ANALISIS PRODUKSI PROGRAM BERITA INDONESIA MORNING SHOW DI NEWS AND ENTERTAINMENT TELEVISION Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : KEMAL AQWAM MAULANA NIM : 1112051000096
JURUSAN KOMUNIKASI DANPENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 1437 H / 2016 M
ABSTRAK Kemal Aqwam Maulana (1112051000096) ANALISIS PRODUKSI PROGRAM BERITA INDONESIA MORNING SHOW DI NEWS AND ENTERTAIMENT TELEVISION ( NET.TV )
Televisi merupakan media massa yang saat ini banyak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi. Oleh karenanya, demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi yang aktual dan faktual, stasiun televisi menyediakan program News yang memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa yang ada di tengah-tengah masyarakat. NET.TV misalnya, dengan salah satu program news-nya, yaitu Indonesia Morning Show yang hadir pada pagi hari dengan memberikan paket program berita yang informatif dan dikemas secara entertaint. Pertanyaan yang muncul adalah, Bagaimana pelaksanaan produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV ? Bagaimana proses produksi program berita Indonesia Morning Show ditinjau dari teori hirarki pengaruh ? Bagaimana analisis produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV ? Dalam proses pelaksanaam produksi program berita Indonesia morning Show melalui 3 tahap sesuai yang dikatakan Fred Wibowo, yakni : Pra-produksi, Produksi dan Pasca-produksi. Di tinjau dari teori hirarki pengaruh dalam proses produksi program berita Indonesia Morning Show memilih berita mana yang akan naik dan baik untuk siar yang dilakukan oleh faktor gatekeeper yang melihat dari unsur audiens dan sumber berita Analisis yang didapatkan dalam proses produksi program berita Indonesia Morning Show pengemasan beritannya, Indonesia morning Show merubah format naskah yang biasanya adalah 5W+1H menjadi S-P-O-K guna mendapatkan kesan berita yang mudah untuk diterima oleh audiens di pagi hari. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma positifis. Penulis dalam penelitian ini akan menggambarkan dan menjelaskan secara kualitatif sebuah produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV. Data diperoleh melalui proses observasi dengan melakukan proses magang, wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur dan studi dokumentasi, yang kemudian semua data tersebut akan di analisa dalam penelitian ini secara deskriptid dengan mengacu kepada kerangka teori. Dengan mengacu kepada Teori Hirarki Pengaruh yang di perkenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini menjelaskan tentang pengaruh terhadap isi dari suatu pemberitaan media oleh pengaruh internal dan eksternal dilihat dari 5 level. Guna memfokuskan penelitian ini, penulis memfokuskan pada level rutinitas media, maka penulis akan meneliti apakah ada tekanan dari level rutinitas media terhadap program berita Indonesia Morning Show yang ditinjau dari tiga unsur, yakni : Audiens (Consumers), Organisasi Media (Processor), dan Sumber Berita (Suppliers), penulis akan mengamati dari ketiga unsur tersebut dan mengkolerasikan dalam penelitian ini. Setelah melakukan penelitian dan pencarian data-data melalui proses pengamatan langsung melalui proses magang, Indonesia Morning Show dalam memproduksi programnya melalui tiga tahap, yakni : Pra-produksi, Produksi dan Pasca-produksi. Dilihat dari teori hirarki pengaruh level media rutin dalam proses produksi program berita Indonesia Morning Show di pengaruhi 3 unsur, yaitu : Audiens, Organisasi Media dan Sumber Berita. Dan pengemasan berita yang biasannya menggunakan format 5w+1H tim redaksi Indonesia Morning Show merubahnnya menjadi format S-P-O-K guna mendapatkan kesan berita yang mudah untuk diterima oleh audiens di pagi hari. i
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-NYA, memberikan kekuatan, dan kesabaran serta jalan kemudahan. Shalwat serta salam di sampaikan kepada Nabi
Muhammad
SAW,
sehingga
pada
akhirnya
peneliti
dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Analisis Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV”. Pada kesempatan ini, peneliti ingin berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga semua proses penelitian dapat dilewati dengan baik. Peneliti berharap skripsi ini dapat berguna dan menjadi sarana belajar, khususnya bagi peneliti secara pribadi. Untuk itu dengan kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1. Orang Tua, yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis. Melalui doa dan nasihat merekalah penulis bisa sampai pada pendidikan yang setinggi ini. 2. Dr. Arief subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan jajarannya serta keseluruhan civitas akademik Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
ii
3.
Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Drs. Masran M.A dan Fita Fathurokhman, M.Si Selaku sekertaris jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
4. Bapak Dr. Sunandar MA selaku dosen pembimbing yang telah menuntun peneliti dan memberikan banyak informasi sehingga bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. 5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terimakasih untuk semua ilmu yang diberikan penulis rasakan sangat besar manfaatnya terlebih dalam penulisan peneliti ini. 6. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 7. Team Produksi dan Redaksi Indonesia Morning Show NET.TV, Mbak Ipung, Mas Helly, Mas febry, Mas Adrian, Mas Abe, Agin, Widi, Ajeng, Sarah, Vera, dan Mas Ricci dan umumnya seluruh kru IMS bersedia memberikan bantuan, informasi dan ilmu kepada penulis. 8. Keluarga besar H. Marhasan dan Keluarga besar Mas’ud ajir. 9. Guru spiritual Hb. Rais Ridjaly AQ dan Hb. Ridho Al-Gadrie. 10. Teman teman seperjuangan bangku kuliah Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2012, terutama kelas KPI C. Terimakasih atas kebersamaanya selama kurang lebih 4 tahun kita bersama.
iii
11. Sahabat komunitas Vespa “ Goodnight Scooter “ yang telah banyak menghibur dikala suntuk dan memberikan kecerian kepada penulis. Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada orang orang yang berperan dalam karya ilmiah ini, dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang membacanya. Jakarta, 31 Maret 2016
Kemal Aqwam Maulana
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................................... KATA PENGANTAR....................................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... DAFTAR TABEL..............................................................................................................
i ii v vii viii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah.............................................................. 6 C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 7 E. Metodologi Penelitian............................................................................. 7 F. Tinjauan Pustaka..................................................................................... 11 G. Sistematika Penulisan............................................................................. 11
BAB II
KAJIAN TEORI A. Teori Hirarki Pengaruh.......................................................................... B. Televisi.................................................................................................. 1. Pengertian Televisi.......................................................................... 2. Sejarah dan Perkembangan Televisi................................................ 3. Fungsi Televisi Sebagai Media Massa............................................ C. Proses Produksi..................................................................................... D. Program Televisi................................................................................... E. Berita..................................................................................................... 1. Pengertian Berita............................................................................. 2. Jenis Berita...................................................................................... 3. Nilai Berita...................................................................................... 4. Format Berita................................................................................... 5. Kaidah Berita...................................................................................
14 16 16 17 18 20 26 27 27 29 30 32 36
GAMBARAN UMUM NET.TV DAN PROGRAM INDONESIA MORNING SHOW A. Sejarah Berdirinya NET.TV.................................................................. B. Program NET.TV.................................................................................. C. Profil Program Berita Indonesia Morning Show...................................
39 44 56
BAB III
BAB IV
ANALISIS PRODUKSI PROGRAM BERITA INDONESIA MORNING SHOW di NET.TV A. Pelaksanaan Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV v
60
B. Teori Hirarki Pengaruh Dalam Proses Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV C. Analisis Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV D. Kendala dan Pendukung Dalam Proses Produksi Program Indonesia Morning Show BAB V
85 91 97
KESIMPULAN A. Kesimpulan.......................................................................................... 103 B. Saran..................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... LAMPIRAN
vi
106
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Level Hirarki Pengaruh.................................................................................... Gambar 3.1 Logo NET.TV.................................................................................................. Gambar 3.2 Jangkauan NET.TV.......................................................................................... Gambar 3.3 Channel NET.TV............................................................................................. Gambar 3.4 Jaringan NET.TV............................................................................................. Gambar 3.5 Sosial Media NET.TV...................................................................................... Gambar 3.6 Sosial Media NET.TV...................................................................................... Gambar 3.7 Logo Indonesia Morning Show........................................................................
vii
14 54 56 55 55 56 56 57
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Profil Program Indonesia Morning Show............................................................. Tabel 2. Struktur Organisasi program Berita Indonesia Morning Show..............................
viii
58 59
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin di kuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal atau menyeluruh.1 Melalui media massa dalam bentuk cetak maupun elektronik, program maupun informasi gencar disajikan dalam bentuk yang di kemas secara menarik. Media massa inilah yang menjadi sumber kebutuhan informasi dewasa ini. Begitu pentingnnya informasi yang dirasakan masyarakat membuat media terutama media massa sangat di cari-cari oleh masyarakat. Terlebih lagi karena pengaruh yang besar di timbulkan oleh media, maka perlu di ketahui bagaimana media massa berkerja dan bagaimana media massa itu bisa mempengaruhi kehidupan masyarakat tanpa di sadari. Setiap orang pasti membutuhkan media massa untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke khalayak luas, tanpa adannya peranan media massa, gagasan seseorang hanya
1
h.72.
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, cet. Ke-3. (Jakarta: Kencana Prenada, 2008),
2
sampai ke orang-orang di sekitarnnya.2 Media massa dianggap sebagai penyampai informasi, dan memiliki inti dan fungsi media sebagai penyampai berita (News).3 Media massa pada saat ini menyajikan informasi dengan melalui media cetak maupun elektronik, akan tetapi masyarakat Indonesia lebih mudah menerima informasi yang di sampaikan media elektronik yaitu televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian terpenting dalam keseharian masyarakat, bahkan ada yang menganggap televisi sebagai teman dan sebagai cerminan prilaku masyarakat. Televisi mempunyai banyak keunggulan di bandingan dengan media massa lainnya. Pertama pesan yang di sampaikan televisi di sajikan secara audio visual, yang berbeda dengan radio hanya menyampaikan dengan audio (melalui pendengaran) dan surat kabar yang bersifat visual saja ( melalui penglihatan). Televisi unggul dalam membangun daya tarik, persepsi perhatian dan imajinasi dalam mengkonstruksi realitas. Kedua dilihat dari sisi aktualitas peristiwa, televisi bisa lebih cepat memberikan informasi kepada pemirsa dari pada surat kabar, radio, dan majalah. Ketiga dari segi khalayak televisi menjangkau ratusan ribu pemirsa. Keempat efek cultural televisi lebih besar dari efek yang dihasi lkan dari jenis-jenis media lainnya.4
2
John Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 5. 3 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 8. 4 Asep S. Muhtadi dan Sri Handjani, Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi (Bandung: Pusada Press, 2003) h. 87.
3
Menurut Peter Herpord, setiap stasiun televisi, baik nasional maupun swasta, dapat menyajikan berbagai program hiburan seperti sinetron, kuis, music, lawak, film, talk show, dan lain sebagainnya, tetapi program siaran berita merupakan program yang mengindentifikasikan suatu stasiun TV pada pemirsannya. Program berita menjadi indentitas khusus atau lokal yang di miliki stasiun TV, dengan demikian stasiun TV tanpa program berita akan menjadi stasiun TV tanpa indentitas. Program berita juga menjadi bentuk kewajiban dan tanggung jawab pengelolah TV kepada masyarakat yang menggunakan glombang udara publik.5 Program berita merupakan salah satu acara unggulan pada setasiun TV, baik yang Negri maupun yang Swasta yang ada pada saat ini. Untuk dapat bertahan dalam persaingan penyiaran stasiun TV harus lah berkompeten dalam merebut audiens dengan menyajikan berita yang di kemas secara menarik dan berbeda dengan televisi lainnya. Sehingga bias mencirikan bahwasannya berita yang ada dalam stasiun TV itu memilki hal yang berbeda dan dapat menarik audiens dari TV lainnya. TVRI adalah televisi pertama yang ada di Indonesia yang didirikan oleh pemerintah, setelah TVRI, pada awal tahun 1989, suasana pertelevisian semakin meriah dengan munculnnya sebagian stasiun TV swasta, antara lain, RCTI, INOSIAR, SCTV, ANTV , METRO TV, TRANS TV, TRANS 7, TV ONE, GLOBAL TV dan NET.TV. Kemunculan banyaknya televisi swasta 5
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Bandung: Kencana, 2008), h. 2.
4
tersebut menghadirkan persaingan dan menyajikan program acara berita maupun hiburan yang menarik kepada masyarakat. Bahkan ada beberapa stasiun TV yang mengedepan kan program-program berita. Salah satu stasiun TV yang memiliki program yang beragam dan berbeda yaitu NET.TV terlebih dalam program beritanya, yang penyajian dibuat dengan lugas dan santai tapi tidak menghilangkan isi dari berita itu sendiri. NET.TV merupakan salah satu stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia. NET.TV resmi mengudara dengan menggantikan siaran terestrial Spacetoon yang sebagian sahamnnya telah di beli oleh Indika Group, tercatat NET.TV resmi mengudara sejak 26 Mei 2013 setelah menonaktifkan siaran sebelumnnya pada tanggal 17 Mei 2013. Berbeda dengan tayangan sebelumnnya yang di siarkan oleh Spacetoon lebih menyiarkan acara untuk anak-anak, program-program net lebih di tunjukan kepada keluarga dan pemirsa muda.6 Program-program yang di tayangkan NET.TV berbeda dengan tayangan televisi yang sudah ada. Sesuai dengan take linennya, tayangan berita NET.TV wajib menghibur, dan sebaliknya, tayangan hiburan NET.TV
harus
mengandung fakta, bukan rumor atau gossip. Salah satu program andalan NET TV dalam berbasis berita ialah Indonesia Morning Show yang tayang pada pagi hari pukul 06.05 sampai 07.25 WIB. Indonesia Morning Show (IMS) adalah program gelar wicara dan berita yang di tayangkan oleh NET.TV yang 6
http://www.netmedia.co.id/about web ini di akses pada tanggal 5 November 2015
5
menampilkan berbagai paket informasi terkini seperti : Hard News, Soft News, Entertainment News dan TalkShow yang dikemas secara santai dan berbeda dengan paket berita pagi lainnya.7 Program berita ini berusaha menyajikan informasi yang memberikan berita-berita yang aktual dan faktual. Sehingga informasi yang disiarkan banyak diminati masyarakat, karena mampu menyajikan dengan cepat sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat terpenuhi bahkan masyarakat kalangan bawah pun bisa merasakannya. Karen paket program acara yang terkesan santai dan menghibur akan tetapi isi dari pesan informasinnya tidak hilang. Dalam merancanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser professional akan di harapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksanaan produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi.8 Berdasarkan latar belakang di atas, mengingat pentingnnya mengetahui langkah-langkah produksi dalam suatu produksi acara berita termasuk program berita Indonesia Morning Show di NET.TV, maka penulis melakukan penelitian dengan judul, “Analisis Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di News And Entertaiment Television ( NET TV) “
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Morning_Show diakses pada tanggal 5 November 2015. 8 Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran : Teori dan Praktik, (Bandung: Bandar Maju,1993), h. 85 – 93.
6
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Merujuk pada latar belakang yang telah di jabarkan penulis, maka penulis membatasi masalah sehingga kajian skripsi ini berfokus pada analisis produksi program berita Indonesia Morning Show di News and Entertainment Television ( NET.TV ). 2. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV ? 2. Bagaimana proses produksi program berita Indonesia Morning Show ditinjau dari teori hirarki pengaruh ? 3. Bagaimana analisis produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV ? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah untuk menjawab rumusan masalah terkait proses pelaksanaan produksi dan menganalisis secara menyeluruh program Indonesia Morning Show di NET.TV ditinjau dari teori hirarki pengaruh.
7
D. Manfaat Penelitian 1. Segi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dan positif pada rekan-rekan mahasiswa dalam bidang komunikasi massa terutama di Jurusan Komunikasi dam Penyiaran Islam melalui media elektronik yaitu televisi, khususnnya pemahaman mengenai pelaksanaan produksi program berita Indonesia Morning Show di NET TV hingga pada proses penyajian serta analisis program Indonesia Morning Show di NET TV. 2. Segi Praktis Penelitian ini di harapkan akan menjadi bahan masukan untuk menambah wawasan kepada pembaca dan diharapkan penelitian ini bisa memberikan gambaran karakter siaran berita dan gaya bahasa tentang program pemberitaan di televisi. E. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penulis mendeskripsikan bagaimana proses produksi berita Indonesia Morning Show di NET.TV. Pendekatan kualitatif ini berdasarkan pada data-data penelitian melalui pengamatan dari orang-orang dan prilaku yang diamati oleh peneliti.9
9
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda, 2002), h. 3.
8
Pemilihan penelitian kualitatif dalam penelitian ini didasari bahwa peneliti bermaksud menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana proses produksi siaran dari program berita Indonesia Morning Show di NET.TV di mulai dari perencanaan, produksi, hingga terkemas dalam suatu berita yang berbeda pada umumnya. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di stasiun televisi swasta News & Entertainment Television ( NET TV) yang beralamat di The East Tower Lt. 27-29 Jl. Dr. Ide Agung Gede Mega Kuningan, Kuningan Timur, Jakarta, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan melalui proses magang mulai dari 1 February 2016 sampai dengan 15 Maret 2016. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah a. Observasi atau Pengamatan Observasi dapat disebut juga penelitian langsung ke lapangan. Untuk memperoleh data objektif, peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian pelaksanaan produksi program Indonesia Morning Show. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering di gunakan untuk penelitian kualitatif.10 Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh informasi yang di
10
M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 186.
