ANALISIS PROGRAM MUTIARA PAGI THE POWER OF LIFE DI RADIO TRIJAYA FM Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh Husni Mubarok NIM: 206051003908
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
ANALISIS PROGRAM MUTIARA PAGI THE POWER OF LIFE DI RADIO TRIJAYA FM
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh Husni Mubarok NIM: 206051003908
Pembimbing
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA. NIP. 1971041222000032001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul ANALISIS PROGRAM MUTIARA PAGI THE POWER OF LIFE DI RADIO TRIJAYA FM telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 7 Mei 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 7 Mei 2010
Sidang Munaqosyah Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. H. Arief Subhan, M.Ag. NIP. 1966001101993031004
Hj. Umi Musyarrofah, MA. NIP. 197108161997030202 Anggota,
Penguji I
Penguji II
Drs. Wahidin Saputra, MA. NIP. 197009031996031001
Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum. NIP. 196104221990032001
Pembimbing
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA. NIP. 1971041222000032001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukakn untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 7 Mei 2010
Husni Mubarok
ABSTRAK
HUSNI MUBAROK 206051003908 Analisis Program Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya FM
Kekuatan radio dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang dapat mencerdaskan bangsa, membentuk akhlak umat, bahkan untuk kegiatan dakwah. Acara Mutiara Pagi The Power of Life adalah sebuah program acara yang membekali profesional muda (pendengar Trijaya) dengan berbagai motivasi kehidupan untuk memulai aktivitas sepanjang hari. Acara ini bukan hanya acara siraman rohani bagi umat Islam, tetapi juga tempat di mana umat dapat menemukan jawaban dari berbagai masalah yang seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari hari. Acara ini bertujuan untuk memberikan suatu nilai tambah bagi pendengarnya, yaitu berupa motivasi dalam memulai aktivitas sepanjang hari. Maka melihat acara yang cukup menarik seperti ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai acara Mutiara Pagi The Power of Life. Penelitian ini dilakukan ingin mengetahui bagaimana proses produksi acara mulai dari perencanaan, produksi dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk menggambarkan bagaimana proses produksi acara Mutiara Pagi The Power of Life. Maka untuk mengetahui itu semua dilakukan wawancara kepada orang yang terlibat dalam acara tersebut, seperti program director, penyiar, stasiun manager dan narasumber. Serta mencari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian dan observasi langsung terhadap proses produksi acara. Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa perencanaan dalam acara ini yaitu pada persiapan materi oleh narasumber, persiapan penyiar dengan narasumber sebelum siaran dan pengaturan jadwal narasumber. Proses produksinya menggunakan format talk show berupa dialog antara narasumber dan penyiar dengan mengundang interaktif pendengar, melalui SMS dan telepon. Dengan membagi ke dalam lima sesi dan empat break, kemudian memutar satu lagu sebagai break. Dan narasumbernya dari Institut Kemandirian berjumlah enam orang dengan materi siaran yaitu materi motivasi, tetapi mencoba menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasa yang lebih universal. Untuk evaluasi, tidak ada evaluasi khusus pada program ini, tetapi evaluasi dilakukan terhadap seluruh program yang ada di radio Trijaya. Evaluasi program melalui meeting mingguan, bulanan, tiga bulanan, dan tahunan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari sebuah acara, ada kesalahan dengan apa, atau terhadap kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan program tersebut, evaluasi dilakukan untuk memperbaiki atau membuat program acara kedepannya lebih baik.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dengan izinNya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya. Dalam segala sesuatu yang kita perjuangkan tentunya tidak akan lepas dari segala kesulitan, hambatan dan rintangan, baik dari segi waktu, materi dan perasaan. Namun itu semua harus dilalui penulis, dengan penuh keyakinan dan semangat yang tinggi, penulis mencoba terus berjuang untuk dapat menyelesaikan penelitian ini. Dan alhamdulillah, berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan orang yang terlibat dan orang-orang yang berada di sekitar penulis akhirnya karya ini dapat diselesaikan. Dengan penuh rasa syukur, pada kesempatan ini ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, MA., Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. Mahmud Jalal, MA., Pembantu Dekan Bidang Administrasi, dan Drs. Study Rizal LK, MA., Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum., Koodinator Teknis Pogram Non reguler Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA., Sekretaris Program Non Reguler sekaligus pembimbing. 3. Drs. Jumroni, M.Si., Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan Dra. Hj. Umi Musyarofah, MA., Sekretaris Jurusan KPI.
4. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 5. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta stafnya. 6. Radio Trijaya FM Jakarta, dan Crew, Bu Mevi sebagai Public Relations Trijaya, Doddy (Program Director), Alina Mahamel (penyiar Mutiara Pagi), Zainal Abidin (narasumber Mutiara Pagi) dari Institut Kemandirian, Oland Fatah (Station Manager), dan Eka (Admin), terimakasih atas bantuan dan informasinya. 7. Orang Tua tercinta Ibunda Wartini dan Ayahanda Holis Muchlis yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya dengan segala do’a dan ridlo yang mengiringi setiap langkah penulis, yang telah bekerja keras dalam memperjuangkan sekolah anak-anaknya, juga nasihat dan motivasi yang selalu diberikan. 8. Keluarga tercinta, kakak-kakak; Tita Nurlatifah, Apud, Anep Fauzi, Susi, Jamilatul Wahidah, Mungjilin, dan adik; Hilmi Nugraha beserta keponakan tercinta. Abdul Aziz dan Ahmad Taufik saudara sepupu yang selalu membantu perjuangan penulis, serta keluarga besar Abah Zenal-Ema Omoh, paman beserta bibi yang selalu memberikan dukungannya. 9. Ibu Pujiono sekeluarga yang telah memberi kesempatan untuk bekerja dan banyak membantu penulis, dan Ahmad Syafe’i yang selalu mendukung. 10. Kawan-kawan seperjuangan di AIC, Dedi Kurnia (Azra), Acu Nurhidayat, Roni Setiawan, Rafi'i, Deden Sandi, Usman, Abdul Rohman, dan Burhani. 11. Teman-teman angkatan 2006 KPI non reguler; Ibu Atty Sulastri Yusuf, Ade Wahyudi, Muhammad Sidiq, Kusniti, Muhariyadi, Istiana, Hakim Saputra,
Amalia Zulfaridah, Johan Alkaustar, Ahyar Zulfikar, Hidayat Riyadi, Mumu Muamar,
Yosep
Lesmana,
Muhammad
Azfar,
Nur
Amalia,
Herni
Ramadaningrum, Agus Isnaini, Muhammad Audi, Iin Sukriawati, dan Ica adik kelas. 12. Kelompok KKS/N 2009, keluarga besar Green Bean; Dwi Suciayu, Riskana Dewi, Asri Amalia, Fatmi Ratna Ningsih, Istiqomah, Indah Fauzia, Vera Ariesta, Febrina Syaharani, Hendryansah Wiliam, Hermanto, Yusuf Suryana, Hasanudin, Dimas Aryo Perdana, Dimas Januar, Esa Herdiyana, Dedi Ajah, Haidir Azwar, Amir Maksum, dan Firza Syahrullah. 13. HMI Komisariat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Cab. Ciputat, Lembaga Survey Indonesia (LSI), dan Pemda Kabupaten Tasikmalaya. “Tak ada gading yang tak retak”, mungkin itu kata-kata yang pantas untuk skripsi ini. Tulisan ini jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, bahasa, penulisan dan sebagainya. Oleh sebab itu dengan keterbukaan hati penulis untuk menerima kritikan dan saran yang membangun demi menenuju kesempurnaan. Dan terakhir hanya kepada Allah penulis pasrahkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat adanya, Amin.
Jakarta, 7 Mei 2010
Husni Mubarok
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...............................................................................
viii
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.. .......................................
7
D. Metodologi Penelitian .........................................................
8
E. Tinjauan Pustaka.................................................................
11
F. Sistematika Penulisan .........................................................
13
KERANGKA TEORITIS A. Pengertian Analisis .............................................................
15
B. Program..............................................................................
17
1. Pengertian Program.......................................................
17
2. Jenis-jenis Program.......................................................
19
C. Radio ..................................................................................
23
1. Pengertian Radio...........................................................
23
2. Sejarah Radio................................................................
25
3. Karakteristik Radio .......................................................
28
4. Fungsi Radio.................................................................
30
BAB III
BAB IV
BAB V
GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM A. Perkembangan Radio Trijaya FM........................................
35
B. Visi dan Misi Trijaya FM...................................................
39
C. Struktur Organisasi .............................................................
40
D. Program-Program di Radio Trijaya FM..............................
42
E. Tentang Mutiara Pagi The Power of Life.............................
52
ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Perencanaan........................................................................
56
B. Produksi .............................................................................
61
1. Format Acara ................................................................
63
2. Narasumber...................................................................
67
3. Penyiar..........................................................................
69
4. Materi Siaran ................................................................
72
C. Evaluasi ..............................................................................
74
PENUTUP A. Kesimpulan.........................................................................
78
B. Saran-saran .........................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
82
LAMPIRAN .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pegetahuan dan teknologi khususnya dibidang komunikasi dan informasi, membawa manusia pada perkembangan pola pikir dan perasaanya. Kemajuan yang dicapai manusia telah dapat melahirkan media yang sanggup menjangkau seluruh komponen manusia yang heterogen, dan lokasi yang berbeda hingga pelosok bumi ini. Sebagaimana yang dikutip Wawan Kusnadi, dalam Majalah Analisis CSIS Abdul Muis mengatakan bahwa dengan kemajuan teknologi dan informasi melahirkan beranekaragam saluran (media) yang makin lama semakin canggih serta dapat memungkinkan dalam berbagai macam kejadian.1 Media yang dimaksud adalah media massa yang mempunyai karakteristik dan memiliki kemampuan dalam menarik perhatian khalayaknya secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Maka sesuai dengan sifatnya yang digunakan sebagai penyampai pesan-pesan komunikasi massa, media massa harus benar-benar mendapatkan perhatian yang lebih, dan pengawasan, karena hal ini bersangkutan dengan khalayak yang akan diterpa media tersebut.2 Salah satu media massa elektronik yang cukup berpengaruh dan berhasil menarik perhatian khalayak adalah radio. Saat ini radio begitu terkenal di 1 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa; Sebuah Analisis Media TV, (Jakarta: Rineka Putra, 1996), Cet. 1, h. 2. 2 Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 39.
1
masyarakat dengan mempunyai khalayak yang spesifik karena kemampunnya yang luar biasa yaitu menciptakan “theatre of the mind” dalam pikiran pendengarnya. Selain itu radio mempunyai kemampuan untuk mengirimkan transmisi dengan jangkauan yang sangat luas hingga pelosok-pelosok pedesaan. Dengan kemajuan teknologi media, radio sekarang ini telah menggunakan satelit dan internet (radio web) yang memungkinkan orang dapat mendengarkan radio dari berbagai penjuru dunia, walaupun berada di negara berbeda.3 Radio adalah salah satu media massa elektronik yang mampu merealisasikan tujuan serta efisien dan murah. Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar) yang relatif murah, dapat dibawa ke mana-mana. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai imajinasi dalam menstimulasikan faktual melalui telinga pendengarnya.4 Media radio yang sifatnya khusus sebagai media audio (media dengar), mempunyai kelebihan yaitu pesan yang disampaikan komunikator (penyiar) dapat diolah menjadi sebuah kisah yang dipadukan dengan musik ilustrasi (backsound) serta efek suara (sound effect) yang mendramatisir kisah tersebut.5 Menurut Julian Newbay dalam Inside Broadcasting yang dikutip Masduki menyebutkan bahwa radio is the birth of broadcasting (radio adalah anak pertama dunia penyiaran). Karena dalam sejarah media, penyiaran diawali dengan ditemukannya teknologi radio oleh Guglielmo Macroni. Kemudian radio berperan
3
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), Cet. 2, h. 132. 4 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar,, (Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2000), h. 9 5 Elvinro, dan Lukiati, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h. 40.
dalam mendokumentasikan kejadian dan turut mempengaruhi dalam pergeseran dunia politik, ekonomi serta perubahan sosial masyarakat global.6 Kemudian radio adalah suara. Dalam penyiaran radio, suara merupakan modal utama terpaan radio kepada pendengar dan stimulus yang dikoneksikan kepadanya oleh khalayak. Secara psikologis suara merupakan imajinasi yang terpersepsikan ke dalam kemasan auditif. Menurut Stanley R. Alten yang dikutip Masduki, suara adalah efek dari gesekan molekul-molekul yang ditransmisikan melalui medium elastis dalam suatu interaksi yang dinamis antara molekul itu dengan lingkungannya. 7 Kecepatan radio bahkan melebihi kecepatan dari media online. Radio is the magic medium. Dan menurut McLuhan seperti yang dikutip Masduki, radio effects most people intimately, offering a world of unspoken communication between writer, speaker, and listener.8 Radio mempengaruhi kebanyakan orang melalui kedekatannya dengan cara komunikasi yang tak terucapkan antara penulis, penyiar dan pendengar. Sebagai medium komunikasi yang diperlukan oleh masyarakat yang aktif bekerja, dengan berbagai kesibukan, dan tanpa mengganggu aktifitasnya, radio memiliki tiga kekuatan. Yaitu; Pertama, mobilitas tinggi; radio bisa membawa pendengar ke mana-mana dengan imajinasinya, meskipun sambil tetap beraktifitas di suatu lokasi. Kedua, realitas; radio menggiring pendengar ke dalam kenyataan dengan suara-suara aktual dan bunyi dari fakta yang terekam dan disiarkan. Ketiga, kecepatan; radio menyajikan informasi dan petunjuk yang dibutuhkan
6 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005), Cet. 2, h. 15. 7 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, h. 17 8 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, h.18
pendengar dengan cepat, bahkan secara langsung di saat kejadian. Selain itu pendengar bisa berinteraksi langsung dengan penyiar secara mudah melalui fasilitas telepon, SMS, email dan lain-lain.9 Dalam
kehidupan sehari-hari, radio
merupakan perlengkap
yang
digunakan untuk mendengarkan berita, musik, serta mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa penting. Selain itu radio juga dapat dijadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang efektif. Menurut Oemar Hamalik yang dikutip Basyirudin, mengemukakan bahwa ”Radio is a power full education tool; teacher can use if effectively at all educational levels and in nearly all phase of education”. Bahwa kekuatan radio dapat dijadikan sebagai alat pendidikan yang digunakan secara efektif untuk seluruh level dan pase dalam pendidikan. 10 Kecanggihan teknologi komunikasi radio juga turut serta mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan dakwah. Dengan mengetahui kelebihannya, maka media radio dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Sebab sangat diharapkan dengan dakwah yang dilakukan melalui program siaran radio, dapat berjalan dengan efektif dan efisien sebagai salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan dan agama.11 Pada dasarnya program yang dibuat setiap media massa, dituntut akan kebutuhan profit yang dihasilkan. Namun tidak berarti bahwa program yang dihasilkan media massa khususnya radio mengabaikan nilai-nilai kebaikan. Program yang dihasilkan radio harus memuat nilai kebaikan dan pendidikan sekecil apapun persentasenya. Dan pada perkembangan radio sekarang ini, telah
9
Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, hal. 18. M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 84. 11 M. Bahri Ghajali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikatif Dakwah ( Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997).h. 33. 10
banyak isi program siarannya yang memuat materi-materi dakwah. Dengan berbagai konsep yang menarik, sehingga tidak kalah menariknya dengan programprogram hiburan. Bahkan saat ini ada beberapa radio yang khusus sebagai radio religi atau radio dakwah. Radio Trijaya Network merupakan radio dengan jaringan terluas yang bisa didengarkan melalui jaringan radio-radio lokal yang berada di kota-kota besar di Indonesia, channel 500 indovision, dan via satelit. Beberapa jaringan Trijaya antara lain: 104,6 Trijaya FM Jakarta, 91,3 Trijaya FM Bandung, 89,8 Trijaya FM Semarang, 97 Trijaya FM Jogyakarta, 104,7 SCFM Trijaya Surabaya, 95,1 Prapanca FM Trijaya Medan, 87,6 Trijaya FM Palembang, 95,3 Trijaya FM Manado, 100,5 Trijaya FM Dumai, 97,5 Trijaya FM Pontianak, 92,4 FM Radio Gema Kendari, 106 FM
Radio Pendawa Madiun, dan 103,4 Trijaya FM
Banjarmasin. Siarannya bukan hanya musik dan lagu yang bersifat menghibur, tetapi juga berita-berita “aktual dalam maupun luar negeri”, dengan segmentasi pendengarnya antara 24-40 tahun. Selain itu Trijaya FM mempunyai program dakwah dan motivasi, yaitu acara Mutiara pagi The Power of Life. Mutiara pagi The Power of Life disiarkan dari frekuensi 104,6 Trijaya FM Jakarta, kemudian direlay ke stasiun radio jaringan Trijaya Nasional. Mutiara Pagi The Power of Life, adalah sebuah program yang membekali profesional muda dengan berbagai motivasi kehidupan untuk memulai aktivitas sepanjang hari. Motivasi dari para narasumber mencakup banyak bidang seperti kehidupan pribadi dan bisnis dengan sisipan berupa siraman rohani sebagai penyejuk. Mutiara pagi bukan hanya acara siraman rohani bagi umat Islam, tetapi juga tempat di mana umat dapat menemukan jawaban dari berbagai masalah yang
seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, serta mendapat pecerahan keagamaan dalam menjalani kehidupan.12 Sebagian besar program-program acara yang disajikan bagi professional muda di radio Trijaya FM adalah Program News dan Lifestyle (musik & entertaiment). Kemudian Trijaya FM yang notabene merupakan radio news dan lifestyle, membuat acara Mutiara pagi The Power of Life. Acara ini berupa acara motivasi kehidupan tetapi kaya akan muatan pesan dakwah. Atas dasar alasan itu sekiranya penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai program Mutiara pagi The Power of Life tersebut. Karena kebanyakan acara dakwah biasanya berasal dari stasiun radio religi (dakwah) atau hadir pada saat-saat tertentu (misalnya bulan Ramadlan). Namun acara ini hadir setiap hari dan bukan berasal dari radio religi. Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan diberi judul: ”Analisis Program Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya FM ”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dibatasi pada produksi acara bulan Maret-April 2010 di radio Trijaya FM Jakarta. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
12
Trijaya-Network-Profil, diakses pada 8 November 2009, dari http://www. docstoc.com.
a. Bagaimana perencanaan program Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM ? b. Bagaimana pelaksanaan produksi acara Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM ? c. Bagaimana evaluasi dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini yaitu: a. Mengetahui perencanaan program Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM. b. Mengetahui produksi dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM. c. Mengetahui mengenai evaluasi acara Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM ? 2. Manfaat penelitian a. Secara Akademis Harapan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan tambahan referensi bagi studi-studi selanjutnya mengenai program acara di radio. Memberikan gambaran tentang penggunaan media massa (radio) yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah Islamiah, secara efisien dan menarik.
b. Secara Praktis Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para da’i, aktivis dakwah serta memberikan masukan terhadap para praktisi penyiaran terhadap pemanfaatan media elektronik sebagai media dakwah dengan kemasan yang lebih kreatif dan menarik. Kemudian memberikan inspirasi bagi para da’i dalam kegiatan dakwahnya, yang tidak hanya dilakukan di atas mimbar atau di dalam majlis saja, tetapi juga dapat dilakukan melalui media elektronik dengan tema kehidupan yang kaya akan pesan dakwah.
Dan dapat memberi pengetahuan
mengenai program radio yang menarik serta dapat memenuhi kebutuhan spritual khalayak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan langkah-langkah yang melakukan representasi objek tentang semua informasi yang terdapat dalam masalah yang diselidiki. Dengan kata lain metode ini tidak terbatas sampai pada pengumpulan data, tetapi meliputi juga analisis dan interpretasi tentang arti dari data tersebut.13 Kemudian
pendekatan
kualitatif,
Bogdan
dan
Taylor
(1975:5)
mendefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang 13
Soejono dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005). h.24
diamati.14Dengan menggunakan metode deskriptif ini, maka data yang diperoleh dari hasil penelitian dipaparkan atau digambarkan dalam sebuah tulisan ilmiah. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah radio Trijaya FM Jakarta beserta tim produksi program, sedangkan objek penelitiannya adalah acara Mutiara Pagi The Power of Life. 3. Prosedur Penelitian a. Wawancara Tehnik pengumpulan data primer yaitu menggunakan tehnik interview atau wawancara. Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian.15 Wawancara dilakukan dengan Doddy sebagai program director Trijaya, Alina Mahamel sebagai penyiar, Zainal Abidin sebagai narasumber Mutiara Pagi The Power of Life dan Oland Fatah sebagai stasiun manager Trijaya. Dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2010 bertempat di radio Trijaya FM Jakarta. Untuk mengungkap mengenai sejarah Mutiara Pagi serta proses produksi mulai dari perencanaan, produksi dan evaluasi. b. Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan, dengan observasi akan
14
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. Ke-18, h.3 15 Wardi Bhatiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: logos, 1997), Cet.1, h.72
diperoleh sebuah gambaran yang jelas tentang kenyataan.16 Tehnik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan kunjungan ke radio Trijaya dan pengamatan langsung proses siaran acara Mutiara Pagi The Power of Life di radio Trijaya FM Jakarta, di lakukan beberapa kali saja. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah studi dokumen berupa data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual.17 Dokumentasi ini yaitu data-data, foto-foto, arsip-arsip yang berhubungan dengan program Mutiara Pagi, yang dapat memperkuat data penelitian, data ini dapat diperoleh langsung dari dokumen yang ada di radio Trijaya atau dari internet. d. Pengolahan Data Dari yang telah diperoleh kemudian ditampilkan secara deskriptif yang menggambarkan keadaan data yang sebenarnya dan dianggap akurat serta mengklasifikasikan data tersebut. Menampilkan secara bertahap tetang program acara di radio Trijaya FM, mengenai sejarah acara, dan proses perencanaan, produksi dan evaluasi acara Mutiara Pagi The Power of Life. Kemudian peneliti berusaha mendeskripsikan hasil temuan dalam penelitian, dan menuangkannya ke dalam tulisan sesuai dengan fakta yang ditemukan di lapangan, data dilukiskan dengan jelas.18
16
Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 106. Nurul Hidayati, Metode Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006). h. 63. 18 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997). Cet. 1, h.23 17
E. Tinjaun Pustaka Tinjauan pustaka dalam penelitian adalah membandingkan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Cukup banyak penelitian skripsi sebelumnya yang membahas mengenai program radio. Namun dari judul-judul yang ada, baik di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maupun di Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, belum ditemukan judul penelitian skripsi mengenai program Mutiara Pagi The Power of Life di Radio Trijaya FM. Namun ada beberapa judul skripsi penelitian yang terkait dengan penelitian ini yaitu mengenai program radio. Supaya lebih jelas bahwa penelitian ini tidak ada yang sama dengan penelitian sebelumnya, maka di sini penulis mencoba menuliskan beberapa judul skripsi mengenai program atau analisis program radio antara lain: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama Ustadz H.M. Arifin Ilham di Radio Music City FM Jakarta, tahun 2008. Yang membahas tentang proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kegiatan dakwah, serta membahas mengenai kekurangan dan kelebihan program Tazkia Qalbu. Skirpsi Dado Dinagama, Analisis Program Siaran Dakwah di Radio CBB 104,5 FM Jakarta, Pendekatan Organisasi terhadap Program: Ajang Membina Iman, tahun 2005 yang membahas tentang pra produksi, produksi dan pasca produksi acara Ajang Membina Iman. Skripsi Abdul Rozak, Radio SP FM Jakarta Sebagai Media Dakwah (Studi Analisis Program Acara Syiar Senja), tahun 2005, permasalah yang dibahas
yaitu format acara, sisi kelebihan dan kelemahan, serta respon pendengar terhadap nilai-nilai dakwah dalam acara Syiar Senja di SP FM. Analisis Program Embun Pagi Radio Persada 12,78 AM Tangerang. Disusun oleh Awaludin, dengan fokus penelitian yaitu pada kredibilitas seorang penyiar dalam menghasilkan program yang bermutu, dan kekuatan Ustadz Djawir dalam menjembataninya dengan pembahasan kitab. Hasil temuannya sangat fantastis, melalui metode Ustadz Djawir dengan kitabnya dalam meyampaikan dakwah mampu mendapat respon pendengar, di mana banyak pendengar yang menerapkan apa yang mereka dapatkan dari program ini. Skripsi Sukesi Wulansari, Format Acara Dakwah Pada Radio Studi Komparatif BENS Radio 106,2 FM dengan OZ Radio 90,8 FM, membahas mengenai format acara dakwah di dua stasiun radio yaitu di BENS Radio dan OZ Radio, untuk mengetahui format masing-masing serta mengetahui perbedaannya, dan mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing, kemudian yang terakhir mengkomfarasikannya Dari judul skripsi di atas, intinya semua sama membahas mengenai program radio. Adapun penelitian yang dilakukan di radio Trijaya FM ini yaitu membahas mengenai proses produksi program mulai dari perencanaan, produksi dan evaluasi acara Mutiara Pagi The Power of Life. Perbedaan dari penelitian skripsi sebelumnya yaitu terletak pada program yang disiarkan, waktu acara dan tempat penelitian.
