PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN JASA PEGADAIAN SYARIAH (Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH : FETI RUKMANASARI NIM : 213-12-047
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017
1
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya, maka Skripsi saudari : Nama
: Feti Rukmanasari
NIM
: 213-12-047
Jurusan
: S 1 Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul Skripsi
: Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 Maret 2017 Pembimbing
Dr. Agus Waluyo, M.Ag NIP.197502112000031001
3
PENGESAHAN
4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Feti Rukmanasari
NIM
:
213-12-047
Jurusan
:
S 1 Perbankan Syariah
Fakultas
:
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul Skripsi
:
Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 12 Maret 2017 Penulis
Feti Rukmanasari NIM. 213-12-047
5
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, Sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri ~ Q. S Ar-Ra’du ayat 11 ~
Bukan keadaan yang merubah kita menjadi buruk Tapi kita yang harus merubah keadaan menjadi baik ~ Feti Rukmanasari ~
6
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Orang tua tercinta Bapak Rochmadi dan Ibu Sri Suparti, terima kasih atas kasih
sayangmu,
pengorbananmu,
perhatianmu,
keikhlasan
cinta,
dukungan moral, dan doamu yang tidak pernah berhenti mengalir. 2. Adikku tersayang Mei Gita Dewi Parmadi, Farra Qonitasari Parmadi dan Ali Ikhsan Parmadi, terima kasih kalian selalu memberikan motivasi, dukungan serta doa yang tulus. 3. Keluarga Besar Bani Sanadi, terimakasih atas doa yang selalu dipanjatkan. 4. Sahabatku Eva, Isti, Maya dan Yasmin, serta pacarku Alif, terima kasih atas motivasinya. 5. Kawan-kawan Jurusan Perbankan Syariah terimakasih atas motivasinya. 6. Teman-teman kerja di Kafeole 7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan dorongan serta bantuan selama penyusunan tugas akhir ini.
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Salatiga)” dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa pada zaman yang penuh dengan cahaya Islam. Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Penulis tidak akan sanggup menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya dorongan, bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Salatiga.
3.
Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.
4.
Bapak Agus Waluyo selaku dosen pembimbing yang dengan sabar meluangkan waktu dan pemikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.
5.
Bapak/Ibu dosen atas ilmu yang diberikan.
6.
Ibu, Bapak, seluruh keluarga, dan sahabat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Salatiga, 12 Maret 2017 Penulis
Feti Rukmanasari NIM. 213-12-047
8
ABSTRAK Rukmanasari, Feti. 2017. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Agus Waluyo Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan (X1), promosi (X2), dan kualitas pelayanan (X3) terhadap minat menggunakan jasa pegadaian syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 nasabah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah uji reliabilitas, validitas, uji asumsi klasik, uji statistic dan regresi berganda. Berdasarkan uji Ttest menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat (Y), varibel promosi (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat (Y), variabel kualitas pelayanan (X3) berpengaruh signifikan terhadap minat (Y). Berdasarkan uji Ftest menunjukkan bahwa variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (minat menggunakan jasa) secara signifikan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Promosi, Pelayanan, Minat
9
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii PENGESAHAN.........................................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. iv MOTTO...................................................................................................... v PERSEMBAHAN.....................................................................................
vi
KATA PENGANTAR...............................................................................
vii
ABSTRAK.................................................................................................
viii
DAFTAR ISI..............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................
1
B. Rumusan Masalah.................................................................
7
C. Tujuan
7
Penelitian................................................................... D. Manfaat
7 8
Penelitian................................................................. E. Sistematika Penulisan............................................................ BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka.......................................................................
11 17
B. Kerangka Teori...................................................................... 17 1. Gadai Syariah.................................................................... 25 2. Pengetahuan……..............................................................
27
3. Promosi….........................................................................
31
4. Kualitas Pelayanan............................................................ 33
10
5. Minat................................................................................. 35 C.
Kerangka Penelitian..............................................................
D.
Hipotesis Penelitian..............................................................
36
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian...................................................................... 40
B.
Lokasi dan Waktu Penelitian................................................
40
C.
Populasi dan Sampel.............................................................
40
D.
Teknik Pengumpulan Data.................................................... 42
E.
Skala pengukuran.................................................................. 44
F.
Definisi konsep dan operasional...........................................
44
G.
Instrumen Penelitian………….............................................
50
H.
Metode Analisis Data...........................................................
51
1. Uji Reliabilitas dan Validitas............................................ 51 2. Uji Analisis Regresi Berganda.......................................... 52 3. Uji Statistik……...............................................................
53
4. Uji Asumsi Klasik............................................................. 55 I.
Alat Analisis.......................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Pegadaian Syariah...................................
58
1. Letak Geografis................................................................. 58 2. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah.............................. 58 3. Visi Dan Misi Pegadaian Syariah.....................................
61
4. Struktur Organisas Pegadaian Syariah.............................. 62 5. Produk-produk Pegadaian Syariah.................................... 65 B.
Deskripsi Data Responden.................................................... 67 1. Jenis Kelamin Responden................................................. 67 2. Usia Reponden.................................................................. 68 3. Pendidikan Responden...................................................... 69 4. Pekerjaan Responden........................................................ 69 5. Status Perkawinan Responden..........................................
70
6. Pendapatan Responden.....................................................
71
11
C.
Analisis Data......................................................................... 72 1. Uji Reliabilitas dan Validitas............................................ 72 2. Analisis Regresi Berganda................................................ 74 3. Uji Statistik.......................................................................
75
a.
Uji Ttest (Uji secara Individu)...................................
75
b.
Uji Ftest (Uji secara Serempak)................................. 77
c.
Uji Determinasi R2..................................................
77
4. Uji Asumsi Klasik............................................................. 78 a.
Uji Multikolinieritas...............................................
78
b.
Uji Heteroskedastisitas...........................................
79
c.
Uji Normalitas........................................................
79
5. Hasil Uji Hipotesis............................................................ 81 BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan...........................................................................
86
B.
Saran.....................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Nasabah.......................................... 3
Tabel 2.1
Research Gap.....................................................................
15
Tabel 2.2
Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional......
22
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden...................................................
68
Tabel 4.2
Usia Responden..................................................................
68
Tabel 4.3
Pendidikan Responden.......................................................
69
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden..........................................................
70
Tabel 4.5
Status Perkawinan Responden............................................
70
Tabel 4.6
Pendapatan Responden.......................................................
71
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliablitas............................................................
72
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas............................................................... 73
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda................................... 74
Tabel 4.10
Hasil Uji T........................................................................... 75
Tabel 4.11
Hasil Uji F ANOVAb..........................................................
77
Tabel 4.12
Hasil Uji R2 Model Summary..............................................
78
a
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolonieritas (Coefficient )..........................
78
Tabel 4.14
Hasil Uji Heteroskedastisitas..............................................
79
Tabel 4.15
Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov............................................ 80
13
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Kerangka Penelitian..............................................................
35
Gambar 4.1
Struktur Organisasi................................................................ 62
Gambar 4.2
Histogram..............................................................................
80
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Lembar Konsultasi
Lampiran 2
: Kuesioner
Lampiran 3
: Data Responden
Lampiran 4
: Hasil Output Analisis
Lampiran 5
: Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu sistem perekonomian yang menunjukkan kestabilan terhadap kekacauan keuangan global yang terjadi saat ini adalah sistem ekonomi syariah. Menurut Abdullah dan Chee (2010), satu model keuangan yang menolak pembayaran bunga justru mencatat pertumbuhan dua digit meyakinkan, bahkan di tengah krisis ekonomi dunia akhir-akhir ini. Meskipun masih kecil dibandingkan dengan keuangan konvensional, keuangan syariah berada di ambang ekspansi penting. Pertumbuhan rataratanya mencapai 15-20 persen per tahun. Menurut The Economist, aset kelolaan syariah akan meningkat menjadi US$ 1 triliun pada 2010 dari US$ 700 miliar pada 2008. Sulit bagi siapapun untuk tidak memperhatikan kebangkitan keuangan syariah dewasa ini (Hadijah, 2015). Sistem keuangan syariah mulai muncul di Indonesia sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1991, setelah itu disusul oleh bank-bank lainnya, termasuk BPR Syariah serta Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Untuk mendukung perkembangan perbankan syariah di Indonesia pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008. Oleh karena itu, pengembangan industry perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya
15
16
secara lebih cepat lagi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan perbankan nasional yang sebagian besar memiliki unit ataupun cabang syariah antara lain Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank tabungan Negara (BTN) Syariah, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Syariah, unit syariah Bukopin, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dan sebagainya (Hadijah, 2015). Perkembangan produk-produk berbasis syariah yang kian marak di Indonesia berpengaruh juga pada perkembangan bisnis PT Pegadaian (Persero). Oleh karena itu, PT Pegadaian (Persero) juga mengeluarkan produk baru berbasis syariah yang disebut dengan Pegadaian Syariah. Pegadaian syariah adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang dalam menjalankan operasionalnya berpegang kepada prinsip syariah. Pegadaian syariah mengalokasikan dana kepada masyarakat dengan cara pembiayaan (Kasmir, 2007). Landasan hukum berdirinya Pegadaian Syariah adalah PP Nomor 103 Tanggal 10 Nopember 2000 serta Fatwa DSN No 25/DSNMUI/III/2002 tentang Rahn. Keberadaan Pegadaian Syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembagalembaga keuangan seperti Bank Syariah, Asuransi Syariah, dan lain-lain. Disamping itu juga dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah institusi pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah (Hadijah, 2015).
17
Produk yang dikeluarkan oleh Pegadaian Syariah ini memiliki karakteristik seperti, tidak menuntut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan yang pasti keuntungan diperoleh dari biaya jasa simpan barang yaitu memberlakukan biaya pemeliharaan dari barang yang digadaikan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional. Biaya tersebut dihitung dari nilai barang bukan dari jumlah pinjaman. Hal inilah yang menjadi daya tarik dari Pegadaian Syariah guna menarik minat nasabahnya untuk menggunakan jasa layanan Pegadaian Syariah (Hadijah, 2015). Pegadaian Syariah Majapahit Semarang terletak di Semarang Timur, tepatnya di Jalan Brigjen Sudiarto No. 462 D Semarang. Daerah ini merupakan daerah yang Islami karena dikelilingi oleh beberapa masjid besar dan sekolah-sekolah Islam. Oleh karena itu keberadaan pegadaian syariah sangat membantu para masyarakat yang mayoritas muslim untuk dapat melakukan transaksi gadai tanpa adanya unsur riba di dalamnya. Pegadaian Syariah Majapahit Semarang menunjukkan relatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga penulis ingin mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan jasa tersebut. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang Tahun Jumlah Rahin Jumlah marhun Bih 2010 1.517 orang 86.723.541.000 2011 1.125 orang 79.823.049.000
18
2012 2013 2014
2.333 orang 2.954 orang 3.527 orang
99.871.353.000 101.677.300.000 105.063.130.000
Sumber: Perum Pegadaian Syariah Majapahit Semarang (Ulbab, 2016)
Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kurun waktu 5 tahun yaitu tahun 2010-2014, perkembangan jumlah nasabah relatif mengalami penurunan
pada
tahun
2010-2011,
sedangkan
tahun
2012-2014
perkembangan jumlah nasabah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada awalnya masyarakat belum begitu tertarik dengan adanya produk-produk yang ditawarkan oleh pegadaian syariah, tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat sudah mulai tertarik dan banyak yang menggunakan produk-produk yang ditawarkan oleh pegadaian syariah. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kredit pada tahun 2014 mencapai Rp. 105.063.130.000. Menurut Sari dan Sudarjat (2013: 22) secara umum faktor penyebab rendahnya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa pegadaian ini, diduga salah satunya karena faktor minimnya pengetahuan masyarakat atas produk yang ditawarkan serta minimnya promosi yang dilakukan pihak manajemen perusahaan dalam memperkenalkan produkproduk yang dimaksud. Perkembangan pegadaian syariah dapat tumbuh dengan cepat jika proses sosialisasi berjalan dengan baik kepada masyarakat luas. Jika pegadaian syariah belum tersosialisasi dengan baik, maka dikhawatirkan akan menjadi kontra produktif terhadap hasil yang diharapkan. Pada prinsipnya, untuk memasarkan suatu produk, khusunya produk pegadaian syariah, pihak pegadaian harus melakukan sosialisasi
19
kepada masyarakat, karena pengetahuan tentang pegadaian syariah sangat diperlukan masyarakat sebagai bahan pertimbangan memilih pegadaian syariah. Menurut Madura dalam Kinasih dan Suhermin (2015) keberadaan suatu produk akan diketahui oleh konsumen apabila ditunjang dengan kegiatan pemasaran yang lain yaitu kegiatan promosi. Promosi sebagai tindakan menginformasikan atau mengingatkan pelanggan mengenai suatu produk atau merek tertentu. Melalui kegiatan promosi diharapkan suatu produk mendapat tempat dibenak konsumen. Pemilihan media promosi yang tepat untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dapat membentuk suatu persepsi yang kuat bagi konsumen. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan konsumen lama dan mendapat konsumen baru yang lebih banyak. Secara teoritis dalam memilih lembaga pemberi kredit, nasabah akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan menggunakan layanan jasa pegadaian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan jasa yakni kualitas pelayanan. Menurut Tjiptono dalam Hadijah (2015), kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Dalam mengukur kualitas pelayanan sebagai dasar pengukuran konsumen dalam menggunakan jasa yaitu bukti/tampilan fisik (tangible),
20
empati (emphaty), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), dan jaminan (assurance). Islam juga mengajarkan kita untuk memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada orang lain dari usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa. Hal ini tampak dalam Al-Qur'an surat Al-Imran ayat 159 yang artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka betakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Ayat di atas menyatakan bahwa kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan melayani nasabah dengan lemah lembut dan penuh perhatian. Saat melayani nasabah kita harus memperhatikan, memahami dan memberikan sesuatu sesuai yang nasabah harapkan. Minat menggunakan jasa pegadaian syariah penting untuk diteliti sebab sejauh ini masyarakat lebih mengenal pegadaian konvensional, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan jasa pegadaian syariah. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang)”.
