ANALISIS KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR
Oleh: ESTRELLITA LINDIASARI A14304078
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN ESTRELLITA LINDIASARI. Analisis Kemiskinan di Tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS. Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang dihadapi oleh negaranegara berkembang, termasuk di Indonesia. Kemiskinan menyangkut suatu kondisi kekurangan dari sebuah tuntutan kehidupan yang paling minimum, khususnya dari aspek konsumsi, pendapatan, dan kebutuhan sosial. Jumlah penduduk miskin di Indonesia berfluktuasi dari tahun ke tahun. Fluktuasi tersebut juga terjadi di Jawa Barat. Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat relatif menurun dari tahun 2003 hingga 2004, kemudian meningkat kembali hingga tahun 2006. Sementara itu, berdasarkan data Susenas 2005-2006, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor pada tahun 2005 sebesar 0,48 juta jiwa dan meningkat menjadi 0,54 juta jiwa pada tahun 2006. Jumlah tersebut merupakan yang paling besar di antara kabupaten lain di Jawa Barat. Menurut data BPS, kepadatan penduduk Kabupaten Bogor adalah 1.594 jiwa per km2. Kepadatan penduduk tersebut berdampak dalam penyediaan infrastruktur serta lapangan pekerjaan yang memadai dan menjadi beban dalam proses pembangunan. Jika berkualitas rendah akan meningkatkan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor terdiri dari tiga wilayah pengembangan, yaitu Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Bogor Barat memiliki karakteristik wilayah pertanian, sedangkan Bogor Tengah memiliki karakteristik wilayah manufaktur dan Bogor Timur memiliki karakteristik wilayah industri. Secara berurutan, nilai dari IPM wilayah dengan urutan yang terbesar yaitu Bogor Tengah dan komponennya sebesar 71,45, Bogor Barat sebesar 67,41 dan Bogor Timur sebesar 67,29. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan karakteristik rumah tangga miskin di tiga wilayah pengembangan yaitu Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur, (2) Menganalisis kaitan antara status kemiskinan dan status pekerjaan di tiga wilayah pengembangan, yaitu Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor timur, dan (3) Menganalisis karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin dan tidak miskin di tiga wilayah pengembangan yaitu Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi potret kemiskinan di Kabupaten Bogor. Analisis statistik non parametrik digunakan untuk menganalisis kaitan antara status kemiskinan dan status pekerjaan kepala keluarga di Kabupaten Bogor. Karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin di Kabupaten Bogor dianalisis menggunakan metode CHAID (Chi-square Automatic Interaction Detection or detector). Indikator kemiskinan yang digunakan berdasarkan BPS, yaitu luas lantai bangunan tempat tinggal, jenis lantai bangunan tempat tinggal, jenis dinding bangunan tempat tinggal, sumber air minum, penggunaan fasilitas buang air besar, jenis bahan bakar untuk masak sehari-hari, sumber penerangan rumah tangga, kepemilikan aset minimal senilai Rp 500.000, frekuensi makan dalam sehari, pembelian pakaian baru dalam setahun, pembelian daging/ayam/susu dalam seminggu, kemampuan berobat ke puskesmas atau poliklinik, pendidikan tertinggi kepala rumah tangga, dan bidang pekerjaan utama kepala rumah tangga.
Menurut BPS, suatu rumah tangga dapat dikatakan miskin jika memenuhi minimal sembilan dari 14 indikator yang ditetapkan. Jumlah rumah tangga miskin berdasarkan hasil pengolahan SUSDA Kabupaten Bogor Tahun 2006 sebesar 22.831 kepala keluarga atau sebesar 16,06 persen. Persentase terbesar berada di wilayah pengembangan Bogor Barat sebesar 25 persen dan di wilayah pengembangan Bogor Timur yaitu sebesar 22,77 persen. Wilayah pengembangan Bogor Tengah memiliki persentase rumah tangga miskin terkecil yaitu sebesar 10,3 persen. Di ketiga wilayah pengembangan Kabupaten Bogor, status kemiskinan dan status pekerjaan kepala keluarga memiliki hubungan yang sangat lemah karena nilai koefisien korelasi di seluruh kecamatan kurang dari 0,200. Karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin dan tidak miskin di Kabupaten Bogor yaitu kepemilikan aset, luas lantai bangunan tempat tinggal, jenis pekerjaan, jenis dinding bangunan tempat tinggal, dan frekuensi makan dalam sehari. Implikasi kebijakan dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Bogor, yaitu memberdayakan ekonomi masyarakat, memperbanyak pembangunan infrastruktur, memperluas jaringan kerja dan kemitraan, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Bogor sebesar 16,06 persen, dengan urutan jumlah rumah tangga miskin terbesar berada di wilayah pengembangan Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Status pekerjaan kepala keluarga tidak berpengaruh terhadap status kemiskinan rumah tangga di Kabupaten Bogor. Hanya di Kecamatan Leuwisadeng, Pamijahan, Rumpin, Sukajaya, Bojong Gede, Cijeruk, Ciomas, Gunung Sindur, Tajurhalang, Gunung Putri, dan Jonggol yang memiliki keterkaitan antara status kemiskinan dengan status pekerjaan kepala keluarga dengan keterkaitan yang sangat lemah sangat lemah. Karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin dan tidak miskin di wilayah Bogor Barat adalah kepemilikan aset, luas lantai bangunan tempat tinggal, frekuensi pembelian pakaian baru dalam setahun, jenis dinding bangunan tempat tinggal, sumber penerangan, jenis pekerjaan, kemampuan berobat, dan frekuensi makan dalam sehari. Karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin di wilayah Bogor Tengah adalah kepemilikan aset, kemampuan membayar untuk berobat ke Puskesmas/Poliklinik, jenis pekerjaan, jenis dinding, luas lantai bangunan tempat tinggal, fasilitas buang air besar, dan frekuensi makan dalam sehari. Karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin di wilayah Bogor Timur adalah kepemilikan aset, jenis pekerjaan, sumber penerangan, kemampuan membayar untuk berobat ke Puskesmas/Poliklinik, frekuensi makan dalam sehari, luas lantai, jenis lantai, dan jenis dinding. Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah program penanggulangan kemiskinan hendaknya difokuskan pada wilayah yang memiliki persentase rumah tangga miskin yang tinggi, yaitu Kecamatan Nanggung, Sukajaya, Ciseeng, Cijeruk, Tanjung Sari, dan Cariu. Selain itu, pemerintah perlu melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan untuk menambah penghasilan bagi rumah tangga di Kabupaten Bogor. Sebaiknya dilakukan penelitian mengenai karakteristik kemiskinan yang mencakup seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor.
ANALISIS KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR
Oleh: ESTRELLITA LINDIASARI A14304078
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi
: Analisis Kemiskinan di Tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Bogor
Nama
: Estrellita Lindiasari
NRP
: A14304078
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Muhammad Firdaus, Ph.D NIP. 132 158 758
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan:
PERNYATAAN
DENGAN
INI
SAYA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
YANG
BERJUDUL “ANALISIS KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BOGOR” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHANBAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor,
September 2008
Estrellita Lindiasari A14304078
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Estrellita Lindiasari, dilahirkan pada 14 September 1986 di Pekanbaru sebagai anak tunggal dari pasangan Rudy Andrean Sulaiman dan Lien Nurliena Dachlan. Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Pengadilan IV Bogor. Pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SLTPN 1 Bogor dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMUN 3 Bogor pada tahun 2004. Selama menempuh pendidikan menengah pertama dan menengah atas, penulis aktif dipelbagai organisasi, seperti Pramuka SLTPN 1 Bogor dan Korps Taruna SMUN 3 Bogor. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 2004, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pada program studi Ekonomi Pertanian Sumberdaya (EPS), jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan seperti Koperasi Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Peminat Sosial Ekonomi (2006-2007) serta aktif dalam beberapa kegiatan kepanitian.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta alam, pujian yang memenuhi seluruh nikmat-Nya bagi kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya. Atas anugrah, berkat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi penelitian dengan judul “Analisis Kemiskinan di Tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Bogor”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Sarjana pada Fakultas Pertanian, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis kondisi kemiskinan di Kabupaten Bogor dan karakteristik yang membedakan rumah tangga miskin dan tidak miskin di wilayah tersebut. Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin berterimakasih kepada Bapak Muhammad Firdaus, Ph.D selaku pembimbing skripsi, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.
