ANALISIS WACANA KELUARGA SAKINAH PADA MATERI SIARAN PROGRAM KAJIAN PAGI DI RADIO FAJRI 99.3 FM BOGOR
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Saddam Zaenuddin NIM: 109051000169
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M
ABSTRAK Nama Judul
: Saddam Zaenuddin : Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program
Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor
Keluarga sakinah adalah keluarga yang bahagia. Keluarga sakinah satu ungkapan untuk menyebut sebuah keluarga yang fungsional dalam mengantar pasangan pada cita-cita dan tujuan membangun keluarga. Tidak ada rumah tangga yang tanpa konflik dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang tanpa problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan suami-istri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang menerjang keluarganya. Melihat pentingnya keluarga sakinah, banyak sekali media yang tersedia dari media cetak maupun elektronik. Salah satu yang menyediakan edukasi mengenai kajian keluarga sakinah adalah radio. Radio merupakan media elektronik untuk penghubung massa serta menyatukan komunikasi antar keluarga. Salah satu radio yang berkembang adalah radio Fajri 99.3 FM Bogor. Radio Fajri itu sendiri, memiliki program kajian keluarga sakinah yang bertujuan untuk membina keluarga sakinah serta memberikan edukasi mengenai problematika keluarga bagaimana cara mengatasinya. Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan : Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut teks, kognisi sosial dan konteks sosial? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mencari jawaban tentang bagaimana wacana keluarga sakinah dalam program Kajian Pagi di radio Fajri 99.3 FM Bogor. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi kualitatif, yaitu memaparkan dan menggambarkan masalah kemudian menganalisisnya dengan konsep dan teori yang berkaitan. Penelitian ini difokuskan pada wacana Keluarga Sakinah edisi 10 dan 17 Mei 2013 pada program Kajian Pagi. Melalui kerangka konseptual (landasan teoritis), penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Analisis Van Dijk terbagi tiga bagian teks, kognisi sosial, konteks sosial dalam hal ini adalah struktur wacana yang disampaikan narasumber Ustadz Arifin dalam membahas kajian keluarga sakinah, struktur wacana dalam penelitian ini adalah teks, struktur makro berisikan permulaan yang salah, tidak memahami hak dan kewajiban
suami istri, su’udzon (buruk sangka), masalah finansial (keuangan) keluarga, masalah seksualitas dan keturunan. Superstruktur, mempunyai skema atau alur pembahasan fenomena sehari-hari yang dikaitkan dengan values atau nilai yang ada. Struktur mikro mengedepankan kisah yang digambarkan dalam Al-Qur’an dan hadits, kaitannya dengan keluarga sakinah. Kognisi sosial, dalam hal ini mengenai fenomena yang digambarkan oleh narasumber, berkaitan langsung dengan implementasi keluarga sakinah dalam kehidupan masyarakat, konteks sosial yakni substansi keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan Rahmat dan Kasih-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Puji serta syukur peneliti panjatkan untuk petunjuk serta Ridha-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 FM Bogor” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir peneliti sebagai persyaratan dalam menyelesaikan program studi di jenjang Strata Satu (S1) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari benar bahwa begitu banyak dukungan dan perhatian yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak sehingga segala kesulitan dan hambatan dalam menyusun skipsi ini akhirnya dapat dilalui. Ucapan terima kasih saja belum dirasakan cukup untuk membalas dukungan-dukungan tersebut. Namun bagaimana pun, peneliti mengiringkan terima kasih sedalam-dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama proses menyeselesaikan studi kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pudek I Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pudek II Bidang Administrasi Umum
ii
dan Keuangan, serta Drs. Studi Rizal LK, M.A selaku Pudek III Bidang Kemahasiswaan. 2. Drs. Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, M.A sebagai Sekretaris Jurusan KPI, dan Pak Fatoni yang telah membantu dalam memberikan informasi akademik dan penyusunan transkip nilai penulis. Ibu Siti Napsyiah, M.SW, sebagai Dosen Penasihat Akademik KPI E angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal skripsi ini. 3. Zakaria, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan nasehat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen, serta para staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Pihak Fajri 99.3 FM yang turut berperan dalam selesainya penelitian peneliti, khususnya kepada
Sekretaris Redaksi Ade Eris, Departemen
Penyiaran dan Periklanan Yusuf Supriadi dan Narasumber Ustadz Arifin. Terimakasih telah memberikan waktu berharganya. 6. Secara khusus dan terutama adalah yang peneliti selalu cintai, kedua orang tua, Ujang Sadi dan Yuyun Yulifah yang telah begitu banyak dan tanpa henti memberikan doa, dukungan dan pengorbanan kepada peneliti. 7. Kakak dan Adik peneliti, Evi Rahmawati dan Yeni Rahmania yang selalu menjadi inspirasi. 8. Dulur-dulur salembur barudak Mahasiswa Bogor (HIMABO), M. Saddam H (Nyamuk), Jajat Hidayat, Faisal Wibowo, Ilham Mabruri, Ozi, Arif Hidayat, Gunawan, Indra, Nur Aripin, dan dulur-dulur lainnya terima kasih atas
iii
kepercayaan dan kekeluargaan yang selama ini kita bangun dan kerja keras untuk membangun organisasi ini. 9. Teman-teman seperjuangan KPI E angkatan 2009, yang telah melalui sebuah masa penuh kenangan dengan peneliti selama menuntut pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya, Rulli Chandra, Kharisma Utama, Nurul Rizki Salam, Adharu Dhahiru, Saiful Mukminin, Firman dan yang lainnya. 10. Teman-teman anggota KKN REAKSI dan seluruh warga Cipelang, terima kasih atas kerja sama dan pengalamannya sebulan penuh disana. 11. Teman-teman redaksi TERAS KPI yang selalu memberikan informasi dan diskusi seputar kampus, Rulli Chandra, Bowo, Hernisya dan yang lainnya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti akan menerima segala kritik dan saran sehingga dapat menjadi acuan pembelajaran peneliti. Akhirnya, peneliti berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya dan pembaca pada umumnya.
Ciputat, 16 September 2013
Saddam Zaenuddin
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................
v
DAFTAR TABEL ......................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................
6
D. Tinjauan Pustaka .......................................................................
7
E. Metodologi Penelitian ...............................................................
8
F. Kerangka Konsep ......................................................................
13
G. Sistematika Penulisan................................................................
15
BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Wacana dan Teori Teun A.Van Dijk ..........................
17
1. Pengertian Analisis Wacana ..........................................
17
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ..............................
21
Keluarga Sakinah .....................................................................
26
1. Pengertian Keluarga ......................................................
26
2. Pengertian Sakinah ........................................................
28
3. Konsep Keluarga Sakinah .............................................
29
C. Program Radio ..........................................................................
32
1. Pengertian Program Radio ............................................
32
2. Jenis-jenis Program Radio .............................................
35
B.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO FAJRI 99.3 FM BOGOR
v
A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM .....................
39
B. Visi dan Misi Radio Fajri 99.3 FM ...........................................
41
C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM ........................
41
D. Program-program Radio Fajri FM Bogor .................................
43
E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi .......................................
47
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA A. Teks Pesan Keluarga sakinah Program Kajian Pagi…………………………....................................................
48
1. Struktur Makro ..............................................................
48
2. Superstruktur .................................................................
51
3. Struktur Mikro ...............................................................
59
B. Kognisi Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi……………… ....................................................................
74
C. Konteks Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi……………... .....................................................................
78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
84
1. Struktur Teks .................................................................
84
2. Kognisi Sosial ...............................................................
88
3. Konteks Sosial ...............................................................
89
B. Saran ..........................................................................................
90
1. Radio Fajri 99.3 Fm ......................................................
90
2. Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ........................
90
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
91
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Subjek Penelitian .........................................................................
10
Tabel 1.2 Unit Analisis ................................................................................
13
Tabel 1.3 Struktur Wacana Van Dijk ...........................................................
13
Tabel 2.1 Elemen Wacana Van Dijk ............................................................
23
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam membangun fondasi rumah tangga yang sakinah, mengikatnya dengan asas yang kuat dan sangat kokoh sehingga menggapai awan dan dan bintang-bintang. Jika bintang-bintang adalah perhiasan langit, maka rumah tangga adalah perhiasan sebuah masyarakat. Karena pada rumah tangga ada suatu keindahan, kebanggaan, pertumbuhan yang menyenangkan, kebersamaan, dan orang-orang tercinta sehingga Allah SWT mewariskan bumi beserta isinya. Dari keluargalah kenikmatan abadi yang bisa diperoleh manusia atau sebaliknya, dari keluarga juga penderitaan berkepanjangan yang tiada bertepi yang diujikan Allah kepadanya. Islam telah menentukan bangunan bagi sebuah rumah tangga ideal dengan dasar-dasar yang istimewa dan permanen sehingga tidak ada seorang ahli bangunan pun yang mampu menyamainya. Untuk itu, marilah kita lihat keistimewaan ketentuan hukum Islam bagi suami-istri demi terciptanya sebuah bangunan yang kokoh sehingga tidak terguncang oleh kerasnya kehidupan. Dengan berbekal dasar-dasar ini akan mudah bagi seorang Muslim untuk menghadapi kejadian apapun, bahkan kesulitan dan kesedihan yang melampaui batas.1 Untuk mengetahui keagungan syariat Islam tentang keluarga sakinah yang terbina atas pilar-pilar yang kokoh dan kuat, selayaknya kita melihat sistem 1
Abdul Hamid Kisyik, Keluarga Sakinah, (Bandung:Mizan Media Utama, 2000), h. 20.
1
munakahat yang dibelakukan pada zaman jahiliyah yang sudah diberantas oleh Islam sampai ke akar-akarnya. Karena sistem yang mereka pergunakan dahulu cenderung membatasi keturunan agar berjumlah sedikit dan menjadikan wanita hanya sebagai tempat bersenang-senang dan pemuas nafsu belaka. Dengan
berumah
tangga
akan
terwujudlah
kerjasama
yang
bertanggungjawab serta dilandasi dengan kasih sayang dan juga untuk menutup sebagian dosa perbuatan maksiat. Disamping itu rumah tangga juga merupakan unit atau kelompok terkecil dari masyarakat, dari sinilah berawalnya perkembangan Bangsa dan Negara selanjutnya. karenanya masalah perkawinan haruslah mendapat perhatian dan pembinaan yang utama, supaya kelak akan dapat melahirkan anak-anak atau generasi yang baik sebagai penerus perjuangan Bangsa dan Negara di masa mendatang yaitu : Membangun manusia Indonesia seutuhnya. Apabila setiap rumah tangga mampu membina anggota keluarganya dengan baik, maka terwujudlah masyarakat yang baik dan begitu pulalah sebaliknya.2 Dalam pandangan Islam, selain memiliki fungsi sosial, keluarga juga memiliki fungsi politis dan strategis. Secara sosial, keluarga adalah ikatan terkuat yang berfungsi sebagai pranata awal pendidikan primer, dengan ayah dan ibu sebagai sumber pengajaran pertamanya, sekaligus tempat membangun dan mengembangkan interaksi harmonis untuk meraih ketenangan dan ketentraman hidup satu sama lain. Secara politis dan strategis, keluarga berfungsi sebagai tempat yang paling ideal untuk mencetak generasi unggulan, yakni generasi bertakwa, cerdas dan siap memimpin umat membangun peradaban ideal di masa 2
Sidi Nazar Bakri. Kunci Keutuhan Rumah Tangga, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993)
h.2.
2
depan, sebagaimana telah terbukti berhasil membangun peradaban ideal umat Islam dimasa lalu hingga umat islam muncul sebagai khoyru ummah.3 Sesungguhnya penghayatan yang benar terhadap hikmah pernikahan ini mendorong kita untuk berpikir lebih jauh, untuk memperoleh kesucian jiwa, ketentraman batin, dan keteguhan iman, serta mengantar kita kepada kebahagiaan dan kedamaian yang dapat menambah rasa syukur kita. Apalagi jika kekuatan kita bertambah berkat kelahiran putra-putri kita, dan juga bertambahnya kekayaan yang kita miliki.4 Siaran radio memiliki kelebihan dibanding dengan media massa lain, seperti media cetak dan televisi. Menurut Onong Uchjana Effendy, kelebihan siaran radio ialah sifatnya yang langsung, menembus jarak dan rintangan serta mengandung daya tarik. Dengan sifatnya yang langsung, maka setiap gagasan atau sesuatu yang akan disiarkan bisa segera dan langsung dilakukan. Hal ini berbeda dengan misalnya media cetak yang harus lebih dahulu menulis berita dengan baik, lalu mencetaknya dan kemudian menyebarkannya. Ini berbeda pula dengan stasiun televisi yang harus dahulu mengambil gambar sesuatu yang akan ditayangkan dan menulis naskah beritanya.5 Radio merupakan media produksi yang semata-mata hanya suara, demikian juga dengan radio Fajri Fm Bogor. Acara Kajian Pagi disampaikan dengan bahasa Indonesia yang komunikatif, topik bahasan yang ringan dan praktis, terutama mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Wilayah pedesaaan 3
Hizbut Tahrir Indonesia, Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan Tantangan Masa Depan, (Jakarta:Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, 2012) h.46. 4 Mahmud Al Shabbagh, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung: Rosdakarya, 1991) h.8. 5 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat : Kalam Indonesia, 2005), h. 84.
3
dan perkotaan ini sangat berpengaruh pada eksistensi Radio Fajri dalam melakukan sistem pelayanan terhadap pendengar. Radio Fajri Fm memiliki berbagai macam acara siaran, salah satunya adalah Kajian Pagi yang disiarkan setiap hari senin sampai minggu dengan segmen-segmen tertentu. Penulis hanya memfokuskan Kajian Pagi dengan tema Keluarga Sakinah. Acara tersebut menyajikan pembahasan dengan tema Keluarga Sakinah secara komprehensif dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber) yang berkompeten di bidangnya. Argumentasi peneliti mengenai radio Fajri 99.3 FM adalah radio yang menyiarkan materi dakwah (full dakwah) setiap harinya dengan menyajikan kajian-kajian yang dapat memberikan informasi mengenai dakwah Islam, salah satu kajian keluarga sakinah yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai konsep keluarga yang ideal, mengetahui penyebab-penyebab konlik rumah tangga dan bagaimana cara mengatasi problematika tersebut. Radio merupakan media informasi yang masih banyak digunakan untuk mencari informasi, meskipun banyak berkembang media-media lainnya seperti media cetak dan internet, karena sifat radio langsung sehingga gagasan dapat langsung disiarkan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai Program Kajian Pagi yang mengemas tentang Keluarga Sakinah, yang mudah dipahami dan diambil hikmahnya melalui kajian wacana yang ditampilkan dalam program tersebut. Dengan demikian untuk membahas permasalahan di atas maka penulis tuangkan dalam judul “Analisis
4
Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor “ .
B. Batasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis mengkonsentrasikan penelitiannya tentang analisis wacana yang disampaikan pada materi Kajian Pagi mengenai konsep keluarga sakinah, dengan alasan bahwa pesan yang disampaikan sangat penting untuk sarana edukasi yang dapat membangun keluarga islami dalam masyarakat saat ini, yaitu tentang pentingnya membangun keluarga sakinah edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang disiarkan langsung setiap hari Jum‟at pukul 05.30 - 06.30 WIB yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga yang merujuk pada teori Van Dijk. Setelah mengacu pada pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini merumuskan pertanyaan : 1. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut teks ? 2. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut kognisi sosial ? 3. Bagaimana struktur wacana Keluarga Sakinah dalam program Kajian Pagi menurut konteks sosial ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian a. Tujuan
5
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan oleh penulis diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana wacana konsep Keluarga Sakinah yang terdapat pada Program Kajian Pagi. 2. Untuk mengetahui Konstruksi Sosial mengenai konsep Keluarga Sakinah
yang terdapat pada Program Kajian Pagi.
b. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian tentang program ini dapat memperdalam studi tentang analisis wacana. Khususnya tentang kajian analisis wacana pada sebuah program. Disamping itu, penelitian analisis pada program Kajian Pagi Keluarga Sakinah ini juga dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang analisis wacana dan dapat diaplikasikan dalam analisis lainnya. Sementara itu kajian program ini juga sebagai penyampaian pesan yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang bagus dan positif pada khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan dan moral melalui program media radio. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini daharapkan akan menjadi bahan masukkan bagi pihak pengelola Radio Fajri 99.3 FM Bogor untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas radio dalam menyiarkan program dakwah. Sebagai tambahan wawasan bagi para praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya dalam mengemas nilainilai islam menjadi informasi yang menarik, serta memanfaatkan media radio 6
sebagai media dakwah yang efektif dan efisien dalam menyiarkan pengetahuan tentang islam. D. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi, penulis telah melakukan kajian pustaka di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil tinjauan yang dilakukan, penulis menemukan beberapa penelitian yang membahas metode analisis yang sama, yaitu analisis wacana, tapi dengan objek yang berbeda : Skripsi Karya Mella Mawaddah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana Character Building Pada Program ESQ For Succes di Metro TV” skripsi ini membahas tentang wacana Character Building dan yang diteliti adalah skrip pada program ESQ For Succes di Metro TV. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun program ESQ dalam pembangunan karakter. Skripsi Karya Neneng Hasanah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana “Human Interest” Pada Acara Kick Andy di Metro TV (Episode Aa Gym Menjawab). Skripsi ini membahas wacana yang ada dalam program televisi. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah media yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu Program Televisi, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun program Kick Andy dalam fenomena yang sedang terjadi pada Aa Gym mengenai poligami. Skripsi Karya Lovana
Andayani,
Mahasiswi
Jurusan
Kajian
Manajemen
Komunikasi
7
Universitas Islam Bandung dengan judul “Studi Analisis Wacana Gaya Hidup “Highclass” dalam Naskah Program Acara Party To Go SE Radio 88.1 Fm Bandung dengan Pendekatan Van Dijk. Skripsi ini membahas wacana yang ada dalam program radio, skripsi ini menemukan bagaimana wacana yang dibangun program Party To Go SE Radio dalam Gaya Hidup “Highclass”. Perbedaan dengan skripsi peneliti adalah adalah subjek dan objek penelitiannya. Penulis menggunakan beberapa rujukan skripsi terdahulu hanya untuk mendapatkan informasi tentang hal yang berkaitan dengan skripsi yang sedang diteliti, hal tersebut bertujuan agar tidak adanya kesalahan dalam mengolah data dan menganalisisnya. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian terdahulu berbeda. Skripsi lain yang membahas tentang wacana memiliki objek penelitian yang berbeda. Mereka menggunakan media novel, lagu dan program televisi,
adapun penelitian pada program radio dan radio yang
berbeda, sedangkan yang membahas tentang “Analisis Wacana Keluarga Sakinah Pada Materi Siaran Program Kajian Pagi Di Radio Fajri 99.3 Fm Bogor” di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, penulis belum menemukan ada yang meneliti. Oleh karena itu penulis memberanikan diri untuk mengambil judul tersebut. E. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini difokuskan pada wacana “Keluarga Sakinah” edisi bulan Mei 2013 pada Program Kajian Pagi. Dan jenis penelitian ini berdasarkan tujuannya menggunakan jenis penelitian deskriptif secara sistematis, faktual,
8
akurat tentang fakta-fakta dan objek tertentu. Prof. Dr. S. Nasution, MA mengungkapkan deskriptif, yaitu penggambaran lebih jelas tentang objek yang menjadi kajian.6 Melalui kerangka konseptual (landasan teoritis) peneliti melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya. Penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Dan data deskriptif dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan komprehensif, serta melakukan eksplorasi lebih jauh lagi tentang apa isi makna yang terkandung dalam program Kajian Pagi ”Keluarga Sakinah” di Radio Fajri 99.3 FM . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan data-data yang dihasilkan dari sumber-sumber tertulis mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji. Menurut Bogdan dan Taylor, seperti dikutip Prof. Dr. Syamsir Salam dalam bukunya Metode Penelitian Sosial, menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati sesuai dengan obyek penelitiannya. 2. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Tim Produksi Program Kajian Pagi Radio Fajri 99.3 FM, sedangkan objeknya adalah materi program Kajian Pagi Keluarga Sakinah berupa rekaman dan transkip edisi bulan Mei 2013 pada kajian “Keluarga Sakinah”.
6
S. Nasution, Metode Research, (Bandung: Jemmars, 1987), h. 4.
9
Tanggal
TOPIK
1.
10 Mei 2013
Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga
2.
17 Mei 2013
Penyebab-penyebab Konflik Rumah tangga bagian kedua
No
Tabel 1.1 Subjek Penelitian
3. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 01 Mei – 31 Juni 2013 di Radio Fajri 99.3 FM yang beralamat di Jalan Raya Cimanglid, No 61, Desa Sukamantri, Kec. Tamansari, Kab. Bogor 4. Tahapan Penelitian A. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara Peneliti melakukan teknik wawancara bebas terpimpin. Yaitu peneliti mempersiapkan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab dengan bebas dan terbuka baik melalui telepon atau tatap muka langsung (face to face) dengan Bapak Yusuf S.Pd.I (Departemen Penyiaran dan Periklanan) dan kepada Ustadz Arifin S.H.I (narasumber) pada program Kajian Pagi. Wawancara ini dilakukan dengan kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai program Kajian Pagi “Keluarga Sakinah”, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat terkait dengan penelitian ini. b. Observasi
10
Definisi observasi sebagai “pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris”.7 Peneliti melakukan observasi langsung yakni mendengarkan program Kajian Pagi “Keluarga sakinah” setiap hari Jum‟at dengan menggunakan tape radio atau fasilitas radio di handphone dan melalui streaming dengan mengakses internet www.fajrifm.com, yang kemudian dijadikan ke dalam bentuk transkip data siaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam menganilisisnya. c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel.8 Dengan melakukan teknik pengumpulan data dan menginvestasi dokumen-dokumen yang relevan serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh Peneliti. Dalam hal ini, peneliti mendatangi langsung Radio Fajri 99.3 FM untuk memperoleh dokumen-dokumen yang terkait dengan Radio Fajri 99.3 FM hingga data-data program siaran Kajian Pagi “Keluarga Sakinah” berupa rekaman siaran Kajian Pagi edisi 01 Mei – 31 Mei 2013 yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga, sebagai alat bantu peneliti yang diperoleh dari pihak produser materi Radio Fajri 99.3 FM Bogor. B. Teknik Pengolahan Data
Dari data-data yang dikumpulkan, peneliti memilih data-data yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian, kemudian dianalisis dengan Analisis Wacana 7
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h.
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, h. 206.
83.
11
model Van Dijk. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan
pelaporan
data
dengan
menerangkan,
memberi
gambaran
dan
mengklasifikasi serta menginterpretasikan data sesuai dengan model Van Dijk, sehingga diperoleh gambaran tentang Struktur Makro, Struktur Mikro, Konteks Sosial kemudian disimpulkan. Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran program Kajian Pagi yang berjudul Penyebab-penyebab konflik rumah tangga edisi 01 Mei – 31 Mei 2013. Dan setelah data terkumpul, peneliti akan melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasikan serta menginterpretasikan secara apa adanya sesuai dengan catatan lapangan penelitian dan kemudian disimpulkan menjadi data yang valid realibel. C. Analisis Data
Unit analisis dalam penelitian ini adalah teks dari topik pembahasan dalam program Kajian Pagi Keluarga Sakinah di Fajri 99.3 FM. Analisis hanya dilakukan pada level teks saja. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk memarginalkan
suatu
kelompok,
gagasan
atau
peristiwa
tertentu. Jika
digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :
Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang diamati dari topik atau tema yang diangkat dari suatu teks
12
Super Struktur Kerangka dari suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.
Tabel 1.2
Selanjutnya teknik penulisan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penelitian skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.9 F. Kerangka Konsep Struktur Wacana Van Dijk10
No
Struktur
Hal Yang Diamati
Elemen
Wacana 1
Struktur Makro
Tematik (apa yang dikatakan)
Topik
2
Super Struktur
Skematik (bagaimana pendapat disusun
Skema
dan dirangkai) 3
Struktur Mikro
Semantik (makna yang ingin ditekankan
Latar, detail,
dalam teks berita)
maksud, praanggapan,
9
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: CEQDA, 2007),h. 34. Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006),
10
h.228-229
13
nominalisasi 4
Struktur Mikro
Sintaksis (bagaimana pendapat
Bentuk kalimat,
disampaikan)
koherensi, kata ganti
5
Struktur Mikro
Stilistik (pilihan kata apa yang ingin
Leksikon
dipakai) 6
Struktur Mikro
Retoris (bagaimana dan dengan cara apa
Grafis, metafora,
penekanan yang dilakukan)
ekspresi
Tabel 1.3 1. Tematik Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti „menempatkan‟ atau „meletakkan‟. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya. 2. Skematik Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. 3. Semantik Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah
14
disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal maupun gramatikal. 4. Sintaksis Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun = dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan bersamasama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis teks media alex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. 5. Stilistik Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menggunakan bahasa sebagai sarana. 6. Retoris Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak.
G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan skripsi sebagai berikut.
15
Penulis memulai dengan BAB I, yaitu pendahuluan, yang menguraikan latar belakang masalah. Agar tetap fokus, dengan memberikan batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, kerangka konsep, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran umum dalam penulisan skripsi. Selanjutnya, landasan teoritis penulis tempatkan pada BAB II, yaitu menjelaskan teori-teori yang relevan digunakan dalam penulisan skripsi untuk menganalisa dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku referensi maupun internet yang menjadi landasan penulisan skripsi ini diantaranya teori tentang Analisis Wacana Teun Van Dijk, Keluarga Sakinah, dan Program Radio. Lebih jauh, gambaran umum Profil Radio Fajri 99.3 FM yaitu membahas tentang sejarah singkat program kajian pagi, perkembangan Radio Fajri 99.3 FM, visi dan misi, struktur kepengurusan, program-program radio Fajri. Penulis tempatkan pada BAB III. Adapun temuan dan Analisis Data, dari keseluruhan skripsi ini ada pada BAB IV yang membahas hasil dari temuan data dan analisis data yakni teks analisis wacana Van Dijk (struktur makro, superstruktur, struktur mikro) konsepsi konteks sosial, kognisi sosial dan terhadap teks program Kajian Pagi. Akhirnya BAB V Penutup, yaitu berisi kesimpulan dari penulisan skripsi dan saran yang diharapkan dapat berguna bagi penulis.
16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Analisis wacana dan Teori Teun A. Van Dijk 1. Pengertian Analisis Wacana Analisis Wacana berasal dari dua kata yakni analisis wacana. Kata analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat dalam beberapa pengertian yakni : a. Kata analisis sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dsb) b. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. c. Penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya.1 Sedangkan istilah wacana secara etimologis berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vak, artinya „berkata atau berucap‟. Kata tersebut mengalami perkembangan menjadi wacana . jadi kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. Istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para
1
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005). Edisi ke-3,
h.43
17
linguis di Indonesia sebagai terjemahan istilah dalam bahasa Inggris discourse. Kata ini diturunkan dari dis (dan/dalam arah yang berbeda) dan currere (lari).2 Makna istilah di atas berkembang sehingga kemudian memiliki arti sebagai pertemuan antar bagian yang membentuk satu kepaduan. Analisis wacana menekankan bahwa wacana adalah juga bentuk interaksi. Analisis wacana adalah ilmu baru yang muncul beberapa puluh tahun belakangan ini, aliran-aliran linguistik selama ini membatasi penganalisisannya hanya pada soal kalimat, dan barulah belakangan ini sebagian ahli bahasa memalingkan perhatian kepada penganalisisan wacana.3 Dalam buku Alex Sobur dituliskan pengertian wacana menurut Ismail Muharimin, yakni sebagai kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya, komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur.4 Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu kesatuan (unity) dan kepaduan (coherence). Alex Sobur berupaya merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.5
2
Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, dalam PELLBA, (Yogyakarta:Kanisius,1993) h.3 3 Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik. (Bandung: Angkasa, 1993), h.121 4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10 5 Ibid., h.11
18
Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat (rule of use-menurut Winowson). b. Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks dan situasi (firth). c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui interpretasi semantik (beller). d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa (what is said from wahat is done-menurut Labov). e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara fungsional (functional use language-menurut Coulyhard).6 Ada tiga pandangan mengenai analisis wacana dalam bahasa. Pandangan pertama diwakili kaum positivism-empiris, menurutnya analisis wacana menggambarkan tata tuturan kalimat, bahasa, dan pengertian. Pandangan kedua disebut sebagai konstruktivisme, yang menempatkan analisis wacana sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Pandangan ketiga, disebut sebagai pandangan kritis yang menekankan pada kontelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna, dimana bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.
6
Ibid., h.72
19
Awal perkembangan analisis wacana kritis dikemukakan oleh Van Dijk (1985), yaitu tahun 1970-an dengan menunjukkan dua kecenderungan. Kecenderungan pertama, analisis struktural teks atau analisis percakapan menjadi kajian abstrak dan terlepas dari penggunaan bahasa yang aktual (formal). Kecenderungan kedua, kajian bahasa dalam konteks sosial mengambil perhatian pada contoh-contoh penggunaan bahasa dalam komunikasi. Analisis wacana ini mendapat pengaruh dari teori linguistik kritis, teori kritis Frankfurt, dan teori pascastrukturalisme yang berkembang di Perancis.7 Dalam hal ini, ada berbagai varian teori analisis wacana kritis yang dilahirkan oleh para ahli dunia, diantaranya analisis wacana Michael Foucault, Roger Fowler, dkk., Theo Van Leeuwen, Sara Mills yang mengedepankan feminisme, dan lainnya. Riyono Pratiko sebagaimana dikutip Alex Sobur dalam bukunya Analisis Teks Media menjelaskan bahwa wacana adalah sebuah proses berpikir seseorang yang mempunyai ikatan dengan ada tidaknya sebuah kesatuan dan koherensi dalam tulisan yang disajikannya. Menurutnya, makin baik cara atau pola pikir seseorang, maka akan terlihat jelas adanya kesatuan dan koherensi itu.8 Alex Sobur dalam bukunya tersebut menggambarkan wacana dalam berbagai aspek makna kebahasaan, diantaranya : a. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasangagasan konversasi atau percakapan
7
h.68-69
Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya, 2009), cet. Ke-1
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h.10
20
b. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu objek studi atau pokok telaah c. Risalat tulis, disertasi formal, kuliah, ceramah, khotbah.9 Dari berbagai pengertian analisis dan wacana di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisis wacana merupakan suatu kegiatan mengkaji dan menelaah suatu produk komunikasi dari perspektif kebahasaan dengan melihat teks kemudian dikaitkan dengna ideologi di balik terbentuknya teks tersebut dengan melihat kognisi dan konteks sosial. 2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah model Teun A. Van Dijk. Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi wacana ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial, (analisis) konteks.10 Menurut Van Dijk, sebagaimana dikutip Eriyanto penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu proses praktik produksi yang juga harus diamati, dan harus dilihat juga bagaimana suatu teks bisa semacam itu.11 Berikut ini kerangka analisis wacana sesuai dengan model Van Dijk : a. Teks
9
Ibid., h.10 Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta:LkiS,2006) h.224 11 Ibid., h.221 10
21
Teun A. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan: 1) Struktur Makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. 2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. 3) Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase dan gambar.12 Struktur/ elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel . Elemen Wacana Van Dijk13 No.
Struktur
Hal Yang Diamati
Elemen
Tematik (apa yang dikatakan)
Topik (Tema
Wacana 1
Struktur Makro
dalam Program Kajian Pagi)
2
Super
Skematik (bagaimana pendapat
Skema
12
Ibid., h.226 Ibid., h.228-229
13
22
3
Struktur
disusun dan dirangkai)
Struktur
Semantik (makna yang ingin
Latar, detail,
Mikro
ditekankan dalam teks berita)
maksud, praanggapan, nominalisasi
4
Struktur
Sintaksis (bagaimana pendapat
Bentuk kalimat,
Mikro
disampaikan)
koherensi, kata ganti
5
6
Struktur
Stilistik (pilihan kata apa yang ingin
Leksiko
Mikro
dipakai)
Struktur
Retoris (bagaimana dan dengan cara
Grafis, metafora,
Mikro
apa penekanan yang dilakukan)
ekspresi
Tabel 2.1 b. Kognisi Sosial Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Dalam pandangan Van Dijk perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial yang meneliti kesadaran mental wartawan, dalam hal karya sastra maka bisa dikatakan kesadaran mental pengarangnya dalam membentuk teks dalam karyanya. Analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan
23
ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, maka dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa. Kognisi sosial itu penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memahami teks media.14 c. Konteks Sosial Konteks sosial berusaha memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa. Titik perhatian dari analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara besama-sama dalam suatu proses komunikasi, konteks sangat penting untuk menentukan makna dari suatu tujuan. Dalam pandangan Van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengan menggunakan elemen tersebut. Dan untuk memperoleh gambaran ihwal elemenelemen struktur wacana (teks) tersebut, berikut adalah penjelasan singkat: 1) Tematik Secara harfiah, tema berarti “sesuatu yang telah diuraikan”, atau “sesuatu yang telah ditempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti „menempatkan‟ atau „meletakkan‟. Dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.