21
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang disinggung penulis dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah secara individu? 2. Bagaimana pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah secara bersama-sama? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengkaji pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah secara individu. 2. Untuk mengkaji pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah secara bersama-sama. D. Manfaat penelitian 1. Bagi Penulis a. Penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai Pengetahuan, Promosi, Kualitas Pelayanan, serta pengaruhnya
22
terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. b. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana dengan menempuh ujian akhir Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Bagi Akademik Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi Pegadaian Syariah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan
untuk
meningkatkan
sosialisasi
tentang pengetahuan
pegadaian syariah, promosi, serta kualitas pelayanan. E. Sistematika penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai isi dari skripsi ini dengan susunan yang sistematis dan komprehensif. Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, yang menjelaskan mengenai landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi pernyataan tentang keadaan, fenomena, dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan
23
penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu sistematika penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yaitu berisi ringkasan tentang penelitian terdahulu. Kerangka teori yang berisi konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Kerangka penelitian yaitu berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Serta hipotesis yaitu sub bab ini berisi tentang hipotesis yang diajukan. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi operasional dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode pengambilan sampel. Jenis dan sumber data gambaran tentang jenis data yang digunakan untuk variabel penelitian. Metode analisis data mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan dalam penelitian.
24
BAB IV ANALISA PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah diintepretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan intrepretasi untuk memaknai implikasi penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran. Penelitian ini dilampiri dengan daftar pustaka dan daftar lampiran yang meliputi : lembar konsultasi, lembar skk, surat ijin penelitian, kuesioner, deskripsi sampel penelitian, hasil output SPSS, serta daftar riwayat hidup penulis.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang berkaitan dengan judul skripsi penulis yaitu Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah antara lain Penelitian yang dilakukan oleh Aini (2014) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Masyarakat terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi pada Masyarakat Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal)”. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden, menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah. Pengetahuan tentang bank syariah memang mampu memberikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank, sehingga mampu menumbuhkan minat untuk menjadi nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal. Penelitian oleh Siswanti (2015) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Bank Syariah”. Sampel yang diambil sebanyak 93 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan faktor pengetahuan, iklan/informasi, dan pengalaman memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung namun tidak signifikan, sedangkan agama memiliki pengaruh yang signifikan
11
12
terhadap minat menabung. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo. Semakin tinggi nilai-nilai agama yang dimiliki Bank Syariah maka minat menabung semakin besar. Semakin tinggi nilai-nilai iklan/informasi yang dimiliki Bank Syariah maka minat menabung semakin besar. Semakin tinggi nilai-nilai pengalaman yang dimiliki Bank syariah maka minat menabung semakin besar. Penelitian oleh Kinasih dan Suhermin (2015) dengan judul “Pengaruh Produk, Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya)”. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen, produk yang baik dan berkualitas meningkatkan minat beli konsumen di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen, semakin banyak promosi yang dilakukan dapat meningkatkan minat beli konsumen di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Store atmosphere berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen, semakin nyaman store atmosphere di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya, maka akan semakin meningkatkan minat beli konsumen. Selain itu Penelitian oleh Kosasih dan Liu (2015) dengan judul “Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap
13
Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery”. Sampel yang diambil sebanyak 70 responden. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Penampilan dan tekstur dari produk yang baik dapat mempengaruhi motivasi pelanggan sehingga menarik minat beli pelanggan di Populer Bakery. Brand image berpengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Adanya keunikan brand image yang melekat dapat mempengaruhi tanggapan pelanggan, sehingga menarik minat pelanggan di Populer Bakery. Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Semakin sering promosi dilakukan melalui event dapat mempengaruhi motivasi pelanggan, sehingga menarik minat beli pelanggan di Populer Bakery. Penelitian oleh Fure (2013) dengan judul “Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca”. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian Lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca. Lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, lokasi yang strategis dapat mempengaruhi tanggapan pelanggan, sehingga menarik minat beli pelanggan pada pasar ttadisional Bersehati Calaca. Keberagaman produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, keberagaman produk
14
dapat memuaskan kebutuhan konsumen, sehingga menarik minat beli pelanggan pada pasar tradisional Bersehati Calaca. Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan dan mengalokasikan daya belinya. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, semakin baik pelayanan yang diberikan kepada pelanggan maka akan menarik minat beli pelanggan. Selain itu penelitian oleh Kurniawati (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank Muammalat Cabang Malang)”. Sampel yang diambil sebanyak 120 resonden. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah untuk berinvestasi di Bank Muammalat Cabang Malang. Profitabilitas sistem bagi hasil yang baik dan pelayanan yang memuaskan dapat meningkatkan minat berinvestasi. Penelitian oleh Hippy, Bokiu, dan Mahdalena (2014) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo”. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pelayanan,
pengetahuan
masyarakat,
produk
syariah,
dan
promosi
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo.
15
Peneliti
Tabel 2.1 Research gap Judul Penelitian Variabel
Hasil Penelitian
Pengaruh Pengetahuan Masyarakat terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi pada Masyarakat Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal).
Pengetahuan (X1), Minat menjadi Nasabah (Y)
Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi Nasabah
Siswanti (2010)
Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.
Pengetahuan (X1), Agama (X2), Iklan/informasi (X3), Pengalaman (X4), Minat Menabung (Y)
Pengetahuan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Minat Menabung
Kinasih (2015)
Pengaruh Produk, Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen.
Produk (X1), Promosi (X2), Store Atmosphere (X3), dan Minat Beli (Y)
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli
Kosasih Analisa Pengaruh Kualitas dan Liu Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap Minat (2015) Beli Pelanggan Pada Populer Bakery.
Kualitas Produk (X1), Brand Image (X2) Promosi (X3), dan Minat Beli (Y)
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli
Fure (2013)
Lokasi (X1), Keberagaman Produk (X2), Harga (X3), Kualitas Pelayanan (X4) Minat (Y)
Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli
Aini (2014)
Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca.
16
Kurniawati (2012)
Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank Muammalat Cabang Malang).
Profitabilitas Sistem Bagi Hasil (X1), Kualitas Layanan (X2), dan Minat Nasabah (Y)
Kualitas Layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Nasabah
Hippy, Bokiu, dan Mahdalena (2014)
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo.
Pelayanan (X1), Pengetahuan Masyarakat (X2), Promosi (X3), Produk Syariah (X4), Minat Menabung (Y)
Secara simultan Pelayanan, Pengetahuan Masyarakat, Promosi, dan Produk Syariah, berpengaruh signifikan terhadap Minat Menabung
Dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut di atas, maka perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada variabel dan obyek penelitian. Pada penelitian terdahulu sepengetahuan peneliti belum ada yang meneliti di Pegadaian Syariah dengan variabel pengetahuan (X1), promosi (X2), kualitas pelayanan (X3), dan variabel minat (Y) dalam satu penelitian. Peneliti mengambil obyek Pegadaian Syariah berbeda dengan penelitian terdahulu yang kebanyakan mengambil obyek di Perbankan Syariah dan Pegadaian Konvensional.
17
B. Kerangka Teori 1. Gadai Syariah (Rahn) a. Pengertian Gadai dalam bahasa Arab disebut Rahn. Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai (Sabiq dalam Ulbab, 2016). Menurut Antonio (2001: 128) gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang jaminan (marhun) atas utang atau pinjaman (marhun bih) yang diterimanya. Marhun tersebut meniliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan atau penerima gadai (murtahin) memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Jadi, kesimpulannya bahwa rahn adalah menahan barang jaminan milik si peminjam (rahin), baik yang bersifat materi atau manfaat tertentu, sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang diterima tersebut memiliki nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan (murtahin) memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian hutangnya dari barang
18
gadai tersebut apabila pihak yang menggadaikan tidak dapat membayar hutang tepat pada waktunya. Dan pegadaian syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai syariah, untuk solusi pendanaan yang cepat, praktis, dan aman (Ulbab, 2016). b. Landasan Hukum Pegadaian Syariah 1. Al-Quran Pada dasarnya gadai menurut Islam hukumnya adalah boleh (jaiz). Adapun landasan hukum Pegadaian Syariah atau sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat AlBaqarah ayat 283 yang berarti: “Jika kamu dalam perjalanan (dan kamu bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dapat dijadikan sebagai pegangan (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang percaya itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah ayat 283) 2. Al-Hadits “Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dari Hadits tersebut dapat dipahami, bahwa bermuamalah dibenarkan apabila dilakukan dengan orang non muslim dan juga
19
harus memiliki barang jaminan, agar tidak ada kekhawatiran bagi yang memberikan pinjaman atau hutang. 3. Ijtihad Ulama Jumhur ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai. Hal ini dimaksud, berdasarkan pada kisah Nabi Muhammad saw, yang menggadaikan baju besinya untuk mendapatkan makanan dari seorang yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi dari contoh Nabi Muhammad saw tersebut, ketika beliau beralih dari yang biasanya bertransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada seorang yahudi, bahwa hal itu tidak lebih dari sikap Nabi Muhammad saw yang tidak mau memberatkan para sahabat yang biasanya enggan mengambil ganti ataupun harga yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada mereka (Hasan, 2004: 255). c. Rukun Gadai Syariah (Ar-Rahn) Dalam menjalankan pegadaian syariah, Pegadaian harus memenuhi rukun gadai syariah. Rukun rahn menurut Nafis (2012: 105) antara lain: 1. Rahin: Orang yang menggadaikan. Ia adalah orang yang berutang. 2. Murtahin: Orang yang menerima gadai. Ia adalah orang yang memberikan piutang. 3. Marhun: Barang gadaian. 4. Marhun Bih: Utang, nilai atau barang yang dipinjam rahin kepada Murtahin.
