ANALISIS DAN PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SKEMA SALURAN PERNAFASAN PADA VERTEBRATA BERBASIS MULTIMEDIA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh Hasta Nur Anwar 05.12.1102
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
ANALYSIS AND DESIGN LEARNING TOOL OF RESPIRATORY ORGAN OF VERTEBRATE BASED ON MULTIMEDIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SKEMA ALURAN PERNAFASAN PADA VERTEBRATA BERBASIS MULTIMEDIA Hasta Nur Anwar Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Information is right and need of human that growth day by day. Sains and technology made another opportunity to created new information delivery that call multimedia. Multimedia’s space is very large including learning tool. On the other side were founds problems in studying respiratory organ of vertebrate, such as uneficient and unefective study, expensive cost, boring, etc. Several questions are waiting to be answered: Are multimedia could exceed weaknesses that found on conventional learning method? How to created multimedia aplication to be learning tool of respiratory organ of vertebrate? How to created an interactive and informative learning aplication based on multimedia? In this thesis, researcher tried to analyze those issues and built multimedia aplication to be an interactive and informative learning tool. In fact, multimedia as learning tool could be alternative learning tool to complete conventional learning method.
Keywords: Information, Multimedia, Learning Tool, Interactive
1. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu penggetahuan dan teknologi turut menciptakan suatu media baru dalam penyampaian informasi. Salah satu bentuk penyampaian informasi yang kini telah banyak digunakan adalah Multimedia. Multimedia merupakan salah satu cara penyampaian informasi dengan menggabungkan suara/audio dan gambar/visual, baik itu gambar bergerak (animate picture) ataupun gambar tidak bergerak (static). Multimedia menjadi semacam kebutuhan dalam dunia teknologi informasi karena informasi yang dibuat dan disampaikan dengan dukungan aplikasi multimedia akan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu seseorang ketika memanfaatkan teknologi tersebut. Multimedia mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat menciptakan situasi belajar, dimana "learning with effort" akan dapat digantikan dengan " learning with fun". 2. LANDASAN TEORI Istilah multimedia berasal dari dua kata yaitu multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan aminasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. 2.1
STRUKTUR DASAR MULTMEDIA
2.1.1 STRUKTUR LINEAR Struktur linear merupakan struktur yang paling sederhana dalam mendesain aliran aplikasi multimedia. User hanya memiliki pilihan untuk maju (next) ketampilan selanjutnya atau kembali (back) ketampilan sebelumnya dalam menampilkan animasi multimedia.
1
2
Obyek multimedia Obyek multimedia Obyek multimedia Gambar 2.1 Struktur Linear1 2.1.2 STRUKTUR MENU Struktur menu merupakan struktur yang menunjukkan obyek menu dan diwujutkan dalam garis hipertext, grafik, audio,video dan animasi atau kombinasi dan kelima obyek tersebut. Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Gambar 2.2 Struktur Menu2 2.1.3 STRUKTUR HIERARKI Struktur hierarki merupakan struktur seperti tangga atau pohon. Masingmasing menyediakan sebuah menu pilihan yang menonjolkan menu dengan lebih 1
M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, hal 104 M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, hal 104
2
3
banyak pilihan. Tidak ada batasan ukuran atau jumlah menu dan sub menu dalam sebuah struktur hierarki.3 Menu multimedia
Menu multimedia
Obyek multimedia
Menu multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Gambar 2.3 Struktur Hierarki 2.1.4 STRUKTUR JARINGAN Struktur jaringan merupakan desain yang paling kompleks. Dengan objek dapat terhubung dengan banyak objek dalam setiap arah pada setiap objek dalam suatu aplikasi. Obyek multimedia Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia Obyek multimedia Gambar 2.4 Struktur Jaringan4
3
M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, hal 105
4
2.1.5 STRUKTUR KOMBINASI Multimedia sering menggunakan lebih dari satu struktur dalam merancang aliran aplikasi multimedia, yaitu linier, menu, hierarki, dan jaringan. Sebagai contoh, merancang jaringan yang canggih dapat memunculkan sebuah struktur linier, menu, hierarki, dan dalam ”slide bank” dengan navigasi sederhana yang membiarkan pemakai bergerak kembali ke depan (melanjutkan) lewat slide. Bila pemakai mendapatkan akhir dalam desain, maka jaringan kembali untuk menyediakan pilihan navigasi yang lebih kaya. Desain yang mengkombinasikan semua struktur disebut hibrid.5 Menu multimedia
Menu multimedia
Menu multimedia
Obyek multimedia
Menu multimedia
Obyek multimedia
Menu multimedia
Obyek multimedia
Menu multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Obyek multimedia
Gambar 2.5 Struktur Kombinasi
4
M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, hal 106 M.Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, hal 106
5
5
3. ANALISIS 3.1
Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, seorang peneliti harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan program, efisisensi, dan pelayanan pelanggan. Analisis-analisis tersebut sering dikenal dengan istilah PIECES Analysis ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Dari beberapa analisis tersebut biasanya akan didapat beberapa masalah yang akhirnya akan ditemukan masalah utamanya. 3.1.1 Analisis Kinerja Analisis kinerja sistem dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sistem untuk menangani masalah yang menjadi tanggung jawab sistem dengan mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sistem pembelajaran konvensional yang selama diterapkan mempunyai respon time yang besar namun menghasilkan throughput yang kecil. Penyampaian materi pelajaran dengan cara konvensional yang selama ini digunakan, seperti menggunakan buku pelajaran, gambar dan media peraga, ternyata selain membutuhkan waktu penyampaian yang lama juga tidak mencapai hasil yang memuaskan. Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dengan menggunakan metode belajar konfensional berkisar 70% dari keseluruhan materi yang diharapkan dipahami oleh siswa. 3.1.2 Analisis Informasi Analisis informasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kualitas informasi yang dapat disampaikan dan diterima oleh pengguna sistem. Kemampuan aplikasi multimedia dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat dapat dievaluasi untuk menangani masalah dan peluang untuk mengatasi masalah tersebut.
