ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA (STUDI KASUS PABRIK TAHU BANDUNG TONO) Fredy Indrawan Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969,
[email protected]
Pariang Siagian, S.E., M.M. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969
ABSTRAK The purpose of the research, is to provide information regarding the calculation of cost accounting to Know Bandung Tono industry which has good prospects ahead. Research methods and objects used by the author is using qualitative research methods to source primary data obtained from interviews and observation and secondary literature obtained from studies relating to the cost volume profit analysis. The research object is a factory researchers know that has stood since 2010 who has good business prospects in which an increase in sales from year to year. With the cost volume profit analysis is expected to help the industry to make the right decisions in the future in order to get maximum profit and minimize possible losses. The research result shows the break-even point to be reached by Industry Know Bandung Tono in the period 2010 amounted to Rp 238 129 031 or 771 538 units of the product, the period of 2011 amounting to Rp 389 516 610 or as many as 1,168,551 units of the product, the period of 2012 amounted to Rp 683 440 650 or as much as 2,050,324 units of the product, and the period of 2013 amounted to Rp 635 470 944 or as many as 1,733,101 units of product. Keywords: industry, qualitative, cost volume profit analysis, BEP Tujuan penelitian, ialah untuk memberikan informasi mengenai perhitungan akuntansi biaya terhadap industri Tahu Bandung Tono yang memiliki prospek bagus ke depan. Metode dan objek penelitian yang digunakan oleh penulis ialah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi dan sekunder yang diperoleh dari studi pustaka yang berkaitan dengan analisis biaya volume laba. Objek penelitian yang digunakan peneliti adalah sebuah pabrik tahu yang telah berdiri sejak tahun 2010 yang memiliki prospek usaha yang bagus dimana terjadi kenaikan penjualan dari tahun ke tahun. Dengan dilakukan analisis biaya volume laba diharapkan dapat membantu industri ini untuk mengambil keputusan yang tepat ke depannya agar mendapat laba semaksimal mungkin dan meminimal kemungkinan kerugian. Dari penelitian diperoleh titik impas yang harus dicapai oleh Industri Tahu Bandung Tono pada periode 2010 sebesar Rp 238.129.031 atau 771.538 unit produk, periode 2011 sebesar Rp 389.516.610 atau sebanyak 1.168.551 unit produk, periode 2012 sebesar Rp 683.440.650 atau sebanyak 2.050.324 unit produk, dan periode 2013 sebesar Rp 635.470.944 atau sebanyak 1.733.101 unit produk. Kata kunci : industri, kualitatif, analisis biaya volume laba, BEP
PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia membuat banyak perusahaan-perusahaan kecil-menengah baru terus bermunculan sehingga membuat persaingan antar perusahaan tersebut semakin ketat. Untuk tetap dapat bersaing dengan pesaing-pesaing tersebut maka perusahaan harus membuat perencanaa dan pengendalian yang tepat untuk diterapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan untuk mencapai tujuan perusahaan . Untuk membuat strategi perencanaan tersebut, manajemen harus memiliki data keuangan yang memadai seperti biaya produksi yang dikeluarkan, jumlah unit yang diproduksi, total produk yang terjual, harga per unit, dan keuntungan yang didapatkan. Untuk memudahkan manajemen maka digunakanlah perhitungan analisis biaya volume laba untuk mengolah data-data keuangan tersebut untuk menjadi informasi yang berguna mengenai unsur-unsur biaya, laba, bauran produk, dan target penjualan yang harus dicapai agak tidak mengalami kerugian. Dalam penerapan Analisis Biaya Volume Laba juga terdapat Analisis titik impas (break-even analysis) yang digunakan untuk mencari titik impas. Dengan diketahuinya titik impas maka manajemen dapat mengetahui pada nilai berapa nilai pendapatan dan nilai biaya berjumlah sama / tidak untung tidak rugi. Dari situlah manajemen dapat menilai apakah total unit produk yang sudah terjual mengakibatkan keuntungan atau kerugian. Pabrik Tahu Bandung Tono merupakan industri manufaktur di bidang makanan berupa tahu bandung. Kondisi penjualan dan produksi pada industri ini meningkat drastis dari tahun 2010 ke 2011 (tahun awal pabrik beroperasi) dan mulai stabil dari tahun 2012 sampai sekarang dengan peningkatan sedikit demi sedikit tanpa mengalami penurunan. bahkan pada tahun 2013 dimana harga kedelai melonjak drastis tidak mempengaruhi minat konsumen sehingga produksi dan penjualan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari situasi tersebut, penting bagi industri ini untuk Industri pabrik tahu bandung Tono ini untuk melakukan perencanaan laba operasi dengan memperhatikan perencanaan penjualan serta biaya agar memberikan laba yang maksimum.
