ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL IMPOR BERBASIS WEB PADA PT. DREAMWEAR Monica Lusiani Suhendi, Rudy Aryanto, Andreas Raharto Condrobimo Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia, (+6221)53696969,
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis dan merancang sistem informasi manajemen persediaan material impor berbasis web pada PT. DreamWear sebagai alternatif solusi yang membantu perusahaan mengelola persediaan material impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan mengumpulkan data yang akan diteliti, dianalisis dan dioleh kemudian diinterpretasikan sehingga memberikan gambaran untuk pemecahan masalah dengan data kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang dilakukan yaitu peramalan permintaan dengan metode Naïve, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing Exponential Smoothing with Trend, dan Linear Regression, analisis model persediaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI), dan Min-Max serta analisis dan perancangan berorientasi obyek dari John W. Satzinger. Hasil yang dicapai yaitu PT. DreamWear masih mengelola persediaan material impornya secara manual sehingga proses manajemen persediaan tidak berjalan maksimal. Sistem informasi manajemen persediaan material impor berbasis web diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kesimpulannya adalah metode peramalan permintaan produk celana renang Luke Swimshort S.9 yang sebaiknya digunakan adalah metode linear regression dan model EOQ untuk model persediaannya karena keduanya memberikan total biaya yang paling kecil dibandingkan dengan metode lain yang dibandingkan. (MN) Kata kunci: Manajemen Persediaan, Peramalan Permintaan, Model Persediaan, Analisis dan Perancangan Berbasis-Obyek
ABSTRACT PT. DreamWear is one of the leading manufacturers in the field of garment industry in Indonesia. In carrying out its import inventory management, the company is still doing it manually so that the process is not running optimally. The purpose of this study was to analyze and design web-based inventory management information system of imported materials at PT. DreamWear. The method used is descriptive, by collecting data that will be studied which is Luke Swimshort S.9 product as the object study, then analyzing, processing and then interpreting the collected data so as to give an idea for solving the problem from collected qualitative and quantitative data. The analysis is performed by the forecast the demand using the methods of Naïve, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing Exponential Smoothing with Trend and Linear Regression, and then analysis of inventory models using the methods of Economic Order Quantity, Economic Order Interval, and Min -Max and object-oriented analysis and design of John W. Satzinger. Results achieved the
management information system web-based inventory of imported material can be an alternative solution to overcome these problems. The conclusion is a method of forecasting demand for products swimsuit Luke Swimshort S.9 that be used is the method of linear regression models and models EOQ for supply since both give the smallest total cost compared with other methods are compared.(MN)
Keyword: Inventory Management, Demand Forecasting, Inventory Model, Object-Oriented Analysis and Design
Pendahuluan Produksi yang merupakan kegiatan utama bagi perusahaan manufaktur dan perlu mendapat perhatian utama karena akan sangat mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Kelancaran proses produksi dalam sebuah perusahaan manufaktur, dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku yang akan digunakan di dalam proses produksi. Persediaan adalah salah satu aset penting yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. Menurut Heizer dan Render (2010: 82), persediaan merupakan salah satu aset termahal dari perusahaan, mewakili sebanyak 50% dari keseluruhan modal yang diinvestasikan. Investasi besar-besaran yang dilakukan perusahaan terhadap persediaan akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan untuk pengelolaannya, khususnya di biaya penyimpanannya. Sebaliknya, jika investasi terlalu kecil, maka akan menimbulkan biaya stock out karena perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan disebabkan tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan. Melihat hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap perusahaan untuk melakukan pengendalian terhadap persediaannya. Di dalam dunia usaha masalah bahan baku adalah