ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN BERBASIS CLIENT SERVER DENGAN JAVA RMI Studi Kasus : Billing Sistem Rawat Inap Rs.Rachma Husada Yogyakarta
Naskah Publikasi
diajukan oleh Bambang Tryono 08.11.2193
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ANALYSIS AND DESIGN OF CLIENT/SERVER BILLING SYSTEM HOSPITAL SOFTWARE WITH JAVA RMI(REMOTE METHOD INVOCATION) (Case : Billing System Rachma Husada Hospital Yogyakarta)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN BERBASIS CLIENT SERVER DENGAN JAVA RMI Studi Kasus : Billing Sistem Rawat Inap Rs.Rachma Husada Yogyakarta Bambang Tryono Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The hospital is a health institution with such a service complex transactions. At Rachma Husada Hospital all calculations, data collection and reporting processes related to transaction receipts flying businesses is still the conventional way, that is manually. For example, to calculate the burden on a patient, the officer should collect the data what actions need to be given to the patient, either indoors, visit doctors and others. And with the distribution of phi to the doctor is concerned, the data must then be calculated manually and made a report Recording all of data about the transactions are recorded manually on sheets of paper. In addition to human error in the calculation and data collection, the service process becomes very long time. This is pushing the need the need for an information system capable of performing calculations that can be computerized record of all transactions of existing and needed data to support the transaction. Making it easier for workers or the sacred house to get how much it costs to be borne by the patient with detailed data as well as transparent and real fast. Payment information system inpatient services provide solutions to address a little problem. Because the system is able to make a report billing data, and reporting services for physician action inpatients. Key words: Inpatient Hospital Information System, Billing System, Payment Software
1. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi kesehatan dengan transaksi layanan yang begitu
kompleks.Pada Rumah Sakit Rachma Husada semua perhitungan , pendataaan dan proses pelaporan yang berkaitan dengan transaksi bisinis masih meggunakan cara yang konvensional, yaitu secara manual. Misalnya untuk menghitung beban yang ditanggung pasien rawat inap A , petugas harus mengumpulkan data – data tindakan apa saja yang diberikan kepada pasien tersebut, baik ruangan,visit dokter dan lain sebagainya.Begitu juga dengan pembagian phi kepada dokter yang bersangkutan , datanya harus dikumpukan kemudian dihitung secara manual dan dibuatlah laporan. Pencatatan data – data semua informasi mengenai transaksi dicatat manual pada lembar-lembar kertas. Selain adanya human error dalam perhitungan dan pendataan, proses pelayanan pun menjadi sangat lama. Hal ini yang mendorong perlunya perlunya sebuah sistem informasi yang mampu melakukan perhitungan secara komputerisasi yang dapat mencatat semua transaksi yang ada dan data-data yang diperlukan untuk mendukung transaksi tersebut. Sehingga memudahkan bagi petugas atau pihak rumah sakti dalam mennetukan berapa biaya yang harus ditanggung oleh pasien dengan rincian data yang transfaran dan real serta cepat.
Sistem Informasi pembayaran layanan rawat inap memberikan sedikit solusi untuk menangani masalah tersebut.Karena sistem ini mampu membuat laporan data tagihan, dan pelaporan jasa tindakan dokter untuk pasien rawat inap.
1.2.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan antara lain : 1. Mampu mengetahui , memahami dan mengintegrasikan tekonologi objek terdistribusi ke dalam bahasa pemrograman java yang mendukung objek remote interface dalam model komunikasi client-server 2. Mengaplikasikan teknik Java RMI (remote method invocation) untuk membuat aplikasi terdistribusi Pembayaran Layanan Rawat Inap pada Rumah Sakit Rachma Husada Yogyakarta. 3. Mengaplikasikan teknik View, Prosedur, dan Triger pada MSSQL Server sebagai database aplikasi.
1
4. Mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan implementasi teknologi Java RMI. 1.3.
Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan mengenai manajemen rumah sakit maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Pembahasan lebih berfokus pada modul rawat inap yaitu pembuatan laporan atau nota transaksi pasien rawat inap dengan layanan non obat. 2. Fitur-fitur yang akan bahas adalah sebagai berikut : a)
Modul registrasi pasien
b)
Modul rawat inap
c)
Modul jasa dokter
d)
Modul Billing Kasir
2. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Terdistribusi Sistem terdistribusi adalah kumpulan komputer individu yang terhubung melalui sistem jaringan komputer dan dilengkapi dengan perangkat lunak sistem tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi yaitu sistem yang
komponennya
berada pada jaringan komputer yang saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Aplikasi terdistribusi memberikan manfaat yang cukup besar karena karakteristik yang dimilikinya yaitu bersifat
banyak pengguna, penggunaan
sumberdaya secara
bersama-sama, skalabilitas yang baik, efisien, toleransi terhadap kesalahan, dan transparansi. 2.2.
