ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI DAN RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT MAHASISWA MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa IAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH AGUS SUTRISNO NIM 213 10 035 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH STRATA SATU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
iii
ii
iv iii
v
iv
MOTTO Awali sesuatu dengan “Bismilahirrohmaanirrohim” dan di akhiri dengan “Alhamdulillahi Robbil’alamin”
Keajaiban Hanya Akan Datang Pada Mereka Yang Memiliki Keinginan Untuk Mendapatkannya (Ivankov)
Lakukan Apapun Yang Kamu Sukai, Jadilah Konsisten, Dan Sukses Akan Datang Dengan Sendirinya ~=~
vi v
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dan akan dipersembahkan kepada :
Ibu, Bapak, saudara – saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan, semangat, perhatian, dan doa-doa kepada penulis
Teman – teman seperjuangan maupun yang lain yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
Almamater IAIN Salatiga
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya. Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, serta dilakukan dengan sungguhsungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan yang dirasakan sehingga penyusunan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun, dengan niat yang baik diiringi dengan langkah penuh keikhlasan, kesabaran, ketenangan serta tawakal dengan mengharapkan ridha dan rahmat Allah SWT serta syafa’at Rasulullah SAW dari dunia sampai akhirat, sehingga skripsi ini dapat selesaikan dengan baik dengan penuh suka cita. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN (Institut Agama
Islam Negeri) Salatiga. 2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga. 3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga, serta selaku dosen pembimbing yang telah
vii viii
ix
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta dosen-dosen lain
yang pernah mengajar kami kami saat masih berada di perkuliahan. 5. Seluruh Staf dan karyawan IAIN Salatiga. 6. Kedua Orang tuaku tercinta, Ibunda Sri Wahyuningsih dan Ayahanda
Achmad atas cinta dan kasih sayang yang tidak akan tergantikan, dan tak henti-hentinya memberikan dorongan do’a, moril dan materil kepada penulis. 7. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. 8. Buat semua keluargaku yang telah mendukung untuk menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih atas doanya. 9. Untuk teman-temanku (Heri, Saiful, Ayu) yang telah berjuang bersama, dan
teman-temanku yang lain yang belum selesai semoga segera menyusul. Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali Alhamdulillahi Robbil’alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan penuh kekurangan. Besar harapan penulis, dengan hadirnya skripsi ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Boyolali, 10 Maret 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Sutrisno, Agus. 2016. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga: Fetria Eka Yudiana S.E., M.Si. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas dari mahasiswa IAIN Salatiga terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah. Sampel berjumlah 98 responden dari jumlah keseluruhan 5100 mahasiswa IAIN Salatiga. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Uji statistik yang berupa uji T test, F test dan uji R2. Sebelum uji statistik dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji instrument penelitian yang berupa uji reliabilitas, uji validitas, dan uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas, uji heteroskendastisitas, dan uji normalitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga variabel yaitu variabel kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas masing-masing variabel memiliki hasil yang berbeda-beda. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y). Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y). Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi variabel terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap (Y) Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN Salatiga).
Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Promosi, Religiusitas, dan Minat Menabung.
xix
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi MOTTO ............................................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB I
: PENDAHULUAN A.
Latar Belakang.............................................................................1
B.
Rumusan Masalah........................................................................8
C.
Tujuan Penelitian.........................................................................9
D.
Manfaat Penelitian.......................................................................9
E.
Sistematika Penelitian................................................................10
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA A.
Landasan Teori..........................................................................12 A.1. Persepsi.................................................................................12
x
a.
Pengertian Persepsi...........................................................12
b.
Faktor-Faktor yang Mempengauhi Persepsi.....................14
A.2. Bank Syariah.........................................................................14 a.
Pengertian Bank Syariah..................................................14
b.
Produk-Produk Bank Syariah...........................................16
c.
Tujuan Bank Syariah........................................................20
A.3. Kualitas Pelayanan................................................................21 a.
Pengertian Kualitas..........................................................21
b.
Pengertian Pelayanan.......................................................22
c.
Kualitas Pelayanan...........................................................22
d.
Kualitas Pelayanan Dalam Islam......................................25
A.4. Promosi..................................................................................27 a.
Pengertian Promosi...........................................................27
b.
Tujuan Promosi................................................................28
c.
Sarana Promosi.................................................................29
A.5. Religiusitas............................................................................32 a.
Pengertian Religiusitas.....................................................32
b.
Faktor-Faktor yang Mempengauhi Religiusitas...............34
c.
Dimensi Religiusitas.........................................................35
d.
Karakteristik Perilaku Religiusitas...................................37
A.5. Minat......................................................................................38 a.
Pengertian Minat..............................................................38
b.
Faktor-Faktor yang Mempengauhi ..................................40
B.
Penelitian Terdahulu..................................................................41
C.
Kerangka Pemikiran..................................................................44
D.
Hipotesis....................................................................................44
xii xi
xiii
BAB III
: METODE PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu Penelitian....................................................46
B.
Jenis Penelitian..........................................................................46
C.
Populasi dan Sampel Penelitian.................................................46
D.
Teknik Pengumpulan Data.........................................................48 D.1 Pengertian Data.....................................................................48 D.2 Jenis dan Sumber Data..........................................................48 D.3 Teknik Pengumpulan Data....................................................49
E.
Skala Pengukuran......................................................................49
F.
Metode Penelitian......................................................................50 F.1
Pendekatan Penelitian...........................................................50
F.2
Variabel Penelitian................................................................50
G.
Item Indikator............................................................................51
H.
Metode Analisis.........................................................................53 H.1 Uji Instrumen........................................................................54 H.2 Uji Statistik...........................................................................54 H.3 Uji Asumsi Klasik.................................................................57
I. BAB IV
Alat Analisis..............................................................................58 : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum IAIN Salatiga...............................................59 A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga.........................................59 A.2. Alih Status menjadi STAIN Salatiga....................................60 A.3. Alih Status menjadi IAIN Salatiga........................................61 A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga..................................................61 A.5. Struktur Organisasi...............................................................61
B.
Gambaran Umum Responden....................................................62
C.
Analisis Data .............................................................................62 C.1. Uji Instrumen Penelitian .......................................................62 C.2. Uji Statistik ...........................................................................65
xii
C.3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................68 BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan ...............................................................................71
B.
Saran .........................................................................................71
C.
Penutup .....................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv xiii
xv
DAFTAR TABEL
Table 2.1: Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah.....................16 Table 2.2: Perbedaan Penelitian.............................................................................43 Table 4.1: Struktur Organisasi...............................................................................62 Table 4.2: Jenis Kelamin Responden.....................................................................63 Table 4.3: Fakultas.................................................................................................63 Table 4.4: Uji Reliabilitas......................................................................................64 Table 4.5: Uji Validitas..........................................................................................64 Table 4.6: Uji t.......................................................................................................66 Tabel 4.7: Koefisien Determinasi (R)....................................................................67 Table 4.8: Uji F .....................................................................................................68 Table 4.9: Uji Multicollinearity ............................................................................69 Table 5.0: Uji White .....................................................................................................69
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran..........................................................................44 Gambar 4.1: Uji Normality ...................................................................................70
xvi xv
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Kuesioner
Lampiran 2
: Data Responden
Lampiran 3
: Hasil Input Data Kuesioner
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Perbankan syariah atau disebut juga perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam atau syariat. Pembentukan ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjam atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang atau haram. Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya. Berdasarkan data statistik perbankan syariah tahun 2015 terdapat ada 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 171 BPRS, dengan jumlah kantor sebanyak 2.613 (Bank Indonesia, 2015). Total aset perbankan syariah
1 xviii
2 xix
mencapai 273.494 Triliun, total DPK (Dana Pihak Ketiga) 213.477 Triliun dan total pembiayaan sekitar 206.056 Triliun (Statistik Perbankan Indonesia, 2015). Hal tersebut membuktikan adanya pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia menjadi salah satu keberhasilan penerapan syariah Islam dalam bermuamalah. Dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia ini mengakibatkan persaingan antar bank menjadi semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut bank untuk dapat mempertahankan maupun menarik minat nasabah sebanyak mungkin. Berbagai upaya dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah baik melalui peningkatan sarana dan prasarana, produk maupun pelayanan nasabah. Dengan kemudahan dan fasilitas yang diberikan oleh bank, nasabah sebagai konsumen dapat mengambil keputusan sesuai kebutuhan dari berbagai pilihan yang diberikan. Perilaku nasabah terhadap bank dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi nasabah terhadap karakteristik perbankan itu sendiri. Dalam menginterpretasikan suatu informasi, antar nasabah tidaklah sama meskipun informasi yang diterima berasal dari sumber yang sama (Kotler dan Amstrong, 2008:174). Hal ini menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi bank untuk dapat menarik minat menabung nasabah. Dalam upaya menarik minat menabung nasabah di bank dapat dilakukan berbagai upaya. Salah satunya yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memberikan suatu
3
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan/hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimalkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pelayanan kepada pelanggan sangat penting bagi bank dalam upaya memberikan kepuasan kepada nasabah sehingga tetap percaya pada bank dan tidak berpaling ke bank-bank lainnya. Untuk kemajuan bank maka perlu mencermati permintaan nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang akan ditawarkan, salah satunya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan. Nasabah dapat memutuskan terhadap suatu produk atau jasa, salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan (Basu Swastha, 2001:158). Selain faktor peningkatan kualitas pelayanan, ada faktor lain yang harus diperhatikan oleh bank untuk dapat menarik minat nasabah yaitu upaya bank untuk memasarkan produknya dengan promosi. Kegiatan promosi ini menjadi sarana untuk memperkenalkan produk yang dimiliki bank kepada nasabah sehingga calon nasabah dapat mengenal produk-produk yang ditawarkan oleh bank. Promosi merupakan kegiatan penting bagi setiap perusahaan termasuk bank karena sebaik apapun produk yang dihasilkan jika tidak dikenal oleh nasabah, maka produk tersebut tidak akan berhasil di pasaran (Indriyo, 2000:235). Promosi tidak hanya bersifat memberikan informasi tetapi juga bersifat membujuk. Namun, promosi yang dilakukan bank tidaklah selalu memberikan
xx
4 xxi
dampak baik terhadap bank. Promosi yang berlebihan dapat menimbulkan kecaman dari orang-orang tertentu yang merasa dimanfaatkan dan dipermainkan. Dalam pemilihan media promosi juga perlu diperhatikan karena kesalahan dalam pemilihan media promosi dapat berdampak kurang baik bagi bank seperti pemborosan biaya tanpa adanya timbal balik yang positif pada bank. Oleh karena itu, dalam mempromosikan produknya, bank harus dapat memanfaatkan dengan benar media promosi yang tersedia baik melalui medai cetak maupun elektronik. Strategi pemasaran yang tepat akan mendorong minat nasabah terhadap bank dalam berinvestasi. Dengan banyaknya nasabah yang berinvestasi maka akan berpengaruh pada berkembangnya bank tersebut. Agar pemasaran sesuai dengan sasaran maka penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan promosi yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, komunitas/kelompok, usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain-lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini dapat memberikan petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara efektif. Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang telah disebutkan tadi, sensitifitas religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen. Dalam Islam, perilaku seseorang harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya kehidupannya selamat baik di dunia maupun di akhirat (Masrurah, 2015).
