ESTIMASI MARGINAL ABATEMENT COST LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI (Studi Kasus: PT. Prafa, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)
Oleh: NUNUNG SAFITRI A14304053
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN NUNUNG SAFITRI, Estimasi marginal Abatement Cost (MAC) Limbah Cair Industri Farmasi (Studi Kasus: PT. Prafa, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor). Dibawah bimbingan ACENG HIDAYAT Sektor industri makin berperan sangat strategis sebagai motor penggerak pada Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II. Sektor ini diharapkan sebagai penyerap tenaga kerja terbesar, penghasil devisa dan pemacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Market Research & Feasibility Studies PT. Multidata Riset Indonesia, tahun 2008 industri farmasi Indonesia berjumlah 224 buah dan memiliki kapasitas produksi sebesar 3% dari total kapasitas seluruh dunia. Jumlah tersebut hanya 0,2% dari total pasar seluruh dunia. Suplai untuk pasar lokal, penjualan produk farmasi mencapai US$ 1,2 miliar. PT. Pradja Pharin (Prafa) merupakan salah satu perusahaan farmasi yang berada di Kabupaten Bogor. Seperti halnya perusahaan lain, PT. Prafa menghasilkan produk sampingan berupa limbah. Berdasarkan data dari Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DTRLH) Kabupaten Bogor, PT. Prafa merupakan perusahaan yang paling besar volume limbah cairnya per bulan diantara perusahaan farmasi lainnya yang berada di Kabupaten Bogor yaitu 600 m3. Limbah cair yang dihasilkan PT. Prafa mengandung bahan-bahan organik yang tinggi yang berasal dari produksi obat-obatan. Limbah cair yang dihasilkan PT. Prafa berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1982, PT. Prafa dalam kegiatan produksinya dilengkapi dengan IPAL, yang didesain khusus untuk mengolah limbah cair agar tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah (KepMen LH 51 Tahun 1995). PT. Prafa dalam mengendalikan keluaran limbahnya dilakukan dengan proses produksi bersih melalui sistem IPAL yang terpadu dan sesuai dengan karakteristik limbah cair dan effluent yang dinginkan. Pembangunan IPAL terkait dengan biaya dan manfaat usaha tersebut. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengolah air limbahnya disebut Abatement Cost yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengurangi satu-satuan konsentrasi ambient limbah cair agar tidak merusak dan mencemari lingkungan. Marginal Abatement Cost (MAC) mencerminkan biaya tambahan satu unit atau ton polusi berkurang atau tidak. MAC yang harus dikeluarkan oleh perusahaan terkait dengan biaya IPAL. Biaya IPAL terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional IPAL. Biaya investasi berupa biaya pembangunan IPAL sedangkan biaya operasional terdiri dari upah tenaga kerja, biaya overhead, biaya perawatan dan biaya angkutan. Biaya pengolahan limbah yang dikeluarkan PT. Prafa dinternalisasi ke dalam biaya produksi, sehingga perusahaan dalam proses produksinya telah memperhitungkan biaya lingkungan. Biaya lingkungan merupakan biaya yang diperhitungkan sebagai kompensasi akibat dampak negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat yang terkena dampak limbah Biaya produksi ini nantinya akan menentukan harga dasar jual obat dipasaran. Hal ini menyebabkan konsumen yang harus menanggung biaya lingkungan dari harga obat yang dibelinya. Biaya lingkungan yang harus ditanggung konsumen, menyebabkan harga obat menjadi mahal. Kenyataannya perusahaan lagi yang harus memperoleh keuntungan yang besar karena perusahaan tidak menanggung biaya lingkungan, padahal biaya lingkungan yang dikeluarkan nilainya tidak besar dibandingkan dengan keuntungan yang perusahaan peroleh. Selain itu, MAC yang dikeluarkan tidak sebanding dengan kerugian yang harus ditanggung masyarakat yang terkena dampak limbah. Sehingga dari semua kegiatan produksi perusahaan yang harus menjadi
