I) /';;5-(
::LooD OlGa
ANALISIS BERITA PETERNAKAN DALAM MINGGUAN SINAR TANI (Kasus Mingguan Sinar Tani Periode Terbitan Januari-Juni 2000)
SKRIPSI MOR AMIRUDIN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTASPETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
RINGKASAN Moh Amirudin. 2000. Analisis Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani (Kasus Mingguan Sinar Tani Periode Terbitan Januari-Juni 2000). Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi Petemakan. Jurusan Sosial Ekonomi Industri Petemakan. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Ir. Hadiyanto, MS Pembimbing Anggota : Ir. H. Amiruddin Saleh, MS Sosialisasi program-program pembangunan secara cepat dan tepat memerlukan peranan media massa seperti radio, televisi dan suratkabar. Menyadari hal itu, para pimpinan Departemen Pertanian Republik Indonesia membentuk sebuah badan hukurn yang menyelenggarakan penerbitan suratkabar pertanian yakni Sinar Tani yang diterbitkan sejak 29 Agustus 1970. Pemberitaan tentang subsektor peternakan pada suratkabar tergantung pada ada tidaknya kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan sub sektor petemakan dalam masyarakat yang bemilai jumalistik (mengandung unsur luar biasa, sensasi, menyangkut kepentingan orang banyak). Dengan pendekatan agribisnis, kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan secara garis besar dibedakan dalam empat subsistem yaitu : (1) subsistem agribisnis hulu, (2) subsistem budidaya temak, (3) subsistem agribisnis hilir dan (4) subsistem jasa penunjang. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis isi untuk mengetahui kegiatankegiatan dalam subsektor petemakan yang cenderung menjadi perhatian Mingguan Sinar Tani periode terbitan Januari - Juni 2000 yaitu dengan mengukur frekuensi kemunculan dan volume pemuatan berita-berita petemakannya. Untuk itu disusun defmisi kategori yang digunakan sebagai instrumen untuk mengelompokkan berita-berita petemakan. Untuk menguji kehandalan dari instrumen yang dibuat, dilakukan pengujian reliabilitas oleh dua orang yang mempunyai latar belakang pengetahuan tentang agribisnis petemakan. Contoh berita yang diuji sebanyak 24 buah dengan hasil koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengujian reliabilitas adalah sebesar 66,7 %. Sesuai dengan yang dikemukakan Chadwick (1991), koefisien reliabilitas sebesar 66,7 % sudah dianggap cukup (di atas ambang penerimaan yang secara luas dipakai sebesar 60 %). Dengan demikian definisi ketegori berita petemakan yang disusun cukup dapat diandalkan sebagai instrumen dalam peneiitian. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan frekuensi kemunculan, susunan peringkat masing-masing kategori berita petemakan pada periode I (Januari - Maret 2000) adalah: (a) pembudidayaan, (b) peraturan dan kebijakan pemerintah bersama penelitian dan pengembangan, (c) pengolahan dan pemasaran, (d) organisasi dan perkurnpulan profesi, (e) investasi dan permodalan serta (1) penyediaan sarana produksi petemakan bersama lain-lain. Pada periode II (April - Juni 2000) susunan peringkatnya adalah: (a) peraturan dan kebijakan pemerintah, (b) pengolahan dan pemasaran, (c) lain-lain bersama penelitian dan pengembangan (d) penyediaan sarana produksi peternakan. Hasil lain yang diperoleh adalah urutan peringkat frekuensi kemunculan berita petemakan berdasarkan rubrik pada periode I (Januari - Maret 2000) yaitu: (a) Nasional, (b) Iptek, (c) Daerah bersama Sorotan, (d) Agriutama bersama Investasi dan Bisnis,
ii
(e) Agriwacana bersama Agripenyuluhan dan Menuju Swasembada Daging. Pada periode II (April - Juni 2000), urutan peringkatnya adalah: (a) Nasional, (b) Daerah, (c) Agriutama, (d) Menuju Swasembada Daging, (e) Iptek, (f) Agriinvestasi bersama Agriprosesing dan Agripenyuluhan. Di masa yang akan datang Mingguan Sinar Tani perlu memberikan porsi pemberitaan yang lebih berimbang antar berbagai kegiatan dan pelaku pembangunan yang ada dalam subsektor petemakan serta memberikan ruang yang lebih besar bagi tumbubnya aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertanian sesuai dengan misi yang sudab dicanangkan. Hal ini tentu dengan tetap memperhatikan kebutuhan informasi dari khalayak pernbacanya yang bisa diketahui dengan mengadakan penelitian tersendiri tentang khalayak. Perlu dilakukan penelitian-penelitian lain tentang dampak dari pesan-pesan yang disampaikan oleh Mingguan Sinar Tani dengan format yang dimiliki pada saat ini. Demikian juga dengan perlunya penelitian terhadap isi dari media massa pertanian lain yang berbeda latar belakangnya dengan Mingguan Sinar Tani. Pihak Direktorat Jenderal Produksi Petemakan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan hendaknya lebih intensif dalam memanfaatkan keberadaan Sinar Tani sebagai salah satu sarana komunikasi dalam pembangunan petemakan.
