ANALISIS PENETAPAN NILAI PAJAK LINGKUNGAN INDUSTRI KERTAS (Studi Kasus: PT Aspex Kumbong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor)
Oleh: RETNO DAMAYANTI A14304065
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN RETNO DAMAYANTI. Analisis Penetapan Nilai Pajak Lingkungan Industri Kertas (Studi Kasus: PT Aspex Kumbong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor). Dibawah bimbingan ACENG HIDAYAT. Pada masa sekarang, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan. Sektor yang memberikan kontribusi besar dalam peningkatan PDB Indonesia adalah industri pengolahan atau industri manufaktur. Salah satu industri pengolahan yang sangat berperan dalam peningkatan perekonomian nasional adalah industri pulp dan kertas. Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, industri kertas banyak terdapat di Jawa Timur dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, industri kertas salah satunya terdapat di Kabupaten Bogor. Jumlah industri kertas dan pengolahan kertas di kabupaten ini sebanyak 14 industri pada tahun 2006. Jumlah industri kertas sendiri sebanyak dua perusahaan yaitu PT. Aspex Kumbong yang berlokasi di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi dan PT. Parisindo Pratama yang berlokasi di Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri. Limbah cair yang dihasilkan kedua industri ini sangat besar. PT. Aspex Kumbong menghasilkan limbah cair kurang lebih 275.000 m3 dan PT. Parisindo Pratama menghasilkan sekitar 36.500 m3 (DTRLH Kabupaten Bogor, 2007). Limbah cair pada industri kertas dihasilkan pada bermacam-macam proses. Air limbah pada industri kertas biasanya menimbulkan masalah warna, bau, pH, zat padat tersuspensi, BOD, COD, dan toksisitas. Kedua perusahaan ini membuang limbah cairnya ke Sungai Cileungsi. Sungai ini termasuk salah satu sungai yang tingkat pencemarannya sangat tinggi. Dalam revisi Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang pajak dan retribusi akan memasukkan pajak lingkungan. Pajak lingkungan ini akan dikenakan pada industri manufaktur yang mempunyai omzet di atas 300 juta per tahun, dan besarnya 0,5 persen dari omzet tersebut. Hal ini masih menimbulkan pro dan kontra antara pihak pemerintah dengan pihak perusahaan. Perusahaan menganggap pemerintah tidak seharusnya menyamaratakan semua industri karena industri manufaktur yang mempunyai omzet di atas 300 juta per tahun belum tentu limbahnya mencemari lingkungan. Jika pengelolaan limbahnya baik maka industri tersebut seharusnya tidak dikenakan pajak lingkungan. Pemerintah seharusnya menerapkan polluter pays principle dalam penerapan pajak lingkungan. Tujuan penelitian ini mengestimasi besarnya biaya tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan kertas untuk mengurangi kadar pencemaran pada setiap parameter pencemar dan merumuskan persamaan tambahan tersebut; mengestimasi besarnya tambahan kerusakan yang diterima oleh masyarakat akibat pencemaran air yang disebabkan oleh limbah cair industri kertas dan merumuskan fungsi dari tambahan kerusakan tersebut; mengestimasi besarnya pajak lingkungan yang dibebankan kepada industri kertas berdasarkan polluter pays principle. Studi kasus dalam penelitian ini adalah PT. Aspex Kumbong yang berlokasi di Desa Dayeuh dan masyarakat Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Pemilihan objek dan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Sebagian dari data yang digunakan untuk menghitung
Marginal Abatemen Cost didapatkan dari PT. Unitex sebagai referensi karena adanya kesamaan karakteristik limbah cair dan teknik pengolahannya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Masyarakat yang diambil sebagai responden adalah masyarakat Desa Cileungsi Kidul yang tinggal di pinggiran Sungai Cileungsi yaitu RW 07/RT 02 dan RW 08/RT 01. Masyarakat yang dijadikan responden sebanyak 40 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Marginal Abatemen Cost dapat dicari dengan menggunakan analisis deskriptif. Marginal Damage dicari menggunakan metode WTA dengan pendekatan CVM, sedangkan pajak lingkungan dicari menggunakan persamaan garis lurus. Hasil penelitian ini adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh PT. Aspex Kumbong untuk mengurangi kadar pencemarannya adalah Rp. 406.451,43 per mg/l dan Rp. 433.405,52 per mg/l untuk parameter BOD dan COD. MAC untuk mengurangi kadar pencemaan BOD sampai tingkat outlet yang memenuhi baku mutu atau di bawah standar baku mutu yaitu rata-rata 36,94 mg/l adalah Rp. 310.146.828,18. MAC perusahaan untuk mengurangi kadar pencemaran COD sampai dengan outlet yang dikeluarkan yaitu rata-rata 114,69 mg/l adalah Rp. 2.550.725.840,91. Fungsi persamaan MAC untuk BOD adalah MAC = 325.161.144 – 406.451,43 BOD, untuk parameter COD adalah MAC = 2.600.433.120 – 433.405,52 COD Marginal damage untuk kualitas air Sungai Cileungsi kelas 3 rata-rata sebesar Rp. 135.000,00 dan MD masyarakat sebesar Rp. 