ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR PERSEPSI RASA ANTARA MANUFACTURER BRAND DAN STORE BRAND: KASUS WAFER TANGO VERSUS WAFER CARREFOUR CHRISTIAN TANTOS dan ARNOLD JAPUTRA SAMPOERNA SCHOOL OF BUSINESS
[email protected] [email protected]
Ada sejumlah kategori produk yang paling banyak dijual dengan menggunakan private label. Kategori pertama adalah barang yang terbuat dari kertas, seperti tisu dapur, tisu wajah, dan tisu untuk toilet. Kategori selanjutnya merupakan barang kebutuhan sehari-hari non makanan, seperti kapas, benang pembersih gigi, alat pembersih, hingga plastik pembungkus makanan. Kategori terakhir adalah bahan makanan, yang meliputi beras, gula, minyak goreng, makanan beku, dan sebagainya. Seiring perkembangan bisnis barang private label, produk yang ditawarkan pun semakin beragam, sehingga pilihan bagi konsumen untuk mendapatkan harga lebih miring kian bertambah. Untuk barang-barang lainnya juga memiliki variasi yang berbeda pula. Sebut saja produk private label “Carrefour Paling Murah”. Produk-Produk ini dijual dengan harga temurah dikategorinya. Misalnya di kategori deterjen harga jual produk deterjen dengan merk itu merupakan yang termurah di kategori tersebut. Sementara itu untuk produk private label dengan merek “Carrefour”, produk tersebut dijual sedikit lebih murah dari leading brand di kategori yang bersangkutan. Padahal di sisi lain terdapat pula produk non-private label yang dijual lebih murah dari produk yang diberi label “Carrefour”. Wafer telah menjadi makanan kecil di Indonesia selama bertahun-tahun. Meski hanya makanan kecil, ternyata market size wafer secara total diperkirakan senilai Rp 3 triliun untuk tahun 2009. Kategori produk wafer yang paling besar di Indonesia dibagi menjadi dua: wafer
PENDAHULUAN erkembangan industri retail di Indonesia P berkembang sangat pesat dan akan menjadi pondasi yang kuat dalam perkembangan
perekonomian di masa yang akan datang. Hal ini ditunjukkan perkembangan industri retail yang tetap bertumbuh walaupun ekonomi sedang diterpa resesi ekonomi selama tahun 2009. Sesungguhnya, aksi ekspansif paling kasat mata justru dilakukan perusahaan-perusahaan retail asing yang kini mulai berduyunduyun menancapkan kakinya di Indonesia seperti Giant, Carrefour, Sogo dan masih banyak lagi. Hal ini disebabkan karena secara ekonomis, mereka berambisi melihat besarnya potensi pasar Indonesia, sementara di negerinya sendiri pasar sudah jenuh. Dengan menjamurnya bisnis retail di tanah air diiringi pula oleh maraknya merek toko (store brand/private label) atau produk-produk tertentu bermerek toko penjualnya. Sebutlah tissue, handuk, makanan ringan, hingga peralatan elektronik yang dijual dengan merek toko penjualnya. Salah satunya adalah hypermarket Carrefour. Indonesia menjadi salah satu negara yang mencatat pertumbuhan private label yang cukup signifikan, seiring dengan munculnya toko-toko swalayan yang memiliki jaringan luas. Kebanyakan produk yang dijual dengan private label merupakan barang yang memiliki karakteristik faktor risiko pembuatan rendah, mudah diproduksi, loyalitas konsumen rendah, serta barang kebutuhan pokok.