iii
ANALISIS BERITA PETERNAKAN DALAM MINGGUAN SINAR T ANI (Kasus Mingguan Sinar Tani Periode Terbitan Januari-Juni 2000)
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Oleh: MOH AMIRUDIN
D03496001
.JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTASPETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
iv
ANALISIS BERITA PETERNAKAN DALAM MINGGUAN SINAR TANI (Kasus Mingguan Sinar Tani Periode Terbitan Januari-Juni 2000)
oleh
MOH AMIRUDIN D03496001
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 31 Oktober 2000
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
'~f
Ir. Hadiyanto. MS Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Industri Petemakan Fakultas Petemakan
(j2e:=:;
/
Ir. Richard W. E. Lumintang. MSEA
v
RlWAYATHIDUP
Penulis dilahirkan di Purwodadi, Grobogan,
Jawa Tengah pada
tanggal 19 Oktober 1978 sebagai anak pertarna dari pasangan Bapak .\
fI
Samidi dan lbu Syarofah.
Penulis mengawali pendidikannya di SD Negeri Putatnganten II dari tahun 1984 hingga tahun 1990, diteruskan dengan pendidikan di SMP Negeri 2 Gubug dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1993 dan di SMA Negeri 1 Purwodadi Grobogan dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 1996, penulis diterima di Program Studi Sosial Ekonorni Petemakan, Jurusan Sosial Ekonomi Industri Petemakan, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor, melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selain aktivitas akademik, selama menjadi mahasiswa, penulis juga mempunyai banyak aktivitas di berbagai lembaga kemahasiswaan.
VI
PRAKATA
Rasa syukur yang tiada terukur penulis persembahkan kepada Allab SWT, Tuhan Pencipta Semesta Raya beserta isinya yang sedemikian teratur. Shalawat dan Salam untuk Rasulullab Muhammad SAW teladan agung berbudi pekerti luhur yang selalu jujur dalam bertutur. Adalab sebuab anugerab jika pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan studi di Jurusan Sosial Ekonomi Industri Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dengan skripsi berjudul "Analisis Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani (Kasus Mingguan Sinar Tani periode terbitan Januari - Juni 2000)". Dengan penuh rasa honnat, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada Jr. Hadiyanto, MS dan Jr. H. Amiruddin Saleh, MS selaku dosen pembimbing yang tidak
hanya sekedar membimbing penelitian yang penulis lakukan, akan tetapi juga membantu memperiuas cakrawala pemikiran dan memperteguh keyakinan penulis akan nilai-nilai kebenaran. Penulis sekaligus menyampaikan permohonan maaf jika selama dalam proses pembimbingan banyak ucapan dan perilaku penulis yang kurang berkenan.
Kepada
Jr. Richard W.E. Lumintang, MSEA sebagai dosen penguji seminar, penulis juga
ucapkan terima kasih atas berbagai saran yang diberikan. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Eddie R. Gurnadi dan Dr. Andriyono Kilat Adhi yang telab bersedia menjadi dosen penilai ujian skripsi penulis pada tanggal 31 Oktober 2000 dan memberikan berbagai saran demi perbaikan skripsi ini.
vii
Kepada segenap pengurus Tabloid Sinar Tani, baik yang berada di jajaran redaksi maupun di perusahaan, penulis juga sarnpaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama penelitian. Dengan rasa bangga, penulis ingin mempersembahkan karya sederhana ini sebagai salah satu bentuk ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak dan Ibu (semoga selalu dalam lindungan dan kasing sayang Allah SWT ) yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan cucuran peluh dan untaian doa. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada ternan-ternan penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, khususnya temanternan SEIP angkatan '96. Penulis do'akan semoga kebersamaan yang teljalin selama ini mendatangkan manfaat yang membekas untuk selama-lamanya. Sebagai makhluk yang jauh sekali dari kesempurnaan tapi dituntut untuk selalu mengusahakannya, penulis sadari bahwa apa yang penuiis persembahkan hanyalah sebuah karya yang tidak hanya sederhana tapi juga masih memungkinkan bagi hadicnya berbagai penyempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, bukan sekedar basa-basi jika penuiis sangat mengharapkan saran dan masukan demi usaha penyempurnaan karya ini.
Bogor, Nopember 2000
Penulis
viii
DAFTARISI
RINGKASAN ........................................................................
Halaman ii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................
v
RlWAYATHIDUP ..................................................................
VI
PRAKATA ............................................................................
vii
DAFTAR TABEL .... ...... ...... .............. .....................................
XI
DAFTAR GAMBAR ...............................................................
xii
DAFTAR LAMPlRAN .......................... ...................................
Xlll
PENDAHULUAN ...................................................................
1
Latar Belakang .. .............. ........................ .... .......... .......