34.425.000,00. Fungsi MD masyarakat untuk BOD adalah MD = -22.801.788,38 + 11.400.894,19 BOD dan fungsi MD masyarakat untuk COD adalah MD = -10.381.483,72 + 1.038.148,37 COD. Pajak lingkungan yang efisien untuk BOD adalah sebesar Rp. 313.183.004,63 pada tingkat pencemaran 29,4700387012 mg/l. Pada tingkat pencemaran COD sebesar 1.774,18891789 mg/l, pajak yang harus dibayarkan sebesar Rp.1.831.489.849,45. Pajak per milligram untuk tiap-tiap parameter adalah Rp. 10.627.166,39 dan Rp. 1.032.296,97 untuk parameter BOD dan COD. Pajak yang seharusnya dibayar oleh PT. Aspex Kumbong sebesar Rp. 510.961.665,57. Hasil ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan retribusi yang dibayarkan PT. Aspek Kumbong yaitu Rp.138.850.000,00. Hal ini disebabkan dalam penghitungan retribusi belum memasukkan besarnya tambahan kerusakan yang diterima masyarakat. Pemerintah dalam menetapkan pajak lingkungan seharusnya mempertimbangkan seberapa besar dampak yang diterima oleh masyarakat. Sebaiknya pemerintah membuat semacam IPAL yang secara khusus mengolah air sungai, agar masyarakat dapat memanfaatkan kembali air sungai ini. Saran untuk penelitian lanjutan adalah perusahaan yang diteliti sebaiknya melibatkan beberapa perusahaan yang sejenis yang berada di satu aliran sungai. Pengujian air sungai sebaiknya dilakukan secara periodik pada musim penghujan dan musim kemarau, jadi bisa diambil rata-rata tingkat pencemaran sungai.
ANALISIS PENETAPAN NILAI PAJAK LINGKUNGAN INDUSTRI KERTAS (Studi Kasus: PT Aspex Kumbong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor)
Oleh: RETNO DAMAYANTI A14304065
Skripsi Sebagai Bagian Pernyataan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul
: Analisis Penetapan Nilai Pajak Lingkungan Industri Kertas (Studi Kasus: PT Aspex Kumbong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor)
Nama Mahasiswa : Retno Damayanti NRP
: A14304065
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP. 132 007 049
Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131124019
Tanggal Lulus:
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS
PENETAPAN
NILAI
PAJAK
LINGKUNGAN INDUSTRI
KERTAS (Studi Kasus: PT Aspex Kumbong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA.
Bogor,
Januari 2009
Retno Damayanti A14304065
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Purworejo, 11 Agustus 1986 sebagai anak kedua dari dua bersaudara pasangan Mardjono dan Djumirah. Penulis menyelesaikan sekolah menengah atas pada SMUN 2 Purworejo pada tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif menjadi pengurus OMDA Purworejo pada tahun 2005-2006. Penulis juga pernah menjadi asisten MK. Ekonomi Umum selama satu semester.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi ini yang berjudul “Analisis Penetapan Nilai Pajak Lingkungan Industri Kertas (Studi Kasus: PT Aspex Kumbong, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor)” dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan hasil laporan penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis berusaha mengerjakan dan menyajikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya. Namun, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penelitian selanjutnya. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Bogor, Januari 2009
Retno Damayanti
UCAPAN TERIMAKASIH Penulisan skripsi merupakan tahap akhir dari proses pendidikan yang dijalani oleh penulis di Institut Pertanian Bogor. Dalam proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari kerjasama dan bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT selaku dosen pembimbing skripsi atas masukan, arahan dan kerjasamanya selama penyusunan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS selaku dosen penguji utama pada ujian skripsi. 3. Adi Hadianto, SP selaku dosen penguji departemen pada ujian skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Bapak Dodi selaku pihak DTRLH dan Bapak Syamsudin selaku pihak dari perusahaan atas bantuan dan kerjasamanya. 5. Mbak Pini atas dukungan, bantuan, bimbingannya dan masukannya. 6. Kedua orang tua, mbak rini, dan mas try yang selalu memberi perhatian dan kasih sayangnya kepada penulis. 7. Mbah uti, om maryadi, mbak yanti, mbak anis, om edi, bulik erni, om yadi dan bulik endang atas doanya untuk penulis. 8. Mas Gigin atas bantuan, dukungan, dan masukan dari awal penyusunan skripsi sampai akhir. 9. An Dwi atas perhatian dan kasih sayangnya kepada penulis. 10. Teman-teman seperjuangan: cita, vina, nunung atas kebersamaan, semangat dan dukungannya selama ini.
11. Teman-teman EPS’41: pipit, cian, chan-chan, nia, mute, teh fitri, emil, asti, rira, erna, uli, zakia, owin, risti, mayang, ida, wida, rahma, uchie, ngkong, budi, dan lainnya
yang tidak
bisa
disebutkan
satu
persatu atas
kebersamaannya selama ini. 12. Teman-teman KKP : Gita, icha, riris, Chika, Alie atas kenangan manis di Brebes. 13. Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.