B. Rumusan masalah Berikut ini adalah perumusan masalah : 1. Apakah Pabrik Tahu Bandung Tono telah mengklasifikasikan biaya dengan benar pada periode 2010-2014 ? 2. Bagaimanakah analisis biaya volume laba dalam perencanaan laba pada Pabrik Tahu Bandung Tono periode 2014 ?
C. Tujuan dan manfaat Tujuan penelitian : 1. Mengklasifikasi biaya dalam hubungannya dengan perilaku biaya yaitu biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel. 2. Memisahkan unsur biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 3. Menentukan titik impas (break even point) pada tahun buku 2010 sampai 2014 untuk produk yang diproduksi. 4. Untuk mengetahui analisis biaya volume laba dalam perencanaan laba pada Pabrik Tahu Bandung Tono pada periode 2014. Manfaat penelitian : 1. Dapat memberikan saran positif yang dapat berguna bagi pemilik Pabrik Tahu Bandung Tono. 2. Membantu manajemen dalam menentukan volume penjualan dan jumlah produk yang harus dijual serta laba operasi yang harus dicapai di masa yang akan datang sehingga dapat meminimalisasi kerugian 3. Penulis dapat membandingkan teori yang telah dipelajari dengan praktek yang terjadi dilapangan. 4. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai analisis biaya volume laba.
D. Metode penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan memperoleh data dari penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
E. Sistematika penulisan 1.
2. 3. 4. 5.
PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan juga sistematika penulisan. LANDASAN TEORI Berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar dari penelitian OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Berisi informasi mengenai objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan PEMBAHASAN Berisi hasil penelitian dan bahasan serta jawaban dari permasalahan. SIMPULAN Berisi poin-poin kesimpulan dan juga saran-saran.
METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif dengan sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari Industri Tahu Bandung “Tono” dengan melakukan wawancara (interview) dan pengamatan (observation) untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan, data sekunder diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti melalui literaturliteratur dari studi pustaka yang berkaitan dengan analisis biaya-volume-laba.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam melakukan analisis biaya-volumelaba adalah sebagai berikut : • • • • • •
Mengklasifikasikan biaya Industri Tahu Bandung “Tono” berdasarkan perilaku biaya yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel. Menggunakkan metode tinggi rendah (High Low Method) untuk melakukan perhitungan pemisahan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Menggunakkan perhitungan titik impas pada produk Industri Tahu Bandung “Tono” periode 2010 sampai periode 2013 dan perencanaan laba operasi pada periode 2014. Menggunakkan perhitungan margin kontribusi dan rasio margin kontribusi pada periode 2010-2014. Menggunakkan perhitungan margin pengaman dan rasio margin pengaman pada periode 2010-2014. Menggunakkan perhitungan degree of operating leverage (DOL) periode 2010-2014.
Metode Penyajian Data Metode penyajian data yang digunakan dalam menyajikan data hasil penelitian yaitu menggunakkan tabel, grafik, serta analisis. Tabel, grafik, dan analisis tersebut akan disajikan dengan menjelaskan hasil perhitungan dari penelitian yang dilakukan.