14
Ibid., h.221
24
2) Skematik Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pembukaan sampai penutupan dalam suatu teks. Alur tersebut menunjukkan bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti.15 3) Semantik Makna dalam analisis wacana adalah hal yang terpenting yang ditunjukkan oleh struktur teks. Dalam analisis wacana, makna kata adalah praktik yang ingin dikomunikasikan sebagai suatu strategi. Semantik dalam pengertian umum adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan lingual baik makna leksikal maupun gramatikal. 4) Sintaksis Sintaksis secara etimologis berasal dari kata Yunani ―sun = dengan―tattein = menempatkan yang dapat diartikan menempatkan bersamasama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Ramlan dalam buku analisis teks media alex Sobur mengatakan bahwa sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.16 5) Stilistik
15
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h. 76 16 Ibid., h. 80
25
Stilistik menurut Sudjiman memusatkan perhatiannya pada style (gaya bahasa), yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menggunakan bahasa sebagai sarana.17 6) Retoris Elemen retoris adalah bagaimana gaya seseorang ketika berbicara atau menulis dengan pemakaian kata yang berlebihan atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak. B. Keluarga Sakinah 1. Pengertian Keluarga Dalam bahasa Indonesia, keluarga diartikan dengan bapak, ibu dan anakanaknya.18 Pengertian yang lebih lengkap yaitu keseluruhan penghuni rumah tangga yang diakibatkan karena hubungan pernikahan yang dilakukan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan atas peasaan yang sama. Pengertian tersebut berarti mencakup nenek, kakek, mertua adik, kakak dan sebagainya selama masih memiliki keturunan darah dari orangtuanya terdahulu. Beberapa keluarga juga mendefinisikan kata keluarga tidak harus hanya pada hubungan darah saja. Akan tetapi keluarga juga bisa dilahirkan dari sebuah hubungan yang baik bagi sesamanya. Sebagai contoh keluarga yang menganggap seorang pembantu dirumahnya juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
17
Ibid., h. 82 Nafis, Fikih Keluarga, Jakarta: Mitra Abadi Press, 2009
18
26
keluarganya, atau seorang pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai seorang keluarganya. Hal tersebut biasanya sangat ditentukan oleh sikap dan tingkah laku yang ditunjukan oleh individu-individu itu sendiri. Membentuk sebuah keluarga sangatlah penting, karena dari sana manusia akan melanjutkan kehidupannya tidak dengan kesendiriannya/sikap individunya melainkan sebagai makhluk yang memiliki tanggung jawab lebih terhadap orang lain yang disebut sebagai keluarga. Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga itu mudah, namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapai taraf kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu di dambakan oleh setiap pasangan suami istri alangkah sukarnya. Keluarga sakinah yang berintikan ketentraman, kedamaian dan ketenangan hidup merupakan harapan dan tujuan hidup dari sebuah perkawinan. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keluarga sakinah merupakan prototipe ideal dari bangunan sebuah rumah tangga. Untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah tentu saja memerlukan usaha yang keras, konsisten dan berkesinambungan.19 Keluarga sendiri merupakan sebuah unit terkecil dalam lapisan masyarakat yang memiliki legalitas, terutama dimata hukum yang ada di Indonesia karena sudah diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Kependudukan dan Keluarga Sejahtera yang berbunyi keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami istri dan anak-anaknya atau 19
Hasan Basri, Keluarga Sakinah; Tinjauan Psikologi dan Agama (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 3.
27
ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya yang berada di dalam sebuah rumah tangga. 2. Pengertian Sakinah Secara bahasa sakinah berarti ketenangan, kedamaian, dari akar kata sakan yang berarti menjadi tenang, mereda, hening, tinggal. Ketenangan dan kedamaian yang terkandung di dalamnya merupakan ketenangan secara khusus, yakni ketenangan dan kedamaian dari Allah SWT yang berada dalam kalbu.20 Kata sakinah ditemukan dalam al quran sebanyak 6 kali. Kata ini merupakan antonim dari idtirob (kegoncangan). Kata ini tidak digunakan kecuali untuk menggambarkan ketenangan dan ketenteraman setelah sebelumnya terjadi gejolak, apapun latar belakangnya. (Q.S. Al-A‟raf 7 : 189). Ayat ini menginformasikan bahwa keberadaaan seseorang sebagai pasangannya bertujuan untuk memperoleh ketenangan. Oleh karena itu, ketenangan sebagai tujuan dari keberadaaan orang lain sebagai pasangannya adalah bersifat rohaniah atau biasa disebut dengan ketenangan jiwa. Artinya, secara fitrah laki-laki akan merasa tenang jiwanya dengan kehadiran seorang pendamping di sisinya. Begitupun dengan perempuan, ia akan merasa tenang jiwanya dengan kehadiran laki-laki sebagai pendamping atau suaminya. Sakinah sendiri banyak faktor yang bisa menjadi alat ukurnya. Harta kekayaan, kedudukan pasangan yang ideal bisa dijadikan alat ukur tersebut. Namun secara umum, sakinah dalam sebuah keluarga ditentukan dari terciptanya 20
Huston Smith, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996) cet. Ke-3, h. 351
28
rasa bahagia apabila berada dalam rumah. Hal tesebut biasanya tercipta apabila terjalin komunikasi yang sehat diantara anggota keluarga.21 3. Konsep Keluarga Sakinah Keluarga sakinah merupakan dambaan bagi seluruh individu yang ingin membina sebuah keluarga. Karena keluarga yang sakinah akan membawa para penghuninya kepada sebuah hal yang diidam-idamkan oleh seluruh umat muslim, yaitu Ridha Allah SWT yang berarti memasuki Surga-Nya dan jauh ari nerakaNya.22 Konsep keluarga sakinah sebenarnya tidak mutlak pada sebuah teori tertentu saja. Terdapat beberapa hal yang bisa melatarbelakangi timbulnya keluarga sakinah dalam sebuah rumah tangga. Hal itu disebabkan oleh berbagai kondisi yang terjadi dalam rumah tangga tersebut, sehingga aturan yang akan dimainkan di dalamnya juga harus disesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Dengan kata lain fleksibelitas dalam mencari sebuah solusi harus dimiliki oleh pelaku dalam rumah tangga tersebut. Kondisi diatas memang akan terjadi. Namun semua itu bila didasari oleh pemahaman yang baik tentang Keluarga Sakinah itu sendiri akan mudah dijalani. Karena dengan pemahaman atau ilmu tentangnya semua jawaban akan permasalahan yang ada akan terselesaikan sesuai dengan keinginan dan mengarah kepada tujuan dari terbentuknya keluarga tersebut. 21
Muhammad Arifin Ilham, Rimant Islam, (Jakarta: Haqiena Media,2010) Muhammad Maftuh Basyuni, Manajemen Pembangunan Umat, (Jakarta: FDK Press, 2008) 22
29
Hal lain yang perlu diketahui adalah konsep tentang keluarga sakinah yang akan mereka bentuk. Secara umum keluarga sakinah akan terbentuk apabila : 1. Semua anggota keluarga mengetahui dan menjalankan prinsipprinsip atau tugas merekadalam rumah tangga tersebut.23 Menjadi hal yang sangat pokok hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam menciptakan keluarga sakinah. Suami, istri dan anak harus mengetahui tugas dan wewenang mereka dalam keluarga. Betapapun tingginya jabatan yang dimiliki oleh seorang istri dan anak, namun ketika sudah kembali ke dalam rumah seorang suami atau ayahlah yang menjadi pemimpin mereka. Begitupun dengan suami, ia harus bertanggung jawab penuh akan keberlangsungan hidup yang ada dalam keluarga mereka. Pendidikan, sandang, pangan keluarga harus dipenuhi oleh seorang ayah dengan mencari nafkah bagi keluarganya. 2. Terdapat rasa saling pengertian, sabar dan menerima pasangan hidupnya, baik atau buruknya Rasa saling pengertian kesabaran merupakan hal yang harus ada dalam salah satu sifat yang harus dimiliki oleh setiap anggota rumah tangga yang menginginkan terciptanya keluarga sakinah dalam rumah tangga mereka. Dengan rasa pengertian dan kesabaran yang dimiliki, setiap keadaan yang terjadi pada salah satu anggota keluarga akan disikapi dengan hal positif sehingga menutup celah untuk timbulnya permasalahan yang biasa menjadi duri dalam rumah tangga. 23
Mahdiah, Wanita dan Keluarga Sakinah,(Jakarta: Studi Al-HIlah,1993) h.10
30
Jiwa yang penyabar juga membuat para anggota keluarga akan memiliki kekuatan ganda dalam menghadapi setiap permasalahan. Ia juga akan terlihat menjadi orang yang sangat kuat di mata orang lain karena ketegarannya dalam menghadapi sebuah masalah. Seseorang dengan jiwa tersebut akan mudah memperoleh tujuan hidupnya, salah satunya adalah mendapatkan Keluarga Sakinah. 3. Butuh komunikasi yang baik Beberapa keluarga yang mengalami kegagalan salah satunya disebabkan oleh kurang baiknya komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga mereka. Komunikasi yang kurang baik akan mengakibatkan kesalahpahaman dalam aktifitas yang dijalani oleh siapapun yang ada di dalam rumah tangga. Hal ini akan diperparah jika aktifitas yang dilakukan terdapat perbedaan jarak yang sangat jauh. Solusi terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mengintensifkan komunikasi antar anggota keluarga. Suami ke istri, suami ke anak dan anak kepada ibunya harus harus senantiasa dijalin agar tidak terbangun prasangka negatif diantara anggota keluarga. Bahkan sebaliknya, ia akan menjadi penguat rasa kasih dan sayang diantara semuanya. Jika semua sudah dilandasi oleh rasa kasih sayang, maka aktifitas apapun yang dilakukan tidak akan menimbulkan masalah, justru akan menjadi sebuah kegiatan yang penuh berkah.
31
4. Selalu dihiasi dengan prilaku yang merupakan perwujudan dari pengamalan agama.24 Rumah tangga yang di dalamnya terdapat kebahagiaan, salah satu syarat utamanya adalah para penghuninya selalu menghiasi dirinya dengan prilaku yang sesuai dengan norma agama dan tidak melakukan penyimpangan terhadapnya. Ini merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seluruh manusia yang menginginkan kebahagiaan tersebut. Prilaku yang sesuai dengan ajaran agama akan senantiasa membawa para pelakunya kepada sebuah keadaan yang baik. Itulah yang menjadi alasan mengapa mengaplikasikan norma-norma agama menjadi hal yang mutlak dilakukan. Karena norma agama, khususnya dalam Islam dibuat secara khusus oleh Allah SWT dan dilengkapi oleh Rasulullah yang bertujuan untuk dijadikan sebagai aturan hidup atau pedoman yang dapat mengantarkan manusia untuk meraih kebahagiaan yang dicarinya, baik di dunia maupun di akhirat. C. Program Radio 1. Pengertian Program Radio Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang dijalankan.25 Sedangkan secara etimologis kata program berasal dari bahasa bahasa Inggris, programme atau program yang
24
Basyuni, Manajemen Pembangunan Umat, h.136 TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 897.
25
32
artinya acara atau rencana.26 Kemudian istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang atau pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan menurut John R. Bittner yang dikutip Masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.27 Adapun dengan istilah program di dunia radio berarti acara, sementara yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.28 Program radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik, dan sebagainya, yang dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan aturannya. 29 Dalam Program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya.30 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1 menyebutkan bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan
26
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang:Ramdina Prakasa, 2005), cet.ke-1, h.97. 27 Masduki. Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: Lkis, 2004) h.35. 28 RM Soenarto, Program Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran (Jakarta:EFTV-IKJ Press,2007), h.1. 29 Omar Abidin, Format Siaran Radio (Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.54. 30 Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.97.
33
yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau pendengar.31 Selanjutnya secara umum program mata acara radio dapat diperoleh dari : a. Sistem jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya. b. Hasil rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi. Rumah produksi dalam Undang-undang Penyiaran Nomor 24 Tahun 1997 pasal 1 perlu dikutip bahwa : “Rumah produksi adalah perusahaan pembuat rekaman video dan atau perusahaan pembuatan rekaman acara siaran, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk lembaga penyiaran.”32 c. Memproduksi Sendiri d. Sindikasi pogram atau pertukaran program dengan pihak radio lain yang menjadi kongsinya atau rekan bisnisnya dalam media.33 Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu karena program berupa acuan dalam proses penyiaran berlangsung. Suatu program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana cara pengemasan suatu acara dengan sedemikian rupa, sehingga ketika menyajikan sebuah program acara target maksimal dapat diperoleh. Dalam kegiatan penyiaran sebuah program radio harus dapat menarik minat khalayak atau para pendengarnya. Supaya siaran ini menarik khalayak, diperlukan kreatifitas dari pembuat program. Misalnya siaran tidak hanya
31
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional (Ciputat:Pustaka Irvan, 2007), h.73. Ibid., h.75. 33 Tommy Suprapto, Berkarier di Bidang Broadcasting (Yogyakarta: Media Pressindo,2006), h. 15. 32
34
menggunakan kata-kata atau dialog, tetapi ditambah dengan unsur seninya seperti musik pengiring. Dengan penggabungan tersebut khalayak akan tertarik dan mempunyai tanggapan yang bagus serta imajinasi yang tepat terhadap apa yang dikomunikasikan penyiar dan mampu membangkitkan emosi pendengarnya. Jenis-jenis Program Radio
2.
Pada dasarnya program radio tidak mempunyai banyak jenisnya, secara umum jenis program radio ada dua, yaitu musik dan informasi. Namun dari dua jenis program tersebut mempunyai turunan, dan pada intinya dapat memenuhi kebutuhan pendengar dalam hal musik dan informasi. a. Berita radio Siaran berita radio merupakan sajian peristiwa dalam bentuk fakta yang dikemas secara menarik oleh penyiar atau reporter sesuai dengan aturan jurnalistik. Berbeda dengan siaran informasi tidak selalu menyajikan fakta tetapi tetap memakai kaidah jurnalistik. Ada dua bentuk penyajian berita radio, antara lain : 1. Siaran langsung (live report), yaitu laporan langsung reporter dari lokasi, tentang peristiwa yang sedang terjadi. 2. Siaran tunda, apabila reporter mendapatkan fakta di lapangan, kemudian kembali ke studio dan diolah sebelum melakukan siaran. Dalam hal ini berita dapat disajikan dalam bentuk narasi yang disampaikan penyiaran dari studio, atau berupa rekaman wawancara dengan narasumber.
35
Kemudian dalam hal laporan jurnalistik radio ada tiga elemen suara yang harus terdengar oleh pendengar, berupa narasi yang dituturkan reporter atau penyiar, rekaman wawancara yang didapatkan dengan narasumber dan rekaman atmosfer atau rekaman suara-suara asli dari suatu peristiwa.34 b. Talk show Talk Show
atau perbincangan radio
merupakan kombinasi
dua
keterampilan yaitu seni berbicara dan seni wawancara. Setiap penyiar pasti pandai berbicara, namun belum tentu pandai dalam wawancara. Seorang penyiar harus mempunyai brain, nalar yang bagus, tidak cukup hanya terampil mengelola tinggi rendah suara (pitch), kecepatan ucapan (speed) dan kuat lemahnya vocal (power). Dalam talk show memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan penyiar dalam memadukan ketiga hal tersebut (pitch, speed, power) dengan daya pikir yang bagus.35 Program talk show biasanya diarahkan oleh seorang penyiar/host dengan mengundang satu atau beberapa narasumber. Kemudian membahas topik yang telah ditentukan, atau topik hangat yang sedang diperbincangkan di masyarakat. Ada tiga bentuk talk show yang sering digunakan stasuin radio, yaitu : 1. One-one-one-show, yaitu dialog yang ketika penyiar dan narasumber berdiskusi, sedangkan posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama.
34
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h.225-226. Masduki. Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: Lkis, 2004) h.79.