20
5. Sighat (Ijab dan Qobul): yaitu kesepakatan antara rahin dan marhun dalam melakukan transaksi gadai. d. Syarat Gadai Syariah (Ar-Rahn) Dalam menjalankan transaksi Rahn harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. Syarat Aqid, adalah pihak-pihak yang melakukan perjanjian (shigat). Aqid terdiri dari dua pihak yaitu: pertama, rahin (yang menggadaikan), yaitu orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan memiliki barang yang akan digadaikan. Kedua, murtahin, (yang menerima gadai) yaitu, orang bank, atau lembaga yang dipercaya oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan barang (gadai). 2. Marhun Bih (Utang) syaratnya jumlah atas marhun bih harus berdasarkan kesepakatan aqid. 3. Marhun (Barang) syaratnya adalah harus mendatangkan manfaat bagi murtahin dan bukan barang pinjaman. 4. Sighat (Ijab Qobul) syaratnya adalah, sighat tidak boleh diselingi dengan ucapan yang lain, Ijab qobul dan diam terlalu lama pada waktu transaksi. Serta tidak boleh terikat oleh waktu. e. Persamaan dan Perbedaan antara Gadai Syariah dan Gadai Konvensional Persamaan antara gadai syariah dan gadai konvensional adalah jangka waktu jatuh tempo yaitu sama-sama 120 hari. Jika setelah 120
21
hari si peminjam tidak dapat membayar hutangnya, maka barang jaminan akan dijual atau dilelang. Tetapi nasabah diberi waktu tambahan selama 2 hari karena sebelum dilelang dibuat dahulu panitia lelang. Pada saat hari pelelangan, nasabah masih diberi kesempatan dan tambahan waktu selama 2 jam jika ingin menebus barang jaminannya. Jika tidak ditebus maka barang jaminannya tersebut dilelang. Uang pelelangan tersebut digunakan membayar hutang rahin. Jika hasil lelang tersebut mengalami kelebihan akan dikembalikan oleh nasabah, tetapi apabila uang kelebihan tersebut tidak diambil dalam waktu satu tahun, maka uang kelebihan tesebut akan dimasukkan ke dalam dana ZIS (Zakat, Infaq, Sodaqoh) Pegadaian Syariah, sedangkan pada pegadaian konvensional uang kelebihan yang tidak diambil akan menjadi milik Pegadaian. Dan apabila dari hasil lelang tersebut ternyata kurang untuk membayar hutang, maka nasabah diharuskan membayar sisa hutangnya (Ulbab, 2016). Sedangkan perbedaan mendasar antara gadai syariah dan gadai konvensional adalah dalam pengenaan biayanya. Gadai konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat sakumulatif dan berlipat ganda. Sedangkan pada gadai syariah tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Singkatnya, biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali dikenakan (Ulbab, 2016: 48).
22
Untuk lebih jelasnya perbedaan teknis antara gadai syariah dan gadai konvensional akan disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional No
Gadai Syariah
Gadai Konvensional
1.
Biaya administrasi Biaya administrasi berupa berdasarkan golongan barang prosentase yang didasarkan pada golongan barang
2.
1 hari dihitung 10 hari
3.
Uang pinjaman (marhun bih) Uang pinjaman (UP) untuk 90% dari nilai taksiran golongan A 92%, dan golongan BCD 88-86%
4.
Jasa simpanan dihitung Sewa modal dihitung dengan: dengan: Konstanta x Taksiran Prosentase x Uang Pinjaman
5.
Kelebihan uang hasil dari penjualan barang yang tidak diambil oleh nasabah, diserahkan kepada Lembaga ZIS
1 hari dihitung 15 hari
Kelebihan uang hasil lelang barang yang tidak diambil oleh nasabah menjadi milik Pegadaian
Berdasarkan tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa Rahn lebih adil karena hanya sekali membayar biaya sebagai jasa simpan barang yang digadaikan, sedangkan gadai konvensional jika pokok pinjaman dan bunga (sewa modal) belum dilunasi, maka bunga akan terus berjalan dan berkembang dan ini adalah termasuk riba yang sudah sangat jelas diharamkan (Ulbab, 2016: 50).
23
f. Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang ArRahn Menetapkan
: FATWA TENTANG RAHN
Pertama
: Hukum Bahwa
pinjaman
dengan
menggadaikan
barang
sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn dibolehkan. Kedua
: Ketentuan Rahn 1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan marhun (barang) sampai semua utang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi. 2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatanya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya. 3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin. 4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 5. Penjualan Marhun: a. Apabila
jatuh
memperingatkan
tempo, Rahin
Marhun
harus
untuk
segera
24
melunasi utangnya. b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya,
maka
paksa/dieksekusi
Marhun
melalui
dijual
lelang sesuai
syariah. c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan. d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin
dan
kekurangannya
menjadi
kewajiban Rahin. Ketiga
: Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara
kedua
penyelesaiannya Arbitrase
belah
pihak,
maka
dilakukan
melalui
Badan
Syariah
setelah
tidak
tercapai
kesepakatan melalui musyawarah. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di
: Jakarta
Pada Tanggal
: 15 Rabiul Akhir 1423 H 26 Juni 2002 M
25
2. Pengetahuan a. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Menurut Kotler (2000: 401), pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang Menurut Sunyoto dalam Purwanto (2016), pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. b. Jenis-jenis Pengetahuan Menurut Peter dan Olson dalam Purwanto (2016), secara luas terdapat dua jenis pengetahuan yaitu: 1. Pengetahuan umum (General knowledge) Membahas interpretasi konsumen atas informasi relevan dalam lingkungan. Misalnya konsumen menciptakan pengetahuan umum mengenai kategori produk, toko atau bank, perilaku tertentu, orang lain atau mereka sendiri.
26
2. Pengetahuan prosedural (Procedural knowledge) Pengetahuan
prosedural
adalah
pengetahuan
tentang
cara
melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural juga tersimpan dalam memori sebagai jenis hubungan “jika…, maka…” antara konsep peristiwa dan perilaku yang bersesuaian. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Purwanto (2016) membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam, yaitu: 1. Pengetahuan Produk Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk. 2. Pengetahuan Pembelian Berbagai informasi
yang diproses oleh konsumen untuk
memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang di mana membeli produk dan kapan membeli produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan di mana ia membeli produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen di mana konsumen bisa membeli produk tersebut.
27
3. Pengetahuan Pemakaian Suatu produk akan bermanfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan
terletak
pada
diri
konsumen.
Produsen
tidak
menginginkan konsumen menghadapi hal ini. 3. Promosi a. Pengertian Menurut Kotler dan Amstrong dalam Kosasih dan Liu (2015: 382)
promosi
adalah
suatu
unsur
yang
digunakan
untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun
publikasi. Menurut Madura (2007:
272)
keberadaan suatu produk akan diketahui oleh konsumen apabila ditunjang dengan kegiatan pemasaran yang lain yaitu kegiatan promosi.
Promosi
sebagai
tindakan
menginformasikan
atau
mengingatkan pelanggan mengenai suatu produk atau merek tertentu.
28
Sedangkan menurut Hapsari (2010: 12), promosi adalah suatu usaha dari penjual/produsen dalam menginformasikan barang/jasa kepada pembeli/konsumen, agar pembeli/konsumen itu tertarik untuk melakukan transaksi pembelian atau pertukaran atas produk/jasa yang dijual atau ditawarkan. Promosi merupakan salah satu alat komunikasi antara penjual dengan pembeli yang sangat diperlukan dalam kegiatan usaha (bisnis). Dengan informasi
usaha
berpromosi, penjual dapat menyebarluaskan (bisnis),
memengaruhi,
atau
membujuk
pembeli/konsumen, dan juga bisa mengingatkan agar barang/jasa yang kita jual tidak terlupakan dari benak para konsumen. Dengan berpromosi sebuah usaha semakin dikenal dan diketahui oleh banyak orang. Jika sudah dikenal dan diketahui oleh banyak orang, kemungkinan pembeli barang/jasa yang dijual akan semakin banyak. Jika pembelinya banyak, pasti kesempatan memperoleh keuntungan pun akan semakin terbuka lebar dan usaha (bisnis) juga akan semakin berkembang menjadi lebih besar (Hapsari, 2010). b. Tujuan Promosi Menurut Hapsari (2010) tujuan kegiatan promosi antara lain: 1. Menginformasikan barang/jasa. Promosi yang baik berisi mengenai informasi barang/jasa yang dijual secara padat, namun detail serta jelas.
29
2. Menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Promosi harus dibuat menarik dan unik agar bisa merangsang rasa penasaran
konsumen
sehingga
tertarik
untuk
melakukan
pembelian. 3. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Supaya konsumen menjadi loyal dan tertarik melakukan pembelian
ulang
maka
harus
dilakukan
promosi
berkesinambungan, misalnya dengan cara pemberian kupon berhadiah. c. Bentuk-bentuk Promosi Kegiatan promosi begitu banyak aneka ragamnya, namun memiliki fungsi dan tujuan yang sama, dan biasanya bentuk-bentuk promosi dibedakan berdasarkan tugas khususnya. Menurut (Hapsari, 2010) bentuk-bentuk promosi itu adalah sebagai berikut: a. Periklanan (Advertising) Periklanan
adalah
bentuk
promosi
non-personal
dengan
menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Promosi melalui periklanan ini banyak sekali macamnya, dari sederhana hingga yang istimewa, dari yang elektronik, seperti TV dan radio, hingga yang cetak, seperti koran, majalah, brosur, dan lain sebagainya.
30
b. Penjualan Perseorangan (Personal Selling) Penjualan perseorangan adalah bentuk promosi secara langsung dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Contoh pihak pelaku usaha kecil yang melakukan personal selling adalah penjual pakaian, penjual klontongan, penjual keliling yang menjajakan dagangannya, dan lain sebagainya. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin dengan maksud mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli barang/jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan, promosi silang, pajangan, dan demonstrasi di tempat pembelian). d. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Hubungan masyarakat adalah program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan maupun produknya. e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth) Informasi dari mulut ke mulut adalah bentuk promosi dengan cara menyebarkan informasi mengenai barang/jasa melalui obrolan dari seseorang ke orang lain. Dalam hal ini, peranan orang sangat
31
penting dalam mempromosikan barang/jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain, pelanggan tersebut akan berbicara dengan pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalaman dalam menerima jasa tersebut sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruh dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktifitas komunikasi lainnya. f. Pemasaran Langsung (Direct Merketing) Pemasaran langsung adalah bentuk promosi dengan cara memasarkan
barang/jasa
secara
langsung
agar
mendapat
tanggapan secara langsung dari para konsumen. 4. Kualitas Pelayanan a. Pengertian Menurut Lovelock dalam Faradisa dkk (2016) bahwa kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian keragaman dalam
mencapai
mutu
tersebut
untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumen. Sedangkan menurut Zeithaml dalam Faradisa dkk (2016) kualitas pelayanan merupakan penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan yang dirasakan konsumen atas suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Menurut Tciptono (2005: 121) kualitas pelayanan adalah tingkat mutu dari suatu yang ditawarkan kepada pihak lain yaitu konsumen. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
32
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan hal ini berarti citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. b. Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan Terdapat lima dimensi utama kualitas layanan menurut Tciptono (2005: 121), yaitu sebagai berikut: 1) Kehandalan (reliability) Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi 2) Daya Tanggap (responsiveness) Yaitu berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara tepat. 3) Jaminan (assurance) Yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya.