9
kumpulkan mengenai produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV. Dalam observasi diharapkan penulis mendapatkan informasi dari setiap proses pelaksanaan produksi meliputi, apa jobdesk dari masing-masing jabatan, bagaimana pelaksanaan kerja dan tahapan, sarana penunjang apa yang digunakan terkait pelaksanaan produksi program IMS.
b. Wawancara Wawancara yang di gunakan untuk memperoleh informasi mengenai proses produksi siaran dan pandangan tentang acara. Wawancara dilakukan kepada narasumber yang di anggap menguasai penelitian untuk
mendapat
berbagai
informasi.
Peneliti
akan
melakukan
wawancara dengan Senior Produser Program Indonesia Morning Show Vinsensia Yunita yang merupakan informan utama yang bertanggung jawab dan memimpin mulai dari idea atau gagasan hingga finishing, Ginanjar selaku staff produksi program IMS yang menguasai jalannya pelaksanaan produksi, kemudian dengan Widi Christianto selaku editor program IMS yang menyunting gambar dan lagu program IMS hingga tersusun rapi. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terseruktur dan tidak terseruktur. Tujuannya untuk memberikan kebebasan kepada penulis untuk bertanya, namun tetap tertuju pada masalah terkait seputar penelitian.
10
c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan bagian yang mendukung dalam proses mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data terkait dengan hasil penelitian berupa dokumentasi foto produksi program Indonesia Morning Show, naskah, dokumen atau arsip yang terkait dengan bahasan penelitian.
4.
Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data, penulis menjelaskan bagaimana produksi program berita Indonesia Morning Show dilaksanakan. Mulai dari tahapan perencanaan hingga evaluasi. Subjek dalam penelitian ini adalah program Indonesia Morning Show di NET TV. Sedangkan objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah rangkaian proses pelaksanaan produksi program Indonesia Morning Show di NET TV. Dengan mendeskripsikan data yang telah di peroleh dari hasil wawancara dan observasi lapangan. Penulis melaporkan data dengan memberikan gambaran mengenai proses produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV. Data yang penulis dapat diperoleh dari observasi secara langsung, wawancara dengan tim produksi Indonesia Morning Show, dan studi dokumentasi. Data yang di peroleh dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi akan di deskripsikan secara kualitatif dengan data-data dan dokumen pendukung lainnya yang berhubungan dengan pembahasan sekripsi ini. Maka penulis mendapat jawaban penelitian
11
dengan menganalisis data berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, serta studi dokumentasi dengan mengacu kepada kerangka teori. F. Tinjauan Pustaka Penelitian ini tentang “Analisis Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di News And Entertainment Television”. Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu ke perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah maupun perpustakaan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, penulis menemukan sebuah skripsi yang membahas tentang Analisis Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu di TVRI yang disusun oleh Yefhy Ardiyanti, mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, lulusan 2009. Skripsi yang di buat oleh Putri Nurazizah, mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, lulusan 2014 dengan judul Analisis Produksi Program Berita Newsmaker di Metro TV. Dari beberapa sekripsi tersebut maka penulis mengambil kesimpulan bahwa belum ada mahasiswa yang meneliti tentang Analisis Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di News Entertainment Television. G. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang jelas dan terarah, maka penulis membagi pembahasan dalam lima bab dangan urutan sebagai berikut :
12
BAB I
: PENDAHULUAN
Penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI
Penulis menguraikan teori teori yang menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Berisi tentang perkembangan televisi, desain program televisi, plaksanaan program televisi dan evaluasi program televisi. BAB III
:
GAMBARAN
UMUM
NET
TV
DAN
PROGRAM
INDONESIA MORNING SHOW Penulis menguraikan sejarah berdirinnya NET TV, latar belakang program Indonesia Morning Show, desain program Indonesia Morning Show, komponen penunjang program berita Indonesia Morning Show, dan struktur organisasi perusahaan NET TV. BAB IV
: PROSES PRODUKSI PROGRAM INDONESIA MORNING
SHOW DI NET TV Penulis menguraikan tentang pelaksanaan produksi program Indonesia Morning Show di NET TV dari tahap pra produksi, produksi, pasca produksi. Serta menjelaskan hasil analisis program berita Indonesia Morning Show di NET TV. BAB V
: PENUTUP
13
Penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa yang telah diteliti dalam skripsi ini dan juga beberapa lampiran yang di dapat.
14
BAB II KAJIAN TEORI A. Teori Hirarki Pengaruh Teori Hirarki Pengaruh diperkenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini menjelaskan tentang pengaruh terhadap isi dari suatu pemberitaan media oleh pengaruh internal dan eksternal. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi media. Yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh dari rutinitas media (media routines level), pengaruh dari organisasi media (organizational level), pengaruh dari luar media (outside media level), dan yang terakhir adalah pengaruh ideologi (ideology level).1
Gambar 2.1 Level Hirarki Pengaruh
Asumsi dari teori ini adalah bagaimana isi pesan media yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakan internal
1
Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York: Longman Publisher,1996), h. 60.
15
organisasi media dan pengaruh dari eksternal media itu sendiri. Stephen D. Reese mengemukakan bahwa isi pesan media atau agenda yang disampaikan media merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media (Stephen D. Resse, 1991). Dengan kata lain, isi atau konten media merupakan kombinasi dari program internal (keputusan manajerial dan editorial), serta pengaruh eksternal yang berasal dari sumber-sumber nonmedia (individu-individu berpengaruh secara sosial, pejabat pemerintah, pemasang iklan dan sebagainya). Dari teori ini kita akan melihat seberapa kuat pengaruh yang terjadi pada tiap-tiap level. Tetapi untuk memfokuskan penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan dalam level rutinitas media untuk mengetahui kebiasaan media dalam pengemasan sebuah paket berita. Pada level ini mempelajari tentang efek pada pemberitaan dilihat dari sisi rutinitas media, rutinitas media adalah kebiasaan sebuah media dalam pengemasan sehingga menjadi sebuah berita. Media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan yaitu : Audiens ( Consumers ), organisasi media ( Processor ), dan sumber berita ( Suppliers ).2 Ketiga unsur ini saling berhubungan, berkaitan dan pada akhirnya membentuk rutinitas media dalam pengemasan berita pada sebuah media.
2
Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York: Longman Publisher,1996), h.103.
16
B. Televisi 1. Pengertian Televisi Televisi secara etimologis berasal dari kata “tele” yang artinya jauh dan “vision” yang berarti penglihatan, segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan penglihatannya oleh gambar. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya oleh gambar.3 Dengan pengertian di atas, lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sistem transmisi atau pancaran gambaran dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan selanjutnya transmisi dilanjutkan melalui pemancar. Gelombang elektro magnetik ini diterima oleh sistem antena yang menyalurkan ke pesawat penerima (pesawat televisi). Di pesawat televisi lalu gelombang elektro magnetik diubah kembali menjadi gambar dan suara yang dapat kita nikmati di layar televisi. Sedangkan pada televisi kabel gelombang elektro magnetik tersebut disalurkan melalui kabel ke pesawat penerima. 3
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran : Teori dan Praktik, (Bandung: Bandar Maju, 1993), h. 21-22.
17
2. Sejarah dan Perkembangan Televisi Dalam buku Empat Windu TVRI disebutkan, televisi merupakan media temuan orang-orang Eropa. Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, yaitu saat munculnya TVRI dengan studionya yang terletak di kompleks Senayan, Jakarta. Saat itu masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita yang begitu memukau. Meskipun hanya siaran televisi hitam putih, tetapi siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi momentum yang sangat bersejarah. 4 Pertumbuhan televisi di Indonesia tidak sebaik di Barat. Selama dua pekan Asian Games, TVRI punya bahan liputan langsung dari berbagai lapangan olahraga untuk disiarkan. Namun, setelah itu yang tersisa hanya pola teknik sehingga antara 12 sampai 18 September 1962, siaran terpaksa diistirahatkan karena TVRI tidak punya program yang jelas untuk disiarkan. Untuk
meningkatkan
perkembangan
pertelevisian
di
Indonesia,
pada
penghujung tahun 1980-an dan awal dekade 1990-an suasana pertelevisian di Indonesia menjadi meriah. Karena di zaman orde baru, Presiden Soeharto memperkenankan pihak swasta mengelola stasiun televisi siaran. Lahirnya televisi swasta merupakan manifestasi dari Kepmenpen No. 111 tahun 1990 yang terbentuk berdasarkan Keppres No. 215 tahun 1963 yang menyatakan “Dalam
batas-batas
tertentu
TVRI
dapat
menunjuk
pihak
lain
(swasta/masyarakat) menjadi pelaksana siaran TV melalui hubungan kerjasama yang diatur dalam perjanjian tertulis.” 4
Morissan, Manajemen Media penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi, (Jakarta: Kencana,2008), h. 9-10.
18
Stasiun televisi swasta itu antara lain adalah Rajawali Citra Televisi (RCTI) yang mulai dioperasikan pada bulan April 1989 dan menjadi stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Bambang Triatmodjo. RCTI diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989. Kemudian disusul oleh Surabaya Sentra Televisi (SCTV) yang mulai dioperasikan pada bulan Agustus 1989 yang memiliki cabang di Denpasar, Bali. Selain itu, ada Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang dikelola oleh PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) dipimpin oleh Ny. Siti Hardianti Indra Rukmana yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1991. Pada masa millennium bermunculana televisi swasta lainnya di Jakarta, yaitu: ANTV, INDOSIAR, Metro TV, Trans TV, TV 7 (sekarang Trans 7), Lativi (sekarang TV One), Global TV, O Channel, JAK TV, Kompas TV dan yang terbaru yaitu NET.TV. Televisi pada saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama di Indonesia. Perkembanga televisi swasta Indonesia saat ini justru tidak sehat bagi demokrasi, terutama bila di lihat dari perspektif kepentingan publik. Stasiun siaran swasta Indonesia kini memiliki kekuatan luar biasa yang bias mempengaruhi khalayak luas. 3. Fungsi Televisi Sebagai Media Massa Pers adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi pers berarti fungsi jurnalistik. Di zaman modern sekarang ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu, fungsinya bukan lagi hanya sekedar menyiarkan informasi (to inform).
19
Memang banyak para ahli di bidang komunikasi yang memberikan penjabaran tentang fungsi media, tetapi di sini Saya mengutip fungsi media menurut Onong Uchajana yang menjabarkan fungsi media sebagai berikut: a. Menyiarkan Informasi (to inform) Menyiarkan informasi adalah fungsi media massa yang pertama dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini: mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat dan dunia, menunjukkan hubungan kekuasaan, dan memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan. b. Mendidik (to educate) Fungsi kedua dari media massa ialah mendidik. Sebagai sarana pendidikan massa (mass education), surat kabar memuat tulisan-tulisan atau tayangan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi medidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. c. Menghibur (to entertaint) Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat media massa untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Televisi biasa menayangkan film-film kartoon dan film-film yang bersifat heroik serta acara-acara yang sifatnya tidak membutuhkan konsentrasi dalam menikmati acara tersebut. Menurut Wright, pada fungsi
20
ini media sebagai alat menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana rekreasi serta alat untuk meredakan ketegangan sosial. d. Mempengaruhi (to influence) Fungsinya yang keempat yakni, mempengaruhi. Yang menyebabkan media massa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana, artikel, dan opini yang dapat mengkonstruk pikiran masyarakat lewat permainan bahasa dan tayangan di TV. Fungsi mempengaruhi untuk bidang perniagaan terdapat pada iklan-iklan yang dipesan oleh perusahaanperusahaan. tidak dapat di pungkiri memang media massa merupakan alat yang paling efektif untuk menyebarkan pengaruh.5 C. Proses Produksi Proses berasal dari bahasa Latin processus yang berarti geraknya, jalannya, kemajuan, berhasil, perkara; berasal dari procession (bahasa Inggris) yang artinya gerakan, maju, prosesi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses adalah rangkaian tindakan pembuatan atau pengolahan
yang
menghasilkan suatu produk. Sedangkan produksi adalah barang yang dihasilkan atau kegiatan yang menghasilkan suatu barang atau jasa.6
5
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran : Teori dan Praktik, (Bandung: Bandar Maju,1993), h. 24-27. 6 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1998), h. 701-703.
21
Setiap media massa pasti memiliki program yang akan disampaikan kepada masyarakat luas. Begitu juga dengan televisi yang memiliki beragam program untuk disuguhkan ke tengah khalayak luas. Program-program yang akan disuguhkan itu sudah pasti melalui berbagai proses yang pada akhirnya terbentuk satu program yang dapat dinikmati masyarakat. Proses produksi program dalam televisi merupakan proses pembuatan acara untuk ditayangkan di televisi, Proses produksi ini merupakan perjalanan panjang yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan berbagai keahlian, dan berbagai peralatan serta dukungan biaya Dalam merencanakan sebuah program televisi, seoorang produser lah yang bertanggung jawab untuk membentuk dan membuat sebuah program menjadi baik. Dalam hal ini seorang produser profesional dalam merencanakan sebuah produksi program televisi akan di hadapkan pada 5 hal sekaligus yang perlu pemikiran mendalam, yaitu : 1. Materi Produksi Materi produksi adalah segala sesuatu barang atau material yang akan di produksi menjadi sebuah tayangan, berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu yang layak siar dan layak jual.
22
2. Sarana Produksi Sarana produksi adalah sarana penunjang terwujudnya ide menjadi kongkret, yaitu hasil produksi. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga unit peralatan akan menjadi pertimbangan utama seorang produser dalam perencanaan produksinya. 3. Biaya Produksi Merencanakan biaya produksi membutuhkan pemikiran yang cukup rumit. Produser akan memikirkan sejauh mana memperoleh dukungan finansial dari stasiun televisi yang bersangkutan. Karena itu, perencanaan biaya produksi dapat didasarkan dua kemungkinan, yaitu financial oriented dan quality oriented.7 a. Financial Oriented Perencanaan produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada (terbatas). Karena itu, kebutuhan produksi juga harus pula dibatasi, misalnya tidak menggunakan bintang tamu “kelas satu”, mengambil lokasi shooting tidak terlalu jauh, dan konsumsi yang sederhana.
7
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, hlm. 29.
23
b. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi pada hasil yang maksimal. Dalam hal ini tidak ada masalah keuangan. Biasaya produksi yang seperti ini adala produksi prestige. Produksi yang diharapkan mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial. 4. Organisasi Pelaksana Produksi Organisasi pelaksana produksi meliputi semua kru yang bertugas dan juga semua pihak yang berkaitan dengan proses produksi tersebut. Seorang produser harus menyusun rapi organisasi pelaksana produksi agar tidak menghambat jalanannya proses produksi. Pada divisi pemberitaan atau news, secarara umum organisasi pelaksanaan produksi terdiri dari Direktir Pemberitaan, Produser, Production Asisstant, Kordinator Liputan, Kameramen, Editor, Program Director, dan Penyiar Berita. 5. Tahapan Pelaksanaan Produksi Tahapan produksi program dalam televisi yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP) atau tiga tahapan prosedur kerja untuk memroduksi sebuah program siaran televisi, yaitu: a. Pre Production Planning (Pra-Produksi) Tahapan ini biasa disebut sebagai tahap perencanaan. Pre production planning ini di antaranya; Penemuan Ide, Perencanaan, dan
24
Persiapan. Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh baiknya tahap penemuan ide, perencanaan dan persiapan ini. b. Production (Pelaksanaan Produksi) Sesudah
Penemuan
Ide,
Perencanaan,
dan
Persiapan,
pelaksanaan produksi siap dimulai. Dalam tahapan produksi ini, seorang sutradara/Program Director bekerja sama dengan seluruh kru terkait program untuk mengwujudkan apa yang sudah direncanakan dan di persiapkan sehingga siap untuk di tayangkan. Pada divisi pemberitaan atau news, produksi juga mengenai bagaimana pengemasan berita, dalam hal ini produser serta asisstant nya lah yang bertanggung jawab untuk pengemasan sebuah paket berita. Dari tahap pengeditan naskah dari reporter hingga tahap editing & mixing sehingga siap ditayangkan dalam program berita itu sendiri. c. Post Production (Pasca Produksi) Pasca produksi merupakan tahap selanjutnya setelah gagasan ditemukan, direncanakan dan disiapkan secara matang, serta diproduksi atau diliput dan ditulis dalam bentuk naskah yang juga di dubbing. Tahapan ini meliputi proses penyuntingan atau editing gambar serta penayangan secara live di studio.
25
Tahap
pasca
produksi/post-production
merupakan
tahap
penyelesaian atau penyempurnaan (editing) dari sebuah proses produksi. Tahap
ini
dilakukan
jika
produksi
program
yang
dilakukan
rekaman/taping. Pada produksi siaran langsung/live, tidak dilakukan post production. Hanya saja program yang disiarkan secara langsung, sebelumnya harus benar-benar dipersiapkan dengan matang, baik dari segi teknis maupun non teknis, agar penyelenggaraan siaran dapat berjalan dengan baik. Karena pada siaran live, tidak ada shot ulang atau retake. Tahapan penyelesaian dari post production ini meliputi: 1) Editing suara dan gambar. 2) Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualisasi lainnya, Pengisian narasi & Pengisian sound effect dan ilustrasi. 3) Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi. Di dalam preview/evaluasi ini dapat saja produksi tadi dinyatakan layak siar, tapi dapat pula masih harus dilakukan perbaikan misalnya; masalah ilustrasi, sound effect, editing gambar, dan lain sebagainya.8
8
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus, 2007), h. 23.
