atau DOC yang masih sedikit, sehingga peluang untuk mengembangkan usaha pemibibitan ayam masih terbuka lebar. Namun tidak mudah untuk menjalankan usaha pembibitan ayam karena risiko yang dihadapi cukup besar. Adapun risiko yang sering dihadapi PT. Sierad Produce Tbk adalah risiko harga. Indikasi adanya risiko harga pada PT. sierad Produce Tbk dilihat dari adanya fluktuasi harga DOC broiler dan layer dalam kurun waktu tertentu. Fluktuasi harga DOC broiler dan layer tersebut terjadi akibat kondisi permintaan dan penawaran DOC di pasar. Adanya fluktuasi harga DOC tersebut akan berimplikasi pada penerimaan yang akan diterima oleh PT. Sierad Produce Tbk yaitu penerimaan yang berfluktuasi sehingga PT. Sierad Produce Tbk akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis risiko harga DOC dan alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga DOC dengan tepat pada PT. Sierad Produce Tbk. Untuk mengetahui tingkat risiko dapat dianalisis dengan menggunakan metode analisis risiko. Penilaian risiko dapat diukur dengan menggunakan model ARCH-GARCH dan kemudaian digunakan VAR untuk mengitung besarnya risiko yang ada. Untuk meminimalkan berbagai risiko yang ada, dapat dilakukan analisis manajemen risiko dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu berupa observasi, wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan. Selanjutnya dianalisis alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga DOC yang baik dan
37
tepat pada PT. Sierad Produce Tbk agar permasalahan yang terkait dengan risiko dapat diatasi. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
PT. Sierad Produce Tbk
Risiko Harga DOC
Fluktuasi Harga DOC
Penerimaan PT. Sierad Produce Tbk
Alternatif Strategi yang tepat untuk mengatasi risiko harga DOC
Gambar 6 Kerangka Pemikiran Operasional
38
IV. METODE PENELITIAN 4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Sierad Produce Tbk Jl. Raya Parung Km 18
Desa Jambon Mekar, Parung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Jawa Barat merupakan sentra produksi pembibitan ayam dan PT. Sierad Produce Tbk merupakan perusahaan terbesar keempat secara nasional. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dari November - Desember 2008.
4.2.
Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder baik data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara meliputi keadaan umum perusahaan, manajemen perusahaan yang diterapkan dan kegiatan usaha pembibitan ayam broiler yang dijalankan oleh PT. Sierad Produce Tbk. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data PT. Sierad Produce Tbk, literatur-literatur dan instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, LSI IPB dan Bahan Pustaka lain yang relevan.
4.3.
Metode Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa data harga DOC harian PT. Sierad Produce Tbk yang berjumlah 455 data dari Januari 2007 sampai Oktober 2008. Sedangkan data primer diperoleh dari PT. Sierad Produce Tbk dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi langsung
39
dengan manajer pemasaran. Dalam pengumpulan data tersebut dilakukan langsung oleh peneliti. Observasi dilakukan dengan pencatatan langsung dilokasi penelitian tentang aktivitas bisnis perusahaan dan berbagai kendala risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Wawancara dan diskusi yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada manajer pemasaran tentang manajemen risiko yang diterapkan PT. Sierad Poduce Tbk. Selain itu juga dilakukan studi literatur untuk memperlengkap data yang akan dianalisis. Adapun data yang dikumpulkan meliputi manajemen perusahaan yang diterapkan perusahaan untuk meminimalkan risiko harga. Sedangkan pengumpulan data untuk analisis risiko dilakukan dengan observasi, wawancara dan diskusi untuk mengetahui risiko harga dengan mengetahui fluktuasi harga DOC. Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui nilai Variance at Risk (VAR).
4.4.
Analisis Data Pengukuran risiko harga DOC dalam penelitian ini menggunakan model
ARCH-GARCH dan perhitungan VAR. Fluktuasi harga DOC diduga dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran DOC di pasar.
4.4.1. Analisis Manajemen Risiko Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan oleh PT. Sierad Produce Tbk, manajemen perusahaan yang diterapkan berdasarkan penilaian pengambil keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk
40
meminimalkan risiko. Manajemen risiko dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi risiko-risiko yang ada yang terkait dengan risiko harga DOC dengan mengetahui keberadaan risiko dan penyebab timbulnya risiko. Metode yang digunakan untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan metode interaksi yaitu observasi dengan cara mengamati atau melihat objek yang akan diidentifikasi, wawancara dengan bertanya dan berdiskusi pada pihak yang bersangkutan yaitu manajer pemasaran dan bagian HRD. Studi dokumen dengan mempelajari berbagai laporan yang terkait dengan manajemen risiko harga yang diterapkan PT. Sierad Produce Tbk. Selanjutnya dilakukan pengukuran risiko dengan menghitung nilai varians, dimana nilai varians merupakan acuan pengukuran risiko. Pengukuran varians dilakukan dengan menghitung nilai VAR dengan terlebih dahulu menggunakan model ARCH-GARCH untuk mengetahui tingkat volatilitas. Setelah dilakukan pengukuran risiko maka dilakukan penanganan risiko dengan cara mengendalikan risiko yaitu pencegahan risiko sebelum terjadi dan apabila risiko sudah terjadi. Terakhir dalam manajemen risiko adalah melakukan evaluasi risiko untuk melihat sejauh mana fungsi manajemen risiko diterapkan pada PT. Sierad Produce Tbk.
4.4.2. Analisis Risiko Data diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, program Minitab 14 dan Eviews 4.0. Analisis grafik pergerakan harga DOC dilakukan dengan plot grafik time series untuk melihat kecendurangan data. Tingkat risiko atau Value at Risk (VAR) diramalkan dengan pendekatan ARCH-GARCH. Hal ini dilakukan
41
karena ARCH-GARCH mampu menangkap error fluktuasi yang sering terjadi pada pergerakan data. Pendekatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Spesifikasi model yaitu dengan pendeteksian efek ARCH data harga DOC dengan uji autokorelasi dan uji ARCH diikuti dengan spesifikasi persamaan rataan yang sesuai. 2. Pendugaan parameter dan pemilihan model varians yang terbaik yaitu dengan simulasi beberapa model varians berdasarkan nilai AIC (Akaike Information Criterion) dan SC. 3. Uji diagnostik model varians dengan analisis galat meliputi kebebasan galat (fungsi autokorelasi), uji ARCH dan uji normalitas galat. 4. Melakukan peramalan nilai VAR.
4.4.2.1 Metode ARCH-GARCH 1. Tahap Identifikasi Dalam pemodelan ARCH-GARCH didahului dengan identifikasi apakah data mengandung heteroskedastisitas atau tidak. Ini dapat dilakukan dengan mengamati beberapa ringkasan statistik dari data. Pengujian keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat nilai keruncingan (kurtosis) data. Jika data tersebut memiliki nilai kurtosis yang lebih dari tiga maka data tersebut memiliki sifat heteroskedastisitas (Davidson and MacKinnon, 2004 dalam Firdaus, 2006). Selain itu fungsi autokorelasi kuadrat return juga dapat digunakan dalam mengindikasikan bahwa pada data tersebut terdapat efek ARCH. Jika nilai autokorelasi pada data kuadrat return signifikan, maka nilai tersebut mengindikasikan bahwa pada data tersebut terdapat efek ARCH. Cara yang lebih
42
terkuantifikasi dalam menguji ada tidaknya ARCH error adalah dengan menggunakan uji ARCH-LM. Uji ARCH-LM didasarkan pada hipotesis nol yaitu tidak terdapatnya ARCH error. 2. Estimasi Model Tahap selanjutnya adalah membangun model dan menegestimasi parameter dugaan. Penentuan parameter ARCH-GARCH dilakukan dengan menggunakan
metode
kemungkinan
maksimum
secara
iteratif.
Dengan
menggunakan sofware Eviews 4.0, estimasi nilai-nilai parameter dapat dilakukan. Dari berbagai alternatif yang dihasilkan akan diputuskan model yang terbaik. Dalam hal ini model yang terbaik adalah model yang memiliki ukuran kebaikan yang besar dan koefisien yang nyata. Hal ini terdapat dalam AIC yang dihitung dari formula sebagai berikut : AIC = ln (SSE) + ln 2K n n Keterangan : SSE = sum of squared error K
= jumlah parameter yang diestimasi
n
= jumlah observasi
Model yang baik dipilih berdasarkan nilai AIC yang terkecil dengan juga memperhatikan signifikansi parameter yang diestimasi (Enders, 2004; Cerbeek, 2004 dalam Firdaus, 2006). 3. Evaluasi Model Pemeriksaan kecukupan model dilakukan untuk membuktikan bahwa model yang diperoleh cukup memadai. Jika model tidak memadai, maka kembali ketahap identifikasi untuk mendapatkan model yang lebih baik. Evaluasi model
43
dilihat dari indikator yaitu apakah residual distribusi normal, kecakapan residual dan pengujian efek ARCH-GARCH dari residual. 4. Peramalan Model Setelah diperoleh model yang memadai dilakukan peramalan varians untuk periode mendatang. Hasil peramalan digunakan untuk peritungan VAR. Peramalan tingkat risiko memiliki hubungan yang erat dengan metode ARCHGARCH, yang sering digunakan jika terjadi ketidakhomogenan varians dari data return dan menduga nilai volatilitas yang akan datang. Hal tersebut merupakan kelebihan metode ARCH-GARCH dibandingkan dengan penduga varians biasa yang tidak mampu melakukan pendugaan varians jika asumsi ketidakhomogenan data tidak terpenuhi. GARCH mengasumsikan data yang akan dimodelkan memiliki standar deviasi yang selalu berubah terhadap waktu. GARCH cukup baik untuk memodelkan data yang berubah standar deviasinya, tetapi tidak untuk data yang benar-benar acak. Langkah awal untuk mengidentifikasi model ARCH-GARCH adalah dengan melihat ada tidaknya ARCH error dari data pergerakan harga DOC PT. Sierad Produce Tbk. Dalam proses GARCH data deret waktu yang bergerak secara acak perlu dilakukan lokalisasi disuatu daerah tertentu. Lokalisasi dilakukan dengan merubah data awal kedalam bentuk return, dimana dalam penelitian ini return merupakan penerimaan yang didefinisikan sebagai : Yt = Ln Xt+1 Xt Keterangan: Yt
= Return (rupiah)
Xt = Harga DOC pada periode t (rupiah) Xt+1 = Harga DOC pada sebelumnya t+1 (rupiah)
44
Nilai Yt akan bernilai positif jika harga DOC naik terhadap Xt dan sebaliknya, akan bernilai negatif jika harga DOC turun terhadap Xt. Data Yt dengan pendekatan distribusi normal dengan variasi yang selalu berubah. Misalkan Y1, Y2,..., Yt merupakan deret waktu pengamatan dan {Yt} adalah sebuah proses yang mengikuti persamaan ARMA (p,q). Dalam bentuk persamaan ditulis sebagai : Yt – Φ1 Yt-1 - Φ2Yt-2 - .....- ΦpYt-p = εt – θ1εt-1 – θ2εt-2 – θqεt-q Dimana εt adalah white noise. Persamaan tersebut dapat ditulis : ( ΦpB ) Yt = ( θqB ) εt Dimana B adalah operator backshift. Jika q=0 ARMA (p,q) sama dengan proses autoregressive (AR) dengan orde p, AR(p), yang dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut : Yt = φ + Φ1Yt-1 + Φ2Yt-2 +.....+ ΦpYt-p + εt dengan : E (εt) = 0 σ2, untuk t = ..............................................................................(1) E ( εt, ελ) = 0, untuk selainnya Proses memiliki persamaan varians stasioner jika 1- Φ1Y1 - Φ2Y2 - ... – ΦpYp = 0 Peramalan linier yang optimal dari Yt untuk proses AR ((p) adalah Ê (Yt/Yt-1, Yt-2,....) = 9Φ1Yt-1 + Φ2Yt-2 + .... + ΦpYt-p dimana Ê (Yt/Yt-1, Yt-2,....) menunjukkan proyeksi linier dari Yt terhadap konstanta dan (Yt-1, Yt-2,....). Jika rataan bersyarat dari Yt berubah-ubah pada tiap titik waktu
45