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu penulis menyusun dengan membagi menjadi lima bab: BAB I PENDAHULUAN: dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah penelitian, perumusan dan pembatasan masalah dalam penelitian, tujuan dan manfaat dari penelitian, metodologi yang digunakan dalam penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II
KERANGKA TEORITIS: bab ini membahas: Tentang pengertian
analisis secara umum atau secara khusus, kemudian mengenai pengertian program, jenis-jenis program dan selanjutnya mengenai radio, mulai dari pengertian, sejarah adanya media radio dan perkembangannya, karakteristik radio dari media-media massa lainnya dan fungsi radio dalam kehidupan sehari-hari serta pemanfaatannya. BAB III GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM: dalam bab ini membahas tentang perkembangan radio Trijaya FM, mengenai visi dan misi dari radio Trijaya FM, struktur organisasi di radio Trijaya FM mulai dari yang tertinggi hingga terbawah, kemudian tentang program siaran di Trijaya FM baik harian, dan mingguan, serta program off air dan tentang program Mutiara Pagi The Power of Life mulai diadakannya sampai sekarang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN yang membahas mengenai: hasil penelitian di lapangan, baik dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi mengenai proses produksi program acara yang terdiri dari pra produksi (perencanaan), pelaksanaan produksi, mengenai materi siarannya,
narasumber, penyiar, serta format acara yang digunakan ketika on air, dan yang terakhir pra produksi atau evaluasi program acara Mutiara Pagi The Power of Life. BAB V PENUTUP: yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, sebagai kesimpulan jawaban masalah yang telah dirumuskan secara singkat, kemudian ditambah dengan saran-saran yang berkaitan dengan hasil temuan dalam penelitian.
BAB II KERANGKA TEORITIS D. Pengertian Analisis Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.19 Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia analisis adalah cara memeriksa suatu masalah, untuk menemukan unsur dasar dan hubungan antara unsur-unsur yang saling berkaitan. 20 Dalam penelitian selalu dikenal dengan istilah analisis. Menurut Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, mereka menganggap bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara kebersamaan yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pertama, reduksi data yaitu
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transpormasi data “kasar” yang muncul dari temuan-temuan dilapangan. Kedua, penyajian data yaitu merupakan menyajian data dari sekumpulan temuan-temuan yang sekiranya dapat memberikan kemungkinan menarik suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan kesimpulan atau verifikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai dicari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat dan proporsinya, sehingga dari semua itu dapat ditarik sebuah kesimpulan.21
19
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. 3, Cet.3.h. 43. 20 “Analisis,” dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 2. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004: h. 19. 21 Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI-Press, 1992), h. 16-19.
15
Kegiatan analisis data menunjukan pada pengorganisasian data kedalam susunan tertentu dalam menginterpretasikannya yaitu ditabulasi, sesuai dengan susunan penyajian data yang dibutuhkan untuk menjawab masing-masing masalah atau hipotesis penelitian, melakukan penghitungan-penghitungan tertentu sesuai dengan jenis pengolahan statistik yang digunakan dalam masing-masing masalah dan/atau hipotesis penelitian, dan yang terakhir disimpulkan, baik untuk masingmasing masalah atau hipotesis penelitian maupun untuk keseluruhan masalah yang diteliti tersebut.22 Menurut Moeloeng yang dikutip Rahmat Kriyanto mengungkapkan mengenai definisi analisis data yaitu sebagai kegiatan pengorganisasian serta mengurutkan data-data ke dalam pola, kategorisasi, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Kemudian Moeloeng menambahkan bahwa analisis dan interpretasi tidak sama. Menurutnya interpretasi data adalah kegiatan memberikan arti dari data yang telah dianalisis, menguraikan dan menjelaskan kategori, uraian data, dam mencari hubungan-hubungan antar dimensi-dimensi yang diuraikan.23 Kemudian mengenai analisis data kualitatif sebagai berikut: “Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dipihak lain Analisis Data Kualitatif (Seddel, 1998), prosesnya berjalan sebagai berikut:
22
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2007), h. 33. 23 Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: PT. Kencana Prenata Media Group, 2007), Cet. 2. h. 163.
• • •
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, Megumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya, Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.”24
Data kualitatif ini juga dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasinarasi baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi yang dilakukan dalam penelitian.25 Sehingga dari data-data tersebut dapat dianalisis dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.
E. Program 1. Pengertian Program Dalam kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang dijalankan.26 Sedangkan secara etimologis kata program berasal dari bahasa Inggris, ‘programme’ atau ‘program’ yang artinya acara atau rencana. 27 Kemudian istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang atau pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan menurut John R. Bittner yang dikutip Masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.28
24
Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), ed. Revisi, cet. 23, h. 248. 25 Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: PT. Kencana Prenata Media Group, 2007), Cet. 2. h. 192. 26 TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. 3, Cet.3.h. 897. 27 Morrisan, Media Penyiaran Strategi, Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005). Cet. 1 h. 97 28 Masduki, Menjadi Broadcater Professional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h. 35.
Adapun dengan istilah programa di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari. 29 Program radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik, dan sebagainya, yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturannya.30 Dalam program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya.31 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1 menyebutkan bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau pendengar.32 Selanjutnya secara umum program mata acara radio dapat diperoleh dari: 1. Sistem jaringan antara stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya. 2. Hasil rekaman dan atau menyewa dari rumah poduksi. Rumah produksi dalam Undang-undang penyiaran Nomor 24 Tahun 1997 pasal 1 perlu dikutip bahwa:
29
RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta: EFTV-IKJ Press, 2007), h.1 30 Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, ( Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.54 31 Morrisan, Media Penyiaran, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005). Cet. 1 h. 97 32 Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional,(Ciputat: Pustaka Irvan, 2007), h.73.
“Rumah produksi adalah perusahaan pembuat rekaman video dan/ atau perusahaan pembuatan rekaman acara siaran, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk lembaga penyiran”.33 3. Memproduksi sendiri 4. Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak radio lain yang menjadi kongsinya atau rekan bisnisnya dalam media.34 Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu karena program berupa acuan dalam proses penyiaran berlangsung. Suatu program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana cara pengemasan suatu acara dengan sedemikian rupa, sehingga ketika menyajikan sebuah program acara target maksimal dapat diperoleh. Dalam kegiatan penyiaran sebuah program radio harus dapat menarik minat khalayak atau para pendengarnya. Supaya siaran ini menarik khalayak, diperlukan kreatifitas dari pembuat program. Misalnya siaran tidak hanya menggukanan kata-kata atau dialog, tetapi ditambah dengan unsur seninya seperti musik pengiring. Dengan penggabungan tersebut khalayak akan tertarik dan mempunyai tanggapan yang bagus serta imajinasi yang tepat terhadap apa yang dikomunikasikan penyiar dan mampu membangkitakan emosi pendengarnya.
2. Jenis-Jenis Program Pada dasarnya program radio tidak mempunyai banyak jenisnya, secara umum jenis program radio ada dua, yaitu musik dan informasi. Namun dari dua jenis program tersebut mempunyai turunan, dan pada intinya dapat memenuhi kebutuhan pendengar dalam hal musik dan informasi. 33
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional. h. 75 Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2006), h. 15 34
1. Berita radio Siaran berita radio merupakan sajian peristiwa dalam bentuk fakta yang dikemas secara menarik oleh penyiar atau reporter sesuai dengan aturan jurnalistik. Berdeda dengan siaran informasi tidak selalu menyajikan fakta tetapi tetap memakai kaidah jurnalistik. Berita radio seharusnya berupa informasi yang memenuhi kebutuhan audien radio tersebut, jika sasarannya professional muda maka berita yang disajikan yang terkait dengan mereka, bisa informasi bisnis, berita politik, perkembangan ekonomi dan sebagainya. Ada dua bentuk penyajian berita radio, antara lain: 1) Siaran langsung (live report), yaitu laporan langsung reporter dari lokasi, tentang peristiwa yang sedang terjadi. 2) Siaran tunda, apabila reporter mendapatkan fakta di lapangan, kemudian kembali ke studio dan diolah sebelum melakukan siaran. Dalam hal ini berita dapat disajikan dalam bentuk narasi yang disampaikan penyiar dari studio, atau berupa rekaman wawancara dengan narasumber. Kemudian dalam hal laporan jurnalistik radio ada tiga elemen suara yang harus terdengar oleh pendengar, berupa narasi yang dituturkan reporter atau penyiar, rekaman wawancara yang didapatkan dengan narasumber dan rekaman atmosfer atau rekaman suara-suara asli dari suatu peristiwa. 35 2. Talk Show Talk show atau
perbincangan
radio
merupakan
kombinasi dua
keterampilan yaitu seni berbicara dan seni wawancara. Setiap peyiar pasti pandai berbicara, namun belum tentu pandai dalam wawancara. Seorang penyiar harus 35
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 225-226.
mempunyai brain, nalar yang bagus, tidak cukup hanya terampil mengelola tinggi rendah suara (pitch), kecepatan ucapan (speed) dan kuat lemahnya vokal (power). Dalam talk show memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan penyiar dalam memadukan ketiga hal tersebut (pitch, speed, power) dengan daya pikir yang bagus.36 Program talk show biasanya diarahkan oleh seorang penyiar/host dengan mengundang satu atau beberapa narasumber. Kemudian membahas topik yang telah ditentukan, atau topik hangat yang sedang diperbincangkan di masyarakat. Ada tiga bentuk talk show yang sering digunakan stasiun radio, yaitu; 1. One-on-one-show, yaitu bentuk dialog yang ketika penyiar dan narasumber berdiskusi, sedangkan posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama. 2. Panel discussion, penyiar/host sebagai moderator hadir ditengah narasumber. 3. Call in show, program talk show yang hanya melibatkan telepon dari pendengar. Topik ditentukan terlebih dahulu, kemudian pendengar di undang untuk memberikan respon melalui telepon. Tidak semua respon pendengar layak disiarkan, untuk itu memerlukan operator sebagai penyeleksi sebelum di on airkan.37 Adapun dalam pelaksanaanya program talk show biasanya mengikuti beberapa urutan, yaitu pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan
36 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Jogjakarta: Pustaka Popular LKiS, 2005), Cet. 2. h. 79. 37 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 227.
narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup berupa kesimpulan dan ucapan terimakasih. 3. Infotainment radio Infotainment radio merupakan gabungan antara informasi dan hiburan. Infotainment dalam kemasan di radi biasa desebut sebagai majalah udara (air magezine) yaitu acara yang memadukan anatara musik, informasi, berita iklan bahkan drama. Program ini mempunyai segmentasi sifatnya heterogen dan umumnya disampaikan secara easy listening. Durasinya berkisar antara 5 sampai 60 menit, dengan pembahasan berupa kupasan mengenai album baru, wawancara penyanyi atau artis, interaktif dengan pendengar, dan dilakukan pemutaran beberapa lagu yang berkaitan.38 Program infotainment yang poluler di Indonesia ada tiga jenis, yaitu; 1. Info-enternainment, penyajian informasi dari dunia hiburan dengan selingan lagu. Antara pemutaran lagu dan penyajian informasi proporsi sajian sama meskipun liriknya tidak selalu berkaitan. 2. Infotainment; dengan proporsi yang seimbang antara informasi, promisi dan sebagainya dari dunia hiburan dan diselingi pemutaran lagu yang senada atau berkaitan dengan tema yang dibahas. 3. Infomation dan entertainment; sajian informasi dengan berita-berita aktual dan tidak selalu harus berhubungan dengan dunia hiburan, diselingi dengan lagu, iklan dan sebagainya. Untuk program infotainment, biasanya
38
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, h. 84.
disiarkan mingguan karena produksinya relatif kompleks, walaupun begitu tetapi ada juga yang harian.39
F. Radio 1. Pengertian Radio Radio adalah pengiriman suara atau bunyi melalui udara. Atau seperangkat elektronik yang berukuran saku, berfungsi sebagai penerima isyarat panggilan atau pemberitahuan dari seseorang yang disampaikan lewat frekuensi gelombang radio.40 Kemudian dalam Ensiklopedi Indonesia, radio adalah suatu alat penyampaian informasi dengan pemanfaatan gelombang elektromagnetik melalui udara dengan kecepatan yang sangat tinggi melebihi kecepatan cahanya. Selanjutnya untuk penyampain informasi tersebut tidak mudah begitu saja, tetapi membutuhkan dua alat yang tidak bisa dipisahkan, yaitu pemancar radio sebagai penyebar informasi dan radio sebagai penerimanya.41 Dalam istilah penyiaran dikenal dengan nama radio siaran. Radio siaran berasal dari bahasa Inggris yaitu radio broadcast atau radio omroep dalam bahasa Belanda, yang artinya penyampaian informasi kepada khalayak dalam bentuk suara atau audio yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.42 Dan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1, disebut dengan istilah penyiaran radio. Penyiaran radio adalah media komunikasi
39
Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Jogjakarta: Pustaka Popular LKiS, 2005), Cet. 2. h. 85. 40 TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2005), ed. 3, Cet. 3, h. 919 41 “Radio” dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 14. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004: h. 25. 42 “Radio Siaran” dalam Ensiklopedi, h. 44
massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.43 Komunikasi siaran radio merupakan proses dalam mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) yang pada kenyatannya bukan hanya satu orang atau dua orang penyiar, tetapi terdiri dari tim yang memproduksi, kepada penerimanya (reciver) yaitu khalayak radio tertentu yang heterogen. Jalur yang digunakan dalam mentransmiterkan siaran kepada khalayak ini biasanya disebut frekuensi, yang secara teknologi frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik per detik.44 Menurut Ton Kertapati, pada dasarnya radio merupakan medium untuk bercerita yang dalam permulaanya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk cerita, namun dalam bercerita itu diikuti dengan faktor lain yang membedakannya dengan surat kabar, yaitu efek suara, musik dan dialog, sehingga lebih menarik. 45 Medium radio mempunyai kelebihan yaitu dapat menjangkau masyarakat secara luas, baik di dalam maupun luar negeri, di perkotaan dan pedesaan, terbentangnya lautan luas dan tingginya pegunungan tidak menjadi hambatan bagi sampainya informasi melalui radio, secara cepat dam simultan. Meskipun untuk pelosok-pelosok negeri, terkadang di beberapa daerah mutu penerimanya masih belum cukup memadai.46 Kemudian radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran, sehingga isi siaran bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin mengembalikan apa yang sudah dibicarakan 43
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional,(Ciputat: Pustaka Irvan, 2007), h.77. Masduki, Menjadi Broadcater Profesional, (Yogyakarta: PT. LKiS, 2005), h. 59. 45 Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisitik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1996), Cet. 3. h. 205. 46 Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisitik, h. 206. 44
sang penyiar seperti membalikan halaman koran atau majalah. Karena bersifat sepintas lalu, informsi yang disampaikan penyiar radio harus jelas dengan bahasa yang mudah dicerna oleh pendengar. Radio menciptakan gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara, yang disebut dengan theatre of mind. Pendengar hanya bisa membayangkan apa yang dikemukakan termasuk sosok sang penyiar radio.47
2. Sejarah dan Pekembangan Radio Proses perkembangan radio hingga menjadi media komunikasi seperti sekarang ini cukup memakan waktu yang lama. Sebagaimana yang dikutip Onong Uchjana, Donald McNicol dalam bukunya “Radio of Space”, mengatakan tentang “the conquest of space of radio, yaitu terkalahkannya ruang angkasa oleh radio yang dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, merupakan penemuan sederhana mengenai suatu penerimaan pesan (massage), dengan menggunakan kawat listrik dan jarak yang pendek. Kemudian Onong juga mengutip pernyataan David C. Philips, John M. Grogan dan Earl H Ryan, dalam bukunya Instruction to Radio and Television bahwa kemajuan radio ditemukan karena ketekunan tiga orang cendekiawan muda. Di antaraya James Maxwell seorang ahli teori ilmu alam berkebangsaan Inggris, berusia 29 tahun, pada tahun 1865 berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga menciptakan gelombang elektro magnetik. Teorinya menyatakan
47
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriftwriter, & Reporter, (Jakarta: Penebar Plus, 2007), Cet 1, h.6
bahwa gerak magnetis dapat mengurangi ruangan angkasa secara bergelombang dengan kecepatan cahaya.48 Heinrich Hertz yang berusia 26 tahun, pada tahun 1884 membuktikan adanya gelombang elektro magnetis tersebut, dan terbukti benar. Selain itu Hertz juga membuktikan bahwa melalui logam yang cocok gelombang dapat direfleksikan kepada suatu cahaya. Kemudian Guglemo Marconi yang terkenal sebagai penemu telegraf tanpa kawat, mulai menggunakan ilmu pengetahuan itu untuk keperluan praktis. Pada tahun 1895 ia dapat menerima tanda-tanda tanpa kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya, dan setahun kemudian jaraknya menjadi delapan mil.49 Dr. Lee De Forest 1906 mengenalkan lampu vakumnya, yang dengan lampu ini memungkinkan suara dapat disiarkan. Melalui eksperiman DR. Lee ini kampanye dalam pemilihan presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes telah disiarkan kepada masyarakat tetapi waktu itu belum mendapat respon atau sambutan dari masyarakat Amerika. Dan mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah mendapat siaran radio secara teratur dengan berbagai programnya. Dan pada 20 November stasiun KDKA menyiarkan pemilihan umum presiden (Harding-Cox Presidential Election) yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Sejak saat itu radio mengalami kemajuan, pada Januari
48 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 146. 49 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 47.
1922 hanya ada 30 stasiun radio maka pada bulan Maret 1923 mencapai 556 stasiun radio.50 Kemudian radio memasuki masa keemasannya sebelum Perang Dunia keII. Pada waktu itu radio merupakan wahana informasi, hiburan sekaligus teman. Bagi individu radio begitu spesial waktu itu. Di awal tahun 1960, siaran radio memasuki masa penting dalam perkembangannya, karena teknologi siaran yang mengunakan frekuwesi FM. Walaupun sebenarnya teknologi FM telah ditemukan tahun 1930-an. Daya jangkaunya lebih rendah, tetapi dibanding dengan AM, siaran FM lebih jelas dan punya efek suara stereo. 51 Di Indonesia dimulai pada Zaman belanda radio siarannya adalah Bataviase Radio Veriniging (BRV) di Jakarta yang diresmikan 16 Juni 1925 yang berstatus swasta. Setelah BRV, berdiri juga badan-badan radio siaran di kota lain seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta. Dan yang terbesar waktu itu adalah NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij) di Jakarta, Bandung dan medan karena dikucuri dana dari pemerintah Hidia Belanda. Zaman Jepang radio yang tadinya berstatus swasta kemudian dinonaktifkan oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang di kota lain. Pada waktu itu masyarakat tidak boleh mendengarkan radio selain Hoso Kanri Kyoku.52 Tanggal 14 Agustus 1945 terdengar kabar bahwa Jepang menyerah kalah terhadap tentara sekutu. Kemudian pada tanggal 17 Agustus hari kemerdekaan,
50
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 148. 51 Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet. 2. h. 27. 52 Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), ed. Revisi, h. 125.
pembacaan proklamasi tidak bisa disiarkan secara langsung karena masih dikuasai Jepang, baru pada pukul 19.00 dapat disiarkan itupun hanya dapat didengar di Jakarta saja. Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 pembacaan proklamasi dapat disiarkan ke luar batas tanah air. Kemudian tanggal 11 November 1945 mendapat kesepakatan medirikan organisasi sebuah radio. 53 Kemudian zaman orde baru sampai akhir 1966 RRI satu-satunya radio siaran di Indonesia yang menjadi corong pemerintah. Pada masa ini fungsi radio selain sebagai media informasi dan hiburan, menyajikan acara pendidikan dan persuasi. Dengan perkembangan teknologi bermunculan radio amatir, dan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai radio pemerintah dan nonpemerintah. Kemudian untuk mewadahi radio swasta pemerintah mendirikan PRSSNI ( Persatuan Siaran Swasta Niaga Indonesia). Dan perkembangan terakhir yaitu di zaman reformasi, radio tidak diwajibkan lagi menjadi anggota PRRSNI dan berhak menyiarkan berita secara mandiri. Pada waktu itu juga lahir regulasi bagi media elektronik yang tidak bertumpu kepada pemerintah melainkan kepada masyarakat dengan dibentuknya Komite Penyiaran Indonesia (KPI).54
3. Karakteristik Radio Sebagai media elektronik, radio mempunyai karekteristik tertentu yang membedakan dengan media elektronik lainnya. Pedroche, Toledao dan Montilla dalam bukunya Media Fack Book-KBP, yang dikutip Harley Prayuda memberi gambaran tentang karakteristik radio yang memberi manfaat yang unik yaitu;(1) 53 54
Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pangantar, h.126. Elvinro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, h. 127.
menarik imajinasi, (2), cepat, radio merupakan media informasi yang efisien dan tanpa bandingan, (3) mudah dibawa, (4) tidak memerlukan kemampuan membaca atau menulis, (5) pendengar tidak memerlukan konsentrasi yang penuh, (6) cukup murah, dan (7) mudah untuk digunakan.55 Kemudian menurut Book, D. Cary Tannenbaum yang juga dikutip Harley Prayuda menulis beberapa karakteristik radio antara lain: 1. Radio terdapat di mana-mana Hasil penelitain menyebutkan bahwa sekitar setengan miliar pesawat radio yang ada, 73 persen diantaranya berada di rumah, toko-toko, dan sekitar 100 jutaan berada di mobil dan truk. 2. Radio bersifat memilih Semua berita, musik kontemporer dewasa, country, black music, oldies, top forty, acara wawancara, etnik, dan lain-lain, keberagaman semacam itu memungkin untuk “berbicara secara langsung pada prospek-prospeknya”. 3. Radio bersifat ekonomis Seorang pengiklan biasanya mempercayakan kombinasi yang efektif atas jangkauan dan frekuensi dengan biaya yang relatif rendah per ribuan pendengar, radio bisa membantu memperketat anggaran iklan secara efektif. 4. Radio cepat dalam menyampaikan informasi Dalam kebutuhan yang mendesak, pengilklan bisa langsung mengiklankan produk di udara dalam hitungan jam. Spot dengan menggunakan efek suara, musik, dapat direkan, dicampur, di-dubbing kemudian di udarakan dengan
55
Harley Prayuda, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, (Malang: Bayumedia Publishing,
2006), h.11
proses yang cepat. Dan untuk mengimformasikan suatu kejadian tanpa harus mempersiapakan gambar atau menulis, bisa langsung dilaporkan. 5. Radio bersifat partisipasi Rasa persahabatan dan kesetian pada sebuah stasiun radio tertentu membuat para pendengar mengembangkan sebuah rasa keterlibatan. Pendengar menggunakan imajinasi untuk mengisi warna siaran radio.56
4. Fungsi Radio Pada dasarnya fungsi radio tidaklah berbeda dengan fungsi media massa pada umumnya. Yang mana fungsi media massa adalah memberikan informasi (to inform), memberikan pendidikan (to educate), memberikan hiburan (to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Kemudian dalam peraturan pemerintah RI no. 55 tahun 1970 pasal 2 ayat 1, bahwa fungsi radio sebagai media massa antara laian; ”radio siaran harus berfungsi sosial yaitu alat pendidik, alat penerangan dan alat hiburan.57 Namun selain fungsi utama media massa (radio) di atas, ada juga beberapa fungsi radio yang bisa dimanfaatkan, antara lain:
a. Fungsi radio sebagai media dakwah Media dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar. Dari pengertian ahli komunikasi merupakan alat yang dipakai komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan. Kemudian media dakwah menurut Asmuni Syukir (1983) yang dikutip Moh. Ali Aziz adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai 56 57
h. 65.
