SKRIPSI
KUALITAS NEWS ANCHOR DALAM PEMBERITAAN DI TELEVISI (Studi Kasus Pada Program Berita Seputar Indonesia RCTI Periode 2008)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama
: Fiki Ariyanti
Nim
: 4410401-106
Jurusan
: Broadcasting
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN BROADCASTING JAKARTA 2008 LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
NAMA
: FIKI ARIYANTI
NIM
: 4410401-106
FAKULTAS
: ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
: BROADCASTING
JUDUL SKRIPSI
: KUALITAS NEWS ANCHOR DALAM PEMBERITAAN DI TELEVISI ( STUDI KASUS PADA PROGRAM BERITA SEPUTAR INDONESIA RCTI PERIODE 2008 )
Mengetahui, Jakarta, 15 September 2008 Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si
Atmadji Soemarkidjo, MM
Ketua Bidang Studi Broadcasting
Drs. Riswandi, M. Si
i
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN BROADCASTING JAKARTA 2008 TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
NAMA
: FIKI ARIYANTI
NIM
: 4410401-106
FAKULTAS
: ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
: BROADCASTING
JUDUL SKRIPSI
: KUALITAS NEWS ANCHOR DALAM PEMBERITAAN DI TELEVISI ( STUDI KASUS PADA PROGRAM BERITA SEPUTAR INDONESIA RCTI PERIODE 2008 )
Jakarta, 15 September 2008
Ketua Sidang Nama : Drs. Hardiyanto, M. Si
(
)
(
)
(
)
(
)
Penguji Ahli Nama : Drs. Riswandi, M. Si Pembimbing I Nama : Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si Pembimbing II Nama : Atmadji Soemarkidjo, MM
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN BROADCASTING JAKARTA 2008 LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
NAMA
: FIKI ARIYANTI
NIM
: 4410401-106
FAKULTAS
: ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
: BROADCASTING
JUDUL SKRIPSI
: KUALITAS NEWS ANCHOR DALAM PEMBERITAAN DI TELEVISI ( STUDI KASUS PADA PROGRAM BERITA SEPUTAR INDONESIA RCTI PERIODE 2008 )
Jakarta, 15 September 2008 Di Setujui dan Di Terima Oleh : Pembimbing I
Pembimbing II
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si)
(Atmadji Soemarkidjo, MM)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi
(Dra. Diah Wardhani, M. Si)
(Drs. Riswandi, M. Si)
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN BROADCASTING JAKARTA 2008 ABSTRAKSI Fiki Ariyanti Kualitas News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi (Studi Kasus Pada Program Berita Seputar Indonesia RCTI Periode 2008) x + hal + 8 lampiran Bibliografi : 15 acuan (1987 – 2006) + 3 acuan sumber lain (2007 – 2008 ) Dewasa ini, keberadaan penyaji berita (anchor) di televisi sama menariknya dengan kalangan selebriti. Performa mereka cukup banyak menyedot perhatian khalayak yang berdampak pada posisi mereka di mata masyarakat. Dalam sebuah pemberitaan di televisi hendaknya dapat dilihat dari kualitas yang ada pada anchor. Karena kualitas dari anchor akan dapat menunjang program berita yang dibawakannya. Oleh karena itu pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia di RCTI periode 2008. Tujuannya adalah ingin mengetahui bagaimana kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia RCTI periode 2008. Di dalam penelitian ini, kualitas yang dimaksud adalah syarat atau kriteria yang harus dipenuhi seorang penyaji berita (news anchor) dalam sebuah pemberitaan televisi. Syarat atau kriteria tersebut mencakup 8 (delapan) kriteria seperti kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas, kredibilitas. Peneliti juga ingin mengetahui apakah 8 (delapan) kriteria tersebut juga digunakan oleh Redaksi RCTI sebagai bahan pertimbangan dalam memilih news anchor pada program berita Seputar Indonesia. Peneliti mengumpulkan data-data melalui wawancara mendalam dengan eksekutif produser Seputar Indonesia Yulia Supadmo, koordinator anchor RCTI Ade Novit dan anchor Seputar Indonesia Putra Nababan. Peneliti juga menggunakan triangulasi data dengan mewawancarai dua orang penonton yaitu Yono Maulana dan Lita untuk memberikan penilaian terhadap kualitas anchor Seputar Indonesia. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas news anchor Seputar Indonesia yang dilihat dari 8 (delapan) kriteria tersebut dan dalam menyajikan berita secara keseluruhan sudah baik dalam pemberitaan di RCTI dan dimata penonton serta 8 (delapan) kriteria tersebut juga digunakan oleh redaksi RCTI dalam memilih anchor. Oleh karena itu kepada pihak redaksi RCTI khususnya Seputar Indonesia diharapkan untuk dapat mempertahankan para anchor yang memiliki potensi atau kualitas diri.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allas SWT yang telah memberikan rahmat, berkah dan ridho yang tak henti-hentinya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan adanya skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat di masa yang akan datang. Peneliti tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si, selaku Pembimbing I dan Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 2. Atmadji Soemarkidjo, MM, selaku Pembimbing II dan Dosen Tidak Tetap Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 3. Diah Wardhani, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 4. Dra. Agustina Zubair, M. Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 5. Drs. Riswandi, selaku Ketua Bidang Studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 6. Ponco Budi Sulistyo, M. Comm, selaku Sekretaris Bidang Studi Broadcasting dan Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
v
7. Kedua Orang Tuaku yang telah banyak memberikan motivasi, do’a, dan dukungan baik materiil maupun non materiil kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini 8. Pihak Tata Usaha Fakultas Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam membuatkan surat-surat keterangan untuk penelitian 9. Yulia Supadmo, selaku Eksekutif Produser Program Berita Seputar Indonesia di RCTI yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti wawancara langsung 10. Ade Novit, selaku Koordinator Anchor RCTI yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti wawancara langsung 11. Putra Nababan, selaku Anchor Seputar Indonesia di RCTI dan Wapemred RCTI yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti wawancara langsung 12. Hayatun Nufus, selaku Sekretaris Putra Nababan di RCTI yang telah banyak membantu peneliti untuk bisa melakukan riset dan wawancara key informance di Divisi News RCTI 13. Suhermawan, selaku Secretariate Officer di Divisi News yang telah membantu dan memberikan rundown, naskah kepada peneliti 14. Seluruh pihak dari Divisi News RCTI yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah banyak membantu peneliti melakukan riset 15. Kakakku Gunawan dan Adikku Tri Atmoko serta saudara-saudaraku, yang telah memberikan do’a dan dukungannya
vi
16. Yono Maulana, Mahasiswa PKK Jurusan Informatika Angkatan Ke-4 Universitas Mercu Buana yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti wawancara langsung 17. Lita, Mahasiswa Reguler Jurusan Public Relation Universitas Mercu Buana yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk peneliti wawancara langsung 18. Seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Broadcasting Angkatan 2004 seperti Charles, Afriyadi, Maimunah, Siti Aisyah, Cha-cha, Iana, Ida, Ola, Tika, Marin, Tyo, Nisa, Ike. Terima kasih karena selalu ada disaat penulis suka maupun duka. Serta teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti untuk segera menyelesaikan penelitian ini.
Peneliti berharap skripsi ini bisa menambah literature-literature yang ada di Universitas Mercu Buana khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Broadcasting.
Jakarta, 15 September 2008
Peneliti
vii
DAFTAR ISI Cover................................................................................................................. Lembar Persetujuan Sidang Skripsi.................................................................. Tanda Lulus Sidang Skripsi.............................................................................. Lembar Pengesahan Perbaikan Skripsi............................................................. Abstraksi........................................................................................................... Kata Pengantar.................................................................................................. Daftar Isi...........................................................................................................
0 i ii iii iv v viii
BAB I 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
1 7 7
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah................................................................. Pokok Permasalahan....................................................................... Tujuan Penelitian............................................................................ Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Akademis........................................................ 1.4.2. Signifikansi Praktis.............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa.......................................................................... 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa............................................ 2.1.2. Proses Komunikasi Massa................................................... 2.1.3. Karakteristik Komunikasi Massa........................................ 2.1.4. Fungsi Komunikasi Massa.................................................. 2.1.5. Media Komunikasi Massa................................................... 2.2. Televisi Sebagai Media Massa........................................................ 2.2.1. Karakteristik Media Televisi............................................... 2.2.2. Fungsi Media Televisi......................................................... 2.3. Program Televisi............................................................................. 2.3.1. Jenis Program Televisi........................................................ 2.4. Program Berita Televisi.................................................................. 2.4.1. Pengertian Berita Televisi................................................... 2.4.2. Karakteristik Berita Televisi............................................... 2.4.3. Jenis-jenis Berita Televisi................................................... 2.4.4. Nilai Berita.......................................................................... 2.4.5. Proses Pemrograman Berita Televisi.................................. 2.4.6. Proses Produksi Program Berita Televisi........................... 2.5. Penyiar Dalam Program Berita....................................................... 2.5.1. Jenis-jenis Penyiar Berita................................................... 2.5.2. Pengertian Anchor.............................................................. 2.5.3. News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi.................... 2.6. Kualitas News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi..................
7 7
8 8 9 11 12 14 14 15 16 17 17 18 19 20 20 21 22 23 24 25 26 26 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian................................................................................ 32 3.2. Metode Penelitian........................................................................... 32
viii
3.3. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 3.3.1. Data Primer......................................................................... 3.3.2. Data Sekunder.................................................................... 3.4. Narasumber (Key Informance)....................................................... 3.5. Definisi Konsep.............................................................................. 3.6. Fokus Penelitian............................................................................. 3.7. Teknik Analisis Data...................................................................... 3.7.1. Triangulasi Data................................................................. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum………………………………………………… 4.1.1. Gambaran Umum PT. RCTI……………………………… 4.1.2. Visi dan Misi PT. RCTI………………………………….. 4.1.3. Gambaran Umum Program Berita ……………………...... Seputar Indonesia di RCTI……………………………..... 4.2. Hasil Penelitian………………………………………………….... 4.2.1. Kemampuan Jurnalistik dan Intelektualitas……………..... 4.2.2. Penampilan dan Kesehatan Fisik………………………..... 4.2.3. Kemampuan Olah Vokal………………………………..... 4.2.4. Komunikatif………………………………………………. 4.2.5. Profesionalitas…………………………………………...... 4.2.6. Kepribadian……………………………………………….. 4.2.7. Otoritas……..……………………………………………... 4.2.8. Kredibilitas………………………………………………... 4.3. Penetapan atau Pemilihan Anchor untuk Program Berita………… Di RCTI Berdasarkan 8 (delapan) Syarat atau Kriteria………....... 4.4. Keterlibatan Anchor Seputar Indonesia di Keredaksian RCTI....... 4.5. Kualitas Anchor Seputar Indonesia RCTI....................................... 4.6. Pembahasan......................................................................................
33 33 34 34 36 37 39 39
41 41 42 42 44 44 47 49 51 52 54 55 56 58 62 66 68
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan...................................................................................... 76 5.2. Saran................................................................................................ 78 DAFTAR PUSTAKA SUMBER LAIN DATA LAMPIRAN
ix
DATA LAMPIRAN
1.
Draft Wawancara
2.
Hasil Wawancara
3.
Jadwal News Presenter RCTI Bulan Juli dan Agustus 2008
4.
RCTI News Division Organization Structure
5.
Rundown Seputar Indonesia Tanggal 27 Agustus 2008
6.
Naskah Berita Seputar Indonesia Tanggal 27 Agustus 2008
7.
Rating dari Sumber AGB. Nielsen Media Research Periode 17 – 23 Agustus 2008
8.
Galeri Foto
9.
Curriculum Vitae
x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pertelevisian di Indonesia, dewasa ini telah berkembang sangat pesat.
Perkembangan yang semakin pesat tersebut dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung siaran percobaan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Kemudian pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, lalu disusul dengan SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI. Menjelang tahun 2000 muncul hampir serentak lima stasiun televisi swasta baru seperti Metro TV, Trans TV, TV7, Lativi dan Global TV serta beberapa televisi daerah lainnya. Selain itu muncul juga televisi berlangganan. Setelah UU Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah stasiun televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan khususnya di daerah, yang terbagi dalam empat kategori yaitu televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas.1 Sejak tahun 2000 sampai saat ini, terdapat 11 stasiun televisi bersiaran nasional dan puluhan stasiun televisi lokal. 1
Morissan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakarsa. 2005. Hal. 8
1
2
Hal inilah yang membawa dampak timbulnya persaingan antar stasiun televisi. Masing-masing stasiun televisi saling berlomba-lomba untuk menarik penonton sebanyak mungkin dengan membuat dan menayangkan programprogram acara yang bagus dan menarik. Dengan begitu rating suatu stasiun televisi akan naik dan akhirnya bisa menyedot para pemasang iklan. Dan dari pemasang iklanlah, suatu stasiun televisi dapat memperoleh keuntungan demi kelangsungan hidup stasiun televisi tersebut. Televisi merupakan salah satu medium terfavorit bagi para pemasang iklan. Program yang bagus akan menarik audien yang pada gilirannya akan menarik pemasang iklan dan memberikan pendapatan bagi media penyiaran yang bersangkutan.2 Pada stasiun televisi, program yang akan digunakan untuk mengisi waktu siarannya, dapat diperoleh salah satunya dengan cara memproduksi sendiri atau in-house production. Program yang biasanya diproduksi sendiri adalah program yang salah satunya terkait dengan berita atau informasi, seperti program berita.3 Program berita pada televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan. Setiap informasi penting yang disampaikan dalam program berita dapat membuat audien tertarik untuk menyaksikan program tersebut. Berita adalah peristiwa atau pendapat yang disajikan dan memiliki news value atau nilai berita, yaitu nilai penting atau menarik atau gabungan keduanya bagi penonton televisi.4 Berita juga diartikan sebagai suatu fakta atau ide atau
2
Morissan. Op. Cit. Hal. 8 dan 211 Ibid. Hal. 265-266 4 Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. 2004. Hal. 29 3
3
opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton.5 Untuk membuat sebuah program berita atau informasi diperlukan departemen pemberitaan (news department). Stasiun televisi bersaing untuk merebut perhatian penonton dalam setiap program siarannya termasuk juga program berita. Hampir setiap stasiun televisi di Indonesia memiliki program berita. Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Bagian pemberitaan sebagai salah satu unit dalam perusahaan televisi, memiliki struktur dan sifat yang tidak sama dengan unit lainnya. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari reporter, juru kamera, koordinator liputan, produser, eksekutif produser, direktur pemberitaan.6 Masih ada satu pekerjaan atau profesi penting lagi yang tidak boleh dilupakan dari keredaksian sebuah stasiun televisi yaitu Anchor atau penyaji berita. Menjadi seorang anchor tidak hanya bermodalkan wajah yang cantik atau tampan dan menarik. Penyiar yang memiliki daya tarik dan berbakat adalah mereka yang bukan saja memiliki penampilan dan wajah yang menarik. Ia juga harus memiliki kemampuan intelektual dalam penyampaian materi yang dibawakannya, berimprovisasi dan termasuk pada penguasaan bahasa.7
5
Deddy Iskandar Muda. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2003. Hal. 22 6 Morissan. Op. Cit. Hal. 268 7 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 147
4
Menurut J.B Wahyudi, pada radio dan televisi, faktor penyaji berita memegang peranan penting dalam penyampaian naskah berita kepada khalayak, agar isi berita dapat sampai kepada khalayak secara jelas dan komunikatif.8 Dalam hal ini seorang penyaji berita (anchor) dituntut agar dapat menjalankan peran mereka sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam suatu organisasi atau redaksi pemberitaan. Dewasa ini, keberadaan penyiar berita di televisi sama menariknya dengan kalangan selebriti. Performa mereka cukup banyak menyedot perhatian khalayak yang berdampak pada “posisi“ mereka di mata masyarakat. Bahkan pada beberapa stasiun televisi, penyiar bisa mencapai status sebagai bintang. Maka tak heran jika penonton lebih tertarik menyaksikan sebuah program berita pada stasiun televisi tertentu karena mereka ingin melihat performa dari news anchor idolanya atau news anchor yang cantik dan tampan. Karena kadangkala penonton tidak hanya memperhatikan isi dari acara itu, namun mereka juga menunggu siapa yang membacakan berita dan memperhatikan cara penyajiannya. Untuk menjadi penyaji berita (news anchor) sebagai kerja profesional memang harus memenuhi kriteria dan syarat yang cukup panjang dengan tugas beragam dalam sebuah keredaksian, untuk dapat menunjang program berita yang dibawakan hingga stasiun televisi yang menayangkan program berita tersebut. Kualitas news anchor dalam penelitian ini adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki atau dipenuhi oleh seorang penyaji berita (news anchor). 8
Askurifai Baksin. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2006. Hal. 156
5
Menurut Syaefurrahman Al Banjary, Koordinator Liputan Redaksi ANTV mengatakan bahwa syarat kualitas penyaji berita (news anchor) adalah memiliki kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalisme, kepribadian dan karakter, otoritas, kredibilitas, image atau citra. News anchor dalam menyampaikan materi berita di layar kaca, tidak hanya sekedar membaca saja, tapi juga harus dapat menjiwai setiap berita yang dibawakannya. Selain harus mampu menampilkan diri pada situasi dirinya yang sesungguhnya, anchor juga harus mampu menutup emosi dirinya dengan gaya dan akting yang dikehendaki oleh kondisi dan situasi waktu itu. Dalam penelitian ini, sebuah pemberitaan pada televisi hendaknya dapat dilihat dari kualitas yang ada pada news anchor. Dalam hal ini, kualitas news anchor yang ingin penulis teliti adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki atau dipenuhi seorang news anchor serta penetapan atau pemilihan anchor berdasarkan kriteria tersebut dalam sebuah redaksi berita televisi. Untuk itu news anchor harus memiliki daya tarik, kredibilitas serta kemampuan dan keahlian yang cukup dalam sebuah pemberitaan di televisi. Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan diatas, penulis ingin meneliti mengenai kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita “ Seputar Indonesia “ di RCTI periode 2008. Alasan penulis memilih program berita Seputar Indonesia di RCTI karena Seputar Indonesia telah memberikan kontribusi dalam menyampaikan informasi baik dari dalam maupun luar negeri yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seputar Indonesia
6
merupakan pelopor program tayangan berita di televisi swasta Indonesia.9 Program Seputar Indonesia di RCTI mendapatkan jumlah rating/sharing sebanyak 1,04 / 10,97 % pada tanggal 17 Agustus-23 Agustus 2008.10 Karakteristik dari program berita Seputar Indonesia sebagai program berita unggulan RCTI adalah lebih tegas, to the point, tidak mendayu-dayu atau features karena pada program Seputar Indonesia lebih banyak hard newsnya yang mengangkat isu-isu maintain yang cakupannya nasional dan menyangkut kehidupan orang banyak. Sedangkan untuk anchor Seputar Indonesia harus orang yang mempunyai karakter tegas, tidak lemah gemulai, dewasa dan matang dalam dunia jurnalistik.11 Tahun 2007, Seputar Indonesia telah meraih penghargaan untuk kategori program berita terfavorit pilihan pemirsa dalam ajang Panasonic Award yang digelar pada tanggal 30 November 2007 di RCTI. Sehingga penulis ingin mengetahui kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia di RCTI. Penulis memilih periode 2008, karena periode ini merupakan periode dimana penelitian ini dilaksanakan dan paling terbaru untuk mengetahui bagaimana kualitas news anchor Seputar Indonesia di RCTI, dalam hal ini standar penetapan atau pemilihan anchor di RCTI yang dilakukan setahun sekali dan juga yang dilihat dari kriteria atau syarat tersebut.
9
www.rcti.tv. Dalam Artikel Berita dengan Judul Seputar Indonesia. Tanggal 5 November 2007 AGB Nielsen Media Research. Periode 17 – 23 Agustus 2008 11 Wawancara Dengan Yulia Supadmo. Eksekutif Produser Seputar Indonesia. Selasa, 26 Agustus 2008 Pkl. 16.45 WIB 10
7
1.2.
Pokok Permasalahan / Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan
pokok permasalahan penelitian ini sebagai berikut : “ Bagaimana kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia di RCTI periode 2008 ?“
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang penulis kemukakan diatas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah : “ Ingin mengetahui kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia di RCTI periode 2008 “.
1.4.
Signifikansi / Manfaat Penelitian
1.4.1. Signifikansi / Manfaat Akademis Secara akademis, penulis berharap penelitian ini dapat melengkapi literatur pada ilmu-ilmu studi komunikasi khususnya di bidang broadcasting tentang kualitas news anchor dalam sebuah pemberitaan di televisi pada program berita di RCTI, sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
1.4.2. Signifikansi / Manfaat Praktis Secara praktis, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan bagi RCTI khususnya program Seputar Indonesia di RCTI dalam memilih seorang penyiar (news anchor) yang berkualitas dalam pemberitaan di televisi.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Massa
2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).12 Selain pengertian diatas, masih banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai komunikasi massa, diantaranya adalah : 1. Menurut Charles R. Wright ” Dalam komunikasi massa khalayak relatif besar, heterogen dan anonim bagi sumber. Pengalaman bersifat publik dan cepat. Sumber bekerja lewat suatu organisasi yang rumit alih-alih dalam isolasi dan pesan mungkin mewakili usaha banyak orang yang berbeda.”13
12 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2001. Hal. 75 13 Charles R. Wright. Mass Communication : A Sociological Perspective dalam Deddy Mulyana. Konteks-konteks Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2000. Hal. 199
8
9
2. Menurut Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr (1992:3) Dalam bukunya Communication Theories: Origins, Methods, and Uses In The Mass Media yang definisinya telah diterjemahkan oleh Onong Uchjana, Effendi, bahwa “Komunikasi Massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Sebagai keterampilan, jika komunikasi massa meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Sebagai seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan kreatif seperti menulis script untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi
prinsip-prinsip
tertentu
tentang
bagaimana
berlangsungnya
komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.” (Uchjana, 1986:26)14
2.1.2. Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi melalui media massa, yakni proses yang terjadi pada komunikator (organisasi media) sampai pada khalayak. Di dalam proses komunikasi massa ini, penulis menggunakan model komunikasi dari Wilbur Schramm.Inti dari model komunikasi massa Schramm adalah pengorganisasian media. Model ini menggambarkan tentang fungsi-fungsi yang dilaksanakan
14
Siti Karlinah. Komunikasi Massa. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2004. Hal. 1.5-1.6
10
komunikator (organisasi media) dan penerima (khalayak), yakni fungsi encoding, interpreting dan decoding. Proses komunikasi massa dalam model Schramm dapat digambarkan sebagai berikut : Media menerima informasi atau berita dari berbagai sumber. Disini organisasi media dalam hal ini tim redaksi sebagai gate keeper melakukan seleksi atas isi informasi atau berita yang layak untuk dimuat. Organisasi media menjalankan fungsinya sebagai decoder, interpreter dan encoder. Dalam arti bahwa organisasi media membaca, menilai, menyeleksi informasi atau berita yang masuk dan memutuskan hal-hal yang layak dimuat atau disiarkan media tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah menyebarkan atau menyiarkan pesan-pesan media tersebut kepada khalayak. Khalayak media terdiri dari individu-individu. Di sini kegiatan decoding, interpreting dan encoding juga berlangsung. Setiap individu akan menyeleksi dan menginterpretasikan berita yang dibaca atau program yang didengar atau dilihatnya. Biasanya individu yang terjangkau pesan-pesan media ini adalah bagian dari suatu kelompok, sehingga pesan-pesan dari media dapat mengalir ke anggota-anggota kelompok disekelilingnya. Karena proses komunikasi massa berlangsung satu arah, maka umpan balik (feed back) hanya bersifat dugaan atau tertunda. Implikasi dari umpan balik tersebut, menjadi pendorong bagi media untuk menampilkan program atau pesan-pesan yang sesuai dan diminati khalayak.15
15
Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2003. Hal. 7.13
11
2.1.3. Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi Massa mempunyai karakteristik sebagai berikut :16 1. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan 2. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik 3. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit 4. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar 5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. 6. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan 7.
Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.
16
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2004. Hal.36
12
2.1.4. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi yang dilakukan media massa memiliki dua fungsi pokok, yaitu fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu.17 1. Fungsi Terhadap Masyarakat a. Pengawasan Lingkungan, yaitu fungsi ini menunjuk pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi didalam maupun diluar lingkungan suatu masyarakat. b. Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan, yaitu meliputi interpretasi terhadap informasi dan memberi petunjuk atau alternatif untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah konsekuensikonsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi. c. Sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai, yaitu menunjuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai, norma-norma dari suatu generasi ke generasi berikutnya. d. Hiburan, yaitu menunjukkan pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas. Terdapat tambahan dua fungsi komunikasi massa dari Lazarsfeld dan Robert K. Merton, yaitu : a. Mengukuhkan Status, yaitu Paul Lazarsfeld dan Robert Merton, dalam karya mereka yang berpengaruh “ Mass Communication, Popular Taste and Organized Action “ (1951), mengatakan : “ Jika anda benar-benar penting, anda akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda menjadi
17
Sasa Djuarsa Sendjaja. Op. Cit,. Hal. 7.22 – 7.27
13
pusat perhatian massa, berarti anda memang penting. Sebaliknya, jika anda tidak mendapatkan perhatian massa, maka anda tidak penting“.18 b. Memperkokoh norma-norma sosial, yaitu media massa akan memuat atau melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma yang ada dimasyarakat. 2. Fungsi Terhadap Individu a. Pengawasan atau pencarian informasi, yaitu media massa melaporkan segala informasi yang menyangkut kehidupan manusia, sehingga bisa memberi pengetahuan, pemahaman dan mengambil keputusan yang tepat. b. Mengembangkan konsep diri, yaitu setiap individu akan mencari segala informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya atau profesi yang disandangnya. Media massa akan membantu mengembangkan konsep diri dari masing-masing orang c. Fasilitas dalam hubungan sosial, yaitu informasi dari media massa dapat digunakan untuk berdiskusi atau sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain dalam hubungan sosial. d. Substitusi dalam hubungan sosial, yaitu aspek-aspek psikologis dalam hubungan sosial sering kita dapatkan dalam isi pesan media massa. e. Membantu melegakan emosi, yaitu media massa membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan, memberi hiburan, melepaskan emosi atau membuat kita tertawa dan bergembira.
18
Siti Karlinah. Op. Cit. Hal. 5.15
14
f. Sarana pelarian dari ketegangan dan keterasingan, yaitu media massa dapat membantu kita untuk melupakan segala ketegangan dari pekerjaan dan keterasingan dalam pergaulan dengan teman atau lingkungan. g. Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi, yaitu media massa telah mengisi sebagian dari kebutuhan hidup dan menambah ritualisasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
2.1.5. Media Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Media massa dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu : media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah dan buletin. Sedangkan, media massa elektronika mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film.
2.2
Televisi Sebagai Media Massa Televisi merupakan media komunikasi massa dengar pandang, yang
menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.19
19
UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Bab I Pasal (1) Ayat (4), dalam Morissan.. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. 2004. Hal. 313
15
2.2.1. Karakteristik Media Televisi Sebagai media audio visual, televisi memiliki karakteristik sebagai berikut:20 1. Informasi disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancaran atau transmisi 2. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu ada siaran 3. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas 5. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sudah terjadi 6. Dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung dan orisinil 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi 8. Bahasa yang digunakan formal dan non formal ( bahasa tutur ) 9. Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas 10. Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam 11. Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam.
20
Askurifai Baksin. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2006. Hal. 60
16
2.2.2. Fungsi Media Televisi Fungsi televisi ada empat, yaitu sebagai berikut :21 1. Memberi informasi Televisi sebagai penyebar informasi bagi pemirsa/penonton. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak
televisi sesuai dengan kepentingan
khalayak. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi 2. Mendidik Televisi merupakan sarana pendidikan bagi khalayak. Salah satu cara mendidik yang dilakukan televisi adalah melalui pengajaran nilai-nilai, opini serta asturan-aturan yang dianggap benar pemirsa. 3. Menghibur Televisi mendesain program-programnya untuk menghibur. Fungsi menghibur dari televisi bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak dikarenakan membaca berita-berita atau melihat tayangan yang mempunyai bobot ilmiah. 4. Membujuk Fungsi membujuk atau mempengaruhi khalayak dari televisi sangat penting artinya, karena hal tersebut menyebabkan televisi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
21
Siti Karlinah. Op. Cit. Hal. 7.14
17
2.3.