1
Perumusan Masalah .......................................................
3
Tujuan ......................................................................
4
Kegunaan ....................................................................
5
DEFINISI KATEGORI DAN ISTILAH ........................................
6
TIN.JAUAN PUSTAKA ............................................................
8
Suratkabar sebagai Medium Komunikasi Pembangunan ............
8
Anali sis lsi Suratkabar . ..................................................
10
Berita Peternakan ... .... .. ... ... ...... ... . ... ... ..... . .. ... ... . .... .... . ..
12
Agribisnis Berbasis Peternakan .........................................
12
KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................
14
PROSEDUR PENELITIAN ... ... ... ...... ... ...... ... ... ..... ...... .... ..... ....
16
Populasi dan Sampel ......................................................
16
ix
Desain .......................................................................
16
Data dan Instrumentasi ....................................................
16
Analisis Data. . . . . .. . .. . . . . . . . ... . .. . . .. . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . .. . . ... . ... . . ...
18
HASIL DAN PEMBAHASAN .................... ........ ..... .... ..... .........
19
Gambaran Umwn Mingguan Sinar Tani ... .... ... ....... ..... ... ......
19
Riwayat Suratkabar Sinar Tani ...............................
19
Visi dan Misi Sinar Tani .......................................
20
Khalayak Pembaca ..............................................
20
Wartawan ..........................................................
21
Kebijakan Rubrikasi Mingguan Sinar Tani . .... ........ .....
21
Frekuensi dan Volwne Berita Petemakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 berdasarkan Kategori Berita Peternakan ..... ... ................... ....... .......... .... ......... ..... ....
25
Frekuensi dan Volwne Berita Petemakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 berdasarkan Rubrik .. ..............
35
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... . Kesimpulan .................................................................
41
Saran .........................................................................
42
DAFTARPUSTAKA ...............................................................
44
LAMPIRAN ....................................................................... ...
45
DAFfAR TABEL
No
Teks
Halaman
1.
Sebaran Khalayak Pembaca Sinar Tani berdasarkan Latar Belakang Pekerjaan .......................................................................
21
Perbandingan Nama dan Jumlah Rubrik Mingguan Sinar Tani Peri ode I dan Periode II sesuai dengan Halaman ...... .... . . . . .. . . . . ...
22
Tujuan dan Kegunaan Masing-masing Rubrik dalam Mingguan Sinar Tani ....................................................................
24
Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani Periode I (Januari - Maret 2000) berdasarkan Kategori Berita Peternakan ...................................................................
26
Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani Periode II (April - Juni 2000) berdasarkan Kategori Berita Peternakan ...................................................................
30
Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani Periode I dan II berdasarkan Rubrik ................. ............ ...
35
Frekuensi dan Proporsi Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani berdasarkan Rubrik ...................................................
38
Sebaran Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 .........................................................
39
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
xl
DAFTAR GAMBAR
No
Teks
Halaman
I.
Hubungan di Antara Keempat Subsistem Agribisnis Berbasis Peternakan ................................................... ....................
13
Kerangka Pemikiran Penelitian ..................... .... . .. . ... . . . .. . .. . ...
15
2.
xii
DAFT AR LAMPlRAN
No
Teks
Halaman
I.
Contoh berita peternakan kategori penyediaan sarana produksi .........
45
2.
Contoh berita peternakan kategori pembudidayaan ....................
46
3.
Contoh berita peternakan kategori pengolahan dan pemasaran ......
47
4.
Contoh berita peternakan kategori investasi dan permodalan ..... ....
48
5.
Contoh berita peternakan kategori penelitian dan pengembangan ...
49
6.
Contoh berita peternakan kategori peraturan dan kebijakan pemerintah ..................................................................
50
Contoh berita peternakan kategori organisasi dan perkumpulan profesi ........................................................................
5, 1
Contoh berita peternakan kategori lain-lain .......... .... ............ ....
52
7.
8.
xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pembangunan petemakan di Indonesia di masa lalu didasarkan pada sebuah paradigma dengan orientasi peningkatan produksi hasil temak. Oleh karena itu, di masa lalu pembangunan petemakan identik dengan pembangunan usaha petemakan Sedangkan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana dan prasarana produksi usaha petemakan beserta distribusi dan perdagangannya, pengolahan hasil-hasil asal temak dan pemasaran produk-produk olahan asal temak, baik produk primer maupun produk olahannya, dianggap berada di luar tanggung jawab dan jangkauan pembangunan petemakan itu sendiri. Paradigma tersebut cenderung menimbulkan sekat-sekat di antara para pelaku pembangunan dalam subsektor petemakan dan menyebabkan para pelakunya mengabaikan selera konsumen. Pada perkembangan selanjutnya, para pakar dan praktisi memandang perlunya pergeseran paradigma tersebut menjadi sebuah paradigma yang berorientasi pada pembangunan agribisnis petemakan yang diwujudkan melalui pembangunan subsistemsubsistemnya. Dengan paradigma yang bam, kegiatan-kegiatan ekonorni dalam subsektor petemakan secara garis besar dibedakan dalam empat subsistem yaitu : (1) subsistem agribisnis huIu, (2) subsistem budidaya temak, (3) subsistem agribisnis hilir dan (4) subsistem jasa penunjang.