Harley Prayuda, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, 12-15 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran; Teori dan Praktik, (Bandung: Alumni, 1987),
tujuan dakwah yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Wardi Bachtiar Asmuni juga
mengutip,
media
dakwah
adalah
peralatan
yang
dipakai dalam
menyampaikan materi-materi dakwah kepada mad'u.58 Radio merupakan media komunikasi elektronik yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jarak jauh yang dapat ditangkap oleh pendengarnya melalui frekuensi yang diinginkan. Khalayak bisa mendapatkan berbagai informasi tentang kemajuan zaman, hiburan dan pendidikan. Bahkan dengan radio bisa mengubah persepsi pendengarnya. Dengan hal itu radio dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membentuk akhlak umat, menyebarkan siar keagamaan atau dakwah islamiah. Keberadaan radio dalam kegiatan dakwah sangat penting sebagai media penyampai materi dakwah. Hal ini bisa disampaikan dalam bentuk ceramah, pidato atau interaktif. Dengan kelebihan radio yang bisa menjangkau mad’unya dalam jarak jauh dan meluas, oleh sebab itu radio merupakan media yang efektif untuk menjangkau mad’unya dalam menyampaikan dakwah bagi semua kalangan.59 Ini merupakan peluang bagi pelaku dakwah untuk dapat memaksimalkan sesuatu yang sudah tersedia. Kelebihan dakwah melalui radio terletak pada efektifitas dan efesien berdakwah. Hal ini terlihat dari hubungan yang sederhana antara da’i dan mad’unya tanpa harus bertemu atau bertatap muka. Da’i hanya duduk di studio atau bahkan di suatu majlis, kemudian memberikan ceramahnya dan pendengar
58 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), edisi Revisi, Cet. 2, h. 403 59 M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997), cet.1 h. 37
duduk di rumah serta menyimak apa yang disampaikan da’i tanpa harus pergi jauh-jauh datang bertemu dengan da’i, bahkan bisa langsung berinteraksi.
b. Fungsi sosial radio Dalam proses komunikasi sosial, sebagai media publik idealnmya radio berperan mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya, yaitu mendapatkan informasi, pendidikan dan hiburan. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut, maka radio kehilangan fungsi sosialnya, kehilangan pendengar, dan pada akhirnya akan digugat masyarakat karena tidak berguna bagi mereka. Para paraktisi radio dewasa ini sadar betul bahwa fungsi sosial radio sedang disorot. Program hiburan sebagai primadona harus dikaji kembali, guna memenuhi kebutuhan pendengar, program hiburan harus disinergikan dengan muatan informasi dan pendidikan sekecil apapun persentasenya.60 Sebagai media publik ada beberapa tingkat peran sosial yang diemban radio, atau yang dikenal dengan konsep radio for society. Pertama, radio sebagai media penyampai informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan. Ketiga, radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/diskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran. Beberapa fungsi tersebut bisa diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya salah satu saja, yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu pesan.61
60
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, (Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006), h. 2. 61 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, h.3.
c. Radio sebagai the fifth estate Disamping fungsi sebagai pemberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi, radio juga dapat melakukan fungsi sebagai kontrol sosial seperti surat kabar. Untuk itu radio diberi julukan the fifth estase atau sebagai kekuatan kelima. Sudah banyak dibutikan kekuatan radio dalam mempengaruhi khalayaknya dari masa ke masa. Seperti pada pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945, melalui “Radio Pemberontak” Bung Tomo dengan meletusnya revolusi Indonesia, gaya yang khas berhasil membakar semangat bertempur para pemuda untuk melawan Belanda.62 Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran antara lain: 1. Daya Langsung Daya langsung radio yaitu berkaitan dengan penyusunan dan penyampaian pesannya pada pendengar yang relatif cepat, berbeda dengan surat kabar. Selain itu proses dalam penyampainnya pun tidak terlalu kompleks. Berbeda dengan surat kabar yanga harus melewati percetakan dahulu serta pendistribusiannya. 2. Daya Tembus Dengan jarak yang sangat jauh, tidak menjadi halangan untuk mendengarkan berita dari BBC London, atau ABC Australia. Karena melalui benda namanya radio tidak mengenal jarak dan rintangan, untuk itu radio mempunyai kekuatan yaitu daya tembus. Bagaimanpun jauhnya jarak yang dituju, melalui lautan, gunung, lembah, tidak menjadi halangan untuk sampainya informasi dari radio. 62
Elvinaro Ardianto, dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), h.119.
3. Daya Tarik Kekuatan ketiga radio yaitu mempunyi daya tarik radio ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yaitu musik, kata-kata, dan efek suara (sound efect).63 Dengan harga yang relatif murah radio dapat memberikan hiburan, penerangan dan pendidikan. Selain itu, untuk bisa menikmatinya hanya menggunakan indera pedengaran dan tanpa harus menggangu dalam melakukan aktifitas lainnya, seperti sambil bekerja, berdiri, makan, memasak, ngetik, bahkan mengendarai mobil sekalipun.
63
Elvinaro dan Lukiati, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, h. 120-122
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO TRIJAYA FM
A. Perkembangan Radio Trijaya FM Diawali pada tahun 1990, PT. Radio Trijaya Shakti beralih ke sistem FM (Frequency Modulation), yaitu pada frekuensi 104.75 Mhz, setelah sebelumnya sejak tahun 1970 berada pada operasi siaran AM (Amplitude Modulation). Pada tahun 2004, Trijaya FM Jakarta yang menjadi pusat dari Trijaya Network melakukan pergeseran frekuensi siaran dari 104, 75 ke kanal 104.6 Mhz sesuai dengan aturan pemerintah. Bersamaan dengan perubahan itu, maka profil target pendengar Trijaya dicetuskan lebih spesifik yaitu Profesional Muda, komunitas baru di Indonesia saat itu. Perubahan profil pendengar yang dicetuskan secara spesifik oleh Trijaya Network adalah the new finding community for Indonesia. Pendengar Trijaya Network diperhitungkan sebagai komunitas dengan nilai komersial yang tinggi sesuai dengan status individual yang digolongkan sebagai seorang profesional elite dalam usia yang relatif muda. Selain perubahan-perubahan itu, Radio Trijaya FM juga telah mempelopori dimulainya radio yang fokus pada berita dan menjadikan Talk Show sebagai program unggulan. Awalnya Trijaya Jakarta menempati kawasan Jakarta Barat tepatnya berada di komplek stasiun televisi swasta pertama di Indonesia RCTI, jalan raya Perjuangan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Namun dengan pergantian kepemilikan, tahun 2005 radio Trijaya
35
berpindah tempat ke gedung Bimantara (Tower MNC) di jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat. Bergabungnya Radio SCFM–Surabaya di tahun 1993 merupakan awal dimulainya Trijaya Network. Disusul kemudian oleh Radio Prapanca FM–Medan, Trijaya Yogyakarta, Trijaya Semarang dan Trijaya Bandung. Dari tekhnik operasi siaran dan transmisi. Radio Trijaya Jakarta bukan saja menggunakan teknologi komputerisasi secara total, tetapi juga telah menjadi radio pertama di Indonesia yang menempatkan siarannya pada satelit. Pada saat ini siaran Trijaya Network yang dipancarluaskan dari Jakarta dapat didengarkan melalui jaringan radio-radio lokal, channel 500 indovision, dan via satelit. Dan pada perkembangannya radio Trijaya Network sampai sekarang memiliki kurang lebih 17 radio network, 13 di antaranya berada di berbagai kota besar yaitu: Jakarta, Bandung, Semarang, Jogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Manado, Dumai, Pontianak, Kendari, Madiun, dan Banjarmasin, ditambah dengan lima radio di Palembang, di Kabupatennya, serta mempunyai 50 stasiun radio yang berafiliasi di berbagai daerah. Perbedaan dengan radio lainnya, radio Trijaya mempunyai jaringan lebih besar dan lebih luas dari pada radio jaringan lainnya.64 Memasuki tahun 2005, bergabunglah MNC Networks, sebuah holding company yang memfokuskan kegiatannya pada bidang radio broadcast, ke dalam kepemilikan Trijaya Network. Kemudian dengan kepengurusan yang baru dan lebih dinamis inilah, lahir saudara-saudara kandung dari radio Trijaya, yaitu: ARH Global Radio, Radio Dangdut TPI dan Women Radio dengan format masingmasing yang berbeda dari Radio Trijaya.
64
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010.
Maka lengkap sudah format radio-radio di bawah naungan MNC Networks. Radio Trijaya dengan “Profesional Muda”-nya, ARH Global Radio dengan “Sahabat Muda”-nya, Radio Dangdut TPI dengan “Teman Dangdut”-nya dan Women Radio dengan “Ibu Indonesia”-nya. Cita-cita untuk mengembangkan jaringan ke seluruh Indonesia mulai dapat terwujud. MNC Network tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Di samping network tersebut, MNC Networks juga telah bermitra dengan radio lain di seluruh Indonesia yang merelay program-program khusus dari Jakarta. Dengan fakta ini, maka MNC Networks boleh bangga untuk menjadi jaringan radio yang terluas di Indonesia, ….it’s THE REAL RADIO NETWORKS. Kehadiran MNC Networks kiranya semakin kokoh dengan terciptanya sinergi dari media-media yang tergabung dalam MNC Group yaitu: RCTI, TPI, Global TV, Harian Seputar Indonesia, Majalah Trust, Tabloid Genie, HighEnd, Surat Kabar Harian Seputar Indonesia dan lain-lain.65 Berikut diagram perkembangan jaringan radio Trijaya Network: 1990
1992
1998
1993
2002
2003
2004
2005
2006
2007
JKT
JKT
JKT
JKT
JKT
JKT
JKT
JKT
JKT
JKT
SBY
SBY
SBY
SBY
SBY
SBY
SBY
SBY
SBY
MDN
MDN
MDN
MDN
MDN
MDN
MDN
MDN
SMRG
SMRG
SMRG
SMRG
SMRG
SMRG
SMRG
DIY
DIY
DIY
DIY
DIY
DIY
BDG
BDG
BDG
BDG
MAN
MAN
MAN
PON
PON
PON
DUM
DUM
DUM
PLBG
PLBG
KNDR
KNDR
MAD
MAD
65
About as, diakses pada 12 Maret 2010 dari http://trijayafmyogyakarta.com/radio/ BJMS
index.php.
N
Profil Trijaya FM Jakarta • Nama Perusahaan
: PT. Radio Trijaya Shakti
• Station Call
: Trijaya FM Jakarta
• Sapaan Audience
: Professional Muda
• Tagline
: More Than Just Music
• Frekuensi
: 104.6 FM
• Format
: News Radio & Playing Top Hits Music
• Alamat
: MNC Tower, Lt. 15 (Office) dan Lt. 2 (Studio). Jl. Kebon Sirih Kav.17-19 Jakarta 10340
• Telephon
: (021) 3923555 ext. 1
• Interaktif Studio
: (021) 3912252
• Interaktif SMS
: 08121111046
• Broadcast Hours
: 24 hours
Karakteristik Radio •
Komposisi isi siaran
: News, Talkshow, Entertainment
•
Jenis Musik
: Adult Contemporary
•
Jenis Lagu
: Indonesia dan Barat
Target Pendengar • Usia
: 24– 40 years
• SES
: AB Male
• Jenis kelamin
: Pria & Wanita
• Status Marital
: Single dan sudah menikah
• Profesi
: Profesional dam Enterpreneur
• Keperibadian
: Mandiri, punya komitmen tinggi terhadap profesi, Mapan dalam kehidupan pribadi & profesi, Up to date dalam informasi, Gigih mengejar karir
• Area cakupan
: Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (JABODETABEK)
B. Visi dan Misi radio Trijaya FM Dalam sebuah industri media, baik cetak maupun elektronik seharusnya memiliki visi dan misi, karena sesungguhnya perusahaan media tersebut didirikan dengan sebuah idealisme dan cita-cita. Masing-masing perusahaan media akan mempunyi sasaran khalayak dengan idealisme yang dibangunnya. Maka dari situ lahirlah sebuah istilah dengan apa yang disebut visi dan misi. Begitu pula dengan radio Trijaya FM merupakan sebuah perusahaan media elektronik, yang memiliki audiens tertentu
yaitu professional muda
tentunya mempunyai visi dan misi. Dengan adanya visi dan misi tersebut, radio Trijaya ingin menunjukan kepeduliannya kepada pendengar dengan memberikan
sesuatu yang berbeda dari radio lainnya, sehingga tercapainya suatu hasil sesuai tujuan. Untuk visi dan misi radio Trijaya FM dulu sempat mengalami sedikit perubah-perubahan, akan tetapi pada intinya visi Trijaya sebagai radio; yaitu ingin memberikan sajian program acara yang bisa menghibur, yang memberikan inspirasi, informasi dan memberikan nilai tambah bagi pendengarnya.66 Misi radio Trijaya yaitu; dengan membuat berbagai program yang memiliki nilai news dengan mengembangkan akses ke sumber-sumber berita, pejabat publik, tokoh bisnis dan sebagainya, ini mampu melayani kebutuhan informasi bagi pendengar, kemudian dapat membuat warna siaran yang cocok untuk kebutuhan audien, sasarannya yaitu professional muda.67 Dengan mendengarkan program acara di radio Trijaya, diharapkan professional muda tidak hanya mendapatkan hiburan semata, tetapi mendapatkan manfaat yang lebih, baik dari informasi yang disiarkan maupun acara yang dibuat. Sehingga dengan mendengar radio Trijaya, pendengar mendapat berbagai informasi, inspirasi atau motivasi, setelah itu pendengar bisa hidup lebih maju, baik dalam berkarir, berbisnis, atau lifestylenya, pendengar mendapatkan sesuatu yang lebih berarti, tidak hanya mendapat informasi jalan atau teman di kala sepi .68
C. Struktur Organisasi
66 67
Wawancara pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, station manager Trijaya, Jakarta, 20 April
2010. 68
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program directur Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010.
Organisasi menurut Kochler yang dikutip Arni Muhammad, adalah suatu sistem hubungan yang terstruktur dalam mengkoordinasikan usaha sekumpulan manusia demi tujuan yang ingin dicapainya. Sedangkan menurut Wright, Arni juga mengutip, organisasi merupakan bentuk sistem yang terbuka dari kegiatan yang terkoordinasi oleh dua orang atau lebih dalam pencapaian tujuan bersama. 69 Inti dari pengertian organisasi adalah merupakan sistem, merupakan koordinasi aktifitas dan terakhir organisasi mempunyai tujuan bersama atau tujuan umum. Dalam mengelola sebuah lembaga, tentunya memerlukan suatu organisasi, kemudian dalam organisasi tersebut terdapat struktur organisasi sebagai tingkatan jabatan dan pembagian tugas, tidak terkecuali di sebuah stasiun radio. Struktur organisasi
merupakan elemen
yang
dibutuhkan untuk mempertahankan
kelanggengan dan perkembangan sebuah stasiun radio. Dengan adanya struktur oganisasi ini merupakan dasar job descriftion dan tanggung jawab bagi anggota yang termasuk dalam organisasi radio tersebut. Kemudian dengan adanya organisasi akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas program yang dihasilkan. Adapun untuk struktur organisasi radio Trijaya FM Jakarta antara lain: WADIRUT
: E. Sentot Prabutomo
Director Trijaya
: Hassanein Rais
Station Manager
: Oland Fatah
Admin
: Eka
News Director
: Eddy Koko
69
24.
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet. 7, h.
Program Director
: Doddy
Music Director
: Arsal
Koord. Liputat
: Andi Lala & Gaib
Koord. News & Bulletin
: Retno
Annc/Producer
: Lia Kristi dan Dennis
Part Timer
: Dita Ramadita, Ita, Alina Mahamel, dan Nidhi
Koord. Produksi
: Djoko
Reporter
:Anang, Rizky Nusantara, Dolly, Akmal, Arief, Sukmo, Imam, Farid dan Dessy
News Writer
: Muslim, Imam, Yudi, Asrie, Setyo, dan Bambang
Operator
: Muhammad Hamdan, Murhali Umar, Agus Musa
Produksi
: Jumanto
Untuk lebih jelasnya mengenai susunan Struktur Organisasi Program dan News radio Trijaya, lihat lampiran 1.
D. Program-Program di Radio Trijaya FM Program acara yang ada di radio Trijaya terbagi menjadi dua katagori. Pertama program komersil, yang mana program komersil ini based on sponsorship. Program komersil ini biasanya ada klien atau sponsor yang ingin membuat program di radio Trijaya. Untuk program komersial bukan Trijaya yang mencari sponsor, tetapi sponsor yang meminta Trijaya membuat acara sesuai keinginan sponsor.
Kedua program dari dalam, program ini dibuat oleh Trijaya berdasarkan kebutuhan, dan Trijaya mencari sponsor untuk acara yang akan dibuat. Program dari dalam ini biasanya selalu diadakan evaluasi dalam satu tahun untuk mengetahui apakah acara tersebut berhasil atau tidak. 70 Kemudian dari segi content program siarannya di radio Trijaya terbagi menjadi dua, yaitu content network dan content local. Content Network yaitu berupa sajian program-program acara yang cukup banyak diminati oleh profesional muda seperti, Program News & Lifestyle (musik, entertaiment dll), semua disiarkan secara langsung dari Jakarta. Sedangkan untuk Content Local dalam hal ini radio Trijaya tidak melupakan akan kebutuhan informasi dari daerah-daerah itu sendiri, berupa penyajian berita lokal yang dominan dan selalu disiarkan sebagai bagian dari sajian utama.71
Program Harian 1. MUTIARA PAGI THE POWER OF LIFE, (Network Live, Senin-Minggu, pkl. 05.00-06.00 WIB). Program talk show ringan pagi hari dikaitkan dengan berbagai masalah dan realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, berisi motivasi bagi professional muda untuk memulai hari. Motivasi dari para narasumber mencakup banyak bidang seperti kehidupan pribadi dan bisnis dengan sisipan berupa siraman rohani sebagai penyejuk. 2. TRIJAYA NEWS ROUND UP (Network Live, Senin-Minggu, pkl. 06.0006.30, 11.00-11.300 & 14.30-15.00 WIB). 70 71
Radio.
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010. Diakases pada 28 Februari 2010 dari http://www.docstoc.com/docs/8883497/Trijaya
Trijaya News Round Up adalah rangkuman berita-berita aktual lokal, nasional, bahkan dari mancanegara yang dihimpun oleh Tim redaksi dan reporter Trijaya Network bisa di seluruh jaringan Trijaya, hadir tiga kali sehari dengan durasi acara selama 30 menit. 3. TODAYS NEWS (Network Live, Senin–Jum’at, pkl. 06.30-07.00 WIB). Inilah program yang membantu professional muda, karena keterbatasan waktu untuk memilih media cetak. Penyiar Trijaya akan membacakan berita-berita utama berbagai media cetak nasional, dengan durasi selama 30 menit.