masalah yang sangat penting sehingga diperlukan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dan efisien (Suswardji, 2012: 1072). Penelitian yang dilakukan oleh Suswardji, S, dan Ratnaningsih mengenai pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Nt Piston Ring Indonesia (2012: 1083) menunjukkan, pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar 6,23%. Pada dasarnya, semua perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa akan menjaga persediaannya dengan mengadakan perencanaan dan pengendalian bahan baku supaya kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar sehingga perusahaan tidak mengalami “stock out” (kehabisan stok bahan baku), dengan tujuan meminimalkan biaya dan memaksimalkan profit (laba) pada periode tertentu (Sarjono & Aryanto, 2014: 1). PT. DreamWear adalah salah satu produsen terkemuka dalam bidang garmen yang memproduksi pakaian dan bawahan di Indonesia yang memiliki pembeli potensial diantaranya H&M, Green Sports dan Armani. PT. DreamWear memiliki berbagai jenis pakaian seperti jaket kasual, jaket ski untuk berbagai kalangan yang diekspor ke negara – negara Eropa. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka perusahaan membutuhkan strategi yang tepat dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya dengan merancang sistem pengendalian persediaan bahan baku impor berbasis web dengan menggunakan pendekatan analisis dan perancangan berbasis obyek. Dengan adanya strategi pengelolaan bahan baku yang tepat, maka biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai investasi terhadap persediaan bahan baku menjadi tepat guna. Diharapkan strategi tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan persediaan bahan baku pada PT. DreamWear. Rumusan masalah dalam penulisan ini diantaranya (1) Bagaimana proses bisnis pada PT. DreamWear yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9?; (2) Bagaimana peramalan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 di PT. DreamWear?; (3) Apakah strategi persediaan bahan baku impor yang tepat untuk digunakan oleh PT. DreamWear diantara model Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI), dan Min-Max?; (4) Bagaimana perancangan sistem pengendalian persediaan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan PT. DreamWear sebagai salah satu alternative untuk menyelesaikan permasalahan persediaan bahan baku impor?. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk (1)mengetahui bagaimana proses bisnis dari PT. DreamWear yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaaan persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9; (2)menghitung peramalan permintaan produk celana renang Luke Swimshort S.9; (3) mengetahui strategi persediaan yang tepat dalam kaitannya dengan membandingkan total biaya dari model persediaan Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI), dan Min-Max, dan (4) merancang sistem pengendalian persediaan bahan baku impor yang sesuai dengan kebutuhan PT. DreamWear.
Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (Marakas & O’Brien, 2014: 6). Menurut Pramana, F. G. (2011: 25) pengendalian persediaan merupakan tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang diharuskan, serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali.
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penulisan ini terdiri dari metode analisis terhadap proses bisnis perusahaan dan metode pengembangan sistem. Metode analisis terdiri dari perhitungan peramalan permintaan dengan metode Naïve, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, dan Linear Regression. Analisis model persediaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI), dan Min-Max serta analisis dan perancangan berorientasi obyek dengan menggunakan disiplin Unified Process dan Unified Modeling Language diagram untuk merancang sistem informasi manajemen persediaan material impor pada PT. DreamWear. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara dan mengumpulkan data primer yaitu data historis permintaan produk, studi pustaka dan survei terhadap sistem yang berjalan.
Hasil dan Bahasan Analisis Sistem Berjalan Penghitungan peramalan permintaan dilakukan dengan menggunakan data permintaan dari bulan Februari 2013 sampai dengan Februari 2014 untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 yang memiliki omset paling tinggi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software QM for Windows. Berikut merupakan data permintaan produk Luke Swimshort S.9 Bulan Februari 2013 – Februari 2014.
Tabel 1 Permintaan Luke Swimshort S.9 Bulan Februari 2013 – Februari 2014 Tahun Bulan Permintaan 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2014 2014
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
38.700 49.600 35.800 45.400 30.000 58.000 31.000 25.000 37.000 40.000 34.000 62.000 56.000
Setelah perhitungan peramalan permintaan dilakukan, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Rekapitulasi Data Peramalan Produk Luke Swimshort S.9 Metode Peramalan MAD
No
MSE
1
Naïve
56.000
13.808,33
266.380.800
2
Moving Average
45.800
12.472,5
229.550.400
3
Weighted Moving Average
47.500
11.812,5
222.858.200
4
Exponential Smoothing
47.588,45
10.707,98
162.686.800
5
Exponential Smoothing with Trend
49.274
11.062,33
175.573.700
6
Linear Regression
46.476,92
9.542,688
117.926.100
Setelah perhitungan peramalan permintaan produk celana renang dilakukan, dan diperoleh hasil bahwa metode peramalan yang sebaiknya digunakan adalah metode Linear Regression, karena menghasilkan nilai MAD dan MSE yang paling kecil dibandingkan dengan metode peramalan lainnya yang digunakan, maka dilakukan perhitungan model persediaan dengan membandingkan antara model persediaan Economic Order Quantity (EOQ), Economic Order Interval (EOI), dan model Min-Max. Berikut merupakan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan model persediaan.
Tabel 3 Data yang Dibutuhkan untuk Perhitungan Model Persediaan Material Shell (#920X)
Brief (Mesh ex Luella)
Metal Eyelet
Main / SZ Label
Penggunaan bahan baku per unit
0,664 yard/unit
0,437 yard/unit
3,030 pcs / unit
1,010 pcs / unit
Harga material/unit
Rp 21.600,-
Rp 7.440,-
Rp 156,-
Rp 648,-
Biaya pemesanan
Rp 5.000.756,-
Rp 5.000.260,40
Rp 5.000.005,46
Rp 5.000.022,68
Biaya penyimpanan
Rp 191,62
Rp 291,17
Rp 17,14
Rp 126,-
Komponen
Rekapitulasi hasil perhitungan model persediaan untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 digambarkan pada tabel berikut:
Model Persediaan EOQ
EOI
Minmax
Tabel 4 Rekapitulasi Data Peramalan Produk Luke Swimshort S.9 Material Shell (#920X)
Brief (Mesh ex Luella)
Metal Eyelet
Main / SZ Label
Total Biaya
Rp 674.282.255,9 0 Rp 675.226.066
Rp 158.800.067,7 0 Rp 162.800.067,7 0 Rp 167.110.178,8 3
Rp 29.659.437,2 0 Rp 30.603.362,1 1 Rp 37.835.085,6 9
Rp 38.068.718,4 6 Rp 38.068.718,4 6 Rp 46.418.409,3 6
Rp 900.810.479, 30 Rp 906.698.213, 60 Rp 933.563.025, 20
Rp 682.543.187,6 0
Berdasarkan hasil perhitungan model persediaan, dari ketiga model persediaan yang digunakan, maka model persediaan yang sebaiknya digunakan adalah metode Economic Order
Quantity (EOQ) karena menghasilkan biaya persediaan material impor yang paling rendah dibandingkan dengan kedua metode lainnya yang dibandingkan. Setelah dibandingkan antara total biaya dengan menggunakan model persediaan dan total biaya tanpa menggunakan model persediaan, dengan menggunakan data aktual dari perusahaan pada bulan Maret 2014 sebagai berikut:
Tabel 5 Data Biaya Aktual Material Impor pada PT. DreamWear untuk Bulan Maret 2014 Pemesanan Produk Maret 2014 48.500 Material Shell (#920X)
Variabel Penggunaan material per unit produk Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan
Brief (Mesh ex Luella)
Penggunaan material per unit produk Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan
Metal Eyelet
Penggunaan material per unit produk Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan
Main / SZ Label
Penggunaan material per unit produk Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan
Jumlah 0,664 Rp 5.100.000,Rp 200,0,437 Rp 5.100.000,Rp 300,3,03 Rp 5.100.000,Rp 50,1,01 Rp 5.100.000,Rp 200,-
Perhitungan persediaan material impor sebelum menggunakan model persediaan dijelaskan pada tabel berikut:maka hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Tabel Perhitungan Sebelum Menggunakan Model Persediaan Material Komponen Biaya Jumlah Biaya Shell (#920X)
Permintaan Bulan Maret 2014 Jumlah Material Dipesan
48.500 32.204
Harga Material
21.600
Frekuensi Pemesanan Total Unit Cost Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Total Biaya Persediaan Brief (Mesh ex Luella)
Permintaan Bulan Maret 2014 Jumlah Material Dipesan Harga Material Frekuensi Pemesanan
Rp 191,62 Rp 702.542.447,40 48.500 21.194,5 Rp 7.440,0,77 Rp 157.687.080,-
Biaya Pemesanan
Rp 5.000.260,40
Total Biaya Persediaan
Rp 291,17 Rp 164.622.881,80
Permintaan Bulan Maret 2014
48.500
Jumlah Material Dipesan
146.955
Harga Material
Rp 156,-
Frekuensi Pemesanan
0,77
Total Unit Cost
Rp 22.924.980,-
Biaya Pemesanan
Rp 5.000.005,46
Biaya Penyimpanan Total Biaya Persediaan Main / SZ Label
Rp 5.000.756,-
Total Unit Cost Biaya Penyimpanan Metal Eyelet
0,77 Rp 695.606.400,-
Rp 42,Rp 29.861.039,20
Permintaan Bulan Maret 2014
48.500
Jumlah Material Dipesan
48.985
Harga Material Frekuensi Pemesanan
Rp 648,0,77
Total Unit Cost
Rp 31.742.280,-
Biaya Pemesanan
Rp 5.000.022,68-
Biaya Penyimpanan Total Biaya Persediaan
Rp 126,Rp 38.678.352,46
Hasil perhitungan antara menggunakan model persediaan dengan tidak menggunakan model persediaan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 7 Perbandingan Hasil Menggunakan Model Persediaan
dan Tidak Menggunakan Model
Persediaan Bahan baku
Total Biaya Persediaan Dengan Model Persediaan
Tanpa Model Persediaan
Shell (#920X)
Rp 674.282.256,20
Rp 702.542.447,40
Brief (Mesh ex Luella)
Rp 158.800.067,70
Rp 164.622.881,80
Metal Eyelet
Rp 29.659.437,20
Rp 29.861.039,20
Main / SZ Label
Rp 38.108.968,80
Rp 38.678.352,46
Total Biaya Persediaan
Rp 900.850.729,90
Rp 935.704.720,80
Proses pengadaan material impor yang sedang berjalan di dalam perusahaan digambarkan pada activity diagram berikut:
Marketing
PPIC&Merchandiser
Purchasing
Ekspor/Impor
Gudang
Menerima SJ & menginformasikan kedatangan material
Menerima informasi kedatangan material
Membuat Sales Order
Sales Order
Membuat FPPM
Form Permintaan Pembelian Material
Membuat Purchase Order
Purchase Order
Mengirimkan PO ke supplier
Ya
Import?
Tidak
Menerima kedatangan material
Distribusi material ke tiap PIC
Memeriksa j umlah dan kualitas material
Sesuai?
Tidak Membuat Form Rej ect Material
Mengirim FRM ke supplier
Ya
Form Reject Material
Ya
Pemeriksaan Kualitas Bahan Material
Memeriksa dan memastikan kualitas material
Penggantian? Tidak
Sesuai?
Tidak Membuat Form Tanda Terima Material
Membuat Form Pengeluaran Material
Mengirimkan FTTM ke supplier
Ya
Form Tanda T erima Material
Form Pengeluaran Material
Mengeluarkan material
Gambar 1 Activity Diagram Proses Pengadaan Material Impor Berjalan
Melihat dari activity diagram yang menggambarkan proses pengadaan material impor yang sedang berjalan serta penghitungan peramalan permintaan dan model persediaan, maka usulan pemecahan masalah yang dihadapi adalah: (1) Menambahkan sistem untuk mengecek kebutuhan material impor untuk proses produksi; (2) Mengintegrasikan setiap bagian yang berhubungan dengan proses pengadaan material impor untuk kebutuhan proses produksi dan semua data dapat diakses sesuai bagian dan otoritas masing-masing bagian tanpa perlu banyak menyediakan dokumen fisik; (3) Menyediakan sistem informasi berbasis web yang dapat menghubungkan seluruh bagian yang
berhubungan dengan proses pengadaan material impor untuk proses produksi. Berikut merupakan use case diagram yang menjelaskan mengenai fitur-fitur dari sistem yang diusulkan, yang dapat diakses oleh user yang terlibat dalam proses manajemen persediaan material impor pada PT. DreamWear.
Sistem Informasi Manajemen Persediaan Material Impor berbasis Web PT. DreamWear Menghitung EOQ, Safety Stock, ROP Mengubah status PO Membuat Form Permintaan Pembelian Material
Menambah supplier baru
Membuat Form Pengeluaran Material Membuat Purchase Order
Menambah material baru
Melihat Form Permintaan Pembelian Material Melihat Form Pengeluaran Material Melihat Purchase Order
PPIC&Merchandiser Melihat Sales Order
Purchasing
Melihat produk
Melihat supplier Gudang
Melihat material
Marketing
Melihat Form Tanda Terima Material Ekspor/Impor Melihat Form Rej ect Material Menambah produk baru
Membuat Form Rej ect Material
Membuat Sales Order Membuat FTTM
Gambar 2 Use Case Diagram Sistem Informasi Manajemen Persediaan Material Impor berbasiskan Web PT. DreamWear
Berikut merupakan salah satu contoh tampilan user interface dari sistem yang diusulkan.
Gambar 3 User Interface: Halaman Utama Bagian PPIC&Merchandiser
Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh yaitu: (1) Proses bisnis pada PT. DreamWear yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan bahan baku impor untuk produk celana renang Luke Swimshort S.9 masih belum sesuai dengan proses bisnis yang berjalan dan belum optimal dilihat dari proses pemeriksaan material impor yang datang ke gudang yang dilakukan secara berulang; (2) Metode peramalan yang sebaiknya digunakan oleh PT. DreamWear adalah metode Linear Regression karena menghasilkan nilai MAD dan MSE yang paling rendah dibandingkan dengan metode lainnya yang dibandingkan yaitu nilai MAD sebesar 9.542,69 dan nilai MSE 117.926,1; (3) Model persediaan yang sebaiknya digunakan oleh PT. DreamWear adalah model Economic Order Quantity (EOQ) yang menghasilkan total biaya terendah dibandingkan model persediaan lainnya yang dibandingkan yaitu sebesar Rp 900.810.479,30; (4) Perancangan sistem informasi manajemen persediaan bahan baku impor berbasis web dapat menjadi salah satu alternatif untuk proses manajemen persediaan pada PT. DreamWear; (5) Pengeluaran material untuk proses produksi dalam rangka melakukan manajemen persediaan bahan baku yang lebih efektif dan efisien karena dilakukan melalui web, sehingga alur informasi lebih cepat dan tepat guna. Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disarankan hal-hal berikut: (1) Menyesuaikan proses manajemen persediaan dengan kondisi perusahaan sehingga manajemen persediaan yang dilakukan menjadi tepat guna; (2) Bagi perusahaan yang akan melakukan manajemen persediaan, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk proses manajemen persediaan; (3) Melakukan perencanaan implementasi dari perancangan sistem yang sudah dibuat; (4) Perlu dilakukan training bagi user untuk penggunaan sistem yang sudah dirancang sehingga pada saat sistem diimplementasikan tidak ditemukan masalah berarti dan user sudah siap menggunakan sistem baru; (5) Perlu adanya komitmen dari para stakeholder untuk melaksanakan setiap tahapan proses yang ada
dalam manajemen persediaan secara berkala setiap bulannya; (6) Pemantauan sistem secara berkala agar sistem berjalan optimal dan apabila ditemukan adanya masalah dapat diatasi sedini mungkin; (7) Untuk penelitian dan pengembangan modul sistem lainnya seperti proses keuangan, proses perencanaan produksi dan proses produksi, serta manajemen persediaan untuk material impor sehingga dengan adanya pengembangan modul sistem, maka aliran informasi dan proses menjadi lebih lengkap untuk tujuan pengambilan keputusan; (8) Mempersiapkan seluruh data yang dibutuhkan untuk manajemen persediaan dengan lengkap.
Referensi Adeyemi, S., & Salami, A. (2010). Inventory Management: A Tool of Optimizing Resources in a Manufacturing Industry A Case Study of Coca-Cola Bottling Company, Ilorin Plant. The Social Science Journal , 23, 135-142. Asemi, A., & Safari, A. Z. (2011). The Role of Management Information System (MIS) and Decision Support System (DSS) for Manager's Decision Making Process. International Journal of Business and Management , 164-173. Candra, S., & Sarjono, H. (2012, Juni). FORECASTING FOR INVENTORY CONTROL. Journal of Supply Chain Management , 1-14. Danil, C., & Siswanto, E. (2014). Sistem Informasi Stok Barang Berbasis Web pada Central Jaya Com. Deitiana, T. (2011). Manajemen Operasional Strategi dan Analisa - Services dan Manufaktur. Jakarta: Mitra Wacana Media. Ghiani, G., Laporte, G., & Roberto, M. (2013). Introduction to Logistics Systems Management. Chichester: John Wiley & Sons, Ltd. Heizer, J., & Render, B. (2010). Manajemen Operasi, buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Heizer, J., & Render, B. (2010). Manajemen Operasi, buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Jacobs, F. R., & Chase, R. (2011). Operations and Supply Chain Management - Global Edition, Ed 13. New York: McGraw-Hill/Irwin. Jakimi, A., & Koutbi, M. E. (2009). An Object-Oriented Approach to UML Scenarios Engineering and Code Generation. International Journal of Computer Theory and Engineering , 35-41. Kambow, L. (2012). Transformation of UML Class Diagram to UML Sequence Diagram. International Journal of Applied Information Systems (IJAIS) , 2 (9), 19-22. Marakas, G. M., & O'Brien, J. A. (2014). Introduction to Information Systems. New York: McGrawHill Education. Mogere, K. M., Oloko, M., & Okibo, W. (2013). Effect of Inventory Control Systems on Operational Performance of Tea Processing Firms: A Case Study of Gianchore Tea Factory, Nyamira County, Kenya. The International Journal of Business & Management , 1 (5).
Muttaqin, F., Musadieq, M. A., & Riyadi. (2014). ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER UNTUK PERSEDIAAN BARANG PADA TOKO BAHAN BANGUNAN (Studi Kasus pada UD. Sumber Bumi Subur). Jurnal Administrasi Bisnis , 8(1), 1-7. Pramana, F. G. (2011). Penerapan Analisis ABC Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Pada PT. Batik Danar Hadi Divisi Printing Surakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Rahadi, A., Musadieq, M. A., & Susilo, H. (2014). Analisis dan Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer (Studi Kasus pada Toko Arta Boga). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 8 No. 2 Maret , 1-8. Russell, R. S., & Taylor, B. W. (2011). Operation Management: Creating Value Along the Supply Chain. New York: John Wiley&Sons. Sanwanlani, M., & Vijayalakshmi, M. (2013). Forecasting Sales Through Time Series Clustering. International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process , 3 (1), 39-56. Sarjono, H., & Aryanto, R. (2014). Comparison of Optimal Calculation of Inventories. ISTMET International Sympoium on Technology Management and Emerging Technologies . Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2012). Systems Analysis and Design in a Changing World. Boston: Course Technology. Suswardji, E., Eman, & Ratnaningsih, R. (2012). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. NT Piston Ring Indonesia di Karawang. Jurnal Manajemen Vol. 10 No.1 , 10, 10711086. Yuliana, O. Y., & Octavia, T. (2001). Rancang Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Terkomputerisasi PT. KPL. Jurnal Manajemen& Kewirausahaan , 3(1), 72-84.
Riwayat Penulis
Monica Lusiani Suhendi lahir di kota Bogor pada 25 Januari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Sistem Informasi dan Manajemen pada 2014.