ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BANTUAN LOGISTIK PASCA BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DIY BERBASIS WEB
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Ayu Dyah Utami 11.11.4751
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BANTUAN LOGISTIK PASCA BENCANA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DIY BERBASIS WEB Ayu Dyah Utami1), Rum Muhamad Andri2) 1)
2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected]
2)
Instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal penanggulangan bencana adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang disingkat BNPB yang merupakan wadah yang bersifat non struktural bagi penanggulangan bencana yang berada di bawah Presiden dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Sedangkan BNPB memiliki cabang disetiap provinsi yang disebut BPBD atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Penanggulangan yang dilakukan oleh BPBD adalah pra dan pasca bencana alam. Untuk proses penanggulangan pasca bencana alam meliputi penanganan pengungsi dan pendistribusian logistik bantuan bencana alam. Selama ini proses pendistribusian bantuan ke poskoposko bencana alam dari pemerintah, instansi dan masyarakat sekitar seringkali kurang merata, sedangkan masih banyak korban lain yang belum mendapatkan bantuan. Penyebab kurang meratanya bantuan antara lain terbatasnya informasi lokasi korban, dan belum memiliki sistem pendataan kebutuhan untuk para korban yang nantinya dapat mempermudah petugas bencana alam, instansi dan masyarakat.
Abstract- Indonesia is located at the confluence of the active tectonic plates, an active mountain path, tropical climates, so making the most of the region is prone to natural disasters. The number of victims is relatively very high compared to other countries. During this process of government aid distribution is often uneven, and the distribution of posts often accumulate at a certain point, while there are many victims who don't get help. The cause of less inequality for helping others are lacking for location information of victims and haven't a data collection system for the needs of the victims, which can facilitate the natural disasters officer and public to determine the location and needs of victims. The subject of research is Post Disaster Relief Logistics System Web Based. Method of data collection conducted by observation to logistics needs in case a natural disaster and study of the literature. Analysis is performed to determine the specifications of the logistic assistance management information system to fit the needs of. The results of this study is an application of Post Disaster Relief Logistics System Web Based, that can provide distance information, the path, road directions, and information about the location of the post natural disaster. This system helps the user to reduce the buildup of logistical support and improve theeffectiveness of aid delivery on the right target.
2. Landasan Teori 2.1 Definisi Sistem Menurut KBBI, Sistem adalah himpunan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan merupakan satu-kesatuan yang utuh dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya dengan tujuan utnuk melakukan suatu kegiatan dengan tujuan tertentu. 2.2 Definisi Informasi Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri[3]. Data merupakan bahan dasar dari sebuah informasi. Sementara pengertian informasi sendiri adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pemakainya untuk mengambil keputusan[6].
Keywords: Information systems, disaster, logistics, victims, relief. 1. Pendahuluan Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, jalur pegunungan aktif, dan kawasan beriklim tropik, sehingga menjadikan sebagian wilayahnya rawan terhadap bencana alam. Jumlah korban bencana tergolong sangat tinggi dibandingkan dengan negaranegara lain.
2.3 BPBD DIY Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang disingkat BPBD adalah perangkat daerah yang dibentuk dalam rangka
1
melaksanakan tugas dan fungsi melaksanakan penanggulangan bencana. BPBD merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terdiri dari Kepala, Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana. BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur 2.4 Teori Analisis Untuk mengidentifikasi masalah, maka perlu dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES (Permormance, Economy, Control, Efficiency, and Service)[6]. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini sangatlah penting mengingat biasanya permasalahan yang muncul dipermukaan bukanlah masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama.
bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam membangun aplikasi web dengan cepat[1]. Kode PHP juga biasa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang komplek sambil jalan. PHP bersifat bebas dipakai sehingga tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Jika hanya menggunakan PHP sebagai interface akan ditemui kesulitan dalam pencetakan serta pembuatan laporan oleh pihak administrator. 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Tinjauan Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang disingkat BPBD adalah perangkat daerah yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi melaksanakan penanggulangan bencana. BPBD merupakan unsur pendukung tugas Gubernur di bidang penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terdiri dari Kepala, Unsur Pengarah dan Unsur Pelaksana. BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.
2.5 Flowchart Sistem Flowchart adalah diagram yang terdiri dari simbolsimbol geometris dengan anak panah yang menghubungkan antara satu simbol dengan simbol lainnya[6]. Sistem flowchart menunjukan aliran data yang lewat dari satu unit organisasi atau suatu mesin pengolah ke unit atau mesin yang lain di dalam sebuah perusahaan. Program flowchart menggambarkan urutan instruksi untuk memecahkan persoalan dengan menggunakan komputer
3.2 Analisis Sistem Dengan adanya analisis sistem diharapkan dapat mengoptimalkan dan memaksimalkan untu mencapai tujuan yang lebih baik. 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Dalam analisis kebutuhan sistem di bagi menjadi dua yaitu analisis kebutuhan fungsional, non fungsional.
2.6 Pengertian Basis Data Pengertian basis data (database) yaitu sekumpulan data yang saling berhubungan yang di simpan secara bersama-sama dengan sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan[4]. Prinsip utama dalam basis data (database) adalah pengaturan (pemilihan, pengelompokan, pengorganisasian) data atau arsip yang akan di simpan sesuai dengan fungsi dan jenisnya dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan data kembali[4].
3.4 Study Kelayakan Sistem Tujuan utama darianalisis kelayakan adalah untuk memastikan usulan tersebut bisa diteruskan menjadi proyek yang menguntungkan maka proposal proyek harus dievaluasi kelaayakanya dari berbagai segi kelayakan. 1. Kelayakan Teknologi 2. Kelayakan Operasional 3. Kelayakan Hukum 4. Klayakan Ekonomi
2.7 Sistem Operasi Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna mesin dengan hardware yang dimiliki mesin tersebut. Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (sistem calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber daya sistem komputer tersebut[1].
3.5 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
2.8 Pear Hypertext Preprocessor (PHP) Pear Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirim ke client (berupa kode HTML) secara on-the-fly, tempat pemakai menggunakan browser. PHP mempunyai kemiripan dengan bahasa C dan Perl yang mempunyai kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan 2
3.5.1
Flowchart yang diusulkan 3.6 Definisi Perancangan Database Perancangan database merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis atau jaringan). 3.6.1 Normalisasi Normalisasi adalah proses penyusunan tabel – tabel yang tidak redundan (double), yang dapat menyebabkan anomali pada saat terjadi operasi manipulasi data seperti : insert, edit, delete. 3.7 Perancangan Antar Muka Perancangan antarmuka merupakan gambaran menu apa saja yang terdapat dalam sistem informasi ini 3.7.1
Desain Input Program
Gambar 3 Menu Utama 3.7.2
Desain Output Program
Gambar 1 Flowchart yang diusulkan 3.5.2 DFD DFD (Data Flow Diagram) adalah gambaran alir data atau informasi tanpa mengaitkan bentuk fisik media penyimpanan data atau hardware. 3.5.3
DFD Level 1
Gambar 4 Tapilan Laporan Posko 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap selanjutnya setelah membuat perancangan. Hasil dari implementasi sistem adalah sebagai berikut:
Gambar 2 Data Flow Diagram Level 1
3
1. Form Login Form ini berfungsi untuk administrator, dimana administrator yang akan menggunkan program untuk mengolah data harus ada di database, memiliki username dan password. Form ini adalah jalan masuk menuju form-form lainnya.
Gambar 8 Halaman Cetak Petugas 4.2 Pengujian (testing) Pada pengujian dilakukan dengan menjalankan eksekusi fungsi yang ada pada masing-masing modul dan kemudian daiamati hasilnya apakah sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan atau tidak. Hasil dari black box testing dapat dilihat pada table Tabel 1 Hasil Pengujian No. Pengujian Hasil 1 Halaman Utama Berjalan baik 2 Form Login Berjalan baik 3 Form Petugas Berjalan baik 4 Filter Barang Berjalan baik 5 Form Logistik Berjalan baik 6 Form Srok Barang Berjalan baik 7 Form Permintaan Berjalan baik 8 Form Posko Berjalan baik 9 Form Kebutuhan Berjalan baik 10 Form Bantuan Berjalan baik 11 Form Laporan Posko Berjalan baik
Gambar 5 Form Login
2. Menu Utama Admin Pada menu utama admin terdiri dari beberapa menu yang telah siap digunakan untuk mengolah data, antara lain:
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan 1. Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan mengenai “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bantuan Logistik Pasca Bencana Pada BPBD DIY Berbasis Web”. 2. Proses data logistik menjadi lebih cepat dan akurat karena menggunakan komputerisasi dan sistem informasi yang telah dibuat maka jauh lebih efisien dibadingkan sistem lama atau manual sehingga dengan sistem baru ini tidak terdapat pemborosan kertas dan alat tulis. 3. Mempermudah petugas pada saat melakukan logistik serta memudahkan dalam pencatatan laporan dan pencarian data, sehingga keterlambatan informasi yang diperoleh dapat dicegah. 4. Sistem informasi yang dirancangan memiliki interface yang user-friendly sehingga orang awam sekalipun mudah memahami dan dapat mengopreasikan sistem ini
Gambar 6 Menu Utama Admin 3. Menu Tambah Petugas Untuk menambah petugas yang mempunyai hak akses.
Gambar 7 Menu Tambah Petugas 4. Menu Report Pada halaman ini menampilkan menu untuk menampilkan data petugas berdasarkan tanggal penambahanya. Pada halaman ini juga disediakan menu cetak data petugas berdasarkan data yang ditampilkan.
4
5.
Rum Muhamad Andri Kr, Ir, M.Kom memperoleh gelar dari Program Studi Ilmu Komputer Fakultas IPA Universitas Gajah Mada. Program Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 2000.
Proses penyimpanan data yang dilakukan secara komputerisasi melalusi sistem database akan jauh lebih aman, memiliki resiko kerusakan data yang kecil karena disimpan dalam bentuk softcopy. Efektif karena tidak memerlukan alat tulis dan tempat penyimpanan data dibanding dengan arsip. Sehingga informasi yang dihasilkan akan lebih cepat, tepat dan akurat.
5.2 Saran Dengan kesimpulan yang dihasilkan diatas, penulis memberikan saran – saran sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada pihk BPBD DIY dapat menggunakan sistem informasi ini secara optimal. 2. Dalam mengoperasikan sistem informasi yang telah diusulkan penyusun perlu diadakan pelatihan personil dan mengeai pengolahan data secara terkomputerisasai bagi operator program, supaya proses penginputan data record transaksi, sampai menampilkan laporan dapat berjalan dengan baik. 3. Dalam pembuatan sistem informasi ini, penyusun menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan, baik dari segi penulisan, desain program, maupun dalam pembuatan program dikarenakan keterbatasan penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Daftar Pustaka [1] Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1989. [2] Kusrini, M.Kom. Konsep dan Aplikasi Seistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta : Andi Offset, 2007. [3] Al Fatta, Hanif., Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset, 2007. [4] Sutedjo, Budi. Pengantar Teknologi Informasi Internet : Konsep dan Aplikasinya, Yogyakarta : Andi Offset, 2010. [5] Trahan, S., Nguyen, M.,Allred, I. Integrating Geocode Data from the Google Map API and SAS/Graph. [6] Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2008, Peraturan Kepala BNPB Nomor 13, Jakarta. [7] BPBD DIY, Tentang BPBD, http://bpbd.jogjaprov.go.id/?page_id=876, diakses 2 Februari 2015, pukul 10.50 WIB Biodata Penulis Ayu Dyah Utami, S.Kom memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) dari Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta tahun 2015.
5