1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS ARUS KAS PADA PT. AZITEC
Skripsi Minor Diajukan Oleh :
SYAIFULLAH 032101137 DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR
ISI
...............................................................................................................ii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar
Belakang
………………………………………………………
1 B. Perumusan
Masalah
………………………………………………..
3 C. Tujuan
dan
Manfaat
Penelitian
……………………………………
3 D. Metode ………………………………………………….
4
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
Penelitian
3
1. Lokasi
dan
waktu
Penelitian
………….………………………. 4 2. Sumber
Data
……………………………………………………
5 3. Teknik
Pengumpulan
Data
…………………………………….
6 4. Metode
Analisis
Data
…………………………………………..
7
BAB II. GAMBARAN
UMUM
PT
AZITEC………………………………….
8
A. Profil
Perusahaan
………………………………………………….. 8 1. Sejarah
Singkat
…………………………………...
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
Perusahaan
4
8 2. Struktur
Organisasi
Perusahaan……..…………………………. 10 B. Sumber
dan
Pengunaan
Kas
……………………………………... 17 1. Sumber
Kas
…………………………………………………....
17 2. Penggunaan
Kas
………………………………………………. 18 C. Laporan
Arus
Kas
………………………………………………… 20 1. Pengertian Arus Kas …………………………………………. 20 2. Tujuan
dan
……………………. 22
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
Manfaat
Laporan
Arus
Kas
5
3. Klasifikasi
Arus
Kas
…………………………………………... 23 D. Metode
Penyusunan
Laporan
Arus
Kas
………………………… 26 E. Langkah-Langkah
Menganalisis
Laporan
Arus
Kas
….................... 31 BAB III
ANALISA
DAN
EVALUASI
Kas
Perusahaan
………………………………………. 37 A. Sumber
………..………………………………... 37 B. Penggunaan
Kas
Perusahaan
……………………………………… 38 C. Analisis
Laporan
Arus
Kas
……………………………………… 39 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………. 44 A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 44
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
6
B. Saran ………………………………………………………………. 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
7
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya
dari
masa ke masa agar dapat diketahui
apakah perusahaan mengalami
kemajuan atau kemunduran serta dapat juga mengetahui keadaan keuangan pada saat tertentu. Hal ini dapat juga mengetahui keadaan keuangan pada saat tertentu. Hal ini dapat dilihat melalui laporan keuangan berupa laporan arus kas, dimana dalam laporan tersebut akan terlihat arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan usaha yang dapat digunakan sebagai suatu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi pimpinan perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka akan dapat diketahui berapa besar dana yang dibutuhkan agar mampu membiayai kegiatan operasi perusahaan dan dapat memungkinkan perusahaan untuk beroperasi seefesien mungkin serta dapat mengontrol kesulitan keuangannya. Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas, dimana dalam laporan tersebut terlihat arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan usaha yang dapat digunakan sebagai suatu alat untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut. Dengan analisis tersebut, maka dapat diketahui bagaimana perusahaan memiliki kas bersih yang positif dari kegiatan operasi sehingga tidak selalu harus tergantung
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
8
pada kegiatan investasi dan atau kegiatan pendanaan. Dengan kata lain laporan arus kas
adalah suatu laporan yang menggambarkan penerimaan
dan pengeluaran kas serta perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktifitas operasional, investasi dan pendanaan
perusahaan selama satu
periode tertentu dan juga merupakan suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan saldo kas akhir. Kas merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Tanpa adanya kas maka tidak ada laporan keuangan. Didalam perusahaan, kas berfungsi sangat aktif sebagai dasar dari pengelola fungsi – fungsi manajemen khususnya dalam bidang keuangan. Hubungan antara kas dengan fungsi - fungsi manajemen sangatlah erat, misalnya pada fungsi pemasaran. Efesiensi
anggaran
kas
dengan
memperketat
pengeluaran
biaya
dapat
meningkatkan volume penjualan. Karena kas sangat penting
dan jumlah optimalnya kas bergantung
pada arus kas atau penerimaan - penerimaan dan pengeluaran - pengeluaran baik yang sudah pasti atau tidak diduga sebelumnya. Melihat begitu pentingnya peranan kas didalam setiap kegiatan operasi perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut sejauh mana pentingya arus kas. Untuk itu penulis merasa tertarik mengambil judul “ ANALISIS ARUS KAS PADA PT. AZITEC “
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
9
B.
Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan diangkat dalam penyusunan
skripsi minor ini adalah : 1.
Bagaimana menyusun laporan arus kas pada PT . Azitec Medan yang akan digunakan
sebagai alat analisis untuk membuat keputusan
pendanaan ? 2.
Bagaimana kondisi jumlah kas yang ada pada PT. Azitec Medan
3.
Apakah saldo kas pada
PT . Azitec medan sudah dianggap ideal
untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha perusahaan ? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian. a. Untuk menyusun laporan arus kas PT . Azitec Medan sehingga dapat digunakan sebagai alat analisis untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan pendanaan. b. Untuk memperoleh informasi berapa jumlah kas pada PT. Azitec Medan sehingga dapat diprediksi aliran kasnya. c. Untuk mengetahui berapa kas yang ideal pada PT. Azitec Medan sehingga dapat dipergunakan dalam kebutuhan kegiatan usaha. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan, skripsi minor ini kiranya dapat menjadi suatu bahan
pertimbangan
baik dimasa yang
untuk
membuat
kebijakan
akan datang sehingga
berkembang sesuai yang diharapkan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
yang
lebih
perusahaan dapat
10
b. Bagi Penulis, penulisan skripsi
minor ini dapat untuk melatih
kemampuan penulis dalam memahami dan mengerti penyusunan analisis
laporan
arus
kas
dalam
keuangan, serta
bagaimana
penerapan analisis laporan arus kas dalam keuangan ini dalam aspek – aspek bisnis. Sehingga berkesempatan untuk berkarya dan mengembangkannya di masa akan datang. c. Bagi
lembaga pendidikan atau pihak lain, penulisan skripsi
minor
ini
dapat
memungkinkan
sebagai
referensi
dalam
penyusunan jurnal, buku dan makalah. Di harapkan skripsi ini dalam memungkinkan terciptanya suatu pemahaman baru dalam penyusunan Analisis Laporan Arus Kas ke arah yang lebih sempurna. D.