17
Media Bisnis
September
stick dan wafer lapis/cream. Untuk wafer lapis sudah lama diedukasi oleh merek Tango. Dan menurut Ferry hariyanto, Marketing Manager of Biscuits Division GarudaFood (www.swa.co.id) mengungkapkan bahwa Tango adalah market leader untuk wafer cream. Seiring dengan keberhasilan Tango tersebut beberapa pesaing ikut meramaikan persaingan wafer di Indonesia. Tidak terkecuali private label pun ikut dalam persaingan tersebut. Dengan meningkatnya popularitas dari store brand dan persepsi konsumen terhadap kualitas, penelitian ini ingin menguji bagaimana pengaruh dari brand (manufacture versus store) terhadap persepsi konsumen akan kualitas produk. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand, khususnya nama brand dan kemasan, dalam persepsi rasa konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris apakah terdapat perbedaan rasa, tekstur, penampilan, kualitas, intensitas pembelian, dan kebersediaan untuk membayar antara produk manufacturer brand dengan produk store brand.
cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Lamb et al. (2008) berpendapat bahwa merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengindetifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Dalam sponsor merek menurut Kotler & Armstrong (2007) perusahaan memiliki empat pilihan sponsor merek, yaitu: (1) Merek Perusahaan Pembuatan (Manufactured Brand). Adalah produk yang diberi merek berdasarkan nama perusahaannya, (2) Merek Pribadi atau Merek Toko (Private Brand or Store Brand). Adalah merek yang diciptakan dan dimiliki oleh pengecer produk atau jasa, (3) Pelisensian (Licensing). Adalah perusahaan menggunakan lisensi nama atau simbol yang telah diciptakan sebelumnya untuk perusahaan lain, dengan membayar sejumlah uang, dan (4) Pemerekan Bersama (Co-Branding). Adalah praktek penggunaan nama merek yang mapan oleh dua perusahaan yang berbeda pada produk yang sama. Karakteristik-karakteristik seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologis sangat mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Sebagian besar dari faktor-faktor itu tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, namun mereka harus mempertimbangkannya (Field et al. 2009).
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Wulf (2005), merek (brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, sebagai penambah dimensi yang membedakannya dengan barang atau jasa pesaing. Kotler & Keller (2008) menyimpulkan bahwa merek adalah produk atau jasa penambah dimensi dengan Budaya
Sosial
Budaya
Kelompok Acuan
Sub Budaya
Keluarga
Kelas Sosial
Peranan & Status
Pribadi Umur & Tahap Siklus hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian & Konsep diri
Psikologi Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepercayaan & Sikap
Gambar 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Sumber: Kotler &Armstrong 2003: 201
18
Pembeli
Christian Tantos/Arnold Japutra
2010
METODA PENELITIAN Riset ini dilakukan sebagai respon terhadap suatu fenomena yang terjadi di lapangan (Suliyanto 2006). Menurut hubungan antar variabel, maka riset ini juga disebut riset deskripitf, yaitu riset yang dilakukan untuk menganalisis satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Bunda Mulia yang berlokasi di jalan Lodan Raya nomor 2, telp 62-21-6909090 Jakarta Utara 14430 Indonesia. Dalam penelitian ini, kuesioner dibagikan kepada 120 responden. 60 responden diberikan 6 butir pertanyaan untuk produk manufacture
brand (Tango) dan 6 butir pertanyaan untuk produk store brand (Carrefour) dengan diberikan sampel dalam kemasan aslinya (real bag) sedangkan 60 responden lainnya diberikan 6 butir pertanyaan untuk produk manufacture brand (Tango) dan 6 butir pertanyaan untuk produk store brand (Carrefour) dengan diberikan sampel yang kemasannya sudah ditukar (switch bag). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan uji t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Responden Statistik deskriptif responden dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan jurusan, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Statistik Deskriptif Responden Keterangan
Frekuensi
%
Jenis Kelamin Pria Wanita
82 38
68% 32%
Usia < 20 tahun 20 – 22 tahun 23 – 25 tahun >25 tahun
13 46 39 22
10,8% 38,3% 32,5% 18,3%
Jurusan Manajemen Akuntansi BBC/BBI Ilmu Komunikasi Sistem Informasi Teknik Informatika Desain Komunikasi Visual AkPar Teknik Industri
46 39 7 2 8 7 2 8 1
38,3% 32,5% 5,8% 1,7% 6,7% 5,8% 1,7% 6,7% 0,8%
19
September
Media Bisnis
Perbandingan wafer Carrefour dengan wafer Tango (Real Bags) Tabel 2 Perbandingan wafer Carrefour dengan wafer Tango (Real Bags) Grup Rasa
Carrefour Tango Tekstur Carrefour Tango Penampilan Carrefour Tango Kualitas Carrefour Tango Pembelian Carrefour Tango Harga Carrefour Tango Sumber : Data yang telah diolah
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
2.83 4.08 2.63 3.77 2.77 3.83 3.00 4.12 2.40 3.93 2.67 4.10
