Analisis Cost-VolumeProfit Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Pabrik Roti Lestari Ryzmelinda 26211531 3EB10
BAB I LATAR BELAKANG Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek
Kemampuan Manajemen Dalam Melihat Kesempatan
Analisis CostVolumeProfit
Keberhasilan Pabrik
Mendapatkan Laba dan Menghindari Kerugian
BAB I RUMUSAN MASALAH 1. Seberapa besarkah kapasitas produksi yang harus terjual agar pabrik tidak merugi (break even point / impas)? 2. Berapakah maksimum volume penjualan yang direncanakan diperbolehkan turun pada bulan April tahun 2014 agar pabrik tidak menderita rugi (margin of safety)? 3. Berapakah tambahan laba yang akan diperoleh pabrik apabila terjadi pertambahan produk yang dijual (degree of operating leverage)? 4. Pada tingkat pendapatan penjualan berapa, usaha pabrik secara ekonomis tidak pantas untuk dilanjutkan kembali (shut down point) serta berapa besarnya perencanaan laba pabrik pada bulan April 2014?
BAB I TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui berapa jumlah produk yang harus terjual pada bulan April tahun 2014. 2. Untuk mengetahui berapa jumlah maksimal volume penjualan yang direncanakan boleh turun agar pabrik tidak menderita kerugian. 3. Untuk mengetahui perubahan pendapatan pada tingkat penjualan yang direncanakan untuk bulan April 2014. 4. Untuk mengetahui pada tingkat penjualan berapa usaha harus dihentikan apabila pendapatan tidak dapat menutupi biaya tunainya dan untuk mengetahui besarnya perencanaan laba bersih pada bulan April 2014.
BAB I METODE PENELITIAN • Objek Penelitian Dalam hal ini penulis mengambil suatu pabrik yang bergerak di bidang perdagangan yaitu pabrik Roti Lestari yang dimiliki oleh Bapak Haji Hendra terletak di Cimanggu Gg Pahlawan No. 15 Kelurahan Kedung Jaya, Bogor Barat. • Data / Variabel Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan keuangan pabrik yang berisi rincian biaya operasional Roti Lestari selama bulan April 2014. Rincian biaya yang digunakan oleh penulis antara lain: Biaya tetap Biaya variabel
BAB I ALAT ANALISIS Analisis Deskriptif
• Tabel Biaya Tetap, Tabel Biaya Total Variabel, Tabel Perhitungan Laba/Rugi • Grafik Break Even Point
Analisis Kuantitatif
• Rumus Break Even Point, Margin of Safety, Shut Down Point, dan Degree of Operating Leverage
ANALISIS COST VOLUME PROFIT Margin of Safety (MOS) Batas Aman Penurunan Volume Penjualan
Break Even Point (BEP) Laba = 0
Shut Down Point (SDP) Titik Penutupan Usaha
Parameter CostVolumeProfit
Degree of Operating Leverage (DOL) ukuran perubahan pendapatan penjualan terhadap laba bersih
BAB IV
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PABRIK ROTI LESTARI
BAB IV PERHITUNGAN LABA/RUGI Perhitungan Laba / Rugi April 2014 Keterangan
Jumlah
Pendapatan penjualan
Rp 72.000.000
Biaya variabel
Rp 50.753.850
Laba kontribusi
Rp 21.246.150
Biaya tetap
Rp 15.697.500
Laba bersih
Rp 5.548.650
Rasio biaya variabel
70%
Rasio margin kontribusi
30%
BAB IV PENENTUAN BREAK EVEN POINT Margin kontribusi dalam rupiah: Penjualan per unit Biaya variabel per unit (Rp 50.753.850 / 60.000) BEP Q
Total biaya tetap = Margin kontribusi per unit Rp 15.697.500 = = 44. 343unit Rp 348
Total biaya tetap Rasio margin kontribusi
BEP Rp
=
BEP Rp
Rp 15.697.500 = =Rp 52.325.000 30%
Rp 1.200 Rp 846 Rp 354
BAB IV PENENTUAN MARGIN OF SAFETY Penjualan yang dianggarkan − penjualan BEP MOS % = × 100% Penjualan yang dianggarkan Rp 72.000.000 − Rp 52.325.000 = × 100% Rp 72.000.000
Rp 19.675.000 = × 100% Rp 72.000.000 MOS Rp
= 27%
= Penjualan yang dianggarkan − penjualan BEP = Rp 72.000.000 − Rp 52. 325.000 = Rp 19. 675.000
BAB IV PENENTUAN DEGREE OF OPERATING LEVERAGE Margin kontribusi DOL = Laba bersih Rp 21.246.150 = Rp 5.548.650 = 3,8 x
BAB IV PENENTUAN SHUT DOWN POINT SDP unit
SDP Rp
=
Biaya tetap tunai Harga jual−Biaya variabel
=
Rp 15.150.000 Rp 1.200 − Rp 852
=
42.797 unit
=
Biaya tetap tunai Rasio margin kontribusi
=
Rp 15.150.000 30%
=
Rp 50.500.000
BAB IV PENENTUAN PERENCANAAN LABA Laba yang diharapkan = 35% ×Laba bersih + Laba bersih = 35% ×Rp 5.558.650 + Rp 5.558.650 = Rp 7.504.178 Biaya tetap +laba yang diharapkan Rasio margin kontribusi Rp 15.697.500 +Rp 7.504.178 = 30% = Rp 77.338.926
Volume penjualan Rp =
Biaya tetap + laba yang diharapkan Volume penjualan unit = Harga jual per unit−Biaya variabel per unit Rp 15.697.500 + Rp 7.504.178 = = 65.541 unit Rp 1.200 − Rp 846
BAB V KESIMPULAN 1.
2. 3.
4.
Kapasitas produksi yang harus terjual agar pabrik tidak menderita kerugian (BEP) adalah pada tingkat penjualan sebanyak 44.343 unit roti atau tingkat pendapatan penjualan sebesar Rp 52.325.000. Batas aman yang direncanakan agar pabrik tidak mengalami kerugian (Margin of safety) adalah sebesar Rp 19.675.000 atau 27% . Tambahan laba yang diperoleh pabrik apabila terjadi pertambahan produk yang dijual (Degree of operating leverage) adalah sebesar 3,8 kali. Hal ini berarti setiap pabrik lestari meningkatkan penjualan sebesar 1% maka pabrik akan mendapatkan kenaikan laba bersih sebesar 3,8%. Jika penjualan yang dilakukan pabrik tidak mencapai 42.797 unit atau dalam tingkat pendapatan penjualan Rp 50.500.000, maka sebaiknya pabrik menutup usahanya. Apabila pabrik menginginkan kenaikan laba sebesar 35% maka pabrik Roti Lestari harus menjual rotinya sebanyak 65.541 unit atau dalam tingkat pendapatan penjualan sebesar Rp 77.338.926.
BAB V SARAN Penggunaan analisis cost-volume-profit dapat memberikan manfaat yang baik untuk kemajuan pabrik. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pabrik Roti Lestari menggunakan analisis ini sebagai bahan pertimbangan keputusan di masa yang akan datang, khususnya untuk menentukan tingkat laba jangka pendek yang diinginkan pabrik. Pabrik Roti Lestari dapat menggunakan perhitungan dalam analisis cost-volume-profit dalam setiap langkah untuk mengambil keputusan sehingga pabrik tidak mengalami kerugian.