Analisis Biaya, Volume Penjualan dan Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek pada Toko Pempek SAUDARA Oleh : Meta Bina Sabila 28211811
PENDAHULUAN • Latar Belakang Setiap usaha yang didirikan pada hakekatnya memiliki suatu tujuan dalam menghasilkan, membuat, dan meraih tingkat keuntungan yang sebesarbesarnya. Berhasil atau tidaknya suatu usaha tersebut pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemennya dalam melihat kemungkinan atau kesempatan dimasa yang akan datang. Tolak ukur yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya pihak manajemen dalam mengelola usahanya adalah laba yang diperoleh usaha tersebut. Laba dipengaruhi oleh tiga faktor , yaitu: biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk, harga jual produk, dan volume penjualan produk. Analisis biaya, volume penjualan, dan laba merupakan tehnik yang paling tepat untuk menghitung dampak perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba, untuk membantu pihak manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek, sehingga pihak manajemen akan mampu mengambil keputusan ekomonis rasional.
Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan Masalah:
Batasan Masalah:
•
Berapa volume penjualan yang seharusnya terjadi agar toko pempek tidak mengalami kerugian dan tidak memperoleh keuntungan?
•
Berapa volume penjualan boleh diturunkan agar toko pempek tidak mengalami kerugian? Pada volume penjualan berapa usaha toko pempek tersebut harus dihentikan? Berapa besar dampak perubahan volume penjualan terhadap laba bersih? Berapa jumlah produk yang seharusnya dijual jika toko pempek menetapkan tingkat laba tertentu?
Dari rumusan masalah diatas, penulis membatasi permasalahan dengan menggunakan dua produk dari toko pempek yaitu pempek kapal selam dan pempek lenjer pada bulan november 2013, berdasarkan parameter yang digunakan dalam analisis biaya, volume penjualan dan laba, yaitu: • Break even point, • Margin of safety, • Shut down point, • Degree of operating laverage, • Perencanaan laba.
• • •
Metode Penelitian : • • •
Objek Penelitian Data / Variabel Metode Pengumpulan Data/Variabel
Tujuan Masalah: 1.
2.
Alat Analisis Yang Digunakan: Dalam melakukan penelitian penulis 3. melakukan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan alat analisis yaitu: 1. Analisis deskriptif 4. 2. Analisis kuantitatif: a. Break even point b. Margin of safety 5. c. Shut down point d. Degree of operating leverage e. Perencanaan laba
Mengetahui berapa jumlah minimal produk yang seharusnya terjual agar toko pempek tidak mengalami kerugian (break even point). Mengetahui berapa jumlah volume penjualan boleh turun agar toko pempek tersebu tidak mengalami kerugian (margin of safety). Mengetahui pada volume penjualan berapa usaha toko pempek tersebut harus dihentikan (shut down point). Mengetahui dampak perubahan volume penjualan terhadap laba bersih pada tingkat penjualan tertentu (degree of operating levarage). Mengetahui jumlah produk yang seharusnya diproduksi atau dijual jika toko pempek meningkatkan tingkat laba tertentu (perencanaan laba).