26
D. Program Televisi Menurut kamus Webster International, program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjuti dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara. 9 Sedangkan Menurut P.C.S. Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, mendefinisikan program televisi ialah bahan yang telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku.10 Secara
teknis
penyiaran
televisi,
program
televisi
(television
programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Untuk menyusun program siaran diperlukan sistem pemrograman siaran. Dengan sistem itu diharapkan acara-acara yang hadir di layar televisi dapat membuat asik penonton, dapat disenangi penonton, bahkan bisa menjadi panutan penonton. Di Indonesia, program siaran akan mengisi siarannya sepanjang ratarata 18 sampai 24 jam setiap harinya. Sedangkan program siaran terdiri dari berbagai macam produksi siaran pendukung program. Produksi itu bisa dibuat sendiri oleh stasiun televisi bersangkutan (in house production) atau 9
RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: FFTK-IKJ Press, 2007, hlm 1. 10 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario Televisi dan Video, (Jakarta: PT. Grasindo, 1993), cet ke 1 hal 9.
27
dibeli/disewa dari luar, seperti production house atau distributor film asing. Karena itu programmer harus terlebih dahulu merencanakan pola siaran. Dari pola siaran ini dapat diketahui dan ditentukan jenis-jenis programnya: program untuk anak-anak, program untuk dewasa, program berita, program musik, program ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. E. Berita 1. Pengertian Berita Tidak dapat di sangkal bahwasannya media komunikasi baik cetak maupun elektronik (audio-visual) yang menghadirkan informasi atau berita merupakan factor yang sangat penting. Informasi dan berita memeang menjadi tujuan utama dari media komunikasi, ia berada di posisi teratas dalam sekala prioritas media di bandingkan dengan pendidikan dan hiburan sebagai tujuan lain. Seiring dengan perkembangan wacana mengenai teknologi komunikasi yang semakin berkembang oesat pada masyarakat modern, informasi dan berita menempati posisi yang sangat strategis. Ia menjadi salah satu kebutuhan yang paling mendesak untuk segera di penuhi masa kini. Menurut M. Neal & Suzzane mengatakan dalam bukunnya News Reporting & Writing, menyebutkan bahwasannya berita adalah laporan dari peristiwa yang sudah terjadi yang melingkupi kecendrungan, kondisi, situasi
28
dan interpretasi dari suatu peristiwa. 11 Secara sederhana berita sebagai sumber informasi harus memenuhi dua aspek, yaitu Aspek Penting dan aspek Menarik : a. Aspek Penting Suatu informasi dapat dikatakan penting jika informasi itu memberikan pengaruh atau dampak kepada penontonnya. Informasi yang
memberikan
pengaruh
atau
memiliki
dampak
kepada
penpontonnya adalah informasi yang bernilai berita, sehingga dapat dikatakan semakin banyak pemirsa yang merasakan dampak dan pengaruh dari informasi berita maka semakin penting berita itu buat masyarakat. Ada sejumlah patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berita seperti apa yang memiliki dampak paling besar, yaitu : 1. Nyawa Manusia, nyawa adalah harta paling berharga bagi manusia sehingga jika ada berita mengenai nyawa manusia yang terancam akan dapat menarik audiens. 2. Uang, berita mengenai naik turunnya uang juga menjadi salah satu patokan berita yang menarik, karena bagi masyarakat berita mengenai uang termasuk berita yang penting untuk diketahui 3. Gangguan, Penonton juga akan terpengaruh dengan berita tentang hal-hal yang dapat mengganggu dan mempengaruhi
11
Morissan, Jurnalistik Televisi Mukhtahir, (Jakarta: Kencana, 2008), h.8.
29
pikiran dan aktifitas mereka. Audien akan lebih peka terhadap berita yang menurut mereka berita itu dapat mengganggu dan membebankan pikiran mereka.12 b. Aspek Menarik Yang dimaksud dengan berita unik atau aneh yakni, sebuah berita yang di luar kelaziman pada umumnnya dan sebuah fenomena yang dapat menarik focus mata audien, misalnnya berita mengenai hewan berkaki lima, seorang ibu yang melahirkan delapan bayi dan lain sebagainnya. Sebuah berita yang menarik ini juga harus mempengaruhi pemirsa seperti berita yang di contohkan diaatas, karena berita yang terkesan ringan ini biasannya di sukai oleh penonton bahkan sampai menghubungi stasiun televisi yang menayangkan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. 2. Jenis Berita a. Jenis berita berdasarkan jenis peristiwa dan penggalian data: 1. Hard News (berita berat) artinya berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok, maupun organisasi. Berita tersebut misalnya mengenai mulai diberlakukannya suatu kebijakan atau peraturan baru pemerintah. 2. Soft News (berita ringan) seringkali disebut dengan feature, yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya 12
Morissan, Jurnalistik Televisi Mukhtahir, (Jakarta: Kencana, 2008), h.8.
30
tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan dan mengherankan pemirsa. Misalnya tentang lahirnya hewan langka di kebun binatang atau masyarakat kecil yang mendapatkan undian milyaran rupiah. 3. Investigative Reports (laporan penyelidikan atau investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Penyajian berita ini membutuhkan waktu lama dan tentu akan menghabiskan energy reporternya.13 3. Nilai Berita Nilai pada berita adalah kriteria umum yang dapat dijadikan acuan oleh para jurnalis untuk memilih dan memutuskan berbagai fakta yang dianggap pantas dijadikan berita dan mana yang lebih baik untuk diangkat. Dengan kriteria umum nilai berita, reporter dapat dengan mudah dalam mendeteksi dan menentukan peristiwa mana saja yang harus diliput dan dilaporkan. Begitu juga untuk
editor,
kriteria
umum
nilai
berita
membantu
editor
untuk
mempertimbangkan, memilih dan memutuskan berita terbaik dan terpenting untuk dipublikasikan pada khalayak lewat media massanya.
13
Dedi Iskanda Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 40 – 42.
31
Kriteria umum nilai berita, menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980: 617) menunjuk pada Sembilan hal. Menurut pakar lain terdapat dua hal lain yang juga termasuk kriteria umum nilai berita. Jadi, terdapat 11 nilai berita secara umum, yaitu :14 a. Keluarbiasaan (Unusualness) News is unusualness, Berita adalah sesuatu yang luar biasa. b. Kebaruan (Newness) News is new, Berita adalah semua yang terbaru. Semua hal yang baru apapun namanya, pasti memiliki nilai berita. c. Akibat (Impact) News has impact, Berita adalah sesuatu yang berdampak luas. d. Aktual (Timeliness) News is timeliness, Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. e. Kedekatan (Proximity) News is nearby. Suatu pernyataan atau pendapat yang terjadi di dekat khalayak, baik dekat secara geografis maupun dekat secara emosional dapat menarik perhatian penonton, pendengar, dan pembaca. f. Informasi (Information) News is information. Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian.
14
.S. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis berita dan Future Panduan Peraktis Jurnalis Profesional (Bandung: PT Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 81 – 91.
32
g. Konflik (Conflict) News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsure atau sarat dengan dimensi pertentangan. h. Orang Penting (Public Figure, News Maker) News is about people. Berita adalah tentang orang-orang penting, ternama, pesohor, selebriti, figur publik. i. Kejutan (Surprising) News is surprising. Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. j. Ketertarikan
Manusiawi
(Human
Interest),
peristiwa
tidak
menimbulkan efek berarti pada seseorang atau masyarakat, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam perasaannya. k. Seks (Sex) News is sex. Berita adalah seks, seks adalah berita. Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan pasti menarik dan menjadi sumber berita, 4. Format Berita Dalam dunia televisi dikenal sejumlah istilah yang terkait dalam format yang digunakan dalam suatu berita. Kelompok istilah ini melihat pada format yang berbeda digunakan untuk jenis berita yang berbeda. Salah satu tantangan yang dihadapi pengelola berita adalah mencari cara atau format terbaik dalam menyajikan setiap berita Dalam program berita televisi dikenal beberapa format
33
berita yaitu cara bagaimana satu berita itu ditampilkan atau disajikan. Format apa yang akan dipilih tentunya tidak dapat dilakukan sesukanya saja. Terdapat sejumlah kriteria atau persyaratan untuk menentukan suatu format berita dalam suatu program berita televisi. Suatu format dipilih tentunya karena terdapat alasan untuk itu. Suatu berita dapat disajikan dalam beberapa bentuk yaitu: a. Reader ( RDR ). Sebuah cara paling dasar menyajikan berita. Presenter di studio hanya membaca isi berita tanpa ada gambar pendukung. Format seperti ini hanya digunakan jika sebuah berita penting terjadi pada saat program berita masih “on air”. Tentu saja belum ada gambar yang tersedia karena tim liputan belum dikirim ketempat kejadian tetapi informasi yang penting itu harus segera dilaporkan setidaknya pada fakta-fakta dasarnya saja. b. Voice Over (VO) Sering disingkat dengan sebutan VO saja yang mana naskah berita untuk VO dibacakan oleh presenter. Format VO menyajikan video atau gambar pendek (biasanya sekitar satu menit) yang diiringi dengan kata-kata penyiar. Format biasa ini digunakan untuk menceritakan sebuah topik dalam waktu yang singkat. c. Reader Sound On Tape (RDR SOT) Format berita Reader Soundbite on Tape (RDR SOT) terdiri dari presenter yang muncul membacakan intro dan kemudian muncul
34
soundbite on tape (SOT) dari narasumber berita. SOT adalah cuplikan suara dari narasumber atau cuplikan dari wawancara panjang dengan narasumber. Istilah lain SOT adalah sync (baca “sing”). SOT sebaiknya diusahakan pendek dan fokus sehingga bisa membantu memberikan efek dramatis dari berita yang dibacakan sebelumnya. Dalam intro presenter menjelaskan nama sumber dan informasi singkat SOT-nya, namun tidak boleh sama persis (Parroting) dengan SOT-nya. Format berita semacam ini sering disebut dengan Reader SOT. d. Voice Over-Sound on Tape (VO/SOT) Format berita ini merupakan gabungan antara format VO dan SOT yang mana VO mengenai peristiwa atau isu yang relevan atau ada kaitannya dengan apa yang diungkapkan dalam SOT. Sedangkan SOT adalah bagian pernyataan sumber yang penting atau spesifik berkaitan dengan peristiwa (event) atau isu bersangkutan. e. Reader-Grafis (RDR-GRF) Format berita reader-grafis (RDR-GRF) biasanya digunakan jika sebuah berita penting baru saja terjadi dalam stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk mengambil gambar dan merekamnya dalam kaset video. Untuk menggantikan gambar video yang belum ada maka digunakan ilustrasi berupa grafis. f. Paket (Package/PKG) Paket adalah laporan berita lengkap dengan narasi (voice over) yang direkam ke dalam pita kaset. Narasi dalam kaset dibacakan oleh
35
seorang pengisi suara atau dubber yang biasanya adalah reporter atau penulis berita (writer). Dengan kata lain, format berita paket (package) adalah format berita yang bersifat komprehensif dengan intro dibacakan presenter sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter atau pengisi suara (dubber). g. Laporan Langsung (Live). Dalam format ini presenter akan langsung berbicara dengan reporter yang berada di lokasi yang sedang meliput suatu peristiwa, seperti pertemuan politik yang penting atau sebuah kebakaran besar dan peristiwa penting
lainnya. Format seperti ini disebut juga sebagai
format dua arah (two way). Laporan langsung akan dimulai dengan layar yang terbagi dua memperlihatkan presenter distudio pada bagian kiri layar dan reporter dari lokasi berita pada bagian kanan layar. Jika stasiun televisi atau reporter tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan laporan langsung secara visual, maka presenter dapat mewawancarai reporter dari lokasi melalui telepon yang dikenal dengan istilah laporan langsung melalui telepon live by phone (LBP). h. Breaking News. Berita
yang
sangat
penting
dan
harus
disiarkan,
bila
memungkinkan bersamaan dengan terjadinya peristiwa tersebut. Breaking news merupakan berita tidak terjadwal karena dapat terjadi kapan saja. Misalnya: berita-berita kecelakaan besar, serangan teror,
36
bencana alam yang mengancam keselamatan jiwa, kerusuhan massa yang berdampak luas, keputusan politik dan ekonomi yang sangat penting dan berdampak pada hidup orang banyak, perang dan pemecahan rekor dunia seperti bidang olahraga, film, dan musik. Durasi breaking news mulai dari dua menit hingga tak terbatas. i. Laporan Khusus. Berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan analisis
mereka
Biasanya
merupakan
laporan
panjang
yang
komprehensif mengenai berbagai peristiwa atau isu seperti politik hukum, kriminal, dan bencana (sering disebut dengan current affair). Laporan khusus biasanya disajikan dalam program tersendiri diluar program berita karenanya memiliki durasi panjang (30 menit atau lebih).15 5. Kaidah Berita Televisi merupakan media massa pandandengar, artinya siaran televisi dapat dilihat dan didengar sekaligus. Sebagai media audio visual, maka siaran televisi harus memadukan unsur gambar, naskah, dan suara. Ketiga unsur tersebut harus sinkron dan saling terkait. Begitu pun dalam berita televisi, terdapat tiga kaidah yang harus diperhatikan, yaitu: a. Kaidah Gambar (video) 15
Morissan, Jurnalistik Televisi Muktakhir (Jakarta, Kencana 2008) h.33 – 40.
37
Gambar merupakan unsure pertama dalam berita televisi. Selain itu, gambar merupakan kekuatan utama dalam berita televisi, karena gambar ikut berbicara bahkan kadang lebih berbicara dari naskah dan audio. Agar gambar dalam berita televisi itu menarik, ada beberapa unsur yang harus dimiliki, yakni: 1. Aktualitas, adalah gambar berita televisi yang ditampilkan dalam berita harus aktual atau paling baru. 2. Sinkronisasi, yakni gambar berita televisi harus sinkron dengan peristiwa yang diinformasikan, antara naskah dengan gambar harus sesuai. 3. Simbolis,
yakni
gambar
simbolis
berarti
bukan
gambar
sesungguhnya dalam berita, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang diberitakan. Hal ini dikarenakan gambar yang sesungguhnya sulit didapat. 4. Ilustrasi, adalah gambar berita yang dibuat atau direkayas berdasarkan suatu peristiwa yang memang terjadi, tetapi gambar yang aktual, sinkron, dan simbolis tidak tersedia. 5.
Dokumentasi, yakni dokumen gambar yang kadang kalanya diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara gambar. yang aktual, sinkron, dan simbolis tidak tersedia.
6.
Estetika, yaitu gambar berita televisi harus bersifat estetis, agar enak dipandang, kemudian gambar yang dihasilkan fokus, komposisinya bagus, dan warna yang didapat jelas.
38
b. Kaidah Naskah Naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya harus memenuhi unsur 5W+1H. Ada dua bentuk penyajian naskah berita yaitu: 1. naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya, mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. 2. naskah voice over adalah naskah berita yang leadnya dibaca presenter sedangkan tubuhnya di dubbing. 3. Kaidah Suara (audio) Audio atau suara dalam berita televisi sangatlah penting, disamping gambar dan naskah, suatu berita biarpun ada naskah dan gambarnya, tetapi tidak ada suara, maka berita tersebut tidak akan jelas maksudnya. Selain gambar dan naskah, audio juga merupakan salah satu unsur pada berita televisi, jadi apabila salah satu dari unsure tersebut tidak ada, maka bukan berita namanya. Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yaitu: 1). Atmosfer, adalah suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan. 2) Narasi, adalah suara reporter baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan suara narasumber yang di wawawancarai.16
16
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 67 – 83.
39
BAB III GAMBARAN UMUM NET.TV dan PROGRAM INDONESIA MORNING SHOW A. Sejarah Berdirinya NET.TV NET.TV merupakan salah satu alternatif tontonan hiburan layar kaca. NET.TV hadir dengan format dan konten program yang berbeda dengan stasiun TV lain. Sesuai perkembangan teknologi informasi, NET.TV di dirikan dengan semangat bahwa konten hiburan dan informasi di masa mendatang akan semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi, dan lebih mudah diakses. Karena itulah, sejak awal,
NET.TV
muncul
dengan
konsep
multiplatform,
sehingga
pemirsanya bisa mengakses tayangan NET.TV secara tidak terbatas, kapan pun, dan di mana pun. Secara konten, tayangan NET.TV berbeda dengan tayangan televisi yang sudah ada. Sesuai semangatnya, tayangan berita NET.TV wajib menghibur,
dan
sebaliknya,
tayangan
hiburan
NET.TV
harus
mengandung fakta, bukan rumor atau gosip. Secara tampilan, NET.TV muncul dengan gambar yang lebih tajam dan warna yang lebih cerah. NET.TV telah menggunakan sistem full high definition (Full-HD) dari hulu hingga ke hilir.