mengikuti persamaan diatas dan proses tersebut memiliki varians yang stasioner, maka rataan tak bersyarat dari Yt adalah konstan sebagai berikut E (Yt) = 9/ (1 – Φ1 - Φ2 - ..........- Φt) Hal yang menarik dalam persamaan ini tidak hanya peramalan dari Yt saja, tetapi juga peramalan varians. Perubahan dalam varians sangat penting misalnya dalam memahami fluktuasi harga DOC, tetutama bagi perusahaan yang menginginkan penerimaan yang tertinggi sebagai konpensasi untuk risiko aset yang ditanggungnya. Varians yang berubah-ubah pada setiap titik waktu juga mempunyai implikasi terhadap validitas dan efisiensi dalam estimasi parameter (9, Φ1, Φ2, .........., Φt). Walaupun persamaan awal diatas berimplikasi bahwa varians bersyarat dari εt adalah konstan yang sebesar σ2, namun pada kenyataannya varians bersyarat dari εt dapat berubah-ubah terhadap titik waktu. Satu pendekatan yang digunakan untuk mendeskripsikan kuadrat dari εt yang mengikuti proses AR (m). εt = ξ + 1ε2t-1 + 2ε t-2 +.......+ mε2t-m + ωt.......................................................................................(2) peubah ωt adalah proses white noise yang baru, dengan E (ωt) = 0
2, untuk t =
E (ωt, ωt) = 0, untuk selainnya Karena εt juga merupakan error dari peramalan Yt, persamaan (2) berimplikasi bahwa proyeksi linier kuadrat dari ramalan Yt terhadap m-kuadrat error peramalan sebelumnya adalah sebagai berikut : E (ε2 / ε2t-1, ε2t-2,...........) = ξ + 1ε2t-1 + 2ε t-2 +.......+ mε2t-m.......................................................(3)
46
proses white noise, yang memenuhi persamaan (3) dikenal sebagai model Autoregresive Conditional Heteroschedastic dengan orde m atau ARCH (m). Proses in dinotasikan : εt ~ ARCH (m) Persamaan ini sering juga ditulis sebagai berikut : ht = ε2t + 1ε2t-1 + 2ε t-2 +.......+ mε2t-m dimana : ht = E (ε2 / ε2t-1, ε2t-2,...............) adalah varian (varians). Proses εt ~ ARCH (m) dicirikan oleh : ε2t = ht. Vt. Dalam hal in Vt ~ N (0,1), lebih umum lagi dapat diperlihatkan sebuah proses dimana varian bersyaratnya tergantung pada jumlah lag terhingga dari ε2t-j : ht = ξ + (L) ε2t......................................................................................................................................................(4) dimana : ∞
(L) = ∑ j(L)2 j=1
kemudian (L) diparameterisasi sebagai rasio dari dua orde polinomial terhingga : (L) = (L) = 1(L)1 + 2(L)2 + 3(L)3 + ..........+ m(L)m 1-(L) 1-1(L)1 - 2(L)2 - 3(L)3 - ............- r(L)r dimana diasumsikan bahwa akar dari 1-(Z) = 0. Jika persamaan diatas dikalikan dengan 1-(L), maka diperoleh persamaan sebagai berikut [1-(L)ht = [1-(L)] ξ + (L) ε2t atau ht = k + 1ht-1 + 2ht-2 + ...+ rht-r + 1ε2t-1 + 2ε t-2 +.......+ mε2t-m dimana : k = [1-1 - 2- ........- 1r] ξ.
47
Persamaan di atas dikenal sebagai model General Conditional Heteroschedastic dengan orde r dan orde m yang biasa dinotasikan sebagai εt ~ GARCH (r,m) (Firdaus, 2006). Rumus yang digunakan dalam analisis risiko harga DOC dengan menggunakan model ARCH-GARCH adalah : Pt = Pt-1 + ε Keterangan : Pt = Harga DOC sekarang Pt-1 = Harga DOC sebelumnya ε
= Error
Selanjutnya dalam analisis ARCH-GARCH akan diperoleh hasil peramalan model dengan persamaan sebagai berikut : ht = C + 1ht-1 + ε Keterangan : ht = varian harga DOC C = konstanta = koefisien ht-1 = varian harga DOC sebelumnya ε
= Error
4.4.2.2 Perhitungan VaR (Value at Risk) Salah satu metode yang diaplikasikan saat ini adalah apa yang dikenal dengan metode Value At Risk (VAR). Value At Risk pada saat ini dapat dianggap sebagai metode standar di dalam mengukur risiko pasar (market risk). Value At Risk adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktu/periode tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Konsep VAR berdiri di atas dasar observasi statistik atas data-data historis dan relatif dapat
48
dikatakan sebagai suatu konsep yang bersifat obyektif. VAR dapat dikatakan merangkum seluruh substansi yang ingin ditangkap dari alat-alat atau metodemetode tersebut. VAR juga megakomodasi kebutuhan untuk mengetahui potensi kerugian atas nilai tertentu. Perhitungan VAR dilakukan dengan menggunakan periode penjualan satu hari. Dasar pemilihan waktu atau periode penjualan DOC berdasarkan masa penjualan dan aborsi DOC. Dalam menentukan nilai VAR selang kepercayaan dan horizon waktu yang dipilih merupakan faktor penting. Nilai VAR akan bertambah seiring dengan penambahan nilai kedua faktor tersebut. Menurut Jorion, 2002 dalam Iskandar, 2006 horizon waktu yang lebih pendek lebih baik karena jumlah observasi akan lebih besar berpengaruh pada kebaikan suatu tes dalam mengukur risiko. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan VAR adalah sebagai berikut (Jorion, 2002 dalam Firdaus, 2006) : VAR = (σt+1 x √b ) x Z x W Keterangan : VAR = Besarnya risiko b
= Periode penjualan
Z
= Titik kritik dalam table Z dengan selang kepercayaan 95 persen
W
= Besarnya penerimaan
σt+1
= Volatilitas yang akan datang dimana σt = √ht
4.5. Defenisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam analisis risiko harga DOC broiler dan layer pada PT. Sierad Produce Tbk antara lain : 1. Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan dampak yang merugikan.
49
2. Manajemen risiko adalah cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko. 3. DOC merupakan anak ayam umur sehari. 4. Heteroskedastisitas adalah varian dari setiap unsur disturbance yang tergantung pada nilai yang dipilih dari variabel yang menjelaskan kevariansan (volatilitas) yang tidak konstan disetiap titik waktu. 5. Kurtosis adalah ukuran keruncingan distribusi data, derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normal data. 6. Volatilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar harga berfluktuasi dalam suatu periode waktu. 7. Varian merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Varian juga merupakan variasi harga DOC yang terjadi pada kurun waktu tertentu. 8. Error adalah perubahan-perubahan pergerakan harga DOC pada kurun waktu tertentu. Error menunjukkan adanya risiko. 9. Value at Risk (VAR) merupakan ukuran besarnya risiko. 10. ACF : Autocorrelation Function yaitu kumpulan koefisien korelasi untuk berbagai tingkatan beda kala antar variabel. 11. PACF : Parcial Autocorrelation Function yaitu kumpulan koefisien korelasi untuk berbagai tingkatan beda kala antar dua variabel. 12. ARCH-GARCH : Autoregressive Conditional Heteroscedasticity – General Autoregressive Conditional Heteroscedasticity yaitu untuk menjawab persoalan adanya volatilitas pada data dimana volatilitas tercermin dalam varian residual yang tidak memenuhi asumsi homoskedastisitas.
50
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1.
Sejarah Perusahaan PT. Sierad Produce Tbk semula bernama PT. Betara Darma Ekspor Impor
didirikan dengan Akte Notaris Raden Santoso Tanggal 6 september 1985 No. 17. Pada Tanggal 16 April 1986 berganti nama menjadi PT. Bentara Dharma dengan persetujuan Menteri Kehakiman melalui SK No. C2 450 G.HT. Nama perusahaan berubah pula menjadi PT. Sierad Produce pada tahun 1995 karena diambil alih oleh PT. Anwar Sierad sehingga menjadi bagian dari Sierad’s Group dan menjadi armada utama dari group tersebut. Perusahaan melakukan go public dengan menawarkan saham-sahamnya di bursa efek Jakarta dan Surabaya mulai tanggal 11 September 1996 dan mengubah namanya menjadi PT. Sierad Produce Tbk sampai sekarang. Status perusahaan merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri dengan No. 5033/1/PMDN/1993, dan telah mendapat persetujuan berdasarkan izin Usaha Pemotongan Unggas No. 0222/TN/120/KPTS/DEPTAN/0104. Pada tahun 1995 operasi komersial perusahaan dimulai dengan melakukan penjualan ayam hidup dan pemotongan ayam. Pada akhir tahun 1996, perseroan mengembangkan usaha dibidang pembesaran ayam dengan sistem Bapak Angkat. PT. Sierad Produce Tbk mempunyai beberapa anak perusahaan yang memiliki spesifikasi kegiatan usaha yang berkaitan dengan sarana produksi ternak dan pengolahan hasil ternak. Susunan anak perusahaan PT. Sierad Produce Tbk adalah sebagai berikut : 1. PT. Sierad Feedmil, bergerak di bidang industri pakan ternak dan telah memiliki anak perusahaan PT. Sierad Gains yang bergerak dibidang
51
peternakan ayam, industri pakan ternak dan pengeringan jagung serta PT. Sierad Industri yang bergerak dibidang industri peralatan peternakan ayam. 2. PT. Dwipa Mina Nusantara yang bergerak dibidang industri tepung ikan. 3. PT. Sierad Biotek, bergerak di bidang industri pangan terpadu dengan anak perusahaan yaitu PT. Wendy Citarasa, bergerak di bidang restoran fastfood, PT. Sierad Bujana, bergerak di bidang pangan terpadu dan Coyden Food Asia Ptd. Ltd. Singapura, melakukan investasi pada perusahaan lain (holding company) yang bergerak di bidang fastfood.. PT. Sierad Produce Tbk menghasilkan DOC (anak ayam umur sehari) pada peternakan-peternakan yang tersebar di pulau Jawa dan Lampung. Tempat pembibitan parent stock dari berbagai macam, strain internasional ini memproduksi telur yang kemudian akan ditetaskan dan menjadi final stock (DOC). Pembibitan PT. Siearad Produce Tbk menghasilkan DOC broiler. Produk ini dijual ke mitra peternak dan ke pasar untuk diternakkan hingga menjadi ayam broiler. DOC layer atau petelur dijual kepasar sedangkan DOC jantan dijual kepada peternak mitra dan ke pasar. Pakan yang dihasilkan perusahaan untuk usaha DOC berasal dari group pabrik pakan unggas di Tangerang, Lampung, dan Sidoarjo. Jumlah kapasitas terpasang pada pabrik tersebut adalah 170 ton per jam. Pemotongan dan proses selanjutnya dilakukan ditempat pemrosesan ayam olahan yang modern, dengan kapasitas terpasang yang dilipatgandakan menjadi 8000 ekor per jam. Jaringan restoran siap saji, pasar swalayan, hotel, rumah sakit, toko kue dan roti serta perusahaan katering adalah konsumen utama PT. Sierad Produce Tbk. perusahaan ini menghasilkan ayam segar dan beku yang digolongkan produk lokal dan produk ekspor. produk untuk pasar lokal seperti
52
karkas utuh, boneless (dada dan paha) dengan berbagai bentuk dan ukuran, parting syap dan paha serta by product dengan kondisi frozen ketika dikirim. PT. Sierad Produce Tbk juga menghasilkan obat-obatan unggas yang digunakan oleh para peternak. Obat-obatan yang dihasilkan antara lain pre-mixes, asam amino, anti parasit, anti bakteri, diinfektan dan obat cacing. Secara umum kegiatan usaha PT. Sierad Produce Tbk dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu : 1. Usaha restoran waralaba dan makanan siap saji yang mencakup Wendy’s, Hartz Chicken, kafe La Brioche Dorce dan Pizza Del Arte. 2. Usaha daging ayam siap olah (dresses chicken), daging ayam yang diolah lebih lanjut (futhervprocessed chicken) untuk pembuatan nugget dan fillet ayam, dan pembibitan ayam hidup, pakan ternak, peralatan ternak dan tepung ikan. PT. Sierad produce Tbk menangani distribusi dengan cakupan wilayah yang luas untuk merek-merek produk makanan internasional dengan hak distribusi tunggal Indonesia. Selain itu Sierad group juga memasarkan dan mendistribusikan peralatan peternakan unggas buatan dalam dan luar negeri, termasuk bahan baku, pakan ternak dan hasil produksi lainnya. Prusahaan ini juga mulai melakukan kemitraan pada tahun 1998 dengan menjalin kerja sama dengan peternak berskala kecil dan menengah. Peternak yang bekerja sama dengan PT. Sierad Produce Tbk tersebar di beberapa daerah, untuk daerah Jawa Barat dan Banten peternak berada di wilayah Serang, Pandeglang, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut dan Tasikmalaya.
