ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA USAHA PRODUKSI TAHU DI PABRIK TAHU BANDUNG RAOS CAP JEMPOL, DRAMAGA, BOGOR
Oleh: GAZALI FADHIL CAFAH F14052007
2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA USAHA PRODUKSI TAHU DI PABRIK TAHU BANDUNG RAOS CAP JEMPOL, DRAMAGA, BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh : GAZALI FADHIL CAFAH F14052007
2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Skripsi : Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Tahu di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor Nama
: Gazali Fadhil Cafah
NIM
: F14052007
Menyetujui,
Pembimbing
(Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng) NIP. 19500301 197603 1001
Mengetahui: Ketua Departemen
(Dr. Ir. Desrial, M.Eng) NIP. 19661201 199103 1004
Tanggal lulus
:
Gazali Fadhil. C. F14052007. Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Tahu Di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor. Dibimbing oleh : Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. 2009 RINGKASAN Tahu merupakan makan yang terbuat dari kacang kedelai. Pada tahun 1970, tahu menjadi terkenal sebagai makanan alternatif dari daging yang “ramah lingkungan”. Orang-orang yang memperhatikan tentang kelaparan di seluruh dunia serta pemeliharaan sumber-sumber alam menganggap tahu sebagai pilihan makanan yang lebih murah dibandingkan produk hewani. Penelitian ini secara keseluruhan bertujuan untuk mengkaji atau menganalisa biaya dan kelayakan usaha pembuatan tahu, bagaimana usaha tersebut beralan pada jalur yang tepat agar tidak mengalami kerugian. Penelitian dilakukan di Kampung Paringga RT 055 RW 03, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pengukuran langsung, dan wawancara. Usaha pembuatan tahu dapat digolongkan ke dalam kegiatan yang disebut proyek, dan terdiri dari unsur biaya, manfaat dan jangka waktu. Kelayakan suatu proyek dapat ditinjau dengan menggunakan kriteria-kriteria Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Benefit Cost Ratio (B/C). Dari hasil perhitungan diketahui bahwa usaha produksi tahu memerlukan dana investasi awal sebesar Rp. 672,000,000 dengan biaya total produksinya tiap tahun sebesar Rp. 1,587,827,700. NPV yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar Rp. 1,832,574,344. IRR yang diperoleh sebesar 61.99% . Dan nilai Net B/C yang diperoleh 3.73. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha produksi tahu merupakan suatu bentuk kegiatan proyek dan struktur bianya terdiri dari biaya investasi dan biaya produksi. Usaha ini layak untuk dikembangkan karena memperoleh nilai NPV yang positif, nilai IRR yang lebih tinggi dari tingkat suku bunga yang berlaku dan nilai Net B/C yang lebih dari satu.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Gazali Fadhil Cafah dan dilahirkan di Jakarta pada tanggal 23 Maret 1987, merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, dari pasangan Chairul Kamal Capah dan Aah Sumiati. Pada tahun 1993-1999, penulis sekolah di SDN Wisma Jaya. Pada tahun 1999-2002, penulis sekolah di SLTP SEROJA Bekasi dan lulus. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SMAN 4 Bekasi dan lulus tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan jenjang ke perguruan tinggi dan diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama. Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis melakukan praktek lapang pada tahun 2008 di PTPN VIII Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat dengan judul ”Aspek Manajemen Alat Dan Mesin Pada Proses Budidaya Dan Pengolahan Teh Hitam CTC di PTPN VIII Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat”. Pada tahun 2009, penulis melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsinya dengan judul ”Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Tahu di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor”
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Tahu di Pabrik Tahu Bandung Raos Cap Jempol, Dramaga, Bogor ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Progam Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng. sebagai dosen pembimbing, atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan studi. 2. Prof. Dr. Ir. Atjeng M. Syarief, M.SAE. dan Dr. Ir Setyo Pertiwi, M.Agr. sebagai dosen penguji dan arahan yang diberikan dalam memperbaiki skripsi. 3. Kedua Orang Tua saya, Chairul Kamal Capah dan Aah Sumiati, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan selama masa studi. 4. Kepada tante Ika Twigley dan nenek Tati Kamalia atas dukungan dan doa yang tiada henti. 5. Halidya Mutiarani S.P. yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi. 6. Seluruh rekan-rekan seperjuangan TEP’42 yang telah memberikan dukungan dan dorongan selama penulis menyelesaikan studi. 7. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan usulan penelitian ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak sebagai upaya perbaikan selanjutnya, demi kelancaran dalam pelaksanaan penelitian Bogor,
Desember 2009
Penulis
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi I.
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1 B. TUJUAN ................................................................................................ 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3 A. KEDELAI .............................................................................................. 3 B. PROSES PRODUKSI TAHU ............................................................... 4 C. BIAYA PRODUKSI.............................................................................. 5 D. BIAYA POKOK PRODUKSI ............................................................... 6 E. TITIK IMPAS PRODUKSI................................................................... 7
III.
METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 8 A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ............................................. 8 B. BAHAN DAN ALAT ............................................................................ 8 C. METODE PENGUMPULAN DATA ................................................... 8 D. METODE ANALISIS ........................................................................... 9 1. Analisis Biaya Produksi ................................................................... 9 2. Analsis Biaya Pokok ........................................................................ 9 3. Titik Impas Produksi........................................................................ 10 4. Analisis Kelayakan .......................................................................... 11 a. Net Present Value (NPV)........................................................... 11 b. Internal Rate of Return (IRR) .................................................... 11 c. Benefit Cost Ratio ...................................................................... 12 5. Analisis Sensitivitas ......................................................................... 12
ii
E. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSI...................................... 12 1. Pembatasan Masalah ........................................................................ 12 2. Asumsi ............................................................................................. 12 IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 14 A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI ......................................................... 14 B. ANALISIS BIAYA POKOK................................................................ 16 C. ANALISIS TITIK IMPAS PRODUKSI .............................................. 17 D. ANALISIS KELAYAKAN .................................................................. 17 1. Net Present Value (NPV) ................................................................. 17 2. Internal Rate of Return (IRR) ........................................................... 18 3. Benefit Cost Ratio (B/C) .................................................................. 18 E. ANALISIS SENSITIVITAS ................................................................ 19 1. Harga Kedelai .................................................................................. 19 2. Upah Pekerja .................................................................................... 23 3. Bahan Bakar (kayu) ......................................................................... 28 4. Harga Kedelai dan Harga Jual Tahu Rp. 115,000 ........................... 30 5. Harga Kedelai dan Harga Jual Tahu Rp. 125,000 ........................... 33 6. Harga Kedelai dan Harga Jual Tahu Rp. 135,000 ........................... 35
V.
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 37 A. KESIMPULAN .................................................................................... 37 B. SARAN................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39 LAMPIRAN .......................................................................................................... 40
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Mutu Kedelai......................................................................................... ..4 Tabel 2. Jumlah Produksi Tahu Rata-Rata Tiap Tahun ...................................... 14 Tabel 3. Biaya Investasi Produksi Tahu (tahun 2003) ........................................ 14 Tabel 4. Biaya Tetap .......................................................................................... 15 Tabel 5. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan ............................................... 18 Tabel 6. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan Harga Kedelai ....................................................................................... 22 Tabel 7. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan Upah Pekerja ......................................................................................... 27 Tabel 8. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan Setelah Pendugaan Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% ........................................ 29 Tabel 9. Analisis Kelayakan Harga Kedelai Pada Harga Jual Rp.115,00........... 32 Tabel 10. Analisis Kelayakan Harga Kedelai Pada Harga Jual Rp.125,00........... 35 Tabel 11. Analisis Kelayakan Harga Kedelai Pada Harga Jual Rp.135,00........... 36
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kedelai ............................................................................................. 95 Gambar 2. Pencucian dan perendeman kedelai ................................................. 95 Gambar 3. Penggilingan kedelai menjadi bubur kedelai ................................... 96 Gambar 4. Perebusan bubur kedelai .................................................................. 96 Gambar 5. Penyaringan air kedelai .................................................................... 97 Gambar 6. Pengendapan air kedelai .................................................................. 97 Gambar 7. Pencetakan tahu ............................................................................... 98 Gambar 8. Air kunyit dan garam ....................................................................... 98 Gambar 9. Pewarnaan tahu ................................................................................ 99 Gambar 10. Tahu siap dipasarkan ....................................................................... 99
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biaya Variabel Produksi Tahu....................................................... 41 Lampiran 2. Rincian Biaya Variabel Produksi Tahu ......................................... 42 Lampiran 3. Total Pendapatan Tiap Tahun dan Pajak ....................................... 44 Lampiran 4. Arus Kas Produksi Tahu ................................................................ 45 Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha......................................... 47 Lampiran 6.
Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% ...................... 49
Lampiran 7.
Rincian Biaya Bagian Produksi Terhadap Kenaikan Biaya Kedelai Sebesar 10%........................................................... 49
Lampiran 8.
Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% .......................................... 50
Lampiran 9.
Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% ........ 52
Lampiran 10. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% .......................................... 53 Lampiran 11. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% ........ 55 Lampiran 12. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% .......................................... 56 Lampiran 13. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% ........ 58 Lampiran 14. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% .......................................... 59 Lampiran 15. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 10% ............ 61 Lampiran 16. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% .................................................................................. 62 Lampiran 17. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% ........................................... 63
vi
Lampiran 18. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 20% ............ 65 Lampiran 19. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% .................................................................................. 66 Lampiran 20. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% ........................................... 67 Lampiran 21. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 30% ............ 69 Lampiran 22. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30% ........................................... 70 Lampiran 23. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 40% ............ 72 Lampiran 24. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40% ........................................... 73 Lampiran 25. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Upah Pekerja 50% ............ 75 Lampiran 26. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50% ........................................... 76 Lampiran 27. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Bahan Bakar( kayu) sebesar 20% .............. 78 Lampiran 28. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% ................................. 78 Lampiran 29. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Kenaikan Bahan Bakar( kayu) sebesar 20% ................. 79 Lampiran 30. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% Pada Harga Jual Rp. 115,000 ........................................................ 81 Lampiran 31. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 50% Pada Harga Jual Rp. 115,000 ........................................................ 83
vii
Lampiran 32. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60% Pada Harga Jual Rp. 115,000 ........................................................ 85 Lampiran 33. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60% Pada Harga Jual Rp. 125,000 ........................................................ 87 Lampiran 34. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 70% Pada Harga Jual Rp. 125,000 ........................................................ 89 Lampiran 35. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80% Pada Harga Jual Rp. 125,000 ........................................................ 91 Lampiran 36. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80% Pada Harga Jual Rp. 135,000 ........................................................ 93 Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu ..................................... 95
viii
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Bangsa Cina merupakan pengguna kacang kedelai sebagai bahan makanan yang pertama. Sekitar tahun 1100 Sebelum Masehi, kacang kedelai telah ditanam di bagian selatan tengah negara Cina dan dalam waktu singkat menjadi makanan pokok masyarakat Cina. Kacang kedelai telah diperkenalkan di Jepang sekitar tahun 100 Setelah Masehi dan meluas ke seluruh negara-negara Asia secara pesat. Kacang kedelai dikenal di Eropa sekitar tahun 1500 Setelah Masehi. Salah satu produk pangan hasil olahan kedelai yang sudah cukup dikenal di Indonesia adalah tahu. selain harganya yang cukup murah, tahu bernilai gizi tinggi. Di antara hasil olahan kedelai lainnya, protein tahu adalah yang terbaik karena mempunyai komposisi asam amino terlengkap. Selain itu daya cernanya mencapai 95% sehingga dapat dikonsumsi dengan aman oleh semua golongan umur termasuk mereka yang mengalami gangguan pencernaan. Pada tahun 1970, tahu terkenal sebagai makanan alternatif “ramah lingkungan”. Orang-orang yang memperhatikan tentang kelaparan di seluruh dunia serta pemeliharaan sumber-sumber alam menganggap tahu sebagai pilihan makanan yang lebih murah dibandingkan produk hewani. Saat ini, banyak orang telah banyak beralih untuk mengonsumsi tahu dan produk turunan yang berasal dari kacang kedelai, hal ini bertujuan untuk mengurangi pemotongan hewan, melestarikan lingkungan, dan kesehatan tubuh bagi mereka yang menginginkan asupan bahan makanan rendah kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Dalam beberapa tahun belakangan ini terdapat kecendrungan bahwa konsumen mulai mencai dan mengkonsumsi pangan yang tidak mengandung kolesterol. Tahu sebagai bahan pangan dengan kandungan lemaknya yang tidak mengandung kolesterol tetapi kaya akan protein yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu bahan pangan alternatif yang telah
1
populer bagi semua golongan masyarakat. Sehingga mengembangkan usaha pembuatan tahu memiliki potensi yang cukup baik Untuk mendukung usaha produksi tahu diperlukan mengenai sarana, prasarana dan aspek finansial sehingga masyarakat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan usaha produksi tahu. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan-perhitungan ekonomi yang berhubungan dengan usaha tersebut, seperti perhitungan analisis biaya produksi, serta perhitungan analisis lainnya yang menunjang ke arah tersebut.
B. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mempelajari struktur biaya produksi pada usaha produksi tahu 2. Menghitung nilai titik impas dengan menggunakan analisis biaya 3. Mengetahui kelayakan produksi tahu dengan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Benefit Cost Ratio (B/C)
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. KEDELAI Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar (Glycine ururiencis), merupakan kedelai yang dikenal saat ini (Glycine max (L) Merril). Kedelai ini berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, kedelai mulai dibudidayakan sejak abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo kemudian menyebar ke daerah Mansyuria, Jepang (Asia Timur), dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika. Taksonomi tanaman kedelai adalah sebagai berikut: Familia
: Leguminosae
Subfamili
: Papilionoidae
Genus
: Glycine
Species
: Glycine max L
Kedelai yang tumbuh secara liar di Asia Tenggara meliputi sekitar 40 jenis. Penyebaran geografis dari kedelai mempengaruhi jenis tipenya. Terdapat 4 tipe kedelai yakni: tipe Mansyuria, Jepang, India, dan Cina. Dasardasar penentuan varietas kedelai didasarkan pada: umur, warna biji, dan tipe batang. Varietas kedelai yang dianjurkan untuk dikonsumsi yaitu: Otan, No. 27, No.29, Ringgit 317, Sumbing 452, Merapi 520, Shakti 945, Davros, Economic Garden, Taichung 1290, TKG 1291, Clark 1293, Orba 1343, Galunggung, Lokon, Guntur, Wilis, Dempo, Kerinci, Raung, Merbabu, Muria, dan Tidar.
3
Tabel 1. Mutu Kedelai Kriteria % bobot
Mutu I
Mutu II
Mutu III
Kadar air maksimum
13 %
14 %
16 %
Kotoran maksimum
1%
2%
5%
Butir rusak
2%
3%
5%
Butir keriput
0%
5%
8%
Butir belah
1%
3%
5%
Butir warna lain
0%
5%
10 %
(Sumber : SK Menteri No 501/Kpts/TP.803/8/1994)
B. PROSES PRODUKSI TAHU Bahan baku untuk membuat tahu berkualitas tinggi adalah kedelai putih berbiji besar, asam cuka (kadar 90 %) yang dipakai sebagai campuran sari kedelai agar dapat menggumpal menjadi tahu. Selain asam cuka dapat juga di pakai batu tahu (CaSo4) atau sulfat kapur yang telah di bakar dan ditumbuk dibuat tepung.\ Dalam seluruh proses produksi tahu, air bersih amat penting digunakan baik untuk mencuci, merendam, maupun untuk membuat sari kedelai. Apabila pengrajin ingin membuat tahu kuning, kunyit yang telah diparut dan diperas dapat ditambahkan pada sari kedelai. Untuk menambah rasa asin dan wangi, sari kedelai dapat dicampur dengan garam, bubuk ketumbar, jintan, kapol, cengkeh, dan pala. Tahap dalam proses produksi tahu adalah : 1. Kedelai dipilih dengan penampih untuk memilih biji kedelai dengan ukuran besar. Setelah itu kedelai dicuci dan direndam dalam air selama 6 jam. 2. Kedelai kemudian dicuci kembali sekitar 30 menit. 3. Setelah di cuci bersih, kedelai diletakkan pada ebleg yang terbuat dari bambu atau plastik. 4. Kedelai digiling sampai halus kemudian secara langsung butir kedelai mengalir kedalam tong penampung.
4
5. Butir kedelai direbus di dalam wajan besar selama 15 – 20 menit untuk kemudian menjadi bubur kedelai. Sebaiknya jarak waktu selesai digiling dan direbus jangan lebih dari 5-10 menit, supaya kualitas tahu baik. 6. Bubur kedelai diangkat dari wajan kedalam bak, kemudian disaring dengan menggunakan kain belacu atau kain mori kasar.Agar penyaringan sempurna, sebuah papan kayu diletakkan pada kain kemudian satu orang naik di atasnya dan menggoyangkan papan tersebut. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Ampas tahu dapat diperas lagi dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari tahu. 7. Air saringan yang tertampung didalam tong adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air saringan tersebut kemudian dicampur dengan asam cuka untuk mencegah penggumpalan. 8. Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap kemudian dicetak untuk menjadi tahu pada cetakan. Air asam yang masih ada dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan karena masih dapat digunakan lagi. Adonan tahu dikempa agar air yang masih tercampur dalam adonan tahu terperas habis. Pengempaan dilakukan selama 1 menit. Adonan tahu yang sudah padat dan berbentuk kotak kemudian di potong dengan ukuran 6 x 4 cm2 dan menjadi tahu siap di jual.
C. BIAYA PRODUKSI Biaya mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 1986). Menurut Sudarsono (1986), biaya adalah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan barang agar tersebut siap dipakai oleh konsumen. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses produksi dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi-fungsi pokok yang ada dalam perusahaan. Perhitungan biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda-beda tergantung kepada kondisi, tujuan, dan keperluan perusahaan akan perhitungan tersebut. Untuk memungkinkan perusahaan mengambil
5
keputusan yang tepat, maka perhitungan biaya harus didasrkan pada fakta yang ada dan dapat diukur. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungan dengan proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Suatu nilai pengorbanan yang dikeluarkan tidak untuk mencapai tujuan tertentu merupakan pemborosan (Soemarsono, 1984). Biaya produksi merupakan faktor terpenting yang harus dipertimbangkan oleh seorang manajer dalam menjalankan fungsinya. Pengalokasian dan perhitungan biaya ditujukan untuk mengendalikan biaya dan menentukan kebijaksanaan selanjutnya (Riyanto, 1993). Menurut Mulyadi (1986), biaya produksi dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan antara lain : 1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang digunakan untuk penggunaan faktor-faktor produksi yang sifatnya konstan (tetap) tidak terpengaruh oleh adanya perubahan volume produksi. 2. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang digunakan untuk pengadaan faktor-faktor produksi yang sifatnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi.
D. BIAYA POKOK PRODUKSI Biaya pokok produksi adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang ditambah biaya lainnya sehingga barang tersebut dapat dipergunakan (Manullang, 1980). Sedangkan menurut Wasis (1988), biaya pokok adalah biaya yang tidak dapat dihindarkan yang dipakai dalam proses produksi yang dapat diperhitungkan. Kedua definisi tersebut menyimpulkan bahwa biaya pokok adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk atau jasa sampai produk atau jasa tersebut dapat digunakan atau dijual di pasar. Menurut Wasis (1988), tujuan perhitungan biaya pokok adalah : a. Untuk menentukan harga penjualan b. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan c. Untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan
6
d. Untuk memberi penilaian di dalam neraca e. Untuk menentukan efisiensi perusahaan
E. TITIK IMPAS PRODUKSI Titik impas adalah hasil penjualan sama dengan biaya total produksi dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun laba. Untuk dapat melakukan perhitungan analisis titik impas produksi, perlu diketahui hubungan antara biaya, jumlah produksi, dan harga penjualan. Ketiga unsur tersebut sangat erat kaitannya dalam menentukan laba perusahaan. Dalam perhitungan titik impas diperlukan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar perhitungan titik impas produksi dapat dilakukan. Asumsi ini merupakan dasar yang harus diterapkan. Menurut Riyanto (1993), asumi yang dapat digunakan dalam analisa titik impas produksi adalah : a. Biaya di dalam perusahaan diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel b. Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan c. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan d. Harga jual per unit tidak berubah selama periode analisa. e. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produksi, apabila diproduksi lebih dari satu macam produk, pertimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk adalah konstan Menurut Limbong dan Sitorus (1989), kegunaan dari analisa titik impas produksi antara lain : a. Untuk mengetahui kaitan antara volume produksi dan penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya serta laba dan rugi b. Sebagai landasan untuk merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba tertentu c. Sebagai landasan untuk mengendalikan kegiatan yang berjalan d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga penjualan
7
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Pabrik Tahu Raos Bandung Cap Jempol yang berlokasi di Kampung Paringga RT 05/RW 03, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2009 sampai dengan Agustus 2009.
B. BAHAN DAN ALAT Alat dah bahan yang digunakan dalam melakukan analisis finansial ini adalah : 1.
Catatan lapang beserta alat tulis
2.
Kalkulator
3.
Seperangkat komputer
4.
Sistem operasi Microsoft Windows XP service pack 2
5.
Microsoft Excell 2007
6.
Microsoft Word 2007
C. METODE PENGUMPULAN DATA Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, kuesioner, diskusi dan pengukuran langsung selama produksi berlangsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku catatan tahunan. Data yang diperlukan antara lain : 1. Modal investasi awal 2. Tingkat produksi tahu selama satu tahun terakhir 3. Biaya tetap produksi tahu a. Investasi awal (Gedung, peralatan, dll) b. Biaya penyusutan c. Pajak Bumi dan Bangunan serta asuransi 4. Biaya variabel produksi tahu a. Biaya bahan baku kedelai
8
b. Biaya bahan bakar penggiling c. Biaya bahan bakar (kayu) d. Gaji karyawan e. Biaya bahan tambahan (kunyit, garam,dll) f. Biaya bahan bakar kendaraan. g. Biaya listrik dan telepon 5. Tingkat bunga yang berlaku (%) 6. Harga jual tahu
D. METODE ANALISIS 1.
Analisis Biaya Produksi Biaya produksi dilihat dari biaya yang dikeluarkan perusahaan secara langsung, meliputi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) selama satu periode produksi. Biaya tetap terdiri dari biaya manajemen, biaya sewa lahan, biaya penyusutan, bunga modal, dan pajak. Sedangkan biaya variabel terdiri dari bahan baku, bahan bakar, dan biaya lainnya yang berubah sesuai volume produksi. Menurut Pramudya dan Dewi (1992), biaya total dapat dihitung dengan menjumlahkan biaya tetap total dan biaya variabel total yang dapat dirumuskan :
BT = BTT +BVT .................................................................. (1)
Keterangan :
2.
BT
= Biaya Total (Rp/tahun)
BTT
= Biaya Tetap Total (Rp/tahun)
BVT
= Biaya Variabel Total (Rp/tahun)
Analisis Biaya Pokok Biaya pokok produksi adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang, sehingga barang tersebut dapat digunakan.
9
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), biaya pokok dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
BP =
𝐵𝑇 𝑃𝑇
................................................................................. (2)
Keterangan : BP = Biaya Pokok (Rp/unit) BT = Biaya Total (Rp/tahun) PT = Produksi Total ( unit/tahun)
3.
Titik Impas Produksi (TIP) Analisa titik impas adalah suatu cara untuk mengetahui volume produksi berapakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Menurut Pramudya dan Dewi (1992), untuk menghitung titik impas produksi dapat digunakan rumus :
TIP =
𝐵𝑇𝑇 𝐻𝐽 −𝐵𝑉𝑅
................................................................. (3)
Keterangan : TIP
= Titik Impas Produksi (unit/tahun)
BTT
= Biaya Tetap Produksi (Rp/tahun)
HJ
= Harga jual (Rp/unit)
BVR
= Biaya Variabel Rata-rata (Rp/unit) Apabila produksi dan penjualan berada pada titik impas, berarti
perusahaan tersebut tidak akan mengalami kerugian maupu mendapat keuntungan dengan menjual sebanyak TIP unit. Sedangkan jika ingin mendapatkan keuntungan maka harus menjual lebih dari TIP unit.
10
4.
Analisis Kelayakan a. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV), yaitu selisih harga sekarang dari penerimaan
terhadap
pengeluaran
pada
tingkat
suku
bunga
tertentu. NPV sangat dipengaruhi oleh nilai dari pengeluaran dan penerimaan atau salah satu dari unsur tersebut. Menurut Gray, et al. (1985), rumus perhitungan NPV adalah :
NPV=
𝑛 𝐵𝑡 −𝐶𝑡 𝑡=1 (1+𝑖)𝑡 ........................................................ (4)
NPV= Net Present Value (Rp) B
= Manfaat (Rp/tahun)
N
= Umur produksi
T
= Tahun ke-t
C
= Biaya (Rp/tahun)
I
= Discount rate (%/tahun)
b. Internal Rate of Return Nilai IRR merupakan nilai tingkat suku bunga dimana nilai NPV-nya sama dengan nol (Pramuda dan Dewi, 1992). Dalam persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut : 𝑁𝑃𝑉 ′
IRR =𝑖 ′ + 𝑁𝑃𝑉 ′ −𝑁𝑃𝑉" (𝑖" − 𝑖′) ............................................. (5) NPV’ = NPV pada suku bunga i’ (bernilai positif) NPV” = NPV pada suku bungan i” (bernilai negatif) Proyek dinyatakan layak bila IRR lebih dari tingkat suku bungan (i) yang berlaku.
11
c. Net Benefit Cost Ratio Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), merupakan perbandingan antara present value total dari benefit bersih terhadap present value total dari biaya bersih (Kadariah et al., 1988).
............................................................................................... Net
B/C =
𝑛 𝐵𝑡 −𝐶𝑡 𝑡=1 (1+𝑖)𝑡 𝑛 𝐶𝑡 −𝐵𝑡 𝑡=1 (1+𝑖)𝑡
............................................................ (6)
Bila Net B/C > 1 proyek dianggap layak, Net B/C = 1 merupakan titik impas dan bila Net B/C < 1 maka proyek dinyatakan tidak layak. 5.