4. MUSIK DAN INFORMASI (Local Live, Senin-Jum’at, & Minggu WIB). Program terbaru Trijaya Network, berisi berita-berita aktual yang antara lain dikemas dalam reportase serta wawancara yang dilakukan oleh anchor Trijaya mengenai topik–topik aktual saat itu. Meskipun sarat berita, profesional muda masih bisa mendengarkan lagu sebagai selingan. (tambahan informasi & tips) 5. INDONESIA 1ST CHANNEL (Network Live, Senin, pkl. 07.00-09.00 WIB). Program talk show mingguan yang membahas masalah dan isu-isu aktual yang menjadi bahan perbincangan masyarakat langsung dari narasumber yang kompeten. Membahas berbagai kebijakan antara lain dalam bidang Keuangan, Dunia Usaha, Makro Ekonomi, dan Politik. 6. JAKARTA 1 ST CHANNEL (Local Live, Selasa-Kamis, pkl. 07.00–09.00). Program talk show harian di pagi hari selasa sampai kamis yang disiarkan live dari Studio Trijaya dan dipandu oleh anchor Trijaya yang melakukan wawancara melalui telepon dengan narasumber untuk membahas topik-topik aktual yang
sedang menjadi sorotan masyarakat. Diselingi lagu-lagu hits dan traffic information. 7. LINTAS INFORMASI (Live, Senin-Minggu, setiap jam pada menit 00, sebanyak 24 eps/ hari) Berita nasional dan internasional aktual atau terakhir yang dihimpun oleh Trijaya dikemas singkat, padat dan jelas berdurasi maksimal lima menit. Isi berita meliputi berita politik, ekonomi, bisnis, sosial, olah raga, iptek dan peristiwa. Jumlah berita setiap Lintas informasi adalah tiga sampai lima berita. Tidak ada pengulangan berita kecuali jika ada peristiwa yang berkelanjutan. Sumber berita: tim reporter dan koresponden, kantor berita & internet. 8. TRIJAYA NASIONAL CHANEL (Live Network, Senin-Minggu, pkl.13.0014.45 WIB). Sebuah program yang menghadirkan bintang tamu baik dari kalangan artis, group band, pablik figur, dengan mengadakan dialog yang membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan bintang tamu tersebut, bisa berupa promo musik, atau program baru, film baru dan lain-lain. Kemudian pendengar juga bisa bertanya melalui SMS, dan dijawab langsung, disertai musik-musik hits. Selain itu acara ini juga disiarkan paling luas, selain dapat didengan di jaringan radio Trijaya, dapat juga di dengan di lima puluh stasiun radio yang berafiliasi dengan Trijaya di seluruh tanah air. 9. BUSINESS OUTLET (Network, Senin-Jum’at pkl. 09.00-10-00 & SeninMinggu pkl. 18.00-19.00 WIB). Suatu Program talk show yang dapat dipergunakan sebagai Soft Promotion produk terbaru yang diproduksi oleh sebuah Perusahaan, dengan melakukan
perbincangan atau obrolan. Untuk selanjutnya akan dilakukan dialog interaktif dengan para profesional muda melalui telepon atau sms. 10. TRIJAYA AFTERNOON BREAK (Network, Senin-Minggu pkl. 15.00-17.00 WIB). 11. COZY WEEKEND 72 Sebuah program yang hampir sama seperti musik dan informasi, yaitu menyajikan berbagi informasi namun disertai dengan musik-musik hits. Bedanya acara ini dihadirkan selain pada jadwal tertentu, hadir juga pada hari-hari libur nasional. Progam Mingguan 1. POLEMIK (Network Live, Sabtu, 09.00-10.00 WIB). Akhir pekan bukan berarti berhenti menambah wawasan mengenai isu-isu aktual. Profesional muda pun bisa hadir dan turut berinteraksi dengan narasumber yang dipilih memang merupakan pakar dan kompeten di bidangnya. Disiarkan langsung sebagai broadcast from out studio dari sebuah Kafe di Jakarta dengan format interactive dengan para pendengar dari professional muda melalui telepon dan SMS. 2. MOVEI MANIA (Local Live, Sabtu, 17.00-18.00 WIB). Bagi professional muda yang ingin mengetahui informasi mengenai film-film terbaru di sini tempatnya. Selain informasi film tekini, warta perkembangan dari dunia perfilman bahkan mengetahui penganugrahan perfilman di dalam dan luar negeri. 3. THANK GOD IT’S FRIDAY (Local Live, Jum’at, 07.00-09.00). 72
Diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafm.info/index.php, dan www.trijayafm-smg.com/program-acara.
Acara ini merupakan Bussiness Display dalam bentuk soft promotion program dalam memperkenalkan sebuah perusahaan/jasa/produk kepada masyarakat. Pemasang iklan dapat menghadirkan narasumber untuk memberikan penjelasan tentang perusahaan/produk kepada pendengar. Pendengar juga dilibatkan dalam interaktif melalui dan SMS. Dan untuk saat ini yang mepromosikan usaha dan produknya adalah Pertamina, dengan nama acaranya OPERGIGI (obrolan pertamina pagi-pagi). 4. SEKS PROBLEM & SOLUSI (Network Live, Jum’at, 20.30-22.00 WIB). Kata Banyak orang, hidup tanpa seks ibarat sayur tanpa garam. Nah, Bagaimana anda mencari jawaban atas berbagai permasalahan seks tersebut, simak pembahasannya di sini, disertai konsultasi gratis bersama Dr. Boyke Dian Nugraha dan Meriam Bellina. 5. SPORTS CHANNEL (Local Live, Minggu, 17.00-18.00 WIB). Sebuah acara yang berisi berbagai informasi terbaru dalam dunia olahraga, terutama olah raga-olah raga populer seperti Tennis, Golf, Sepak Bola, Voli, Tinju dan lain-lain, berikut ulasan dan prediksi dari para praktisi dan pengamat olahraga tentang pertandingan-pertandingan yang akan berlangsung dalam minggu itu, terutama yang akan disiarkan oleh Stasiun Televisi. Bekerjasama dengan media olah raga terkemuka. 6. FIKIH AKTUAL (Network, Live, Minggu, 20.30-22.00 WIB). Setelah usai berakhir pekan, kebutuhan akan siraman rohani untuk memulai aktifitas ke esokan hari hadir dalam program ini bersama Ustad Dr. Setiawan Budi Utomo, pakar fiqih terkemuka. Ikuti ulasan mengenai permasalahan kehidupan sehari-hari dalam andangan Islam. Program ini berupaya mencerdaskan umat,
dalam format yang umum. Ustadz yang membawakan acara ini pun memiliki pengetahuan luas, dan mampu melakukan pendekatan agama yang rasional. Narasumber ini mampu menelaah sebuah permasalahan secara logis dan terbuka, dan tentunya dengan menggunakan acuan yang sah. Anda pun bisa berkonsultasi melalui telepon dan SMS. 7. MARKETING TRICK (Network Live, Rabu, 17.00-18.00 WIB). Tidak lengkap jika Anda membaca tulisan Kafi Kurnia tanpa mendengarkan tawanya. Tulisan di Harian Bisnis Indonesia ini diperbincangkan dengan gaya khas Kafi Kurnia, untuk menemani aktivitas dan perjalanan profesional muda di sore hari. Dengarkan berbagai macam kiat marketing yang sangat bermanfaat, anda pun diajak untuk berinteraktif dan berbagi pengalaman. 8. TALK TO CEO (Network Live, Jum’at 17.00-18.00 WIB) Profesional muda yang berpikiran ingin maju, biasanya dicirikan dengan karakter yang tidak pernah puas dengan prestasi kerja di masa lampau, dan tidak ingin berlama-lama berada pada satu posisi tertentu. Pencapaian jenjang karir hingga ke tingkat tertinggi tidak dianggap sebagai mimpi yang tidak akan terjangkau, apalagi mustahil. Mereka adalah orang-orang yang berani melakukan breakthrough, bahkan di saat perusahaan dan sebagian besar orang memilih mundur dan menyerah pada keadaan. Trijaya menghadirkan profil orang-orang nomor 1 dalam perusahaan-perusahaan terkenal, yang telah menunjukkan prestasi signifikan dalam membawa perusahaan hingga ke tahap terbaik. Apa yang membuat para pemegang kunci operasional perusahaan ini dapat melakukan hal tersebut, dan pelajaran berharga apa yang dapat dibagikan kepada profesional muda. Termotivasi, tergerak untuk maju dan berlari dalam karir, adalah harapan
yang coba diwujudkan untuk setiap profesional muda yang mendengarkan setiap episode acara ini. 9. LIFE EXCELLENCE (Network Live, Kamis, 17.00-18.00 WIB). Setiap orang sebenarnya adalah pemimpin dalam hidupnya. Namun, banyak orang yang tidak sadar. Mereka sedang ‘tertidur’, bahkan mungkin sepanjang hidupnya. Untuk membangunkannya, hanya perlu satu kata kunci, CHOICE atau PILIHAN. Jika Anda sadar memiliki PILIHAN, siapapun Anda, seketika Anda akan memegang kendali hidup Anda. Anda akan berubah dari obyek menjadi subyek, dari seorang korban menjadi seorang pemimpin. Tingkatkan kemampuan sebagai pemimpin dan kuasai berbagai teknik manajamen yang akan menunjang kesuksesan dalam karir. Bagaimana menata kehidupan bagi seorang profesional muda menjadi inti program ini. Program ini merupakan kerjasama Trijaya dan Kubik Leadership. 10. INSPIRASI BISNIS (Network Live, Selasa, 17.00-18.00 WIB). Program Trijaya Network adalah acara diskusi tentang profesionalisme dan berbagai hal yang terkait di dalamnya. Menghadirkan seorang narasumber yang kompeten dan sangat menguasai bidang bisnis. Dilengkapi juga dengan informasi peluang karir dari perusahaan-perusahaan terkemuka. 11. JAMMIN & JAZZ (Network Live, Minggu, 20.00-21.00 WIB) Ada cerita tentang sejarah jazz, berita terkini tentang event jazz dengan nara sumber Agus Setiawan Basuni dari wartajazz.com serta setiap minggu pasti ada interview dengan musisi jazz nasional. 12. SATURDAY SHOW MORNING (Local Live, Sabtu, pkl. 07.00-09.00 WIB).
Sebuah Acara yang menampilkan entertainer yang aktif di bidangnya, mengupas obrolan-obrolan yang segar dan intelektual dari topik yang di bahas dengan teknik penyajian yang komunikatif. Memancing rasa keakraban dan menggelitik dengan pendengar sebagai teman di akhir pekan. 13. PLASH BACK (Local Live, Sabtu pkl. 19.30-20.30 WIB). Sebuah acara yang menghadirkan lagu-lagu, gaya hidup dan kenangankenangan tahun 80-an. Melalui acara ini kita akan dibawa ke masa lalu, dengan testimoni dari nara sumber atau profesional muda, seputar kehidupan mereka di tahun 80-an.73 Gambar Pola Siaran Trijaya Network.
Program Off Air 73
Diakses pada 12 Maret 2010 dari http://radiotrijaya.co.id/pages/program.php, pada 28 Februari 2010 dari www.docstoc.com /docs/8883497/Trijaya-radio
1. Dari Beranda Negeri (Rabu 7 September 2005, pukul 07.00 WIB) Presiden
Susilo
Bambang
Yudoyono
(SBY)
telah
menunjukan
keterbukaannya kepada rakyat dengan membuka jalur komunikasi langsung melalui SMS. Melalui program ini, presiden secara lugas mengulasnya dalam sebuah perbincangan yang akrab dan menarik. 2. Berita Non Stop 1500 New Indonesian Record, From Museum Rekor Indonesia (MURI). 15th anniversary of Trijaya Network supported by 15 studio crew, 150 reporters, relayed by “15 x 2” radio network live from outside studio. 3. 17 Jam Talk Show Trijaya Network (Senin 10 Desember 2007, pukul 05.0022.30 WIB). Berbagai perbincangan yang membahas sejumlah isu dan topik menarik dan aktual dari berbagai bidang, dengan sejumlah narasumber yang kompeten, antara lain: •
Topik Aktual Nasional, bersama presiden RI, DR. Susilo Bambang Yudoyono.
•
Peran Agama dalam Membangun Karakter Bangsa, bersama DR. Hidayat Nurwahid (Ketua MPR RI) dan DR. Setiawan Budi Utomo.
•
Outlook Capital Market 2008, bersama Poltak Hortadero (Analis Saham) dan Aviliani (Pengamat Politik).
•
Mengisi dan Menata Indonesia, bersama DR. Faisal Basri, Yenni Wahid dan DR. Yudi Krisnani.
•
Siapa Suruh Datang Jakarta, bersama Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta), Idham Samawi (Bupati Bantul), Jefri Geovani (Pendatang yang sukses).
•
Trijaya VOA Executive Lounge, Simulcast Jakarta-Washington DC.
•
Menghargai Budaya Bangsa, bersama Hardi, Riri Riza dan Eddy Satriono.
4. Supertrik Kafi Kurnia (Bandung, 19 Juni 2008, pukul 09.00-12.00 WIB). Ilmu pemasaran Kafi Kurnia, yang membuka rahasia sukses hidup, penting untuk dihadiri para pengusaha, professional dan entrepreneur.
Kafi Kurnia
membuka rahasia sukses dengan tiga jurus sederhana: Zikir-Fikir-Kikir.74
Kemudian di radio Trijaya ada beberapa program pavorit pendengar yang menjadi program unggulan antara lain: Mutiara Pagi 44 40.7% Indonesia 1st Channel 15 13.9% Life Exellence 12 11.1% Jakarta 1st Channel 11 10.2% Today News 7
6.5%
Polemik 7
6.5%
Thanks God It's Friday 6
5.6%
Inspirasi Bisnis 74
Diakses pada 28 Februari 2010 dari www.docstoc.com/docs/8883497/Trijaya-radio.
5
4.6%
Talk to CEO 1
0.9%
Number of Voters : 108 First Vote : Monday, 09 October 2006 13:01 Last Vote : Saturday, 20 March 2010 04:5275
E. Tentang Mutiara Pagi The Power of Life Pada tahun 2005 ke awal tahun 2006, dari jam 05.00 sampai jam 06.30 pagi, Trijaya FM menyiarkan siaran Nuansa Pagi dari RCTI dan direlay ke seluruh Stasiun Jaringan Trijaya. Namun belakangan karena tehnik siaran di televisi dan radio berbeda, sebab kalau televisi sifatnya audio visual harus ada suara dan gambar, sedangkan radio sifatnya auditif hanya suara dan didengar saja. Jadi kadang pendengar hanya mendengar pembicaraan saja, tetapi visualisasinya tidak ada. Dan apabila didengarkan melalui radio menjadi berbeda. Berawal dari situ mulai ada tawaran kerjasama dengan sebuah lembaga yang namanya Institut Kemandirian. Yang mana lembaga ini underline-nya adalah Dompet Dhua’fa. Pada waktu itu Trijaya sedang membutuhkan program pagi, yang tidak hanya sekedar acara musik, tetapi semacam program pencerahan, program yang mencerahkan pendengar. Dan pada kesempatan yang sama Institut Kemandirian juga memerlukan media yang dapat mensosialisasikan programnya, maka stasiun manager Trijaya saat itu, bernama Trias Anggoro, menghubungi Institut Kemandirian dan mengadakan suatu kerjasama.76 Acara ini memang lahir dari hasil kerjasama antara Trijaya dengan Dompet Dhua’fa, dan pada waktu itu seluruh jejaring dari Dompet Dhu’afa pun 75 76
Diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafm.info/index.php. Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010.
diminta untuk mengisi acara di Trijaya, hanya saja pada saat itu acaranya berbentuk rekaman, tidak live atau siaran langsung seperti sekarang ini. Karena berbentuk rekaman acara ini menjadi tidak terlalu menarik, bahkan acaranya sampai sempat di stop, mamun tidak begitu lama mungkin hanya sekitar satu atau dua minggu saja. 77 Kemudian berdasarkan tawaran dari Mas Zainal Abidin (Mas Zay), salah seorang narasumber sekaligus rektor dari Institut Kemandirin, mengusulkan supaya melakukan siaran langsung. Usulan itu akhirnya disetujui dan sejak itu pula acara Mutiara Pagi The Power of Life melakukan siaran langsung, full setiap hari dari senin sampai minggu. Dan para narasumber konsekuen untuk hadir di studio Trijaya dan siaran langsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Mutiara Pagi The Power of Life hadir secara live setiap pagi hari, dari jam 05.00-06.00 pagi, selama satu minggu penuh senin sampai minggu, ini cukup membekali pendengar dalam memulai program sepanjang harinya dengan mendapatkan motivasi, target pendengarnya yaitu professional muda. Sehingga orang akan lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas sepanjang harinya. Pada awalnya memang kita bekerja sama dengan lembaga dan juga narasumber yang berafiliasi lebih kepada narasumber dari kalangan ustadz. Namun belakangan, karena pendengar radio Trijaya beragam, dan dari acara juga ini ingin memberikan motivasi ke semua orang yang mendengar, tidak hanya dari satu kalangan atau agama tertentu saja, tetapi mencakup semuanya. Jadi acara ini lebih kepada memberikan motivasi umum baik itu mengenai kesuksesan, mengenai hidup berumah tangga, masalah karir, masalah bisnis, masalah usaha 77
2010.
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, narasumber Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret
dan sebaginya. Termasuk relasi seseorang dengan orang lain, seseorang dengan pimpinannya, atau mungkin juga satu lembaga dengan lembaga lainnya. Acara Mutiara Pagi The Power of Life berbeda dengan acara lainnya karena program ini merupakan acara motivasi, namun mencoba untuk menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasan yang lebih universal.78 Kemudian sejak Januari 2010 format acaranya sedikit berubah. Karena radio Trijaya juga mempunyai acara bernama Fiqih Aktual, dan kebetulan sejak Januari 2010 narasumbernya sering tidak bersedia hadir karena berbagai alasan. Maka dengan berbagai pertimbangan, sejak itu Trijaya memutuskan untuk acara Mutiara Pagi The Power of Life dibagi menjadi dua kategori. Yaitu untuk hari Jum’at, Sabtu dan Minggu acara Mutiara Pagi itu lebih kepada dakwah Islam, sedangkan untuk senin sampai kamis lebih kepada motivasi pribadi, motivasi berusaha dan karir. Jadi senin sampai kamis lebih kemotivasi dan jum’at sampai minggu motivasi tapi lebih kepada dakwah Islam.79
78
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret
79
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010.
2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Perencanaan Program Mutiara Pagi The Power of Life di siarkan melalui radio Trijaya FM secara network, tentunya program ini mempunyai perencanaan. Namun tidak hanya pada acara Mutiara Pagi The Power of Life, perencanaan di radio Trijaya FM dilakukan pada setiap program, baik program baru maupun program yang sedang berjalan. Perencanaan dalam membuat program baru di radio Trijaya mempunyai beberapa proses: 1. Untuk program baru yang akan dibuat, Trijaya selalu mempelajari kebutuhan dari audien. Misalnya ketika melihat ada suatu trend di masyarakat, radio Trijaya akan melihat itu. Mungkin mereka membutuhkan sesuatu yang memberi inspirasi, maka Trijaya ingin memenuhi kebutuhan itu terlebih dahulu, dan kemudian dari situ mencoba untuk menuangkannya ke dalam sebuah bentuk program. 2. Program acara yang akan dibuat kemudian dibahas secara internal di bagian program. Kira-kira jika membuat program seperti ini tanggapan dari audien bagaimana, bentuknya seperti apa, dan sebaginya. Selain itu yang terlibat tidak hanya orang-orang bagian program, tetapi di bagian news, sales, marketing comunication semuanya juga terlibat.
3. Apabila di internal telah disepakati bahwa program tersebut dapat dijalankan, selanjutnya baru kemudian mencari partner untuk acara tersebut.80 Program acara di radio Trijaya antara acara baru dan acara lama saling berkaitan, sama halnya antara evaluasi dan perencanaan. Prosesnya yaitu melalui evaluasi acara lama terlebih dahulu, kemudian dari hasil evaluasi diketahui apakah 56 program tersebut berhasil atau tidak. Jika diketahui tidak berhasil, misalnya acara tersebut kurang diminati pendengar, mungkin materinya terlalu berat, salah cara penyajiannya, dan lain-lain maka biasanya acara tersebut akan diganti. Adapun untuk proses penggantian program acara yang sudah berjalan dengan program acara baru dapat di lakukan dengan beberapa tahap, antara lain: 1. Untuk mengetahui kelayakan suatu acara yang akan dibuat, di radio Trijaya biasanya melibatkan audien dan mengadakan Facus Group Discusion (FGD). FGD ini biasanya menyewa konsultan, kemudian konsultan tersebut merekrut orang dan mendidiknya untuk melakukan penilaian terhadap program acara di radio Trijaya. Misalnya, keinginan mereka yang ditampilkan dalam acara tersebut seperti apa, atau isi materinya apa, dan lain-lain. Dengan FGD ini dapat diketahui apa keinginan mereka. Bahkan rencananya dalam waktu dekat tahun ini akan mengadakan FGD meskipun belum diketahui pasti waktunya. 2. Dari hasil FGD tentunya diketahui keinginan mereka/audien itu apa, kemudian pihak program dan stasiun membahasnya dalam sebuah meeting. Dari meeting akan ditentukan tentang program yang akan dibuat tersebut bentuknya seperti apa, materinya apa dan sebagainya.
80
2010.