33
4) Empati (emphaty) Yaitu perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatikan personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. 5) Bukti fisik (tangibles) Yaitu
kemampuan
suatu
perusahaan
dalam
menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti fasilitas fisik/gedung, gudang, penampilan karyawan, dan lain sebagainya. 5. Minat a. Pengertian Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 2012). Menurut Slameto (2008) minat adalah kecenderungan seseorang yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperhatikan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
34
Menurut Crow dan Crow dalam dalam Abror (1993: 112) minat atau
interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow dan Crow dalam Abror (1993: 112) antara lain: 1. Dorongan atau keinginan dari dalam, yaitu dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang merupakan rasa ingin tahu, atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda yang akan menimbulkan minat tertentu. Termasuk di dalamnya berkaitan dengan faktor-faktor biologis yaitu faktorfaktor
yang
berkaitan
dengan
kebutuhan-kebutuhan
fisik
mendasar. 2. Motif sosial, yaitu motif yang dikarenakan adanya hasrat yang berhubungan dengan factor dari diri seseorang sehingga menimbulkan minat tertentu. Factor ini menimbulkan seseorang menaruh minat terhadap suatu aktifitas agar dapat diterima atau diakui oleh lingkungan termasuk di dalamnya factor status social, prestise, (kehormatan/kedudukan/harga diri/pamor. 3. Faktor emosional, yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan emosi yang berupa dorongan-dorongan, motif-motif, respon-
35
respon emosional dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh individu. C. Kerangka Penelitian Pada penelitian ini terdapat empat variabel yang diidentifikasi sebagai masalah penting, tiga variabel independen yaitu: pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan, serta variabel dependen yaitu minat. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Secara skematis, berikut peneliti sajikan kerangka penelitian sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.1: Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Pengetahuan (X1) Promosi (X2)
Kualitas Pelayanan (X3)
Minat (Y)
36
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah alernatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian (Arikunto, 1990). Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka pemikiran yang sudah dijelaskan, maka dapat diambil hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat secara individu Penelitian yang dilakukan oleh Aini (2014) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Masyarakat terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi Pada Masyarakat Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal)”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan Masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Menjadi Nasabah. Penelitian oleh Siswanti (2015) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung
di
Bank
Syariah”.
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan faktor pengetahuan, iklan/informasi, dan pengalaman memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung
37
namun tidak signifikan, sedangkan agama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menabung. Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis pertama dalam penelitian ini yaitu : H1 : Pengetahuan Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat Penelitian oleh Kinasih (2015) dengan judul “Pengaruh Produk, Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen yang berbelanja di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Variabel promosi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen yang berbelanja di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Variabel store atmosphere memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen yang berbelanja di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Berdasarkan nilai koefisien determinasi parsial variabel promosi menjadi variabel yang berpengaruh dominan terhadap minat beli konsumen ketika berbelanja di Matahari Departement Store Royal Plasa Surabaya. Selain itu Penelitian oleh Kosasih dan Liu (2015) dengan judul “Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery”. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Variabel
38
brand image memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Variabel promosi memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis ke dua dalam penelitian ini yaitu: H2 : Promosi Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat Penelitian oleh Fure (2013) dengan judul “Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca”. Berdasarkan hasil penelitian Lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan secara bersama berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca. Lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, Keberagaman produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, dan Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca. Selain itu penelitian oleh Kurniawati (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank Muammalat Cabang Malang)”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa
terdapat
pengaruh
positif
signifikan
antara
39
Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah untuk berinvestasi di Bank Muammalat Cabang Malang. Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis ke tiga dalam penelitian ini yaitu: H3 : Kualitas Pelayanan Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat 2. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat secara bersama-sama Penelitian oleh Hippy, Bokiu, dan Mahdalena (2014) dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank Muamalat
Cabang
menunjukkan
bahwa
Gorontalo”. secara
Berdasarkan
simultan
hasil
pelayanan,
penelitian pengetahuan
masyarakat, produk syariah, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis ke empat dalam penelitian ini yaitu: H4 : Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut Margono dalam Supriyanto dan Machfudz (2010: 201) penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain (Arikunto, 2006: 108). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pegadaian Syariah Majapahit Semarang yang terletak di Jl. Brigjen Sudiarto No. 462 D Semarang. Waktu pelaksanaannya pada bulan Januari 2017 sampai Februari 2017. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang
11
12
digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang dipecahkan. Populasi dari penelitian ini adalah nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang. 2. Sampel Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: S: Sampel P: Populasi e: eror tingkat kesalahan yang diyakini Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling, merupakan teknik pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan dalam penelitian dengan kriteria sebagai berikut:
13
1. Nasabah Pegadaian Syariah 2. Nasabah yang paham dan mengetahui tentang Pegadaian Syariah 3. Nasabah yang telah menggunakan jasa Pegadaian Syariah kurang lebih 1 tahun. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber dan jenis data A. Data primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, tidak melalui media perantara (Indriantoro dalam Supriyanto dan Machfudz: 2010). Data primer dari penelitian ini berasal dari kuesioner yang diisi oleh responden nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang. B. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari internet (Bawono, 2006: 30). 2. Pengumpulan data a. Angket/ Kuesioner Kuesiner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono dalam Supriyanto dan
14
Machfudz, 2010). Dengan kuesioner diharapkan dapat memperoleh informasi secara relavan. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29). b. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010). Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti bukubuku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010). Teknik ini digunakan untuk mengambil data internal perusahaan seperti sejarah perusahaan, profil perusahaan, struktur organisasi. c. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Nazir dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010). Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
15
dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Hadi dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010). E. Skala Pengukuran Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Menurut Sarwono dalam Supriyanto dan Machfudz (2010: 197), pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Jawaban pertanyaan berupa peringkat angka-angka atau lebih dikenal dengan skala likert, yaitu dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju (Singarimbun dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010: 197). Jawaban yang tersedia dibuat skala dalam tingkatan dan skor nilai sebagai berikut: SS
: Sangat Setuju
Diwakili dengan angka 5
S
: Setuju
Diwakili dengan angka 4
R
: Ragu-ragu
Diwakili dengan angka 3
TS
: Tidak Setuju
Diwakili dengan angka 2
STS
: Sangat Tidak Setuju
Diwakili dengan angka 1
F. Definisi Konsep Dan Operasional Menurut
Supardi
dalam
Purwanto
(2016),
teori
merupakan
serangkaian konsep yang bertujuan untuk memberikan deskripsi yang sistematis terhadap gejala dan fakta yang terjadi. Sedangkan kalau konsep merupakan penggambaran terhadap suatu gejala secara abstrak yang dibentuk
16
dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu secara khas, dan variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai atau bermacam-macam nilai. Dengan menguasai teori, konsep dan variabel maka akan mempermudah dalam penyusunan instrumen dan pengukuran variabel. Untuk mempermudah pengukuran variabel maka harus dijelaskan dalam konsep operasional dan kemudian menentukan variabel, dan dijelaskan indikator-indikator variabelnya. Berikut ini adalah konsep dan operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian: 1. Pengetahuan (X1) Menurut Sunyoto dalam Purwanto (2016: 13), pengetahuan adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Purwanto (2016) indikator-indikator pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam, yaitu: 1. Pengetahuan Produk Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi mengenai produk.
Pengetahuan
ini
meliputi
kategori
produk,
merek,
terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk.
17
2. Pengetahuan Pembelian Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang di mana membeli produk dan kapan membeli produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan menentukan di mana ia membeli produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen di mana konsumen bisa membeli produk tersebut. 3. Pengetahuan Pemakaian Suatu produk akan bermanfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam menggunakan suatu produk akan menyebabkan produk tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen tidak menginginkan konsumen menghadapi hal ini.
18
2. Promosi (X2) Menurut Kotler dan Amstrong dalam Kosasih dan Liu (2015: 382) promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi. Menurut Kotler dalam Kosasih dan Liu (2015) indikator promosi terdiri dari 4 (empat) yaitu : a. Periklanan Merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Contohnya iklan cetak, radio, majalah, brosur dan papan nama. b. Promosi Penjualan Terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Contoh kontes, undian, hadiah dan potongan harga. c. Hubungan masyarakat dan publisitas Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Contoh pers, seminar dan hubungan masyarakat.
19
d. Penjualan Personal Adalah alat yang paling efektif biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun prefensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Contoh up selling. 3. Kualitas pelayanan (X3) Menurut Tciptono (2005: 121) kualitas pelayanan adalah tingkat mutu dari suatu yang ditawarkan kepada pihak lain yaitu konsumen. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan hal ini berarti citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Menurut Tciptono indikator kualitas pelayanan terdiri dari: 1) Kehandalan (reliability) Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi 2) Daya Tanggap (responsiveness) Yaitu berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara tepat.
20
3) Jaminan (assurance) Yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. 4) Empati (emphaty) Yaitu perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatikan personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. 5) Bukti fisik (tangibles) Yaitu
kemampuan
suatu
perusahaan
dalam
menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti fasilitas fisik/gedung, gudang, penampilan karyawan, dan lain sebagainya. 4. Minat Menurut Crow dan Crow dalam dalam Abror (1993: 112) minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow dan Crow dalam Abror (1993: 112) antara lain:
21
1. Dorongan atau keinginan dari dalam, yaitu dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang merupakan rasa ingin tahu, atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda yang akan menimbulkan minat tertentu. Termasuk di dalamnya berkaitan dengan faktor-faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan fisik mendasar. 2. Motif sosial, yaitu motif yang dikarenakan adanya hasrat yang berhubungan dengan factor dari diri seseorang sehingga menimbulkan minat tertentu. Factor ini menimbulkan seseorang menaruh minat terhadap suatu aktifitas agar dapat diterima atau diakui oleh lingkungan termasuk di dalamnya factor status social, prestise, (kehormatan/kedudukan/harga diri/pamor. 3. Faktor emosional, yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan emosi yang
berupa
dorongan-dorongan,
motif-motif,
respon-respon
emosional dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh individu. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mendapatkan data empiris lapangan secara tepat dengan menjawab masalah-masalah penelitian hepotesis. Dalam penentuan instrumen pengumpulan data diawali dari perumusan masalah penelitian, hipotesis penelitian dan variabel-variabel penelitian, kemudian peneliti harus memahami definisi operasional variabel penelitian kemudian menyusun sub variabel dan kemudian dapat menyusun pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden. Dari
22
pernyataan atau pertanyaan itu peneliti dapat menentukan alat atau instrumen pengumpulan data (Supardi, 2005: 141). Dalam penelitian ini peneliti-peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa angket/kuesioner dengan penilaian skala ordinal. Kuesioner tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu: 1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi nama, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan perbulan. 2. Bagian
kedua
berisi
tentang
pertanyaan-pertanyaan
variabel
independen (variabel bebas) sesuai variabel dan indikator dalam konsep operasional. 3. Bagian ketiga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dependen sesuai variabel dan indikator dalam konsep operasional. H. Metode Analisis Data 1. Uji Reliabilitas dan Validitas a. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2013: 47). Dengan menggunakan SPSS 16.00, uji reabilitas mampu menunjukan
23
sejauh mana instrument dapat dipercaya dan diharapkan. Instrumen dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha > 0,70 atau menggunakan nilai alpha cronbach > 0,60 (Bawono, 2006: 68). b. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006: 68). Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total individu. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS, pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai P. value atau signifikansi < 0,05 maka item atau pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya, selain melihat nilai signifikansi juga dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel. 2. Analisis Regresi Berganda Menurut Bawono (2006: 85) regresi ini digunakan untuk menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu.
24
3. Uji Statistik Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa (Bawono, 2006:88). a. Uji ttest (Uji secara Individu) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Selain itu dengan memilih backward (pada method) dapat mengetahui variabel-variabel yang secara parsial atau individu dikeluarkan dari model. Untuk mengetahui variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara individu maka dapat melihat nilai sig pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai sig < 0,050 maka signifikan, namun jika sebaliknya maka varibel independen secara individu tidak mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 122). b. Uji Ftest (uji secara Serempak) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y(dependen). Langkah pengujiannya sebagai berikut : 1) Menentukan hipotesis Ho : β1, β2,β3... ,βn = 0, artinya variabel independen (X1,2,3..) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
25
Ho: β1, β2,β3... ,βn ≠ 0 artinya variabel independen (X1,2,3..) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 2) Menentukan F tabel Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikansi α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = (n - k). 3) Mencari F hitung dengan rumus:
Di mana: R2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel independen n = jumlah sampel 4) Pengambilan keputusan Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. c. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X1,2,3) atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3) mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2003:92).