40
NET.TV adalah bagian dari kelompok usaha INDIKA GROUP. Meskipun bergerak di bidang usaha Energi & Sumberdaya di bawah bendera Indika Energy Tbk. (www.indikaenergy.com), berdirinya INDIKA dimulai dari sebuah visi untuk membangun usaha di bidang Media Hiburan dan Teknologi Informasi. Nama INDIKA sendiri merupakan singkatan dari Industri Multimedia dan Informatika. Saat ini, melalui PT. Indika Multimedia, INDIKA GROUP bergerak di bidang usaha Promotor, Broadcast Equipment, Production House dan Radio. Kini, NET.TV dapat disaksikan melalui siaran terrestrial tidak berbayar, atau free to air. NET.TV juga dapat disaksikan dengan berlangganan televisi berbayar, di antaranya: First Media (channel 371), BIG TV (channel 232), dan Orange TV. Sementara para pelanggan internet,
dapat
mengakses
live
streaming
melalui
youtube.com
/netmediatama, www.netmedia.co.id, serta melalui aplikasi di iOS dan Android dengan memasukkan search keyword : Netmediatama Indonesia. Tahun 2012 Founder NET.TV Agus Lasmono dan Co-Founder Wishnutama Kusubandio bersepakat untuk membangun sebuah stasiun televisi baru di Indonesia, dengan konsep dan format yang berbeda dengan televisi yang ada saat itu di tanah air. Visinya, menyajikan konten program yang kreatif, inspiratif, informatif, sekaligus menghibur. Tahun 2013 NET.TV resmi mengudara pada tanggal 26 Mei 2013, setelah sebelumnya menjalani siaran percobaan sejak tanggal 18 Mei 2013. Grand launching NET.TV diselenggarakan di Jakarta Convention
41
Center, lewat sebuah pagelaran megah yang menghadirkan sederet nama pengisi acara terkenal dari tanah air dan mancanegara, termasuk Carly Rae Jepsen dan Taio Cruz. Beberapa program NET.TV langsung mendapat respons positif dari pemirsa, seperti “The Comment” dan “Sarah Sechan”. Bahkan di usia yang belum genap setahun saat itu, NET.TV telah dipercaya mengerjakan event sebesar APEC CEO Summit 2013. Dari lini digital, NET.TV membuat terobosan dengan melakukan engagement langsung ke pemirsa, melalui beberapa alat pengukur yang terarah. Akun-akun sosial media NET.TV pun diberdayakan optimal untuk mengurangi jarak antara program dengan pemirsa. NET.TV menghentak semester awal 2014 melalui konser Iwan Fals “Suara untuk Negeri” di kota Medan, Bandung, Jakarta, dan Surabaya, yang mendapat apresiasi penuh dari masyarakat. Tanggal 18 Mei 2014, NET.TV merayakan ulang tahun pertama bertajuk "NET ONE", dengan pertunjukan musik dan ajang penghargaan. Hadir di panggung sejumlah musisi dan performer berkelas, termasuk Far East Movement dan NEYO. Tak hanya dalam program hiburan, NET.TV bahkan mengolah secara khusus program Citizen Journalists, yang menjadi wadah bagi masyarakat dan perekam video amatir dari dalam dan luar negeri untuk berkarya. (http://www.netmedia.co.id/about diakses pada hari sabtu, pukul 20.00 WIB).
42
1. Visi dan Misi NET. a. Visi NET.TV Untuk membangun sebuah perusahaan media yang menarik yang menciptakan kontribusi positif terhadap kehidupan orang indonesia b. Misi NET.TV 1. Memproduksi konten berkualitas yang kreatif, menghibur dan mengikutsertakan penonton melalui berbagai jenis bentuk. 2. Menyediakan berbagai inovasi media yang dapat menggapai berbagai penonton bagi para pemegang saham. 3. Untuk menarik minat, mengembangkan dan mempertahankan bakat - bakat terbaik dalam industri.
2. Nilai - Nilai Perusahaan Integritas 1. Selalu bertindak dengan cara yang etis dan jujur. Semangat. 2. Berkomitmen dalam hati dan pikiran. Respek. 3. Memperlakukan semua orang dengan martabat dan menghargai kontribusi mereka.
43
Kerja Tim. 4. Kerjasama tim yang efektif dan effisien melalui kepemimpinan yang kuat.
3. Direksi 1. Ketua Utama
: Agus Lasmono
2. Ketua Pelaksana
: Wishnutama
3. Wakil Ketua Pelaksana
: Deddy Sudarijanto
4. Ketua Pemasaran dan Penjualan
: Kurnia
5. Ketua Keuangan
: Leo Nagasaputra
6. Ketua Pengoperasian
: Azuan Syahril
4. Kantor NET.TV Kantor NET.TV dan studio berlokasi di Mega Kuningan lantai 27 30 The East Building Jakarta. NET.TV telah membangun studio berita didesain oleh spesialis internasional dalam industri penyiaran. 5. Target Penonton Keluarga merupakan hal paling penting bagi orang Indonesia. Menyajikan hiburan berkualitas yang menyediakan inspirasi positif bagi keluarga. Status ekonomi sosialnya menjangkup berbagai jenis penonton.
44
B. Program NET.TV 1. NET. Entertaiment a. Sarah Sechan Program talkshow dipandu oleh Sarah Sechan yang akan berbincang - bincang dengan bintang tamu dan akan membahas sesuatu yang belum diketahui banyak orang. Dikemas dalam suasana santai, menarik dan humoris namun tetap memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat. b. The Comment Menampilkan Dimas Danang dan Imam Darto. Duo kocak ini akan mengomentari berbagai macam hal mulai dari video, footage, gambar, foto hingga capture sosmed, dengan gaya lucu dan menghibur. c. Ini Talkshow Program talkshow yang dikemas dengan suasana santai yang membahas berbagai isu hangat yang ada di masyarakat dengan cara yang sederhana. Di program ini memperlihatkan suasana rumah dan karakter yang ada seperti Sule sebagai host, Andre sebagai co-host, Yurike sebagai mama sule, Sas Widjanarko sebagai om sule, Maya Saptha sebagai asisten rumah tangga dan Mas Jamil yang lucu.
45
d. Tonight Show Talkshow malam yang akan memberikan informasi dan hiburan bersama Vincent, Desta dan Hesti Purwadinata dengan bintang tamu dari berbagai kalangan. Lucu, menarik dan menghibur. e. Bukan Sekedar Wayang Tayangan yang menampilkan karakter - karakter berbentuk wayang yang dikemas secara modern dan menghibur. Dalangnya Sule ditemani oleh cepot yang berperan sebagai sketsa - sketsa komedi bersama artis pendukung. Topiknya berkaitan dengan kehidupan keseharian yang dibumbui oleh lawakan khas Sule dan Cepot. f. Stereo Drama musikal tentang group vokal bernama Stereo di Royal University. Mereka akan menghadapi berbagai masalah, terutama dengan dekan Wati yang meminta stereo menjadi grup vokal terbaik dan memenangkan super choir. Disetiap episodenya, Stereo dikemas dengan intrik percintaan remaja dan dibalut cover version dari lagu - lagu hits tempo dulu hingga masa kini.
2. NET.TV Sitcom a. Tetangga Masa Gitu Sitkom yang menampilkan kehidupan sehari - hari dua pasangan suami istri yang hidup dalam satu kompleks dari bertetangga. Pasangan pertama sudah menikah sekitar sepuluh tahun sedangkan
46
pasangan kedua baru saja menikah delapan hari. Disini akan selalu dibahas masalah – masalah sederhana kehidupan sehari - hari mereka. b. Comedy Night Live Sketsa komedi yang main cast-nya terdiri dari Nunung, Parto, Andre
dan Sule. Cerita yang disuguhkan akan dibahas secara
ringan. Kekuatan pada program ini adalah dari para pemainnya yang lebih banyak berperan secara spontan. Ditampilkan juga beberapa items lainnya seperti video parodi, video psa, stand-up comedy serta penampilan bintang tamu spesial. c. Saya Terima Nikahnya Sitkom yang menceritakan tentang kehidupan pasangan baru menikah. Prasta dan Kirana yang tinggal di rumah mertua. Mereka akan menghadapi berbagai permasalahan kehidupan sehari hari antara mertua dan menantu yang menarik untuk diangkat. d. The East Program komedi yang menceritakan bagaimana situasi dibalik layar pembuatan salah satu program news yang ditayangkan NET.TV yaitu Entertaiment News. Para talent yang akan terlibat disini akan memerankan mereka yang mempersiapkan program mulai dari Executive Produser, Produser, Creative, Produser Assitant dan tentu saja host Entertaiment News itu sendiri.
47
3. NET.TV Reality a. NET. 86 Program reality tanpa rekayasa yang menampilkan polisi dalam melaksanakan tugasnya dari yang ringan sampai berat seperti menangkap gembong narkoba, pelau kejahatan dengan kekerasan, memburu teroris dan lain sebagainya. Penggunaan teknologi canggih dan peralatan modern akan sellau digunakan untuk membantu pelaksana operasi dan pengungkapan suatu kasus.
4. NET.TV News a. NET.5 Program berita yang berisi aktual, feature singkat dan feature mendalam. menginspirasi,
Tiap
feature
berisi
beragam
cerita
yang
menebarkan hal positif, memotivasi dan memberi
semangat. NET. 5 akan didominasi oleh berita - berita hardnews dan feature luar negeri. b. NET.10 NET.10 merangkum berita harian terkini di pagi hari dan emlalui segmen citizen journalism menantang pemirsa untuk mengirimkan video karyanya sendiri yang informatif dan menambah wawasan ke www.cj.netmedia.co.id
48
c. NET.12 Program
Bulletin
yang
mengedepankan
prinsip
aktualitas,
mengangkat berita hangat (spot news) dan berita menarik lainnya (news feature). Program ini akan memberikan informasi dan inspirasi yang akan diekmas sesuai dengan sudut pandang perempuan. d. NET.16 Program bulletin yang mengangkat berita - berita aktual hard news dengan ulasan yang tajam dan faktual. Selain berita harian yang update, akan disajikan juga features yang sarat inspirasi. Program ini dikemas secara formal namun santai. e. Net.24 NET.24 memberikan kesempatan setiap orang untuk yidak ketinggalan berita penting terhangat. Program ini merupakan gabungan berita - berita penting dalam sehari yang akan dibahas lebih
mendalam.
Menutup
menyampaikan baerita dengan
keseluruhan
aktivitas.
NET.24
lebih ringan dan personal.
f. Entertaiment News Program yang menyuguhkan berita atau informasi menarik dari dunia entertaiment di dalam maupun di luar negeri berdasarkan pada fakta dan informasi. Program ini juga akan membahas berita dari dunia musik film, fashion, seni, biografi dan event – event. g. Indonesia Morning Show
49
Program yang menampilkan berbagai informasi terkini (hard news, soft news, light news, entertaiment news) yang dibawakan dengan gaya lebih dekat dan menghibur. h. Satu Indonesia Program
talkshow
yang
menghadirkan
tokoh
berpengaruh
diberbagai topik dari isu politik, sosial dan budaya. Tersaji ringan, akrab, informatif dan mudah dipahami.
5. NET. TV Magazine a. Ilook Program yang membahas berbagai pernak - pernik yang berhubungan dengan penampilan/style/fashion dari ujung kaki sampai ujung kepala. Program ini juga akan memberikan tips fashion yang bermanfaat dan dapat menjadi acuan fashion bagi masyarakat. b. Weekend List Event seru, pergi kemana, makan disana, tips, resensi film, musik dan semua yang perlu anda ketahui untuk menghabiskan liburan akhir pekan yang menyenangkan c. Chef Table Cooking show oleh chef Chandra yang dikemas dengan tampilan fancy food ditambah reality dimana chef Chandra akan invite langsung guest (artis dan publik figure) untuk hadir di chef table.
50
d. D'sign Program yang mengulas tentang karya dunia desain, baik karya arsitektur yang unik dan menarik. ide desain interior yang inspiratif, desain furniture yang kreatif, hingga berbagai gaya seni yang menjadi referensi gaya desain. Desain juga akan dilengkapi dengan berbagai tips dekorasi yang aplikatif.
6. NET.TV Music a. Berpacu Dalam Melodi Program yang akan menguji pengetahuan dan wawasan peserta tentang lagu dengan menggunakan alunan musik dari band pengiring. Peserta diminta menebak lagu, pencipta dan penyanyi yang mempopulerkan dari lagu tersebut. Peserta dengan poin terbanyak berhak menebak
nama dari potongan - potongan
wajah yang ditampilkan sekilas. b. Breakout Kumpulan musik - musik terbaik dari dalam negeri maupun mancanegara yang akan menemani waktu santai anda bersama keluarga.
c. Musik Everywhere Reality - musik yang tidak saja menampilkan performa sang musisi tapi juga dapat mengenal sosoknya lebih dekat. Sang musisi akan
51
ditampilkan dengan mengambil lokasi - lokasi unik yang sesuai dengan kepribadian maupun gayanya masing - masing. 7. NET.TV Sport a. X-Games Variety sport yang menampilkan highlight kejadian - kejadian penting, maupun pertandingan penuh dari kompetisi X games yang diselenggarakan diberbagai belahan dunia. Host dan narasumber akan menambahkan informasi mengenai sport extreme dengan gaya yang ringan. b. NET. Sport Rangkuman informasi olahraga dari dalam dan luar negeri mulai dari sepakbola, F1, MotoGp, NBA, ISL, persiapan dan laga timnas, event -event olahraga serta bulutangkis. Host akan membacakan langsung dan mengomentari informasi - informasi yang ada. c. ESPN-FC Berbagai berita sepakbola terbaru seperti panasnya bursa transfer pemain, skor hasil pertandingan, cuplikan video pertandingan beserta analisisnya yang disampaikan oleh host bersama pengamat sepakbola dalam suasan yang santai dan hangat. 8. NET. Documentary a. Indonesia Bagus Program feature dokumenter yang tidak hanya menampilkan keindahan alam Indonesia tetapi juga keunikan kehidupan
52
berbudayanya. Program ini menampilkan penduduk asli daerah tersebut sebagai narator sekaligus pembawa cerita. b. Lentera Indonesia Program dokumenter yang diangkat dari kisah - kisah pengalaman nyata para anak muda yang rela melepaskan peluang karir dan kemapanan kehidupan kota besar untuk menjadi guru dan mengajar di desa - desa terpencil di seluruh pelosok negeri selama satu tahun. 9. NET. Special a. Nez Academy Nez academy adalah akademi yang akan melahirkan bintang baru. Jika kamu mempunyai mimpi besar, mau bekerja keras dan memiliki bakat, mari bergabung bersama kami. AgnesMo akan melatihmu menjadi entertainer yang lengkap. b. Suara Untuk Negeri - Iwan Fals Konser Suara Untuk Negeri bersama sang legendaris Iwan Fals yang diadakan di kota - kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya. Konser ini merupakan rangkaian NET. movement yang bertujuan mengajak generasi muda Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik dan mendukung pemilu damai, diawali di kota Medan pada 26 Januari 2014 lalu. Konser ini menuai banyak kesuksesan, dibuktikan dengan jumlah penonton yang hadir lebih dari 150.000 orang. Bahkan lebih dari
53
300.000orang hadir saat konser di lapangan monas Jakarta. Selain itu juga banyak komentar - komentar positif di sosial media.
Gambar 3.1 Logo NET.TV
Gambar 3.2 Jangkauan NET.TV
54
Gambar 3.3 Channel NET.TV
Gambar 3.4 Jaringan NET.TV
55
Gambar 3.5 Sosial Media NET.TV
Gambar 3.6 Sosisal Media NET.TV
56
C. Profil Program Berita Indonesia Morning Show Program Indonesia Morning Show adalah program yang menampilkan berbagai paket informasi terkini (hard news, soft news, light news, entertaiment news) yang dibawakan dengan gaya yang lebih dekat dan menghibur. Ditayangkan setiap pagi, pada hari Senin - Minggu pukul 06.00 - 07.30 WIB. Dibawakan oleh 6 host yaitu Adrian Maulana, Marissa Anita, Shannaz Soehartono, Vannico Soekarno, Rahma Landy dan Zivana Letisha Siregar.
Gambar 3.7 Logo Indonesia Morning Show
57
TABEL. 1 Program Acara Indonesia Morning Show di NET.TV Nama Program
Indonesia Morning Show
Format Program
News & TalkShow
Jenis Program
News, Entertaiment & TalkShow
Jam Siar Program
06.00 - 07.30 WIB
Durasi Program
90 Menit
Frekuensi Penayangan
Senin - Minggu ( 7 kali dalam seminggu )
Lingkup Materi
Lingkup Politik, Ekonomi, Hukum, Sosial dan Budaya baik dari dalam maupun luar negri.
Tujuan Program
Menyajikan informasi yang dapat dipercaya dan memberikan hiburan yang mendidik masyarakat
Moto Program
Memberikan informasi yang menghibur dan mendidik masyarakat Indonesia
Sasaran Penonton
Umum
Sifat Penayangan
Live
58
Tabel. 2 Struktur Organisasi Program Indonesia Morning Show Adapun struktur organisasi pelaksanaan produksi program Indonesia Morning Show sebagai berikut : No 1 2 3 4
Jabatan/Kedudukan Division Head Production Head Eksekutif Produser Senior Produser
5
Junior Produser
Production Assistant
6
Kordinator Liputan
7
Reporter
Nama Dede Apriadi Kemal Ramdan Elisa Oktaviana Febri Arifmawan Marlia Yossie Vinsensia Yunita Aulia Kurnia Helianto Albert Sumilat Fachrozi Agung Prasetyo Alina Dewi I Gusti Ayu Ratih Happy Rizky Siti Sarah Septiani Rosalita Vidyadi Muhamad Gun Gun Widy Cristianto Lia Astria Ginanjar Arya W Nur Apriani Inneke Susan Pilander Tias Ajeng Conny Vera Siti Nur Rendro M. Yasin Lalan Tomy Suardi Rosely Terra Patriana Nanda Putri Yufienda Novitasari
59
8
Video Journalist
9
Presenter/Host
10
Program Director
11
Floor Director
12
Control Room
13
Cameramen
14
Audio Man
15
Laighting Man
Indria Lita Apriani Dara Aurora Luky Fitriani Ni Made Landra Gita Ayu Annisa Pratiwi Yana Maliyana Bambang Adhi Rizki Abadi Luthfi Evan Reza Anindita Handika Widiarto Yohannes Januadi Irez Anggraeni Adrian Maulana Shahnaz Soehartono Vannico Soekarno Marissa Anita Ranggani Puspandya Rahma Landy Masyitha Baziad Taufik Effendi Rahma Hayuningdyah Zivanna Letisha Agung Wicaksono Arief Tri Susanto Inova Agustian Wati Ricci Adrea Shandro Mansyur Ahmad Dzul Aufa Mensy Meylindri Fany Naufal Rendy Adietiya Evan Tri Carla Mufti Fahmi Jamel Chrli Paiter Lopies Sri Widada Indra P Malvin Palobo Nur Maliq
60
BAB IV ANALISIS PRODUKSI PROGRAM BERITA INDONESIA MORNING SHOW di NET.TV A. Pelaksanaan Produksi program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV Dalam memproduksi suatu program berita tentunya harus melalui berbagai tahap pertimbangan yang dianggap penting agar acara dapat berjalan sesuai dengan produser yang matang, untuk itu seorang produser dan beberapa kru yang bertanggung jawab untuk kelancaran produksi program tersebut mengupayakan kematangan persiapan. Kesuksesan acara program televisi merupakan hasil kerja sama tim produksi, baik atau bagusnnya acara bukan semata hanya kesuksesan aktor yang terlihat di layar kaca namun kesuksesan milik semua tim produksi yang bekerja. Demi kelancaran proses produksi sebuah program televisi, termasuk program berita Indonesia Morning Show di NET.TV pasti memerlukan beberapa hal yang dianggap penting. Hal-hal tersebut harus dengan matang dipikirkan oleh seorang produser atau bagian yang bertanggung jawab terhadap program yang dipegangnya, hal yang perlu dipikirkan guna berjalan dengan baik suatu program adalah Materi Produksi, Sarana Produksi, Biaya Produksi, Organisasi Pelaksana Produksi, dan terakhir adalah tahapan Pelaksanaan Produksi.