53
5.2.
Visi, Misi dan Tujuan perusahaan Visi perusahaan merupakan cita-cita dimasa depan yang ada dalam
pemikiran para pendiri. Sejak berdirinya perusahaan yang berbasis peternakan dengan nama awalnya Anwar Sierad, pendiri perusahaan mempunyai visi kedepan untuk ”menjadikan Sierad Produce sebagai perusahaan pangan terkemuka di Indonesia, dalam hal pengusahaan teknologi, pertumbuhan pasar, kualitas produk serta pelayanan terhadap pelanggan”. Visi ini diterjemahkan ke dalam misi yang lebih konkret, yakni ”menjadi perusahaan penghasil produk pangan yang aman, bersih, sehat dan berkualitas serta senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan secara terus menerus (contious improvement) serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen”. Selain itu perusahaan berkeinginan untuk memberikan kecukupan protein hewani demi terciptanya generasi yang sehat dengan diversifikasi pangan, oleh karena itu perusahaan yang bergerak pada poultry industry diharapkan dapat bergerak menuju food industry dengan tetap berbasis kepada perunggasan. Dalam sejarah perkembangannya, meskipun sudah berubah nama menjadi PT. Sierad Produce Tbk, tetapi visi dan misinya tidak berubah tetap pada visi dan misi ketika perusahaan tersebut mulai didirikan dengan pelaksanaan srtategi perusahaan yang diwujudkan dengan program-program kerja yang terpadu. tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu meningkatkan kepuasan konsumen, mengoptimalkan keuntungan, meningkatkan posisi perusahaan dalam persaingan pasar serta meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan.
54
5.3.
Lokasi dan Tata Letak Perusahaan PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division berlokasi di Jl. Raya Parung
Km 18, Desa Pamegar Sari, Kecamatan Parung Bogor Jawa Barat. Semua kegiatan administrasi perusahaan termasuk kegiatan pemasaran dan keuangan dilakukan dilokasi gedung tersebut. Pembibitan DOC dengan fasilitas kandang ayam bibit dilakukan di beberapa tempat yang tersebar di pulau Jawa dan Lampung. Dengan adanya lokasi fasilitas pembibitan yang dekat dengan pembeli dapat memudahkan PT. Sierad Produce Tbk dalam menyediakan DOC yang sehat dan berkualitas.
5.4.
Struktur Organisasi Struktur organisasi PT. Sierad Produce Tbk berbentuk lini dan staff dan
penyusunan struktur organisasi adalah berdasarkan keputusan holding company. Pimpinan tertinggi PT. Sierad Produce Tbk adalah Presiden Direktur yang berkedudukan dikantor pusat Jakarta., sedangkan pimpinan utama dalam PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division adalah General Manajer dan saat ini memiliki 80 karyawan. General Manajer membawahi semua posisi yang ada dalam organisasi perusahaan seperti departemen personalia, teknik, finansial, accounting, perencanaan dan pemasaran. Seluruh departemen dalam organissasi merupakan posisi sejajar dan tidak saling membawahi. Seluruh departemen bertanggungjawab kepada general manajer. Struktur Organisasi PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division secara lengkap ditunjukkan pada Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division memiliki biro yang bertugas khusus yang bekerja sama dengan kemitraan. Biro ini bertugas
55
langsung dengan para peternak. Tugas biro ini adalah untuk merencanakan jadwal masuk sapronak kepada peternak, membantu peternak dalam meningkatkan produksi dan melakukan pemanenan. Seluruh biro bertanggungjawab langsung kepada General Manajer.
5.5.
Produksi Pembibitan DOC dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk Breeding
Division. DOC adalah anak ayam yang baru ditetaskan dari telur ayam bibit induk (Parent Stock). Ayam bibit induk tersebut dipelihara dan telurnya ditetaskan menjadi DOC dan DOC yang dihasilkan di jual ke pasar. PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division mempunyai mesin penetasan DOC, meja seleksi untuk menghitung DOC dan mesin trey untuk memasukkan telur ke hatchery dalam proses produksi. Mesin-mesin produksi yang digunakan adalah mesin dengan teknologi modern yang di impor dari Belanda. Saat ini meja seleksi untuk menghitung DOC secara otomatis jarang dioperasikan, karena sering terjadi kesalahan perhitungan jika ada DOC yang masuk dalam mesin tersebut secara bersama-sama. Kapasitas produksi DOC broiler yang dapat dicapai oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah 1.300.000-1.400.000 perminggu, dimana pada satu mesin tetas yang digunakan berkapasitas sekitar 120.000-180.000 dalam sekali penetasan. Terdapat dua mesin tetas yang digunakan PT. Sierad Produce Tbk yaitu chick master dan pashreform. PT. Sierad Produce Tbk menjual DOC broiler hanya empat hari dalam satu minggu, karena hari rabu, sabtu dan minggu bagian produksi tidak melakukan kegiatan produksi, namun melaukan kegiatan lain
56
seperti menyortir atau memilih telur yang akan ditetaskan, membuat blok dan mengistirahatkan mesin tetas. Adapun proses produksi DOC pada PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Gambar 7. Selection
Fumigation
Strorage
Incubation dan Hatching
Delivery Gambar 7 Proses Produksi DOC Sumber : PT. Sierad Produce Tbk
Gambar 7 menjelaskan beberapa proses sebelum melakukan distribusi, pertama melakukan pemilihan (selection) terhadap telur dan melakukan netralisasi (fumigation) untuk menjaga kualitas telur, setelah itu telur disimpan untuk kemudian ditetaskan dalam jangka waktu 21 hari. Setelah telur menetas menjadi DOC, DOC dikirimkan langsung kepada peternak. Terdapat dua tempat pembibitan yang menghasilkan tiga produk DOC, yaitu Farm Oerip dan Farm Parakan, tiga produk DOC tersebut adalah: 1. DOC broiler, produk ini didistribusikan kepasar dan kepada peternak mitra untuk diternakkan hingga menjadi ayam broiler 2. DOC layer (petelur), produk ini didistribusikan kepasar untuk diternakkan hingga menjadi ayam petelur. 3. DOC jantan, produk ini didistribusikan kepasar dan kepada peternak mitra Dengan adanya proses ini kerugian bisa dihindari dan menguntungkan bagi mata rantai bisnis terpadu dengan adanya pasar untuk DOC, ayam, pakan ternak dan obat-obatan. Kegiatan produksi dalam hal ini hanya difokuskan pada penetasan karena komoditas yang diteliti adalah DOC yaitu anak ayam maka akan
57
dibahas manajemen penetasan telur menjadi DOC atau anak ayam. Kesuksesan usaha pembibitan ayam ditentukan oleh kesuksesan hatchery (penetasan). Usaha ini bertujuan untuk menghasilkan DOC yang berkualitas, DOC yang berkualitas dikelola dengan standar manajemen pemeliharaan yang baik, bebas penyakit, serta penanganan telur tetas yang sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Begitu juga halnya dengan PT. Sierad Produce Tbk untuk menghasilkan DOC yang berkualitas, PT. Sierad Produce Tbk menerapkan manajemen penetasan.
5.6.
Pemasaran
5.6.1. Harga DOC Harga merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan usaha, untuk memperoleh penerimaan yang besar maka harus dapat menentukan harga yang sesuai. PT. Sierad Produce Tbk belum dapat menentukan harga sendiri, oleh sebab itu PT. Sierad Produce Tbk bergabung dalam sebuah asosiasi yaitu GPPU (Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas) yang menjadi acuan dalam penentuan harga DOC.
5.6.2. Kualitas DOC Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen dan diharapkan dapat memenuhi dan memuaskan keinginan konsumen. Manajemen perusahaan yang dilakukan PT. Sierad Produce Tbk yaitu dengan menjaga kualitas DOC. Kualitas DOC merupakan suatu hal yang harus diperhatikan dan menjadi perioritas utama dalam segi bauran produk yang dilakukan PT. Sierad Produce Tbk. Hal ini dikarenakan kualitas adalah hal yang sangat penting dan
58
menentukan bagi konsumen untuk membeli suatu produk dan menentukan tingkat kepuasan. Mengingat dalam usaha pembibitan ayam broiler yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk terdapat adanya suatu risiko yang bisa saja muncul setiap saat dan dapat meningkatkan biaya produksi. Untuk itu PT. Sierad Produce Tbk melakukan manajemen pembibitan yang baik dengan memilih bibit induk yang baik dengan umur induk 35-45 minggu dan memilih telur yang akan ditetaskan dengan berat 37 gram. Kualitas
DOC
dipisahkan
berdasarkan
grade
setelah
dilakukan
penyeleksian. PT. Sierad Produce Tbk mengelompokkan DOC kedalam tiga grade. Grade I adalah DOC yang berkualitas tinggi yang ditandai dengan kondisi fisik sehat dan lincah, warna bulu kuning cerah dan kering, mata bersinar, kaki normal dan dapat berdiri tegak. Grade II ditandai dengan warna bulu agak kusam. Sedangkan untuk grade III atau polos adalah DOC yang tidak diberi merek karena kualitas yang urang baik atau dalam keadaan cacat dan kurus. Kondisi DOC yang kurus masih bisa dijual akan tetapi risiko kematiannya sangat tinggi. DOC yang dipasarkan PT. Sierad Produce Tbk berasal dari berbagai strain. Pada tahun 2008 PT. Sierad Produce Tbk memproduksi dua strain yaitu Cobb dan Ross. Sedangkan pada tahun sebelumnya PT. Sierad Produce Tbk menghasilkan empat strain yaitu Cobb, Ross, AA dan Hybro. Kualitas strain Cobb ditunjukkan dengan pertumbuhan awal (1-2 minggu) yang sangat bagus dengan memperlihatkan pertumbuhan lebih pada daging dan seterusnya pertumbuhan rata untuk daging dan bulu. Sedangkan untuk strain Ross, DOC yang dihasilkan kecil, pertumbuhan awal (1-2 minggu) menunjukkan hasil kurang bagus tetapi untuk selanjutnya pertumbuhan lebih pada daging.
