UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA TOKO BUKU CV. TOHA PUTRA MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan oleh : SRI DIRGA JAYA 042101088 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA –III
Kepada Yth: Mohon Kesediaan Saudara Untuk Membimbing Skripsi Minor ini Ketua Pengelolah D – III Keuangan
( Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS ) NIP . 131 417 461
Out Line Skripsi Minor
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA TOKO BUKU CV. TOHA PUTRA MEDAN
DIAJUKAN OLEH: NAMA : SRI DIRGA JAYA NIM : 042101088 JURUSAN : KEUANGAN
Diketahui Oleh Ka. Sub. Bag Akademik
Disetujui Oleh Sekretaris Pengelolah D-III Keuangan
( Mhd. Simba Sembiring, SE ) M.Si) NIP. 131 916 566
(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, NIP. 132 306 869
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………….…………………..i DAFTAR ISI…………………………………………………….………………...iii DAFTAR TABEL…………………………………………….…………………....v BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………..…………………………1 B. Perumusan Masalah………………………………...………………………2 C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian……………………...……………………..2 D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian…………………………..……………………...3 2. Sumber Data……………………...….…..………………………..4 3. Teknik Pengumpulan Data……...….…..…………………………4 4. Metode Analisis Data………...………..………………………….5
BAB II
: II. Profil Perusahaan Toko Buku CV. TOHA PUTRA
A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan…………………..……………….6 2. Struktur Organisasi……………………….………………………7 B. Pengertian dan Jenis Persediaan …………...……………...……………11 C. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan …………....…………….....19 D. Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan……….………………….24 E. Pengawasan Persediaan …………...…………….……………………...33 BAB III ANALISIS DAN EVALUASI…………………..………………………39
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB IV KESIMPILAN DAN SARAN………………..…………………………46 A. Kesimpulan……………………………….…………………………………….46 B. Saran ………………………………….………………………………………...48 DAFTAR PUSTAKA…………………..………………………………………….vi Lampiran
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
1. TABEL I : DATA PERSEDIAAN PADA PT. ABC………………………...26 2. TABEL II : PENCATATAN METODE FIFO PADA PT. ABC…….....…....27 3. TABEL III : PENCATATAN METODE LIFO PADA PT. ABC……..…..…29 4. TABEL IV : PENCATATAN METODE BIAYA RATA-RATA………....…30 5. TABEL V : DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA CV. TOHA PUTRA MEDAN……………………………………………………………....31 6. TABEL VI : PENCATATAN METODE FIFO PADA CV. TOHA PUTRA...32 7. TABEL VII: DATA PERSEDIAAN BARANG………………..………….....37 8. TABEL VIII: DATA PERSEDIAAN PADA CV. TOHA PUTRA…………..41 9. TABEL IX : DATA PENJUALAN PADA CV. TOHA PUTRA…...………..42 10. TABEL X : PENCATATAN METODE FIFO PADA CV. TOHA PUTRA...43
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pesatnya
pembangunan
dimasa
kini
memberi
pengaruh
terhadap
pertumbuhan ekonomi sehingga banyak perusahaan bermunculan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, perusahaan kecil dan perusahaan besar yang memiliki persaingan kompetitif agar tetap hidup dan berkembang. Dan tujuan dari setiap perusahaan tersebut adalah bukan hanya memperoleh laba yang diharapkan namun bagaimana perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang. Salah satu faktor pendukung utama suatu perusahaan adalah persediaan, Dengan adanya persediaan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Apabila perusahaan tidak mampu menyediakan persediaan pada suatu saat tertentu maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan. Persediaan merupakan salah satu bagian paling penting dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus dapat diperoleh, diproses dan selanjutnya dijual kembali sehingga keinginan pelanggan dalam suatu waktu dapat dipenuhi dengan baik. Meski demikian bukan sebuah solusi persediaan disebuah perusahaan diadakan lebih besar untuk mengantisipasi permintaan pelanggan. Karena persediaan yang terlalu besar juga akan menyebabkan biaya – biaya dan resiko yang lebih besar juga, misalnya biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang menjadi tinggi dan resiko barang rusak dan usang semakin banyak sehingga akan memberi pengaruh terhadap penurunan keuntungan perusahaan yang diharapkan. Dengan manajemen persediaan diharapkan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan biaya seminimal mungkin sehingga lebih efisien. Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Dengan kata lain bukan melenyapkan resiko sama sekali tetapi mengurangi resiko yang dapat merugikan perusahaan akbat tingginya biaya. Penginvestasian yang dilakukan terhadap barang-barang yang dibeli atau diproduksi setiap adanya transaksi pembelian atau produksi persediaan, perlu dicatat dalam laporan persediaan. Begitu juga transaksi penjualan persediaan harus tetap dilaporkan untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada sebagai dasar untuk pemesanan persediaan kembali sesuai waktu yang dibutuhkan. Laporan persediaan juga diharapkan dilakukan dengan teliti dan relevan untuk menghindari kesalahan sehingga memberikan informasi yang berguna bagi laporan keuangan perusahaan. Kesalahan dalam perhitungan persediaan, misalnya kesalahan penilaian persediaan awal yang terlalu tinggi akan mengakibatkan harga pokok penjualan menjadi tinggi dan laba kotor akan menjadi rendah. Demikian juga sebaliknya, kesalahan penilaian persediaan awal yang terlalu rendah mengakibatkan harga pokok penjualan menjadi rendah dan laba kotor akan menjadi tinggi. Apabila perusahaan melakukan perencanaan, pengendalian dan pengawasan yang baik, maka tidak terjadi penimbunan persediaan yang berlebihan serta tidak akan terjadi kekurangan persediaan yang dapat mengakibatkan aktivitas perusahaan terganggu. CV. TOHA PUTRA
Medan sebagai perusahaan dagang yang
aktivitasnya membeli barang dagangan berupa buku-buku umum agama Islam, majalah islam dan kaset yang berhubungan dengan agama Islam serta kamus Inggris-Indonesia untuk dijual kembali, dalam operasionalnya menerapkan manajemen persediaan. Karena itu penulis tertarik untuk memilih judul “ANALISA MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA TOKO BUKU CV.TOHA PUTRA MEDAN “.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas maka perusahaan akan melakukan suatu tindakan yang membatasi kerugian-kerugian yang seminimal mungkin sehingga penulis akan merumuskan masalah diantaranya, yaitu : 1.
Bagaimana sistem manajemen persediaan barang jadi yang dilakukan oleh Toko Buku CV. TOHA PUTRA MEDAN?
2.
Bagaimana CV. TOHA PUTRA MEDAN mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
barang
rusak
dan tidak
terpenuhinya
permintaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem manajemen persediaan yang ditetapkan oleh Toko Buku CV. TOHA PUTRA MEDAN. 2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh Toko Buku CV. TOHA PUTRA di dalam menerapkan sistem manajemen persediaan.
Manfaat Penelitian 1. Penulis, agar mampu menganalisis manajemen persediaan barang jadi dengan mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari dengan yang terjadi dilapangan. 2. Perusahaan, dapat menjadi bahan pertimbangan kebijaksanaan pemilihan pengadaan persediaan dan metode pemanfaatan persediaan di masa mendatang. 3. Pihak Lain, sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan paper dimasa yang akan datang.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Perusahaan yang menjadi lokasi penelitian penulis adalah Toko Buku CV.TOHA PUTRA MEDAN Jl Sisingamangaraja No.8-BC Medan, Telephone:061-7368949
2. Sumber Data a. Data Primer ( field Research) Yaitu merupakan data yang dikumpulkan khusus untuk riset tertentu langsung dari objek penelitian dalam bentuk laporan publikasi dan struktur Organisasi. b. Data Sekunder ( Library Research ) Yaitu data yang diperoleh penulis dari berbagai literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini sebagai landasan ilmiah yang bersifat teori yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.