Metode Penelitian Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam
permasalahan atau
tujuan penelitian perlu
suatu
desain atau
rencana
menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam bentuk suatu rumusan operasional suatu metode ilmiah, rincian garis-garis besar keputusan sebagai suatu pilihan beserta dasar atau alasan-alasan ilmiahnya. Sebagai suatu rancangan penelitian ( design ) beberapa unsur yang hendak dipaparkan adalah: 1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah PT . AZITEC Medan di Jln STM No 10
Medan , PT. Azitec merupakan lokasi yang dipilih, sebagai hasil dari suatu
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
11
penjajakan, dengan alasan bahwa PT. Azitec yang bergerak dalam penyedia tenaga kerja (outsourcing) sangat menarik untuk dilakukan penelitian. Indonesia sebagai bagian dari komunitas dunia tidak lepas dari kondisi tentang perburuhan, terbatasnya jumlah permintaan tenaga kerja membuat peluang setiap yayasan untuk mengelola outsourcing dan tentang perburuhan pun banyak dipengaruhi oleh kompromi dengan arus liberalisasi itu sehingga menumbuh kembangkan munculnya gagasan tentang buruh kontrak dan outsourcing. Pemerintah mendukung dengan diterapkannya UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan, khususnya tentang perjanjian kerja waktu tertentu ( Pasal 56 Ayat 2 ) dan tentang perusahaan pemborong dan penyedia jasa kerja ( outsourcing ) dan perekrutan buruh kontrak. Penelitian data di
mulai
tahun
2006 &
2007
untuk
melihat
bagaimana langkah kedepan, prospek perusahaan penyedia jasa dan kondisi keuangan perusahaan penyedia jasa. 2.
Sumber Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Data Primer Data yang diperoleh untuk melakukan
dengan
wawancara
melakukan peninjauan langsung tentang
menyangkut pada arus kas perusahaan. b. Data Sekunder
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
kegiatan operasi yang
12
Data ini diperoleh dari perusahaan atau dari berbagi literatur yang ada seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan neraca perusahaan. 3.
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
menurut Hamidi ( 2005:71) teknik pengumpulan data menuntut bagaimana membuat responden lebih terbuka dan
leluasa dalam memberi informasi
atau data, untuk mengemukakan pengetahuan dan pengalaman terutama yang berkaitan dengan informasi ini sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian diantara lain : a. Wawancara ( Interview ) Mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan yang mempunyai wewenang dalam memberikan informasi dan data yang berkaitan
dengan objek penelitian dan diharapkan
wawacara berjalan secara tidak terstruktur ( terbuka ) dalam garis besar
yang
terstruktur ( mengarah
menjawab )
dalam
objek
penelitian. b. Observasi Terhadap tindakan dalam bentuk verbal, non - verbal dan aktivitas individual maupun ketika mereka dalam kelompok, misalnya pada saat mereka hendak, sedang dan sesudah melakukan pertemuan. Aktivitas yang diamati
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
terutama yang berkaitan dengan topik
13
penelitian, tanpa melakukan intervensi atau memberi stimulasi pada aktivitas subjek penelitian. c. Dokumentasi Pengumpulan
data
yang
dilakukan
dengan
mengamati
dan
mencatat dokumen – dokumen yang memiliki dan disediakan oleh perusahaan seperti pencatatan atas penjualan untuk diolah para peneliti yang berkaitan dengan laporan kas. 4.
Metode Analisa Data Adapun metode analisa data yang digunakan adalah : a. Analisa
Data Deskritif, yaitu suatu
dirumuskan dan
teknik penganalisaan yang
menafsirkan data-data dan
keterangan
yang
diperoleh dengan jalan melakukan pengumpulan, penyusunan dan pengklasifikasikan data kemudian diadakan interprestasi. b. Analisa Data Deduktif, yaitu metode yang digunakan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori secara umum dan menunjukkan hubungan antara variable yang diteliti. Dari analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan dan saran yang dianggap perlu. c. Analisa Data Komparatif, yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mencari pemecahan masalah analisa sebab akibat dengan meneliti faktor – faktor tertentu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti serta membandingkannya sesuai kenyataan yang ada.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
14
BAB II GAMBARAN UMUM PT. AZITEC
A.
Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT. Azitec adalah salah satu perusahaan swasta yang
berbadan hukum yang bergerak dalam bidang jasa outsourching. Didalam era globalisasi
sekarang
ini
persaingan
dalam
bidang usaha semakin
kompetitif. Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan perubahan, ke arah kemajuan
yang
sejalan
dengan
arah
perkembangan
perusahaan. Pada
dasarnya perkembangan dilakukan dengan efisiensi maupun inovasi dalam segala bidang seiring dengan semakin pesatnya tingkat kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi. Outsourcing berasal dari bahasa Inggris yang berarti "alih daya". Outsourcing mempunyai nama lain yaitu "contracting out" merupakan sebuah pemindahan operasi dari satu perusahaan ke tempat lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk
memperkecil biaya produksi atau
untuk
memusatkan
perhatian kepada hal lain. Di negara-negara maju seperti Amerika & Eropa, pemanfaatan Outsourcing sudah sedemikian mengglobal sehingga menjadi sarana perusahaan untuk lebih berkonsentrasi pada core bisnisnya sehingga lebih fokus pada keunggulan produk servicenya. Pemanfaatan outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh perusahaan di Indonesia. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
15
outsourcing,
seperti
penghematan
biaya (cost saving), perusahaan bisa
memfokuskan kepada kegiatan utamanya (core business), dan akses kepada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan untuk membuat hubungan jangka panjang (long term relationship), tidak hanya kepada proyek jangka dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu outsourcer harus memahami proses bisnis dari perusahaan. Perusahaan juga akan menjadi sedikit tergantung kepada outsourcer. PT. Azitec merupakan perusahaan yang didirikan untuk dapat menunjang kebutuhan perusahaan dalam bidang outsourching. Perusahaan ini merupakan alternatif penunjang guna peningkatan efisiensi dan inovasi perkembangan bisnis perusahaan, Sehingga dapat membantu kinerja perusahaan dalam pengembangan dan persaingan. Perusahaan PT. Azitec didirikan pada tahun
2000. Seiring dengan perkembangan perundang-undangan ketenaga
kerjaan yang mensyaratkan bahwa perusahaan outsourcing harus berbadan hukum, maka
PT Azitec telah melakukan pengkukuhkan dengan akta
notaris pada pertengahan tahun 2000, mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang telah berbadan hukum yang bergerak dalam bidang outsourcing bagi perusahaan mitranya. Adapun visi dan misi perusahaan PT. Azitec Berdasarkan
pengalaman, jasa outdourcing sangat dipengaruhi oleh
Kualitas tenaga kerja. Oleh karenanya Posisi tenaga kerja adalah sangat strategis, bukan hanya sebagai pelaku didalam suatu hubungan industrial
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
16
atau sebagai pekerja PT. Azitec. Tetapi justru harus mampu menempatkan tenaga kerja sebagai sumber yang produktif dan kualitatif. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Defenisi suatu organisasi sangatlah beragam, organisasi menurut Schein (dalam Kepemimpinan, Andreas, 2004: 30 ) mendefenisikan “organisasi sebagai suatu pola asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi masalah-masalahnya yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah tersebut”. Menurut Schein (dalam Kepemimpinan, Andreas, 2004: 30 ) organisasi agar lebih efektif dapat diklasifikasikan : 1.