Hasil Penelitian • Volume Penjualan Volume Penjualan Bulan November 2013
Biaya Bahan Baku Bulan November 2013
Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan November 2013
Beban Penyusutan Aktiva Tetap Bulan November 2013
•
Perhitungan beban penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method). Rumus : Harga Perolehan – nilai sisa Beban Penyusutan = Umur Ekonomis • Rincian beban penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut: • Beban Penyusutan Motor : Rp 12.000.000 – Rp3.600.000 5 =Rp 1.680.000/tahun = Rp 140.000/bulan • Beban Penyusutan Kompor Gas : Rp 450.000 – 0 3 = Rp 150.000/tahun = Rp 12.500/bulan
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Bulan November 2013
Penjelasan : • Biaya Perawatan Kendaraan : Biaya Service x jumlah motor = Rp 50.000 x 1 = Rp 50.000 • Biaya Pemasaran : = 1Liter Bensin Rp 6.500 x 30 hari = Rp 195.000 • Biaya Bahan Bakar Gas : = 2 tabung gas 12 Kg x Rp 117.00 = Rp 234.000 • Biaya Konsumi : = 6 pegawai x Rp 10.000 x30 hari = Rp 1.800.000 • Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung : = 2 pegawai x Rp 25.000 x 30 hari = Rp 1.500.000
Pembebanan biaya overhead pabrik: Tarif BOP per satuan = BOP Produk yang dihasilkan • Tarif BOP (Variabel) per satuan = Rp 2.179.000 12.000 unit = Rp 181,5833333 Rp 181,58/unit • Tarif BOP (tetap) per satuan = Rp 2.002.500 12.000 unit = Rp 166,875 Rp 166,87/unit
Total Biaya Bulan November 2013 Keterangan
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku
Rp 19.681.600
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 2.250.000
Biaya Overhead Pabrik : Biaya Penyusutan
Rp 152.500
Biaya Perawatan Kendaraan
Rp
50.000
Biaya Pemasaran
Rp
195.000
Biaya Bahan Bakar Gas
Rp
234.000
Biaya Listrik
Rp
150.000
Biaya Telpon
Rp
100.000
Biaya Konsumsi
Rp 1.800.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak
Rp 1.500.000
Langsung Total Biaya
Rp 2.002.500
Rp 24.110.600
Laporan Laba /Rugi 30 November 2013 Keterangan
Pempek Kapal Selam
Pempek Lenjer
Total
Volume
4.500 unit
7.500 unit
12.000 unit
Rp
Rp 3.000
Rp 12.000
Penjualan
Harga jual per
9.000
unit Penjualan
Rp 40.500.000
Rp 22.500.000
Rp 63.000.000
BBB
(Rp 9.840.800)
(Rp 9.840.800)
(Rp 19.681.600)
BTKL
(Rp
843.750)
(Rp 1.406.250)
(Rp 2.250.000)
BOP Variabel
(Rp.
817.125)
(Rp. 1.361.875)
(Rp 2.179.000)
Marjin Kontribusi
Rp 28.998.325
Rp 9.891.075
Rp 38.889.400
BOP Tetap
(Rp
750.937,5)
(Rp 1.251.562,5)
(Rp 2.002.500)
Laba Bersih
Rp 28.247.387,5
Rp 8.639.512,5
Rp. 36.886.900
Penjelasan: Biaya Tenaga Kerja Langsung diperoleh dengan cara : Jumlah produk yang dihasilkan x (BTKL Total / Total jumlah produk yang dihasilkan) • Pempek Kapal Selam = 4.500 unit x (Rp 2.250.000 /12.000 unit) = Rp 843.750 • Pempek Lenjer = 7.500 unit x (Rp. 2.250.000 /12.000 unit) = Rp 1.406.250 BOP Variabel diperoleh dengan cara : Jumlah produk yang dhasilkan x (BOP Variabel Total / Total produk yang dihasilkan. • Pempek Kapal Selam = 4.500 unit x (Rp 2.179.000 /12.000 unit) = Rp 817.125 • Pempek Lenjer = 7.500 unit x (Rp 2.179.000 /12.000 unit) = Rp 1.361.875