59
Selain itu PT. Sierad Produce Tbk terus berusaha melakukan penelitian dan pengembangan produk untuk lebih memenuhi kepuasan para peternak sebagai konsumen utama. Hal tersebut dilakukan dengan cara terus mengadakan penelitian dalam proses produksi maupun dalam pemasaran, sehingga PT. Sierad Produce Tbk dapat menghasilkan produk berkualitas yang disukai konsumen dan juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Kalangan masyarakat saat ini telah menyadari akan pentingnya produk peternakan yang higienis, terandalkan dan berkualitas. Hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup, peningkatan pendapatan dan pengetahuan konsumen, yang pada akhirnya mengakibatkan permintaan produk yang berkualitas tinggi. Selain itu perubahan pola konsumsi masayarakat yang semakin meningkat dan kesadaran akan pentingnya protein hewani, juga mempengaruhi peningkatan kebutuhan akan produk berkualitas yang dihasilkan oleh PT. Sierad Produce Tbk Selain menjaga kualitas DOC, PT. Sierad Produce Tbk juga memberikan pelayan (service) kepada konsumen atau peternak. Pelayanan yang dilakukan PT. Sierad Produce Tbk mempunyai peranan penting dalam menjaga hubungan dengan peternak. Pelayanan yang diberikan PT. Sierad Produce Tbk adanya dokter hewan yang memberikan service berupa penyuluhan selama lima hari dengan melakukan kunjungan ataupun dengan cara memberikan tanggapan. PT. Sierad Produce Tbk juga memberikan ganti rugi jika terjadi komplain dari para peternak atau terdapat DOC yang tidak baik pertumbuhannya tetapi sebelumnya dilihat terlebih dahulu manajemen kandang yang dilakukan peternak.
60
5.6.3. Distribusi DOC PT. Sierad Produce Tbk dalam menjalankan usahanya dibidang pembibitan ayam melakukan kerjasama kemitraan dalam bentuk inti plasma, namun kerjasama kemitraan yang dijalankan persentasenya masih dikatakan kecil jika dibandingkan dengan pesaingnya yaitu PT. Charoen Pokphand Jaya Farm. Pendistribusian DOC yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce adalah distribusi langsung yaitu pengiriman DOC tidak melalui agen distribusi tetapi pengiriman DOC dilakukan oleh perusahaan langsung ke peternak. DOC yang diproduksi oleh PT. Sierad Produce Tbk segera didistribusikan pada para peternak mitra sebesar 60 persen dan ke pasar sebesar 40 persen. DOC merupakan anak ayam umur sehari. Oleh sebab itu telur yang sudah menetas menjadi DOC harus sesegera mungkin dipasarkan atau dikirim kepada peternak. DOC yang lebih dari satu hari akan berkurang berat badannya dan jika dijual akan mengurangi harga jual sehingga akan merugikan perusahaan. PT. Sierad Produce Tbk sangat memperhatikan masalah distribusi DOC, karena produk yang dihasilkan termasuk produk agribisnis. Selain itu PT. Sierad Produce Tbk sangat menyadari pentingnya jaringan pemasaran yang kuat untuk menjamin keberlanjutan pemasaran DOC. Wilayah pendistribusian DOC yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk meliputi beberapa wilayah yaitu Jawa Barat, Banten, Pontianak, Lampung, Makasar, Ujung Pandang, Surabaya, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan Palembang. Pendistribusian dilakukan dengan sarana transportasi berupa mobil box terbuka dan pesawat terbang. Untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Lampung, Surabaya, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Palembang didistribusikan dengan menggunakan mobil box terbuka, Sedangkan
61
wilayah Pontianak, Makasar, Ujun Pandang dan Bali menggunakan pesawat terbang. Mobil box yang dimiliki PT. Sierad Produce Tbk yaitu dilengkapi dengan kipas angin, DOC ditempatkan pada box kardus yang dilengkapi dengan fentilasi udara. Dalam satu mobil atau truk terdapat 170 box dan dalam satu box terdapat 102 DOC dimana dua DOC merupakan bonus yang diberikan PT. Sierad Produce Tbk jika terjadi kematian DOC. Hal ini digunakan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca karena saat cuaca panas tingkat mortalitas DOC bisa mencapai dua persen begitu juga saat cuaca dingin tingkat mortalitas DOC adalah satu persen. Selain itu juga dilakukan untuk mengantisipaasi kemacetan karena akan mempengaruhi tingkat mortalitas DOC yang dapat mencapai sebesar 10 persen. Oleh sebab itu PT. Sierad Produce Tbk mecari jalur distribusi yang efektif dengan mencari jalun arternatif yang tidak mengalami kemacetan. PT. Sierad Produce Tbk dalam menjaga kelancaran dan keberlangsungan pemasaran DOC broiler dan layer ke beberapa tempat peternakan adalah dengan menggunakan mobil dan pesawat terbang. Terdapat dua macam mobil yang digunakan, diantaranya mobil khusus untuk membawa telur dari farm ke hatchery sebanyak enam armada, dan mobil dengan bak terbuka untuk mendistribusikan DOC sebanyak 11 armada. PT Sierad Produce Tbk masih kekurangan armada dalam pendistribusian DOC, sehingga PT Sierad Produce Tbk tersebut menyewa mobil dari luar sebanyak delapan mobil pada setiap minggunya.
62
5.6.4. Promosi Promosi merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk memberitahukan, mengenalkan dan mempengaruhi konsumen mengenai produk-produk yang dapat dilakukan dengan berbagai sarana. Promosi yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah dengan mengikuti pameranpameran dan membuat website melalui media elektronik (internet) yang dapat diakses di www.sierad.co.id. Website tersebut memuat informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk. PT. Sierad Produce Tbk juga melakukan diskon penjualan pada peternak yang membeli produk berupa paket yaitu kombinasi DOC, pakan dan obat-obatan. Selain itu juga diberikan diskon atau potongan penjualan pada peternak yang membayar DOC diawal atau pada saat DOC dikirim, karena biasanya peternak membayar DOC yang dibeli setelah seminggu pembelian. PT. Sierad Produce Tbk memberikan potongan harga sebesar Rp 100 per ekor DOC.
63
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1.
Risiko Harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk Risiko yang dibahas pada PT. Sierad Produce Tbk adalah risiko harga jual
DOC. Adapun komoditas yang dianalisis dalam risiko harga adalah DOC broiler dan DOC layer yang merupakan komoditas unggulan PT. Sierad Produce Tbk. Penentuan risiko harga DOC pada penelitian ini didasarkan pada nilai varians harga DOC yang diperoleh dari hasil pendugaan persamaan harga DOC dengan menggunakan model ARCH-GARCH dan perhitungan Value at Risk (VAR) untuk mengetahui besarnya risiko yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk. Dalam analisis risiko ini digunakan data harga jual DOC broiler dan layer untuk periode Januari 2007 sampai Oktober 2008. Berdasarkan analisis ARGH-GARCH dengan menggunakan minitab 14 diperoleh pola data harga jual DOC broiler PT. Sierad Produce Tbk yang dapat dilihat pada Gambar 8. P lo t H a rg a D O C B ro ile r 4000
Harga per ekor
3000
2000
1000
0 1
45
90
135
180
225
270
315
360
405
450
H ari
Gambar 8 Plot Harga Jual DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk Sumber : Olahan Data Harga DOC PT. Sierad Produce Tbk
64
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pergerakan harga DOC sangat berfluktuasi dan mengalami fluktuasi yang relatif meningkat. Dari plot deret waktu harga jual DOC juga terlihat bahwa harga jual DOC broiler tinggi berkisar anatara Rp 3500 sampai Rp 3850. Sedangkan harga jual DOC rendah berkisar antara Rp 500 sampai Rp 275. Hal ini tidak terlepas dari kondisi permintaan dan penawaran DOC di pasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan perubahan tersebut biasanya terjadi pada saat menjelang lebaran dan pada saat memasuki tahun ajaran baru. Harga jual DOC broiler yang diperoleh PT. Sierad Produce Tbk mengalami peningkatan sekitar 20 persen pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri karena pada masa tersebut banyak peternak yang meningkatkan produksi ternak ayamnya, untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan ayam broiler pada saat lebaran. Selain itu banyak bermunculan peternakan-peternakan ayam broiler dadakan atau musiman yang hanya mengharapkan keuntugan pada saat lebaran, sehingga permintaan DOC broiler mengalami peningkatan. Hal ini akan meningkatkan harga jual DOC broiler karena usaha pembibitan ayam broiler yang memproduksi DOC tidak bertambah sehingga akan terjadi kelebihan permintaan. Begitu juga sebaliknya pada saat menjelang tahun ajaran baru harga jual DOC yang diterima PT. Sierad Produce Tbk mengalami penurunan sebesar 20-30 persen. Hal ini disebabkan karena para peternak akan mengurangi produksi ternak ayam broiler karena pada saat tahun ajaran baru masyarakat akan mengurangi konsumsi ayam broiler dan masyarakat akan beralih pada sumber protein lain yang harganya lebih murah. Oleh sebab itu permintaan akan DOC broiler mengalami penurunan yang juga akan menurunkan harga jual DOC broiler karena
65
akan terjadi kelebihan pasokan. Adanya perbedaan dan fluktuasi harga jual DOC broiler yang dihasilkan setiap periode menunjukkan PT. Sierad Produce Tbk menghadapi risiko harga. Sedangkan pola data harga jual DOC layer PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Gambar 9. P lo t H a rg a D O C L a iy e r 8000 7000
Harga per ekor
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 1
45
90
135
180
225
270
315
360
405
450
H a ri
Gambar 9 Plot Data Harga Jual DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk Sumber : Olahan Data Harga DOC PT. Sierad Produce Tbk
Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat bahwa pergerakan harga DOC layer mangalami peningkatan secara umum. Dari plot deret waktu harga jual DOC layer juga dapat dilihat harga jual DOC layer tinggi berkisar antara Rp 6900 sampai 7625, sedangkan harga jual DOC rendah berkisar antara Rp 900 sampai Rp 700. Hal ini disebabkan oleh perubahan permintaan peternak akan ayam layer, dimana harga jual DOC layer pada saat menjelang lebaran dan memasuki tahun ajaran baru cenderung tidak mengalami peningkatan, tetapi permintaan telur mengalami peningkatan akibat harganya yang lebih murah dibandingkan dengan ayam broiler dan masyarakat memelurkan telur sebagai bahan dasar dalam pembuatan makanan dan penganan. Meningkatnya permintaan telur tidak meningkatkan permintaan
66
DOC layer karena siklus layer yang lama sehingga permintaan DOC dilakukan jauh sebelum masa panen. Pola data harga DOC digunakan untuk mengetahui model ARIMA terbaik yang digunakan untuk meramalkan model dalam perhitungan besarnya risiko harga DOC. Berdasarkan analisis ARCH-GARCH diperoleh model ARIMA kedua harga DOC PT. Sierad Produce Tbk yang dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Model ARIMA Untuk Harga DOC di PT. Sierad Produce Tbk Harga DOC Broiler Layer
Model Terbaik ARIMA (3,0,3) (1,0,1)15 ARIMA (4,0.4) (1,0,2)26
Berdasarkan Tabel 13 diketahui model terbaik harga DOC broiler dan layer adalah ARIMA (3,0,3) (1,0,1)15 yang mempunyai lag 15 yang berarti bahwa pola pergerakan harga DOC broiler berulang kembali pada periode 15 dan ARIMA (4,0.4) (1,0,2)26 dengan lag 26, yang berarti bahwa pola pergerakan harga DOC layer berulang kembali pada periode ke 26. Model terbaik harga DOC broiler dan layer dapat dilihat pada Lampiran 8, 9, 10 dan 11. Selanjutnya dari model ARIMA terbaik dapat diketahui model terbaik untuk harga DOC broiler dan layer yaitu pada Tabel 13. Tabel 13 Model Terbaik Untuk Harga DOC di PT. Sierad Produce Tbk Harga DOC
Model ARCH-GARCH Terbaik
Broiler
ARCH (1) GARCH (1)
Layer
ARCH (1) GARCH (0)
Dari Tabel 13 terlihat bahwa model terbaik harga DOC broiler adalah ARCH (1) GARCH (1) yang berarti bahwa pola pergerakan harga DOC broiler dipengaruhi oleh volatilitas dan varian harga DOC broiler satu hari sebelumnya.
67
Sedangkan untuk model terbaik DOC layer adalah ARCH (1) GARCH (0) yang berarti bahwa pola pergerakan harga DOC layer hanya dipengaruhi oleh volatilitas harga DOC layer satu hari sebelumnya tetapi tidak dipengaruhi oleh varian harga DOC layer. Model terbaik ARCH-GARCH harga DOC broiler dan layer juga dapat dilihat pada Lampiran 14 dan 15. Hasil akhir dari analisis ARCH-GARCH diperoleh peramalan model untuk DOC broiler yang akan digunakan untuk menghitung besarnya risiko. Hasil pendugaan risiko harga DOC broiler dengan pendekatan GARCH (1,1) dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Hasil Pendugaan Persamaan Harga Jual DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk tahun 2007- 2008 Variabel Konstanta Volatilitas periode sebelumnya (ε2t-1) Varian periode sebelumnya (ht-1) R2 = 0.099923
Parameter
Std. Error
z-Statistik
Peluang
7.88E-05
6.31E-06
12.49658
0.0000
0.375643
0.027638
13.59131
0.0000
0.722603
0.011614
62.21722
0.0000
Hasil pendugaan persamaan varian harga DOC broiler menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi atau R-squared (R2) sebesar 9.99 persen. Nilai koefisien determinasi tersebut dapat dikatakan relatif kecil, sedangkan parameter estimasinya signifikan yaitu kurang dari taraf ntyata 5 persen (0,05). Nilai koefisien determinasi atau R-squared (R2) DOC broiler yang relatif kecil tidak begitu berpengaruh karena dari beberapa hasil penelitian yang menggunakan persamaan varian harga memberikan koefisien determinasi yang sangat kecil bahkan negatif (Ramadhona, 2004). Hasil penelitian Ramadhona (2004) dengan mengestimasi harga saham dengan menggunakan GARCH (1,1) diperoleh nilai
68
koefisien determinasi -0.090 atau -9 persen. Meskipun hasil pendugaan tersebut menghasilkan koefisien determinasi yang relatif kecil, namun demikian model tersebut cukup baik menjelaskan pengaruh risiko harga jual DOC broiler periode sebelumnya terhadap risiko harga jual DOC broiler periode berikutnya dengan memberikan pengaruh positif. Hasil persamaan varian harga jual DOC broiler yang menggambarkan risiko harga DOC juga menunjukkan bahwa parameter volatilitas dan varian harga DOC broiler periode sebelumnya bertanda positif, hal ini menunjukkan bahwa varian dan volatilitas harga DOC broiler periode sebelumnya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko harga jual DOC periode berikutnya. Artinya Peningkatan risiko harga jual DOC broiler periode sebelumnya, maka akan meningkatkan risiko harga jual DOC broiler pada periode berikutnya. Dari pendugaan persamaan varian harga DOC broiler dapat digambarkan perubahan volatilitas, dimana terlihat volatilitas DOC broiler tertinggi sebesar 0,17 pada periode antara 241 - 268 dan 0,16 pada periode antara 17 - 29. Artinya risiko harga DOC broiler tertinggi yang diperoleh PT. Sierad Produce Tbk adalah pada periode ke 241-268 dan periode ke 17-29. Berdasarkan data harga DOC broiler Januari 2007 sampai Oktober 2008 diketahui bahwa periode tersebut berada pada bulan Desember sampai Januari 2007 dan periode ke 17 – 29 berada pada bulan Januari 2007. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. Sierad Produce Tbk bahwa resiko harga DOC broiler tinggi pada bulan tersebut karena peternak mengurangi produksinya setelah selesai lebaran dan karena banyak pekerja atau karyawan peternakan yang libur akibat lebaran, sehingga kekurangan tenaga kerja jika memproduksi ayam terlalu banyak. Selain itu sebagian peternak pada masa
69
tersebut masih melakukan pembesaran ayam sehingga belum siap untuk panen. Dengan demikian permintaan akan DOC broiler mengalami penurunan, sehingga harga DOC broiler juga akan turun karena terjadi kelebihan pasokan DOC. Plot volatilitas harga DOC broiler dapat dilihat pada Gambar 10. Plot Volatilitas Harga DOC Broiler 0.18 0.16
Volatilitas
0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 1
31
61
91 121 151 181 211 241 271 301 331 361 391 421 451 Hari
Gambar 10 Volatilitas Harga DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk Sumber : Olahan Data Harga DOC Broiler PT. Sierad Produce Tbk
Sedangkan hasil pendugaan persamaan varian harga DOC layer dengan pendekatan ARCH (1) dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Hasil Pendugaan Persamaan Harga Jual DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk tahun 2007- 2008 Variabel Konstanta Volatilitas periode sebelumnya (ε2t-1) R2 = 0.188142 Sumber : Lampiran 15
Parameter
Std. Error
z-Statistik
Peluang
0.001642
5.35E-05
30.66777
0.0000
0.170244
0.027614
6.165091
0.0000
Seperti halnya pada DOC broiler, koefisien determinasi atau R-squared (R2) yang dihasilkan dari pendugaan varian harga DOC layer relatif kecil sebesar 18,81 persen. Pada pendugaan varian, risiko harga DOC layer hanya dipengaruhi oleh volatilitas harga DOC layer sebelumnya, dimana volatilitas harga DOC
70
sebelumnya bertanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan risiko harga DOC layer pada periode sebelumnya akan meningkatkan risiko harga jual DOC layer pada periode berikutnya. Berdasarkan pendugaan persamaan varian harga DOC layer dapat digambarkan perubahan varians harga DOC layer, dimana terlihat nilai varian DOC layer tertinggi sebesar 0,025 pada periode ke 64 – 72. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 11. Plot Varian Harga DOC Layer 0.03 0.025
Varian
0.02 0.015 0.01 0.005 0 1
31 61 91 121 151 181 211 241 271 301 331 361 391 421 451 Hari
Gambar 11 Varians Harga DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk Sumber : Olahan Data Harga DOC Broiler PT. Sierad Produce Tbk
Berdasarkan Gambar 11, diketahui bahwa risiko harga DOC layer yang digambarkan oleh varians harga DOC layer menunjukkan bahwa risiko tertinggi terjadi pada periode ke 64 – 72, dari data harga DOC layer terlihat bahwa periode tersebut berada pada bulan April-Mei 2007. Hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut merupakan periode menjelang tahun ajaran baru, sehingga peternak ayam ras petelur tidak lagi melakukan kegiatan produksi karena siklus produksi layer yang lama melainkan peternak akan siap panen untuk menghadapi permintaan telur yang tinggi pada saat tahun ajaran baru. Hal ini akan berdampak pada
71
permintaan DOC layer, sehingga pada bulan tersebut PT. Sierad Produce Tbk mengalami risiko harga DOC layer yang tinggi. Setelah dilakukan pendugaan varian pada harga jual DOC broiler dan layer maka selanjutnya dilakukan perhitungan besarnya risiko yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk dengan adanya fluktuasi harga DOC broiler dan layer melalui pendugaan varian sebelumnya dengan melakukan perhitungan VAR. Berdasarkan perhitungan VAR diperoleh besarnya risiko harga DOC broiler dan layer dengan selang kepercayaan 95 persen dan besarnya penerimaan DOC broiler selama tahun 2007 sampai 2008 adalah sebesar Rp 10.911.997.611, sedangkan besarnya penerimaan DOC layer selama tahun 2007 sampai 2008 adalah Rp 2.125.300.780 maka risiko yang akan ditanggung oleh PT. Sierad Produce Tbk dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Besar Risiko Harga DOC Broiler dan Layer di PT. Sierad Produce Tbk DOC Broiler Layer
Besar Risiko (rupiah) Rupiah (Rp) Persen (%) 1.585.111.113 163.583.535
14.53 7.70
Berdasarkan Tabel 16, risiko harga jual DOC broiler lebih besar dibandingkan dengan risiko harga jual DOC layer. Hal ini menunjukkan bahwa untuk setiap rupiah penerimaan yang diperoleh PT. Sierad Produce Tbk ternyata risiko harga jual DOC layer relatif lebih rendah dibandingkan risiko harga DOC broiler. Tingkat risiko yang dimiliki oleh DOC broiler yaitu sebesar Rp 1.585.111.113 dari total penerimaan yang diterima sebesar Rp 10.911.997.611. Artinya kerugian yang akan diterima oleh PT. Sierad Produce Tbk adalah sebesar Rp 1.585.111.113, jadi apabila terjadi peningkatan penerimaan DOC broiler pada
72
PT. Sierad Produce Tbk, maka risiko harga DOC broiler juga akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan risiko harga DOC layer, tingkat risiko yang diterima adalah sebesar Rp 163.583.535 dari total penerimaan DOC layer sebesar Rp 2.125.300.780 yang berarti bahwa kerugian yang ditanggung oleh PT. Sierad Produce Tbk akibat risiko harga DOC layer adalah sebesar Rp 163.583.535, dimana apabila terjadi peningkatan penerimaan PT. Sierad Produce Tbk, maka risiko harga DOC layer juga akan mengalami peningkatan. Berdasarkan Tabel 16 juga dapat dilihat bahwa besarnya risiko DOC broiler dalam persen adalah sebesar 14,53 persen dari total penerimaan yang diterima oleh PT. Sierad Produce Tbk, dengan jangka waktu penjualan satu hari. Artinya kenaikan penerimaan PT. Sierad Produce Tbk sebesar satu rupiah akan meningkatkan risiko harga DOC broiler sebesar 14,53 persen. Sedangkan risiko terendah terjadi pada DOC layer yaitu sebesar 7,70 persen, yang berarti jika terjadi peningkatan penerimaan PT. Sierad Produce Tbk sebesar satu rupiah maka akan meningkatkan risiko harga DOC layer sebesar 7,70 persen. Risiko harga DOC broiler sebesar 14,53 persen dan layer sebesar 7,70 persen yang dihadapi oleh PT. Sierad Produce Tbk merupakan risiko yang besar jika dibandingkan dengan risiko produksi yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk yang hanya sekitar 2 persen. Besarnya risiko harga tersebut akan mempengaruhi PT. Sierad Produce Tbk dalam menjalankan usahanya yaitu PT. Sierad Produce Tbk akan mengeluarkan biaya untuk mengatasi risiko tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan VAR diperoleh besarnya risiko harga DOC yaitu risiko harga DOC broiler lebih besar dibandingakn dengan risiko harga DOC layer yang disebabkan karena perubahan permintaan dan penawaran DOC broiler
73
dan layer di pasar. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh masa produksi atau siklus produksi ayam layer yang sangat lama yaitu sekitar 1-2 tahun, dari hasil analisis dapat dilihat bahwa volatilitas atau kecepatan data harga DOC layer berubah terhadap keacakannya tidak setajam dan sesering data harga DOC broiler. Perubahan pola pergerakan harga DOC layer dari periode ke periode berikutnya tidak begitu tajam, harga terlihat konstan pada beberapa periode dan pada periode selanjutnya akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena siklus layer yang bersifat tahunan. Permintaan DOC layer yang tidak begitu tinggi dibandingkan DOC broiler dan dengan siklus produksi layer yang lama menyebabkan harga tidak begitu berfluktuasi dan dengan siklus layer yang lama maka akan lebih mudah untuk mengendalikan risikonya. Oleh sebab itu harga jual DOC layer risikonya lebih kecil dibandingkan dengan DOC broiler. Berbeda halnya dengan ayam broiler masa produksinya sangat cepat yaitu sekitar 30-40 hari atau sekitar satu bulan sudah siap panen dan dapat menghasilkan telur yang akan ditetaskan menjadi DOC broiler, maka dengan siklus yang cepat dan permintaan yang tinggi menyebabkan terjadinya harga yang lebih berfluktuatif. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa perubahan pola pergerakan harga DOC broiler yang terjadi lebih tajam dibandingkan dengan pola pergerakan harga DOC layer, tetapi perubahan yang terjadi kecil dan sering. Siklus broiler yang cepat akan sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar dan akan sangat sulit untuk mengendalikan risiko yang akan terjadi. Oleh sebab itu risiko harga jual DOC broiler lebih besar dibandingkan dengan DOC layer.