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, station manager Trijaya, Jakarta 20 April
3. Setelah program acaranya ditentukan, dari pihak program atau stasiun kemudian mengajukan tentang program tersebut kepada BOD (Based of Board of Director). BOD ini yang berperan apakah acara tersebut layak untuk dijadikan acara baru atau acara lama tetap dipertahankan. Seandainya acara lama dipertahankan, tetapi tetap ada beberapa perubahan, misalnya host-nya diganti, mungkin mencari narasumber yang lebih berbobot, yang lebih komunikatif dari yang sebelumya. Atau sedikit merubah format acara yang tadinya dalam durasi satu jam hanya dialog, kemudian diberi selingan lagu yang disukai pendengar dan tentunya lebih variatif. Yang memutuskan acara baru dapat realisasikan dalam bentuk siaran atau tidak adalah BOD (Board of Director).81 Tahapan di atas merupakan perencanaan dalam membuat program acara baru. Kemudian untuk perencanaan dalam program Mutiara Pagi The Power of Life tidak terlalu sulit, sebab acara ini telah berjalan cukup lama sejak tahun 2007. Dengan target pendengar sudah jelas yaitu professional muda yang mandiri, punya komitmen tinggi terhadap profesi, mapan dalam kehidupan pribadi dan profesi, up to date dalam informasi, dan gigih dalam mengejar karir. Sedangkan untuk narasumbernya yaitu para motivator yang berkompeten dalam bidang motivasi dari Institut Kemandirian. Maka untuk perencanaan dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life, antara lain: 1. Perencanaan materi yang akan disampaikan pada setiap siarannnya. Untuk perencanaan materi tidak ada jadwal khusus dalam penentuan tema, sebab
81
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010.
yang menyiapkan materi narasumber, dan mereka sudah cukup menguasai materi-materinya. Sebagimana diungkapkan Mas Zainal Abidin: “Ini adalah ilmu yang setiap hari kita geluti ya..., jadi juga tidak banyak persiapan khusus kita lakukan, paling ya... menuliskan script kalau memang memungkinkan, menulis script yang hanya untuk durasi dua atau tiga menit, setelah itu acaranya lancar, karena memang materinya telah kita kuasai”.82 Narasumber yang menentukan tema, mereka yang lebih berkompeten, lebih tahu apa yang dibutuhkan pendengar, tiap pekan temanya bisa berbedabeda. Persiapan materi berbeda-beda setiap narasumbernya, sekitar dua atau tiga hari sebelumnya dan paling lama satu minggu, bahkan kalau jadwal narasumber lagi padat, terkadang mereka menyiapkan materi beberapa jam sebelum acara.83 Materi/tema ditentukan berdasar pengalaman yang dialami, hasil obrolan-obrolan, dari film yang telah ditonton, buku yang dibaca, dan lain-lain. Dan apabila sempat, terkadang materi tersebut dibuatkan uraiannya dan di upload di facebook narasumber.84 Sementara itu dalam menentukan tema Mba Niek (Nikmah Nursyam) mengemukakan,
“…temanya
saya
upayakan
yang berkaitan dengan
Mindtechnology, karena bidang minat saya yang amat besar di situ dan manfaat yang telah dirasakan dari ilmu tersebut, dan kadang juga berdasarkan problematika yang dialami pendengar yang mereka keluhkan by email…”.85 2. Persiapan penyiar dan narasumber dalam membahas tema yang akan disampaikan. Namun itu pun tidak membutuhkan waktu yang lama langsung 82
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin (Mas Zay), narasumber Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret 2010. 83 Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee dan Mba Niek. 84 Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee, narasumber Mutiara Pagi, 24 April 2010. 85 Wawancara lewat massage facebook, Nikmah Nursyam, narasumber Mutiara Pagi, 26 April 2010.
saat itu juga. Hanya perlu sekitar lima menit dengan narasumber sebelum melakukan siaran, untuk menentukan arah siarannya ke mana. Karena antara penyiar dan para narasumber sudah cukup lama saling berinteraksi, satu sama lain sudah saling mengerti, dan memahami arah bahasannya seperti apa, dan selanjutnya acaranya akan berjalan mengalir dengan sendirinya.86 3. Penentuan jadwal siaran untuk narasumber. Jadwal untuk mengisi siaran sudah otomatis diatur dari Institut Kemandirian dan sudah berlangsung sejak dari dulu. Kebijakannya ada di Institut Kemandirian yang mengatur siapa dan di hari apa, bahkan untuk penentuan narasumber yang berhalangan hadir, yang menentukan penggantinya dari Institut Kemandirian. Koordinasi Trijaya dengan Institut Kemandirian, terutama dengan Mas Zainal Abidin sebagai koordinatornya. 87 Tak hanya sampai di situ perencanaan juga mengarah pada bagaimana caranya menjadwalkan waktu siaran acara sehingga dapat menarik banyak pendengar. Sebuah program dapat dikatakan baik dan menarik apabila mempunyai kualitas yang berbeda dengan program lainnya. Acara Mutiara Pagi dihadirkan pagi-pagi secara live setiap hari, ini cukup membekali pendengar untuk memulai program sepanjang harinya dengan mendapatkan motivasi. Sehingga waktunya dirasa cocok untuk memberi semangat bagi pendengar ketika memulai aktivitas sepanjang harinya.88 Dalam hal ini untuk perencanaan Program Mutiara Pagi The Power of Life cukup bagus dan teratur, penentuan waktu siaran di pagi hari ini cocok untuk
86
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret
87
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
2010. 88
memotivasi orang dalam memulai aktivitas sepanjang harinya. Kemudian jadwal siaran bagi narasumber sudah terkoordinasi dengan baik, sebab pengaturan jadwal dari Institut Kemandirian dengan mempunyai koodinator untuk mengatur itu semua. Meskipun untuk perencanaan tema, ini tidak ada penjadwalan khusus, dan sangat memungkin adanya keterulangan tema yang dibahas, baik oleh narasumber yang sama, apalagi narasumber yang lain. Namun itu semua dapat diatasi, karena sebagimana diungkapkan Mas Supardi Lee, “…kita juga jadi pendengar Mutiara Pagi The Power of Life, jadi kesamaan tema bisa dihindari…”.89 Tapi walaupun demikian alangkah baiknya ada jadwal khusus dalam penentuan tema. Perencanaan memang sangat diperlukan dalam program acara di radio, baik untuk membuat program baru seperti menentukan target pendengar, memilih narasumber dan penyiar. Ataupun untuk program yang sudah berjalan tentunya memerlukan suatu perencanaan terlebih dahulu seperti penentuan waktu dan tema siaran, baik harian, mingguan, bulanan bahkan dalam setahun. Atau perencanaan yang terpusat pada bagaimana mengelola sebuah materi siaran menjadi sajian acara yang memikat pendengar di udara. Suatu program tanpa perencanaan dinilai kurang baik, karena tidak ada ukuran untuk hasil yang akan dicapai.
B. Produksi Setelah tahap perencanaan program selesai, tahap selanjutnya adalah tahapan produksi. Tahapan produksi atau pelaksanaan yang dalam dunia radio biasa disebut dengan istilah on air. On air merupakan penayangan acara sesuai
89
Wawancara lewat massage facebook, dengan Supardi Lee, 24 April 2010.
dengan jadwal yang telah direncanakan atau pengaplikasian format yang dipakai dalam acara tersebut. Dalam program Mutiara Pagi The Power of Life, proses produksinya sama seperti program-program talk show lainnya, karena program acara di radio Trijaya kebanyakan talk show. Setiap pagi senin sampai minggu, para narasumber sesuai dengan jadwalnya datang ke studio Trijaya dan melakukan siaran. Namun apabila ada narasumber dalam keadan yang tidak memungkinkan datang ke studio, maka radio Trijaya akan mengakomodir siaran dengan menggunakan layanan telepon, narasumber tidak perlu datang ke studio. Narasumber menyampaikan materi siaran lewat telepon, baik dari rumah narasumber atau keadaan dari luar kota. Penyiar
membuka
acara dan mempersilahkan narasumber untuk
menyampaikan materi siarannya sebagai prolog di sesi pertama. Di sesi kedua penyiar berperan sebagai pemandu acara, melakukan dialog atau obrolan-obrolan dengan narasumber mengenai tema yang dibahas sambil menunggu SMS dan telepon dari pendengar. Sesi ketiga pembahasan tema dengan menjawab pertanyaan SMS atau membaca komentar pendengar, di sesi keempat masih membahas SMS atau telepon pendengar dan di sesi kelima lebih kepada kesimpulan dari tema yang dibahas dan kemudian tutup. Dalam beriteraksi dengan pendengar, penyiar bertugas untuk menyeleksi SMS yang masuk, membacakan SMS dan menerima telepon dari pendengar. Baik berupa pertanyaan maupun komentar terhadap tema yang disampaikan narasumber. Dialog diolah sedemikain rupa baik dengan berbagai pengalaman narasumber, cerita-cerita, atau menyangkut isu-isu hangat dan topik terkini yang sesuai dengan tema, supaya acaranya lebih menarik.
Acara Mutiara Pagi termasuk dalam daily program karena disiarkan setiap hari, dan content network sebab siarannya direlay ke 17 radio jaringan Trijaya di kota besar serta beberapa radio yang berafiliasi dengan radio Trijaya. Acara ini disiarkan live setiap hari dari senin sampai minggu, dari jam 05.00-06.00 pagi dari Jakarta. Acara ini masih termasuk termasuk dalam program unggulan Trijaya.90
1. Format Acara Format acara dalam program Mutiara Pagi The Power of Life tidak berbeda dengan format acara lainnya. Mutiara Pagi memiliki format acara yang bersifat talk show dengan konsep dialog interaktif. Acara ini hadir setiap pagi hari live berdurasi 60 menit. Dalam acara ini mengundang interakif langsung dengan pendengar berupa pertanyaan atau komentar, baik melalui SMS maupun telepon. Penyiar Mutiara pagi The Power of Life dituntut untuk mampu berpikir cepat dan mampu menciptakan diskusi yang menarik dan enak didengar. Format acarnya berupa dialog antara narasumber dengan hostnya, dan di dalamnya ada interaksi antara narasumber dengan audien. Dengan konsep saling berbagi tentang masalah dan problem pendengar, di sini pula narasumber mencoba untuk memberikan solusi, inspirasi dan motivasi terhadap masalah pendengar. Meskipun format acara ini talk show, akan tetapi format acaranya lebih cair. Artinya dalam acara ini obrolannya tidak kaku dengan bahasa tutur yang terlalu formal. Karena dengan pertimbangan pagi-pagi orang enggan untuk mendengarkan sesuatu yang berat. Dapat dibayangkan pagi-pagi orang bangun
90
Lihat di www.trijayfm.info, pada halaman program pavorit anda, terakhir Mutiara pagi menempati posisi pertama, berdasarkan vote yang dilakukan Trijaya secara on line.
tidur, masih dalam keadaan ngantuk tiba-tiba mendengar bahasan-bahasan yang berat dan rumit, tentunya pendengar masih malas untuk mendengarkannya. Karena pada jam-jam seperti itu kemungkinan orang yang mendengarkan, mereka sambil olah raga, sambil di jalan menuju tempat kerjanya, membutuhkan sesuatu yang ringan tapi mencerahkan, ringan tapi kena, ringan tapi masuk dan inspiratif. Namun meskipun obrolan yang diciptakan itu lebih santai dengan bahasa yang lebih cair, tetapi diharapkan mampu membuat pendengar para professioal muda bersemangat, untuk menjalani kegiatan sepanjang harinya. Acara Mutiara Pagi terbagi dalam empat break dan lima sesi, dengan memutar satu lagu sebagai break, supaya acaranya lebih terasa lebih menarik. Formatnya lebih relax, sebab kalau full dalam satu jam tidak ada lagu, kesannya akan lebih menoton, tidak ada semangat. Sebagaimana yang dikatakan Alina Mahamel dalam wawancara: “Formatnya lebih santai lebih relax, kalau full, satu jam full ga ada lagu, dulu itu pernah satu jam ga ada lagu, kesannya itu menoton, ga ada semangat, dan makanya dengan adanya lagu itu, saya bisa nyambungin lagu dengan tema, nyambungin lagu dengan suasana pagi kayak apa, suasana hati saya juga gimana. Aduh saya masih ngantuk nih..., tapi kalau dengerin lagu ini jadi enak ya..., gitu”.91 Kemudian untuk pembagian sesinya yaitu; Sesi pertama merupakan pembukaan dan prolog tentang tema, sesi kedua masih penyiar dan narasumber membahas tentang topik, menggali detil-detilnya, dan rincian bahasannya, sesi ketiga dan keempat mulai berinteraksi lewat telepon dan SMS dengan pendengar dan sesi terakhir kelima lebih kepada kesimpulan dan closing.
91
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta 22 Maret 2010.
Untuk lebih jelas formatnya dapat dilihat dalam contoh rundown program Mutiara Pagi The Power of Life pada tema Seabiscuit “mengubah sesuatu yang jelek menjadi lebih bagus” di bawah ini:
Jinggle radio Trijaya
JAM DURA MULAI SI 05.00.00 00.15
Jinggle acara Mutiara Pagi
05.00.15
00.15
Pembukaan acara dan judul tema oleh penyiar
05.00.30
10.00
Narasumber bercerita tentang film seabiscuit yaitu perjalanan seekor kuda yang tidak ada prestasi sedikitpun, kemudian dengan keinginan pelatih yang kuat akhirnya diubah menjadi kuda yang hebat dan berprestasi. Jingle Mutiara Pagi 05.10.30
00.15
Iklan
05.10.45
01.00
Jingle Trijaya
05.11.45
00.15
Jingle Mutiara Pagi
05.12.00
00.15
Penggalian tema narasumber dengan penyiar
05.12.15
10.00
Narasumber menjelaskan proses untuk menjadi bagus harus mempunyai kekerasan hati, niat kuat, dan mengesampingkan hak dari peserta didik, jika ingin berhasil mau tidak mau harus patuh pada mentornya, karena itu proses. Jingle Mutiara Pagi 05.22.15
00.15
Iklan
05.22.30
01.00
Lagu
05.23.30
03.00
Jingle Trijaya
05.26.30
00.15
Jingle Mutiara pagi
05.26.45
00.15
dengan 05.27.00
12.00
Pendengar bertanya melalui SMS mengenai pengaplikasian buat mereka yang tidak mempuyai mentor dan pertanyaan lainnya. Narasumber memberikan gambaran solusinya. Jingle Mutiara Pagi 05.39.00
00.15
Iklan
01.00
Tahap Opening Sesi 1
Break 1
Sesi 2
Break 2
MATERI
Membahas
tema
dan
interaksi
pendengar. Sesi 3
Break 3
05.39.15
Jingle Trijaya
05.40.15
00.15
Jingle Mutiara Pagi
05.40.30
00.15
membahas 05.40.45
10.00
Untuk membuat perubahan diperlukan mentor yang mengesalkan (dalam tanda kutif), karena dari orang-orang seperti itu keras, supaya membuat kita berfikir. Kemudian narasumber menambahkan dengan menjawab pertanyaan pendengar. Jingle Mutiara Pagi 05.50.45
00.15
Iklan
05.51.00
01.00
Jingle Trijaya
05.51.45
00.15
Jingle Mutiara Pagi
05.52.00
00.15
Membahas sedikit SMS dan kesimpulan
05.52.15
07.00
Untuk bisa menjadi lebih bagus, perlu kekerasan hati dan kasih sayang serta kerjakan dan terima apa yang disuruh mentor. Penyiar berterimakasih dan menutup acara 05.59.15
00.30
Jinggle Mutiara Pagi
05.59.45
00.15
Jingle Trijaya
06.00.00
00.15
Menambahkan
bahasan
dan
pertanyan pendengar. Sesi 4
Break 4
Sesi 5
Closing
Ket. Gambaran susunan acara seperti ini, namun untuk detik dan menit tidak sama persis, karena mungkin saja ada pergeseran waktu dalam sesinya.
Adapun untuk berinteraksi dengan pendengar dalam acara Mutiara Pagi melalui dua cara, yaitu melalui layanan telepon dan layanan SMS. Untuk layanan SMS sangat mudah sekali, professional muda hanya mengirim SMS baik berupa pertanyaan atau komentar ke nomor 08121111046, kemudian penyiar akan menyeleksi dan membacakannya. Dalam penyeleksian SMS ini berdasarkan pada relevansinya, paling tidak dapat mewakili pertanyaan professional muda yang lain atau dipilih berdasarkan sebaran kotanya.
Sedangkan melalui layanan telepon, karena radio Trijaya menggunakan sistem gate keeper, penyiar tidak bisa langsung menerima telepon, harus ada filternya. Radio membutuhkan dan menciptakan segmen pendengar, segmen radio Trijaya adalah professional muda, maka yang mendengarkan Trijaya harus professional muda. Apabila peneleponnya tidak memenuhi standar professioanal muda maka tidak bisa bergabung dalam acara ini, sebab kemasan di udara harus tetap professional muda. Yang menjadi filter dan yang memutuskan telepon itu diterima atau tidak yaitu operator. Di mana yang bertugas sebagai operator Trijaya ada tiga orang yang bergantian, yaitu Murhali Umar, Agus Musa dan Muhammad Hamdan.92 Tehniknya pendengar di undang melalui nomor telepon (021) 3912252, kemudian pendengar akan menelepon. Dan jika teleponnya diterima, maka Trijaya akan menelepon balik atau dengan istilahnya call in. Pendengar baru dapat join dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life dan berinteraksi dengan penyiar dan narasumber, mengenai tema yang sedang dibicarakan, untuk bertanya atau berkomentar.93
2. Narasumber Narasumber adalah orang yang menjadi sumber dalam penyampaian materi siaran. Acara Mutiara Pagi The Power of Life memiliki narasumber yang kompeten dalam bidang motivasi. Oleh karena itu narasumber di sini disebut sebagai motivator. Para motivator ini berasal dari sebuah lembaga yang bekerja
92 93
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Doddy, Jakarta, 17 Maret 2010.
sama dengan radio Trijaya dalam membuat program Mutiara Pagi The Power of Life yaitu Institut Kemandirian. Institut Kemandirian adalah jejaring di bawah Dompet Dhu’afa, yang berhikmat untuk membebaskan Indonesia dari banyaknya pengangguran. Karena tingkat pengangguran
yang cukup tinggi di Indonesia yang sampai sekarang
belum ditemukan penyelesaiannya, Institut Kemandirian terpanggil untuk melakukan sesuatu yang bisa dilakukan, dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran tersebut. Institut Kemandirian melatih pengangguran secara GRATIS dengan beberapa keterampilan. Diharapan dengan keterampilan tersebut, para siswa yang telah menjadi alumni Institut Kemandirian, sudah tidak lagi bergantung pada orang lain, menjadi benalu pada orang tua, pada lingkungan dan sebagainya. 94 Selain mendidik dan melatih para pengangguran secara nyata, seperti yang telah dijelaskan di atas, dari Institut Kemandirian menjadi narasumber dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life. Dengan harapan dari acara ini sebagaimana diucapkan Mas Zay: “Kita berharap Indonesia makin termotivasi untuk melakukan perubahan-perubahan, dengan kehidupan masing-masing manusianya, dengan harapan kita keluar dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan ini”.95 Maka
melalui radio
Trijaya
yang cakupan siarannya
Nasional,
pendengarnya di seluruh tanah air, yang terdiri dari lima puluh jaringan radio Trijaya di seluruh Indonesia dari berbagai suku, dari berbagai agama, kiranya mudah-mudahan dengan acara ini efektif untuk membuat Indonesia bisa menjadi lebih baik dengan sasarannya bukan hanya golongan tertentu. 94 95
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010.
Adapun yang menjadi narasumber dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life, terdiri dari enam orang. Berikut nama narasumber dan jadwal mengisi acara, akan disajikan dalam tabel: No.
Nama
Lembaga
Hari
1.
Zainal Abidin (Mas Zay)
Institut Kemandirian
Senin
2.
Supardi Lee
Institut Kemandirian
Kamis
3.
Nikmah Nursyam (Mba Niek)
Institut Kemandirian
Rabu
4.
Boby Herwibowo
Dompet Dhu’afa
Jum’at
5.
Hikmawan Hasan
Institut Kemandirian
Sabtu
6.
Ahmad Juwaini
Institut Kemandirian
Minggu
Apabila narasumber yang sudah dijadwalkan tidak bisa mengisi siaran, yang mengatur siapa penggantinya dari Institut Kemandirian. Trijaya hanya koordinasi dengan Mas Zainal Abidin sebagai leadernya, koordinasi apapun kepada leadernya. Awalnya narasumber yang mengisi acara Mutiara Pagi The Power of Life berjumlah tujuh orang namun ada pembicara bernama Bang Huzd, yang mengisi di hari selasa, kemudian mengundurkan diri, dan akhirnya untuk hari selasa digantikan oleh Mas Zainal Abidin dan Mas Supardi Lee secara bergantian, sekarang semuanya ada enam orang seperti dijelaskan di atas.96
3. Penyiar Penyiar
atau
announcer
merupakan
aktor
bagi
siaran
radio.
Penganekaragaman program acara radio hanya bisa diatasi oleh seorang aktor
96
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
yaitu penyiar, dengan menguasai tehnik serta mempunyai keterampilan, kemampuan vokal dan wawasan. Sebagai aktor penyiar harus mampu mengendalikan pikiran, perasaan, suara dan raga, serta mampu mengoperasikan peralatan yang ada di studio. Penyiar dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life dituntut dalam kecakapan dan kemampuannya. Penyiar di sini tidak hanya bertugas membuka dan menutup acara, apalagi acara ini bersifat talk show yang sangat memerlukan peran aktif penyiar. Penyiar Mutiara Pagi harus mampu berpikir cepat sebagaimana dikatakan Alina Mahamel; “...acara ini adalah acara yang penuh dengan improvisasi, penuh dengan apa ya... ya harus berpikir cepat aja. Ketika narasumber memberikan tema, o mungkin saya bingung ya... nyambunginnya entar ke mana, tapi yaudah mengalir saja ...”.97 Penyiar harus mampu mengolah siaran supaya menjadi lebih menarik, dan mampu menciptakan diskusi yang menarik pula. Adapun untuk penyiar acara Mutiara Pagi The Power of Life adalah Alina Mahamel yang telah mengisi acara ini regulernya sejak Juli 2009, meskipun sebelumnya pernah memegang acara ini sejak tahun 2008 namun belum sereguler seperti sekarang. Dan sebelumnya sempet ada beberapa pergantian penyiar yang menangani acara ini diantaranya mulai dari Aldia Norman, Ivan Ardian, dan Lia Kristi. Namun dengan pergantian beberapa penyiar tersebut bahkan acaranya terkadang menjadi tidak konsisten, mulai acaranya bisa menjadi lebih mundur tidak tepat lagi jam lima. Dan akhirnya seperti dikatakan di atas pada Juli 2009
97
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
acara ini dikembalikan kepada Alina Mahamel supaya acaranya tetap konsisten. Sampai penelitian ini dilaksanakan yang menjadi penyiar sekaligus produser acara Mutiara Pagi The Power of Life adalah Alina Mahamel. Namun untuk weekend hari minggu penyiar acara ini diganti oleh beberapa penyiar lain. Berdasarkan kebijakan dan pertimbangan program director untuk hari minggu penyiarnya diganti seperti, oleh Dany Arya, Dita Rahmatida dan Iqbal.98 Atau ketika penyiar aslinya berhalangan datang, maka ada penyiar lain menggantikan, sebab di radio Trijaya semua penyiar dituntut untuk bisa membawakan semua program acara, yang menggantikannya siapa pun dituntut harus bisa.99 Fungsi penyiar/host di sini harus dapat mengantarkan acara, menggali tema, tidak hanya membuka atau membaca SMS, kemudian tutup, karena jika seperti itu acaranya tidak akan menarik. Penyiar berperan sebagai moderator, yang menggali informasi, menciptakan diskusi dan yang terpenting kalau misalnya topik yang dibahas terlalu berat, SMSnya sedikit, atau SMSnya tidak berhubungan dengan apa yang dibahas. Maka fungsi penyiar adalah bagaimana memancing pendengar dengan pertanyaan yang mengarahkan pendengar supaya tertuju ke sana, sesuai dengan tema. .100 Keterampilan penyiar dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life sangat di butuhkan. Apalagi acara ini ada di pagi hari, tidak banyak orang yang terlibat dalam produksinya. Penyiar di sini otomatis sekaligus sebagai produser, meskipun produser aslinya langsung ke progam director, koordinasi apapun langsung ke program director. Dan ketika produksi siaran berlangsung otomatis hanya ada 98
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, Jakarta 20 April 2010. 100 Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. 99
penyiar dan operator di studio. Kewajiban penyiar adalah menggali informasi dan menentukan SMS apa yang akan dibaca, kapan menerima telepon, kapan harus break, itu semua wewenang dari produser, jadi announcer sekaligus produser. Penyiar juga harus terampil dalam menyajikan musik atau lagu sesuai suasana yang bisa menyentuh emosi pendengar.