Program Televisi Pada dasarnya program atau siaran adalah sama, yaitu mengacu pada
pengertian acara. Program adalah adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran (televisi).22 Isi program siaran di televisi seperti laporan berita, talk show, dokumenter, iklan, reality show, variety show, game show, kuis, drama atau sinetron, musik, komedi atau situasi komedi, film.
2.3.1. Jenis Program Televisi Jenis program televisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu :23 1. Program Informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program Informasi dibagi menjadi dua bagian besar, diantaranya : •
Hard News, yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk di ketahui khalayak. Seperti straight news, features, dan infotainment.
•
Soft News, yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan . Seperti news magazine, current affair, talk show, documentary.
22
Morissan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakarsa. 2005. Hal. 97 23 Ibid. Hal. 105
18
2. Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur khalayak dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Yang termasuk program hiburan adalah : •
Drama, yaitu program yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Seperti sinetron (sinema elektronik) dan film.
•
Musik, yaitu program yang dapat ditampilkan dua format yaitu videoklip atau konser. Konser bisa dilakukan di outdoor atau indoor.
•
Permainan atau game show, yaitu suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu bentuk permainan. Seperti kuis, ketangkasan dan reality show.
•
Pertunjukkan adalah siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada diatas panggung yang menunjukkan kemampuannya kepada sejumlah orang atau audien televisi. Seperti lawak, sulap, wayang.
2.4.
Program Berita Televisi Televisi dengan tayangan beritanya sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Dengan sifatnya yang immediaty, media televisi mampu mendekatkan peristiwa
19
dan tempat kejadian dengan penontonnya.24 Hampir semua stasiun televisi memiliki keredaksian yang melahirkan satu atau lebih program berita untuk memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat. Program berita juga dikemas dengan menarik agar penonton tidak bosan untuk menyaksikan sebuah program berita.
2.4.1. Pengertian Berita Televisi Berita adalah peristiwa atau pendapat yang disajikan dan memiliki news value atau nilai berita, yaitu nilai penting atau menarik atau gabungan keduanya bagi penonton televisi.25 Berita juga diartikan sebagai suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton.26 Berita televisi adalah uraian tentang peristiwa, fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita dan dipublikasikan melalui televisi. Ciri khas berita televisi adalah dapat menyajikan gambar dan suara narasumber yang sedang memberikan pendapat dengan relevan secara langsung dan orisinil. Setiap berita televisi juga harus disajikan secara dinamis dan variatif serta sinkron antara suara dengan gambarnya. Setiap butir berita televisi yang tersaji harus ada kedekatan dengan khalayak.27
24
Askurifai Baksin. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2006. Hal 59 25 Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. 2004. Hal. 29 26 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 22 27 JB. Wahyudi . Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta : Grafiti. 1996. Hal 8-9
20
2.4.2. Karakteristik Berita Televisi Karakteristik berita televisi terdiri dari tiga unsur, yaitu :28 1. Penampilan anchor (penyaji berita) Penampilan anchor yang santai, bersahabat dan komunikatif mampu mengajak penonton untuk lebih antusias mengikuti tayangan berita. 2. Narasumber Khalayak akan mendapatkan kepuasan tersendiri apabila dapat mendengarkan langsung penuturan kesaksian dari narasumber tentang suatu kejadian. Kombinasi antara fakta dan uraian serta pendapat dari narasumber harus disusun sedemikian rupa sehingga penonton tidak cepat bosan. 3. Bahasa Sebaiknya bahasa yang digunakan dalam berita televisi yaitu bahasa yang sederhana. Artinya tidak bercampur aduk dengan kata-kata asing atau katakata yang kurang dikenal rata-rata penonton. Bahasa yang sederhana akan dimengerti oleh semua orang termasuk semua kalangan dan jangan menggunakan bahasa-bahasa yang rumit dan terlalu panjang.
2.4.3. Jenis-jenis Berita Televisi Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :29 1. Hard News (Berita Berat) Berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Hard news juga termasuk kejadian 28 29
Askurifai. Baksin. Op. Cit. Hal. 63-66 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 40-42
21
internasional, keadaan masyarakat, masalah ekonomi, kriminal, kerusakan lingkungan maupun berita-berita tentang ilmu pengetahuan. 2. Soft News (Berita Ringan) Soft news seringkali juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali lebih menitikberatkan pada hal-hal yang menakjubkan atau mengherankan pemirsa. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga menimbulkan simpati. Bagi televisi, berita ringan ini sangat diperlukan dalam setiap penyajian buletin berita. Hal ini karena berita ringan juga dapat berfungsi sebagai selingan diantara beritaberita berat yang disiarkan pada awal sajian. 3. Investigative Report Investigative report atau di sebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak diperoleh dipermukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya.
2.4.4. Nilai Berita Menurut Mencher, ada tujuh nilai berita yang dapat digunakan untuk menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita. Tujuh nilai berita tersebut adalah sebagai berikut :30
30
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 50
22
1. Timeless, kesegeraan waktu, peristiwa yang baru-baru ini terjadi atau aktual. 2. Impact, suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak. 3
Prominence, suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang maupun lembaga, artinya adalah orang terkemuka. Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan berita yang menarik pula, seperti tokoh politik, agama, seniman, tokoh militer.
4. Proximity, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional 5. Conflic, suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat, atau lembaga 6. The Unusual, sesuatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya terjadi dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari 7. The Currency, hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. (Mencher, 1997)
2.4.5. Proses Pemrograman Berita Televisi Penempatan waktu penyiaran acara program berita harus diperhatikan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil yang paling optimal, artinya penempatan waktu acara program berita yang kurang baik dan tidak dipikirkan dulu sebelumnya, akan membuat program itu menjadi sia-sia. Pengelola program juga harus memperhatikan berbagai ketentuan yang berlaku ketika menata programnya. Waktu siaran dianalisa dan dipilih untuk mendapakan audien yang diinginkan.
23
Karena jam yang berbeda akan mendapatkan audien yang berbeda pula. Siaran berita sangat penting di pagi hari, tengah hari, malam hari dan tengah malam. Pada stasiun televisi berskala nasional biasanya memiliki tiga hingga empat program berita reguler yaitu program berita pagi, siang, sore dan malam. Menentukan jadwal penayangan suatu acara (program berita) ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan untuk menonton televisi.31
2.4.6. Proses Produksi Program Berita Televisi Program Berita termasuk program yang dibuat sendiri (in-house production). Stasiun televisi memiliki personil pemberitaan seperti reporter dan juru kamera yang memproduksi berita setiap harinya untuk meliput berbagai peristiwa yang bernilai berita. Selain itu juga memanfaatkan informasi yang berasal dari media massa lain seperti surat kabar atau kantor-kantor berita. Stasiun televisi juga kerap menggunakan gambar dan video yang dikirim oleh masyarakat untuk keperluan produksi program berita. Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari reporter, juru kamera, koordinator liputan, produser, eksekutif produser, direktur pemberitaan sampai kepada penyaji berita (anchor).
31
Morissan. Op. Cit. Hal. 116-117
24
Para produser, reporter dan koordinator liputan harus melakukan rapat redaksi setiap hari. Pada rapat pagi atau siang, dibahas berbagai liputan yang telah diperoleh dan liputan lainnya yang masih harus dikejar. Rapat akan memberikan keputusan peristiwa atau acara apa saja yang perlu diliput, liputan apa yang akan menjadi berita utama untuk hari itu, siapa reporter yang akan meliputnya dan berbagai hal lainnya. Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown) yang akan dibuatnya, berdasarkan berita-berita yang telah diperoleh atau yang masih harus dikejar. Susunan berita bersifat fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada perkembangan berita yang terjadi hari itu. Rapat malam merupakan rapat evaluasi yang membahas apa saja yang telah diperoleh pada hari itu, apa saja yang belum diperoleh atau gagal diperoleh, apa yang salah dalam suatu liputan, apakah ada masalah dengan show program berita yang telah ditayangkan dan merencanakan berita apa saja yang akan diangkat dalam liputan akhir (berita malam). Rapat redaksi adalah tempat pertemuan dari berbagai ide atau gagasan dari seluruh anggota rapat redaksi untuk show yang akan dipersiapkan atau rencana liputan mendatang. 32
2.5.
Penyiar Dalam Program Berita Menyajikan berita agar diminati pemirsa, memerlukan banyak hal yang
antara satu dan lainnya sangat terkait. Selain diperlukan keterampilan para reporter dalam menggali data, mengolah, menyusun dan mengemasnya, juga
32
Morissan. Op. Cit. Hal. 267-276
25
masih diperlukan tampilnya seorang penyiar (penyaji berita) yang menarik untuk menyampaikan kumpulan paket berita. Penyiar yang memiliki daya tarik dan berbakat adalah mereka yang bukan saja memiliki penampilan dan wajah menarik, ia juga harus memiliki kemampuan intelektual dalam menyampaikan materi yang dibawakannya, berimprovisasi dan termasuk pada penguasaan bahasa.33 Menurut JB. Wahyudi menyatakan bahwa pada radio dan televisi, faktor penyaji berita memegang peranan penting dalam penyampaian naskah berita kepada khalayak, agar isi berita dapat sampai kepada khalayak secara jelas dan komunikatif.34
2.5.1. Jenis-jenis Penyiar atau Penyaji Berita Dalam penyiaran berita, secara umum dikenal berbagai istilah untuk penyiar atau penyaji berita, yaitu :35 1. News Reader News reader bertugas hanya membacakan naskah berita saja sehingga tidak menjiwai apa yang dibawakannya dan dia mempunyai tugas yang lebih ringan disbanding tugas anchor dan newscaster.36 2. News Anchor Anchor dalam bahasa Indonesianya “telangkai” adalah penyiar berita yang merangkai dari satu topik berita ke topik berita lain dengan membaca leads (teras berita). News anchor selain bertugas menyajikan berita, ia juga
33
Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 147 Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 156 35 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 173 36 Soewardi Idris. Jurnalistik Televisi. Bandung : CV Remadja Karya. 1987. Hal. 165 34
26
menjiwai materi berita yang dibawakannya karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter. 3. News Caster News caster adalah mereka yang melakukan tugas meliput berita, mengolah dan menyajikannya sendiri pada saat jam berita yang ia pandu secara rutin.
2.5.2. Pengertian News Anchor Istilah news anchor berasal dari Amerika, penyaji berita yang tidak harus selalu tegang dalam menyampaikan berita. News anchor menekankan pendekatan yang hangat dan dekat kepada pemirsa. Dalam praktek, seorang news anchor berfungsi sebagai telangkai. Dia menyajikan berita, mewawancarai narasumber di studio dan menerima sambungan siaran dari reporter di tempat lain.37
2.5.3. News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi Penyiar berita (anchor) memerlukan sikap yang tegas, yakin dan serius ketika sedang menjalankan tugasnya, agar isi berita yang disampaikan dapat dipercaya oleh pemirsa. Penyiar juga tidak boleh tegang karena berdampak mencekam pemirsa, sehingga mengurangi daya tarik pemirsa untuk menyaksikan program berita yang dibawakan. Penyiar berita juga tidak boleh hanyut berlebihan terhadap isi berita yang disampaikannya atau yang didengarnya dari laporan reporter.
37
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 156
27
Penyiar berita (anchor) adalah sebuah profesi yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan untuk dapat meyakinkan orang lain (pemirsa televisi) pada saat ia muncul di layar. Kedudukan seorang news anchor (penyaji berita) dan reporter di monitor juga mempengaruhi persepsi dan penerimaan penonton. Anchor yang tampak smart (cerdas) mampu menghipnotis penonton untuk memelototi tayangan berita.38 Dengan kredibilitas yg tinggi, posisi penyaji berita (news anchor) di garis depan akan mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita, bahkan reputasi sebuah stasiun televisi. Dalam praktek, seorang news anchor berfungsi sebagai telangkai. Selain menyajikan berita, news anchor juga mewawancarai narasumber di studio, dan menerima sambungan siaran dari reporter di tempat lain. Tugas dan tanggung jawab seorang penyaji berita televisi (news anchor), diantaranya adalah : 1. Menjadikan program berita yang dibawakannya diterima dan digemari publik, dan menjadi referensi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi. 2. Bertanggung jawab mulai dari mengantar dan membuka program berita, menyajikan berita, termasuk melakukan wawancara dengan narasumber, melakukan live reporting dari lapangan, hingga menutup program berita. 3. Harus menjaga profesionalitasnya dan mampu mengendalikan suasana apapun. Sebesar apapun otoritas yang diberikan kepada penyaji berita (news anchor) dalam membawakan program, yang memungkinkan dapat menonjolkan
38
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 65
28
karakteristik pribadi, ia haruslah bersikap kredibel dan bertanggung jawab, serta berwibawa. Selain menekankan penampilan fisik, seorang news anchor juga harus menjiwai saat menyampaikan berita di layar kaca serta dengan melakukan pendekatan yang hangat agar lebih dekat kepada pemirsa.
2.6.
Kualitas News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi Untuk menjadi penyaji berita (news anchor) sebagai kerja profesional
memang harus memenuhi kriteria dan syarat yang cukup panjang dengan tugas beragam dalam sebuah keredaksian, untuk dapat menunjang program berita yang dibawakan hingga stasiun televisi yang menayangkan program berita tersebut. Kualitas news anchor adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki atau dipenuhi oleh seorang penyaji berita (news anchor). Menurut Syaefurrahman Al Banjary, Koordinator Liputan Redaksi ANTV mengatakan bahwa syarat kualitas penyaji berita (news anchor) adalah memiliki kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalisme, kepribadian dan karakter, otoritas, kredibilitas, image atau citra. Menurut Askurifai Baksin yang mengutip pendapat Boyd (1990), Seorang penyiar berita (anchor) harus memiliki otoritas, kredibilitas, kejelasan dan kejernihan suara, komunikatif, kepribadian yang kuat, profesionalitas yang tinggi, dan penampilan serta volume suara yang prima.39 Dari pernyataan diatas, pada dasarnya adalah sama bahwa seorang anchor harus memiliki otoritas, kredibilitas, kemampuan olah vokal (kejelasan dan 39
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 159
29
kejernihan suara), komunikatif, kepribadian, profesionalitas, penampilan dan kesehatan fisik. Namun, ada kriteria lagi yang tidak bisa dilepaskan dari seorang penyaji berita (anchor) yaitu kemampuan jurnalistik dan intelektualitas. Karena sebagai seorang yang dipercaya untuk menyajikan atau menyampaikan berita bukan hanya dari dalam negeri saja, pastinya anchor harus memiliki kemampuan di bidang jurnalistik dan wawasan yang luas. Sehingga, peneliti ingin melihat kualitas anchor Seputar Indonesia berdasarkan kriteria seperti kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas dan kredibilitas. Serta penetapan atau pemilihan anchor di RCTI terutama Seputar Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Syarat atau kriteria kualitas penyaji berita (news anchor) adalah : 1. Kemampuan jurnalistik dan intelektualitas Artinya seorang news anchor harus mempunyai kemampuan di bidang jurnalistik, karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter yang terkadang masih ditugaskan untuk meliput berita dilapangan. News anchor juga harus memiliki intelektualitas atau wawasan yang luas, memiliki pemahaman secara keseluruhan terhadap perkembangan dari berita-berita lokal yang terjadi termasuk berita nasional bahkan internasional. 2. Penampilan dan kesehatan fisik Artinya news anchor harus mempunyai penampilan yang baik dan menarik. Pada prinsipnya tidak hanya cantik dan tampan, hanya saja tidak boleh ada
30
cacat karena akan mengganggu pemirsa yang menyaksikan program berita yang dibawakan. 3. Kemampuan olah vokal Artinya news anchor harus berbicara dengan suara yang enak, baik, menarik penonton, tepat dan memiliki wibawa yang cukup mantap, yaitu suara yang menimbulkan kepercayaan, meyakinkan bagi yang mendengarnya, sehingga membuat pemirsa memperhatikan apa yang dikatakannya. Namun untuk mendapatkan semua itu, news anchor harus rajin latihan olah vokal. 4. Komunikatif Artinya news anchor harus mampu berkomunikasi dengan jelas, baik, tepat dan benar dalam pengucapannya kepada penonton dalam menyampaikan naskah berita, serta menganggap seolah-olah penonton ada didepannya. 5. Profesionalitas Artinya news anchor harus mampu bekerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, disiplin, dan selain harus dapat menampilkan diri pada situasi dirinya yang sesungguhnya, ia juga harus mampu menutup emosi dirinya dengan gaya dan akting yang dikehendaki oleh kondisi dan situasi waktu itu. 6. Kepribadian Artinya news anchor harus memiliki kepribadian yang kuat dan menarik yaitu memiliki sifat sabar tapi cekatan dan lincah sewajarnya, tidak gugup atau malu menghadapi mikrofon dan kamera, mengendalikan sikap atau gerakan dan perasaan dalam memelihara kedekatan dengan pemirsa melalui kontak mata.
31
7. Otoritas Artinya news anchor memiliki otoritas atau kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Dengan otoritas news anchor yang berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya, diharapkan dapat membuat atau menarik masyarakat untuk menonton berita yang dibawakannya. Serta otoritasnya saat menyajikan berita. 8. Kredibilitas Artinya merujuk pada suatu kondisi dimana news anchor dinilai masyarakat memiliki pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang berhubungan dengan topik pesan yang disampaikannya, sehingga penonton menjadi percaya bahwa pesan atau informasi yang disampaikannya bersifat objektif. Dengan kredibilitas yang tinggi, posisi anchor (penyaji berita) digaris depan akan mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita bahkan reputasi sebuah stasiun televisi. Seorang news anchor harus mempunyai kriteria atau syarat seperti keahlian dan kemampuan yang cukup dalam sebuah pemberitaan di televisi.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat dan individu, keadaan, gejala sosial atau kelompok tertentu. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan antar-variabel atau menguji suatu hipotesis.40 Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan, 1984:5).41 Dalam pendekatan kualitatif tidak dikenal dengan adanya populasi dan sampel. Subjek penelitiannya pun ditentukan secara sengaja dan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.42
3.2.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
(case study). Menurut Robert K. Yin, studi kasus adalah menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan 40
Dadan Iskandar. Modul Metode Penelitian Komunikasi dalam Judul Jenis dan Metode Penelitian. Jakarta. 2006. Hal. 3 41 Bagong Suyanto & Sutinah. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal. 166 42 Ibid. Hal. 171
32
33
konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus lebih banyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaanpertanyaan ”how” (bagaimana) dan ”why” (mengapa), serta pada tingkat tertentu juga menjawab pertanyaan ”what” (apa/apakah) dalam kegiatan penelitian. Kriteria studi kasus sebagai sebuah metode penelitian harus bersifat komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer, kekinian. Kelima komponen penting dalam desain studi kasus adalah pertanyaan-pertanyaan penelitian, proporsi penelitian (jika diperlukan), unit-unit analisis penelitian, logika yang mengaitkan data dengan proporsi, kriteria untuk menginterpretasikan temuan.43
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancara (penjawab) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).44 Apabila keterangan yang diberikan penjawab/narasumber masih bersifat sangat umum, maka perlu digali keterangan tentang hal tersebut secara lebih mendalam.
43 Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2003. Hal. 20-21 44 Moh. Nazir, Ph. D. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 2003. Hal. 193-194
34
3.3.2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan yaitu mencari dan mempelajari teori yang diperlukan dari berbagai literature di perpustakaan. Selain itu, data juga diambil dari bahan tertulis maupun teori yang didapat pada saat kuliah, buku-buku referensi, internet.
3.4.
Narasumber (Key Informance) Narasumber atau key informance yang akan diwawancarai dalam
penelitian ini adalah : 1. Eksekutif Produser : Yulia Supadmo Eksekutif Produser mempunyai beberapa tugas dan wewenang, diantaranya adalah : •
Bertanggung jawab atas isi (content) sebuah program dibawahnya
•
Mengatur jadwal tugas para produser dan staf produksi lainnya
•
Melakukan kontrol atas rundown program
2. News Anchor
: Putra Nababan
Tugas dan wewenang seorang news anchor adalah : •
Menyajikan atau menyampaikan atau mengantarkan berita
•
Menjadi jangkar untuk program berita yang dibawakan
35
•
Memberi masukan terhadap content atau isi berita-berita yang akan ditayangkan dan dapat mengusulkan apa-apa saja yang layak atau tidak layak di program berita yang dibawakan.
3. Koordinator Anchor : Ade Novit Tugas dan wewenang seorang koordinator anchor adalah : •
Membuat jadwal siaran setiap bulan
•
Berkoordinasi dengan eksekutif produser, manager produksi dan produser untuk menentukan siapa anchor di tiap program
•
Memastikan pengganti anchor lain, apabila ada anchor yang berhalangan hadir
•
Bertanggung jawab atas performance tiap anchor dan memantau terus perkembangan tiap anchor termasuk meningkatkan kualitas tiap anchor
•
Menilai performance sebagai masukan kepada manager produksi dan pemimpin redaksi untuk penilaian ke perusahaan.
4. Penonton yang akan memberikan penilaian dan pendapatnya mengenai news anchor pada program berita Seputar Indonesia di RCTI yaitu : •
Yono Maulana, Mahasiswa PKK Universitas Mercu Buana Jurusan Informatika Angkatan ke-4
•
Lita, Mahasiswa Reguler Universitas Mercu Buana Jurusan Public Relation Angkatan 2006
36
Alasan peneliti memilih Yono Maulana dan Lita adalah penulis memilihnya secara acak, bukan hanya untuk mahasiswa jurusan broadcating saja. Karena Seputar Indonesia dapat ditonton oleh siapa saja termasuk yang jurusannya berbeda seperti informatika dan public relation. Mereka juga sering menonton dan mengetahui program Seputar Indonesia di RCTI, serta mereka mengetahu anchor-anchor Seputar Indonesia. Jadi peneliti memilih dan mewawancarai mereka.
3.5.
Definisi Konsep
1. Kualitas Kualitas adalah mutu, dalam penelitian ini adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki oleh seorang news anchor yaitu seperti otoritas, kredibilitas, daya tarik, serta memiliki keahlian dan kemampuan. 2. News Anchor Televisi Penyiar atau penyaji beita televisi yang tugasnya tidak hanya sekedar menyampaikan atau menyajikan berita saja kepada publik, tapi juga mewawancarai narasumber distudio dan menerima sambungan siaran dari reporter dari tempat lain. Seorang news anchor juga harus dapat menjiwai setiap berita yang disampaikannya. 3. Pemberitaan di Televisi Pemberitaan dalam hal ini mencakup sebuah program berita yang dibawakan oleh seorang news anchor.
37
3.6.
Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan kepada kualitas news anchor dalam pemberitaan
di televisi, dalam hal ini adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki seorang news anchor sehingga ia dapat dikatakan berkualitas, yaitu : 1. Kemampuan jurnalistik dan intelektualitas Artinya seorang news anchor harus mempunyai kemampuan di bidang jurnalistik, karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter yang terkadang masih ditugaskan untuk meliput berita dilapangan. News anchor juga harus memiliki intelektualitas atau wawasan yang luas, memiliki pemahaman secara keseluruhan terhadap perkembangan dari berita-berita lokal yang terjadi termasuk berita nasional bahkan internasional. 2. Penampilan dan kesehatan fisik Artinya news anchor harus mempunyai penampilan yang baik dan menarik. Pada prinsipnya tidak hanya cantik dan tampan, hanya saja tidak boleh ada cacat karena akan mengganggu pemirsa yang menyaksikan program berita yang dibawakan. 3. Kemampuan olah vokal Artinya news anchor harus berbicara dengan suara yang enak, baik, menarik penonton, tepat dan memiliki wibawa yang cukup mantap, yaitu suara yang menimbulkan kepercayaan, meyakinkan bagi yang mendengarnya, sehingga membuat pemirsa memperhatikan apa yang dikatakannya. Namun untuk mendapatkan semua itu, news anchor harus rajin latihan olah vokal.
38
4. Komunikatif Artinya news anchor harus mampu berkomunikasi dengan jelas, baik, tepat dan benar dalam pengucapannya kepada penonton dalam menyampaikan naskah berita, serta menganggap seolah-olah penonton ada didepannya. 5. Profesionalitas Artinya news anchor harus mampu bekerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, disiplin, dan selain harus dapat menampilkan diri pada situasi dirinya yang sesungguhnya, ia juga harus mampu menutup emosi dirinya dengan gaya dan akting yang dikehendaki oleh kondisi dan situasi waktu itu. 6. Kepribadian Artinya news anchor harus memiliki kepribadian yang kuat dan menarik yaitu memiliki sifat sabar tapi cekatan dan lincah sewajarnya, tidak gugup atau malu menghadapi mikrofon dan kamera, mengendalikan sikap atau gerakan dan perasaan dalam memelihara kedekatan dengan pemirsa melalui kontak mata. 7. Otoritas Artinya news anchor memiliki otoritas atau kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Dengan otoritas news anchor yang berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya, diharapkan dapat membuat atau menarik masyarakat untuk menonton berita yang dibawakannya. Serta otoritasnya saat menyajikan berita. 8. Kredibilitas Artinya merujuk pada suatu kondisi dimana news anchor dinilai masyarakat memiliki pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang berhubungan dengan
39
topik pesan yang disampaikannya, sehingga penonton menjadi percaya bahwa pesan atau informasi yang disampaikannya bersifat objektif. Dengan kredibilitas yang tinggi, posisi anchor (penyaji berita) digaris depan akan mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita bahkan reputasi sebuah stasiun televisi.
3.7.
Teknik Analisis Data Penelitian dengan metode studi kasus yang bersifat kualitatif , pengolahan
data difokuskan kepada penggalian subyek penelitian (key informance). Sedangkan
untuk
proses
analisis
datanya
dilakukan
dengan
mengumpulkan data dan informasi melalui wawancara mendalam dengan narasumber, serta dokumen-dokumen yang mendukung, kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Hasil analisa tersebut adalah data yang tidak berbentuk angka-angka melainkan kalimat-kalimat pernyataan dan disusun secara sistematis.
3.7.1. Triangulasi Data Penulis juga menggunakan triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.45 Jadi hasil wawancara dengan key informance dari pihak redaksi RCTI tersebut akan peneliti
45
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2006. Hal. 330
40
cek juga atau bisa juga sebagai pembanding data dengan mewawancarai penonton yang sering menonton Seputar Indonesia dan mengetahui juga anchornya.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum
4.1.1. Gambaran Umum PT. RCTI Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987 dan mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1989. Dan sekarang RCTI berada dibawah naungan perusahaan induknya MNC (Media Nusantara Citra). Dengan wilayah jangkauan yang luas hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan Satelit Domestik yang memungkinkan menyalurkan program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi yang paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap program-program RCTI. Hal inilah yang membuat RCTI menjadi pilihan bagi para pemasang iklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka. Didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas seperti Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan seluruh karyawan yang penuh semangat, berdedikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmen tinggi serta konsisten memberikan pelayanan terbaik mereka kepada pemirsa, menjadi acuan RCTI untuk siap menghadapi persaingan ditahun-tahun mendatang.
41
42
Dalam perjalanannya yang sudah 18 tahun menemani pemirsa, RCTI telah meraih puluhan penghargaan atas program-programnya baik informasi dan hiburan yang telah ditayangkan dan diproduksi oleh RCTI.
4.1.2. Visi dan Misi PT. RCTI 1. Visi (Media Utama Hiburan dan Informasi) Menjadi pilihan utama sebagai sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat dengan menyajikan program yang menarik dan berkualitas dimana secara bersamaan memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial sebagai media yang dominan di tanah air. 2. Misi (Bersama Menyediakan Layanan Prima) Menekankan semangat kebersamaan dalam membangun sebuah tim kerja yang kuat dimana seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistimatisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama46
4.1.3. Gambaran Umum Program Berita Seputar Indonesia di RCTI RCTI memiliki program-program yang diproduksi sendiri atau in house production. Salah satunya adalah program berita. RCTI juga memiliki redaksi berita yang telah melahirkan program-program berita seperti Nuansa Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam, Sergap, Delik dan salah satunya adalah Seputar Indonesia.