Desain terhadap struktur organisasi
2.
Desain terhadap fasilitas-fasilitas untuk merefleksikan nilai-nilai dasar organisasi.
3.
Desain terhadap fasilitas-fasilitas untuk merefleksikan nilai-nilai dasar organisasi
4.
Menyusun sejarah, legenda dan mitos-mitos tentang organisasi dan orang-orang dalam organisasi
5.
Menyusun
formal statements tentang nilai-nilai, asumsi-asumsi
dan keyakinan kultural organisasi.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
17
Menurut Andreas ( 2004:39 ) model organisasi ideal untuk suatu organisasi adalah : 1. Kuat ( strong ) artinya
perusahaan
yang
dibangun
atau
dikembangkan harus mampu mengikat dan mempengaruhi perilaku ( behavior ) para individu pelaku organisasi ( pemilik, manajemen dan karyawan ) untuk menyelaraskan antara tujuan individu dan tujuan kelompok mereka dengan tujuan organisasi. Selain itu harus pula mampu mendorong para pelaku organisasi untuk memiliki
tujuan,
sasaran,
persepsi,
perasaan,
nilai
dan
kepercayaan, interaksi sosial dan norma-norma bersama yang terarah
dan
jelas
sehingga
mereka
mampu
bekerja
dan
mengekspresikan potensi mereka dalam arah dan tujuan yang sama, serta dalam semangat yang sama pula. 2. Dinamis dan Adaptif ( dynamic & adaptive ) artinya organisasi yang dibangun harus fleksibel dan resposif terhadap dinamika lingkungan internal dan eksternal organisasi ( mega environments ) seperti tuntutan dari stakeholders eksternal dan perubahan dalam lingkungan
hukum, ekonomi, politik, sosial, teknologi informasi,
pemanufakturan dan lainnya. Struktur organisasi secara garis besar merupakan gambaran sistematis tentang
bagian – bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan. Pada
hakekatnya jumlah kegiatan dan hubungan dan wewenang yang mempunyai fungsi yang mengorganisir.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
18
Struktur
organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan
yang
ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas
lainnya
yang
terlibat
didalamnya
demi
tercapainya
tujuan
perusahaan yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Setelah terciptanya struktur organisasi harus mampu mengunakan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal. Dengan demikian dapat dikatakan, struktur organisasi yang
baik akan mampu
membagi dan mendelegasikan berbagai tugas, wewenang dan tanggung jawab serta mampu mengatur tata hubungan yang harmonis dan serasi antar unit organisasi dalam perusahaan. Bentuk organisasi yang digunakan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu dalam menetapkan kebijaksanaan terlebih dahulu ditentukan bentuk organisasi penempatan
yang
akan
sumber
ditetapkan
daya
dengan
manusia
yang
menyesuaikan sesuai
dengan
susunan
dan
keahliannya.
Pernerapan struktur organisasi juga berhubungan dengan bidang usaha dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan jelas pembagian tugas dan tanggung jawab yang ada didalamnya dapat terorganisir dan terkordinir, maka kegiatan dalam organisir akan berjalan dan akan tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar tujuan organisir tercapai dengan sebaik-baiknya dalam kerja sama harus ada kordinasi yaitu kontak dan keselarasan diantara karyawan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
19
maupun kegiatan-kegiatan sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama dalam mencapai tujuan organisasi. Adapun kegunaan dari pembagian tugas dalam sebuah organisasi adalah: •
Untuk menghemat waktu dan tenaga
•
Mencegah adanya penumpukan pekerjaan dalam suatu bagian
•
Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
•
Mempermudah pelaksanaan kerja
Peranan organisasi memiliki sejumlah peran strategis : a. Perekat antar pelaku organisasi ( pemilik, manajemen, karyawan ) yang memiliki tujuan yang berbeda – beda. b. Sense of belonging ( rasa ikut memiliki ) dan sense of infentity (rasa bangga sebagai bagian dari suatu organisasi) c. Core organizational values ( dapat mendorong nilai ) 1. para karyawan untuk memberikan ide-ide dan usaha-usaha barunya 2. Organisasi
selalu
sensitif
terhadap
kepuasan
pelanggan
(customer satisfactio ) dan tuntutan stakeholders 3. Pelaku organisasi agar selalu membagun komunikasi iklim organisasi yang harmonis dan kondusif 4. Menanamkan
komitmen
kepada para
pelaku
organisasi
untuk menerima segala resiko yang mungkin saja terjadi.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
20
Berikut ini adalah uraian tugas struktur organisasi pada PT. Azitec a. Direktur 1. Bertangggung jawab mengembangkan dan
mengarahkan
system manajemen mutu, rencana kebijakan dan target yang akan dicapai. 2.
Bertanggung
jawab
atas
semua
keputusan
yang telah
diambil sesuai dengan prosedur yang berlaku 3.
Merencanakan, menyiapkan, mengkordinasikan, memonitor dan
mengendalikan
semua
kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan. b. Sekertaris 1. Mengurus masalah adimistrasi kantor 2. Mengurus masalah kepegawaian 3. Melaporkan hasil kerja kepada direktur 4. Merumuskan pola adimistrasi dan pembukuan perusahaan yang menjamin terciptanya internal control yang efektif 5. Menerima dan membuat berkas surat menyurat kepada perusahaan atau keluar perusahaan. 6. Mewakili perusahaan dalam pertemuan - pertemuan c.