korban adalah konsumen dan masyarakat sekitar industri. Konsumen harus menanggung biaya lingkungan dan masyarakat sekitar industri harus menanggung beban pencemaran akibat limbah industri. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi tambahan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Prafa untuk mengurangi kadar pencemaran per satuan konsentrasi parameter limbah cair (Marginal Abatement Cost/MAC) dan mengestimasi besarnya MAC per unit produk serta persentase MAC terhadap harga jual dan keuntungan per unit produk. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan farmasi yaitu PT. Prafa, yang terletak di Desa Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Pemilihan objek dan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini didasarkan pada data Dinas Tata Ruang Lingkungan Hidup (DTRLH) Kabupaten Bogor, bahwa PT. Prafa merupakan perusahaan yang menghasilkan volume limbah cair terbesar di antara perusahaan farmasi lainnya yang berada di Kabupaten Bogor. Selain itu, PT. Prafa dalam upaya pengolahan limbah cairnya sudah dilengkapi sarana IPAL. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008. Hasil penelitian ini adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh PT Prafa untuk mengurangi satu-satuan konsentrasi parameter limbah cair (Marginal Abatement Cost/MAC) untuk parameter BOD adalah sebesar Rp.646.374,22 per mg/l, parameter COD sebesar Rp.159.832,08 per mg/l dan parameter TSS sebesar Rp.646.433,41 per mg/l. MAC untuk keseluruhan konsentrasi parameter limbah cair yang telah mengalami proses pengolahan melalui IPAL untuk parameter BOD dengan outlet 14 mg/l adalah sebesar Rp.9.049.239,08, parameter COD dengan outlet 10,67 mg/l sebesar Rp.1.705.408,3 dan parameter TSS dengan outlet 14,17 mg/l sebesar Rp.9.159.961,42. sehingga total MAC yang harus dikeluarkan oleh PT Prafa untuk semua parameter yaitu BOD, COD dan TSS sebesar Rp.19.914.608,8 per bulan. Jadi semakin besar nilai pengurangan outlet limbah cair semakin besar nilai MAC yang harus dikeluarkan perusahaan. Besarnya persentase biaya lingkungan terhadap harga jual sebesar 0,45 persen, artinya dari harga dasar satu tablet obat sebesar Rp.184,38 sebesar 0,45 persen dialokasikan untuk biaya pengolahan limbah (MAC) yaitu Rp.0,84 per tablet obat. Sementara itu, persentase MAC terhadap nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 0,09 persen, artinya dari keuntungan yang diperoleh perusahaan sebesar Rp.921,14 sebesar 0,09 persen dialokasikan untuk MAC yaitu sebesar Rp.0,84. MAC per unit produk yang dikeluarkan oleh perusahaan mencerminkan biaya lingkungan. MAC yang dikeluarkan perusahaan diinternalisasi kedalam biaya produksi, yang nantinya akan menetukan harga jual satu tablet obat. Biaya lingkungan tersebut dibebankan ke konsumen dari produk yang mereka beli, sehingga harga obat yang diterima konsumen menjadi lebih mahal. Perusahaan harus lebih meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab sosial terhadap lingkungan melalui upaya peningkatan teknologi pengolahan limbah dan perbaikan sistem IPAL. Perusahaan sebaiknya meningkatkan alokasi biaya untuk pengolahan limbahnya agar perusahaan dapat meningkatkan teknologi pengolahan limbah, sehingga mutu limbah yang dihasilkan semakin baik. Sebaiknya alokasi MAC yang dikeluarkan perusahaan dibebankan dari keuntungan yang diperoleh perusahaan, bukan dibebankan pada harga produk. Hal ini bertujuan agar konsumen menerima harga obat yang lebih murah karena konsumen tidak harus menanggung biaya lingkungan. Perlunya perhatian yang lebih serius dari pemerintah melalui upaya pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan atau usaha yang berpotensi mencemari sungai-sungai dan udara ambient.