5
Religiusitas adalah suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama. Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama (Jalaluddin, 2010:257). Religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya ketika sesorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan lain. Bukan hanya berkaitan dengan kegiatan yang tampak dan dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi pada diri seseorang. Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan suatu aktivitas sesuai ketentuan agama, sesuai dengan perintah tuhannya dengan tujuan mendapatkan keridhaan-Nya (Masrurah, 2015). Membahas tentang minat, tidak lepas dari kejiwaan manusia. Oleh karena minat adalah salah satu Marksheffel (1966) dalam bukunya yang aspek psikis yang ada pada setiap manusia. Apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka orang tersebut akan berusaha dengan sekuat mungkin untuk memperoleh yang diinginkannya. Upaya-upaya yang dilakukan orang tersebut dapat terjadi karena adanya dorongan lewat minat yang dimilikinya. Dengan demikian minat adalah motor penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk mecapai tujuan yang di citacitakan. Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Astuti (2013) dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan
xxii
6 xxiii
signifikan terhadap variabel dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Hal ini diperoleh dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F sebesar 26,374 serta nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452 Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Hirmawan (2015) juga menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari lokasi, religiusitas, pelayanan, kualitas produk, dan bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah bertransaksi di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2010) menunjukkan bahwa pelayanan, nisbah bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah di BNI Syariah cabang Yogyakarta secara parsial, namun tidak dengan religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat menabung nasabah secara parsial. Dikarenakan hasil regresi diperoleh koefisien regresi religiusitas sebesar -0.027 dengan p-value=0.761. Pada taraf signifikansi 5% (0.05), maka p-value=0.761>0.05. Persepsi sebagai suatu proses mengetahui atau mengenali objek dengan bantuan indera. Persepsi masyarakat terhadap bank tentunya berbeda-beda tiap individu. Apalagi terhadap bank syariah yang baru berkembang beberapa dekade ini. Pengetahuan masyarakat tentang bank syariah masihlah sangat minim dibandingkan bank konvensional yang sudah berdiri sejak lama. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai perbedaan dari bank Syariah dan bank Konvensional berdampak pada antusias mereka dalam berinvestasi di bank Syariah. Sebenarnya bank Syariah bukan hanya untuk masyarakat beragama Islam saja, tapi terbuka untuk semua agama. Prinsip syariah hanya sebagai landasan operasional
7
perbankan saja. Berdasarkan pangsa pasarnya industri bank syariah di tahun 2014 mencapai 3,9%, tahun 2012 sebesar 4%, dan di tahun 2013 sebesar 5%. Dari data statistik tersebut pangsa pasar bank syariah mengalami naik-turun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarkat terhadap Bank syariah masih rendah. (http://www.syariahmandiri.co.id, 2014). Wilayah kota Salatiga sendiri, bank syariah masih kalah jumlah dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang ada. Dengan jumlah yang masih sedikit ini dapat mempengaruhi berapa besar nasabah yang menabung di bank Syariah. Tiap bank syariah sendiri memiliki dimensi pelayanan yang berbedabeda, seperti dimana lokasi bank syariah berada, sifat daripada para karyawan bank, cepat dan tepat tanggapan yang diberikan oleh karyawan, dan lain sebagainya. Dalam memperkenalkan produk bank sekalipun mereka berlomba-lomba melakukan promosi yang menarik agar produk mereka dikenal oleh calon nasabah. Hal tersebut menunjukkan pilihan menabung nasabah pada perbankan syariah memiliki faktor yang sangat beragam sehingga penelitian terhadap minat mahasiswa menabung pada perbankan syariah sangat menarik untuk diteliti. Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat adalah pangsa pasar yang layak jadi petimbangan untuk menambah jumlah nasabah. Jumlah keseluruhan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada tahun akademik 2015/2016 tercatat 5100 mahasiswa. Institut Agama Islam Negeri Salatiga adalah salah satu Perguruan Tinggi yang ada di kota Salatiga yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman. Salah satu contoh yang mereka terapkan adalah bekerjasama dengan bank-bank syariah dalam bidang ekonomi yaitu dengan
xxiv
xxv 8
mempercayakan kegiatan ekonominya kepada salah satu Bank Syariah. Yaitu pembayaran uang kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dll. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat calon nasabah untuk menabung di bank syariah. Peneliti mencoba meneliti tentang minat menabung mahasiswa dengan mengambil persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas sebagai variabelnya, dan mahasiswa IAIN Salatiga menjadi responden dalam penelitian ini. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menggunakan variabel yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi Dan Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah”, karena peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa IAIN Salatiga menabung di perbankan syariah. Peneliti memilih objek mahasiswa IAIN Salatiga karena jangkauan dalam berinteraksi yang sangat mudah. Meminimalisir beban biaya yang dikeluarkan dan jangka waktu yang singkat.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan yang terjadi dan menjadi fokus penelitian yaitu:
9
1) Bagaimana pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah? 2) Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah?
C.
Tujuan Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat disusun tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas dapat mempengaruhi minat mahasiswa menabung di perbankan syariah. 2) Untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah saat ini.
D.
Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak sebagai berikut : 1) Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan atau teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah.
xxvi
10 xxvii
2) Bagi IAIN Salatiga Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam bidang ilmu ekonomi syariah sehingga dapat menjadi sumber referensi bahan penunjang untuk persedian di perpustakaan kampus. 3) Bagi Mahasiswa Mahasiswa bisa menjadikan penelitian ini untuk salah satu acuan pertimbangan atau sumber referensi penelitian yang akan mereka buat selanjutnya.
E.
Sistematika Penulisan Secara umum, penulisan dalam penyusunan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yaitu : Bab I Pendahuluan Dalam bab pertama ini adalah pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka Bab kedua adalah kajian pustaka yang menjelaskan tentang persepsi, bank syariah, kualitas pelayanan, promosi, religiusitas, minat, penelitian terdahulu, kerangka penelitian serta hipotesis. Bab III Metode Penelitian Bab ketiga adalah metode penelitian yang membahas tentang tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
11
pengumpulan data, skala pengukuran, metode penelitian, instrumen penelitian, metode analisis, dan alat analisis Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Bab keempat ini adalah analisis data dan pembahasan, penulis akan membahas tentang profil objek penelitian, pengujian dan hasil analisis data serta pembahasan hasil analisa data. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab kelima ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari hasil analisis data pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
xxviii
xxix
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Landasan Teori A.1. Persepsi a.
Pengertian Persepsi Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam melihat suatu hal (objek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan dapat ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Pandangan itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana ia akan memandang dunia. Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya bahwa:“We human beings have five senses throught which we experience the world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the process by which individuals select, organize, store and interpret the information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan pengecap. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola, menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari indera-indera tersebut.
12
13
Pendapat
tersebut
mirip
dengan
Robbins
(2003:160)
yang
mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individuindividu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah perilaku persepsi, objek dan situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Objek atau target bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sifatsifat objek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang meliputi unsurunsur lingkungan sekitar dan waktu. Kita semua sadar akan lingkungan kita, namun tidak semuanya sama pentingnya menurut persepsi kita. Kita menyimak beberapa data dan membuang yang lainnya. Setiap orang menerima begitu banyak data-data sensoris sehingga tidak mungkin untuk memprosesnya semua. Otak membawa data-data itu melewati suatu perceptual filter yang akan menahan beberapa bagian (selective attention) dan membuang yang lainnya. Perceptual selectivity adalah proses dimana seseorang menyaring dan memilih berbagai objek dan stimuli yang bersaing untuk memperoleh perhatian. Orang biasanya akan fokus pada stimuli yang memenuhi kebutuhan mereka dan konsisten dengan sikap, nilai dan personaliti mereka. Karakteristik dari stimuli itu sendiri juga akan mempengaruhi proses perceptual selectivity. Orang cenderung akan memperhatikan stimuli yang
xxx
14 xxxi
menonjol dari stimuli lainnya atau yang lebih kuat dari stimuli lainnya. Orang juga cenderung akan lebih memperhatikan segala sesuatu yang familiar dengan mereka (Daft, 2003). b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Krech dan Crutch Field sebagaimana dikutup oleh Jalaluddin Rakhmad (2005:56) empat faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: 1) Kebutuhan, merupakan salah satu dorongan kejiwaan yang mendorong manusia untuk melakukan suatu tindakan, misalnya rangsangan, keinginan, tuntutan dan cita-cita. 2) Kesiapan mental, kesanggupan penyesuaian atau penyesuaian sosial atau keduanya sekaligus untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang berhasil. 3) Suasana emosional, kondisi perasaan yang berkesinambungan, dicirikan dengan selalu timbulnya perasaan-perasaan yang senang atau tidak senang latar belakang atau tata nilai yang dianut oleh seseorang. 4) Latar belakang budaya, merupakan disipin tersendiri dalam psikologi antar budaya.
A.2. Bank Syariah a.
Pengertian Bank Syariah Kata bank dari kata banque dalam bahasa Prancis dan banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti, lemari atau bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Quran,
15
istilah bank tidak disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti zakat, sedeqah, rampasan perang, jual beli, utang dagang, harta dan sebagainya, yang memiliki peran tertentu dalam kegiatan ekonomi (Sudarsono, 2003:18). Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadis (Wibowo, 2005:33). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuanketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatankegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau praktik-praktik uasaha yang dilakukan di zaman Rasulullah atau bentukbentuk usaha yang telah ada sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh Beliau (Wibowo, 2005:33).
xxxii
xxxiii 16
Beberapa perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah dijelaskan secara rinci yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:
No. 1
2
Return baik yang dibayar kepada nasabah penyimpan dana return yang diterima dari nasabah pengguna dana berupa bunga
Return yang dibayar dan/atau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasarkan prinsip syariah
3
Perjanjian menggunakan hubungan positif
Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariat Islam
4
Orientasi pembiayaan untuk memperoleh keuntungan atas dana yang dipinjamkan
5
Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditor dan debitur
Orientasi pembiayaan, tidak hanya keuntungan akan tetapi falah oriented, yaitu berorientasi pada kesejahteraan masyarakat Hubungan antara bank dan nasabah adalah mitra
6
Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, dan Komisaris serta OJK Penyesuain sengketa melalui pengadilan negeri setempat
7
b.