3. Tehnik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui : Wawancara Mengadakan
wawancara langsung baik kepada pimpinan perusahaan
ataupun dengan karyawan yang bersangkutan dengan objek penelitian dan mempunyai
wewenang
dalam
memberikan
informasi
mengenai
keadaan
perusahaan. Dalam hal ini penulis menyiapkan beberapa daftar pertanyaan pada pihak perusahaan yang dapat memberikan masukan data dalam penelitian ini.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
4. Metode Analisa Data Metode deskriptif, yaitu suatu metode yang merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menerangkan serta menginterpretasikan data-data yang diperoleh kemudian diolah sehingga diharapkan dapat dibahas setelah seluruh hasil pembahasan tersebut diperoleh. Selanjutnya data tersebut dianalisa dan di bahas secara umum.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB II GAMBARAN UMUM CV TOHA PUTRA A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan berdiri pada tahun 1983 berlokasi di Jl. Sisingamangaraja NO.8-B Medan dan merupakan cabang dari Semarang. Pimpinan pertama perusahaan ini adalah Rudi Abdullah dari tahun1983 - 1984, kemudian diganti oleh Abu Bakar dari tahun 1984 – 1989. setelah berakhirnya kepemimpinan Abu Bakar maka diganti oleh Ir. Shaleh dari tahun 1989 – 1991. Kemudian digantikan oleh Ahmad Lutfi dari tahun 1991 – 1993, lalu diganti lagi oleh Umar Toha dari tahun 1993 – sekarang.. Jumlah tenaga kerja di CV. TOHA PUTRA Medan adalah 11 orang yang terdir dari 1 orang bagian administrasi, dan 1 orang bagian keuangan, 3 orang bagian gudang, 1 orang bagian operasional, dan 5 orang bertugas dibidang penjualan. Semua tenaga kerja ditempatkan dibagian-bagian yang telah ditentukan sesuai dengan keahlian dan keterampilan serta pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing tenaga kerja. Jam kerja yang diberlakukan di CV. TOHA PUTRA Medan setiap harinya adalah 8 jam termasuk untuk istirahat. Sistem pemberian upah yang berlaku adalah dengan memberikan upah atau gaji per bulan. Selain upah atau gaji yang diberikan kepada setiap karyawan, juga diberikan tunjangan demi peningkatan kesejahteraan karyawan. Tumjangan tersebut antara lain adalah tunjangan perkawinan, tunjangan hari raya, dan tunjangan lembur. CV. TOHA PUTRA Medan adalah suatu perusahaan yang berbadan hukum yang bergerak sebagai grosir dan distributor dalam bidang perindustrian / penjualan
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
buku-buku agama islam, Al-Qur’an dan terjemahan, kamus bahasa Inggris – Indonesia serta hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan tentang agama islam, dijual untuk semua golongan, dari anak-anak sampai orang dewasa baik eceran maupun grosir. Seiring dengan perkembangan ekonomi bisnis, perusahaan ini mengalami kemajuan baik dalam bidang penjualan buku-buku agama ataupun bidang lainnya yang masih berhubungan dengan agama islam. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi dibangun untuk mencapai tujuan yang hanya dapat diwujudkan melalui usaha yang melibatkan banyak individu. Organisasi pada hakikatnya adalah sekelompok orang yang memiliki saling ketergantung satu dengan yang lainnya, yang secara bersama-sama memfokuskan usaha mereka untuk mencapai tujuan tertentu. Agar suatu organisasi atau perusahaan menjadi kongkrit dan jelas keberadaannya, maka dalam operasionalnya organisasi tersebut harus membentuk struktur organisasi, supaya setiap individu ( sumber daya manusia ) yang terlihat didalamnya mengerti tugas serta wewenangnya dalam menjalankan operasional perusahaan. Pengertian struktur organisasi menurut para ahli adalah: 1. Menurut FG Anderson, struktur organisasi adalah susunan hubunganhubungan, pertangungjawaban dan wewenang melalui tujuan perusahaan pada pencapaian sasaran. 2. Menurut Jhon P dan Owen Lane, struktur organsasi adalah hubungan antara para pegawai dan aktivitas-aktvitas mereka satu sama lain, serta terhadap
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
keseluruhan, bagian-bagiannya adalah tugas, pekerjaan atau fungsi dari masingmasing kelompok pegawai yang melaksanakannya. 3. Ralph C.D, struktur organisasi adalah hubungan antar-antara fungsi tertentu, factor-faktor fisik dan orang. Walaupun struktur organisasi bukanlah merupakan tujuan badan usaha, tetapi struktur organisasi yang baik dan efisien akan sangat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dari awal. Syarat-syarat pembentukan struktur organisasi diantaranya, adalah: 1. Harus ada tujuan yang jelas dari struktur organisai yang dibentuk. 2. Harus dapat dipahami dan diterima tujuan distruktur organisasi tersebut oleh setiap individu yang ada didalam organisasi. 3. Harus ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas. 4. harus ada struktur organisasi yang relatif permanen. Struktur organisasi sangatlah penting, karena pembentukan struktur organisasi akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas dan tepat antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik ada ditingkat manajemen atas, menengah maupun tingkat bawah. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan ini, perusahaan telah menyusun struktur organisasi dalam bentuk garis, dimana setiap karyawan bertangung jawab, menerima tugas dari seorang atasan dan bertangung jawab kepada atsannya sesuai dengan tugas yang diberikan.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Bagan struktur organisasi CV. TOHA PUTRA Medan dapat dilihat pada gambar berikut ini : PIMPINAN WK. PIMPINAN
BAGIAN ADMINISTRAS
BAGIAN OPERASIONAL
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN GUDANG
KARYAWAN
Perician tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur orgsnisasi CV.TOHA PUTRA Medan, sebagai berikut : 1. Pimpinan Perusahaan. a. Sebagai pimpinan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan dan kejadian di perusahaan. b. Mengatur prosedur dan pekerjaan dan tata tertib yang dipimpinnya. c. Mengawasi kemajuan dan kemunduran perusahaan. d. Memberikan tugas dan wewenang kepada bawahannya. 2. Wakil Pimpinan Perusahaan. a. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan. b. Melaksanakan tugas-tugas pimpinan perusahaan. c. Mengadakan koordinasi dengan bagian administrasi, keuangan, penjualan dan gudang.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
d. Mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan pekerjaan dari bawahannya. e. Mengawasi, mengikuti dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan perusahaan. 3. Bagian Administrasi. a. Bertanggung jawab langsung kepada wakil pimpinan. b. Menyelenggarakan administasi yang baik dan teratur. c. Melaksakan praktek penatabukuan yang baik dan teratur. d. Memberikan laporan atas transaksi-transaksi yang terjadi. 4. Bagian Operasional. a. Melaksanakan kegiatan dalam pemasaran. b. Memberikan informasi produk yang diinginkan masyarakat. 5. Bagian Keuangan. a. Bertanggung jawab langsung kepada wakil pimpinan. b. Membuat laporan pertangung jawaban dan pembukuan kepada pimpinan. c. Membuat dan melaksanakan semua transaksi keuangan atas dasar kegiatan bidang usaha. 6. Bagian Gudang. a. Bertanggung jawab langsung kepada wakil pimpinan. b. Menyimpan dan mengeluarkan barang sesuai permintaan.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
B. Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan. 1. Pengertian Persediaan Untuk melangsungkan usahanya dengan lancar maka kebanyakan perusahaan merasakan perlunya mempunyai persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko dimana pada suatu waktu tertentu perusahaanya tidak dapat memenuhi permintaan para konsumennya. Sehingga perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Itulah sebabnya perusahaan sangat membutuhkan persediaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Persediaan ini tetap diadakan oleh suatu perusahaan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Sehingga, perlu diusahakan dengan sebaik mungkin keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkan dari pengadaan persediaan tersebut. Beberapa pendapat berbeda dari para ahli mengenai pengertian persediaan, namun pada dasarnya tujuannya sama. Defenisi persediaan menurut ; a. Freddy Rangkuti, “ persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. b. Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, “ Persediaan adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan. c. Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK No. 14 Tahun 1999,” Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan ( supplies ) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa d. Carls S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess, “ Persediaan adalah barang dagang dan atau bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan. Istilah persediaan juga dapat pula menunjukkan arti barang-barang dagangan baik yang dikumpulkan atau yang diproduksi sendiri dengan maksud untuk memenuhi perdagangan yang dikelolah suatu perusahaan, tetapi belum diikut aktifkan dalam perdagangan itu, melainkan untuk sementara disimpan sampai pada saat gilirannya ditentukan untuk dijual guna untuk memenuhi pesanan-pesanan atau pembelian-pembelian. Pada perusahaan dagang CV. TOHA PUTRA Medan, pengertian persediaan itu adalah : Barang yang tersedia untuk dijual dalam perdagangan sehari-hari (barang dagang/barang jadi). Persediaan gudang yang merupakan barang-barang yang masih tersisa pada akhir tahun yang belum terjual. Sehingga dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang tersimpan yang dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual. 2. Jenis Persediaan Jenis-jenis persediaan dalam suatu perusahaan menurut fungsinya dapat dibedakan atas: 1. Bath Stock/Lot Size Inventory adalah persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Keuntungannya: a. Potongan harga pada harga pembelian. b. Efisiensi produksi. c. Penghematan biaya angkutan. 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan yang meningkat. Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolan yang berbeda, sehingga dapat dilihat dari jenis dan posisi barang. Persediaan menurut jenis dan posisi barang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis: 1. Persediaan bahan mentah (raw material) yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu, serta komponen-komponen lain yang dugunakan dalam proses produksi. 2. Persediaan bagian produk atau komponen-komponen rakitan (purchased parts/components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk. 3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
4. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barangbarang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanggan. Dalam Manajemen persediaan, barang-barang dapat dibagi menurut beberapa sudut pandang/pendekatan, yang antara lain dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Menurut jenis a. barang umum (general materials), barang jenis ini biasanya cukup banyak, pemakainnya tidak tergantung dari peralatan, harganya relatif lebih kecil. Dan penentuan kebutuhannya relatif gampang. b. Suku cadang (spare parts), barang jenis ini macamnya sangat banyak, harganya biasanya lebih mahal, pemakaiannya tergantung dari peralatan, dan penentuan kebutuhannya lebih sulit. 2. Menurut harga a. Barang berharga tinggi (high value items), barang ini biasanya berjumlah sekitar hanya 10% dari jumlah item persediaan, namun jumlah nilainya mewakili sekitar 70% dari seluruh nilai persediaan, dan oleh sebab itu memerlukan tingkat pengawasan yang tinggi. b. Barang berharga menengah (medium value items), barang ini biasanya berjumlah kira-kira 20% dari jumlah item persediaan, dan jumlah
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
nilainya juga sekitar 20% dari jumlah nilai persediaan, sehingga memerlukan tingkat pengawasan cukup saja. c. Barang berharga rendah (low value items), berlawanan dengan barang berharga tinggi, jenis barang ini biasanya berjumlah kira-kira 70% dari seluruh pos persediaan, namun nilai harganya hanya mewakili 10% saja dari seluruh nilai barang persediaan, sehingga hanya menerlukan tingkat pengawasan rendah. 3. Menurut frekuensi penggunaan. a. Barang yang cepat pemakaiannya atau pergerakannya (fast moving items), barang ini frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun lebih dari sekian bulan tertentu, misalnya lebih dari 4 bulan, sehingga barang jenis ini memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang lebih sering. b. Barang lambat pemakaian atau pergerakannya (slow moving items), barang yang frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun kurang dari sekian bulan tertentu, misalnya dibawah 4 bulan, sehingga barang jenis ini memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang tidak sering. 4. Menurut tujuan penggunaan a. Barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi (MRO materials), barang ini sifatnya habis pakai, digunakan untuk keperluan pemeliharaan, perbaikan, atau reparasi dan operasi dan kalau pada suatu saat persediaan habis, operasi masih dapat berjalan sementara.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
b. Barang program (program materials), barang yang sifatnya juga habis pakai, jumlah kebutuhannya sesuai dengan tingkat produksi/kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Dan kalau pada suatu saat persediaan habis, kegiatan peusahaan akan langsung berhenti. 5. Menurut jenis anggaran. a. Barang Operasi (operating materials), barang yang digunakan untuk keperluan operasi biasa, yang dianggarkan dalam anggaran operasi, dan apabila digunakan sebagai biaya, dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih cepat dan sederhana. b. Barang investasi (capital materials), barang yang biasanya berbentuk peralatan
dan
digunakan
untuk
penambahan,
perluasan,
dan
pembangunan proyek, atau sebagai asset perusahaan, dianggarkan dalam anggaran investasi, bukan dalam anggaran operasi, dan dibukukan dalam akun aset perusahaan, sedangkan biayanya dihitung dengan metode penyusutan sesuai dengan metode perhitungan yang telah ditentukan, dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih sulit dan lama. 6. Menurut cara pembukuan perusahaan. a. Barang persediaan (stock items), jenis barang yang setibanya barang tersebut dari proses pembelian, dibukukan dalam akun “persediaan barang perusahaan” dan barangnya sendiri disimpan digudang persediaan. Setelah barang tersebut digunakan oleh suatu bagian, baru dibebankan pada akun bagian yang bersangkutan. Penggunaan barang ini berulang-ulang, sehingga memang perlu disediakan digudang.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
b. Barang dibebankan langsung (direct charged materials), jenis barang yang setelah dibeli langsung dikirimkan dan dibebankan kebagian yang akan menggunakan. Barang jenis ini memang biasanya tidak disediakan dalam persediaan, karena jarang sekali digunakan. 7. Menurut hubungannya dengan produksi a. Barang Langsung (direct materials), jenis barang yang langsung digunakan dalam produksi, yang akan menjadi bagian dari produk akhir. Jadi bahan mentah, bahan penolong, barang setengah jadi, dan barang komoditas (barang jadi) termasuk dalam kategori ini. b. Barang tidak langsung ( indirect materials), jenis barang yang tidak ada huungannya dengan proses produksi, namun diperlukan untuk memelihara mesin dan fasilitas yang digunakan dalam proses produksi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah barang suku cadang, barang umum dan barang proyek. Untuk dapat mengetahui besarnya persediaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Besarnya persediaan pengaman ( safety stock) Menurut Freddy Rangkuti “persediaan pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan/barang (stock out)”. Ada beberapa factor yang menentukan besarnya persediaan pengaman, yaitu: a. Penggunaan bahan baku rata-rata. Hal ini perlu diperhatikan karena ketika kita mengadakan pemesanan pengganti maka pemenuhan
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
permintaan dari langganan sebelum barang yang dipesan datang harus dapat dipenuhi dari stock yang ada atau yang disimpan. b. Faktor waktu. Lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan bahan-bahan yang dipesan sampai pada bahan diterima digudang pesediaan. c. biaya-biaya yang digunakan 2. Economic Order Quantity (EOQ) Jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling rendah. Menurut Bambang Riyanto “ EOQ adalah jumalh kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal ”. Dalam menentukan besarnya jumlah pembelian yang optimal ini kita hanya memperhatikan biaya variable dari penyediaan persediaan tersebut. 3. Reorder Point Suatu titik dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus dilakukan kembali, sehubungan dengan adanya leadtime dan safety stock. Pengadaan persediaan oleh sebuah perusahaan sangat penting bagi kelangsungan operasi normalnya sehingga hasilnya lebih optimal. Persediaan barang pada CV. TOHA PUTRA Medan, antara lain terdiri dari: 1. Al-Qur’an dan terjemahan. 2. Tsfsir Qur’an. a. Filsafat Agama. b. Pendidikan Agama Untuk Anak.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
c. Wanita dan Rumah tangga. d. Petunjuk jodoh dalam islam. 3. Buku Shalat dan Doa. a. Tuntunan shalat lengkap. b. Tata cara shalat Rasulullah. c. Shalat-shalat sunnat. 4. Buku Tauhid. a. Manajemen kematian. b. Jalan lurus menuju surga. 5. Buku Haji dan Umroh, dll.
C. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan 1. Perencanaan Suatu rencana adalah langkah realistis yang telah ditentukan sebelumnya, rencana memuat rincian kagiatan untuk mencapai tujuan. Rencana harus menetapkan kriteria penilaian dan standart pengukuran serta memberi peluang bagi kreativitas dan fleksibilitas. Dalam merencanakan kita harus memperhitungkan berbagai kondisi yang terjadi diperusahaan, Perencanaan juga
harus saling
berhubungan untuk
memperbaiki profitabilitas Perencanaan menentukan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan, bagaimana harus dilaksanakan, kapan dan bagaimana alternatif untuk mencapai tujuan, termasuk biaya-biaya yang akan terjadi juga harus diukur.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Untuk merencanakan besarnya jumlah persediaan, perlu mempertimbangkan biaya-biaya variabel berikut ini : 1. Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs), yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang disimpan semakin besar. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah: a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pendingin ruangan, dan sebagainya). b. Biaya modal (opportunity cost of capital), yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan. c. Biaya Keuangan. d. Biaya perhitungan fisik. e. Biaya asuransi persediaan. f. Biaya pajak persediaan. g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan. h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya. 2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement costs), biaya-biaya ini meliputi : a. Pemprosesan pesanan dan biaya ekspedisi. b. Upah. c. Biaya telepon. d. Pengeluaran surat menyurat. e. Biaya pengepakan dan penimbangan.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan. g. Biaya pengiriman ke gudang. h. Biaya utang lancar dan sebagainya. 3. Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost. Hal ini terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri oleh perusahaan, perusahaan menghadapi biaya penyimpanan untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya ini terdiri dari : a. Biaya mesin-mesin menganggur. b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung. c. Biaya penjadwalan. d. Biaya ekspedisi dan sebagainya. 4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan ( shortage costs) adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut : a. Kehilangan penjualan. b. Kehilangan pelanggan. c. Biaya pemesanan khusus. d. Biaya ekspedisi. e. Selisih harga. f. Terganggunya operasi. g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya. Biaya kekurangan bahan sulit diiukur dalam prakteknya, terutama karena kenyataan biaya ini sering merupakan opportunity costs yang sulit diperkirakan secara objektif.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Pengendalian Pengendalian meliputi langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk memperbesar kemungkinan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan dan juga untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi sesuai tujuan organisasi. Pengendalian menurut Dlenn. Welsch Ronald W Hilton Paul (1995”5), adalah suatu proses untuk memastikan tindakan yang efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Pengendalian ini mencakup ; 1) Penetapan sasaran dan standart, 2) Membandingkan hasil dengan sasaran dan standart, 3) Mendorong keberhasilan dan memperbaiki kekurangan Ada dua tujuan utama dalam pengendalian internal atas persediaan antaralain mengamankan persediaan dan melaporkan secara tepat dalam laporan keuangan. Pengendalian persediaan harus dimulai segera setelah persediaan diterima. Laporan penerimaan yang sudah diberi nomor sebelumnya harus diisi oleh departemen penerimaan perusahaan untuk menetapkan tanggung-gugat (accountability) awal atas persediaan. Untuk memastikan bahwa persediaan yang diterima sesuai yang dipesan, setiap laporan penerimaan harus cocok dengan pesanan pembelian. Pengendalian internal juga bersifat : 1. Preventif (pencegahan), pengendalian preventif dirancang untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan pencatatan. 2. Detektif, ditujukan untuk mendeteksi kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
3. Meningkatkan efisiensi dengan melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk melakukan peningkatan yang mungkin dicapai. Suatu sistem pengendalian internal merupakan bagian dari sebuah sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen meliputi pengendalian administratif seperti anggaran untuk perencanaan dan pengendalian operasi, dan pengendalian akuntansi seperti prosedur pengendalian internal mengenai pemisahan tugas orang yang menghitung kas dari tugas orang yang memiliki akses terhadap pencatatan piutang. Demikian juga halnya dengan perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan, perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian buku-buku agama Islam ini, tentunnya menginginkan jumlah persediaan yang cukup baik kualitas maupun kuantitas guna memperlancar operasi perusahaan serta laba yang diinginkan. Untuk memenuhi hal-hal tersebut maka CV. TOHA PUTRA Medan membuat perencanaan dan pengendalian dengan tujuan: 1.
Dengan tersediannya persediaan yang cukup sesuai kebutuhan yang bisa diramalkan maka kerugian-kerugian atau hal-hal yang dapat menekan keuntungan dapat dihindarkan oleh perusahaan
2.
Untuk menghindarkan pengeluaran biaya-biaya yang kurang efektif dalam operasi perusahaan terutama terhadap persediaan, misalnya : kerusakan persediaan, pencurian atau kehilangan yang ada dalam perusahaan.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
D. Sistem Pencatatan dan Metode Penilaian Persediaan 1. Sistem pencatatan persediaan Dalam perhitungan persediaan maka terdapat 2 sistem pencatatan persediaan, antara lain: 1. Sistem Perpetual Dimana setiap ada transaksi baik itu penjualan atau pembelian barang akan langsung dibukukan atau dicatat dalam kartu stock menurut tanggal kejadiaannya, atau dengan kata lain semua kenaikan dan penurunan barang dicatat dengan cara sama seperti mencatat kenaikan dan penurunan kas. Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi mengindikasikan jumlah stock tanggal tersebut. Pembelian dicatat dengan mendebit persediaan barang dagang dan mengkredit kas atau utang usaha. Pada tanggal penjualan, harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan barang dagang. Seperti ilustrasi berikut ini : Jurnal yang lazim dibuat dalam sistem perpetual Pada pembelian: Persediaan barang dagang
xxx
Utang usaha
xxx
Pada penjualan: Harga pokok penjualan
xxx
Persediaan barang dagang Piutang Dagang Pendapatan penjualan
xxx xxx xxx
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Sistem Periodik Setiap ada penjualan atau pemakaian atau pembelian terhadap persediaan tidak dilakukan pencatatan terhadap buku persediaan, dengan kata lain perusahaan tidak mempunyai kartu stock. Hanya pendapatan yang dicatat setiap kali penjualan dilakukan. Tidak ada jurnal yang dibuat pada saat penjualan untuk mencatat harga pokok penjualan. Pada akhir periode akuntansi perhitungan fisik dilakukan untuk menentukan biaya atau harga pokok persediaan dan harga pokok penjualan. 2. Metode penilaian persediaan Metode Penilaian Persediaan terdiri dari 3 metode, yaitu: 1. First-in, First-out (FIFO) Metode ini menilai persediaan berdasarkan pada asumsi bahwa harga-harga pokok harus dibebankan pada penghasilan sesuai urutan pembeliannya. Sehingga metode ini berkembang dengan asumsi bahwa barang yang paling dulu diterima digudang akan paling dulu dikeluarkan dari gudang. Hal ini terutama untuk barangbarang yang tidak tahan lama dan produk-produk yang modelnya cepat berubah. Contohnya : bahan pangan yang ada tanggal kadaluwarsanya dan pakaian yang sesuai musimnya. Metode ini dapat digunakan dalam sistim perpetual dan dalam sistem periodik. Berikut ini ilustrasi 3 Metode Penilaian pada PT. ABC adalah sebagai berikut:
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
TABEL I DATA PERSEDIAAN PADA PT. ABC Januari
Persediaan
300 unit
@ Rp. 6.500.-
Maret
Pembeliaan
400 unit
@ Rp. 7.200.-
April
Penjualan
450 unit
Juni
Pembelian
300 unit
Agustus
Penjualan
400 unit
Oktober
Pembelian
800 unit
November
Penjualan
700 unit
@ Rp. 8.000.-
@ Rp. 8.500.-
Sumber data diolah
Penilaian persediaan dengan menggunakan sistem periodik berdasarkan data diatas adalah sebagai berikut: Januari
Persediaan
300 unit
@ Rp. .6.500 Rp. 1.950.000,-
Maret
Pembelian
400 unit
@ Rp. 7.200 Rp. 2.880.000,-
Juni
Pembelian
300 unit
@ Rp. 8.000 Rp. 2.400000,-
Oktober
Pembelian
800 unit
@ Rp. 8.500 Rp. 6.800.000,-
1800 unit
Rp.14.030.000,-
Barang tersedia untuk dijual dalam 1 tahun : 1800 unit Penjualan
: 1550 unit
Sisa persediaan digudang ( Desember) : 250 unit Nilai persediaan adalah
: 250 unit x Rp. 8.500,= Rp. 2.125.000
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Harga pokok penjualan
: Rp.14.030.000 - Rp. 2.125.000 = Rp. 11.905.000,-
Untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat maka perlu melakukan sistem pencatatan perpetual berdasarkan data diatas adalah sebagai berkut: TABEL II PENCATATAN PERSEDIAAN METODE FIFO PADA PT. ABC PEMBELIAN BLN U JAN
MRT
APRL
JUNI
AGTS
OKT
NOV
H/U
TH
Rp.