Di samping itu, cara pandang terhadap usaha petemakan juga diperluas dari usaha budidaya ternak menjadi industri biologis yang mencakup setidaknya empat aspek yaitu, petemak sebagai subyek yang hams ditingkatkan pendapatan dan kesejahteraannya, temak sebagai obyek yang hams ditingkatkan produksi dan produktivitasnya, lahan
1
sebagai basis ekologi budidaya yang harus dilestarikan serta teknologi dan pengetahuan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi yang perlu selalu diperbaharui dan disesuaikan dengan kebutuhan. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan mensyaratkan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, yang merupakan sasaran sekaligus pelaku pembangunan tersebut.
Sosialisasi program-program pembangunan secara cepat dan tepat memerlukan peranan media massa seperti radio, televisi dan suratkabar. Menyadari besarnya peran media massa, para pimpinan Departemen Pertanian Republik Indonesia, yang bertindak sebagai perorangan, membentuk sebuah badan hukum yang menyelenggarakan penerbitan suratkabar pertanian. Badan hukum tersebut bemama PT Duta Karya Swasta dan suratkabar pertanian yang diterbitkannya adalah "Sinar Jaya" yang edisi perdananya diterbitkan pada tanggal 29 Agustus 1970. Sejak tanggal 1 April 1986, "Sinar Jaya" berubah nama menjadi "Sinar Tani" dan jurnlah halamannya yang semula hanya 4 halaman diubah menjadi 8 halaman. Seiring dengan perkembangan media cetak, sejak 29 April 1999 Sinar Tani mengubah formatnya dari format suratkabar menjadi format tabloid, mengurangi jumlah halamannya menjadi 32 halaman dan mengubah waktu terbitnya dari dua kali seminggu (Rabu dan Sabtu) menjadi seminggu sekali. Dalam menyajikan berbagai informasi pembangunan pertanian, Mingguan Sinar Tani membagi halamannya ke dalam rubrik-rubrik (kepala tulisan), di antaranya adalah Agriutama, Sorotan, Nasional, Daerah dan Iptek. Pemberitaan tentang subsektor petemakan pada suratkabar, baik yang umum maupun yang mengkhususkan diri pada bidang pertanian seperti Mingguan Sinar Tani, tergantung pada ada tidaknya kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan subsektor peternakan dan pendapat-pendapat tentang peristiwa tersebut dalam
2
masyarakat yang bernilai jurnalistik. Nilai tersebut terletak pada apakah peristiwa atau kejadian-kejadian tersebut mengandung unsur luar biasa, sensasi, menyangkut kepentingan orang banyak atau tidak. Analisis isi sering dijadikan alat untuk mengukur perhatian suatu suratkabar terhadap suatu bidang masalah tertentu. Perhatian Mingguan Sinar Tani terhadap bidang masalah petemakan dalam suatu jangka waktu tertentu misalnya dapat diukur dari seberapa sering bidang masalah petemakan dijadikan berita oleh suratkabar yang bersangkutan dan atau dari seberapa besar porsi bidang eetak yang digunakan untuk memuat berita-berita tersebut.
Perumusan Masalah
Berita
petemakan
adalah
laporan
tentang
peristiwa-peristiwa
yang
berhubungan erat dengan bidang masalah petemakan dan opini yang berkembang di masyarakat tentang peristiwa tersebut. Dalam penelitian ini, berita petemakan dikategorikan sesuai besamya penekanan isi berita pada kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang diklasifikasikan dengan menggunakan pendekatan agribisnis. Seberapa sering dan seberapa besar bidang masalah petemakan menjadi pemberitaan serta kegiatan-kegiatan seperti apa dalam subsektor petemakan yang sering diberitakan dalam Mingguan Sinar Tani merupakan perrnasalahan yang layak dieari jawabannya untuk mengukur perhatian Mingguan Sinar Tani terhadap bidang masalah petemakan. Dengan demikian, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang beberapa hal yang berkaitan dengan masalah pemberitaan bidang masalah
3
petemakan dalam Mingguan Sinar Tani selama periode Januari - Juni 2000 yang dirumuskan sebagai berikut: I. Bagaimana perbandingan frekuensi
dan
volume
pemuatan berita
petemakan berdasarkan kategori berita petemakan dalam Mingguan Sinar Tani periode penerbitan Januari-Juni 2000? 2. Bagaimana perbandingan
frekuensi
dan
volume
pemuatan berita
petemakan berdasarkan rubrik-rubrik yang ada dalam Mingguan Sinar Tani periode penerbitan Januari-Juni 2000?
