PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA RUMAH MAKAN PONDAK SATE LESEHAN, BENGKULU UTARA
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh: Fredo Soeyatama Prawijaya 09.12.3513
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013
DESIGN OF SALES INFORMATION SYSTEM IN RESTAURANT PONDOK SATE LESEHAN, NORTH BENGKULU PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA RUMAH MAKAN PONDAK SATE LESEHAN, BENKULU UTARA Fredo Soeyatama Prawijaya kusnawi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
ABSTRACT The restaurant business is now increasingly mushrooming in different areas, whether it's home that provides menu of local cuisine as well as dishes mancanegara. and one was home Pondok Sate Lesehan cottage. The diner was identical to the activities of eating and drinking, and the earliest is an activity book and payment, at this stage is often a lot of errors and fraud, by the waiter of the restaurant or purchaser. because still many restaurants are still using manual in the process of ordering and payment. One example is the fault counting the number of prices to be paid and the amount of money that should be returned. Along with the times, now the financial transactions to move towards more effective and efficient. That is through information technology using computer media, restaurant owner can use Java-based financial application view using visual basic 6. Where the latter is also beneficial to the advancement of technology in the restaurant and are expected to errors and fraud that can harm the restaurant owner does not happen anymore, other than that the customer did not have to wait too long when you book and purchase. Since all financial peroses already done computerization. And the employees at the counter was also necessary to calculate its own walkin total price to be paid it, because the process has been run by a computer.
Key words: the program counter, cashier systems, eating house
1. Pendahuluan Rumah makan pondok sate lesehan merupakan suatu bidang usaha rumah makan. Dimana dalam proses transaksi nya masih si lakukan dengan cara pendataan secara manual, oleh karena itu di dalam proses transaksi sering terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah yang harus dibayar dan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk proses penghasilan laporan yang tepat dan akurat, selain itu dikarenakan prosenya masih di lakukan secara manual, arsip yang di simpan merupakan bukti satu-satunya saat terjadi transaksi.. Jika arsip itu hilang maka laporan data penjualan tidak ada bukti transaksinya dan bisa mengakibatkan kerugian Adanya kelemahan-kelemahan sistem tersebut yang mendorong rumah makan pondok sate lesehan ingin mengganti sistem yang lama(manual) dengan sistem baru(otomatis). Sistem yang dapat membantu ke efisienan kerja dan dapat menghasilkan data lebih cepat, tepat dan akurat. Serta meminimalisir kesalahan, mencegah kehilangan data. Berdasarkan penjelasan di atas, hal tersebutlah yang menjadi alasan penulis untuk membuat " sistem informasi penjualan pada rumah makan pondok sate lesehan ,Bengkulu utara ", dengan adanya program yang menangani sistem informasi penjualan ini. Diharapkan kegiatan transaksi menjadi lebih efektif dan efisien.
2. LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN UMUM 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum system dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang asling berlasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bias dilihat sebagai suatu kesatuan yang di rancang untuk mencapai ssatu tujuan. 2.1.2 Pengertian Subsistem Suatu system yang kompleks biasanya tersusun atas berapa subsistem. Subsistem bisa dijelaskan sebagai sebuah system dalam system yang lebih besar. 2.1.3 Pengertian Informasi Informasi adalah “ data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yan pasti menggambarkan kejadian (event) yang nyata dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini dan mendatang”. 2.1.4 Pengertian Sistem Informasi system informasi adalah kerangka mencakup sejumlah komponen(manusia, computer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses dan dimasukkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. Dengan kata lain, system informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dala perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi yang terdiri dari beberapa kegiaan yaitu analisis, perancangan (design), implementasi, dan pemeliharaan.
2.2 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan salah satu tahapan pada pengembangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya. Analisis sistem, bertujuan untuk mencari solusi dari masalah atau kelemahan yang terdapat di sistem yang lama. 2.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem, bertujuan untuk menguraikan kebutuhan sistem agar dapat diusulkan sistem yang baru untuk menyelesaikan masalah di sistem lama. 2.2.2 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka 2.3. Tinjauan Umum 2.3.1 Latar Belakang Perusahaan Pondok Sate Lesehan adalah sebuah toko yang bergerak pada sektor perdagangan dalam bidang kuliner. Pondok Sate Lesehan sendiri
berdiri pada bulan Januari 1985, yang beralokasikan di KH Ahmad dahlan,Argamakmur,Bengkulu
Utara.
Pemilik
pertama
sekaligus
pengelolah toko tersebut adalah Bapak Sumarno, namun sekarang telah di teruskan oleh anaknya yaitu ibu Dewi Lestari, dengan pengalaman yang sudah diperoleh dalam dunia kuliner maka pada bulan januari didirikanlah Pondok Sate Lesehan. tujuan berdirinya Pondok Sate Lesehan adalah memenuhi kesejahteraan keluarga bapak Sumarno.
3. Analisis Dan Perancangan Sistem Analisis sistem merupakan suatu sistem yang akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Analisis sistem terdiri dari analisis kebutuhan sistem, dan analisis swot. 3.1 Analisis SWOT 1. Strengths (kekuatan) Kekuatan dari sebuah sistem yang akan di buat ini adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi ini, maka pemilik usaha tidak mengalami kesusahan atau hambatan untuk memproses pembukuan atau pencatatan, demikian juga untuk mempermudah dalam proses penjualan dan pembelian. 2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan dalam sistem ini adalah berbentuk desktop, bisa di operasikan di komputer tertentu, dalam pengembangan sistem, sistem ini belom bisa dioperasikan secra line atau berhubungan, bisa di pakai dalam satu komputer saja.
3. Opportunities (peluang) Sistem ini sangat membantu proses penjualan dan pembuatan laporan, dengan sistem ini dapat memberi inovasi baru bagi rumah makan tersebut. karena menggunakan sistem yang telah terkomputerisasi dengan tingkat efektivitas dan keamanan yg lebih baik. 4. Threats (ancaman) Ancaman yang sering terjadi pada sistem yang akan di buat ialah lemahnya
security, sehingga untuk pengamanan sebuah sistem
mengunakan id dan pasword
.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. 3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional merupakan bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada situasi khusus (Kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna). Kebutuhan fungsional sistem nantinya akan dibagi sebagai berikut: a. Pengunjung 1) Pembelian produk b. Karyawan 1) Mampu melakukan olah data penjualan 2) Mampu melakukan olah data pembelian 3) Mampu melakukan olah data Hutang Dagang 4) Mampu melakukan olah data Piutang Penjualan 5) Mampu melakukan olah data produk 6) Login 7) membuat laporan penjualan,pembelian,hutang,dan piutang 3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional A. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras(hardware) 1) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem : •
Processor
: Pentium 4
•
RAM
: 512 MB
•
Motherboard
: Intel atau AMD
•
Hardisk
: 160 GB
•
VGA
: 512mb
•
Monitor
: 15 inch
2) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk penerapan sistem : •
Processor
:
Processor
PhenomX48650
(2300Mhz,5Mb) •
RAM
: 2gb
•
Motherboard
: Gigabyte GA-M720-US3
•
Hardisk
: 320gb
•
VGA
: 2gb
•
Monitor
: 15 inch
B. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak(software) Software yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem : •
Windows XP sebagai sistem operasi
•
Visual Basic 6.0
•
MySQL
(call)
3.3 Perancangan FLOWCHART Flowchart sistem yang diusulkan sebagai berikut :
Data Login
Data Produk
Data Penjualan
Data Pembelian
Data Hutang
Input Data Login
Input Data Produk
Input Data Penjualan
Input Data Pembelian
Input Data Hutang
Input Data Piutang
Pengolahan Data Login
Pengolahan Data Produk
Pengolahan Data Penjualan
Pengolahan Data Pembelia
Pengolahan Data Hutang
Pengolahan Data Piutang
Login
Produk
Penjualan
Detail Penjualan
Pembuatan Lap Penjualan
Lap Penjualan
Pembelian
Detail Pembelian
Pembuatan Lap Pembelian
Lap Pembelian
Lap Laba/Rugi
Data Piutang
Hutang
Piutang
Pembuatan Lap Hutang
Pembuatan Lap Piutang
Lap Hutang
Lap Piutang
Gambar 3.1 flowchart sistem 3.4 Perancangan DFD 1. DFD level 0
Karyawan
Data Login Data Produk Data Penjualan Data Hutang_Dagang Data Piutang_Dagang Data pembelian
Konfirmasi Login Lap.Laba/Rugi Lap.Penjualan Lap. Piutang Lap.Pembelian Lap. Hutang_Dagang
Gambar 3.2 DFD level 0
Sistem Penjualan PSL