Rp.000
PENJUALAN U
H/U
TH
Rp.
Rp.000
SALDO U
H/U
TH
Rp.
Rp.000
300 6500 1950
-
-
-
300 6500 1950
-
-
-
-
300 6500 1950
400 7200 2880
-
-
-
400 7200 2880
-
-
-
300 6500 1950
-
-
-
-
150 6500 1080
250 7200 1800
-
-
-
-
-
-
250 7200 1800
300 8000 2400
-
-
-
300 8000 2400
-
-
-
250 7200 1800
-
-
-
-
150 8000 1200
150 8000 1200
-
-
-
-
-
-
150 8000 1200
800 8500 6800
-
-
-
800 8500 6800
-
-
-
150 8000 1200
-
-
-
-
550 8500 4675
250 8500 2125
-
-
-
-
-
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
-
-
-
2. Lasti-in, First-out (LIFO) Ini adalah suatu metode yang merupakan kebalikan dari metode LIFO. Barang yang dikeluarkan terlebih dahulu akan diberi harga pada harga barang yang diterima terakhir. Metode ini berkembang dari anggapan bahwa barang yang paling akhir diterima digudang, akan lebih dahulu dikeluarkan dari gudang. Pemakaian metode LIFO pada awalnya terbatas untuk situasi yang jarang terjadi, diambil dari unit-unit yang dibeli paling akhir. Contohnya batu bara, yang diterima paling akhir akan berada ditempat teratas sehingga paling mudah diambil untuk dikeluarkan. Jelaslah barang seperti ini tidak mempunyai masa kegunaan terbatas atau mudah rusak. Metode ini dapat dipakai pada sistem perpetual maupun sistim periodik. Penilaian persediaan dengan metode LIFO dengan menggunakan sistem perpetual berdasarkan data diatas adalah sebagai berikut:
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
TABEL III PENCATATAN PERSEDIAAN METODE LIFO PADA PT. ABC PEMBELIAN H/U
BLN U JAN
MRT
APRL
JUNI
AGTS
OKT
NOV
Rp.
PENJUALAN
TH Rp.000
H/U U
SALDO
TH
Rp.
Rp.000
U
H/U
TH
Rp.
Rp.000
300 6500 1950
-
-
-
300 6500 1950
-
-
-
-
300 6500 1950
400 7200 2880
-
-
-
400 7200 2880
-
-
-
400 7200 1950
-
-
-
-
50
6500 325
250 6500 1625
-
-
-
-
-
-
250 6500 1625
300 8000 2400
-
-
-
300 8000 2400
-
-
-
300 8000 2400
-
-
-
-
100 6500 650
150 6500 975
-
-
-
-
-
-
150 6500 975
800 8500 6800
-
-
-
800 8500 6800
-
-
-
700 8500 6800
150 6500 975
-
-
-
-
100 8500 850
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Metode Biaya Rata-rata (Moving average) Ini adalah metode antara kedua metode diatas. Dalam metode ini, perhitungan harga barang tidak berdasarkan mana barang yang masuk dulu dan mana yang keluar terlebih dahulu, tetapi atas dasar harga rata-rata. Apabila metode biaya ratarata digunakan dalam sistim persediaan perpetual, biaya rata-rata per unit untuk masing-masing barang dihitung setiap kali pembelian dilakukan. Biaya per unit kemudian digunakan untuk untuk menentukan harga pokok setiap penjualan sampai pembelian berikutnya dilakukan dan rata-rata baru dihitung. Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Pencatatan persediaan dalam metode Biaya Rata-rata adalah sebagai berikut. TABEL IV PENCATATAN PERSEDIAAN METODE BIAYA RATA-RATA PADA PT. ABC PEMBELIAN BLN
U
H/U
TH
Rp.
Rp.000
PENJUALAN U
H/U
TH
Rp.
Rp.000
SALDO U
H/U
TH
Rp.
Rp.000
JAN
300
6500
1950
-
-
-
300
6500 1950
MRT
400
7200
2880
-
-
-
700
6850 4975
APRL
-
-
-
450
6850
3.082,5
250
6850 1712,5
JUNI
-
-
-
-
-
-
250
6850 1712,5
300
8000
2400
-
-
-
550
7425 4138,75
-
-
-
400
7425
2970
150
7425 1113,75
-
-
-
-
-
-
150
7425 1113,75
OKT
800
8500
6800
-
-
-
950
7963 7564,85
NOV
-
-
-
700
7963
5574,1
250
7963 1990,75
AGTS
Berdasarkan uraian diatas, maka berikut ini akan ditinjau penilaian terhadap satu jenis produk persediaan pada CV. TOHA PUTRA Medan. Dengan menggunakan tiga metode penilaian persediaan yaitu, FIFO, LIFO dan Metode Biaya Rata-rata.. Data-data berikut merupakan data persediaan pada Tahun 2006
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
TABEL V DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN PADA CV. TOHA PUTRA MEDAN Bulan Thn Transaksi Pemesanan Jan-06 Persediaan 700 buah Jan-06 Pembelian 500 buah Jan-06 Penjualan 400 buah Feb-06 Penjualan 350 buah Mar-06 Pembelian 800 buah Mar-06 Penjualan 370 buah Apr-06 Penjualan 400 buah Mei-06 Penjualan 330 buah Jun-06 Pembelian 900 buah Jun-06 Penjualan 300 buah Jul-06 Penjualan 400 buah Agt- 06 Penjualan 320 buah Sep-06 Pembelian 1000 buah Sep-06 Penjualan 600 buah Okt-06 Pembelian 2000 buah Okt-06 Penjualan 1000 buah Nov-06 Penjualan 800 buah Des-06 Pembelian 300 buah Des-06 Penjualan 700 buah Sumber data CV. TOHA PUTRA Medan
Harga per satuan Rp. 31500 31500
Jumlah Rp. 22050000 15750000
30000
24000000
30500
27450000
32000
32000000
33500
67000000
32500
9750000
Barang yang tersedia untuk dijual : 6.200 buah Penjualan
: 5.970 buah
Sisa persediaan
: 6.200 buah - 5.970 buah = 230 buah
Nilai sisa persediaan
: 230 buah x Rp.32.500 = Rp. 7.475.000,-
Harga Pokok Penjualan
: Rp. 198.000.000,- – Rp. 7.475.000,= Rp. 190.525.000,-
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Penilaian persediaan dengan metode FIFO berdasarkan data diatas adalah: TABEL VI PENCATATAN PERSEDIAAN METODE FIFO AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN PADA VC. TOHA PUTRA MEDAN BLN THN 06 JAN JAN FEB FEB MRT MRT APR APR MEI MEI JUN JUN JUL JUL AGT AGT SEP SEP OKT OKT NOV NOV DES DES
U 500 800 900 1000 2000 300 -
PEMBELIAN H/U TH Rp. Rp. 31500 15750000 30000 24000000 30500 27450000 32000 32000000 33500 67000000 32500 9750000 -
U 400 300 50 370 80 320 330 150 150 400 320 30 570 430 570 800 630 70
PENJUALAN H/U TH Rp. Rp. 31500 12600000 31500 9450000 31500 1575000 31500 11655000 31500 2520000 30000 9600000 30000 9900000 30000 4500000 30500 4575000 30500 12200000 30500 9760000 30500 915000 32000 18240000 32000 13760000 33500 19095000 33500 33500 32500
26800000 21105000 2275000
U 700 500 300 300 500 450 450 800 80 80 800 480 480 150 150 900 750 750 350 350 30 30 1000 430 430 2000 1430 1430 630 630 300 230
SALDO H/U TH Rp. Rp. 31500 22050000 31500 15750000 31500 9450000 31500 9450000 31500 15750000 31500 14175000 31500 14175000 30000 24000000 31500 2520000 31500 2520000 30000 24000000 30000 14400000 30000 14400000 30000 4500000 30000 4500000 30500 27450000 30500 22875000 30500 22875000 30500 10675000 30500 10675000 30500 915000 30500 915000 32000 32000000 32000 13760000 32000 13760000 33500 67000000 33500 47905000 33500 47905000 33500 21105000 33500 21105000 32500 9750000 32500 7475000
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
E. Pengawasan Persediaan Pengertian pengawasan persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan secara efektif dan efisien. Fungsi pengawasan terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi. Untuk
mengevaluasi
tugas,
para
manager
hendaknya
mrngukur
kinerja
dibandingkan dengan standar dan harapan yang mereka tetapkan. Standar dapat ditetapkan pada volume produksi dan biaya, volume pejualan , keuntungan, dan berbagai variable yang lain, yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Misalnya standar pada suatu operasi khusus dalam perusahaan, yaitu volume produksi , biaya produksi per unit dan standar tingkat persediaan yang dapat digunakan untuk memonitor produksi. Sehingga nantinya dapat diputuskan atau diambil tindakan untuk menentukan rencana kedepannya. Tujuan Pengawasan dapat dipaparkan sebagai berikut : 1.