26
Ciri-ciri nilai R2 adalah: 1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1 jadi nilai R2 terletak antara 0 ≤ R2 ≤ 1. 2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 3) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. 4. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Pada uji asumsi klasik terdapat tiga bentuk pengujian, yaitu: a. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan Tolerance ini nilainya berlawanan, kalau tolerance-nya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih besar maka bisa dikatakan ada gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5
27
maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai tolerance-nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 124). b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke
Homoskedastisitas.
pengamatan Model
lain
regresi
tetap, yang
baik
maka adalah
disebut yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas: melihat grafik plot, Uji Park, Uji Glejser, Uji White. c. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam regresi pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Sebuah data penelitian yang baik adalah datanya berdistribusi normal. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menguji apakah data yang kita pakai berdistribusi normal atau tidak. Salah satu yang digunakan adalah analisis grafik. Dengan metode grafik kita dapat melihat data yang kita gunakan berdistribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006:174).
28
I. Alat Analisis Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sehingga untuk mempermudah mengolah data digunakan aplikasi SPSS for windows versi 16.00. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis
data
dengan
menggunakan
metode
tertentu,
dan
menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam perhitungan statisik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS for windows. Program olah data SPSS for windows ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan terpercaya.
BAB IV ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah 1. Letak Geografis Pegadaian Syariah cabang Majapahit Semarang beralamat di Jl. Brigjen Sudiarto No. 462 D Semarang. Pegadaian Syariah cabang Majapahit Semarang ini juga terletak ditempat yang strategis, berada tepat di sebelah jalan raya, berdekatan dengan Mini Market, Masjid Jami’ Pedurungan, dan tempat-tempat penjualan berbagai macam kebutuhan pokok lainnya. Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang didirikan dalam rangka menjawab semua kebutuhan sebagian konsumen baik itu muslim maupun non muslim yang menginginkan transaksi yang aman tanpa mengandung unsur riba’, karena riba’ sudah jelas diharamkan dalam Islam. Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang ini didirikan dan diresmikan langsung oleh Direktur Utama Kanwil Perum Pegadaian Semarang. 2. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah Seiring
dengan
dikeluarkannya
fatwa
DSN-MUI
tentang
haramnya riba dan undang-undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankkan Syariah, yang isinya menyatakan perbankan syariah boleh mendirikan usaha Rahn (gadai) (Murtadho, Ghofur, dkk, 2012: 117).
11
12
Bank Muamalat Indonesia dalam mengembangkan usahanya mencoba untuk membuat produk gadai syariah, namun karena tidak mempunyai sumber daya manusia dan peralatan yang cukup memadai, kemudian Bank Muamalat Indonesia mengajak perum pegadaian untuk bekerja sama mendirikan pegadaian syariah. Tawaran tersebut mendapat tanggapan yang positif dari perum pegadaian yang juga sedang mempelajari pembentukan pegadaian syariah (Ulbab, 2016: 55). Pada tahun 2002 nota kesepakatan kerja sama dibuat antara perum pegadaian dengan bank muamalat Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 2002 penandatanganan kerja sama dilakukan dengan Nomor 446/SP 300.233/2002 dan 015/BMI/PKS/XII/2002. Bank Muamalat Indonesia menandatangani kerja sama dengan perum pegadaian untuk tambahan modal,
dengan
bentuk
pembiayaan
musyarakah
sejumlah
RP.
40.000.000.000,-. Kemudian pada tanggal 14 Januari 2003 secara resmi dibentuk Pegadaian Syariah dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) dan operasionalnya Dewan Direksi Perum Pegadaian Nomor: 06.A/UL.3.00.22.3/2003 tentang pemberlakuan Manual Operasional Unit Layanan Gadai Syariah (Kertajaya dan Sula, 2006). Pada tahun 2008 kontrak kerja sama dengan bank muamalat Indonesia dihentikan. Uang modal yang dipinjam dalam bentuk pembiayaan musyarakah telah dikembalikan. Kini perum pegadaian bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri dengan tambahan modal yang diberikan sebesar kurang lebih Rp. 50.000.000.000. Bank Syariah
13
Mandiri menawarkan harga yang lebih miring sehingga pemotongan tarif ijarah dapat dilakukan (Ulbab, 2016: 56). Pembentukan pegadaian syariah ini juga berdasarkan pada fatwa DSN
No.25/DSN-MUI/III/2002
tentang
rahn
dan
fatwa
DSN
No.26/DSNMUI/III/2002 tentang rahn emas. Konsep operasi pegadaian syariah mengacu pada sistem administrasi modern, yaitu asas rasionalitas, efisiensi, dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi pegadaian syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor-kantor cabang pegadaian syariah atau ULGS sebagai unit organisasi dibawah binaan Devisi Usaha Lain Perum Pegadaian. Namun, baru pada awal tahun 2004 perum pegadaian memisahkan pegadaian syariah kedalam devisi tersendiri yaitu Devisi Usaha Syariah serta menjadikan setiap cabangnya sebagai binaan Kantor Wilayah (Kanwil) perum pegadaian. Salain itu, perum pegadaian juga telah memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) sendiri yang berguna untuk memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap kehalalan produk yang diluncurkan. Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta pada tanggal 14 Januari 2003 dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) Cabang Dewi Sartika, menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga September 2003. Masih ditahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian Syariah. Istilah ULGS
14
kemudian berubah menjadi Cabang Pegadaian Syariah (CPS) (Ulbab, 2016: 57). 3. Visi dan Misi Pegadaian Syariah a. Visi Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fiduasi selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah. b. Misi 1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman, dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan
dan
kenyamanan
di
seluruh
Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain ragional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat. 3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
4. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan
15
opersional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi Kantor Cabang Pegadaian Syariah Majapahit Semarang sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 1095/SDM.200322/2014, tanggal 25 April 2014 (Nashoha dalam Ulbab, 2016). Gambar 4.1 Struktur Organisasi Meneger Cabang H. Nasokha Asisten Meneger Cabang Wahyu Purnomo
Kasir Dian Rahmawati
Penaksir Yuningsih
Penyimpanan Erwin
Sumber: Wawancara di Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang, 2017
Deskripsi Tugas dan Jabatan: a. Manajer Cabang Mengelola operasional cabang, yaitu menyalurkan uang pinjaman (Qardh) secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan prinsip syariah. Disamping itu maneger cabang juga mempunyai tugas yaitu, menyusun program kerja operasional cabang agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan, mengkordinasikan kegiatan penaksir marhum berdasarkan peraturan yang berlaku, mengkordinasikan penyaluran
marhun
bih,
mengkordinasikan
pengelolaan
16
Murabahah dan Rahn sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka pengembangan asset secara professional. b. Penaksir Tugas dari penaksir yaitu, memberikan pelayanan kepada Rahin dengan cepat, mudah, dan aman. Menaksir barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memberikan perhitungan kepada pemimpin cabang penggunaan pinjaman gadai oleh Rahin berkaitan dengan biaya administrasi dan jasa simpan, dan menetapkan biaya administrasi dan jasa simpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Kasir Bertugas
melakukan
penerimaan,
penyimpanan,
dan
pembayaran serta pembukuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang. Selain itu, kasir juga bertugas menyiapkan peralatan dan perlengkapan kerja, menerima modal kerja harian dari atasan, menyiapkan uang kecil untuk kelancaran pelaksanaan tugas, melaksanakan penerimaan pelunasan marhun bin dari marhun.
d. Pemegang Gudang Bertugas
melakukan
pemeriksaan,
penyimpanan,
pemeliharaan, dan pengeluaran serta pembukuan marhun. Menerima marhun selain barang kantong untuk disimpan di
17
gudang
dan
secara
berkala
memeriksa
keadaan
gudang
penyimpanan marhun, salain itu juga menyusun sesuai urutan nomor Surat Bukti Rahn (SBR). e. Penyimpan Marhun Bertugas mengelola gudang marhun emas dengan menerima, menyimpan,
merawat,
mengeluarkan,dan
mengadministrasikannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan serta menjaga keutuhan barang milik Rahin (Penggadai). f. Keamanan Tugas dari keamanan yaitu, mengamankan harta perusahaan dan rahin dalam lingkungan kantor dan sekitarnya. g. Staf Bertugas memelihara kebersihan, keindahan, kenyamanan gedung, ruang kerja, mengirim dan mengambil surat/ dokumen untuk menunjang kelancaran tugas administrasi dan tugas operasional kantor cabang.
5.
Produk-produk Pegadaian Syariah a. Ar-Rahn (Gadai Syariah) Gadai syariah (Ar-rahn) adalah skim pinjaman yang mudah dan praktis untuk memenuhi kebutuhan dana dengan sistem gadai sesuai
18
syariah dengan barang jaminan berupa emas, perhiasan, elektronik, dan kendaraan bermotor. Syarat Pinjaman: 1. Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas resmi lainnya (SIM, paspor, dll). 2. Menyerahkan barang jaminan. 3. Untuk kendraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli. 4. Nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR). b. ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil) Ar-Rahn untuk usaha mikro kecil, selanjutnya disebut skim ARRUM adalah skim pemberian pembiayaan berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha yang didasarkan atas kelayakan usaha. Syarat Pinjaman: 1. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan 1 tahun 2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga. 3. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK, dan faktur pembelian). 4. Memiliki usaha produktif minimal 1 tahun. c. MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) MULIA memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan pola
19
angsuran dengan proses cepat dalam jangka waktu tertentu yang fleksibel. Akad MULIA menggunakan akad Murabahah dan Rahn. Syarat pinjaman: 1. Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas lainnya. 2. Mengisi formulir aplikasi MULIA. 3. Menyerahkan uang muka. 4. Menandatangani akad MULIA. d. AMANAH
(Murabahah
untuk
Kepemilikan
Kendaraan
Bermotor) Amanah adalah produk pegadaian syariah dalam memberikan pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor. Produk ini menerapkan sistem syariah dengan akad Murabahah, yaitu pemberian pinjaman. Pembiayaan berprinsip syariah kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan swasta untuk memiliki motor atau mobil dengan cara angsuran. Syarat pinjaman: 1. Pegawai tetap suatu instansi pemerintah atau swasta minimal telah bekerja selama 2 tahun. 2. Melampirkan kelengkapan: a) Fc KTP (Suami/Istri) b) Fc KK c) Fc SK pengangkatan sebagai pegawai atau karyawan tetap rekomendasi atasan langsung.
20
d) Slip gaji 2 bulan terakhir. 3. Mengisi dan menandatangani form aplikasi AMANAH. 4. Membayar uang muka yang disepakati (minimal 20%). B. Deskripsi Data Responden Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang. Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang sebanyak 100 kuesioner. Selanjutnya akan dianalisis dengan prosedur statistik deduktif. Sebelum melakukan analisis terlebih dahulu penulis akan menjelaskan tentang data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil dari nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang. 1. Jenis Kelamin Responden Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Frequency Valid Laki-laki Perempuan Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
55
55.0
55.0
55.0
45 100
45.0 100.0
45.0 100.0
100.0
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nasabah berdasarkan jenis kelaminnya adalah sebanyak 55 orang atau 55% laki-laki, sedangkan
21
jumlah karyawan perempuan sebanyak 45 orang atau 45% perempuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nasabah yang paling dominan pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang adalah laki-laki. 2. Usia Responden Pengelompokkan usia dari responden dalam penelitian ini terbagi menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada table 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Usia Responden Frequency Valid
> 50 th < 30 th 31-40 th 41-50 th Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
9.0
9.0
9.0
15 45 31 100
15.0 45.0 31.0 100.0
15.0 45.0 31.0 100.0
24.0 69.0 100.0
Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang nasabah atau 9% yang berusia > 50 tahun, sebanyak 15 orang nasabah atau 15% yang berusia < 30 tahun, sebanyak 45 orang nasabah atau 45% yang berusia 31-40 tahun, dan sebanyak 31 orang atau 31% yang berusia 41-50 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan nasabah di Pegadaian Syariah Majapahit Semarang memiliki usia 31-40 tahun. 3. Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Pendidikan Responden
22
Frequency Valid
Valid Percent
Percent
Cumulative Percent
Diploma
9
9.0
9.0
9.0
Sarjana SMA SMP Total
25 48 18 100
25.0 48.0 18.0 100.0
25.0 48.0 18.0 100.0
34.0 82.0 100.0
Dari tabel 4.3 dapat diketahui jumlah berdasarkan pendidikan terakhir. Sebanyak 9 orang atau 9% berpendidikan Diploma, Sarjana sebanyak 25 orang atau 25%, SMA sebanyak 48 orang atau 48%, dan SMP sebanyak 18 orang atau 18%. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Syariah Semarang berpendidikan terakhir SMA. 4. Pekerjaan Responden Adapun pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden Frequency Valid
Lainnya PNS Swasta Wirausaha Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
3
3.0
3.0
3.0
23 67 7 100
23.0 67.0 7.0 100.0
23.0 67.0 7.0 100.0
26.0 93.0 100.0
Dari tabel 4.4 dapat diketahui jumlah berdasarkan pekerjaan. Sebanyak 23 orang atau 23% PNS, sebanyak 67 orang atau 67% Swasta,
23
sebanyak 7 orang atau 7% Wirausaha, dan pekerjaan lain sebanyak 3 orang atau 3%.
Sehingga dapat disimpulkan mayoritas nasabah
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang pekerja swasta. 5. Status Perkawinan Responden Adapun status perkawinan dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Status Perkawinan Responden
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Belum Menikah
12
12.0
12.0
12.0
Menikah Total
88 100
88.0 100.0
88.0 100.0
100.0
Dari tabel 4.5 dapat diketahui jumlah berdasarkan status perkawinan. Sebanyak 12 orang atau 12% belum menikah, dan sebanyak 88 orang atau 88% Menikah. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang sudah menikah. 6. Pendapatan Responden Adapun jumlah pendapatan dari responden dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga kelompok yang dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Pendapatan/bulan Responden
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
24
Valid
> 1juta-2juta
55
55.0
55.0
55.0
> 2juta-3juta > 3juta-4juta > 4juta-5juta > 5juta < 1juta Total
32 3 6 3 1 100
32.0 3.0 6.0 3.0 1.0 100.0
32.0 3.0 6.0 3.0 1.0 100.0
87.0 90.0 96.0 99.0 100.0
Dari tabel 4.6 dapat diketahui jumlah berdasarkan pendapatan per bulan. Sebanyak 55 orang atau 55% berpenghasilan > 1juta-2juta, sebanyak 32 orang atau 32% berpenghasilan > 2juta-3juta, sebanyak 3 orang orang atau 3% berpenghasilan > 3juta-4juta, sebanyak 3 orang atau 3 % berpenghasilan > 5jutadan SMP sebanyak 18 orang atau 18%. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Syariah Semarang berpendidikan SMA.
C. Analisa Data 1. Uji Reliabilitas dan Validitas a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dikatakan handal atau reliabel apabila jawaban dari responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu Bawono (2006). Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh item pertanyaan atau pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha ≥ 0,60. Sehingga data tersebut dikatakan reliabel atau handal untuk melakukan pengukuran dan penelitian
25
selanjutnya. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Promosi Kualitas Pelayanan Minat
Cronbach’s Alpha .953 .870 .980 .800
Berdasarkan tabel 4.7
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
terlihat seluruh variabel memiliki
Cronbach’s Alpha > 0.60. Sehingga variabel pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan dapat dikatakan handal atau reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian selanjutnya. b. Uji Validitas Sebuah kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan suatu hal yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu item petanyaan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai Df = 97 maka besarnya r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0.1975. Adapun hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel
Item
Corrected Item-Total Correlation
r Tabel
Keterangan
Pengetahuan
Bt_1
.889**
0.1975
Valid
Bt_2
.974**
0.1975
Valid
Bt_3
.937**
0.1975
Valid
Bt_4
.963**
0.1975
Valid
26
Promosi
Kualitas Pelayanan
Minat
Bt_5
.729**
0.1975
Valid
Bt_6
.893**
0.1975
Valid
Bt_7
.905**
0.1975
Valid
Bt_8
.858**
0.1975
Valid
Bt_9
.933**
0.1975
Valid
Bt_10
.960**
0.1975
Valid
Bt_11
.988**
0.1975
Valid
Bt_12
.980**
0.1975
Valid
Bt_13
.962**
0.1975
Valid
Bt_14
.905**
0.1975
Valid
Bt_15
.897**
0.1975
Valid
Bt_16
.611**
0.1975
Valid
Bt_17
.895**
0.1975
Valid
2. Uji Analisis Regresi Berganda Menurut Bawono (2006: 85) regresi ini digunakan untuk menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu. Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients
a
27
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
5.544
1.578
Pengetahuan Promosi Kualitas_Pelayan an
.067 -.010
.065 .069
.470
.061
Beta
t
Sig.
3.514
.001
.084 -.012
1.022 -.146
.309 .884
.629
7.640
.000
a. Dependent Variable: Minat
Y = 5,544 + 0,067 X1 + (-0,010) X2 + 0,470 X3 Hasil persamaan regresi berganda di atas memberikan pengertian bahwa: a) Nilai konstanta 5,544 mempunyai arti bahwa sebelum dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas yaitu minat menggunakan jasa bernilai positif. b) b1 (nilai koefisien regresi X1) 0,067 pengetahuan bernilai positif, hal ini dapat diartikan bahwa jika pengetahuan (X1) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka minat menggunakan jasa juga akan meningkat. c) b2 (nilai koefisien regresi X2) -0,010 promosi bernilai negatif, hal ini dapat diartikan bahwa jika promosi (X2) diturunkan atau dikurangi sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka minat menggunakan jasa akan menurun. d) b3 (nilai koefisien regresi X3) 0,470 kualitas pelayanan bernilai positif, hal ini dapat diartikan bahwa jika kualitas pelayanan (X3) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka minat menggunakan jasa juga akan meningkat.
28
3. Uji Statistik a. Uji Ttest (Uji secara Individu) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Adapun hasil uji t ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji t Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
5.544
1.578
Pengetahuan Promosi Kualitas_Pelayan an
.067 -.010
.065 .069
.470
.061
Beta
t
Sig.
3.514
.001
.084 -.012
1.022 -.146
.309 .884
.629
7.640
.000
a. Dependent Variable: Minat
Apabila nilai sig. < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut dinyatakan
positif
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen.
Berdasarkan hasil uji t hitung masing-masing untuk pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan yaitu: 1. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk pengetahuan adalah 1,022 dengan signifikansinya sebesar 0,309, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 1,022 < nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara pengetahuan
29
terhadap minat menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H0 menolak H1. 2. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk promosi adalah -0,146 dengan signifikansinya sebesar 0,884, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 0,146 < nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara promosi terhadap minat menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H0 dan menolak H2. 3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk kualitas pelayanan adalah 7,640 dengan signifikansinya sebesar 0,000, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 7,640 > nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap minat menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H3 dan menolak H0. b. Uji Ftest (Uji secara Serempak) Uji Ftest digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Tabel 4.11 Hasil Uji Ftest b
ANOVA
30
Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
182.206
3
60.735
Residual
247.794
96
2.581
Total
430.000
99
F
Sig.
23.530
.000
a
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan uji pada tabel 4.11 tersebut diketahui bahwa F hitung > F tabel (23.530 > 2.758) dan besarnya sig .000a < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (minat menggunakan jasa) secara signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima. c. Uji Determinasi (R2) Koefisien
determinasi
menunjukkan
sejauh
mana
tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan independen atau sebaliknya
sejauh
mana
kontribusi
variabel
independen
mempengaruhi. Tabel 4.12 Hasil Uji R2 Model Summary Model 1
R
R Square .651
a
.424
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.406
1.607
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
Tabel ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar .406 artinya kontribusi variabel independen menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen sebesar 40,6% sedangkan sisanya 59.4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
31
4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013:105). Adapun hasil uji multikolonieritas sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig. Tolerance
VIF
(Constant)
5.544
1.578
3.514
.001
Pengetahuan Promosi Kualitas_Pela yanan
.067 -.010
.065 .069
.084 1.022 -.012 -.146
.309 .884
.898 1.114 .877 1.141
.470
.061
.629 7.640
.000
.886 1.129
a. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan output pada tabel 4.13 menunjukkan seluruh nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF variabel independen < 10. Sehingga disimpulkan tidak terjadi gejala multikolonieritas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali. 2013:139). Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Park. Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients
a
32
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Pengetahuan Promosi Kualitas_Pelayanan
Std. Error
-2.377
.971
.050 -.025 .068
.040 .042 .038
Standardize d Coefficients Beta
.130 -.064 .189
T
Sig.
-2.448
.016
1.248 -.601 1.795
.215 .549 .076
a. Dependent Variable: LnU2i
Berdasarkan tabel 4.14 nilai signifikan (sig) masing-masing variabel > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model yang dipakai tidak ada gejala heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual mengikuti distribusi normal. Gambar 4.2 Histogram
Dalam grafik histogram yang dapat kita lihat adalah perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal terlihat bahwa pola grafik histogram menunjukkan
33
pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tabel 4.15 Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a Normal Parameters
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
100 .0000000 1.58207841 .191 .088 -.191 1.908 .001
a. Test distribution is Normal.
Dalam tabel Kolmogrov-Smirnov besarnya nilai KolmogrovSmirnov adalah 1,908 dan signifikan pada 0,001 serta menunjukkan distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. D. Hasil Uji Hipotesis 1. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat menggunakan jasa secara individu. a) Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk pengetahuan adalah 1,022 dengan signifikansinya sebesar 0,309, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 1,022 < nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara pengetahuan terhadap minat
34
menggunakan jasa (Y). Sehingga menolak H1, yang menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Artinya jika pengetahuan nasabah tentang syarat-syarat dan rukun-rukun gadai syariah ditingkatkan, maka semakin tinggi pula minat nasabah dalam menggunakan jasa Pegadaian Syariah. Nasabah yang memiliki pengetahuan lebih tinggi tentang pegadain syariah akan lebih tertarik menggunakan jasa pegadaian syariah dibanding nasabah yang pengetahuannya kurang. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan pernyataan teoritik dari Aini (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat dengan penjelasan pengetahuan mampu memberikan tingkat kepercayaan masyarakat, sehingga mampu menumbuhkan minat menjadi nasabah. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan pernyataan teoritik Siswanti (2015) yang menyatakan semakin baik pengetahuan yang dimiliki nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung. Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman, pengalaman individu yang berbeda-beda menyebabkan perubahan persepsi yang berujung pada keputusan terhadap minat.
35
b) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk promosi adalah -0,146 dengan signifikansinya sebesar 0,884, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = -0,146 < nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
tidak
signifikan
antara
promosi
terhadap
minat
menggunakan jasa (Y). Sehingga menolak H2, yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap minat. Artinya jika promosi melalui hubungan masyarakat ditingkatkan, maka semakin tinggi pula minat nasabah dalam menggunakan jasa Pegadaian syariah. Promosi dapat menginformasikan atau mengingatkan nasabah mengenai produk, semakin sering nasabah mendapatkan informasi melalui promosi, maka minat nasabah juga semakin meningkat. Hasil penelitian tidak konsisten dengan pernyataan teoritik dari Kinasih dan Suhermin (2015) yang menyatakan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen, dengan pernyataan semakin banyak promosi yang dilakukan akan semakin meningkatkan minat beli konsumen. Hasil penelitian juga tidak sejalan dengan pernyataan teoritik dari Kosasih dan Liu (2015) yang menyatakan bahwa promosi memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan. Semakin
sering
promosi
dilakukan
melalui
event
dapat
36
mempengaruhi motivasi pelanggan, sehingga menarik minat beli pelanggan. Promosi
sebagai
tindakan
menginformasikan
atau
mengingatkan pelanggan mengenai suatu produk atau merek tertentu, perbedaan informasi yang didapatkan nasabah baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak dan elektronik) mempengaruhi keputusan terhadap minat. c) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk kualitas pelayanan adalah 7,640 dengan signifikansinya sebesar 0,000, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 7,640 > nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap minat menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H3 dan menolak H0, yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan jasa. Artinya semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan maka semakin tinggi pula minat nasabah dalam menggunakan jasa Pegadaian Syariah. Pelayanan yang baik akan menimbulkan kepuasan di hati nasabah, nasabah yang merasa puas akan mempengaruhi minat untuk datang kembali menggunakan jasa Pegadaian Syariah.
37
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik oleh Fure (2013) yang menyatakan bahwa semakin baik pelayanan yang diberikan kepada pelanggan maka akan menarik minat beli pelanggan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan teoritik oleh Kurniawati (2012) yang menyatakan bahwa pelayanan yang memuaskan dapat meningkatkan minat berinvestasi. 2. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat menggunakan jasa secara bersama-sama. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa F hitung > F tabel (23.530 > 2.758) dan besarnya sig .000a
< 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (minat menggunakan jasa) secara signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima. Artinya semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang pegadaian syariah, semakin sering promosi dilakukan, dan semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan, dapat menarik minat nasabah menggunakan jasa Pegadaian Syariah lebih banyak lagi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini: 1. (a) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara pengetahuan (X1) terhadap minat menggunakan jasa (Y). (b) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara promosi (X2) terhadap minat menggunakan jasa (Y). (c) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan (X3) terhadap minat menggunakan jasa (Y). 2. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa F hitung > F tabel (23.530 > 2.758) dan besarnya sig .000a
< 0.05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan) secara
bersama-sama
mempengaruhi
variabel
dependen
(minat
menggunakan jasa) secara signifikan. B. Saran 1. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti lebih memperluas penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dan akurat
11
12
serta penelitian ini dapat dijadikan acuan maupun bahan koreksi untuk penelitian selanjutnya. 2. Penelitian ini memfokuskan pada 3 variabel independen yaitu pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan. Serta ada 1 variabel dependen yaitu minat. Penggunaan variabel baru maupun penambahan variabel baru perlu dilakukan dengan penggunaan indikator lain dalam penelitian selanjutnya agar dapat menghasilkan gambaran yang luas dan hasil yang lebih akurat. 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya jangan menggunakan sampel secara kebetulan sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan sesuai yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Daud Vicary dan Keon Chee. 2012. Keuangan Syariah Terjemahan Satrio Wahono. Why it Makes Sense. 2010. Jakarta: Penerbit Zaman. Abror, Abrurrohmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Aini, Arifatul. 2014. Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi Pada Masyarakat Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal). Skripsi. UIN Walisongo. Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press. Hal.128. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 108. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN Press. Faradisa, H Leonardo Budi, dan Minarsih. 2016. Analisis Pengaruh Variasi Produk, Fasilitas, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada Indonesian Coffeeshop Semarang (Icos Cafe). Jurnal of Management, Vol. 2. No.2. Fure, Hendra. 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca. Jurnal Riset Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1. No. 3. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Edisi Ke Tujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadijah, Siti. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah Kantor Cabang Pegadaian Syariah (Kcps) Denpasar. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, Vol. 5. No.1. Hapsari, Niken Tri. 2010. Seluk Beluk Promosi dan Bisnis : Cerdas Beriklan Untuk Usaha Kecil & Menengah. Jogjakarta: A+PLUS Books. Hasan, M Ali. 2004. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Edisi 1. Hal 255.
11
12
Kasmir. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kertajaya dan Sula. 2006. Syariah Marketing, Bandung: Mizan. Kinasih dan Suhermin. 2015. Pengaruh Produk, Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya). Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 4. No.2. Kosasih dan Liu. 2015. Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery. Jurnal Hospitaly dan Manajemen Jasa, Vol. 3. No. 2. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 2. Jakarta: Prenhalindo. Hal 401. Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank Muammalat Cabang Malang). Jurnal Humanity. Vol.7. No.2. Madura. J. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Mappiare, 2012. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Usaha Nasional. Murtadho,Ghofur, dkk. 2012. Menuju Lembaga Keuangan yang Islami dan Dinamis. Semarang: Rafi Sarana Perkasa. Hal 117. Nafis, H.M Cholil. 2012. Mengenal Pegadaian Syriah, Jakarta: Kuwais. Hal 105. Purwanto, Aris. 2016. Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah Boyolali. Skripsi. IAIN Salatiga. Sari dan Sudardjat. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Gadai Emas Di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1. No. 2. Siswanti, Indra. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, Dan Pengalaman Mahasiswapai Stain Salatiga Tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah. Skripsi. STAIN Salatiga. Slameto, 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
13
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press. Supriyanto dan Machfudz. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UIN-MALIKI PRESS. Tjiptono, Fandy. (2005). Service, Quality, & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset. Ulbab, Nadhirotul. 2016. Strategi Pemasaran Produk-Produk Gadai Syariah Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah (Studi Kasus Di Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang). Skripsi. UIN Walisongo.
14
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth Saudara/i Responden Assalamu’alaikum Wr. Wb Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program Strata 1 (S1) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, saya: Nama
: Feti Rukmanasari
NIM
: 213-12-047
Jurusan/Fakultas : Perbankan Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah dalam Menggunakan Jasa Layanan Gadai (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Salatiga)”. Sehubungan dengan itu saya mohon kesediaan dari saudara/saudari untuk meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan lengkap sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Informasi yang saudara/i berikan hanya digunakan untuk penelitian ini, dan kerahasiaannya akan saya jaga dengan sungguh-sungguh. Atas kesediaan dan partisipasinya saya mengucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga, 30 Januari 2017
11
12
Hormat saya
KUESIONER PENELITIAN Petunjuk pengisian pertanyaan: 1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan cara memberikan tanda silang (x) pada kotak yang tersedia. 2. Mohon supaya menjawab satu jawaban yang paling sesuai untuk setiap pertanyaan yang diberikan. 3. Mohon
kiranya
saudara/saudari
setelah
selesai
mengisi
kuesioner
menyerahkan kembali kepada yang memberi. Alternatif pilihan: SS
: Sangat Setuju
Diwakili dengan angka 5
S
: Setuju
Diwakili dengan angka 4
R
: Ragu-ragu
Diwakili dengan angka 3
TS
: Tidak Setuju
Diwakili dengan angka 2
STS
: Sangat Tidak Setuju
Diwakili dengan angka 1
A. Identitas Responden Nama
:
…………………………… (boleh tidak diisi)
Umur
:
a. < 30 tahun b. 31 – 40 tahun c. 41 – 50 tahun d. > 50 tahun
Jenis Kelamin
:
a. Perempuan
b. Laki-laki
Pendidikan Terakhir
:
a. SMP
d. Sarjana
b. SMA
e. Lainnya
13
c. Diploma Pekerjaan
:
a. PNS
c. Wirausaha
b. Swasta
d. Lainnya
b. Belum Menikah
Status Pernikahan
:
a. Menikah
Pendapatan per
:
a. < Rp 1.000.000
bulan
b. > Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 c. > Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 d. > Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 e. > Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000 f. > Rp 5.000.000
No
1. 2. 3. 4.
PERNYATAAN PENGETAHUAN
6.
7.
8.
SKALA 2 3 4 TS R S
5 SS
1 STS
2 TS
5 SS
Saya mengetahui produk-produk Pegadaian Syariah. Saya mengetahui syarat-syarat gadai syariah. Saya mengetahui rukun gadai syariah. Saya mengetahui persamaan dan perbedaan antara Pegadaian Syariah dengan Pegadaian Konvensional. PROMOSI
5.
1 STS
Saya tertarik dengan iklan yang dilakukan Pegadaian Syariah melalui media cetak / media elektronik. Saya tertarik menggunakan jasa Pegadaian Syariah sebab ada promosi secara langsung (perorangan) yang dilakukan oleh karyawan Pegadaian Syariah. Saya tertarik menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena selalu mengadakan kegiatankegiatan yang bersifat sosial. Saya tertarik menggunakan jasa Pegadaian
3 R
4 S
14
Syariah karena sedang ada demonstrasi di tempat umum. KUALITAS PELAYANAN 9. 10.
11.
12.
13.
Karyawan Pegadaian Syariah memberikan informasi yang akurat kepada nasabah. Karyawan Pegadaian Syariah siap untuk membantu dan menanggapi permintaan nasabah. Karyawan Pegadaian Syariah memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan nasabah dan mampu membangkitkan kepercayaan kepada nasabah. Karyawan Pegadaian Syariah sangat memperhatikan kepentingan nasabah dan memahami kebutuhan nasabah. Penampilan karyawan Pegadaian Syariah selalu bersih dan rapi. MINAT
14. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena saya mempunyai rasa ingin tahu terhadap produk Pegadaian Syariah. 15. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena untuk memenuhi kebutuhan. 16. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena untuk memperoleh status sosial. 17. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena selama bertransaksi sangat memuaskan.