Manager 1. Mengkordinasikan dan mengawasi pelaksanaan sehari-hari dari program serta kebijaksanaan perusahaan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
21
2. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan berbagai instansi dan perusahaan sesuai dengan bidanganya. 3. Merencanakan dan mengusulkan program kerja serta kebijaksanaan perusahaan untuk tujuan jangka panjang dan jangka pendek. 4. Membuat laporan hasil kerja dan melaporkan kepada pimpinan. 5. Meningkatkan Pertumbuhan dan Perkembangan dengan strategi manajemen yang telah direncanakan. 6. Menilai prestasi kerja karyawan dan bagian – bagiannya. d. Safety Officer 1. Mewakili perusahaan dalam permasalahan hukum dan permasalah lain diluar perusahaan. 2. Sebagai pelaksana harian setiap kekurangan dan kebutuhan setiap bidang – bidang yang ada. 3. Memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi pelanggan & perusahaan. 4. Mencari dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
22
STURUKTUR ORGANISASI PT. AZITEC
DIREKTUR UMUM
MANAGER ADM & KEUANGAN
MANAGER PERSONALIA
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN ADM
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
MANAGER TEKNIK DAN RISET
PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM
M MA
23
B. SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS Kas merupakan suatu pos yang berguna di dalam perusahaan karena kas banyak terlibat di dalam transaksi – transaksi keuangan. Kas adalah salah satu
unsur
modal kerja paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar
jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Kas merupakan suatu perkiraan yang paling sering muncul dalam setiap transaksi keuangan dari seluruh aktiva perusahaan. Kas terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan hampir seluruh kegiatan perusahaan serta merupakan dasar pengukur dan pencatat semua aktivitas .Dalam penyajiannya di neraca , kas biasanya disajikan pada urutan yang pertama dari perkiraan aktiva lancar, karena kas dapat digunakan segera mungkin dan tanpa memerlukan waktu yang lama. 1. Sumber kas Kas mempunyai 2 ( dua ) sumber utama yaitu : a. Yang disebabkan oleh sumber internal dari operasi perusahaan. Adalah jumlah laba bersih yang terdapat dalam perhitungan laporan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah dana yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa perhitungan rugi laba perusahaan. Dengan adanya laba dari usaha perusahaan dan apabila laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
24
b. Yang disediakan oleh sumber eksternal dari operasi perusahaan. 1) Keuntungan dari penjualan surat – surat berharga. Surat berharga dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah salah satu elemen aktiva jangka pendek yang dapat dijual dan akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan sumber dana bagi perusahaan. 2) Penjualan aktiva tidak lancar. Sumber lain yang dapat menambah dana adalah dari hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Apabila hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan akan mengakibatkan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan. 3) Penjualan saham atau obligasi Untuk menambah dana yang dibutuhkan perusahaan dapat mengadakan emisi saham atau meminta kepada pemilik perusahaan untuk menambah modalnya , selain itu perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan dananya. 2. Penggunaan Kas Penggunaan kas yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yaitu : a) Pembayaran biaya atau ongkos – ongkos perusahaan b) Pembelian persediaan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
25
c) Pembayaran upah dan gaji d) Pembayaran biaya – biaya lain. Adanya pembentukan dana pemisahan aktiva lancar untuk tujuan– tujuan tertentu dalam jangka panjang misalnya : dana pelunasan obligasi, dana pensiun pegawai, dan
ekspedisi, ataupun
dana–dana
lainnya. Adanya
pembentukan dana ini berarti adanya perubahan aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap. Pembayaran hutang – hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi dan hutang – hutang jangka panjang lainnya. Serta penarikan atau pembayaran kembali saham perusahaan yang beredar atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktiva lancar . Secara ringkas pengguna kas disebabkan adanya transaksi – transaksi sebagai. Berikut : 1. Pembelian saham sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya. 2. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. 3. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplier kantor, pembayaran sewa bunga, premi asuransi dan advertensi .
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
26
C. LAPORAN ARUS KAS Laporan
arus
kas
menggambarkan
menghasilkan kas dan setara kas serta
kemampuan perusahaan dalam kebutuhan perusahaan dalam
memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivis operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas menyajikan rangkaian transaksi – transaksi keuangan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan ini menggunakan accrual basis, karena laporan arus kas ini merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa penghasilan yang diperoleh maupun biaya yang terjadi . Menurut Eugene F. Brigham ( 2006:20 ) arus kas bersih mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan oleh bisnis para pemegang saham dalam 1 tahun tertentu akan tetapi, fakta bahwa sebuah perusahaan
menghasilkan
arus kas yang tinggi tidak selalu berarti bahwa jumlah kas yang dilaporkan pada neracanya juga akan tinggi. Arus kas tersebut mungkin digunakan dalam berbagai cara, sebagai contoh perusahaan mungkin menggunakan arus kas itu untuk membayar dividen untuk meningkatkan persediaan, untuk mendanai piutang, investasi pada aktiva tetap, mengurangi utang atau untuk membeli kembali saham biasa. 1. Pengertian Arus Kas Arus kas merupakan aktiva yang paling
likuid serta menawarkan
likuiditas dan fleksibilitas bagi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai aktiva yang digunakan untuk menghasilkan piutang dari penjualan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
27
kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru ( James C. Van Horne, 2006 : 14 ) Informasi yang berguna tidak lengkap atas sumber dan penggunaan kas terdapat
dalam neraca komparatif dan
laporan
laba rugi, namun
gambaran menyeluruh atas arus kas didapat dari laporan arus kas ( statement of cash flow ) laporan ini penting bagi analisis dan menyediakan informasi untuk menjawab berbagai pertanyaan. Arus Kas dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Arus Kas = Laba Bersih + Depresiasi – Penambahan dalam Piutang Usaha – Penambahan dalam persediaan + Penambahan dalam Hutang Usaha. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi para pemakai
laporan
keuangan, yaitu
sebagai
dasar
untuk
menilai
kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana dan menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kas tersebut secara efektif dan efisien. Dalam proses pengambilan keputusan kemampuan
perusahaan
perolehannya. Perusahaan
ekonomi
perlu
dalam harus
dilakukan
menghasilkan
kas
evaluasi
terhadap
serta
keputusan
menyusun laporan arus kas dan
harus
menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
28
arus
kas
merupakan laporan
keempat
yang
penting
bagi diperusahaan
disamping laporan neraca, laporan laba rugi , dan laporan perusahaan modal . Menurut Harahap ( 2004 : 92 ) memberikan pengertian arus kas sebagai berikut : Arus Kas merupakan suatu pergerakan dana tertentu dalam system usaha yang diakibatkan oleh keputusan sehari – hari yang menyangkut investasi, operasi dan pembiayaan . Laporan Arus Kas mengklasifikasikan penerimaan kas ( Cash Receipt ) dan pengeluaran kas ( Cash Disbursements ) berdasarkan aktivitas – aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Klasifikasi menurut
aktivitas ini
akan
memberikan
informasi
yang
memungkinkan para pengguna laporan keuangan serta jumlah kas dan setara kas, baik arus kas masuk ( Inflow of Cash ) maupun arus kas keluar ( Outflow of Cash ). Arus kas dari aktivitas – aktivitas operasi biasanya disajikan pertama sekali, kemudian diikuti oleh arus kas dari aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan, jumlah arus kas dari aktivitas – aktivitas ini adalah kenaikan bersih kas dalam periode tertentu. Saldo kas pada awal periode ditambah kepada kenaikan atau penurunan bersih kas, dan kemudian dilaporkan saldo kas pada akhir periode. Saldo akhir pada laporan arus kas sama dengan kas yang dilaporkan pada neraca. 2. Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas Tujuan utama dari Laporan Arus Kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan . Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
29
Informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dalam suatu periode dapat dijelaskan adalah sebagai berikut : a)
Mengontrol arus kas masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu .
b)
Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
c)
Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari sumber kekayaan perusahaan.
d)
Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas keperusahaan di masa yang akan datang.
e)
Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas .
f)
Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode arus tertentu.
3. Klasifikasi Arus Kas Menurut Ikatan
Akutansi Indonesia, Laporan Arus Kas melaporkan
selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 jenis aktivitas yaitu : a) Aktivitas Operasi
( Operating )
b) Aktivitas Investasi
( Investing )
c) Aktivitas Pendanan
( Financial )
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
30
Berikut ini dijelaskan mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan : a. Aktivitas Operasi Merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi terkait seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan dan perolehan kredit dari pemasok, aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi ( dengan beberapa pengecualian kecil ) dan dengan pos-pos operasi dalam neraca umumnya pos modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran dimuka, utang dan beban akrual, aktivitas operasi juga meliputi, transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk dikelompokan ke dalam aktivitas investasi dan pendanaan. Jumlah
aliran
merupakan indikator PT.Azitec dapat
arus yang
menghasilkan
kas
yang
berasal
dari
aktivitas
operasi
menentukan apakah dari operasi perusahaan aliran
pinjaman, pemeliharaan kemampuannya
kas
yang
tersebut
cukup untuk
melunasi
membayar deviden dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus Kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi misalnya :
Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai .
Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya .
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
31
Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha. Arus Kas keluar yang berasal dari aktivitas operasi misalnya :
Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
Pembayaran hutang – hutang jangka pendek, yang meliputi hutang dagang, gaji, bunga, dan sebagainya .
Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa
Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
b. Aktivitas Investasi Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya
yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk
terjadi jika kas diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya misalnya dari hasil penjualan. Aktivitas ini meliputi aktiva yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, aktivitas
ini
juga
meliputi pemberian pinjaman
dan penagihan pokok
pinjaman. Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas investasi misalnya :
Penjualan aktiva tetap.
Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
Penagihan pinjaman jangka panjang ( tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi ).
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
32
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi misalnya :
Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.
Pembelian investasi jangka panjang.
Pemberian pinjaman kepada pihak lain.
c. Aktivitas Pendanaan Merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik dan mendapatkan dana
untuk
mendukung
aktivitas
bisnis, aktivitas
pendanaan
meliputi
perolehan pinjaman dari krditor dan pembayaran pokok pinjaman, aktivitas pendanaan
juga
meliputi
kontribusi
dan
penarik
oleh
pemilik, serta
pengembalian atas investasi dividen, aktivitas investasi dan pendanaan dalam jumlah besar yang tidak melibatkan kas dilaporkan secara terpisah dalam bentuk naratif atau bentuk ringkas. Arus kas masuk yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya :
Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity ( sewajarnya )
Peneriman dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang lainnya. Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas pendanaan misalnya :
Pembayaran
kas
kepada pemegang
saham
untuk
menarik
atau
menebus saham perusahaan .
Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha ( lease ) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
33
D. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas. Salah satu alat analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis
ini adalah untuk
digunakan dan bagaimana kebutuhan dana
mengetahui bagaimana akan tersebut
akan dibelanjakan.
Analisis arus kas tersebut dapat diketahui dari mana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan dari mana diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, sering disebut sebagai Laporan Arus Kas. Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber – sumber utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam
menghasilkan kas, mengenai aktivitas keuangannya
dan investasi atau pengeluaran kasnya. Menurut Harahap ( 2004 : 96 ) dalam menyusun Laporan Arus Kas terdapat 2 ( dua ) metode yang dapat digunakan yaitu : a. Metode Langsung Dalam metode langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas operasi dan pengeluaran
bruto
untuk
kegiatan operasi.
Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain
metode
langsung, mengurangkan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
pengeluaran
kas
operasi
dari
34
penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran secara ringkas. Keunggulan utama dari metode langsung
adalah
metode
ini
memperlihatkan laporan
penerimaan
pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas. Metode langsung adalah sebagai berikut :
PT . XYZ LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 desember 2000
Arus kas dari berbagai Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan
xxx
Pembayaran kas kepada pemasok
(xxx)
Pembayaran bunga Hasil dari asuransi pabrik
(xxx) xxx
Pembayaran pajak penghasilan
(xxx)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
xxx
Arus kas dari Aktivitas Investasi Pembelian tanah, bagunan, peralatan
(xxx)
Hasil dari penjualan peralatan
xxx
Penerimaan bunga
xxx
Penerimaan deviden
xxx
Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal
xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang
xxx
Pembayaran hutang sewa guna usaha Pembayaran deviden Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan
(xxx) (xxxx) xxx
Kenaikan kas bersih dan setara kas
xxx
Kas dan setara kas pada awal periode
xxx
Kas dan setara kas pada akhir Peiode
xxx
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
dan
35
b. Metode Tidak Langsung Dalam metode tidak langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa lalu dan
semua akurat dari
penerimaan kas dan pengeluaran yang diharapkan pada masa akan datang dihilangkan dan laba bersih yang diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan
dengan
menambahkan
pos-pos
yang
tidak
memerlukan
pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang. Keunggulan utama dari metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Metode ini memberikan jaminan yang berguna antara laporan arus kas dan perhitungan laba rugi serta neraca. Selain itu, data yang diperlukan untuk metode tidak langsung umumnya lebih siap tersedia dan lebih mudah untuk diperoleh, dibandingkan dengan data yang diperlukan dalam metode langsung. Dalam metode tidak langsung ini, penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan-perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan hutang lancar. Format laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung adalah sebagai berikut :
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
36
Metode tidak langsung adalah sebagai berikut : PT. XYZ LAPORAN ARUS KAS Periode yang berakhir 31 Desember 2000
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba bersih
xxx
Penyesuaian untuk : Penyusutan
xxx
Kerugian selisih kurs
(xxx)
Penghasilan investasi
xxx
Beban bunga
xxx
Kenaikan piutang dagang
(xxx)
Penurunan persediaan
xxx
Penurunan hutang dagang
xxx
Pembayaran bunga
(xxx)
Pembayaran pajak penghasilan
xxx
Hasil dari asuransi pabrik
xxx
Arus Kas bersih dari Aktivitas Operasi
xxx
Arus kas dari Aktivitas Investasi Pembelian tanah, bangunan dan peralatan
(xxx)
Hasil dari penjualan peralatan
xxx
Penerimaan deviden
xxx
Penerimaan bunga
xxx
Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi
xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham
xxx
Hasil dari pinjaman jangka panjang
xxx
Pembayaran hutang sewa guna usaha
(xxx)
Pembayaran deviden
(xxx)
Arus Kas bersih dari Aktivitas Pendanaan
xxx xxx
Kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode
xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode
xxx
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
37
E. Langkah - Langkah Menganalisis Laporan Arus Kas Analisis
laporan kas penyusunan ( Laporan Rugi / Laba ) yang
disusun atas dua tahun. Laporan tersebut menggambarkan laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan dalam dua periode terakhir. Dari laporan rugi laba dapat disusun laporan perubahan neraca. Sebagai langkah pertama dalam analisis laporan arus kas adalah penyusunan “
Laporan Perubahan Neraca “ ( Statement of Balance Sheet
Changes ) yang disusun atas dasar dua neraca dalam dua periode. Laporan tersebut menggambarkan perubahaan masing-masing elemen neraca antara dua periode tersebut dan setiap perubahaan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber penggunaan kas. Dari laporan perubahaan neraca dengan bantuan dari laporan laba ditahan dapatlah disusun laporan arus kas. Untuk analisis dan evaluasi ini penulis akan menggunakan laporan arus kas tahun 2007 ( dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2006 dan neraca tahun 2007 ) . Laporan tersebut akan mengambarkan perubahan masing-masing elemen neraca, dan dari kertas kerja, kemudian akan disusun laporan arus kas. Dalam melakukan analisis laporan arus kas, penulis akan membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas pada PT. Azitec Medan. Dalam komposisi ini, penulis akan membuat perbandingan setiap sumber kas dan perbandingan antara penggunaan kas dengan total penggunaan kas pada tahun yang bersangkutan yaitu 2007.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
38
Sebagai
bahan analisis
dalam skripsi
minor ini,
penulis
akan
mencantumkan neraca konsolidasi 2 tahun, yaitu tahun 2006 dan 2007 serta laporan arus kas yang berakhir 2007. Menurut Harahap ( 2004 : 95 ) perubahan – perubahan dari elemenelemen neraca yang efeknya memperbesar kas adalah sebagai berikut : 1.
Berkurangnya aktiva lancar
2.
Berkurangnya aktiva tetap
3.
Bertambahnya setiap jenis hutang
4.
Bertambahnya modal sendiri ( kenaikan
modal disetor
atau laba yang ditahan ). Sedangkan perubahan - perubahan yang akan memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan kas adalah sebagai berikut : 1.
Bertambahnya aktiva lancar
2.
Bertambahnya aktiva tetap
3.
Berkurangnya setiap jenis hutang
4.
berkurangnya modal sendiri (turunnya modal disetor atau laba ditahan )
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
39
TABEL 1 PT. AZITEC NERACA UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
AKTIVA 2006
2007
Rp
Rp
AKTIVA LANCAR Kas Bank Piutang Usaha
53.000.000 25.000.000 16.000.000
65.000.000 30.000.000 20.000.000
Asuransi di bayar dimuka
15.000.000
18.000.000
109.000.000
133.000.000
80.000.000 150.000.000 25.000.000 15.000.000
80.000.000 155.000.000 30.000.000 25.000.000
4.000.000
8.000.000
Jumlah Aktiva Tetap
274.000.000
298.000.000
JUMLAH AKTIVA
383.000.000
431.000.000
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Gaji Hutang Jangka Panjang Hutang Jangka Pendek
20.000.000 15.000.000 50.000.000 20.000.000
30.000.000 16.500.000 65.500.000 25.000.000
Hutang Lain-Lain
15.000.000
20.000.000
120.000.000
157.000.000
Modal
263.000.000
274.000.000
JUMLAH EKUITAS DAN KEWAJIBAN
383.000.000
431.000.000
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TETAP Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
EKUITAS DAN KEWAJIBAN
Jumlah Kewajiban Lancar Ekuitas
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
40
TABEL 2 PT. AZITEC LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
2006
2007
Rp
Rp
PENDAPATAN Pendapatan Usaha
135.000.000
150.000.000
BIAYA LANGSUNG Biaya pelatihan
30.000.000
38.000.000
Biaya Jasa-Jasa
178.000.000
180.000.000
Jumlah Biaya Langsung
208.000.000
218.000.000
JUMLAH PENDAPATAN
343.000.000
368.000.000
BIAYA ADM DAN UMUM Biaya penyusutan bangunan Biaya penyusutan peralatan kantor Biaya izin usaha Biaya rekening listrik Biaya rekening air Biaya rekening telepon Alat - alat kantor Biaya pemeliharaan Biaya keamanan dan kebersihan Biaya gaji pegawai Biaya perjalanan dinas
25.000.000 4.000.000 2.000.000 6.850.000 4.800.000 10.970.000 5.630.000 8.700.000 6.000.000 150.000.000 10.000.000
30.000.000 8.000.000 5.000.000 9.200.000 5.000.000 11.200.000 6.800.000 9.500.000 7.000.000 180.000.000 10.000.000
40.000.000
20.000.000
273.150.000
302.000.000
LABA KOTOR
69.850.000
66.000.000
PAJAK
14.950.000
10.800.000
LABA BERSIH
54.900.000
55.200.000
Biaya asuransi JUMLAH BIAYA ADM DAN UMUM
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
41
TABEL 3 PT. AZITEC NERACA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 AKTIVA 2006 Rp
2007 Rp
Naik / Turun Rp
AKTIVA LANCAR Kas Bank Piutang Usaha Asuransi di bayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar
53.000.000 25.000.000 16.000.000 15.000.000 109.000.000
65.000.000 30.000.000 20.000.000 18.000.000 133.000.000
12.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 24.000.000
AKTIVA TETAP Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor Jumlah Aktiva Tetap
80.000.000 150.000.000 25.000.000 15.000.000 4.000.000 274.000.000
80.000.000 155.000.000 30.000.000 25.000.000 8.000.000 298.000.000
5.000.000 5.000.000 10.000.000 4.000.000 24.000.000
JUMLAH AKTIVA
383.000.000
431.000.000
48.000.000
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Gaji Hutang Jangka Panjang Hutang Jangka Pendek Hutang Lain-Lain Jumlah Kewajiban Lancar
20.000.000 15.000.000 50.000.000 20.000.000 15.000.000 120.000.000
30.000.000 16.500.000 65.500.000 25.000.000 20.000.000 157.000.000
10.000.000 1.500.000 15.500.000 5.000.000 5.000.000 37.000.000
Ekuitas Modal
263.000.000
274.000.000
11.000.000
JUMLAH EKUITAS DAN KEWAJIBAN
383.000.000
431.000.000
48.000.000
EKUITAS DAN KEWAJIBAN
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
42
TABEL 4 PT. AZITEC LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 55.200.000
laba Bersih Akumulasi penyusutan bangunan Akumulasi penyusutan peralatan kantor
5.000.000 4.000.000
Kas Bersih yang disediakan dari Aktivitas Operasi
46.200.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan peralatan kantor
4.000.000
Kenaikan bangunan
5.000.000
Kas Bersih yang digunakan dari Aktivitas Investasi
9.000.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan hutang usaha Kenaikan gaji
10.000.000 1.500.000
Kenaikan jangka panjang
15.500.000
Kenaikan jangka pendek
5.000.000
Kenaikan hutang lain-lain
5.000.000
Kenaikan Modal Pembayaran prive
11.000.000 ( 36.000.000)
Kas Bersih yang digunakan dari Aktivitas Pendanaan
12.000.000
Kenaikan Arus Kas
12.000.000
Kas Awal periode 2006
53.000.000
Kas Akhir periode 2007
65.000.000
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
43
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil-hasil
penelitian
yang
telah
diperoleh
dari
PT.Azitec. Didalam
melakukan analisis dan evaluasi penulis membandingkan dengan teori yang diuraikan
pada
bab II
dengan
pelaksanaannya
didalam
perusahaan.
Sehubungan dengan adanya analisa dan evaluasi ini maka penulis akan dapat melihat sejauh mana teori-teori yang ada tersebut telah diterapkan oleh perusahaan dalam kenyataan sehari-hari. Adapun masalah-masalah yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh perusahaan adalah sebagai berikut : a.
Sumber kas perusahaan.
b.
Penggunaan kas perusahaan.
c.
Analisa laporan arus kas.
A.
SUMBER KAS PERUSAHAAN Sumber kas yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun 2006 dan
2007 terdiri sumber – sumber kas yang berasal dari 3 ( tiga ) kegiatan yaitu kegiatan operasi. Kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan. Penulis akan menjelaskan secara ringkas sumber dan penggunaan kas yang diperoleh perusahaan pada tahun 2006 dan 2007. 1. Sumber Kas pada tahun 2007 a. Sumber Kas yang berasal dari aktivitas operasi
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
44
• Laba bersih merupakan sumber dana utama bagi perusahaan. pada tahun 2007 PT. AZITEC memperoleh laba bersih sebesar Rp 55.200.000,- sedangkan pada tahun 2006 memperoleh laba sebesar Rp 54.900.000,- maka antara tahun 2006 dan 2007 terjadi kenaikan laba bersih sebesar Rp 300.000,• Penyusutan Penyusutan diadakan untuk mengurangi nilai buku dari aktiva tetap sesuai dengan penggunaannya (karena aktiva tetap pada waktunya akan diganti) tetapi tidak mengakibatkan adanya suatu pengeluaran uang (pengeluaran telah dilakukan sekaligus pada waktu pembelian aktiva tetap), Penyusutan hanya mengurangi jumlah laba bersih sebagai sumber dana. b. Sumber Kas yang berasal dari Aktiva Pendanaan Modal disetor merupakan sumber dana bagi perusahaan. Antara tahun 2006 dan 2007 terjadi penambahan modal disetor dalam perusahaan PT. Azitec yaitu sebesar Rp 11.000.000,B.
PENGUNAAN KAS PERUSAHANAAN. Penggunaan Kas peruasahaan pada periode tahun 2007 a. Pengunaan kas untuk aktivitas operasi tahun 2007 yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 475.200.000,- yaitu biaya pelatihan, biaya jasa-jasa, biaya izin usaha, rekening listrik, air, telepon, biaya pemeliharaan, biaya keamanan dan kebersihan , biaya gaji karyawan, biaya perjalanan dinas, biaya asuransi.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
45
b. Pengunaan kas untuk aktivitas investasi Perusahaan selama tahun 2007 telah mengeluarkan kasnya untuk melakukan investasi sebesar Rp. 5.000.000,-
yaitu pembiayaan
bangunan dan pembiyaan peralatan kantor sebesar Rp 4.000.000,c. Penggunaan kas untuk aktivitas pendanaan Penggunaan kas dilakukan untuk pembayaran cash deviden yaitu pada tahun 2007 adalah pembayaran prive sebesar Rp 36.000.000,C.
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas pada
perusahaan PT. Azitec dibuat
dengan
menggunakan metode tidak langsung dan telah sesuai dengan Standart Akuntasi keuangan ( SAK ). Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan laporan arus kas adalah membuat laporan laba rugi untuk dua tahun terakhir. Langkah kedua menyusun neraca untuk dua tahun terakhir. Untuk analisa dan evaluasi ini, Penulis menggunakan laporan arus kas untuk tahun 2007 yaitu dengan membandingkan dua neraca yaitu neraca tahun 2006 dan tahun 2007 dan laporan laba rugi per 31 Desember 2007. Laporan – laporan tersebut akan mengambarkan perubahaan dari masingmasing elemen neraca dan laporan laba rugi dan kemudian disusun menjadi laporan arus kas. Dalam
melakukan
analisa
laporan
arus
kas
ini,
penulis
akan
membuat komposisi dana berdasarkan laporan arus kas perusahaan PT. Azitec. Dalam komposisi dana ini, akan dibuat setiap sumber kas dengan jumlah total sumber kas dan perbandingan antara jumlah setiap penggunaan
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
46
kas dengan total penggunaan kas. Pada perusahaan PT. Azitec. Dalam waktu yang bersangkutan total sumber kas pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 112.200.000,- (sumber kas yang berasal aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan) dan total penggunaan kas pada perusahaan PT. Azitec adalah Rp 100.200.000,- (penggunaan kas yang berasal dari aktivitas operasi dan pendanaan). Berikut
ini
akan
dibuat
komposisi
kas
yaitu
sumber
dan
penggunaan kas pada tahun 2006 yaitu : 1. Aktivitas Operasi tahun 2007 Jumlah masing – masing sumber kas yang berasal dari aktivitas operasi adalah •
Laba bersih sebesar.
Rp 55.200.000,-
•
Penyusutan aktiva tetap.