Menyediakan persediaan yang dibutuhkan dengan efisien dan dapat menghindari terganggunya kegiatan perusahaan karena keterlambatan datangnya persediaan.
2.
Menjamin adanya persediaan yang cukup untuk melayani permintaan pelanggan yang bersifat mendadak.
3.
Menyelenggarakan
jumlah
persediaan
yang
agak
longgar
untuk
menghadapi kelangkaan penawaran barang dipasar dalam jangka pendek karena faktor-faktor tertentu.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
4.
Menyelenggarakan penyimpanan bahan yang dapat menekan biaya dan waktu
dan
menjaga
dari
kemungkinan
kebakaran,
pencurian,
penyelewengan, dan bentuk kerugian lainnya. 5.
Menjaga agar persediaan yang rusak, usang dan kelebihan yang tidak dipakai dapat ditekan serendah mungkin.
6.
Menentukan jumlah investasi dan dana yang tepat dalam persediaan dan sesuai kebutuhan untuk operai dan rencana manajemen.
Pengawasan terhadap persediaan dapat digolongkan atas 3, yaitu: 1. Pengawasan Phisik. Karena persediaan merupakan benda berwujud, sehingga persediaan harus disimpan pada tempat penyimpanan yang aman dari sagala macam gangguan seperti pencurian, pengaruh suhu dan lain-lain. Perusahaan yang baik akan menugaskan orang-orang yang dapat dipercaya untuk bertanggung jawab terhadap keamanan gudang serta mengasuransikan persediaan dari resiko kebakaran dan sebagainya. 2. Pengawasan Akuntansi. Pengawasan akuntansi timbul karena adanya pemusatan tugas dan wewenag serta tanggung jawab antara petugas di bidang pencatatan, penyimpanan dan operasi. Pengawasan akuntansi terhadap persediaan meliputi : a.
Perlindungan terhadap harta kekayaan perusahaan berupa persediaan, persediaan bahan baku maupun persediaan produksi/barang jadi.
b.
Melakukan pencatatan yang pantas atau wajar untuk penerimaan dan pemakaian atau penjualan persediaan serta menjaga agar arus barang
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
berjalan dengan sebaik-baiknya, yang dimulai dari proses produksi sampai menjadi barang yang siap dipasarkan. 3. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan Pengawasan ini penting agar perusahaan terhindar dari resiko kekurangan dan
kelebihan
jumlah
persediaan.
Kekurangan
persediaan
akan
menyebabkan terganggunya operasi perusahaan, sedangkan persediaan yang terlalu besar menyebabkan biaya penyimpanan yang terlalu besar pula. Untuk menentuka berapa besar jumlah yang dibutuhkan ada beberapa kebijakan umum yang biasa digunakan: a.
Menetapkan jumlah maksimun dan minimum Dalam keadaan stabil, cara ini baik digunakan karena tingkat penjualan dapat diramalkan dengan tepat. Pada penetapan ini yang diperhatikan adalah: 1. Tingkat penggunaan atau penjualan barang 2. Jangka waktu pesanan atau tibanya barang 3. Jangka waktu pembuatan barang untuk perusahaan industri.
b.
Dengan menggunakan perputaran persediaan
Perputaran persediaan merupakan angka yang menunjukkan kecepatan penggantian persediaan dalam periode tertentu, biasanya dalam 1 tahun. Tingkat perputaran persediaan dapat diketahui dengan cara:
Perputaran barang jadi =
Barang jadi (persediaan 1/1 + Persediaan 31/12):2
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
c.
Budgeting Control
Dengan menyusun anggaran produksi dan anggaran penjualan, perusahaan dengan cepat dapat mengetahui berapa jumlah persediaan yang ada dalam suatu periode berjalan. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan , bahwa perusahaan dapat bertindak lebih dini terhadap hal-hal yang timbul dalam persediaan. Ramalan tentang jumlah persediaan memang bisa menyimpang dari kenyataan yang sebenarnya, namun dengan ramalan tersebut setidaknya perusahaan dapat mengadakan evaluasi sekaligus pengawasan yang lebih terarah terhadap persediaan. Berdasarkan uraian diatas maka perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan melakukan pengawasan sebagai berikut : 1. Pengawasan Phisik Dalam pengawasan phisik terhadap persediaan CV.TOHA PUTRA Medan menyediakan gudang sebagai tempat penyimpanan persediaan atau hasil produksi. Gudang ini diatur sedemikian rupa mulai dari suhu udara sampai tempatnya yang dapat menghindari barang dari kerusakan maupun kehilangan. 2. Pengawasan Akuntansi Dalam pengawasan akuntansi perusahaan menggunakan kebijakan sebagai berikut: a. Sistem pembukuan Pembukuan perusahaan menggunakan sistem perpetual dengan metode persediaan First-in, First-out (FIFO) b. Persediaan yang rusak dan sisa
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan melakukan perhitungan langsung terhadap persediaan setiap kali diadakan pengiriman barang, karena dalam waktu pengepakan dan penyimpanan barang sering terjadi kerusakan, maka kerusakan-kerusakan tersebut dicatat sebagai kerugian dan dilaporkan dalam laporan Rugi Laba. Pada perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan tidak terdapat daftar persediaan yang telah usang atau tidak laku, dengan kata lain perusahaan tidak melakukan pencatatan terhadap persediaan yang usang atau tidak laku. Hal ini dikarenakan apabila terdapat barang yang tidak laku maka barang langsung dikembalikan perusahaan kepercetakan untuk ditukar dengan persediaan yang baru. Dan untuk barang yang usang akan dijual murah pada saat itu juga. Sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan yang terlalu lama. 3.
Pengawasan jumlah yang dibutuhkan a. Perputaran Persediaan Untuk mengadakan pengawasan terhadap jumlah persediaan, perusahaan menggunakan perputaran persediaan agar perusahaan dapat mengetahui tingkat perputaran persediaan dalam satu tahun. Sebagai contoh : TABEL VII DATA PERSEDIAAN BARANG
Persediaan 1/1 Rp. 1.950.000
Barang tersedia untuk dijual
Rp.14.030.000
Persediaan
Persediaan 31/12
Rp. 2.125.000
Rp. 14.205.000 Rp. 16.155.000
Perputaran Barang Jadi =
Rp. 16.155.000
Barang jadi (persediaan 1/1 + Persediaan 31/12):2
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
=
Rp.14.030.000 (Rp. 1.950.000 + Rp. 2.125.000) : 2
= 6.88 kali pertahun b. Budgeting Control Dalam hal ini, perusahaan menyusun anggaran pembelian dan anggaran penjualan. Dimana selesai proses pembelian, terdapatlah persediaan hasil pembelian yang kemudian akan diadakan perbandingan antara anggaran pembelian dan realisasinya. Jika terdapat penyimpanan maka akan segara diadakan evaluasi apa yang menjadi penyebab sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB III ANALISA DAN EVALUASI Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi mengenai teoriteori yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dan meneliti apa yang telah dilakukan perusahaan terhadap persediaan perusahaan. Pada bab ini ada beberapa hal yang akan dianalisis dan diteliti serta dievaluasi, diantaranya: A. Struktur Organisasi B. Perencanaan dan pengendalian persediaan C. Sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan D. Pengawasan persediaan A. Struktur Organisasi Sturktur organisasi sangat penting bagi perusahaan, karena adanya stuktur organsisai akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan awalnya. Struktur organisasi akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas, serta hubungan antara aktivitas yang satu dengan yang lainnya. Struktur organisasi juga menunjukkan hirarki organisasi dan struktur wewenang dalam arus pertanggujawaban. Pada CV. TOHA PUTRA Medan struktur organisasi perusahaan berbentuk struktur organisasi garis, karena dalam perusahaan wewenang dan tanggungjawab mengalir dari pimpinan puncak sampai ke bawah membentuk garis lurus sehingga adanya pemisahan fungsi dan tanggungjawab yang jelas. Hal ini jelas terlihat dimana pimpinan teratas membawahi pimpinan-pimpinan divisi/bagian yang akan membantu dalam pelaksanaan operasional dan tugas sehari-hari. Khusus bagian
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
administrasi/keuangan dan pembukuan telah dilakukan pemisahan tugas, sehingga dapat tercipta internal check. B. Perencanaan dan pengendalian persediaan Perencanaan menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan apa alternatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga perencanaan meliputi penetapan tujuan dan penyiapan anggaran. Kebijakan perencanaan yang dilakukan pada CV. TOHA PUTRA Medan adalah dengan menerapkan kebijakan anggaran penjualan, kebijakan persediaan minimal. Perusahaan menyusun anggaran terhadap penjualan, dasar penentuan jumlah persediaan yang harus disediakan ditentukan oleh target penjualan yang ingin dicapai untuk suatu periode tertentu. Kebijakan lainnya yang dilakukan oleh CV. TOHA PUTRA Medan terhadap perencanaan adalah pengendalian persediaan minimum yang tersedia digudang. Agar permintaan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan,sehingga tidak hanya keuntungan yang tercapai namun perusahaan memperoleh kepercayaan dan mengurangi kekecewaan konsumen. Dari hal perencanaan diatas terlihat adanya pengendalian yang meliputi rencana pembelian, penyimpanan dan penjualan terhadap persediaan. Seperti rencana pembelian dan penyediaan persediaan di gudang mampu memenuhi peningkatan permintaan yang tinggi di tiga bulan berurutan karena bertepatan dengan bulan Ramadhan dan bulan Haji. Sehingga dalam hal ini CV. TOHA PUTRA Medan tidak mengalami kekosongan persediaan.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
E. Sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan Sistem pencatatan yang diberlakukan pada CV. TOHA PUTRA Medan adalah dengan menggunakan sistem pencatatan perpetual agar langsung dapat diketahui jumlah persediaan yang ada. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk pemesanan persediaan dalam kondisi tertentu. Seperti dijelaskan dalam bab sebelumnya, pada CV. TOHA PUTRA Medan menggunakan metode penilaian FIFO, seperti berikut: TABEL VIII DATA PERSEDIAAN AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN CV. TOHA PUTRA MEDAN Harga per satuan Jumlah Bulan Transaksi Pemesanan Rp. Rp. Jan-06 Persediaan 700 buah 31500 22050000 Jan-06 Pembelian 500 buah 31500 15750000 Mar-06 Pembelian 800 buah 30000 24000000 Jun-06 Pembelian 900 buah 30500 27450000 Sep-06 Pembelian 1000 buah 32000 32000000 Okt-06 Pembelian 2000 buah 33500 67000000 Des-06 Pembelian 300 buah 32500 9750000 Jumlah 6200 buah 198000000
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
TABEL IX DATA PENJUALAN AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN CV. TOHA PUTRA MEDAN Bulan Jan-06 Feb-06 Mar-06 Apr-06 Mei-06 Jun-06 Jul-06 Agt- 06 Sep-06 Okt-06 Nov-06 Des-06 Jumlah
Transaksi Pemesanan Penjualan 400 buah Penjualan 350 buah Penjualan 370 buah Penjualan 400 buah Penjualan 330 buah Penjualan 300 buah Penjualan 400 buah Penjualan 320 buah Penjualan 600 buah Penjualan 1000 buah Penjualan 800 buah Penjualan 700 buah 5970 buah
Barang yang tersedia untuk dijual
: 6.200 buah
Penjualan
: 5.970 buah
Sisa persediaan
: 6.200 buah - 5.970 buah = 230 buah
Nilai sisa persediaan
: 230 buah x Rp.32.500 = Rp. 7.475.000,-
Harga Pokok Penjualan
: Rp. 198.000.000,- – Rp. 7.475.000,= Rp. 190.525.000,-
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
TABEL X PENCATATAN PERSEDIAAN METODE FIFO AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN PADA VC. TOHA PUTRA MEDAN BLN THN 06
PEMBELIAN H/U TH U Rp.00 Rp.00
JAN JAN FEB
500
315
PENJUALAN H/U TH U Rp.00 Rp.000
15750 400
315
12600
300 50
315 315
9450 1575
MRT APR
370
315
11655
APR
80 320
315 300
2520 9600
330
300
9900
150 150
300 305
4500 4575
400
305
12200
320
305
9760
30 570
305 320
915 18240
430 570
320 335
13760 190950
800
335
26800
630 70
335 325
21105 2275
FEB MRT 800
300
24000
MEI MEI JUN 900
305
27450
JUN JUL JUL AGT AGT SEP 1000
320
32000
SEP OKT 2000
335
67000
OKT NOV NOV DES 300 DES
325
9750
U 700 500 300 300 500
SALDO H/U TH Rp.00 Rp.000 315 22050 315 15750 315 9450 315 9450 315 15750
450 450 800 80 80 800
315 315 300 315 315 300
14175 14175 24000 2520 2520 24000
480 480 150 150 900
300 300 300 300 305
14400 14400 4500 4500 27450
750 750 350 350 30 30 1000
305 305 305 305 305 305 320
22875 22875 10675 10675 915 915 32000
430 430 2000
320 320 335
13760 13760 67000
1430 1430 630 630 300
335 335 335 335 325
47905 47905 21105 21105 9750
230
325
7475
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
Metode yang digunakan oleh CV. TOHA PUTRA Medan ini cukup baik, seperti yang terlihat pada table penilaian FIFO bahwa barang yang terlebih dahulu masuk kegudang atau terlebih dahulu dibeli maka akan terlebih dahulu dujual. Apalagi jenis persediaan Al- qur’an dan terjemahan sering mengalami perubahan design sehingga sebaiknya barang yang paling dulu masuk langsung dijual. F. Pengawasan persediaan Pengawasan terhadap persediaan yang dilakukan oleh CV. TOHA PUTRA Medan adalah sebagai berikut: 1. Pengawasan Akuntansi Dengan adanya pengawasan akuntansi melalui pencatatan pembukuan atau dengan kata lain adanya kartu stock/kartu persediaan yang berisi catatan lengkap tentang aktivitas persediaan. Adanya catatan ini akan mempermudah perhitungan dan perbandingan persediaan antara yang ada dikartu stock dengan persediaan yang sebenarnya (pada saat dilakukan perhitungan fisik) digudang. Bila terjadi perbedaan diantara
perhitungan
keduanya
maka
akan
segara
dicari
tahu
dengan
mengumpulkan data-data yang ada, termasuk juga catatan pada setiap orang yang bertugas dan bertanggungjawab atas keluar masuknya persediaan. 2. Pengawasan Fisik. Dalam pengawasan fisik berhubungan dengan persediaan yang rusak atau yang usang akibat penyimpanan persediaan yang terlalu lama karena banyaknya persediaan maupun dikarenakan kondisi gudang yang tidak baik sebagai tempat penyimpanan persediaan. Pengawasan ini dinilai cukup baik meski menghabiskan banyak waktu untuk melakukan perhitungan fisik, namun hasil perhitungan yang sebenarnya dapat langsung diketahui dan kondisi barang pada saat itupun langsung
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
dapat diketahui. Sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam hal penetapan anggaran persediaan berikutnya. Demikian halnya CV. TOHA PUTRA Medan dalam melakukan pengawasan fisik terhadap persediaan. Perusahaan juga menyediakan tempat yang baik dan aman bagi persediaan sehingga menghindari kerusakan pada persediaan yang disimpan, perusahaan juga melakukan pemisahan tugas penyelenggara catatan pembukuan setiap bagian yang menangani penerimaan dan pengeluaran barang serta survey mengenai persediaan perusahaan. Apabila terdapat barang yang tidak laku maka barang langsung dikembalikan perusahaan kepercetakan untuk ditukar dengan persediaan yang baru. Dan untuk barang yang usang akan dijual murah pada saat itu juga. Sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan yang terlalu lama. 3. pengawasan jumlah yang dibutuhkan. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan juga diterapkan oleh CV. TOHA PUTRA Medan, karena pengawasan ini sangat penting untuk menetapkan batas dana
yang
dapat
diinvestasikan
dalam
persediaan.