BOP Tetap diperoleh dengan cara: Jumlah produk yang dhasilkan x (BOP Tetap Total / Total produk yang dihasilan) • Pempek Kapal Selam = 4.500 unit x (Rp 2.002.500 /12.000 unit) = Rp. 750.937,5 Rp 750.937 • Pempek Lenjer = 7.500 unit x (Rp 2.002.500 /12.000 unit) = Rp. 1.251.562,5 Rp 1.251.562 Margin Kontribusi Margin Kontribusi = Penjualan – (BBB + BTKL + BOP Variabel) • Pempek Kapal Selam : Rp 40.500.000 – (Rp. 9.840.800 + Rp 843.750 + Rp 817.125) = Rp 28.998.325 • Pempek Lenjer : Rp 22.500.000 – (Rp 9.840.800 + Rp 1.406.250 + Rp 1.361.875) = Rp 9.891.075
• Laba Bersih Laba Bersih = Margin Kontribusi – BOP Tetap • Pempek Kapal Selam : Rp 28.998.325 - Rp. 750.937,5 = Rp. 28.247.387,5 Rp 28.247.387 • Pempek Lenjer : Rp 9.891.075 – Rp. 1.251.562,5 = Rp. 8.639.512,5 Rp 8.639.512 Marjin Kontribusi Per Buah Keterangan
Pempek Kapal
Pempek Lenjer
Selam Penjualan
Rp 40.500.000 Rp 22.500.000
Biaya Variabel
Rp
958
Rp
1.051
Marjin Kontribusi
Rp
8.042
Rp
1.949
BEP / buah
93 unit
638 unit
Break Even Point Penjelasan : Break Even Point per buah diperoleh •Biaya variabel per unit diperoleh dengan cara: dengan cara : Biaya Tetap BBB + BTKL + BOP Variabel Impas (x) = Jumlah Produk yang dihasilkan Margin Kontribusi per unit •Pempek Kapal Selam: • Pempek Kapal Selam: Rp 9.840.800 +Rp. 843.750 + Rp. 817.125 Rp. 750.937 4.500 unit Impas (x) = Rp 6.444 = Rp 2.555,92778 2.556 ( dibulatkan) • Pempek Lenjer Rp. 9.840.800 + Rp 1.46.250 + Rp 1.361.875 7.500 unit = Rp 1.681,19 Rp 1.681 (dibulatkan) Marjin kontribusi per unit diperoleh dengan cara: Harga jual per unit – Biaya variabel per unit • Pempek Kapal Selam: Rp 9.000 – Rp 2.556 = Rp 6.444 • Pempek Lenjer: Rp 3.000 – 1.681 = Rp 1.319
=116,5327436 116 unit • Pempek Lenjer: Rp 1.251.562 Impas (x) = Rp 1.319 = 948,8718726 949 unit
Contribution margin ratio dapat dihitung dengan Break even point dalam rupiah menggunkan rumus sebagai berikut : penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Biaya variabel per unit BiayaTetap contribution margin ratio = 1Impas (Rp) = Harga jual per unit Contribution Margin Ratio contribution margin ratio : Break Even Point dalam rupiah • Pempek Kapal Selam : Rp. 2.556 penjualan: Break Even Point =1– Pempek Kapal Selam: Rp 9.000 Rp 750.937 0,716 = 0,716 = Rp 1.048.794,693 Rp 1.048.795 • Pempek Lenjer : Rp. 1.681 =1– Pempek Lenjer : Rp 3.000 Rp 1.251.562 = 0,440 0,440 = Rp 2.844.459,091 Rp 2.844.459
Break Even Point Keterangan
Pempek Kapal Selam
Pempek Lenjer
Total
Penjualan
Rp 1.048.795
Rp 2.844.459
Rp 3.893.254
B. Variabel
(Rp 297.858)
(Rp 1.592.897)
(Rp1.890.755)
Marjin Kontribusi
Rp 750.937
Rp 1.251.562
Rp 2.002.500
B. Tetap
Rp 750.937
Rp 1.251.562
Rp 2.002.500
Laba
Rp
Rp 0
Rp 0
0
Penjelasan: Biaya Variabel diperoleh dengan cara : Biaya Variabel per unit x BEP per unit •Pempek Kapal Selam Rp 2.556 x 116 Unit = Rp 297.858 •Pempek Lenjer Rp 1.681 x 949 unit = Rp 1.592.897 Jadi break even point akan dicapai pada saat penjualan produk secara keseluruhan sebesar Rp 3.893.254 dengan komposisi penjualan pempek kapal selam sebesar Rp 1.048.795 (116 unit) dan pempek lenjer sebesar Rp 2.844.459 (949 unit).