4. Materi Siaran Tema atau materi siaran adalah isi pesan yang disampaikan narasumber kepada pendengar. Di mana tema siaran Mutiara Pagi The Power of Life berupa materi-materi motivasi, yang berkaitan dengan kehidupan pendengar, bisnis, karir, hidup berumah tangga, cara berhubungan dengan manusia dan lain-lain, dengan menyelipkan nilai-nilai Islam di dalamnya. Bahkan untuk hari jum’at ada tema khusus yaitu serial muslim sukes. Materi siaran motivasi yang disampaikan narasumber diharapkan mendorong professional muda untuk merasa iya hari ini saya harus berbuat lebih, hari ini saya harus sukses, dan hari ini saya harus menjadi orang lebih baik. Dari segi kontennya setiap topik yang disampaikan pembicara cukup memberi manfaat, dan pembelajaran tidak hanya bagi professional muda, tetapi juga bagi penyiarnya. Kemudian topik yang disampaikan narasumber adalah menyangkut masalah pendengar, problem pendengar, dan pendengar perlu solusinya. Dengan permasalahan-permasalahan pendengar yang umumnya sama, acara ini cukup memberikan solusi, motivasi dan cukup inspiratif.101
101
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
Materi siaran Mutiara Pagi merupakan materi dakwah yang tidak mengupas ayat-ayat dan hadis. Sebagimana diungkapkan Mas Zay; “Saya kira ini adalah cara dakwah kita kalau mau dikatakan dakwah, ini cara dakwah kita dengan hikmah, dengan nasihat-nasihat yang baik, sekalipun kita tidak menggunakan ayat, tapi kita gunakan bahasabahasa yang umum, bahasa-bahasa yang bisa didengar bisa ditangani oleh orang muslim tapi juga non muslim, saya kira teman-teman pendengar Mutiara Pagi sangat beragam, tidak hanya dari kalangan muslim, tapi juga dari non muslim banyak juga yang mendengarkan. Kita mencoba untuk menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasa yang lebih universal, makanya acara ini memang dikemas minim ayat, minim hadis”. 102 Dengan memberikan materi siaran di radio, memberi motivasi kepada orang lain, diharapkan lebih banyak manfaatnya. Sebagimana Mas Zainal Abidin mengatakan; “...Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempunyai manfaat bagi orang lain, dan itu alhamdulillah sudah kita dapatkan. Dan tiap hari kalau kita berceramah misalnya hanya mengajar dalam sebuah seminar atau dalam kelas, yang dengarkan cuma paling banyak ya.... hanya 200 atau 300 orang. Tapi bicara di radio kita bicara bukan kepada ribuan, bisa jadi jutaan, meskipun saya belum dapat surveynya kira-kira berapa sie jumlah realnya pendengar Mutiara Pagi, tapi saya kira di Trijaya Mutiara Pagi menjadi icon yang ditunggu pendengarnya...”.103 Adapun untuk materi siaran disampaikan para narasumber dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life di bulan Maret antara lain: No.
Materi
Narasumber
1.
Sabar dan syukur
Supardi Lee
2.
Menuju perubahan
Zainal Abidin
3.
Cara bersyukur
Nikmah Nursyam (Mba Niek)
4.
Kompas moral
Hikmawan Hasan (Mas Hasan)
5.
Kekuatan melintas zaman
Ahmad Juwaini
102 103
Wawancara Pribadi denga Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta, 22 Maret 2010.
6.
Memperindah kehidupan
Zainal Abidin
7.
Energi aktivasi
Supardi Lee
8.
Berani berubah
Nikmah Nursyam
9.
Tentang Janji
Supardi Lee
10.
Cara menimbulkan kesan dalam
Mas Hasan
pergaulan 11.
Berani mengambil keputusan
Ahmad Juwaini
12.
Kecerdasan tekstual dan kontekstual
Supardi Lee
13.
Cinta
Mas Zay
14.
Fate, Grow dan Win
Mas Zay
15.
Kurva S
Mas Zay
16.
Mawas diri (serial muslim sukses)
Ust. Boby Herwibowo
17.
Pujian
Supardi Lee
18.
Orang yang bertanggung jawab
Ahmad Juwaini
19.
Empat prinsip sederhana untuk hidup Mas Hasan lebih baik
20.
Kekuatan bersyukur
Mba Niek
21.
Kemudi dalam hidup
Supardi Lee
22.
Bagaimana menahan marah
Ust. Boby Herwibowo
23.
Ketidakefektifan
Mas Hasan
24.
Saatnya dialog
Ahmad Juwaeni
25.
Tidak ada keajaiban
Mas Zay
26.
Penyimpangan positif
Mas Zay
27.
Motivasi antara harapan dan kenyataan
Mba Niek
28.
Lima cara untuk berubah
Supardi Lee
29.
Audit manfaat diri
Mas Zay
30.
Memulai pekerjaan dengan Bismillah
Mas Hasan
31.
Seabiscuit
Mas Zay
C. Evaluasi
Setelah produksi siaran selesai, tahapan terkhir adalah pasca produksi atau evaluasi. Tidak ada evaluasi khusus dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life, tetapi proses evaluasi di radio Trijaya dilakukan terhadap semua acara secara menyeluruh. Dan tidak menyoroti satu program di bedah secara habis, hanya pada hal-hal utama yang muncul, karena reaksi iklan, reaksi masyarakat, atau reaksi SMS terhadap sebuah program, dibahas langsung pada inti permasalahannya.104 Evaluasi di radio Trijaya dengan diadakan meetimg mingguan, bulanan, tiga bulanan dan tahunan. 1. Evaluasi mingguan regulernya di bagian program mengadakan meeting evaluasi
setiap
hari
senin,
apa
yang
telah
dilakukan
dievaluasi.
Kekurangannya di mana, ada yang salah dengan cara menyajikan, ada yang salah dengan lagu, atau ada yang salah dengan semua hal yang ada kaitannya dengan siaran, akan di bahas di situ.105 2. Evaluasi bulanan diadakan untuk melihat rate dari setiap program yang telah di siarkan. Dari hasil rapat tersebut dapat diketahui, berdasarkan sumbersumber yang ada, misalnya acara Mutiara Pagi bagus, banyak pendengarnya, atau acara ini kurang bagus, kurang diminati pendengar, itu dapat diketahui dari hasil evaluasi bulanan.106 3. Rapat evaluasi juga diadakan setiap tiga bulan, radio Trijaya selalu ada hasil survey dari Neilsen Media Research, sebuah lembaga survey yang selalu mengadakan survey terhadap media massa, seperti radio, koran, internet, TV, dan lain-lain, dan untuk radio hasilnya keluar setiap tiga bulan sekali. Neilsen Media Research biasanya memberikan informasi perkembagan baru terhadap 104
Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, Jakarta 20 April 2010. Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah, Jakarta 20 April 2010. 106 Wawancara Pribadi dengan Doddy, Jakarta 17 Maret 2010. 105
berapa banyak julmah pendengar, biasanya di mana, sedang apa dan mendengarkan apa, kompetitornya apa, dalam tiga bulan berturut-turut dari situ dapat dievaluasi. 4. Untuk menilai program juga diadakan meeting evaluasi tahunan, pihak program sama-sama mengevaluasi tentang program yang dibuat pada awal tahun bulan Januari. Dan untuk evaluasinya di mulai dari bulan Oktober, November, dan Desember. Biasanya melibatkan audiens dengan mengadakan Fokus Gruop Discusion (FGD) seperti yang dijelaskan di bagian perencanaan. Selain itu, evaluasi dilakukan ketika sponsor acara telah selesai. Dan untuk acara Mutiara Pagi terakhir melakukan evaluasi beberapa waktu yang lalu ketika seponsornya selesai, sebelumnya kebetulan sponsornya dari sebuah provider seluler. Namun pada umumnya acara Mutiara Pagi mendapat respon yang luar biasa dari pendengar bukan hanya dari hasil survey AC Neilsen, tetapi berdasarkan respon dari daerah pun cukup bagus.107 Dan ketika ada wacana bagaimana seandainya Mutiara Pagi acaranya diganti dengan lagu-lagu, namun respon dari daerah banyak yang menginginkan acara ini tetap berjalan. Bahkan ketika satu hari saja tidak bersiaran, banyak pendengar yang telepon, dan SMS, bertanya kenapa tidak siaran. Berdasarkan hal itu maka radio Trijaya akan mengakomodir keinginan pendengarnya, dan memang dari awal sampai sekarang acara Mutiara Pagi masih menjadi unggulan.108 Selain itu acara Mutiara Pagi The Power of Life mendapatkan respon yang bagus dari pendengarnya, tidak hanya umat muslim yang mendengarkan acara ini, tetapi juga non muslim, pendengarnya beranekaragam. Seperti dikatakan Alina 107 108
Wawancara Pribadi dengan Doddy, program director Trijaya, Jakarta 17 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Doddy, Jakarta 17 Maret 2010.
Mahamel; “...Pernah ada cerita, stasiun manager kita Oland, dia ke bengkel ke daerah Jakarta Utara. Terus ketika ditanya Mas Oland dari mana...?, dari Trijaya, oya Alina ya yang Mutiara Pagi itu ya, dan Mas Oland kaget, oke ini seorang Cina, yang mungkin bukan muslim gitu ya, tapi dia mendengarkan Mutiara Pagi...”. Kemudian Alina melanjutkan, “...bahkan ada kalau ga salah seorang direktur atau level manager di salah satu perusahaan dan ini saya pikir bukan muslim ya.., karena dari namanya dia, dan dia bilang, o saya dengerin Mutiara Pagi lo setiap hari di jalan...”.109 Ini membuktikan bahwa acara Mutiara Pagi The Power of Life selain umat muslim, non muslim juga banyak yang mendengarkan. Dan memang tujuannya dapat manjangkau semua kalangan, tidak hanya kalangan agama tertentu. Berdasarkan hal itu, meskipun acara ini siarannya pagi, tetapi berhasil dapat menarik perhatian pendengar, ini terbukti dari SMS yang masuk setiap harinya mencapai 50 sampai 60 SMS. Mutiara Pagi The Power of Life diharapkan dapat menjadi teman bagi professional muda, bukan hanya sekedar menemani, tetapi memberikan manfaat lewat apa yang disampaikan, sesuatu yang mengugah, mencerahkan, memberi inspirasi, membuat orang bangun, membuat orang sadar akan tujuannya. 110 Dan diharapkan pula perubahan memang dimulai dari sini, ini sebuah proses yang integrate, artinya tidak masing-masing berdiri sendiri, tetapi merupakan gerak dari sebuah kesatuan yang mudah-mudahan akan menghasilkan senergi, yang bisa jadi mempunyai hasil yang lebih tinggi, yang lebih baik
109 110
Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel, Jakarta, 22 Maret 2010.
dibandingkan dengan orang yang hanya sekedar berbicara tanpa melakukan sesuatu, atau hanya melakukan sesuatu tanpa bicara111 Dari hasil evaluasi ini untuk sebuah radio yang membuat program acara, sangat besar manfaatnya. Selain dapat mengetahui hasil kerja tim, dan keberhasilan sebuah acara dalam menarik perhatian pendengar, juga dapat menciptakan kualitas program acara yang lebih bagus kedepannya yang dapat memenuhi kebutuhan pendengar. Karena tanpa adanya evaluasi semua itu tidak akan bisa diketahui.
111
Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin, Jakarta 20 April 2010.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Dalam membuat sebuah program acara di radio idealnya memiliki tahapan perencanaan, produksi dan evaluasi. Demikian juga dengan Mutiara Pagi The Power of Life, acara yang membekali professional muda dalam memulai aktivitas sepanjang harinya dengan motivasi, inspirasi dan memberikan solusi mengenai problem yang dialami pendengar. Tentunya acara ini mempunyai tahapan tersebut, yaitu perencanaan, produksi dan evaluasi. 1. Perencanaan meliputi penargetan pendengar, penjadwalan siaran, penentuan narasumber, waktu siaran, dan memilih penyiar. Perencanaan dalam Mutiara Pagi The Power of Life yaitu pada persiapan materi siaran oleh narasumber. Materi siaran disiapkan narasumber sesuai dengan pengalaman, hasil nonton film, hasil baca buku, atau berdasarkan problem pendengar yang dikeluhkan lewat email kepada narasumber. Kemudian persiapan penyiar dan narasumber untuk membahas tema saat itu juga, hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit, untuk menentukan arah siarannya seperti apa. selanjutnya perencanaan jadwal bagi setiap narasumber, jadwal siaran telah diatur oleh Institut Kemandirian. Trijaya tidak perlu mengatur jadwal narasumber atau jadwal pengganti yang berhalangan. Tidak ada perencanaan
khusus dalam acara ini, misalnya tema mingguan, atau bulanan, tema acara tergantung keinginan narasumber. Berbeda dari perkiraan awal atau acara yang biasanya mempunyai perencanaan tema, baik mingguan atau bulanan. 2. Tahapan
selanjutnya
yaitu
tahapan pengaplikasian dari
yang telah
direncanakan, yaitu tahapan produksi. Mutiara pagi di produksi secara live dengan durasi 60 menit dari jam 05.00-06.00 pagi, dengan format acaranya bersifat talk show, berupa format dialog interaktif antara penyiar dan narasumber yang melibatkan pendengar melalui SMS atau telepon dari pendengar. Dalam formatnya acara Mutiara Pagi terbagi ke dalam empat break dan lima sesi, dan memutar satu lagu sebagai break, supaya acaranya tidak terkesan menoton. Untuk pembagian sesinya yaitu sesi pertama opening dan sebagai pengantar narasumber untuk menyampaikan materi, sesi kedua masih antara penyiar dan narasumber membahas tema, mamun lebih mendetil dalam rincian-rinciannya, sesi ketiga dan keempat mulai berinteraksi dengan pendengar melalui SMS atau telepon, baik mengenai pertanyaan dan komentar, dan sesi kelima lebih kepada kesimpulan, dan tutup. 3. Tahapan terakhir dalam memproduksi acara yaitu tahapan evaluasi, untuk melihat keberhasilan dari sebuah acara. Dalam acara Mutiara Pagi The Power of Life tidak ada evaluasi secara khusus dilakukan, tetapi dievaluasi bersama dengan program lainnya. Evaluasi program dilakukan melalui meeting mingguan, bulanan, tiga bulan dan tahunan. Evaluasi mingguan dilakukan dengan meeting setiap hari senin untuk melihat kekurangan, atau kesalahan dalam produksi. Rapat evaluasi bulanan
dilakukan untuk menilai apakah acara tersebut diminati atau mendapat respon dari pendengar atau tidak. Kemudian evaluasi juga dilakukan tiga bulanan dengan berdasarkan hasil survey Neilsen Media Reseach yang keluar setiap tiga bula sekali. Dan terakhir evaluasi tahunan dilakukan untuk menilai program yang dibuat dalam setahun, evaluasi tahunan dimulai dari bulan Oktober sampai Desember. Berdasrkan hasil evaluasi beberapa waktu yang lalu untuk program Mutiara Pagi The Power of Life, acara ini cukup mendapat respon luar biasa dari pendengar, baik dari hasil survey AC Neilsen, maupun respon pendengar melalui SMS yang mencapai lima puluh sampai enam puluh SMS per hari atau telepon dan respon dari daerah pun cukup banyak.
B. SARAN-SARAN Radio merupakan media auditif yang mempunyai pengaruh besar terhadap khalayak. Selain sebagai media hiburan, penyampai informasi dan media pendidikan, radio juga dapat di manfaatkan sebagi media dakwah. Kekuatan radio sangat besar karena mempunyai daya langsung, daya tembus dan daya tarik. Radio dapat menembus pelosok bumi, dan untuk mendengarkannya hanya memerlukan telinga dan tanpa menganggu aktivitas lainnya. Dengan melihat kekuatn radio dan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan gambaran dan menyarankan yaitu; 1. Bagi kalangan akademisi, praktisi radio, dan pelaku dakwah, dapat dilihat bahwa dakwah melalui radio tidak mesti harus ceramah dengan menggunakan ayat dan hadis saja, tetapi juga dengan sesuatu yang berbeda, yang dapat
menarik perhatian dan kaya akan nilai Islam. Dakwah bilhikmah dengan memberikan nasihat-nasihat baik, yang memotivasi pendengar untuk hidup lebih maju, lebih berkembang, serta tetap menjadi hamba Allah yang baik, yang pandai bersyukur, rajin beribadah dan baik dengan sesama. Masih banyak cara untuk mengembang ajaran Islam, cara ini salah satunya. 2. Kemudian saran bagi pendengar dalam mendengarkan sebuah program radio, harus pandai memilih acara, tidak hanya mendengarkan musik, mendapat hiburan, tetapi harus memilih mendengarkan sesuatu yang lebih bermanfat bagi diri kita. Mendapat sesuatu yang bisa membuat kita lebih cerdas, dapat memicu kita untuk hidup lebih baik dan mendapatkan wawasan baik agama maupun pengetahuan umum. 3. Untuk radio Trijaya terutama acara Mutiara Pagi The Power of Life penulis menyarankan untuk membuat perencanaan materi siaran, baik mingguan atau bulanan. Karena walaupun narasumber berkompeten, tapi bisa jadi akan ada keterulangan pembahasan tema. Baik oleh narasumber yang sama, apalagi narasumber yang lain, sehingga ini dapat mambuat bosan pendengar. 4. Dan terakhir tak ada kesempurnaan bagi siapapun, tak terkecuali dengan penelitian ini. Penelitian ini baru pada tataran deskriptif, masih banyak panelitian yang bisa dilakukan. Dan masih banyak program-program radio lainnya yang pantas untuk dilakukan penelitian, baik mengenai program dakwah atau yang lainnya. Dan untuk acara ini kedepannya penulis rasa dapat dilakukan penelitian kembali mungkin dilihat dari sisi yang lain, baik dari isi siarannya, dan lain-lain tidak hanya berhenti sampai di sini.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa Suatau Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, ed. Revisi. Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, edisi Revisi, Cet. 2. Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: logos, 1997, Cet.1 Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, Cet. 2 Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003. ---------------, Radio Siaran; Teori dan Praktik, Bandung: Alumni, 1987. Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 2. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004. ---------------, jilid 14. Jakarta: PT. Delta Pamungkas, 2004. Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2007. Ghazali, M. Bahri, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1997, cet.1. Gilang, Omar Abidin, Format Siaran Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Ginting, Muryanto, Media Komunikasi Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996, h. 97. Hidayati, Nurul, Metode Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan Kualitatif, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Kertapati, Ton, Dasar-dasar Publisitik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu Komunikasi, Jakarta: Bina Aksara, 1996), Cet. 3. Kriyantono, Rahmat, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: PT. Kencana Prenata Media Group, 2007, Cet. 2.
Kusnadi, Wawan, Komunikasi Massa; Sebuah Analisis Media TV, Jakarta: Rineka Putra, 1996, Cet. 1. Masduki, Jurnalistik Radio Menata Professionalisme Reporter dan Penyiar, Yogyakarta; PT. LKiS Pelangi Aksara, 2006, h. 2. 82 ----------, Menjadi Broadcaster Professional, Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005, Cet. Ke-II. Milles, Mattew B. & Michael, A. Huberman, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi Jakarta: UI-Press, 1992. Moeloeng, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007, ed. Revisi, cet. 23. Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Cet. 1. -----------, Media Penyiaran Strategi, Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005. Cet. 1. Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, cet. 2. Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, Cet. 7, h. 24. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Ningrum, Fatmasari, Sukses Menjadi Penyiar, Scriftwriter, & Reporter, Jakarta: Penebar Plus, 2007, Cet 1. Prayuda, Harley, Radio: Penyiar Its Not Just A Talk, Malang: Bayumedia Publishing, 2006. Soejono, dan Abdurrahman H., Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Suprapto, Tommy, Berkarir di Bidang Broadcasting, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2006. Usman, M. Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Profil Trijaya, diakses pada 28 Februari 2010, dari http://www.docstoc.com/docs/8883497/Trijaya-radio
Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.radiotrijaya.co.id/pages/program.php Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafmyogyakarta.com/radio/index.php. Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari http://www.trijayafm.info/index.php Program, diakses pada 12 Maret 2010, dari www.trijayafm-smg.com/programacara Program, diakses pada 12 Maret 2010, dex.php?option=com_content&view
dari
http://trijayafmplg.com/-
Wawancara Pribadi dengan Doddy. Program Director Trijaya, Jakarta, 17 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Alina Mahamel. Penyiar Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Zainal Abidin. Narasumber Mutiara Pagi, Jakarta, 22 Maret 2010. Wawancara Pribadi dengan Oland Fatah. Station Manager Network Trijaya, Jakarta, 20 April 2010. Wawancara dengan Supardi Lee. lewat massage Facebook, 24 April 2010. Wawancara dengan Nikmah Nursyam. lewat massage Facebook, 26 April 2010
Lampiran 1
Struktur Organisasi Program Dan News Radio Trijaya FM
Lampiran 2
Nama
: Doddy Juan Tatipang
Jabatan
: Program Directur
Lokasi
: Radio Trijaya
Waktu
: 13.40
Hari
: 17 Mater 2010
Tanya : Bagaimana gambaran Mutiara Pagi? Jawab : Jadi Mutiara pagi itu sebenarnya tujuan awalnya adalah acara kita memulai program sepanjang hari dengan memberikan motivasi ke audiens kita, target audiennya kan professional muda, terus awalnya memang kita bekerjasama dengan beberapa lembaga dan juga narasumber yang berafiliasi lebih ke narasumber yang ustadz, pada awalnya begitu. Tapi belakangan karena pendengar kita juga beragam, kita juga pingin ngasih motivasi ke semua orang yang mendengar, bukan cuma dari satu kalangan agama tertentu, jadi acara itu lebih kememberikan motivasi umum soal kesuksesan, soal hidup berumah tangga mungkin, soal karir, soal bisnis usaha dan macem-macem termasuk relasi si orang dengan orang lain, atau si orang dengan pimpinannya, atau mungkin lembaga satu dengan lembaga lain, jadi itu inti dari mutiara paginnya gitukan.! Nah, sejak dari Januari kemarin sedikit agak berubah, sedik sekali, karena kita punya namanya fiqih aktual, itu mulai dari Januari kemarin si narasumbernya dia tidak bersedia hadir karena macem-macem pertimbangan, jadi kita putusin sejak Januari kemarin untuk hari sabtu dan minggu..., acara mutiara pagi itu lebih ke dakwah islam. Kalau senin sampai kamis itu lebih kemotivasi pribadi, motivasi berusaha dan karir.