35
36
2. Panel discussion, penyiar/host sebagai moderator hadir di tengah narasumber. 3. Icall in show, program talk show yang hanya melibatkan telepon dari pendengar topik ditentukan terlebih dahulu kemudian pendengar duindang untuk memberikan respon melalui telepon. Tidak semua respon pendengar layak disiarkan, untuk itu memerlukan operator sebagai penyeleksi sebelum di on air-kan.36 Adapun dalam pelaksanaannya program talk show biasanya mengikuti beberapa urutan, yaitu pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih c. Infotainment Radio Infotainment radio merupakan gabungan antara informasi dan hiburan. Infotainment dalam kemasan di radio biasa disebut sebagai majalah udara (air magazine) yaitu acara memadukan antara musik, informasi, berita iklan bahkan drama. Program ini mempunyai segmentasi sifatnya heterogen dan umumnya disampaikan secara easy listening. Durasinya berkisar antara 5 sampai 60 menit, dengan pembahasan berupa kupasan mengenai album baru, wawancara penyanyi atau artis, interaktif dengan pendengar, dan dilakukan pemutaran beberapa lagu yang berkaitan.37
36
Ibid., h.227 Ibid., h.84
37
37
Program infotaiment yang popular di Indonesia ada tiga jenis, yaitu : 1. Info-entertainment, penyajian informasi dari dunia hiburan dengan selingan lagu. Antara pemutaran lagu dan penyajian informasi proporsi sajian sama meskipun liriknya tidak selalu berkaitan. 2. Infotainment, dengan proporsi yang seimbang antara informasi, promosi dan sebagainya dari dunia hiburan dan diselingi pemutaran lagu yang senada atau berkaitan dengan tema yang dibahas. 3. Information dan entertainment, sajian informasi dengan berita-berita aktual dan tidak selalu harus berhubungan dengan dunia hiburan, diselingi dengan lagu, iklan dan sebagainya. Untuk program infotainment biasanya disiarkan mingguan karena produksinya relatif kompleks walaupun begitu tetapi ada juga yang harian.38
38
Ibid., h.85
38
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO FAJRI 99.3 FM BOGOR
A. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri 99.3 FM Radio Fajri FM telah berdiri sejak tahun 2000 di bawah naungan Yayasan Islam al-Huda Bogor Indonesia dengan nama radio Al-Iman di frekuensi AM dengan program siaran yang masih sederhana dan peralatan siaran yang juga sangat sederhana. Namun tantangan dakwah semakin kompleks, sehingga pihak Yayasan menginginkan adanya peningkatan kualitas siaran. Sehingga di tahun 2004 radio ini berganti nama menjadi RIAS AM, tentu bukan sekedar berganti nama, namun radio ini pun mengalami banyak perubahan, baik dari sisi acara yang sudah semakin menarik dan peralatan yang semakin baik. Semakin lama ternyata banyak masyarakat yang menyukai radio ini, sehingga pihak management terpanggil untuk meningkatkan kualitas siaran, agar pendengar semakin nyaman dalam mendengarkan, maka pada tahun 2006 radio ini mengalami perubahan frekuensi dari AM ke FM. Alhamdulillah, setelah beralih menjadi RIAS FM, pendengar semakin banyak dan radio ini pun terus berkembang. Di tahun 2007 radio RIAS FM kembali mengalami perubahan nama menjadi Fajri FM 91.4. Seiring dengan padatanya kanal frekuensi dan sulitnya menjangkau wilayah yang lebih jauh, maka di tahun 2011 hingga saat ini ditetapkanlah frekuensi radio Fajri FM adalah
39
99.3 Mhz berdasarkan IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran) Tetap, No. 236/KEP/M.KOMINFO/04/2012. Dan saat ini radio Fajri FM sudah memiliki cabang resmi di Bandung, yakni di frekuensi 1458 AM. Rencananya radio Fajri FM akan mendirikan cabang-cabang radio lain hingga seluruh Indonesia. PT. Radio Fajar Imani adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran lembaga penyiaran radio swasta yang beralamat di Jl. Raya Cimanglid, No. 61 Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Atau lebih dikenal dengan sebutan nama di udara FAJRI FM dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat tentang pentingnya dakwah dan informasi Islam yang menyeluruh sesuai dengan pemahaman Nabi Muhammad dan para Sahabatnya . Dan diharapkan dengan adanya radio FAJRI FM ini dakwah Islam akan mudah tersebar di wilayah Bogor dan sekitarnya. Radio FAJRI FM dengan mottonya "Suara Kebangkitan Islam" senantiasa mencoba menyajikan informasi dan kajian-kajian keagamaan yang bersumber pada dalil-dalil yang benar dan shohih, mencerdaskan dan memahamkan ummat sehingga kehidupan yang mereka jalani berada pada jalan yang lurus, moral dan spiritual yang baik. Serta memberikan informasi-informasi edukatif kepada masyarakat luas. Dengan eksistensi radio dakwah Islam FAJRI FM yang mempunyai warna dan ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh radio-radio lain yaitu siarannya full time dakwah Islam, Insya Allah FAJRI FM dapat menjadi salah satu pilar kebangkitan ummat menjadi masyarakat agamis yang dewasa ini semakin terjadi kemerosotan moral dan spiritual.
40
B. Visi dan Misi Radio Fajri FM VISI Menjadi Pemimpin Radio dakwah dan Informasi Islam di Indonesia
MISI 1.
Menyajikan pembahasan lengkap seputar Islam
2.
Menghadirkan pemateri yang kapabel, profesional dan ilmiah Akademisi
3.
Menyajikan informasi Islam secara cepat, akurat dan terpercaya
4.
Menyediakan sumber-sumber informasi yang amanah
C. Struktur dan Narasumber Radio Fajri 99.3 FM
STUKTUR KEPENGURUSAN FAJRI FM Ketua Herman Saptaji
Akunting Asep
Bendahara Fauzan
Sekretaris Ade Eris
Manajer Umum Ridwan Farid
Dept. Ilmiah Ust. Ibrohim
Dept. Penyiaran & Periklanan Yusuf Supriadi
Dept. Marketing Indra Jatnika
Dept. Administrasi & Produksi Ridwan Farid
41
NARASUMBER TETAP RADIO FAJRI DR. Muhammad Sarbini, M.H.I. Mengisi Kajian Fiqih, Setiap Malam Jum'at, Pukul 19.30 -21.30 WIB. Disiarkan Langsung dari Masjid Raya HASMI. Abu 'Aisyah Rahendra Maya, S.Th.I., M.Pd.I. Mengisi Kajian Wawasan Islam (Tsaqofah Islamiyah), Setiap Selasa Malam, Pukul 20.00 -21.30 WIB. 'Ali Maulida, S.Sos.I., M.Pd.I. Mengisi Kajian Rubrik Akhlaq, Setiap Rabu Pagi, 06.30-07.30 WIB Hudan Dimyati Ahmad, S.Sos.I., M.Pd.I. Mengisi Kajian al-Gozwul Fikri (Perang Pemikiran), Setiap Rabu Malam, Pukul 20.00-21.30 WIB Muhammad Hidayat Ginanjar, M.Pd.I. Mengisi Kajian Tarbiyatul Aulad (Pendidikan Anak) Setiap Minggu Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB. Di samping itu, beliau adalah Ketua STAI al-Hidayah- Bogor. Fachri Fachrudin, S.H.I., M.E.I. Mengisi Kajian Menata Hati, Setiap Selasa Sore, Pukul 16.00-17.00 WIB. Ir. Nur Sukma Beliau adalah Presiden Direktur PT. Gaswara Group. Mengisi Rubrik Usaha Islami, Hari Ahad Sore, 16.00 - 17.00 WIB. Abu Jundi Saifudin, S.Pd.I. Mengisi Kajian di Rubrik Dakwah, Setiap Malam Minggu, Pukul 20.00-21.30 WIB.
42
Abu Hanzolah 'Arifin, S.H.I. Mengisi Kajian Keluarga Sakinah, Setiap Jum'at Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB. Ade 'Abdul Qohar, S.Pd.I. Mengisi Kajian Motivasi Islami, Setiap Sabtu Pagi, Pukul 05.30-06.30 WIB.
NARASUMBER EKSTERNAL YANG PERNAH MENGISI ACARA DIALOG TOKOH 1. K.H. Ahmad Kholil Ridwan, Lc. (Ketua MUI Pusat) 2. K.H. Ahmad Afif (Pembina FPI Bogor) 3. K.H. Abbas Aula, Lc., M.H.I. (Komisi Fatwa MUI Bogor) 4. DR. Adian Husaini, M.A. (Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Pusat) 5. Wilyudin Dhani, S.Pd.I. (FUI Bogor) 6. Ir. Nurwahid, M.Si. (LPPOM MUI) 7. Hendri Tanjung, S.S., M.Ag., M.Phil., M.M., Ph.D (Pakar Ekonomi Islam)
D. Program-program Radio Fajri 99.3 FM Berikut Jadwal Kajian Siaran Langsung Di Radio Fajri 99.3 Fm : a. Kajian Pagi ( Setiap hari, mulai pukul 05.30 sampai 06.30 WIB )
1. Ahad, Tarbiyatul Aulad ( Pendidikan anak ), Pemateri: Ust. M.Priatna, Tarbiayatul Aulad Syaikh Al-Ulwan 2. Senin, Akhlaq Pemateri: Fatih Haidar, S.Pd.I
43
3. Selasa,Tafsir ayat hukum, Pemateri: Ust. Hawari Lc, 4. Rabu, Materi tematik , Pemateri: Ust Ibrohim Bafadhol M.Pd.I , 5. Kamis, Hadits Pemateri: Ust. Muslim S.Pd.I , Riyadhus sholihin Imam Nawawi 6. Jumat, Keluarga Sakinah, Pemateri:Ust Arifin, S.H.I, 7. Sabtu, Prinsip-prinsip Islam, Pemateri: Ust Ade Abdul Qohhar S.Pd.I
b. Kajian Dhuha ( Setiap hari, mulai pukul 09.00 sampai 10.00 WIB )
1. Ahad, Kajian siaran ulang ( recording ), Pemateri: Narasumber fajri 2. Senin, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga dan produsen Produk Islami 3. Selasa, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga dan produsen Produk Islami 4. Rabu, Materi tematik , Pemateri: Ust Ibrohim Bafadhol M.Pd.I 5. Kamis, Pustaka Islam ( Bedah buku ), Pemateri : Berbagai Narasumber, Buku islam terbaru dari penerbit 6. Jumat, Talkshow lembaga dan Produk Islami, Pemateri : Ketua Lembaga dan produsen Produk Islami 7. Sabtu, Menjawab SMS pertanyaan, Pemateri : Ust Ibrohim M.Pd.I, sumber : SMS yang tak terjawab
c. Kajian Sore ( Setiap hari, mulai pukul 04.00 sampai 05.00 Sore WIB )
1. Ahad, Talk Show kesehatan dan dekat dengan Fajri ( Setiap 2 pekan ),
44
Pemateri: Dokter & manajemen Fajri, 2. Senin, Fiqh Sholat, Pemateri: Ust. Ibrohim Bafadhol M.Pd.I 3. Selasa,
Tafsir
Tematik,
Pemateri:
Ust.
Habibulloh
LcRabu,
Tazkiyatunnufus ( penyucian jiwa ) , Pemateri: Ust.Umar Muhsin Lc 4. Kamis, Pemuda Islam, Pemateri: Ust. Azzam Rumba Triana M.Pd.I 5. Jumat, Aqidah Dasar, Pemateri: Ust. Ali Maulida M.Pd.I 6. Sabtu, Faidah Hadis, Pemateri: Ust Fachri F M.E.I , Riyadhussholihin Imam Nawawi.
d. Kajian Malam (Setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 09.30 Malam WIB) 1. Ahad, Kisah dalam Al-Qur’an, Pemateri: Ust.Herman Saptaji, Al-mustafad min qoshosil Qur’an 2. Senin, Da’wah , Pemateri: Ust. M.Priatna 3. Selasa, Tsaqofah Islamiyah, Pemateri: Ust Rahendra Maya, M.Pd.I 4. Rabu, Fiqhul Islamy, Pemateri: Ust. Dr.M.Sarbini 5. Kamis, Ghozwul Fikry, Pemateri: Ust. Hudan Dimyati Ahmad 6. Jumat, Keluarga Islamy, Pemateri: Ust. Solahuddin Lc 7. Sabtu, Tafsir, Pemateri: Ust Abdul Wahid Lc, Tafsir Ibnu Katsir
ON AIR Kajian Islam Live (Pagi : 05.30 - 06.30 Sore : 16.00 - 17.00 Malam : 20.00 21.30)
45
Menyajikan pembahasan tema-tema keislaman secara komprehensif dengan kemasan dialog interaktif, dan menghadirkan para Ustadz (Narasumber) yang berkompeten di bidangnya
Islam al-Yaum Pagi : 06.45 - 07.00 Sore : 17.15 - 17.30 Sajian Informasi Dunia Islam Terkini, Baik Dalam Negeri Maupun Mancanegara Dari Sumber-sumber yang Insya Allah Amanah Dan Terpercaya.
Tilawah al-Qur’an Pembacaan ayat-ayat suci al-Qur’an secara tartil dan tajwid disertai dengan terjemah dan kandungan maknanya.
Kisah-Kisah Islami Pembacaan kisah-kisah nyata yang inspiratif dan menggugah, baik dari kisah Rosululloh , para Sahabat Rosul , maupun kisah pertaubatan ahli maksiat dan kisah para muallaf (orang yang baru masuk Islam).
Renungan Malam Renungan instrospeksi diri atas berbagai hal yang telah diperbuat untuk menggapai perbaikan diri dan menapaki jalan hidayah.1 OFF AIR Seminar Keislaman Bersama Tokoh Nasional
1
www.fajrifm.com
46
Bazzar Aneka Produk Islami Pelatihan Thibbun Nabawi (Pengobatan Cara Nabi ) Temu Pendengar FAJRI Acara Ifthor Jama'i (Buka Puasa Bersama Pendengar) di Bulan Romadhon. Pelatihan Jurnalist Broadcasting Pembentukan Forum Pendengar FAJRI
E. Sejarah Singkat Program Kajian Pagi Program Kajian Pagi pertama mengudara pada tahun 2006 bulan Januari yang bernama kuliah shubuh, banyak sekali jadwal kajiannnya dari hari ahad sampai senin, senin tentang fiqih, selasa tentang pendidikan, rabu yang lain-lain. Kajiannya pun setiap harinya berbeda-beda, program kajian pagi disiarkan pada pagi hari karena, pertama, karena kajian islam itu dibutuhkan bagi masyarakat, dan kenapa di waktu pagi karena di waktu pagi ini merupakan waktu yang penuh barokah sebagaimana Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits, “Beliau mendoakan keberkahan kepada umatnya di waktu pagi”, jadi waktu pagi itu waktu yang penuh barokah, disaat kita ingin mencari rezeki, memulai usaha dimulai waktu pagi, sama juga kalau kita mau menuntut ilmu diwaktu pagi, ini memang waktu yang penuh barokah sehingga kita mengadakan program kajian pagi tepatnya pukul 5.30 - 6.30 WIB.2
2
Hasil Wawancara pribadi dengan Departemen Penyiaran : Yusuf Supriadi
47
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA
Berdasarkan data yang telah didapat dari rekaman program Kajian Pagi pada kajian Keluarga Sakinah, maka selanjutnya peneliti melakukan analisis data berdasarkan model Teun Van Dijk yang memuat tiga kerangka analisis yaitu analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Berdasarkan kerangka tersebut, maka penelitian ini berdasarkan teori Van Dijk, sebagai berikut. A. Teks Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi Menurut Van Dijk, segi teks dibagi menjadi tiga yaitu struktur makro (tematik), superstruktur (skematik) dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik dan retoris) yang kesemuanya itu saling berhubungan dan saling melengkapi satu dan lainnya. Berikut adalah hasil temuan data sesuai teori Van Dijk. 1. Struktur Makro Berdasarkan struktur makro yaitu gambaran umum atau gagasan inti atau yang biasa disebut tema / topik atau isu utama yang menunjukkan informasi penting atau inti pesan yang ingin disampaikan dalam program Kajian Pagi. Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013 Elemen pertama yang diteliti dalam sebuah teks adalah elemen tematik. Bisa juga disebut sebagai elemen gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari
48
suatu teks. Tema dari rekaman pertama siaran Keluarga Sakinah ini adalah mengenai penyebab-penyebab-konflik rumah tangga. Topik dan judulnya sangat menjelaskan bahwa siaran kajian islam ini sedang membahas mengenai penyebabpenyebab konflik rumah tangga, tema tersebut terlihat jelas dalam kalimat berikut: “Pendengar radio Fajri yang budiman dimanapun anda berada, narasumber kita nanti insya Allah akan menyampaikan satu judul materi tentang “Penyebab-penyebab konflik rumah tangga” kalau saja kita mengetahui penyebab-penyebab ini adalah dalam rangka kita menghindari penyebab-penyebab tersebut supaya kita tidak melakukan penyebabpenyebab timbulnya konflik rumah tangga” Kalimat tersebut menjelaskan bahwa kajian pada pertemuan ini akan membahas mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga, agar pendengar dapat mengetahui dan menghindari penyebab-penyebab tersebut yang dapat menimbulkan masalah yang lebih besar dalam berumah tangga.
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013 Tema yang dikedepankan dalam wacana kedua ini adalah mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua, melanjutkan pembahasan sebelumnya karena narasumber ingin menyampaikan penyebab-penyebab konflik yang lain, dan dari judul mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua ini diawali dengan lead berikut ini : “dan pendengar yang budiman tidak sampai disitu penyebab konflik rumah tangga masih ada yang lainnya oleh karena itu dikesempatan kali ini pembahasan kita masih membahas tentang penyebab konflik rumah tangga, adapun kali ini adalah bagian yang kedua, ya itulah tema kita pada kesempatan kali ini penyebab konflik rumah tangga bagian kedua.”
49
Kajian pada pertemuan mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua ini yaitu su‟udzon (buruk sangka), pasangan suami istri tidak langsung menuduh kabar negatif dari orang lain tanpa adanya bukti, meneliti (tabayyun) akan kebenarannya. Istri tidak boleh cemburu kepada suaminya, agar kehidupan keluarganya dapat tentram, maka suami lebih wajib untuk tidak merasa cemburu kepada istrinya, karena ia lebih dapat menguasai emosinyadan lebih mampu mengendalikan ucapan-ucapannya.1 Masalah finansial (keuangan) keluarga, suami berpenghasilan pas-pasan, gaji istri lebih besar daripada suami. Masalah seksualitas dan keturunan, suami atau istri yang impoten mandul, suami ejakulasi dini dan istri hyper sex, tidak memperhatikan adab-adab dalam berhubungan suami istri. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab konflik diatas sebenarnya dapat dengan mudah melakukan usaha-usaha untuk membantu para keluarga agar mereka mampu menghadapi berbagai faktor yang mungkin saja terjadi pada mereka. Konflik antara suami dan istri adalah faktor yang paling sering dianggap sebagai peretak yang membuat sirna harapan mereka untuk mencapai keadaan yang ideal. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Keterangan Tematik “Pendengar radio Fajri yang budiman dimanapun anda berada, narasumber kita nanti insya Allah akan menyampaikan satu judul materi tentang “Penyebabpenyebab konflik rumah tangga” kalau saja kita mengetahui penyebab-penyebab ini adalah dalam rangka kita menghindari penyebab-penyebab tersebut supaya kita tidak melakukan penyebab-penyebab timbulnya konflik rumah tangga”
1
Mahmud Al Shabbagh, Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam, (Bandung : Rosdakarya,1991), h.174.