Grafik Break Even Point Pempek Kapal Selam
Grafik Break Even Point Pempek Lenjer
Margin Of Safety Untuk mengetahui angka marjin Margin Of Safety sebagai berikut: Margin Of Safety = (Volume Penjualan x Harga Jual) – BEP = Pendapatan Penjualan – BEP Untuk menghitung Margin Of Safety Ratio menggunakan rumus sebagai berikut : Margin Of Safety Margin Of Safety Ratio = x 100% Pendapatan Penjualan Margin Of Safety Keterangan
Pempek Kapal Selam
Pempek Lenjer
Total
Penjualan
Rp 40.500.000
Rp 22.500.00
Rp 63.000.000
BEP
Rp 1.048.495
Rp 2.844.459
Rp 3.892.954
MS
Rp 39.451.505
Rp 19.655.541
Rp 59.107.046
MS Ratio
97,41 %
87,36 %
93,82 %
Shut Down Point Cara menghitung Shut Down Point dalam satuan (unit) : Biaya tetap tunai Shut Down Point (x) = Harga jual per unit – Biaya variabel per unit Biaya Tetap Tunai Keterangan
Pempek Kapal Selam
Pempek Lenjer
Total
Biaya Perawatan Kendaraan
Rp 18.750
Rp
Rp 50.000
Biaya Konsumsi
Rp 675.000
Rp 1.125.000
Rp 1.800.000
Total
Rp 693.750
Rp 1.156.250
Rp 1.850000
31.250
Penjelasan : •Biaya Perawatan Kendaraan: ( Total biaya perawatan / Total jumlah produk yang dihasilkan) x jumlah produk yang dihasilkan •Pempek Kapal Selam: (Rp 50.000 /12.000 unit) x 4.500 unit = Rp 18.750 •Pempek Lenjer: (Rp 50.000 / 12.000 unit) x 7.500 unit = Rp 31.250
• Biaya Konsumsi : ( Total biaya konsumsi / Total jumlah produk yang dihasilkan) x jumlah produk yang dihasilkan • Pempek Kapal Selam: (Rp 1.800.000 / 12.000 unit) x 4.500 unit = Rp 675.000 • Pempek Lenjer: (Rp 50.000 / 12.000 unit) x 7.500 unit = Rp 1.125.000 Marjin Kontribusi per unit diperoleh dengan cara : Harga jual per unit – biaya variabel per unit • Pempek Kapal Selam: = Rp 9.000 – Rp 2.556 =Rp 6.444 • Pempek Lenjer: =Rp 3.000 – Rp 1.681 = Rp 1.319
Shut Down Point per unit diperoleh dengan cara: Biaya Tetap tunai Margin Kontribusi per unit Pempek Kapal Selam: Rp 693.750 Rp 6.444 = Rp 107,6582868 108 unit Pempek Lenjer: Rp 1.156.250 Rp 1.319 = Rp 876,611.069 877 unit
Shut down point dalam rupiah penjualan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Biaya Tetap Tunai Shut Down Point (Rp) = Contribution margin ratio Contribution margin ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Biaya Variabel Per Unit Shut Down Point (Rp) = 1Harga Jual Per Unit Contribution margin ratio: • Pempek Kapal Selam: Rp. 2.556 =1= 0,716 Rp 9.000
•
Pempek Lenjer: Rp. 1.681 =1= 0,440 Rp 3.000 Shut Down Point dalam rupiah penjualan: • Pempek Kapal Selam : Rp 693.750 0,716 = Rp 968.924,581 Rp. 968.924 • Pempek Lenjer: Rp 1.156.250 0,440 = Rp 2.627.840,909 Rp. 2.627.841
Degree Of Operating Leverge Rumus Degree Of Operating Leverge, sebagai berikut: Contribution Margin Laba Bersih Degree Of Operating Leverge Keterangan