.905 .766 .843 .563 .963 .642 .689 .715 .887 .733 1.361 .543
.117 .099 .109 .073 .124 .083 .089 .092 .114 .095 .176 .070
Dari tabel di atas dapat diketahui: (1) Rata-rata responden lebih menyukai rasa dari wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour yaitu 4,08 dibandingkan 2,83, (2) Rata-rata responden lebih menyukai tekstur dari wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour yaitu 3,77 dibandingkan 2,63, (3) Rata-rata responden lebih menyukai penampilan dari wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour yaitu 3,83 dibandingkan 2,77, (4) Rata-rata responden merasa kualitas dari wafer Tango lebih baik dibandingkan wafer Carrefour yaitu 4,12 dibandingkan 3,00, (5) Rata-rata responden ingin membeli wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour yaitu 3,93 dibandingkan 2,40, dan (6)Rata-rata responden setuju dengan harga dari wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour yaitu 4,10 dibandingkan 2,67. Hasil dari Levene’s Test rasa diketahui sebesar 0,004 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk rasa adalah 0,000 maka H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan an-
20
tara rasa wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test tekstur diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk tekstur adalah 0,000 maka H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara tekstur wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test penampilan diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk penampilan adalah 0,000 maka H3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penampilan wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test kualitas diketahui sebesar 0,284 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2tailed) untuk kualitas adalah 0,000 maka H4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas wafer Carrefour dengan wafer
Christian Tantos/Arnold Japutra
2010
Tango. Hasil dari Levene’s Test intensitas pembelian diketahui sebesar 0,018 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk intensitas pembelian adalah 0,000 maka H5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara intensitas pembelian wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test kebersediaan untuk mem-
bayar diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk kebersediaan untuk membayar adalah 0,000 maka H6 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kebersediaan untuk membayar wafer Carrefour dengan wafer Tango.
Perbandingan wafer Carrefour dengan wafer Tango (Switched Bags) Tabel 3 Perbandingan wafer Carrefour dengan wafer Tango (Switched Bags) Grup Rasa Carrefour2 Tango2 Tekstur Carrefour2 Tango2 Penampilan Carrefour2 Tango2 Kualitas Carrefour2 Tango2 Pembelian Carrefour2 Tango2 Harga Carrefour2 Tango2 Sumber: Data yang telah diolah
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Dari hasil tabel di atas dapat diketahui: (1) Rata-rata responden lebih menyukai rasa dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Tango dalam wafer Carrefour yaitu 3,52 dibandingkan 2,93, (2) Rata-rata responden lebih menyukai tekstur dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Tango dalam wafer Carrefour yaitu 3,25 dibandingkan 3,17, (3) Rata-rata responden lebih menyukai penampilan dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Tango dalam wafer Carrefour yaitu 3,58 dibandingkan 2,60, (4) Rata-rata responden lebih menyukai kualitas dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer
Mean 2.93 3.52 3.17 3.25 2.60 3.58 3.25 3.60 2.57 3.47 2.68 3.48
Std. Deviation .516 .596 .717 .474 .741 .889 .571 .527 .621 .676 .873 .813
Std. Error Mean .067 .077 .093 .061 .096 .115 .074 .068 .080 .087 .113 .105
Tango dibandingkan wafer Tango dalam wafer Carrefour yaitu 3,60 dibandingkan 3,25, (5) Ratarata responden ingin membeli wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Tango dalam wafer Carrefour yaitu 3,47 dibandingkan 2,57, dan (6) Rata-rata responden setuju dengan harga wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Tango dalam wafer Carrefour yaitu 3,48 dibandingkan 2,68. Hasil dari Levene’s Test rasa diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk rasa adalah 0,000 maka Ha1
21
September
Media Bisnis
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rasa wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test tekstur diketahui sebesar 0,004 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk tekstur adalah 0,454 maka Ha2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara tekstur wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test penampilan diketahui sebesar 0,146 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk penampilan adalah 0,000 maka Ha3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penampilan wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test kualitas diketahui sebesar 0,691 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed).
