ANALISIS KINERJA PRODUK SISTEM INFORMASI ASUHAN KEPERAWATAN (SIMBAK) DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KLIEN STUDI KASUS PT. INDONESIAN ICON
Ellys Setiawati, SKom Komplek Pelni Blok C 5 No.13 Rt.04/18 Depok
[email protected]
ABSTRAKSI Salah satu produk software Sistem Informasi yang dikeluarkan PT. Indonesian Icon, sebuah perusahaan pengembang IT kesehatan, adalah Sistem Informasi Keperawatan yang aplikatif di kedua bidang kliennya (institusi pendidikan dan pelayanan?rusamh Sakit). Telah menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan pengembang jasa sistem informasi seperti PT. Indonesian Icon untuk terus meningkatkan pelayanan demi terpenuhinya kepuasan klien untuk semakin ‘agresif’ dalam memasarkan produknya khususnya di dunia pendidikan mengingat jumlah institusi pendidikan keperawatan seindonesia mencapai 25.000 institusi. Objek penelitian ini adalah SIMBAK. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang berkaitan dengan kinerja sistem dilihat dari 4 dimensi pengukuran yaitu dimensi Kelengkapan Layanan/Feature, Kemudahan Penggunaan, Validitas, dan Keamanan. Disamping itu diukur pula kepuasan pengguna. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 50 mahasiswa dan staf pengajar pada Program Studi Keperawatan Kimia, Politeknik Kesehatan Jakarta III, Salemba dan PSIK (Program Studi Ilmu Kesehatan) STIKes Kesetiakawanan Sosial Nasional Indonesia (KESOSI), Pulomas. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS 13.0 dan MS Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SIMBAK dilihat dari aspek Kelengkapan Feature, Kemudahan Penggunaan, Validitas, Keamanan. Pengguna juga sudah merasa puas dengan kinerja SIMBAK. Kepuasan pengguna sebesar 75% dapat dipengaruhi oleh aspek/dimensi Kelengkapan Feature dan Validitas dari SIMBAK. Kata Kunci : SIMBAK, Indonesian Icon, Regresi.
PENDAHULUAN Pesatnya kemajuan teknologi saat ini telah menjadikan teknologi di segala bidang sebagai basic/dasar penggerak kegiatan operasional seluruh aspek dan institusi serta perusahaan. Pelayanan juga memegang peranan paling penting dalam strategi pemasaran seluruh aspek bisnis. Teknologi informasi yang ‘computerized’ yang mutlak diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya yakni dalam bidang kesehatan dalam hal ini rumah sakit. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan telah melahirkan pemikiran bahwa dokumentasi asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah dan sistematis. Dengan ini maka efisiensi akan didapat dan aktivitas pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan benar oleh setiap perawat. Dengan adanya pendokumentasian asuhan keperawatan yang benar, legal dan sistematis tersebut, maka setiap tindakan keperawatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Selain itu, pendokumentasian asuhan keperawatan yang benar, legal dan sistematis dapat digunakan sebagai data untuk merencanakan asuhan keperawatan yang akan datang, sehingga asuhan yang diberikan dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Rumah sakit-rumah sakit di negara maju telah menyikapi kondisi tersebut dengan menggunakan komputer dalam pendokumentasian asuhan keperawatan klien. Sistem pencatatan dengan menggunakan komputer diterapkan pertama kali di rumah sakit El Camino, California pada akhir tahun 1960-an. Di masa itu, komputer digunakan untuk mengolah seluruh data klien yang diperoleh selama klien dirawat di rumah sakit. Tahun 1970-an banyak institusi kesehatan yang mengembangkan Sistem Informasi Manajemennya (SIM) dengan menggunakan komputer. Seiring perkembangan praktik keperawatan, pada tahun 1980-an dibuat software khusus keperawatan untuk mempermudah pendokumentasian yang dikenal dengan istilah Computer-based Patient Record System (CPRS). Di tahun tersebut, microcomputer atau Personal Computer (PC) juga diciptakan. Hal tersebut menjadikan penggunaan komputer lebih mudah digunakan oleh perawat maupun praktisi kesehatan lainnya. (Saba&McCormick, 1996 disitasi dari Craven&Hirnle, 2000) Kenyataan di atas mendorong institusi-institusi pendidikan keperawatan untuk dapat mempersiapkan lulusannya agar dapat menjadi tenaga perawat yang ‘siap’ untuk terjun ke dunia pelayanan kesehatan kemudian. Melihat kenyataan diatas maka menjadi penting kiranya seandainya dibuat suatu sistem informasi yang memang khusus didesign untuk kebutuhan para calon tenaga perawat diatas. PT. Indonesian Icon, salah satu perusahaan pengembang IT dibidang kesehatan melihat peluang untuk memasarkan produk IT mereka kepada klien-klien nya dalam hal ini institusi kesehatan. Produk PT. Indonesian Icon ini adalah SIMBAK (Sistem Informasi Manajemen Berbasis Asuhan Keperawatan) yang didesign khusus untuk memenuhi kebutuhan kliennya, baik institusi pendidikan maupun rumah sakit.
TINJAUAN PUSTAKA Suatu tulisan atau cetakan yang dipercayai sebagai rekaman atau bukti yang sah pada orang-orang. Dokumentasi yang efektif menggambarkan kualitas asuhan keperawatan dan mampu memberikan keterangan dari setiap pertanggungjawaban anggota tim dalam memberikan perawatan. (Potter & Perry, 2001) Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan suatu proses pembuatan catatan mengenai data, status kesehatan, serta prosedur keperawatan pasien. Pencatatan tersebut dapat dilakukan secara tertulis atau menggunakan sistem komputer. (Kozier, dkk, 2004). Tujuan pendokumentasian asuhan keperawatan antara lain (Kozier, 2004) : 1. Komunikasi Dokumentasi atau catatan pasien merupakan sarana komunikasi antar tim kesehatan dalam memberikan pelayanan medis atau asuhan keperawatan kepada pasien. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya penanganan yang berulang atau tertunda. 2. Perencanaan asuhan kepada pasien Melalui catatan pasien, petugas kesehatan dapat menyusun rencana asuhan kepada pasien. Perawat menggunakan catatan ini juga untuk mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan yang telah diberikan. 3. Penelitian Informasi yang terdapat pada catatan pasien dapat menjadi sumber data untuk penelitian. Sebagai contoh, perawatan pada sejumlah pasien dengan masalah yang sama dapat menjadi informasi bahwa perawatan tersebut juga mungkin efektif diberikan kepada pasien lainnya. 4. Pendidikan Mahasiswa bidang kesehatan sering menggunakan catatan pasien sebagai salah satu sumber pembelajaran. Hal ini dikarenakan catatan pasien merupakan catatan yang berisikan data pasien secara komprehensif, jenis penyakit yang dialami, faktorfaktor yang menyebabkan penyakit, serta strategi perawatan terhadap pasien. 5. Dokumen legal Catatan pasien merupakan dokumen legal yang dapat menjadi bukti sah secara hukum di pengadilan. Pada beberapa kasus, catatan pasien tidak dapat dipakai menjadi bukti di pengadilan jika pasien yang bersangkutan merasa keberatan, karena data pasien bersifat rahasia. 6. Analisis asuhan keperawatan Informasi yang terdapat pada catatan pasien dapat membantu perawat untuk menganalisis apakah terjadi penggunaan berlebih atau berkurang terhadap pelayanan institusi kesehatan. Dalam hal ini, catatan pasien digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian yang dapat dialami institusi. 7. Pengauditan oleh institusi kesehatan
Pengauditan catatan pasien oleh institusi bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Institusi mengaudit catatan pasien untuk melihat apakah asuhan yang diberikan kepada pasien sudah memenuhi standar institusi. 8. Pembayaran Catatan pasien juga bermanfaat bagi institusi untuk mendapat bayaran dari pemerintah atau asuransi kesehatan dari pasien yang menggunakan jasa asuransi tersebut. Catatan tersebut harus dengan jelas mencantumkan asuhan yang diberikan kepada pasien. Selanjutnya Kozier, dkk (2004) juga menjelaskan bahwa hal-hal yang harus dilakukan perawat dalam membuat catatan pasien antara lain : Catat perubahan kondisi pasien dan perawatan lanjutan yang dilakukan, • Baca catatan oleh perawat sebelumnya akan prioritas asuhan yang diberikan kepada pasien untuk melihat perubahan kondisi pasien • Lakukan pencatatan segera setelah asuhan diberikan (catat tanggal dan waktu pemberian asuhan keperawatan), • Deskripsikan kondisi pasien dan asuhan yang diberikan sesuai fakta, spesifik, dan objektif, • Koreksi kesalahan pencatatan, • Catat pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien, • Catat data subjektif dari pasien dengan membubuhkan tanda kutip (“) pada kalimat pasien, • Catat respon pasien saat intervensi dilakukan, • Tinjau kembali catatan / dokumentasi yang telah dibuat. Sedangkan hal-hal yang harus dihindari dalam pendokumentasian adalah : - Meninggalkan ruang kosong bagi perawat selanjutnya untuk memasukkan catatannya, - Melakukan pencatatan sebelum mengobservasi dan merawat pasien, - Menggunakan kalimat yang tidak jelas, - Melakukan pencatatan untuk perawat lain, - Mengubah catatan pasien walaupun atas permintaan atasan atau dokter - Mencatat asumsi atau menggunakan kata-kata bisa. Service Quality Service Quality sangat dibutuhkan terutama di industri Rumah Sakit dan pendidikan yang bergerak dibidang kesehatan mengingat konsumen yang mempunyai ekspektasi yang selalu ingin dipenuhi dan dipuaskan. Konsumen selalu mengharapkan untuk mendapatkan service yang maksimal dari para penyedia jasa dalam hal ingin diperlakukan secara professional, dan diperlakukan sebagai individu yang unik (Shantiana S, 2006) Berbagai metode dilakukan untuk dapat diperoleh angka sebagai hasil pengukuran ’Service Quality’ salah satunya adalah melalui kuesioner/angket yang disebarkan
kepada suatu kelompok/responden, sehingga didapat dimensi apa yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.(Desi Emilia K, 2007). Kegiatan evaluasi pada manajemen Rumah Sakit memerlukan pendekatan yang tepat. Sistem informasi berbasis komputer dapat dikaji berdasarkan criteria/penilaian biaya/manfaat (cost benefit), ketepatan waktu, kelengkapan, tingkat kesalahan, tingkat penggunaan sampai dengan kepuasan pengguna. Metode kuantitatif tepat digunakan untuk tujuan tersebut jika fitur teknologi informasi, organisasi, pengguna dan kebutuhan informasi merupakan entitas yang independent, objektif dan diskrit dan tidak berubahubah selama proses evaluasi. Akan tetapi, jika peneliti berkeinginan untuk mengevaluasi topic yang tidak mudah dipilah-pilah ke dalam entitas yang diskrit atau bahkan akan memeriksa dinamika proses daripada terpaku pada karakteristik tertentu, maka pendekatan kualitatif dapat lebih bermanfaat. Manfaat metode kualitatif terletak pada kemampuannya untuk memahami manka dan konteks dari fenomena yang sedang dikaji, kejadian khusus atau proses yang mempengaruhi fenomena sepanjang waktu secara alamiah. Ketika mengevaluasi sistem informasi manajemen berbasis komputer berbagai konteks seperti sosial, kultural, organisasional, maupun politik, proses pengembangan sistem informasi, instalasi, penggunaan sampai dengan interaksi antar berbagai komponen tersebut sangat menarik untuk dikaji. (Pujawan, 1997). Komputer Menurut Hamacher (1979) dikuti dari Edi Pusdisaka (2005), Komputer berasal dari bahasa latin computaire yang mengandung arti menghitung. Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. Sedangkan menurut Blissmer (1979) dikutip dari Edi Pusdisaka (2005), komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas menerima input, memproses input sesuai dengan program, menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan, serta menyediakan output dalam bentuk informasi. Selanjutnya masih menurut Edi Pusdisaka (2005), untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia (brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya. Adapun pengertian dari Hardware atau Perangkat Keras adalah peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah. Sedangkan Software atau Perangkat Lunak adalah program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. Dan Brainware adalah manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer.
Dokumentasi Asuhan Keperawatan Terkomputerisasi Dokumentasi asuhan keperawatan yang terkomputerisasi memungkinkan perawat untuk memasukkan data pengkajian lebih spesifik, mengirimkan data secara otomatis ke dalam laporan yang berbeda, dan membuat rencana tindakan keperawatan dengan mudah. Selain itu, dokumentasi asuhan keperawatan dengan komputer juga menjamin legal aspek dan kerahasiaan dari data pasien. Sebab setiap perawat yang akan memasukkan data pasien harus memasukkan password dan ID perawat serta menutup file sebelumnya yang ada di komputer, sehingga dapat teridentifikasi dengan mudah identitas perawat yang melakukan dokumentasi. Hal ini berguna jika pada suatu saat terjadi masalah yang menyebabkan perawat yang bersangkutan harus menyerahkan bukti tertulis tentang catatan pasien yang secara hukum dapat dipertanggungjawabkan. (Potter&Perry, 2001) Pendokumentasian asuhan keperawatan dengan komputer juga menjamin akuntabilitas pencatatan asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat. Hal ini dikarenakan setiap tindakan yang telah dimasukkan tidak dapat diubah, baik ditambah ataupun dikurangi oleh perawat lain yang tidak berwenang, sehingga hal ini dapat menjadi legitimasi bagi setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat. (Potter&Perry, 2001) Sistem Informasi Keperawatan Kemajuan teknologi informasi dewasa ini membawa pengaruh besar tak hanya di dunia bisnis, tetapi juga pada institusi pendidikan, termasuk pada institusi pendidikan keperawatan. Kenyataan ini membawa tuntutan baru yang harus dipenuhi bersama oleh seluruh praktisi kesehatan mulai dari staf pengajar hingga kepada mahasiswa institusi terkait. Kemajuan teknologi menuntut kemampuan dan keahlian para mahasiswa dan juga seluruh staf kesehatan untuk dapat terampil menerapkan dan menggunakan sistem informasi yang berbasis computer didalam setiap aktifitas keseharian mereka sebagai praktisi kesehatan. Hal ini merupakan standarisasi baku menurut PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Visi PPNI “PPNI menjadi suara yang kuat bagi komunitas keperawatan dan komit terhadap pemberian asuhan keperawatan professional yang berkualitas bagi kepentingan masyarakat”. Misi PPNI 1) Memantapkan manajemen dan kepemimpinan pengurus PPNI untuk mencapai suatu kepengurusan yang kokoh dan jenjaring kerja yang ada pada semua tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan komisariat. 2) Mendukung perawat/ners Indonesia dalam melakukan praktek keperawatan yang aman, kompeten, dan professional bagi masyarakat. 3) Membuka pintu gerbang dunia bagi perawat Indonesia melalui kompetensi global yang dimiliki.
Standarisasi diatas merupakan syarat dan kondisi yang seharusnya dipenuhi oleh institusi kesehatan khususnya oleh para praktisi kesehatannya. Oleh karena itu disepakati bahwa standarisasi tersebut diberlakukan mulai tahun 2006 di sebagian besar institusi kesehatan di Indonesia. Sistem Informasi Keperawatan adalah Integrasi dari ilmu komputer (hardware), teknologi informasi (software), dan ilmu keperawatan (teori). (Saba&Mc Cormick, 2001). Komputer digunakan untuk memproses data menjadi informasi dan pengetahuan. Duapuluh lima tahun yang lalu sistem informasi keperawatan dinilai sebagai area spesialisasi keperawatan yang baru oleh ANA (American Nurses Association). Kemudian pada tahun 1981 terdapat 15 orang perawat yang tertarik untuk mendalami sistem ini. Jumlah ini terus meningkat sampai 500% pada tahun 1990 menjadi 5000 orang perawat. Dan pada tahun 2000 jumlahnya bertambah lagi hingga kembali mencapai peningkatan 500%. (Saba&Mc Cormick, 2001) Sistem informasi keperawatan telah membuat sebuah terobosan yang memungkinkan perawat untuk mengelola pelayanan kesehatan dan memberikan perawatan yang lebih efektif dan efisien, serta menjamin akuntabilitas dalam asuhan keperawatan secara umum. Komputer dalam keperawatan dapat digunakan untuk mengelola informasi dalam perawatan pasien, memonitor kualitas perawatan, dan mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain itu, komputer juga digunakan untuk berkomunikasi (mengirim dan menerima) data dan pesan lewat internet serta mengakses sumber informasi dari world wide web (www). (Saba, 2001) Sistem informasi keperawatan juga dapat digunakan untuk merencanakan, membuat budget, dan menyusun kebijakan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi pasien. Sehingga komputer sangat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dewasa ini. (Saba, 2001). METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Sistem Informasi Berbasis Asuhan Keperawatan (SIMBAK) dan pengguna SIMBAK yaitu staf pengajar institusi pendidikan keperawatan dan mahasiswa. Unit analisis pada penelitian ini adalah feature(layanan) dan menu pada SIMBAK yang menjadi objek dalam penelitian ini untuk dapat diperoleh berapa besar tingkat kepuasan klien terhadap SIMBAK. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer yang berkaitan dengan kinerja sistem dilihat dari 4 dimensi pengukuran yaitu dimensi Kelengkapan Layanan/Feature, Kemudahan Penggunaan, Validitas, dan Keamanan. Disamping itu diukur pula kepuasan pengguna.
Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Yang menjadi responden dala penelitian ini adalah 50 mahasiswa dan staf pengajar pada Program Studi Keperawatan Kimia, Politeknik Kesehatan Jakarta III, Salemba dan PSIK (Program Studi Ilmu Kesehatan) STIKes Kesetiakawanan Sosial Nasional Indonesia (KESOSI), Pulomas. Teknik Analisa Data Analisis Kinerja Analisis kinerja SIMBAK dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencari S(Selisih) antara nilai N(Nyata) dan H(Harap) dari kuesioner yang disebarkan kepada responden. Berikut Scoring kuesioner dinyatakan dalam range angka antara +5 sampai dengan -5 yang berarti memiliki kategori sebagai berikut : +5 = Sangat Baik (> 0 : positif) +4 = Baik +3 = Cukup (0 : nol) +2 = Tidak Baik (<0 : negatif) -5 = Sangat Tidak baik Analisis Statistik Analisis regresi linier berganda diterapkan untuk menganalisis pengaruh dimensi kinerja sistem terhadap kepuasan. Model persamaan regresi adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Dimana : Y a X1 X2 X3 X4
= Variabel dependent (Kepuasan); = Koefisien Regresi; = Dimensi Kelengkapan Layanan; = Dimensi Kemudahan Penggunan; = Dimensi Validitas; = Dimensi Keamanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja SIMBAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja SIMBAK dilihat/diukur berdasarkan dimensi : Kinerja Berdasarkan Aspek Kelengkapan Feature/Layanan Kinerja SIMBAK berdasarkan Dimensi Kelengkapan feature / layanan. Pada kuesioner hal-hal yang terkait dengan dimensi Kelengkapan feature SIMBAK adalah sebagai berikut :
Tabel 1: Tabel Nilai dan Butir Penilaian Kinerja Sistem (SIMBAK) berdasarkan Aspek Kelengkapan dan Kesesuaian Menu dengan Kebutuhan Manajemen Rumah Sakit
No1
Butir penilaian kinerja
Menu Identitas Pasien Menu Edit Identitas Pasien Standar Menu Identitas Menu Data Pengkajian Umum Pasien Kesesuaian Menu Data Klinis pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Pengkajian Pernapasan pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Metabolik dan Nutrisi pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Neurosensori pada pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Kardiovaskuler/Sirkulasi pada pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Penglihatan pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Eliminasi pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Aktifitas dan Mobilisasi pada pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Nyeri pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Pola Tidur pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Stres/Koping pada Pengkajian Maskep Kesesuaian Menu Interaksi Sosial pada Pengkajian Maskep Kelengkapan Fasilitas Form ADL Isi Fasilitas Form TTV Kelengkapan Isi Fasilitas Form Medikasi Kelengkapan Isi Fasilitas Menu Monitoring Intake-Output Kelengkapan Isi Fasilitas Form Monitoring Infus Kelengkapan Isi Fasilitas Form Pindah Ruang Rata-rata keseluruhan Standar deviasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 32 36 39 45 50 52
Nilai kinerja T2 R3 -17 0,58 -7 0,36 10 0,08 -4 0,28 7 0,5 20 0,1 15 0,1 20 -0,1 20 0,18 20 0,04 15 0 19 0,04 23 0,14 17 0,32 19 0,2 20 0,28 1 0,08 9 0,32 7 0,20 3 0,14 8 0,10 7 0,04 10,5 0,21
0,21 0,004
Keterangan: 1 Nomor urut pernyataan pada kuesioner 2 Total 3 Rata-rata
Besar nilai selisihnya adalah 0.21 yang artinya terdapat selisih nilai Nyata (N) dengan nilai Harapan (H) sebesar 0.21 dari selisih normal sebesar 0 (nol) dari SIMBAK dilihat dari dimensi pengukuran Kelengkapan Feature yang tertuang dalam 22 item kuesioner, dari 50 responden Kinerja Berdasarkan Aspek Kemudahan Penggunaan Layanan menu pada SIMBAK dapat diukur dari aspek mudah tidaknya sistem digunakan oleh setiap usernya. Kuesioner yang memuat dimensi Kemudahan Penggunaan SIMBAK adalah sebagai berikut :
Tabel 2: Tabel Nilai dan Butir Penilaian Kinerja Sistem (SIMBAK) berdasarkan Aspek Kemudahan Penggunaan No1 Butir penilaian kinerja 17 Menu Cetak pada Form Pengkajian Data pasien (umum) 18 Fasilitas Sub Menu pada Form Pengkajian Maskep SIMBAK 19 Fasilitas tombol simpan pada Form Pengkajian Maskep SIMBAK 20 Fasilitas tombol hapus pada Form Pengkajian Maskep SIMBAK 21 Fasilitas tombol refresh pada Form Pengkajian Maskep SIMBAK 22 Fasilitas tombol cetak pada Form Pengkajian Maskep SIMBAK 23 Fasilitas tombol info Maskep pada Form Data Pengkajian Pasien 24 Fasilitas Menu Askep (Asuhan Keperawatan) 25 Fasilitas tombol Tujuan pada Menu Askep 26 Fasilitas Cetak pada Menu Askep 27 Fasilitas tombol Implementasi pada Menu Askep 30 Fasilitas Menu Cetak SOAP pada Form Implementasi Askep 31 Fasilitas Form ADL (Activity Daily Living) 33 Fasilitas Menu ADL lainnya pada Form ADL 35 Fasilitas Form TTV (Tanda-tanda Vital) 37 Fasilitas Form TTV 38 Fasilitas Menu Cetak pada Form TTV 40 Fasilitas Form Medikasi 41 Fasilitas tombol/Menu discontinue 42 Fasilitas tombol/Menu Jadwal Medikasi 43 Fasilitas Obat Diterima dari Apotik pada Menu Jadwal Medikasi 44 Fasilitas Jadwal Persiapan dan Pemberian Obat pada Menu Jadwal Medikasi 46 Fasilitas Menu Monitoring Intake-Output mudah digunakan pengguna 47 Fasilitas Cetak pada Menu Monitoring Intake-Output 48 Fasilitas Form Monitoring Infus 49 Fasilitas Form Monitoring Infus 51 Fasilitas Cetak pada Menu Monitoring Infus 53 Fasilitas Form Pindah 56 Fasilitas Form Resume Keperawatan 59 Fasilitas Menu-Menu utama pada SIMBAK Rata-rata keseluruhan Standar deviasi
Nilai kinerja T2 R3 29 18 4 14 25 5 5 -5 9 2 0 2 7 16 10 14 4 16 10 7 5 2 6 1 11 15 12 15 12 8 9,30 7,39
0,58 0,36 0,08 0,28 0,50 0,10 0,10 -0,10 0,18 0,04 0,00 0,04 0,14 0,32 0,20 0,28 0,08 0,32 0,20 0,14 0,10 0,04 0,12 0,02 0,22 0,30 0,24 0,30 0,24 0,16 0,19 0,15
Keterangan: 1 Nomor urut pernyataan pada kuesioner 2 Total 3 Rata-rata
Berdasarkan tabel diatas besar nilai selisihnya adalah 0.19 yang artinya terdapat selisih nilai Nyata (N) dengan Harapan (H) sebesar 0.19 dari selisih normal sebesar 0 (nol) dari SIMBAK dilihat dari dimensi Kemudahan Penggunaan yang tertuang dalam 30 item kuesioner, dari 50 responden. Kinerja Berdasarkan Aspek Validitas Dimensi Validitas pada SIMBAK tercantum dalam kuesioner diberbagai menu pada SIMBAK yaitu :
Tabel 3: Tabel Nilai dan Butir Penilaian Kinerja Sistem (SIMBAK) berdasarkan Aspek Kesahihan (Validitas) No1
Butir penilaian kinerja
28. Fasilitas Menu Data Subjektif pada Form Implementasi Askep 29. Fasilitas Menu Data Objektif pada Form Implementasi Askep 34. Fasilitas Menu ADL lainnya pada Form ADL 54. Fasilitas Cetak pada Menu Pindah Ruang 55. Fasilitas Form Resume Keperawatan 57. Fasilitas Menu Cetak pada Form Resume Keperawatan 58. Fasilitas Cetak pada Form Daftar Pasien Rata-rata keseluruhan Standar deviasi
Nilai kinerja T2 R3 8 9 17 8 7 25 6 11,43 7,00
0,16 0,18 0,34 0,16 0,14 0,5 0,12 0,23 0,14
Keterangan: 1 Nomor urut pernyataan pada kuesener 2 Total 3 Rata-rata
Berdasarkan tabel diatas besar nilai selisih adalah 0.23 yang artinya terdapat selisih nilai Nyata (N) dengan Harapan (H) sebesar 0.23 dari selisih normal sebesar 0 (nol) dari SIMBAK dilihat dari dimensi Validitas yang tertuang dalam 7 item kuesioner dari 50 responden. Kinerja Berdasarkan Aspek Keamanan Dimensi keamanan data pada SIMBAK tercantum dalam kuesioner sebagai berikut : Tabel 4: Tabel Nilai dan Butir Penilaian Kinerja Sistem (SIMBAK) berdasarkan Aspek Keamanan (Security) No1
Butir penilaian kinerja
60
Fasilitas sekuritas data pada SIMBAK
Nilai kinerja T2 R3 0 0
Keterangan: 1 Nomor urut pernyataan pada kuesener 2 Total 3 Rata-rata
Analisis Kepuasan Klien Setelah dilakukan penghitungan kuesioner dengan memberikan bobot pada masing-masing skala/angka yaitu : SS S CS CTS TS STS
: Sangat Setuju, dengan indeks 6 : Setuju, dengan indeks 5 : Cenderung Setuju, dengan indeks 4 : Cenderung Tidak Setuju, dengan indeks 3 : Tidak Setuju, dengan indeks 2 : Sangat Tidak Setuju, dengan indeks 1
Penghitungan Tingkat Kepuasan Berdasarkan Keempat Dimensi dilakukan penghitungan nilai Nyata (N) sebagai ukuran kepuasan klien terhadap SIMBAK. Berikut tabel penghitungan nilai Nyata (N) dari 60 item kuesioner : Tabel 5: Tingkat kepuasan pengguna Simbak berdasarkan Keempat Dimensi Responden
Dimensi 1
1 114 2 119 3 115 4 111 5 109 6 132 7 132 8 116 9 126 10 128 11 128 12 127 13 119 14 132 15 120 16 115 17 124 18 132 19 132 20 131 21 131 22 131 23 132 24 132 25 131 26 132 27 132 28 132 29 132 30 132 31 132 32 106 33 107 34 111 35 103 36 99 37 93 38 123 39 123 40 93 41 88 42 81 43 86 44 90 45 104 46 84 47 131 48 131 49 112 50 122 Rata-rata Keseluruhan
Dimensi 2 150 168 157 150 155 177 180 163 174 170 168 177 173 176 168 164 176 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 149 139 151 145 146 144 160 160 144 115 100 134 119 165 119 180 180 148 170
Tingkat kepuasan1 Dimensi 3 Dimensi 4 35 39 35 35 34 42 42 39 41 41 42 39 41 37 40 38 40 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 42 37 33 35 35 35 31 41 41 31 28 19 32 28 38 28 42 42 34 41
5 6 5 5 5 6 6 6 5 5 5 5 6 5 5 6 5 6 5 6 6 6 5 6 5 6 6 5 6 5 6 5 6 5 6 5 5 6 6 5 4 2 5 4 6 4 6 6 5 4
Total
Rata-rata
246 264 246 243 242 288 288 257 276 274 274 278 270 278 268 262 274 288 285 285 285 287 287 288 286 286 286 285 287 285 287 240 226 243 231 233 215 268 267 215 193 173 213 197 247 191 286 287 236 267
4,10 4,40 4,10 4,05 4,03 4,80 4,80 4,28 4,60 4,57 4,57 4,63 4,50 4,63 4,47 4,37 4,57 4,80 4,75 4,75 4,75 4,78 4,78 4,80 4,77 4,77 4,77 4,75 4,78 4,75 4,78 4,00 3,77 4,05 3,85 3,88 3,58 4,47 4,45 3,58 3,22 2,88 3,55 3,28 4,12 3,18 4,77 4,78 3,93 4,45 216.05
Standar Deviasi Keterangan: Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 3 Dimensi 4
4.32
Kelengkapan dan Kesesuaian Menu dengan Kebutuhan Manajemen Rumah Sakit Kemudahan Penggunaan Keamanan (Security) Kesahihan (Validity)
Berdasarkan hasil penghitungan dari tabel diatas maka didapat kesimpulan bahwa besarnya rata-rata tingkat kepuasan klien terhadap SIMBAK adalah 4.32 dari total nilai kepuasan maksimal sebesar 5 (kategori Sangat Setuju) dilihat dari seluruh dimensi pengukuran berdasarkan skala sebagai berikut: >4.5 : Sangat Puas 3.6 – 4.5 : Puas 2.6 – 3.5 : Cukup puas 1.6 – 2.5 : Tidak Puas <1.6 : Sangat Tidak Puas Analisis Keempat Dimensi Terhadap Kepuasan Klien Tabel dibawah ini menunjukkan model regresi yang dihasilkan dari analisis linier berganda menggunakan program SPSS 13.0. Tabel 6: Koefisien regresi Variabel
Koefisien yang tidak distandarkan
Konstanta DIM_1 DIM_3
4.17 0.316 0.363
Koefisien yang distandarkan (Beta) 0.462 0.517
t
Sig.
106.063 5.22 5.842
0.00 0.00 0.00
Maka regresi yang terbentuk sebagai berikut : Kepuasan = 4,17 + 0,316 Dim-1 + 0,363 Dim-3 Hal ini berarti terdapat signifikansi koefisien regresi antara variable dependent dan variable independent. Dan dapat terlihat bahwa dua dimensi yang paling berpengaruh terhadap kepuasan klien adalah dimensi 1 (Kelengkapan) yaitu sebesar 0.316 atau 32% pengaruhnya terhadap kepuasan klien dan dimensi 3 (Validitas) yaitu sebesar 0.363 atau 36% pengaruhnya terhadap kepuasan klien dengan koefisien 4.17. Tabel 7: Analisis varian Sumber Jumlah keragaman kuadrat Regression 9.705 Residual 3.251 Total 12.956 Sumber: Data Primer, diolah
Derajat bebas 2 47 49
Rata-rata kuadrat 4.853 0.069
F
Sig.
70.155
0,00
Tabel. 8: Ringkasan model R
R kuadrat
0.865 0.749 Sumber: Data Primer, diolah
R kuadrat yang disesuaikan 0.738
Galat baku 0.263002
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa keragaman pada kepuasan pengguna dapat dijelaskan oleh kedua variable tersebut (kinerja sistem dimensi 1 dan kinerja sistem dimensi 3) sebesar 75% adapun sisanya sebesar 25% dapat dipengaruhi oleh dimensi lainnya diluar penelitian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a. Baik dilihat dari dimensi Kelengkapan Fiture, Kemudahan Penggunaan, Validitas maupun Keamanan, SIMBAK dinilai oleh pengguna/klien memiliki kinerja baik. b. Pengguna merasa PUAS dengan penerapan SIMBAK dalam arti secara keseluruhan SIMBAK dapat mendukung pelaksanaan tugas operasional mereka. c. Kepuasan pengguna/klien dipengaruhi oleh dimensi Kelengkapan Fiture dan Validitas dari SIMBAK. Saran Demi terlaksananya sebuah sistem pendokumentasian keperawatan yang ’computerized’ yang sesuai dengan tujuan dan fungsinya, sebaiknya juga didukung dengan kualitas pengguna/klien dalam hal kemampuan dan skill mereka terhadap penggunaan komputer sebagai komponen paling menentukan proses pelaksanaan tugas mereka sehari-hari. Sehingga sangat baik kiranya apabila penelitian ini ditindaklanjuti dengan penelitian lanjutan dengan cakupan pengguna/klien SIMBAK yang lebih spesifik lagi misalnya dilihat dari kemampuan mereka dalam mengoperasionalkan komputer (baca: SIMBAK). DAFTAR PUSTAKA Craven, R.F., & Himle, C.J. (2000). “Fundamental of nursing : Human health and Function”. (3rd ed). Philadelphia: Lippincott. Hartono (2006), “Statistika Penelitian”. Jakarta : Yogyakarta. Kastawindiyanti, Desi Emila. (2006). 10 Agustus 2007. ”Analisis Kualitas Pelayanan, Pengaruhnya Terhadap Image (Studi Pada Penderita Rawat Inap Rumah Sakit)”. http://www.megaessays.com/viewpaper/101811.html..) Kozier,B. (2004). “Fundamentals of nursing : Concepts, process, and practice”. (7th ed). New Jersey : Pearson Education, Inc.
Pabst, M.K. (Januari-Februari1996). ”The impact of computerized documentation on nurses use of time. Computers in nursing”. 14, (1), 25-30 Potter&Perry. (2001). “Fundamentals of nursing”. Philadelphia : Mosby Pusdisaka, Edi. (2005). 17 Juli 2007. ”Penerapan Metode Kuantitatif Pada Manajemen Rumah Sakit”. http://edi-muslim.blogdrive.com/archive/2.html. Saba, V.K.,&McCormick, I.A. (2001). “Essentials of computers for nurses: Informatics for the new millennium”. (3rd ed). USA : Mc Graw- Hill Companies Shantiana S. (2005). 20 Juli 2007“Analysis of Dimension Influence of Service Quality to Consumer Satisfaction”. http://hdl.handle.net/123456789/63. Setyowaty & Rita, K.(1999). “Suatu alternative pemecahan masalah dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia”,3,(5),110.