Pempek
Pempek Lenjer Total
Kapal Selam Margin Kontribusi
Rp 28.998.325
Rp 9.891.075
Rp 38.889.400
Laba Bersih
Rp. 28.247.387,5
Rp 8.639.512,5
Rp 36.886.900
DOL
1,026
1,145
1,054
Perencanaan Laba •
Rumus perencanaan laba dalam satuan (unit): Biaya tetap + Laba yang diinginkan Volume penjualan (x) = Harga jual persatuan – Biaya variabel persatuan
•
Rumus perencanaan laba dalam rupiah penjualan: Biaya tetap + Laba yang diinginkan Volume penjualan (Rp) = Ratio kontribusi margin • Perencanaan Laba Pempek Kapal Selam: Laba yang diinginkan : = Laba + (10% x laba) = Rp 28.247.387 + (10% x Rp 28.247.387) = Rp 31.072.126
•
Perencanaan Laba Pempek Lenjer: Laba yang diinginkan : = Laba + (10% x laba) = Rp 8.639.512 + ( 10% x Rp 8.639.512) = Rp 9.503.463
• Volume Penjualan (x) Pempek Kapal Selam : = Rp 750.937 + Rp 31.072.126 Rp 9.000 – Rp. 2.556 = 4.938 unit • Volume Penjualan (x) Pempek Lenjer : = Rp 1.251.562 + Rp. 9.503.463 Rp 3000 – Rp. 1.681 = 8.154 unit • Volume Penjualan (Rp) Pempek Kapal Selam : = Rp 750.937 + Rp 31.072.126 0,716 = Rp 44.445.619 • Volume Penjualan (Rp) Pempek Lenjer : = Rp 1.251.562 + Rp. 9.503.463 0,440 = Rp 24.443.239
Kesimpulan •
•
• •
•
Break Even Point akan dicapai pada saat penjualan produk secara sebesar Rp 3.893.254 dengan komposisi penjualan Pempek Kapal Selam sebesar Rp 1.048.795 (116 unit) dan Pempek Lenjer sebesar Rp 2.844.459 (949 unit). Maksimum penurunan penjualan yang boleh terjadi adalah sebesar Rp 59.107.046 atau 93,82% jika perusahaan tidak ingin menderita kerugian. Dengan komposisi penurunan penjualan Pempek Kapal Selam sebesar Rp 39.451.505 atau 97,41% dan Pempek Lenjer sebesar Rp 19.655.541 atau 87,36%. Perusahaan layak ditutup pada saat penjualan Pempek Kapal Selam sebesar Rp 968.924 (108 unit) dan Pempek Lenjer sebesar Rp 2.627.841 (877 unit). Ukuran dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba bersih yang dapat diberikan oleh Perusahaan Jasun Mas Sakti adalah sebesar 1 kali. Ini berarti bahwa setiap 1% kenaikan pendapatan penjualan akan mendapatkan 1 kali kenaikan laba produksinya. Volume penjualan pada produk pempek kapal selam untuk mendapatkan laba 10% dari laba yang diperoleh adalah Rp 44.445.619 (4.938 unit) dan Pempek Lenjer untuk mendapatkan laba 10% dari laba yang diperoleh sebesar Rp 24.443.239 (8.154 unit).
Saran Toko Pempek Saudara dapat menggunakan analisis biayavolume-laba dalam menentukan berapa besar produksi pempek kapal selam harus dibuat perusahaan agar tidak mengalami kerugian dengan mempertimbangkan besarnya biaya variabel dan biaya tetap dalam pembuatan pempek kapal selam dan dengan diterapkannya analisis ini akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perusahaan dan dalam merencanakan laba.