50
17 Mei 2013
Tematik “dan pendengar yang budiman tidak sampai disitu penyebab konflik rumah tangga masih ada yang lainnya oleh karena itu dikesempatan kali ini pembahasan kita masih membahas tentang penyebab konflik rumah tangga, adapun kali ini adalah bagian yang kedua, ya itulah tema kita pada kesempatan kali ini penyebab konflik rumah tangga bagian kedua.”
2. Superstruktur Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013 Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian mana yang didahulukan dan bagian mana yang diakhirkan sehingga membentuk kesatuan arti. Skema program ini adalah membahas mengenai alur program. Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan ini. Pembawa acara juga mengajak kepada para pendengar fajri fm untuk bisa berdiskusi dan mencatat apa saja yang akan nanti ingin ditanyakan kepada narasumber melalui saluran telepon dan SMS (Short Messages service) sebelum mempersilahkan kepada narasumber untuk menyampaikan materinya. “Pendengar radio Fajri yang budiman dimanapun anda berada, narasumber kita nanti insya Allah akan menyampaikan satu judul materi tentang “Penyebab-penyebab konflik rumah tangga” kalau saja kita 51
mengetahui penyebab-penyebab ini adalah dalam rangka kita menghindari penyebab-penyebab tersebut supaya kita tidak melakukan penyebabpenyebab timbulnya konflik rumah tangga, nah silahkan nanti kepada para pendengar radio yang ingin bertanya kepada narasumber kami persilahkan untuk menghubungi nomer telepon 02518485444 dan SMS silahkan bisa anda kirim ke 081399559988.” Pembahasan : Ustadz Arifin menguraikan penyebab-penyebab konflik rumah tangga diantaranya : a)
Permulaan yang salah, Ustadz Arifin menjelaskan bahwa permulaan yang baik adalah modal
utama bagi seseorang meraih kesuksesan dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari peribadatan. Sehingga ketika menjalankan pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak tahu tentang esensi pernikahan, ini permulaan yang salah tentunya. Dengan demikian ketika berjalan akhirnya terjadi problematika rumah tangga, termasuk permulaan salah pula ketika mencari calon, mencari pasangan hidup sehingga ada yang menetapkan pasangan hidupnya memiliki penampilan yang menarik, memiliki penampilan yang mewah, ada juga yang menetapkan memiliki pasangan hidup karena finansialnya. Ada juga yang menetapkan calon pasangan memiliki standarisasinya adalah keturunan, dan keturunan pejabat atau rakyat biasa. Ini permulaan yang salah Rasulullah SAW telah menggambarkan tentang bagaimana suami atau istri yang harus kita nikahi, “wanita itu dinikahi karena 4 hal, yang pertama karena hartanya, yang kedua karena nasabnya, yang ketiga karena kecantikannya dan yang keempat karena agamanya. Maka bila alasan
52
menikahinya karena agamanya, kalau tidak maka rugilah engkau.” HR. Bukhari dan Muslim. “Termasuk permulaan yang salah adalah pacaran, salah satu pandangan yang keliru dalam masyarakat kita, terutama pemuda sesungguhnya dalam pernikahan itu harus diawali dengan pacaran bahkan mereka menganggap pacaran seolah sebagai syarat wajib sebelum pernikahan dengan dalih mengenal lebih dekat pasangan kita supaya lebih tahu, pandangan ini jelas-jelas salah karena pacaran menutup pintu obyektivitas, menutup pintu kejujuran para pelakunya, selalu tidak jujur karena disebabkan ingin menampilkan hal-hal yang terbaik dihadapan pacarnya, sehingga menyembunyikan kekurangannya. Rumah tangga tidak seindah yang kita bayangkan ketika sedang pacaran, bayangan kita dahulu ketika pacaran nanti kita akan membina rumah tangga yang harmonis, membina rumah tangga yang penuh dengan kebahagiaan ternyata tidak, inilah permulaan yang salah. Pacaran, dan juga kita tahu tidak dibenarkan di dalam hukum islam, diharamkan dalam hukum islam.” b) Tidak memahami hak dan kewajiban suami istri “Salah satu penyebab konflik dalam rumah tangga adalah tidak pahamnya pasutri (pasangan suami istri) akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga. Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami mengabaikannya dengan demikian munculah konflik rumah tangga, suami tidak memperhatikan nafaqoh istri, suami tidak memperhatikan pakaian istri, akhlak suami keras, kasar, senantiasa memukul istrinya, senantiasa memuruk-murukan istrinya, suami mengatakan kepada istrinya “engkau istri yang tidak becus, engkau istri yang kurang pendidikan, engkau hanya tamatan SD, tidak sebagaimana tuh fulanna lulusan sarjana,” suami tidak memperhatikan hal-hal seperti ini, sehingga apa ? munculah konflik rumah tangga, harusnya suami memberikan nafaqoh, suami harusnya memberikan sandang, suami harusnya berperilaku yang baik, tidak kasar, suami harusnya tidak memburukkan istri tapi pada kenyataannya lain dari sebuah hadits yang diriwayatkan Hakim Bin Muawiyah Al Husairi dari ayahnya menyatakan bahwa ia bertanya “Wahai Rasulullah, apa hak istri kita atas kita ?” maka beliau Rasulullah SAW manjawab “Engkau harus memberinya makan jika engkau makan, engkau harus memberikan pakaian jika engkau memakai pakaian, jangan memukul wajah, jangan menjelek-jelekannya dan jangan menjauhinya kecuali dalam rumah”, HR. Abu Daud dan hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani. Diantara kewajiban istri tidak mengingkari kebaikan suami, ketika sang istri mengingkari kebaikan sang suami maka jadi masalah muncul problematika rumah tangga, sang istri mengingkari kebaikan sang suami 53
inilah yang menyebabkan titik panas, inilah yang menyebabkan konflik rumah tangga, maka hendaknya sebagai seorang istri qonaah menerima dan sabar Rasulullah SAW bersabda Waroaitunnar falan aronmanzoron kalyaumi akmo aqot waroaitu akturu ahliha annisa qolu bima ya rasulullah qola biqufrihin ila yaqfurna billah qola yaqfurna asyiro wayaqfurna ihsan ahlau ahsanta ila hudna ihdahunnadaro summa roat minka syaian qolat ma roaitu minka qoiron khot Beliau Rasulullah SAW bersabda “ Dan Aku melihat neraka, lalu aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan dari pemandangan hari itu dan aku melihat mayoritas penghuninya adalah wanita mereka bertanya kenapa ya Rasulullah ? beliau menjawab karena kekufuran mereka beliau ditanya apakah mereka kufur kepada Allah ? beliau menjawab mereka kufur, mereka ingkar terhadap suami, dan ingkar terhadap kebaikan, andai kata kamu berbuat baik kepada salah satu dari mereka sepanjang masa, kemudian ia melihat suatu yang tidak ia sukai pada dirimu ia akan berkata aku sama sekali tidak pernah melihat kebaikan darimu” HR. Bukhari.” Closing :Akhir / puncak dari pesan ini adalah seyogyanya seorang istri tidak mengingkari kebaikan suami jangan sampai-sampai ia berkata, ”pak selama saya rumah tangga dengan bapak 20 tahun kayanya bapak tidak pernah berbuat baik kepada saya, bapak nyakitin terus, gak pernah berbuat baik” jangan sampai mengatakan seperti itu, coba kalau kita perhatikan ketika sang istri dinikahi oleh sang suami, kemudian dinafkahi tiap hari kemudian anak-anaknya disekolahkan, ini merupakan suatu kebaikan suami sehingga sang istri mampu menjaga dirinya, sang istri mampu menjaga kehormatannya tinggal di rumah, tidak kemana-mana, coba kita bayangkan wanita-wanita yang tidak bersuami pergi kesana kemari tidak ada yang memberikan arahan, tidak ada yang memberikan bimbingan, tidak ada yang memberikan petunjuk apalagi wanita tersebut jauh dari agama kehormatannya kurang terjaga menggunakan pakaianpakaian yang super ketat menggunakan pakaian-pakaian yang transparan naudzubillahiminzalik kita berlindung kepada Allah SWT agar istri kita dijauhkan
54
dari hal-hal itu agar para muslimah dijauhkan dari hal itu dan semoga orang-orang yang menggunakan pakaian tersebut mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013 Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan kali ini. Pembawa acara juga mengajak kepada para pendengar fajri fm untuk bisa berdiskusi dan mencatat apa saja yang akan nanti ingin ditanyakan kepada narasumber melalui saluran telepon dan SMS (Short Messages service) sebelum mempersilahkan kepada narasumber untuk menyampaikan materinya. “Alhamdulillah narasumber kita ustadz Arifin sudah hadir di studio fajri dan saya akan sapa beliau terlebih dahulu. Assalamu‟alaikum Wr wb ustadz ? walaikumsalam wr wb, kabar baik ya ustadz ? Alhamdulillah akhi yusuf, Alhamdulillahirobbil‟alamin sehat wal afiat, baiklah para pendengar fajri yang budiman itulah narasumber kita dan kalau ada yang mau bertanya bisa anda hubungi telepon 02518485444 dan SMS silahkan bisa anda kirim ke 081399559988. langsung saja kepada pak ustadz saya persilahkan untuk menyampaikan materinya dan kepada para pendengar selamat menikmati.” Pembahasan : Pada pertemuan selanjutnya, Ustadz Arifin melanjutkan menguraikan penyebab-penyebab konflik rumah tangga. a) Su‟udzon (Buruk Sangka) Membangun rumah tangga harus didasari dengan berprasangka baik kepada pasangan, sikap buruk sangka kepada pasangan adalah sumber kehancuran rumah tangga sumber kerusakan rumah tangga, pasangan suami istri seharusnya 55
mengedapankan sikap berprasangka baik ketika menempatkan hal yang janggal di dalam rumah tangga tidak langsung menuduh yang tidak-tidak tanpa bukti, yang dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan kebenarannya karena boleh jadi kabar yang didapat adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri kepada rumah tangga kita sehingga ingin menghancurkan kelanggengan, keharmonisan rumah tangga kita, Allah SWT berfirman :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat : 6)
“Kalau ada informasi dari seseorang, memberikan berita kepada kita misalkan “Bu, suami anda itu kelakuannya kurang beres, senengnya nongkrong-nongkrong dijalan kemudian menggoda gadis-gadis belia”, ada informasi begini nih pada suami kita, informasi buruk ya, jadi bagaimana sikap kita sebagai seorang istri tabayyanu check and recheck jangan lantas kita terprovokasi, datanglah suami kepada kita lantas kita katakan,” oh Anda suami yang tidak benar, suami yang tidak becus ternyata diluar sering menggoda gadis-gadis belia”, jangan begitu sikap yang terbaik adalah fatabayyanu teliti dulu check and recheck dulu mana sih buktinya, suami saya kok seperti ini, suami saya kok sepeti itu, begitu pula sikap seorang suami kepada istrinya misalkan sang suami memberikan kepada istrinya uang belanjaan sehari 50 ribu, anak satu sehari 50 ribu kemudian ternyata habis, dikasih habis, dikasih habis, dikasih habis, sebagai seorang suami harus mengedepankan khusnudzon berprasangka baik kepada istri kita ya berprasangka baik mungkin boleh
56
jadi ketika saya kasih uang sehari 50 ribu boleh jadi untuk membeli baju anak, boleh jadi untuk membeli peralatan rumah tangga, boleh jadi untuk membeli hal yang lebih penting, boleh jadi dikumpulkan sama istri ditabung sama istri, jadi tidak boleh menuduh ini, menuduh itu tanpa bukti. Para pendengar yang budiman, begitu pula sebaliknya ketika seorang suami mendapatkan informasi dari orang lain bahwa istrinya selingkuh, istrinya bermain diluar maka hendaknya sebagai suami yang bijak, sebagai suami yang baik cari bukti kongkret tidak langsung terpengaruh tidak langsung terprovokasi.” b) Masalah Finansial (keuangan) Keluarga “Masalah keuangan rumah tangga salah satu titik panas dalam konflik rumah tangga adalah kondisi finansial keluarga, kondisi keuangan keluarga bentuknya sangat beragam seperti yang pertama gaji suami yang pas-pasan, dan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sang suami misalkan gajinya mingguan, 2 hari sudah gajian aja sudah habis ya, sehingga sang istri bingung mau kasbon kemana atau gajinnya bulanan ketika menerima gaji bulanan pertengahan bulan sudah habis atau tanggal 20 sudah habis, nah hal seperti ini memicu konflik rumah tangga ketika keluarga tersebut tidak didasari dengan keimanan tidak dibentengi dengan keimanan berbeda kalau keluarga itu didasari keimanan sebagai seorang suami kepala rumah tangga akan paham sekali akan hadits-hadits Rasulullah SAW yang menyatakan agar keluarga sabar begitu pula sebagai seorang istri ia akan mengetahui hadits Rasulullah SAW idza nadroukum ila manfudz ila alaihi fil mal wal holaq Jika salah seorang kalian melihat diantara kalian diberi kelebihan dalam harta dan fisik maka lihatlah orang yang berada dibawahnya. (HR. Al Bukhari dan Muslim).” c) Masalah Seksualitas dan Keturunan “Masalah ini sering menjadi prahara besar dalam kehidupan rumah tangga konflik ini tidak hanya menimpa kalangan orang kaya saja, bahkan orang miskin pun sering sekali cekcok karena pemasalahan ini. Banyak orang yang menyepelekan masalah seksualitas dalam rumah tangga, sehingga dalam masalah ini tidak diselesaikan kemudian munculah problematika rumah tangga yang dahsyat, munculah problematika rumah tangga yang menggoncangkan berubahnya konflik yang muncul akibat masalah ini, mohon maaf seperti suami yang impoten, suami atau istri yang ditakdirkan bertahun-tahun mandul sudah berumah tangga sekian tahun lamanya, 10 tahun lamanya ternyata kehadiran buah hati yang ditunggu-tunggu tidak datang juga, ini kan bermasalah suami dan istri tidak sabar sehingga setiap hari yang diperbincangkan masalah itu konflik pun dahsyat padahal dari sisi ekonomi tercukupi, kebutuhan rumah tangga tercukupi namun karena ketidakadaan buah hati menyebabkan rumah
57
terasa sepi, rumah terasa hampa ini merupakan bagian dari ujian dan setiap ujian yang Allah berikan kepada manusia berbeda-beda, ada yang diuji masalah ekonomi, ada yang diuji masalah keturunan, ada yang diuji sakitsakitan terus dan yang lain-lain.” Closing : Pesan yang disampaikan narasumber pada akhir pertemuan ini adalah ketika terjadi permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga, maka cara yang terbaik adalah kembalikan kepada Allah SWT banyak berdoa kepada-Nya, kemudian mendekatlah kepada agama islam sehingga ketika mendekat kepada agama islam nanti kita akan tahu hikmah dibalik permasalahan yang terjadi kemudian carilah cara yang terbaik untuk menyelesaikannya, semua yang ditakdirkan oleh-Nya mengandung hikmah yang besar dan mengandung pelajaran yang besar. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Keterangan Skematik Skema alur program : Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan kali ini. Pembahasan : Ustadz Arifin menjelaskan Permulaan yang salah Tidak Memahami hak dan kewajiban suami istri
17 Mei 2013
Closing : Akhir / puncak dari pesan ini adalah seyogyanya seorang istri tidak mengingkari kebaikan suami Skematik Skema alur program : Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan
58
juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan kali ini Pembahasan : Ustadz Arifin Menjelaskan Su‟udzon (buruk sangka) Masalah Finansial (keuangan) keluarga Masalah seksualitas dan keturunan Closing : Pesan yang disampaikan narasumber pada akhir pertemuan ini adalah ketika terjadi permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga, maka cara yang terbaik adalah kembalikan kepada Allah SWT banyak berdoa kepada-Nya
3. Struktur Mikro a. Semantik Makna yang ingin ditekankan dalam skema Van Dijk disebut hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam struktur wacana, tetapi juga menggiring kearah sisi tertentu dari sebuah peristiwa. 1) Latar Latar merupakan peristiwa yang dipakai dalam menyajikan teks atau cerita. Latar membantu bagaimana seseorang memberikan pemaknaan atas suatu peristiwa. Kisah ini dapat kita lihat pada kajian keluarga sakinah. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Latar
Keterangan ”Para pendengar yang budiman, jalan pernikahan bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan ujian dan rintangan. Berbekal cinta saja tidak cukup karena sekali lagi menikah bukan seperti pacaran yang penuh basa-basi dan penuh permainan. Dalam perjalanannya, pernikahan membutuhkan banyak bekal
59
17 Mei 2013
Latar