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berita-berita petemakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari-Juni 2000 serta mengetahui tujuan dan kegunaan dari masing-masing rubrik yang dibuat oleh Mingguan Sinar Tani. Tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perbandingan frekuensi dan volume pemuatan berita petemakan berdasarkan kategori berita petemakan dalam Mingguan Sinar Tani periode penerbitan Januari-Juni 2000. 2. Untuk mengetahui perbandingan frekuensi dan volume pemuatan berita petemakan berdasarkan rubrik-rubrik yang ada dalam Mingguan Sinar Tani periode penerbitan Januari-Juni 2000.
4
Kegunaan
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan berbagai kegunaan bagi pihakpihak yang terlibat baik seeara langsung maupun tidak langsung. Di antara kegunaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memberikan bahan pertimbangan kepada pengelola Mingguan Sinar Tani
dalam menyajikan berita-berita peternakan, terutama dalam hal frekuensi dan volumenya. 2. Memberikan sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang analisis isi media massa.
5
DEFINISI KATEGORI DAN ISTILAH
I.
Berita peternakan: laporan tentang peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat dengan bidang masalah petemakan dan opini yang berkembang di masyarakat tentang peristiwa tersebut. Pengkategorian berita-berita petemakan didasarkan pada besarnya tekanan isi berita pada salah satu di antara kegiatan-kegiatan yang ada dalam subsektor petemakan. Dengan menggunakan pendekatan agribisnis, kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan dapat dikategorikan sebagai berikut: a) Penyediaan sarana produksi peternakan: kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan sarana dan prasarana produksi petemakan, misalnya industri pembibitan, industri makanan dan obat-obatan untuk temak, beserta distribusi dan perdagangannya. b) Pembudidayaan:
kegiatan yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan
pengembangbiakan temak, termasuk di dalamnya usaha penggemukan temak dan penanganan penyakit pada temak. c) Pengolahan dan pemasaran: kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan
(peningkatan nilai guna produk asal temak) dan pemasaran produk-produk olahan asal temak, termasuk ekspor-intpor, barga, permintaan, kondisi pasar, serta mutu produk-produk olahan asal temak. d) Investasi dan permodalan: kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan modal (pembiayaan) untuk kegiatan-kegiatan lain dalam subsektor petemakan.
6
e) Penelitian dan pengembangan: kegiatan yang berkaitan dengan berbagai penemuan bempa pengetahuan dan teknologi barn dalam bidang petemakan oleh lembaga-lembaga penelitian, baik dari dalam maupun luar negeri. Termasuk di dalamnya adalah seminar, penyuluhan, pameran dan sebagainya. 1) Kebijakan dan peraturan pemerintah: kegiatan yang berkaitan dengan
pembuatan dan pelaksanaan berbagai peraturan (policy) dalam subsektor petemakan oleh pemerintah, baik yang berada di pusat maupun di daerah. Termasuk di dalamnya pemberian berbagai fasilitas dan bantuan. g) Organisasi dan kerjasama: kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan dan pemberdayaan berbagai organisasi (asosiasi) keprofesian dalam subsektor petemakan, termasuk di dalamnya adalah kerjasama dan kemitraan. h) Lain-lain:
kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang tidak bisa
dimasukkan ke dalam salah satu di antara kategori yang ada. 2.
Frekuensi: jumlah pemunculan berita peternakan untuk masing-masing kategori berita peternakan yang disusun dan masing-masing rubrik dalam Mingguan Sinar Tani edisi Januari-Juni 2000.
3.
Volume: porsi ruangan (luas bidang cetak) yang digunakan untuk memuat beritaberita petemakan untuk masing-masing kategori berita peternakan yang disusun dan masing-masing rubrik dalam Mingguan Sinar Tani edisi Januari-Juni 2000. Volume diukur dengan satuan cm2•
4.
Rubrik: kepala karangan atau tulisan dalam suratkabar. Nama dari rubrik-rubrik dalam Mingguan Sinar Tani diletakkan pada bagian atas setiap halaman.