Tabel 2.1 Perbedaan antara Bank Konvensional & Bank Syariah Perbankan Konvensional Perbankan Syariah Investasi tidak mempertimbangkan halal Investasi, hanya untuk proyek dan produk dan haram asalkan proyek yang dibiayai yang halal serta menguntungkan menguntungkan
Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, Komisaris, dan DPS serta OJK Penyelesaian sengketa diupayakan diselesaikan secara musyawarah antara bank dan nasabah melalui peradilan agama Sumber:Ismail, (2011:38)
Produk-Produk Bank Syariah Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpun dana, dan produk jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya. 1. Produk Penyaluran dana a) Prinsip Jual Beli (Ba’i) dilaksanakan karena adanya pemindahan kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan dan
17
termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank syariah, yaitu: 1) Ba’i Al Murabahah yaitu jual beli dengan harga asal ditambah keuntugan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah, dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu sesuai dengan kesepakatan. 2) Ba’i Assalam yaitu jual beli dengan nasabah sebagai pembeli dan pemesan memberikan uangnya ditempat akad sesuai dengan harga barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya. Uang yang tadi diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan segera. 3) Ba’i Al Istishna merupakan bagian dari Ba’i Asslam namun ba’i al ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i Assalam namun pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran. b) Prinsip Sewa (Ijarah) adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti sebelumnya.
xxxiv
18 xxxv
c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) terdapat dua macam produk, yaitu: 1) Musyarakah, salah satu produk bank syariah yang mana terdapat dua pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya yang mereka miliki baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerjasama memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana, barang, skill, ataupun aset-aset lainnya. Yang menjadi ketentuan dalam musyarakah adalah pemilik modal berhak dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek. 2) Mudharabah, adalah kerjasama dua orang atau lebih dimana pemilik modal memeberikan mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan yang mendasar antar musyarakah dengan mudharabah adalah kontribusi atas manajemen dan keuangan pada musyarakah diberikan dan dimiliki dua orang atau lebih, sedangkan pada mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja. 2. Produk Penghimpun Dana Produk penghimpun dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah: 1) Prinsip Wadiah, penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro. Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi (bank)
19
bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada wadiah amanah harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. 2) Prinsip Mudharabah, dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Mudharabah mutlaqah, prinsipnya dapat berupa tabungan dan deposito, sehingga ada dua jenis yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Tidak ada pembatasan bagi bank untuk menggunakan dana yang telah terhimpun. 2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, jenis ini adalah simpanan khusus dan pemilik dapat menetapkan syarat-syarat khusus yang harus dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu, atau untuk akad tertentu. 3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet, yaitu penyaluran dana langsung kepada pelaksana usaha dan bank sebagai perantara pemilik dana dengan pelaksana usaha. Pelaksana usaha juga dapat
xxxvi
20 xxxvii
mengajukan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya. 3. Produk Jasa Perbankan Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatan imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain: a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing), adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut. b. Ijarah (Sewa), kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe deposit box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian), dalam hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut. c.
Tujuan Bank Syariah Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan bank konvensional, berkaitan dengan keberadaanya sebagai institusi komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. Selain bertujuan meraih keuntungan sebagaimana layaknya bank konvensional pada umumnya, bank syariah juga mempunyai tujuan diantaranya sebagai berikut (Masrurah, 2015): 1) Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat. 2) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan.
21
3) Membentuk masyarakat agar berfikir secara ekonomis dan berperilaku bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 4) Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat beroperasi, tumbuh, dan berkembang melebihi bank-bank dengan metode lain. A.3. Kualitas Pelayanan a.
Pengertian Kualitas Menurut American society for Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001:144). Goetsh dan Davis mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000:51). Sedangkan Deming dan Juran dkk sebagaimana dikutip oleh Ghobadian, memberi batasan kualitas sebagai upaya memuaskan konsumen (Sunardi, 2003:71). Menurut Buddy dalam Wahyuningsih (2002:10), “kualitas sebagai suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit”. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (2009:49) adalah “seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”, ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen,
xxxviii
xxxix 22
seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Berdasarkan beberapa definisi di atas, kualitas adalah suatu keseluruhan ciri dan karekteristik yang dimiliki suatu produk/jasa yang dapat memberikan kepuasan konsumen. Walaupun kualitas jasa lebih sulit didefinisikan dan dinilai dari pada kualitas produk, nasabah tetap akan memberikan penilaian terhadap kualitas jasa, dan bank perlu memahami bagaimana sebenarnya pengharapan nasabah sehingga bank dapat merancang jasa yang ditawarkan secara efektif. b.
Pengertian Pelayanan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:646), pengertian pelayanan adalah perihal atau cara melayani; usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kesimpulannya dari KBBI bahwa pelayanan merupakan suatu kegiatan yang diberikan seseorang atau badan untuk melayani kebutuhan orang lain. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
c.
Kualitas Pelayanan Menurut Supranto, kualitas adalah suatu kondisi dimana produk memenuhi kebutuhan orang yang menggunakannya, oleh karena kebutuhan orang bersifat dinamis, yaitu kondisi yang berhubungan
23
dengan barang, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau nasabah. Dari definisi di atas memberi indikasi bahwa tiap perusahaan, harus mampu berkompetisi menciptakan barang atau jasa sesuai permintaan atau harapan konsumen. Salah satu pendeketan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model service quality (Parasuraman, 1998) yaitu sebagai berikut: a. Tangible (bukti langsung), yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan aksistensinya kepada eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, misalnya fasilitas fisik (gedung, ruang tunggu, tempat parkir), perlengkapan, peralataan yang digunakan serta para pegawainya. b. Realibility
(kehandalan),
yaitu
kemampuan
perusahaan
untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan pada pelanggan. Dalam konteks ini, Allah juga menghendaki setiap umat-Nya untuk menepati janji yang telah dibuat dan dinyatakan sebagaimana yang dinyatakan dalam AlQur’an surat An-Nahl ayat 91:
xl
24 xli
Artinya: “Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”.
c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu suatu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas atau tidak membiarkan pelanggan menuggu terlalu lama tanpa adanya kejelasan dan memberikan penyelesaian terhadap masalah pelanggan dengan cepat sesuai apa yang dijanjikan. d. Assurance
(jaminan), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan pada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun. e. Emphaty (perhatian), yaitu memberikan perhatian yang tulus yaitu
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya berusaha memahami keinginan pelanggan. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Pelanggan atau nasabah adalah orang atau pihak yang dilayani kebutuhannya, sehingga siapa saja bisa menjadi pelanggan tergantung
25
pada situasinya. Nasabah merupakan subyek yang dinamis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dalam dirinya maupun faktor ekstenal diluar dirinya. Respon dan tindakan nasabah timbul oleh persepsi dan harapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan. Parasuraman (1998) menyatakan bahwa terdapat dua faktor utama yang dipengaruhi kualitas pelayanan: 1. Expected service, yaitu jasa yang diharapkan atau diinginkan. 2. Perceived service, yaitu jasa yang dirasakan atau yang dipersepsikan. Jika kedua faktor tersebut telah sesuai maka kualitas pelayanan yang dimaksud dianggap baik dan memuaskan. Terlebih lagi bila jasa yang diterima melebihi apa yang diharapkan pelanggan. Sebaiknya bila perceived service lebih rendah dari expexted service maka kualitas pelayanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh karena itu pemenuhan kualitas pelayanan suatu keharusan bagi manajemen perusahaan. d.
Kualitas Pelayanan Dalam Islam Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam memberikan layanan dari usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang lain. Hal ini tampak dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 267: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
xlii
26 xliii
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
Ada enam karakteristik pelayanan dalam pandangan Islam yang dapat digunakan sebagai panduan, antara lain: 1) Jujur yaitu sikap yang tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengadangada fakta, tidak berkhianat serta tidak pernah ingkar janji. Hal ini sesuai dengan Al – Qur`an Surat Asy-Syu’ara:181-183: Artinya:[181] sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang merugikan; [182] dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. [183] dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;
2) Bertanggung jawab dan terpercaya (Al-Amanah) yaitu suatu sikap dalam menjalankan bisnisnya selalu bertanggung jawab dan dapat dipercaya. 3) Tidak Menipu (Al-Kadzib) yaitu suatu sikap yang sangat mulia dalam menjalankan bisnisnya adalah tidak pernah menipu. seperti praktik bisnis dan dagang yang diterapkan oleh Rasulullah SAW adalah tidak pernah menipu. 4) Menepati janji dan tidak curang yaitu suatu sikap pebisnis yang selalu menepati janji baik kepada para pembeli maupun diantara sesama pebisnis. 5) Melayani dengan rendah hati (Khidmah) yaitu sikap ramah tamah, sopan santun, murah senyum, suka mengalah, namun tetap penuh tanggung jawab.
27
Tidak melupakan akhirat yaitu ketika sedang menjalankan bisnisnya tidak boleh terlalu menyibukkan dirinya semata-mata untuk mencari keuntungan materi dengan meninggalkan keuntungan akhirat. Sehingga jika datang waktu shalat, mereka wajib melaksanakannya sebelum habis waktunya. A.4. Promosi a.
Pengertian Promosi Menurut Sofjan Assauri (2011:264), promosi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi nasabah untuk menciptakan permintaan atas suatu produk/jasa, sedangkan menurut rambat promosi merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank kepada nasabah untuk menjelaskan produk-produk bank sehingga nasabah mendapatkan informasi yang jelas mengenai produk yang ditawarkan bank dan nasabah akan dapat memilih produk yang sesuai (Rambat Lupiyoadi, 2001:70). Basu Swastha (2001:25) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan memberitahu dan mempengaruhi pelanggan/nasabah atas produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. Promosi merupakan salah satu aspek penting karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi tidak hanya bersifat memberitahukan, tetapi juga membujuk atau mempengaruhi konsumen, terutama konsumen potensial dengan menyatakan suatu produk lebih baik dibandingkan produk lainnya. Promosi menurut Buchari Alma (2004:179) adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran
yang
xliv
berusaha
menyebarkan
informasi,
28 xlv
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan promosi adalah salah satu unsur dalam marketing mix yang tidak dapat diabaikan dalam suatu proses penjualan. Dalam usaha menunjang penjualan suatu produk dan memperkenalkannya kepada orang lain atau konsumen, serta menarik konsumen untuk membeli produk, maka diperlukan suatu usaha untuk mempromosikan produk tersebut. b.
Tujuan Promosi Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Menurut Khairul Maddy (2010), secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Menginformasikan a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b) Memperkenalkan cara pemakaian produk yang baru dari suatu produk c) Menyampaikan perubahan harga pada pasar d) Memperjelas cara kerja satu produk e) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan f) Meluruskan kesan yang keliru g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli h) Membangun citra perusahaan
29
2) Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk: a) Membentuk pikiran merk b) Mengalihkan pikiran ke merk tertentu c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga 3) Mengingatkan (preminding) terdiri atas: a) Mengingatkan pembeli bahwa produksi yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat b) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan c) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan c.