Jadi senin sampai jumat lebih kemotivasi dan sabtu minggu motivasi tapi lebih ke base on dakwah Islam. Tanya : Tapi sebetulnya tujuan awalnya itu adalah dakwah mungkin begitu ? Jawab : Iya, karena mungkin belum ada ya.., kita kerjasama dengan yang namanya Institut Kemandirian itu underbaunya atau underlinenya dari Dompet Dhu’afa, dan Dompet Dhu’afa underlinenya dari Republika kan! Tanya : Mungkin Mas tahu awal pencetus Mutiara Pagi ini siapa? Jawab : Siapa ya...he he, duh ini kalau ga salah sekitar dari tahun 2006 ya,,! Waktu itu stasiun managernya Trias Anggoro, waktu itu sie, cuma siapa pencetusnya aku kurang tau, tapi di zaman itu mulai ada Mutiara Pagi. Mungkin aku sedikit cerita ya.., takutnya ih itukan acara saya gitu, dulu itu Trijaya dari 2005 ke awal 2006 dari jam 00.05 sampai jam setengah 07, kita relay Nuansa Pagi RCTI, kita ikut aja siaran RCTI, tapi belakangan TV kan agak beda ya...mereka tuh kadang-kadang cuma denger berbicara, kalau radio kan berbeda, diem apa itu, padahalkan di TV kan lagi nunjukin gambar.., nah dari situ mulai ada tawaran kerjasama dengan Institut Kemandirian itu sampai ada Mutiara Pagi. Tanya : Tapi setuju tidak bahwa media massa sekarang ini lebih banyak hiburan? Jawab : Ga juga Tanya : Kenapa sebabnya? Jawab : Karena masih banyak orang mungkin memilih berlawanan arus, apalagi radio mungkin lebih segmenti, kalau TV mungkin orang lebih seneng melihat tayangan sinetron, tayangan musik, dan segala acara, kalau radio lebih segmenti, orang mendengarkan radio selain faktor musik, orang denger radio ada juga beberapa acara karena orang suka, mungkin penyiarnya, narasumbernya, karena bahannya, materi yang diomongin enak dan cocok dengan dia. Tanya : Kalau dengan radio Trijaya sendiri bagaimana? Jawab : Radio Trijaya jadi masih bermetamorposis, dulu lebih kepada lifestyle, lagi-lagi bergantung kepada pemegang saham ya..., pemilik. Dulu lebih
kelifestyle, mungkin sejak dibeli MNC 2005 sampai 2007 kita banyakan news karena waktu itu news mungkin lagi jadi komoditi yang bagus untuk dijual, jadi mungkin pemilik radio ini merasa oke, kita harus menambah porsi news. Sejak 2007 hingga kemari formatnya sedikit berubah news tetep ada, tapi yang namanya musik, informasi lifestyle masih balancelah. Dan sekarang menuju kearah bagaimana menserve audien dengan lebih banyak hiburan, lifestyle yang harus diangkat. Ya lagi-lagi tadi orang mulai bosen dengan masalah politik, kasus century, jadi kita ingin menggali dari professional muda audiens kita bagaimana dia hidup, dia punya lifestyle apa, dia nongkrong di mana, dia punya gejet apa. Tanya : Trijaya awalnya di Kebon Jeruk, terus pindah ke sini tahun berapa? Jawab : Tahun 2005 Tanya : Dengan alasan? Jawab : Aduh coba nanti tanya Mas Oland ya.....! Tapi mungkin itu tadi pergantian pemilik, kalau ga salah tahun 2005 dibeli MNC. Tanya : Trijaya menyiarkan acara bersifat network, apa itu network? Jawab : Network itu, kita punya jaringan yang pasti, sampai sekarang ada 17 network dan tersebar 13 di kota besar, ditambah di Palembang ada beberapa afiliasi di Lahat, Banyuasih, dan sebagainya mungkin ada sekitar lima di Palembang di Kabupatennya. Yang bikin beda kita punya afiliasi lebih gede di banding radio lain. Networknya lebih banyak, jadi kalau ada siaran network tiap daerah itu akan merelay dari Jakarta. Sementara kita juga punya conten local, kalau Muitara Pagi kebetulan network. Mutiara pagi network semua daerah relay...! Tanya : Visi dan misi Trijaya apa? Jawab : Dulu sei sempat agak berubah, tapi intinya Trijaya sebagai radio yang memberikan sajian yang bisa menghibur, dan memberikan nilai tambah bagi sipendengar, Misinya lupa, tar tanya Mas Oland..! Tanya : Motivasi dari Mutiara Pagi apa? Jawab : Ya itu tadi, pagi-pagi orang kan pingin denger radio bukan hanya denger lagu, atau dapat informasi jalan, atau segala macam kan...., karena dimisi
dan visi kita pingin memberikan nilai lebih buat pendengar, jadi kita merancang acara supaya orang tuh pagi-pagi mendapat motivasi, dengan motivasi yang dia dapat dari narasumber di radio, ia akan merasa iya hari ini harus berbuat lebih, hari ini saya harus sukses, hari ini saya harus jadi orang lebih baik, itu si intinya Tanya : Kenapa diberi nama Mutiara Pagi ada The Power of Lifenya ? Jawab : Itu lebih ke teks line ya.., the power of life, kekuatan hidup. Tanya : Bagaimana perencanaan? Jawab : Perencanaan sie sebenarnya cuma narasumber, materi umumnya disediakan narasumber. Tanya : Bagainmana perencanaan membuat program secara umum? Jawab : Sebenernya sei ga seribet itu ya.., ga seribet TV kalau bikin program harus ada begini-begini. Kalau Trijaya ada dua sifatnya, pertama program komersil itu biasanya based on sponsorship biasanya ada klien yang ingin bikin program di Trijaya, program yang kedua program dari dalam kita biasannya mengevaluasi dalam satu tahun atau program ternyata ga berhasil, dari segi jumlah pendengar atau minat orang atau mata islam kurang, dan biasa itu akan kita ganti, penggantiannya biasanya kita meeting dulu, kita sama-sama evaluasi, tentang program itu, dan ini biasa terjadi di awal tahun, bulan januari, dan kita evaluasi itu dari oktober, november, desember. Biasanya juga melibatkan audien ada focus gruop discusion (FGD), apa sie kemaunya mereka.., atau misalnya mereka maunya apa yang ditampilkan dalam acara ini, isinya apa, kita akan dibahas di situ, baru dari program, stasiun kita mengajukan ke BOD base of board of director, nah dari situ BOD juga punya peran apakah acara ini layak untuk dijadikan acara baru atau acara lama tetap dipertahankan, tapi ada beberapa perubahan misalnya hostnya diganti atau mungkin narasumbernya cari yang lebih oke, yang lebih enak atau mungkin acaranya satu jam ngomong mulu, dikasih lagu atau yang disuka dan lebih variatif. Tanya : FGD itu dari mana orang-orangnya?
Jawab : Biasanya sie dulu 2008 biasanya nyewa konsultan mereka didik, tapi mungkin tahun ini akan ada FGD lagi tapi belum tentu persisinya kapan, cuma rencanaya dalam waktu dekat. Tanya : Selain FGD ada ga penelitian, mengenai program yang akan disiarkan? Jawab : Ga, gada, penelitian kita sie gampang kalau misalnya acara itu dapat respon dari pendengar lewat telepon, SMS, lewat email, atau mungkin ada yang telepon ke kita, misalnya perubahan itu kan macem-macem ya..., tadi saya bilang soal lagu, atau materinya terlalu berat, atau misalnya acara pagi cocoknya ini buat malam atau sore-sore ga cocok, jadi kita akan ganti. Dan itu berdasarkan bukan poling sie tapi masukan orang komentar orang, lewat SMS, email atau telepon nah di situ kita akan akomodir. Tanya : Bagaiman dengan format Mutiara Pagi? Jawab : Formatnya dialog antara narasumber dengan si hostnya, sipenyiar dan di dalamnya ada interaksi dengan audien. Tanya : Bagaimana interaksinya? Jawab : Orang akan nelepon, dia menelepon dan kita akan telepon kita ajak untuk ikut join dalam acara itu, itu lebih interaksi antara penyiar dengan narasumber dan disesi berikutnya baru dengan pendengar, SMS juga sama, cuma SMS udah langsung dibaca penyiar. Biasanya pendengar daftar telpon, lalu kita telepon balik istilahnya call in. Tanya : Kemudian narasumber yang memakai telepon, itu bagaimana? Jawab : Itu sie kendala, ada beberapa narasumber yang rumahnya jauh ada di Depok, ada di Bekasi, kalau ga salah ada di Serpong, bermacem-macem, kita sie fleksibel ya..., kalau misalnya dia datang oke, kalau misalnya ga keburu banget, macet banget, bukan ya..., mungkin hujan lah atau kendala apa dia ga bisa hadir, ya otomatikly kita harus mengganti dengan format by phone. Tanya : Kalau format by phone bagaiman persiapannya? Jawab : Via by phone mudah, persiapannya narasumber tinggal hubungi kita, setengah limaan penyiarnya udah ada di sini, tinggal nelepoh sorry saya ga bisa ke studio kita siaran by phone, kita punya dua telepon, satu untuk
narasumber, yang satu kita sediakan buat penelepon. Kadang-kadang sie mungkin kalau hujan, atau apa, narasumber kan, mereka kan kadang jam 4 atau jam 3 gitu. Tanya : Ada tidak yang sering datang ke sini atau ditelepon? Jawab : Mayoritas si datang ya..., kalau ga salah senin ada Mas Zainal Abidin, selasa itu ada Mas Supardi lee, rabu Mba Nik, kamis gatau, jum’at Ustad Boby, hari sabtu minggu ganti-ganti, nah hari sabtu ini banyak yang by phone, karena kalau senin sampai jumat wajib datang sie, karena kualitasnya lebih bagus kan! Di bandingin telepon, cuma mungkin ya itu tadi, kita sie mengakomodir, misalnya kalau hujan ya otomatis harus by pone, karena kasihan juga kan, rumahnya ya itu tadi jauh. Tanya : Bagaiman jika narasumber yang sudah dijadwalkan berhalangan, siapa yang mengaturnya? Jawab : Mas Zainal itu kan kalau ga salah koordinator dari enam narasumber yang lain, jadi yang mengatur Mas Zainal, kita hanya komunikasi saja, jadi kalau misalkan lagi libur aku komunikasi dengan Mas Zainal, jadi beliau yang deliver ke narasumber lainnya..! Mas Zainal leadernya komunikasi lewat dia. Tanya : Kemudian terbagi menjadi berapa sesi dalam Mutiara Pagi? Jawab : Lima Tanya : Pembagiannya bagaimana? Jawab : Pembagian sesi, pertama biasa prolog, pengantar tentang tema, kedua masih itu antara penyiar dengan narasumber, dan ketiga udah ke empat mulai berintreksi dengan pendengar, dan kelima lebih ke kesimpulan karena waktunya mepet. Tanya : Bagimana dengan evaluasi Mutiara Pagi atau acara lainnya? Jawab : Evalusi kita lakukan, cuma memang terakhir evaluasi kita lakukan setelah seponsornya selesai, kan kemarin seponsornya telkomsel, tapi umumnya acar ini mendapat respon yang luar biasa, bukan hanya dari survey AC neilsen, pagi lumayan gitu, tapi juga ketika acara ini karena pernah sei ada wacana gimana kalau pagi-pagi itu acara lagu-lagu, tapi respon dari daerah juga banyak yang mau acara ini tetap jalan, sampai
kalau satu hari saja ga siaran, banyak yang nanyain, telepon, SMS, kenapa ga siaran, berdasarkan itu saja kita pasti akan mengakomodir keinginan dia. karena dari awal acara mutiara pagi memang masih menjadi unggulan. Tanya : Cara evaluasinya bagaimana, melaui rapat? Jawab : Rapat, dan juga tiap tiga bulan kami ada hasil survey dari Ac Neilsen, itu biasanya memberi perkembagan baru berapa banyak jumlah pendengar, dalam tiga bulan berturut-turut itu bisa dievaluasi tiap hari dari jam 5 sampai jam 6 orang tuh lagi ngapain, lagi di mobil denger apa, kompetitornya apa. Tanya : AC Neilsen itu apa? Jawab : Yaitu lembaga survey sendiri yang mengadakan survey terhadap media massa, di situ ada radio, koran, internet, TV, dan itu biasanya keluar tiga bulan sekali, kalau TV misalkan program tukul, besoknya rating udah bisa ketahuan, kalau radio ga, tiga bulan sekali. Tanya : Program Mutiara Pagi ada off airnya ? Jawab : Ga...., oya dulu tahun 2007 ada ulang tahun Trijaya ke 17, kita ngadain off air tapi ga jauh-jauh di sini, di Masjid, jadi kebetulan di ulang tahun Trijaya kita mulai dengan itu. Tanya : Bentuknya apa? Jawab : Sama seperti talk show biasa cuma di pindahkan dan ketemu langsung dengan pendengar, konsepnya beda benget ya...., dengan radio yang misalnya seminar ini, atau misalnya pindah sini, kita berpindah tempat dan melibatkan banyak orang beda di situ sie.
Interviewer
Interviewee
Husni Mubarok
Doddy
Lampiran 3
Nama
: Zainal abidin
Jabatan
: Narasumber
Lokasi
: Radio Trijaya
Waktu
: Jam 06.10
Hari/Tgl
: Senin, 22 Maret 2010
Tanya : Sejak kapan bapak menjadi narasumber Mutiara Pagi? Jawab : Kita mulai 2007 dari pertama acara, pas 1 Januari 2007. Tanya : Apakah benar acara hasil kerjasama Trijaya dengan Institut Kemandirian? Bisa bapak menceritakannya...! Jawab : Awalnya sie memang ini kerjasama antara Trijaya dengan Dompet Dhua’fa, waktu itu seluruh jejaring dari Dompet Dhu’afa diminta untuk mengisi acara di sini, cuma waktu itu bentuknya rekaman, jadi ga live langsung, kemudian karena rekaman tidak terlalu menarik, kemudian acaranya di stop, kemudian saya tawarkan bisa ga kalau kita buat live tiap hari full senin sampai minggu, akhirnya disetujui dan konsekuen kita hadir di sini live. Tanya : Tadi kan sempat stop, lama tidak pak? Jawab : Ya cuma seminggu atau dua minggu, kemudian kita tawarkan untuk lanjut dengan format baru. Tanya : Pada awalnya sebetulnya acara ini dakwah atau motivasi? Jawab : Ya, kita mencoba untuk menyelipkan nilai-nilai Islam dalam bahasa yang lebih universal, makanya acara ini memang dikemas minim ayat, minim hadis tapi mudah-mudahan nilainya, nilai-nilai Islam yang universal, bagi umat. Tanya : Apakah ada pergeseran, misalnya dari dakwah terus ke sini-sininya menjadi motivasi?
Jawab : Saya kira ini adalah cara dakwah kita kalau mau dikatakan dakwah, ini cara dakwah kita dengan hikmah, dengan nasihat-nasihat yang baik, sekalipun kita tidak menggunakan ayat, tapi kita gunakan bahasa-bahasa yang umum, bahasa-bahasa yang bisa didengar bisa ditangani oleh orang muslim tapi juga non muslim, saya kira teman-teman pendengar Mutiara Pagi sangat beragam, tidak hanya dari kalangan muslim, tapi juga dari non muslim banyak juga yang mendengarkan. Tanya : Narasumbernya kan dari Institut Kemandirian, apa itu pak Institut Kemandirian? Jawab : Institut Kemandirian adalah jejaring di bawah Dompet Dhu’afa, yang berhikmat untuk membebaskan Indonesia dari pengangguran. Jadi karena tingkat pengangguran
yang cukup tinggi di Indonesia yang
sampai sekarang belum terselesaikan kita terpanggil untuk melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi jumlah pengangguran, jadi kita melatih pengangguran GRATIS dengan beberapa keterampilan, dengan harapan dengan keterampilan itu, para siswa yang menjadi alumni sudah itu tidak lagi bergantung, menjadi benalu pada orang tua pada lingkungan dan sebagainya. Tanya : Yang menjadi narasumber di Trijaya ini berapa orang? Jawab : Setiap hari ada satu orang jadi ada enam, jadi hari selasa saya bergantian dengan pak Supardi. Tanya : Menurut bapak, dakwah melalui radio apakah masih efektif atau tidak? Jawab : Data kami kami menyebut bahwa Trijaya itu, siarannya siaran nasional ya.., saya kira pendengarnya di seluruh tanah air, di lima puluh jaringan radio Trijaya di seluruh Indonesia dari berbagai suku, dari berbagai agama, dan saya kira mudah-mudahan efektif untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik, kita dulu awalnya SMS cuma empat, lima sekarang Alhamdululillah dan di atas lima puluh. Tanya : Bagaimana persiapan materi dalam acara ini? Jawab : Biasanya sie karena ini adalah ilmu yang setiap hari kita geluti ya..., jadi juga tidak banyak persiapan khusus, paling kita lakukan paling menuliskan script kalau memang memungkinkan, menulis script yang
hanya untuk durasi dua atau tiga menit, setelah itu acaranya lancar, karena memang materinya telah kita kuasai.
Tanya : Bagaimana komunikasi dengan penyiar mengenai materi yang akan dibahas? Jawab : Ya biasa komunikasi kita karena memang sudah cukup lama berinteraksi jadi masing-masing udah saling mengerti, arahnya mau ke mana paling hanya break, perlu lima menit di awal arahnya mau ke mana, karena kemudian dibantu oleh teman-teman yang menelepon, SMS, jadi itu yang membuat acara ini lebih menarik. Tanya : Dari acara ini tujuan untuk pendengar apa yang diharapkan? Jawab : Kita berharap Indonesia makin termotivasi untuk melakukan perubahanperubahan, dengan kehidupan masing-masing manusianya, dengan harapan kita keluar dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan ini. Tanya : Selama menjadi narasumber di sini apa yang diraskan? Jawab : Sebaik-baik manusia adalah orang yang mempunyai manfaat bagi orang lain, dan itu alhamdulillah sudah kita dapatkan, dan tiap hari kalau kita berceramah misalnya hanya mengajar dalam sebuah seminar atau dalam kelas, yang dengarkan cuma paling banyak ya.... hanya 200 atau 300 orang, tapi bicara di radio kita bicara bukan ribuan, bisa jadi jutaan, meskipun saya belum dapat survenya kira-kira berapa sie jumlah realnya pendengar mutiara pagi, tapi saya kira di Trijaya mutiara pagi menjadi icon yang ditunggu pendengarnya. Tanya : Mutiara pagi paling besar peringkatnya, harapan bapak apa selanjutnya? Jawab : Kita berharap memang perubahan dimulai dari sini, kita hanya mampu bicara tapi aktivitas keseharian kita mudah-mudahan mendukung apa yang kita inginkan, jadi kita tidak hanya disini, tapi melakukan sesuatu di institut kemandirian, dan saya kira ini sebuah proses yang integrate artinya tidak masing-masing berdiri sendiri, tapi merupakan gerak dari sebuah kesatuan yang mudah-mudahan akan menghasilkan senergi yang bisa jadi punya hasil yang lebih tinggi, yang lebih baik dibandingkan
dengan orang yang hanya sekedar berbicara tanpa melakukan sesuatu tau hanya melawan sesuatu tanpa bicara, ini memang kita mencoba disini banyak bicara, banyak kerja. Tanya : Apa suka dukanya? Jawab : Kalo dukanya ga lah ya....terlalu mendramatisir sebuah duka, tapi awalawalnya mungkin tidak menyenangkan, karena jam empat harus keluar dari rumah, live, cuma ini adalah sebuah proses yang menyenangkan untuk memberi manfaat lebih banyak bagi banyak orang, itu adalah proses, yang saya pikir itu adalah proses yang membuat kita puas, ada kepuasan tersendiri, ya.... bisa jadi karena ini juga kita bisa bersilaturahmi di panggil keluar daerah, bertemu dengan tema-teman yang
menyatakan fansnya kita, padahal kita ga mau menjadi orang
populer.
Pewawancara
Narasumber
Husni Mubarok
Zainal Abidin
Lampiran 4
Nama
: Alina Mahamel
Jabatan
: Penyiar
Hari/Tgl
: 12 Maret 2010
Lokasi
: Radio Trijaya
Waktu
: Jam 09.20
Tanya : Kalau menjadi penyiar Mutiara Pagi? Jawab : Kalau penyiar Mutiara Pagi itu regulernya kalau ga salah seinget saya itu dari bulan Mei 2008, tapi itu belum benar-benar reguler, setiap hari gitu kan, sempat dituker jadwalnya bulan, sekitar pertengahan 2008, itu sempet diganti dengan penyiar lain, cuman akhirnya karena acranya jadi tidak konsisten, mulainya jadi lebih mundur, ga tepat lagi jam lima, akhirnya dikembalikan lagi ke saya biar tetap konsisiten, akhirnya kirakira bulan Juli atau Agustus, Juli kalau ga salah, juli 2009 dikembalikan ke saya sampai sekarang. Tanya : Bagaimana pandangan Mba mengenai acara Mutiara Pagi? Jawab : Kalau dari segi konten sie, jujur aja dari setiap topik yang disampaiin pembicara itu seperti ngasih tendangan bagi diri saya sendiri, seperti itu nendang saya sendiri, nyindir saya sendiri, itu kan, dan saya merasa itu manfaatnya banyak banget, ga cuma ngasih pembelajaran buat saya, tapi professional muda juga saya yakin, ternyata topik yang disampaiin sama pembicara itu, itu adalah masalah saya ya.., itu probelm saya, dan saya juga perlu solusinya, ternyata permasalahan saya dan permasalahan pendengar itu umumnya sama, gitu kan..hampir sama, ya cukup inspiratif, dan satu lagi itu membuat saya jadi terbiasa bangun pagi, itu yang paling penting.
Tanya : Mba tahu tidak sejarah awalnya Mutiara Pagi? Jawab : Kalau sejarah awalnya sie, yang setau saya ya, karena pas saya masuk acara ini telah berjalan setahun kalau ga salah, dari 2006 atau 2007 kalau ga salah, kalau sejarah awalnya sie dulu Trijaya butuh program pagi, yang semacam enlited program ya, program pencerahan gitu, terus saat itu stasiun manager Trijaya, namaya Trias Anggoro, mungkin mas Zay udah cerita, menghubungi Mas Zay dan mengisi acara ini, dan memang udah ada beberapa penyiar yang menangani acara ini, mulai Aldia Norman, kemudian Ivan Ardian, Lia Kristi, cuma alhamdulillah setahun dua tahun ini semenjak saya pegang ko semakin banyak responnya gitu ya..., ya ini mungkin faktornya memang oh akhinya karena orang udah terbiasa untuk dengerin acara pagi ini, atau karena faktor saya, oh ga mungkin gitu, geer banget, he he, atau karena materi-materi semakin menarik, ya ada banyak faktorlah, tapi yang semua faktor-faktor itu juga melibatkan dari pembicaranya, saya pikir itu yang penting, materinya juga semakin menarik, semakin yang menyentuh apa sie yang dibutuhkan para professional muda, para pendengar dan juga faktor dari gimana kita mengolah program itu biar jadi menarik, enak untuk didengar. Tanya : Tadikan sebelumnya ada pergantian penyiar, bagaimana caranya? Jawab : Kalau untuk penggantian penyiar, sepenuhnya jadi tanggung jawab Doddy sebagai program director Trijaya, dan juga Mas Oland sebagai stasiun manager, jadi itu bisa dikonfirmasi kenapa mereka memilih saya, memilih Aldi, Lia, Ivan, pasti udah ada pertimbangan sendiri itu, tapi curiga nya sie milih saya karena saya yang bisa bagun pagi, yang lain ga, tapi whatever lah, apapun alasanya itu, saya sie mikir dari pada kita negatif thinking ya cuma gw yang bisa bangun pagi atau apa gitu, ya ini bagi saya pelajaran yang besar banget. Sempet sie kadang-kadang ga mood, kesel, marah gitu ya, cape, tiap hari pula, tapi ya..., semakin dinikmati ternyata enjoy, ternyata enak, kadang ada pembicara yang bikin sebel gitu ya..., tapi ya sudah lah, ini bagian dari pekerjaan saya,
dan saya harus professional dan saya sendiri yang mendapatkan manfaatnya, dari acara ini, itu aja. Tanya :Kalau minggu suka ada penyiar lain? Jawab :Ya untuk weekend itu beda, karena memang untuk weekend beda, karena saya juga butuh liburkan ya he he, tapi sekarang cuma minggu aja, jadi sekarang kembali sabtu nya ke saya lagi, karena gini, untuk weekend ada beberapa pendengar yang langsung berinteraksi dengan saya, mereka komplain, ko kalau Mba Alina sama yang lain bawain ko beda ya..., ga ngerti saya dari segi apanya beda, tapi mereka komplain tentang penyebutan, tentang baca SMS, tentang cara bawain, atau gimana, tapi whatever itu kan penilaian pendengar, dan di sini kebijakan dari programing di sini dikasih kepenyiar lain dan saya pun merasa ya, cukuplah maksud saya menemani seminggu itu enam kali, sehari saya ingin menikmati libur, biar yang lain juga bisa lah, gitu.... Tanya : Selain sebagai penyiar, keterlibatan mba sebagai apa? Jawab : Saya, otomatis sekligus sebagai produsernya ya...,he he, meskipun produser aslinya langsung ke progam director koordinasi apapun langsung ke program director, cuma karena otomatis cuma ada saya dan operator di studio, jadinya ya saya penyiar, saya produser, saya ya semuanya, karena ya tentang tema ya dari narasumber yang menyiapkan, jadi kewajiban saya ya menggali informasi dan menentukan sms apa yang saya baca, bagimana saya kapan menerima telepon, kapan harus break, itu semuakan wewenang dari produser ya..., jadi ya sekaligus announcer sekaligus produser. Tanya : Operatornya? Jawab :Ya operator Trijaya, karena kan Trijaya sistemnya gate keeper ga bisa langsung menerima telepon, ada ya filternya. Tanya : Disini operatornya siapa aja? Tanya : Ganti-ganti, operator Trijaya ada tiga, ada yang namanya Murhali Umar, Agus Musa sama, Muhammad Hamdan. Tanya : Narasumbernya siapa saja?
Jawab : Narasumbernya kan ada Mas Zainal Abidin, terus ada Mas Supardilee, Mba Nikmah Nursyam, sama Ustad Boby dan Mas Hasan. Tanya : Untuk pembagian jadwalnya siapa yang mengatur? Jawab : Oo itu sudah otomatis ya, jadi koordinasi antara Institut Kemandiriian sudah berlangsung sejak dulu, dulu itu ada pembicara namanya, saya lupa, kemudian mengundurkan diri, dan akhirnya digantikan bergantian antara Mas Zay dan Supardi Lee, cuma itu kebijaksannya di Institut Kemandiriian yang mengatur siapa di hari apa, jam berapa, semuanya dari Institut Kemandirian, kecuali hari jumat dari Dompet Dhu’afa, Institut Kemandirian dari dibawah Dompet Dhuafa, tema dari narasumber yang menyiapkan. Tanya : Persiapan membahas tema, berapa lama? Jawab : Saat itu juga he he, memang acara ini adalah acara yang penuh dengan improvisasi, penuh dengan apa ya...., ya harus berpikir cepat aja, ketika narasumber memberi tema, o mungkin saya bingung ya nyambunginnya, entar ke mana, tapi yaudah mengalir saja, makanya itu tadi saya merasa topik yang dibawain itu, adalah topik ada hubungannya dengan saya, ketika bertanya pun saya mewakili diri saya sendiri untuk bertanya. Tanya : Peran mba sebagai penyiar di sini apa saja? Jawab : Kalau saya buka acara yang pasti, kalau fungsi-fungsi penyiar itu, host ya namanya dalam membawa acara, mengantarkan acara pasti, menggali tema yang pasti, ga mungkin kita cuma buka, baca SMS, terus tutup, kan diskusinya ga akan hidup, kalau disini host juga sebagai moderator, yang menggali informasi, menciptakan diskusi dan fungsi saya kalau misalnya topiknya terlalu berat nih, sms nya sedikit, dan SMS nya ga nyambung dengan apa yang di bahas gitu, nah fungsi saya memancing, memancing pendengar dengan pertanyaan mengarah pendengar supaya tertuju ke sana, bukan cuma membuka menutup acara, tapi menciptakan diskusi, mengalirkan informasi. Tanya :Bagaimana dengan format acaranya mba? Yawab : Kalau format acaranya cair, cair banget, karena siapa sie yang pingin dengerin yang berat di pagi-pagi, coba kita bayangin kita bangun tidur
masih ngantuk tiba-tiba kita membahas sesuatu yang berat, jelimet, bahas negara ini gitu kan, itu ada porsinya masing-masing lah, oke lah ada yang disampein pagi-pagi, cuma di jam-jam seperti itu saya pikir, orang sambil mereka mandi mungkin, sambil mereka olah raga, sambil mereka di jalan, butuh sesuatu yang ringan tapi mencerahkan, ringan tapi kena, ringan tapi masuk, tapi inspiratif, nah saya pikir dari obrolan kayak gitu, hal-hal itu diciptain. Jadi gimana dari obrolan itu saya ga yang terlalu, ini gimana menurut mas, tapi ini gimana mas, menurut Mas Zay gimana, jadi itu dengan bahasa yang lebih cair, dengan bahasa yang lebih komunikatif, sifatnya iya talk show, karenakan ada narasumber, ada host, jadi talk show. Tanya : Terbagi menjadi berpa sesi mba? Jawab : Itu ada empat break dan lima sesi, dan itu ada satu lagu yang saya puter sebagai break, biar apa ya, biar lebih santai aja, formatnya lebih santai lebih relak, kalau full, satu jam full gada lagu, dulu itu pernah satu jam gada lagu, kesannya itu menoton, gada semangat, dan makanya dengan adanya lagu itu, saya bisa nyambungin lagu dengan tema, ngambungin lagu dengan suasana pagi kayak apa, suasana hati saya juga gimana, adauh saya masih ngantuk nih, tapi kalau dengerin lagu ini jadi enak ya..., gitu. Tanya : Untuk pembagian sesinya bagaimana? Jawab : Ngalir aja, tapi yang pasti pertama pengantar dulu ya, kenapa kita ngomongin topik ini, yang kedua mulai kita gali detail-detailnya, rincianya, bahasannya dan yang terakhir closing, biasalah ngalir aja.... Tanya : Bagimana berinteraksi dengan pendengar melalui SMS ? Jawab : Iya saya pilih, ga mungkin saya bacaan semua, karena paling banyak SMS itu Mas Zay ya.. harus saya akui, jujur ya, karena Mas Zay itu paling menarik kalau dari segi tema, dari segi tema yang tidak biasa, jadi kalau didengernya itu nih orang nyebelin banget si, kan dia orang nya nyebelin gitukan, kan orangnya itu apa ya..., pokonya ga nyenengin lah sebenernya gitukan, dari topikya itu kadang-kadang ini orang sombong banget sie, tapi justru dari sosok yang kayak dia itu akan muncul
bahasan, tema-tema yang menarik yang memancing orang untuk bertanya, kayak gitu, jujur itu yang paling menarik, itu bisa sampai lima puluh, kalau menarik bisa sampai enam puluh SMS nya, dan ga mungkin kita baca semua 60 SMS dalam waktu satu jam, kadang-kadang ada saya nanya, ada saya milih SMS, dan lain sebagainya, jadi saya pilih aja mana yang relevan, dan paling tidak itu mewakili dari apa yang ditanyain professional muda yang lain, kadang-kadang saya gabung dari satu SMS dengan SMS yang lain, kadang saya pilih berdasarkan sebaran kotanya, kan kita tersebar di 17 kota ya, dan kadang lebih kalau didengerin lewat indovision chanel 500, diseluruh indonesiapun bisa, makanya saya mesti pilih, mana sms yang mewakili, mana sms yang udah ditanya, ga usah ditanya lagi. Tanya : Bagiman dengan kualitas narasumbernya bagaimana? Jawab : Sejauh ini ya, kalau saya rate, kalau boleh nilai gitu ya..., yang paling tinggi si Mas Zay ya, harus kita..., yang menilai pendengar ya.., kalau saya sebagai host nya, harus menilai di kasih A, B, C, gitu ya, kalau untuk rate A saya kasih untu Mas Zay, karena bahasannya menarik, cara dia menyampaikan itu yang sepontan, apa adanya, dan lebih gamblang gitu ya, lebih apa adanya aja itu yang lebih penting, kalau Mas Supardi saya kasi A, tapi A minus ya, kadang dia masih suka terbawa mood nya, kadang masih atau pemikiran-pemikiran yang detil, yang masih serius, masih agak meskipun dia jayusnya, bercandanya itu oke.., dibandingkan Mas Zay kan, dia itu spontan apa adanya, tapi lucu, kalau mas Supardi itu jayus, jayus itu apa ya....., garing, dia apa adanya juga, cuma mungkin orang-orang tertentu yang paham dengan bahasanya dia. Tanya : Persiapan melalui telepon, persiapannya bagaimana? Jawab : Ya biasa aja, mereka kita undang telepon, tar mereka telepon, tar kan ada gate keeper yang filter diterima atau ngga, karena kita juga radio, kita juga butuh segmen pendengar ya....., kita pingin segmen kita professional muda, makanya kita pingin yang dengerin ini juga professional muda, waktu itu pernah saya di komplain, gara-gara waktu itu ada seorang tunanetra yang nelepon ke sini, dan manajemen protes,
Alina tunanetra itu bukan professional muda, oke bukan kita ga peduli dengan masalah mereka, tapi untuk kemasan di udara, tolong dibentuk imeg tetapi professional muda, jadi kadang-kadang saya pesan sama operator, kalau mereka medok, atau segmennya kira-kira ga professional muda, demi imeg trijaya mohon dipilih tapi ini bukan berarti kita ga konsen denga masalah mereka, soalnya misalkan “saya itu cuma lulusan SD, saya itu pinginnya maju ya mas” ya kita peduli sama mereka, ya cuman buat jualan itu ga bagus, mau ga mau ini industri, dan kita harus patuh sama hukum industri, oke ini image kita, ini segmen kita, nah kita konsennya di situ, bukannya so lo, ga level, bukannya masalah ga level, bukannya masalah so, ga peduli, tapi ini memang jualan,ini industri yang menghidupi sekian banyak orang. Tanya : Untuk narasumber ada yang lewat telepon, terus persiapannya bagaiman? Jawab : Paling lima menit sebelumnya, ya itu tadi semuanya berjalan dengan spontan, apa adanya aja..., dan ini yang kadang saya sesalin, kalau mereka diluar, harus bepergian itu wajar ya, makanya saya minta selalu minta sama mereka itu untuk bisa hadir, soalnya mereka seorang motivator, ketika seorang motivator tidak bersemangat dengan dirinya sendiri, buat apa dia jadi motivator, ketika dia yang selalu dirumah, via by phone, senebernya menurut saya belum pantes disebut seorang motivator, gimana bisa mereka menyemangati orang, ketika mereka pun...., males-malesan, atau apa, cuma harus dimaklumi atau ada halangan, kondisinya tidak memungkinkan, sakit, ada maslah atau apa oke. Pernah ada komplain sama mba nik, soalnya beliau itu jarang sekali hadir, karena memang saya memahami dia perempuan, jauh, dan akhirakhir ini suaminya sedang sakit, jadi eee, ya kita perlu memaklumi, karena beberapa pendengar itu komplai, ko mba nik itu sepertinya ga perenah keluar rumah ya..., selalu di rumah by phone, dan suaranya kan pelan, makanya saya minta sama Mba Niek, Mba Nik tolong ya suaranya agak dikencengin, karena memang kan kualitas suara di studio sama ditelepon kan berbeda ya..., nah sebisa mungkin saya minta dalam
seminggu itu harus ada yang live lah, ya sejauh ini perlu dengan permakluman lah, yang namanya proses ya... Tanya : Kemudian dengan evalusinya bagaimana? Jawab : Kalau proses evaluasi kita ada di meeting bulanan, biasanya reguler dibagian program kita suka ada meeting bulanan, setiap bulan sekali, satu kali dalam sebulan, kita evaluasi setiap program, rate mutiara pagi bagus... Pernah ada cerita, stasiun manager kita Oland, dia ke bengkel ke daerah Jakarta utara, terus ketika ditanyakan Mas Oland dari mana, dari Trijaya, oya Alina ya yang Mutiara Pagi itu ya, dan Mas Oland kaget, oke ini seorang Cina, yang mungkin bukan muslim gitu ya, tapi dia mendengarkan Mutiara Pagi, nah misi kita berhasil untuk sementara, kita juga ga boleh buru bangga dengan pencapaian itu aj, oya saya seneng dengerin Mutiara Pagi, artinya, memang sasaran kita bukan umat muslim saja, tapi kita pinginnya umum, tapi bagimana caranya membuat mereka itu digiring untuk masuk ke dalam pemikirann Islam, jadi motivasi yang belakangnya ada misi agamanya, bukan misi agama di depan, kalau ustadz kan misi agama di depan, belakang baru yang lainlainnya, kalau ini motivasi di depan, inspirasi di depan, dasar agamanya itu di belakang, jadi halus masuknya itu lebih enak, dan orang tuh masuk kekalangan non muslim itu lebih enak, bahkan ada kalau ga salah seorang direktur atau level manager di salah satu perusahaan dan ini saya pikir bukan muslim ya.., karena dari namanya dan ininya dia, dan o saya dengerin Mutiara Pagi lo setiap hari di jalan, o oke, berarti orang bener ya, seneng ya dengerin ini sambil dijalan, dan dengan banyaknya testimoni ini, oya saya ga boleh asal-asalan lagi nih, saya pikir ah siapa yang dengerin pagi gitu lo, ternyata banyak lo yang dengerin, nah setelah dapat yang kayak gitu, akhirnya ayolah makin lama makin serius, makin dibenerin. Kadang-kadang kalau misalnya ini masalah dengan waktu ya kan kita tergantung sama subuh ya..., makanya sya kasih toleransi sampai 5 menit lah, kadang kalau udah 10 menit, kadang kita jadi ga konsisten, ya itu proses lah sampai sekaran masih berjalan.
Tanya : Suka dan dukanya gimana? Jawab : Suka sie, kebayakan suka ya, tapi ya itu tadi, aduh bangun pagi terus, cuma perasaan kayak gitu itu cuma sampai di kosan aja, kebetulan saya masih kos ya..., cuma sampai di sini, saya dapat yang baru, dapat sesuatu yang o ini saya banget, ga boleh kayak gini, kadang saya ini di sindir sama teman saya misalnya saya steres gitukan, misalnya saya ko rasanya kayak putus asa, kaya apa, masa host Mutiara Pagi kayak gitu, ga boleh dong tiap hari ngasih inspirasi buat orang, ngasih semangat, masa ko host ya loyo, ga semangat, kadang-kadang saya jadi malu sama diri sendiri, jadi ketika saya ga semangat, ketika saya stres, saya pusing apa segala macem, ya makanya seperti saya bilang itu seperti mengingatkan saya, ini lo ada tanggung jawab yang harus saya pegang, ya meskipun itu lebay kesannya berlebihan, tapi galah kalau melihatnya dari kacamata positif itu proses orang, setiap orang untuk belajar kan dari bayak hal, dan saya diingetin lewat acara ini, o ga boleh, lo kan host Mutiara Pagi, padahal berusha untuk seperti itu. Tanya : Apa harapan aba? Jawab : Kalau harapan saya si, ya itu tadi, misi visi kita, kita ingin pagi-pagi itu ada acara yang bisa bermanfaat, ga sekadar cuma musik, orang bosen ko dengerin musik to, orang butuh yang mencerahkan di pagi hari, dan misi kita itu menjadi teman bagi professional muda, tapi teman itu bukan cuma yang menemani, tapi bisa memberikan manfaatnya lewat apa, lewat sesuatu yang mengugah, enlited, mencerahkan, kasih inspirasi, membuat orang itu bangun, membuat orang itu sadar, ya itu tujuan kita,
Interviewer
Interviewee
Husni Mubarok
Alina Mahamel
Lampiran 5
Nama
: Oland Fatah
Jabatan
: Station Manager network
Hari/tgl.
: Selasa, 20 April 2010
Tempat
: Radio Trijaya
Tanya : Bagaimana sejarah Trijaya? Jawab : Trijaya dulu tahun 90 di Kebon Jeruk, segmennya sama professional muda, pindah dari Kebon Jeruk itu karena perpindahan kepemilikan juga dari pemilik lama, yang tadinya MNC itu minoritas jadi sekarang mayoritas, biar koordinasinya lebih mudah ya… disediakanlah kantor di sini Jakarta Pusat. Pindah tahun 2005. Tanya : Apa visi dan misinya Trijaya? Jawab : Visi Trijaya kita itu kepingin menjadi radio, apa…, radio yang memberikan inspirasi, sama informasi untuk pendengarnya, ya….. Misinya, ya kalau misinya tentunya kita lakukan itu dengan berbagai program, e… seperti memiliki pasokan news, yang mumpuni untuk melayani kebutuhan informasi, kemudian melakukan langganan ke berbagai sumber berita, e kemudian mengembangkan akses ke sumbersumber berita, pejabat publik, tokoh bisnis dan lain sebagianya. Terus kemudian lagi itu membuat, warna siaran yang cocok untuk audiennya. Sasarannya professional muda umurnya 25-40 tahun. Kalau dari kalangan pendidikan mereka S1, S2 yang kita bidik, sosial ekonomi statusnya AB. Tanya : Sajian programnya seperti apa? Jawab : Karena memang visi kita ingin memberikan inspirasi, sama informasi, jadi program-program yang sifatnya berita, topik terkini, itu paling
banyak ya…., kemudian program-program sifatnya yang memberikan motivasi, dan inspirasi, kayak sore ini ada acara inspirasi bisnis, itu juga banyak.
Tanya : Format yang paling banyak dilakukan apa? Jawab : Kita memang paling banyak talk show, sama musik dan informasi, gitu… Tanya : Bagaimana sejarah awalnya Mutiara Pagi? Jawab : Saya lupa persisnya, kalau ga salah 2006, bekerjasama dengan Institut Kemandirian, intinnya gini, banyak radio lain yang memberikan sifatnya kerohanian ya…, di pagi hari, sehingga yang mendengarkan acara-acara itu hanya yang beragama tertentu, ya kalau rohaninya Islam, yang mendengarkan hanya moslem doang, yang lainnya tidak mendengarkan itu. Bahwa memang bagi professional muda itu ada kebutuhan sesuatu, bekal sebelum dia memulai program sepanjang hari, itu memang ada, ya Trijaya mencoba memikirkan apa yang akan kita berikan, kalau acara kerohanian lagi kita akan menyasar kelompok tertentu saja,
jadi
disepakati kita butuh yang sifatnya umum, lebih motivasi di pagi hari. Muncullah ide untuk membuat program itu, dan kebetulan temen-temen dari Institut Kemandirian itu butuh media untuk lebih mensosialisasikan seperti apa lembaga ini, jadi terbentuklan Mutiara Pagi The Power of Life. Tanya : Awalnya bagaimana bisa ketemu dengan Institut Kemandirian? Jawab : Di Trijaya butuh itu, kebetulan ada tawaran dari Institut Kemandirian, jadi kebetulan aja kita bertemu di sesuatu yang pas. Tanya : Bagaimana perencanaan dalam membuat sebuah program baru? Jawab : Kita membuat program baru, yang pertama kita adalah yang dilakukan Trijaya, trijaya itu selalu mempelajari kebutuhan dari audiennya, jadi ketika melihat oh sekarang itu audien butuh, atau ada trend orang dari bekerja diperusahaan menjadi entreupheurner, yang jadi pengusaha walaupun kecil-kecilan, mungkin mereka butuh sesuatu yang memberi inspirasi, nah dari situ, kita melihat mencoba apa sie kira-kira yang menjadi pertanyaan orang ketika memulai sebuah bisnis, kalau dia tanpa
modal gimana, dan seterusnya, artinya kita mencoba memulai kebutuhan itu dulu, kemudian menuangkannya ke dalam sebuah bentuk program, untuk didiskusikan secara internal dulu, jadi di internal dibahas, kira-kira program seperti ini tanggapannya apa dari audiens, ga hanya melibatkan teman-teman diprogram, tapi temen di news, di sales, marketing comunication juga terlibat, semuanya terlibat. Misalkan o oke ini jalan baru kita cari parthner. Tanya : Informasinya dari mana mendapatkannya? Jawab : Nah kalau informasi itu kita berlanggana, kita berlanggan seperti kantor berita, ANTARA kita berlangganan, dulu juga Trijaya berlanggana royeter, tapi memang karena teknologi sekarang itu internet gampang sekali diakses dimana-mana dan informasi kayaknya di dunia ini gratis dan muncul setiap saat, maka kita tidak berlangganan royeter lagi, kita hanya punya ANTARA. Antara sudah menyajikan informasi dari luar dari dalam, dan informasi lainnya dari partner, kita punya partner seperi oke zone, seputar indonesia, sama informasi yang kita cari langsung, dengan tenaga reporter yang kita punya dan koresponden yang kita punya. Tanya : Bagaimana Proses evaluasi? Jawab : Evaluasi jadi kita ada meeting, evaluasi program itu setiap hari senin, apa yang kita lakukan kita evaluasi, kekurangan dimana, ada yang salah dengan cara menyajikan, ada yang salah dengan lagu, ada yang salah dengan semua hal yang ada kaitannya dengan siaran, kita bahas di situ, dalam meeting mingguan program. Kemudian dari sisi news, news ada juga punya meeting mingguan setiap hari jum’at, mereka membahas liputan mereka sepanjang minggu itu apa sie yang menjadi fokus perhatian temen-temen news, wartawan, o kasus Susno Duadji, kasus ini, kasus ini, nah minggu depan kita mau ngapain lagin jadi seperti itu. Tanya : Evaluasi programnya semua atau satu-satu? Jawab : Semua secara menyeluruh, karena kan yang ikut meeting evalusi di situ produser semua, cuma kita ga lantas menyoroti satu program di bedah habis gitu, cuma mungkin hal-hal utama yang muncul, karena ada reaksi,
iklan, masyarakat, reaksi sms, terhadap sebuah program, nah ini yang kita bahas, jadi langsung ke inti permasalahanya. Tanya : Yang menentukan penyiar siapa? Jawab : Di Trijaya itu semua penyiar dituntut untuk bisa membawakan semua program, jadi ya mudah saja buat Trijaya menunjuk si A, si B, si C, si D, gitu tidak ada kriteria yang husus, semuanya umum, karena smuanya bisa, kecuali untuk diskusi di pagi hari ya…, karena memang penyiar kita itu menguasai, mengikuti, atau mendalami berita itu tidak sehebat temen-temen reporter, dari media-media lain, maka kita pake dari penyiar Trijaya ada partner, biasanya dari media lain, seperti RCTI, TPI, atau GLOBAL TV, itu temen-temen redaksi di sana yang memang kerjaanya setiap hari, beurusan dengan berita.
Tanya : Yang menentukan siapa? Jawab : Itu wewenang program director.
Intweviewer
Interviewee
Husni Mubarok
Oland Fatah
Lampiran 6
Ruang Studio Trijaya Siaran Mutiara Pagi The Power of Life Siaran Mba Alina Mahamel dan Mas Zay
Siaran Mba Alina Mahamel (kanan) dan Mba Niek
Lampiran 7
Program off air Radio Trijaya
MORE THAN JUST MUSIC