61
“Sebagai produser ya memanage program setiap hari, mengelola program dari mulai menyiapkan materi, kemudian tayang dan juga melakukan evaluasi terhadap hasil tayang, ya dari hulu ke hilir, tanggung jawabnya ya terhadap rating, share dan isi kontennya”1 Dari hasil wawancara tersebut peneliti mendapatkan gambaran mengenai tugas dan tanggung jawab senior produser. Senior produser bertugas untuk mengelola program mulai dari pra-produksi seperti menyiapkan bahan materi yang akan tayang hari ini, lalu melakukan produksi seperti materi yang sudah disiapkan siap untuk on-air hingga pasca produksi, hingga proses evaluasi dari tayangan program tersebut. Selain itu senior produser bertanggung jawab sepenuhnya terhadap rating, share dan isi konten program yang di pegannya, karena isi konten yang informatif akan menghasilkan rating dan share yang baik. Senior produser selaku orang yang bertanggung jawab dalam program Indonesia Morning Show di NET.TV juga memperhatikan hal-hal tersebut, untuk menghasilkan siaran yang baik dan diminati oleh khalayak untuk memberikan kedekatan di masyarakat, hal penting tersebut yaitu : 1. Materi Produksi Seuai dengan penjelasan sebelumnya bahwa program Indonesia Morning Show merupakan program news di NET.TV yang menyajikan paket 1
Wawancara Pribadi dengan Senior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia Yunita, Senin, 25 February 2016.
62
berita Hard News, Light News, Entertainment News dan TalkShow dikemas secara santai dan berbeda dengan paket berita pagi hari lainnya.2 Dikemas secara news dan ditampilkan secara entertaint sehingga diharapkan mudah diterima masyarakat. Materi program berita Indonesia Morning Show adalah berbagai informasi yang melingkupi semua segmen berita seperti Hard News, Soft News, Talk Show dan ada penambahan dalam isi program yang berbeda dangan program berita lainnya yakni segmen Entertainment dan informasi mengenai Ekonomi dan Bisnis. Yang membedakan dengan program berita lainnya adalah format program berita Indonesia Morning Show bukan hanya penyajian News (Hardnews & Softnews) tetapi juga terdapat Talkshow didalamnya. Materi paket berita hard news didapatkan dari kordinator liputan yang menyerahkan daftar berita harian, daftar berita tersebut di dapatkan dari laporan tim liputan yang dibawahi korlip berdasarkan temuan peristiwa atau kejadian yang ada dilapangan dengan memberikan gambar atau stock shoot yang ditugaskan kepada VJ sedangakan reporter menuliskan peristiwa yang ada dalam bentuk naskah. Sedangkan materi soft news yang bersifat future, biasanya didapatkan dari tim liputan khusus Indonesia Morning Show yang di bawahi oleh Produser, tugas tim liputan ini mencari berita yang sesuai dengan kemauan produser untuk mengisi bahan berita modul dan liputan yang ada di Indonesia Morning Show. Semua agenda berita biasannya dibicarakan dan
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Morning_Show diakses pada tanggal 5 November 2015
63
dibahas dalam rapat bugeting (penyebutan rapat redaksi di NET) yang di adakan setiap satu minggu sekali di hari sabtu pukul 12.00. “Biasannya perencanaan berita untuk di masukan kedalam acara itu sudah di atur dalam rapat bujeting di hari sabtu, biasannya di hadirin oleh Eksekutif Produser, Senior Produser, dan Junior Produser dan disana membahas per satu minggu acara yang akan di tayangkan mulai dari memilih materi berita, agenda dan isi acarannya “3 Ketika akan menghadapi pristiwa alam seperti gerhana matahari, maka produser akan meminta korlip dan tim liputan Indonesia Morning Show yang bertugas menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan gerhana matahari. Begitu juga mislanya dengan peringatan hari-hari besar seperti Tahun Baru, Hari Bumi, Hari Pahlawan, dan hari-hari penting lainnya. Itu semua akan di request oleh produser kepada tim liputan Indonesia Morning Show untuk menyiapkan materi dan bahan yang berkaitan dengan peristiwa atau hari besar yang akan terjadi.4 Setelah materi yang diminta sudah di dapatkan maka akan di serahkan ke produser. Namun, produser punya pertimbangan sendiri dalam memilih berita, Produser juga mempertimbangkan sisi audiens NET.TV yang mengincar pasar penonton A dan B, karena disitulah identitas yang NET.TV ingin dapatkan. Akan tetapi yang terjadi dilapangan adalah penonton NET.TV
3
Wawancara Pribadi dengan Junior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Agung Prasetyo, Senin, 1 February 2016. 4 Wawancara Pribadi dengan staf produksi Indonesia Morning Show NET.TV, Ginanjar Arya W, Senin, 15 February 2016.
64
terlebih program Indonesia Morning Show lebih banyak penonton kelas B dan C.5 Maka produser haruslah memilih berita dan mengemasnya dengan nuansa santai dan mudah diterima, begitu juga dengan materinya, biasanya produser lebih utama memuat unsur hiburan dalam informasinya. Dalam Indonesia morning show terdapat beberapa materi yang harus di dapatkan, seperti materi pemberitaan modul, talkshow curent, talkshow interaktif, ekonomi bisnis, dan entertaint. Untuk materi berita pada Indonesia Morning Show berasal dari korlip yang menyerahkan daftar berita diserahkan kepada produser untuk dimasukan kedalam paket spot berita Indonesia Morning Show. Selain dari yang telah diberikan oleh koordinator liputan dan juga materi yang memang sudah diagendakan, materi biasanya di dapat dengan cara riset. Riset yang dilakukan oleh reporter juga bisa diambil sebagai bahan materi produksi berita. Setelah reporter dan VJ sudah mendapatkan materi apa yang ingin diangkat kemudian reporter melakukan pitching kepada produser untuk persentasi materi hasil risetnya. Dalam materi entertaint dan talkshow, biasannya ini sudah di agendakan dalam rapat bugeting mingguan untuk menghadirkan siapa dan apa yang akan di bahas. Dalam program Indonesia Morning Show terdapat 2 talkshow, yaitu Talkshow Current yang membahas berita yang aktual dengan menghadirkan narasumber yang terkait dengan isue tersebut dan Talkshow Interaktif yaitu
5
http://prezi.com/s83rxvrfcpjh/segmentasi-pasar-media-massa-pada-pt-netmediatama-indonesia/ diakses tanggal 11 Maret 2016.
65
talkshow ringan yang menghadirkan narasumber yang terkait dengan isue ringan dan biasannya mengandung entertaiment. Begitu juga dalam materi entertaiment materi di dapat dari hasil bugetimg mingguan dan biasannya di bahas sepaket dengan talkshow interaktif. Dalam materi Ekonomi dan Bisnis, materi di dapat dari penyelusuran yang dilakukan tim liputan khusus IMS untuk mencari isu yang hangat mengenain EKBIS dan biasnnya melakukan riset dari instasi pemerintah yang terkait masalah ekonomi dan bisnis. 2. Sarana Produksi Untuk kelancaran segala proses produksi di seluruh stasiun televisi sangat membutuhkan saranan pendukung demi lancarnya sebuah proses. Begitu juga dengan program berita Indonesia Morning Show di NET.TV. dalam peliputan atau pun saat produksi dan siap siar, Indonesia Morning Show membutuhkan berbagai sarana sebagai pendukung terwujudnya kelancaran dalam proses produksi. Sarana pendukung dalam proses produksi berita Indonesia Morning Show sebagai penunjang produksi antara lain, studio siaran, kamera dan perangkatnya seperti baterai, tripod, lampu pencahayaan, dan mic. Selain itu juga secara otomatis membutuhkan apa yang disebut Master Control Room, yang nantinya sangat dibutuhkan ketika siaran berita ditayangkan atau on-air. Sarana lainnya meliputi komputer, layanan internet, telepon, dan studio
66
siaran. Berbagai sarana tersebut sangat diperlukan guna mendukung kelancaran proses produksi berita pada program Indonesia Morning Show.6 3. Biaya Produksi Setelah materi dan sarana, selanjutnya hal yang diperlukan dalam pelaksanaan produksi berita pada program Indonesia Morning Show adalah biaya produksi. Biaya produksi dalam proses produksi berita di Indonesia Morning Show tidak selalu sama, pengeluaran biaya bergantung atas materi, narasumber, dan bintang tamu dalam pelaksanaan produksinya. “Biasanya biaya per episode menelan biaya yang cukup banyak, jika di rata ratakan per-harinnya bisa menembus angka Rp 25.000.000 (duapuluh lima juta rupiah), biaya itu untuk memfasilitasi team liputan yang banyak, narasumber, bintang tamu, keperluan live, bayaran host, konsumsi dan lainnya guna mendukung proses produksi Indonesia Morning Show“7 Sesuai dengan keterangan dari wawancara dengan mbak Vinsensia Yunita atau biasa di panggil mbak Ipung, Senior Produser Indonesia Morning Show, biaya diperoleh dari divisi BMA (Bujeting, Management & Acounting) yang bertanggung jawab terhadap biaya pengeluaran dalam proses produksi dalam program acara di NET.TV. Begitu juga dengan proses produksi berita
6
Wawancara Pribadi dengan Production Assistant Indonesia Morning Show NET.TV, Siti Sarah, Rabu, 11 February 2016. 7 Wawancara Pribadi dengan Senior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia Yunita kamis, 25 February 2016.
67
pada Indonesia Morning Show, biaya yang didapatkan dari divisi BMA (Bujeting, Management & Acounting). Meskipun seperti itu, divisi news yang bertugas mencari berita untuk program-programnya, termasuk Indonesia Morning Show, divisi BMA lah yang bertugas menyediakan biaya produksi saling melakukan kerja sama agar program tetap bias berjalan dengan lancar dan biaya pun bisa dipenuhi secara baik. 4. Organisasi Pelaksana Produksi Dalam program berita Indonesia Morning Show ini, redaksinya termasuk ke dalam divisi news NET.TV. Secara umum, organisasi pelaksana produksi
yang saling
bekerja
sama
terdiri dari Direktur Pemberitaan,
Eksekutif Produser, Senior Produser, Junior Produser , Productions Assistance, Koordinator Liputan, Reporter, Kameramen, Editor, Pengarah Program, Floor Director, Audio dan Penyiar Berita atau presenter. a. Direktur Pemberitaan : adalah seseorang yang independen bahkan ia harus independen dari pemilik stasiun TV itu sendiri (Peter Herford, 2000). Untuk melaporkan berita secara akurat dan adil, staf pemberitaan dan direktur pemberitaan harus bebas dari tekanan politik dan ekonomi. b. Senior Produser : adalah orang yg bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan memutuskan berita apa yang akan
68
disiarkan dan ia mempersiapkan segala sesuatu, agar berita itu dapat ditayangkan. c. Junior produser : adalah orang yang membantu tugas senior produser sebagai kepala program, dan membantu dalam hal editing naskah, pencvarian materi, dan membantu saat live yang dilakukan sebulan sekali di outdoor. d. PA (Production Assistance) : bertugas membantu produser dalam persiapan pra produksi suatu program maupun post production, membuat direktur produksi pada saat pelaksanaan produksi, melakukan control editing pada saat post production. e. Koordinator liputan : mengatur tugas-tugas
bertugas mengkoordinir wartawan dan liputan para wartawan. Ia merupakan orang
yang mengkomando kan liputan yang membawahi para reporter dan kameramen. f. Reporter : adalah seseorang yang bertugas meliput suatu berita bersama kameramen
yang telah ditugaskan oleh korlip. Reporter
juga melakukan penulisan naskah terhadap peristiwa atau kejadian apa yang telah diliput. g. Kameramen : adalah seseorang yang bertugas merekam gambar pada saat peliputan. Kameramen juga bertugas mencatat time gambar yang diperkirakan akan masuk dalam daftar editing gambar, agar lebih mempermudah proses editing.
69
h. Editor : adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap proses editing gambar. Ia juga bertugas menggabung-gabungkan potonganpotongan bahan berita hingga menjadi kesatuan yang utuh. i. Pengarah program (Program director) : adalah seseorang yang bertugas mengarahkan program pada saat live di studio. Ia menjadi komando atau pengarah atas berlangsung-nya siaran berita yang secara live ditayangkan dari studio. Ia juga bekerja sama dengan semua kru yang berada di studio maupun control room. j. Audio : adalah seseorang yang bertugas menyeting volume suara dan menyeimbangkan antara suara presenter, back sound, live perfome dari bintang tamu agar tidak menjadi over saat Live program. k. Penyiar Berita/Host/Presenter : adalah seseorang yang juga disebut sebagai presenter berita. Ia bertugas sebagai pembaca berita pada saat siaran live di studio. Ia yang menyampaikan berbagai informasi yang telah dibuat melalui proses-proses tertentu. l. Lighting Man : orang yang mengatur pencahayaan di studio guna mendukung proses live agar menjadi good looking di layar kaca.8
8
Wawancara Pribadi dengan staf produksi Indonesia Morning Show NET.TV, Ginanjar Arya W, Kamis, 26 February 2016.
70
5. Tahapan Pelaksanaan Produksi Seperti program lainnya, setelah melakukan proses perencanaan selanjutnya adalah tahap produksi yang melewati beberapa tahap. produksi menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi, meliputi proses yang terdiri dari pra produksi, produksi, serta pasca produksi. a. Pra-Produksi Pra-produksi merupakan tahapan utama yang paling penting dalam proses produksi televisis karena merupakan tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai. Pada tahapan produksi program umumnya melaksanakan rapat redaksi yang dilaksanakan seluruh bagian produksi program termasuk reporter dan kameramen. Namun menurut hasil penelitian dan wawancara pribadi peneliti selama mengikuti proses magang sebagai staf produksi program Indonesia Morning show di NET.TV, rapat redaksi di lakukan setiap hari sabtu pukul 12.00 WIB berlangsung secara internal anatra Senior Produser, Junior Produser, dan Staf Produksi. Dalam tahapan pertama ini memiliki tiga bagian, sebagai berikut: 1. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang senior produser memiliki atau menemukan ide dan gagasan dalam menentukan tema maupun isi/konten materi berita yang akan diliput dan di tayangkan. Kemudian ide itu di rundingkan oleh para staf produksi, yang kemudian setelah di rasa ide yang di diskusikan sudah
71
memenuhi kriteria materi Indonesia Morning Show maka dituliskan dalam whiteboard untuk di proyeksikan dalam program Indonesia Morning Show. 2. Perencanaan Setelah ide-ide yang di bicarakan dalam rapat/bugeting, maka tahap selanjutnnya adalah perencanaan. Ide maupun gagasan yang di tentukan kemudian di rencanakan bagaimana implementasinnya saat live, misalnnya ide untuk menayangkan talkshow yang interaktif dengan narasumber dan perfome band, maka akan dicari treatment seperti apa yang sesuai guna mendukung talkshow tersebut. Dan begitu pula perencanaan pada setiap modul yang akan di tayangkan on-air pagi nantinya di bicarakan matang matang saat bugeting. Dalam Indonesia Morning Show semua paket berita didapatkan dari kordinator liputan yang menyerahkan daftar hasil liputan dari lapangan untuk dipilih oleh senior produser. Akan tetapi, bebrbeda dengan program lainnya, Indonesia morning Show dalam penayangan beritannya tidak menentukan secara matang akan membahas apa, melainkan pemilihan stock berita yang ada pada korlip. 9 Karena pada dasarnya paket spot berita yang ada di Indonesia Morning Show adalah pengulangan dari paket berita program sebelumnya, dengan kata lain Indonesia Morning Show menampilkan paket berita ulangan, akan tetapi di ambil sisi yang berbeda dari angel dan sudut pandang narasumber. Dan yang 9
Wawancara Pribadi dengan senior produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia Yunita, Kamis, 26 February 2016.
72
membedakan lainnya adalah naskah yang di edit produser menggunakan bahasa yang santai yang di sesuaikan dengan keadaan audiens di pagi hari dengan tidak menggukan bahas jurnalis yakni 5W 1H tetapi menggunakan narasi S-P-O-K. 3. Persiapan Setelah tahap perencanaan selesai sesuai prosedurnya, maka tahap selanjutnya adalah melakukan persiapan. Persiapan di bagi menjadi 2, yaitu persian materi berita dan persiapan prosesing untuk live. Yang pertama persiapan materi berita, segala sesuatunnya di kordinir oleh koordinator liputan divisi news, dalam hal ini koordinator membawahi tim luputan yang terdapat VJ (Video Jurnalism) yang bertugas mengambil gambar dan reporter yang bertugas menuliskan naskah sesuai fakta yang terjadi di lapangan. Tim liputan bekerja sesuai dengan apa berita yang sudah di tentukan dalam draft, draft berita yang ada di rapati oleh semua kordintor liputan divisi news NET.TV yang kemudian akan menujuk tim-tim liputan untuk mendapatkan berita yang sudah ditentukan. Setelah tim liputan mendapatkan apa yang di tugaskan, kemudian VJ menginput gambar ke library dan reporter menuliskan naskah yang di dapat dari lapangan kemudian di serahkan kepada korlip untuk diedit dan di serahkan ke produser. Yang kedua adalah persiapan prosecing, persiapan prosesing biasanya dikerjakan oleh PA ( production asistens ) yang memiliki tugas tersendiri yang di tunjuk oleh Senior Produser. Dalam Indonesia Morning Show terdapat
73
beberapa PA yang membantu produser dalam menjalankan porgram Indonesia Morning Show, yaitu : a. PA-Talkshow bertugas untuk menyiapkan narasumber, tema talkshow, breafing narasumber dan memenuhi keperluan talkshow, talkshow terbagi menjadi dua yaitu : Talkshow Curent ( talkshow mendalam yang membahas isu sosial, politk dan ekonomi dengan pembahasan mendalam) dan Talkshow Interaktif (talkshow membahas trend, fashion, dan bisnis). b. PA-Modul bertugas menyiapkan materi-materi modul yang sudah didapatkan oleh tim liputan khusu Indonesia Morning Show, untuk ditayangkan saat live. Modul adalah paket berita lengkap yang membahas tema tertentu, modul yang ada dalam Indonesia Morning Show antara lain : Potret Indonesia, Showbiz, Parenting, Indept Reporting, Icon Mas Febry, Today History, Spirit of Sunrice dan Ekbis. c. PA-Editing bertugas sebagai tangan kanan produser dalam editing semua sumber berita yang diterima dari reporter kemudian di sampaikan kepada produser untuk di edit naskahnnya dan di kembalikan ke PA editing untuk di lanjutkan menyari gambar yang sesuai dengan naskah dan mendampingi editor-person untuk menyatukan semua materi gambar, isi suara duber, soundbite, insert, dan backsoun hingga rapih dan siap di push untuk di masukan ke dalam library untuk bisa di play di MCR.
74
d. PA-Acounting mengurus segala administrasi untuk keperluan program, seperti perijinan dan surat surat untuk pihak yang bersangkutan seperti perizinan studio, persiapan live sebelum penayangan, transportasi presenter, transportasi
narasumber dan lain sebagainnya guna
menunjang program. e. PA-Lead, bisa di katakan PA ujung tombak program Indonesia Morning Show, karena PA-Lead bertugas sebagai penanggung jawab segala isi materi yang telah di berikan oleh produser dan PA lainnya untuk di implementasikan dalam Live. PA-Lead juga mengurus saat live di MCR, bisa dikatakan PA-Lead sebagai program director dalam Indonesia Morning Show. 10 b. Produksi (Pelaksanaan) Pelakasanaan produksi adalah bagian inti dalam proses produksi suatu program dalam televisi, bagian ini pula yang menjadi acuan penilaian kualitas dari program pada penayangan serta kelancaran pasca-produksi dalam bahan evaluasi. Karena nantinnya segala aspek teknis naskah dan gambar yang akan hadir ke pemirsa akan di perhitungkan. Produksi program Indonesia Morning Show meliputi peroses berikut.
10
Wawancara Pribadi dengan Staf produksi Indonesia Morning Show NET.TV, Ginanjar Arya W, jumat, 26 February 2016.
75
1. Peliputan, Penulisan Naskah dan Dubbing Berita Setelah semua gagasan selesai direncanakan dan disiapkan dengan baik, maka pelaksanaan produksi dimulai. Para kru liputan yang bertugas bekerja sama serta berkoordinasi yang dilakukan oleh koordinator liputan dan produser acara untuk mewujudkan berbagai hal yang telah direncanakan serta disiapkan sebelumnya untuk memenuhi paket berita Indonesia Morning Show. Paket berita yang ada pada program Indonesia Morning Show memiliki dua bentuk, Hardnews dan Soft News, maka langkah produksinya pun berbeda. Pada sajian hardnews, materi liputan berita sudah terdaftar di draft list meja redaksi divisi news NET.TV, kemudian kordinator liputan menunjuk tim liputan di bawahnya untuk mencari materi berita yang sudah di list. Setelah tim liputan turun kelapangan dan mendapatkan materi yang diminta oleh kordinator liputan, kemudian korlip melaporkannya kepada produser untuk memilih materi berita mana yang akan di mainkan dalam program Indonesia Morning Show untuk mengisi paket spot. “ Biasanya berita atau isue yang di tayangkan di dapatkan dari koordinator liputan. Selain itu, berita atau isue di searching melalui riset, internet, koran atau mungkin di dapat dari teman media lainnya. Jika dirasa
76
ide sudah didapat kemudian di sampaikan ke produser dan korlip untuk memastikan di stujui atau tidak “11 Setelah tim liputan mendpatkan berita yang di tugaskan, VJ akan mengingest gambar yang di dapat ke library dan reporter menulis naskah berita sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, kemudian di serahkan kepada koordinator liputan. Setelah berita yang di liput dan di pilih oleh senior produser untuk ditayangkan, naskah akan di edit kembali dengan sistematis dengan menyesuaikan audiens di pagi hari. Penulisan dan pengeditan naskah dilakukan oleh senior produser dibantu oleh junior produser dengan mengedit naskah, merubah dan menambahkan narasi yang kurang dengan berpacuan terhadap S-P-O-K. Setelah naskah rapih, maka selanjutnya adalah proses dubbing suara. Dubbing bisa dilakukan oleh siapapun yang memiliki suara baik dan mampu melakukan dubbing suara. Naskah dibacakan oleh seorang dubber yang kemudian akan direkam untuk selanjutnya digabungkan bersama gambar-gambar di ruang editor. Sedangkan pada sajian softnews produser sudah menetukannya untuk meliput materi berita apa dalam rapat bugeting mingguan, kemudian menunjuk tim liputan khusus Indonesia Morning Show untuk mendapatkan materi yang
11
Wawancara Pribadi dengan Junior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Albert (Mas abe), kamis, 11 February 2016.
77
sudah di tentukan dalam rapat buggeting yang dilakukan oleh produser dan staf produksi Indonesia Morning Show. 2. Modul Indonesia Morning Show Pada program berita Indonesia Morning Show tidak semata mata menayangkan berita seperti program berita news lainnya yang hanya menayangkan paket-paket berita, namun dalam Indonesia Morning Show terdapat modul modul yang membedakan. Modul yang dimaksud disini adalah paket berita lengkap yang membahas secara dalam dengan melakukan peliputan secara khusus dan modul ini biasanya bersifat future. Modul-modul memiliki nama dan jadwal penayangan yang berbeda setiap harinya, modul yang ada dalam Indonesia Morning Show, yaitu : a. Potret Indonesia, adalah modul dalam Indonesia Morning Show menampikan tradisi, budaya, adat istiadat, kebiasaan masyarakat Indonesia, modul ini di tayangkan pada hari jumat di segmen 2 atau 3. Materi di dapatkan dari tim liputan Indonesia Morning Show dengan proses pitching kepada produser untuk meminta persetujuan. b. Today’s History, adalah modul yang membahas sejarah, cerita tokoh, kejadian yang terjadi lampau, dan ditayangkan sesuai dengan tanggal penayangan live. Ini pula yang menjadi ciri khas Indonesia Morning Show yang membedakan dengan program berita pagi hari lainnya. c. In Dept Report, adalah penulusuran mendalam terhadap suatu kasus atau isue yang terjadi di masyarakat, yang kemudian di agendakan oleh
78
team Indonesia Morning Show untuk melakukan penelusuran secara rinci untuk mendapatkan materi sehingga bisa di tayangkan dalam segmen 3 di hari kamis. In dept Reporting ini di pegang oleh junior produser yaitu Agung Prasetyo. d. Parenting, adalah modul Indonesia Morning Show yang membahas dan memberikan tips mengenai keseharian kepada masyarakat. Materi di cari oleh tim liputan dan kemudian dilanjutkan dengan pembahasannya melalui talkshow di hari sabtu dalam segmen 4. e. One Day In, adalah modul khusus hari minggu yang membahas objek wisata yang ada di suatu wilayah di Indonesia dan dibawakan oleh seorang reporter yang merangkap sebagai presenternya. f. Ekonomi & Bisnis, modul yang biasa disingkat EKBIS menampilkan berita mengenai dunia ekonomi dan bisnis yang ada, baik di Indonesia maupun luar negri, dan juga membahas kurs mata uang asing ataupun indonesia. Modul ini biasa tayang di hari selasa dan jumat dalam segmen 2, materi ini di dapat dari tim liputan Indonesia Morning Show sendiri yang menyari informasi kepada instasi-instansi yang terkait, perusahaan dan pengusaha. Modul ini di bawahi oleh produser yaitu Febry dan Helyanto, g. Icon Mas Febry, adalah modul yang tayang pada hari
sabtu ini
membahas tradisi, budaya, adat istiadat, kebiasaan masyarakat Indonesia, modul ini sama seperti Potret Indonesia tetapi yang
79
membedakanya adalah terdapat host yang memandu yakni Mas febry yang menjadi icon IMS dan merangkap sebagai senior produser juga. h. Spirit of sunrice, modul yang menayangkan motivasi pagi hari tentang cerita seseorang yang mengispirasi, ciri khas modul ini adalah terdapat video timelapse yang menjadikan ciri khasnya. i. Showbiz,
adalah modul yang membahas tentang film, video, klip,
penghargaan dan acara yang trand pada 1 minggu terakhir, modul ini tidak ada agenda rutin penayangannya, akan tetapi setiap ada berita update maka modul ini akan naik.12
c. Pasca Produksi (Penyuntingan dan Penayangan) Pasca
produksi
merupakan
tahap
selanjutnya
setelah
gagasan
ditemukan, direncanakan dan disiapkan secara matang, serta di produksi dengan melakukan liputan, penulisan naskah dan dubbing. Tahapan ini meliputi proses penyuntingan atau editing gambar serta penayangan secara live di studio. 1. Penyuntingan atau editing Setelah meteri berita diliput, naskah rapi telah di dubbing, dan gambar liputan telah dipastikan tidak ada masalah, maka selanjutnya adalah proses penyuntingan atau editing. Proses editing dilakukan setelah tersedianya gambar liputan dan naskah rapi yang telah di dubbing. Jika kedua hal itu telah siap, 12
Wawancara Pribadi dengan Staf produksi Indonesia Morning Show NET.TV, Ginanjar Arya W, jumat, 26 February 2016.
80
maka semua siap diedit. Dalam program Indonesia Morning Show editing dilakukan oleh PA-Editing dengan mengarahkan editor atas petunjuk produser, editing dilakukan setelah semua bahan gambar telah didapatkan dan naskah yang rapih dari produser sudah di dubbing tersedia. Dalam penulisan naskah berita dalam Indonesia Morning Show sepenuhnnya adalah kuasa dari produser, karena naskah sangat begitu di pentingkan dalam program ini. Salah satu kekuatan dari program ini adalah naskah berita yang berbeda dengan mengunakan S-P-O-K bukan menggunakan rumusan 5W+1H sehingga terkesan mudah di terima oleh audiens.13 Karena itu lah semua beban penulisan di serahkan kepada senior produser yang dibantu oleh junior produser Indonesia Morning Show. Tahap pertama editing adalah pengumpulan gambar kasar yang didapat dari VJ hasil liputan di lapangan dengan melakukan rafcut, yang di maksud rufcut adalah memotong mana saja gambar yang di butuhkan dan sesuai dengan naskah, biasanya dilakukan oleh PA-Editing yang bertanggung jawab. Materi gambar juga bisa di dapatkan dari mana saja baik youtube, google, atau materi liputan program lainnya. ” Biasanya gambar di dapat dari youtube, google, situs portal yang sudah bekerja sama dengan NET.TV tidak hanya mengandalkan tim liputan
13
Wawancara Pribadi dengan Senior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia, kamis, 25 February 2016.
81
saja, dan juga gambar bisa berupa grafik yang di buat oleh team grafis NET.TV ”14 Setelah gambar dirasa cukup, PA-Editing meng-ingest materi gambar ke library, karena prosedur di NET.TV tidak membolehkan transfer data langsung menggunakan flasdisk demi keamanan data. Setelah data di ingest maka baru bisa dibaca
dikomputer editor,
kemudian
proses selanjutnya
adalah
menggabungan gambar dengan backsound, suara dubber, sound efek, dan grafis jika diperlukan. Setelah seluruh gambar tersusun dengan baik, maka diurutkan dan disatukan agar seluruh gambar yang sudah disambung dapat dilihat secara utuh kemudian di pre-view oleh produser. Setelah semua dirasa memuaskan, maka selanjutnya adalah proses mixing. Mixing adalah proses dimana terdapat penggabungan semua berita paket dan menyeelaraskan semua gambar, suara asli, suara narasi atau dubbing, musik, sound effect, dan lainnya agar sama dari sisi tampilan dan volume suara. Semua itu harus diseimbangkan sedemikian rupa agar tidak saling mengganggu dan dapat terdengar jelas. Setelah proses mixing selesai, proses editing pun selesai. Biasanya, hasil editing akan di pre-view kembali oleh produser untuk memastikan kesinambungan gambar dan suara, kecocokan gambar, durasi, dan sebagainya.
14
Wawancara Pribadi dengan PA Editing Indonesia Morning Show NET.TV, Widi Cristiyanto, jumat, 26 February 2016.
82
Setelah produser menyetujui hasil editing tersebut, maka hasil editing akan di-post ke dalam server yang kemudian hasilnnya bisa di baca di komputer master dan hasilnya akan masuk ke master control room untuk kemudian siap ditayangkan. Tahap ini adalah tahapan terakhir dari proses produksi materi berita dan modul setelah materi yang telah diedit dan di mixing dan siap naik ke penayangan dan siap di putar melalui Master Control Room. 2. Penayangan/Live Dalam proses live, staf produksi Indonesia Morning Show bekerja sama dengan bagian production dan facilities divisi news. Dalam proses penayangan live secara keseluruhan dikendalikan oleh seorang program director yang dibantu oleh PA-Lead Indonesia Morning Show. Dalam prosesnya PD dan PALead bekerja sama dengan 3 bagian, yakni staf produksi Indonesia Morning Show yaitu para PA yang bertanggung jawab dalam modul dan talkshow, yang kedua dengan bagian studio yaitu Floor Director¸ Cameraman, Lighting-man, dan Builder untuk mengatur proses live didalam studio, dan yang ketiga bekerja sama dengan bagian yang berada di master control room sebagai lokasi dimana program ini akan di kendalikan dan ditayangkan secara live hingga sampai dengan baik di televisi permisa. Staf produksi Indonesia Morning Show bertugas menyiapkan materi yang telah di bugeting bersama produser, dan mengarahkan kru yang bertugas di studio untuk mengeset floor sesuai hasil bugeting. Seperti jika terdapat
83
talkshow di dalam program, maka staf produksi yakni PA-talkshow menyiapkan floor bekerja sama dengan bagian builder mengeset perlengakapan guna menunjang talkshow, seperti meja, sofa, dan materi lainnya. Kemudian staf produksi Indonesia Morning Show juga memberikan breafing terhadap FD masalah materi yang sudah di bugrting, dari materi setiap segmen, durasi, angel camera, posisi host, dan narasumber yang ada pada hari itu. Didalam studio yang utama adalah seorang presenter/newsanchor yang membawakan paket program berita Indonesia Morning Show, biasannya di dalam satu kali live terdapat tiga presenter/newsanchor untuk membawakan dengan baik program Indonesia Morning Show dibawah komando PD di MCR melalui hi-bird yang dipasangkan di telinga presenter/newsanchor. Presenter yang bertugas haruslah lugas dalam membawakan berita, dengan menguasai segala materi yang di sediakan produser. Karena dalam Indonesia Morning Show menggunakan format berita Package (PKG), Voice Over (VO) dan Soundbite On Tape (SOT) dimana presenter bukan hanya membacakan materi yang ada dalam prometer secara flat (tanpa intonasi suara), namun presenter yang terdiri dari tiga orang ini diharuskan membawakannya dengan intonasi yang sesuai dengan berita tersebut dan terkadang memberikan komentar terhadap berita itu sendiri. Karena format program bukan hanya menayangkan berita paket, tetapi terdapat talkshow (Current&Interaktif) karena itu Host/Presenter Indonesia Morning Show harus interaktif dalam membawakan acara acara yang ada dalam program Indonesia Morning Show.