Sarana Promosi Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu: 1. Periklanan (Advertising) Periklanan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank dengan tujuan untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan nasabah tentang produk atau jasa yang ditawarkan, membujuk calon nasabah untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan serta untuk membedakan bank satu dengan bank lain (differentiate the service). Media yang dapat digunakan seperti pemasaran billboard di jalan-jalan strategis, pencetakan
xlvi
30 xlvii
brosur baik disebarkan di setiap cabang atau pasar pembelanjaan, pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi, dan media lainnya. 2. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Personal Selling mempunyai peran penting dalam pemasaran produk atau jasa bank karena interaksi secara personal antara penyedia jasa (bank) dan nasabah sangat penting, jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin dan orang merupakan bagian dari produk jasa. Sifat personal selling dapat dikatakan luwes karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon nasabah. 3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi Penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus produk dan jasa dari produsen (bank) sampai pada penjualan akhirnya (nasabah). Tujuan promosi penjualan yaitu untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui: a) pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar meskipun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat. b) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah simpanan terbesar. c) Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal.
31
4. Publisitas (Publicity/Public Relation) Publisitas merupakan kiat pemasaran produk atau jasa bank yang tidak mengharuskan bank berhubungan hanya dengan nasabah tetapi juga mengharuskan untuk berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events serta mensponsori beberapa acara. Kegiatan publisitas ini dimaksudkan untuk membangun image, mendukung aktivitas komunikasi lainnya, mengatasi permasalahan dan isu yang ada, meningkatkan dan memperkuat pamor bank, mempengaruhi publik secara spesifik serta mengadakan launching untuk produk atau jasa baru yang ditawarkan bank. Oleh karena itu, kegiatan publisitas perlu dilakukan lebih sering tetapi dengan tetap mempertimbangkan hal-hal tertentu seperti biaya yang diperlukan dan juga nasabah yang ditargetkan. Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi adalah suatu upaya mempengaruhi atau merubah pandangan (image) nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan sehingga nasabah memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk atau jasa yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, persepsi nasabah tentang promosi merupakan
proses
nasabah
untuk
memilih,
mengelola
dan
menginterpretasikan informasi yang diperoleh atas kegiatan promosi yang dilakukan bank dan kemudian akan direspon melalui tindakan yaitu
xlviii
xlix 32
ketertarikan nasabah untuk menggunakan atau tidak menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan bank. A.5. Religiusitas a.
Pengertian Religiusitas Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion (Inggris), religie (Belanda), religio/relegare (Latin), dan dien (Arab). Kata religion (Inggris) dan religie (Belanda) adalah berasal dari kata induk dari kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari akar kata “relegare” yang berarti mengikat (Kahmad, 2002). Menurut Cicero (Ismail, 1997), relegare berarti melakukan sesuatu perbuatan dengan penuh penderitaan, yakni jenis laku peribadatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap. Dalam bahasa Arab, agama dikenal dengan kata al-din dan al-milah. Kata aldin sendiri mengandung berbagai arti. Ia bisa berarti al-mulk (kerajaan), alkhidmat (pelayanan), ikrah (pemaksaan),
al-izz (kejayaan),
al-dzull (kehinaan),
al-
al-ihsan (kebajikan),
al-adat (kebiasaan),
al-
ibadat (pengabdian), al-qahr wa al-sulthan (kekuasaan dan (pemerintahan), al-tadzallul wa al-khudu (tunduk dan patuh), al-tha’at (taat), al-islam altauhid (penyerahan dan mengesakan Tuhan) (Kahmad, 2002). Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 208:
33 Artinya: 208. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang dinamakan religiusitas. Meski berakar kata sama, namun dalam penggunaannya istilah religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama. Kalau agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban; religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah dihayati oleh individu di dalam hati (Mangunwijaya, 1982). Religiusitas seringkali diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang Muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam (Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, 2002). Hawari
(1996)
menyebutkan
bahwa
religiusitas
merupakan
penghayatan keagamaan dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan dengan melakukan ibadah sehari-hari, berdoa, dan membaca kitab suci. Ancok dan Suroso (2001) mendefinisikan religiusitas sebagai keberagamaan yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Sumber jiwa keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang mutlak (sense of depend). Adanya ketakutan-ketakutan akan ancaman dari lingkungan alam sekitar serta keyakinan manusia itu tentang segala
l
li 34
keterbatasan dan kelemahannya. Rasa ketergantungan yang mutlak ini membuat manusia mencari kekuatan sakti dari sekitarnya yang dapat dijadikan sebagai kekuatan pelindung dalam kehidupannya dengan suatu kekuasaan yang berada di luar dirinya yaitu Tuhan. Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa religiusitas adalah kedalaman penghayatan keagamaan seseorang dan keyakinannya terhadap adanya tuhan yang diwujudkan dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan dengan kaiklasan hati dan dengan seluruh jiwa dan raga. b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas Religiusitas atau keagamaan seseorang ditentukan dari banyak hal, di antaranya pendidikan keluarga, pengalaman, dan latihan-latihan yang dilakukan pada waktu kita kecil atau pada masa kanak-kanak. Orang yang mendapatkan pendidikan agama baik di rumah mapun di sekolah dan masyarakat, maka orang tersebut mempunyai kecenderungan hidup dalam aturan-aturan agama, terbiasa menjalankan ibadah, dan takut melanggar larangan-larangan agama (Syahridlo, 2004). Thoules
(Azra,
2000)
menyebutkan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi religiusitas, yaitu: 1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan sosial (faktor sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap keagamaan, termasuk pendidikan orang tua, tradisi-tradisi sosial untuk menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati oleh lingkungan.
35
2. Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk sikap keagamaan terutama pengalaman mengenai. a) Keindahan, keselarasan dan kebaikan didunia lain (faktor alamiah) b) Adanya konflik moral (faktor moral) c) Pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif) 3. Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian yang timbul dari kebutuhankebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian. c.
Dimensi Religiusitas Segi konteks religiusitas dalam Islam menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima macam, yaitu: 1. Dimensi keyakinan (ideologis). Dimensi ini berisi pengharapanpengharapan dimana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut. 2. Dimensi praktik agama (ritualistik). Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianut. 3. Dimensi pengalaman (experensial). Dimensi ini mengacu indentifikasi akibat-akibat
keyakinan
keagamaan,
praktik,
pengalaman,
dan
pengetahuan seseorang dari hari kehari. 4. Dimensi pengamalan (konsekuensi). Dimensi ini berkaitan dengan sejauh mana perilaku individu dimotivasi oleh ajaran agamanya di dalam kehidupan sosial.
lii
36 liii
5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual). Dimensi ini berkaitan dengan sejauh mana individu mengetahui, memahami tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada dalam kitab suci dan sumber lainnya. Ancok dan Suroso berpendapat bahwa konsep Glock dan Stark mempunyai kesesuain dengan Islam. Walaupun tidak sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik agama disejajarkan dengan syariah dan dimensi pengalaman disejajarkan dengan akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut: a) Aqidah, secara etimologi
yaitu kepercayaan. Sedangkan secara
terminologi disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis. b) Syariah, merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung seorang muslim dengan Allah dan sesama manusia, yang menunjukan seberapa patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan keagamaan yang dianjurkan dan pada agamanya. c) Akhlak, dimensi ini menunjukan pada seberapa tingkat muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia. Dari penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1987) juga menunjukkan persamaan dengan dimensi yang diungkapkan oleh Glock dan Stark, yakni: 1) Dimensi Iman, mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan, malaikat,
37
kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya bangsa ghaib, serta takdir baik dan buruk. 2) Dimensi Islam, sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat, zakat, puasa dan haji. 3) Dimensi Ihsan, mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan tuhan dan dorongan untuk melaksanakan perintah agama. 4) Dimensi Ilmu, seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya, misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain. 5) Dimensi Amal, meliputi bag aimana pengamalan keempat dimensi di atas yang ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya. d.
Karakteristik Perilaku Religiusitas Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciriciri sebagai berikut (Jalaluddin, 2005:107), yaitu: 1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan. 2. Cenderung bersifat realitas, sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku. 3. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha
liv
lv 38
untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan. 4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup. 5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas. 6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani. 7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya. 8. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah berkembang. A.6. Minat a.
Pengertian Minat Minat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan (Purwadarminta, 2007:744). Minat mempengaruhi hasil belajar tidak diragukan lagi. Kalau seseorang tidak berminat dalam mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan berhasil dengan baik dalam mempelajari sesuatu. Menurut Sadirman (2001:74) minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri kebutuhannya sendiri. Minat adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang memiliki
39
perhatian yang besar terhadap suatu objek yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari hingga akhirnya membuktikan lebih lanjut tentang objek tersebut (Bimo Walgito, 2004:38) Sukuri (1986) menyatakan minat adalah kecenderungan dalam dri individu untuk tertarik pada suatu objek. Seseorang yang berminat besar terhadap pekerjaan tertentu maka akan senang engerjakan pekerjaan itu. Pendapat ini diduung oleh As’ad (1995) yang menyatakan minat merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan tindakan seseorang. Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Pikiran mempunyai kecenderugan bergerak dalam sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus/tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi sebagai pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang harmonis, agar kehendak bisa di atur dengan sebaik-baiknya (Sukanto, 1985:120). Ada beberapa tahapan minat menurut Masrurah (2015) dalam skripsinya antara lain: 1) Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah. 2) Pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah. 3) Keputusan menjadi nasabah. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.
lvi
lvii 40
Selain itu minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat menabung di perbankan syariah (Masrurah, 2015:27). Pada prinsipnya perilaku pembelian atau minat menabung nasabah seringkali di awali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan menabung. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat kompleks dan salah satunya adalah motivasi untuk menabung. Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat menabung adalah kekuatan yang mendorong individu untuk memberikan perhatiannya terhadap kegiatan menyimpan uang di bank yang dilakukan secara sadar, tidak terpaksa dan dengan perasaan senang. b.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu: (1) dari dalam diri individu yang bersangkutan (bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian); dan (2) berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31)
41
berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu: 1) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. 2) Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. 3) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. B.