Analisis Sensitivitas Menurut Pramudya dan Dewi (1992), analisis sensitivitas dilakukan apabila : a. Terjadi suatu kesalahan pendugaan suatu nilai biaya atau manfaat. b. Kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat proyek tersebut dilaksanakan.
E. PEMBATASAN MASALAH DAN ASUMSI 1.
Pembatasan Masalah Pada penelitian ini hanya dibahas mengenai aspek produksi saja dan tidak membahas mengenai aspek pemasaran.
2.
Asumsi a. Umur proyek 15 tahun. b. Harga jual produk konstan selama umur proyek yaitu 15 tahun. c. Volume produksi setiap tahunnya konstan sebanyak 18881 jirangan selama umur proyek. d. Umur ekonomis kendaraan, mesin giling dan pompa diasumsikan selama 5 tahun.
12
e. Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan sebesar 0.5%/tahun dan pajak kendaran sebesar 1%/tahun. f. Diasumsikan nilai akhir mesing giling dan pompa sebesar 10% dari harga awal. g. Diasumsikan nilai akhir kendaraan sebesar Rp. 60,000,000 / kendaraan. h. Tingkat suku bunga (discount rate) adalah tingkat bunga yang diperkirakan dan dipakai untuk mendiskon pembayaran dan penerimaan dalam satu periode. Besarnya tingkat suku bunga adalah 14% yang didekati dari tingkat suku bunga kredit usaha Bank Rakyat Indonesia. i. Perhitungan pajak menggunakan pendekatan berdasarkan Undangundang nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh badan.
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI Penerimaan produksi tahu diperoleh dari volume penjualan per tahun dikalikan dengan harga jual dan penjualan ampas tahu. Diasumsikan total produksi tahu setiap tahunnya adalah 18,881 jirangan selama umur proyek. Dengan harga jual setiap jirangannya Rp. 105,000 dan penjualan ampas tahu sebesar Rp. 5,000/jirangan. Data produksi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Produksi Tahu Rata-Rata Tiap Tahun Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Spetember Oktober November Desember Total
Banyak Produksi (jirangan) 1512 1610 1679 1557 1711 1619 1580 1521 1336 1512 1680 1564 18881
Biaya yang dibutuhkan dalam usaha pembuatan tahu cukup besar. Biaya-biaya yang dikeluarkan pada awal investasi dapat dilihat pada Tabel 3. Biaya investasi ini meliputi biaya lahan dan bangunan, kendaraan, pembuatan sumur pompa, serta pembelian mesin giling. Dapat dilihat pada awal investasi biaya pembelian kendaraan merupakan biaya paling besar. Hal ini dikarenakan pendistribusian hasil produksi merupakan salah satu aspek yang paling penting. Biaya awal investasi ini diperlukan untuk memperhitungkan kelangsungan usaha produksi selanjutnya.
14
Tabel 3. Biaya Investasi Produksi Tahu (tahun 2003) Uraian Lahan dan Bangunan Pompa Kendaraan Mesin Giling Total
Jumlah
Harga (Rp)
1 buah 3 buah 2 buah
150,000,000 50,000,000 462,000,000 10,000,000 672,000,000
Biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap hanya dari pajak. Tabel biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel 4 diketahui bahwa biaya tetap dari kendaraan paling besar dari keseluruhan biaya tetap yang ada. Karena pada waktu mendistribusikan hasil produksi dibutuhkan beberapa kendaraan untuk penjualan ke beberapa daerah. Dengan asumsi umur ekonomis kendaraan 5 tahun. Diasumsikan umur ekonomis mesin giling dan pompa masing-masing selama 5 tahun. Namun penggantian terhadap kendaraan, mesin penggilingan dan pompa pada tahun kedelapan. Besar pajak bumi dan bangunan yang digunakan sebesar 0.5%. angka tersebut merupakan angka yang berlaku secara menyeluruh terhadap objek macam apapun di seluruh wilayah Indonesia ( Gunadi, et al., 1999).
Tabel 4. Biaya Tetap Uraian Lahan dan Bangunan Kendaraan Total
Harga Awal
Nilai Sisa
Pajak
Biaya Tetap
150,000,000
0
750,000
750,000
462,000,000
180,000,000
4,620,000
4,620,000 5,370,000
Biaya variabel terdiri dari pembelian kedelai dan upah pekerja, bahan bakar kayu dan solar, transportasi, pemakaian listrik dan telepon, perbaikan dan pemeliharaan alat dan mesin. Biaya variabel dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada Lampiran 1 diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan pada bagian produksi merupakan biaya termahal pada biaya variabel. Karena kedelai merupakan bahan baku utama dari pembuatan kedelai yang harganya
15
cukup mahal setiap satu kilogramnya. Untuk produksi satu jirangan dibutuhkan sebanyak 10 kg kedelai. Khusus upah pegawai bagian produksi, pemberian upah dihitung berdasarkan banyaknya jirangan yang telah dihasilkan. Pekerja tukang kayu hanya terdapat satu orang setiap harinya yang bertugas hanya pada pagi hari sampai sore hari, dengan upah harian setiap harinya. Pada bagian timbang, mencuci dan menggiling terdapat dua orang setiap harinya dengan upah harian. untuk mendistribuksikan hasil produksi, terdapat tiga orang supir setiap harinya dengan upah harian. Untuk rincian biaya variabel dapat dilihat pada Lampiran 2. Biaya total produksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1), yaitu dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya variabel total. Diasumsikan tidak terjadi kenaikan harga dan bahan bakar selama selama umur
proyek.
Diketahui
bahwa
biaya
tetap
total
sebesar
Rp. 5,370,000/tahun dan biaya variabel sebesar Rp. 1,582,457,700/tahun, maka biaya total sebesar Rp. 1,587,827,700 yang dapat dilihat pada Lampiran 5.
B. ANALISIS BIAYA POKOK Biaya pokok produksi didapatkan dari persamaan (2), yaitu biaya total produksi dibagi dengan volume produksi total. Diketahui biaya total sebesar Rp. 1,587,827,700 dan jumlah produksi sebanyak 18881 jirangan maka didapat biaya pokok produksi sebesar Rp. Rp 84,097/ jirangan. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 5. Biaya pokok produksi sangat erat hubungannya dengan harga jual, karena menunjukkan keuntungan atau kerugian yang akan didapat. Untuk mengetahui apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau kerugian dapat digunakan nilai ratio. Nilai ratio disini adalah hubungan proporsi antara biaya pokok dan harga jual. Nilai ratio lebih dari satu (>1), berarti perusahaan mengalami kerugian, sedangkan bila nilai ratio kurang dari satu (<1), berarti perusahaan mendapatkan keuntungan, dan bila nilai ratio sama dengan satu (=1), berarti perusahaan dalam keadaan impas (Maiyasari, 1997).
16
Diketahui biaya pokok produksi tahu Rp 84,097/ jirangan, sedangkan harga jual ditetapkan Rp. 105,000/jirangan. Maka besar nilai ratio yang didapat adalah 0.80 ini berarti perusahaan mendapatkan keuntungan. Dengan asumsi harga penjualan dan biaya pokok tidak berubah selama umur proyek.
C. TITIK IMPAS PRODUKSI Titik impas produksi merupakan titik dimana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian. Besar titik impas dipengaruhi oleh harga jual, biaya tetap total dan biaya variabel rata-rata. Dengan menggunakan persamaan (3) perhitungan titik impas dapat dilihat pada Lampiran 5. Diketahui harga jual tahu sebesar Rp. 105,000/jirangan, harga jual ampas tahu Rp. 5,000/jirangan dan biaya tetap total sebesar Rp. 5,370,000/tahun dan biaya variabel rata-rata sebesar Rp. 83,812/jirangan. Sehingga didapatkan titik impas sebesar 253 jirangan/tahun. Jumlah tingkat produksi tahu setiap tahunnya sebesar 18,881 jirangan. Ternyata produksi tahu setiap tahunnya lebih besar dari titik impas. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pada posisi yang menguntungkan. Dengan asumsi produksi tahu setiap tahunnya tidak berubah selama umur proyek.
D. ANALISIS KELAYAKAN Untuk menilai kelayakan usaha produksi tahu, dapat dilakukan dengan analisis kelayakan finansial. Analisis kelayakan finansial ini disajikan dalam tiga bentuk yaitu : Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Analisis ini dilakukan dengan mengetahui komponen biaya pengeluaran dan pendapatan selama 1 tahun produksi. 1. Net Present Value Dengan menggunakan persamaan (4) didapatkan nilai NPV yang positif sebesar Rp. 1,832,574,344. Hal ini berarti proyek akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1,832,574,344 selama periode 15 tahun pada discount rate 14%.
17
2. Internal Rate of Return Diketahui NPV positif pada suku bunga bernilai 61% sebesar Rp. 10,706,775. Dan NPV negatif didapat pada suku bunga bernilai 62% sebesar Rp. -60,157. Sehingga dengan menggunakan persamaan (5) nilai IRR dapat dihitung yaitu sebesar 61.99%. Bila dibandingkan dengan besarmya discount rate yang digunakan sebesar 14.00%, maka nilai IRR berada di atas discount rate. Berarti ini menyatakan bahwa proyek ini layak untuk dikembangkan, karena menguntungkan bagi perusahaan. 3. Benefit Cost Ratio Dengan menggunakan persamaan (6) nilai Net B/C dapat dihitung yaitu sebesar 3.73. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dengan discount rate sebesar 14.00% proyek mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 3.73 setiap tambahan biaya sebear Rp. 1. Sesuai syarat kelayakan, nilai Net B/C lebih dari satu (>1) tersebut menunjukkan proyek menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan. Dengan melihat nilai NPV yang positif, nilai IRR yang lebih besar dari discount rate dan nila Net B/C yang lebih dari satu, dapat dikatakan bahwa usaha pembuatan tahu dengan discount rate 14.00% selama periode 15 tahun adalah layak untuk dikembangkan.
Tabel 5. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan Uraian Harga jual tahu Harga jual ampas tahu Produksi tiap tahun Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Total Biaya pokok produksi Biaya variabel rata-rata Titik impas produksi NPV IRR Net B/C
Satuan Rp./jirangan Rp/jirangan Jirangan Rp. Rp. Rp. Rp./jirangan Rp./jirangan Jirangan Rp. %
Nilai 105,000 5,000 18,881 5,370,000 1,582,457,700 1,587,827,700 84,097 83,812 253 1,832,574,344 61.99 3.73
18
E. ANALISIS SENSITIVITAS Analisis sensitivitas perlu dilakukan untuk memperkirakan kesalahan pendugaan terhadap nilai suatu proyek. Kesalahan dapat selalu terjadi, karena faktor manusia dan faktor lingkungan. Faktor manusia maksudnya manusia sering kali melakukan kesalahan dalam memprhitungkan segala sesuatunya. Sedangkan faktor lingkungan disini maksudnya kemungkinan adanya kenaikan harga mendadak ketika proyek dilaksanakan. Semua itu perlu diperhatikan demi pengembangan proyek. Menurut Pramudya dan Dewi (1992), dalam melakukan analisis sensitivitas, perhitungan yang telah dilakukan perlu diulang kembali dengan perubahan yang terjadi atau mungkin akan terjadi. Hal ini perlu dilakukan karena dalam analisis proyek umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak unsur ketidakpastian, tentang apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap pendugaan beberapa komponen yang mungkin terjadi kenaikan biaya, yaitu :
1. Harga Kedelai Kedelai merupakan bahan pokok dalam produksi dan harganya kemungkinan bisa berubah sewaktu-waktu. Besar pendugaan kenaikan harga kedelai, yaitu : a. Kenaikan harga kedelai sebesar 10% Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan harga kedelai sebesar 10%. Maka harga kedelai menjadi Rp. 5,885/kg. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total tiap tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,683,471,050. Dengan terjadinya kenaikan terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total bertambah menjadi Rp. 1,688,841,050. Biaya
pokok
produksi
mengalami
perubahan
menjadi
Rp. 89,447/jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui nilai ratio produksi tahu sebesar 0.85. Besarnya nilai ratio yang
19
didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini
menunjukkan bahwa usaha
produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi kenaikan harga kedelai sebesar 10%. Didapatkan titik impas produksi sebesar 339 jirangan. Setelah mengalami perubahan biaya terhadap harga kedelai sebesar 10%, jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih besar dari titik impas produksi. Hal ini menunjukkan usaha produksi tahu tetap pada posisi yang menguntungkan. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV menjadi sebesar Rp. 1,298,995,114. Hal ini berarti bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10% dari pendugaan awal. Perusahaan hanya akan mendapat keuntungan sebesar Rp. 1,298,995,114 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan dengan sebelum kenaikan biaya kedelai sebesar 10%, nilai NPV turun. Tetapi nilai NPV yang didapat masih bernilai positif. Untuk mengetahui nilai IRR yang telah berubah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (5). Diketahui nilai NPV positif sebesar Rp. 9,242,115 pada suku bunga 48% dan nilai NPV negatif sebesar Rp. -4,109,644 pada suku bunga 49%. Sehingga didapatkan nilai IRR sebesar 48.69%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10%, nilai IRR turun. Tetapi nilai IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate sebesar 14%. Dengan menggunakan persamaan (6), maka dapat dihitung nilai Net B/C setelah dilakukannya analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10%. Diketahui nilai Net (Bt-Ct) positif sebesar Rp. 1,970,995,114 dan nilai Net (Ct-Bt) negatif sebesar Rp. -672,000,000. Sehingga didapatkan nilai Net B/C sebesar 2.93. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 2.93 setiap tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap selama umur proyek selama 15 tahun.