6
Sistem penyampaian materi secara konvensional yang selama ini diterapkan kurang informatif. Materi yang diterima anak didik terbatas pada buku
dan
gambar. Misalnya pada materi pernafasan pada amphibi, meskipun sudah dilakukan praktikum pembedahan organ tubuh katak namun anak didik kesulitan atau bahkan tidak bisa melihat proses pernafasan yang berlangsung. 3.1.3 Analisis Ekonomi Sistem yang selama ini dipakai mengalami pembengkakan biaya, misalnya untuk menyampaikan materi saluran pernafasan pada amphibi biasa dilakukan praktikum pembedahan organ tubuh amphibi yang diulang-ulang ditiap kelas. Hal ini mengakibatkan pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk biaya praktikum sangat besar. 3.1.4 Analisis Kontrol Sistem pembelajaran konvensional yang selama ini diterapkan menimbulkan perbedaan kualitas pembelajaran yang diterima anak didik meskipun materi yang disampaikan dan kurikulum yang dipakai sama. Hal ini dikarenakan kualitas pembelajaran yang diterima anak didik sangat bergantung pada cara dan metode penyampaian materi yang dilakukan oleh pengajar yang menyampaikan. Bila guru menyampaikan materi dengan mengacu pada satu buah buku saja maka materi yang diterima siswa juga terbatas pada isi materi yang terkandung dalam buku tersebut, padahal tiap guru mempunyai penilaian tersendiri dalam memilih buku pendukung yang akan digunakan dalam penyampaian materi. Sehingga tidak ada standarisasi kualitas terhadap materi pembelajaran meskipun materi yang disampaikan sama. 3.1.5 Analisis Efisiensi Efesiensi berbeda dengan ekonomi, ekonomi berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efesiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya itu digunakan agar tidak mengalami pemborosan.
7
Sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan tidak efisien. Untuk menyampaikan satu materi yang sama perlu dilakukan secara berulang-ulang dari awal materi namun materi yang diterima dan dipahami anak didik sangatlah sedikit dan terbatas. Hal ini dikarenakan sistem konvensional sangat bergantung pada buku dan cara guru menyampaikan materi, bagi siswa yang kurang aktiv dan tidak gemar membaca akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan, sehingga menyebabkan pemborosan waktu. 3.1.6 Analisis Pelayanan Sistem pembelajaran yang selama ini diterapkan belum dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pengajar masih mengalami kesulitan untuk menyampaikan materi yang ingin disampaikan, anak didik pun merasa kesulitan untuk menangkap materi yang disampaikan karena keterbatasan alat peraga dan buku pendukung. Pada beberapa pokok materi dibutuhkan contoh yang nyata, agar materi yang disampaikan kepada anak didik dapat dipahami dengan baik. Anak didik tidak perlu berangan-angan dan membayangkan apa yang dimaksudkan oleh pengajar apabila ada gambar ataupun gerakan yang bisa mewakilinya. 3.2
Analisis Kelayakan
Analisis ini digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia layak diteruskan atau harus dihentikan. Analisis kelayakan dilakukan agar pengadaan sistem multimedia yang akan dikembangkan tersebut
benar-benar
memberikan
manfaat
yang
sebaik-baiknya
dalam
pembelajaran. 3.2.1 Faktor Teknis Pertanyaan mendasar yang harus di jawab untuk menilai kelayakan dari faktor teknis adalah, dapatkah sistem multimedia yang baru, yaitu Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia diterapkan sebagai media pembelajaran menggantikan metode konvensional?
8
Sistem yang baru tersebut dapat diterapkan karena sistem ini terbilang mudah diaplikasikan, tidak membutuhkan keahlian teknis khusus untuk dapat menggunakan aplikasi ini. 3.2.2 Faktor Ekonomi Pertanyaan mendasar yang harus di jawab untuk menilai kelayakan dari faktor ekonomi adalah, apakah sistem yang baru diterapkan, yaitu Media Pembelajaran Skema
Saluran
Pernafasan
pada
Vertebrata
berbasis
multimedia
akan
menguntungkan secara ekonomi? Penggunaan sistem yang baru ini dapat menekan biaya operasional dan praktikum. Pihak lembaga pendidikan juga akan mendapat nilai tambah dari bidang kemajuan Teknologi Informasi sehingga akan mendongkrak nilai promosi secara otomatis. 3.2.3 Faktor Operasi Pertanyaan mendasar yang harus di jawab untuk menilai kelayakan dan operasi/organisasi adalah, apakah sistem yang baru diterapkan, yaitu Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia akan dapat diterapkan pada sistem yang sedang berjalan? Kondisi sosial dan ekonomi
yang ada saat ini sangat mendukung untuk
diterapkan sistem baru ini karena penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran sudah bukan menjadi barang langka lagi. Aplikasi multimedia ini tidak akan mengganggu sistem lain yang sudah ada. 3.2.4 Faktor Hukum Pertanyaan mendasar yang harus dijawab untuk menilai kelayakan dan faktor hukum adalah, apakah sistem yang baru yaitu Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia ini tidak melanggar etika dan hukum? Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia ini dibuat sesuai materi pelajaran Biologi yang merupakan ilmu umum
9
yang berhak untuk dipelajari oleh setiap orang. Sistem operasi dan software yang digunakan untuk merancang dan atau menjalankan aplikasi merupakan produk legal sehingga tidak melanggar hak cipta pihak lain. 3.2.5 Faktor Jadwal Pertanyaan mendasar yang harus dijawab untuk menilai kelayakan dan faktor jadwal adalah, apakah sistem yang baru diterapkan, yaitu Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia tidak ada kendala waktu? Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia ini berisi materi saluran pernafasan pada Vertebrata yang dibersifat ilmu pasti sehingga penggunaannya tidak akan kadaluarsa dan dapat bertahan untuk waktu yang lama. Kebutuhan akan informasi yang disampaikan pada Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia ini juga tidak pernah berhenti. 3.2.6 Faktor Strategik Pertanyaan mendasar yang harus di jawab untuk menilai kelayakan dari faktor strategik adalah apakah sistem yang baru diterapkan, yaitu Media Pembelajaran Saluran Pernafasan pada Vertebrata dapat mempengaruhi strategi yang selama ini diterapkan? Dengan penggunaan sistem baru yaitu Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia ini akan merubah sistem belajar – mengajar konvensional dan strategi promosi yang selama ini diterapkan. Proses belajar mengajar dapat dilakukan secara mandiri oleh anak didik. Sistem interaksi yang diterapkan oleh aplikasi ini akan mengajak pengguna untuk lebih aktiv dalam proses penyampaian materi.
10
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Implementasi Sistem
4.1.1 Menggunakan Sistem Untuk menjalankan aplikasi Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata ini tidak memerlukan instalasi terlebih dahulu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Aktifkan komputer 2. Masukkan CD Media Pembelajaran Sistem Pernafasan pada Vertebrata pada CDRom, secara otomatis aplikasi akan langsung berjalan. 3. Untuk menampilkan informasi yang diinginkan cukup dengan mengklik tombol yang diinginkan 4. Untuk mengakhiri aplikasi Media Pembelajaran Sistem Pernafasan pada Vertebrata cukup dengan mengklik tombol Keluar pada aplikasi. 4.1.2 Memelihara Sistem Untuk menjaga agar aplikasi multimedia ini mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama perlu dilakukan pemeliharaan, antara lain: 1. Bersihkan CD Rom dari debu atau kotoran 2. Setelah digunakan simpan CD aplikasi ini dalam tempat CD 3. Hindarkan dari panas atau air 4. Menyimpan duplikat dari aplikasi ini, hal ini untuk mengantisipasi apabila CD yang telah dipakai mengalami kerusakan 4.2
Menguji Sistem
Pengetesan sistem bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dirancang dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dalam pengetesan sistem
11
terdapat dua tahapan, tahapan tersebut adalah tahapan Tes Lab atau Unit Pengetesan, dan User test atau pengetesan yang dilakukan oleh user. Pertanyaan kunci dalam pengetesan hasil aplikasi multimedia ini adalah ”Apakah aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan?”. 4.2.1 Test lab Pengetesan sistem dilakukan dengan mengetes semua menu yang ada, apakah menu tersebut dapat menjalankan movie yang diinginkan atau tidak, setelah semua menu dipastikan berfungsi dan tidak terdapat kesalahan maka sistem siap untuk digunakan oleh user. Uji coba penulis lakukan dengan menggunakan computer dengan spesifikasi sebagai berikut: •
Prosesor AMD Athlon 3000
•
Ram 512 Mb
•
VGA 128 Mb
•
Harddisk 80 Gb
•
CD RW LG
•
Monitor 17” resolusi 1152 x 864 pixel
•
Mouse, keyboard dan speaker aktif
•
Sistem operasi Windows XP Profesional
4.2.2 User Test Pengetesan user dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggapan user terhadap aplikasi ini. User dalam hal ini adalah anak-anak SMP kelas VIII serta beberapa pengajar dan wali murid yang kesemuanya berjumlah 20 orang. Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tampilan aplikasi menarik dan tidak terkesan membosankan
12
2. Informasi yang ditampilkan lebih mudah untuk dimengerti dari pada menggunakan cara konvensional 3. Aplikasi ini mudah dijalankan meskipun tanpa pelatihan Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Keterangan
Ya
Tidak
Apakah warna dalam aplikasi ini menarik?
75%
25%
Apakah Animasi yang ada menarik?
80%
20%
Apakah dengan aplikasi ini memudahkan menangkap 80%
20%
informasi/materi? Apakah ada kesulitan menjalankan aplikasi?
15%
85%
Apakah Anda puas dengan aplikasi ini?
80%
20%
5. KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian dan pembuatan aplikasi Media Pembelajaran Skema Saluran Pernafasan pada Vertebrata, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran Sistem Pernafasan pada Vertebrata berbasis multimedia
ini
dapat
menjadi
media
pembelajaran
alternative
menggantikan metode belajar yang selama ini diterapkan. 2. Dengan menggunakan aplikasi ini kegiatan belajar mengajar tidak lagi terbatas pada pembelajaran di kelas, siswa dapat mempelajari materi tentang sistem pernafasan pada vertebrata secara mandiri di luar kelas tanpa harus didampingi oleh pengajar.
13
3. Dari sisi siswa media pembelajaran ini memberikan kemudahan bagi siswa untuk menangkap materi yang disampaikan karena lebih menarik dan informatif. 4. Dari sisi pengajar, media pembelajaran ini memberikan kemudahan untuk menyampaikan materi tentang sisitem pernafasan pada vertebrata. 5. Kekurangan yang terdapat pada aplikasi media pembelajaran berbasis multimedia ini menurut user adalah: a. Tidak adanya menu help sebagai bantuan/petunjuk untuk user. b. Tidak
ada
sound
controller,
sehingga
user
tidak
dapat
mengendalikan besar kecil suara. c. Materi yang disampaikan masih terlalu singkat/sedikit. d. Pengguna tidak dapat menambahkan soal ataupun materi. 6. Kelebihan yang terdapat pada aplikasi medi pembelajaran berbasis multimedia ini menurut user adalah: a. Aplikasi mudah untuk dijalankan sekalipun tanpa pelatihan terlebih dahulu. b. Materi yang disampaikan menarik dan mudah dimengerti oleh pengguna. c. Adanya soal-soal latihan untuk tiap bab dalam aplikasi ini yang dapat digunakan untuk latihan evaluasi terhadap materi yang disampaikan. d. Interaktif dan informatif
DAFTAR PUSTAKA Budi Purnama, Pupung. 2004 . Membuat Animasi 3 Dimensi Macromedia Flash dengan SWFT 3D. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo Kurniatanty, Isma. 2008. Sistem Pernafasan. Sumarwan, Sumartini, Sumardi. 2004. Sains Biologi untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga Suyanto,
M.
2003.
Multimedia
Alat
untuk
Meningkatkan
Keunggulan
Bersaing.Yogyakarta : ANDI Yogyakarta. ____________.2004.
Analisis
Pemasaran.Yogyakarta :
&
Desain
Aplikasi
Multimedia
untuk
ANDI Yogyakarta.
Winastwan Gora S. 2004 . Step by Step Animasi 3D Instant Menggunakan Ulead Cool 3D Studio.Semarang:Deli Publishing www.bhinneka.com www.google.com www.ginapodia.blogspot.com www.wikipedia.org
14