Penelitian Terdahulu Penelitian relevan atau penelitian terdahulu adalah penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan erat kaitannya dengan masalah-masalah penelitian yang dilakukan setelah melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu yang masalahnya terdapat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1) Astuti (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah”, dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen minat menabung nasabah di BRI Cabang Sleman. Hal ini diperoleh dari nilai t-hitung masing-masing variabel dan hasil uji F sebesar 26,374 serta nilai koefisien deteminasi (R2) sebesar 0,452. 2) Cahyani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI
lviii
lix 42
Syariah di Kota Semarang”. Menyimpulkan bahwa persepsi bunga bank dan kualitas pelayanan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Dengan nilai sebesar 0,520 dengan koefisien determinasi 27% sedangkan sisanya 73% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. 3) Trisnadi (2013) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Kembali di CIMB Niaga (studi kasus PT Bank CIMB Niaga Tbk Bintaro)”. Kesimpulannya adalah bahwa kualitas produk tabungan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Kedua variabel secara bersama-sama berkontribusi menentukan minat menabung kembali sebesar 93,7%. Sedangkan 6,3% ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. 4) Setyawan (2014) meneliti tentang “Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas Terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya”. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon. Jaminan rasa aman terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon. Aksesbilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon. 5) Lestari (2015) dalam penelitiannya yang mengkaji tentang “Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, Dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbankan Syariah”, kesimpulan yang
43
diperoleh dalam penelitian ini adalah pengaruh religiusitas terhadap preferensi utama menabung Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah karena kepatuhan agama. Pengaruh pelayanan terhadap preferensi utama menabung Mahasiswa FEB UBM pada perbankan syariah adalah pada penggunaan fasilitas yang mudah. Skripsi yang disusun ini secara spesifik sebatas meneliti tentang pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut seperti pada tabel 2.2 di bawah ini: Tabel 2.2. Perbedaan Penelitian Perbedaan Penelitian Variabel Penelitian
No
Objek Penelitian
1.
Objek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa IAIN Salatiga, dan Bank Syariah yang ada di Salatiga
Kualtas Pelayanan, Promosi, Religiusitas
2.
Penelitian Astuti (2013), objek yang diteliti yaitu BRI Cabang Sleman.
Tingkat Suku Bunga, Promosi, Kualitas Pelayanan
3.
Penelitian Cahyani (2013), objek yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Penelitian Trisnadi (2014), objek yang diteliti yaitu Bank CIMB Niaga Tbk Bintaro. Penelitian Setyawan (2013), objek yang diteliti yaitu Nasabah Bank Danamon di Surabaya. Penelitian Lestari (2015), objek yang diteliti yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Persepsi Bunga Bank, Kualitas pelayanan
4. 5.
6.
Kualitas Produk Tabungan, Kualitas Layanan, Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, Aksesbilitas Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, Pelayanan
lx
Analisis Penelitian Uji Instrumen, Uji Statistik, Uji Asumsi Klasik (Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Normalitas) Mean, Median, Modus Uji Instrumen, Uji Statistik, Uji Normalitas, Uji Linearitas, Uji Multikolinearitas, Analisis Regresi Berganda, Uji Hipotesis. Statistik Deskriptif, Uji Kualitas data, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis Uji Instrumen, Uji Statistik, Uji Hipotesis, Analisa Regresi Berganda.
Linier
Uji Instrumen, Uji Statistik, Analisis Statistik Deskriptif
44 lxi
C.
Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut: Kerangka pemikiran Kualitas Pelayanan (X1) Promosi (X2)
Minat Mahasiswa (Y)
Religiusitas (X3) Di mana:
D.
Y X1, X2, X3
: Merupakan Variabel Dependent : Merupakan Variabel Independent Gambar 2.1 Skema Kerangka Penelitian
Hipotesis Hipotesis berasal dari kata “Hypo” yang berarti di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis merupakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan posisi yang dapat di uji secara empiris (Nur Indrianto dan Bambang supono, 2009:73). Definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang harus dilakukan kebenarannya. Berdasarkan tinjauan pustaka dan landasan teori maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: H1: Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian sebelumnya dari Hirmawan, yang menunjukkan bahwa kualitas
45
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta). H2: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian sebelumnya dari Astuti, yang menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (BRI Cabang Sleman). H3: Promosi berpengaruh terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah (Mahasiswa IAIN Salatiga). Jawaban ini di perkuat oleh hasil penelitian sebelumnya dari Lestari, yang menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung nasabah (Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya Malang).
lxii
lxiii
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kampus IAIN Salatiga yang berada di jalan Tentara Pelajar No. 2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan januari sampai bulan februari 2016.
B.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana penulis dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya (Sugiyono, 2008:17). Selain dengan penelitian kuantitatif, peneliti juga menggunakan metode penelitian survei. Metode penelitian survei merupakan alternatif metode penelitian lain dari sensus. Sensus adalah penelitian yang dilakukan atas seluruh unsur atau individu dalam populasi (Purwanto, 2010). Dengan penelitian ini, penulis ingin mengkonfirmasikan konsep dan teoriterori yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dengan beberapa fakta dan data yang telah ditemukan di lapangan.
C.
Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Bawono (2006:28) definisi populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan sampel diberi definisi sebagai objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Sampel bagian dari jumlah
46
47
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semuanya, dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu. Sehingga didalam menentukan sampel harus berhati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai berikut (Bawono, 2006: 29): S=
𝑃 (𝑃. 𝑒 2 ) + 1
Keterangan:
s = Sampel P = Populasi e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa IAIN Salatiga, dimana jumlah mahasiswa adalah 5100. Sehingga total populasi adalah 5100 mahasiswa. Jadi dalam menentukan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: S=
𝑃 (𝑃. 𝑒 2 ) + 1
S=
5100 (5100. 0,12 ) + 1
5100 51 + 1 5100 S= 52 S=
S = 98,07
Sesuai dengan perhitungan di atas, maka peneliti akan mengambil 98 (pembulatan dari 98,07 karena kuang dari 1) sebagai sampel dalam penelitian ini dengan teknik pengambilan sampel proporsive sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai tujuan.(Sugiyono, 2003:77). Sedangkan untuk individu yang ditetapkan sebagai sampel penelitian dapat
lxiv
lxv 48
digunakan dengan teknik aksidental yaitu pengambilan sampel dengan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:60). D.
Teknik Pengumpulan Data D.1. Pengertian Data Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Muhammad, 2008:97). D.2. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 1) Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari mahasiswa IAIN Salatiga yang menjadi objek penelitian, dalam bentuk angka-angka yang masih perlu dianalisis seperti jumlah mahasiswa serta data lainnya yang menunjang dalam penelitian ini. 2) Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer biasanya diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data ordinal (Sugiyono, 2009).
49
D.3. Teknik Pengumpulan Data Menurut Bawono (2006:30), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari beberapa sumber, melalui: 1) Metode Kuesoner atau Angket Menurut Suharsimi Arikunto (1998:149) kuesioner atau angket daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. 2) Dokumentasi berasal dari kata dokumen, artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catata harian dan sebagainya (Arikunto, 1998:149), sedangkan menurut Bawono, informasi juga bisa diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari internet. E.
Skala Pengukuran Untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif dan terukur, diperlukan adanya skala pengukuran data. Skala pengukuran ini diperlukan supaya penelitiannya lebih terukur dan dapat diterima oleh semua kalangan. Secara umum terdapat 4 skala pengukuran, disingkat “noir”, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio (Martono, 2011:60). Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang digunakan oleh peneliti adalah skala interval. Skala interval adalah skala pengukuran dengan memberikan rangking terhadap responden yang dirangking bisa berupa preferensi, perilaku, dan sebagainya (Bawono, 2006:31). Dalam penskalaan dengan skala interval ini banyak
lxvi
50 lxvii
yang juga menyebut dengan skala linkert. Kategori skala terdiri dari 5 (lima) tingkatan untuk analisis, skor 1 sampai 5, dapat dengan kreterus sebagai berikut: 1: Tidak Setuju (TS) dengan bobot nilai 1 2: Kurang Setuju (KS) dengan bobot nilai 2 3: Ragu-Ragu (RR) dengan bobot nilai 1 4: Setuju (S) dengan bobot nilai 4 5: Sangat Setuju (SS) dengan bobot nilai 5 F.
Metode Penelitian F.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian analisis deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, dimana data itu diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teoriteori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan. F.2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:59). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel Independen (X), variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
51
2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah kualitas pelayanan (X1), promosi (X2), dan religiusitas (X3). 2) Variabel Dependen (Y), variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah minat mahasiswa menabung di perbankan syariah. G.
Item Indikator Dalam mengevaluasi pengaruh persepsi kualitas pelayanan, promosi, dan religiusitas terhadap minat mahasiswa menabung di perbankan syariah, umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Dalam variabel Kualitas Pelayanan (X1), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator menurut Parasuraman yang terdapat lima dimensi utama yaitu: 1. Bukti langsung (tangibles), mencakup dari pegawai, fasilitas, peralatan, tampilan, fisik dari pelayanan misalnya kredit plastik. 2. Keandalan (reliability), mencakup konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya. 3. Daya tanggap (responsiveness), sikap tanggap pegawai dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat. 4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yangdimiliki pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan keraguraguan.
lxviii
52 lxix
5. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan Dalam variabel promosi (X2), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator menurut Rambat Lupiyoadi (2001:108-110) dalam kegiatan promosi biasanya bank melakukan empat sarana promosi yaitu: 1. Periklanan (Advertising), meliputi pemasaran billboard di jalan-jalan strategis, pencetakan brosur, pemasaran spanduk, melalui koran, majalah, radio, televisi dan media lain-lain. 2. Penjualan Pribadi (Personal Selling), meliputi penjualan langsung dengan cara tatap muka. 3. Promosi Penjualan (Sales Promotion), meliputi pemberian bunga khusus, pemberian cenderamata (hadiah). 4. Publisitas (Publicity/Public Relation), meliputi promosi melalui kegiatan pameran, bakti sosial, events, serta mensponsori beberapa acara. Dalam variabel Religiusitas (X3), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator menurut Glock dan Stark dalam Ancok dan Suroso (2001:77), ada lima macam, yaitu: 1. Dimensi keyakinan (ideologis), berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologi tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut. 2. Dimensi praktik agama (ritualistik), mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk meunjukkan komitmen pada agama yang dianut.
53
3. Dimensi pengalaman (experensial), mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari kehari. 4. Dimensi pengamalan (konsekuensi), berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu. 5. Dimensi pengetahuan agama (intelektual), mengacu kepada harapan bahwa orang yang beragama paling tidak memiliki pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi. Dalam variabel Minat (Y), peneliti dalam risetnya mengambil item indikator menurut Crow dan Grow (Ro’uf, 2011:31) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu: 1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. 2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. 3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. H.