ESTIMASI MARGINAL ABATEMENT COST LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI (Studi Kasus: PT. Prafa, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)
Oleh: NUNUNG SAFITRI A14304053
Skripsi Sebagai Bagian Pernyataan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi Nama Mahasiswa NRP Program Studi
: Estimasi Marginal Abatement Cost Limbah Cair Industri Farmasi (Studi Kasus: PT. Prafa, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor) : Nunung Safitri : A14304053 : Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP. 19660717 199203 1 003
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 19571222 198203 1 002
Tanggal Kelulusan:
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ESTIMASI MARGINAL ABATEMENT COST LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI (Studi Kasus: PT. PRAFA,
KECAMATAN
CITEUREUP,
KABUPATEN
BOGOR)”
BELUM
PERNAH
DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK
MENGANDUNG
BAHAN-BAHAN
YANG
PERNAH
DITULIS
ATAU
DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM TULISAN.
Bogor, Januari 2010
Nunung Safitri A14304053
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Nunung Safitri, dilahirkan pada tanggal 19 September 1985 di Jakarta, sebagai anak ke empat dari sepuluh bersaudara pasangan A’ang Ashari dan Kasih. Pada tahun 1998 penulis telah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtida’iyah Hidayatul Islamiyah Jakarta, kemudian pada tahun 2001 penulis juga telah menyelesaikan Pendidikan Menengah Pertama di SLTP PGRI Kramatwatu, Serang dan menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN I Kramatwatu, Serang pada tahun 2004. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2004 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis diterima sebagai mahasiswi Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya (EPS), Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan seperti KOPMA periode 2005-2006 dan aktif dalam berbagai kepanitian kegiatan kampus.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang selalu memberikan rahmat dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul Estimasi Marginal Abatement Cost Limbah Cair Industri Farmasi (Studi Kasus: PT. Prafa, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor). Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurah pada Rasulullah SAW beserta sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga akhir zaman. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan kelulusan program sarjana pada departemen ilmu-ilmu sosial ekonomi pertanian, fakultas pertanian IPB. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Bogor, Januari 2010
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas segala karunia dan anugerah_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1. Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Dr.Ir.Aceng Hidayat, MT selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar memberikan masukan, arahan dan bimbingan serta waktu selama menyelesaikan skripsi ini. 3. Ir. Nindyantoro, MSP selaku dosen penguji utama dan Nuva, SP, MSi selaku dosen penguji wakil komisi pendidikan atas kritik dan saran sebagai penyempurna skripsi ini. 4. Mbak Pini Wijayanti, SP atas bimbingan, saran, kritik, dan perhatiannya selama proses penyusunan skripsi. 5. Segenap Dosen dan Staf Program studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya (EPS) yang telah memberikan banyak bantuan dan ilmu kepada penlis selama proses perkuliahan 6. Ir. Afrial dan Hj. Rosvita Rais selaku orangtua asuh yang telah memberikan kesempatan dan pertolongan, sehingga penulis dapat kuliah hingga selesai. Tak lupa juga untuk Ayu dan Mas Radi yang selalu memberikan support. 7. Umi dan Bapak serta saudara-saudaraku juga keluarga besar buat kasih sayang, perhatian, do’a, nasihat dan dukungannya yang selalu tercurah tiada henti.
8. Sahabat-sahabatku tercinta : Devi, Anti, Wida, Rahma, Rira, Natalia, Retno, Vina, Cita, Wulan, Emil, Arin (GMSK), Sinta (PMT), Yanti (AGB), Arif Wibowo. Thanks a lot untuk perhatian, dukungan, bantuan dan kebersamaannya. 9. Teman-teman EPS 41 buat kebersamaannya : Cian, Nia, Vivid, Nisa, Yani, Lingga, Erfan, Rolas, Fitri, Anggie, Ade, Mayang, Mery, Lenny dan semua teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 10. Ibu Yanti dan seluruh staf dan karyawan PT. Prafa yang telah banyak membantu dalam penelitian dan pengambilan data guna penyelesaian skripsi. 11. Bapak Dodi (DTRLH Kabupaten Bogor) dan Bpk Nasrun (Humas Pemda Kabupaten Bogor) yang telah berkenan membantu demi kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih banyak telah membantu dan memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini.