PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Yuliani Levellin Presisca NIM: 122114043
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Yuliani Levellin Presisca NIM: 122114043
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“No one can promise tomorrow, just be good all the time” -SHRFN-
“Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that you have received it, and it will be YOURS (mark 11:24)’’
Skripsi ini ku persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai hidupku setiap hari Keluargaku yang selalu mendukung dalam doa dan pengorbanan Yang terkasih Mr. A, dan sahabat-sahabatku semua. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 8 Agustus 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan
Yuliani Levellin Presisca
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
:
Yuliani Levellin Presisca
NIM
:
122114043
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 31 Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,
Yuliani Levellin Presisca
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dan memberikan kasih setianya tiada ukur. 2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 3. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh staff dan pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sleman yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Mbah ku tercinta Mbah Prapto yang selalu menjadi inspirasi terbesar dalam hidupku. 6. Orang Tuaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, dan nasehat. 7. Adik-adikku Daniel Septiadi Levellino dan Agustine Ascendya Gradesy yang selalu menyemangati penulis untuk cepat lulus. 8. Anak CIMOOL yang selalu mendukung dan memberikan bantuan dalam bentuk apapun, Mala, Mprit, Lajuk,dan Pam-pam. 9. Mr. A yang selalu memberikan semangat dan dukungan dan bantuan dalam bentuk apapun.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Keluarga Cemara Hip-hip, Keris, Putra, Dian medan, Dwi, Cikha, kak Hapni, kak Riris dan Tona yang selama ini telah berjuang bersama dan memberikan dukungan dan motivasi. 11. Wawan, Oki dan Agnes Lumban Batu yang telah membantu dan mau menyempatkan dirinya dalam proses pembuatan skripsi ini. 12. Teman-teman seperjuangan kelas MPT yang selama ini telah berjuang bersama dan memberikan dukungan 13. Sahabatku Yohanes Delvin (bonbin) ,Frans Mario Rante dan Yohanes Eko Adventino (bebeb) yang selalu ada setiap aku membutuhkan. 14. Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan Anya, Monika, Anny, Tuin, Mami, Mbak Dian, Agnes, Rima, mbak Dev, Yosia, Monikaadista, mas Dini, Terimakasih untuk doa, semangat, dan bantuan selama ini. 15. Semua teman-teman kos perkutut Mbak Ulfa, Uti, Umi, Ipil, Oyik, Claudia, Linda dkk yang selalu memberi dukungan dan semangat selama ini. 16. Teman-teman Akuntansi dan Manajemen angkatan 2012, terimakasih untuk canda tawa ,dukungan dan motivasi dari awal perkuliahan hingga akhir 17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yuliani Levellin Presisca
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ........................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI.................................................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... ix HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... x ABSTRAK ........................................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. B. C. D. E.
Latar Belakang Masalah ............................................................... Rumusan Masalah ........................................................................ Tujuan Penelitian ......................................................................... Manfaat Penelitian ....................................................................... Sistematika Penulisan ..................................................................
1 5 5 6 7
BAB II
LANDASAN TEORI ........................................................................ 8 A. Pengertian Pengukuran Kinerja.................................................... 8 B. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja ............................................. 10 C. Manfaat Pengukuran kinerja ........................................................ 12 D. Value For Money.......................................................................... 12 E. Indikator Value For Money .......................................................... 14 F. Manfaat Implementasi Value For Money .................................... 15 G. Langkah-langkah Pengukuran Value For Money ........................ 16 H. Standar Pelayanan Minimal (SPM).............................................. 19 I. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ..... 20 J. Penelitian Terdahulu .................................................................... 21 K. Kerangka Kopsetual ..................................................................... 25
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................ 28 A. Jenis Penelitian ............................................................................. 28 B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 28
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. D. E. F.
Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... Teknik Pengumpulan Data ........................................................... Populasi dan Sempel .................................................................... Variabel Penelitian ....................................................................... 1. Ekonomi ................................................................................. 2. Efisiensi .................................................................................. 3. Efektivitas .............................................................................. G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ............................................... 1. Uji Validitas .......................................................................... 2. Uji Reliabilitas ....................................................................... H. Teknik Analisis Data .................................................................... 1. Pengukuran Ekonomi ............................................................. 2. Pengukuran Efisiensi .............................................................. 3. Pengukuran Efektivitas ..........................................................
28 29 30 30 31 31 31 31 31 32 32 33 34 35
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... A. Profil Dinas Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Kab.Sleman ................................................................................ B. Visi dan Misi ............................................................................... C. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 1. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 2. Tugas Tambahan ................................................................... D. Sumber Daya Manusia ................................................................ E. Struktur Organisasi .....................................................................
40
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... A. Deskripsi Data ............................................................................. B. Uji Validitas dan Reliabilitas....................................................... C. Analisis Data ............................................................................... D. Pembahasan .................................................................................
47 47 49 51 65
BAB VI
PENUTUP ......................................................................................... A. Kesimpulan .................................................................................. B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ C. Saran .............................................................................................
72 72 73 74
BAB IV
40 40 41 41 43 43 46
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76 LAMPIRAN ......................................................................................................... 78
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi ........................................................... 34 Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi ............................................................ 35 Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektifitas ......................................................... 39 Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 47 Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia .................................................... 48 Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................... 48 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 50 Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 50 Tabel 5.6 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 ....................................................................................... 52 Tabel 5.7 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Periode 2014 .................................................. 54 Tabel 5.8 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 ....................................................................................... 56 Tabel 5.9 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Periode 2014 .................................................. 58 Tabel 5.10 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani .................................................................................................. 62 Tabel 5.11 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan.......................................................... 64 Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value For Money .................................................. 70
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Konsep Value For Money ............................................................ 12 Gambar 2. Kerangka Pemikiran .................................................................... 26 Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.............. 46
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 Yuliani Levellin Presisca 122114043 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money yaitu dilihat dari segi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan dokumentasi dan penyebaran kuesioner. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience atau opportunity sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman pada tahun 2014 untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat efisien dan efektif. Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat efisien dan cukup efektif. Hasil kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman pada tahun 2014 mampu mencapai hasil yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT AN ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE USING VALUE FOR MONEY APPROACH A Case Study in the Departement of Agriculture Sleman District in 2014 Yuliani Levellin Presisca 122114043 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016
The purpose of this research is to determine the Sleman District Departement of Agriculture`s performance by using Value for Money approach in respect of economic, efficiency, and effectiveness side. The type of this research is case study. This research was conducted at Sleman District Departement of Agriculture. The data was obtained by using documentation technique and questionnaires analysis. The study used convenience or opportunity sampling technique and get 100 respondents as sample. The result of this study indicated that Sleman District Departement of Agriculture`s performance at 2014 for farmer`s Prosperity Improvement Program 2014 shows a very economical, very efficient and effective, for Agriculture Product Results Marketing Improvement shows a very economical, very efficient and quite effective. Overall, the performance of Sleman District Departement of Agriculture in 2014 is good.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah You can not manage what you can not measure, demikian guru manajemen Peter Drucker pernah berujar. Spirit kalimat ini mengindikasikan bahwa pengelolaan kinerja manajemen atau kinerja bisnis selalu harus dilakoni melalui proses dan hasil yang terukur. Tanpa manajemen yang berbasis pada indikator yang terukur dan objektif, sebuah gerak organisasi bisnis bisa terpeleset menjadi sejenis paguyuban yang tidak produktif (Drucker, 1992:11). Kinerja instansi pemerintah kini menjadi sorotan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik. Masyarakat sering menilai organisasi sektor publik sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Masyarakat yang semakin cerdas dan kritis juga menuntut dilakukannya transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. Tuntutan masyarakat ini sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999 yang digunakan sebagai dasar bagi serangkaian
reformasi kelembagaan dalam
menciptakan good governance, yaitu pemerintahan yang bersih, ekonomis, efektif, transparan, responsif, dan akuntabel. Akuntabilitas publik sesuai dengan karakteristik pelaksanaan good governance yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) dalam Mardiasmo (2009:4), meliputi partisipasi (participation), penegakan hukum (rule of law), transparansi (transparency)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Akuntabilitas publik sesuai dengan karakteristik pelaksanaan good governance yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) dalam Mardiasmo (2009), meliputi partisipasi (participation), penegakan hukum (rule of law), transparansi (transparency), daya tanggap (responsiveness), orientasi kepentingan umum (consensus orientation), kesetaraan (equity), efisiensi dan efektivitas (efficiency and effectiviness), akuntabilitas (accountability), dan visi ke depan (strategic vision). Dalam konteks organisasi pemerintahan, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi kepada publik dan konstituen lainnya yang menjadi pemangku kepentingan (stakeholder) (Mahmudi, 2007: 9). Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan bagaimana uang publik tersebut telah dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efektif, dan efisien. Akuntabilitas publik juga terkait dengan kewajiban untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang, dan direncanakan akan dilaksanakan organisasi publik. Pengukuran kinerja adalah faktor penting di dalam suatu organisasi, termasuk juga untuk organisasi sektor publik. Pengukuran kinerja sangat diperlukan untuk menilai akuntabilitas organisasi dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik dan tepat sasaran. Pengukuran kinerja organisasi sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama, untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik. Kedua, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. Ketiga, untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan (Mardiasmo, 2009:7). Pengukuran kinerja juga merupakan salah satu faktor penting dalam pengimplementasian manajemen strategis. Hal ini penting karena pengukuran kinerja merupakan salah satu tahapan dalam siklus manajemen strategis. Dengan memahami siklus manajemen strategis tersebut dapat diketahui bahwa pengukuran kinerja merupakan tahapan yang sangat vital bagi keberhasilan implementasi manajemen strategis. Rencana strategis yang telah ditetapkan oleh organisasi membutuhkan wahana untuk mewujudkannya dalam bentuk aktivitas keseharian organisasi. Implementasi rencana strategis akan dapat mencapai kualitas yang diinginkan jika ditunjang oleh pola pengukuran kinerja yang berada dalam koridor manajemen strategis. Hasil pengukuran kinerja sektor publik harus dilaporkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban kinerja. Pembuatan laporan tersebut merupakan manifestasi dilakukannya akuntabilitas publik (Mahmudi, 2007: 7). Kinerja organisasi sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. Berbeda dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih banyak bersifat intangible output, maka ukuran finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja organisasi sektor publik. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
karena itu, perlu dikembangkan ukuran kinerja non finansial. Dalam rangka memperoleh hasil pengukuran yang objektif dan menyeluruh mencakup aspek yang bersifat tangible maupun intangible maka metode pengukuran kinerja harus didesain sedemikian rupa agar bisa representatif selain juga applicable. Ada beberapa alat dalam pengukuran kinerja, antara lain menggunakan metode balance score card dan metode value for money. Dalam metode balance score card terdapat empat perspektif yang dinilai yaitu perspektif keuangan (financial), perspektif konsumen (customer), perspektif proses bisnis/intern (internal), dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (growth and learn), sedangkan dengan metode value for money terdapat tiga elemen utama yang dinilai yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik karena kinerja pemerintah tidak bisa dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan input, output, dan outcome secara bersama-sama. value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi berarti pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Efisien berarti pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, sedangkan efektivitas berarti tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Tujuan
yang
dikehendaki
oleh
masyarakat
mencakup
pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. Dari ketiga elemen pokok value for money tersebut, beberapa pihak berpendapat bahwa tiga elemen saja belum cukup (Mardiasmo, 2009: 4). Perlu ditambah dua elemen lain yaitu keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan (equality). Keadilan berarti bahwa semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan, tanpa diskriminasi atau hak istimewa bagi kelompok tertentu. Pemerataan atau kesetaraan berarti pemerintah harus menerapkan pemerataan pelayanan kepada seluruh masyarakat,
dengan
mengutamakan pelayanan bagi masyarakat yang lebih membutuhkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014 ditinjau dari segi ekonomi? 2. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014 ditinjau dari segi efisiensi? 3. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014 ditinjau dari segi efektivitas? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014 ditinjau dari elemen ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014 ditinjau dari elemen efisiensi. 3. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014 ditinjau dari elemen efektivitas
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Organisasi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan bagi pihak manajemen Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tentang penilaian kinerja dengan konsep value for money sebagai evaluasi kinerja yang selama ini dijalankan. 2. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana yang tepat untuk menerapkan teori dan pengetahuan yang telah didapat di bangku kuliah,dan juga dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan khususnya dengan masalah yang berkaitan dengan value for money. 3. Bagi Perpustakaan Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian topik serupa di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
E. Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan penelitian
Bab II
Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu sebagai acuan penelitian ini.
Bab III
Metode Penelitian Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, sampel dan populasi, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data.
Bab IV
Gambaran Umum Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai objek penelitian yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
Bab V
Analisis Data Dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis data, dan pembahasannya.
Bab VI
Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang diharapkan bermanfaat bagi pihak berkepentingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja 1. Pengertian Pengukuran Kinerja Secara umum, apabila kinerja perseorangan diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja akan di beri penghargaan tinggi, sehingga hal ini menyebabkan tingginya usaha perseorangan untuk menghasilkan kinerja. Jika kinerja perseorangan tidak diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja diberi penghargaan akan rendah, sehingga hal ini menyebabkan rendahnya usaha perseorangan untuk menghasilkan kinerja. Pengertian kinerja menurut Mulyadi (2007: 337) adalah: Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategic yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Keberhasilan pencapaian strategic perlu diukur. Itulah sebabnya sasaran strategic yang menjadi basis pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan ditentukan inisiatif strategic untuk mewujudkan sasaran tersebut. Sasaran strategic beserta ukurannya kemudian digunakan untuk menentukan target yang akan dijadikan basis penilaian kinerja, untuk menentukan penghargaan yang akan diberikan kepada personel, tim, atau unit organisasi. Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (2007: 419) adalah : penilaian kinerja sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, menunjukkan bahwa laporan rugi laba menggambarkan suatu aktivitas dalam satu tahun sedangkan neraca menggambarkan keadaan pada saat akhir tahun tersebut atas perubahan kejadian dari tahun sebelumnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur, analisis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi dari suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial (Mardiasmo 2002: 121). Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud yaitu pengukuran kinerja sektor public dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
daya dan pembuatan keputusan, dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. Menurut BPKP (2000) dalam Mahsun (2006: 33) cakupan pengukuran kinerja sektor publik harus mencakup item-item sebagai berikut: a. Kebijakan
(policy):
untuk
membantu
pembuatan
maupun
pengimplementasian kebijakan. b. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting): untuk membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan untuk memonitor perubahan terhadap rencana. c. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan maupun keefektifan organisasi. d. Kehematan (economy): untuk me-review pendistribusian dan keefektifan penggunaan sumber daya. e. Keadilan (equity): untuk menyakini adanya distribusi yang adil dan dilayani semua masyarakat. f. Pertanggungjawaban (accountability): untuk meningkatkan pengendalian dan mempengaruhi pembuatan keputusan.
2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja Menurut Robert & Anthony (2001: 52), tujuan dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk membantu dalam menetapkan strategi. Dalam penerapan sistem pengukuran kinerja terdpat empat konsep dasar:
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
1. Menentukan strategi Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dan target organisasi dinyatakan secara eksplisit dan jelas. Strategi harus dibuat pertama kali untuk keseluruhan organisasi dan kemudian dikembangkan ke level fungsional di bawahnya. 2. Menentukan pengukuran strategi Pengukuran strategi diperlukan untuk mengartikulasikan strategi ke seluruh anggota organisasi. Organisasi tersebut harus fokus pada beberapa pengukuran saja. Sehingga manajemen tidak terlalu banyak melakukan pengukuran indikator kinerja yang tidak perlu. 3. Mengintegrasikan pengukuran ke dalam sistem manajemen Pengukuran harus merupakan bagian organisasi baik secara formal maupun informal, juga merupakan bagian dari budaya perusahaan dan sumber daya manusia perusahaan. 4. Mengevaluasi pengukuran hasil secara berkesinambungan Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi apakah masih valid untuk ditetapkan dari waktu ke waktu. Pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas metode sistematis dalam penempatan sasaran dan tujuan serta pelaporan periodik yang mengidentifikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
3. Manfaat Pengukuran Kinerja Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan di mana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karier. Bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif. B. Value for Money 1. Pengertian Value for money Value for money menurut Mardiasmo (2009: 4) merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Secara skematis, value for money dapat digambarkan sebagai berikut: efisiensi
ekonomi Nilai input (Rp)
input
efektivitas output
Gambar 1. Konsep Value for Money
outcome
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Pendapat lain dijabarkan oleh Audit Commision dalam Final Report yang disampaikan oleh ITAD yang mengungkapkan: VFM is about obtaining the maximum benefit over time with the resources available. It is about achieving the right local balance between economy, efficiency and affectiveness, or, spending less, spending well and spending wisely to achieve local priorities... VFM is high when there ie an optimum balance between all three elements, when costs are relatively low, productivity is high and auccessful outcomes have been achieved (Barnett, Chris. et al.: 2010). Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa value for money adalah suatu konsep pengukuran kinerja sektor publik yang memiliki tiga elemen utama: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia, di mana pengertian dari masing-masing elemen tersebut adalah: 1) Ekonomi Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat resources dengan menghindari pengeluaran
meminimalkan input yang boros dan tidak
produktif (Mardiasmo, 2009:4). Indikator ekonomi merupakan indikator tentang input. Pertanyaan yang diajukan adalah “apakah organisasi telah mengeluarkan biaya secara ekonomis?” (Bastian, 2006: 78). 2) Efisiensi Efisiensi adalah hubungan antara input dan output di mana barang dan jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
(Indra Bastian, 2006: 280). Efisiensi merupakan perbandingan output atau input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 4). 3) Efektivitas Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, di mana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Indra Bastian, 2006: 280). Jika suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan efektif. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Mardiasmo, 2009: 134). Dari uraian ketiga elemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa: 1. Ekonomi terkait dengan input, 2. Efisiensi terkait dengan input dan output, dan 3. Efektivitas terkait dengan output dan tujuan.
2. Indikator Value for Money Tuntutan masyarakat dalam value for money adalah ekonomis (hemat) dalam pengadaan
dan
alokasi
sumber
daya,
efisien
dalam
arti
bahwa
penggunaan/pengorbanannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti pencapaian tujuan dan sasaran. Peranan indikator kinerja pada value for money adalah untuk menyediakan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
sebagai pertimbangan untuk
pembuatan keputusan (Mardiasmo, 2009: 130).
Mardiasmo (2009) juga membagi indikator value for money menjadi dua, yaitu: 1. Indikator alokasi biaya (ekonomis dan efisiensi) Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik (spending less). Efisiensi artinya output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya yang serendah-rendahnya (spending well). 2. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas) Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan (spending wisely).
3. Manfaat Implementasi Value for Money Penerapan konsep value for money dalam pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik tentunya memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri maupun masyarakat. Manfaat yang dikehendaki dalam pelaksanaan value for money pada organisasi sektor publik yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya, dan efektif (berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan sasaran (Mardiasmo 2009: 130). Manfaat lain dari implementasi konsep Value for Money antara lain: 1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran. 2. Meningkatkan mutu pelayanan publik. 3. Menurunkan biaya pelayanan publik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik. 5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7). Dari berbagai manfaat yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan value for money dalam pengukuran kinerja organisasi sektor publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran sehingga terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
4. Langkah-langkah Pengukuran Value for Money 1. Pengukuran Ekonomi Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang digunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pengukuran ekonomi adalah: a) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi b) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan? c) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal? (Mardiasmo 2009: 133)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Mardiasmo (2009: 4) menyebutkan bahwa ekonomi
merupakan
perbandingan antara input dengan input value. Input dalam hal ini adalah target anggaran, sedangkan input value adalah realisasi anggaran. Indra Bastian (2006: 280) mencontohkan biaya pembangunan rumah sakit dapat dikatakan ekonomis jika biaya yang digunakan dalam pembangunan lebih rendah dari yang sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kinerja dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target anggaran dan dapat mencapai output sesuai dengan yang ditetapkan. Dari penjelasan tersebut, secara matematis pengukuran ekonomi dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Ekonomi=
x 100%
2. Pengukuran Efisiensi Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar rasio tersebut maka semakin efisien suatu organisasi (Indra Bastian 2006: 280). Mardiasmo (2009: 133) merumuskan efisiensi sebagai berikut:
Keterangan: Output : keluaran yang dicapai dari suatu kegiatan/program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Input
: segala sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan suat
kegiatan atau program Pengukuran efisiensi tidak bersifat absolut tetapi bersifat relatif. Karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran
dan masukan, maka
perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan: a) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama. b) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input. c) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama. d) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output (Mardiasmo 2009: 134). 3. Pengukuran Efektivitas Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu organisasi sektor publik dapat dikatakan efektif apabila organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134). Jadi secara matematis, efektivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Efektivitas
x 100 %
Semakin tinggi nilai rasio efektivitas, maka suatu kegiatan/program dikatakan lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Pengukuran Outcome Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan (Smith, 1996). Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran retrospektif dan prospektif. Peran retrospektif terkait dengan penilaian kinerja masa lalu, sedangkan peran prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang. C. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Desain sistem manajemen kinerja sektor publik tidak dapat dipisahkan dari penentuan standar pelayanan publik. Manajemen kinerja sektor publik belum dikatakan lengkap bila tidak ditetapkan standar pelayanan publik yang menjadi acuan bagi manajemen dalam bertindak. Standar pelayanan publik merupakan standar kinerja minimal yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik. Dalam rangka memenuhi standar pelayanan publik tersebut, setiap unit pelayanan harus menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal menurut Mahmudi (2010: 233) adalah suatu standar dengan batas minimal tertentu untuk mengukur kinerja pelaksanaan kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah, berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan wajib yang didesentralisasikan perlu diatur dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Aturan lebih rinci SPM ini telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut, SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Penerapan SPM dimaksudkan untuk menjamin akses dan mutu bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dari pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsipprinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas pencapaian yang dapat diselenggarakan secara bertahap. D. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LAKIP merupakan singkatan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP adalah sebuah laporan yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu instansi pemerintah yang merupakan realisasi hasil kegiatan dan menyajikan laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Bupati sebagai perwujudan
kewajiban
suatu
Instansi
Pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada Instansi Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
E. Penelitian Terdahulu 1. Anisa (2011) melakukan penelitian tentang “Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makassar Melalui Pendekatan Value For Money”. Penelitian Anisa (2011) bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Dinas Kesehatan Kota Makassar, melalui pengukuran 3E (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas). Penelitian ini menunjukkan tingkat ekonomi dan efisiensi Dinas Kesehatan Kota Makassar mampu mencapai hasil yang cukup baik. Tetapi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
tingkat efektivitasnya masih kurang karena didasari tingkat kepuasan masyarakat yang belum maksimal. Penelitian Anisa (2011) menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu (1) wawancara untuk mengetahui tingkat kinerja dari aspek ekonomi; (2) dokumentasi untuk mengetahui tingkat kinerja dari aspek efisiensi; dan (3) kuesioner dengan sampel 100 orang untuk mengetahui tingkat kinerja dari aspek efektivitas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Dian Anisa (2011) yaitu sama-sama meneliti kinerja organisasi sektor publik menggunakan analisis value for money, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada objek penelitian dan metode pengumpulan data. Penelitian terdahulu dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Makassar dan menggunakan tiga metode pengumpulan data, sedangkan penelitian ini dilakukan di Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta dan hanya menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan datanya. 2. Kuswanti (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Kinerja Keuangan Melalui Pendekatan Value For Money. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul yang diukur menggunakan pendekatan Value For Money (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas). Nilai ekonomi membandingkan realisasi dana yang digunakan dengan dana yang dianggarkan dari data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), nilai efisiensi menggunakan perbandingan output dan input dari data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung kidul dan nilai efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
dihitung berdasarkan perbandingan nilai outcome dan output, dimana nilai outcome berisi tingkat kepuasan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data yang dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait dari instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, dokumentasi yaitu dengan cara mengutip arsip-arsip dan catatan-catatan yang ada di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul tahun anggaran 2012, metode penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengambil data dari buku-buku, makalah, dan jurnal yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner sebanyak 100 ekslempar kepada masyarakat pengguna puskemas untuk memperoleh data outcome atau penilaian dari masyarakat Kabupaten Gunung Kidul. 3. Nugrahani (2007) melakukan penelitian tentang “Analisis Penerapan Konsep Value for Money Pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”. Nugrahani (2007) bermaksud menyederhanakan penilaian kinerja sektor publik dalam hal ini Pemda DIY dengan menggunakan konsep Value for Money yang difokuskan pada ekonomis, efisien, dan efektivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan Pemda DIY cukup ekonomis, dan efisien, tetapi kurang efektif. Pengumpulan data penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik Pemda DIY berupa data tentang APBD dan realisasi APBD periode 2002-2004, sedangkan sampel yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
penelitian ini adalah APBD dan realisasi APBD Pemda DIY periode 4 (empat) tahun. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nugrahani (2007) yaitu sama-sama meneliti mengenai kinerja sektor publik menggunakan konsep value for money. Perbedaan penelitian terletak pada metode analisis data dan objek penelitian. Penelitian terdahulu dilakukan pada Pemda DIY dengan metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dan kuantitatif, sedangkan penelitian ini akan dilakukan pada Dinas Pertanian DIY dengan metode analisis deskriptif sebagai teknik analisis datanya. 4. Ayuningtyas (2012), melakukan penelitian tentang “Analisis Value For Money Dalam Pengukuran Kinerja Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Yogyakarta Periode Tahun 2009-2011”. Penelitian Ayuningtyas (2012) bertujuan untuk menilai kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang didapat dari metode ini adalah data mengenai rencana dan realisasi program pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, sedangkan dokumen sumber yang digunakan adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta periode tahun 2009-2011. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa kinerja Dinas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta periode tahun 2009-2011 telah berjalan dengan ekonomis, efisien, dan efektif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis value for money. Perbedaannya terletak pada tempat penelitian yang mengambil pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, sedangkan untuk penelitian yang sekarang mengambil tempat pada Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta.
F. Kerangka Konseptual Suatu organisasi sektor publik memerlukan adanya pengukuran kinerja untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi. Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik tidak hanya berdasarkan pada ukuran finansial saja tetapi juga pada ukuran non-finansial karena tujuan utama organisasi ini bukan memperoleh laba melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik. Value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Penjelasan dari masing-masing elemen sebagai berikut : 1. Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2. Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu. Efisien merupakan perbandingan output yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. 3. Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu program dengan target yang telah ditetapkan. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka kerangka konseptual pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Outcome
Efektifitas
Output
Efisiensi
Nilai Input Ekonomi Input
Cost Kerangka pemikiran Value For Money Sumber : Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar Melalui Pendekatan Value For Money (Dian Annisa, 2011: 21).
Value For Money menjelaskan hubungan yang optimal antara biaya/sumber daya serta manfaat/hasil yang disampaikan melalui proses yang mengubah input melalui aktivitas kegiatan menjadi output yang diperlukan untuk memicu atau menghasilkan hasil (outcome) yang baik (Kuswanti, 2014: 29). Kerangka pemikiran di atas maka dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
1. Outcome adalah penilaian petani terhadap hasil dari setiap output program Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2014 (data diambil melalui kuesioner). 2. Output adalah hasil persentase perhitungan realisasi fisik di lapangan dari setiap kegiatan yang sudah direncanakan dalam Laporan Kinerja mengenai realisasi kegiatan tahun 2014. 3. Nilai Input adalah anggaran belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian kabupaten Sleman tahun 2014. 4. Input adalah realisasi belanja untuk kegiatan Kabupaten Sleman tahun 2014. Penjabaran dari Outcome, Output, Nilai Input dan Input di atas dijadikan pedoman untuk menghitung dan mengukur kinerja keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money yaitu menilai kinerja dari sisi ekonomi, efisiensi dan efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati objek tertentu dan dengan waktu yang sudah ditentukan untuk mengetahui secara mendalam bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dan oleh sebab itu hasil dan kesimpulan penelitian ini hanya berlaku untuk Pemerintah Kabupaten Sleman
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sub bagian administrasi data dan pelaporan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, sedangkan objek penelitian ini adalah data Pencapaian Realisasi Keuangan Dinas Kabupaten Sleman yang terdapat pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2014
C. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dipilih pada dengan pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dengan pertimbangan bahwa selain sangat relevan dengan permasalahan yang diteliti, juga mudah mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Lingkup penelitian dalam hal ini adalah untuk membahas pemecahan masalah
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
penilaian kinerja berdasarkan value for money sebagai alat ukur kinerja. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016.
D. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi. Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang didapat dari metode ini adalah data mengenai rencana dan realisasi program pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu metode pengamatan dari yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung pada objek yang diteliti 3. Kuesioner Data yang diperoleh dari kuesioner yaitu dengan cara menjawab pernyataanpernyataan dari peneliti, jawaban respon dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti secara tertulis dilembar yang sudah disediakan. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini, diambil dari kuesioner penelitian sebelumnya namun disesuaikan dengan tempat penelitian yang menjadi objek penelitian yang sedang diteliti yaitu pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman .Dari kuesioner ini diharapkan memperoleh data outcome dari beberapa program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:119). Populasi dalam penelitian adalah petani yang berada di Kabupaten Sleman. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:120). Penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah convenience atau opportunity sampling. Menurut Sarwono (2010: 81), convenience atau opportunity sampling merupakan pemilihan unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh peneliti. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 eksempar untuk meneliti outcome atau penilaian dari petani yang berada di Kabupaten Sleman terhadap kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
F. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah value for money. Value for money merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor publik yang berdasarkan pada tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
1. Ekonomi Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input yang digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. 2. Efisiensi Efisiensi adalah hubungan antara input dan output. Efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya berarti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan (maximing benefits and minimizing costs). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya (spending well). Ada pengertian yang hampir serupa antara
efisien
dengan
ekonomi
karena
kedua-duanya
menghendaki
penghapusan dan penurunan biaya. 3. Efektivitas Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan operasional dapat dikatakan efektif (berhasil guna) apabila proses kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Pengujian validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Suatu kuesioner yang dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas di lakukan melalui perbandingan antara nilai r hitung terhadap r tabel. Bila r hitung > r tabel, maka pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur apakah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sudah mengukur apa yang akan penulis ukur. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur semua kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner di katakam reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam SPSS ada fasilitas yang dapat di gunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu melalui uji statistik cronbach alpha dan variabel di katakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.60, Nunnally ( Ghozali, 2005 ). Semakin tinggi nilai Cronbach’s Alpha (mendekati 1) menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.
H. Teknik Analisis Data Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif (Descriptive Kuantitative Analysis Method). Setelah data terkumpul, selanjutnya data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara diklasifikasi dan dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah kegiatan mengelompokkan, atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data, kemudian menyimpulkannya sehingga hasilnya dapat ditafsirkan (Mudrajad, 2003: 172). Penelitian ini akan mengukur kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman menggunakan tiga elemen yang diteliti. Pengukurannya sebagai berikut: 1. Pengukuran Ekonomi Ekonomi memiliki pengertian bahwa dalam memperoleh sumber daya (input) sebaiknya dengan harga yang lebih rendah (spending less) atau harga yang mendekati harga pasar. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter (Annisa,2011:24) Dalam penelitian ini pengukuran ekonomi dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Ekonomi=
x 100%
Keterangan: Input
: Realisasi belanja untuk Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Input Value
: Anggaran Belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Suatu kinerja organisasi dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target anggaran dan dapat mencapai output (keluaran) sesuai dengan yang ditetapkan atau 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Perhitungan tersebut digunakan karena sulitnya mengkonversikan SDM dan sarana dan prasarana yang digunakan ke dalam satuan moneter dan menentukan berapa harga input yang sesungguhnya diperlukan. Hasil perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian: Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi Persentase Penilaian 90-100 Sangat ekonomis 80-99,9 Ekonomis 70-79,99 Cukup ekonomis 60-69,99 Kurang ekonomis <59,99 Tidak ekonomis Sumber: Metode Penilaian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)
2. Pengukuran Efisiensi Efisiensi merupakan hubungan antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan menggunakan sumber daya (input) yang disediakan. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua yaitu efisiensi alokasi, efisiensi teknis atau manajerial. Efisiensi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal. Efisiensi teknis atau manajerial terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu (Mahmudi 2010: 88)
Efisiensi = Keterangan :
x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Output : Persentase Realisasi Kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Input
: Persentase Nilai Ekonomis kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman
Suatu kinerja organisasi dikatakan efisien apabila keluaran (output) yang dihasilkan mencapai target yang direncanakan atau lebih besar daripada sumber daya (input) yang telah digunakan Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian: Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi Persentase 90-100 80-99,9 70-79,99 60-69,99 <59,99
Penilaian Sangat efisien Efisien Cukup Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien
Sumber: metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)
3. Pengukuran Efektivitas Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan (Mahmudi 2010: 86). Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran/outcome programprogram Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kab. Sleman, peneliti menyebarkan kuesioner kepada petani di desa Sendang Agung Kab. Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Jadi yang menjadi ukuran outcome adalah indeks kepuasan konsumen (IKK) adalah kepuasan yang didapatkan petani di Kabupaten Sleman. Kepuasan konsumen mengukur rata-rata kepuasan pelanggan dengan memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan yang dirasakan. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan pelanggan, seperti yang telah dirumuskan oleh
Sugiyono (2002: 79) adalah sebagai
berikut: IKK = PP Di mana: IKK
: indeks kepuasan konsumen
PP
: perceived performance (kinerja yang dirasakan) Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100, dengan total
pernyataan dalam kuesioner sebanyak 14 pernyataan, yang dibagi menjadi 6 pernyataan untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 dan 8 pernyataan untuk Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Periode 2014. Pemberian bobot kuantitatif ini menggunakan skala Likert. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikatorindikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan 2013: 12-13): Sangat Setuju
(SS)
=5
Setuju
(S)
=4
Netral
(N)
=3
Tidak Setuju
(TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Untuk mengukur nilai efektifitas perlu ditentukan interval kepuasan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan para petani dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Interval
= (IK maks – IK min) : 5
Ikmaks
= PP x R x Exmaks
Ikmin
= PP x R x Exmin
Keterangan: IK maks
: nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)
IK min
: nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)
PP
: jumlah pernyataan/pernyataan pada kuesioner
R
: jumlah responden
Exmaks
: skor penilaian tertinggi pada kuesioner
Exmin
: skor penilaian terendah pada kuesioner Dari perhitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam
pembuatan tabel interval kepuasan petani di Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Setelah memperoleh data atau indeks kepuasan petani melalui penyebaran kuesioner maka selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut : Nilai Outcome =
batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori 2
/IK maks x 100%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung dengan cara: Efektivitas
x 100 %
Keterangan: Outcome : Penilaian guru-guru (data diambil dari kuesioner yaitu berupa angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan) Output
:
Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian tahun 2014
Di mana outcomes merupakan penilaian petani kab. Sleman terhadap hasil dari setiap program pemerintah. Sedangkan output merupakan penilaian pemerintah terhadap keluaran dari program dan kegiatan yang telah direalisasikan (Annisa, 2011: 26). Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektivitas Persentase Penilaian 90-100 Sangat Efektif 80-99,9 Efektif 70-79,99 Cukup Efektif 60-69,99 Kurang Efektif <59,99 Tidak Efektif Sumber: metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman dibentuk pertama kalinya pada tahun 1995 berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 1992 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman. Kemudian disempurnakan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sleman Nomor : 6 Tahun 1995 Tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman, kemudian diperbaharui kembali dengan Perbup Nomor. 29 tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman.
B. Visi dan Misi 1. Visi Sebagai penjabaran visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih maka visi dan misi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut: ”Terwujudnya masyarakat pertanian, perikanan, dan kehutanan yang mandiri, berdaya saing dan sejahtera”. 2. Misi a. Memberdayakan sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian, perikanan dan kehutanan.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
b. Mengembangkan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan basis agroindustri/aquaindustri untuk memantapkan ketahanan pangan; c. Meningkatkan daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan, dan kehutanan; d. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan lestari.
C. Tugas dan Fungsi 1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan berkedudukan sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, seperti diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Sleman Nomor 29 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan dan kehutanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Untuk menyelenggarakan tugas sebelumnya, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; b. Pelaksanaan tugas bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; d. Pembinaan dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; e. Penyelenggaraan penyuluhan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
2. Tugas Tambahan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman mempunyai tugas tambahan melaksanakan tugas/pengawasan terhadap income daerah sesuai dengan: a. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 2 tahun 2012 tanggal 1 Februari 2012 Retribusi Pelayanan Pasar; b. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 5 tahun 2012 tanggal 1 Februari 2012 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; c. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 7 tahun 2012 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan; d. Perda Kabupaten Sleman Nomor :10 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Retribusi Penjualan Produk Usaha daerah.
D. Sumber Daya Manusia Jumlah Pegawai Negeri Sipil penyelenggara pada Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman berdasarkan data tahun 2014 adalah sebanyak 360 orang meliputi 1 orang kepala dinas (eselon II/b), 1 orang sekretaris dinas (eselon III/a), 5 orang kepala bidang (eselon III/b), 33 orang kepala seksi (eselon IV/a), 12 orang kepala UPT (eselon IV/b), 12 orang kepala TU UPT (eselon IV/a), 21 orang pejabat fungsional penyuluh ahli dan 89 orang pejabat fungsional penyuluh terampil, 16 orang pejabat fungsional Pengamat Mutu Hasil Pertanian (PMHP), 1 orang pejabat fungsional arsiparis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
13 orang pejabat fungsional paramedis, 17 orang pejabat fungsional medis veteriner, dan didukung 203 orang pegawai struktural. Berdasarkan tingkat pendidikan diperinci sebagai berikut: S2
: 26
S1
: 159
DIII
: 62
SLTA
: 103
SLTP
: 6
SD
: 4
Berdasarkan pangkat/golongan sebagai berikut: Golongan IV
: 37
Golongan III
: 277
Golongan II
: 37
Golongan I
:
9
Tenaga honorer sebagai berikut: Tenaga Honorer Daerah/PTT
: 7 orang
Tenaga Honorer Harian Lepas APBD
: 31 orang
Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (Kementan): 54 orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
E. Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan terdiri dari lima bidang teknis yakni: 1. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 2. Bidang Peternakan 3. Bidang Perikanan 4. Bidang Kehutanan dan Perkebunan, dan 5. Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dua belas Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari : 1. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah I (Kec. Moyudan dan Minggir) 2. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah II (Kec. Godean dan Gamping) 3. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah III (Kec. Seyegan, Mlati dan Tempel) 4. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah IV (Kec. Sleman dan Ngaglik) 5. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah V (Kec. Pakem dan Turi) 6. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah VI (Kec. Ngemplak dan Cangkringan) 7. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah VII (Kec. Berbah dan Depok)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
8. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K wilayah VIII (Kec. Kalasan dan Prambanan) 9. UPT Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan 10. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan 11. UPT Sub Terminal Agribisnis 12. UPT Balai Benih Ikan Berikut ini merupakan bangan struktur organisasi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Kuesioner yang disebarkan kepada petani di Kabupaten Sleman berjumlah 100 kuesioner. Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia, dan jenjang pendidikan terakhir. Ringkasan hasil analisis karakteristik responden sebagai berikut: 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah Persentase Jenis Kelamin Responden (%) (Orang) Laki-laki 73 orang 73 % Perempuan 27 orang 27% Total 100 orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yakni petani di Kabupaten Sleman berjenis kelamin laki-laki. Tabel di atas menunjukkan petani laki−laki sebesar 73 orang dengan persentase sebesar 73%. Sedangan jumlah petani perempuan sebanyak 27 orang dengan persentase sebesar 27%.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
2. Responden Berdasarkan Usia Adapun data usia dari responden dapat dijelaskan oleh tabel berikut: Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Jumlah Responden Persentase (Tahun) (Orang) (%) 20-29 19 orang 19% 30-39 17 orang 17% 40-49 29 orang 29% 50-59 22 orang 22% >60 13 orang 13% Total 100orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.2, menunjukkan bahwa usia petani yang paling banyak yakni berusia 40 sampai 49 tahun dengan persentase sebesar 29%. 3. Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir Jenjang Pendidikan Terakhir responden dikelompokkan menjadi empat yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas SMA/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Diploma (D-2). Tabel di bawah ini merupakan data responden berdasarkan pendidikan terakhir: Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Jumlah Persentase Terakhir Responden (%) SD 31 orang 31% SMP 28 orang 28% SMA/SMK 38 orang 38% D-2 3 orang 3% Total 100 orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.3, dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan terakhir responden yakni petani di Kabupaten Sleman yang paling banyak adalah SMA/SMK yang berjumlah 38 orang dengan persentase sebesar 38%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau atribut yang diteliti. 1. Uji Validitas Data Data yang diperoleh dari kuesioner harus diuji validitasnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya data tersebut. Uji validitas penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai korelasi Product Moment (Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf signifikansi (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk = n-2), yaitu dk= 100-2. Butir pernyataan dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel. Butir pernyataan dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel. Rumus untuk menghitung rhitung yaitu rtabel (α,n-2) dari tabel product moment. Berdasarkan hal tersebut, rhitung adalah rtabel
(5%,100-2) =
0,1966. Berikut ini
adalah uji validitas terhadap program peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan. Tabel di bawah ini merupakan hasil uji validitas: Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Program Pernyataan dan Kegiatan 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
r hitung
r tabel
Keterangan
0,429
0,1966
Valid
2 3 4 5
0,458 0,375 0,303 0, 552
0,1966 0,1966 0,1966 0,1966
Valid Valid Valid Valid
6
0,490
0,1966
Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas (Lanjutan) Program Pernyataan r hitung dan Kegiatan 1 0,590 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
r tabel
Keterangan
0,1966
Valid
2 3
0, 653 0,541
0,1966 0,1966
Valid Valid
4 5 6 7
0,775 0,441 0,656 0,662
0,1966 0,1966 0,1966 0,1966
Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan tentang program peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan. Semua butir pernyataan mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel 0.1966 sehingga seluruh butir pernyataan dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Cronbach's Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas Program dan Kegiatan Cronbach's Alpha Program Peningkatan 0,607 Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi 0,739 Pertanian/ Perkebunan Sumber: Data primer diolah, 2016
Keterangan Reliabel
Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Berdasarkan tabel 5.5, dapat dilihat nilai hasil uji reliabilitas program peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan sebesar 0,607 dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan sebesar 0,739. Berdasarkan nilai Cronbach's Alpha berada di atas 0,60, maka dapat disimpulkan butir-butir instrumen penelitian adalah reliabel.
C. Analisis Data Analisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for money yaitu menilai kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014. Langkah-langkah pengukuran value for money sebagai berikut: 1. Nilai Ekonomi Nilai Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Ukuran ekonomi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, antara lain dengan cara membandingkan harga yang digunakan organisasi sektor publik dengan organisasi sejenis, membandingkan dengan harga pasar, atau membandingkan dengan anggaran yang telah disetujui. Nilai ekonomi dari program-program yang dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, dapat diukur dengan membandingkan realisasi dana yang digunakan dengan dana yang telah dianggarkan oleh pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Rumus yang digunakan untuk pengukuran Nilai Ekonomi sebagai berikut:
x 100%
Nilai Ekonomi = Keterangan: Input
: Realisasi Belanja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
Input Value
: Anggaran Belanja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai ekonomi berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan kesejahteraan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014. Tabel 5.6 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 Belanja Nilai Uraian Ekonomi Anggaran Realisasi (%) (Rp) (Rp) Pelatihan petani dan pelaku 99,01% 476.742.250 476.004.750 agribisnis Peningkatan kemampuan 244.623.500 218.686.000 89,40% lembaga petani Penyuluhan dan pendampingan 138.775.750 138.745.750 99,98% petani dan pelaku agrobisnis Sekolah lapang pertanian
54.594.800
51.913.750
95,09%
TOTAL
914.736.300
885.350.250
96,35%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Sumber : Diolah dari LAKIP tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.6, dapat digunakan untuk menghitung nilai ekonomi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada kegiatan tersebut. Penghitungan nilai ekonomi sebagai berikut : Nilai Ekonomi
=
100%
= 96,35% Hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar 96,35%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis”
yang berarti bahwa Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan
pelatihan
petani
dan
pelaku
agribisnis,
peningkatan
kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian. b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Berikut ini akan disajikan tabel untuk data anggaran dan realisasi program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Tabel 5.7 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Periode 2014 Belanja Nilai Uraian Ekonomi Anggaran Realisasi (%) (Rp) (Rp) Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil 95,31% 73.739.750 70.283.750 produksi pertanian/perkebunan Fasilitas kerja sama regional/nasional/ internasional penyediaan hasil 183.085.000 182.205.000 99,52% produksi pertanian perkebunan komplementer Promosi atas hasil produksi pertanian 294.137.100 291.356.100 99,05% perkebunan unggul daerah Diversifikasi pengelolaan hasil 33.561.000 32.961.000 98,21% pertanian Pembinaan panen dan pasca panen
262.652.500
254.027.500
96,72%
TOTAL
847.175.350
830.833.350
98,07%
Sumber : Diolah dari LAKIP tahun 2014
Berdasarkan tabel 5.7, dapat digunakan untuk menghitung nilai ekonomi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada kegiatan tersebut. Penghitungan nilai ekonomi sebagai berikut : Nilai Ekonomi
= = 98,07%
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar 98,07%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis”
yang berarti bahwa Dinas Pertanian
Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,
fasilitas
kerja
sama
regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen. 2. Nilai Efisiensi Efisiensi diukur dengan membandingkan rasio antara output dan input. Persentase nilai input yang digunakan adalah dari perbandingan nilai input real dengan nilai input dalam anggaran, dalam hal ini telah diukur pada nilai ekonomi di atas. Secara sistematis, efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input, atau dengan istilah lain output per unit input. Nilai output yang digunakan dalam pengukuran ini adalah persentase perbandingan jumlah realisasi fisik yang dianggarkan. Sedangkan nilai inputnya merupakan persentase dari perbandingan input yang terealisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
dengan input yang dianggarkan. Rumus untuk mengukur Nilai Efisiensi, sebagai berikut: Nilai Efisiensi =
x 100%
Keterangan: Output :
Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
Intput :
Persentase Nilai Ekonomi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai efisiensi berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan kesejahteraan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014. Tabel 5.8 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014 Indikator Rencana Realisasi Nilai Nilai Program Kinerja (Rp) (Rp) Ekonomi Efisiensi (%) (%) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Input
914.736.300 883.350.250
96,57% 103,55%
Output
Sumber: Data primer diolah, 2016
100%
100%
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Berdasarkan tabel 5.8, dapat digunakan untuk menghitung nilai efisiensi pada program tersebut. Penghitungan nilai efisiensi adalah sebagai berikut:
Nilai Efisiensi
=
100 %
= 103,55% Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku
agribisnis,
peningkatan
kemampuan
lembaga
petani,
penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian menghasilkan tingkat efisiensi sebesar 103,55%. Berdasarkan hal tersebut, hasil nilai efisiensi lebih dari 100% yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dapat menghemat anggaran belanjanya dengan sangat baik dan dengan dana yang kurang dari anggaran belanja tersebut dapat digunakan
untuk
melaksanakan
semua
kegiatan
yang
telah
direncanakan. Berdasarkan persentase nilai efisiensi, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Efisien” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat efisien dalam mencapai tujuannya yaitu dengan terselenggaranya kegiatan program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
peningkatan
kemampuan
lembaga
petani,
penyuluhan
dan
pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang. b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai efisiensi berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014. Tabel 5.9 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Periode 2014 Indikator Rencana Realisasi Nilai Nilai Program Kinerja (Rp) (Rp) Ekonomi Efisiensi (%) (%) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Input
847.175.350 830.833.350
98,07% 101,97%
Output
100%
100%
100%
Sumber: Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.9, dapat digunakan untuk menghitung nilai efisiensi pada program tersebut. Penghitungan nilai efisiensi adalah sebagai berikut: Nilai Efisiensi
=
100 %
= 101,97% Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku
agribisnis,
peningkatan
kemampuan
lembaga
petani,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian menghasilkan tingkat efisiensi sebesar 101,97%. Berdasarkan hal tersebut, hasil nilai efisiensi lebih dari 100% yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dapat menghemat anggaran belanjanya dengan sangat baik dan dengan dana yang kurang dari anggaran belanja tersebut dapat digunakan
untuk
melaksanakan
semua
kegiatan
yang
telah
direncanakan. Berdasarkan persentase nilai efisiensi, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Efisien” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat efisien dalam mencapai tujuannya yaitu dengan terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen. 3. Nilai Efektivitas Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome atau hasil (Mahmudi 2010: 86). Untuk mengukur nilai efektivitas maka perlu ditentukan interval kepuasan yang akan digunakan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
tingkat kepuasan petani yang diambil dari kuesioner yang telah disebarkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Interval
= (IK maks – IK min) : 5
Ikmaks
= PP x R x Exmaks
Ikmin
= PP x R x Exmin
Keterangan: IK maks
: nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)
IK min
: nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)
PP
: jumlah pernyataan/pernyataan pada kuesioner
R
: jumlah responden
Exmaks
: skor penilaian tertinggi pada kuesioner
Exmin
: skor penilaian terendah pada kuesioner
Dari penghitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam pembuatan tabel interval kepuasan petani. Setelah memperoleh data atau indeks kepuasan petani, selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut: Nilai Outcome =
batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori 2
/IK maks x 100%
Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung dengan cara: Efektivitas
x 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Keterangan: Outcome : Penilaian petani (data diambil dari kuesioner yaitu berupa angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan dan kemudian diolah untuk menentukan interval kepuasan) Output
: Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Menentukan
interval
kepuasan
yang
kemudian
digunakan
untuk
mengetahui tingkat kepuasan petani. Interval
= (IK maks – IK min) : 5
IK maks
= PP x R x Exmaks = 6 x 100 x 5 = 3000
IK min
= PP x R x Exmin = 6 x 100 x 2 = 1200
Interval
= (3000 - 1200) : 5 = 360
Setelah mengetahui hasil intervalnya, kemudian hasil interval tersebut dibandingkan dengan tabel 5.10 yaitu interval kepuasan program peningkatan kesejahteraan petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Tabel
5.10 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Interval Kategori 1200 – 1559 Sangat Tidak Setuju 1560 – 1919 Tidak Setuju 1920 – 2279 Netral 2280 – 2639 Setuju 2640 – 3000 Sangat Setuju
Sumber: Data primer diolah, 2016
Adapun indeks kepuasan petani yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor dari total pernyataan adalah 2461, yang berarti berada pada kategori setuju. Langkah selanjutnya adalah menentukan persentase outcome yang dapat diketahui dengan rumus: Nilai Outcome = (
IKmaks) x 100%
=(
/ 3000) x 100%
= 82% Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat diperoleh dengan penghitungan: Nilai Efektivitas
= =
x 100% x 100%
= 82% Hasil penghitungan di atas menunjukkan bahwa nilai efektivitas program peningkatan kesejahteraan petani dengan terselenggaranya kegiatan program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang adalah 82%. Berdasarkan nilai efektivitas, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat dimasukkan dalam kategori “Efektif”, yang berarti bahwa program tersebut sudah memuaskan dan efektif untuk para petani. b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Menentukan
interval
kepuasan
yang
kemudian
digunakan
untuk
mengetahui tingkat kepuasan petani. Interval
= (IK maks – IK min) : 5
IK maks
= PP x R x Exmaks = 8 x 100 x 5 = 4000
IK min
= PP x R x Exmin = 8 x 100 x 1 = 800
Interval
= (4000 - 800) : 5 = 640
Setelah mengetahui hasil intervalnya, maka berikut ini adalah interval kepuasan
program
pertanian/perkebunan.
peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel
5.11 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Interval Kategori 800 – 1439 Sangat Tidak Setuju 1440 – 2079 Tidak Setuju 2080 – 2719 Netral 2720 – 3359 Setuju 3360 – 4000 Sangat Setuju
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Adapun indeks kepuasan petani yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor dari total pernyataan adalah 3244, yang berarti berada pada kategori setuju. Langkah selanjutnya adalah menentukan persentase outcome yang dapat diketahui dengan rumus: Nilai Outcome = (
IKmaks) x 100%
=(
/ 4000) x 100%
= 76% Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat diperoleh dengan penghitungan: Nilai Efektivitas
= =
x 100% x 100%
= 76% Hasil penghitungan sebelumnya, menunjukkan bahwa nilai efektivitas program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan dengan terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama regional/nasional /internasional,
penyediaan
hasil
produksi
pertanian
perkebunan
komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen adalah 76%. Berdasarkan nilai efektivitas, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat dimasukkan dalam kategori “Cukup Efektif”, yang berarti bahwa program tersebut belum memuaskan petani secara maksimal.
D. Pembahasan Penelitian ini menganalisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for money. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : 1) ekonomi, terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. 2) efisiensi, merupakan pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. 3) efektivitas, tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan, atau secara sederhana merupakan perbandingan outcome dengan output (Mardiasmo, 2002:4). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar 96,35%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian. Program peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar 98,07%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen. Program-program yang telah dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 sudah efisien. Program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang dana yang dianggarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
sebesar Rp 914.737.300,00 di mana dalam pelaksanaannya, output kegiatan tersebut tercapai secara maksimal yaitu sebesar 100%. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman menggunakan dananya sebesar Rp 885.350.250,00 dan menghemat dana sebesar Rp 31.387.050,00 Berdasarkan hal tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat mengefisiensikan anggarannya dengan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai efisiensinya yaitu sebesar 103,55%. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, dengan uraian kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan,
regional/nasional/internasional,
fasilitas
penyediaan
hasil
kerja
sama
produksi
pertanian
perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen, dana yang dianggarkan sebesar Rp 847.175.350,00 di mana dalam pelaksanaannya, output kegiatan tersebut tercapai secara maksimal yaitu sebesar 100%. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman menggunakan dana sebesar Rp 830.833.350,00 dan menghemat dana sebesar Rp 16.342.000,00. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat mengefisiensikan anggarannya dengan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai efisiensinya yaitu sebesar 101,97%. Hal ini berarti program yang dijalankan oleh Dinas Pertanian sudah efisien dengan menghemat dana dan menjalankan program sesuai rencana. Namun tingkat kesuksesan program dinilai bukan hanya dengan menghemat dana dan menjalankan program sesuai rencana saja melainkan apakah program tersebut dapat tepat sasaran atau tidak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Hasil ringkasan pengukuran nilai efektivitas, yang memperlihatkan bahwa program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang dana menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 82%. Hal ini dapat diartikan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat dimasukkan dalam kategori “Efektif”, yang berarti bahwa program tersebut sudah memuaskan dan efektif para petani. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan, dengan uraian kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan, fasilitas kerja sama regional / nasional / internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen menunjukkan hasil nilai efektivitas sebesar 76% dan menunjuk hasil yaitu cukup efektif. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa program tersebut belum memuaskan petani secara maksimal. Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman sudah ekonomis dan efisien, yaitu sudah menghemat dana dan menjalankan program sesuai yang direncanakan,namun program tersebut belum sepenuhnya tepat sasaran. Hal ini terbukti dengan tingkat keefektifan program yang kurang memuaskan para petani. Adapun solusi yang harus diterapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman adalah program kerja yang telah ditetapkan harus lebih tepat sasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
kepada para petani. Program untuk meningkatkan pemasaran dari hasil pertanian/perkebunan nilai outcame harus lebih ditingkatkan. Misalnya aksi dengan aksi nyata berupa penyuluhan/sosialisasi dan membantu secara langsung proses pemasaran hasil produksi pertanian unggul daerah ke luar daerah Sleman, sehingga pemasaran akan merata dan meningkatkan taraf hidup petani. Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus untuk Dinas Pertanian Kabupaten Sleman agar program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat dirasakan dampak positifnya bagi para petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Hasil pengukuran value for money yang telah diuraikan dalam pembahasan disajikan sebagai berikut: Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value for Money NILAI EKONOMI No. Kegiatan 1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang 2
1
2
Capaian
Keterangan
96,35 %
Sangat Ekonomis
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional, 98,07% Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca Panen NILAI EFISIENSI Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga 103,55% Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional, 101,97% Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca Panen
Sangat Ekonomis
Sangat Efisien
Sangat Efisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value for Money (Lanjutan) 1
2
NILAI EFEKTIVITAS Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional, Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca Panen
82%
Efektif
76%
Cukup Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan value for money dapat diketahui bahwa: 1. Nilai Ekonomi a. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani adalah sangat ekonomis. Yang berarti pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat menghemat dana untuk menjalankan programnya. b. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan
program
pertanian/perkebunan
peningkatan adalah
pemasaran
sangat
ekonomis.
hasil Yang
produksi berarti
pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat menghemat dana untuk menjalankan programnya. 2. Nilai Efisiensi a. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani adalah sangat efisien. Yang berarti program dapat berjalan dengan baik dan berhasil dilaksanakan dengan maksimal menggunakan dana yang minimal.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
b. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan adalah sangat efisien. Yang berarti program dapat berjalan dengan baik dan berhasil dilaksanakan dengan maksimal menggunakan dana yang minimal. 3. Nilai Efektivitas a. Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani adalah efektif. Hal ini berarti program yang dilaksanakan sudah berhasil dengan maksimal menggunakan dana yang minimal serta sasaran dari program tersebut sudah tepat. b. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan
program
peningkatan
pemasaran
hasil
produksi
pertanian/perkebunan adalah cukup efektif. Hal ini berarti program yang dilaksanakan belum mencapai sasaran. Meski sudah berjalan dengan lancer dan menghemat dana, dampak positifnya belum dirasakan secara langsung oleh petani.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan mengandung keterbatasan, adapun keterbatasan tersebut yaitu program kerja peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan belum dijelaskan secara detail di dalam LAKIP tahun 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Berdasarkan hal tersebut, peneliti harus mencari informasi yang mendalam kepada petani di Kabupaten Sleman untuk mengetahui kinerja keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money. Selain itu tidak semua kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dilaporkan secara terperinci di dalam LAKIP Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, sehingga penulis hanya mengambil dua kegiatan yang dilaporkan secara terperinci dalam LAKIP yang dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga dapat mengetahui outcome dari masyarakat.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran sebagai berikut: 1. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dinilai dari segi ekonomi, sudah sangat ekonomis. Diharapkan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat mempertahankan kinerja keuangannya karena sudah sangat ekonomis . 2. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman diharapkan mampu mempertahankan kinerjanya dari segi efisiensi karena dari pembahasan yang telah diuraikan ,kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman sudah sangat efisien 3. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman diharapkan mampu meningkatkan pelayanan agar lebih efektif supaya para petani dapat lebih merasakan dampak positif dari program yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dan mudah mendapat informasi yang mereka butuhkan tentang pertanian agribisnis dan holtikultura. Dinas Pertanian Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Sleman juga diharapkan lebih meningkatkan pelayanan untuk membantu para petani memasarkan produk tani terutama produk pertanian unggul daerah. Hal ini wajib menjadi perhatian khusus untuk Dinas Pertanian Kabupaten Sleman agar hasil tani dapat dipasarkan dengan merata kepada konsumen d Kabupateni Sleman maupun diluar kabuapaten Sleman. 4. Berusaha untuk terus memenuhi target penyelesaian kinerja dengan menerapkan Standar Pelayanan Minimal agar selain tingkat ekonomi dan efisiensi, efektivitas pun dapat ditingkatkan dengan adanya kepuasan dari masyarakat. 5. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil perhitungan lebih dari dua program . Agar hasil yang didapatkan lebih mewakili kinerja Dinas Pertanian secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
DAFTAR PUSTAKA Anisa, Dian. 2011. Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar Melalui Pendekatan Value For Money. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makasar Barnett, Chris; Julian Bar; Angela Christie; Belinda Duff; Shaun Hext. 2010. Barnett T, Li Yoong T., Pinikahana J. 2010. Fluid Compliance among patient having hemodialysis : can educational program make a diference? J.Adv Nurse. Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah di Indonesia. Salemba Empat, Jakarta. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Drucker P.E. 1992. Innovation and Enterpreneurship. McGraw Hill Book. New York Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. “Balanced Scorecard: Menerapkan strategi menjadi aksi”. Erlangga, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati dan Heribertus Andre Purwanugraha. 2006. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi: Yogyakarta Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi IV. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi dan J. Setyawan. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta. Pertanian, Dinas Kabupaten Sleman. Profil Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. http://pertanian.slemankab.go.id. Diakses tanggal 14 Juli 2014 Putri Ardi Ayuningtyas. 2012. “Analisis Value for Money Dalam Pengukuran Kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Periode tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Prasetyo, Bambang dan Lina M.J. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Republik Indonesia, Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia, Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta: Bandung Robert A. N. dan Vijay Govindrajan. 2001. Management Control System. Tenth Edition. New York: Mc.Graw-Hill Irwin. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta: Bandung Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung Tri Siwi Nugrahani. 2007. “Analisis Penerapan Konsep Value for Money Pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal. Akmenika. Volume 1, 2007. Hlm. 1-17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I Kuesioner Penelitian KUESIONER A. Pengantar Dengan hormat,
Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi responden dalam
penelitian
yang
saya
lakukan.
Penelitian
tersebut
dalam
rangkamenyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisiskinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan Value For Money. Judul penelitian ini adalah “Analisis Value For Money Sebagai Alat Pengukuran Kinerja pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode Tahun 2014”. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama tentang identitas responden dan bagian kedua tentang pernyataan berkaitan dengan pendapat para petani kabupaten Sleman terhadap Program Pelayanan yang diberikan oleh
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Sleman.
Saya
mengharapkan
Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian sesuai pendapat pribadi terhadap kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman . Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Yuliani Levellin Presisca
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
A. BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN Isilah titik-titik dibawah ini atau lingkari jawaban yang telah disediakan Nama : ......................................................... (boleh tidak diisi) Alamat : ....................................................... Usia saat ini : ............... Tahun Jenis kelamin : P/L Status tingkat pendidikan : ......................... PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda (X), pada kotak SS, jika jawaban anda “Sangat Setuju”. Berilah tanda (X), pada kotak S, jika jawaban anda “Setuju”. Berilah tanda (X), pada kotak N, jika jawaban anda “Netral/tidak tahu”. Berilah tanda (X), pada kotak TS, jika jawaban anda “Tidak Setuju”. Berilah tanda (X), pada kotak STS, jika jawaban anda “Sangat tidak setuju”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
B. BAGIAN II Butir Pernyataan a. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab. Sleman terhadap Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. No
Pernyataan
Pendapat SS
1 2 3
4 5 6
Saya dengan mudah memperoleh informasi yang saya butuhkan tentang agribisnis Saya menegrti dengan semua informasi yang diberikan oleh pekerja Dinas Pertanian Dinas Pertanian rutin memberikan penyuluhan terhadap cara pemberantasan hama Bantuan yang diberikan oleh Dinas pertanian dirasa cukup. Dinas Pertanian cepat tanggap dalam menangani masalah pertanian yang muncul Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan mudah dimengerti.
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
b. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab. Sleman terhadap Program Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan No
Pernyataan
Pendapat SS
1 2
3 4
5 6 7 8
Saya dengan mudah memasarkan hasil pertanian saya Saya dengan mudah mengikuti proses pemasaran yang diberikan oleh dinas pertanian Saya mudah untuk meminta bantuan kepada pekerja Dinas Pertanian . Dinas Pertanian rutin memberikan penyuluhan terhadap cara memasarkan hasil tani dan perkebunan Bantuan yang diberikan oleh Dinas pertanian dirasa cukup. Dinas Pertanian cepat tanggap dalam menangani masalah yang muncul Pekerja Dinas Pertanian selalu siaga membantu proses pemasaran Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan mudah dimengerti.
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
LAMPIRAN II Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
P1 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
P2 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
Pernyataan P3 P4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 3 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3
Total P5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
P6 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
26 23 24 26 23 26 26 25 26 25 25 26 21 25 19 25 25 25 25 25 24 24 24 26 25 25 26 26 26 26 23 25 23 25 24 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis (Lanjutan) Responden 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
P1 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
P2 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5
Pernyataan P3 P4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
P5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
P6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
Total 25 24 25 25 25 26 24 24 26 22 25 23 24 26 24 24 25 25 27 26 23 24 25 25 27 25 23 24 23 25 25 23 25 24 25 24 25 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis (Lanjutan) Responden 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Total
P1 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412
Pernyataan P2 P3 P4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 392 427
P5 P6 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 2 5 4 423 395
Total 24 24 27 24 25 24 24 26 26 22 24 24 24 25 25 25 26 25 24 25 23 26 24 25 23 25 2461
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
LAMPIRAN III Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
P1 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
P2 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3
P3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4
Pernyataan P4 P5 2 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
P6 1 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
P7 2 2 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 2 5 4 4 4 5
P8 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
Total 23 29 32 36 36 35 35 33 35 32 33 34 28 34 21 34 33 34 34 33 33 34 35 33 33 34 32 33 34 30 33 34 30 32 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan (Lanjutan) Responden 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
P1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
P2 4 4 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3
P3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
Pernyataan P4 P5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 3
P6 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
P7 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 2
P8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4
Total 32 33 31 35 33 34 33 34 32 33 35 32 30 32 30 32 33 35 33 34 33 34 33 34 32 33 35 32 30 32 30 32 33 35 33 34 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan (Lanjutan) Responden 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Total
P1 P2 P3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 2 2 2 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 2 2 2 4 5 4 395 409 397
Pernyataan P4 P5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 406 412
P6 P7 P8 3 2 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 397 411 417
Total 29 32 36 36 35 35 33 35 32 33 34 28 34 21 34 33 34 34 33 33 33 32 32 32 29 33 25 33 3244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
LAMPIRAN IV Hasil Uji Validitas Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis P1 Pearson Correlation P1
Correlations P2 P3 1 ,030 ,057
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
,770
,572
100 1
100 -,139 ,167 100 1
P4 -,053
P5 ** ,282
P6 ,030
Total ** ,429
,601
,004
,764
,000
100 100 * -,008 ,217 ,938 ,030 100 100 -,068 ,179 ,501 ,074 100 100 ** 1 -,275 ,006 100 100 ** -,275 1 ,006 100 100 -,083 ,165 ,409 ,101 100 100 ** ** ,303 ,552
100 ,062 ,537 100 ,070 ,487 100 -,083 ,409 100 ,165 ,101 100 1
100 ** ,458 ,000 100 ** ,375 ,000 100 ** ,303 ,002 100 ** ,552 ,000 100 ** ,490 ,000 100 1
100 ,030 ,770 100 ,057 ,572 100 -,053 ,601 100 ** ,282 ,004 100 ,030 ,764 100 ** ,429
100 -,139 ,167 100 -,008 ,938 100 * ,217 ,030 100 ,062 ,537 100 ** ,458
100 -,068 ,501 100 ,179 ,074 100 ,070 ,487 100 ** ,375
,000
,000
,000
,002
,000
,000
N 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
100
100
P2
P3
P4
P5
P6
Total
Sig. (2-tailed)
100 ** ,490
Hasil Uji Reliabilitas Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,607
6
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Hasil Uji Validitas Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan P1 Pearson Correlation P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
P2 ** ,380
P5 -,018
P6 ,130
P7 * ,210
P8 ,112
Total ** ,590
,000
,000
,000
,859
,198
,036
,266
,000
100 1
100 ** ,260 ,009 100 1
100 ** ,496 ,000 100 ** ,348 ,000 100 1
100 * ,253 ,011 100 -,024 ,814 100 ** ,351 ,000 100 1
100 ** ,365 ,000 100 ,081 ,421 100 ** ,401 ,000 100 ** ,338 ,001 100 1
100 * ,241 ,016 100 * ,251 ,012 100 ** ,347 ,000 100 ** ,286 ,004 100 ** ,540 ,000 100 1
100 -,049 ,627 100 ,049 ,626 100 ,027 ,792 100 -,002 ,985 100 ,125 ,217 100 -,048 ,632 100 1
100 ** ,653 ,000 100 ** ,541 ,000 100 ** ,775 ,000 100 ** ,441 ,000 100 ** ,656 ,000 100 ** ,662 ,000 100 * ,213 ,034 100 1
100 ** ,380 ,000 100 ** ,429 ,000 100 ** ,474 ,000 100 -,018 ,859 100 ,130 ,198 100 * ,210 ,036 100 ,112 ,266 100 ** ,590
100 ** ,260 ,009 100 ** ,496 ,000 100 * ,253 ,011 100 ** ,365 ,000 100 * ,241 ,016 100 -,049 ,627 100 ** ,653
,000
,000
Total Sig. (2-tailed)
Correlations P3 P4 ** ** ,429 ,474
100 ** ,348 ,000 100 -,024 ,814 100 ,081 ,421 100 * ,251 ,012 100 ,049 ,626 100 ** ,541 ,000
N 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100 ** ,351 ,000 100 ** ,401 ,000 100 ** ,347 ,000 100 ,027 ,792 100 ** ,775
100 ** ,338 ,001 100 ** ,286 ,004 100 -,002 ,985 100 ** ,441
100 ** ,540 ,000 100 ,125 ,217 100 ** ,656
100 -,048 ,632 100 ** ,662
,000
,000
,000
,000
,034
100
100
100
100
100
Hasil Uji Validitas Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,739
8
100 * ,213
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian KUESIONER
A. Pengantar Dengan hormat,
Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam rangkamenyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisiskinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan Value For Money. Judul penelitian ini adalah “Analisis Value For Money Sebagai Alat Pengukuran Kinerja pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode Tahun 2014”. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama tentang identitas responden dan bagian kedua tentang pernyataan berkaitan dengan pendapat para petani kabupaten Sleman terhadap Program Pelayanan yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman .Saya mengharapkan Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian sesuai pendapat pribadi terhadap kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman . Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Yuliani Levellin Presisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN Isilah titik-titik dibawah ini atau lingkari jawaban yang telah disediakan Nama : ......................................................... (boleh tidak diisi) Alamat : ....................................................... Usia saat ini : ............... Tahun Jenis kelamin : P/L Status tingkat pendidikan : ......................... PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda (X), pada kotak SS, jika jawaban anda “Sangat Setuju”. Berilah tanda (X), pada kotak S, jika jawaban anda “Setuju”. Berilah tanda (X), pada kotak N, jika jawaban anda “Netral/tidak tahu”. Berilah tanda (X), pada kotak TS, jika jawaban anda “Tidak Setuju”. Berilah tanda (X), pada kotak STS, jika jawaban anda “Sangat tidak setuju”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. BAGIAN II Butir Pernyataan a. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab. Sleman terhadap Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 1. No
Pernyataan
Pendapat SS
1 2 3
4 5 6
Saya dengan mudah memperoleh inforai yang saya butuhkan tentang agribisnis Proses menegrti dengan semua informasi yang diberikan oleh pekerja Dinas Pertanian Dinas Pertanian rutin memberikan penyuluhan terhadap cara pemberantasan hama Bantuan yang diberikan oleh Dinas pertanian dirasa cukup. Dinas Pertanian cepat tanggap dalam menangani masalah pertanian yang muncul Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan mudah dimengerti.
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab. Sleman terhadap Program Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 2. No
Pernyataan
Pendapat SS
1 2
3 4
5 6 7 8
Saya dengan mudah memasarkan hasil pertanian saya Saya dengan mudah mengikuti proses pemasaran yang diberikan oleh dinas pertanian Saya mudah untuk meminta bantuan kepada pekerja Dinas Pertanian . Dinas Pertanian rutin memberikan penyuluhan terhadap cara memasarkan hasil tani dan perkebunan Bantuan yang diberikan oleh Dinas pertanian dirasa cukup. Dinas Pertanian cepat tanggap dalam menangani masalah yang muncul Pekerja Dinas Pertanian selalu siaga membantu proses pemasaran Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan mudah dimengerti.
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI