ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH MAKAN H. BASUKI RIAU BERBASIS CLIENT SERVER
Naskah Publikasi
diajukan oleh Fikri Zupriadi 08.12.3217
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
INFORMATION SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN RESTAURANT H. BASUKI RIAU BASED CLIENT SERVER ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RUMAH MAKAN H. BASUKI RIAU BERBASIS CLIENT SERVER
Fikri Zupriadi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT In this golobalisasi era, information systems play an important role in aspects of life for the interest of operational and management. With the information system, an institution can win the competition. With the support of the operational information system will be more effective and Management reporting will more easily and regularly. Eating Mr H. Basuki for entrepreneurial activity is still doing business manually. Be it in the service process, and process data processing employee payroll. This was slightly inhibited in the process of entrepreneurial business activities. By applying information systems Eating H. Basuki, God willing, its performance will be optimized and efficient. Information systems H. Eating Basuki supports all transaction processes that make our customers become more comfortable with using a Client Server system, the system is also equipped with a payroll system. In this thesis research attempts to analyze and design an information system Eating H. Basuki to assist in optimizing the process of buying and selling employees on the payroll calculation Eating H. Basuki. Eating the system H. Basuki This has the advantage of the features - features that simplify the process of buying or selling. So that makes the customer more comfortable. Key words: Information systems, Eating, Features, Design, Client Server .
1.
Pendahuluan Rumah Makan telah banyak kita jumpai, baik dikota besar,kota kecil maupun di
pedesaan sekalipun. Rumah Makan merupakan tempat yang kebutuhan
minum,
makan
atau
sekedar
hanya
untuk
sering dicari untuk berkumpul
bersama
keluarga,teman-teman dan kerabat dekat. Seiring dengan kebutuhan akan informasi yang semakin meningkat oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengambil keputusan yang efektif dan efisien. Sehingga manusia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kemampuan daya saing. Hal tersebut memacu pemilik Rumah makan berinovasi dengan cara terus mengembangkan ide-ide nya agar mampu bersaing dengan pihak pemilik Rumah makan lainnya. Beberapa cara yang harus dikembangkan yaitu dengan memanfaatkan sistem informasi penjualannya. Rumah makan H. Basuki adalah Rumah makan yang terletak di kota Riau tepatnya berada di kabupaten Indragiri Hulu, sei lala. Seiring berjalannya waktu Rumah makan H. Basuki terus mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Hanya saja didalam proses transaksi penjualannya masih menggunakan sistem manual atau pencatatan tertulis. Hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan hitung maupun keterlambatan saat pemesanan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka perlu sekiranya dibuat sistem dengan menggunakan metode Client Server didalam proses transaksi penjualan. Sehingga diharapkan para pelanggan di Rumah Makan H.Basuki merasa lebih nyaman dan transaksi penjualan berjalan dengan lancar dan permasalahan yang ada dapat terselesaikan . 2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Rumah Makan Berbasis Client Server Sistem informasi Rumah makan berbasis Client Server adalah suatu kumpulan
informasi yang mendukung proses pemenuhan kebutuhan, dimana dalam proses transaksinya melibatkan antar komputer yang menghubungkan satu dengan yang lainnya. Misalnya : antara Client komputer 1 (satu) dapat langsung terhubung dengan komputer server sehingga didalam pemesanan menu makanan tidak lagi melibatkan secara langsung antara pelanggan dan karyawan. Selain membuat pelanggan merasa lebih nyaman sistem Client Server juga dapat mempersingkat waktu pemesanan dan juga mengantisipasi antrian didalam proses pembayaran. 2.2.1
Sistem Client Server Menurut Bill Foy, Vice President of Micro Systems, 1998 Diawal perkembangan
perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan
pengoprasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang sebelumnya proses tersentralisasi dikembangkan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN (Local Area Network) di pertengahan tahun 1980 an. LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah computer pemroses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. 2.2
Konsep Pemodelan Sistem
2.2.1
Flowchart Sistem Pengertian Flowchart menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah:“Flowchart adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur secara logika”. 2.2.2
DFD (Data Flow Diagram) Pengertian Data Flow Diagram menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah: “DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan” 2.3
Konsep Basis Data Menurut James Martin (Kusrini dan Koniyo, 2007, h. 140), Basis data adalah
suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama- sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapandata dengan caracara tertentu sehingga mudah untuk digunakan dan ditampilkan kembali, dapat dugunakan untuk satu atau lebih program aplikasi secara optimal. Bahasa basis data terdiri atas : a. Data Definition Language (DDL), Merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek – objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau sekunder b. Data Manipulation Language (DML), Mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya dan menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali.
2.4
Normalisasi Pengertian Normalisasi menurut Dr. EF Codd yaitu “pengelompokkan elemen
data dalam suatu tabel yang menyatakan entitas dari relatiuonship, sehingga database tersebut menjadi mudah dimodifikasi” (Jogiyanto, 1993, h:403). 2.5
Kamus Data Kamus data adalah dukumentasi yang mendukung data flow diagram,terdiri dari
definisi dari setiap data flow dan data store yang berada pada data flow diagram tersebut. (Jerru FitzGerald dan Andra F. FitzGerald, Fundamentals of System Analysis, hal 75)
2.6
Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.6.1
Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0 Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) Microsoft Visual Basic 6.0 adalah program
untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tools untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit
baik
untuk
keperluan pribadi
maupun untuk
keperluan
perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. 2.6.2
SQL Server 2000 SQL Server 2000 adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat
database. SQL Server 2000 dilengkapi dengan dua fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database yaitu: a. Enterprise Manager Fitur ini relatif mudah digunakan karena model pengelolaan database yang terdapat dalam fitur berbasis GUI (Graphical User Interface). b. SQL Query Analyzer Fitur ini menggunakan transact SQL untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000. Perintah-perintah transact SQL merupakan pengembangan dari perintah-perintah SQL standar yang disesuaikan dengan manajemen database di SQL Server. 3.
Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan
yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya (Jogiyanto HM, 2001:129)
3.1
Analisis Kelemahan Sistem Sesuai dengan hasil survei ke lapangan terhadap cara kerja dan pelaku sistem,
maka didapat beberapa permasalahan yang muncul dalam sistem yang saat ini sedang berjalan, yaitu : kemampuan kerja sistem masih kurang baik karena belum terkomputerisasi, karena sistem pencatatan masih dilakukan secara manual. a. Proses transaksi penjualan kurang cepat, tepat dan akurat. b. Kesulitan disaat penghitungan dalam proses transaksi
penjualan jika
dilakukan secara bersamaan. 3.1.1
Analisis PIECES Untuk menganalisis sistem yang lama dimaksudkan untuk menemukan
penyebab sebenarnya permasalahan-permaslahan yang terjadi sehingga sistem yang lama tidak berfungsi. Sistem yang lama akan diganti dengan sistem yang baru. Permasalahan-permasalahan di sistem yang lama perlu ditemukan dan diperbaiki. Jika sistem yang baru merupakan teknologi informasi maka perbaikan dari sistem yang lama berupa perbaikan-perbaikan dalam bentuk informasi yang disediakan oleh sistem yang baru. Supaya sistem yang baru berhasil, informasi-informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Menganalisis kebutuhan informasi pemakai perlu dilakukan untuk menghasilkan informasi yang relevan. Dengan dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan
yang
berhubungan
dengan
analisis
PIECES
(Performances ,Informations, Economics, Control. Eficiency, and Service) 3.1.2
Analisis Biaya dan Manfaat Biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 kategori utama yaitu : 1. Biaya pengadaan (Procurement Cost) 2. Biaya Persiapan Operasi (start Up Cost) 3. Biaya Proyek (Project Related Cost) 4. Biaya Operasi dan Perawatan (Operational Cost and Maintenance Cost) 3.1.3
Metode Analisis Biaya dan Manfaat Berdasarkan rincian tabel biaya dan manfaat, maka dapat dilakukan analisis
biaya dan manfaat sebagai berikut : 1. Metode Periode pengambilan (Paybeck Period) Digunakan untuk mengukur berapa cepat investasi pada proyek tersebut akan kembali. 2. Metode pengambilan investasi (Return Of Investment)
Digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. 3. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) Mempunyai keunggulan bahwa arus kas didasarkan pada konsep nilai waktu dan uang. Baik tidaknya analisis tergantung pada ketepatan tafsiran kiat atas aliran kas. 3.1.4
Studi Kelayakan Menurut: Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi; Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Edisi KeTiga; Andi Offeset.Yogyakarta.2005 Studi kelayakan merupakan proses mempelajari dan menganalisa masalah yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang harus dicapai. Tujuan utama dari analisa kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai pengembang dari sistem yang lama layak dipakai atau tidak. 1. Kelayakan Teknologi Teknologi komputer dalam berbagai macam bentuk dapat menunjang kinerja yang sangat dibutuhkan khususnya untuk menghasilkan informasi yang akurat. 2. Kelayakan Ekonomi Dari segi ekonomi sistem ini sangat menguntungkan. Keuntungan sistem ini dapat diperoleh dari sistem yang baru antara lain dari segi waktu, tenaga yang digunakan serta hasil yang optimal. 3. Kelayakan Hukum Dalam hal ini perangkat lunak yang harus digunakan harus resmi sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku dan ditinjau dari segi hokum yang berlaku di Indonesia maka rancangan sistem baru layak untuk diterapkan. 4. Kelayakan Sumber Daya Manusia Dalam teknologi komputer yang digunakan sekarang ini membutuhkan sumber daya manusia yang mendukung, dimana tingkat pendidikan karyawan dalam intansi ini sangat beragam serta keterampilan yang dimiliki oleh para karyawan dapat dipakai secara optimal 3.2
Perancangan Sistem Menurut Jogiyanto H.M (2001:196), Perancangan Sistem yaitu: “Perancangan
Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
3.2.1
Flowchart Sistem
3.2.2
Data Flow Diagram (DFD)
3.2.3
Perancangan Basis Data Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara
bersama- sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapandata dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan dan ditampilkan kembali, dapat dugunakan untuk satu atau lebih program aplikasi secara optimal. 3.2.4
Normalisasi Normalisasi merupakan pengelompokkan data sehingga diketahui entitas dan
relasinya. Tujuannya untuk meminimalkan redudansi (kerangkapan data) mencegah timbulnya permasalahan pengelolaan dalam basis data. Tahap-tahap dari Normalisasi adalah sebagai berikut : a. Bentuk Normalisasi Pertama (First Normal Form) Bentuk normal pertama mempunyai ciri yaitu setiap data dalam bentuk file data, data dibentuk dalam suatu record dan nilai dari field berupa atomic value, tidak ada atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda. b. Bentuk Normalisasi Kedua (Second Normal Form) Pada bentuk normalisasi kedua telah ditentukan atribut (field) utama (primary key), hal tersebut mengandung makna bahwa setiap entitas basis data memiliki ciri atau kunci yang mewakili seluruh atribut dalam entitas tersebut. Tanda (*) dipakai untuk mewakili primary key. c. Bentuk Normalisasi Ketiga (Third Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normalisasi kedua dan semua atribut bukan primary key tidak memiliki hubungan yang transitif. Dengan kata lain setiap atribut bukan kunci hingga bergantung hanya pada atribut utama (primary key) secara utuh. Pada bentuk normal ketiga dikenal adanya kunci tamu (foreign key) dengan tanda (**) 3.2.5
Relasi Antar Tabel Relasi antar table akan memberikan gambaran tentang hubungan masing-
masing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang akan dijadikan primary key dan foreign key nya.
3.2.6
Rancangan Tabel Database Database merupakan komponen yang sangat penting dalam perancangan
system dan berfungsi sebagai penyedia informasi. Database adalah komponen yang terdiri atas satu wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah,menghapus atau menganalisis dan menambah) data dalam table-tabel atau objek untuk menyimpan informasi serta untuk membuat laporan dengan cepat. 3.3
Perancangan Desain
3.3.1
Perancangan Input Rancangan input
merupakan bagian dari
rancangan informasi.
Tujuan
perancangan input adalah memberikan kemudahan kepada pemakai (user) sebagai pengguna program untuk melakukan akses data. 4.
Implementasi dan Pembahasan Implementasi database merupakan bentuk desain tabel, dari database sistem
informasi siswa yang diusulkan. Pembuatan basis data yang akan dibuat menggunakan Microsoft sql server 2000. 4.1
Pemrograman dan pengetesan program
4.1.1
Pemrograman Pemrograman merupakan tahap implementasi yakni dilakukan pengkodean
berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat sehingga berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah direncanakan. Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000. 4.1.2
Pengetesan Program Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-
kesalahan. Oleh sebab itu program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program dites untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang dirangkai. Kesalahan program yang mungkin terjadi dapat diklarifikasi dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Kesalahan bahasa (language errors) atau kesalahan penulisan (syntax errors) kesalahan dalam mengetikkan bahasa pemrograman atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa compiler yang digunakan.
2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang terjadi sewaktu excutable program dijalankan.
3. Kesalahan logika (logical errors) adalah kesalahan yang berasal dari logika program yang dibuat. 4.2
Instalasi Hardware dan Software a. Instalasi Hardware hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi Rumah Makan H. Basuki-Riau ini. b. Instalasi Software Cara Intalasi merupakan cara untuk memasang aplikasi sistem informasi siswa ke dalam komputer yang telah di sediakan agar bisa berjalan sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
4.3
Pengetesan Sistem Sesuai dengan rancangan fisik sebagai dokumentasi aplikasi, maka program
yang dibuat haruslah sesuai dengan dokumentasi yang telah dibuat. Dalam penerapan kode-kode program untuk membangun applikasi Rumah Makan berbasis Client-Server ini juga harus diuji agar terhindar dari kesalahan program secara menyeluruh. 1. Uji White Box (White Box Testing) Dalam melakukan white box testing seorang tester harus memiliki pengetahuan tentang struktur program, pengetesan dilakukan bersamaan pada pengetesan program. 2. Uji Black Box (Black Box Testing) Uji coba black box yaitu pengujian program secara langsung melihat pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya. 4.3.1
Konversi Sistem Konversi sistem dilakukan setelah pengetesan sistem selesai dengan hasil baik,
tanpa ada masalah pada sistem yang baru. Konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan, diharapkan sistem baru dapat menggantikan proses sistem yang lama. Tahap konversi sistem yang lama ke sistem yang baru dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Sistem informasi merupakan sistem yang banyak menggunakan dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan bukti dari transaksi dan berisi dengan data transaksi yang terjadi sehingga dokumen dasar pada sistem lama harus dikonversikan kedalam dokumen dasar merupakan sumber input bagi sistem informasi.
2 Dikarenakan Rumah Makan H. Basuki beroprasi dengan sistem yang manual, maka semua data yang diperlukan, yang sebelumnya dicatat dicatatan manual atau masih tercatat didokumen dasar perlu dikonversikan ke file komputer. 3. Mengoprasikan Sistem Setelah semua dokumen dasar siap digunakan dan semua data yang diperlukan sudah terekam di file baru, sistem yang baru dapat mulai dikonversikan atau dioprasikan. 4.4
Pemeliharaan Sistem Suatu sistem yang telah didesain, dibangun, dan diujicoba bisa mengalami error atau bug yang tidak bisa dihindari. Bug bisa disebabkan hal antara lain : a. Kebutuhan sistem yang kurang di validasi. b. Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan. c. Kebutuhan sistem yang disalahtafsirkan. d. Kesalahan dalam mendesain dan mengimplemntasikan kebutuhan sistem. e. Kesalahan penggunaan program semata Tujuan utama dari pemeliharaan sistem adalah : a. Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem didesain dan diimplementasi. b. Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari untuk memperbaiki bagian ini, justru yang akan menyebabkan error pada bagian lain yang sudah benar. c. Untuk menghindari degradasi performa sistem. Pemeliharaan sistem yang buruk akan berakibat menurunnya jumlah produksi dan waktu tanggap dari sistem. d. Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem informasi berjalan dengan baikm karena kegagalan sistem bisa saja berakibat pada Rumah Makan tersebut.
4.5
Manual Program Perancangan manual program dapat dilakukan apabila seluruh penyusunan
rancangan database dan perancangan aplikasi input serta output sudah selesai. Pembuatan manual
program
dimaksudkan untuk
mengetahui
bagaimana cara
menjalankan atau mengoprasikan sistem yang diusulkan sekaligus sebagai penuntun bagi pemakai yang akan menggunakannya.
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sistem Rumah Makan H. Basuki dapat
dilihat bahwa pengolahan data untuk menghasilkan system informasi yang dibutuhkan dengan system manual sangat tidak efektif. Penggunaan sistem informasi Rumah Makan Berbasis Client Server diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dengan menggunakan sistem informasi Rumah Makan Berbasis Client Server yang telah terkomputerisasi,dapat diperoleh keuntungan antara lain : 1. Dapat menyajikan informasi penjualan barang secara cepat, tepat dan akurat. 2. Meminimalisir kesalahan hitung dan proses antrian pemesanan. 3. Dapat menghemat waktu dalam menginputkan data. 4. Hasil laporan data barang yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah dan tepat waktu. 5. Dengan menerapkan sistem terkomputerisasi beban pekerjaan user menjadi lebih ringan sehingga kinerja lebih meningkat. 6. Diharapkan sistem yang diusulkan dapat membuat sistem yang telah berjalan menjadi lebih efektif. 7. Meningkatkan kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik. 5.2
Saran Untuk meningkatkan kualitas informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi, maka disarankan agar : Sebaiknya sistem lama yang masih manual diganti dengan sistem baru yang telah dibuat, dimana sistem yang baru ini dapat bekerja lebih baik dalam mengolah data transaksi penjualan dan menyajikan informasi yang diperlukan. Penerapan sistem yang baru akan berjalan dengan baik dan sukses jika semua pihak yang terlibat dalam sitem tersebut mendukung penerapan sistem baru. Sistem yang telah ada perlu dikembangkan dan diperbaiki secara terus menerus sehingga dapat diperoleh sistem informasi yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Jerry Fitzgerald,Ardra f.fitzgerald,Warren D.Stalling Jr., Fundamentals of system Analisys,(edisi kedua;:New York : John Willey & Sons, 198) The Client Server Paradigm, Bill Foy, Vice President of Micro Systems, 1998 Jogiyanto HM, Analisis dan Disain Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi Offset, 2005.
Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information Systems, (New Jersey; Prentice-Hall, 1983)
Jogiyanto HM, 1997. Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen. Yogyakarta : BPFE Andi Sunyoto, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Penerbit Andi, 2007 Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, 2007