46
www.rcti.tv. Dalam Artikel Company Profile RCTI. Senin, 25 Agustus 2008
43
Seputar Indonesia merupakan pelopor program berita di televisi swasta Indonesia. Program Seputar Indonesia awalnya bernama Seputar Jakarta yang lahir pada tanggal 1 November 1989 atas gagasan dari Peter F. Gontha, Direktur RCTI tahun 1989 yang memiliki obsesi akan sebuah program berita di televisi yang dipimpinnya. Seputar Jakarta yang dipimpin oleh Pemimpin Redaksi pertama Chrys Kelana masih menggunakan sistem dekoder dengan jangkauan sebatas Jabotabek dan berita yang disampaikan sifatnya berita ringan (news features). Secara bertahap, pada akhir tahun 1989 sampai awal 1990, saat RCTI mulai sering membuka dekodernya sehingga jangkauan siarannya dapat dinikmati oleh masyarakat Jakarta bahkan Indonesia dan Luar negeri, nama Seputar Jakarta dianggap sudah tidak lagi relevan dengan isi beritanya dimana tim Redaksi seringkali diundang untuk meliput di luar Jakarta. Untuk menyesuaikan isi berita dengan judul program tersebut, maka nama Seputar Jakarta kemudian berganti menjadi Seputar Indonesia pada bulan Juli 1990. Siaran berita yang dilakukan masih dalam bentuk rekaman. Hingga pada bulan November 1991, Seputar Indonesia bisa melakukan siaran secara live dari studio 5 RCTI.47 Saat ini, kepemimpinan redaksi dipegang oleh Arief Suditomo. News anchor di keredaksian RCTI pun telah berganti-ganti dan saat ini news anchor yang bergabung di keredaksian RCTI, antara lain Putra Nababan, Chantal Della Concetta, Isyana Bagoes Oka, Gustav Aulia, Aiman Witjaksono, Dentamira Kusuma, Joice Triatman, Ira Syarief. Program Seputar Indonesia yang tayang
47
Profile Redaksi RCTI. Doc. RCTI News & Features Division
44
setiap hari pukul 17.30 meraih penghargaan dalam ajang Panasonic Award untuk kategori program berita terfavorit tahun 2007. Beberapa tahun sebelumnya, Seputar Indonesia telah meraih penghargaan serupa.
4.2.
Hasil Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan dan fokus penelitian dari
penulisan skripsi ini, maka peneliti melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti dalam hal ini kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia di RCTI dalam hal ini syarat atau kriteria yang harus dipenuhi anchor. Penulis membagi hasil penelitian menjadi 8 (delapan) kriteria atau syarat kualitas news anchor Seputar Indonesia di RCTI, yaitu kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas, kredibilitas.
4.2.1. Kemampuan Jurnalistik dan Intelektualitas Seseorang yang ingin menjadi penyaji berita (anchor) ataupun yang sudah terjun masuk kriteria sebagai anchor, harus mempunyai kemampuan dalam bidang jurnalistik, karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter. Pada kriteria ini, redaksi pemberitaan RCTI menetapkan bahwa untuk menjadi anchor di RCTI sebaiknya berawal dari reporter. Karena anchor itu harus tahu proses pembuatan berita, menulis berita, menyiapkan peliputan dan segala macamnya, dan itu bisa didapatkan dari kita menjadi seorang reporter atau jurnalis.
45
Yulia Supadmo48, Eksekutif Produser Seputar Indonesia mengatakan, Anchor Seputar Indonesia kan Putra dan Chantal, back upnya Arief dia sebagai pemred waktunya pasti sangat tersita. Kalau kita lihat Putra 8 tahun sebagai wartawan cetak. Pengalaman sebagai wartawan sudah lebih dari 10 tahun. Dia sudah 5 tahun di dunia TV, kamampuan dia sebagai wartawan sudah tidak diragukan lagi. Sebelum bergabung di TV pun, dia sudah memegang redaktur pelaksana di sebuah harian, jadi di segi jurnalistik sudah jelas tidak diragukan lagi kemampuannya. Kalau Chantal sebelum bergabung di RCTI, dia juga anchor dan reporter di TV lain, sehingga pengalaman dia di lapangan pun sebagai reporter junior relatif sudah jalan. Kalau saya sendiri pantau pekerjaan dia sebagai reporter, naskah-naskah yang sejauh ini dia laporkan, dia sebagai junior reporter perkembangannya sudah baik Ade Novit49, Koordinator Anchor RCTI menambahkan, Untuk menjadi seorang anchor, sebaiknya berawal dari reporter dan RCTI menetapkannya seperti itu. Walaupun ada satu, dua orang yang dia memulainya sama-sama presenter dan reporter. Tapi dia punya catatan bahwa dia sudah matang didunia lain yang ada kaitannya dengan dunia presenter, misalnya dia sudah lama menjadi MC, dia pernah di radio, kemudian sudah biasa dengan satu komunitas yang tampil didepan umum,bisa jurnalisnya dia sambil jalan. Tapi idealnya boleh dikatakan 90 persen di kita itu adalah mereka mulai dari jurnalis. Semuanya jurnalis. Intelektualitas juga sangat mutlak diperlukan oleh seorang anchor. Karena pemirsa televisi itu adalah dari presiden sampai pemulung, dari ekonomi kelas atas sampai paling rendah, mereka pemirsa yang menonton programnya. Anchor tidak boleh dibawah pemirsa dan juga tidak boleh merasa diatas pemirsa. Karena pemirsa adalah teman, jadi anchor harus mempunyai intelektualitas dan kematangan dan bisa menempatkannya sesuai dengan kondisi dan situasi pada waktu itu. Anchor yang boleh memegang dan membawakan program Seputar Indonesia sebagai program berita utama di RCTI harus memenuhi syarat yaitu
48
Wawancara dengan Yulia Supadmo. Eksekutif Produser Seputar Indonesia. Selasa, 26 Agustus 2008 Pkl. 16.45 WIB 49 Wawancara dengan Ade Novit. Koordinator Anchor RCTI. Senin, 28 Juli 2008 Pkl. 14.30 WIB
46
memiliki wawasan yang luas karena topik-topik yang diangkat oleh program Seputar Indonesia sangat beragam.50 Anchor juga harus mempunyai pemahaman secara keseluruhan terhadap perkembangan berita-berita baik lokal, nasional dan internasional. Karena dia terlibat dalam pembuatan berita, di RCTI jika ada teman-teman dari news atau anchor yang juga akan liputan seperti pemilihan presiden di Amerika Serikat, mereka harus buat proposal, apa yang dia harus buat, materi-materi apa yang akan disiapkan selama disana, dia harus kumpulkan dulu semua. Jadi anchor atau yang lain harus tahu perkembangan berita di Amerika untuk bisa membuat proposal tersebut, lalu kaitkan dengan politik di Indonesia. Setelah menggeluti profesi sebagai anchor pun, anchor di RCTI termasuk untuk program berita Seputar Indonesia masih sering meliput berita dilapangan walaupun satu sampai dua berita dalam sehari, menulis berita, melakukan riset dan sebagainya. Putra Nababan51, Anchor Seputar Indonesia di RCTI mengatakan, Walaupun sudah menjadi anchor, masih harus liputan ke lapangan. Kemampuan kita meliput dilapangan itu bisa macam-macam, bisa saya pergi sendiri ke lapangan meliput, bicara-bicara dengan narasumber itu juga liputan karena hasilnya bisa dimanfaatkan bukan hari ini saja, tapi mungkin dua minggu lagi. Bisa saja saya bincang-bincang dengan Menteri Luar Negeri itu juga liputan, tapi liputan tidak pakai kamera, hasilnya bisa dilihat tiga minggu lagi. Untuk menyuguhkan peristiwa-peristiwa penting kepada penonton caranya dengan memberikan konteks kepada mereka. Karena pemirsa itu tidak akan mau menerima peristiwa itu dengan begitu saja, jadi harus diberi konteks. Misalkan kasus penyuapan, kemudian dikaitkan bahwa masih ada dinegara ini yang 50 51
Yulia Supadmo. Op. Cit. Wawancara dengan Putra Nababan. Anchor Seputar Indonesia. Rabu, 09 Juli Pkl. 14.00 WIB
47
mengantri minyak, beras miskin, tapi masih ada juga yang bergelimang harta dari hasil korupsi. Seperti itu menyuguhkannya kepada pemirsa, harus diberi konteks. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data untuk mengolah datanya, maka selain wawancara dari key informance, peneliti juga mewawancarai penonton program Seputar Indonesia untuk memberikan penilaian atau pendapatnya mengenai kualitas anchor Seputar Indonesia. Penonton dapat memberikan penilaian tersendiri dalam hal kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh anchor program berita Seputar Indonesia yang sering disaksikannya. Seperti kemampuan jurnalistik anchor Seputar Indonesia dan wawasannya atau pemahaman tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Menurut Yono Maulana, Mahasiswa PKK Jurusan Informatika Universitas Mercu Buana sebagai penonton52, Cukup baik tapi kurang tajam, artinya dalam hal wawancara dia masih kurang cerdas improv. Ini kalau dibandingkan dengan TV swasta lain seperti SCTV dan Metro, dia kurang galak. Si anchornya itu kurang tanggap, dia harus diarahin dari belakang. Dia juga memahami dan menguasai permasalahan karena dari dia menyampaikan, dari dia mengulas itu nggak sepotong-sepotong, lengkap. Kekurangannya kurang tajam, kurang berani menurut saya. Itu aja. Menurut Lita, Mahasiswa Reguler Jurusan Public Relation Universitas Mercu Buana yang juga sebagai penonton53, Sangat hebat ya. Karena saya pernah melihat langsung Chantal terjun langsung pada narasumber, dia mengejar-ngejar narasumber dan dia juga membawakan berita itu. Cukup jelas beritanya, padat dan berita apa yang lagi in dia tahu, dan jelas dia menyampaikannya pada masyarakat
4.2.2. Penampilan dan Kesehatan Fisik Seorang anchor yang bekerja tampil dilayar kaca dan ditonton oleh pemirsa, dituntut untuk memiliki penampilan yang baik dan menarik. Pada 52
Wawancara dengan Yono Maulana. Mahasiswa PKK Jurusan Informatika UMB sebagai Penonton. Sabtu, 16 Agustus 2008 Pkl. 11.30 53 Wawancara dengan Lita. Mahasiswa Reguler Jurusan Public Relation sebagai Penonton. Kamis, 04 September 2008. Pkl. 10.30
48
dasarnya cantik dan ganteng bukan menjadi syarat yang mutlak untuk menjadi anchor, namun yang terpenting adalah tidak boleh ada cacat yang tidak bisa ditutupi dengan make up, karena itu akan mengganggu pemirsa yang menyaksikan program berita. Pemirsa juga perlu berita yang dibawakannya, tapi juga melihat penampilan yang sewajarnya dari anchornya. Menurut Yulia54, Kalau aturan baku di dunia broadcast atau dunia berita TV otomatis salah satu yang harus dipenuhi kan penampilan yang menarik. Nah tentunya kita pakai istilah menarik, namanya cantik, ganteng itu relatif. Tapi bisa juga si X tidak terlalu ganteng, cantik tapi selalu menarik. Menarik itu enak dilihat, tentu dari segi penampilan adalah standar yang kita lakukan, jadi minimal harus menarik. Minimal interesting, attractive itu yang sulit dibuat universal. Anchor juga harus menjaga kesehatan fisik atau staminanya, jangan lusuh, jangan terlalu gemuk dan juga kurus. Kesehatan fisik juga bisa anchor dalam kondisi tidak mood, atau sakit atau sedang menghadapi problem yang berat, sebaiknya jangan siaran dahulu. Jika dipaksakan maka hasilnya tidak akan sempurna, karena seharusnya anchor yang ingin tampil dan pada saat masuk ke studio, sudah tidak ada beban pikiran lagi. Redaksi RCTI dapat memberikan izin kepada anchornya yang sakit atau masalah berat yang sedang dihadapi untuk tidak tampil atau siaran walaupun sudah ada jadwal siarannya. Anchor bisa terbuka kepada koordinator anchor tentang masalahnya, misalkan sakit atau baru mengalami kecelakaan, atau yang berhubungan dengan masalah psikologis, sebaiknya jangan siaran dahulu, karena pertimbangannya sejauhmana akan mempengaruhi layar. Jika sedang menghadapi
54
Yulia Supadmo. Op. Cit.
49
persoalan seperti itu, biasanya tidak konsentrasi, baca salah-salah, mata tatapannya kosong, akan terlihat pikirannya tidak di studio.55 Penampilan dan kesehatan fisik yang baik dan menarik dari anchor pun akan membuat pemirsa tertarik untuk menonton program berita yang dibawakan dan meningkatkan rating sebuah program berita. Putra Nababan mengatakan, Ya, minat orang akan lebih tinggi melihatnya. Tentunya masyarakat Indonesia tidak bisa dipungkiri senang melihat yang cantik dan ganteng, ya kita kasih juga, yang pastinya itu tidak menjadi bahan pembicaraan. Kalau terlalu cantik jeruk makan jeruk, ingin menonjolkan beritanya, malah menjual presenternya. Meningkatkan rating juga, kehadiran anchor pasti meningkatkan rating salah satunya. Tapi bukan hanya anchor, jika grafiknya atau beritanya bagus juga meningkatkan rating, saling melengkapi.56 Berarti penampilan dan kesehatan fisik anchor bukan merupakan satusatunya faktor yang dapat meningkatkan rating. Karena pemirsa lebih melihatnya kepada isi berita yang disampaikan. Sehingga dapat dikatakan saling melengkapi satu sama lain. Menurut Yono Maulana57, Penampilan dan kesehatan fisik anchor Seputar Indonesia bagus-bagus, cantik-cantik, alasannya karena dia cantik. Menurut Lita58, Penampilan dan kesehatan fisik anchor Seputar Indonesia bagus.
4.2.3 Kemampuan Olah Vokal Seorang anchor juga harus mampu berbicara dengan suara yang enak, baik, menarik pemirsa dan memiliki wibawa yang cukup mantap, artinya bisa
55
Ade Novit. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit. 57 Yono Maulana. Op. Cit. 58 Lita. Op. Cit. 56
50
menimbulkan kepercayaan dan meyakinkan bagi yang mendengarnya. Redaksi RCTI pun menetapkan standar kualitas suara untuk seorang anchor. Menurut Ade Novit59, Anchor harus mempunyai kualitas suara yang bagus, suara cacat tidak bisa, standarnya ada. Tapi standar itu tidak akan membuat dia menjadi seseorang yang sempurna. Audio visual ada sesuatu yang dia miliki dari dua ini atau istimewa, bisa audionya, bisa visualnya, bisa dua-duanya, bisa salah satu. Audio salah satu kekuatan yang sangat luar biasa apalagi untuk acara di jam-jam tertentu. Contoh Buletin Malam, Nuansa pagi. Nuansa pagi membutuhkan suara yang saya bilang sangat friendly dengan pemirsa, ramah, suara yang lembut. Beda dengan suara penyiar Seputar Indonesia. Namun, untuk mendapatkan kualitas suara yang bagus dan dapat meyakinkan pemirsa tidaklah mudah, seorang anchor harus banyak latihan olah vokal. Yang pertama adalah nafas, titik koma kemudian daya tahan anchor membaca berita, pengaturan nafas pada saat baca, itu sangat penting dan anchor Seputar Indonesia pun terus melakukan latihan-latihan olah vokal dan sebagainya. Menurut Putra Nababan60, Anchor harus mengasah latihan, terus olah bukan hanya olah vokal saja, olah intelektual, olah lobby. Kalau vokalnya bagus, wawancara orang tidak bisa dan tidak tahu isu, maka akan ditinggal juga. Lobbynya harus bagus, menulis beritanya harus bagus. Anchor tidak hanya sekedar membaca berita saja, bedanya anchor yang mengetahui dari hulu sampai hilir berita-berita apa saja yang akan diantarkan, itu akan lain saat dia membaca dan menyampaikan berita. Anchor harus mendalami dan jangan dibuat-buat saat menyampaikan berita. Yono Maulana mengatakan, Kualitas suara anchor Seputar Indoenesia rata-rata enak didengar dan dapat menimbulkan kepercayaan terhadap saya. Kalau TV itu kan bahasa visual, lebih pada penglihatan. Kalau orang lihat performance, lihat cara dia bicara sudah
59 60
Ade Novit. Op. Cit Putra. Op. Cit.
51
meyakinkan, pasti. Kecuali radio itu kita meraba-raba dari suara, tapi kalau berita perform61. Menurut Lita62, Suaranya itu ketika dia membaca berita, kita langsung dapat menangkap apa isi beritanya. Kita langsung mengerti, tujuan beritanya langsung sampai ke masyarakat.
4.2.4. Komunikatif Dalam menyajikan berita, anchor dituntut untuk komunikatif dalam menyampaikan naskah berita agar pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, dimengerti dan dipahami oleh pemirsa. Begitu juga dengan pengucapannya harus tepat dan harus menganggap pemirsa itu adalah sahabat, teman dan merupakan bagian dari kita. Menurut Yulia63, Kalau bicara penyiar (anchor) jelas dan komunikatif, itu kan tergantung banyak elemen. Unsur verbalnya, karakter suara dia, cara dia membedah kalimat, intonasi menyampaikan berita seperti apa, lalu digabungkan dengan eye contact dengan pemirsa, cara raut muka dia bereaksi terhadap berita yang sedang disampaikan, gesture tubuh, kecepatan dia menyampaikan kalimat, kelambatan atau kalau sedang membahas pendalaman dengan dialog, dia memandu dialog. Itu semua kan menjadi elemen-elemen yang menentukan. Untuk bisa komunikatif, anchor Seputar Indonesia harus dapat menggabungkan elemen-elemen seperti yang diatas sehingga pemirsa tidak hanya jelas dan mengerti dengan apa yang disampaikan anchor, tapi juga tetap memelihara kedekatan dengan pemirsa. Yono Maulana mengatakan, Anchor Seputar Indonesia komunikatif dalam pembacaan naskah, dia sudah bagus. Maaf saja saya jadi membandingkan, dibandingkan dengan Indosiar yang cewek itu wah kacau sama sekali. Kalau sama SCTV okelah masih jelas RCTI, kadang-kadang SCTV itu agak kurangnya dalam wawancara seolah-olah 61
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit. 63 Yulia Supadmo. Op. Cit. 62
52
menekan, tapi justru untuk orang yang menyukai politik justru bagus. Tapi kalau RCTI lebih sopan kalau menurut saya64. Lita mengatakan, Anchor Seputar Indonesia jelas dan komunikatif65.
4.2.5. Profesionalitas Seseorang yang sudah masuk kriteria sebagai anchor, seberat apapun tugas dan tanggung jawabnya, dia harus bisa melaksanakannya secara profesional. Apalagi ini adalah pemberitaan televisi, yang sifatnya segera, jadi berkaitan dengan waktu dan dia harus siap jika sewaktu-waktu ada peristiwa yang harus segera dia liput. Anchor RCTI termasuk untuk program berita Seputar Indonesia pun harus memiliki profesionalitas yang tinggi dalam bekerja, dan jika melanggar akan ada sanksi yang harus diterimanya. Menurut Yulia, Anchor Seputar Indonesia untuk hal profesionalitas dalam bekerja sudah baik sekali. Profesionalitas juga berpengaruh yang namanya SOP bila tidak dipenuhi akan berantakan. Contoh penyiar itu SOPnya kan harus hadir di studio sekian menit sebelum on air, SOPnya dia sudah harus tahu hari itu akan menghadirkan berita apa, penampilan dia juga harus memenuhi SOP.66 Ade Novit mengatakan, Anchor ini berkaitan dengan waktu. Berita tidak bisa mundur hanya garagara anchornya tidak datang atau terlambat. Peringatan keras kita disini, dan kita sering melakukan peringatan keras walaupun itu tidak berupa peringatan ke HRD, tapi peringatan keras dari lisan maupun tertulis bagi mereka yang terlambat hadir. Karena proses itu perlu make up, ganti baju dan lain-lain itu satu jam sebelum on air. Kalau dia datang dua puluh menit sebelum on air, persiapan dia untuk penampilan tidak akan maksimal. Kedua secara emosional juga dia belum dalam kondisi yang siap, terburu-buru. Pada saat didepan meja siar mulai tugas dia tidak akan konsentrasi.67
64
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit. 66 Yulia. Op. Cit. 67 Ade Novit. Op. Cit. 65
53
Anchor RCTI termasuk untuk program berita Seputar Indonesia juga dituntut
untuk
menjiwai
setiap
berita
yang
dibawakannya.
Menjiwai
pengertiannya adalah selalu mengikuti perkembangan berita atau peristiwa satu ke yang lainnya, anchor harus tahu. Apalagi jika anchor pernah meliput peristiwa yang mirip dengan apa yang diliput temannya. Itu akan berbeda nuansanya, akan beda menyampaikannya, anchor yang sudah tahu dengan yang belum. Maka akan terlihat dibuat-buat saat menyampaikan berita dari anchor yang belum pernah meliput atau berada pada suatu peristiwa yang terjadi yang mirip atau sama. Menjiwai itu adalah ketika anchor tahu menyampaikannya itu seperti apa, dan bukan membaca sebentar. Anchor juga tidak boleh hanyut berlebihan terhadap berita yang dibawakannya. Karena selain dia yang akan menjadi berita, juga itu tandanya dia memihak. Jika ada peristiwa-peristiwa seperti tsunami atau demo, seorang anchor menangis atau marah-marah, itu berarti dia tidak profesional. Artinya dia tidak siap untuk meliput atau menyampaikan berita-berita yang seperti itu. Menitikkan air mata sedikit boleh, itu manusiawi tapi tidak boleh terus-terusan dan harus kembali lagi. Menurut Yono Maulana68, Anchor Seputar Indonesia sudah profesional menurut saya, artinya kalau didepan kamera dia serius, bagus, tidak ada main-main dan menjiwai berita yang dibawakan dan rata-rata dalam hal itu mereka sudah bagus, sesuai porsinya, komunikatif.
68
Yono Maulana. Op. Cit.
54
Menurut Lita69, Anchor Seputar Indonesia sangat menjiwai sekali dengan mimik muka yang serius dan kelihatan sekali dia memahami berita itu. Dia juga tidak berlebihan dalam menyajikan berita, kan RCTI terkenal bagus.
4.2.6. Kepribadian Seorang anchor harus mempunyai kepribadian yang baik dan menarik, tidak lemah serta memiliki karakter atau ciri khas yang dapat membuat pemirsa terus mengingat dirinya dan program berita yang dibawakannya. Anchor RCTI termasuk program berita Seputar Indonesia pun memiliki kepribadian untuk dapat menarik pemirsa menyaksikan program berita Seputar Indonesia. Menurut Putra Nababan, Karena kalau anchor punya kepribadian lemah dan karakter tidak kuat sangat terlihat sekali dilayar, terlihat tidak punya otoritas. Ketika kita membawakan berita, otoritas sangat penting. Dia tidak punya karakter dan tidak punya kepribadian, lambat laun akan terlihat dibanyak kejadian, dibanyak program itu akan terlihat dia tidak ada karakter. Karakter yang saya miliki adalah saya ingin menonjolkan bahwa saya punya ketegasan dalam menyampaikan berita dan saya tidak malu, tidak takut dan tidak khawatir. Saya tegas dalam menyampaikan suatu berita dan itu saya coba tunjukkan betul saat saya menyampaikan berita.70 Anchor juga harus memiliki kepribadian yang baik dan menarik, tidak emosional. Karakter itu akan muncul dengan sendirinya tanpa disadari, tidak bisa dibuat-buat. Setiap anchor pasti memiliki karakternya masing-masing. Menjaga kedekatan dengan pemirsa pun harus dipelihara, bukan hanya dari cara anchor menyampaikan berita, tapi dari materi berita yang dibawakan. Kedekatan dengan pemirsa itu adalah bagaimana cara mengemas pemberitaan, bagaimana
69 70
Lita. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit.
55
pemberitaan itu punya dampak kepada para pemirsa, sehingga kebutuhan dan rasa ingin tahu penonton dapat dipenuhi. Itu yang terpenting.
4.2.7. Otoritas Seorang anchor harus mempunyai otoritas atau kekuasaan dalam membawakan berita, namun kekuasaan itu terbatas. Di keredaksian RCTI, otoritas sepenuhnya untuk program berita berada di tangan eksekutif produser, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap program tersebut. Seperti Yulia Supadmo yang bertanggung jawab penuh terhadap program Seputar Indonesia dan secara editorial content yang memegang keputusan tertinggi di program tersebut. Menurut Yulia71, Anchor Seputar Indonesia kalau menurut saya dua-duanya sudah punya otoritas. Putra mengatakan, Anchor tentu harus mempunyai otoritas, dalam bentuk bahwa dia bisa menentukan ke arah mana diskusi, ke arah mana dialog, ke arah mana pemberitaan dan bukan hanya sekedar tukang baca berita. Tapi dia orang yang mengikuti dari hulu sampai hilir dari pemberitaan itu seperti apa. Otomatis dia harus punya otoritas dan dia punya kekuasaan, tapi kekuasaan itu bukan kekuasaan yang tidak terbatas, karena dia melalui proses diskusi juga dengan produser dan eksekutif produser dalam mengambil keputusan. Tapi dia juga sangat berhak untuk menyampaikan sesuatu.72 Anchor juga harus bisa membuat orang tertarik untuk menonton program berita yang dibawakannya lewat pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimilkinya. Yang terpenting bagi anchor adalah apa yang ia sampaikan dapat dipercaya dan dimengerti maksudnya. Sedangkan program beritanya dapat
71 72
Yulia Supadmo. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit.
56
menjadi referensi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi. Yono Maulana mengatakan, Generalis aja ya. Kalau menurut saya sudah bagus, cukup membawa orang untuk tertarik tapi kembali lagi saya tidak mengerti apa memang standar redaksi sana atau tidak, mereka lebih sopan, lebih independen, lebih bagus melihat berita. Tapi cue nya jadi agak berkurang kalau dibandingkan Metro dan SCTV, karena kurang beraninya itu, sebetulnya dia sopan, independen.73 Lita mengatakan, Anchor Seputar Indonesia dapat menarik masyarakat agar menonton Seputar Indonesia, karena dari dulu sampai sekarang berita yang terkenal Seputar Indonesia RCTI.74
4.2.8. Kredibilitas Kredibilitas mutlak diperlukan oleh seorang anchor. Karena penonton akan percaya kepada seorang penyaji berita (anchor) dan program berita yang dibawakannya akan ditonton orang, jika ia memiliki kredibilitas. Kredibilitas bagi ujung tombak seperti anchor sangat penting dan dapat mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita bahkan sebuah stasiun televisi. Menurut Ade Novit75, Kredibilitas dari anchor akan sangat mempengaruhi tim, mempengaruhi reputasi stasiun televisi pasti. Tapi kalau bicara rating share belum tentu. Kalau AC. Nielsen belum pernah, saya tidak mau bicara tanpa data. Tapi kalau mempengaruhi jelas. Anchor harus dapat menjaga kredibilitas dan profesionalitas , karena jika anchor sudah tidak kredibel dan tidak profesional, maka tidak akan ada lagi yang percaya dan akan ditinggal pemirsa.