Client - Server Client-Server merupakan salah satu dari jenis arsitektur sistem terdistribusi
yang terdiri atas 3 jenis arsitektur yaitu 2-tier, 3-tier dan n-tier. Model client-server ini banyak dipilih karena kejelasan peran dari komputer yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut.
Komputer
server
hanya bertugas memberikan
layanan kepada
komputer client. Spesialisasi layanan tersebut akan memudahkan dalam permintaan layanan dan pengamanan. Gambar 1 merupakan arsitektur client-server.
2
Gambar 1 Arsitektur Client Server 2.3.
Java RMI RMI didefinisikan sebagai sebuah fasilitas standar Java dan merupakan salah
satu teknologi sistem terdistribusi yang menangani pemanggilan (invocation) suatu metode secara jarak jauh (remote) dalam suatu jaringan. Metode yang dipanggil tersebut berada pada host server dan dipanggil secara remote oleh host client pada suatu jaringan. RMI juga disebut sebagai jembatan penghubung antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lainnya.
Sistem RMI dibangun atas tiga lapisan yaitu lapis stub/skeleton, lapis remote reference, dan lapis
transport. Tiap lapis dibangun dengan menggunakan
interface
khusus dan didefinisikan dengan protokol khusus. Oleh karena itu secara lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 yang menunjukkan arsitektur RMI.
Gambar 2 Arsitektur Client Server Berikut penjelasan dari arsitektur RMI tersebut: 1. Lapis stub yang berlaku sebagai proxy yang memiliki remote call. 2. Lapis Skeleton berada pada sisi server, bertanggung jawab memanggil implementasi pemanggilan objek yang sesuai bagi jaringan untuk dikirim kembali ke client.
3
3. Lapis Remote Reference Merupakan lapis yang tidak terlihat oleh pengguna yang bertanggung jawab mengatur komunikasi antara client-server dengan mesin virtual Java. 4. Lapis Transport Lapis TCP/IP-based yang bertanggung jawab dalam mengadakan hubungan antara server dan client. Untuk mengetahui cara kerja RMI ditunjukkan oleh Gambar 3.
Gambar 3 Cara Kerja RMI 1. Dimulai saat RMI server akan mendaftarkan (bind) nama objek ke RMI registry dengan nama yang unik. 2. RMI registry dapat memberikan refeensi pemanggilan terpisah objeknya ke RMI client untuk melakukan pemanggilan . 3. RMI client dapat memanggil metode yang berada di server. 4. RMI server mengirimkan respon setelah dilakukan pemrosesan ke RMI client. 3. ANALISIS (PROSES PENELITIAN) 3.1 Analisis Kelayakan Sistem Untuk menentukan suatu sistem baru ini layak atau tidak, maka diperlukan analisis yang terdiri dari empat aspek yang biasa dikenal dengan analisis SWOT yaitu Kekuatan (Stengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Oportunities), danTantangan (Threats) Kinerja pada sistem lama pada dasarnya masih kurang efektif dan efisien. Batasan ruang dan waktu menyebabkan konsumen tidak dapat dilayani dengan cepat. a. Kekuatan (Stengths) Dengan adanya sistem yang baru, maka kekuatan yang ada akan bertambah yaitu : 1. Karyawan akan lebih mudah dalam melakukan pendataan pasien, dalam hal ini karyawan dapat melakukan pengolahan data pasien (insert, update, delete) dan pencarian data secara mudah. 2. Proses pelayanan menjadi lebih cepat.
4
3. Pembuatan laporan menjadi mudah dan cepat dan data yang dihasilkan menjadi valid jauh dari human error. 4. Penggunanaan dan pengoperasian sistem user friendly.
b. Kelemahan (Weakness) Dengan adanya sistem yang baru maka kelemahan akan berkurang, kelemhan dari sistem yang akan dibuat adalah : 1.
Apabila pemeliharaan(maintenance) dan backup tidak dilakukan secara berkala,
maka kemungkinan kerusakan file bisa terjadi dan mengakibatkan data hilang. 2.
Dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat melakukan proses pemeliharaan
dan backup data.
c. Peluang /Kesempatan(Oportunities) Dengan adanya sistem ini di Rumah Sakit Rachma Husada maka pelayann akan menjadi lebih cepat dan kepuasan pelanggan menjadi tunggi, dan menjadikan Rumah Sakit Rachma Husada menjadi rumah sakit favorit untuk keluarga dan lingkungan sekitar. d. Tantangan(Threats) Dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, mendukung sistem lebih akaurat. Banyak pihak yang terus mengembangkan sistem seperti ini yang lebih kompleks ,menjadikan daya saing tinggi. Sehingga perlu dilakukan pengembangan secara berkelanjutan pada sistem ini. 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.1 Kebutuhan Fungsional Adapun kebutuhan fungsional sistem informasi rumah sakit adalah sebagai berikut : 1. Sistem dapat mengolah data registrasi pasien, data dokter, data ruangan dan data tarif tindakan berdasarkan kelas tertentu. 2. Sistem dapat mengolah data registrasi pasien rawat inap meliputi pemilihan kels ruangan dan dokter yang bertanggung jawab. 3. Sistem dapat mencatat semua transaksi tindakan yang diberikan kepada psien meliputi visit dokter, tindakan dokter, tindakan keperawatan, rehabilitasi medik, konsultasi gizi, pemeriksaan rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan tindakan operasi. 4. Sistem data mencatat data angsuran yang dibayarkan oleh pihak pasien untuk biaya perawatan.
5
5. Sistem dapat menyajikan informasi tagihan yang tanggung oleh pasien meliputi sewa kamar dan semua tindakan yang diberikan kepada pasien. 6. Sistem dapat membuat laporan – laporan yang berkaitan dengan layanan rawat inap meliputi laporan tagihan, laporan jasa dokter berdasarkan tindakan, laporan kwitansi pembayaran , laporan detail tindakan dari pasien tertentu. 3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 1. Perangkat Keras (Hardware) Adapun perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan applikasi ini minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut: a. prosesor intel core 2 duo b. RAM 1Gb c. Hardisk 80 Giga d. LAN Card 2. Perangkat Lunak (Softwrae) Adapun perangakat lunak yang digunaka dalam pengembangan sistem adalah sebagai berikut : NetBeans IDE 6.9.1,MsSQL Server 2000, iReport 3.0.0.0 Windows Server 2008 3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Diagram Konteks Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram alir data dan hanya memuat satu proses yang memuat secara keseluruhan.
Gambar 3.3 Diagram Konteks
6
3.3.2 Relasi Antar Tabel Setelah melakukan proses normalisasi dapat dibuat relasi antar tabel. Relasi antar tabel menunjukkan hubungan antar tabel yang ditandai dengan adanya foreign key. Berikut ini relasi antar tabel dari hasil normalisasi. tb_user id_user
tb_det_tind_dokter *
level_akses
id_det_tind_dokter
username password nama_user
tb_jenis_dokter
tgl_tindakan
kode_jenis
kode_rawat_inap
jenis_dokter
kode_tindakan
no_telp_user
kode_kelas
email_user
kode_dokter
tb_dokter
tarif _tindakan
tb_pasien
kode_dokter
biaya_tindakan
no_rm
nama_dokter
no_identitas
jk
tb_tindakan_dokter *
nama_pasien
tgl_lahir
kode_tindakan
jk
agama
nama_tindakan
tgl_lahir
no_telp
agama
alamat
alamat
no_izin
no_telp
tgl_masuk
stat_perkawinan
jenis_dokter
nama_ortu
spesialis
tb_visit_dokter
rt_rw
presentase
kode_visit
desa_kelurahan
tgl_visit
kecamatan
kode_rawat_inap
pendidikan
id_tindakan
kode_dokter
pekerjaan
kode_tindakan