Rp
9.000.000,-
Persentase masing – masing kas terhadap total sumber kas adalah sebagai berikut : •
•
Laba Bersih
Penyusutan Aktiva Tetap
=
Rp.55.200.000 x100% Rp.112.200.000
=
49.19%
=
Rp.9000.000 x100% Rp.112.200.000
=
8.02 %
Berdasarkan Perhitungan diatas untuk tahun 2007 sumber kas yang terbesar adalah dari hasil aktivitas operasi yaitu laba bersih sebesar 49.19 % sedangkan penyusutan aktiva tetap pada tahun 2007 adalah sebesar 8.02 % Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
47
.Jumlah penggunaan kas untuk aktivitas operasi pada tahun 2007 sebesar Rp 475.200.000,2. Aktivitas Investasi tahun 2007 Sumber Kas dari aktivitas investasi pada perusahaan PT. Azitec tidak menambah. Akan tetapi total Penggunaan Kas untuk aktivitas investasi tahun 2007 adalah sebagai berikut : • Bangunan
Rp. 5.000.000,-
• Peralatan Kantor
Rp. 4.000.000,-
Persentase masing – masing kas •
Bangunan
=
5.000.000 x100% 112.200.000
= 4.45 % •
Peralatan Kantor
=
Rp.4.000.000 x100% Rp.112.200.000
= 3.56 % Berdasarkan perhitungan diatas untuk 2007 aktivitas investasi yang terbesar yaitu pembelian bangunan sebesar 4.45 %. Dalam hal ini perusahaan harus sedapat
mungkin mempertimbangkan pengurangan pada pemakaian
atau kepemilikan atas bangunan seperti pengadaan sewa atas bangunan pihak lain, hal tersebut akan dapat menyebabkan pengurangan atas dana yang keluar untuk investasi laba menurunkan jumlah dana pada kas perusahaan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
48
3. Aktivitas Pendanaan tahun 2007 Sumber kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2006 dan 2007 adalah berasal dari adanya penambahan modal yang disetor. Pada tahun 2007 modal pada perusahaan PT. Azitec
mengalami peningkatan yaitu
sebesar Rp 11.000.000,- Besarnya persentase terhadap total sumber kas dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut : •
Kenaikan Modal disetor
=
Rp.11.000.000 x100% Rp.112.200.000
=
9.8 %
Jumlah penggunan kas untuk aktivitas pendanaan tahun 2007 adalah untuk pembayaran prive sebesar Rp. 36.000.000,Besarnya
persentase
penggunaan
kas untuk
aktivitas
pendanaan
terhadap total penggunaan kas adalah sebagai berikut : •
Pembayaran Prive
= =
Rp.36.000.000 x100% Rp.112.200.000 32 %
Berdasarkan perhitungan secara keseluruhan pada tahun 2007 sumber kas yang terbesar adalah dari hasil aktivitas investasi operasi yaitu laba bersih sebesar 49.19 % dari total sumber kas. Penggunaan kas yang terbesar selama tahun 2007 berasal dari aktivitas pendanaan yaitu pembayaran prive sebesar 32 %. Dari perhitungan secara keseluruhan
dari laporan arus kas, dapat
disimpulkan bahwa aktivitas perusahaan pada tahun 2007 adalah baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sumber kas yang terbesar berasal dari aktivitas operasi
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
49
yaitu laba bersih yang merupakan sumber kas utama bagi perusahaan. Jadi kondisi jumlah kas yang ada pada PT. Azitec adalah dalam kondisi “ well finance “. Pada neraca konsolidasi dapat dilihat berapa jumlah kas yang tersedia untuk dua tahun terakhir yaitu : •
Pada tahun 2005
= Rp. 53.000.000
•
Pada tahun 2006
= Rp. 65.000.000
Rata-rata kas
=
Rp.53.000.000 + Rp.65.000.000 x100% 2
= Rp. 590.000.000
Rasio kas sebesar
=
Rp.53.000.000 + Rp.65.000.000 / 2 x100% Rp.65.000.000
= 90.76% Jika ditinjau dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah kas rata-rata dari
dua
tahun
terakhir tersebut
adalah sebesar
90.76%.
Penggunaan arus kas yang baik dalam perusahaan adalah sebesar 5 sampai 10% dari aktiva lancar. Dalam dua tahun terakhir perusahaan telah lalai menggunakan dana atau kas yang tidak efisien dalam menggunakan kas adanya kas atau dana yang menggangur atau dana yang tidak dipergunakan untuk menjalankan usaha.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan . Dari hasil analisa dan evaluasi terhadap laporan analisa arus kas
pada perusahaan PT. Azitec yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut ; 1. Laporan
keuangan
pengolahan
adalah
perusahaan
tanggung
selama
satu
jawab periode
manajemen
atas
akuntansi. Laporan
keuangan pada perusahaan PT. Azitec disusun terdiri dari neraca, laporan laba / rugi dan rekapitulasi pos – pos pendapatan biaya. 2. Laporan arus kas memberikan informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan didalam perusahaan selama periode tertentu. Sehingga dapat pula terlihat jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi tidak sama dengan laba bersih. 3. Aktiva yang dimiliki perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, investasi, serta aktiva jangka panjang lainnya cenderung semakin
turun
dari
tahun
ke
tahun
dan
bahkan
tidak
tetap
disebabkan kurangnya manajemen terhadap arus kas tersebut. 4. Penggunaan kas atau arus kas keluar dari aktivitas pendanaan adalah untuk pembayaran deviden untuk pemilik saham. Hal ini diimbangi dengan kebijakan manajemen untuk mendapatkan kas dari pemegang
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
51
saham
untuk
mendukung
kegiatan
operasi
dan
pengembangan
keputusan. 5. Arus kas bersih dari aktivitas investasi tidak ada karena perusahaan tidak melakukan pembelian peralatan dan penjualan aktiva tetap. 6. Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tidak ada disebabkan perusahaan tidak melakukan pembayaran pinjaman atau pinjaman kepada pihak lain. B.
SARAN Dari uraian tersebut diatas maka penulis memberikan saran-saran
sebagai bahan pertimbangan dalam mencapai tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Berdasarkan jumlah aktiva dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan terutama jika dilihat dari kemampuannya menghasilkan laba dan tingkat kas maka sangat diperlukan manajemen kas yaitu dengan menyusun laporan arus kas setiap periode akuntansi, dengan tujuan untuk meningkatkan kas perusahaan. 2. Pengalokasian investasi perusahaan dalam aktiva tetap dan aktiva jangka
panjang
pengembalian
lainnya,
modal
yang
perlu ditanam
dipertimbangkan yang
tingkat
menguntungkan
perusahaan. Untuk itu perlu diterapkan investasi dalam bentuk aktiva tetap yang benar-benar mendatangkan keuntungan besar,
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
52
misalnya dengan
membuat
suatu
kelayakan
sebelum
tujuan
diterapkan. 3. informasi yang diperoleh dari hasil dan evaluasi laporan arus kas, sangat penting sebagai pelengkap dari informasi yang telah diberikan
oleh
pemanfaatannya
laporan harus
keuangan
seoptimal
lainnya. Untuk
mungkin, khususnya
itu bagi
manajemen puncak untuk menetapkan tujuan perusahaan pada periode berikutnya. 4. Didalam
aktivitas
pendanaan, perusahaan
ini
mengunakan
modalnya sendiri untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, tanpa menambah modal. Perusahaan ini memiliki hutang yang menaik dalam periode yang lalu. Maka sebaiknya perusahaan harus memperhatikan pergerakan hutang ini karena akan mempengaruhi kas perusahaan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
53
DAFTAR PUSTAKA Andreas Lako, Kepemimpinan & Kinerja Organisasi, 2004. Edisi Pertama, Yogyakarta.
Eugene F. Brigham , Joel F. Houston, Fundamentals of Financial Mangement Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, 2006.Buku I , Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hadi , Sutrisno. Metode Research, 2004 Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Hamidi, Metodologi Penelitian Kuanlitatif , 2004. Edisi Pertama , Cetakan Ketiga, Penerbit UMM press, Malang.
Harahap, Sofyan Syafri, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, 2004 Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Grafindo Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standart Akuntansi Keuangan, 2005. Penerbit Salemba Empat , Jakarta.
James C. Van Horne, John M, Fundamentals
of
Financial
Mangement
Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, 2005. Buku I, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sumarsono, S, Teknik Penulisan
Laporan, 2005. Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Penerbit Graha Ilmu , Yogyakarta.
Syahyunan, Manajemen Keuangan Satu, 2004.Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Sumatera Utara, Medan.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009
54
William K. Carter, Milton F. Usry, Akuntansi Biaya, 2004. Buku I, Edisi 13, Penerbit Salemba Empat , Jakarta.
Syaifullah : Analisis Arus Kas Pada PT. Azitec, 2008. USU Repository © 2009