2. DFD level 1 Konfirmasi Login
Karyawan
Data Login
Konfirmasi Login 1 Login
Data Produk
Data Login
Data Produk 2 Produk
Data Olah Produk
Login
Produk
Data Produk
Detail_penjuala n Data Penjualan Data Transaksi 4 Penjualan
Data_Belanja Data Hutang.Dag
Data Transaksi
Penjualan
Data_Piutang 5 Data Hutang.Dag
Data_Hutang.Dag Data.Hutang.Dag
Hutang.Dag
Data_Penjualan 6 Piutang
Data_Piutang
3 Pembelian
Data_Balanja
Data_Piutang
Piutang
Pembelian Data_Piutang Data_belanja
Detail_Pembeli an
7. Pembuatan_La poran
Gambar 3.3 DFD level 1
Data_Penjualan Data_Hutang.Dag
4. Kegiatan Implementasi Sistem 4.1. Kegiatan Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan akhir dari proses penerapan sistem yang baru dimana sistem yang baru ini akan dioperasikan secara menyeluruh. Terhadap sistem yang baru itu sudah harus dilakukan proses analisis dan desain secara terperinci. Kegiatan implementasi sistem bertujuan untuk melakukan ujicoba (pengujian) mengenai perangkat lunak sistem (software) maupun perangkat keras (hardware) sistem tersebut 4.2Pengujian Sistem Pengujian terhadap sebuah sistem secara umum biasa dilakukan dengan berbagai macam pendekatan, namun pada laporan ini hanya akan dijelaskan dua buah metode pendekatan testing sistem, yaitu metode Black-Box dan WhiteBox. a. Metode Black-Box Pengujian Black-Box merupakan tahap Pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya. Apakah pemasukkan data telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga tingkat kemutakhirannya. b. Metode White Box Dengan menggunakan metode Pengujian white box, perekayasa sistem dapat melakukan test case yang memberikan jaminan bahwa semua
jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali, menggunakan pada sisi true dan false, mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batasan operasional mereka, dan menggunakan struktural data internal untuk menjamin validitasnya. Pengujian white box juga dilakukan untuk mengetahui kesalahankesalahan yang tidak bisa di handle oleh sistem (tidak ada validasi/pesan error dari program), ataupaun keanehan-keanehan yang terjadi pada hasil (output) dari suatu proses dalam program. Kesalahan atau keanehan tersebut bias disebabkan oleh kesalahan dalam logika program, syntax atau code program, dimana kesalahan tersebut hanya programmer saja yang mengetahuinya. User hanya akan mengetahui output yang dihasilkan berbeda dengan yang diharapkan. 5. Kesimpulan Kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Pada proses transaksi penjualan, serta pembuatan laporan di Pondok Sate Lesehan masih bersifat manual, sehingga menimbulkan kendala antara lain kurang cepatnya pelayanan penjualan yang menimbulkan antrian yang agak lama. 2. Data yang disimpan dalam bentuk arsip akan membutuhkan media penyimpanan yang besar. 3. Pencarian data, penyimpanan data, perubahan data dan penghapusan data memerlukan waktu yang cukup lama.
4. Dengan dibuatnya sistem ini, dapat membantu pegawai rumah makan dalam pengolahan data yang berhubungan dengan transaksi penjualan. 5. Data-data yang berhubungan dengan ppenjualan dan pembelian tersimpan dalam suatu database elektronik, sehingga akan mempermudah dalam pengambilan data kembali. 6. Penyimpanan data secara elektronik akan membantu dalam melakukan penyimpanan data, perubahan data, penghapusan data, pencarian data dan pembuatan laporan. 7. Masalah yang terdapat pada proses penjualan dapat teratasi, dan rumusan masalah dapat di selesaikan
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta,Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. ANDI : Yogyakarta. Arief,M Rudiyanti. 2006. Pemrograman Basis Data menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. ANDI : Yogyakarta. Binarto,Suryo. 2012. TIP & TRIK MEMBUAT PROGRAM PENJUALAN menggunakan VISUALBASIC 6.0. media kita : Jakarta Sunyoto,Andi. 2007.
Pemrograman Database dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL. ANDI : Yogyakarta.