7
TINJAUAN PUSTAKA
Suratkabar Sebagai Medium Komunikasi Pembangunan Komunikasi dapat didefmisikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media (Effendy, 2000). Unsur-unsur dalam proses komunikasi oleh Effendy (2000) diungkapkan meliputi: (1) komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan, (2) pesan yaitu idea, informasi, opini dan sebagainya, (3) media (saluran) yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan, (4) komunikan yaitu orang yang menerima pesan, dan (5) efek atau pengaruh yang timbul dari kegiatan komunikasi tersebut. Media massa yang tersebar luas saat ini berfungsi sebagai penerus dan pelipat ganda pesan yang telah ditransformasikan dari sumber informasi dan memungkinkan pencapaian jumlah komunikan yang besar dan luas sebarannya. Karakteristik media massa oleh Rogers (Depari dan MacAndrews, 1982) dijelaskan sebagai saluran yang mempunyai arus pesan yang cenderung searah, tingkat umpan balik yang rendah, relatif cepat menjangkau audiens dalam jumlah besar dan efek yang ditimbulkan terutama adalah pada penambahan pengetahuan. Fungsi suratkabar meliputi: (1) fungsi menyiarkan informasi (to inform) yang merupakan fungsi utama dan pertama dari media massa, (2) fungsi mendidik (to educate) yaitu bahwa surat kabar melalui tulisan-tulisannya yang mengandung pengetahuan, bisa menjadi sarana pendidikan bagi para pembacanya, (3) fungsi menghibur (to entertain) yaitu bahwa suratkabar juga memuat hal-hal yang bersifat menghibur, dan (4) fungsi
8
mempengaruhi (to influence) yaitu bahwa suratkabar berusaha untuk mengarahkan sikap dan perilaku pembacanya sesuai yang dikehendakinya (Effendy, 2000). -
Peranan
media
massa
dalam
pembangunan
adalah
dalam
membantu
mempercepat proses peralihan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang modem, yakni peralihan dari kebiasaan-kebiasaan yang menghambat pembangunan ke arah sikap bam yang tanggap terhadap pembaharuan demi pembangunan. Kontak antar budaya yang berbeda dapat menimbulkan perubahan pada kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan secara berangsur-angsur. Hasil penelitian di Republik Rakyat China menunjukkan bahwa suratkabar berperan dalam meningkatkan pengetahuan petani dan membantu mereka dalam memahami arti penting kebijakan dan perkembangan sains. Partisipasi para petani dalam pembangunan pertanian dapat dilihat dari dijadikannya suratkabar pedesaan sebagai "buku pegangan" oleh petani dalam mengerjakan usaha taninya (Gan dalam Jahi, 1988). Rachmadi (Sihombing, 1994), mengatakan bahwa suratkabar memiliki beberapa tugas yang dilakukan dalam pembangunan, yaitu : (1) memperluas cakrawala pandangan, (2) memusatkan perhatian khalayak dengan pesan-pesannya, (3) menumbuhkan aspirasi masyarakat dan (4) menciptakan suasana membangun. Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah disebutkan, dapat diambil kesimpulan bahwa peranan suratkabar dalam pembangunan sangatlah besar, yakni menyampaikan berbagai informasi yang dapat memperJuas wawasan para pembacanya dan menciptakan serta mengarahkan pendapat umum untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi kesuksesan pembangunan. ~gguan Sinar Tani diterbitkan dengan tujuan untuk menyebarluaskan berbagai informasi, terutama berbagai kebijakan dan peraturan pembangunan pemerintah khususnya dalam bidang pertanian
9
Analisis lsi Suratkabar
Analisis isi merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam penelitian terhadap media massa, karena metode ini menyediakan cara yang cukup efisien untuk meneliti muatan media, seperti jumlah dan tipe ikIan yang muncul dalam media cetak dan media elektronik (Wimmer dan Dominick, 1987). Berelson (Adbi, 1983) menyatakan bahwa analisis isi merupakan suatu metode penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai isi komunikasi dengan cara sistematis, obyektif, dan kuantitatif.
Sementara Holsti (Chadwick, 1991) menyatakan bahwa
analisis isi adalah suatu teknik untuk mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi karakteristik-karakteristik khusus suatu pesan secara obyektif dan sistematik. Stempel dan Westley (Sihombing, 1994) mengatakan bahwa kunci untuk memaharni isi terletak dalarn memaharni arti obyektif, sistematik, kuantitatif, dan isinya yang nyata. Obyektif berarti tidak berdasarkan kesan perorangan. Unsur keobyektifan dapat dicapai dengan mendefinisikan kategori secara tepat sehingga orang lain dapat menggunakannya untuk menganalisis isi yang sarna dan memperoleh hasil yang sarna. Sistematik berarti semua isi yang dianalisis menggunakan prosedur dan kategori yang sarna. Kuantitatif mengandung pengertian bahwa hasil penelitian dicerminkan dalam data kuantitatif atau me1alui perhitungan angka. Analisis isi meneliti yang tersurat dan bukan yang tersirat. Dengan demikian apa yang dirasakan oleh orang yang meiakukan analisis isi tidak termasuk yang dianalisis. Sanusi (1989) mengatakan bahwa penelitian analisis isi diklasifikasikan dalam tiga jenis yakni : (1) peneiitian mengenai deskripsi ciri-ciri isi yaitu peneiitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atribut suatu pesan tanpa menghubungkannya dengan
10
maksud dari penyampai pesan terhadap audiens serta efek yang ditimbulkannya, (2) penelitian mengenai penyebab munculnya pesan yang berusaba melakukan penyelidikan mengenai sebab-sebab munculnya sebuah pesan, termasuk di dalamnya kadang-kadang diteliti mengenai latar belakang komunikatomya dan (3) penelitian mengenai efek yang ditimbulkan sebuah pesan yang diperoleh berdasarkan pada kesimpulan dari komunikan. Stempel
dan Westley (Sihombing, 1994) menyatakan bahwa terdapat empat
masalah yang dihadapi oleh seseorang yang melakukan penelitian mengenai isi pesan yaitu:: (1) penyeleksian unit analisis, (2) penyusunan kategori., (3) penarikan sampel yang representatif dan (4) reliabilitas koding. Keterbatasan analisis isi adalah tidak dapat dipakainya analisis ini untuk menguji hubungan antar variabel. Penggambaran kejahatan di layar TV Amerika selama tahun '60-an hingga '80-an telah meningkat dengan kecepatan yang sama dengan kejahatan yang sebenarnya dalam masyarakat. Tetapi hubungan antara kedua tingkat kecepatan tersebut tidak harus diartikan bahwa kekerasan di layar TV meningkatkan kejahatan di Amerika. Analisis isi hams dikombinasikan dengan metode penelitian lain untuk dapat menunjukkan hubungan sebab akibat. Kegunaan analisis isi menurut Wimmer dan Dominick (1987) ada1ah untuk menjelaskan isi komunikasi, menguji hipotesis tentang karakteristik isi, membandingkan isi media dengan dunia nyata, menemukan citra kelompok tertentu dalam masyarakat dan sebagai titik awal untuk mempelajari efek dari media. Dengan demikian, informasi-informasi yang menjadi pesan dari suatu media dapat diana1isis dengan menggunakan metode ana1isis isi dan karakteristik dari media tersebut dapat diketahui. Dalam penelitian ini, jenis komunikasi yang dianalisis adalah
11
berita-berita peternakan yang dimuat dalam rubrik-rubrik Mingguan Sinar Tani selama periode Januari - Juni 2000.
Berita Peternakan
Secara garis besar isi media dapat dibedakan dalam dua jenis, yakni fakta dan opini. Charm (Effendy, 2000) mengatakan bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik minat, penting atau kedua-duanya bagi sejumlah besar penduduk.
Kecepatan laporan tersebut bervariasi
antar jenis dan bentuk media massa yang melaporkarmya. Dalam penelitian ini, berita tentang bidang masalah peternakan disebut sebagai berita peternakan.
Agribisnis Berbasis Peternakan
Saragih (1998) menyatakan bahwa paradigma pembangunan peternakan yang mampu meningkatkan pendapatan peternak rakyat dan menciptakan daya saing global produk peternakan adalah paradigma pembangunan agribisnis berbasis peternakan. Sistem agribisnis berbasis peternakan mencakup empat subsistem yaitu: 1. Subsistem agribisnis hulu yakni subsistem yang meliputi kegiatan penyediaan sarana dan prasarana produksi peternakan seperti industri pembibitan, industri pakan dan obat-obatan untuk ternak beserta distribusi dan perdagangarmya. 2. Subsistem agribisnis budidaya yakni subsistem yang kegiatannya bertugas menghasilkan komoditas petemakan primer (pembudidayaan ternak beserta usaha penggemukan, pencegahan dan pemberantasan penyakit temak). 3. Subsistem agribisnis hilir yakni susbsistem yang mengolah komoditas peternakan primer menjadi produk olahan beserta kegiatan distribusi dan perdagangarmya.
12
4. Subsistem jasa penunjang yakni subsistem yang menyediakan jasa-jasa pendukung ketiga subsistem yang lain seperti jasa transportasi, penyuluban dan pendidikan, penelitian dan pengembangan, perbankan dan kebijakan pemerintab dan sebagainya. Hubungan antara keempat subsistem tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Subsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis Budidaya
Subsistem Agribisnis Hilir
Subsistem Agribisnis Jasa Penunjang, rnisalnya: Investasi dan pembiayaan Peraturan pemerintah Penelitian pengembangan Organisasi profesi
Gambar 1. Hubungan di Antara Keempat Subsistem Agribisnis Berbasis Peteruakan
13
KERANGKA PEMIKIRAN
Chann (Effendy, 2000) mengatakan bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik minat, penting atau kedua-duanya bagi sejumlah besar penduduk. Berita-berita yang dimuat media massa dapat diklasifikasikan berdasarkan penekanarmya terhadap berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam melangsungkan kehiduparmya di dunia, salah satunya adalah aktivitas pemenuhan kebutuhan pangan melalui sektor pertanian dalam arti luas. Subsektor petemakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang berperan dalam usaha pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pemberitaan tentang subsektor peternakan pada suratkabar tergantung pada ada tidaknya kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan subsektor petemakan dalam masyarakat yang bemilai jurnalistik (mengandung unsur luar biasa, sensasi, menyangkut kepentingan orang banyak). Dengan menggunakan sudut pandang agribisnis berbasis petemakan, kegiatankegiatan dalam subsektor petemakan secara garis besar dapat dibedakan dalam empat subsistem yaitu: subsistem agribisnis hulu (penyediaan sarana produksi peternakan beserta distribusi dan perdagangannya), subsistem budidaya ternak (pembudidayaan ternak), subsistem agribisnis hilir (pengolahan dan pemasaran hasil olahan asal ternak) dan subsistem jasa penunjang (pembiayaan, peraturan pemerintah, penelitian, organisasi dan sebagainya). Berita-berita tentang subsektor peternakan, dengan demikian, dapat dikategorikan berdasarkan penekanarmya terhadap salah satu di antara keempat subsistem tersebut. Gambar 2 memperlihatkan kerangka pernikiran penelitian.