84
Sedangkan kru yang berada didalam studio seperti Floor Director bertugas mengarahkan presenter/newsanchor dalam memberitahukan durasi setiap segmen, memberikan arahan kapan masuk waktu on-air. Kemudian FD juga bertugas memberikan arahan terhadap semua yang berkaitan live program IMS, termasuk narasumber dengan komando dari PD di MCR juga. Selanjutnya dalam studio terdapat Cameraman, yang bertugas mengambil gambar saat live dengan angel yang diminta oleh produser dengan diarahkan oleh seorang FD. Kemudian ada Lighting-man, dan Builder lebih kepada teknis di dalam studio seperti pencahayaan dan bloking ptoperty yang ada di dalam studio. Dalam Indonesia Morning Show peran kru yang berada di master control room sangat vital, karena MCR bertanggung jawab saat live terkait dengan permasalahan durasi acara, commercia break dan mengepalai FD yang ada di studio. PD bekerja sama dengan banyak kru didalam MCR untuk mengurus program secara live, kru yang terkait adalah switcher-person, bagian CG (character generator) yang bertugas menyiapkan template, VTR-person yang bertugas mengoperasikan videoplayer, MMD yang bertugas memegang live report dalam jejaring sosial dan juga menyiapkan backsound saat live, kemudian dalam MCR ada audio man yang mengatur volume mic presenter, narasumber dan backsound. Kunci dari semua kordinasi dalam pengarahan program yang dilakukan seorang PD Melalui alat komunikasi bernama “intercom”. Seorang PD mengkoordinasikan serta mengomunikasikan semua urusan penayangan dengan
85
para kru lainnya. Berbagai hal seperti pengarahan camera, kapan berita spot ditayangkan, kapan presenter mulai, kapan commercial break, tayang, dan sebagainya dikoordinasikan melalui alat tersebut. Sehingga berjalan lah proses live program Indonesia Morning Show sebagai mana yang diharapkan produser sebagai penanggung jawab program. Setelah tayang live pukul 06.00 sampai 07.30 WIB, maka proses selanjutnya adalah evaluasi harian, dimana berkumpul semua kru yang betanggung jawab pada hari itu. Dimana evaluasi ini akan membahas dari hasil penayangan Indonesia Morning Show tadi, semua yang terlibat dari staf produksi, PD, Presenter/host, cameramen dan floor director akan melaporkan kendala dan apa saja yang dihasilkan tadi kepada produser.begitu juga para produser akan membahas semua materi berita yang di tulis dan melaporkan apa saja kendala dari hari itu, dan semuanya di cacat hasil evaluasi oleh PA.15 B. Teori Hirarki Pengaruh dalam Proses Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV Mengacu pada Teori Hirarki Pengaruh yang menekankan pada penayangan sebuah isi berita di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi media. Yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh dari rutinitas media (media routines level), pengaruh dari organisasi media 15
Wawancara Pribadi dengan senior produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia Yunita, jumat, 26 February 2016.
86
(organizational level), pengaruh dari luar media (outside media level), dan yang terakhir adalah pengaruh ideologi (ideology level). Pada penelitian ini penulis akan menghubungkan teori Hirarki di tinjau dari level rutinitas media dengan proeses produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV. Stephen D. Reese mengemukakan bahwa isi pesan media atau agenda yang disampaikan media merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media. Dengan kata lain, isi atau konten media merupakan kombinasi dari program internal, seperti : keputusan manajerial dari dalam perusahaan media itu sendiri dan editorial yang biasa di sebut gatekeeper yang bertugas memfilter dan mengendalikan medianya, serta pengaruh eksternal yang berasal dari sumber-sumber nonmedia, seperti : individu-individu berpengaruh secara sosial, pejabat pemerintah, pemasang iklan dan sebagainya. Pengemasan sebuah konten berita untuk di tayangkan, melewati beberapa tahapan untuk pengemasan sebuah berita sehingga siap untuk ditayangkan. Dalam penelitian ini rutinitas media lah yang menjadi acuan jika di tinjau dari teori hirarki, karena media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan Audiens ( consumers ), Organisasi Media ( processor ), dan Sumber Berita ( suppliers ). Ketiga unsur ini saling berhubungan dan berkaitan dan pada akhirnya membentuk rutinitas media yang membentuk pemberitaan pada sebuah media. Dari hasil pengamatan selama hampir 2 bulan, peneliti mendapatkan kolerasi dari teori hirarki pengaruh yang di tinjau dari level Rutinitas Media.
87
1. Audiens ( consumers ). Dalam program Indonesia Morning show audiens adalah faktor terpenting, karena semua tujuan suatu program televisi adalah untuk mendapatkan share & rating atau dengan kata lain agar mendapatkan perhatian dari masyarakat yang nantinnya akan menghasilkan keuntungan bagi media, Sehingga penayangan sebuah berita untuk naik harus di pikirkan secara matang, dalam masalah ini senior produserlah yakni Vensensia yang bertanggung jawab untuk mendapatkan target audiens, share & rating. Karena itulah Indonesia Morning Show sangat memperhatikan audiensnnya dalam pemilihan berita yang melihat dari nilai berita yang akan diberitakan sehingga target yang diinginkan manajerial dari Indonesia Morning Show adalah audiens kelas A dan B yang menjadi target utamanya.16 Selama mengikuti proses produksi Indonesia Morning Show, setiap harinnya staf produksi melakukan budgeting untuk menentukan berita apa saja yang akan di bahas perharinnya. Misalnnya dalam isue kalijodo, produser menimbang nimbang apakah isue ini layak untuk di tayangkan di hari itu dengan melihat dari sisi audiens, perlu atau tidak masyarakat mendapatkan informasi mengenai kalijodo pada pagi hari. Jika dirasa layak untuk di tayangkan maka PA-Editing mulai melakukan pengumpulan gambar, akan tetapi dengan ketentuan tidak boleh menampilkan pelaku
16
http://prezi.com/s83rxvrfcpjh/segmentasi-pasar-media-massa-pada-pt-netmediatama-indonesia/ diakses tanggal 11 Maret 2016.
88
prostitusi, anak dibawah umur, dan hal yang berbau kekerasan di dalam penayangan berita kalijodo. Karena Indonesia Morning Show dalam ideologi nya tidak boleh menampilkan secara terang-terangan pelaku, penayangan kekerasan, anak dibawah umur yang terdapat dilokasi kejadian dan lain hal sebagainnya. Jika terpakasa isu kekerasan atau prostitusi seperti kalijodo ini akan dimuat, maka cameramen dalam liputanya dan editor harus mengambil gambar dari angel yang berbeda dan lebih sopan untuk ditayangkan.17 Akan tetapi Produser dan team redaksi tidak selamannya mengikuti kemauan audiens dalam pemberitannya, tetapi tetap diharuskan untuk selalu membuat pemberitaan yang objektif, faktual dan terpecaya. Menurut Michael Schudson para reporter wajib menghibur audiens di satu sisi dan memberikan pemberitaan yang faktual pada satu sisi. Karena sebuah objektifitas pada sebuah media membantu sebuah media melegitimasi dirinya. Ini berkaitan dengan kredibilitas sebuah media yang membuat sebuah pemberitaan. Jadi pemberitaan sebuah media juga tidak selalu mengikuti apa kemauan dari audiens tapi juga mengikuti fakta-fakta apa saja yang berkembang di lapangan, dan inilah yang membentuk pemberitaan sebuah media pada unsur audiens di level media rutin. 2. Organisasi Media (Proccesing)
17
Wawancara Pribadi dengan PA Editing Indonesia Morning Show NET.TV, Widi Cristiyanto, jumat, 26 February 2016.
89
Unsur selanjutnya yang membentuk level rutinitas media adalah organisasi media atau pengolah pemberitaan (Proccesing) unsur yang paling berpengaruh pada organisasi media adalah editor media atau yang biasa disebut “gatekeeper”. Editor pada setiap media adalah yang menetukan mana berita yang layak untuk diterbitkan atau tidak. Dalam media NET. gatekeeper dipegang oleh Febri Arifmawan (Senior Produser), Vensensia (Senior Produser), Albert & Helyanto (Junior Produser), Ginanjar (Tim Redaksi), Widi Kristianto (PA-Editing), Lalan (Kordinator Liputan) mereka semua lah yang bertanggung jawab kepada pemberitaan Indonesia Morning Show setiap harinnya.18 Kemudian gatekeeper melakukan rapat redaksi untuk menetukan mana berita yang layak terbit kemudian menugaskan korlip untuk mengepalai reporter untuk meliput berita yang telah di tentukan di meja redaksi. Setelah team liputan mendapatkan materi berita seperti gambar, naskah dan data yang akurat kemudian akan diserahkan kepada kordinator liputan yang akan di lanjuti proses ingest ke library. Kemudian senior produser akan memilih kembali mana berita yang layak untuk di tayangkan. Karena kebijakan dari gatrkeeper lah yang menetukan rutinitas sebuah media dalam menentukan pemberitaan.
18
Wawancara Pribadi dengan Staf produksi Indonesia Morning Show NET.TV, Ginanjar Arya W, Kamis5, 22 February 2016.
90
3. Sumber Berita Dalam produksi berita Indonesia Morning Show sumber berita tidak terlalu signifikan mempengaruhi konten. Akan tetapi terdapat simbiosis mutualisme antara sumber berita dengan media yang mencari berita, misalnnya sumber berita mengenai ecommerce maka akan ada perusahaan yang bergerak di bidang jasa on-line yang akan masuk untuk mempromosikan produknya. Contohnnya pada bulan february 2016, satu minggu di awal february Indonesia Morning show
mengagendakan
pemberita tentang ecommerce, kemudian datang perusahaan portal online yakni OLX.co.id berkerjasama dengan Indonesia Morning Show. Simbiosis mutualisme seperti ini yang di maksud dalam unsur sumber berita hirarki pengaruh yang penulis pahami dan dapatkan selama proses magang. 19 Dalam teori ini menjelaskan bahwasannya pengaruh yang diberikan oleh media terhadap penonton dan audiens tidak langsung dirasakan. Perlu audiens yang cermat dalam mengamati media, terlebih lagi media sekarang memasuki zaman bebas berekspresi jadi media bisa saja memasukan konten yang bertujuan mempengaruhi audiens. Tidak hanya audiens selaku penikmat media tetapi orang yang bekerja di mediapun kerap terkena efek dari media itu sendiri. Misalnnya rutinitas yang di lakukan seluruh tim, karyawan dan yang terkait dalam NET.TV terutama
19
Wawancara Pribadi dengan Junior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Agung Prasetyo, Selasa, 2 February 2016.
91
dalam Indonesia Morning Show memberikan pengaruh secara alami, karena bersifat keseharian dan terkesan tidak memaksa pekerja di lingkungan media. Karena secara tidak disadari semua keseharian dan kegiatan yang di kerjakan karyawan NET. dipengaruhi oleh para gatekeeper untuk membuat media yang di kelolannya sesuai apa ideologi yang dibuat CEO Whisnutama dan Agung Laksono pemilik NETMEDIATAMA. Dari penelitian yang di lakukan, penulis mendapatkan kolerasi dari apa yang di kemukakan Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese dalam Teori Hirarki Pengaruh yang di tinjau dari Level Rutinitas Media dengan Analisis produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV. C. Analisis Produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV Selama mengikuti proses produksi selama magang yang dilakukan, penulis mendapatkan produksi program Indonesia Morning Show melalui beberapa tahap dalam memproduksi beritannya. Menurut Fred Wibowo dalam bukunya, Teknik Produksi Program Televisi, program berita diproduksi melalui beberapa tahapan yang terdiri dari proses pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi. Pra-produksi terdiri dari serangkaian kegiatan meliputi penemuan ide, perencanaan, dan persiapan. Produksi sendiri meliputi kegiatan Peliputan, Penulisan Naskah dan Dubbing Berita, hal tersebut terkait dengan produksi materi berita dan modul-modul Indonesia Morning Show. Selanjutnya pasca
92
produksi yang merupakan
langkah akhir sebuah produksi yang meliputi
kegiatan editing serta penayangan berita secara live sampai evaluasi. Dalam setiap materi berita di sebuah redaksi pemberitaan diproduksi melalui beberapa tahapan yang berkaitan. Dalam penayangannya di sebuah program tidak semata mata hadir di tengah masyarakat tanpa di saring oleh gatekeeper. Sesuai apa yang di katakan oleh Pamela & Stephen segala isi pesan media atau agenda yang disampaikan media merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media. Dengan kata lain, isi atau konten media merupakan kombinasi dari pengaruh internal, keputusan manajerial dan editorial, serta pengaruh eksternal yang berasal dari sumber-sumber nonmedia, seperti individu-individu berpengaruh secara sosial, pejabat pemerintah, pemasang iklan dan sebagainya. Dalam proses produksi program Indonesia Morning Show melalui beberapa tahap, yang pertama proses pra-produksi. Dalam pra-produksi, pertama tama produser membuat bugeting materi yang akan dibahas saat tayang. Kemudian koordinator liputan akan menyerahkan daftar berita yang telah di liput tim liputan divisi news kepada produser, lalu produser akan memilih berita mana yang akan naik tayang dan masuk dalam spot berita Indonesia Morning Show. Berita yang di dapatkan tidak semata mata dapat di
93
tayangkan oleh produser, karena harus melalui proses filter berita sesuai atau tidaknya dengan standarisasi berita yang ada di Indonesia Morning Show. 20 Yang penulis temukan dalam proses pengeditan naskah yang dilakukan oleh produser, produser membaca naskah yang diberikan reporter kepadannya dan kemudian diedit kembali dengan menggunakan rumus yang berbeda dari reporter. Biasannya reporter menggunakan rumu kalimat berita 5 W+1 H, akan tetapi berbeda dengan apa yang dilakukan oleh produser Indonesia Morning Show. Produser Indonesia morning Show mengedit naskah berita menggunakan rumusan S-P-O-K, dengan alasan jika pagi hari berita yang ditayangkan kepada masyarakat terlalu berat dan membuat masyarakat harus berfikir berat, maka sulit untuk berita itu ditangkap dan diterima masyarakat. Oleh karena itu penggunaan rumusan naskah Indonesia Morning Show menggunakan S-P-OK.21 Contoh Naskah Berita Indonesia Morning Show :
BANJIR SURABAYA WALI KOTA SURABAYA/ TRI RISMAHARINI/ PIMPIN | JAJARAN SATUAN KERJA S P PERANGKAT DAERAH/ S-K-P-D/ | UNTUK TANGANI BANJIR YANG MELANDA O KECAMATAN WIYUNG/ SURABAYA/ KAMIS DINI HARI//
20
Wawancara Pribadi dengan senior produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia yunita, Kamis,25 february 2016. 21 Wawancara Pribadi dengan senior produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia yunita, Kamis,25 february 2016.
94
K
DATANGI PERKAMPUNGAN TERDAMPAK BANJIR/ RISMA MEMERIKSA P S LANGSUNG/ SALURAN AIR YANG MENJADI PENYEBAB BANJIR// K O
TAK TANGGUNG-TANGGUNG/ DUA UNIT MOBIL DINAS PEMADAM KEBAKARAN DIKERAHKAN/ UNTUK MEMOMPA AIR AGAR MENGALIR KE SUNGAI// BANJIR DI KAWASAN INI DISEBABKAN JEBOLNYA TEMBOK PENAHAN AIR/ DI BAGIAN HULU SUNGAI KENDAL// DITAMBAH SALURAN AIR YANG TERSUMBAT SAMPAH/ SAAT TURUN HUJAN DERAS/ MEMBUAT AIR MELUBER HINGGA KE PERKAMPUNGAN// SB: RISMA TRIHARINI - WALI KOTA SURABAYA
Faktor lainnya kenapa Indonesia Morning Show menggunakan rumusan seperti itu, disini berperan seorang VJ. Karena seluruh Vj atau Camperss di haruskan mendapatkan gambar yang bagus dan dapat menjawab semua informasi yang di inginkan masyarakat. Unsur 5W+1H memang tidak begitu terasa di naskah, namun yang peneliti dapatkan unsur itu terdapat di gambar atau video yang di dapat VJ atau Camperss. Disini lah keunggulan berita dari Indonesia Morning Show, menjelaskan berita dengan gambar yang dominan di bandingkan dengan narasi. Karena pisikologis orang di pagi hari lebih mudah menangkap gambar di bandingkan narasi dari dubber berita. Materi yang sudah di edit sampai rapih dan kemudian di serahkan kepada PA-Editing untuk meminta editor melakukan pengeditan terhadap gambar yang tersedia, soundbite, backsound, dan naskah yang sudah diberikan produser dan di dubbing sehingga menjadi satu kesatuan materi berita yang
95
utuh dan rapih agar tidak mengalami gangguan dalam penanyangan dan bisa dilihat serta didengar dengan baik. Selanjutnya PA-Editing mem-push materi paket berita yang sudah jadi dan di push kedalam library atau server untuk bisa dibaca di master control room. Video atau data yang telah di push itulah yang nantinya akan dioperasikan oleh VTR-person dengan komando dari program director serta kerja sama para kru lainnya dalam proses penayangan secara live di televisi dalam MCR.22 Penjelasan mengenai proses produksi berita dalam sebuah program berita diatas pada dasarnya memiliki sebuah runtutan atau tahapan kegiatan yang tidak jauh berbeda. Intinya, setiap program, termasuk program berita Indonesia Morning Show diproduksi melalui tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Menurut Fred Wiboowo dalam bukunya, Teknik Produksi Program Televisi, bahwa setiap program televisi termasuk program berita memiliki tiga tahapan utama yang terdiri dari proses pra-produksi, produksi, maupun pasca produksi. Tidak semuanya program televisi melakukan tahapan yang sama, pada saat ini proses produksi akan di adaptasikan kepada tim dan kru yang ada, misalnya saja pada tahap pra-produksi, ada beberapa program berita yang memulainya dengan langkah rapat redaksi terlebih dahulu, ini yang dilakukan 22
Wawancara Pribadi dengan PA-Editing Indonesia Morning Show NET.TV, Widi Christianto, Jumat,26 february 2016.
96
oleh team dari Indonesia Morning Show guna menyusun rapi segala produksi beritanya maupun produksi saat live. namun ada pula yang langsung memulai langkah produksinya dengan penentuan tema dari
pihak yang berwenang,
produser misalnya. Mengacu pada Teori Hirarki Pengaruh yang menekankan pada penayangan sebuah isi berita di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi media. Akan tetapi pengemasan sebuah konten berita untuk di tayangkan, melewati beberapa tahapan untuk pengemasan sebuah berita sehingga siap untuk ditayangkan. Dalam penelitian ini rutinitas medialah yang menjadi acuan jika di tinjau dari teori Hirarki, karena media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan Audiens ( consumers ), Organisasi Media ( processor ), dan Sumber Berita ( suppliers ). Ketiga unsur ini saling berhubungan dan berkaitan dan pada akhirnya membentuk rutinitas media yang membentuk pemberitaan pada sebuah media. Setelah
penulis analisa
berbagai
sumber data
yang
diperoleh
melalui wawancara, dokumentasi maupun buku-buku, serta wawancara mendalam dengan para kru atau redaksi Indonesia Morning Show, program berita Indonesia Morning Show dipengaruhi oleh faktor gatekeeper dalam setiap pemilihan materi berita, angel yang harus didapat cameraman, dan penulisan naskah yang di tulis reporter dan di edit oleh produser. Ini sejalan dengan apa yang di kemukakan Stephen D. Reese, bahwasannya isi pesan
97
media atau agenda yang disampaikan media merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media.23 Dengan kata lain, isi atau konten media merupakan kombinasi dari pengaruh internal, keputusan manajerial dan editorial (gatekeeper), serta pengaruh eksternal yang berasal dari sumbersumber nonmedia, seperti individu-individu berpengaruh secara sosial, pejabat pemerintah, pemasang iklan dan sebagainya. Dari penelitian yang di lakukan, penulis mendapatkan kolerasi dari apa yang di kemukakan Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese dalam Teori Hirarki Pengaruh yang di tinjau dari Level Rutinitas Media dengan Analisis produksi Program Berita Indonesia Morning Show di NET.TV. D. Kendala
dan
Pendukung
Dalam
Proses
Produksi
Indonesia
Morning Show Dalam setiap produksi acara televisi, pasti mengalami kendala dan pendukung untuk melakukan proses produksi. Begitu juga dengan produksi program berita Indonesia Morning Show di NET.TV. kendala pada saat tugas di alami semua kru dalam tahap proses produksi program, baik kendala yang besar maupu yang kecil. Tidak hanya kendala, dalam meproduksi program terutama di NET.TV memiliki faktor pendukung, karena stasiun televisi yang tergolong baru dan notabennya adalah televisi masa kini, maka faktor pendukung seperti
23
Stephen D. Reese, Setting the perspective (Beverly Hills: Sage, 1991), h. 324
media’s
Agenda:
A
power
balance
98
alat-alat yang canggih dan berkualitas HD ( High Definition) menjadi faktor utam NET.TV di gandrungi pada saat ini. Dalam pembuatan materi berita, sukar mengalami kendala dan pendukung yang di alami setidaknya oleh tim redaksi yang mengatur program Indonesia Morning Show. Mulai dari produser, PA, kordinator liputan, reporter, dan cameraman yang akan menemui kendala dan pendukung dalam menjalankan tugasnya. Beberapa kendala yang penulis ketahui melalui wawancara pribadi dengan beberapa kru Indonesia Morning Show adalah kurangnya sumber daya manusia untuk meliput berita dengan kata lain kekurangan tim menjadi faktor kendala tim liputan. Begitu pula yang dirasakan korlip, kurangnnya SDM untuk melakukan liputan menjadi kendala mengumpulkan segala pristiwa yang terjadi setiap harinnya, yang kadang membuat terlewatnya moment dari berita itu sendiri. Apalagi koorlip juga harus mengatur jadwal para kru yang meliput, memperhatikan betul kapan waktu mereka libur dan bertugas. Mau tidak mau, korlip harus memenuhi kendala dan keharusan itu. Penugasan banyak kru dalam liputan, merupakan suatu keharusan yang semaksimal mungkin dilakukan korlip demi mensuport permintaan materi berita Indonesia Morning Show. Kendala lainnya yang dirasakan tim liputan adalah lokasi liputan yang sulit di jangkau seperti lokasi bencana, kebakaran ataupun lokasi kerusuhan, menjadi faktor utama kendala tim liputan di lapangan.
99
Kemudian dalam tim produksi, produser menyayangkan kurangnya tim dalam memproduksi Indonesia Morning Show dianggap sebagai kendala, terlebih di bulan february ini terdapat 2 orang yang re-sign dari tim yang membuat kendala dalam proses produksi. Semakin dikit orang yang terlibat dalam produksi maka semakin dikit pula ide dan konten yang didapat, ujar senior produser Vinsensia.24 PA sebagai tangan kanannya produser juga mengalami
kendala
seperti
sulitnnya
menhadirkan
narasumber
yang
berkompeten untuk mengisi talkshow, pembagian tugas pada bulan february yang doubel karen ada rekan yang keluar dan waktu kerja yang mulai pukul 00.00 menjadi kendala karena kurangnnya waktu tidur bagi mereka. Untuk segi teknis, kameramen mengaku tidak ada hambatan yang berarti dalam proses produksi program, karena di dukung oleh alat kamera yang cukup canggih dan berkualitas HD yang menjadi pendukung berjalannya program Indonesia Morning Show. Begitu juga dengan seorang editor yang lebih banyak berperan dalam proses editing gambar untuk menjadikannya kesatuan berita yang utuh. Editor pun mengalami apa yang dianggapnya sebagai pendukung dan penghambat dalam melakukan tugasnya. Kendala bagi editor yang penulis wawancarai diantaranya adalah suh diruangan editing yang sangat dingin. Suhu yang seperti itu terkadang membuat pekerjaan editor terganggu, karea terkadang editor mengalami menggil pada saat melakukan editing gambar. Akibatnya, tingkat konsentrasinya dalam mengedit gambar 24
Wawancara Pribadi dengan Senior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia, jumat, 26 February 2016.
100
terganggu. Sedangkan untuk pendukungnya, perolehan gambar yang baik dari seorang kameramen akan membantu editor dalam mengedit gambar. Gambar yang baik dan tepat akan mengurangi durasi editing gambar. Maka dari itu, jika gambar yang didapat kurang bagus dan terlalu panjang durasinya, justru itu menjadi kendala bagi seorang editor. Pada saat materi berita yang telah diedit siap siar atau disiarkan, bukan berarti segala kendala dan pendukung tidak dialami. Terutama bagi seorang program director yang notabene memegang kendali sebagai pengarah program atau komando acara agar berjalan dengan lancar. Saat diwawancarai, ia pun mengemukakannya pada penulis mengenai apa yang menjadi kendala serta pendukung saat bertugas. Baginya pendukung yang paling besar adalah ketika alat-alat yang difasilitasi sudah cukup sempurna. Ia menganggap, alat-alat teknis itu sudah memiliki standar broadcast international. Selain segi teknis, pendukung juga bisa datang dari hal yang sifatnya non teknis. Misalnya saja komunikasi antar kru yang bertugas. Kesalahan dalam menyampaikan komunikasi dapat berakibat fatal pada saat penayangan berita secara live. Misalnya saja, kesalahan instruksi dari PD
untuk
menayangkan commercial break, padahal waktunya belum sampai untuk ke segmen itu, maka kemungkinannya adalah penayangan yang membingungkan dan tidak berurutan. Bahkan bisa saja materi berita yang harusnya disiarkan menjadi gagal siar karena durasi yang terbatas. Terlebih lagi, seorang pengarah program (PD) dalam bertugas lebih mendahulukan komunikasi yang baik
101
dengan para kru.Karena dia seorang komando yang menyampaikan berbagai instruksi, maka jika dia salah mengkomunikasikan, maka acara akan gagal. “Non tknis lebih kebagaimana berkomunikasi.Seputar komunikasi dan koordinasi. Karena semua dituntut serba
cepat, semuanya pun harus
dikomunikasikan dari awal. Kalau mendadak tidak akan bisa. Komunikasi yang baik adalah pendukung. Kerja saya justru lebih ke situ, bagaimana mengomunikasikan instruksi-instruksi. Kalau saya salah mengomunikasikan bisa salah semuanya.Sesuatu itu bisa berjalan dengan lancar kalau sesuatu itu dikomunikasikan dengan baik dan benar juga.” 25 Secara umum, kendala dalam proses produksi berita dalam program Indonesia Morning Show terbagi ke dalam dua hal, yaitu teknis dan non teknis. Dari segi teknis biasanya meliputi
kerusakan-kerusakan alat-alat pendukung
yang digunakan untuk meliput sampai menyiarkan sebuah berita. Tapi, sampai saat ini, kerusakan-kerusakan seperti itu masih bisa diatasi secara baik. Sehingga, hal itu bukanlah menjadi kendala yang sangat berarti. Kru yang bertugas sudah terlatih dan terbiasa menghadapi hal seperti itu, sehingga semua masih bisa berjalan secara baik dan lancar. Sedangkan dari segi non teknis, biasanya kendalanya seputar masalah komunikasi dan koordinasi. Karena sebuah produksi berita adalah tugas antar kru dan tugas satu tim, maka komunikasi antar kru menjadi sangat penting. 25
Wawancara Pribadi dengan Program director Indonesia Morning Show NET.TV, Agung Wicaksono, kamis, 11 February 2016.
102
Jalinan komunikasi yang tidak baik atau sering
terjadinya kesalah pahaman
komunikasi akan berakibat pada ketidak lancaran tugas produksi. Ada kendala, ada pula pedukung. Dalam produksi berita Indonesia Morning Show sendiri, secara umum pendukung juga terbagi ke dalam dua hal. Pertama segi teknis, ini
juga berkaitan dengan fasilitas alat-alat yang
biasanya menjadi pendukung bagi kelancaran proses produksi berita. Alat- alat yang memfasilitasi para kru dalam melakukan tugasnya, rata-rata sudah memiliki standart broadcasting. Dimana alat-alat tersebut sudah memiliki kemampuan bekerja yang baik untuk sebuah proses produksi berita di sebuah stasiun televisi. Meski pada kenyataanya, sering timbul masalah-masalah kecil, seperti alat yang error. Namun, sampai saat ini masalah-masalah seperti itu masih bisa diatasi oleh para krunya, sehingga masih bisa melakukan proses produksi dengan baik. Kedua dari segi non teknis. Hal ini berkaitan dengan komunikasi antar kru. Komunikasi yang baik merupakan satu kekuatan bagi kerja sama tim seperti dalam tim produksi berita Indonesia Morning Show. Komunikasi yang terjalin dengan baik, serta koordinasi yang dilakukan secara baik akan menghasilkan produksi berita yang baik pula.
103
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan yang sudah dipaparkan sebelumnya secara jelas mengenai pelakasanaan produksi program berita Indonesia Morning Show, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam pelaksanaan produksi program Indonesia Morning Show di NET.TV melalui tiga tahap utama yaitu pra-produksi, produksi dan pasca-produksi yang dimana dalam tahapannya memiliki proses yang berbeda.
Dalam
pra-produksi
terdapat
proses
penemuan
ide,
perencanaan dan persiapan, tahap selanjutnnya produksi dimana terdapat proses peliputan, penulisan naskah dan dubing, tahap terakhir adalah
pasca
produksi
dimana
terdapat
proses
penyuntingan,
penayangan live sampai evaluasi. 2. Di tinjau dari teori hirarki pengaruuh yang berfokus pada lever media rutin,dimana dalam pengemasan berita untuk ditayangkan dalam program berita Indonesia Morning Show bahwasannya tim manajerial memilih berita mana yang akan naik dilihat dari unsur audiens sebagai target utamanya. Kemudian dari unsur organisasi media sangat slektif dalam memilih berita mana yang masuk dan akan naik. Karena
berita
yang di siarkan dalam Indonesia Morning Show harus sesuai dengan ideology dari NET.TV yang diawasi oleh gatekeeper yang ada, sehingga tidak selamannya mengikuti kemauan audiens dalam penayangan
104
beritanya. Dalam program berita Indonesia Morning Show berita yang diangkat juga dari beberapa sumber berita, baik dari perusahan pengiklan, organisasi sosial dan instansi pemerintah yang dimana sumber berita ini diharapkan menimbulkan simbiosis mutualisme seperti apa yang dimaksud dalam unsur sumber berita, level media rutin dalam teori hirarki pengaruh. 3. Analisis yang didapatkan dalam proses produksi program berita Indonesia Morning Show sesuai dengan apa yang di katakan Fred Wibow dimana melalui 3 tahapan produksi, yakni : Pra-produksi, Produksi dan Pasca-produksi. Kemudian dalam pengemasan beritannya, Indonesia morning Show merubah format naskah yang biasanya adalah 5W+1H menjadi S-P-O-K guna mendapatkan kesan berita yang mudah untuk diterima oleh audiens di pagi hari. B. Saran Selama melakukan penelitian melalui proses magang, penulis memiliki banyak hal sebagai pengalaman. Dari banyak hal yang di alami peneliti kemudian akana memberikan saran untuk beberapa pihak terkait, mungkin dapat digunakan sebagai masukan agar menjadi lebih baik. 1. Indonesia Morning Show yang dikenal sebagai acara berita yang memberikan warna baru terhadap penayangan berita pada umumnya, dengan menyajikan berita yang interaktif dan menghibur dengan adannya talkshow dan perfome band, ada
105
baiknnya jika dibuat studio khusus guna mendapatkan nuansa yang berbeda dengan paket berita NET.TV lainnya. 2. Meski awal mengudaranya memiliki konsep penyampaian berita yang santai, ada baiknnya porsi durasi paket spot di perbanyak dibandingkan dengan talkshow. 3. Sebaiknya menghindari tayangan berita yang menampilkan kekerasan, pelecehan, prostitusi dan segala hal yang di larang oleh lembaga penyiaran Indonesia. 4. Setidaknya kru yang bertugas dalam produksi mematuhi segala aturan dalam kode etik jurnalis. 5. Setiap kendala yang ada, sebaiknya di sikapi dengan profesional dengan membenahinnya bersama sama dengan bertahap, sehingga bisa menjadi pendukung produksi program. 6. Sebaiknya penonton Indonesia Morning Show memiliki sikap kritis terhdap penayangan yang ada di dalam program. 7. Hampir 70% kru yang bertugas adalah muslim, sebaiknnya tetap menjalankan ibadah di sela-sela kesibukan produksi. 8. Hendaknya iklan atau comercial break yang ditayangkan, harus sesuai dengan visi misi dengan program Indonesia Morning Show, yang dimaksud adalah slektif dalam memilih iklan. 9. Ada baiknnya pembaca karya tulis ini tidak menjadikan satu satunnya rujukan dan acuan, tapi bisa dilengkapi dengan literatur lainya.
106
DAFTAR PUSTAKA A. Buku Antonius B M. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Gitanyali, 2004. Ardianto, Elvinaro dan Komala, lukiati, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, .2005. Baksin, Askurifai, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Sambiosa Rekatama Media, 2006. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi, cet. Ke-3. Jakarta: Kencana Prenada, 2008. Darwanto. Manajemen Produksi Acara Siaran. Jakarta: Multi Media Training Centre (MMTC), 1992. D. Reese, Stephen. Setting the media’s Agenda: A power balance perspective. Beverly Hills: Sage, 1991. Iskanda Muda, Dedi. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. J. Moeleon G, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosda, 2002. J Shoemaker, Pamela dan D. Reese Stephen. Mediating The Message. New York : Longman Publisher, 1996. McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa : Suatu Penganta. Jakarta: Erlangga, 1996. Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bandung: Kencana, 2008. ________Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televis. Jakarta: Ramdina Prakarsa, 2005. Muhtadi, Asep S dan Handjani, Sri. Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi. Bandung: Pusada Press, 2003. P.C.S Sutisno. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Jakarta: PT Grasindo, 1993.
107
Rosyidi, Lathief. Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Rimbow, 1989. Schudson, Michael. Discovering The News. New York: Basic Books, 1978. Soenart, RM . Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta: FFTKIKJ Press, 2007. Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia, 2005. Uchajana Efendy, Onong. Televisi Siaran: Teori & Praktik. Bandung: Mandar Maju, 1993. Vivian , John, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008. Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Berita. Yogyakarta: Pinus, 2007. W. Littlejohn, Stephen dan A. Foss, Karen. Theories of Human Communication. Belmont : Thomson Wadsworth, 2005. B. Internet Research and Development NET.TV “ Sejarah Berdirinya NET.TV“ Diakses pada tanggal 5 November 2015 http://www.netmedia.co.id/about Research and Development NET.TV “Sejarah Program Indonesia Morning Show” Diakses pada tanggal 5 November 2015 http://www.netmedia.co.id/Indonesia_Morning_Show. “Indonesia
Morning
Show”
Arrtikel
diakses
pada
tanggal
5
November
2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Morning_Show C. Wawancara Wawancara Pribadi dengan Senior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Febri Arifmawan, Senin, 25 February 2016. Wawancara Pribadi dengan Senior Produser Indonesia Morning Show NET.TV, Vinsensia Yunita, Kamis, 25 February 2016.
108
Wawancara Pribadi dengan Staf Produksi Indonesia Morning Show NET.TV, Ginanjar A Wibowo, Kamis, 25 February 2016. Wawancara Pribadi dengan PA Editing Indonesia Morning Show NET.TV, Widi Christiyanto, Kamis, 25 February 2016. Wawancara Pribadi dengan Presenter Indonesia Morning Show NET.TV, Adrian Maulana, Kamis, 25 February 2016.