20
b. Kenaikan harga kedelai 20% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 20%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,784,484,400 dan biaya total menjadi Rp. 1,789,854,400. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 94,797/ jirangan. Didapatkan titik impas produksi menjadi 512 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 20%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat ternyata turun menjadi Rp. 763,013,778 pada discount rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 35.03%. Ternyata nilai IRR turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di bawah discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 2.11 yang turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai. c. Kenaikan harga kedelai 30% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 30%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,885,497,750 dan biaya total menjadi Rp. 1,890,867,750. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 100,147/ jirangan. Didapatkan titik impas produksi menjadi 1,045 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 30%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat turun sangat drastis menjadi Rp. 224,476,989 pada discount rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 20.54%. Nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai, tetapi masih berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 1.31 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai.
21
d. Kenaikan harga kedelai 40% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 40%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,986,511,100 dan biaya total menjadi Rp. 1991,881,100. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 105,497/ jirangan. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai
NPV
yang
didapat
ternyata
turun
drastis
menjadi
Rp. -314,059,801 pada discount rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 3.87%. Ternyata nilai IRR turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di bawah discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 0.59 yang turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai.
Dari hasil yang didapat berdasarkan pendugaan kenaikan harga kedelai. Pendugaan dengan kenaikan harga kedelai hingga sebesar 40% dengan penetapan harga jual tahu tetap sebesar Rp. 105,000 dan produksi tahu konstan sebanyak 18881 jirangan/tahun selama umur proyek.
Tabel 6. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan Harga Kedelai Kenaikan Kedelai NPV IRR Net B/C 10% Rp. 1,298,995,114 48.69% 2.93 20% Rp. 1,789,854,400 35.03% 2.11 30% Rp. 224,476,989 20.54% 1.31 40% Rp. -314,059,801 3.87%. 0.59 Dengan didapatkannya nilai NPV, IRR dan Net B/C setelah adanya pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 10%, 20%, 30% dan 40%, maka dapat dilakukan analisis finansial. Nilai NPV, IRR dan Net B/C yang didapat pada ternyata mengalami penurunan setelah adanya pendugaan kenaikan harga kedelai. Namun nilai NPV yang didapat pada kenaikan harga kedelai hingga 30% masih bernilai positif, nilai IRR yang masih berada di atas discount rate
22
dan nilai Net B/C yang lebih dari satu (>1). Hal ini menunjukkan bahwa proyek masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan asumsi discount rate tetap sebesar 14% selama umur proyek, walaupun terjadi kondisi kenaikan harga kedelai sampai sebesar 30%. Dan pada kenaikan harga kedelai sebesar 40% proyek sudah tidak layak dikembangkan karena memiliki nilai NPV yang negatif, nilai IRR yang berada di bawah discount rate dan nilai Net B/C yang kurang dari satu (<1).
2. Upah Pekerja Upah pekerja merupakan salah satu komponen yang mungkin bisa mengalami perubahan biaya. Besar pendugaan kenaikan upah pekerja, yaitu : a. Kenaikan upah pekerja sebesar 10% Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan upah pekerja sebesar 10%. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total tiap tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,606,470,600. Dengan terjadinya kenaikan terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total bertambah menjadi Rp. 1,611,640,600. Biaya
pokok
produksi
mengalami
perubahan
menjadi
Rp. 85,368/jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui nilai ratio produksi tahu sebesar 0.81. Besarnya nilai ratio yang didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi kenaikan upah pekerja sebesar 10%. Didapatkan titik impas produksi sebesar 270 jirangan. Setelah mengalami perubahan biaya terhadap kenaikan upah pekerja sebesar 10%, ternyata jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih besar dari titik impas produksi. Setelah dilakukan analisis sensitivitas terhadap pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 10%. Ternyata ada perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV menjadi
23
sebesar Rp. 1,705,731,855. Hal ini berarti bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 10% dari pendugaan awal. Perusahaan
hanya
akan
mendapat
keuntungan
sebesar
Rp. 1,705,731,855 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan dengan sebelum kenaikan upah pekerja sebesar 10%, nilai NPV turun tidak terlalu drastis. Untuk mengetahui nilai IRR yang telah berubah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (5). Diketahui nilai NPV positif sebesar Rp. 9,590,754 pada suku bunga 58% dan nilai NPV negatif sebesar Rp. -1,669,698 pada suku bunga 59%. Sehingga didapatkan nilai IRR sebesar 58.85%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya pendugaan kenaikan upah pekerja 10% , nilai IRR turun. Tetapi nilai IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate sebesar 14%. Dengan menggunakan persamaan (6), maka dapat dihitung nilai Net B/C setelah dilakukannya analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 10%. Diketahui nilai Net (Bt-Ct) positif sebesar Rp. 2,377,731,855 dan nilai Net (Ct-Bt) negatif sebesar Rp. -672,000,000. Sehingga didapatkan nilai Net B/C sebesar 3.54. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 3.54 setiap tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap selama umur proyek selama 15 tahun. b. Kenaikan upah pekerja sebesar 20% Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total tiap tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,630,483,500. Dengan terjadinya kenaikan terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total bertambah menjadi Rp. 1,635,853,500. Biaya
pokok
produksi
mengalami
perubahan
menjadi
Rp. 86,640/jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui nilai ratio produksi tahu sebesar 0.82. Besarnya nilai ratio yang
24
didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Rincian perhitungan bisa dilihat pada Lampiran 19. Didapatkan titik impas produksi sebesar 288 jirangan. Setelah mengalami perubahan biaya terhadap kenaikan upah pekerja sebesar 20%, ternyata jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih besar dari titik impas produksi. Setelah dilakukan analisis sensitivitas terhadap pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Ternyata ada perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV menjadi sebesar Rp. 1,578,889,367. Hal ini berarti bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 20% dari pendugaan awal. Perusahaan
hanya
akan
mendapat
keuntungan
sebesar
Rp. 1,578,889,367 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan dengan sebelum kenaikan upah pekerja sebesar 20%, nilai NPV turun tidak terlalu drastis. Untuk mengetahui nilai IRR yang telah berubah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (5). Diketahui nilai NPV positif sebesar Rp. 8,238,999 pada suku bunga 55% dan nilai NPV negatif sebesar Rp. -3,557,647 pada suku bunga 56%. Sehingga didapatkan nilai IRR sebesar 55.70%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya pendugaan kenaikan upah pekerja 20% , nilai IRR turun. Tetapi nilai IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate sebesar 14%. Dengan menggunakan persamaan (6), maka dapat dihitung nilai Net B/C setelah dilakukannya analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 20%. Diketahui nilai Net (Bt-Ct) positif sebesar Rp. 2,250,889,367 dan nilai Net (Ct-Bt) negatif sebesar Rp. -672,000,000. Sehingga didapatkan nilai Net B/C sebesar 3.35. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 3.35 setiap
25
tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap selama umur proyek selama 15 tahun. c. Kenaikan upah pekerja sebesar 30% Dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 30%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,654,496,400 dan biaya total menjadi Rp. 1,659,866,400. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 87,912/ jirangan. Didapatkan titik impas produksi menjadi 309 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan upah pekerja sebesar 30%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 1,452,046,878 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan. Nilai IRR yang didapat sebesar 52.53%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah pekerja. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 3.16 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah pekerja. d. Kenaikan upah pekerja sebesar 40% Dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 40%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,678,509,300 dan biaya total menjadi Rp. 1,683,879,300. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 89,184/ jirangan. Didapatkan titik impas produksi menjadi 334 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan upah pekerja sebesar 40%. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 1,325,204,390 pada discount rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 49.35%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah pekerja. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang
26
berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 2.97 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah pekerja. e. Kenaikan upah pekerja sebesar 50% Dengan pendugaan kenaikan upah pekerja sebesar 50%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,702,522,200 dan biaya total menjadi Rp. 1,707,892,200. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 90,456/ jirangan. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 1,198,361,902 pada discount rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 46.15%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah pekerja. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 2.78 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan upah pekerja.
Dari hasil yang didapat berdasarkan pendugaan kenaikan upah pekerja. Pendugaan dengan kenaikan upah pekerja hingga sebesar 50% dengan penetapan harga jual tahu tetap sebesar Rp. 105,000 dan produksi tahu konstan sebanyak 18881 jirangan/tahun selama umur proyek.
Tabel 7. Nilai Analisis Kelayakan Dengan Pendugaan Kenaikan Upah Pekerja Kenaikan NPV IRR Net B/C Upah Pekerja 10% Rp. 1,578,889,367 55.70% 2.77 20% Rp. 1,061,907,426 43.69% 3.35 30% Rp. 1,452,046,878 52.53% 3.16 40% Rp. 1,325,204,390 49.35% 2.97 50% Rp. 1,198,361,902 46.15% 2.78 Dengan didapatkannya nilai NPV, IRR dan Net B/C setelah adanya pendugaan kenaikan upah pekerja hingga sebesar 50% maka dapat dilakukan analisis finansial. Nilai NPV, IRR dan Net B/C yang didapat
27
ternyata mengalami penurunan setelah adanya pendugaan kenaikan upah pekerja. Namun pada pendugaan kenaikan upah hingga sebesar 50%, nilai NPV yang didapat masih bernilai positif, nilai IRR yang masih berada di atas discount rate dan nilai Net B/C yang lebih dari satu(>1). Hal ini menunjukkan bahwa proyek masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan asumsi discount rate tetap sebesar 14% selama umur proyek, walaupun terjadi kondisi kenaikan upah pekerja hingga sebesar 50%.
3. Bahan Bakar (Kayu) Kenaikan harga bahan bakar(kayu) sebesar 20% dari harga awal. Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%. Sehingga terjadi kenaikan biaya variabel total tiap tahunnya menjadi sebesar Rp. 1,604,057,700. Dengan terjadinya kenaikan terhadap biaya variabel total menyebabkan biaya total bertambah menjadi Rp. 1,609,427,700. Biaya
pokok
produksi
mengalami
perubahan
menjadi
Rp. 85,241 jirangan. Dengan penetapan harga jual tahu setiap jirangannya yang tidak berubah Rp. 105,000. Maka dapat diketahui nilai ratio produksi tahu sebesar 0.81. Besarnya nilai ratio yang didapat kurang dari 1 (< 1). Hal ini menunjukkan bahwa usaha produksi tahu masih layak mendapatkan keuntungan setelah terjadi kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%. Titik impas produksi mengalami perubahan. Dengan diketahui biaya variabel Rp. 1,604,057,700 dan diasumsikan jumlah produksi tahu yang tetap selama umur proyek sebesar 18881 jirangan. Maka akan didapatkan biaya variabel rata-rata Rp. 84,956/jirangan. Dengan menggunakan persamaan (3), maka didapatkan titik impas produksi sebesar 268 jirangan. Setelah mengalami perubahan biaya terhadap kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, ternyata jumlah produksi tahu setiap tahunnya ternyata lebih besar dari titik impas produksi. Hal ini menunjukkan usaha produksi tahu tetap pada posisi yang menguntungkan.
28
Setelah dilakukan analisis sensitivitas terhadap pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%. Ternyata ada perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Terjadi penurunan nilai NPV menjadi sebesar Rp. 1,718,477,431. Hal ini berarti bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20% dari pendugaan awal. Perusahaan akan mendapat keuntungan sebesar
Rp.
1,718,477,431 selama periode 15 tahun. Bila dibandingkan dengan sebelum kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, nilai NPV turun tidak terlalu drastis. Nilai NPV yang didapat masih bernilai positif. Didapatkan nilai IRR sebesar 59.17%. Bila dibandingkan dengan sebelum adanya pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) 20% , nilai IRR turun. Tetapi nilai IRR yang didapat masih berada di atas nilai discount rate sebesar 14%. Didapatkan nilai Net B/C sebesar 3.56. Hal ini berarti bahwa dengan discount rate sebesar 14%, proyek mampu menghasilkan tambahan manfaat sebesar Rp. 3.56 setiap tambahan biaya sebesar Rp. 1, dan diasumsikan discount rate tetap selama umur proyek selama 15 tahun.
Tabel 8. Nilai Analisis Finansial Dan Kelayakan Setelah Pendugaan Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% Uraian Harga jual tahu Harga ampas tahu Produksi tiap tahun Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Total Biaya pokok produksi Biaya variabel rata-rata Titik impas produksi NPV IRR Net B/C
Satuan Rp./jirangan Rp./jirangan Jirangan Rp. Rp. Rp. Rp./jirangan Rp./jirangan Jirangan Rp. %
Nilai 105,000 5,000 18,881 5,370,000 1,604,057,700 1,609,427,700 85,241 84,956 268 1,718,477,431 59.17 3.56
Dengan didapatkannya nilai NPV, IRR dan Net B/C setelah adanya pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, maka dapat
29
dilakukan analisis finansial. Nilai NPV, IRR dan Net B/C yang didapat ternyata mengalami penurunan setelah adanya pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%. Namun nilai NPV yang didapat masih bernilai positif, nilai IRR yang masih berada di atas discount rate dan nilai Net B/C yang lebih dari satu(>1). Hal ini menunjukkan bahwa proyek masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan asumsi discount rate tetap sebesar 14% selama umur proyek, walaupun terjadi kondisi kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%.
4. Harga Kedelai Dan Harga Jual Tahu Rp. 115,000 a. Kenaikan harga kedelai 40% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 40%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 1,986,511,100 dan biaya total menjadi Rp. 1,991,881,100. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 105,497/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 115,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi Rp. 2,171,315,000 setiap tahunnya. Didapatkan titik impas produksi menjadi 549 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 40% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 115,000. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 692,551,021 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan. Nilai IRR yang didapat sebesar 33.20%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual tahu. Dan nilai IRR masih berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 2.00 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. b. Kenaikan harga kedelai 50% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 50%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,087,524,450 dan
30
biaya total menjadi Rp. 2,092,894,450. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 110,847/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 115,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi Rp. 2,171,315,000 setiap tahunnya. Didapatkan titik impas produksi menjadi 1,210 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 50% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 115,000. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 154,014,231 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan masih medapatkan keuntungan. Nilai IRR yang didapat sebesar 18.54%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual tahu. Dan nilai IRR yang didapat berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 1.21 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. c. Kenaikan harga kedelai 60% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 60%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,188,537,800 dan biaya total menjadi Rp. 2,193,907,800. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 116,197/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 115,000/jirangan, pendapatan penualan tahu menjadi Rp. 2,171,315,000 setiap tahunnya. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat turun menjadi Rp. -384,522,558 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mengalami kerugian. Nilai IRR yang didapat sebesar 1.36%. Ternyata nilai IRR turun sangat drastis jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan yang tajam menjadi 0.50 jika
31
dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan harga kedelai dan pendugaan kenaikan harga menjadri Rp. 115,000 per jirangannya. Setiap pendugaan kenaikan harga kedelai mengalami perubahan pada nilai NPV, IRR dan Net B/C dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Analisis Kelayakan Harga kedelai Pada Harga Jual Rp. 115,000 Kenaikan Kedelai
NPV
IRR
B/C
40%
Rp. 692,551,021
33.20%
2.00
50%
Rp. 154,014,231
18.54 1%
1.21
60%
Rp. -384,522,558
1.36%
0.50
Dilihat dari tabel 9 di atas, kenaikan harga kedelai sampai sebesar 50% pada harga jual Rp. 115,000 masih medapatkan keuntungan. Dengan analisis kelayakan kenaikan kedelai sampai 50% pada harga jual Rp. 115,000 layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang didapat hingga kenaikan harga kedelai sampai 50% masih bernilai positif. Nilai IRR yang masih berada di atas discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu (>1). Dapat disimpulkan bahwa proyek layak dikembangkan sampai kenaikan harga kedelai hingga mencapai 50% dari harga awal pada harga jual menjadi Rp. 115,000 selama periode 15 tahun pada discount rate sebesar 14%. Pada kenaikan harga kedelai mencapai 60%. Proyek sudah tidak layak dikembangkan. Dapat dilihat pada tabel di atas, kenaikan harga kedelai mencapai 60% pada harga jual Rp. 115,000 memiliki nilai NPV yang negatif. Nilai IRR yang berada di bawah discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang kurang dari satu (<1). Sehingga proyek tidak layak dikembangkan ketika kenaikan harga mencapai 60% pada harga jual Rp. 115,000.
32
5. Harga Kedelai Dan Harga Jual Tahu Rp. 125,000 a. Kenaikan harga kedelai 60% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 60%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,188,537,800 dan biaya total menjadi Rp. 2,193,907,800. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 116,197/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 125,000/jirangan, pendapatan penualan tahu menjadi Rp. 2,360,125,000 setiap tahunnya. Didapatkan titik impas produksi menjadi 591 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 60% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 125,000. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat menjadi Rp. 622,088,263 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan. Nilai IRR yang didapat sebesar 31.35%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. Dan nilai IRR yang didapat jauh berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 1.89 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. b. Kenaikan harga kedelai 70% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 70%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,289,551,150 dan biaya total menjadi Rp. 2,294,921,150. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 121,547/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 125,000/jirangan, pendapatan penualan tahu menjadi Rp. 2,360,125,000 setiap tahunnya. Didapatkan titik impas produksi menjadi 1,437 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 70% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 125,000. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV
33
yang didapat menjadi Rp. 83,551,474 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan. Nilai IRR yang didapat sebesar 16.49%. Ternyata nilai IRR turun jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. Dan nilai IRR yang didapat berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 1.11 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual. c. Kenaikan harga kedelai 80% Dengan pendugaan kenaikan harga kedelai sebesar 70%, mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,390,564,500 dan biaya total menjadi Rp. 2,395,934,500. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 126,897/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 125,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi Rp. 2,360,125,000 setiap tahunnya. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat turun menjadi Rp. -454,985,316 pada discount rate sebesar 14%. Hal ini berarti bahwa perusahaan mengalami kerugian. Nilai IRR yang didapat terlalu kecil dan jauh berada di bawah discount rate
yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga
mengalami penurunan yang tajam menjadi 0.41 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan harga kedelai dan pendugaan kenaikan harga menjadri Rp. 125,000 per jirangannya. Setiap pendugaan kenaikan harga kedelai mengalami perubahan pada nilai NPV, IRR dan Net B/C. Dapat dilihat pada Tabel 10.
34
Tabel 10. Analisis Kelayakan Harga kedelai Pada Harga Jual Rp. 125,000 Kenaikan Kedelai
NPV
IRR
B/C
60%
Rp. 622,088,263
31.35%
1.89
70%
Rp. 83,551,474
16.49%
1.11
80%
Rp. -454,985,316
-
0.41
Dilihat dari tabel 10 di atas, kenaikan harga kedelai sampai sebesar 70% pada harga jual Rp. 125,000 masih medapatkan keuntungan. Dengan analisis kelayakan, kenaikan harga kedelai sampai 70% pada harga jual Rp. 125,000 layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang didapat hingga kenaikan harga kedelai sampai 70% masih bernilai positif. Nilai IRR yang masih berada di atas discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu (>1). Dapat disimpulkan bahwa proyek layak dikembangkan sampai kenaikan harga kedelai hingga mencapai 70% dari harga awal pada harga jual menjadi Rp. 125,000 selama periode 15 tahun pada discount rate sebesar 14%. Pada kenaikan harga kedelai mencapai 80%. Proyek sudah tidak layak dikembangkan. Dapat dilihat pada tabel di atas, kenaikan harga kedelai mencapai 80% pada harga jual Rp. 125,000 memiliki nilai NPV yang negatif. Nilai IRR yang berada di bawah discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang kurang dari satu (<1). Sehingga proyek tidak layak untuk dikembangkan ketika kenaikan harga mencapai 80% pada harga jual Rp. 125,000.
6. Harga Kedelai Dan Harga Jual Tahu Rp. 135,000 Dengan
pendugaan
kenaikan
harga
kedelai
sebesar
80%,
mengakibatkan biaya variabel berubah menjadi Rp. 2,390,564,500 dan biaya total menjadi Rp. 2493,805,772. Hal ini membuat biaya pokok produksi menjadi Rp. 126,897/ jirangan. Dengan kenaikan harga jual menjadi Rp. 135,000/jirangan, pendapatan penjualan tahu menjadi Rp. 2,548,935,000 setiap tahunnya.
35
Didapatkan titik impas produksi menjadi 640 jirangan per tahun setelah adanya pendugaan terhadap kenaikan harga kedelai sebesar 80% dan kenaikan harga jual tahu menjadi Rp. 135,000. Terdapat perubahan terhadap nilai NPV, IRR dan Net B/C. Nilai NPV yang didapat turun menjadi Rp. 551,625,506 pada discount rate sebesar 14%. Nilai IRR yang didapat sebesar 29.48% yang masih berada di atas discount rate yang berlaku. Nilai Net B/C yang didapat juga mengalami penurunan menjadi 1.78 jika dibandingkan dengan sebelum adanya kenaikan harga kedelai dan harga jual.
Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan pendugaan kenaikan harga kedelai dan pendugaan kenaikan harga menjadri Rp. 135,000 per jirangannya. Setiap pendugaan kenaikan harga kedelai mengalami perubahan pada nilai NPV, IRR dan Net B/C. Dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Analisis Kelayakan Harga kedelai Pada Harga Jual Rp. 135,000 Kenaikan Kedelai
NPV
IRR
B/C
80%
Rp. 551,625,506
29.48%
1.78
Dilihat dari tabel 11 di atas, kenaikan harga kedelai sampai sebesar 80% pada harga jual Rp. 135,000 masih medapatkan keuntungan. Dengan analisis kelayakan, kenaikan harga kedelai sampai 80% pada harga jual Rp. 135,000 layak untuk dikembangkan. Nilai NPV yang didapat hingga kenaikan harga kedelai sampai 80% masih bernilai positif. Nilai IRR yang masih berada di atas discount rate yang berlaku sebesar 14%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu (>1). Dapat disimpulkan bahwa proyek layak dikembangkan sampai kenaikan harga kedelai hingga mencapai 80% dari harga awal pada harga jual menjadi Rp. 135,000 selama periode 15 tahun pada discount rate sebesar 14%.
36
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Analisis biaya yang dilakukan di pabrik tahu Cibereum, menunjukkan nilai biaya total produksi tahu yaitu Rp. 1,587,827,700. Sedangkan nilai biaya pokok produksi tahu sebesar Rp 84,097 / jirangan. Nilai tersebut masih berada di bawah harga jual yang sebesar Rp. 105,000/jirangan. Analisis titik impas yang didapat sebesar 253 jirangan /tahun, dengan total produksi sebanyak 18,881 jirangan/tahun. Berarti perusahaan telah mendapatkan keuntungan karena jumlah produksinya melampui produksi titik impas yang sebesar 253 jirangan/tahun. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan, menghasilkan nilai yang memenuhi syarat kelayakan untuk mengembangkan proyek. Hal ini dibuktikan dengan nilai NPV yang positif sebesar Rp. 1,832,574,344 pada discount rate 14%. Nilai IRR yang berada di atas discount rate, yaitu sebesar 61.99%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu, yaitu sebesar 3.73. Sehingga dapat dikatakan proyek pembuatan tahu untuk periode 15 tahun pada discount rate 14% layak untuk dikembangkan. Analisis sensitivitas menunjukkan kemampuan perusahaan yang masih dapat bertahan dengan adanya kenaikan terhadap biaya yang dikeluarkan. Hal ini perlu diperhatikan, untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi selama proyek berlangsung. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, didapatkan bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan biaya terhadap harga kedelai hingga sebesar 30% dari biaya awal proyek masih layak dikembangkan. pada kenaikan sebesar 40%, proyek sudah tidak layak dikembangkan jika harga jual tetap Rp. 105,000. Pada harga jual Rp. 115,000, proyek masih layak dikembangkan hingga harga kedelai naik sebesar 50%. Setelah harga kedelai mencapai 60% dari harga awal, proyek sudah tidak layak dikembangkan. Pada harga jual Rp. 125,000, proyek layak dikembangkan sampai harga kedelai naik sebesar 70%. Ketika harga kedelai mencapai 80% dari harga awal, proyek sudah tidak
37
layak dikembangkan. Pada harga jual Rp. 135,000, proyek layak dikembangkan hingga harga kedelai mencapai 80% dari harga awal. Dengan analisis sensitivitas pada pendugaan kenaikan upah pekerja. Proyek masih layak dikembangkan hingga kenaikan upah pekerja sebesar 50% dari upah awal pada saat harga jual Rp. 105,000. Pada pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, proyek masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan discount rate sebesar 14%.
B. SARAN 1. Pembuangan limbah berupa cuka makanan lebih diperhatikan 2. Pemanfaatan nilai lebih dari ampas tahu lebih digiatkan. 3. Harga jual limbah padat berupa ampas tahu dapat dijual sebesar Rp. 5000/jirangan.
38
DAFTAR PUSTAKA
De Garmo, E.P.W.G. Sullivan dan J.R. Canada. 1984. Engineering Economy The 7th Edition. Macmillan Publishing Comp., New York. Gray, C., L.K. Sabur, P. Simanjuntak, dan P.F.L. Maspaitella. 1985. Pengantar Evaluasi Proyek. Penerbit Gramedia. Jakarta. Gunadi, J.L. Hutagol, R.Burton, L. Pandiangan, W. Ilyas, dan Y. Satiotomo. 1999. Perpajakan Edisi Revisi. Yayasan Pendidikan dan Pengkajian Perpajakan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Kadariah, L., Karlina dan C. Gray. 1988. Pengantar Evaluasi Proyek. Fakultas Ekonomi, UI, Jakarta. Limbong, W.H. dan P. Sitorus. 1989. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor. Maiyasari, A. 1997. Analisis Biaya dan Keuntungan pada Usahatani Bunga Potong. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Borobudur. Jakarta. Manullang, 1980. dalam Adhipratiwy, R.N.S. 2001. Analisis Biaya Produksi pada Usahatani Bunga Krisan Pot. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mulyadi. 1986. Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok Produksi dan Pengendalian Biaya. BPFE, UGM. Yogyakarta. Pramudya, B. dan N. Dewi. 1992. Ekonomi Teknik. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Riyanto, B. 1993. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga. Yayasan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta. Sudarsono. 1986. Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES. Jakarta. Soemarsono. 1984. Peranan Harga Pokok dalam Penentuan Harga Jual. ESG. Jakarta. Simangunsong, M.P. 1991. Akuntansi Biaya. Karya Utama, Jakarta. Wasis. 1988. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alumni. Bandung.
39
LAMPIRAN
40
Lampiran 1. Biaya Variabel Biaya (Rp)
Uraian Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Per Jirangan 65,700
Per Hari 105,000 435,000
3,150,000 13,050,000
Per Tahun 1,240,481,700 37,800,000 156,600,000
300,000
9,000,000 700,000 100,000 500,000 1,500,000 98,000 400,000
108,000,000 8,400,000 1,200,000 6,000,000 18,000,000 1,176,000 4,800,000
50,000
Per Bulan
1,582,457,700
41
Lampiran 2. Rincian Biaya Variabel Produksi Tahu 1. Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai) Kedelai
10Kg @ Rp. 5,350/Kg
Kunyit
2Kg @ Rp. 1,400/Kg
Garam
0.5Kg @ Rp.
Pekerja
800/Kg
3 orang @ Rp. 3000/org
Total
= Rp. 53,500 = Rp.
2,800
= Rp.
400
= Rp.
9,000
= Rp. 65,700
2. Biaya pekerja timbang dan kayu per hari Kayu
1 orang @ Rp. 45,000/org
= Rp. 45,000
Timbang
2 orang @ Rp. 30,000/org
= Rp. 60,000
Total
= Rp. 105,000
3. Biaya bahan bakar (kayu) dan air biang per bulan Kayu
15 mobil @ Rp. 200,000/mobil
Air Biang
4 Liter @ Rp. 25,000/Liter
= Rp. 9,000,000 = Rp.
100,000
90,000
4. Biaya transportasi per hari Supir
3 orang @ Rp. 30,000/org
= Rp.
Bahan Bakar
3 mobil @ Rp. 80,000/mobil
= Rp. 240,000
Uang Jalan
3 mobil @ Rp. 35,000/mobil
= Rp. 105,000
Total
= Rp. 435,000
5. Biaya pergantian perlatan per bulan Peralatan
= Rp. 500,000
6. Biaya listrik dan telepon per bulan Listrik
= Rp . 400,000
Telepon
= Rp. 300,000
42
Lampiran 2. Rincian Biaya Variabel Produksi Tahu (lanjutan)
7. Biaya pergantian air biang per bulan Air biang/2 minggu
2 Liter
Tiap bulan
4Liter @ Rp. 25,000/Liter
= Rp. 100,000
8. Biaya bahan bakar (solar) per hari Solar
= Rp. 50,000
9. Biaya pelumas mesin giling per bulan Pelumas
= Rp. 98,000
10. Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin giling Bearing
= Rp. 100,000
Puli
= Rp. 200,000
Belt
= Rp. 100,000
Total
= Rp. 400,000
43
Lampiran 3. Total Pendapatan Tiap Tahun dan Pajak
Hasil pendapatan tiap tahun Produksi tahu tiap tahun
=
18,881 jirangan
Harga penjualan tahu per jirangan (10 kg kedelai) =
Rp. 105,000
Harga ampas tahu per jirangan
=
Rp.
Total pendapatan penjualan tiap tahun
= Rp. 2,076,910,000
5,000
Pajak Peredaran Bruto
= Rp 2,076,910,000
Pendapatan Kena Pajak
= Rp. 489,082,300
PPh badan : 28% Pajak Penghasilan yang Terutang : 50% x 28% x Rp. 489,082,300
= Rp.
68,471,522
44
Lampiran 4. Arus Kas Produksi Tahu Thn
Invest. Baru
Total
5,370,000
1,582,457,700
672,000,000 1,587,827,700
1,982,505,000
94,405,000
0 2,076,910,000
2 3 4
5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,582,457,700 1,582,457,700 1,582,457,700
1,587,827,700 1,587,827,700 1,587,827,700
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
5 6
5,370,000 5,370,000
1,582,457,700 1,582,457,700
1,587,827,700 1,587,827,700
1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000
7 8
5,370,000 5,370,000
1,582,457,700 1,582,457,700
1,587,827,700 2,109,827,700
1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,262,910,000
9
5,370,000
1,582,457,700
1,587,827,700
1,982,505,000
94,405,000
2,076,910,000
10 11
5,370,000 5,370,000
1,582,457,700 1,582,457,700
1,587,827,700 1,587,827,700
1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000
12 13
5,370,000 5,370,000
1,582,457,700 1,582,457,700
1,587,827,700 1,587,827,700
1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000
14
5,370,000
1,582,457,700
1,587,827,700
1,982,505,000
94,405,000
2,076,910,000
15
5,370,000
1,582,457,700
1,587,827,700
1,982,505,000
94,405,000
2,262,910,000
672,000,000
522,000,000
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
Variabel
0 1
Invest
Biaya Tetap
186,000,000
186,000,000
Total
45
Lampiran 4. Arus Kas Produksi Tahu (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0
672,000,000
1
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
2
1,587,827,700
2,076,910,000
3
1,587,827,700
4
Pajak
DF
Bersih
14.00%
Present Value
-672,000,000
1.0000
-672,000,000
68,471,522
420,610,778
0.8772
368,956,823
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.7695
323,646,336
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.6750
283,900,295
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.5921
249,035,346
5
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.5194
218,452,058
6
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.4556
191,624,612
7
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.3996
168,091,765
8
2,109,827,700
2,262,910,000
153,082,300
21,431,522
131,650,778
0.3506
46,151,372
9
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.3075
129,341,155
10
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.2697
113,457,154
11
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.2366
99,523,819
12
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.2076
87,301,596
13
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.1821
76,580,347
14
1,587,827,700
2,076,910,000
489,082,300
68,471,522
420,610,778
0.1597
67,175,743
15
1,587,827,700
2,262,910,000
675,082,300
94,511,522
580,570,778
0.1401
81,335,924
NPV
-672,000,000
Pendapatan
1,832,574,344
46
Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha
1. Biaya Total BT T = Rp.
5,370,000
BVT = Rp.
1,582,457,700
BT = BTT + BVT BT = 5,370,000+ 1,582,457,700 BT = Rp. 1,587,827,700 2. Biaya Produksi PT = 18881 jirangan/tahun 𝐵𝑇
BP = 𝑃𝑇
BP = 1,587,827,700 18881 = Rp 84,097/ jirangan
3. Titik Impas Produksi Harga jual = Rp 105,000 BVR
= 1,582,457,700/18881 = Rp. 83,812/jirangan 𝐵𝑇𝑇
TIP = 𝐻𝐽 −𝐵𝑉𝑅 =
5,370,000 105,000−83,812
= 253 jirangan /tahun
47
Lampiran 5. Perhitungan Analisis Kelayakan Usaha (lanjutan)
4. Internal Rate of Return NPV’ = Rp. 10,706,775
i’ = 61%
NPV” = Rp. -60,157
i” = 62%
𝑁𝑃𝑉 ′
IRR = 𝑖 ′ + 𝑁𝑃𝑉 ′ −𝑁𝑃𝑉 ′′ (𝑖 ′′ − 𝑖 ′ ) 10,706,775
= 49% + 60,157+10,706,775 (62% − 61%) = 49.11%
5. Net benefit Cost Ratio Net B/C = =
𝑛 𝐵𝑡 −𝐶𝑡 𝑡=1 (1+𝑖)𝑡 𝑛 𝐶𝑡 −𝐵𝑡 𝑡=1 (1+𝑖)𝑡
2,504,574,344 −(−672,000,000)
= 3.73
48
Lampiran 6. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% Uraian Per Jirangan Per Hari 71,050 105,000 435,000 300,000
Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
50,000
Biaya Per Bulan 3,150,000 13,050,000 9,000,000 700,000 100,000 500,000 1,500,000 98,000 400,000
Per Tahun 1,341,495,050 37,800,000 156,600,000 108,000,000 8,400,000 1,200,000 6,000,000 18,000,000 1,176,000 4,800,000 1,683,471,050
Lampiran 7. Rincian Biaya Bagian Produksi Terhadap Kenaikan Biaya Kedelai Sebesar 10% Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai) Kedelai
10Kg @ Rp. 5,885/Kg
Kunyit
2Kg @ Rp. 1,400/Kg
Garam Pekerja Total
0.5Kg @ Rp.
800/Kg
3 orang @ Rp. 3000/org
= Rp. 58,850 = Rp.
2,800
= Rp.
400
= Rp.
9,000
= Rp. 71,050
49
Lampiran 8. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Invest
Invest. Baru
Biaya Tetap
Variabel
Total
1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050 1,683,471,050
672,000,000 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 2,210,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050
672,000,000
522,000,000
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Penjualan 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
186,000,000
186,000,000
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
Total 0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
50
Lampiran 8. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 10% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 2,210,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050
11 12 13 14 15
1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 1,688,841,050 NPV
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
-672,000,000 388,068,950 388,068,950 388,068,950 388,068,950 388,068,950 388,068,950 388,068,950 52,068,950 388,068,950 388,068,950
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
388,068,950 388,068,950 388,068,950 388,068,950 574,068,950
Pajak
Pendapatan
DF
Bersih
14.00%
Present Value
54,329,653 54,329,653 54,329,653 54,329,653 54,329,653 54,329,653 54,329,653 7,289,653 54,329,653 54,329,653
-672,000,000 333,739,297 333,739,297 333,739,297 333,739,297 333,739,297 333,739,297 333,739,297 44,779,297 333,739,297 333,739,297
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 292,753,769 256,801,552 225,264,519 197,600,456 173,333,733 152,047,134 133,374,679 15,697,788 102,627,485 90,024,109
54,329,653 54,329,653 54,329,653 54,329,653 80,369,653
333,739,297 333,739,297 333,739,297 333,739,297 493,699,297
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
78,968,517 69,270,629 60,763,710 53,301,500 69,165,535 1,298,995,114
51
Lampiran 9 . Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% Uraian
Biaya
Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Per Per Jirangan Hari Per Bulan Per Tahun 76,400 1,442,508,400 105,000 3,150,000 37,800,000 435,000 13,050,000 156,600,000 300,000 9,000,000 108,000,000 700,000 8,400,000 100,000 1,200,000 500,000 6,000,000 50,000 1,500,000 18,000,000 98,000 1,176,000 400,000 4,800,000 1,784,484,400
52
Lampiran 10. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Invest
Invest. Baru
Biaya Tetap
Variabel
Total
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400 1,784,484,400
672,000,000 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 2,311,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000
5,370,000
1,784,484,400
1,789,854,400
1,982,505,000
672,000,000
522,000,000
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
186,000,000
186,000,000
Total
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
94,405,000
2,262,910,000
53
Lampiran 10. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 20% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 2,311,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400
11 12 13 14 15
1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 1,789,854,400 NPV
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
-672,000,000 287,055,600 287,055,600 287,055,600 287,055,600 287,055,600 287,055,600 287,055,600 -48,944,400 287,055,600 287,055,600
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
287,055,600 287,055,600 287,055,600 287,055,600 473,055,600
Pajak
Pendapatan
DF
Bersih
14.00%
Present Value
40,187,784 40,187,784 40,187,784 40,187,784 40,187,784 40,187,784 40,187,784 0 40,187,784 40,187,784
-672,000,000 246,867,816 246,867,816 246,867,816 246,867,816 246,867,816 246,867,816 246,867,816 -48,944,400 246,867,816 246,867,816
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 216,550,716 189,956,768 166,628,744 146,165,565 128,215,408 112,469,656 98,657,593 -17,157,903 75,913,814 66,591,065
40,187,784 40,187,784 40,187,784 40,187,784 66,227,784
246,867,816 246,867,816 246,867,816 246,867,816 406,827,816
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
58,413,215 51,239,662 44,947,072 39,427,256 56,995,146 763,013,778
54
Lampiran 11 . Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% Uraian
Biaya
Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Per Per Jirangan Hari Per Bulan Per Tahun 81,750 1,543,521,750 105,000 3,150,000 37,800,000 435,000 13,050,000 156,600,000 300,000 9,000,000 108,000,000 700,000 8,400,000 100,000 1,200,000 500,000 6,000,000 50,000 1,500,000 18,000,000 98,000 1,176,000 400,000 4,800,000 1,885,497,750
55
Lampiran 12. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% Thn
Total
5,370,000 5,370,000
1,885,497,750 1,885,497,750
672,000,000 1,890,867,750 1,890,867,750
1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000
0 2,076,910,000 2,076,910,000
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750
1,890,867,750 1,890,867,750 1,890,867,750 1,890,867,750 1,890,867,750 2,412,867,750 1,890,867,750
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 186,000,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000
10 11 12 13 14
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750 1,885,497,750
1,890,867,750 1,890,867,750 1,890,867,750 1,890,867,750 1,890,867,750
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
15
5,370,000
1,885,497,750
1,890,867,750
1,982,505,000 186,000,000
94,405,000
2,262,910,000
3 4 5 6 7 8 9
Invest. Baru
672,000,000
522,000,000
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
Variabel
0 1 2
Invest
Biaya Tetap
Total
56
Lampiran 12. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 30% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0
672,000,000
1
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
2
1,890,867,750
2,076,910,000
3
1,890,867,750
4
Pajak
DF
Bersih
14.00%
Present Value
-672,000,000
1.0000
-672,000,000
26,045,915
159,996,335
0.8772
140,347,662
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.7695
123,111,984
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.6750
107,992,969
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.5921
94,730,674
5
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.5194
83,097,083
6
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.4556
72,892,178
7
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.3996
63,940,507
8
2,412,867,750
2,262,910,000
-149,957,750
0
-149,957,750
0.3506
-52,569,047
9
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.3075
49,200,144
10
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.2697
43,158,021
11
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.2366
37,857,913
12
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.2076
33,208,696
13
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.1821
29,130,435
14
1,890,867,750
2,076,910,000
186,042,250
26,045,915
159,996,335
0.1597
25,553,013
15
1,890,867,750
2,262,910,000
372,042,250
52,085,915
319,956,335
0.1401
44,824,757
NPV
-672,000,000
Pendapatan
224,476,989
57
Lampiran 13 . Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% Uraian
Biaya
Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Per Per Jirangan Hari Per Bulan Per Tahun 87,100 1,644,535,100 105,000 3,150,000 37,800,000 435,000 13,050,000 156,600,000 300,000 9,000,000 108,000,000 700,000 8,400,000 100,000 1,200,000 500,000 6,000,000 50,000 1,500,000 18,000,000 98,000 1,176,000 400,000 4,800,000 1,986,511,100
58
Lampiran 14. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% Thn
Total
5,370,000 5,370,000
1,986,511,100 1,986,511,100
672,000,000 1,991,881,100 1,991,881,100
1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000
0 2,076,910,000 2,076,910,000
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100
1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 2,513,881,100 1,991,881,100
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 186,000,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000
10 11 12 13 14
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100
1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
15
5,370,000
1,986,511,100
1,991,881,100
1,982,505,000 186,000,000
94,405,000
2,262,910,000
3 4 5 6 7 8 9
Invest. Baru
672,000,000
522,000,000
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
Variabel
0 1 2
Invest
Biaya Tetap
Total
59
Lampiran 14. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 2,513,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100
11 12 13 14 15
1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 NPV
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
-672,000,000 85,028,900 85,028,900 85,028,900 85,028,900 85,028,900 85,028,900 85,028,900 -250,971,100 85,028,900 85,028,900
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
85,028,900 85,028,900 85,028,900 85,028,900 271,028,900
Pajak
Pendapatan
DF
Bersih
14.00%
Present Value
11,904,046 11,904,046 11,904,046 11,904,046 11,904,046 11,904,046 11,904,046 0 11,904,046 11,904,046
-672,000,000 73,124,854 73,124,854 73,124,854 73,124,854 73,124,854 73,124,854 73,124,854 -250,971,100 73,124,854 73,124,854
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 64,144,609 56,267,201 49,357,194 43,295,784 37,978,758 33,314,700 29,223,421 -87,980,192 22,486,473 19,724,977
11,904,046 11,904,046 11,904,046 11,904,046 37,944,046
73,124,854 73,124,854 73,124,854 73,124,854 233,084,854
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
17,302,611 15,177,729 13,313,797 11,678,770 32,654,368 -314,059,801
60
Lampiran 15. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% Uraian Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Per Jirangan Per Hari 66,600 105,000 435,000 300,000
50,000
Biaya Per Bulan 3,465,000 13,320,000 9,000,000 700,000 100,000 500,000 1,500,000 98,000 400,000
Per Tahun 1,257,474,600 41,580,000 159,840,000 108,000,000 8,400,000 1,200,000 6,000,000 18,000,000 1,176,000 4,800,000 1,606,470,600
61
Lampiran 16. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10%
1. Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai) Kedelai
10Kg @ Rp. 5,350/Kg
Kunyit
2Kg @ Rp. 1,400/Kg
Garam Pekerja
0.5Kg @ Rp.
800/Kg
3 orang @ Rp. 3300/org
Total
= Rp. 53,500 = Rp.
2,800
= Rp.
400
= Rp.
9,900
= Rp. 66,600
2. Biaya pekerja timbang dan kayu per hari Kayu
1 orang @ Rp. 49,500/org
= Rp. 49,500
Timbang
2 orang @ Rp. 33,000/org
= Rp. 66,000
Total
= Rp. 115,500
3. Biaya transportasi per hari
Total
Supir
3 orang @ Rp. 33,000/org
= Rp.
99,000
Bahan Bakar
3 mobil @ Rp. 80,000/mobil
= Rp. 240,000
Uang Jalan
3 mobil @ Rp. 35,000/mobil
= Rp. 105,000 = Rp. 444,000
62
Lampiran 17. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600 1,606,470,600
Total 672,000,000 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 2,133,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
63
Lampiran 17. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 10% (lanjutan) Total Biaya
Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 2,133,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600
11 12 13 14 15
1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 1,611,840,600 NPV
Total Pendapatan
Pendapatan Sebelum Pajak
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
-672,000,000 465,069,400 465,069,400 465,069,400 465,069,400 465,069,400 465,069,400 465,069,400 129,069,400 465,069,400 465,069,400
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
465,069,400 465,069,400 465,069,400 465,069,400 651,069,400
Pajak
Pendapatan Bersih
DF 14.00%
Present Value
65,109,716 65,109,716 65,109,716 65,109,716 65,109,716 65,109,716 65,109,716 18,069,716 65,109,716 65,109,716
-672,000,000 399,959,684 399,959,684 399,959,684 399,959,684 399,959,684 399,959,684 399,959,684 110,999,684 399,959,684 399,959,684
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 350,841,828 307,755,990 269,961,394 236,808,241 207,726,527 182,216,252 159,838,817 38,911,944 122,990,780 107,886,649
65,109,716 65,109,716 65,109,716 65,109,716 91,149,716
399,959,684 399,959,684 399,959,684 399,959,684 559,919,684
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
94,637,411 83,015,273 72,820,415 63,877,557 78,442,778 1,705,731,855
64
Lampiran 18. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% Uraian
Biaya Per Jirangan
Bagian Produksi
Per Hari
Per Bulan
67,500
Per Tahun 1,274,467,500
Bagian Kayu dan timbang
105,000
3,780,000
45,360,000
Transportasi
435,000
13,590,000
163,080,000
Kayu
300,000
9,000,000
108,000,000
Listrik dan Telepon
700,000
8,400,000
Air Biang
100,000
1,200,000
Peralatan
500,000
6,000,000
1,500,000
18,000,000
98,000
1,176,000
400,000
4,800,000
Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
50,000
1,630,483,500
65
Lampiran 19. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20%
1. Biaya produksi per jirangan (10 Kg kedelai) Kedelai
10Kg @ Rp. 5,350/Kg
Kunyit
2Kg @ Rp. 1,400/Kg
Garam Pekerja
0.5Kg @ Rp.
800/Kg
3 orang @ Rp. 3600/org
Total
= Rp. 53,500 = Rp.
2,800
= Rp.
400
= Rp.
10,800
= Rp. 67,500
2. Biaya pekerja timbang dan kayu per hari Kayu
1 orang @ Rp. 54,000/org
= Rp. 54,000
Timbang
2 orang @ Rp. 36,000/org
= Rp. 72,000
Total
= Rp. 126,500
3. Biaya transportasi per hari
Total
Supir
3 orang @ Rp. 36,000/org
= Rp. 108,000
Bahan Bakar
3 mobil @ Rp. 80,000/mobil
= Rp. 240,000
Uang Jalan
3 mobil @ Rp. 35,000/mobil
= Rp. 105,000 = Rp. 453,000
66
Lampiran 20. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500 1,630,483,500
Total 672,000,000 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 2,157,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500 1,635,853,500
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
67
Lampiran 20. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 20% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0
672,000,000
1
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
2
1,635,853,500
2,076,910,000
3
1,635,853,500
4
Pajak
DF
Bersih
14.00%
Present Value
-672,000,000
1.0000
-672,000,000
61,747,910
379,308,590
0.8772
332,726,833
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.7695
291,865,643
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.6750
256,022,494
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.5921
224,581,135
5
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.5194
197,000,996
6
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.4556
172,807,891
7
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.3996
151,585,869
8
2,157,853,500
2,262,910,000
105,056,500
14,707,910
90,348,590
0.3506
31,672,516
9
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.3075
116,640,404
10
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.2697
102,316,144
11
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.2366
89,751,004
12
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.2076
78,728,950
13
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.1821
69,060,483
14
1,635,853,500
2,076,910,000
441,056,500
61,747,910
379,308,590
0.1597
60,579,371
15
1,635,853,500
2,262,910,000
627,056,500
87,787,910
539,268,590
0.1401
75,549,632
NPV
-672,000,000
Pendapatan
1,578,889,367
68
Lampiran 21. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30% Uraian Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Biaya Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun 68,400 1,291,460,400 105,000 4,095,000 49,140,000 435,000 13,860,000 166,320,000 300,000 9,000,000 108,000,000 700,000 8,400,000 100,000 1,200,000 500,000 6,000,000 50,000 1,500,000 18,000,000 98,000 1,176,000 400,000 4,800,000 1,654,496,400
69
Lampiran 22 . Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30% Thn
Invest
Invest. Baru
Biaya Tetap
Variabel
Total
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
Total
0 672,000,000 1
672,000,000 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
0 94,405,000 2,076,910,000
2 3 4
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
94,405,000 2,076,910,000 94,405,000 2,076,910,000 94,405,000 2,076,910,000
5 6
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
94,405,000 2,076,910,000 94,405,000 2,076,910,000
7 8
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 94,405,000 2,076,910,000 5,370,000 1,654,496,400 2,181,866,400 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
522,000,000
9
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
94,405,000 2,076,910,000
10 11
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
94,405,000 2,076,910,000 94,405,000 2,076,910,000
12 13
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
94,405,000 2,076,910,000 94,405,000 2,076,910,000
14
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000
94,405,000 2,076,910,000
15
5,370,000 1,654,496,400 1,659,866,400 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 2,262,910,000
70
Lampiran 22 . Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 30% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0
672,000,000
1
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
2
1,659,866,400
2,076,910,000
3
1,659,866,400
4
Pajak
DF
Bersih
14.00%
Present Value
-672,000,000
1.0000
-672,000,000
58,386,104
358,657,496
0.8772
314,611,839
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.7695
275,975,297
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.6750
242,083,594
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.5921
212,354,030
5
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.5194
186,275,465
6
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.4556
163,399,530
7
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.3996
143,332,921
8
2,181,866,400
2,262,910,000
81,043,600
11,346,104
69,697,496
0.3506
24,433,088
9
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.3075
110,290,029
10
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.2697
96,745,639
11
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.2366
84,864,596
12
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.2076
74,442,628
13
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.1821
65,300,551
14
1,659,866,400
2,076,910,000
417,043,600
58,386,104
358,657,496
0.1597
57,281,185
15
1,659,866,400
2,262,910,000
603,043,600
84,426,104
518,617,496
0.1401
72,656,487
NPV
-672,000,000
Pendapatan
1,452,046,878
71
Lampiran 23. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40% Uraian Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Biaya Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun 69,300 1,308,453,300 105,000 4,410,000 52,920,000 435,000 14,130,000 169,560,000 300,000 9,000,000 108,000,000 700,000 8,400,000 100,000 1,200,000 500,000 6,000,000 50,000 1,500,000 18,000,000 98,000 1,176,000 400,000 4,800,000 1,678,509,300
72
Lampiran 24. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40% Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300 1,678,509,300
Total 672,000,000 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 2,205,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
73
Lampiran 24 . Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 40% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 2,205,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300
11 12 13 14 15
1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 1,683,879,300 NPV
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
-672,000,000 393,030,700 393,030,700 393,030,700 393,030,700 393,030,700 393,030,700 393,030,700 57,030,700 393,030,700 393,030,700
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
393,030,700 393,030,700 393,030,700 393,030,700 579,030,700
Pajak
Pendapatan
DF
Bersih
14.00%
Present Value
55,024,298 55,024,298 55,024,298 55,024,298 55,024,298 55,024,298 55,024,298 7,984,298 55,024,298 55,024,298
-672,000,000 338,006,402 338,006,402 338,006,402 338,006,402 338,006,402 338,006,402 338,006,402 49,046,402 338,006,402 338,006,402
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 296,496,844 260,084,951 228,144,694 200,126,924 175,549,934 153,991,170 135,079,973 17,193,660 103,939,653 91,175,135
55,024,298 55,024,298 55,024,298 55,024,298 81,064,298
338,006,402 338,006,402 338,006,402 338,006,402 497,966,402
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
79,978,188 70,156,305 61,540,619 53,982,999 69,763,341 1,325,204,390
74
Lampiran 25 Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50% Uraian Bagian Produksi Bagian Kayu dan timbang Transportasi Kayu Listrik dan Telepon Air Biang Peralatan Bahan bakar(solar) Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
Biaya Per Jirangan Per Hari Per Bulan Per Tahun 70,200 1,325,446,200 105,000 4,725,000 56,700,000 435,000 14,400,000 172,800,000 300,000 9,000,000 108,000,000 700,000 8,400,000 100,000 1,200,000 500,000 6,000,000 50,000 1,500,000 18,000,000 98,000 1,176,000 400,000 4,800,000 1,702,522,200
75
Lampiran 26. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50% Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200 1,702,522,200
Total 672,000,000 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 2,229,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 94,405,000 1,982,505,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
76
Lampiran 26. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Upah Pekerja Sebesar 50% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0 1 2
672,000,000 1,707,892,200 1,707,892,200
2,076,910,000 2,076,910,000
-672,000,000 369,017,800 369,017,800
3 4 5 6 7 8 9 10
1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 2,229,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
11 12 13 14 15
1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200 1,707,892,200
2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000
NPV
Pajak
Pendapatan
DF
Bersih
14.00%
Present Value
51,662,492 51,662,492
-672,000,000 317,355,308 317,355,308
1.0000 0.8772 0.7695
-672,000,000 278,381,849 244,194,604
369,017,800 369,017,800 369,017,800 369,017,800 369,017,800 33,017,800 369,017,800 369,017,800
51,662,492 51,662,492 51,662,492 51,662,492 51,662,492 4,622,492 51,662,492 51,662,492
317,355,308 317,355,308 317,355,308 317,355,308 317,355,308 28,395,308 317,355,308 317,355,308
0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
214,205,793 187,899,819 164,824,402 144,582,809 126,827,026 9,954,232 97,589,278 85,604,630
369,017,800 369,017,800 369,017,800 369,017,800 555,017,800
51,662,492 51,662,492 51,662,492 51,662,492 77,702,492
317,355,308 317,355,308 317,355,308 317,355,308 477,315,308
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
75,091,780 65,869,983 57,780,687 50,684,813 66,870,195 1,198,361,902
77
Lampiran 27. Perubahan Biaya Variabel Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% Uraian
Biaya Per Jirangan
Bagian Produksi
Per Hari
Per Bulan
65,700
Per Tahun 1,240,481,700
Bagian Kayu dan timbang
105,000
3,150,000
37,800,000
Transportasi
435,000
13,050,000
156,600,000
Kayu
360,000
10,800,000
129,600,000
Listrik dan Telepon
700,000
8,400,000
Air Biang
100,000
1,200,000
Peralatan
500,000
6,000,000
1,500,000
18,000,000
98,000
1,176,000
400,000
4,800,000
Bahan bakar(solar)
50,000
Biaya Pelumas Biaya perbaikan dan pemeliharaan Total
1,604,057,700
Lampiran 28. Rincian Biaya Variabel Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20%
Biaya bahan bakar (kayu) per bulan Kayu
15 mobil @ Rp. 240,000/mobil
= Rp. 10,800,000
78
Lampiran 29. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Invest
Invest. Baru
Biaya Tetap
Variabel
Total
5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700 1,604,057,700
672,000,000 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 2,131,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700 1,609,427,700
1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000 1,982,505,000
5,370,000
1,604,057,700
1,609,427,700
1,982,505,000
672,000,000
522,000,000
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
186,000,000
186,000,000
Total
94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000 94,405,000
0 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,262,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000 2,076,910,000
94,405,000
2,262,910,000
79
Lampiran 29. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Bahan Bakar (kayu) Sebesar 20% (lanjutan) Thn
Total
Total
Pendapatan
Biaya
Pendapatan
Sebelum Pajak
0
672,000,000
1
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
2
1,609,427,700
2,076,910,000
3
1,609,427,700
4
Pajak
DF
Bersih
14.00%
Present Value
-672,000,000
1.0000
-672,000,000
65,447,522
402,034,778
0.8772
352,662,086
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.7695
309,352,707
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.6750
271,362,024
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.5921
238,036,863
5
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.5194
208,804,266
6
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.4556
183,161,637
7
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.3996
160,668,102
8
2,131,427,700
2,262,910,000
131,482,300
18,407,522
113,074,778
0.3506
39,639,387
9
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.3075
123,628,888
10
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.2697
108,446,393
11
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.2366
95,128,415
12
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.2076
83,445,978
13
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.1821
73,198,226
14
1,609,427,700
2,076,910,000
467,482,300
65,447,522
402,034,778
0.1597
64,208,970
15
1,609,427,700
2,262,910,000
653,482,300
91,487,522
561,994,778
0.1401
78,733,491
NPV
-672,000,000
Pendapatan
1,718,477,431
80
Lampiran 30. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% Pada Harga Jual Rp. 115,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100 1,986,511,100
Total 672,000,000 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 2,513,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000
81
Lampiran 30. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 40% Pada Harga Jual Rp. 115,000 (lanjutan) Total Biaya
Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 2,513,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100
11 12 13 14 15
1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 1,991,881,100 NPV
Total Pendapatan
Pendapatan Sebelum Pajak
2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000
-672,000,000 273,838,900 273,838,900 273,838,900 273,838,900 273,838,900 273,838,900 273,838,900 -62,161,100 273,838,900 273,838,900
2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000
273,838,900 273,838,900 273,838,900 273,838,900 459,838,900
Pajak
Pendapatan Bersih
DF 14.00%
Present Value
38,337,446 38,337,446 38,337,446 38,337,446 38,337,446 38,337,446 38,337,446 0 38,337,446 38,337,446
-672,000,000 235,501,454 235,501,454 235,501,454 235,501,454 235,501,454 235,501,454 235,501,454 -62,161,100 235,501,454 235,501,454
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 206,580,223 181,210,722 158,956,773 139,435,766 122,312,076 107,291,294 94,115,171 -21,791,136 72,418,568 63,525,059
38,337,446 38,337,446 38,337,446 38,337,446 64,377,446
235,501,454 235,501,454 235,501,454 235,501,454 395,461,454
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
55,723,736 48,880,470 42,877,606 37,611,935 55,402,758 692,551,021
82
Lampiran 31. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 50% Pada Harga Jual Rp. 115,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450 2,087,524,450
Total 672,000,000 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,614,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000
83
Lampiran 31. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 50% Pada Harga Jual Rp. 115,000 (lanjutan) Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total Biaya 672,000,000 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,614,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 2,092,894,450 NPV
Total Pendapatan 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000
Pendapatan Sebelum Pajak -672,000,000 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 -163,174,450 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 172,825,550 358,825,550
Pajak
24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 0 24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 24,195,577 50,235,577
Pendapatan Bersih -672,000,000 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 -163,174,450 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 148,629,973 308,589,973
DF 14.00% 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697 0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
Present Value -672,000,000 130,377,169 114,365,938 100,320,998 88,000,876 77,193,751 67,713,816 59,398,084 -57,202,281 45,704,897 40,092,015 35,168,434 30,849,504 27,060,968 23,737,691 43,232,370 154,014,231
84
Lampiran 32. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60% Pada Harga Jual Rp. 115,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800
Total 672,000,000 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,715,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 94,405,000 2,171,315,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000
85
Lampiran 32. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60% Pada Harga Jual Rp. 115,000 (lanjutan) Total Biaya
Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
672,000,000 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,715,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800
11 12 13 14 15
2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 NPV
Total Pendapatan
Pendapatan Sebelum Pajak
2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000
-672,000,000 71,812,200 71,812,200 71,812,200 71,812,200 71,812,200 71,812,200 71,812,200 -264,187,800 71,812,200 71,812,200
2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,265,720,000 2,451,720,000
71,812,200 71,812,200 71,812,200 71,812,200 257,812,200
Pajak
Pendapatan Bersih
DF 14.00%
Present Value
10,053,708 10,053,708 10,053,708 10,053,708 10,053,708 10,053,708 10,053,708 0 10,053,708 10,053,708
-672,000,000 61,758,492 61,758,492 61,758,492 61,758,492 61,758,492 61,758,492 61,758,492 -264,187,800 61,758,492 61,758,492
1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697
-672,000,000 54,174,116 47,521,154 41,685,223 36,565,985 32,075,426 28,136,338 24,680,998 -92,613,425 18,991,227 16,658,971
10,053,708 10,053,708 10,053,708 10,053,708 36,093,708
61,758,492 61,758,492 61,758,492 61,758,492 221,718,492
0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
14,613,132 12,818,537 11,244,331 9,863,448 31,061,981 -384,522,558
86
Lampiran 33. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60% Pada Harga Jual Rp. 125,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800 2,188,537,800
Total 672,000,000 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,715,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000
87
Lampiran 33. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 60% Pada Harga Jual Rp. 125,000 (lanjutan) Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total Biaya 672,000,000 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,715,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 2,193,907,800 NPV
Total Pendapatan 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000
Pendapatan Sebelum Pajak -672,000,000 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 -75,377,800 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 260,622,200 446,622,200
Pajak
36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 0 36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 36,487,108 62,527,108
Pendapatan Bersih -672,000,000 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 -75,377,800 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 224,135,092 384,095,092
DF 14.00% 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697 0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
Present Value -672,000,000 196,609,730 172,464,675 151,284,803 132,705,967 116,408,743 102,112,933 89,572,748 -26,424,370 68,923,321 60,459,054 53,034,258 46,521,279 40,808,139 35,796,613 53,810,371 622,088,263
88
Lampiran 34. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 70% Pada Harga Jual Rp. 125,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150 2,289,551,150
Total 672,000,000 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,816,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000
89
Lampiran 34. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 70% Pada Harga Jual Rp. 125,000 (lanjutan) Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total Biaya 672,000,000 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,816,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 2,294,921,150 NPV
Total Pendapatan 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000
Pendapatan Sebelum Pajak -672,000,000 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 -176,391,150 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 159,608,850 345,608,850
Pajak
22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 0 22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 22,345,239 48,385,239
Pendapatan Bersih -672,000,000 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 -176,391,150 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 137,263,611 297,223,611
DF 14.00% 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697 0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
Present Value -672,000,000 120,406,676 105,619,892 92,649,028 81,271,077 71,290,418 62,535,455 54,855,662 -61,835,515 42,209,651 37,026,009 32,478,956 28,490,312 24,991,502 21,922,370 41,639,982 83,551,474
90
Lampiran 35. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80% Pada Harga Jual Rp. 125,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500
Total 672,000,000 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,917,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 94,405,000 2,360,125,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000
91
Lampiran 35. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80% Pada Harga Jual Rp. 125,000 (lanjutan) Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total Biaya 672,000,000 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,917,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 NPV
Total Pendapatan 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,454,530,000 2,640,530,000
Pendapatan Sebelum Pajak -672,000,000 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 -277,404,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 58,595,500 244,595,500
Pajak
8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 0 8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 8,203,370 34,243,370
Pendapatan Bersih -672,000,000 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 -277,404,500 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 50,392,130 210,352,130
DF 14.00% 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697 0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
Present Value -672,000,000 44,203,623 38,775,108 34,013,252 29,836,186 26,172,093 22,957,977 20,138,576 -97,246,659 15,495,980 13,592,965 11,923,654 10,459,345 9,174,864 8,048,127 29,469,593 -454,985,316
92
Lampiran 36. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80% Pada Harga Jual Rp. 135,000 Thn
Invest Invest. Baru 0 672,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 522,000,000 9 10 11 12 13 14 15
Biaya Tetap 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000 5,370,000
Variabel 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500 2,390,564,500
Total 672,000,000 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,917,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500
Penjualan
Penerimaan Nilai Sisa Ampas
2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 186,000,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 94,405,000 2,548,935,000 186,000,000 94,405,000
Total 0 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,829,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,829,340,000
93
Lampiran 36. Arus Kas Produksi Tahu Dengan Analisis Sensitivitas Terhadap Kenaikan Harga Kedelai Sebesar 80% Pada Harga Jual Rp. 135,000 (lanjutan) Thn 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total Biaya 672,000,000 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,917,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 2,395,934,500 NPV
Total Pendapatan 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,829,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,643,340,000 2,829,340,000
Pendapatan Sebelum Pajak -672,000,000 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 -88,594,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 247,405,500 433,405,500
Pajak
34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 0 34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 34,636,770 60,676,770
Pendapatan Bersih -672,000,000 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 -88,594,500 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 212,768,730 372,728,730
DF 14.00% 1.0000 0.8772 0.7695 0.6750 0.5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697 0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401
Present Value -672,000,000 186,639,237 163,718,629 143,612,832 125,976,169 110,505,411 96,934,571 85,030,326 -31,057,604 65,428,074 57,393,048 50,344,779 44,162,087 38,738,672 33,981,292 52,217,984 551,625,506
94
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu
Gambar 1. Kedelai
Gambar 2. Pencucian dan perendeman kedelai
95
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)
Gambar 3. Penggilingan kedelai menjadi bubur kedelai
Gambar 4. Perebusan bubur kedelai
96
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)
Gambar 5. Penyaringan air kedelai
Gambar 6. Pengendapan air kedelai
97
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)
Gambar 7. Pencetakan tahu
Gambar 8. Air kunyit dan garam untuk pewarnaan
98
Lampiran 37. Gambar-gambar Proses Pembuatan Tahu (lanjutan)
Gambar 9. Pewarnaan tahu
Gambar 10. Tahu siap dipasarkan
99