tarif _visit
gol_darah
kode_kelas
biaya_visit
tgl_daf tar
tb_tindDokterByKelas *
tarif
tb_rontgen tb_tarif_kelas
kode_rontgen
tb_ruangan
kode_kelas
tb_ruang_pasien
kelas
kode_ruang
type_kelas
nama_ruang
id_tarif _tind
tarif _kamar
kode_kelas
kode_tindakan
tarif _visit_dokter_umum
no_bangsal
kode_kelas
tarif _visit_dokter_spesialis
tgl_keluar
tarif _tindakan
tarif _dokter_jaga
tarif _ruang
administrasi
biaya_ruang
tb_tarif_tindakan_by_ruang
jenis_pemeriksaan
kode_rawat_inap
tarif_rontgen
tgl_masuk_ruang kode_ruang
f asilitas
tb_rawat_inap *
tb_det_rontgen
kode_rawat_inap
id_det_rontgen tgl_rontgen
tgl_daf tar
kode_rawat_inap
no_rm
kode_rontgen
kode_dokter
tarif _rontgen
pjawab no_identitas_pjawab alamat_pjawab
biaya_rontgen kode_dokter
no_telp_pjawab tgl_keluar
tb_bangsal
status_bayar
no_bangsal
tarif _administrasi
kode_ruang
tb_angsuran
status
kode_tindakan nama_tindakan jenis_tindakan
tb_det_lab * id_periksa_lab
tgl_angsuran
tgl_periksa
kode_rawat_inap
kode_ranap
id_detail_tindakan
telah_mengangsur
nama_pemeriksaan
kode_rawat_inap
jumlah_angsuran
tarif _pemeriksaan
tgl_tindakan
status_pembayaran
biaya_pemeriksaan
tb_detail_tindakan_ranap tb_tindakan
biaya_administrasi
kode_angsuran
keteragan
kode_tindakan tarif _tindakan biaya_tindakan kode_dokter
tb_jenis_tindakan
tb_det_operasi
kode_jenis
id_det_operasi
jenis_tindakan
tgl_operasi
tb_tindakan_operatif
tb_detail_biaya_lain * id_det_biaya_lain
kode_ranap
tgl_tindakan
kode_operasi
jenis_operasi
nama_operasi
tingkat_operasi
tarif _operator
kode_operasi
tarif _anastesi
dokter_operator
tarif _ass_operator
dokter_anastesi
tarif _sewa_O k
ass_operator
nama_tindakan kode_rawat_inap jml_biaya_lain
tarif _operasi biaya_operasi
Gambar 3.6 Relasi Antar Tabel
7
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari penelitian sistem informasi pembayaran layanan rawat inap adalah sebagai berikut: 1.
Menu Utama Menu ini muncul ketika pengguna telah melakukan login dengan username dan password yang terdaftar. Menu utama merupakan induk dari semua menu yang ada. Setiap menu diakses melalui menu utama dan ditampikan pada halaman main page.
Gambar 4.1 Menu Utama 2.
Menu Input Data Pasien Semua pasien harus melakukan registrasi dengan memberikan kartu identitas , bisa berupa KTP, SIM, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah tampilan menu inputan registrasi pasien.
Gambar 4.2 Menu Data Pasien
8
3.
Menu Input Data Dokter
Gambar 4.3 Menu Data Dokter 4.
Menu Input Data Rawat Inap
Gambar 4.4 Menu Data Rawat Inap 5. Menu Input Data Tindakan
Gambat 4.5 Tampilan Data Tindakan
9
6.
Menu Visit Dokter Setiap pasien rawat inap akan mendapatkan tindakan visit dokter untuk memeriksa atau mendiagnosa pemyakit yang dialami oleh pasien untuk kemudian diberikan resep dan rujukan.
Gambar 4.6 Menu Visit Dokter 7.
Menu Tindakan Keperawatan Tindakan keperawatan merupakan tindakan paramedis yang dilakukan oleh perawat meliputi infus, balut dan lain sebagainya. Setiap tindakan telah memiliki tarif tertentu berdasarkan kelas ruang yang digunakan oleh pasien rawat inap. Berikut ini adalah tampilan inputan transaksi tindakan keperawatan.
Gambar 4.7 Menu Tindakan Keperawatan
10
8.
Menu Det.Rontgen Menu ini digunakan untuk mencatat dan mengolah tindakan pemeriksaan rontgen yang diberikan kepada pasien rawat inap. Dan setiap pemeriksaan memiliki tarif yang bervariasi tegantung dari jenis pemeriksaannya. Berikut adalah menu detail rontgen.
Gambar 4.8 Menu Detail.Rontgen 9.
Menu Rehabilitasi Medik Menu Rehab Medik merupakan menu yang mengolah data layanan yang diberikan kepada pasien rawat inap yang berupa rehabilitasi medik. Rehabilitasi medik merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat
Medis, Sosial,
Edukasional, Vokasional. Tujuan Rehabilitasi Medik adalah meningkatkan dan mempertahankan kemampuan fungsi tubuh dan kemandirian yang optimal, dengan cara mencegah terjadinya kelainan tubuh,mencegah dan mengatasi ketidakmampuan tubuh, mencegah dan mengatasi keluhan tubuh.
Gambar 4.9 Menu Rehabilitasi Medik
11
10. Menu Konsultasi Gizi Menu ini untuk mengolah transaksi data tindakan dokter jenis konsul gizi. Berikut ini adalah tampilan menu Konsultasi Gizi:
Gambar 4.10 Memu Tindakan Konsultasi Gizi 11. Menu Pindah Kamar Menu ini memungkinkan pasien untuk melakukan pindak kamar karena alasan tertentu, misalnya pihak pasien merasa harus pindah ke vip dengan pelayanan yang jauh lebih baik, atau sebaliknya pasien ingin pindah kelas ruang dengan alasan biaya. Berikut adalah menu untuk pindah kamar:
Gambar 4.11 Menu Pindah Kamar
12
12. Menu Angsuran Pasien rawat inap dapat membayar biaya rawat inap dengan cara mengangsur. Pihak pasien juga dapat mengetahui biaya yang telah dihabiskan oleh pasein secara realtime. Menu angsuran adalah menu yang mengolah data transaksi angusuran dan mencetak kwitansi pembayaran.
Gambar 4.12 Menu Angsuran Pasien Rawat Inap 13. Menu Pembayaran dan Tagihan Menu untuk mencetak tagihan biaya pasien rawat inap adalah sebagai berikut:
Gambar 4.13 Menu Pembayaran dan Tagihan
13
14. Menu Laporan Jasa Medis Menu untuk melihat jasa medis yang dilakukan oleh dokter.
Gambar 4.15 Laporan Jasa Medis
5. KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dari penilitian yang dilakukan pada sistem pembayaran rawat inap di Rumah Sakit Rachma Husada Bantul Yogyakarta maka dapat dilihat bahwa pengolahan data menggunakan sistem manual sangat tidak efektif dan tidak efisien untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan penggunaan sistem yang baru dengan berbasis komputer, diharapkan informasi yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Karena dalam sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan yang didapat antara lain : 1. Dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat, dan relevan. 2. Dapat menghemat waktu untuk pencarian, pencatatan, dan pemasukan data. 3. Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang - ulang atau dapat mengedit data dengan mudah. 4. Meningkatkan kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas - tugas dengan baik. 5. Dapat mengatahui jumlah tagihan secara transafaran dan mudah 6. Dapat melakukan pembayaran dengan cara mengangsur tagihan yang dibebankan.
14
5.2.
Saran
Dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran - saran sebagai berikut: 1.
Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem pembayaran rawat inap pada Rs.Rachma Husada yang dilakukan secara manual diperbarui dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi.
2.
Sistem informasi pembayaran rawat inap berbasis dektop client server yang penulis usulkan dapat diterapkan dan dapat membantu pihak rumah sakit dalam melakukan pengolahan data dan mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk membantu stakeholder yang terkait.
3.
Seiring berkembangnya rumah sakit rachma husada yang terus berkembang, aplikasi pembayaran layanan rawat inap juga harus terus dikembangkan
4.
Bagi yang ingin mengembangkan sistem informasi pembayaran rawat inap ,sistem belum dapat menerima pembayaran secara kredit dan
masih
menggunakan IP private.
DAFTAR PUSTAKA Kristanto Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar). Yogyakarta : Gava Media Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : C.V Andi Offset Rickyyanto Isak, 2004, Pemrograman Database JAVA dengan JDBC, Yogyakarta: ANDI Offset. Tim Bodreu, 2002, NetBeans: The Definitive Guide, USA:O’REILLY. Wahana Komputer, 2101, Tutorial 5 Hari Membangun GUI dengan JAVA Netbeans 6.5, Semarang: ANDI Yogyakarta. www.amikom.ac.id, Mei 2012 http://docs.oracle.com/javase/tutorial/rmi/server.html , Juni 2012 http://elearning.amikom.ac.id , Juni 2012 http://www.oracle.com/technetwork/java/javase/tech/index-jsp-136424.html, ,Juni 2012 http://repository.mdp.ac.id/ebook/oreilly-books/OReilly.Java.Rmi.pdf, Juni 2012
15