ANALISIS DAN MANAJEMEN JARINGAN PEMERINTAH KOYA YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Eka Dewi 07.11.1746
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ANALYSIS AND MANAGEMENT OF YOGYAKARTA GOVERNMENT NETWORKING
ANALISIS DAN MANAJEMEN JARINGAN PEMERINTAH KOYA YOGYAKARTA Eka Dewi Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACK The utilization of computer network as a data communication media has increased. Therefore, the Yogyakarta city government office has also made use of this computer network media. By applying Virtual Local Areal Network (VLAN). To make this computer network work properly at its optimal capacity, further analysis and management must be carried out in order to optimize the utilization of computer networking. Data collecting method used by the researcher, none other than: observation method implemented in the Yogyakarta city government office environment, at the TIT division; interview method with the network technicians; survey method by direct personal involvement in the field; and, literature study method by collecting data from books concerning about computer networking. Results of this research are obtained by using Spanning Tree Protocol (STP). With the purpose of having data packages arrived at its destination as quick as possible. And, also to make the network run optimally. Key words: VLAN Management Spanning Tree Protocol (STP), Networking, Government.
1.
Pendahuluan
Teknologi jaringan khususnya jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu yang sangat penting baik dalam organisasi atau kantoran. Seperti dikantor Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah menerapkan jaringan komputer sebagai media komunikasi data, sehingga kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan.
Sistem jaringan yang ada dikantor Pemerintahan Kota Yogyakarta kurang teratur mengakibatkan sering terjadinya jaringan macet dan bangunan atau ruangan yang dinamis mengharuskan jaringan fleksibel. Membutuhan sistem jaringan yang benar, agar tidak terjadi looping. Ditambah dengan sumber daya manusia atau teknisi yang kurang memadai sehingga pemeliharaan jaringan pun apa adanya.
Rancangan atau desain jaringan yang benar, sehingga tidak ada komputer yang kelebihan atau kekurangan bandwith. Dengan adanya desain yang baik dan memenuhi standar diharapkan apa yang menjadi pemecahan masalah
yang ada di kantor
Pemerintahan Kota Yogyakarta dapat teratasi.
2.
Landasan teori 2.1 Definisi Jaringan Komputer Jaringan
komputer
adalah
sekelompok
komputer
otonom
yang
saling
berhubungan satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melallui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, aplikasi dan perangkat keras secara bersama-sama. Berdasarkan jarak dan area kerjanya jaringan komputer dibedakan dalam tiga kelompok yaitu: 2.2.1
Local Area Netwoking (LAN)
Menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu perubahaan yang menggunakan peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. 2.2.1
Metropolitan Area Networking (MAN)
Versi LAN yang mempunyai ukuran lebih besar dan dan memaki topologi yang sama dengan LAN. 2.2.1
Wide Area Networking (WAN)
Jaringan yang memiliki jarak sangat jauh, karena radius mencakup sebuah Negara atau bahkan benua.
2.2.1
Internet
Internet sering didefinisikan sebagai a network of networks karena semua jaringan lebih kecil yang dimiliki organisasi atau perorangan bergabung menjadi satu sehingga membentuk satu jaringan raksasa.
2.2 Topologi Jaringan Cara untuk menguraikan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan komputer dikenal dengan istilah topologi. 2.2.1
Topologi BUS
Topologi yang umumnya dalam LAN. Topologi ini menghubungkan komputer secara berantai (daisy-chain) menggunakan perantara kabel tunggal jenis kaoaksial. 2.2.1
Topologi STAR
Terminal terpusat topologi STAR bertindak sebagai pengaturan dan pengendali semua komunikasi data. 2.2.1
Topologi RING Topologi RING hampir sama dengan topologi BUS, perbedaannya adalah
ujung dari topologi ini dihubungkan dengan ujung yang lain hingga menyerupai lingkaran.
2.3 Dasar-Dasar VLAN ( Virtual Local Area Networking ) VLAN
merupakan
perangkat
pada
suatu
LAN
yang
dikonfigurasikan
menggunakan perangkat lunak pengelola sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung kejalur yang sama. Padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada jumlah segmen LAN yang berbeda. Jaringan VLAN dibangun untuk membawa informasi secara tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengiriman (trans mitter) maupun sisi penerimaan (receiver) melalui media komunikasi. Sistem penyimpanan data secara terpusat yang dikelola dengan baik, memungkinkan banyak pengguna mengakses data dan berbagai lokasi yang berbeda.
2.4 Macam-Macam VLAN VLAN dibedakan menjadi dua bagian yaitu: 2.4.1
VLAN Statis
Vlan statis adalah cara yang umum untuk membuat vlan, dan sekaligus merupakan cara yang paling aman. 2.4.2
VLAN Dinamis
VLAN dinamis adalah menentukan VLAN dari sebuah titik atau node secara
otomatis.
2.5 Metode-Metode Indentifikasi VLAN Indentifikasi VLAN adalah apa yang digunakan oleh switch untuk melacak semua frame pada saat frame melalui sebuah switch fabric. Dengan cara ini switch mengidentifikasi frame mana yang dimiliki oleh VLAN. Macam-macam metode truking yaitu: a.
Inter-swicth link (ISL) adalah proprietary (dimiliki secara pribadi) oleh switch cisco, dan digunakan hanya untuk Link Fast Ethernet dan Gigabit Ethenet.
b.
IEEE 802.1Q diciptakan oleh IEEE sebagai sebuah metode standard untuk frame tagging, metode ini memasukan sebuah field
ke dalam
frame untuk
mengidentifikasi VLAN.
2.6 Perancangan Jaringan Komputer Yang dibutukan dalam perancangan jaringan komputer antara lain: 2.6.1
Administrator Jaringan
Administrator jaringan adalah seorang yang dapat membangun jaringan, mulai dari
perancangan
alat,
instalasi
jaringan,
menentukan
sistem
operasi,
mengoperasikan jaringan dan menjaga jaringan komputer itu sendiri. 2.6.2
Analisis Kondisi Jaringan Yang Ada
Sebelum membagun sebuah jaringan seorang admistrator menganalisis jaringan yang akan di terapkan jaringannya seperti apa, dan tempat yang akan di bagun jaringan cocok menggunakan topologi jarigan seperti apa. 2.6.3
Arsiterktur Jaringan Komputer
Sebelum instalasi jaringan dilakukan, sebaiknya merancang terlebih dahulu arsitektur jaringan tersebut. Dimulai dari tata letak peralatan jaringan, topologi yang digunakan, jenis peralatan yang digunakan. 2.6.4
Pemasangan Perangkat Jaringan Komputer
Membangun
instalansi
hardware
jaringan
komputer
disesuaikan
dengan
rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam mengimplementasikan dibutuhkan pengetahuan tentang cara instalasi kabel , pemasanagan rack, terminasi kabel, instalasi wireless, dan pengujian hasil instalasi. Pengujian tidak hanya menggunakan PC atau notebook, tetapi diharapkan biasa menggunakan alat.
2.7 Pengelolaan Alamat IP Infrasruktur jaringan di internet maupun internet memerlukan pengelolaan alamat IP yang benar karena setiap node pada jaringan harus mempunyai alamat IP unique,
yang berarti tidak boleh ada duplikasi IP di jaringan. IP class dikelompokan menjadi lima class yaitu: Tabel 2.1 Class IP Class A
0-127
Class B
128-191
Calass C
192-223
Class D
224-239
Class E
240-255
2.8 Analisis Jaringan Komputer Analisis jaringan komputer
merupakan teknik pemecahan masalah yang
menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagianbagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. 2.8.1
Analisis Masalah
Mengamati dan menganalisis jaringan yang sudah dibuat dan mengidetifikasi masalah dari jaringan yang ada. Melakukan analisis secara mendetail terhadap perangkat-perangkat keras yang digunakan pada jaringan komputer. 2.8.2
Analisis Pemanfaatan
Memanfaatkan bandwith yang sering berlebihan membuat para pengguna sering memanfaatkan dangan mengakses internet diluar gedung. 2.8.3
Analisis Topologi
Topopologi jaringan membentuk topologi jarinmgan yang sesuai dengan keadaan atau tempat yang akan dibagun untuk jaringan tersebut. Dan mengguraikan bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan dan menguraikan perilaku komputer dalam jaringan dari sudut padang operator. 2.8.4
Analisis Testing
Testing dapat dilakukan dengan cara: a. Ping (Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan
untuk
memeriksa
konektivitas
jaringan
berbasis
teknologi
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). b. Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan.
2.8.5
Analisis Topologi Baru
Membuat topologi yang baru agar tranmisi data atau traffict data lebih lancar atau tidak adannya kemacetan-kemacetan lalu lintas data dan penumpukan data. Dengan membuat topologi yang baru mengirim paket yang ukuran besar atau kecil diharapkan tidaknya permasalahan.
2.9 Tool Yang Digunakan Wireshark merupakan satu network analysis tool, atau disebut juga dengan protocol analysis tool atau packet sniffer. Wireshark dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisis, pengembangan software dan protocol, serta untuk keperluan edukasi.
3.
Analisis 3.1 Analisis Jaringan Di Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta 3.1.1
Sistem Oprasi Yang Digunakan
Di kantor pemerintah kota Yogyakarta kebanyakan komputer menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP. 3.1.2 Aplikasi Yang Digunakan Umumnya user menggunakan apalikasi perkantor seperti Microsoft Office untuk membantu menyelesaikan pekerjaan. Selain itu aplikasi internet menggunakan web browser Internet Explorer dan Mozilla Firefox di gunakan untuk koneksi internet.
3.2 Analisis Masalah Jaringan di Pemerintah Kota Yogyakarta Permasalahan jaringan komputer yang ada di pemerintah kota Yogyakarta yang utama adalah kepadatan lalu linatas data jaringan. Dan sering juga terjadi looping. Pengulangan pengiriman data yang di kirim berulang-ulang dan si penerima data pun menerima data tersebut banyak dan terjadi penumpukan data. Hal ini bisa terjadi kerusakan data karena kebanyakan data yang tertimpa dan menyebabkan pemborosan pada memori. Dilihat dari permasalahan diatas untuk memecahkan permasalahan looping dengan mengggunakan Spanning Tree Protocol (STP). STP sendiri bertujuan untuk menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2, secara luas terus menerus memonitor network untuk menentukan semua link. Spanning Tree Protocol pertama-tama menggunakan alogaritma, terlebih dahulu untuk menentukan link yang berlebihan di dalam LAN dan memilih jalan yang terbaik atau jalan yang cepat agar data cepat sampai pada tujuan. Tujuan permata untuk memeriksa link apakah switch tersebut di forwarding atau di blocking. Yang terakhir link tanpa link berlebihan dan
link terbaik dengan link akan berlebih akan di forwarding. Karena port yang terbaik yang di masukan ke dalam port forwarding dan port yang kurang baik akan di blockir, sehingga tidak akan terjadi looping lagi. Ketika suatu scalar yang baru di perkenalkan jaringan. Alogaritma dan port akan di hitung ulang agar tidak terjadi loping yang baru. 3.3 Analisis Pemanfaatan Jaringan di Pemerintah Kota Yogyakarta Jaringan VLAN di kantor pemerintah kota Yogyakarta sangat besar manfaatnya dirasakan oleh karyawan. Dengan adanya jaringan VLAN para karyawan di mudahkan dengan tukar menukar data dapat di lakukan dengan mudah, dan kalau print out data pun tidak perlu bersusah payah mengunakan flash disk untuk tukar menukar data. 3.4 Analisis Topologi Jaringan di Pemerintah Kota Yogyakarta Toplogi logik jaringan komputer di pemerintah kota Yogyakarta menggunakan topologi start. Jaringan VLAN memberikan kesempurnaan dari topologi fisik jaringan dengan mengelompokan kerja fisik yang beragam untuk instansi dihubungkan dalam broadcast domain tunggal. Jika infrastruktur fisik sudah tepat, kemudian tinggal menambahkan port di lokasi baru untuk VLAN yang ada di sebuah instansi tersebut dikembangkan atau berpindah ke lokasi lain. Hal ini data berlangsung dan kemudian untuk memindahkan perangkat dengan konfigurasi yang sudah ada dari lokasi satu ke lokasi lain. Port lama kemudian dapat di off kan untuk menggunakan port yang baru atau digunakan kembali oleh instansi untuk penggunaan pada VLAN yang baru. 3.5 Analisis Testing Jaringan di Pemerintah Kota Yogyakarta Semua perangkat jaringan sudah terpasang setelah itu di lakukan instalasi hardwer jaringan komputer di sesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat. Dalam mengimplementasikan langkah ini, dibutuhkan pengetahuan tentang cara instalasi kabel mulai dari penarikan kabel, mulai dari ruang server sampai ke instansi-instansi yang bersangkutan, pemasangan rack. Setelah itu diadakanlah pengujian instalasi. Setelah semua harwere jaringan telah terpasang dan sesuai dengan yang telah direncanakan lakukan pengujian terhadap kualitas jaringan dan jika dinyatakan baik bahwa semua media transmisi sudah bisa digunakan. 3.6 Analisis Topologi Baru Topologi jaringan komputer yang baru juga menggunakan topologi star. Dimana terminal pusat dalam topologi star bertindak sebagai pengaturan dan pengendalian semua komunikasi data. Semua control dalam topologi star di pusatkan dalam suatu titik, dimna titik yang di maksud dalam topologi ini adalah switch. Switch itu sendiri
berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari komputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan switch tersebut.
4.
Hasil penelitian dan pembahasan Penerapan yang dilakukan peneliti untuk membuat silmulasi VLAN pada kantor
permerintah kota Yogyakarta dengan mengkonfigurasi VLAN.
Gambar 4.1 Silmulasi VLAN
Table 4.1 IP Address Vlan Management dan VLAN ID Device
Interfaces
Vlan
IP address
gateway
S1_access
Fa0/1
99 trunk
180.214.239.4/28
180.214.239.1
Fa0/6
8 access
Fa0/7
8 access
Fa0/8
2 access
Fa0/1
99 trunk
180.214.239.5/28
180.214.239.1
Fa0/6
3 access
Fa0/7
4 access
Fa0/1
99 trunk
180.214.239.6/28
180.214.239.1
S2_access
S3_access
S4_access
Distribution1
Distribution2
Core_gate
Fa0/6
4 access
Fa0/7
4 access
Fa0/1
99 trunk
Fa0/7
7 access
Fa0/6
7 access
Fa2/1
99 trunk
Fa0/1
99 trunk
Fa1/1
99 trunk
Fa2/1
99 trunk
Fa0/1
99 trunk
Fa1/1
99 trunk
Fa3/1
20 access
Fa0/1
99 trunk
Fa1/1
99 trunk
Fa2/1
99 trunk
180.214.239.7/28
180.214.239.1
180.214.239.3/28
180.214.239.1
180.214.239.4/28
180.214.239.1
180.214.239.2/28
180.214.239.1
Table 4.2 Ip address End Devices End device
IP address
Gateway
vlan
server
180.214.240.2
180.214.240.1
20
Wakwalikot2
172.16.22.2
172.16.22.1
8
Wakwalikot3
172.16.22.3
172.16.22.1
8
Sekretariet Daerah
172.16.18.2
172.16.18.1
2
BPPD2
172.16.23.2
172.16.23.1
3
Bag TIT2
172.16.7.2
172.16.7.1
4
Bag TIT3
172.16.7.3
172.16.7.1
4
Bag TIT4
172.16.7.4
172.16.7.1
4
Bag Hukum2
172.16.16.2
172.16.16.1
7
Bag Hukum3
172.16.16.3
172.16.16.1
7
Table 4.3 VTP
Switch name
VPT mode
VTP Domain
VTP password
S1_access
Client
Cisco
Cisco
S2_access
Client
Cisco
Cisco
S3_access
Client
Cisco
Cisco
S4_access
Client
Cisco
Cisco
Distribution1
Server
Cisco
Cisco
Distribution2
Server
Cisco
Cisco
Core
Server
Cisco
Cisco
Konfigurasi VTP
Device(config)#vtp mode client | server Device(config)#vtp domain cisco Device(config)#vtp password cisco
Lakukan pada semua switch, mode client untuk switch bagian access dan mode server untuk switch bagian core dan distribution. konfigurasi trunking and designate the native vlan for the trunk Pada bagian ini merupakan konfigurasi untuk vlan management yaitu VLAN 99 sebagai trunking pada layer distribution dan layer core. Distribution1(config)#interfaces range fa0/1 – fa0/5 Distribution1(config-if-range)#switchport mode trunk Distribution1(config-if-range)#switchport trunk native vlan 99 Distribution1(config-if-range)#no shutdown
4.1 Pembahasan 4.4.1 Hasil Ping Capture hasil ping dari vlan 8 ke vlan 7. Dari VLAN 8 akan mengirimkan paket data ke VLAN 7. Perjalanan paket data tersebut dari VLAN 8 pertama kali
melewati access1, keduan paket data melewati distribution1, ketiga paket data melewati core, keekmpat perjalanan paket data tersebut di lanjutkan menuju ke router public, perjalanan ke lima paket dat akembali ke core untuk menuju ke urutan perjalanan ke enasm menuju ke distribution2, ke tujuh paket data melewati akses4. Setelah itu barulah paket data baru sampai ke VLAN 7. Dari perjalan panjang terbut ping pun berhasil dengan bukti lihatlah gambar di bawah ini.
Gambar 4.2 hasil ping VLAN 8 ke VLAN 7
Berikut ini adalah perjalan pengiriman data dari VLAN 4 ke VLAN 4 dan hasil pingnya. Dari VLAN 4 akan mengirimkan paket data ke VLAN 4 perjalanan paket data pertama kali dari VLAN 4 pertama kali melewati access2, ke dua melewati distribustion1, setelah itu perjalanan ke tiga di lanjutkan dengan paket data ke core, ke empat melewati distribution2, ke lima access3. Setelah itu barulah paket data sampai pada tujuan ke VLAN 4. Dari perjalan tersebut ping pun berhasih, dan hasil pingnya seperti di bawah ini.
Gambar 4.3 hasil ping VLAN 4 ke VLAN 4
Perbedaan pengiriman paket data dari ping VLAN 8 ke VLAN 7 dan ping VLAN 4 ke VLAN 4 adalah jika pengiriman data dari ping VLAN 8 ke VLAN 7 perjalan paket melewati router public karena perbedan IP addess, sedangkan pengiriman data dari VLAN 4 ke VLAN 4 ini tidak melewati router publik karena kesamaan ip addess jadi peket data tersebut tidak harus melewati router public.
5.
Kesimpulan 1. Dengan menggunakan analisis warsek terjadi looping, dengan adanya VLAn hal itu bisa teratasi dan secruity di jaringan akan aman karena bila vlan yang satu kebobol belum tentu vlan yang lainnya kebobol (switch yang sama). 2. Efisiensi Switch yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau dengan kata lain switch-lah yang membentuk VLAN.Dengan adanya segmentasi yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. 3. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan. 4. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network address yang sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang sama meskipun tidak dalam satu
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Alanisis Dan Perancangan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Cuban. 2011. pengertian man (Metropolitan Area Network), http://muhsub.blogspot.com/2009/03/pengertian-man-metropolitan-area.html, diakses pada tanggal 13 Januari 2011. Darajat hadi, 2008. Teori analisis swot. http://hadeesign.wordpress.com/2008/05/26/teori-anlisis-swot. Siakses tanggal 22 Januari 2011. Lammle, Todd. 2005. CCNA Cisco Certified Network Associate Study Guide, PT Elex Media Kompitindo, Jakarta. Purnomo, Adi, Yuli. 2011. wireshark network analysis tool. http://adhy06.blogspot.com/2011/02/wireshark-network-analysis-tool.html. diakses tanggal 23 April 2011. Rafiudin, Rahmat.2006. Sistem Komunikasi Data Mutakhir, Andi, Yogyakarta Rodiah,
Desty.
2009.
Jaringan
komputer
analisa
packet
data
menggunakan
wireshar.
http://www.scribd.com/doc/28295107/Analisa-Packet-Data-Menggunakan-Wireshark diakses tanggal 23 April 2011. Sharpe, Richard. 2002. Sebenernya apa itu SMB. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://samba.anu.edu.au/cifs/docs/what -is-smb.htmlng. diakses tanggal 23 April 2011. Sragen. Ardiansyah. 2010. Wireshark Network Analysis Tool, http://ardisragen.com/2010/02/wiresharknetwork-analysis-tool.diakses tanggal 10 januari 2011.
Sukmaaji, Anjik dan Rianto. 2008. Jaringan Komputer, Andi, Yogyakarta. Yani, Ahmad. 2008. Panduan Menjadi Teknisi Jaringan Komputer, PT.Kawasan Pustaka, Bandu yuli adi purnomo,
jumat,
11
febuari
2011
"
wireshark
network
analysis
tool"
http://adhy06.blogspot.com/2011/02/wireshark-network-analysis-tool.html. diakses tanggal 10 januari.