74
Selain itu, besarnya risiko harga DOC broiler dibandingkan dengan risiko harga layer disebabkan oleh fluktuasi harga daging ayam dan telur, dimana harga daging ayam lebih berfluktuatif dibandingkan dengan harga telur dipasar, hal ini disebabkan oleh permintaan akan produk tersebut. Menurut penelitian terdahulu permintaan akan daging ayam relatif sangat berfluktuatif (Robi’ah, 2006), dimana perubahan permintaan daging ayam yang tinggi terjadi pada periode lebaran dan periode tahun ajaran baru. Menurut Dr. Ir. Arief Daryanto, Mec, Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor, walaupun industri ayam ras didera berbagai permasalahan, namun komoditas ayam ras ini masih memiliki prospek pasar yang sangat baik dan berkelanjutan. Komoditas ayam ras masih menempati posisi pasar yang aman dan permintaan yang tinggi, hal ini didasarkan pada beberapa faktor utama diantaranya : (1) produk ayam ras ini merupakan salah satu produk yang diterima dan digemari oleh masyarakat Indonesia karena daging ayam memiliki kualitas organoleptik (rasa dan tekstur) yang baik, (2) harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh, (3) ketersediaan produk ayam ras semakin beraneka ragam dan semakin mudah untuk dimasak (convenience food), (4) semakin banyak konsumen terkait dengan alasan kesehatan beralih dari daging merah (red meat) ke daging ayam dan (5) produk ini memiliki peran sebagai penyedia protein hewani nasional yang relatif murah 5 . Sedangkan telur ayam permintaannya relatif stabil, hal ini desebabkan karena harga telur yang relatif lebih murah dan relatif lebih stabil dibandingkan dengan harga daging ayam sehingga tidak ada lonjakan-lonjakan permintaan atau
5
http://www.google.com// Harus Kompak Dan Cermat, 10 November 2008
75
perubahan permintaan yang signifikan. Oleh sebab itu permintaan daging ayam lebih berfluktuatif dan akan mempengaruhi permintaan DOC yang menyebabkan harga DOC broiler lebih berfluktuasi daripada harga DOC layer, sehingga risiko yang diterima dari harga DOC broiler lebih besar dibandingkan dengan risiko harga DOC layer. Besarnya risiko harga DOC broiler dibandingkan dengan harga DOC layer juga disebabkan karena PT. Sierad Produce Tbk lebih mudah memantau data permintaan DOC layer dibandingkan data permintaan DOC broiler karena siklus layer yang lama sehingga PT. Sierad Produce Tbk lebih mempunyai data atau record permintaan DOC layer sehingga memudahkan PT. Sierad Produce Tbk untuk menangani risikonya. Sebaliknya recording (pencataan) data permintaan DOC broiler kurang baik dilakukan karena siklus broiler yang cepat sehingga permintaan DOC broiler datang silih berganti sehingga sulit bagi PT. Sierad Produce Tbk melakukan pencataan.
6.2.
Alternatif Strategi dalam Mengatasi Risiko Harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk. PT. Sierad Produce Tbk dalam menjalankan usahanya mempunyai
berbagai macam masalah yang ditimbulkan oleh risiko. Risiko yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk adalah risiko harga DOC yaitu terjadinya fluktuasi harga DOC broiler dan layer yang dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran DOC dipasar. Untuk itu perlu dilakukan manajemen risiko harga yang baik agar risiko tersebut dapat diminimalkan, namun PT. Sierad Produce Tbk belum mempunyai manajemen risiko yang tepat untuk meminimalkan risiko, hal ini dapat dilihat dari fluktuasi harga DOC yang dihadapi oleh PT. Sierad Produce
76
Tbk, yang kemudian akan berimplikasi pada penerimaan yang akan diterima PT. Sierad Produce Tbk juga akan berfluktuasi. Berdasarkan analisis deskriptif kualitatif diketahui manajemen risiko PT. Sierad Produce Tbk terkait dalam penentuan harga DOC adalah berdasarkan harga yang telah disepakati oleh gabungan perusahaan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas (GPPU). GPPU mempunyai peranan penting dalam menentukan harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk yaitu apabila terjadi perubahan permintaan dan penawaran DOC, baik ketika menjelang lebaran, menjelang tahun ajaran baru dan adanya issu-issu ternak maka GPPU akan menentukan harga DOC sesuai dengan kondisi pasar. Harga DOC ditentukan berdasarkan hasil musyawarah dengan berbagai perusahaan anggota GPUU. Penetapan harga tersebut didiskusikan pada suatu forum diskusi yang dilakukan secara berkesinambungan pada setiap minggunya. Harga yang diberlakukan biasanya sama antar setiap perusahaan. Sistem ini digunakan untuk melindungi kondisi harga DOC dipasar, sehingga tidak terjadi penurunan atau kenaikan harga yang sangat signifikan. Selain itu agar tidak ada keinginan suatu perusahaan untuk menjatuhkan perusahaan lain. Akan tetapi pada kenyataannya sering terjadi perang harga dalam pasar DOC karena adanya perusahaan diluar GPPU yang menetapkan harga dibawah harga pasar. Keadaan ekonomi juga mempengaruhi peningkatan biaya produksi akibat meningkatnya biaya bahan bakar, energi, transportasi, telekomunikasi dan perubahan upah minimum di beberapa daerah. Kondisi ekonomi tersebut sedikit banyak akan memicu terjadinya kenaikan harga produk terutama akibat kenaikan biaya transportasi. Hal tersebut juga merupakan pertimbangan bagi PT. Sierad
77
Produce Tbk dalam menentukan harga DOC broiler. Selain itu adanya ancaman pasar bebas dan masuknya produk peternakan ayam dari eksportir seperti Thailand, Amerika dan Brazil dapat memberikan dampak negatif pada industri pembibitan ayam domestik. Selain itu tingkat persaingan yang terjadi antar perusahaan dalam negeri yang memaksa PT. Sierad Produce Tbk untuk selalu memperhatikan harga DOC. Selain itu berdasarkan analisis deskriptif kualitatif juga diperoleh prilaku PT. Sierad Produce Tbk dalam menjalankan manajemen perusahaannya yaitu merupakan risk aversion (menghindari risiko) karena penentuan harga DOC ditetapkan berdasarkan keputusan GPPU. Selain berdasarkan keputusan GPPU, dalam mengambil keputusan untuk melakukan penjualan DOC PT. Sierad Produce Tbk melihat kondisi di pasar yaitu pada saat permintaan DOC meningkat PT. Sierad Produce Tbk menjual DOC dengan harga yang tinggi tetapi tidak melewati batas harga yang telah ditetapkan oleh GPPU dan pada saat pasar sepi dalam arti permintaan menurun PT. Sierad Produce Tbk akan menjual DOC dibawah harga yang sudah ditetapkan oleh GPPU, bahkan apabila pasokan DOC PT. Sierad Produce Tbk sangat banyak dan tidak laku terjual, PT. Sierad Produce Tbk melakukan aborsi (pemusnahan) DOC dan telur tetas. Hal tersebut dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk untuk menghindari kerugian yang akan dialami akibat adanya risiko harga. Manajemen risiko adalah cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan berupa
78
keuntungan yang dapat tercapai secara efektif dan efisien. Penanganan risiko dapat dianggap sebagai salah satu fungsi dari manajemen yaitu perencanaan, mengorganisasi, mengarahkan dan melakukan pengendalian atau planning, organizing, actuating, controling (POAC). Besarnya risiko harga DOC yang dihadapi PT. Sierad Produce Tbk diantisipasi dengan menerapkan manajemen risiko. PT. Sierad Produce Tbk dalam menerapkan manajemen risiko mempunyai strategi dalam mengatasi risiko harga DOC yang terjadi dengan melakukan aborsi atau pemusanahan DOC dan telur tetas jika terjadi kelebihan pasokan. Aborsi ini sangat sering dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk yaitu dua kali dalam satu minggu dan bisa mencapai 40 persen. Selain itu juga strategi yang dilakukan PT. Sierad Produce Tbk dalam meminimalkan risiko harga DOC adalah melakukan penjualan DOC dengan harga yang sangat murah akibat pasokan DOC yang berlebih. Berdasarkan pada karakeristik DOC, DOC merupakan anak ayam umur sehari yang rentan terhadap cuaca dan penyakit, DOC yang lebih dari satu hari akan berkurang berat badannya dan jika dijual akan mengurangi harga jual sehingga PT. Sierad Produce Tbk akan langsung mengaborsi DOC yang tidak terjual dalam waktu satu hari. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa setiap penjualan PT. Sierad Produce Tbk selalu menghadapi risiko harga. Namun dalam hal ini strategi dalam mengatasi risiko DOC yang dilakukan oleh PT. Sierad Produce Tbk belum begitu baik, hal ini dapat dilihat dari masih adanya fluktuasi harga DOC yang dihadapi dan belum stabilnya harga DOC yang dapat dijual oleh PT. Sierad Produce Tbk, sehingga menimbulkan kerugian atau tambahan biaya yang dikeluarkan saat melakukan aborsi (pemusnahan) DOC dan
79
telur tetas, yang akan berimplikasi pada penerimaan PT. Sierad Produce Tbk yaitu penerimaan yang diterima juga mengalami fluktuasi. Selain itu karena penentuan harga DOC juga ditetapkan oleh GPPU sehingga tidak ada perencanaan produksi dalam PT. Sierad Produce Tbk. Artinya harga DOC yang naik atau turun tidak akan mempengaruhi kegiatan produksi DOC PT. Sierad Produce Tbk, jadi PT. Sierad Produce Tbk tetap berproduksi sesuai dengan yang akan diproduksi atau sesuai dengan telur tetas yang akan ditetaskan pada waktu tersebut dan DOC yang akan dijual juga berdasarkan produksi yang ada, sehingga apabila harga DOC turun dan produksi banyak maka PT. Sierad Produce Tbk akan menjual DOC dengan harga yang sangat murah bahkan melakukan aborsi pada DOC dan telur yang akan ditetaskan. Sebaliknya jika harga DOC naik dan produksi sedikit atau tidak memenuhi permintaan maka PT. Sierad akan mengalami kekurangan suplai. Dalam hal ini PT. Sierad Produce Tbk tidak mempunyai perencanaan produksi DOC terkait dengan penetapan harga jual DOC, PT. Sierad Produce Tbk akan mengalami kerugian sehingga akan mengurangi penerimaan yang akan diterima oleh PT. Sierad Produce Tbk. Oleh sebab itu PT. Sierad Produce Tbk dalam menerapkan manajemen risiko harus membuat alternatif strategi yang tepat agar risiko harga DOC dapat ditangani. Manajemen risiko dapat dilakukan dengan adanya kesadaran akan risiko yang dapat dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang ada, mengukur risiko, memikirkan
mengenai
konsekuensi
risiko-risiko
yang
ada,
dan
mengkomunikasikan ke seluruh bagian berbagai risiko yang ada sehingga dapat dicari
penanganannya.
Hal
ini
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan dan pengolahan serta koordinasi dalam pengelolaan setiap risiko.
80
Dalam hal ini PT. Sierad Produce Tbk sudah menerapkan manajemen risiko tetapi belum mempunyai strategi yang tepat untuk menangani risiko harga DOC seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu PT. Sierad Produce Tbk dapat membuat alternatif strategi yang tepat agar dapat menangani risiko harga DOC dengan cara membuat penanganan dengan perbaikan sistem atau proseduar atau kebijakan untuk dapat meminimalkan risiko. Penanganan risiko hanya dilakukan jika manfaat yang diterima melebihi biaya yang dikeluarkan untuk penanganan risiko tersebut. Selain itu alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk juga dapat dilakukan dengan merencanakan produksi untuk penjualan DOC dengan harga yang sesuai dengan pasar agar tidak terjadi kelebihan produksi. Perencanaan penjualan dan penetapan produksi dilakukan sebaiknya setelah melihat atau menganalisis pasar atau sesuai dengan permintaan peternak. berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan menyatakan bahwa hal ini sangat sulit dilakukan karena diluar kendali, oleh sebab itu PT. Sierad Produce Tbk dapat mempergunakan harga sebelumnya untuk melakukan penetapan harga dan perencanaan penjualan selanjutnya sesuai dengan analisis yang sudah diperoleh diatas. Selanjutnya pengorganisasian tenaga kerja yang terkait dalam penentuan harga DOC dan perencanaan penjualan sangat penting dilakukan agar kebijakan yang ditetapkan berjalan sesuai dengan prosedur. Selain itu pengarahan dan pengolahan serta koordinasi dalam pengelolaan setiap risiko oleh pimpinan PT. Sierad Produce Tbk terhadap tenaga kerja harus dilakukan dengan baik, terutama manajer pemasaran yang terkait langsung dengan harga DOC. Pengarahan dan koordinasi harus dilakukan secara rutin agar komunikasi antara atasan dan
81
bawahan terjalin dengan baik, sehingga jika terjadi suatu permasalahan maka semua pihak dapat mengetahui dan dapat melakukan pengelolaan dengan baik. Selain itu PT. Sierad Produce Tbk juga dapat meningkatkan kerjasama penjualan DOC dengan kemitraan, memperluas pasar agar mempunyai kekuatan pasar yang lebih kuat yang nantinya dapat menjadi market leader dalam hal penjualan DOC sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Selain itu PT. Sierad Produce Tbk juga dapat mengalihkan risiko pada pihak lain yaitu peternak dengan melakukan kerjasama kontrak, jadi semua kerugian yang dihadapi dalam penjualan DOC ditanggung oleh peternak. PT. Sierad Produce Tbk juga dapat melakukan pencatatan (recording) terhadap data permintaan DOC dari para peternak sehingga dapat mempelajari prilaku peternak dalam melakukan produksi dan dapat mengantisipasi risiko yang akan terjadi mengenai harga DOC. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari penerapan manajemen risiko sebaiknya dilakukan juga evaluasi dan pengawasan untuk mengetahui sejauh mana manajemen risiko telah diterapkan dalam perusahaan. Evaluasi dilakukan oleh pimpinan yang berwenang dalam PT. Sierad Produce Tbk terhadap manajemen risiko yang sudah dijalankan apakah berdampak pada keuntungan perusahaan. Manajemen risiko sangat penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, yaitu manajemen risiko dapat mengurangi volatilitas pendapatan, dapat memaksimalkan nilai aset pemegang saham dan dapat memperbesar peluang kerja dan jaminan finansial. PT. Sierad Produce Tbk saat ini belum melakukan penanganan risiko secara optimal untuk mengurangi risiko yang ada. Hal ini terlihat pada aborsi yang sering dilakukan jika terjadi kelebihan pasokan akibat perencanaan produksi yang tidak baik dan masih belum stabilnya harga
82
DOC yang akan dijual oleh PT. Sierad Produce Tbk. Dengan demikian perlu adanya kesadaran dari perusahaan untuk menjalankan alternatif strategi yang baik dan tepat dalam mengatasi harga DOC agar risiko harga DOC yang ada dapat diminimalkan.
83
VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1.
Risiko harga DOC broiler dipengaruhi oleh varian dan volatilitas harga DOC periode sebelumnya, sedangkan risiko harga DOC layer hanya dipengaruhi oleh volatilitas harga DOC layer periode sebelumnya. Risiko harga DOC broiler lebih besar dibandingkan dengan risiko harga DOC layer. Penentuan harga DOC yang diterapkan oleh PT. Sierad Produce Tbk berdasarkan keputusan GPPU.
2.
Alternatif strategi dalam mengatasi risiko harga DOC pada PT. Sierad Produce Tbk yaitu dengan melakukan aborsi (pemusnahan), penjualan DOC dengan harga yang sangat murah dan penetapan harga DOC berdasarkan GPPU belum begitu baik.
7.2. Saran 1.
PT. Sierad Produce Tbk sebaiknya melakukan recording (pencatatan) data permintaan DOC dari para peternak sehingga dapat mengantisipasi adanya fluktuasi harga DOC.
2.
Dalam menentukan harga DOC sebaiknya PT. Sierad Produce Tbk mempunyai kebijakan sendiri dan prosedur yang baik terkait dengan harga dan penjualan DOC.
3.
Untuk meminimalkan risiko fluktuasi harga jual DOC yang dihadapi, PT. Sierad Produce Tbk juga dapat melihat atau mempelajari prilaku harga jual DOC periode sebelumnya dan perubahan pergerakan data harga DOC sebelumnya dengan melakukan analisis harga secara rutin per periode dan
84
menjadikan harga jual DOC sebelumnya sebagai dasar untuk memprediksi harga pada periode yang akan datang. 4.
Untuk meminimalkan risiko harga DOC sebaiknya PT. Sierad Produce Tbk meningkatkan kegiatan kemitraan dengan peternak.
85
DAFTAR PUSTAKA Prospektus. PT. Sierad Produce Tbk. 1996. Darmawi, H. 2005. Manajemen Resiko. Bumi Aksara. Jakarta. Dinas Kesehatan. 2006. Kandungan Gizi Ayam Broiler. www.google.com. Direktorat Jenderal Peternakan. 2008. Data Populasi, Produksi, dan Konsumsi Ayam Broiler di Indonesia. www. google.com. Fariyanti, A. 2008. Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani Sayuran Dalam Menghadapi Risiko Produksi dan Harga Produk di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Firdaus, M. 2006. Analisis Deret Waktu Satu Ragam. IPB Press. Hermawatty, F. R. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Day Old Chick (DOC) Broiler Final Stock di PT. Sierad Produce Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Iskandar, E. 2006. Analisis Risiko Investasi Saham Agribisnis Rokok dengan Pendekatan ARCH-GARCH. Skripsi. Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Isramadhani, C. 2007. Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Broiler Sunan Kudus Farm Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Kadarsan, H. 1992. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. PT Gramedia. Jakarta. Kountur, R. 2004. Manajemen Risiko Operasional (Memahami Cara Mengelola Risiko Operasional Perusahaan. PPM. Jakarta. Kountur, R. 2008. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan. PPM. Jakarta. Lam, J. 2008. Enterprise Risk Management. PT Ray Indonesia. Jakarta Pusat. Merina, D. 2004. Analisis Pendapatan Tunai, Resiko dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resiko Usaha Peternakan Broiler. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Moschini, G. and D.A. Hennessy. 1999. Uncertainty, Risk Aversion and Risk Management for Agricultural Producers. Elsevier Science Publishers, Amsterdam.