1 STS
2 TS
3 R
4 S
5 SS
1 STS
2 TS
3 R
4 S
5 SS
15
Data Responden
1
Jenis Kelamin Perempuan
< 30 th
Pendidikan Terakhir SMA
Swasta
Status Perkawinan Belum Menikah
Pendapatan /bln > 1juta-2juta
2
Perempuan
31-40 th
SMA
Wirausaha
Menikah
> 1juta-2juta
3
Laki-laki
41-50 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
4
Perempuan
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
5
Laki-laki
< 30 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
6
Perempuan
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
7
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
8
Perempuan
41-50 th
SMA
Wirausaha
Menikah
> 1juta-2juta
9
Laki-laki
31-40 th
Diploma
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
10
Perempuan
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 4juta-5juta
11
Perempuan
< 30 th
Sarjana
Swasta
Belum Menikah
> 2juta-juta
12
Perempuan
41-50 th
Diploma
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
13
Perempuan
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 4juta-5juta
14
Perempuan
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 4juta-5juta
15
Laki-laki
< 30 th
SMA
Swasta
Belum Menikah
> 1juta-2juta
16
Laki-laki
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
17
Perempuan
41-50 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
18
Laki-laki
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
19
Perempuan
> 50 th
SMP
Lainnya
Menikah
< 1juta
20
Laki-laki
31-40 th
SMP
Wirausaha
Menikah
> 1juta-2juta
21
Laki-laki
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
22
Perempuan
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
23
Laki-laki
31-40 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
24
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
25
Perempuan
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
26
Perempuan
> 50 th
SMA
Wirausaha
Menikah
> 1juta-2juta
27
Laki-laki
< 30 th
Sarjana
PNS
Belum Menikah
> 2juta-3juta
28
Perempuan
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
No
Usia
Pekerjaan
16
29
Laki-laki
41-50 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
30
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
31
Laki-laki
41-50 th
Diploma
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
32
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
33
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
34
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
35
Perempuan
< 30 th
Sarjana
Lainnya
Menikah
> 2juta-3juta
36
Perempuan
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 4juta-5juta
37
Perempuan
< 30 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
38
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
39
Perempuan
> 50 th
Diploma
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
40
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
41
Perempuan
31-40 th
Diploma
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
42
Laki-laki
< 30 th
SMP
Swasta
Belum Menikah
> 1juta-2juta
43
Laki-laki
41-50 th
SMA
Wirausaha
Menikah
> 2juta-3juta
44
Perempuan
31-40 th
SMP
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
45
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
46
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
47
Perempuan
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
48
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
49
Perempuan
31-40 th
SMP
Swasta
Belum Menikah
> 1juta-2juta
50
Perempuan
41-50 th
Diploma
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
51
Perempuan
> 50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
52
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
53
Laki-laki
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 5juta
54
Perempuan
< 30 th
Sarjana
PNS
Belum Menikah
> 2juta-3juta
55
Perempuan
31-40 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
56
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
57
Perempuan
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 5juta
58
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
17
59
Perempuan
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
60
Laki-laki
> 50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
61
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
62
Laki-laki
< 30 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
63
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Belum Menikah
> 1juta-2juta
64
Perempuan
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
65
Perempuan
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
66
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
67
Laki-laki
31-40 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
68
Perempuan
< 30 th
Sarjana
Swasta
Belum Menikah
> 3juta-4juta
69
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
70
Perempuan
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
71
Laki-laki
31-40 th
Sarjana
Swasta
Menikah
> 3juta-4juta
72
Perempuan
< 30 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
73
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
74
Laki-laki
41-50 th
Diploma
Swasta
Menikah
> 3juta-4juta
75
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
76
Perempuan
> 50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
77
Perempuan
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
78
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
79
Laki-laki
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 5juta
80
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
81
Perempuan
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
82
Laki-laki
< 30 th
SMA
Swasta
Belum Menikah
> 1juta-2juta
83
Perempuan
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
84
Laki-laki
> 50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 4juta-5juta
85
Laki-laki
41-50 th
SMP
Petani
Menikah
> 2juta-3juta
86
Perempuan
> 50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 4juta-5juta
87
Laki-laki
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
88
Perempuan
31-40 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
18
89
Laki-laki
31-40 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
90
Laki-laki
< 30 th
Diploma
Swasta
Belum Menikah
> 2juta-3juta
91
Laki-laki
31-40 th
Diploma
Swasta
Menikah
> 2juta-3juta
92
Laki-laki
31-40 th
SMP
Wirausaha
Menikah
> 1juta-2juta
93
Laki-laki
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
94
Perempuan
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
95
Laki-laki
31-40 th
SMP
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
96
Laki-laki
41-50 th
SMA
Swasta
Menikah
> 1juta-2juta
97
Perempuan
31-40 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
98
Perempuan
> 50 th
SMA
Wirausaha
Menikah
> 1juta-2juta
99
Laki-laki
< 30 th
Sarjana
PNS
Belum Menikah
> 2juta-3juta
100
Perempuan
41-50 th
Sarjana
PNS
Menikah
> 2juta-3juta
19
Hasil Output Analisis
Uji Deskriptif (Karakteristik Responden) Jenis Kelamin Responden Frequency Percent Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Laki-laki
55
55.0
55.0
55.0
Perempuan
45
45.0
45.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Usia Responden Frequency Percent Valid
Valid
Cumulative
Percent
Percent
> 50 th
9
9.0
9.0
9.0
< 30 th
15
15.0
15.0
24.0
31-40 th
45
45.0
45.0
69.0
41-50 th
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Responden Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Diploma
9
9.0
9.0
9.0
Sarjana
25
25.0
25.0
34.0
SMA
48
48.0
48.0
82.0
SMP
18
18.0
18.0
100.0
Total
100
100.0
100.0
20
Pekerjaan Responden Cumulative Frequency Valid
Lainnya
Percent
Valid Percent
Percent
3
3.0
3.0
3.0
PNS
23
23.0
23.0
26.0
Swasta
67
67.0
67.0
93.0
7
7.0
7.0
100.0
100
100.0
100.0
Wirausaha Total
Status Perkawinan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Valid
Percent
Belum Menikah
12
12.0
12.0
12.0
Menikah
88
88.0
88.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Pendapatan_per_Bulan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Valid
Percent
> 1juta-2juta
55
55.0
55.0
55.0
> 2juta-3juta
32
32.0
32.0
87.0
> 3juta-4juta
3
3.0
3.0
90.0
> 4juta-5juta
6
6.0
6.0
96.0
> 5juta
3
3.0
3.0
99.0
< 1juta
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
21
Uji Reliabilitas Variabel X1 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .953
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.957
4
Varibel X2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .870
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.869
4
Varibel X3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .980
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.981
5
Variabel Y Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .800
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .852
N of Items 4
22
Uji Validitas Variabel X1 Correlations Bt_1 Bt_1
Bt_2
Pearson Correlation
1
.859
Sig. (2-tailed) N Bt_2
Pearson Correlation
Bt_3
Bt_4
.788
.889
**
.000
.000
100
100
100
100
1
**
**
**
.000
N
100
100
**
**
.734
.734
Pengetahuan **
.000
Sig. (2-tailed) Pearson Correlation
Bt_4 **
.000 100 .859
Bt_3 **
.869
.869
.945
.974
**
.000
.000
.000
100
100
100
1
**
.888
.937
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**
**
**
1
Pearson Correlation
.788
.945
.888
.963
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**
**
**
**
1
Pengetahuan Pearson Correlation
.889
.974
.937
.000
.963
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel X2 Correlations Bt_5 Bt_5
Pearson Correlation
Bt_6 1
Sig. (2-tailed) N Bt_6
Bt_7
Pearson Correlation
Bt_7
.579
**
.000 100
100
**
1
.579
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
100
**
**
Pearson Correlation
.522
.753
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
100
100
Bt_8
.522
**
.000 100 .753
**
.480
Promosi **
.000 100 .674
**
.729
**
.000 100 .893
**
.000
.000
.000
100
100
100
1
**
100
.737
.905
**
.000
.000
100
100
23
Bt_8
Promosi
Pearson Correlation
.480
**
.674
**
.737
**
1
.858
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**
**
**
**
1
Pearson Correlation
.729
.893
.905
.000 .858
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel X3 Correlations
Bt_9 Bt_9
Pearson Correlation
Bt_10 1
Sig. (2-tailed) N Bt_10
Bt_11
Bt_12
Bt_13
Pearson Correlation
100 .858
**
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.908
**
Bt_11
.858
**
Bt_12
.908
**
.933
**
.000
100
100
100
100
100
1
**
**
**
.948
.921
.896
.960
**
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
**
1
.948
.000 100
100
**
**
**
.921
.969
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
N
100
100
100
**
**
.000
100
.850
.850
.000
.000
Pearson Correlation
**
.000
N
.877
.877
.000
Sig. (2-tailed) Pearson Correlation
Kualitas_Pelay anan
Bt_13
.896
**
.939
**
.969
**
.939
**
.988
**
.000
.000
.000
100
100
100
1
**
.969
.980
**
.000
.000
100
100
100
**
1
.969
.962
**
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
1
Kualitas_Pelayanan Pearson Correlation
.933
.960
.988
.980
.000
.962
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
100
24
Variabel Y Correlations Bt_14 Bt_14
Pearson Correlation
Bt_15 1
.956
Sig. (2-tailed) N Bt_15
100
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.956
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
.014
.000
.000
100
100
100
1
*
**
100
100
*
*
.236
.236
.923
.897
**
.018
.000
.000
100
100
100
1
*
.242
.611
**
.018
.015
.000
100
100
100
100
**
**
*
1
.941
Pearson Correlation
.905
100
.923
.242
.895
**
.000
.000
.015
100
100
100
100
100
**
**
**
**
1
N Minat
.941
.014
N Bt_17
.244
Minat **
100
**
.244
Bt_17 *
.000
.000
N Bt_16
Bt_16 **
.905
.897
.611
.000 .895
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Statistik Model Summary Model
R
1
.651
Adjusted R Square
R Square a
.424
Std. Error of the Estimate
.406
1.607
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
182.206
3
60.735
Residual
247.794
96
2.581
Total
430.000
99
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: Minat
F 23.530
Sig. .000
a
25
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
5.544
1.578
Pengetahuan Promosi Kualitas_Pelayanan
.067 -.010 .470
.065 .069 .061
Beta
T
.084 -.012 .629
Sig.
3.514
.001
1.022 -.146 7.640
.309 .884 .000
a. Dependent Variable: Minat
Uji Multikolinieritas Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
Kualitas_Pelayana n, Pengetahuan, a Promosi
b
Variables Removed
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Minat Model Summary Model
R
1
R Square .651
a
Adjusted R Square
.424
Std. Error of the Estimate
.406
1.607
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
182.206
3
60.735
Residual
247.794
96
2.581
Total
430.000
99
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: Minat
F 23.530
Sig. .000
a
26
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
a
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
5.544
1.578
Pengetahuan Promosi Kualitas_Pelayana n
.067 -.010
.065 .069
.470
.061
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
3.514
.001
.084 -.012
1.022 -.146
.309 .884
.898 .877
1.114 1.141
.629
7.640
.000
.886
1.129
a. Dependent Variable: Minat Coefficient Correlations
1
a
Kualitas_Pel Pengetahua ayanan n Promosi
Model Correlations Kualitas_Pelayana n Pengetahuan Promosi Covariances Kualitas_Pelayana n Pengetahuan Promosi
1.000
-.185
-.238
-.185 -.238
1.000 -.210
-.210 1.000
.004
.000
-.001
.000 -.001
.004 .000
.000 .005
a. Dependent Variable: Minat Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions Dime Model nsion Eigenvalue 1
Condition Index
(Constant)
Pengetahua Kualitas_Pel n Promosi ayanan
1
3.960
1.000
.00
.00
.00
.00
2 3 4
.019 .014 .007
14.585 16.544 23.483
.00 .07 .92
.84 .12 .04
.33 .64 .03
.02 .35 .63
a. Dependent Variable: Minat
Uji Heteroskedastisitas Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
Kualitas_Pelayana n, Pengetahuan, a Promosi
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: LnU2i
Variables Removed
b
Method . Enter
VIF
27
b
Model Summary Mod el
R
1
.240
Std. Error of the Estimate
R Adjusted R Square Square a
.058
.028
.98900
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: LnU2i b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
F
Regressi on
5.741
3
1.914
Residual
93.899
96
.978
Total
99.641
99
1.957
Sig. .126
a
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: LnU2i Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Pengetahuan Promosi Kualitas_Pelay anan
Standardiz ed Coefficient s
Std. Error
-2.377
.971
.050 -.025
.040 .042
.068
.038
a
Beta
Collinearity Statistics t
Sig. .016
.130 -.064
1.248 -.601
.215 .549
.898 .877
1.114 1.141
.189
1.795
.076
.886
1.129
a
Kualitas_P Pengetahu Promos Model 1
elayanan Correlatio Kualitas_Pelay ns
anan Pengetahuan
VIF
-2.448
a. Dependent Variable: LnU2i Coefficient Correlations
Toleranc e
an
i
1.000
-.185
-.238
-.185
1.000
-.210
28
Promosi
-.238
-.210
1.000
.001
.000
.000
Pengetahuan
.000
.002
.000
Promosi
.000
.000
.002
Covarianc Kualitas_Pelay es
anan
a. Dependent Variable: LnU2i
Uji Normalitas
29
30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Feti Rukmanasari
Tempat/ Tanggal Lahir
: Salatiga, 25 Februari 1994
Agama
: Islam
Alamat
: Tegalsari RT 02/02, Kalibening, Tingkir, Salatiga
Nomor Hp
: 085868858099
Pendidikan
: 1. SD Negeri Ledok 06 Salatiga 2000-2006 2. SMP Negeri 08 Salatiga 2006-2009 3. SMA Negeri 1 Tengaran 2009-2012 4. IAIN Salatiga 2012-2017
Pengalaman
:
1. 2014-2016 Bekerja di Kafeole 2. Maret 2016 Magang di BSM Kendal
Hobi
:
1. Menyanyi 2. Menonton film 3. Travelling
Motto
: Bukan Keadaan Yang Merubah Kita Menjadi Buruk, Tapi Kita Yang Harus Mengubah Keadaan Menjadi Baik.