Nilai p-value (2-tailed) untuk kualitas adalah 0,001 maka Ha4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test intensitas pembelian diketahui sebesar 0,443 lebih besar dari α=0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk intensitas pembelian adalah 0,000 maka Ha5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara intensitas pembelian wafer Carrefour dengan wafer Tango. Hasil dari Levene’s Test kebersediaan untuk membayar diketahui sebesar 0,737 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk kebersediaan untuk membayar pembelian adalah 0,000 maka H6a diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kebersediaan untuk membayar wafer Carrefour dengan wafer Tango.
Perbandingan wafer Carrefour real bags dan switched bags Tabel 4 Perbandingan wafer Carrefour real bags dan switched bags Grup Rasa
Carrefour Carrefour2 Tekstur Carrefour Carrefour2 Penampilan Carrefour Carrefour2 Kualitas Carrefour Carrefour2 Pembelian Carrefour Carrefour2 Harga Carrefour Carrefour2 Sumber: Data yang telah diolah
22
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
2.83 3.52 2.63 3.25 2.77 3.58 3.00 3.60 2.40 3.47 2.67 3.48
.905 .596 .843 .474 .963 .889 .689 .527 .887 .676 1.361 .813
.117 .077 .109 .061 .124 .115 .089 .068 .114 .087 .176 .105
2010
Dari hasil tabel di atas dapat diketahui: (1) Rata-rata responden lebih menyukai rasa dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam kemasannya yaitu 3,52 dibandingkan 2,83, (2) Rata-rata responden lebih menyukai tekstur dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam kemasannya yaitu 3,25 dibandingkan 2,63, (3) Rata-rata responden lebih menyukai penampilan dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam kemasannya yaitu 3,58 dibandingkan 2,77, (4) Rata-rata responden lebih menyukai kualitas dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam kemasannya yaitu 3,60 dibandingkan 3,00, (5) Rata-rata responden ingin membeli wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam kemasannya yaitu 3,47 dibandingkan 2,40, dan (6) Rata-rata responden setuju dengan harga dari wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam kemasannya yaitu 3,48 dibandingkan 2,67. Hasil dari Levene’s Test rasa diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk rasa adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rasa wafer Carrefour dalam kemasannya dengan wafer Carrefour didalam kemasan Tango. Hasil dari Levene’s Test tekstur diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk tekstur adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan an-
Christian Tantos/Arnold Japutra
tara tekstur wafer Carrefour dalam kemasannya dengan wafer Carrefour di dalam kemasan Tango. Hasil dari Levene’s Test penampilan diketahui sebesar 0,407 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk penampilan adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penampilan wafer Carrefour dalam kemasannya dengan wafer Carrefour di dalam kemasan Tango. Hasil dari Levene’s Test kualitas diketahui sebesar 0,699 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk kualitas adalah 0,000 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas wafer Carrefour dalam kemasannya dengan wafer Carrefour didalam kemasan Tango. Hasil dari Levene’s Test intensitas pembelian diketahui sebesar 0,022 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk intensitas pembelian adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara intensitas pembelian wafer Carrefour dalam kemasannya dengan wafer Carrefour dalam kemasan Tango. Hasil dari Levene’s Test kebersediaan untuk membayar diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk kebersediaan untuk membayar adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kebersediaan untuk membayar wafer Carrefour dalam kemasannya dengan wafer Carrefour dalam kemasan Tango.