Metode Analisis Analisis yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan dengan beberapa langkah antara lain:
lxx
lxxi 54
H.1. Uji Instrumen 1) Uji Reliabilitas Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006:63-68). 2) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau tidaknya suatu pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid/sahih jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68). Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Corrected Item Total Correlation (sebagai r hitung), suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel. H.2. Uji Statistik 1) Uji t Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengjiannya:
55
a) Menentukan hipotesis Ho : β1 = 0, artinya independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho : β1 ≠ 0, artinya independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Menentukan t tabel Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5% dan derajat kepercayaan (dk) = n – 1 – k Di mana: n : jumlah data; k : jumlah variabel c) Pengambilan keputusan Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan. 2) Koefisien Determinasi (R²) Koefisien Determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006:92). Ciri-ciri R² adalah: a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau (0 ≤ R² ≤ 1). b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
lxxii
lxxiii 56
c) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. 3) Uji F Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen atau variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91) Langkah pengujiannya: a) Menentukan Hipotesis Ho: β1, β2, …βn = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ho: β1, β2, …βn ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Menentukan F tabel Untuk menentukan F tabel digunakan taraf signifikan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n – k). c) Mencari F hitung dengan rumus f=
R2 /(k − 1) (1 − R²) / (n – k)
Di mana:
R²= Koefisien Determinasi K = Jumlah Variabel Independen n = Jumlah Sampel
57
d) Pengambilan Keputusan Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika F hitng > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan
antara
variabel
independen
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen. H.3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dari: 1) Uji Multicollinearity (Multikolinearitas) Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115-116). Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 10, sedangkan nilai Tolerance adalah tidak boleh lebih besar dari 1 (Ghozali, 2010). 2) Uji Heteroscendasticity (Heteroskedastisitas) Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik scatterplot. Jika pola pergerakan grafiknya beraturan, maka cenderung ada gejala penyakit Heteroskedastisitas.
lxxiv
lxxv 58
Sedangkan jika pergerakan grafiknya tidak beraturan, maka tidak ada gejala penyakit Heteroskedastisitas. 3) Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya, salah satunya dengan analisis grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot. I.
Alat Analisis Dalam penelitian ini jenis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang mana variabel independen yang digunakan lebih dari satu. Karena menggunakan variabel yang lebih dari satu untuk memperoleh variabel dependen, analisis regresi berganda ini sering disebut dengan multivariateanalysis (Bawono, 2006:85). Penelitian ini adalah menggunakan program olah data SPSS (statistical product and service solution) versi 21 untuk windows, data yang
didapat
merupakan data kuanititatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum IAIN Salatiga A.1. Sejarah Berdirinya IAIN Salatiga Pendirian IAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, IAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan "Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam
waktu
yang
bersamaan
dengan
proses
pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga,
lxxvi 59
lxxvii 60
akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. Berdasar pada surat Dirjen Binbaga Islam Nomor E/Dag/BI/2828. tanggal 10 Agustus 1982, maka dibelilah tanah sebagaimana ditawarkan di atas dengan menggunakan DIP Pusat (tahun anggaran 1980/1981 dan 1981/1982). Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pembelian tanah tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama Bapak Muhammad Natsir (selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) yang juga telah lama menaruh perhatian terhadap kehidupan umat Islam di Salatiga. A.2. Alih status menjadi STAIN Salatiga Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya.
61
A.3. Alih Status dari STAIN menjadi IAIN Salatiga Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga resmi alih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Alih status itu telah dikukuhkan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 143 Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2014. A.4. Visi dan Misi IAIN Salatiga Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan inteltual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”. Dengan visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga diuraikan sebagai berikut : 1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal. 4. Mengembangkan college base management dengan pelibatan stake holder dan masyarakat. 5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa. A.5. Struktur Organisasi Adapun personalia yang pernah menjabat pemimpin IAIN Salatiga adalah
lxxviii
lxxix 62
sebagai berikut: Tabel 4.1. Struktur Organisasi Periode 1997-1998 (peralihan) Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Periode 1998-2002 Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Periode 2002-2006 Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Periode 2006-2010 Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Periode 2010-2014 Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III Periode 2014-2018 Ketua Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III
B.
Drs H.A Noerhadi Djamal Dr. Muh. Zuhri, MA Drs. H. Komari Alwan Drs. H.M. Zulfa Machasin Prof. Dr. Muh. Zuhri, MA Drs. H.M. Zulfa Machasin, M.Ag Drs. H. Sukari Tansir, M.Pd Drs. Badwan, M.Ag Drs. Badwan, M.Ag Drs. Imam Sutomo, M.Ag Drs. Imam Baihaqi Drs. H. Nasafi Drs. Imam Sutomo, M.Ag Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag Drs. Imam Baihaqi, M.Ag Drs. Miftahuddin, M.Ag Drs. Imam Sutomo, M.Ag Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd Drs. Miftahuddin, M.Ag H. Agus Waluyo, M.Ag Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag Drs. Kastolani, M.Ag Moh. Khusen, M.A., M.Ag
Gambaran Umum Responden Responden yang dipilih sebagai responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa IAIN Salatiga yang berjumlah 98 mahasiswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proporsive sampling. Pengumpulan data dengan cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.
63
Dari jumlah kuesinoer sebanyak 98 kuesinoer yang kembali adalah 93 dan data yang diolah valid dan reliabel adalah 80 kuesioner. Identitas dari 80 responden adalah sebagai berikut: 1. Jenis Kelamin Untuk mengetahui perbandingan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, dapat dilihat pada tabel 4.2. sebagai berikut: Tabel 4.2. Jenis Kelamin Responden Frequency Percent Valid Percent
Valid
L P Total
33 47 80
Cumulative Percent 41.2 100.0
41.2 41.2 58.8 58.8 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.2. di atas dapat diketahui tentang jenis kelamin responden kuesioner didominasi oleh responden perempuan. Jenis kelamin perempuan yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 47 responden atau 58,8 %. Dan sisanya sebanyak 33 responden atau 41,2 % adalah berjenis kelamin laki-laki. 2. Fakultas Berikut ini pada tabel 4.3. akan ditampilkan kelompok fakultas mahasiswa IAIN Salatiga yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.3. Fakultas Frequency Percent
Valid
FEBI SYARIAH TARBIYAH Total
35 5 40 80
43.8 6.2 50.0 100.0
Valid Percent 43.8 6.2 50.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
lxxx
Cumulative Percent 43.8 50.0 100.0
64 lxxxi
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa kelompok fakultas IAIN Salatiga adalah tarbiyah sebesar 40 responden atau 50 %, FEBI sebesar 35 responden atau 43,8 % dan syariah sebesar 5 responden atau 6,3 %. C.
Analisis Data C.1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Reliabilitas Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 4.4. sebagai berikut: Tabel 4.4. Uji Reliabilitas Variabel Alpha Keterangan Persepsi Kualitas Pelayanan .787 Reliabel Promosi .603 Reliabel Religiusitas .927 Reliabel Minat .652 Reliabel Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memilii Crombach Alpha > 0.60. Dengan demikian persepsi kualitas pelayanan, promosi, religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan reliabel. b. Uji Validitas Adapun hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut:
Variabel Persepsi Pelayanan
Item Kualitas
x1_1 x1_2 x1_3
Tabel 4.5. Uji Validitas Correted item Correlation .681** .816** .904**
total
Keterangan Valid Valid Valid
65
Promosi
Religiusitas
Minat menabung
x1_4 .409** x1_5 .815** x2_1 .681** x2_2 .797** x2_3 .970** x2_4 .867** x2_5 -.575** x3_1 .906** x3_2 .946** x3_3 .906** x3_4 .890** x3_5 .886** y_1 .664** y_2 .846** y_3 .517** y_4 .791** y_5 .456** Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid, karena item pertanyaan dalam masing-masing variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikan pada level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian. C.2. Uji Statistik a. Uji t Uji ttest digunakan untuk melihat apakah masing-masing variable independen berpngaruh secara signifikan terhadap variabel dependen tingkat signifikansi pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen secara sendiri-sendiri dengan tingkat kepercayaan tertentu.
lxxxii
66 lxxxiii
Tabel 4.6 Coefficientsa Model Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 1.233 .235 5.255 rata_x1 .039 .062 .032 .638 1 rata_x2 .564 .072 .740 7.839 rata_x3 .139 .055 .226 2.526 a. Dependent Variable: rata_y Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Sig.
.000 .526 .000 .014
Berdasarkan output Coefficients di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Kualitas Pelayanan (X1) adalah sebesar 0.526 > 0.05, maka hipotesis alternatif tidak diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh yang signifikan terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 0.638 < t tabel 0.8464. Karena mahasiswa menabung di bank Syariah adalah suatu keharusan/kewajiban dari pihak kampus untuk pelayanan pembayaran semester dan untuk pengajuan beasiswa. Untuk nilai signifikansi variabel Promosi (X2) adalah sebesar 0.000 < 0.05, maka hipotesis alternatif dapat diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 7.839 < t tabel 0.8464 diperkuat oleh penelitian Astuti (2013) bahwa Promosi berpengaruh terhadap Minat Menabung. Sedangkan nilai signifikansi variabel Religiusitas (X3) adalah 0.014 adalah sebesar 0.014 < 0.05, maka hipotesis alternatif diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Promosi (X3) berpengaruh signifikan terhadap Minat Menabung (Y), karena nilai t hitung 2.526 < t tabel 0.8464
67
diperkuat oleh penelitian Lestari (2015) bahwa Religiusitas berpengaruh terhadap Minat Menabung. b. Koefisien Determinasi (R2) Uji Determinasi digunakan untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara kedua variabel dapat melihat nilai pada kolom R pada tabel hasil pengolahan menggunakan SPSS. Apabila nilai pada kolom R semakin mendekati 1, berarti hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen semakin kuat. Tabel 4.7. Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .949 .900 .896 .12594 a. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2 b. Dependent Variable: rata_y Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai R sebesar 0.949. ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel independen denga variabel dependen karena nilai pada kolom R mendekati angka 1. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa nilai pada kolom R Square sebesar 0.900. Hal tersebut berarti kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 90%, sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi oleh variael lain diluar model regresi yang digunakan. c. Uji F Uji F ini untuk melihat tingkat signifikansi, variabel independen tidak secara individu mempengaruhi variabel dependen, melainkan secara
lxxxiv
lxxxv 68
bersama-sama. Artinya dengan tingkat kepercayaan tertentu, variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara serentak atau bersamasama. Tabel 4.8 ANOVAa Df Mean Square 3 3.603 76 .016 79
Model Sum of Squares Regression 10.810 1 Residual 1.205 Total 12.016 a. Dependent Variable: rata_y b. Predictors:(Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2 Sumber:Data primer yang diolah, 2016
F 227.197
Sig. .000b
Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai Fhitung sebesar 227.197. Sedangkan nilai Ftabel sebesar 2.719. Hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan karena nilai Fhitung > Ftabel. Hal tersebut juga didukung dari nilai pada kolom sig. lebih kecil dari 0.05. Sesuai dengan asumsi yang ada jika nilai sig. < 0.05, maka disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. C.3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicollinearity Uji Multicollinearity berarti menguji apakah terdapat hubungan yang sempurna antara variabel independen yang digunakan. Untuk mengetahui apakah terjadi Multicollinearity atau tidak dalam menggunakan metode VIF. Metode VIF adalah cara mendeteksi Multicollinearity dengan melihat nilai VIF. Asumsi yang digunakan adalah jika nilai VIF-nya tidak lebih besar dari 5 maka tidak terjadi Multicollinearity, Jika lebih maka terdapat gejala Multicollinearity.
69
Table 4.9. Coefficientsa Standardized t Coefficients Beta
Model
Unstandardized Sig. Collinearity Coefficients Statistics B Std. Tolerance VIF Error (Constant) 1.233 .235 5.255 .000 rata_x1 .039 .062 .032 .638 .526 .541 1.850 1 rata_x2 .564 .072 .740 7.839 .000 .148 6.758 rata_x3 .139 .055 .226 2.526 .014 .166 6.041 a. Dependent Variable: rata_y sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas pada kolom VIF terdapat dua variabel dengan nilai lebih besar dari 5. Itu berarti data yang digunakan terdapat gejala Multicollinearity. b. Uji Heteroscedasticity Uji heteroscedasticity digunakan untuk mengetahui apakah varian dari variabel pengganggu sama atau berbeda. Jika sama berarti memenuhi asumsi dalam metode regresi linear yang digunakan yaitu homocedasticty. Namun jika berbeda, itulah yang disebut dengan heteroscedasticity. Untuk mengetahui apakah suatu penelitian mengalami gejala heteroskedasitas atau tidak, dapat dideteksi dengan melihat grafik Scatterplot. Tabel 5.0
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 .949a .900 .896 .12594 a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2 b. Dependent Variable: rata_y
Sumber:data primer yang diolah, 2016
Dari tabel di atas kita dapat mengetahui R2 sebesar 0.900, maka kita dapat mengetahui besarnya x2 hitung, yaitu 0.900*80 = 72. Sedangkan
lxxxvi
lxxxvii 70
besarnya x2 tabel adalah 96.5782. Karena x2 hitung < x2 tabel, maka gejala penyakit heteroscedasticity dalam persamaan tidak ada. c. Uji Normality Uji Normality adalah pengujian terhadap model regresi yang digunakan apakah data variabel dependen dan independen yang digunakan berdistribusi normal atau tidak (Bawono, 2006). Untuk melihat apakah data yang dipakai memenuhi asumsi normalitas atau tidak dapat menggunakan metode analisa grafik normal plot. Asumsi yang digunakan adalah jika titik-titik persebaran dalam grafik mengikuti garis maka data yang digunakan berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Grafik Chart Histogram Sumber:Data primer yang diolah, 2016
Dari chart histogram di atas dapat dilihat bahwa perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik chart histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel persepsi kualitas pelayanan, promosi dan religiusitas masing-masing variabel memiliki hasil yang berbeda-beda. Variabel Kualitas Pelayanan (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y). Variabel Promosi (X2) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y). Dan variabel Promosi (X3) berpengaruh terhadap Minat Menabung (Y).
2. Variabel Religiusitas (X3) mempunyai nilai koefisien regresi variabel terbesar, maka variabel (X3) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap (Y) Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah (studi kasus Mahasiswa IAIN Salatiga). B.
Saran Berdasarkan hasil analisis di atas, maka saran yang dapat diajukan bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk mengembangkan konsep dan instrumen mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat
71 lxxxviii
lxxxix 72
mahasiswa menabung di perbankan syariah. Sementara kepada Perbankan syariah disarankan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan kualitas pelayanan yang baik kepada nasabah. 2. Mempromosikan
produk-produk
perbankan
syariah
kepada
masyarakat lebih luas lagi. 3. Perbankan syariah harus lebih menonjolkan ketaatan terhadap hukum syariat Islam. C.
Penutup Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penlis sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam penulisan skripsi ini. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan meskipun sudah penulis usahakan semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan keterbatasan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya sebagai penutup mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan serta penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang benarbenar membutuhkannya. Aaminn Ya Robbal ‘alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Untuk Menabung. Skripsi. Semarang. Ancok, Djamaludin dan Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008. Psikologi Islam: Solusi atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pelajar Pustaka. Arikunto. Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Prndekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Astuti, Tri. 2013. Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Nasabah. Jurnal Nominal. Volume II Nomor I. Yogyakarta. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Cahyani, Asih Fitr., Saryadi dan Sendhang Nurseto. 2013. Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang. Diponegoro Journal of Sosial and Politic, Tahun 2013, Hal 1-8. Hanafi, Imam. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam memanfaatkan fasilitas pembiayaan pada bmt ambartani utama yogyakarta. Yogyakarta. Hirmawan, Muh Risky Adi. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah. Naskah Publikasil. Surakarta. Heri Sudarsono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia. Istifakhiyah. 2012. Pengeruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Masyarakat Menjadi Nasabah Di BMT Islamic Center Kabupaten Cirebon. Skripsi. Cirebon. Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
xc
xci
Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus pada Bank Muamalat cabang Malang). Jurnal Humanity, Volume 7, Nomor 2, Juli 2012: 46-55. Lestari, Alfi Mulikhah. 2015. Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 2 No. 1. Tahun 2015. Malang. Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga). Skripsi. Salatiga. Nizar, Lukman. 2015. Analisis Pengaruh Religiusitas Dan Komitmen Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja. Skripsi. Salatiga. Purwanto. 2010. Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Revit, Dian. 2011. Analisis Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah PT. Bank Central Asia TBK Cabang Padang. Skripsi. Padang. Setyawan, Yohana Neysa dan Edwin Japarianto, S.E., M.M. 2014. Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No 1, 2014. Surabaya. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 17 Supranto, J, Pengukuran Tingkat Keputusan Pelanggan, Cet.I., Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001, hlm.2. Trisnadi, Dedy dan Ngadino Surip. 2013. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung Kembali di CIMB Niaga. Jurnal MIX, Volume 6 No 3, Oktober 2013. Jakarta. islamiwiki.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-riba-hukum-danbahayanya.html#.VryOxPkrLIV di akses pada tanggal 7 Januari 2016 cermati.com/artikel/sejarah-dan-perkembangan-bank-syariah-di-indonesia#! di akses pada tanggal 5 Januari 2016
aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016 inudebee.blogspot.co.id/2013/10/dimensi-kualitas-jasapelayanandan_30.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016 wonggoblogne.blogspot.co.id/2012/07/pelayanan-perbankan-danpengaruhnya.html di akses pada tanggal 8 Januari 2016 ridwan202.wordpress.com/2013/02/11/kualitas-pelayanan-dalam-islam/ akses pada tanggal 8 Januari 2016
di
aas-sv.net/2013/10/strategi-promosi-bank-dan-kepuasan.html rokhmatfarid.blogspot.co.id/2012/07/kualitas-pelayanan-bauranpemasaran.html di akses pada tanggal 8 Februari 2016 id.wikipedia.org/wiki/Institut_Agama_Islam_Negeri_(IAIN)_Salatiga akses pada tanggal 8 Februari 2016 definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pengertian-persepsi-menurutahli.html?m=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016 pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-tujuanpromosi-menurut.html?=1 di akses pada tanggal 8 Februari 2016 www.syariahmandiri.co.id/2011/04/2015-pangsa-pasar-bank-syariah-diatas-5/ di akses pada tanggal 5 april 2016 KBBI.web.id
xcii
di
xciii
Lampiran
KUESIONER Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Religiusitas Terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Perbankan Syariah A.
Identitas Pribadi 1. Nama 2. Jenis Kelamin 3. Fakultas/Jurusan 4. Semester
: .......................................................................... : Laki-laki Perempuan : .......................................................................... : ..........................................................................
B.
Petunjuk pengisian angket, Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Relligiusitas. Berilah tanda (√) pada kolom saudara/i pilih sesuai keadaan yang sebenarnya, skala pengukuran yang tersedia mula dari angka 0 s/d 5 untuk setiap pertanyaan yang telah disediakan. Jika saudara setuju dengan peryataan pada kuesioner, maka tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan, namun jika saudara tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di sebelah kiri.
C.
Variabel Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Relligiusitas No
Daftar Pertanyaan
Persepsi Kualitas Pelayanan (X1) a. Tangible (Bukti Langsung) 1. Lokasi kantor bank syariah yang dekat b. Realibility (Kehandalan) 2.
Karyawan bank syariah mempunyai sifat jujur dan amanah c. Responsiveness (Daya Tanggap) 3.
Karyawan bank syariah memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dalam melayani kebutuhan nasabah d. Assurance (Jaminan) 4.
Karyawan bank syariah bertanggung jawab dan dapat dipercaya
xciv
Alternatif Jawaban 0
1
2
3
4
5
xcv
e. Emphaty (Perhatian) 5.
Karyawan bank syariah berupaya berusaha memahami kebutuhan nasabah dengan baik Promosi (X2)
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
13. Allah akan mengabulkan doa saya, jika saya bersungguh-sungguh d. Dimensi Pengamalan (Konsekuensi)
0
1
2
3
4
5
14. Saya selalu menyisihkan uang untuk bersedekah e. Dimensi Pengetahuan (Intelektual)
0
1
2
3
4
5
6.
Saya menabung di bank syariah karena iklan yang mereka buat sangat menarik 7. Saya menabung di bank syariah karena Costumer service berinteraksi dengan baik kepada nasabah 8. Saya menabung di bank syariah karena pendekatan personal yang sangat baik dan sopan 9. Saya menabung di bank syariah karena terdapat hadiah yang menarik 10. Saya menabung di bank syariah karena mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi Religiusitas (X3) a. Dimensi Keyakinan (Ideologis) 11. Saya mempunyai keyakinan bahwa Islam adalah sumber dari segala hukum b. Dimensi Praktik Agama (Ritualistik) 12. Saya membaca Al-Qur’an setiap hari, jika tidak sedang berhalangan c. Dimensi Pengalaman (Experensial)
15. Saya ikut andil bagian dalam kegiatan di tempat Ibadah
Minat Menabung (Y) 17
17.
18.
19.
20.