HASIL DAN BAHASAN Dari hasil perhitungan titik impas periode 2010 – 2013 diperoleh data sebagai berikut : Tahun
2010 2011 2012 2013
Kuantitas
Harga Penjualan Biaya tetap Biaya variabel Laba/rugi /unit (dalam Rp) (dalam Rp) (dalam Rp) (dalam Rp) (dalam Rp) 771.538 308,642 238.129.031 75.772.000 162.357.056 0 1.168.551 333,333 389.516.610 86.322.000 303.194.580 0 2.050.324 333,333 683.440.650 115.220.000 568.220.642 0 1.733.101 366,667 635.470.944 125.350.000 510.120.948 0 Tabel 4.1 tabel anggaran biaya dan laba untuk mencapai BEP 2010-2013
Tahun
Kuantitas
2010 2011 2012 2013
3.645.000 4.252.500 5.400.000 6.075.000
Harga Penjualan Biaya tetap Biaya variabel /unit (dalam Rp) (dalam Rp) (dalam Rp) (dalam Rp) 308,642 1.125.000.000 75.772.000 767.028.285 333,333 1.417.500.000 86.322.000 1.103.362.155 333,333 1.800.000.000 115.220.000 1.496.539.800 366,667 2.227.500.000 125.350.000 1.788.115.500 Tabel 4.2 tabel anggaran biaya dan laba 2010-2013
Dari perhitungan di atas dibuatlah grafik titik impas tahun 2010-2013 sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik Titik Impas Periode 2010
Gambar 4.2 Grafik Titik Impas Periode 2011
Laba/rugi (dalam Rp) 282.199.715 227.815.845 188.240.200 314.034.500
Gambar 4.3 Grafik Titik Impas Periode 2012
Gambar 4.4 Grafik Titik Impas Periode 2013
Perhitungan margin kontribusim margin pengaman, dan degree of operating leverage 2010-2013 : 2010
2011
2012
2013
Margin kontribusi
Rp357.971.715
Rp314.137.845
Rp303.460.200
Rp439.384.500
Rasio margin kontribusi Margin Pengaman (Rp) Margin pengaman (unit) Rasio Margin pengaman Degree of Operating Leverage
31,82%
22,16%
16,86%
19,72%
Rp886.870.969
Rp1.127.983.390
Rp1.116.559.350
Rp1.295.814.582
2.873.462 unit
3.383.953 unit
3.349.681 unit
4.341.893 unit
78,83%
72,52%
62,03%
71,47%
1,27x
1,38x
1,61x
1,40x
Tabel 4.3 margin kontribusi, margin pengaman, dan DOL Perencanaan laba operasi dengan Analisis Biaya Volume Laba pada Industri Tahu Bandung Tono periode 2014 Beberapa hal yang diperkirakan akan meningkat dari periode 2014 sebagai berikut : 1. Kebijakan perusahaan menyatakan bahwa laba operasi periode 2014 akan meningkat sebesar 30% dari periode 2013. 2. Biaya variabel pada periode 2014 akan meningkat sebesar 15% dari periode 2013. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya bahan baku, biaya bahan pembantu dan permintaan konsumen atas produk. 3. Biaya tetap pada periode 2014 akan meningkat sebesar 10% dari periode 2013. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya gaji karyawan dan sewa gedung. 4. Harga jual produk periode 2014 akan meningkat sebesar 15% dari periode 2013. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya produksi dan non-produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat produk jadi dan kebijakan perusahaan untuk menjual produk lebih ke konsumen langsung daripada melalui pedagang. Berdasarkan perkiraan yang sudah direncanakan, maka dapat dibuat anggaran perencanaan laba untuk periode 2014 sebagai berikut : 1. Laba operasi yang diharapkan untuk periode 2014 sebagai berikut : = Rp 314.034.500 + (Rp 314.034.500 x 30%) = Rp 314.034.500 + Rp 94.210.350 = Rp 408.244.850 2. Biaya variabel per unit pada periode 2014 sebagai berikut : = Rp 294,340 + (Rp 294,340 x 15%) = Rp 294,340 + Rp 44,151 = Rp 338,491 3. Biaya tetap pada periode 2014 sebagai berikut : = Rp 125.350.000 + (Rp 125.350.000 x 10%) = Rp 125.350.000 + Rp 12.535.000 = Rp 137.885.000 4. Harga jual produk pada periode 2014 sebagai berikut : = Rp 366,667 + (Rp 366,667 x 15%) = Rp 366,667 + Rp 55 = Rp 421,667 Berikut ini anggaran perencanaan laba Industri Tahu Bandung “Tono” periode 2014 : Keterangan Data Aktual % kenaikan Perencanaan laba Periode 2013 Periode 2014 Harga jual / unit Rp 366,667 15% Rp 421,667 Biaya variabel / unit Rp 294,340 15% Rp 338,491 Biaya tetap Rp 125.350.000 10% Rp 137.885.000 Laba operasi Rp 314.034.500 30% Rp 408.244.850 Tabel 4.4 anggaran perencanaan laba 2014