Jika
perusahaan
menginvestasikan persediaan terlalu besar dibanding kebutuhan, akan memperbesar biaya penyimpanan, kemungkinan kerusakan juga semakin besar sehingga keuntungan yang diperoleh semakin kecil.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. CV. TOHA PUTRA Medan merupakan perusahaan swasta yang kegiatannya bergerak dalam bidang grosir dan pendistribusian buku-buku islami, Al-Qur’an dan terjemahan, kamus bahasa Inggris-Indonesia. 2. Struktur organisasi CV. TOHA PUTRA Medan berbentuk garis karena dalam perusahaan wewenang mengalir dari atas kebawah atau dari pimpinan puncak kebawah membentuk garis lurus. 3. Dalam pencatatan persediaan CV. TOHA PUTRA Medan menggunakan sistem pencatatan perpetual meskipun dalam waktu-waktu tertentu tetap diadakan perhitungan secara fisik. 4. Perencanaan dan pengendalian yang dilakukan perusahaan terhadap persediaan adalah dengan kebijakan anggaran penjualan, anggaran pembelian serta biaya-biaya yang dikeluarkan akibat adanya persediaan sehingga dilakukan perhitungan yang baik. 5. Dalam pendistribusian barang atau persediaan, metode penilaian yang digunakan CV. TOHA PUTRA Medan adalah menggunakan metode penilaian FIFO dimana barang yang lebih dulu masuk akan lebih dulu dikeluarkan untuk dijual. 6. Sistem pengawasan yang diterapkan pada CV. TOHA PUTRA Medan adalah dengan menerapkan pengawasan akuntansi, pengawasan fisik dan pengawasan jumlah yang dibutuhkan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
dengan sesuai yang direncanakan. Baik dalam hal profit maupun pertambahan pelanggan. 7. Perusahaan tidak menggunakan metode EOQ sebab jumlah pemesan persediaan yang tidak stabil. 8. Perusahaan menganggap persediaan yang rusak dan usang atau yang hilang dicatat sebagai sebuah kerugian. 9. Pada perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan tidak terdapat daftar persediaan yang telah usang atau tidak laku, dengan kata lain perusahaan tidak melakukan pencatatan terhadap persediaan yang usang atau tidak laku. 10. Pada CV. TOHA PUTRA Medan apabila terdapat barang yang tidak laku maka barang langsung dikembalikan perusahaan kepercetakan untuk ditukar dengan persediaan yang baru. Dan untuk barang yang usang akan dijual murah pada saat itu juga. Sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan yang terlalu lama.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Saran 1. Volume pembelian sebaiknya bisa diperhitungkan dengan baik, sehingga persediaan barang yang akan dikelurkan untuk dijual tetap berkualitas dan berkembang. 2. Volume penjualan yang tinggi perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi, sehingga peningkatan penjualan tidak hanya di bulan Ramadhan dan bulan Haji saja 3. Peningkatan penjualan juga akan mengurangi biaya penyimpanan digudang, yang tentunya akan mempengaruhi total biaya persediaan yang semakin menurun, sehingga biaya penyimpanan terhadap persediaan dapat ditakan lagi. 4. Untuk menjamin kelancaran proses penjulan pada CV. TOHA PUTRA Medan hendaknya diadakan persediaan pengaman yang cukup sehinngga mampu memenuhi permintaan yang tiba-tiba mendadak, karena meskipun cukup tetapi dalam bulan tertentu perusahaan mengalami persediaan yang sangat sedikit. Apabila terjadi penimgkatan permintaan yang mendadak perusahaan akan sulit memenuhi permintaan konsumen. 5. Dalam pembuatan bukti pengeluaran dan pemakaian barang/persediaan hendaknya dilaporkan pada bagian pembukuan dan pemasaran sehingga bagian tersebut dapat mengetahui jumlah persediaan setiap saat dan agar pelaksanaan pengawasan juga dapat berjalan dengan baik. 6. Sebaiknya pengawasan dilakukan dengan kontiniu dan terpadu secara konsisten agar menghindari kehilangan persediaan dan lebih menjaga keamanan persediaan yang ada digudang.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
7. Bila terdapat ketidakserasian antara banyak stock controller dengan kwitansi pembelian, maka terlebih dahulu diselidiki sebab yang mengakibatkan perbedaan yang terjadi. Kemudian pembukuan atau kartu stock yang salah diperbaiki untuk mendapatkan jumlah persediaan yang seharusnya. 8. Kondisi gudang harus semakin diperhatikan untuk menjamin kondisi persediaan tetap terpelihara dengan baik. 9. Sebaiknya perhitungan fisik dilakukan dalam periode-periode yang dijadwalkan sehingga tidak terlalu lama diketahui kondisi persediaan yang sebenarnya, agar dapat diambil tindakan dengan hasil perhitungan fisik persediaan. 10. Karena barang yang rusak, yang usang dan yang hilang dicatat sebagai kerugian maka sebaiknya CV. TOHA PUTRA mampu meramalkan permintaan-permintaan yang terjadi sepanjang tahun, sehingga jumlah persediaan tidak terlalu besar. 11. Meramalkan permintaan yang terjadi dapat diketahui dari laporan-laporan persediaan tahun sebelumnya, dari pengendalian persediaan dan dari pengawasan yang dilakukan dengan baik. Sehingga kedepannya perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen. 12. Sebaiknya CV. TOHA PUTRA Medan memiliki pencatatan daftar persediaan yang usang atau tidak laku, sehingga dapat diketahui besar kerugian dan dapat dicari alternatif penyelesaian terhadap barang usang atau tidak laku.
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Fess, Reeve, Warren, Niswonger, Prinsi-prinsip Akuntansi, Edisi 21, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005 Indrajid, Eko, Richardus dan Djokopranoto Richardus , Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Penerbit P. T. Grasindo, Jakarta, 2003 Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Universitas Gajah Mada, 2007 Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2005 R, S, Soemarsono, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002 Rangkuti, Freddy, Manajemen Persediaan, Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada Jakarta, 2004 Stice, Albrecht, skousen, Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001 Welsch, Hilton, Gordon, Anggaran : Perencanaan Dan Pengendalian Laba, Edisi Pertama. Penerbit Slemba Emapat, Pearson Education Asia Pte. Ltd, Jakrta, 2000
Sri Dirga Jaya : Analisis Manajemen Persediaan Pada Toko Buku CV. Toha Putra Medan, 2008. USU Repository © 2009