seperti keikhlasan, keterbukaan, kejujuran, kesetiaan, dan bertanggung jawab dalam perkara dunia serta perkara akhirat.” “Para pendengar yang budiman, sesungguhnya keluarga merupakan jantung masyarakat, pusat kehidupan masyarakat dan kunci kelestarian masyarakat di dalam tubuh manusia jantung merupakan pusat kehidupan dan kunci kelestarian serta kelangsungannya begitupula keluarga yang merupakan jantung masyarakat, bila kondisi keluarga baik maka niscaya kondisi masyarakat pun akan baik dan bila kondisi keluarga rusak niscaya kondisi masyarakat pun akan rusak, kerusakan di keluarga diantaranya disebabkan terjadinya konflik rumah tangga.”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013 Dalam peristiwa yang disampaikan, ustadz Arifin ingin menjelaskan bagaimana perjalanan rumah tangga tidak selalu indah dan menawan yang terjadi pada minggu-minggu awal bulan madu, pasti akan ada problematika rumah tangga yang harus dihadapi dan diselesaikan dengan baik, tidak ada rumah tangga yang tanpa masalah dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang tanpa problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan suamiistri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang menerjang keluarganya. Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013 Dalam peristiwa ini ustadz Arifin ingin menjelaskan bahwa kunci yang paling penting dalam menjaga kerukunan dalam bermasyarakat adalah dengan cara memperhatikan keadaan keluarga, apabila keadaan keluarga baik maka
60
keadaan hubungan bermasyarakat juga akan baik, begitupun sebaliknya apabila keadaan keluarga kurang baik maka hubungan dalam bermasyarakat akan kurang baik juga. Disini posisi keadaan keluarga yang baik sangat penting dalam mengatur tatanan bermasyarakat agar tercipta masyarakat rukun yang dimulai terlebih dahulu dari keluarga yang baik pula. 2) Detail Detail merupakan strategi penulis dalam mengekspresikan sikapnya dengan cara implisit atau tersamar. Elemen ini menjawab pertanyaan pihak mana yang diuraikan dengan detail panjang lebar, apakah detail yang duiraikan tersebut positif atau negatif terhadap pihak yang digambarkan. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Detail
Keterangan Ini terlihat seperti yang dijelaskan Ustadz Arifin. “…salah satu penyebab konflik dalam rumah tangga adalah tidak pahamnya pasutri (pasangan suami istri) akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga. Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami mengabaikannya dengan demikian munculah konflik rumah tangga suami tidak memperhatikan nafaqoh istri, suami tidak memperhatikan pakaian istri, akhlak suami keras, kasar, senantiasa memukul istrinya, senantiasa memuruk-murukan istrinya, suami mengatakan kepada istrinya engkau istri yang tidak becus, engkau istri yang kurang pendidikan, engkau hanya tamatan SD, tidak sebagaimana tuh fulanna lulusan sarjana, suami tidak memperhatikan hal-hal seperti ini, sehingga apa ? munculah konflik rumah tangga, harusnya suami memberikan nafaqoh, suami harusnya memberikan sandang, suami harusnya berperilaku yang baik, tidak kasar, suami harusnya tidak memburukkan istri”
61
17 Mei 2013
Detail
Ini terlihat seperti yang dijelaskan Ustadz Arifin. “Para pendengar yang budiman, gaji istri yang terlalu tinggi terkadang menyebabkan kesombongan sang istri sehingga sang istri memaki-maki suami, sang istri menghina suami tidak ada ketaatan sedikitpun kepada suami, padahal banyak sekali dari hadits-hadits Rasulullah SAW memerintahkan kepada sang istri untuk taat kepada suami hak suami untuk ditaati, kedudukan suami begitu besar, kedudukan suami begitu mulia sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda : La amuru ahadan anyahsuda lihadin waro amartu ahadan yazkuru lihadin la amartu liata antasjuda lizaujiha Aku tidaklah memerintahkan untuk sujud kepada orang lain seandainya aku perintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya. HR. AT Tabrani”
3) Maksud Elemen wacana maksud yakni melihat informasi yang menguntungkan komunikator yang diuraikan secara ekplisit dan jelas. Dan dan elemen maksud ini hampir selaras dengan elemen detail. Informasi yang disajikan akan diuraikan secara jelas dengan menggunakan kata-kata yang tegas dan langsung menuju kepada fakta yang ingin disampaikan. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Maksud
Keterangan “Para pendengar yang budiman, kalau kita mau mengkaji, kalau kita mau menelusuri, kalau kita mau menganalisa, ternyata banyak sekali penyebabpenyebab konflik dalam rumah tangga adapun penyebab yang utama dalam konflik rumah tangga adalah sebagai berikut yang pertama permulaan yang salah, perlu kita camkan bahwa permulaan yang baik adalah modal utama bagi seseorang meraih kesuksesan dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari peribadatan, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits nya wafi budihaadikum shodaqoh pada persembahan perestuan salah satu diantara kalian
62
adalah sedekah. Sehingga ketika menjalankan pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak tahu tentang esensi pernikahan ini permulaan yang salah tentunya, dengan demikian ketika berjalan, berjalan, berjalan, akhirnya terjadi problematika rumah tangga termasuk permulaan salah pula ketika mencari calon, mencari pasangan hidup sehingga ada yang menetapkan pasangan hidupnya memiliki penampilan yang oke, memiliki penampilan yang wow, ada juga yang menetapkan memiliki pasangan hidup yang finansialnya banyak sekali, segudang finansial sehingga ketika ada laki-laki yang datang kepada orang tuanya maka berhenti dulu, kerjaannya apa ? gajinya berapa ? 10 jt kah, 20 jt kah. Ada juga yang menetapkan calon memiliki standarisasinya adalah keturunan, dan keturunan pejabat atau rakyat.” 17 Mei 2013
Maksud
“Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan mencoba meneruskan penjelasan penyebab konflik rumah tangga yang ketiga su‟udzon buruk sangka, membangun rumah tangga harus didasari dengan berprasangka baik kepada pasangan, sikap buruk sangka kepada pasangan adalah sumber kehancuran rumah tangga sumber kerusakan rumah tangga, pasangan suami istri seharusnya mengedapankan sikap berprasangka baik ketika menempatkan hal yang janggal di dalam rumah tangga tidak langsung menuduh yang tidak-tidak tanpa bukti, yang dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan kebenarannya karena boleh jadi kabar yang didapat adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri kepada rumah tangga kita sehingga ingin menghancurkan kelanggengan, keharmonisan rumah tangga kita,”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013 Dalam cerita yang disampaikan oleh ustadz Arifin mengenai permulaan yang salah, sebelum melakukan pernikahan yaitu kurang pengetahuan akan esensi pernikahan itu sendiri, bahwa pernikahan merupakan bagian dari peribadahan dan
63
ketika sudah membangun sebuah keluarga kalau tidak didasari pengetahuan akan esensi pernikahan tersebut, maka pasangan suami istri tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai suami dan istri. Permulaan yang salah juga ketika memilih pasangan yang menggunakan standarisasi yaitu memiliki penampilan yang baik dari keturunan tertentu, padahal anjuran agama islam wanita dinikahi karena ada 4 hal , yang pertama karena hartanya, yang kedua karena nasabnya, yang ketiga karena kecantikannya dan yang keempat karena agamanya. Maka bila alasan menikahinya karena agamanya, kalau tidak maka rugilah engkau. HR. Bukhari dan Muslim. Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013 Dalam cerita yang dideskripsikan oleh ustadz Arifin yaitu menjalin rumah tangga tidak diperbolehkan untuk berburuk sangka kepada suami/istri, harus mengedapankan rasa saling percaya satu sama lain, kalau ada hal yang janggal pun harus diteliti terlebih dahulu sebelum masalahnnya semakin besar demi kelanggengan dan keharmonisan rumah tangga. b. Sintaksis Adalah bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Adapun elemen yang diamati adalah : 1) Koherensi Adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga
64
tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan. (dua kejadian yang saling berhubungan dalam program kajian pagi) ini dapat digambarkan dengan dua peristiwa yang berlainan, dan jika dianalisis dengan elemen koherensi maka pertanyaan yang muncul adalah bagaimana dua peristiwa itu dipandang oleh narasumber/ pembicara ? Apakah yang satu menyebabkan yang lain, atau yang satu diakibatkan oleh yang lain ? Edisi 10 Mei 2013
Elemen Keterangan Koherensi “Rumah tangga tidak seindah yang kita bayangkan ketika sedang pacaran, bayangan kita dahulu ketika pacaran nanti kita akan membina rumah tangga yang harmonis, membina rumah tangga yang penuh dengan kebahagiaan ternyata tidak, inilah permulaan yang salah. Pacaran, dan juga kita tahu tidak dibenarkan di dalam hukum islam, diharamkan dalam hukum islam.”
17 Mei 2013
Koherensi “Para pendengar yang budiman, gaji istri yang terlalu tinggi terkadang menyebabkan kesombongan sang istri sehingga sang istri memaki-maki suami, sang istri menghina suami tidak ada ketaatan sedikitpun kepada suami, padahal banyak sekali dari hadits-hadits Rasulullah SAW memerintahkan kepada sang istri untuk taat kepada suami hak suami untuk ditaati, kedudukan suami begitu besar, kedudukan suami begitu mulia sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda : La amuru ahadan anyahsuda lihadin waro amartu ahadan yazkuru lihadin la amartu liata antasjuda lizaujiha “Aku tidaklah memerintahkan untuk sujud kepada orang lain seandainya aku perintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya”. HR. AT Tabrani”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 Mei 2013
65
Dari program keluarga sakinah ini peristiwa yang dibahas adalah salah satunya mengenai pandangan yang keliru ketika kita akan menjalin rumah tangga harus diawali dengan pacaran, terutama pemuda sesungguhnya dalam pernikahan itu harus diawali dengan pacaran bahkan mereka menganggap pacaran sebagai syarat wajib sebelum pernikahan dengan dalih mengenal lebih dekat pasangan kita supaya lebih tahu, pandangan ini jelas-jelas salah karena pacaran menutup pintu obyektivitas, menutup pintu kejujuran para pelakunya, selalu tidak jujur karena disebabkan ingin menampilkan hal-hal yang terbaik dihadapan pacarnya, sehingga menyembunyikan kekurangannya. Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 17 Mei 2013 Dari peristiwa yang digambarkan oleh ustadz Arifin mengenai gaji istri yang lebih tinggi dibandingkan dengan suaminya, menimbulkan ketidaktaatan dan kesombongan istri terhadap suaminya, ini merupakan sikap yang salah dalam keluarga karena bagaimana pun juga kedudukan suami dalam keluarga adalah pemimpin bagi keluarganya. 2) Kata Ganti Edisi 10 dan 17 Mei 2013
Elemen Kata Ganti
Keterangan Contoh kutipan ustadz Arifin dalam menjelaskna elemen sintaksis atau struktur aktif : “Para pendengar yang budiman, kalau kita mau mengkaji, kalau kita mau menelusuri, kalau kita mau menganalisa, ternyata banyak sekali penyebabpenyebab konflik dalam rumah tangga adapun penyebab yang utama dalam konflik rumah tangga adalah sebagai berikut yang pertama permulaan yang salah, perlu kita camkan bahwa permulaan yang baik
66
adalah modal utama bagi seseorang meraih kesuksesan dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari peribadatan, sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits nya wafi budihaadikum shodaqoh pada persembahan perestuan salah satu diantara kalian adalah sedekah. Sehingga ketika menjalankan pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak tahu tentang esensi pernikahan ini permulaan yang salah tentunya, dengan demikian ketika berjalan, berjalan, berjalan, akhirnya terjadi problematika rumah tangga.”
Analisis Teks Materi Kajian Pagi Keluarga Sakinah, 10 dan 17 Mei 2013 Kata ganti yang dipakai oleh narasumber untuk menunjukkan dimana seseorang ditempatkan dalam wacana. Dalam program kajian Keluarga Sakinah ini, kata ganti yang paling banyak digunakan yaitu kata “kita” yang digunakan untuk pendengar, atau kata “suami” dan kata “istri” yang digunakan sebagai pelaku, kata “kita” mengartikan keterlibatan narasumber dengan pendengar, dan tujuan lain narasumber mengkondisikan dengan kondisi yang terjadi di masyarakat pada umumnya. Kata ganti pada kajian keluarga sakinah yang menjelaskan saya, suami dan istri, itu disebut dengan elemen sintaksis dimana susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat yang diterangkan bentuk kalimat ukuran hanya persoalan teknis kebenaran tata bahasa tapi menentukan makna yang dibentuk, susunan kalimat ini dalam elemen sintaksis disebut struktur aktif. Ketika ustadz Arifin mengatakan saya, kita, suami, dan istri merupakan sebuah legitimasi melibatkan kita semua.
67
3) Bentuk Kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas dimana ia menanyakan apakah A menjelaskan B atau B menjelaskan A. Dalam bahasa Indonesia menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Dalam program kajian pagi ini, bentuk kalimat dapat kita lihat. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Bentuk Kalimat
Keterangan “Rasulullah SAW mengedepankan hartanya, nasabnya, kecantikannya, sedangkan beliau Rasulullah SAW mengakhirkan agamanya, kenapa demikian, karena biasanya pada ghalibnya ketika seorang laki-laki ingin menikahi karena hartanya, atau nasabnya atau kecantikannya sementara kesholihannya dipinggirkan, ditinggalkan tidak diperhatikan maka Rasulullah SAW memberikan perhatian besar pilih agamanya kalau engkau tidak memilih agama pasti engkau akan rugi.” Bentuk kalimat aktif (awalan me-) ini untuk menunjukkan subjek secara eksplisit. Pembentukan kalimat ini memberikan kesan tersendiri terhadap hal yang ditonjolkan dan difokuskan.
17 Mei 2013
Bentuk Kalimat
“…yang dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan kebenarannya karena boleh jadi kabar yang didapat adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri kepada rumah tangga kita sehingga ingin menghancurkan kelanggengan,” Bentuk kalimat pasif (awalan di-) ini menunjukkan subjek secara implisit. Pokok kalimat yang dihadirkan di awal kalimat memberikan tempat tersembunyi bagi subjek.
68
c. Stilistik Dalam stilistik, yang menjadi pusat perhatian adalah gaya bahasa penulis, seperti yang dikutip oleh Alex Sobur stilistik adalah cara penggunaan bahasa oleh penulis dalam suatu teks tertentu. Dalam program kajian pagi ini, gaya bahasa yang digunakan adalah gaya dengan khas pembicara sebagai ustadz Edisi 10 Mei 2013
Elemen Stilistik
Keterangan “Para pendengar yang budiman, jalan pernikahan bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan ujian dan rintangan.”
17 Mei 2013
Stilistik
“Para pendengar yang budiman, sesungguhnya keluarga merupakan jantung masyarakat, pusat kehidupan masyarakat dan kunci kelestarian masyarakat di dalam tubuh manusia jantung merupakan pusat kehidupan dan kunci kelestarian serta kelangsungannya begitupula keluarga yang merupakan jantung masyarakat,”
Jadi, „Para pendengar yang budiman‟ yang dimaksud adalah panggilan yang ditujukan pada para pendengar Fajri 99.3 FM. Kata tersebut disesuaikan dengan target pendengarnya yaitu kalangan masyarakat islami sebagai media komunikasi dan media untuk berkonsultasi dalam berbagai kehidupan keluarga dan bermasyarakat, dan juga media untuk menuntut ilmu.
69
d. Retoris Retoris merupakan gaya seseorang dalam berbica atau menulis yang mempunyai fungsi persuasif (mempengaruhi). Dalam elemen ini Van Dijk membaginya dalam tiga elemen : 1) Grafis Elemen ini ditampilkan dengan pengambilan detail berbagai hal yang ingin ditonjolkan atau apa yang dianggap penting oleh wartawan, dapat diamati dari konteks contohnya pemakaian huruf tebal, garis bawah, huruf miring, huruf besar, pemakaian gambar dan tabel. Yang menunjukkan pendengar tentanf pentingnya bagian tersebut. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Grafis
Keterangan “Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami mengabaikannya dengan demikian munculah konflik rumah tangga suami tidak memperhatikan nafaqoh istri,”
17 Mei 2013
Grafis
“jadi bagaimana sikap kita sebagai seorang istri tabayyanu check and recheck jangan lantas kita terprovokasi, datanglah suami kepada kita lantas kita katakan,” oh Anda suami yang tidak benar, suami yang tidak becus ternyata diluar sering menggoda gadisgadis belia”
2) Metafora Metafora adalah kata-kata kiasan. Yakni dalam wacana pesan tidak hanya disampaikan lewat teks atau bahasa formal, tetapi juga kiasan. Ungkapan dan
70
metafora yang dimaksudkan sebagai orammen atau bumbu yang dapat dipakai untuk memperkuat pesan utama. Edisi 10 Mei 2013
Elemen Keterangan Metafora “Para pendengar yang budiman, jalan pernikahan bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan ujian dan rintangan.”