Bogor, September 2008
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada : 1. Bapak Muhammad Firdaus, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, saran, kritik dan perhatian Bapak terhadap penulis. 2. Bapak Dr. Ir. Harianto, MS. selaku dosen penguji utama atas segala kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Ibu Eva Anggraini, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji komisi pendidikan atas saran dan perbaikan dalam penyempurnaan skripsi ini. 4. Ibu Ir. Yayah K. Wagiono, MEc selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan, saran, kritik, dan perhatiannya. 5. Kedua orang tua atas kasih sayang, perhatian, dukungan dan doa yang terusmenerus kepada penulis serta semua keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati, mendukung, serta membantu secara moral dan materil. 6. Semua dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat besar manfaatnya bagi penulis. 7. Teman-teman satu bimbingan di EPS : Putra Fajar Pratama, Deli Sopian, Wahyudi Romdhani, dan Khrisna Pratama atas semua pertolongan dan kebersamaan kita selama ini. 8. Teman-teman yang sangat membantu, mendukung dan perhatian : Owin, Mayank, Evie, Morin, Risti, Maya, Ade, Deasy, Ella, Nat2, Kevin, B’jay, Pipih, Pamcuy, Can2, M’Galih, Mail, Aghiez, M’Sari, Ricky, Irna, Cita, Ucie, T’Fitri serta rekan-rekan EPS 41 lainnya atas semua kebersamaan dan suka duka selama ini. 9. Teman-teman 13-an, KKP Gekbrong 2007, MISETA 2006-2007 , TYN ,dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya. 10. Mba Pini Wijayanti atas semua bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini. Terima kasih atas dukungan yang besar untuk penulis.
i
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah.............................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7 1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8 1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu tentang Kemiskinan .............................. 10 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu tentang Pengangguran ........................... 12 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu yang menggunakan Analisis CHAID .... 13 2.4 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ............................................... 14 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................................ 16 3.1.1 Konsep Kemiskinan ..................................................................... 16 3.1.2 Pengangguran .............................................................................. 20 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ......................................................... 22 3.3 Hipotesis .............................................................................................. 26 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 27 4.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 27 4.3 Metode Analisis dan Pengolahan Data .................................................. 28 4.3.1 Analisis Deskriptif ....................................................................... 28 4.3.2 Analisis Statistik Non-Parametrik ................................................ 29 4.3.3 Analisis CHAID .......................................................................... 30 4.4 Definisi Operasional ............................................................................. 34 V. KEMISKINAN DI KABUPATEN BOGOR 5.1 Jumlah Penduduk dan Indikator Kemiskinan ........................................ 37 5.2 Karakteristik Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Bogor .................... 38 5.2.1 Wilayah Pengembangan Bogor Barat........................................... 38 5.2.2 Wilayah Pengembangan Bogor Tengah ...................................... 53 5.2.3 Wilayah Pengembangan Bogor Timur ......................................... 72 5.3 Indikator Kemiskinan Utama Rumah Tangga Miskin ........................... 86 5.3.1 Wilayah Pengembangan Bogor Barat........................................... 86 5.3.2 Wilayah Pengembangan Bogor Tengah ...................................... 87