Gambar 4.5 Grafik Titik Impas Periode 2014 Dari hasil perhitungan perencanaan laba 2014 diperoleh hasil sebagai berikut : Keterangan : Periode 2014 Perkiraan total penjualan 2014 Rp 2.768.646.547 Biaya variabel 2014 Rp 2.222.516.674 Biaya tetap 2014 Rp 137.885.000 Titik impas (rupiah) Rp 699.018.469 Titik impas (unit) 1.657.750 unit Margin kontribusi Rp 546.129.873 Rasio margin kontribusi 19,72 % Margin pengaman (rupiah) Rp 2.069.628.077 Margin pengaman (unit) 4.908.205 unit Rasio margin pengaman 76,39 % Degree of operating leverage 1,34x Tabel 4.5 hasil perhitungan perencanaan laba 2014
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang didapat antara lain : 1.
Industri Tahu Bandung Tono belum melakukan klasifikasi biaya berdasarkan perilaku biaya.
2.
Hasil analisis biaya volume laba menunjukkan tingkat penjualan di tahun 2010-2013 telah melewati batas titik impas dan menghasilkan margin kontribusi yang dapat menutup biaya tetap dan menghasilkan laba maksimum
3.
Dari hasil perencanaan laba di tahun 2014 diketahui industri Tahu Bandung Tono harus menjual 1.657.750 unit produk untuk mencapai titik impas dan 6.565.955 unit produk untuk mencapai laba maksimum.
Sedangkan saran-saran yang diberikan antara lain : 1.
Dalam melakukan analisis biaya volume laba sebaiknya dilakukan klasifikasi biaya berdasarkan perilaku biaya.
2.
Industri Tahu Bandung Tono sebaiknya menerapkan analisis biaya volume laba untuk mengetahui volume penjualan minimum yang harus dicapai untuk memperoleh laba.
3.
Industri Tahu Bandung Tono juga sebaiknya melakukan perhitungan lainnya yang berkaitan dengan biaya volume laba seperti margin kontribusi, margin pengaman dan Degree of Operating Leverage.
REFERENSI Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. (edisi 14). Jakarta : Salemba Empat. Garrison,R.H., Noreen,E.W. & Brewer,P.C. (2008). Managerial Accounting (12th edition). New York : The McGraw-Hill, Inc. Gitman, L.J. (2006). Principles of managerial finance (11th edition). United States : Person International Edition. Hansen, D. R. & Mowen, M. M. (2009). Akuntansi manajemen jilid 2. (edisi 4). Jakarta: Salemba Empat. Horngren, C.T., Datar, S.M. & Foster, G. (2012). Akuntansi biaya : Penekanan Manajerial jilid 2 (edisi 12). Jakarta : Erlangga. Munawir,H.S. (2004). Analisis laporan keuangan (edisi 4). Yogyakarta : Libert Raiborn,C.A. & Kinney,M.R. (2009). Cost accounting Foundation and evaluations (7rd edition). South Western : Cengage Learning. Shim,J.K. & Siegel,J.G. (2009). Budgeting basics and beyond (3rd ed). Canada : John Wiley & Sons, Inc. Stacey. (2012). Strategi perencanaan laba operasi dengan analisis biaya volume laba pada PT Sahid Dexton Textile. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
RIWAYAT PENULIS Fredy Indrawan, lahir di pangkalpinang pada 26 juni 1993, penulis menamatkan pendidikan sarjana (S1) di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.