86
Ramadhona, B. S. 2004. Analisis Investasi dengan Pendekatan Model ARCHGARCH dan Pendugaan Harga Saham dengan Pendekatan Model Time Series pada Perusahaan Agribisnis Terpilih di PT. Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Rasyaf, M. 2002. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya, Jakarta. Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Rauf, A. A. 2005 Analisis Finansial dan Risiko Usaha Ternak Sapi Perah PT. X di Kecamatan Bogor Selatan. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Robi’ah, S. 2006. Manajemen Risiko Usaha Peternakan Broiler pada Sunan Kudus Farm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Soekartawi, dkk. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia. Solihin, M. 2007. Risalah Breeding. Cicurug, Sukabumi. Sofyan, I. 2005 Manajemen Risiko. Graha Ilmu. Jakarta. Suhariwaris. L. P. 2007. Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Broiler Sunan Kudus Farm Kecamatan Ciampea Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Suharno, B. 2003. Kiat Sukses Berbisnis Ayam. Penebar Swadaya. Jakarta. Suharno, B. 2003. Agribisnis Ayam Ras. Penebar Swadaya. Jakarta. Suharno, B. 2003. Agribisnis Ayam Buras. Penebar Swadaya. Jakarta. Suharno, B. 2002. Beternak Ayam Ras Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Taslukha, S, M. 2007. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler Sunan Kudus Farm Jasinga dan Gunung Bunder Bogor. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Umar, H. 2001. Manajemen Risiko Bisnis, Pendekatan Finansial dan Nonfinansial. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wahyudi, A, F. 2007. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Ayam Broiler Cipinang Farm Kabupaten Bandung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
87
88
Lampiran 1. Struktur organisasi PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division
Fin Controller TBA
General Manajer
Biro
Personalia dan GA
Tehcnic
Purchasing
EDP
Finance
Accounting
CS/Registration
PPIC
Production
Marketing
Sumber : PT. Sierad Produce Tbk Breeding Division
89 89
Lampiran 2. Produksi Pembibit Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Indonesia Tahun 2002-2006 Provinsi
2002
Tahun (000/ekor) 2003 2004 2005
NAD 0 0 0 Sumut 61.948 75.703 78.133 Sumbar 0 0 0 Riau 20.106 29.828 28.696 Jambi 0 0 0 Sumsel 16.133 15.759 16.854 Bengkulu 0 0 0 Lampung 27.967 26.831 26.768 DKI Jakarta 0 0 0 Jabar 405.741 461.173 445.067 Jateng 48.365 64.585 62.045 DI Yogyakarta 1.513 8.202 4.888 Jatim 213.881 224.443 215.216 Bali 24.891 21.894 21.342 NTB 0 0 0 NTT 0 0 0 Kalbar 17.844 18.016 16.344 Kalteng 0 0 0 Kalsel 8.139 22.417 22.012 Kaltim 20.175 28.894 24.827 Sulut 4.609 5.422 5.415 Sulteng 0 0 0 Sulsel 15.250 24.233 25.991 Sultra 0 0 0 Maluku 0 0 0 Papua 0 0 0 Babel 0 0 0 Banten 0 0 0 Gorontalo 0 0 0 Malut 0 0 0 Kepri 0 0 0 Irjabar 0 0 0 Sulbar 0 0 0 Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008
0 62.923 0 34.845 0 23.432 0 43.935 0 364.913 69.892 8.484 205.232 29.290 0 0 10.080 0 17.473 39.895 22.321 0 28.785 0 0 0 0 48.682 0 0 0 0 0
2006 0 68.606 0 36.342 0 45.097 0 42.938 0 490.674 73.643 10.315 230.404 28.546 0 0 11.154 0 19.430 38.621 17.631 0 34.183 0 0 0 0 52.054 0 0 0 0 0
90
Lampiran 3. Produksi Pembibit Ayam Ras Petelur (Layer) di Indonesia Tahun 2002-2006 Tahun (000 ekor) 2004 2005 NAD 0 0 0 0 Sumut 12.179 12.794 8.424 3.638 Sumbar 0 0 0 0 Riau 0 0 0 0 Jambi 0 0 0 0 Sumsel 0 0 0 0 Bengkulu 0 0 0 0 Lampung 0 0 0 0 DKI Jakarta 0 0 0 0 Jabar 29.470 31.939 25.026 18.518 Jateng 1.325 1.600 545 0 DI Yogyakarta 352 0 0 0 Jatim 9.420 24.837 21.385 15.499 Bali 0 0 0 0 NTB 0 0 0 0 NTT 0 0 0 0 Kalbar 629 0 0 0 Kalteng 0 0 0 0 Kalsel 0 0 0 0 Kaltim 0 0 0 0 Sulut 88 0 0 350 Sulteng 0 0 0 0 Sulsel 0 0 260 557 Sultra 0 0 0 0 Maluku 0 0 0 0 Papua 0 0 0 0 Babel 0 0 0 0 Banten 0 0 0 9.442 Gorontalo 0 0 0 0 Malut 0 0 0 0 Kepri 0 0 0 0 Irjabar 0 0 0 0 Sulbar 0 0 0 0 Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2008 Provinsi
2002
2003
2006 0 151 0 0 0 0 0 0 0 17.845 3959 0 16.314 0 0 0 0 0 0 0 0 703 0 0 0 0 3.096 0 0 0 0 0
91
Lampiran 4. Plot Kurtosis Harga Jual DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk 320
Series: RETURN Sample 1 454 Observations 454
280 240
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
200 160 120 80 40
Jarque-Bera Probability
0 -0.4
-0.2
0.0
0.2
0.4
0.002105 0.000000 0.597837 -0.524071 0.096026 0.359594 13.20967 1981.606 0.000000
0.6
Lampiran 5. Plot Kurtosis Harga Jual DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk 250
Series: RETURN Sample 1 454 Observations 454
200
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
150 100 50
Jarque-Bera Probability
0 -0.250
-0.125
0.000
0.125
0.250
0.002867 0.000000 0.380275 -0.270290 0.053826 0.450991 13.87795 2253.796 0.000000
0.375
92
Lampiran 6. Pengujian Autokorelasi Data Harga DOC Broiler Date: 11/21/08 Time: 11:05 Sample: 1 455 Included observations: 454 Autocorrelation
Partial Correlation
.|*** .|** .|* .|. .|. *|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|*
.|*** .|* .|* *|. .|. *|. .|* .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|*
| | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
AC
PAC
Q-Stat
Prob
0.342 0.200 0.160 -0.026 -0.002 -0.060 0.025 0.011 -0.043 -0.047 -0.052 -0.001 -0.038 0.002 0.145
0.342 0.094 0.076 -0.131 0.018 -0.064 0.097 -0.019 -0.046 -0.057 -0.003 0.043 -0.033 0.018 0.150
53.448 71.692 83.472 83.776 83.778 85.437 85.722 85.774 86.635 87.660 88.928 88.929 89.593 89.594 99.442
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Lampiran 7. Pengujian Autokorelasi Data Harga DOC Layer Date: 11/22/08 Time: 23:49 Sample: 1 455 Included observations: 454 Autocorrelation
Partial Correlation
*|. .|* .|* .|* .|* .|* .|* .|. .|. .|. .|. .|. .|. *|. .|.
*|. .|* .|** .|* .|* .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|. .|.
| | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
AC
PAC
Q-Stat
Prob
-0.146 0.150 0.174 0.114 0.076 0.079 0.071 0.058 0.015 0.010 0.001 -0.026 0.019 -0.061 0.020
-0.146 0.132 0.221 0.164 0.069 0.026 0.016 0.014 -0.028 -0.047 -0.045 -0.054 0.007 -0.045 0.019
9.7717 20.140 34.085 40.074 42.735 45.586 47.905 49.463 49.570 49.619 49.619 49.934 50.109 51.853 52.043
0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
93
Lampiran 8. Plot Data ACF Untuk Harga DOC Broiler A uto c o r r e l a ti o n F unc ti o n f o r C 3 (w ith 5 % s ig n ifica n c e lim its fo r th e a u to co r r e la tio n s ) 1 .0 0 .8
Autocorrelation
0 .6 0 .4 0 .2 0 .0 - 0 .2 - 0 .4 - 0 .6 - 0 .8 - 1 .0 1
5
10
15
20
25
30
35 La g
40
45
50
55
60
65
60
65
Lampiran 9. Plot Data PACF Untuk Harga DOC Broiler P a r ti a l A u to c o r r e l a ti o n F u n c ti o n f o r C 3 (w ith 5 % s ig n ific a n c e lim its fo r th e p a r tia l a u to c o r r e la tio n s ) 1 .0
Partial Autocorrelation
0 .8 0 .6 0 .4 0 .2 0 .0 - 0 .2 - 0 .4 - 0 .6 - 0 .8 - 1 .0 1
5
10
15
20
25
30
35 La g
40
45
50
55
94
Lampiran 10. Pot Data ACF Untuk Harga DOC Layer Autocorrelation Function for C3 (w ith 5% significance limits for the autocorrelations) 1.0 0.8
Autocorrelation
0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 1
5
10
15
20
25
30
35 Lag
40
45
50
55
60
65
60
65
Lampiran 11. Plot Data PACF Untuk Harga DOC Layer P ar tial Autocor r e lation F unction for C 3 (w ith 5% significance lim its for the partial autocorrelations) 1.0
Partial Autocorrelation
0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0 1
5
10
15
20
25
30
35 La g
40
45
50
55
95
Lampiran 12. Uji Model ARIMA Untuk Data Harga DOC Broiler Dependent Variable: DOC Broiler Method: Least Squares Date: 11/21/08 Time: 11:27 Sample(adjusted): 16 454 Included observations: 439 after adjusting endpoints Convergence achieved after 66 iterations Backcast: 1 15 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
AR(15) MA(15)
0.633941 -0.646321
0.071483 0.078957
8.868410 -8.185785
0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Inverted AR Roots
Inverted MA Roots
0.099958 0.097899 0.088719 3.439634 441.4710 .97 .65+.72i -.10+.96i -.78+.57i .97 .65 -.72i -.10 -.97i -.79 -.57i
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Durbin-Watson stat .89+.39i .30 -.92i -.49+.84i -.95 -.20i .89 -.40i .30+.92i -.49+.84i -.95+.20i
.89 -.39i .30+.92i -.49 -.84i -.95+.20i .89+.40i .30 -.92i -.49 -.84i -.95 -.20i
0.001223 0.093409 -2.002146 -1.983537 1.245689 .65 -.72i -.10 -.96i -.78 -.57i .65+.72i -.10+.97i -.79+.57i
Lampiran 13. Uji Model ARIMA Untuk Data Harga DOC Layer Dependent Variable: DOC Layer Method: Least Squares Date: 11/23/08 Time: 00:04 Sample(adjusted): 27 454 Included observations: 428 after adjusting endpoints Convergence achieved after 14 iterations Backcast: 1 26 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
AR(26) MA(26)
0.765773 -0.936830
0.033141 0.014646
23.10659 -63.96677
0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Inverted AR Roots
Inverted MA Roots
0.103644 0.101540 0.064663 1.781243 565.8020 .99 .88 -.46i .56 -.81i .12 -.98i -.35 -.93i -.74+.66i -.96+.24i 1.00 .88 -.46i .57 -.82i .12+.99i -.35 -.93i -.75 -.66i -.97 -.24i
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Durbin-Watson stat .96+.24i .74+.66i .35+.93i -.12+.98i -.56+.81i -.88 -.46i -.99 .97 -.24i .75 -.66i .35 -.93i -.12+.99i -.57 -.82i -.88 -.46i -1.00
0.005268 0.068219 -2.634589 -2.615621 2.431115
.96 -.24i .74 -.66i .35 -.93i -.12 -.98i -.56 -.81i -.88+.46i
.88+.46i .56+.81i .12+.98i -.35+.93i -.74 -.66i -.96 -.24i
.97+.24i .75+.66i .35+.93i -.12 -.99i -.57+.82i -.88+.46i
.88+.46i .57+.82i .12 -.99i -.35+.93i -.75+.66i -.97+.24i
96
Lampiran 14. Hasil Estimasi Varians Harga DOC Broiler di PT. Sierad Produce Tbk dengan Menggunakan GARCH (1,1) Program Eviews 4.0 Dependent Variable: RETURN Method: ML - ARCH (Marquardt) Date: 11/30/08 Time: 03:14 Sample(adjusted): 16 454 Included observations: 439 after adjusting endpoints Convergence achieved after 18 iterations MA backcast: 1 15, Variance backcast: ON AR(15) MA(15)
Coefficient
Std. Error
z-Statistic
Prob.
0.634852 -0.652043
0.029233 0.025247
21.71708 -25.82701
0.0000 0.0000
12.49658 13.59131 62.21722
0.0000 0.0000 0.0000
Variance Equation C ARCH(1) GARCH(1) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood
7.88E-05 0.375643 0.722603 0.099923 0.091628 0.089027 3.439768 663.1823
6.31E-06 0.027638 0.011614
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Durbin-Watson stat
0.001223 0.093409 -2.998553 -2.952032 1.246402
Lampiran 15. Hasil Estimasi Varians Harga DOC Layer di PT. Sierad Produce Tbk dengan Menggunakan ARCH (1) Program Eviews 4.0 Dependent Variable: RETURN Method: ML - ARCH (Marquardt) Date: 11/29/08 Time: 09:23 Sample(adjusted): 27 454 Included observations: 428 after adjusting endpoints Convergence achieved after 17 iterations MA backcast: 1 26, Variance backcast: ON AR(26) MA(26)
Coefficient
Std. Error
z-Statistic
Prob.
0.722338 -0.936817
0.023208 0.010984
31.12484 -85.29280
0.0000 0.0000
30.66777 6.165091
0.0000 0.0000
Variance Equation C ARCH(1) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood
0.001642 0.170244 0.188142 0.182398 0.046290 0.908531 722.4669
5.35E-05 0.027614
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Durbin-Watson stat
0.005268 0.051194 -3.357322 -3.319386 1.873960
97