0
1
2
3
Saya lebih suka menabung di bank syariah karena keinginan diri sendiri Saya lebih suka menabung di bank syariah karena ingin mendapat berkah dan pahala Saya lebih suka menabung di bank syariah karena ingin mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat Saya lebih suka menabung di bank syariah karena menggunakan produk-produk halal yang terhindar dari riba, gharar, dan maisyir Saya lebih suka menabung di bank syariah karena kantor pelayanan mempermudah untuk menabung TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
xcvi
4
5
xcvii
SEX L L L P L L L L L L P L L L L P P P L P P L L P P P P P P P P P P P P L L P P P P L P P P P P
FAKULTAS FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH FEBI FEBI FEBI TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH FEBI FEBI TARBIYAH TARBIYAH FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH FEBI TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH
SMSTR 12 12 12 12 12 12 10 10 10 8 8 12 12 8 12 12 8 8 12 12 8 12 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 8 6 6 8 8 8 6 6 6 8 6 6 6 6 6
4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
X1 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
5 5 2 2 2 2 5 3 3 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 3 3 4 4 2 5 4 5 3 2 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 5 2 2
4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4
X2 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 3 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3
4 5 5 3 4 5 3 4 4 5 3 5 5 3 3 5 3 3 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 3 4 5 5 3 3 5 3 5 5 3 3 5 3 5 5 3
4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4
4 5 5 3 4 5 3 4 4 5 3 5 5 3 3 5 3 3 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 3 4 5 5 3 3 5 3 5 5 3 3 5 3 5 5 3
X3 4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4
5 4 5 3 3 5 3 4 4 5 3 4 5 3 3 5 3 3 5 3 4 5 5 4 3 5 5 3 3 4 4 5 4 5 3 3 5 3 4 5 3 3 5 3 4 5 3
4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3
4 5 3 3 3 4 4 5 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 5 4 3 5 5 4 4 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3
5 5 5 4 5 5 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4
Y 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4
4 5 5 4 4 5 3 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4
4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
L P P L P L P P L L L L P P P P L P L L L P P P L L P L P P P P P
FEBI TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI FEBI SYARIAH SYARIAH SYARIAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH TARBIYAH SYARIAH SYARIAH FEBI FEBI FEBI FEBI
8 6 6 6 6 6 6 6 10 2 2 2 4 4 4 4 6 6 6 6 4 4 4 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 5 5 2 2 2 2 2 2 2 5
4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4
3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4
xcviii
3 5 3 5 3 3 5 5 3 3 5 3 5 5 3 3 5 3 5 5 3 3 5 4 5 5 3 4 5 3 5 3 4
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4
3 5 3 5 3 3 5 5 3 3 5 3 5 5 3 3 5 3 5 5 3 3 5 4 5 5 3 4 5 3 5 3 4
4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4
3 5 3 4 3 3 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 5 3 4 5 3 3 5 5 4 5 3 3 5 3 5 3 5
3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4
3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4
4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5
4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 5 4 3
4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4
xcix
SEX Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
L
33
41.3
41.3
41.3
P
47
58.8
58.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
FAKULTAS Frequency
FEBI
Valid
Cumulative
Percent
Percent
35
43.8
43.8
43.8
5
6.3
6.3
50.0
TARBIYAH
40
50.0
50.0
100.0
Total
80
100.0
100.0
SYARIAH
Valid
Percent
Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
80
100.0
0
.0
80
100.0
Reliability Statistics
Reliability Statistics Cronbach's
%
N of Items
Cronbach's
N of Items
Alpha
Alpha .787
.927
5
5
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .652
5
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .603
5
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x1_1
16.4000
1.635
.443
.797
x1_2
16.8250
1.488
.670
.709
x1_3
16.8125
1.395
.825
.652
x1_4
16.9375
2.161
.233
.827
x1_5
16.8250
1.589
.694
.706
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x2_1
15.8375
3.277
.711
.307
x2_2
15.3500
4.610
.694
.440
x2_3
16.1250
3.402
.941
.222
x2_4
17.1625
3.783
.269
.662
x2_5
15.1250
7.959
-.670
.795
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
x3_1
16.1250
7.174
.865
.908
x3_2
16.6125
5.304
.896
.901
x3_3
16.1250
7.174
.865
.908
x3_4
16.7375
5.740
.798
.922
x3_5
17.1000
7.256
.838
.912
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
c
ci
y_1
17.5625
2.376
.324
.668
y_2
16.5000
2.304
.728
.453
y_3
16.7000
2.947
.235
.677
y_4
16.6375
2.411
.639
.495
y_5
16.9500
3.187
.234
.665
Correlations x1_1 Pearson Correlation x1_1
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
x1_2
Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
jumlah_x1
.409**
.681**
.001
.000
.276
.000
.000
80
80
80
80
80
1
.660**
.173
.736**
.816**
.000
.124
.000
.000
80
80
80
80
1
.467**
.756**
.904**
.000
.000
.000
80
80
.454**
.660**
.000
.000
80
80
80
80
80
80
1
-.013
.409**
.907
.000
Pearson Correlation
.123
.173
.467**
Sig. (2-tailed)
.276
.124
.000
80
80
80
80
80
80
.409**
.736**
.756**
-.013
1
.815**
.000
.000
.000
.907
80
80
80
80
80
80
.681**
.816**
.904**
.409**
.815**
1
.000
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation jumlah_x1
x1_5
.123
.001
N x1_5
x1_4
.454**
.357**
N x1_4
x1_3
.357**
80
N x1_3
x1_2
Sig. (2-tailed) N
.000
80
Correlations x2_1 Pearson Correlation x2_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation x2_3
1
Sig. (2-tailed) N
x2_2
x2_2
Sig. (2-tailed) N
80 .822**
x2_3
x2_4
x2_5
jumlah_x2
.822**
.785**
.315**
-.319**
.867**
.000
.000
.004
.004
.000
80
80
80
80
80
1
.770**
.181
-.170
.797**
.000
.109
.131
.000
80
80
80
80
1
.672**
-.567**
.970**
.000
.000
.000
80
80
80
.000 80
80
.785**
.770**
.000
.000
80
80
80
Pearson Correlation x2_4
.315**
.181
.672**
-.882**
.681**
.004
.109
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
80
-.319**
-.170
-.567**
-.882**
1
-.575**
.004
.131
.000
.000
80
80
80
80
80
80
.867**
.797**
.970**
.681**
-.575**
1
.000
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
x2_5
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
jumlah_x2
Sig. (2-tailed) N
1
.000
80
Correlations x3_1
x3_2
Pearson Correlation x3_1
1
Pearson Correlation x3_2
Pearson Correlation x3_3
.748**
.906**
.000
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
1
.822**
.815**
.774**
.946**
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
1
.656**
.748**
.906**
.000
.000
.000
80
80
80
1
.791**
.890**
.000
.000
.000 80
80
1.000**
.822**
.000
.000
80
80
80
.656**
.815**
.656**
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
80
.748**
.774**
.748**
.791**
1
.886**
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
80
.906**
.946**
.906**
.890**
.886**
1
.000
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
x3_4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
x3_5
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
jumlah_x3
jumlah_x3
.656**
.822**
N
x3_5
1.000**
80
Sig. (2-tailed)
x3_4
.822**
Sig. (2-tailed) N
x3_3
Sig. (2-tailed) N
.000
80
Correlations y_1 Pearson Correlation y_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N y_3
Pearson Correlation
y_3
y_4
y_5
jumlah_y
.331**
-.165
.177
.684**
.664**
.003
.144
.116
.000
.000
80
80
80
80
80
80
.331**
1
.645**
.799**
.027
.846**
.000
.000
.815
.000
1
Sig. (2-tailed) N
y_2
y_2
.003 80
80
80
80
80
80
-.165
.645**
1
.611**
-.323**
.517**
cii
ciii
Sig. (2-tailed)
.144
.000
.000
.004
.000
80
80
80
80
80
80
Pearson Correlation
.177
.799**
.611**
1
.100
.791**
Sig. (2-tailed)
.116
.000
.000
.375
.000
80
80
80
80
80
80
.684**
.027
-.323**
.100
1
.456**
.000
.815
.004
.375
80
80
80
80
80
80
.664**
.846**
.517**
.791**
.456**
1
.000
.000
.000
.000
.000
80
80
80
80
80
N y_4
N Pearson Correlation y_5
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
jumlah_y
Sig. (2-tailed) N
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
rata_y
4.2175
.38999
80
rata_x1
4.1900
.31325
80
rata_x2
3.9800
.51174
80
rata_x3
4.1350
.63308
80
Correlations rata_y
Pearson Correlation
N
rata_x2
rata_x3
rata_y
1.000
.267
.943
.856
rata_x1
.267
1.000
.327
-.031
rata_x2
.943
.327
1.000
.852
rata_x3
.856
-.031
.852
1.000
.
.008
.000
.000
rata_x1
.008
.
.002
.391
rata_x2
.000
.002
.
.000
rata_x3
.000
.391
.000
.
rata_y
80
80
80
80
rata_x1
80
80
80
80
rata_x2
80
80
80
80
rata_x3
80
80
80
80
rata_y Sig. (1-tailed)
rata_x1
.000
80
Variables Entered/Removeda Model
Variables
Variables
Method
Entered
Removed
rata_x3, 1
. Enter
rata_x1, rata_x2b
Model Summaryb Model
R
R
Adjusted
Std. Error
Square
R Square
of the
Change Statistics
DurbinWatson
Estimate
R
F
df1
Square
Change
df2
Sig. F Change
Change 1
.949a
.900
.896
.12594
.900
227.197
3
76
.000
ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
df
Mean Square
10.810
3
3.603
1.205
76
.016
12.016
79
F
Sig.
227.197
.000b
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
Beta
1.233
.235
5.255
.000
rata_x1
.039
.062
.032
.638
.526
rata_x2
.564
.072
.740
7.839
.000
rata_x3
.139
.055
.226
2.526
.014
Coefficient Correlationsa Model
1
rata_x3
Correlations
rata_x1
rata_x2
rata_x3
1.000
.628
-.913
rata_x1
.628
1.000
-.677
rata_x2
-.913
-.677
1.000
civ
2.172
cv
Covariances
rata_x3
.003
.002
-.004
rata_x1
.002
.004
-.003
rata_x2
-.004
-.003
.005
Residuals Statisticsa Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
3.7885
4.9016
4.2175
.36991
80
Std. Predicted Value
-1.160
1.849
.000
1.000
80
.022
.048
.027
.007
80
3.7881
4.9107
4.2175
.36965
80
-.37301
.37172
.00000
.12352
80
Std. Residual
-2.962
2.952
.000
.981
80
Stud. Residual
-3.066
3.192
.000
1.028
80
-.39960
.43483
-.00003
.13580
80
-3.253
3.408
-.001
1.072
80
Mahal. Distance
1.484
10.478
2.963
2.143
80
Cook's Distance
.000
.433
.026
.078
80
Centered Leverage Value
.019
.133
.038
.027
80
Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
Variables Entered/Removeda Model
Variables
Variables
Entered
Removed
rata_x3, 1
Method
. Enter
rata_x1, rata_x2b
a. Dependent Variable: rata_y b. All requested variables entered. Model Summaryb Model
1
R
.949a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.900
.896
.12594
a. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2 b. Dependent Variable: rata_y ANOVAa Model 1
Sum of Squares Regression
10.810
df
Mean Square 3
3.603
F 227.197
Sig. .000b
Residual Total
1.205
76
12.016
79
.016
a. Dependent Variable: rata_y b. Predictors: (Constant), rata_x3, rata_x1, rata_x2 Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
Beta
1.233
.235
5.255
.000
rata_x1
.039
.062
.032
.638
.526
rata_x2
.564
.072
.740
7.839
.000
rata_x3
.139
.055
.226
2.526
.014
a. Dependent Variable: rata_y Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
3.7885
4.9016
4.2175
.36991
80
-.37301
.37172
.00000
.12352
80
Std. Predicted Value
-1.160
1.849
.000
1.000
80
Std. Residual
-2.962
2.952
.000
.981
80
Residual
a.
Dependent Variable: rata_y
cvi