17 Mei 2013
Metafora “kemudian yang keempat masalah finansial keluarga masalah keuangan rumah tangga salah satu titik panas dalam konflik rumah tangga adalah kondisi finansial keluarga,”
3) Ekspresi Elemen ekspresi merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang diamati dari teks. Misalnya ekspresi senang, sedih, tersenyum, marah, takut, sinis, dan tertawa. Berikut ini elemen ekspresi yang terdapat pada program Kajian Pagi . Edisi 10 Mei 2013
Elemen Ekspresi
Keterangan “Kewajiban istri mentaati suami, kewajiban istri melayani suami, akan tetapi istri mengabaikannya mentang-mentang gajinya istri 10 juta, ” istri berkata, saya kan gajinya 10 juta, kamu gajinya berapa ! kamu cuma 2 juta buat bayar kontrakan 500, bayar pembantu 500 bayar untuk listrik 200 ya uang kamu sisa 800, 800 itu cukup buat bayar sekolah uang makan dari mana coba ! kan dari saya.”
17 Mei 2013
Ekspresi
“Bapak yang bener saja pak ! , masa bapak ngasih uang saya segini !, ya ini paling buat bayar kontrakan sama bayar anak sekolah sudah habis !” 71
Berdasarkan hasil analisa data pada struktur teks pada materi siaran Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah edisi 10 dan 17 Mei 2013 adalah : No.
Elemen
1.
Struktur Makro
Tematik
Penjelasan 10 Mei 2013, tema atau topik yang disampaikan adalah penyebab-penyebab konflik rumah tangga. 17 Mei 2013, tema atau topik yang disampaikan adalah penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua. 10 Mei 2013, Skema alur program:
Opening : Host membuka acara program kajian pagi. Pembahasan : Ustadz Arifin menjelaskan 1) Permulaan yang salah 2) Tidak memahami hak dan kewajiban suami istri. Closing : Akhir dari pertemuan itu narasumber memberikan pesan seyogyanya seorang istri tidak mengingkari kebaikan suami. 2.
Super Struktur
Skematik
17 Mei 2013, Skema alur program :
Opening : Program Kajian Pagi diawali dengan suara jingle kemudian Pembawa acara (host) membuka acara dengan mengucapkan salam, menyapa para pendengar yang baru saja telah melakukan shalat shubuh dan juga menyampaikan kepada para pendengar topik apa yang akan dibahas pada pertemuan kali ini Pembahasan : Ustadz Arifin Menjelaskan 3) Su‟udzon (buruk sangka) 4) Masalah Finansial (keuangan) keluarga 5) Masalah seksualitas dan keturunan Closing : Pesan yang disampaikan narasumber pada akhir pertemuan ini adalah ketika terjadi permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga,
72
3.
Struktur Mikro
maka cara yang terbaik adalah kembalikan kepada Allah SWT banyak berdoa kepada-Nya 10 Mei 2013, yang menjelaskan peristiwa pernikahan yang tidak selalu indah diawal, pasti akan ada ujian dan rintangan dalam Latar berumah tangga. 17 Mei 2013, yang menjelaskan bahwa keluarga merupakan jantung masyarakat, 10 Mei 2013, strategi yang digunakan untuk mengekspresikan penulis adalah perilaku suami yang tidak memberikan nafaqoh, tidak memperhatikan pakaian istri, kasar terhadap istrinya. Detail 17 Mei 2013, strategi yang digunakan untuk mengekspresikan penulis adalah sikap istri yang sombong karena memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan suaminya. 10 Mei 2013, Informasi yang disajikan adalah permulaan yang salah merupakan awal terjadinya konfli rumah tangga. 17 Mei 2013, Informasi yang disajikan Maksud adalah bersikap buruk sangka (su‟udzon) kepada pasangannya, padahal seharusnya pasangan suami istri harus selalu berprasangka baik. 10 Mei 2013, membangun rumah tangga tidak seindah seperti yang dibayangkan ketika sedang pacaran, pacaran dilarang dalam hukum Islam. Koherensi 17 Mei 2013, penghasilan istri lebih besar dibandingkan dengan suaminya, istri seharusnya tidak sombong kepada suaminya dan harus tetap tunduk kepada suaminya. 10 dan 17 Mei 2013, kata „kita‟ digunakan untuk pendengar, menjelaskan keterlibatan narasumber dengan pendengar. Kata Ganti Kata „suami‟ atau „istri‟ digunakan sebagai pelaku. Bentuk Kalimat
10 Mei 2013, Bentuk kalimat aktif mengedepankan (awalan me-) ini untuk menunjukkan subjek secara eksplisit. Pembentukan kalimat ini memberikan
73
Stilistik
Grafis
Metafora
Ekspresi
kesan tersendiri terhadap hal yang ditonjolkan dan difokuskan. 17 Mei 2013, Bentuk kalimat pasif dikedepankan (awalan di-) ini menunjukkan subjek secara implisit. Pokok kalimat yang dihadirkan di awal kalimat memberikan tempat tersembunyi bagi subjek. 10 dan 17 Mei 2013, kata „Para pendengar yang budiman‟ adalah disesuaikan dengan target pendengarnya yaitu kalangan masyarakat Islami. 10 Mei 2013, kata „nafaqoh‟ narasumber menjelaskan hal yang paling penting kewajiban suami. 17 Mei 2013, Kata „tabayyunu check and recheck‟ narasumber menjelaskan bahwa harus meneliti dan mengecek kebenaran suatu masalah dalam keluarga. 10 Mei 2013, kata kiasan „jalan pernikahan bukanlah jalan yang selalu harum aromanya‟ bahwa narasumber menjelaskan pernikahan tidak selalu baik, pasti akan ada suatu masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan. 17 Mei 2013, kata kiasan „titik panas‟ bahwa narasumber menjelaskan masalah keuangan keluarga merupakan masalah yang besar, apabila keluarga tersebut tidak qona‟ah. 10 Mei 2013, ” istri berkata, saya kan gajinya 10 juta, kamu gajinya berapa ! Kalimat tersebut menjelaskan bahwa istri mengekspresikan kemarahannya kepada suaminya. 17 Mei 2013, “Bapak yang bener saja pak ! , masa bapak ngasih uang saya segini ! Kalimat tersebut menjelaskan bahwa istri mengekspresikan kemarahannya kepada suaminya.
74
B. Kognisi Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Pagi Dalam aspek kognisi sosial dijelaskan bahwa, setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Maka dalam kerangka analisis wacana Van Dijk, ditawarkan penelitian mengenai kognisi sosial. Untuk mengetahui hal tersebut, peneliti melakukan wawancara mendalam kepada Ustadz Arifin (narasumber) dan Yusuf Supriadi (Departemen Penyiaran dan Periklanan). Acara Kajian Keluarga Sakinah merupakan kerja tim yang melibatkan banyak pihak di dalamnya, dan terdiri dari beberapa bagian pelaksana. Berdasarkan kerja tim tersebutlah semua informasi dan data yang berkaitan dengan sumber bahan kajian dikumpulkan dalam rapat kerja. Untuk menentukan narasumber yang menyampaikan kajian produser program bekerja sama dengan manajer program melakukan seleksi terlebih dahulu, dengan melihat kompetensi bagaimana pemahamannya mengenai Islam, penguasaan materi dan dari sisi penyampaiannya yang dianggap layak untuk mengisi kajian-kajian tertentu. Dikutip dalam wawancara ketika ditanya mengenai bagaimana pemilihan tema yang akan diangkat ? “kajian keluarga sakinah ini adalah masalah yang khusus kita fokuskan tentang masalah pernikahan dari bagaimana dia memulai pernikahan,
bagaimana
dia
mencari
jodohnya,
sampai
dia
menjumpai
75
problematika rumah tangga kemudian juga bagaimana solusi dalam perceraian dan bagaimana kalau suami meninggal, dll sampai seterusnya.”2 Dari jawaban tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap tema yang akan diangkat pada kajian keluarga sakinah ada tim riset yang mengadakan riset terlebih dahulu dari berbagai sumber yang terpercaya. Tidak ada faktor individu atau latar belakang narasumber yang terkait dalam siaran pada edisi kajian ini, karena adanya rapat evaluasi semua program yang disiarkan oleh tim redaksi Fajri 99.3 FM. Ustadz Arifin sendiri dalam wawancara pribadi, mengatakan tentang urgensi kajian keluarga sakinah itu sangat penting sekali yaitu karena pengaruh atau invasi dari barat ingin menghancurkan rumah tangga islam itu banyak sekali caranya, diantaranya adalah mereka mencoba untuk menghancurkan tatanan keluarga yang bersifat konstruksi destruktif dengan cara membangun pola pemikiran keluarga ke barat-baratan yang bebas, untuk itu kita menyajikan konsep membangun keluarga harmonis pada kajian keluarga sakinah. Kalau persepsi di masyarakat keluarga sakinah itu keluarga yang memiliki harta, uang, perhiasan banyak, mobil, rumah, persepsi yang benar keluarga sakinah adalah keluarga yang menerapkan aturan-aturan islam, maka munculah nanti kebahagian dunia maupun akhirat, jadi rel nya jelas dengan mengikuti ajaran islam, diamalkan sehari-hari maka akan timbul ketenangan jiwa dan kebahagiaan, contohnya ketika suami mengalami
2
krisis
ekonomi
kerjanya
berpenghasilan
pas-pas
an,
islam
Yusuf Supriadi, Departemen Penyiaran dan Periklanan, Wawancara Pribadi, Senin, 20
Mei 2013.
76
mengajarkan bagaimana pola yang bagus agar keluarga ini tetap menjadi sakinah, maka disana ada konsep ridho dan qonaah mau menerima ujian dari Allah SWT. Seorang istri hendaknya berqana‟ah dan atau menerima dari suaminya, berupa barang-barang yang dirizkikan Allah kepadanya.3 Menurut penulis Ustadz Arifin mencoba untuk menginfluence atau memengaruhi pendengar dalam memandang fenomena yang terjadi pada problematika keluarga saat ini. Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan bahwa membangun keluarga itu mudah, namun memelihara dan membina keluarga hingga mencapai taraf kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu di dambakan oleh setiap pasangan suami istri alangkah sukarnya. Keluarga sakinah yang berintikan ketentraman, kedamaian dan ketenangan hidup merupakan harapan dan tujuan hidup dari sebuah perkawinan. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa keluarga sakinah merupakan prototipe ideal dari bangunan sebuah rumah tangga. Untuk mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah tentu saja memerlukan usaha yang keras, konsisten dan berkesinambungan. Oleh karena itu dalam mencapai sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, perlu memahami terlebih dahulu apa hakekat dan tujuan dari sebuah keluarga, baru kemudian dilanjutkan dengan bagaimana cara membangun sebuah keluarga yang sakinah. Dalam program kajian Keluarga Sakinah, apa yang ingin disampaikan Ustadz Arifin adalah agar mereka menjadi keluarga yang islami, sehingga mereka mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Sekarang banyak sekali keluargakeluarga yang tidak tahu tujuan asasi, hura-hura, senang, seperti tujuannya pendek 3
Imam Al Ghazali, Etika Perkawinan Membentuk Keluarga Sakinah, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1993), h. 118.
77
sekali padahal nanti ada kehidupan lama di akhirat, yang kedua kalau keluarga baik, maka masyarakat baik, kalau masyarakat baik bangsa Indonesia juga akan baik, keluarga adalah bagian terkecil dari bangsa. Ketika kita memperbaiki keluarga, berarti kita ambil andil juga memperbaiki bangsa kita akhlak dan keyakinannya, banyak keluarga yang stress akibat tanpa adanya sentuhan rohaninya dari islam. Berdasarkan wawancara dari narasumber, referensi yang digunakan sebelum on air adalah dengan membaca buku yang berjudul solusi problematika rumah tangga modern karangan Sobri Mersi Al- Faqi, Al-Qur‟an dan Hadits, dan internet. Tanda-tanda verbal pada kajian keluarga sakinah bahwa narasumber memberikan pemahaman bahwa dalam membangun rumah tangga tidak boleh mengawalinya dengan pacaran, karena pacaran menutup pintu obyektivitas pasangan dan juga pacaran dilarang dalam hukum Islam. Banyak para pemuda dan pemudi memandang seolah-olah sebelum menikah harus diawali dengan pacaran, jelas pandangan tersebut adalah salah besar yang ada hanyalah berbuat dosa. Tanda non verbal di Radio Fajri adalah crew atau karyawan yang bekerja adalah laki-laki, dengan menggunakan pakaian khusus karyawan Fajri fm, adapun ketika ada acara temu pendengar antara laki-laki dan perempuan dipisah atau diberikan pembatas agar terhindar saling bercampur. Berdasarkan observasi peneliti pihak Fajri Fm sangat membatasi pertemuan antara laki-laki dan perempuan, bagi pihak perempuan menggunakan pakaian bercadar menutupi seluruh tubuhnya, sedangkan pihak laki-laki menggunakan pakaian panjang ke bawah sampai diatas mata kaki, dengan wajah berjanggut.
78
C. Konteks Sosial Pesan Keluarga Sakinah Program Kajian Islam Pagi Agama memiliki peran penting dalam membina keluarga sejahtera. Agama yang merupakan jawaban dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Oleh karena itu, sebuah keluarga haruslah memiliki dan berpegang pada suatu agama yang diyakininya agar pembinaan keluarga sejahtera dapat terwujud sejalan dengan apa yang diajarkan oleh agama. Unsur pertama yang harus dijunjung dalam masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Hal ini harus dimulai dari lingkungan keluarga, kemudian meluas kepada tetangga, penduduk kampung atau lingkungan sekitarnya, lalu sesama anggota masyarakat di dalam suatu negara, dan akhirnya seluruh masyarakat Islam di dunia.4 Terkait dengan analisis konteks dalam hal ini konteks sosial, maka berdasarkan teks dalam Kajian Pagi Keluarga Sakinah dapat diketahui bagaimana wacana yang dibangun dan berkembang dalam masyarakat melalui proses produksi dan reproduksi pesan yang dibangun, peristiwa yang digambarkan, melalui studi pustaka. Hal tersebut dirasa menjadi suatu realita dalam proses berpikir. Rangkaian teks dalam hal konteks sosial, menjadi suatu kontruksi berpikir terkait dengan keluarga sakinah. Dengan demikian, rangkaian teks yang 4
Ahmad Shalaby, Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam, (Jakarta : Amzah, 2001), h.
326
79
mendeskripsikan segala hal yang ada melalui alur cerita mengalir, menjadi hal tersebut sebagai suatu rangkaian teks yang mudah dipahami pembaca/pendengar. Dalam peneltian ini, konteks sosial dilihat melalui studi pustaka. Hal yang terlihat
adalah
masyarakat
cenderung
terbawa
arus
globalisasi
yang
mengakibatkan keluarga menjadi hal yang dikesampingkan, hak dan kewajiban suami istri tidak dilakukan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kajian Pagi Keluarga
Sakinah
menyajikan
wacana
yang sangat
positif
bagi
para
pendengarnya, pendengar dapat terlibat dan berkonsultasi langsung mengenai masalah-masalah keluarga dengan narasumber. Makna yang didapat secara konteks sosial menunjukkan bahwa keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam masyarakat, kehidupan berumah tangga akan selalu diguncang dengan permasalahan yang harus dihadapi dan harus bisa mengatasinya, tidak ada rumah tangga yang tanpa masalah. Berdasarkan beberapa golongan mengenai peran suami istri dalam rumah tangga : Golongan Liberal
Penjelasan Menyatakan posisi suami sebagai kepala keluarga berarti pengingkaran atas realitas masyarakat, karena pasal ini, hanya mengakomodir satu pola bentuk keluarga yang terdiri dari ayah
Peran Suami Tidak ada perbedaan antara suami dan istri dalam hal saling membantu mencari nafkah, pekerjaan yang dinilai layak bagi suami juga layak
Peran Istri Istri memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Ini juga terjadi ketika Istri memerankan dirinya dalam upaya memenuhi
80
(suami), ibu (istri) dan anak-anak.5
Hizbut Tahrir
Bahwa bagian dari tanggung jawab ayah terhadap keluarga adalah mengambil tanggung jawab dalam keluarga, mulai dari pekerjaan rumah tangga sampai perawatan kehamilan.6
LDII
Selain suami, peran seorang istri berpengaruh cukup besar untuk mampu menciptakan sebuah keluarga sakinah. Hal ini karena tanggung jawab utama seorang istri (bersama suami) adalah menciptakan keutuhan dalam rumah tangga.
h.168
untuk istri.
kebutuhan keluarga. Istri dapat menjadi pemimpin dalam keluarga Suami sebagai Tugas utama pemimpin serang istri secara bertugas umum ada dua: mengendalikan (1) sebagai Ibu, arah rumah yang berkaitan tangga serta langsung dengan penjamin pemenuhan kebutuhan hidup fungsi reproduksi sehari-hari— serta fungsi seperti makanan, edukasi; (2) minuman dan sebagai pengatur pakaian—serta rumah tangga, bertanggung yang berkaitan jawab penuh atas dengan berjalannya pemenuhan seluruh fungsifungsi-fungsi fungsi keluarga keluarga yang lainnya. Tugas utama Memberikan seorang suami sambutan yang adalah mencari menyenangkan, nafkah untuk memperindah dan keluarganya. memperlembut Suami akan suara, berhias, berusaha melayani semaksimal kebutuhan mungkin biologis (jima‟), menafkahi ikhlas menerima keluarganya, keadaan, menjaga dengan cara yang kesetiaan, halal. meredakan amarah suami, menjaga kehormatan, memuliakan keluarga dan tamu suami,
5
Sulistyowati Irianto, Perempuan dan Hukum, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006)
6
http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/24/agenda-gender-di-balik-men-care-campaign/
81
Syi‟ah
NU
Muhammadiyah
Memperbolehkan nikah mut‟ah dan halal untuk dilakukan adalah perkawinan bagi masa yang telah ditetapkan, dan selepas itu, ikatan perkawinan tersebut terlerai.