73
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit. 75 Ade Novit. Op. Cit. 74
57
Yulia Supadmo mengatakan, Kredibilitas kan menentukan sejauhmana pemirsa percaya dengan apa yang disampaikan penyiar. Menurut saya anchor-anchor yang kami tempatkan di Seputar Indonesia kredibilitasnya sudah cukup tinggi. Jadi, kredibel itu juga menunjuk pada suatu kondisi dimana anchor memiliki pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam terhadap topik berita yang disampaikannya dan dalam menjalankan tugasnya, serta bisa dipercaya oleh masyarakat. Menurut Yono Maulana, Selama ini sudah cukup menguasai, terutama Aiman dia sudah profesional, Chantal bagus, Oka masih harus banyak belajar. Putra masih perlu, kredibilitasnya sudah bagus tapi penguasaannya menurut saya belum, tastenya itu belum dapat. Chantal, Putra, Aiman, Isyana sudah bagus. Saya juga percaya dengan berita yang disampaikan anchor Seputar Indonesia karena saya tahu betul RCTI, karena satu mereka itu orang-orang cerdas. Saya tidak pernah mendengar kasus-kasus dari mereka, tentang pemberitaannya. RCTI itu kalau boleh dibilang paling benar-benar independen.76 Lita mengatakan, Mereka sangat mamahami sekali karena mungkin latar pendidikan dia juga bagus dan tidak main-main, bukan pembawa berita yang sembarangan jadi terlihat sekali cerdasnya. Mereka juga mempunyai nama baik dimata saya, khususnya mahasiswa. Saya sangat tertarik sama dia karena pintar sekali dan bukan lulusan dari Universitas sembarangan. Saya juga percaya selama berita itu memang benarbenar terjadi, bukan seperti kriminal atau apapun. Berita yang berbobot.77
Anchor RCTI termasuk program berita Seputar Indonesia pun, masih terus berusaha untuk dapat menjaga kredibilitas dan profesionalitasnya dengan berbagai cara untuk mengasah intelektualitas, sehingga pemirsa dapat terus percaya dengan berita-berita yang disampaikan anchor. Kredibilitas dan profesionalitas sangat penting, karena itulah yang dipertaruhkan pada saat anchor tampil dilayar agar tidak ditinggal pemirsanya. 76 77
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit.
58
4.3
Penetapan atau Pemilihan Anchor Untuk Program Berita di RCTI Berdasarkan 8 (delapan) Syarat atau Kriteria Keredaksian RCTI yang telah banyak melahirkan program-program berita
unggulan seperti Seputar Indonesia, dituntut untuk mencari sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satunya untuk menempati posisi penyaji berita (anchor). Redaksi RCTI mempunyai tim yang terdiri dari eksekutif produser, koordinator anchor, produser yang saling berkoordinasi untuk menentukan anchor di setiap program. Koordinator anchor sebagai orang yang bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan anchor, mempunyai tugas lebih banyak ke pembinaan dan recruitment. Untuk recruitment, jika mengenai jurnalisnya itu kaitannya dengan teman-teman di news gathering jika melibatkan yang dari nol, Tapi kadang ada yang masuk di divisi news sudah sebagai reporter atau presenter, sehingga koordinator anchor hanya melihat perkembangannya masing-masing seperti apa. Menurut Yulia78, Pemilihan atau penetapan atau pergantian anchor di redaksi RCTI dilihat atau dievaluasi setiap setahun sekali. Kecuali ada perubahan yang signifikan dan itu bisa dilakukan kapan saja. Tapi jika tidak ada, akan tetap terus berjalan. Redaksi RCTI mempunyai standar umum dan standar khusus yang harus dipenuhi oleh seorang anchor untuk dapat berkualitas. Ade Novit mengatakan, Untuk standar umum seperti pendidikan S1, bahasa, fisik pengertiannya good looking bisa dilihat dari penampilan dia, suara, karakter itu biasanya belakangan. Setelah melalui prosedur-prosedur umum itu, berarti kita melihat kriteria khusus, menyangkut kredibilitas, integritas, loyalitas, skill. Anchor itu sudah melalui tahapan yang cukup panjang. Kalau diaturan ini, belum disahkan
78
Yulia Supadmo. Op. Cit.
59
oleh HRD, tapi mereka sudah ada keputusan yaitu orang untuk jadi anchor minimal 10 tahun, paling cepat 5 tahun.79 Ade Novit menambahkan bahwa jika sejauh anchor masih baik dan tidak ada seputar yang serius maka anchor tidak akan diganti. Disitulah masalah anchor bahwa ada kesempatan dia untuk tampil berikutnya, untuk juniornya sangat sulit muncul karena belum adanya kesempatan. Padahal yang junior belum tentu kualitasnya kalah dengan yang senior. Kriteria-kriteria atau syarat kualitas penyaji berita (anchor) dalam penelitian ini yang terdiri dari 8 (delapan) kriteria, diantaranya kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas, dan kredibilitas, merupakan syarat yang menjadi bahan pertimbangan redaksi RCTI dalam memilih seorang anchor. Ade Novit mengatakan, Kriteria itu sudah pasti. Yang kita melihat lagi satu hal yang tidak ada dibuku adalah terlihat smart, terlihat cerdas. Karena orang cerdas belum tentu terlihat cerdas dilayar. Orang itu biasa saja tapi terlihat cerdas. Itu juga satu hal yang menjadi bahan pertimbangan.80 Ade Novit menambahkan, Untuk menjadi anchor Seputar Indonesia ini, saya tidak ada batasan khusus, tapi Seputar Indonesia adalah main program kita di news reguler. Jadi mereka yang tampil disana “catatan” masih layak on air, memang yang sudah jauh lebih matang. Karena disini adalah iconnya program berita di RCTI kan Seputar Indonesia. Walaupun kita tidak mengecilkan Nuansa Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam, karena karakternya sangat berbeda. Kalau Buletin Malam kita lebih banyak melihat karakter penonton, tapi kalau Seputar Indonesia memang untuk segala lapisan, umum dan juga ceritanya singkat-singkat dan masih tetap iconnya Seputar Indonesia di keredaksian. Nuansa pagi juga mungkin dilihat dari karakter penonton, suasana paginya. Buletin Siang agak mirip dengan Seputar
79 80
Ade Novit. Op. Cit. Ibid
60
Indonesia, jadi presenter yang benar-benar matang, presenter baru tidak mungkin kita tempatkan disitu.81 Yulia menambahkan Di RCTI semua penyiar itu mutlak menguasai bidang lain artinya RCTI itu menerapkan sistem dimana tidak ada penyiar yang hanya penyiar. Dia harus merangkap sebagai reporter, staf produksi, produser atau apapun. Jadi memang belum ada yang namanya main job sebagai anchor. Untuk saat ini kita mengaharapkan semua penyiar news di RCTI itu sanggup multi tascing. Karena itulah yang memberikan nilai plus ke mereka sendiri dalam menjalankan tugasnya sebagai penyiar.82
Jadi, bedanya anchor Seputar Indonesia dengan program berita lain di RCTI seperti Nuansa Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam adalah sangat dibutuhkan anchor yang sudah matang, dan rata-rata anchor Seputar Indonesia sudah berkecimpung didunia jurnalistik diatas lima tahun semua. Proses kerja tim redaksi RCTI dalam memilih anchor untuk tampil pada setiap program berita itu tidak sembarangan dan idealnya sebelumnya dilihat dari karakter suara, karakter orangnya, karakter pemirsa atau audience profile. Tapi kalau dia pasangan harus dilihat juga pasangannya itu sesuai atau tidak. Sesuai pengertiannya dari intelektualnya, gaya bicaranya, itu dilihat semua. Sedangkan untuk anchor program Seputar Indonesia pertimbangannya adalah kematangan dan kedewasaannya didunia jurnalistik, serta anchornya harus tegas. Tim Redaksi RCTI juga mempunyai pertimbangan dalam memilih Putra Nababan dan Chantal Della Concetta sebagai anchor yang sering tampil membawakan Seputar Indonesia. Walaupun terkadang Arief Soeditomo dan Yulia Supadmo masih tampil untuk membawakan program berita tersebut.
81 82
Ade Novit. Op. Cit. Yulia Supadmo. Op. Cit.
61
Menurut Ade Novit83, Dalam memilih Putra dan Chantal sebagai anchor yang sering tampil di Seputar Indonesia adalah bukan kebijakan saya, tapi dari redaksi. Karena satu memang wajah baru, masih muda tapi cukup matang dan ternyata tidak gagal. Cukup baik respon dimasyarakat. Mereka ganteng, mereka cantik, cerdas, cukup matang dalam dunia jurnalistik. Kelihatan kredibilitasnya, tapi bukan coba-caba juga. Itu kebijakan tim dan saya termasuk tim itu. Kematangan mereka sudah terlihat. Seperti pernyataan Yulia diatas, bahwa pemilihan atau penetapan anchor di RCTI biasanya dilihat atau di evaluasi satu tahun sekali untuk mengetahui apakah masih layak tampil atau tidak. Namun, jika anchor pada setiap program berita masih dianggap baik, bagus, masih layak tampil, tidak ada seputar yang serius dan tidak ada perubahan dari redaksi, maka anchor tetap akan siaran pada masing-masing program berita yang dibawakannya dan tidak akan diganti. Karena redaksi juga tidak boleh coba-coba dan sembarangan dalam memilih anchor untuk setiap programnya. Untuk tahun ini di Seputar Indonesia main anchornya adalah Putra Nababan dan Chantal Della Concetta dengan back up Arief Suditomo dan Yulia Supadmo, sedangkan tahun 2007 lalu Putra memang sudah sebagai main anchor, namun Chantal sebagai main anchor baru pertengahan 2007 dan sebelumnya ada Chandra Sugarda. Kemudian Chandra keluar dan digantikan Chantal hingga sekarang. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa Putra Nababan dan Chantal masih dipilih dan dipercaya oleh redaksi untuk menjadi main anchor di Seputar Indonesia karena masih layak tampil, masih dianggap baik untik membawakan Seputar Indonesia. Kalaupun pada saat on air bukan mereka yang tampil, itu dikarenakan sakit atau cuti atau liputan ke luar kota atau negara lain. 83
Ade Novit. Op. Cit.
62
Berdasarkan wawancara dari narasumber, dari 8 (delapan) kriteria tersebut, yang wajib dimiliki oleh anchor RCTI termasuk program Seputar Indonesia adalah kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, profesionalitas, serta kredibilitas. Sedangkan untuk diluar dari kriteria tersebut, bahwa anchor di RCTI juga harus sanggup tidak hanya sebagai penyiar saja, namun ada yang merangkap sebagai reporter, staf produksi, pemred, wapemred, atau apapun.
NUANSA PAGI Aiman Wtjaksono Isyana Bagoes Oka Zaldy Noer Michael Tjandra Cheryl Tanzil Andy Iskandar
4.4
NAMA ANCHOR SEPUTAR BULETIN INDONESIA MALAM Putra Denta Gustav Aulia Nababan Mirakusuma Joice Chantal Della Triatman Concetta Arief Suditomo Yulia Supadmo BULETIN SIANG
SERGAP Ledy Simarmata Tody Tjokro
Keterlibatan Anchor Seputar Indonesia di Keredaksian RCTI Di keredaksian RCTI, anchor sebagai profesi dan bukan masuk jabatan
struktural yang ada di satu departemen atau divisi news. Di redaksi RCTI tidak ada jabatan anchor, tapi ada secara fungsional (non skruktural) dan mendapat pengakuan. Anchor tidak mempunyai program dan yang mempunyai program adalah produser. Namun di redaksi RCTI, ada anchor yang juga sekaligus
63
menjabat sebagai pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, eksekutif produser, seperti Arief Suditomo, Putra Nababan, dan Yulia Supadmo. Anchor di RCTI harus tahu dari hulu sampai hilir sebuah pemberitaan itu, begitu juga dengan anchor Seputar Indonesia seperti : •
Anchor juga terlibat dari awal peliputan. Saat pra produksi, anchor bisa ikut rapat budgeting atau rapat untuk liputan, anchor bisa memberikan masukan dan bisa terlibat di rapat itu. Jika anchor sedang ditugaskan sebagai reporter, dia terlibat pada tahap produksi meliput berita dilapangan, dan pasca produksi dia menyiapkan materi berita dan preview.
•
Sebelum on air, anchor harus tahu terlebih dahulu berita-berita apa saja yang akan dibawakannya atau mungkin ada salah satu berita yang kemarin diliput, sekarang di follow up sehingga anchor tahu. Kalau bisa anchor juga sudah melihat rundown kasar, biasanya jam 16.30 atau 17.00 sudah ada rundown kasar dan melihat berita-berita untuk setiap segmennya. Tapi kalau dia reporter, karena rata-rata anchor itu adalah reporter, jadi anchor juga terlibat dalam produksi peliputan.
•
Saat on air, anchor menyampaikan berita, mewawancarai narasumber dan mengikuti apa yang diinginkan program director dan produser, karena anchor tidak bisa seenaknya.
•
Setelah on air, anchor mengikuti rapat evaluasi bersama produser, koordinator liputan dan bisa memberikan masukan, ide terhadap berita-berita yang dibawakannya. Di cari apa yang masih kurang dan dicari penyebab dari
64
kesalahan atau kekurangan berita tersebut. Kemudian juga menentukan beritaberita apa saja yang akan tayang untuk program berita selanjutnya.84 Rapat budgeting atau perencanaan untuk program Seputar Indonesia adalah sekitar pukul 14.00-15.00 WIB dan juga sekaligus evaluasi program Buletin Siang dan Sergap. Di cari berita-berita apa saja yang sudah diliput pagi harinya, berita yang menjadi unggulan apa, di cari juga kekurangan berita yang belum didapat. Kemudian jam 16.00-16.30 dilihat baru nanti sesuai dengan perencanaan atau tidak. Di redaksi RCTI, semua anchor program berita termasuk Seputar Indonesia mempunyai wewenang untuk merubah atau mengganti kata-kata atau kalimat-kalimat yang telah disusun redaksi. Namun, sebelumnya anchor harus berkoordinasi kepada eksekutif produser, pemimpin redaksi dan produser atau tim produksi yang tengah bertugas. Anchor tidak boleh semaunya untuk merubah atau mengganti tanpa adanya koordinasi dengan pihak-pihak terkait, karena kunci pada sebuah redaksi televisi adalah koordinasi. Walaupun Putra sebagai anchor sekaligus wapemred RCTI bisa melakukan itu, tapi dia juga tidak boleh sembarangan atau harus konsultasi atau koordinasi dan diketahui oleh produser dan eksekutif produser jika akan ada perubahan. Anchor RCTI termasuk program Seputar Indonesia, mempunyai hak untuk memberikan masukan, ide untuk perkembangan program berita Seputar Indonesia, memberikan masukan terhadap konten berita-berita yang akan ditayangkan Seputar Indonesia seperti dalam pemilihan angle berita dan
84
Ade Novit. Op. Cit.
65
mengusulkan apa-apa saja yang layak atau tidak layang tayang di Seputar Indonesia. Itu sangat diharapkan sekali, masukan dari anchor pada rapat budgeting atau produksi menjelang on air. Anchor RCTI termasuk program berita Seputar Indonesia juga masih merupakan reporter yang meliput berita dilapangan. Namun, tidak semua berita diliputnya, dari 11 atau 12 berita yang ditayangkan dalam waktu 30 menit, anchor hanya meliput 1 sampai 2 berita saja. Jika hari itu dia ditugaskan meliput berita, lalu sore harinya ada jadwal siaran, maka anchor harus kembali sekitar pukul 14.00-15.00. Karena jika tidak, itu akan mempengaruhinya saat tampil dilayar dan masalah seperti itu biasanya koordinator anchorlah yang bertugas untuk mengatur jadwal para anchor di RCTI. Anchor di RCTI diharapkan datang minimal 4 (empat) jam sebelum on air. Tapi biasanya sudah ada komitmen dari semua anchor bahwa ini adalah tugas, jadi jika berhalangan hadir sebaiknya memberitahukan koordinator anchor atau terprogram tidak hadirnya, seperti sakit atau masih liputan sehingga tidak bisa sampai dikantor untuk siaran. Itu masih bisa dimaklumi dan koordinator anchorlah yang bertugas untuk mencari penggantinya. Koordinator anchor yaitu Ade Novit sebagai orang yang setiap hari bekerja bersama anchor harus selalu memantau perkembangan dan memberikan saran kepada anchor dalam hal teknis, seperti salah pengucapan pada saat on air, suaranya, penjiwaannya. Namun, ada sanksi keras yang harus diterima oleh anchor RCTI jika lalai menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tapi sampai saat ini koordinator
66
anchor belum pernah memberikan surat yang sangat keras, karena ini adalah profesi mereka yang terjun secara profesional, jadi rata-rata anchor mengerti.
4.5.
Kualitas Anchor Seputar Indonesia RCTI Kualitas anchor program berita Seputar Indonesia yang dilihat baik dari 8
kriteria tersebut dan dalam menjalankan tugas dan fungsinya atau secara keseluruhan, membuat para key informance memberikan penilaiannya masingmasing. Yulia mengatakan, Sejauh mereka menjaga profesionalitas dan menjaga integritas sebagai jurnalis yang kebetulan menjadi identitas stasiun, harusnya sudah baik.85 Menurut Putra86, Tidak ada istilah cukup. Kita harus terus meningkatkan, masih kurang. Saya harus meningkatkan diri, tidak ada selesai-selesainya. Yang pimpinan Kompas umurnya 75 tahun saja masih terus belajar apalagi kita. Terus bekerja, belajar terus, tidak pernah cukup. Menurut Ade Novit87, Cukup baik, ideal belum. Karena inilah yang masih unsur manusiawi, bahwa kadang-kadang mereka yang tampil itu tidak siap tampil 100 persen untuk on air. Yono Maulana sebagai penonton, mengatakan88, Kualitasnya kalau menurut saya sudah baik. Pesan sudah sampai, ulasan lengkap, dapat dipercaya, punya kredibilitas sendiri, independen tidak memihak. RCTI itu aman-aman aja menurut saya. Lita sebagai penonton mengatakan, Secara keseluruhan kalau saya beri nilai 80, berarti sudah bagus. Lebih ada interaksi langsung dengan masyarakat untuk menanggapi berita-berita yang sedang menjadi topik pembicaraan.89
85
Yulia. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit. 87 Ade Novit. Op. Cit 88 Yono Maulana. Op. Cit. 89 Lita. Op. Cit. 86
67
Dari hasil wawancara diatas, penilaian kualitas anchor Seputar Indonesia secara keseluruhan sudah dapat dikatakan baik menurut penilaian mayoritas narasumber yang mengatakan baik. Putra menambahkan, Kualitas anchor pasti akan menunjang pemberitaan ditelevisi. Karena televisinya akan terlihat kredibel, menjadi acuan artinya orang tidak akan tenang jika belum nonton Seputar Indonesia. Itu pasti kredibilitas, ketajaman mereka, penampilan yang baik, itu sangat berkontribusi. Menurut saya itu sangat luar biasa kontribusinya.90 Tim produksi yang dari mencari, meliput, memproduksi berita hingga selesai materi-materi berita itu ditayangkan, kemudian ditambah dengan kualitas dari seorang anchor memang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, saling menunjang dan melengkapi. Dari kerjasama yang baik itulah Program Seputar Indonesia mendapatkan penghargaan Panasonic Award tahun 2007 lalu sebagai program berita terfavorit pilihan pemirsa. Sedangkan untuk anchornya masuk dalam nominasi Panasonic Award yaitu Putra Nababan dan Arief Suditomo, walaupun tidak menang namun masuk dalam nominasi adalah penghargaan karena dari sekian banyak penyaji berita dari berbagai stasiun televisi swasta, pemirsa memilih Putra dan Arif masuk sebagai nominasi dan itu pun sudah berkali-kali. Kualitas dari anchor di RCTI bukan ditentukan atau bisa ditingkatkan oleh koordinator anchor atau redaksi, namun dari diri mereka sendiri yang harus terus meningkatkan kualitasnya dengan banyak belajar sehingga bisa dipercaya penonton, punya kredibilitas dan karakter. Yang harus ditingkatkan oleh anchor RCTI untuk seperti sekarang ini adalah kemampuan si anchor untuk 90
Putra Nababan. Op. Cit
68
menyampaikan berita secara otoritatif artinya anchor harus terlihat tahu betul materi berita yang mau disampaikan dan tahu persis mengenai berita-berita yang akan ia bacakan. Anchor dapat memberikan pengaruh yang positif dalam pergaulan dimasyarakat. Itulah yang dirasakan Putra Nababan setelah ia menjadi anchor. Putra mengatakan, Saya sampai kaget-kaget, orang kadang sampai datang ke saya untuk difoto. Kalau bertemu minta pendapat atau masukan saya tentang banyak hal, di intramail juga seperti itu. Pengaruhnya luar biasa artinya kita bisa membeikan kontribusi positif kepada masyarakat , kita diberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan bermasyarakat melalui profesi ini. Sangat besar dampaknya.91
4.6.
Pembahasan Persaingan program berita di berbagai stasiun televisi di Indonesia
menuntut pihak redaksi mencari sumber-sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil. Salah satunya adalah seorang penyaji berita (anchor). Sebagai orang yang tampil dilayar dengan tugas menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat, seorang anchor harus memiliki syarat atau kriteria yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan berkualitas. Seperti yang telah dibahas didepan pada hasil penelitian dan hasil wawancara, bahwa idealnya seorang anchor di RCTI harus memenuhi dan memiliki kriteria seperti kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, kepribadian, komunikatif, profesionalitas, otoritas, dan kredibilitas untuk dapat dikatakan berkualitas.
91
Putra Nababan. Op. Cit.
69
Dari 8 (delapan) kriteria yang harus dipenuhi anchor tersebut, ada beberapa yang wajib diperlukan bagi seorang anchor di Seputar Indonesia berdasarkan hasil wawancara dengan key informance yaitu : 1. Kemampuan Jurnalistik dan Intelektualitas Kemampuan jurnalistik dan intelektualitas mutlak dipenuhi seorang anchor RCTI dan untuk program Seputar Indonesia, dia harus mempunyai wawasan yang luas dan mengetahui perkembangan berita-berita. Karena anchor dimata masyarakat merupakan seseorang yang cerdas dan dapat dipercaya dengan berita-berita
yang
disampaikannya.
Sedangkan
untuk
kemampuan
jurnalistiknya, anchor RCTI sebaiknya memulai dari jurnalis, namun ada satu atau dua yang menjadi penyaji berita di RCTI dia sudah lama didunia presenter, MC, bisa jurnalisnya sambil berjalan. Berdasarkan wawancara pada hasil penelitian wawasan yang dimiliki anchor Seputar Indonesia sudah baik dan menguasai permasalahan-permasalahan yang terjadi dan memahaminya. 2. Penampilan dan kesehatan fisik Anchor RCTI harus memiliki penampilan fisik yang menarik dan kesehatan yang fit dan prima. Penampilan yang menarik sangat penting bagi seorang anchor dalam arti bahwa dia selalu dapat terlihat menarik walaupun tidak cantik atau ganteng, tidak ada cacat. Penampilan dan kesehatan fisik anchor dapat membuat pemirsa tertarik untuk menonton program berita yang dibawakan memang iya, namun untuk meningkatkan rating bisa, tapi bukan satu-satunya faktor. Karena bukan hanya kehadiran anchor yang dapat meningkatkan rating, tapi grafik berita, gambar, materi berita yang
70
disampaikan dan dikemas jika bagus maka akan meningkatkan rating. Penampilan dan kesehatan fisik dari anchor Seputar Indonesia bagus, cantik dan ganteng. 3. Profesionalitas Dalam hal ini profesionalitas seorang anchor berkaitan dengan waktu dan harus mematuhi SOP yang sudah ditetapkan redaksi seperti anchor minimal harus hadir satu jam sebelum on air, anchor harus mengetahui berita-berita yang akan dibawakan atau disiarkan. Dalam hal profesionalitasnya bekerja anchor Seputar Indonesia sudah baik dan profesionalitas. Dia juga menjiwai berita yang dibawakannya, dengan mimik wajah yang serius dan terlihat memahami sekali berita yang dibawakan. 4. Kredibilitas Anchor RCTI juga harus mempunyai kredibilitas yaitu sejauhmana pemirsa percaya dengan apa yang disampaikannya. Karena jika anchor sudah tidak kredibel, maka tidak akan ada lagi yang percaya dengan apa yang disampaikannya sehingga anchor dan programnya akan di tinggalkan pemirsanya. Kredibilitas dari anchor akan sangat mempengaruhi keseluruhan hasil tim, karena dia merupakan garda terakhir yang ditugaskan untuk melaporkan hasil liputan. Anchor-anchor yang ditempatkan di Seputar Indonesia kredibilitasnya sudah cukup tinggi. Anchor Seputar Indonesia kredibilitasnya sudah bagus, cukup menguasai berita yang disampaikan karena anchor RCTI itu benar-benar terlihat cerdas.
71
Kredibilitas dan profesionalitas juga sangat penting dan mutlak dipenuhi anchor Seputar Indonesia, karena itulah yang dipertaruhkan. Jika anchor sudah tidak profesional dan kredibel, maka pemirsa tidak akan ada lagi yang mau percaya dan pada akhirnya akan ditinggal oleh pemirsa. Jika dikaitkan dengan 8 (delapan) kriteria tersebut, maka kemampuan olah vokal, kepribadian, otoritas dan komunikatif juga sangat penting bagi anchor, namun semua itu dapat menjadi prioritas kesekian pada akhirnya. Yang diutamakan adalah intelektualitas, penampilan, profesionalitas dan kredibilitasnya. Sedangkan diluar kriteria tersebut, anchor RCTI mutlak menguasai bidang lain artinya penyiar tidak hanya penyiar, tapi ada yang merangkap sebagai reporter seperti Chantal Della Concetta, Isyana Bogoes Oka dan memang rata-rata anchor di RCTI masih ditugaskan untuk meliput berita dilapangan. Wapemred yaitu Putra Nababan, Pemred yaitu Arief Suditomo, Eksekutif produser yaitu Yulia Supadmo. Redaksi memilih Putra dan Chantal sebagai anchor Seputar Indonesia karena mereka mempunyau penampilan yang menarik, ganteng, cantik, sudah memiliki jam terbang yang cukup lama dalam menjalankan profesinya sebagai anchor dan jurnalis, tegas dalam menyampaikan berita yang dibawakan, sehingga kredibilitasnya sudah dapat terlihat. Namun, keredaksian RCTI tidak hanya menerapkan kriteria tersebut untuk anchor RCTI, bahan pertimbangan lainnya adalah pendidikan S1, bahasa, terlihat smart. Bedanya anchor dengan news presenter adalah anchor merupakan jangkar, yaitu bisa mengendalikan semuanya. Dia bukan hanya bertugas
72
menyajikan berita, namun juga sebagai interviewer. Dia sudah mengetahui proses kerja dan tugas seorang produser, walaupun dia bukan produser dan memiliki jam terbang yang lama. Sedangkan news presenter adalah penyaji berita yang bisa dibilang baru, belum mempunyai jam terbang yang lama. Dia bukan sebagai jangkar, sehingga dia tidak dapat mengendalikan semuanya, belum dewasa dalam melihat kejadian-kejadian sehingga pada saat dia menyampaikan berita tersebut, dia tidak menjiwai dan tidak memahaminya. Anchor di RCTI tidak hanya berfungsi sebagai telangkai atau hanya bertugas merangkai satu topik berita ke topik berita lain dengan membaca teras berita, namun anchor juga terkadang membaca seluruh badan berita jika format beritanya adalah voice over (VO). Anchor di RCTI itu sebagai jangkar dari program berita yang dibawakan artinya adalah bahwa kehadiran anchor yang berkualitas, selain akan turut menambah jumlah penonton untuk menyaksikan program berita yang dibawakannya, juga merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan sebuah program berita, selain dari tim liputan, produksi dan isi berita itu sendiri, bagaimana mengemas materi berita itu. Karena penonton bukan hanya melihat dari penampilan anchor atau cara dia menyampaikan, tapi juga melihat isi beritanya. Anchor di RCTI juga terlibat dari hulu sampai hilir dalam pemberitaan, dari pra produksi hingga evaluasi. Pada tahap pra produksi, anchor Seputar Indonesia bisa mengikuti rapat redaksi atau budgeting pukul 15.00 untuk menentukan berita apa saja yang akan ditayangkan pada program Seputar Indonesia. Anchor juga boleh tidak menghadiri rapat tersebut, jika dia ditugaskan
73
untuk meliput berita dilapangan untuk tahap produksi. Anchor yang saat itu meliput juga bisa dia ada jadwal siaran, jika begitu maka anchor harus kembali kekantor pukul 14.00-15.00 untuk mempersiapkan materi berita dan on air. Tapi jika anchor tidak sempat dan belum kembali dari liputan, maka koordinator anchor akan mengganti anchor tersebut dengan yang lain dan bisa dimaklumi. Jika anchor bisa kembali kekantor dan siap untuk on air, maka pada tahap pasca produksi anchor bisa ikut mempersiapkan materi berita atau preview. Sebelum on air, persiapan yang dilakukan anchor adalah make up atau sambil membaca rundown kasar sekitar jam 16.30 untuk mengetahui berita-berita apa saja yang akan disampaikannya. Kemudian ke studio untuk mengepaskan kamera, membaca rundown kembali sambil latihan membaca naskah yang ada di teleprompter. Lalu pada saat on air, anchor menyajikan berita, mewawancarai narasumber jika ada wawancara, melakukan hubungan langsung dengan reporter dilapangan jika ada live reporting dan mengikuti apa yang di inginkan oleh program director dan produser. Setelah on air, anchor evaluasi dengan produser, koordinator liputan, koordinator anchor untuk masalah teknis jika ada kekurangan anchor pada saat on air. Evaluasi anchor setelah on air bersamaan dengan evaluasi program dan juga rapat budgeting untuk program selanjutnya. Yulia Supadmo mengatakan, Program berita Seputar Indonesia adalah main program di RCTI yang cakupannya nasional, yang mewakili atau diasumsikan akan mengangkat isu-isu maintain yang cakupannya nasional dan menyentuh kehidupan orang banyak, akan lebih banyak bobot hard newsnya karena itu karakternya lebih tegas, lebih to the point, tidak terlalu mendayu-dayu atau features seperti Buletin Malam, Buletin Siang dan Nuansa Pagi. Jadi, penyiar atau (anchor) yang akan membawakan
74
Seputar Indonesia adalah yang sesuai dengan karakter itu seperti anchornya harus tegas tidak lemah gemulai, dewasa, dan matang dalam dunia jurnalistik.92 Tegas yang dimaksud disini adalah dalam menyampaikan berita, dia serius, tidak main-main dengan intonasi suara ditambah dengan raut wajahnya ketika bereaksi terhadap berita yang dibawakan. Dewasa maksudnya bahwa anchor Seputar Indonesia mengetahui betul permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, mempunyai sense of news yang tinggi. Sedangkan matang didalam dunia jurnalistik adalah bahwa anchor Seputar Indonesia sudah memiliki jam terbang yang cukup lama. Yono Maulana dan Lita sebagai penonton mengatakan, Bahwa mereka sering menonton program Seputar Indonesia bisa 3 sampai 4 kali. Mereka menyukai Seputar Indonesia karena beritanya lengkap, tidak sepotong-sepotong, independen, lebih sopan, dan memang sudah terkenal bagus. Mereka juga mengenal Putra Nababan dan Chantal Della Concetta sebagai anchor di Seputar Indonesia. Mereka menyukai anchor Seputar Indonesia karena ganteng, cantik, wawasannya luas, cerdas, memahami dan menguasai permasalahan, dan secara keseluruhan sudah bagus, baik. Mereka juga mengatakan bahwa mereka menonton program berita karena anchornya dan yang mereka lihat dari anchor pada saat menyajikan berita adalah wawasan yang luas, pintar, kecakapan dalam membawakan berita, penampilan dan suara.93 Pada hasil penelitian yang melihat pada hasil wawancara dengan narasumber selain kualitasnya yang sudah dapat dikatakan baik,namun peneliti menemukan kelemahan dari anchor Seputar Indonesia bahwa dalam hal wawancara anchor Seputar Indonesia masih kurang improv, kurang galak atau kurang tajam, kurang tanggap, harus di arahkan dari belakang. Kadang-kadang belum siap tampil seratus persen untuk on air, kurang ada interaksi dengan pemirsa langsung untuk menanggapi berita yang menjadi topik pembicaraan, serta
92 93
Yulia Supadmo. Op. Cit. Wawancara dengan Yono Maulana dan Lita
75
belum dapat menunjukkan kemampuanya dalam hal wawancara dengan narasumber karena waktu untuk dialog atau wawancara masih terbatas. Menurut pernyataan narasumber yang terbanyak pada hasil penelitian didepan, bahwa kualitas keseluruhan jika dilihat dari 8 kriteria tersebut dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anchor Seputar Indonesia kualitasnya sudah baik. Namun, bukan berarti anchor Seputar Indonesia harus puas dengan kualitas tersebut, tapi tetap harus berusaha menjaga dan meningkatkan kualitas tersebut dengan banyak belajar dan mengasah kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Karena menjadi seorang anchor bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan patut merasa bangga serta puas atas popularitas yang telah diraihnya, namun anchor merupakan suatu profesi yang menuntutnya untuk hati-hati dan ekstra mampu mengkoreksi diri setiap saat.
76
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Sebagai salah satu media elektronik yang terus berkembang dan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, maka redaksi pemberitaan RCTI telah melahirkan beberapa program berita dimana menempatkan program Seputar Indonesia sebagai program berita utama atau unggulannya di news reguler. Oleh karena itu, redaksi RCTI berusaha mencari dan menjaga serta meningkatkan kualitas dari penyaji beritanya (anchor) sebagai salah satu komponen yang dapat menunjang sebuah pemberitaan di televisi dengan tugas menyampaikan materi berita agar pesan atau informasi dapat tersampaikan secara jelas dan komunikatif kepada penonton. Dalam skripsi ini, peneliti mengambil judul Kualitas News Anchor Dalam Pemberitaan Televisi Pada Program Berita Seputar Indonesia di RCTI. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dan telah diuraikan didepan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Yang wajib dipenuhi atau dimiliki oleh seorang anchor di RCTI dari 8 (delapan) kriteria tersebut adalah intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, profesionalitas dan kredibilitas. Serta diluar dari kriteria diatas, anchor RCTI mutlak menguasai bidang lain artinya anchor tidak hanya sebagai anchor tapi juga merangkap sebagai reporter, ada yang sebagai staf produksi dan sebagainya.
77
2. Bahan pertimbangan lainnya yang ditetapkan redaksi RCTI dalam memilih anchor selain 8 (delapan) syarat atau kriteria tersebut adalah pendidikan S1, bahasa, terlihat smart. 3. Sedangkan untuk anchor program berita Seputar Indonesia adalah selain 8 (delapan) kriteria diatas, dilihat juga tegas dalam menyampaikan berita, memiliki jam terbang yang sudah cukup lama sebagai anchor dan jurnalis. 4. Penilaian kualitas anchor secara keseluruhan yang dilihat dari 8 (delapan) kriteria tersebut dan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, anchor Seputar Indonesia sudah bisa dibilang baik berdasarkan pernyataan narasumber yang mayoritas mengatakan baik. 5. Kelemahan dari anchor Seputar Indonesia bahwa dalam hal wawancara anchor Seputar Indonesia masih kurang improv, kurang galak atau kurang tajam, kurang tanggap, harus di arahkan dari belakang. Kadang-kadang belum siap tampil seratus persen untuk on air, kurang ada interaksi dengan pemirsa langsung untuk menanggapi berita yang menjadi topik pembicaraan, serta belum dapat menunjukkan kemampuanya dalam hal wawancara dengan narasumber karena waktu untuk dialog atau wawancara masih terbatas. 6. Anchor di RCTI juga terlibat dari hulu sampai hilir artinya dari pra produksi, produksi, pasca produksi, sebelum on air, saat on air dan setelah on air (evaluasi).
78
5.2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kualitas
anchor pada program berita Seputar Indonesia, maka dapatlah kiranya peneliti mengajukan beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut : •
Untuk Anchor Seputar Indonesia :
1. Lebih berusaha untuk dapat tampil dilayar atau saat on air secara maksimal dan tidak ada beban lagi ketika menyajikan berita. 2. Jangan takut dan lebih berani lagi dalam mewawancarai narasumber, sehingga wawasan dan kredibilitasnya dapat terlihat oleh pemirsa. 3. Diharapkan agar dapat tepat waktu dalam hal kehadiran sesuai dengan SOP sebelum on air, sehingga segala persiapan dapat dilakukan secara maksimal. 4. Lebih ada interaksi langsung dengan masyarakat untuk menanggapi beritaberita yang sedang menjadi topik pembicaraan, sehingga dapat lebih dekat dengan pemirsa.
•
Untuk Redaksi Pemberitaan RCTI :
1. Slot waktu untuk acara dialog, tanya jawab, atau wawancara dengan narasumber agar lebih lama. Jika perlu dibuat acara dialog khusus, dengan interviewer yaitu anchor RCTI sehingga anchor dapat menunjukkan kemampuannya dalam hal mewawancara, pendekatannya dengan narasumber.
79
2. Memberikan kesempatan kepada penyiar-penyiar baru RCTI yang memiliki potensi dan kualitas diri yang tidak kalah dengan seniornya untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimilikinya dalam hal menyajikan berita. Sehingga pihak redaksi dapat mempertahankan penyiar (anchor) yang memiliki kualitas tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Massa
2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).12 Selain pengertian diatas, masih banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai komunikasi massa, diantaranya adalah : 1. Menurut Charles R. Wright ” Dalam komunikasi massa khalayak relatif besar, heterogen dan anonim bagi sumber. Pengalaman bersifat publik dan cepat. Sumber bekerja lewat suatu organisasi yang rumit alih-alih dalam isolasi dan pesan mungkin mewakili usaha banyak orang yang berbeda.”13
12 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2001. Hal. 75 13 Charles R. Wright. Mass Communication : A Sociological Perspective dalam Deddy Mulyana. Konteks-konteks Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2000. Hal. 199
8
9
2. Menurut Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr (1992:3) Dalam bukunya Communication Theories: Origins, Methods, and Uses In The Mass Media yang definisinya telah diterjemahkan oleh Onong Uchjana, Effendi, bahwa “Komunikasi Massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Sebagai keterampilan, jika komunikasi massa meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Sebagai seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan kreatif seperti menulis script untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi
prinsip-prinsip
tertentu
tentang
bagaimana
berlangsungnya
komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.” (Uchjana, 1986:26)14
2.1.2. Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi melalui media massa, yakni proses yang terjadi pada komunikator (organisasi media) sampai pada khalayak. Di dalam proses komunikasi massa ini, penulis menggunakan model komunikasi dari Wilbur Schramm.Inti dari model komunikasi massa Schramm adalah pengorganisasian media. Model ini menggambarkan tentang fungsi-fungsi yang dilaksanakan
14
Siti Karlinah. Komunikasi Massa. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2004. Hal. 1.5-1.6
10
komunikator (organisasi media) dan penerima (khalayak), yakni fungsi encoding, interpreting dan decoding. Proses komunikasi massa dalam model Schramm dapat digambarkan sebagai berikut : Media menerima informasi atau berita dari berbagai sumber. Disini organisasi media dalam hal ini tim redaksi sebagai gate keeper melakukan seleksi atas isi informasi atau berita yang layak untuk dimuat. Organisasi media menjalankan fungsinya sebagai decoder, interpreter dan encoder. Dalam arti bahwa organisasi media membaca, menilai, menyeleksi informasi atau berita yang masuk dan memutuskan hal-hal yang layak dimuat atau disiarkan media tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah menyebarkan atau menyiarkan pesan-pesan media tersebut kepada khalayak. Khalayak media terdiri dari individu-individu. Di sini kegiatan decoding, interpreting dan encoding juga berlangsung. Setiap individu akan menyeleksi dan menginterpretasikan berita yang dibaca atau program yang didengar atau dilihatnya. Biasanya individu yang terjangkau pesan-pesan media ini adalah bagian dari suatu kelompok, sehingga pesan-pesan dari media dapat mengalir ke anggota-anggota kelompok disekelilingnya. Karena proses komunikasi massa berlangsung satu arah, maka umpan balik (feed back) hanya bersifat dugaan atau tertunda. Implikasi dari umpan balik tersebut, menjadi pendorong bagi media untuk menampilkan program atau pesan-pesan yang sesuai dan diminati khalayak.15
15
Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2003. Hal. 7.13
11
2.1.3. Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi Massa mempunyai karakteristik sebagai berikut :16 1. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan 2. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik 3. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit 4. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar 5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. 6. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan 7.
Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.
16
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2004. Hal.36
12
2.1.4. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi yang dilakukan media massa memiliki dua fungsi pokok, yaitu fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu.17 1. Fungsi Terhadap Masyarakat a. Pengawasan Lingkungan, yaitu fungsi ini menunjuk pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi didalam maupun diluar lingkungan suatu masyarakat. b. Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan, yaitu meliputi interpretasi terhadap informasi dan memberi petunjuk atau alternatif untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah konsekuensikonsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi. c. Sosialisasi atau pewarisan nilai-nilai, yaitu menunjuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai, norma-norma dari suatu generasi ke generasi berikutnya. d. Hiburan, yaitu menunjukkan pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas. Terdapat tambahan dua fungsi komunikasi massa dari Lazarsfeld dan Robert K. Merton, yaitu : a. Mengukuhkan Status, yaitu Paul Lazarsfeld dan Robert Merton, dalam karya mereka yang berpengaruh “ Mass Communication, Popular Taste and Organized Action “ (1951), mengatakan : “ Jika anda benar-benar penting, anda akan menjadi pusat perhatian massa dan jika anda menjadi
17
Sasa Djuarsa Sendjaja. Op. Cit,. Hal. 7.22 – 7.27
13
pusat perhatian massa, berarti anda memang penting. Sebaliknya, jika anda tidak mendapatkan perhatian massa, maka anda tidak penting“.18 b. Memperkokoh norma-norma sosial, yaitu media massa akan memuat atau melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma yang ada dimasyarakat. 2. Fungsi Terhadap Individu a. Pengawasan atau pencarian informasi, yaitu media massa melaporkan segala informasi yang menyangkut kehidupan manusia, sehingga bisa memberi pengetahuan, pemahaman dan mengambil keputusan yang tepat. b. Mengembangkan konsep diri, yaitu setiap individu akan mencari segala informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya atau profesi yang disandangnya. Media massa akan membantu mengembangkan konsep diri dari masing-masing orang c. Fasilitas dalam hubungan sosial, yaitu informasi dari media massa dapat digunakan untuk berdiskusi atau sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain dalam hubungan sosial. d. Substitusi dalam hubungan sosial, yaitu aspek-aspek psikologis dalam hubungan sosial sering kita dapatkan dalam isi pesan media massa. e. Membantu melegakan emosi, yaitu media massa membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan, memberi hiburan, melepaskan emosi atau membuat kita tertawa dan bergembira.
18
Siti Karlinah. Op. Cit. Hal. 5.15
14
f. Sarana pelarian dari ketegangan dan keterasingan, yaitu media massa dapat membantu kita untuk melupakan segala ketegangan dari pekerjaan dan keterasingan dalam pergaulan dengan teman atau lingkungan. g. Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi, yaitu media massa telah mengisi sebagian dari kebutuhan hidup dan menambah ritualisasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
2.1.5. Media Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Media massa dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu : media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah dan buletin. Sedangkan, media massa elektronika mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film.
2.2
Televisi Sebagai Media Massa Televisi merupakan media komunikasi massa dengar pandang, yang
menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.19
19
UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Bab I Pasal (1) Ayat (4), dalam Morissan.. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. 2004. Hal. 313
15
2.2.1. Karakteristik Media Televisi Sebagai media audio visual, televisi memiliki karakteristik sebagai berikut:20 1. Informasi disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancaran atau transmisi 2. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu ada siaran 3. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas 5. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sudah terjadi 6. Dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung dan orisinil 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi 8. Bahasa yang digunakan formal dan non formal ( bahasa tutur ) 9. Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas 10. Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam 11. Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam.
20
Askurifai Baksin. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2006. Hal. 60
16
2.2.2. Fungsi Media Televisi Fungsi televisi ada empat, yaitu sebagai berikut :21 1. Memberi informasi Televisi sebagai penyebar informasi bagi pemirsa/penonton. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak
televisi sesuai dengan kepentingan
khalayak. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi 2. Mendidik Televisi merupakan sarana pendidikan bagi khalayak. Salah satu cara mendidik yang dilakukan televisi adalah melalui pengajaran nilai-nilai, opini serta asturan-aturan yang dianggap benar pemirsa. 3. Menghibur Televisi mendesain program-programnya untuk menghibur. Fungsi menghibur dari televisi bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak dikarenakan membaca berita-berita atau melihat tayangan yang mempunyai bobot ilmiah. 4. Membujuk Fungsi membujuk atau mempengaruhi khalayak dari televisi sangat penting artinya, karena hal tersebut menyebabkan televisi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
21
Siti Karlinah. Op. Cit. Hal. 7.14
17
2.3.
Program Televisi Pada dasarnya program atau siaran adalah sama, yaitu mengacu pada
pengertian acara. Program adalah adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran (televisi).22 Isi program siaran di televisi seperti laporan berita, talk show, dokumenter, iklan, reality show, variety show, game show, kuis, drama atau sinetron, musik, komedi atau situasi komedi, film.
2.3.1. Jenis Program Televisi Jenis program televisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu :23 1. Program Informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program Informasi dibagi menjadi dua bagian besar, diantaranya : •
Hard News, yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk di ketahui khalayak. Seperti straight news, features, dan infotainment.
•
Soft News, yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan . Seperti news magazine, current affair, talk show, documentary.
22
Morissan. Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakarsa. 2005. Hal. 97 23 Ibid. Hal. 105
18
2. Program Hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur khalayak dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Yang termasuk program hiburan adalah : •
Drama, yaitu program yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Seperti sinetron (sinema elektronik) dan film.
•
Musik, yaitu program yang dapat ditampilkan dua format yaitu videoklip atau konser. Konser bisa dilakukan di outdoor atau indoor.
•
Permainan atau game show, yaitu suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan atau memenangkan suatu bentuk permainan. Seperti kuis, ketangkasan dan reality show.
•
Pertunjukkan adalah siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada diatas panggung yang menunjukkan kemampuannya kepada sejumlah orang atau audien televisi. Seperti lawak, sulap, wayang.
2.4.
Program Berita Televisi Televisi dengan tayangan beritanya sudah menjadi bagian dari kehidupan.
Dengan sifatnya yang immediaty, media televisi mampu mendekatkan peristiwa
19
dan tempat kejadian dengan penontonnya.24 Hampir semua stasiun televisi memiliki keredaksian yang melahirkan satu atau lebih program berita untuk memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat. Program berita juga dikemas dengan menarik agar penonton tidak bosan untuk menyaksikan sebuah program berita.
2.4.1. Pengertian Berita Televisi Berita adalah peristiwa atau pendapat yang disajikan dan memiliki news value atau nilai berita, yaitu nilai penting atau menarik atau gabungan keduanya bagi penonton televisi.25 Berita juga diartikan sebagai suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar maupun penonton.26 Berita televisi adalah uraian tentang peristiwa, fakta atau pendapat yang mengandung nilai berita dan dipublikasikan melalui televisi. Ciri khas berita televisi adalah dapat menyajikan gambar dan suara narasumber yang sedang memberikan pendapat dengan relevan secara langsung dan orisinil. Setiap berita televisi juga harus disajikan secara dinamis dan variatif serta sinkron antara suara dengan gambarnya. Setiap butir berita televisi yang tersaji harus ada kedekatan dengan khalayak.27
24
Askurifai Baksin. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. 2006. Hal 59 25 Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. 2004. Hal. 29 26 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 22 27 JB. Wahyudi . Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta : Grafiti. 1996. Hal 8-9
20
2.4.2. Karakteristik Berita Televisi Karakteristik berita televisi terdiri dari tiga unsur, yaitu :28 1. Penampilan anchor (penyaji berita) Penampilan anchor yang santai, bersahabat dan komunikatif mampu mengajak penonton untuk lebih antusias mengikuti tayangan berita. 2. Narasumber Khalayak akan mendapatkan kepuasan tersendiri apabila dapat mendengarkan langsung penuturan kesaksian dari narasumber tentang suatu kejadian. Kombinasi antara fakta dan uraian serta pendapat dari narasumber harus disusun sedemikian rupa sehingga penonton tidak cepat bosan. 3. Bahasa Sebaiknya bahasa yang digunakan dalam berita televisi yaitu bahasa yang sederhana. Artinya tidak bercampur aduk dengan kata-kata asing atau katakata yang kurang dikenal rata-rata penonton. Bahasa yang sederhana akan dimengerti oleh semua orang termasuk semua kalangan dan jangan menggunakan bahasa-bahasa yang rumit dan terlalu panjang.
2.4.3. Jenis-jenis Berita Televisi Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :29 1. Hard News (Berita Berat) Berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Hard news juga termasuk kejadian 28 29
Askurifai. Baksin. Op. Cit. Hal. 63-66 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 40-42
21
internasional, keadaan masyarakat, masalah ekonomi, kriminal, kerusakan lingkungan maupun berita-berita tentang ilmu pengetahuan. 2. Soft News (Berita Ringan) Soft news seringkali juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali lebih menitikberatkan pada hal-hal yang menakjubkan atau mengherankan pemirsa. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga menimbulkan simpati. Bagi televisi, berita ringan ini sangat diperlukan dalam setiap penyajian buletin berita. Hal ini karena berita ringan juga dapat berfungsi sebagai selingan diantara beritaberita berat yang disiarkan pada awal sajian. 3. Investigative Report Investigative report atau di sebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak diperoleh dipermukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya.
2.4.4. Nilai Berita Menurut Mencher, ada tujuh nilai berita yang dapat digunakan untuk menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita. Tujuh nilai berita tersebut adalah sebagai berikut :30
30
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 50
22
1. Timeless, kesegeraan waktu, peristiwa yang baru-baru ini terjadi atau aktual. 2. Impact, suatu kejadian yang dapat memberikan dampak terhadap orang banyak. 3
Prominence, suatu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi seseorang maupun lembaga, artinya adalah orang terkemuka. Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan berita yang menarik pula, seperti tokoh politik, agama, seniman, tokoh militer.
4. Proximity, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional 5. Conflic, suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat, atau lembaga 6. The Unusual, sesuatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya terjadi dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari 7. The Currency, hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. (Mencher, 1997)
2.4.5. Proses Pemrograman Berita Televisi Penempatan waktu penyiaran acara program berita harus diperhatikan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil yang paling optimal, artinya penempatan waktu acara program berita yang kurang baik dan tidak dipikirkan dulu sebelumnya, akan membuat program itu menjadi sia-sia. Pengelola program juga harus memperhatikan berbagai ketentuan yang berlaku ketika menata programnya. Waktu siaran dianalisa dan dipilih untuk mendapakan audien yang diinginkan.
23
Karena jam yang berbeda akan mendapatkan audien yang berbeda pula. Siaran berita sangat penting di pagi hari, tengah hari, malam hari dan tengah malam. Pada stasiun televisi berskala nasional biasanya memiliki tiga hingga empat program berita reguler yaitu program berita pagi, siang, sore dan malam. Menentukan jadwal penayangan suatu acara (program berita) ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan untuk menonton televisi.31
2.4.6. Proses Produksi Program Berita Televisi Program Berita termasuk program yang dibuat sendiri (in-house production). Stasiun televisi memiliki personil pemberitaan seperti reporter dan juru kamera yang memproduksi berita setiap harinya untuk meliput berbagai peristiwa yang bernilai berita. Selain itu juga memanfaatkan informasi yang berasal dari media massa lain seperti surat kabar atau kantor-kantor berita. Stasiun televisi juga kerap menggunakan gambar dan video yang dikirim oleh masyarakat untuk keperluan produksi program berita. Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan tim liputan sebagai bagian dari struktur organisasi stasiun televisi. Struktur organisasi bagian pemberitaan stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari reporter, juru kamera, koordinator liputan, produser, eksekutif produser, direktur pemberitaan sampai kepada penyaji berita (anchor).
31
Morissan. Op. Cit. Hal. 116-117
24
Para produser, reporter dan koordinator liputan harus melakukan rapat redaksi setiap hari. Pada rapat pagi atau siang, dibahas berbagai liputan yang telah diperoleh dan liputan lainnya yang masih harus dikejar. Rapat akan memberikan keputusan peristiwa atau acara apa saja yang perlu diliput, liputan apa yang akan menjadi berita utama untuk hari itu, siapa reporter yang akan meliputnya dan berbagai hal lainnya. Dalam rapat, produser acara akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown) yang akan dibuatnya, berdasarkan berita-berita yang telah diperoleh atau yang masih harus dikejar. Susunan berita bersifat fleksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada perkembangan berita yang terjadi hari itu. Rapat malam merupakan rapat evaluasi yang membahas apa saja yang telah diperoleh pada hari itu, apa saja yang belum diperoleh atau gagal diperoleh, apa yang salah dalam suatu liputan, apakah ada masalah dengan show program berita yang telah ditayangkan dan merencanakan berita apa saja yang akan diangkat dalam liputan akhir (berita malam). Rapat redaksi adalah tempat pertemuan dari berbagai ide atau gagasan dari seluruh anggota rapat redaksi untuk show yang akan dipersiapkan atau rencana liputan mendatang. 32
2.5.
Penyiar Dalam Program Berita Menyajikan berita agar diminati pemirsa, memerlukan banyak hal yang
antara satu dan lainnya sangat terkait. Selain diperlukan keterampilan para reporter dalam menggali data, mengolah, menyusun dan mengemasnya, juga
32
Morissan. Op. Cit. Hal. 267-276
25
masih diperlukan tampilnya seorang penyiar (penyaji berita) yang menarik untuk menyampaikan kumpulan paket berita. Penyiar yang memiliki daya tarik dan berbakat adalah mereka yang bukan saja memiliki penampilan dan wajah menarik, ia juga harus memiliki kemampuan intelektual dalam menyampaikan materi yang dibawakannya, berimprovisasi dan termasuk pada penguasaan bahasa.33 Menurut JB. Wahyudi menyatakan bahwa pada radio dan televisi, faktor penyaji berita memegang peranan penting dalam penyampaian naskah berita kepada khalayak, agar isi berita dapat sampai kepada khalayak secara jelas dan komunikatif.34
2.5.1. Jenis-jenis Penyiar atau Penyaji Berita Dalam penyiaran berita, secara umum dikenal berbagai istilah untuk penyiar atau penyaji berita, yaitu :35 1. News Reader News reader bertugas hanya membacakan naskah berita saja sehingga tidak menjiwai apa yang dibawakannya dan dia mempunyai tugas yang lebih ringan disbanding tugas anchor dan newscaster.36 2. News Anchor Anchor dalam bahasa Indonesianya “telangkai” adalah penyiar berita yang merangkai dari satu topik berita ke topik berita lain dengan membaca leads (teras berita). News anchor selain bertugas menyajikan berita, ia juga
33
Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 147 Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 156 35 Deddy Iskandar Muda. Op. Cit. Hal. 173 36 Soewardi Idris. Jurnalistik Televisi. Bandung : CV Remadja Karya. 1987. Hal. 165 34
26
menjiwai materi berita yang dibawakannya karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter. 3. News Caster News caster adalah mereka yang melakukan tugas meliput berita, mengolah dan menyajikannya sendiri pada saat jam berita yang ia pandu secara rutin.
2.5.2. Pengertian News Anchor Istilah news anchor berasal dari Amerika, penyaji berita yang tidak harus selalu tegang dalam menyampaikan berita. News anchor menekankan pendekatan yang hangat dan dekat kepada pemirsa. Dalam praktek, seorang news anchor berfungsi sebagai telangkai. Dia menyajikan berita, mewawancarai narasumber di studio dan menerima sambungan siaran dari reporter di tempat lain.37
2.5.3. News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi Penyiar berita (anchor) memerlukan sikap yang tegas, yakin dan serius ketika sedang menjalankan tugasnya, agar isi berita yang disampaikan dapat dipercaya oleh pemirsa. Penyiar juga tidak boleh tegang karena berdampak mencekam pemirsa, sehingga mengurangi daya tarik pemirsa untuk menyaksikan program berita yang dibawakan. Penyiar berita juga tidak boleh hanyut berlebihan terhadap isi berita yang disampaikannya atau yang didengarnya dari laporan reporter.
37
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 156
27
Penyiar berita (anchor) adalah sebuah profesi yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan untuk dapat meyakinkan orang lain (pemirsa televisi) pada saat ia muncul di layar. Kedudukan seorang news anchor (penyaji berita) dan reporter di monitor juga mempengaruhi persepsi dan penerimaan penonton. Anchor yang tampak smart (cerdas) mampu menghipnotis penonton untuk memelototi tayangan berita.38 Dengan kredibilitas yg tinggi, posisi penyaji berita (news anchor) di garis depan akan mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita, bahkan reputasi sebuah stasiun televisi. Dalam praktek, seorang news anchor berfungsi sebagai telangkai. Selain menyajikan berita, news anchor juga mewawancarai narasumber di studio, dan menerima sambungan siaran dari reporter di tempat lain. Tugas dan tanggung jawab seorang penyaji berita televisi (news anchor), diantaranya adalah : 1. Menjadikan program berita yang dibawakannya diterima dan digemari publik, dan menjadi referensi bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi. 2. Bertanggung jawab mulai dari mengantar dan membuka program berita, menyajikan berita, termasuk melakukan wawancara dengan narasumber, melakukan live reporting dari lapangan, hingga menutup program berita. 3. Harus menjaga profesionalitasnya dan mampu mengendalikan suasana apapun. Sebesar apapun otoritas yang diberikan kepada penyaji berita (news anchor) dalam membawakan program, yang memungkinkan dapat menonjolkan
38
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 65
28
karakteristik pribadi, ia haruslah bersikap kredibel dan bertanggung jawab, serta berwibawa. Selain menekankan penampilan fisik, seorang news anchor juga harus menjiwai saat menyampaikan berita di layar kaca serta dengan melakukan pendekatan yang hangat agar lebih dekat kepada pemirsa.
2.6.
Kualitas News Anchor Dalam Pemberitaan di Televisi Untuk menjadi penyaji berita (news anchor) sebagai kerja profesional
memang harus memenuhi kriteria dan syarat yang cukup panjang dengan tugas beragam dalam sebuah keredaksian, untuk dapat menunjang program berita yang dibawakan hingga stasiun televisi yang menayangkan program berita tersebut. Kualitas news anchor adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki atau dipenuhi oleh seorang penyaji berita (news anchor). Menurut Syaefurrahman Al Banjary, Koordinator Liputan Redaksi ANTV mengatakan bahwa syarat kualitas penyaji berita (news anchor) adalah memiliki kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalisme, kepribadian dan karakter, otoritas, kredibilitas, image atau citra. Menurut Askurifai Baksin yang mengutip pendapat Boyd (1990), Seorang penyiar berita (anchor) harus memiliki otoritas, kredibilitas, kejelasan dan kejernihan suara, komunikatif, kepribadian yang kuat, profesionalitas yang tinggi, dan penampilan serta volume suara yang prima.39 Dari pernyataan diatas, pada dasarnya adalah sama bahwa seorang anchor harus memiliki otoritas, kredibilitas, kemampuan olah vokal (kejelasan dan 39
Askurifai Baksin. Op. Cit. Hal. 159
29
kejernihan suara), komunikatif, kepribadian, profesionalitas, penampilan dan kesehatan fisik. Namun, ada kriteria lagi yang tidak bisa dilepaskan dari seorang penyaji berita (anchor) yaitu kemampuan jurnalistik dan intelektualitas. Karena sebagai seorang yang dipercaya untuk menyajikan atau menyampaikan berita bukan hanya dari dalam negeri saja, pastinya anchor harus memiliki kemampuan di bidang jurnalistik dan wawasan yang luas. Sehingga, peneliti ingin melihat kualitas anchor Seputar Indonesia berdasarkan kriteria seperti kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas dan kredibilitas. Serta penetapan atau pemilihan anchor di RCTI terutama Seputar Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Syarat atau kriteria kualitas penyaji berita (news anchor) adalah : 1. Kemampuan jurnalistik dan intelektualitas Artinya seorang news anchor harus mempunyai kemampuan di bidang jurnalistik, karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter yang terkadang masih ditugaskan untuk meliput berita dilapangan. News anchor juga harus memiliki intelektualitas atau wawasan yang luas, memiliki pemahaman secara keseluruhan terhadap perkembangan dari berita-berita lokal yang terjadi termasuk berita nasional bahkan internasional. 2. Penampilan dan kesehatan fisik Artinya news anchor harus mempunyai penampilan yang baik dan menarik. Pada prinsipnya tidak hanya cantik dan tampan, hanya saja tidak boleh ada
30
cacat karena akan mengganggu pemirsa yang menyaksikan program berita yang dibawakan. 3. Kemampuan olah vokal Artinya news anchor harus berbicara dengan suara yang enak, baik, menarik penonton, tepat dan memiliki wibawa yang cukup mantap, yaitu suara yang menimbulkan kepercayaan, meyakinkan bagi yang mendengarnya, sehingga membuat pemirsa memperhatikan apa yang dikatakannya. Namun untuk mendapatkan semua itu, news anchor harus rajin latihan olah vokal. 4. Komunikatif Artinya news anchor harus mampu berkomunikasi dengan jelas, baik, tepat dan benar dalam pengucapannya kepada penonton dalam menyampaikan naskah berita, serta menganggap seolah-olah penonton ada didepannya. 5. Profesionalitas Artinya news anchor harus mampu bekerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, disiplin, dan selain harus dapat menampilkan diri pada situasi dirinya yang sesungguhnya, ia juga harus mampu menutup emosi dirinya dengan gaya dan akting yang dikehendaki oleh kondisi dan situasi waktu itu. 6. Kepribadian Artinya news anchor harus memiliki kepribadian yang kuat dan menarik yaitu memiliki sifat sabar tapi cekatan dan lincah sewajarnya, tidak gugup atau malu menghadapi mikrofon dan kamera, mengendalikan sikap atau gerakan dan perasaan dalam memelihara kedekatan dengan pemirsa melalui kontak mata.
31
7. Otoritas Artinya news anchor memiliki otoritas atau kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Dengan otoritas news anchor yang berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya, diharapkan dapat membuat atau menarik masyarakat untuk menonton berita yang dibawakannya. Serta otoritasnya saat menyajikan berita. 8. Kredibilitas Artinya merujuk pada suatu kondisi dimana news anchor dinilai masyarakat memiliki pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang berhubungan dengan topik pesan yang disampaikannya, sehingga penonton menjadi percaya bahwa pesan atau informasi yang disampaikannya bersifat objektif. Dengan kredibilitas yang tinggi, posisi anchor (penyaji berita) digaris depan akan mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita bahkan reputasi sebuah stasiun televisi. Seorang news anchor harus mempunyai kriteria atau syarat seperti keahlian dan kemampuan yang cukup dalam sebuah pemberitaan di televisi.
32
Morissan, M.A, Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005, Hal. 8 Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003 Hal. 22 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik : Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik, Penerbit Nuansa, Bandung, 2004 Hal. 103 Drs. Adi Badjuri, Modul Teknik Reportase : Reportase dan Anchor, Pertemuan VIII, 2006 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006 Hal.156 Ibid Kutipan wawancara dengan Bapak Atmadji Sumarkidjo Via Telepon Tanggal 02 Oktober 2007 Afdal Makkuraga Putra, Modul Hukum dan Etika Penyiaran : P3SPS ( Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran ), 2006, Pasal 33 ( a – h ) Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2003 Hal. 7.3 Siti Karlinah, Komunikasi Massa, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2004 Hal.
33
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001 Hal. 75 Joseph A DeVito, Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima Terjemahan Agus Maulana, Professional Books, Jakarta, 1997 Hal.518 Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, 1987 Hal 15 A.Alatas Fahmi. Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997 Hal. 30-32 J.B. Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Grafiti, Jakarta, 1996 Hal. 8-9 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1996 Hal. 139-140 J.B. Wahyudi, Op Cit, Hal. 44 Ponco Budi Sulistyo, Catatan Dalam Mata Kuliah Produksi Non Berita 1, Tanggal 14 Maret 2007 Ibid, Tanggal 07 Maret 2007 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1997 Hal. 62-63 Syaefurrahman Al-Banjary, dalam Mata kuliah TV Newscasting and Announcing, Pertemuan, Tanggal Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, 2004 Hal
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat dan individu, keadaan, gejala sosial atau kelompok tertentu. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan antar-variabel atau menguji suatu hipotesis.40 Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (Taylor dan Bogdan, 1984:5).41 Dalam pendekatan kualitatif tidak dikenal dengan adanya populasi dan sampel. Subjek penelitiannya pun ditentukan secara sengaja dan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.42
3.2.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
(case study). Menurut Robert K. Yin, studi kasus adalah menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan 40
Dadan Iskandar. Modul Metode Penelitian Komunikasi dalam Judul Jenis dan Metode Penelitian. Jakarta. 2006. Hal. 3 41 Bagong Suyanto & Sutinah. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal. 166 42 Ibid. Hal. 171
32
33
konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus lebih banyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaanpertanyaan ”how” (bagaimana) dan ”why” (mengapa), serta pada tingkat tertentu juga menjawab pertanyaan ”what” (apa/apakah) dalam kegiatan penelitian. Kriteria studi kasus sebagai sebuah metode penelitian harus bersifat komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer, kekinian. Kelima komponen penting dalam desain studi kasus adalah pertanyaan-pertanyaan penelitian, proporsi penelitian (jika diperlukan), unit-unit analisis penelitian, logika yang mengaitkan data dengan proporsi, kriteria untuk menginterpretasikan temuan.43
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancara (penjawab) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).44 Apabila keterangan yang diberikan penjawab/narasumber masih bersifat sangat umum, maka perlu digali keterangan tentang hal tersebut secara lebih mendalam.
43 Burhan Bungin. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2003. Hal. 20-21 44 Moh. Nazir, Ph. D. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 2003. Hal. 193-194
34
3.3.2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan yaitu mencari dan mempelajari teori yang diperlukan dari berbagai literature di perpustakaan. Selain itu, data juga diambil dari bahan tertulis maupun teori yang didapat pada saat kuliah, buku-buku referensi, internet.
3.4.
Narasumber (Key Informance) Narasumber atau key informance yang akan diwawancarai dalam
penelitian ini adalah : 1. Eksekutif Produser : Yulia Supadmo Eksekutif Produser mempunyai beberapa tugas dan wewenang, diantaranya adalah : •
Bertanggung jawab atas isi (content) sebuah program dibawahnya
•
Mengatur jadwal tugas para produser dan staf produksi lainnya
•
Melakukan kontrol atas rundown program
2. News Anchor
: Putra Nababan
Tugas dan wewenang seorang news anchor adalah : •
Menyajikan atau menyampaikan atau mengantarkan berita
•
Menjadi jangkar untuk program berita yang dibawakan
35
•
Memberi masukan terhadap content atau isi berita-berita yang akan ditayangkan dan dapat mengusulkan apa-apa saja yang layak atau tidak layak di program berita yang dibawakan.
3. Koordinator Anchor : Ade Novit Tugas dan wewenang seorang koordinator anchor adalah : •
Membuat jadwal siaran setiap bulan
•
Berkoordinasi dengan eksekutif produser, manager produksi dan produser untuk menentukan siapa anchor di tiap program
•
Memastikan pengganti anchor lain, apabila ada anchor yang berhalangan hadir
•
Bertanggung jawab atas performance tiap anchor dan memantau terus perkembangan tiap anchor termasuk meningkatkan kualitas tiap anchor
•
Menilai performance sebagai masukan kepada manager produksi dan pemimpin redaksi untuk penilaian ke perusahaan.
4. Penonton yang akan memberikan penilaian dan pendapatnya mengenai news anchor pada program berita Seputar Indonesia di RCTI yaitu : •
Yono Maulana, Mahasiswa PKK Universitas Mercu Buana Jurusan Informatika Angkatan ke-4
•
Lita, Mahasiswa Reguler Universitas Mercu Buana Jurusan Public Relation Angkatan 2006
36
Alasan peneliti memilih Yono Maulana dan Lita adalah penulis memilihnya secara acak, bukan hanya untuk mahasiswa jurusan broadcating saja. Karena Seputar Indonesia dapat ditonton oleh siapa saja termasuk yang jurusannya berbeda seperti informatika dan public relation. Mereka juga sering menonton dan mengetahui program Seputar Indonesia di RCTI, serta mereka mengetahu anchor-anchor Seputar Indonesia. Jadi peneliti memilih dan mewawancarai mereka.
3.5.
Definisi Konsep
1. Kualitas Kualitas adalah mutu, dalam penelitian ini adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki oleh seorang news anchor yaitu seperti otoritas, kredibilitas, daya tarik, serta memiliki keahlian dan kemampuan. 2. News Anchor Televisi Penyiar atau penyaji beita televisi yang tugasnya tidak hanya sekedar menyampaikan atau menyajikan berita saja kepada publik, tapi juga mewawancarai narasumber distudio dan menerima sambungan siaran dari reporter dari tempat lain. Seorang news anchor juga harus dapat menjiwai setiap berita yang disampaikannya. 3. Pemberitaan di Televisi Pemberitaan dalam hal ini mencakup sebuah program berita yang dibawakan oleh seorang news anchor.
37
3.6.
Fokus Penelitian Penelitian ini difokuskan kepada kualitas news anchor dalam pemberitaan
di televisi, dalam hal ini adalah syarat atau kriteria yang harus dimiliki seorang news anchor sehingga ia dapat dikatakan berkualitas, yaitu : 1. Kemampuan jurnalistik dan intelektualitas Artinya seorang news anchor harus mempunyai kemampuan di bidang jurnalistik, karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter yang terkadang masih ditugaskan untuk meliput berita dilapangan. News anchor juga harus memiliki intelektualitas atau wawasan yang luas, memiliki pemahaman secara keseluruhan terhadap perkembangan dari berita-berita lokal yang terjadi termasuk berita nasional bahkan internasional. 2. Penampilan dan kesehatan fisik Artinya news anchor harus mempunyai penampilan yang baik dan menarik. Pada prinsipnya tidak hanya cantik dan tampan, hanya saja tidak boleh ada cacat karena akan mengganggu pemirsa yang menyaksikan program berita yang dibawakan. 3. Kemampuan olah vokal Artinya news anchor harus berbicara dengan suara yang enak, baik, menarik penonton, tepat dan memiliki wibawa yang cukup mantap, yaitu suara yang menimbulkan kepercayaan, meyakinkan bagi yang mendengarnya, sehingga membuat pemirsa memperhatikan apa yang dikatakannya. Namun untuk mendapatkan semua itu, news anchor harus rajin latihan olah vokal.
38
4. Komunikatif Artinya news anchor harus mampu berkomunikasi dengan jelas, baik, tepat dan benar dalam pengucapannya kepada penonton dalam menyampaikan naskah berita, serta menganggap seolah-olah penonton ada didepannya. 5. Profesionalitas Artinya news anchor harus mampu bekerja sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, disiplin, dan selain harus dapat menampilkan diri pada situasi dirinya yang sesungguhnya, ia juga harus mampu menutup emosi dirinya dengan gaya dan akting yang dikehendaki oleh kondisi dan situasi waktu itu. 6. Kepribadian Artinya news anchor harus memiliki kepribadian yang kuat dan menarik yaitu memiliki sifat sabar tapi cekatan dan lincah sewajarnya, tidak gugup atau malu menghadapi mikrofon dan kamera, mengendalikan sikap atau gerakan dan perasaan dalam memelihara kedekatan dengan pemirsa melalui kontak mata. 7. Otoritas Artinya news anchor memiliki otoritas atau kekuasaan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Dengan otoritas news anchor yang berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya, diharapkan dapat membuat atau menarik masyarakat untuk menonton berita yang dibawakannya. Serta otoritasnya saat menyajikan berita. 8. Kredibilitas Artinya merujuk pada suatu kondisi dimana news anchor dinilai masyarakat memiliki pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang berhubungan dengan
39
topik pesan yang disampaikannya, sehingga penonton menjadi percaya bahwa pesan atau informasi yang disampaikannya bersifat objektif. Dengan kredibilitas yang tinggi, posisi anchor (penyaji berita) digaris depan akan mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita bahkan reputasi sebuah stasiun televisi.
3.7.
Teknik Analisis Data Penelitian dengan metode studi kasus yang bersifat kualitatif , pengolahan
data difokuskan kepada penggalian subyek penelitian (key informance). Sedangkan
untuk
proses
analisis
datanya
dilakukan
dengan
mengumpulkan data dan informasi melalui wawancara mendalam dengan narasumber, serta dokumen-dokumen yang mendukung, kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Hasil analisa tersebut adalah data yang tidak berbentuk angka-angka melainkan kalimat-kalimat pernyataan dan disusun secara sistematis.
3.7.1. Triangulasi Data Penulis juga menggunakan triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.45 Jadi hasil wawancara dengan key informance dari pihak redaksi RCTI tersebut akan peneliti
45
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2006. Hal. 330
40
cek juga atau bisa juga sebagai pembanding data dengan mewawancarai penonton yang sering menonton Seputar Indonesia dan mengetahui juga anchornya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum
4.1.1. Gambaran Umum PT. RCTI Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang berdiri pada tanggal 21 Agustus 1987 dan mulai mengudara dua tahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1989. Dan sekarang RCTI berada dibawah naungan perusahaan induknya MNC (Media Nusantara Citra). Dengan wilayah jangkauan yang luas hampir seluruh wilayah di Indonesia, serta penggunaan Satelit Domestik yang memungkinkan menyalurkan program ke seluruh pemirsanya, membuat RCTI menjadi stasiun televisi yang paling digemari oleh pemirsa, terbukti dari tingginya rating dan share terhadap program-program RCTI. Hal inilah yang membuat RCTI menjadi pilihan bagi para pemasang iklan yang hendak mengiklankan produk dan jasa mereka. Didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas seperti Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan seluruh karyawan yang penuh semangat, berdedikasi tinggi terhadap perusahaan, berkomitmen tinggi serta konsisten memberikan pelayanan terbaik mereka kepada pemirsa, menjadi acuan RCTI untuk siap menghadapi persaingan ditahun-tahun mendatang.
41
42
Dalam perjalanannya yang sudah 18 tahun menemani pemirsa, RCTI telah meraih puluhan penghargaan atas program-programnya baik informasi dan hiburan yang telah ditayangkan dan diproduksi oleh RCTI.
4.1.2. Visi dan Misi PT. RCTI 1. Visi (Media Utama Hiburan dan Informasi) Menjadi pilihan utama sebagai sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat dengan menyajikan program yang menarik dan berkualitas dimana secara bersamaan memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial sebagai media yang dominan di tanah air. 2. Misi (Bersama Menyediakan Layanan Prima) Menekankan semangat kebersamaan dalam membangun sebuah tim kerja yang kuat dimana seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistimatisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama46
4.1.3. Gambaran Umum Program Berita Seputar Indonesia di RCTI RCTI memiliki program-program yang diproduksi sendiri atau in house production. Salah satunya adalah program berita. RCTI juga memiliki redaksi berita yang telah melahirkan program-program berita seperti Nuansa Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam, Sergap, Delik dan salah satunya adalah Seputar Indonesia.
46
www.rcti.tv. Dalam Artikel Company Profile RCTI. Senin, 25 Agustus 2008
43
Seputar Indonesia merupakan pelopor program berita di televisi swasta Indonesia. Program Seputar Indonesia awalnya bernama Seputar Jakarta yang lahir pada tanggal 1 November 1989 atas gagasan dari Peter F. Gontha, Direktur RCTI tahun 1989 yang memiliki obsesi akan sebuah program berita di televisi yang dipimpinnya. Seputar Jakarta yang dipimpin oleh Pemimpin Redaksi pertama Chrys Kelana masih menggunakan sistem dekoder dengan jangkauan sebatas Jabotabek dan berita yang disampaikan sifatnya berita ringan (news features). Secara bertahap, pada akhir tahun 1989 sampai awal 1990, saat RCTI mulai sering membuka dekodernya sehingga jangkauan siarannya dapat dinikmati oleh masyarakat Jakarta bahkan Indonesia dan Luar negeri, nama Seputar Jakarta dianggap sudah tidak lagi relevan dengan isi beritanya dimana tim Redaksi seringkali diundang untuk meliput di luar Jakarta. Untuk menyesuaikan isi berita dengan judul program tersebut, maka nama Seputar Jakarta kemudian berganti menjadi Seputar Indonesia pada bulan Juli 1990. Siaran berita yang dilakukan masih dalam bentuk rekaman. Hingga pada bulan November 1991, Seputar Indonesia bisa melakukan siaran secara live dari studio 5 RCTI.47 Saat ini, kepemimpinan redaksi dipegang oleh Arief Suditomo. News anchor di keredaksian RCTI pun telah berganti-ganti dan saat ini news anchor yang bergabung di keredaksian RCTI, antara lain Putra Nababan, Chantal Della Concetta, Isyana Bagoes Oka, Gustav Aulia, Aiman Witjaksono, Dentamira Kusuma, Joice Triatman, Ira Syarief. Program Seputar Indonesia yang tayang
47
Profile Redaksi RCTI. Doc. RCTI News & Features Division
44
setiap hari pukul 17.30 meraih penghargaan dalam ajang Panasonic Award untuk kategori program berita terfavorit tahun 2007. Beberapa tahun sebelumnya, Seputar Indonesia telah meraih penghargaan serupa.
4.2.
Hasil Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, tujuan dan fokus penelitian dari
penulisan skripsi ini, maka peneliti melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti dalam hal ini kualitas news anchor dalam pemberitaan di televisi pada program berita Seputar Indonesia di RCTI dalam hal ini syarat atau kriteria yang harus dipenuhi anchor. Penulis membagi hasil penelitian menjadi 8 (delapan) kriteria atau syarat kualitas news anchor Seputar Indonesia di RCTI, yaitu kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas, kredibilitas.
4.2.1. Kemampuan Jurnalistik dan Intelektualitas Seseorang yang ingin menjadi penyaji berita (anchor) ataupun yang sudah terjun masuk kriteria sebagai anchor, harus mempunyai kemampuan dalam bidang jurnalistik, karena pada dasarnya ia adalah seorang reporter. Pada kriteria ini, redaksi pemberitaan RCTI menetapkan bahwa untuk menjadi anchor di RCTI sebaiknya berawal dari reporter. Karena anchor itu harus tahu proses pembuatan berita, menulis berita, menyiapkan peliputan dan segala macamnya, dan itu bisa didapatkan dari kita menjadi seorang reporter atau jurnalis.
45
Yulia Supadmo48, Eksekutif Produser Seputar Indonesia mengatakan, Anchor Seputar Indonesia kan Putra dan Chantal, back upnya Arief dia sebagai pemred waktunya pasti sangat tersita. Kalau kita lihat Putra 8 tahun sebagai wartawan cetak. Pengalaman sebagai wartawan sudah lebih dari 10 tahun. Dia sudah 5 tahun di dunia TV, kamampuan dia sebagai wartawan sudah tidak diragukan lagi. Sebelum bergabung di TV pun, dia sudah memegang redaktur pelaksana di sebuah harian, jadi di segi jurnalistik sudah jelas tidak diragukan lagi kemampuannya. Kalau Chantal sebelum bergabung di RCTI, dia juga anchor dan reporter di TV lain, sehingga pengalaman dia di lapangan pun sebagai reporter junior relatif sudah jalan. Kalau saya sendiri pantau pekerjaan dia sebagai reporter, naskah-naskah yang sejauh ini dia laporkan, dia sebagai junior reporter perkembangannya sudah baik Ade Novit49, Koordinator Anchor RCTI menambahkan, Untuk menjadi seorang anchor, sebaiknya berawal dari reporter dan RCTI menetapkannya seperti itu. Walaupun ada satu, dua orang yang dia memulainya sama-sama presenter dan reporter. Tapi dia punya catatan bahwa dia sudah matang didunia lain yang ada kaitannya dengan dunia presenter, misalnya dia sudah lama menjadi MC, dia pernah di radio, kemudian sudah biasa dengan satu komunitas yang tampil didepan umum,bisa jurnalisnya dia sambil jalan. Tapi idealnya boleh dikatakan 90 persen di kita itu adalah mereka mulai dari jurnalis. Semuanya jurnalis. Intelektualitas juga sangat mutlak diperlukan oleh seorang anchor. Karena pemirsa televisi itu adalah dari presiden sampai pemulung, dari ekonomi kelas atas sampai paling rendah, mereka pemirsa yang menonton programnya. Anchor tidak boleh dibawah pemirsa dan juga tidak boleh merasa diatas pemirsa. Karena pemirsa adalah teman, jadi anchor harus mempunyai intelektualitas dan kematangan dan bisa menempatkannya sesuai dengan kondisi dan situasi pada waktu itu. Anchor yang boleh memegang dan membawakan program Seputar Indonesia sebagai program berita utama di RCTI harus memenuhi syarat yaitu
48
Wawancara dengan Yulia Supadmo. Eksekutif Produser Seputar Indonesia. Selasa, 26 Agustus 2008 Pkl. 16.45 WIB 49 Wawancara dengan Ade Novit. Koordinator Anchor RCTI. Senin, 28 Juli 2008 Pkl. 14.30 WIB
46
memiliki wawasan yang luas karena topik-topik yang diangkat oleh program Seputar Indonesia sangat beragam.50 Anchor juga harus mempunyai pemahaman secara keseluruhan terhadap perkembangan berita-berita baik lokal, nasional dan internasional. Karena dia terlibat dalam pembuatan berita, di RCTI jika ada teman-teman dari news atau anchor yang juga akan liputan seperti pemilihan presiden di Amerika Serikat, mereka harus buat proposal, apa yang dia harus buat, materi-materi apa yang akan disiapkan selama disana, dia harus kumpulkan dulu semua. Jadi anchor atau yang lain harus tahu perkembangan berita di Amerika untuk bisa membuat proposal tersebut, lalu kaitkan dengan politik di Indonesia. Setelah menggeluti profesi sebagai anchor pun, anchor di RCTI termasuk untuk program berita Seputar Indonesia masih sering meliput berita dilapangan walaupun satu sampai dua berita dalam sehari, menulis berita, melakukan riset dan sebagainya. Putra Nababan51, Anchor Seputar Indonesia di RCTI mengatakan, Walaupun sudah menjadi anchor, masih harus liputan ke lapangan. Kemampuan kita meliput dilapangan itu bisa macam-macam, bisa saya pergi sendiri ke lapangan meliput, bicara-bicara dengan narasumber itu juga liputan karena hasilnya bisa dimanfaatkan bukan hari ini saja, tapi mungkin dua minggu lagi. Bisa saja saya bincang-bincang dengan Menteri Luar Negeri itu juga liputan, tapi liputan tidak pakai kamera, hasilnya bisa dilihat tiga minggu lagi. Untuk menyuguhkan peristiwa-peristiwa penting kepada penonton caranya dengan memberikan konteks kepada mereka. Karena pemirsa itu tidak akan mau menerima peristiwa itu dengan begitu saja, jadi harus diberi konteks. Misalkan kasus penyuapan, kemudian dikaitkan bahwa masih ada dinegara ini yang 50 51
Yulia Supadmo. Op. Cit. Wawancara dengan Putra Nababan. Anchor Seputar Indonesia. Rabu, 09 Juli Pkl. 14.00 WIB
47
mengantri minyak, beras miskin, tapi masih ada juga yang bergelimang harta dari hasil korupsi. Seperti itu menyuguhkannya kepada pemirsa, harus diberi konteks. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data untuk mengolah datanya, maka selain wawancara dari key informance, peneliti juga mewawancarai penonton program Seputar Indonesia untuk memberikan penilaian atau pendapatnya mengenai kualitas anchor Seputar Indonesia. Penonton dapat memberikan penilaian tersendiri dalam hal kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh anchor program berita Seputar Indonesia yang sering disaksikannya. Seperti kemampuan jurnalistik anchor Seputar Indonesia dan wawasannya atau pemahaman tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Menurut Yono Maulana, Mahasiswa PKK Jurusan Informatika Universitas Mercu Buana sebagai penonton52, Cukup baik tapi kurang tajam, artinya dalam hal wawancara dia masih kurang cerdas improv. Ini kalau dibandingkan dengan TV swasta lain seperti SCTV dan Metro, dia kurang galak. Si anchornya itu kurang tanggap, dia harus diarahin dari belakang. Dia juga memahami dan menguasai permasalahan karena dari dia menyampaikan, dari dia mengulas itu nggak sepotong-sepotong, lengkap. Kekurangannya kurang tajam, kurang berani menurut saya. Itu aja. Menurut Lita, Mahasiswa Reguler Jurusan Public Relation Universitas Mercu Buana yang juga sebagai penonton53, Sangat hebat ya. Karena saya pernah melihat langsung Chantal terjun langsung pada narasumber, dia mengejar-ngejar narasumber dan dia juga membawakan berita itu. Cukup jelas beritanya, padat dan berita apa yang lagi in dia tahu, dan jelas dia menyampaikannya pada masyarakat
4.2.2. Penampilan dan Kesehatan Fisik Seorang anchor yang bekerja tampil dilayar kaca dan ditonton oleh pemirsa, dituntut untuk memiliki penampilan yang baik dan menarik. Pada 52
Wawancara dengan Yono Maulana. Mahasiswa PKK Jurusan Informatika UMB sebagai Penonton. Sabtu, 16 Agustus 2008 Pkl. 11.30 53 Wawancara dengan Lita. Mahasiswa Reguler Jurusan Public Relation sebagai Penonton. Kamis, 04 September 2008. Pkl. 10.30
48
dasarnya cantik dan ganteng bukan menjadi syarat yang mutlak untuk menjadi anchor, namun yang terpenting adalah tidak boleh ada cacat yang tidak bisa ditutupi dengan make up, karena itu akan mengganggu pemirsa yang menyaksikan program berita. Pemirsa juga perlu berita yang dibawakannya, tapi juga melihat penampilan yang sewajarnya dari anchornya. Menurut Yulia54, Kalau aturan baku di dunia broadcast atau dunia berita TV otomatis salah satu yang harus dipenuhi kan penampilan yang menarik. Nah tentunya kita pakai istilah menarik, namanya cantik, ganteng itu relatif. Tapi bisa juga si X tidak terlalu ganteng, cantik tapi selalu menarik. Menarik itu enak dilihat, tentu dari segi penampilan adalah standar yang kita lakukan, jadi minimal harus menarik. Minimal interesting, attractive itu yang sulit dibuat universal. Anchor juga harus menjaga kesehatan fisik atau staminanya, jangan lusuh, jangan terlalu gemuk dan juga kurus. Kesehatan fisik juga bisa anchor dalam kondisi tidak mood, atau sakit atau sedang menghadapi problem yang berat, sebaiknya jangan siaran dahulu. Jika dipaksakan maka hasilnya tidak akan sempurna, karena seharusnya anchor yang ingin tampil dan pada saat masuk ke studio, sudah tidak ada beban pikiran lagi. Redaksi RCTI dapat memberikan izin kepada anchornya yang sakit atau masalah berat yang sedang dihadapi untuk tidak tampil atau siaran walaupun sudah ada jadwal siarannya. Anchor bisa terbuka kepada koordinator anchor tentang masalahnya, misalkan sakit atau baru mengalami kecelakaan, atau yang berhubungan dengan masalah psikologis, sebaiknya jangan siaran dahulu, karena pertimbangannya sejauhmana akan mempengaruhi layar. Jika sedang menghadapi
54
Yulia Supadmo. Op. Cit.
49
persoalan seperti itu, biasanya tidak konsentrasi, baca salah-salah, mata tatapannya kosong, akan terlihat pikirannya tidak di studio.55 Penampilan dan kesehatan fisik yang baik dan menarik dari anchor pun akan membuat pemirsa tertarik untuk menonton program berita yang dibawakan dan meningkatkan rating sebuah program berita. Putra Nababan mengatakan, Ya, minat orang akan lebih tinggi melihatnya. Tentunya masyarakat Indonesia tidak bisa dipungkiri senang melihat yang cantik dan ganteng, ya kita kasih juga, yang pastinya itu tidak menjadi bahan pembicaraan. Kalau terlalu cantik jeruk makan jeruk, ingin menonjolkan beritanya, malah menjual presenternya. Meningkatkan rating juga, kehadiran anchor pasti meningkatkan rating salah satunya. Tapi bukan hanya anchor, jika grafiknya atau beritanya bagus juga meningkatkan rating, saling melengkapi.56 Berarti penampilan dan kesehatan fisik anchor bukan merupakan satusatunya faktor yang dapat meningkatkan rating. Karena pemirsa lebih melihatnya kepada isi berita yang disampaikan. Sehingga dapat dikatakan saling melengkapi satu sama lain. Menurut Yono Maulana57, Penampilan dan kesehatan fisik anchor Seputar Indonesia bagus-bagus, cantik-cantik, alasannya karena dia cantik. Menurut Lita58, Penampilan dan kesehatan fisik anchor Seputar Indonesia bagus.
4.2.3 Kemampuan Olah Vokal Seorang anchor juga harus mampu berbicara dengan suara yang enak, baik, menarik pemirsa dan memiliki wibawa yang cukup mantap, artinya bisa
55
Ade Novit. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit. 57 Yono Maulana. Op. Cit. 58 Lita. Op. Cit. 56
50
menimbulkan kepercayaan dan meyakinkan bagi yang mendengarnya. Redaksi RCTI pun menetapkan standar kualitas suara untuk seorang anchor. Menurut Ade Novit59, Anchor harus mempunyai kualitas suara yang bagus, suara cacat tidak bisa, standarnya ada. Tapi standar itu tidak akan membuat dia menjadi seseorang yang sempurna. Audio visual ada sesuatu yang dia miliki dari dua ini atau istimewa, bisa audionya, bisa visualnya, bisa dua-duanya, bisa salah satu. Audio salah satu kekuatan yang sangat luar biasa apalagi untuk acara di jam-jam tertentu. Contoh Buletin Malam, Nuansa pagi. Nuansa pagi membutuhkan suara yang saya bilang sangat friendly dengan pemirsa, ramah, suara yang lembut. Beda dengan suara penyiar Seputar Indonesia. Namun, untuk mendapatkan kualitas suara yang bagus dan dapat meyakinkan pemirsa tidaklah mudah, seorang anchor harus banyak latihan olah vokal. Yang pertama adalah nafas, titik koma kemudian daya tahan anchor membaca berita, pengaturan nafas pada saat baca, itu sangat penting dan anchor Seputar Indonesia pun terus melakukan latihan-latihan olah vokal dan sebagainya. Menurut Putra Nababan60, Anchor harus mengasah latihan, terus olah bukan hanya olah vokal saja, olah intelektual, olah lobby. Kalau vokalnya bagus, wawancara orang tidak bisa dan tidak tahu isu, maka akan ditinggal juga. Lobbynya harus bagus, menulis beritanya harus bagus. Anchor tidak hanya sekedar membaca berita saja, bedanya anchor yang mengetahui dari hulu sampai hilir berita-berita apa saja yang akan diantarkan, itu akan lain saat dia membaca dan menyampaikan berita. Anchor harus mendalami dan jangan dibuat-buat saat menyampaikan berita. Yono Maulana mengatakan, Kualitas suara anchor Seputar Indoenesia rata-rata enak didengar dan dapat menimbulkan kepercayaan terhadap saya. Kalau TV itu kan bahasa visual, lebih pada penglihatan. Kalau orang lihat performance, lihat cara dia bicara sudah
59 60
Ade Novit. Op. Cit Putra. Op. Cit.
51
meyakinkan, pasti. Kecuali radio itu kita meraba-raba dari suara, tapi kalau berita perform61. Menurut Lita62, Suaranya itu ketika dia membaca berita, kita langsung dapat menangkap apa isi beritanya. Kita langsung mengerti, tujuan beritanya langsung sampai ke masyarakat.
4.2.4. Komunikatif Dalam menyajikan berita, anchor dituntut untuk komunikatif dalam menyampaikan naskah berita agar pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, dimengerti dan dipahami oleh pemirsa. Begitu juga dengan pengucapannya harus tepat dan harus menganggap pemirsa itu adalah sahabat, teman dan merupakan bagian dari kita. Menurut Yulia63, Kalau bicara penyiar (anchor) jelas dan komunikatif, itu kan tergantung banyak elemen. Unsur verbalnya, karakter suara dia, cara dia membedah kalimat, intonasi menyampaikan berita seperti apa, lalu digabungkan dengan eye contact dengan pemirsa, cara raut muka dia bereaksi terhadap berita yang sedang disampaikan, gesture tubuh, kecepatan dia menyampaikan kalimat, kelambatan atau kalau sedang membahas pendalaman dengan dialog, dia memandu dialog. Itu semua kan menjadi elemen-elemen yang menentukan. Untuk bisa komunikatif, anchor Seputar Indonesia harus dapat menggabungkan elemen-elemen seperti yang diatas sehingga pemirsa tidak hanya jelas dan mengerti dengan apa yang disampaikan anchor, tapi juga tetap memelihara kedekatan dengan pemirsa. Yono Maulana mengatakan, Anchor Seputar Indonesia komunikatif dalam pembacaan naskah, dia sudah bagus. Maaf saja saya jadi membandingkan, dibandingkan dengan Indosiar yang cewek itu wah kacau sama sekali. Kalau sama SCTV okelah masih jelas RCTI, kadang-kadang SCTV itu agak kurangnya dalam wawancara seolah-olah 61
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit. 63 Yulia Supadmo. Op. Cit. 62
52
menekan, tapi justru untuk orang yang menyukai politik justru bagus. Tapi kalau RCTI lebih sopan kalau menurut saya64. Lita mengatakan, Anchor Seputar Indonesia jelas dan komunikatif65.
4.2.5. Profesionalitas Seseorang yang sudah masuk kriteria sebagai anchor, seberat apapun tugas dan tanggung jawabnya, dia harus bisa melaksanakannya secara profesional. Apalagi ini adalah pemberitaan televisi, yang sifatnya segera, jadi berkaitan dengan waktu dan dia harus siap jika sewaktu-waktu ada peristiwa yang harus segera dia liput. Anchor RCTI termasuk untuk program berita Seputar Indonesia pun harus memiliki profesionalitas yang tinggi dalam bekerja, dan jika melanggar akan ada sanksi yang harus diterimanya. Menurut Yulia, Anchor Seputar Indonesia untuk hal profesionalitas dalam bekerja sudah baik sekali. Profesionalitas juga berpengaruh yang namanya SOP bila tidak dipenuhi akan berantakan. Contoh penyiar itu SOPnya kan harus hadir di studio sekian menit sebelum on air, SOPnya dia sudah harus tahu hari itu akan menghadirkan berita apa, penampilan dia juga harus memenuhi SOP.66 Ade Novit mengatakan, Anchor ini berkaitan dengan waktu. Berita tidak bisa mundur hanya garagara anchornya tidak datang atau terlambat. Peringatan keras kita disini, dan kita sering melakukan peringatan keras walaupun itu tidak berupa peringatan ke HRD, tapi peringatan keras dari lisan maupun tertulis bagi mereka yang terlambat hadir. Karena proses itu perlu make up, ganti baju dan lain-lain itu satu jam sebelum on air. Kalau dia datang dua puluh menit sebelum on air, persiapan dia untuk penampilan tidak akan maksimal. Kedua secara emosional juga dia belum dalam kondisi yang siap, terburu-buru. Pada saat didepan meja siar mulai tugas dia tidak akan konsentrasi.67
64
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit. 66 Yulia. Op. Cit. 67 Ade Novit. Op. Cit. 65
53
Anchor RCTI termasuk untuk program berita Seputar Indonesia juga dituntut
untuk
menjiwai
setiap
berita
yang
dibawakannya.
Menjiwai
pengertiannya adalah selalu mengikuti perkembangan berita atau peristiwa satu ke yang lainnya, anchor harus tahu. Apalagi jika anchor pernah meliput peristiwa yang mirip dengan apa yang diliput temannya. Itu akan berbeda nuansanya, akan beda menyampaikannya, anchor yang sudah tahu dengan yang belum. Maka akan terlihat dibuat-buat saat menyampaikan berita dari anchor yang belum pernah meliput atau berada pada suatu peristiwa yang terjadi yang mirip atau sama. Menjiwai itu adalah ketika anchor tahu menyampaikannya itu seperti apa, dan bukan membaca sebentar. Anchor juga tidak boleh hanyut berlebihan terhadap berita yang dibawakannya. Karena selain dia yang akan menjadi berita, juga itu tandanya dia memihak. Jika ada peristiwa-peristiwa seperti tsunami atau demo, seorang anchor menangis atau marah-marah, itu berarti dia tidak profesional. Artinya dia tidak siap untuk meliput atau menyampaikan berita-berita yang seperti itu. Menitikkan air mata sedikit boleh, itu manusiawi tapi tidak boleh terus-terusan dan harus kembali lagi. Menurut Yono Maulana68, Anchor Seputar Indonesia sudah profesional menurut saya, artinya kalau didepan kamera dia serius, bagus, tidak ada main-main dan menjiwai berita yang dibawakan dan rata-rata dalam hal itu mereka sudah bagus, sesuai porsinya, komunikatif.
68
Yono Maulana. Op. Cit.
54
Menurut Lita69, Anchor Seputar Indonesia sangat menjiwai sekali dengan mimik muka yang serius dan kelihatan sekali dia memahami berita itu. Dia juga tidak berlebihan dalam menyajikan berita, kan RCTI terkenal bagus.
4.2.6. Kepribadian Seorang anchor harus mempunyai kepribadian yang baik dan menarik, tidak lemah serta memiliki karakter atau ciri khas yang dapat membuat pemirsa terus mengingat dirinya dan program berita yang dibawakannya. Anchor RCTI termasuk program berita Seputar Indonesia pun memiliki kepribadian untuk dapat menarik pemirsa menyaksikan program berita Seputar Indonesia. Menurut Putra Nababan, Karena kalau anchor punya kepribadian lemah dan karakter tidak kuat sangat terlihat sekali dilayar, terlihat tidak punya otoritas. Ketika kita membawakan berita, otoritas sangat penting. Dia tidak punya karakter dan tidak punya kepribadian, lambat laun akan terlihat dibanyak kejadian, dibanyak program itu akan terlihat dia tidak ada karakter. Karakter yang saya miliki adalah saya ingin menonjolkan bahwa saya punya ketegasan dalam menyampaikan berita dan saya tidak malu, tidak takut dan tidak khawatir. Saya tegas dalam menyampaikan suatu berita dan itu saya coba tunjukkan betul saat saya menyampaikan berita.70 Anchor juga harus memiliki kepribadian yang baik dan menarik, tidak emosional. Karakter itu akan muncul dengan sendirinya tanpa disadari, tidak bisa dibuat-buat. Setiap anchor pasti memiliki karakternya masing-masing. Menjaga kedekatan dengan pemirsa pun harus dipelihara, bukan hanya dari cara anchor menyampaikan berita, tapi dari materi berita yang dibawakan. Kedekatan dengan pemirsa itu adalah bagaimana cara mengemas pemberitaan, bagaimana
69 70
Lita. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit.
55
pemberitaan itu punya dampak kepada para pemirsa, sehingga kebutuhan dan rasa ingin tahu penonton dapat dipenuhi. Itu yang terpenting.
4.2.7. Otoritas Seorang anchor harus mempunyai otoritas atau kekuasaan dalam membawakan berita, namun kekuasaan itu terbatas. Di keredaksian RCTI, otoritas sepenuhnya untuk program berita berada di tangan eksekutif produser, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap program tersebut. Seperti Yulia Supadmo yang bertanggung jawab penuh terhadap program Seputar Indonesia dan secara editorial content yang memegang keputusan tertinggi di program tersebut. Menurut Yulia71, Anchor Seputar Indonesia kalau menurut saya dua-duanya sudah punya otoritas. Putra mengatakan, Anchor tentu harus mempunyai otoritas, dalam bentuk bahwa dia bisa menentukan ke arah mana diskusi, ke arah mana dialog, ke arah mana pemberitaan dan bukan hanya sekedar tukang baca berita. Tapi dia orang yang mengikuti dari hulu sampai hilir dari pemberitaan itu seperti apa. Otomatis dia harus punya otoritas dan dia punya kekuasaan, tapi kekuasaan itu bukan kekuasaan yang tidak terbatas, karena dia melalui proses diskusi juga dengan produser dan eksekutif produser dalam mengambil keputusan. Tapi dia juga sangat berhak untuk menyampaikan sesuatu.72 Anchor juga harus bisa membuat orang tertarik untuk menonton program berita yang dibawakannya lewat pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dimilkinya. Yang terpenting bagi anchor adalah apa yang ia sampaikan dapat dipercaya dan dimengerti maksudnya. Sedangkan program beritanya dapat
71 72
Yulia Supadmo. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit.
56
menjadi referensi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi. Yono Maulana mengatakan, Generalis aja ya. Kalau menurut saya sudah bagus, cukup membawa orang untuk tertarik tapi kembali lagi saya tidak mengerti apa memang standar redaksi sana atau tidak, mereka lebih sopan, lebih independen, lebih bagus melihat berita. Tapi cue nya jadi agak berkurang kalau dibandingkan Metro dan SCTV, karena kurang beraninya itu, sebetulnya dia sopan, independen.73 Lita mengatakan, Anchor Seputar Indonesia dapat menarik masyarakat agar menonton Seputar Indonesia, karena dari dulu sampai sekarang berita yang terkenal Seputar Indonesia RCTI.74
4.2.8. Kredibilitas Kredibilitas mutlak diperlukan oleh seorang anchor. Karena penonton akan percaya kepada seorang penyaji berita (anchor) dan program berita yang dibawakannya akan ditonton orang, jika ia memiliki kredibilitas. Kredibilitas bagi ujung tombak seperti anchor sangat penting dan dapat mempengaruhi keseluruhan hasil tim produksi berita bahkan sebuah stasiun televisi. Menurut Ade Novit75, Kredibilitas dari anchor akan sangat mempengaruhi tim, mempengaruhi reputasi stasiun televisi pasti. Tapi kalau bicara rating share belum tentu. Kalau AC. Nielsen belum pernah, saya tidak mau bicara tanpa data. Tapi kalau mempengaruhi jelas. Anchor harus dapat menjaga kredibilitas dan profesionalitas , karena jika anchor sudah tidak kredibel dan tidak profesional, maka tidak akan ada lagi yang percaya dan akan ditinggal pemirsa.
73
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit. 75 Ade Novit. Op. Cit. 74
57
Yulia Supadmo mengatakan, Kredibilitas kan menentukan sejauhmana pemirsa percaya dengan apa yang disampaikan penyiar. Menurut saya anchor-anchor yang kami tempatkan di Seputar Indonesia kredibilitasnya sudah cukup tinggi. Jadi, kredibel itu juga menunjuk pada suatu kondisi dimana anchor memiliki pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam terhadap topik berita yang disampaikannya dan dalam menjalankan tugasnya, serta bisa dipercaya oleh masyarakat. Menurut Yono Maulana, Selama ini sudah cukup menguasai, terutama Aiman dia sudah profesional, Chantal bagus, Oka masih harus banyak belajar. Putra masih perlu, kredibilitasnya sudah bagus tapi penguasaannya menurut saya belum, tastenya itu belum dapat. Chantal, Putra, Aiman, Isyana sudah bagus. Saya juga percaya dengan berita yang disampaikan anchor Seputar Indonesia karena saya tahu betul RCTI, karena satu mereka itu orang-orang cerdas. Saya tidak pernah mendengar kasus-kasus dari mereka, tentang pemberitaannya. RCTI itu kalau boleh dibilang paling benar-benar independen.76 Lita mengatakan, Mereka sangat mamahami sekali karena mungkin latar pendidikan dia juga bagus dan tidak main-main, bukan pembawa berita yang sembarangan jadi terlihat sekali cerdasnya. Mereka juga mempunyai nama baik dimata saya, khususnya mahasiswa. Saya sangat tertarik sama dia karena pintar sekali dan bukan lulusan dari Universitas sembarangan. Saya juga percaya selama berita itu memang benarbenar terjadi, bukan seperti kriminal atau apapun. Berita yang berbobot.77
Anchor RCTI termasuk program berita Seputar Indonesia pun, masih terus berusaha untuk dapat menjaga kredibilitas dan profesionalitasnya dengan berbagai cara untuk mengasah intelektualitas, sehingga pemirsa dapat terus percaya dengan berita-berita yang disampaikan anchor. Kredibilitas dan profesionalitas sangat penting, karena itulah yang dipertaruhkan pada saat anchor tampil dilayar agar tidak ditinggal pemirsanya. 76 77
Yono Maulana. Op. Cit. Lita. Op. Cit.
58
4.3
Penetapan atau Pemilihan Anchor Untuk Program Berita di RCTI Berdasarkan 8 (delapan) Syarat atau Kriteria Keredaksian RCTI yang telah banyak melahirkan program-program berita
unggulan seperti Seputar Indonesia, dituntut untuk mencari sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satunya untuk menempati posisi penyaji berita (anchor). Redaksi RCTI mempunyai tim yang terdiri dari eksekutif produser, koordinator anchor, produser yang saling berkoordinasi untuk menentukan anchor di setiap program. Koordinator anchor sebagai orang yang bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan anchor, mempunyai tugas lebih banyak ke pembinaan dan recruitment. Untuk recruitment, jika mengenai jurnalisnya itu kaitannya dengan teman-teman di news gathering jika melibatkan yang dari nol, Tapi kadang ada yang masuk di divisi news sudah sebagai reporter atau presenter, sehingga koordinator anchor hanya melihat perkembangannya masing-masing seperti apa. Menurut Yulia78, Pemilihan atau penetapan atau pergantian anchor di redaksi RCTI dilihat atau dievaluasi setiap setahun sekali. Kecuali ada perubahan yang signifikan dan itu bisa dilakukan kapan saja. Tapi jika tidak ada, akan tetap terus berjalan. Redaksi RCTI mempunyai standar umum dan standar khusus yang harus dipenuhi oleh seorang anchor untuk dapat berkualitas. Ade Novit mengatakan, Untuk standar umum seperti pendidikan S1, bahasa, fisik pengertiannya good looking bisa dilihat dari penampilan dia, suara, karakter itu biasanya belakangan. Setelah melalui prosedur-prosedur umum itu, berarti kita melihat kriteria khusus, menyangkut kredibilitas, integritas, loyalitas, skill. Anchor itu sudah melalui tahapan yang cukup panjang. Kalau diaturan ini, belum disahkan
78
Yulia Supadmo. Op. Cit.
59
oleh HRD, tapi mereka sudah ada keputusan yaitu orang untuk jadi anchor minimal 10 tahun, paling cepat 5 tahun.79 Ade Novit menambahkan bahwa jika sejauh anchor masih baik dan tidak ada seputar yang serius maka anchor tidak akan diganti. Disitulah masalah anchor bahwa ada kesempatan dia untuk tampil berikutnya, untuk juniornya sangat sulit muncul karena belum adanya kesempatan. Padahal yang junior belum tentu kualitasnya kalah dengan yang senior. Kriteria-kriteria atau syarat kualitas penyaji berita (anchor) dalam penelitian ini yang terdiri dari 8 (delapan) kriteria, diantaranya kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, komunikatif, profesionalitas, kepribadian, otoritas, dan kredibilitas, merupakan syarat yang menjadi bahan pertimbangan redaksi RCTI dalam memilih seorang anchor. Ade Novit mengatakan, Kriteria itu sudah pasti. Yang kita melihat lagi satu hal yang tidak ada dibuku adalah terlihat smart, terlihat cerdas. Karena orang cerdas belum tentu terlihat cerdas dilayar. Orang itu biasa saja tapi terlihat cerdas. Itu juga satu hal yang menjadi bahan pertimbangan.80 Ade Novit menambahkan, Untuk menjadi anchor Seputar Indonesia ini, saya tidak ada batasan khusus, tapi Seputar Indonesia adalah main program kita di news reguler. Jadi mereka yang tampil disana “catatan” masih layak on air, memang yang sudah jauh lebih matang. Karena disini adalah iconnya program berita di RCTI kan Seputar Indonesia. Walaupun kita tidak mengecilkan Nuansa Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam, karena karakternya sangat berbeda. Kalau Buletin Malam kita lebih banyak melihat karakter penonton, tapi kalau Seputar Indonesia memang untuk segala lapisan, umum dan juga ceritanya singkat-singkat dan masih tetap iconnya Seputar Indonesia di keredaksian. Nuansa pagi juga mungkin dilihat dari karakter penonton, suasana paginya. Buletin Siang agak mirip dengan Seputar
79 80
Ade Novit. Op. Cit. Ibid
60
Indonesia, jadi presenter yang benar-benar matang, presenter baru tidak mungkin kita tempatkan disitu.81 Yulia menambahkan Di RCTI semua penyiar itu mutlak menguasai bidang lain artinya RCTI itu menerapkan sistem dimana tidak ada penyiar yang hanya penyiar. Dia harus merangkap sebagai reporter, staf produksi, produser atau apapun. Jadi memang belum ada yang namanya main job sebagai anchor. Untuk saat ini kita mengaharapkan semua penyiar news di RCTI itu sanggup multi tascing. Karena itulah yang memberikan nilai plus ke mereka sendiri dalam menjalankan tugasnya sebagai penyiar.82
Jadi, bedanya anchor Seputar Indonesia dengan program berita lain di RCTI seperti Nuansa Pagi, Buletin Siang, Buletin Malam adalah sangat dibutuhkan anchor yang sudah matang, dan rata-rata anchor Seputar Indonesia sudah berkecimpung didunia jurnalistik diatas lima tahun semua. Proses kerja tim redaksi RCTI dalam memilih anchor untuk tampil pada setiap program berita itu tidak sembarangan dan idealnya sebelumnya dilihat dari karakter suara, karakter orangnya, karakter pemirsa atau audience profile. Tapi kalau dia pasangan harus dilihat juga pasangannya itu sesuai atau tidak. Sesuai pengertiannya dari intelektualnya, gaya bicaranya, itu dilihat semua. Sedangkan untuk anchor program Seputar Indonesia pertimbangannya adalah kematangan dan kedewasaannya didunia jurnalistik, serta anchornya harus tegas. Tim Redaksi RCTI juga mempunyai pertimbangan dalam memilih Putra Nababan dan Chantal Della Concetta sebagai anchor yang sering tampil membawakan Seputar Indonesia. Walaupun terkadang Arief Soeditomo dan Yulia Supadmo masih tampil untuk membawakan program berita tersebut.
81 82
Ade Novit. Op. Cit. Yulia Supadmo. Op. Cit.
61
Menurut Ade Novit83, Dalam memilih Putra dan Chantal sebagai anchor yang sering tampil di Seputar Indonesia adalah bukan kebijakan saya, tapi dari redaksi. Karena satu memang wajah baru, masih muda tapi cukup matang dan ternyata tidak gagal. Cukup baik respon dimasyarakat. Mereka ganteng, mereka cantik, cerdas, cukup matang dalam dunia jurnalistik. Kelihatan kredibilitasnya, tapi bukan coba-caba juga. Itu kebijakan tim dan saya termasuk tim itu. Kematangan mereka sudah terlihat. Seperti pernyataan Yulia diatas, bahwa pemilihan atau penetapan anchor di RCTI biasanya dilihat atau di evaluasi satu tahun sekali untuk mengetahui apakah masih layak tampil atau tidak. Namun, jika anchor pada setiap program berita masih dianggap baik, bagus, masih layak tampil, tidak ada seputar yang serius dan tidak ada perubahan dari redaksi, maka anchor tetap akan siaran pada masing-masing program berita yang dibawakannya dan tidak akan diganti. Karena redaksi juga tidak boleh coba-coba dan sembarangan dalam memilih anchor untuk setiap programnya. Untuk tahun ini di Seputar Indonesia main anchornya adalah Putra Nababan dan Chantal Della Concetta dengan back up Arief Suditomo dan Yulia Supadmo, sedangkan tahun 2007 lalu Putra memang sudah sebagai main anchor, namun Chantal sebagai main anchor baru pertengahan 2007 dan sebelumnya ada Chandra Sugarda. Kemudian Chandra keluar dan digantikan Chantal hingga sekarang. Sehingga peneliti mengasumsikan bahwa Putra Nababan dan Chantal masih dipilih dan dipercaya oleh redaksi untuk menjadi main anchor di Seputar Indonesia karena masih layak tampil, masih dianggap baik untik membawakan Seputar Indonesia. Kalaupun pada saat on air bukan mereka yang tampil, itu dikarenakan sakit atau cuti atau liputan ke luar kota atau negara lain. 83
Ade Novit. Op. Cit.
62
Berdasarkan wawancara dari narasumber, dari 8 (delapan) kriteria tersebut, yang wajib dimiliki oleh anchor RCTI termasuk program Seputar Indonesia adalah kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, profesionalitas, serta kredibilitas. Sedangkan untuk diluar dari kriteria tersebut, bahwa anchor di RCTI juga harus sanggup tidak hanya sebagai penyiar saja, namun ada yang merangkap sebagai reporter, staf produksi, pemred, wapemred, atau apapun.
NUANSA PAGI Aiman Wtjaksono Isyana Bagoes Oka Zaldy Noer Michael Tjandra Cheryl Tanzil Andy Iskandar
4.4
NAMA ANCHOR SEPUTAR BULETIN INDONESIA MALAM Putra Denta Gustav Aulia Nababan Mirakusuma Joice Chantal Della Triatman Concetta Arief Suditomo Yulia Supadmo BULETIN SIANG
SERGAP Ledy Simarmata Tody Tjokro
Keterlibatan Anchor Seputar Indonesia di Keredaksian RCTI Di keredaksian RCTI, anchor sebagai profesi dan bukan masuk jabatan
struktural yang ada di satu departemen atau divisi news. Di redaksi RCTI tidak ada jabatan anchor, tapi ada secara fungsional (non skruktural) dan mendapat pengakuan. Anchor tidak mempunyai program dan yang mempunyai program adalah produser. Namun di redaksi RCTI, ada anchor yang juga sekaligus
63
menjabat sebagai pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, eksekutif produser, seperti Arief Suditomo, Putra Nababan, dan Yulia Supadmo. Anchor di RCTI harus tahu dari hulu sampai hilir sebuah pemberitaan itu, begitu juga dengan anchor Seputar Indonesia seperti : •
Anchor juga terlibat dari awal peliputan. Saat pra produksi, anchor bisa ikut rapat budgeting atau rapat untuk liputan, anchor bisa memberikan masukan dan bisa terlibat di rapat itu. Jika anchor sedang ditugaskan sebagai reporter, dia terlibat pada tahap produksi meliput berita dilapangan, dan pasca produksi dia menyiapkan materi berita dan preview.
•
Sebelum on air, anchor harus tahu terlebih dahulu berita-berita apa saja yang akan dibawakannya atau mungkin ada salah satu berita yang kemarin diliput, sekarang di follow up sehingga anchor tahu. Kalau bisa anchor juga sudah melihat rundown kasar, biasanya jam 16.30 atau 17.00 sudah ada rundown kasar dan melihat berita-berita untuk setiap segmennya. Tapi kalau dia reporter, karena rata-rata anchor itu adalah reporter, jadi anchor juga terlibat dalam produksi peliputan.
•
Saat on air, anchor menyampaikan berita, mewawancarai narasumber dan mengikuti apa yang diinginkan program director dan produser, karena anchor tidak bisa seenaknya.
•
Setelah on air, anchor mengikuti rapat evaluasi bersama produser, koordinator liputan dan bisa memberikan masukan, ide terhadap berita-berita yang dibawakannya. Di cari apa yang masih kurang dan dicari penyebab dari
64
kesalahan atau kekurangan berita tersebut. Kemudian juga menentukan beritaberita apa saja yang akan tayang untuk program berita selanjutnya.84 Rapat budgeting atau perencanaan untuk program Seputar Indonesia adalah sekitar pukul 14.00-15.00 WIB dan juga sekaligus evaluasi program Buletin Siang dan Sergap. Di cari berita-berita apa saja yang sudah diliput pagi harinya, berita yang menjadi unggulan apa, di cari juga kekurangan berita yang belum didapat. Kemudian jam 16.00-16.30 dilihat baru nanti sesuai dengan perencanaan atau tidak. Di redaksi RCTI, semua anchor program berita termasuk Seputar Indonesia mempunyai wewenang untuk merubah atau mengganti kata-kata atau kalimat-kalimat yang telah disusun redaksi. Namun, sebelumnya anchor harus berkoordinasi kepada eksekutif produser, pemimpin redaksi dan produser atau tim produksi yang tengah bertugas. Anchor tidak boleh semaunya untuk merubah atau mengganti tanpa adanya koordinasi dengan pihak-pihak terkait, karena kunci pada sebuah redaksi televisi adalah koordinasi. Walaupun Putra sebagai anchor sekaligus wapemred RCTI bisa melakukan itu, tapi dia juga tidak boleh sembarangan atau harus konsultasi atau koordinasi dan diketahui oleh produser dan eksekutif produser jika akan ada perubahan. Anchor RCTI termasuk program Seputar Indonesia, mempunyai hak untuk memberikan masukan, ide untuk perkembangan program berita Seputar Indonesia, memberikan masukan terhadap konten berita-berita yang akan ditayangkan Seputar Indonesia seperti dalam pemilihan angle berita dan
84
Ade Novit. Op. Cit.
65
mengusulkan apa-apa saja yang layak atau tidak layang tayang di Seputar Indonesia. Itu sangat diharapkan sekali, masukan dari anchor pada rapat budgeting atau produksi menjelang on air. Anchor RCTI termasuk program berita Seputar Indonesia juga masih merupakan reporter yang meliput berita dilapangan. Namun, tidak semua berita diliputnya, dari 11 atau 12 berita yang ditayangkan dalam waktu 30 menit, anchor hanya meliput 1 sampai 2 berita saja. Jika hari itu dia ditugaskan meliput berita, lalu sore harinya ada jadwal siaran, maka anchor harus kembali sekitar pukul 14.00-15.00. Karena jika tidak, itu akan mempengaruhinya saat tampil dilayar dan masalah seperti itu biasanya koordinator anchorlah yang bertugas untuk mengatur jadwal para anchor di RCTI. Anchor di RCTI diharapkan datang minimal 4 (empat) jam sebelum on air. Tapi biasanya sudah ada komitmen dari semua anchor bahwa ini adalah tugas, jadi jika berhalangan hadir sebaiknya memberitahukan koordinator anchor atau terprogram tidak hadirnya, seperti sakit atau masih liputan sehingga tidak bisa sampai dikantor untuk siaran. Itu masih bisa dimaklumi dan koordinator anchorlah yang bertugas untuk mencari penggantinya. Koordinator anchor yaitu Ade Novit sebagai orang yang setiap hari bekerja bersama anchor harus selalu memantau perkembangan dan memberikan saran kepada anchor dalam hal teknis, seperti salah pengucapan pada saat on air, suaranya, penjiwaannya. Namun, ada sanksi keras yang harus diterima oleh anchor RCTI jika lalai menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tapi sampai saat ini koordinator
66
anchor belum pernah memberikan surat yang sangat keras, karena ini adalah profesi mereka yang terjun secara profesional, jadi rata-rata anchor mengerti.
4.5.
Kualitas Anchor Seputar Indonesia RCTI Kualitas anchor program berita Seputar Indonesia yang dilihat baik dari 8
kriteria tersebut dan dalam menjalankan tugas dan fungsinya atau secara keseluruhan, membuat para key informance memberikan penilaiannya masingmasing. Yulia mengatakan, Sejauh mereka menjaga profesionalitas dan menjaga integritas sebagai jurnalis yang kebetulan menjadi identitas stasiun, harusnya sudah baik.85 Menurut Putra86, Tidak ada istilah cukup. Kita harus terus meningkatkan, masih kurang. Saya harus meningkatkan diri, tidak ada selesai-selesainya. Yang pimpinan Kompas umurnya 75 tahun saja masih terus belajar apalagi kita. Terus bekerja, belajar terus, tidak pernah cukup. Menurut Ade Novit87, Cukup baik, ideal belum. Karena inilah yang masih unsur manusiawi, bahwa kadang-kadang mereka yang tampil itu tidak siap tampil 100 persen untuk on air. Yono Maulana sebagai penonton, mengatakan88, Kualitasnya kalau menurut saya sudah baik. Pesan sudah sampai, ulasan lengkap, dapat dipercaya, punya kredibilitas sendiri, independen tidak memihak. RCTI itu aman-aman aja menurut saya. Lita sebagai penonton mengatakan, Secara keseluruhan kalau saya beri nilai 80, berarti sudah bagus. Lebih ada interaksi langsung dengan masyarakat untuk menanggapi berita-berita yang sedang menjadi topik pembicaraan.89
85
Yulia. Op. Cit. Putra Nababan. Op. Cit. 87 Ade Novit. Op. Cit 88 Yono Maulana. Op. Cit. 89 Lita. Op. Cit. 86
67
Dari hasil wawancara diatas, penilaian kualitas anchor Seputar Indonesia secara keseluruhan sudah dapat dikatakan baik menurut penilaian mayoritas narasumber yang mengatakan baik. Putra menambahkan, Kualitas anchor pasti akan menunjang pemberitaan ditelevisi. Karena televisinya akan terlihat kredibel, menjadi acuan artinya orang tidak akan tenang jika belum nonton Seputar Indonesia. Itu pasti kredibilitas, ketajaman mereka, penampilan yang baik, itu sangat berkontribusi. Menurut saya itu sangat luar biasa kontribusinya.90 Tim produksi yang dari mencari, meliput, memproduksi berita hingga selesai materi-materi berita itu ditayangkan, kemudian ditambah dengan kualitas dari seorang anchor memang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, saling menunjang dan melengkapi. Dari kerjasama yang baik itulah Program Seputar Indonesia mendapatkan penghargaan Panasonic Award tahun 2007 lalu sebagai program berita terfavorit pilihan pemirsa. Sedangkan untuk anchornya masuk dalam nominasi Panasonic Award yaitu Putra Nababan dan Arief Suditomo, walaupun tidak menang namun masuk dalam nominasi adalah penghargaan karena dari sekian banyak penyaji berita dari berbagai stasiun televisi swasta, pemirsa memilih Putra dan Arif masuk sebagai nominasi dan itu pun sudah berkali-kali. Kualitas dari anchor di RCTI bukan ditentukan atau bisa ditingkatkan oleh koordinator anchor atau redaksi, namun dari diri mereka sendiri yang harus terus meningkatkan kualitasnya dengan banyak belajar sehingga bisa dipercaya penonton, punya kredibilitas dan karakter. Yang harus ditingkatkan oleh anchor RCTI untuk seperti sekarang ini adalah kemampuan si anchor untuk 90
Putra Nababan. Op. Cit
68
menyampaikan berita secara otoritatif artinya anchor harus terlihat tahu betul materi berita yang mau disampaikan dan tahu persis mengenai berita-berita yang akan ia bacakan. Anchor dapat memberikan pengaruh yang positif dalam pergaulan dimasyarakat. Itulah yang dirasakan Putra Nababan setelah ia menjadi anchor. Putra mengatakan, Saya sampai kaget-kaget, orang kadang sampai datang ke saya untuk difoto. Kalau bertemu minta pendapat atau masukan saya tentang banyak hal, di intramail juga seperti itu. Pengaruhnya luar biasa artinya kita bisa membeikan kontribusi positif kepada masyarakat , kita diberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan bermasyarakat melalui profesi ini. Sangat besar dampaknya.91
4.6.
Pembahasan Persaingan program berita di berbagai stasiun televisi di Indonesia
menuntut pihak redaksi mencari sumber-sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil. Salah satunya adalah seorang penyaji berita (anchor). Sebagai orang yang tampil dilayar dengan tugas menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat, seorang anchor harus memiliki syarat atau kriteria yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan berkualitas. Seperti yang telah dibahas didepan pada hasil penelitian dan hasil wawancara, bahwa idealnya seorang anchor di RCTI harus memenuhi dan memiliki kriteria seperti kemampuan jurnalistik dan intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, kemampuan olah vokal, kepribadian, komunikatif, profesionalitas, otoritas, dan kredibilitas untuk dapat dikatakan berkualitas.
91
Putra Nababan. Op. Cit.
69
Dari 8 (delapan) kriteria yang harus dipenuhi anchor tersebut, ada beberapa yang wajib diperlukan bagi seorang anchor di Seputar Indonesia berdasarkan hasil wawancara dengan key informance yaitu : 1. Kemampuan Jurnalistik dan Intelektualitas Kemampuan jurnalistik dan intelektualitas mutlak dipenuhi seorang anchor RCTI dan untuk program Seputar Indonesia, dia harus mempunyai wawasan yang luas dan mengetahui perkembangan berita-berita. Karena anchor dimata masyarakat merupakan seseorang yang cerdas dan dapat dipercaya dengan berita-berita
yang
disampaikannya.
Sedangkan
untuk
kemampuan
jurnalistiknya, anchor RCTI sebaiknya memulai dari jurnalis, namun ada satu atau dua yang menjadi penyaji berita di RCTI dia sudah lama didunia presenter, MC, bisa jurnalisnya sambil berjalan. Berdasarkan wawancara pada hasil penelitian wawasan yang dimiliki anchor Seputar Indonesia sudah baik dan menguasai permasalahan-permasalahan yang terjadi dan memahaminya. 2. Penampilan dan kesehatan fisik Anchor RCTI harus memiliki penampilan fisik yang menarik dan kesehatan yang fit dan prima. Penampilan yang menarik sangat penting bagi seorang anchor dalam arti bahwa dia selalu dapat terlihat menarik walaupun tidak cantik atau ganteng, tidak ada cacat. Penampilan dan kesehatan fisik anchor dapat membuat pemirsa tertarik untuk menonton program berita yang dibawakan memang iya, namun untuk meningkatkan rating bisa, tapi bukan satu-satunya faktor. Karena bukan hanya kehadiran anchor yang dapat meningkatkan rating, tapi grafik berita, gambar, materi berita yang
70
disampaikan dan dikemas jika bagus maka akan meningkatkan rating. Penampilan dan kesehatan fisik dari anchor Seputar Indonesia bagus, cantik dan ganteng. 3. Profesionalitas Dalam hal ini profesionalitas seorang anchor berkaitan dengan waktu dan harus mematuhi SOP yang sudah ditetapkan redaksi seperti anchor minimal harus hadir satu jam sebelum on air, anchor harus mengetahui berita-berita yang akan dibawakan atau disiarkan. Dalam hal profesionalitasnya bekerja anchor Seputar Indonesia sudah baik dan profesionalitas. Dia juga menjiwai berita yang dibawakannya, dengan mimik wajah yang serius dan terlihat memahami sekali berita yang dibawakan. 4. Kredibilitas Anchor RCTI juga harus mempunyai kredibilitas yaitu sejauhmana pemirsa percaya dengan apa yang disampaikannya. Karena jika anchor sudah tidak kredibel, maka tidak akan ada lagi yang percaya dengan apa yang disampaikannya sehingga anchor dan programnya akan di tinggalkan pemirsanya. Kredibilitas dari anchor akan sangat mempengaruhi keseluruhan hasil tim, karena dia merupakan garda terakhir yang ditugaskan untuk melaporkan hasil liputan. Anchor-anchor yang ditempatkan di Seputar Indonesia kredibilitasnya sudah cukup tinggi. Anchor Seputar Indonesia kredibilitasnya sudah bagus, cukup menguasai berita yang disampaikan karena anchor RCTI itu benar-benar terlihat cerdas.
71
Kredibilitas dan profesionalitas juga sangat penting dan mutlak dipenuhi anchor Seputar Indonesia, karena itulah yang dipertaruhkan. Jika anchor sudah tidak profesional dan kredibel, maka pemirsa tidak akan ada lagi yang mau percaya dan pada akhirnya akan ditinggal oleh pemirsa. Jika dikaitkan dengan 8 (delapan) kriteria tersebut, maka kemampuan olah vokal, kepribadian, otoritas dan komunikatif juga sangat penting bagi anchor, namun semua itu dapat menjadi prioritas kesekian pada akhirnya. Yang diutamakan
adalah
intelektualitas,
penampilan,
profesionalitas
dan
kredibilitasnya. Sedangkan diluar kriteria tersebut, anchor RCTI mutlak menguasai bidang lain artinya penyiar tidak hanya penyiar, tapi ada yang merangkap sebagai reporter seperti Chantal Della Concetta, Isyana Bogoes Oka dan memang rata-rata anchor di RCTI masih ditugaskan untuk meliput berita dilapangan. Wapemred yaitu Putra Nababan, Pemred yaitu Arief Suditomo, Eksekutif produser yaitu Yulia Supadmo. Redaksi memilih Putra dan Chantal sebagai anchor Seputar Indonesia karena mereka mempunyau penampilan yang menarik, ganteng, cantik, sudah memiliki jam terbang yang cukup lama dalam menjalankan profesinya sebagai anchor dan jurnalis, tegas dalam menyampaikan berita yang dibawakan, sehingga kredibilitasnya sudah dapat terlihat. Namun, keredaksian RCTI tidak hanya menerapkan kriteria tersebut untuk anchor RCTI, bahan pertimbangan lainnya adalah pendidikan S1, bahasa, terlihat smart.
72
Bedanya anchor dengan news presenter adalah anchor merupakan jangkar, yaitu bisa mengendalikan semuanya. Dia bukan hanya bertugas menyajikan berita, namun juga sebagai interviewer. Dia sudah mengetahui proses kerja dan tugas seorang produser, walaupun dia bukan produser dan memiliki jam terbang yang lama. Sedangkan news presenter adalah penyaji berita yang bisa dibilang baru, belum mempunyai jam terbang yang lama. Dia bukan sebagai jangkar, sehingga dia tidak dapat mengendalikan semuanya, belum dewasa dalam melihat kejadian-kejadian sehingga pada saat dia menyampaikan berita tersebut, dia tidak menjiwai dan tidak memahaminya. Anchor di RCTI tidak hanya berfungsi sebagai telangkai atau hanya bertugas merangkai satu topik berita ke topik berita lain dengan membaca teras berita, namun anchor juga terkadang membaca seluruh badan berita jika format beritanya adalah voice over (VO). Anchor di RCTI itu sebagai jangkar dari program berita yang dibawakan artinya adalah bahwa kehadiran anchor yang berkualitas, selain akan turut menambah jumlah penonton untuk menyaksikan program berita yang dibawakannya, juga merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan sebuah program berita, selain dari tim liputan, produksi dan isi berita itu sendiri, bagaimana mengemas materi berita itu. Karena penonton bukan hanya melihat dari penampilan anchor atau cara dia menyampaikan, tapi juga melihat isi beritanya. Anchor di RCTI juga terlibat dari hulu sampai hilir dalam pemberitaan, dari pra produksi hingga evaluasi. Pada tahap pra produksi, anchor Seputar Indonesia bisa mengikuti rapat redaksi atau budgeting pukul 15.00 untuk
73
menentukan berita apa saja yang akan ditayangkan pada program Seputar Indonesia. Anchor juga boleh tidak menghadiri rapat tersebut, jika dia ditugaskan untuk meliput berita dilapangan untuk tahap produksi. Anchor yang saat itu meliput juga bisa dia ada jadwal siaran, jika begitu maka anchor harus kembali kekantor pukul 14.00-15.00 untuk mempersiapkan materi berita dan on air. Tapi jika anchor tidak sempat dan belum kembali dari liputan, maka koordinator anchor akan mengganti anchor tersebut dengan yang lain dan bisa dimaklumi. Jika anchor bisa kembali kekantor dan siap untuk on air, maka pada tahap pasca produksi anchor bisa ikut mempersiapkan materi berita atau preview. Sebelum on air, persiapan yang dilakukan anchor adalah make up atau sambil membaca rundown kasar sekitar jam 16.30 untuk mengetahui berita-berita apa saja yang akan disampaikannya. Kemudian ke studio untuk mengepaskan kamera, membaca rundown kembali sambil latihan membaca naskah yang ada di teleprompter. Lalu pada saat on air, anchor menyajikan berita, mewawancarai narasumber jika ada wawancara, melakukan hubungan langsung dengan reporter dilapangan jika ada live reporting dan mengikuti apa yang di inginkan oleh program director dan produser. Setelah on air, anchor evaluasi dengan produser, koordinator liputan, koordinator anchor untuk masalah teknis jika ada kekurangan anchor pada saat on air. Evaluasi anchor setelah on air bersamaan dengan evaluasi program dan juga rapat budgeting untuk program selanjutnya. Yulia Supadmo mengatakan, Program berita Seputar Indonesia adalah main program di RCTI yang cakupannya nasional, yang mewakili atau diasumsikan akan mengangkat isu-isu maintain yang cakupannya nasional dan menyentuh kehidupan orang banyak, akan lebih banyak bobot hard newsnya karena itu karakternya lebih tegas, lebih to the point, tidak terlalu mendayu-dayu atau features seperti Buletin Malam, Buletin
74
Siang dan Nuansa Pagi. Jadi, penyiar atau (anchor) yang akan membawakan Seputar Indonesia adalah yang sesuai dengan karakter itu seperti anchornya harus tegas tidak lemah gemulai, dewasa, dan matang dalam dunia jurnalistik.92 Tegas yang dimaksud disini adalah dalam menyampaikan berita, dia serius, tidak main-main dengan intonasi suara ditambah dengan raut wajahnya ketika bereaksi terhadap berita yang dibawakan. Dewasa maksudnya bahwa anchor Seputar Indonesia mengetahui betul permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, mempunyai sense of news yang tinggi. Sedangkan matang didalam dunia jurnalistik adalah bahwa anchor Seputar Indonesia sudah memiliki jam terbang yang cukup lama. Yono Maulana dan Lita sebagai penonton mengatakan, Bahwa mereka sering menonton program Seputar Indonesia bisa 3 sampai 4 kali. Mereka menyukai Seputar Indonesia karena beritanya lengkap, tidak sepotong-sepotong, independen, lebih sopan, dan memang sudah terkenal bagus. Mereka juga mengenal Putra Nababan dan Chantal Della Concetta sebagai anchor di Seputar Indonesia. Mereka menyukai anchor Seputar Indonesia karena ganteng, cantik, wawasannya luas, cerdas, memahami dan menguasai permasalahan, dan secara keseluruhan sudah bagus, baik. Mereka juga mengatakan bahwa mereka menonton program berita karena anchornya dan yang mereka lihat dari anchor pada saat menyajikan berita adalah wawasan yang luas, pintar, kecakapan dalam membawakan berita, penampilan dan suara.93 Pada hasil penelitian yang melihat pada hasil wawancara dengan narasumber selain kualitasnya yang sudah dapat dikatakan baik,namun peneliti menemukan kelemahan dari anchor Seputar Indonesia bahwa dalam hal wawancara anchor Seputar Indonesia masih kurang improv, kurang galak atau kurang tajam, kurang tanggap, harus di arahkan dari belakang. Kadang-kadang belum siap tampil seratus persen untuk on air, kurang ada interaksi dengan pemirsa langsung untuk menanggapi berita yang menjadi topik pembicaraan, serta 92 93
Yulia Supadmo. Op. Cit. Wawancara dengan Yono Maulana dan Lita
75
belum dapat menunjukkan kemampuanya dalam hal wawancara dengan narasumber karena waktu untuk dialog atau wawancara masih terbatas. Menurut pernyataan narasumber yang terbanyak pada hasil penelitian didepan, bahwa kualitas keseluruhan jika dilihat dari 8 kriteria tersebut dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, anchor Seputar Indonesia kualitasnya sudah baik. Namun, bukan berarti anchor Seputar Indonesia harus puas dengan kualitas tersebut, tapi tetap harus berusaha menjaga dan meningkatkan kualitas tersebut dengan banyak belajar dan mengasah kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Karena menjadi seorang anchor bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan patut merasa bangga serta puas atas popularitas yang telah diraihnya, namun anchor merupakan suatu profesi yang menuntutnya untuk hati-hati dan ekstra mampu mengkoreksi diri setiap saat.
76
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Sebagai salah satu media elektronik yang terus berkembang dan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, maka redaksi pemberitaan RCTI telah melahirkan beberapa program berita dimana menempatkan program Seputar Indonesia sebagai program berita utama atau unggulannya di news reguler. Oleh karena itu, redaksi RCTI berusaha mencari dan menjaga serta meningkatkan kualitas dari penyaji beritanya (anchor) sebagai salah satu komponen yang dapat menunjang sebuah pemberitaan di televisi dengan tugas menyampaikan materi berita agar pesan atau informasi dapat tersampaikan secara jelas dan komunikatif kepada penonton. Dalam skripsi ini, peneliti mengambil judul Kualitas News Anchor Dalam Pemberitaan Televisi Pada Program Berita Seputar Indonesia di RCTI. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dan telah diuraikan didepan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Yang wajib dipenuhi atau dimiliki oleh seorang anchor di RCTI dari 8 (delapan) kriteria tersebut adalah intelektualitas, penampilan dan kesehatan fisik, profesionalitas dan kredibilitas. Serta diluar dari kriteria diatas, anchor RCTI mutlak menguasai bidang lain artinya anchor tidak hanya sebagai anchor tapi juga merangkap sebagai reporter, ada yang sebagai staf produksi dan sebagainya.
77
2. Bahan pertimbangan lainnya yang ditetapkan redaksi RCTI dalam memilih anchor selain 8 (delapan) syarat atau kriteria tersebut adalah pendidikan S1, bahasa, terlihat smart. 3. Sedangkan untuk anchor program berita Seputar Indonesia adalah selain 8 (delapan) kriteria diatas, dilihat juga tegas dalam menyampaikan berita, memiliki jam terbang yang sudah cukup lama sebagai anchor dan jurnalis. 4. Penilaian kualitas anchor secara keseluruhan yang dilihat dari 8 (delapan) kriteria tersebut dan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, anchor Seputar Indonesia sudah bisa dibilang baik berdasarkan pernyataan narasumber yang mayoritas mengatakan baik. 5. Kelemahan dari anchor Seputar Indonesia bahwa dalam hal wawancara anchor Seputar Indonesia masih kurang improv, kurang galak atau kurang tajam, kurang tanggap, harus di arahkan dari belakang. Kadang-kadang belum siap tampil seratus persen untuk on air, kurang ada interaksi dengan pemirsa langsung untuk menanggapi berita yang menjadi topik pembicaraan, serta belum dapat menunjukkan kemampuanya dalam hal wawancara dengan narasumber karena waktu untuk dialog atau wawancara masih terbatas. 6. Anchor di RCTI juga terlibat dari hulu sampai hilir artinya dari pra produksi, produksi, pasca produksi, sebelum on air, saat on air dan setelah on air (evaluasi).
78
5.2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kualitas
anchor pada program berita Seputar Indonesia, maka dapatlah kiranya peneliti mengajukan beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut : •
Untuk Anchor Seputar Indonesia :
1. Lebih berusaha untuk dapat tampil dilayar atau saat on air secara maksimal dan tidak ada beban lagi ketika menyajikan berita. 2. Jangan takut dan lebih berani lagi dalam mewawancarai narasumber, sehingga wawasan dan kredibilitasnya dapat terlihat oleh pemirsa. 3. Diharapkan agar dapat tepat waktu dalam hal kehadiran sesuai dengan SOP sebelum on air, sehingga segala persiapan dapat dilakukan secara maksimal. 4. Lebih ada interaksi langsung dengan masyarakat untuk menanggapi beritaberita yang sedang menjadi topik pembicaraan, sehingga dapat lebih dekat dengan pemirsa.
•
Untuk Redaksi Pemberitaan RCTI :
1. Slot waktu untuk acara dialog, tanya jawab, atau wawancara dengan narasumber agar lebih lama. Jika perlu dibuat acara dialog khusus, dengan interviewer yaitu anchor RCTI sehingga anchor dapat menunjukkan kemampuannya dalam hal mewawancara, pendekatannya dengan narasumber. 2. Memberikan kesempatan kepada penyiar-penyiar baru RCTI yang memiliki potensi dan kualitas diri yang tidak kalah dengan seniornya untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimilikinya dalam
79
hal menyajikan berita. Sehingga pihak redaksi dapat mempertahankan penyiar (anchor) yang memiliki kualitas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Baksin, Askurifai. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. (2006) Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. (2003) Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. (2004) Idris, Soewardi. Jurnalistik Televisi. Bandung : CV Remadja Karya. (1987) Karlinah, Siti. Komunikasi Massa. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. (2004) Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. (2006) Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Ramdina Prakarsa. (2004) Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakarsa. (2005) Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. (2003) Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. (2001) Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. (2003) Sendjaja, Sasa Djuarsa. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. (2003) Suyanto, Bagong & Sutinah. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. (2006) Wahyudi, JB. Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta : Grafiti (1996) Wright, Charles R. Mass Communication : A Sociological Perspective dalam Deddy Mulyana. Konteks-konteks Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2000. Hal. 199
SUMBER LAIN
AGB. Nielsen Media Research. Periode 17 Agustus – 23 Agustus 2008 www.rcti.tv. Dalam Artikel Berita Dengan Judul Seputar Indonesia. Tanggal 05 November 2007 Dalam Artikel Company Profile RCTI. Senin, 25 Agustus 2008