23
September
Media Bisnis
Perbandingan wafer Tango real bags dan switched bags Tabel 5 Perbandingan wafer Tango real bags dan switched bags Grup Rasa
Tango Tango2 Tekstur Tango Tango2 Penampilan Tango Tango2 Kualitas Tango Tango2 Pembelian Tango Tango2 Harga Tango Tango2 Sumber : Data yang telah diolah
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
4.08 2.93 3.77 3.17 3.83 2.60 4.12 3.25 3.93 2.57 4.10 2.68
.766 .516 .563 .717 .642 .741 .715 .571 .733 .621 .543 .873
.099 .067 .073 .093 .083 .096 .092 .074 .095 .080 .070 .113
Dari hasil tabel di atas dapat diketahui: (1) Rata-rata responden lebih menyukai rasa dari wafer Tango dalam kemasannya dibandingkan wafer Tango dalam kemasan wafer Carrefour yaitu 4,08 dibandingkan 2,93, (2) Rata-rata responden lebih menyukai tekstur dari wafer Tango dalam kemasannya dibandingkan wafer Tango dalam kemasan wafer Carrefour yaitu 3,77 dibandingkan 3,17, (3) Rata-rata responden lebih menyukai penampilan dari wafer Tango dalam kemasannya dibandingkan wafer Tango dalam kemasan wafer Carrefour yaitu 3,83 dibandingkan 2,60, (4) Rata-rata responden lebih menyukai kualitas dari wafer Tango dalam kemasannya dibandingkan wafer Tango di dalam kemasan wafer Carrefour yaitu 4,12 dibandingkan 3,25, (5) Rata-rata responden ingin membeli wafer Tango dalam kemasannya dibandingkan wafer Tango didalam kemasan wafer Carrefour yaitu 3,93 dibandingkan 2,57, dan (6) Rata-rata responden setuju dengan harga dari wafer Tango dalam kemasannya dibandingkan wafer Tango didalam kemasan wafer Carrefour yaitu 4,10 dibandingkan 2,68. Hasil dari Levene’s Test rasa diketahui sebesar 0,022 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan
24
kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk rasa adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rasa wafer Tango dalam kemasannya dengan wafer Tango dalam kemasan Carrefour. Hasil dari Levene’s Test tekstur diketahui sebesar 0,069 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk tekstur adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara tekstur wafer Tango dalam kemasannya dengan wafer Tango dalam kemasan Carrefour. Hasil dari Levene’s Test penampilan diketahui sebesar 0,017 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk penampilan adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penampilan wafer Tango dalam kemasannya dengan wafer Tango dalam kemasan Carrefour. Hasil dari Levene’s Test kualitas diketahui sebesar 0,227 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi
Christian Tantos/Arnold Japutra
2010
kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk kualitas adalah 0,000 maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas wafer Tango dalam kemasannya dengan wafer Tango dalam kemasan Carrefour. Hasil dari Levene’s Test intensitas pembelian diketahui sebesar 0,974 lebih besar dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk intensitas pembelian adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan an-
tara intensitas pembelian wafer Tango dalam kemasannya dengan wafer Tango dalam kemasan Carrefour. Hasil dari Levene’s Test kebersediaan untuk membayar diketahui sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan kata lain asumsi kedua variance tidak sama (equal variances not assumed). Nilai p-value (2-tailed) untuk kebersediaan untuk membayar adalah 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kebersediaan untuk membayar wafer Tango dalam kemasannya dengan wafer Tango dalam kemasan Carrefour.
Tabel 6 Nilai Mean Score Real Bags (n = 60) Rasa Tekstur Penampilan Kualitas Pembelian Harga Switched Bags (n = 60) Rasa Tekstur Penampilan Kualitas Pembelian Harga Tango Rasa Tekstur Penampilan Kualitas Pembelian Harga Carrefour Rasa Tekstur Penampilan Kualitas Pembelian Harga
Mean 4,08 3,77 3,83 4,12 3,93 4,10
Tango Std Dev ,766 ,563 ,642 ,715 ,733 ,543
Mean 2,83 2,63 2,77 3,00 2,40 2,67
Carrefour Std Dev ,905 ,843 ,963 ,689 ,887 1,361
2,93 ,516 3,17 ,717 2,60 ,741 3,25 ,571 2,57 ,621 2,68 ,873 Real Bags (n = 60) Mean Std Dev 4,08 ,766 3,77 ,563 3,83 ,642 4,12 ,715 3,93 ,733 4,10 ,543
3,52 ,596 3,25 ,474 3,58 ,889 3,60 ,527 3,47 ,676 3,48 ,813 Switched Bags (n = 60) Mean Std Dev 2,93 ,516 3,17 ,717 2,60 ,741 3,25 ,571 2,57 ,621 2,68 ,873
2,83 2,63 2,77 3,00 2,40 2,67
3,52 3,25 3,58 3,60 3,47 3,48
,905 ,843 ,963 ,689 ,887 1,361
,596 ,474 ,889 ,527 ,676 ,813
25
Media Bisnis
Dari tabel mean score di atas menunjukkan gambaran bahwa rata-rata responden menyukai wafer Tango dibandingkan wafer Carrefour dalam rasa, tekstur, penampilan, kualitas, intensitas pembelian, dan kebersediaan untuk membayar. Akan tetapi ketika ditukar kemasan dari kedua produk wafer tersebut, ratarata responden menyukai wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dibandingkan wafer Tango dalam kemasan Carrefour baik dari rasa, tekstur, penampilan, kualitas, intensitas pembelian, dan kebersediaan untuk membayar. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan hasil temuan dari penelitian sebagai berikut: (1) Dari perbandingan rata-rata rasa produk manufacturer brand (Tango) dengan produk store brand (Carrefour) dapat diketahui bahwa rasa dari wafer Tango lebih disukai dibandingkan dengan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 4,08 dibandingkan 2,83. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk rasa adalah 0,000 maka H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rasa wafer Carrefour dengan wafer Tango. Akan tetapi ketika wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dan wafer Tango dalam kemasan Carrefour, rasa dari produk wafer Carrefour lebih disukai dibandingkan wafer Tango dengan perbandingan mean 3,25 dibandingkan 3,17. Hasil ttest menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk rasa adalah 0,000 maka Ha1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara rasa wafer Carrefour dengan wafer Tango, (2). Dari perbandingan rata-rata tekstur produk manufacturer brand (Tango) dengan produk store brand (Carrefour) dapat diketahui bahwa tekstur dari wafer Tango lebih disukai dibandingkan dengan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 3,77 dibandingkan 2,63. Hasil t-test me-
26
September
nunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk tekstur adalah 0,000 maka H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara tekstur wafer Carrefour dengan wafer Tango. Akan tetapi ketika wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dan wafer Tango dalam kemasan Carrefour, tekstur dari produk wafer Carrefour lebih disukai dibandingkan wafer Tango dengan perbandingan mean 3,25 dibandingkan 3,17. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk tekstur adalah 0,454 maka Ha2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara tekstur wafer Carrefour dengan wafer Tango, (3) Dari perbandingan rata-rata penampilan produk manufacturer brand (Tango) dengan produk store brand (Carrefour) dapat diketahui bahwa penampilan dari wafer Tango lebih disukai dibandingkan dengan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 3,83 dibandingkan 2,77. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk penampilan adalah 0,000 maka H3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penampilan wafer Carrefour dengan wafer Tango. Walaupun ketika wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dan wafer Tango dalam kemasan Carrefour, kemasan dari produk wafer Tango tetap lebih disukai dibandingkan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 3,58 dibandingkan 2,60. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk penampilan adalah 0,000 maka Ha3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penampilan wafer Carrefour dengan wafer Tango, (4) Dari perbandingan rata-rata kualitas produk manufacturer brand (Tango) dengan produk store brand (Carrefour) dapat diketahui bahwa penampilan dari wafer Tango lebih baik dibandingkan dengan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 4,12 dibandingkan 3,00. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk kualitas adalah 0,000 maka H4 diterima
2010
hingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas wafer Carrefour dengan wafer Tango. Tetapi ketika wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dan wafer Tango dalam kemasan Carrefour, kualitas dari produk wafer Carrefour lebih baik dibandingkan wafer Tango dengan perbandingan mean 3,60 dibandingkan 3,25. Hasil ttest menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk kualitas adalah 0,001 maka Ha4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kualitas wafer Carrefour dengan wafer Tango, (5) Dari perbandingan rata-rata intensitas pembelian produk manufacturer brand (Tango) dengan produk store brand (Carrefour) dapat diketahui bahwa intensitas pembelian wafer Tango lebih baik dibandingkan dengan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 3,93 dibandingkan 2,40. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk intensitas pembelian adalah 0,000 maka H5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara intensitas pembelian wafer Carrefour dengan wafer Tango. Tetapi ketika wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dan wafer Tango dalam kemasan Carrefour, intensitas pembelian produk wafer Carrefour lebih baik dibandingkan wafer Tango dengan perbandingan 3,47 dibandingkan 2,57. Hasil t-test menunjukkan bahwa
Christian Tantos/Arnold Japutra
nilai p-value (2-tailed) untuk intensitas pembelian adalah 0,000 maka Ha5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara intensitas pembelian wafer Carrefour dengan wafer Tango, (6) Dari perbandingan rata-rata harga produk manufacturer brand (Tango) dengan produk store brand (Carrefour) dapat diketahui bahwa ratarata responden bersedia untuk membayar harga dari wafer Tango dibandingkan dengan wafer Carrefour dengan perbandingan mean 4,10 dibandingkan 2,67. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai p-value (2-tailed) untuk kebersediaan untuk membayar adalah 0,000 maka H6 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kebersediaan untuk membayar wafer Carrefour dengan wafer Tango. Tetapi ketika wafer Carrefour dalam kemasan wafer Tango dan wafer Tango dalam kemasan Carrefour, rata-rata responden bersedia untuk membayar harga dari wafer Carrefour lebih baik dibandingkan wafer Tango dengan perbandingan mean 3,48 dibandingkan 2,68. Hasil t-test menunjukkan bahwa nilai pvalue (2-tailed) untuk kebersediaan untuk membayar pembelian adalah 0,000 maka Ha6 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kebersediaan untuk membayar wafer Carrefour dengan wafer Tango.
DAFTAR PUSTAKA De Wulf, D., Odekerken-Schroder, G., Ossel, V. & Goedertier, F. 2005. Consumer Perceptions of Store Brands versus Manufacturer Brands, Journal of Consumer Marketing, 22 (4), 223-232. Field, J.R., Bergiel, J.B., Giesen, J.Martin., & Fields, C.L. 2009. Effects of Branding on Taste Perceptions. Proquest. Nicholls and Mississippi State University. Kotler, P. & Armstrong, G. 2003. Manajemen Pemasaran. Prenhallindo. Jakarta. Kotler, P. & Keller, K.L. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Indeks. Kotler, P. & Armstrong, G. 2007. Principles of Marketing. 12th edition. Pearson Education. Lamb, C.W., Hair, J.F., McDaniel, C. 2008. Marketing. 10th edition. Prentice Hall. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta. www.swa.co.id
27