Perkawinan adalah sebuah ibadah yang mulia.
Adanya kesetaraan hak dan kewajiban antara suami dan istri serta orang tua dan anakanak sehingga seluruh anggota keluarga dapat menjalankan peran sesuai dengan fungsinya masingmasing juga melaksanakan fungsi kaderisasi sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi muslim Muhammadiyah yang
“Laki-laki yang nikah mut‟ah dengan seorang wanita tidak wajib untuk menafkahi istri mut‟ahnya walaupun sedang hamil dari bibitnya. Suami tidak wajib menginap di tempat istrinya kecuali telah disepakati pada akad mut‟ah atau akad lain yang mengikat.”7 Suamilah yang memiliki kewajiban mencari rezeki (bekerja) untuk menafkahi istri dan anakanaknya. Laki-laki atau suami adalah pemimpin bagi keluarganya. wajib mencukupi kebutuhan nafkah istri dan anak-anaknya dengan berbagai usaha yang halal.
sabar, merapikan rumah. Wanita dilarang menikah kecuali dengan laki-laki syiah.
Tugas seorang ibu adalah menjaga dan mengurusi anakanak dan melayani suami ketika di rumah. Peran dan tugas Wanita dalam keluarga, secara garis besar dibagi menjadi tiga: peran wanita sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat. Wanita (seorang ibu) adalah mengurus di dalam rumah suaminya dan mendidik putra-
7
http://www.islampos.com/ini-dia-fiqih-nikah-mutah-menurut-syiah-2-habis-51629/
82
dapat menjadi pelangsung dan penyempurna gerakan da'wah di kemudian hari.
putrinya.
Pernikahan beda agama pun tak terhindarkan. Globalisasi meniscayakan perjumpaan tak hanya terjadi antar orang-orang yang satu agama, melainkan juga yang beda agama. Tunas cinta bisa bersemi di kantor-kantor modern yang dihuni para karyawan beragam agama. Ruang-ruang publik seperti mall, kafe, dan lainlain membuat perjumpaan kian tak tersekat agama. Sekat primordial agama terus lumer dan luluh diterjang media sosial seperti facebook dan twitter. Orang tua tak mungkin membatasi agar anaknya hanya bergaul dengan yang segama.
Mengahadapi kenyataan itu, para agamawan memiliki pandangan berbeda. Ada yang bersikukuh bahwa pernikahan beda agama tak direstusi Tuhan. Sebab, agama dirinya adalah terang, sementara agama orang lain adalah gelap. Terang dan gelap tak mungkin dipersatukan dalam satu ikatan perkawinan. Para agamawan yang galau ini coba menepiskan fakta, dan terus merujuk Sabda bahwa nikah beda agama adalah haram. Menurut mereka, bukan hukum Tuhan yang harus disesuaikan dengan kenyataan, tapi kenyataan lah yang harus ditundukkan pada kehendak harafiah teks Qur‟an. Analogi yang sering disampaikan, bukan kepala yang harus dicocokkan dengan ukuran kopiah, tapi peci lah yang mesti mengikuti besar-kecilnya kepala.8
8
http://islamlib.com/?site=1&aid=1743&cat=content&title=kolom diakses 25 September 2013
83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis terhadap teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang ada dalam program ini, maka hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Struktur Teks a. Struktur Makro Tema yang terdapat dalam program Kajian Pagi terdapat 5 tema, namun yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah tema yang menjelaskan mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga, sedangkan pesan yang terkandung dan juga berhubungan dengan Keluarga Sakinah yaitu penyebab-penyebab konflik rumah tangga yang terdapat didalam program ini meliputi : Permulaan yang salah, tidak memahami hak dan kewajiban suami istri, su’udzon (buruk sangka), masalah finansial (keuangan) keluarga, masalah seksualitas dan keturunan. b. Superstruktur Skema dari program ini adalah membahas mengenai alur program. Diawali pada pertemuan pertama dengan membahas mengenai penyebabpenyebab konflik rumah tangga dan pada pertemuan kedua membahas mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga bagian kedua, pada pertemuan pertama
84
mengenai penyebab-penyebab konflik rumah tangga Ustadz Arifin menjelaskan bahwa permulaan yang baik adalah modal utama bagi seseorang meraih kesuksesan dalam setiap amal yang ia kerjakan, banyak orang tidak mengetahui bahwa menikah bagian dari peribadatan. Sehingga ketika menjalankan pernikahan maka ia tidak tanggung jawab karena tidak tahu tentang esensi pernikahan. a) Termasuk permulaan salah pula ketika mencari pasangan hidup sehingga menetapkan pasangan hidupnya memiliki penampilan mewah dan kaya. Pacaran, salah satu pandangan yang keliru dalam masyarakat kita, terutama pemuda sesungguhnya dalam pernikahan itu harus diawali dengan pacaran bahkan mereka menganggap pacaran seolah-olah sebagai syarat wajib sebelum pernikahan dengan dalih mengenal lebih dekat pasangan kita supaya lebih tahu, pandangan ini jelas-jelas salah karena pacaran menutup pintu obyektivitas, kejujuran para pelakunya, selalu tidak jujur karena disebabkan ingin menampilkan hal-hal yang terbaik dihadapan pacarnya, sehingga menyembunyikan kekurangannya dan juga kita tahu bahwa pacaran tidak dibenarkan di dalam hukum islam, diharamkan dalam hukum islam. b) Tidak memahami hak dan kewajiban suami istri, salah satu penyebab konflik dalam rumah tangga adalah tidak pahamnya pasutri (pasangan suami istri) akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga. Banyak sekali kewajiban dalam rumah tangga yang harus dikerjakan oleh suami, akan tetapi suami mengabaikannya dengan demikian munculah konflik rumah tangga, suami tidak memperhatikan nafaqoh istri, pakaian istri,
85
akhlak suami keras, kasar, senantiasa memukul istrinya, munculah konflik rumah tangga, harusnya suami memberikan nafaqoh, suami harusnya memberikan sandang, suami harusnya berperilaku yang baik, tidak kasar, suami seharusnya bersikap lembut kepada istrinya tapi pada kenyataannya lain. c) Su’udzon (buruk sangka), membangun rumah tangga harus didasari dengan berprasangka baik kepada pasangan, sikap buruk sangka kepada pasangan adalah sumber kehancuran rumah tangga sumber kerusakan rumah tangga, pasangan suami istri seharusnya mengedapankan sikap berprasangka baik ketika menempatkan hal yang janggal di dalam rumah tangga tidak langsung menuduh yang tidak-tidak tanpa bukti, yang dikedepankan adalah meneliti tabayyun akan kebenarannya karena boleh jadi kabar yang didapat adalah fitnah dari orang yang dengki orang yang iri
kepada
rumah
tangga
kita
sehingga
ingin
menghancurkan
kelanggengan, keharmonisan rumah tangga kita. d) Masalah finansial (keuangan) keluarga, Masalah keuangan rumah tangga salah satu titik panas dalam konflik rumah tangga adalah kondisi finansial keluarga, kondisi keuangan keluarga bentuknya sangat beragam seperti yang pertama gaji suami yang pas-pasan, dan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hal seperti ini dapat memicu konflik rumah tangga, ketika keluarga tersebut tidak didasari dan dibentengi dengan keimanan, berbeda jika keluarga itu didasari keimanan sebagai seorang suami kepala
86
rumah tangga akan paham sekali jika diberi kelebihan dalam harta,dia akan melihat keadaan orang yang kekurangan. e) Masalah seksualitas dan keturunan, banyak orang yang menyepelekan masalah seksualitas dalam rumah tangga, sehingga dalam masalah ini tidak diselesaikan kemudian munculah problematika rumah tangga yang luar biasa, seperti suami yang impoten, suami atau istri yang ditakdirkan bertahun-tahun mandul sudah berumah tangga bertahun-tahun, kebutuhan rumah tangga tercukupi
namun
karena ketidakadaan buah hati
menyebabkan rumah terasa hampa ini merupakan bagian ujian dari Allah. c. Struktur Mikro Semantik adalah menampilkan latar dengan : tidak ada rumah tangga yang tanpa masalah dan rumah tangga yang baik juga bukan rumah tangga yang tanpa problematika. Sebaliknya rumah tangga yang baik adalah yang pasangan suamiistri memiliki kesanggupan mengatasi gelombang problematika yang menerjang keluarganya. Makna dibalik penyebab-penyebab konflik rumah tangga adalah kesempatan bagi pasangan suami istri untuk dapat mengetahui dan menghindari penyebab-penyebab konflik rumah tangga serta dapat mengatasi konflik yang terjadi dalam rumah tangga untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Dalam mengatasi konflik dalam rumah tangga, pasangan suami istri harus saling menerima qona’ah, dalam gambaran kajian ini jalan pernikahan bukanlah jalan yang selalu harum aromanya, bukan jalan yang selalu mesra, dan bukan jalan yang bertabur bunga, namun jalan yang berliku yang penuh dengan ujian dan 87
rintangan. Banyak orang mengira bahwa hari-hari yang akan dilaluinya setelah akad pernikahan akan selalu indah, menawan, mempesona seperti saat bulan madu di minggu perdana, padahal tentunya tidak disana akan di uji dengan berbagai konflik rumah tangga, sesungguhnya keluarga merupakan jantung masyarakat, pusat kehidupan masyarakat dan kunci kelestarian masyarakat di dalam tubuh manusia jantung merupakan pusat kehidupan dan kunci kelestarian serta kelangsungannya begitupula keluarga yang merupakan jantung masyarakat, bila kondisi keluarga baik maka niscaya kondisi masyarakat pun akan baik dan bila kondisi keluarga rusak niscaya kondisi masyarakat pun akan rusak, kerusakan di keluarga diantaranya disebabkan terjadinya konflik rumah tangga. Pilihan kata yang dipakai dalam program ini menggunakan kisah dan juga kejadian-kejadian problematika keluarga yang banyak terjadi saat ini, dari program Kajian Pagi Keluarga Sakinah, dan juga ayat-ayat suci Al-Qur’an dan Hadits yang dapat kita lihat pada beberapa penjelasan Ustadz Arifin dalam Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah, dalam ekspresinya dapat kita lihat ekspresi Ustadz Arifin begitu semangat dalam menjelaskan Kajian Keluarga Sakinah. 2. Kognisi Sosial Dalam program kajian Keluarga Sakinah, materi yang disampaikan adalah agar mereka menjadi keluarga yang islami, sehingga mereka mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat. Jika keluarga baik, maka masyarakat akan baik, jika masyarakat baik bangsa Indonesia juga akan baik, keluarga adalah bagian
88
terkecil dari bangsa. Ketika kita memperbaiki keluarga, berarti kita ambil andil juga memperbaiki bangsa kita akhlak dan keyakinannya, banyak keluarga yang stress akibat tanpa adanya sentuhan rohaninya dari islam. Dilihat dari kognisi sosial, penulis atau narasumber menempatkan posisi dirinya untuk mengajak pendengarnya membangun keluarga Islami, berdasarkan aturan Al-Qur’an dan Hadits serta memberikan contoh fenomena yang terjadi pada keluarga masa kini yang cenderung belum mengetahui esensi membangun rumah tangga. Hal itu terlihat dari gaya penulisan dan penekanan-penekanan yang disampaikan dalam kajian keluarga sakinah. 3. Konteks Sosial
Kajian mengenai keluarga sakinah sangatlah penting dalam membangun keluarga yang tentram dan nyaman, wacana yang berkembang di masyarakat Indonesia mengenai keluarga sakinah sangatlah beragam, harta dan kekayaan bukanlah ukuran dalam keluarga menjadi keluarga sakinah, keluarga yang sakinah adalah keluarga yang mampu mengatasi problematika rumah tangga dengan saling bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya. Bila pondasi ini kuat, lurus agama dan akhlak keluarga maka akan kuat pula masyarakat dan akan terwujud ketentraman yang didambakan. Sebaliknya bila tercerai berai ikatan keluarga dan kerusakan meracuni anggota-anggota maka dampak terlihat pada masyarakat bagaimana kegoncangan melanda dan rapuh kekuatan sehingga tidak diperoleh rasa nyaman.
89
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut : 1. Radio Fajri 99.3 Fm Melihat dari perkembangan media yang semakin berkembang, media elektronik semakin banyak berkembang. Dari mulai media cetak sampai dengan media internet. Dalam media massa, salah satunya adalah radio, cukup berperan dalam memberikan informasi. Jika dilihat dari Visi Misi Radio Fajri dikembangkan secara luas, maka semakin banyak para pendengar yang akan mengikuti program-program lainnya. 2. Program Kajian Pagi Keluarga Sakinah Melihat fenomena permasalahan yang banyak terjadi disekitar, sepertinya misi untuk membentuk Keluarga Sakinah harus lebih ditingkatkan secara mendalam. Karena banyak keluarga tidak harmonis yang terjadi dikalangan masyarakat, terutama anak yang menjadi korban dalam problematika rumah tangga. Dalam program Keluarga Sakinah yang disiarkan Radio Fajri yaitu memberikan hal yang positif untuk masyarakat, terutama bagi para calon keluarga maupun yang sudah berkeluarga. Oleh Karena itu, dalam Kajian Keluarga Sakinah tidak hanya untuk para wanita atau laki-laki yang sudah menikah, ditujukan juga untuk para wanita atau laki-laki yang ingin melakukan pernikahan sebagai pembelajaran.
90
DAFTAR PUSTAKA A.
Sumber Buku Abidin, Omar. Format Siaran Radio. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Al Shabbagh, Mahmud. Tuntunan Keluarga Bahagia Menurut Islam. Bandung: Rosdakarya, 1991. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta, 1998. Bakri, Sidi Nazar. Kunci Keutuhan Rumah Tangga. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993. Basri, Hasan. Keluarga Sakinah; Tinjauan Psikologi dan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999. Basyuni,Muhammad Maftuh. Manajemen Pembangunan Umat. Jakarta: FDK Press, 2008. Darma, Yoce Aliah. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya, 2009. DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta : LkiS, 2006. Ilham, Muhammad Arifin. Rimant Islam. Jakarta: Haqiena Media, 2010. Indonesia, Hizbut Tahrir. Peran Strategis Keluarga, Ancaman dan Tantangan Masa Depan. Jakarta : Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, 2012. Irianto, Sulistyowati. Perempuan dan Hukum. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006. Kisyik, Abdul Hamid. Keluarga Sakinah. Bandung:Mizan Media Utama, 2000. Lubis, Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa, 1993. Mahdiah. Wanita dan Keluarga Sakinah. Jakarta: Studi Al-HIlah,1993. Masduki. Menjadi Broadcaster Professional. Yogyakarta: Lkis, 2004
Morissan. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakasa, 2005. Nafis. Fikih Keluarga. Jakarta : Mitra Abadi Press, 2009. Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: CEQDA, 2007.
Nasution, S. Metode Research. Bandung: Jemmars, 1987. Oetomo, Dede. Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana. Yogyakarta : Kanisius,1993. Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya, 2007. Shalaby, Ahmad. Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam. Jakarta : Amzah, 2001. Smith, Huston. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996. Sobur, Alex, cet. keempat. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006 Soenarto,RM. Program Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran. Jakarta : EFTV-IKJ Press, 2007 Suprapto,Tommy. Berkarier di Bidang Broadcasting. Yogyakarta: Media Pressindo,2006. Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media, 2006. Tebba, Sudirman. Hukum Media Massa Nasional. Ciputat:Pustaka Irvan, 2007. Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat : Kalam Indonesia, 2005. TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Yusuf Supriadi, Departemen Penyiaran dan Periklanan, Wawancara Pribadi, Senin, 20 Mei 2013.
B.
Sumber Internet : “Gender”, diakses 27 September 2013 http://hizbut-tahrir.or.id/2013/07/24/agenda-gender-di-balik-men-carecampaign/
“Hukum Pacaran Sebelum Menikah”, diakses 12 September 2013 http://www.darussalaf.or.id/fatwa-ulama/hukum-pacaran-sebelumnikah-dan-hukum-menolak-khitbahpinangan-tanpa-alasan. “Hukum Nikah Beda Agama”, diakses 25 September 2013 http://islamlib.com/?site=1&aid=1743&cat=content&title=kolom