14
I
I
Berita Pertanian
-------
...
Berita non-Peternakan dalam lingkup pertanian: -perikanan -perkebunan -tanaman pangan
I
I
Berita Peternakan
~
/
Subsistern Agribisnis Hulu (penyediaan sarana produksi)
Subsist,em Agribisnis Budidaya (pembudidayaan)
Subsistem Agribisnis Hilir (pengolahan dan pemasaran)
•
-
-
Subsistem Agribisnis Jasa Penunjang: Investasi dan pembiayaan Peraturan pemerintah Penelitian pengembangan Organisasi profesi
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
15
PROSEDUR PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yakni selama bulan Juli 2000. Populasi dari penelitian ini adalab keseluruhan terbitan Mingguan Sinar Tani semenjak 29 April 1999 sampai dengan pada saat penelitian dimulai (akbir Juni 2000). Dengan demikian terdapat 61 edisi sebagai populasi. Penentuan sampel dilakukan secara purposif. Dari 61 edisi yang diterbitkan selama 13 bulan (akhir April 1999 - akhir Juni 2000) dalam populasi, diambil 25 edisi dari 6 bulan terakhir (Januari-Juni 2000) sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan segi aktualitas berita-berita yang dimuat dalam Mingguan Sinar Tani.
Desain
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisis isi yang diharapkan bisa melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu, dalam hal ini kebijakan rubrikasi dan penyajian beritaberita petemakan dalam Mingguan Sinar Tani, dan tidak bermaksud untuk menguji suatu hipotesis, mencari hubungan sebab akibat antar variabel atau membuat suatu prediksi.
Data dan Instrumentasi
Dari penelitian ini diperoleh data mengenai tujuan dan kegunaan masing-masing rubrik dalam Mingguan Sinar Tani yang didapatkan dengan metode wawancara dengan pihak redaksi.
16
Data lain yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data mengenai frekuensi dan volume berita peternakan yang dikelompokkan berdasarkan nama rubrik-rubrik yang dibuat oleh redaksi Mingguan Sinar Tani selama periode Januari-Juni 2000. Selain itu dikumpulkan pula data mengenai frekuensi dan volume berita petemakan selama periode Januari-Juni 2000 yang dikelompokkan dengan menggunakan perangkat kategori berita petemakan yang secara operasional telah disusun definisinya. Untuk menguji tingkat keterandalan (reliabilitas) dari defmisi kategori yang disusun, digunakan Koefisien Reliabilitas dengan rumus sebagai berikut:
Koefisien Reliabilitas =
Jumlah unit dalarn kategori yang sarna Jumlah unit yang dikodekan
Untuk itu dua mahasiswa yang mempunyai latar belakang pengetahuan dalam bidang agribisnis petemakan diminta untuk mengkodekan kategori berita dari sejumlah 24 contoh berita yang mencerminkan perbedaan dari masing-masing kategori. Kedua orang tersebut terlebih dahulu dilatih untuk mengenali ciri-ciri utama masing-masing kategori, sehingga mereka dapat melakukan pengkodean dengan tepat. Meskipun belum ada standar reliabilitas yang absolut, ambang penerimaan yang secara luas dipakai adalah 60 %. Jika kesesuaian antara penyusun kode tidak mencapai 60 %, maka defmisi operasional perlu dibuat lebih spesiflk lagi (Chadwick, 1991). Koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengujian reliabilitas adalah sebesar 66,7 %. Dengan demikian defmisi kategori berita peternakan yang disusun cukup dapat diandalkan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Rendahnya koefisien reliabilitas ini kemungkinan disebabkan oleh faktor internal dan subyektifitas dari para penguji, kurang tegasnya redaksi Mingguan Sinar Tani dalam membuat sebuah berita dengan tema
17
tertentu, definisi kategori berita petemakan yang disusun perlu diperjelas dan! atau jumlah berita untuk pengujian reliabilitas terlalu sedikit. Akan tetapi, sesuai dengan yang dikemukakan Chadwick (1991), koefisien reliabilitas sebesar 66,7 % sudah dianggap cukup (di atas ambang penerirnaan yang secara luas dipakai).
Analisis Data Prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah statistik deskriptif. Setiap jumlah frekuensi dan volume masing-masing kelompok atau kategori data akan dipresentasikan pada tabel sehingga dapat diketahui jenjang atau peringkat masing-masing kategori. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara frekuensi kemunculan dan volume pemuatan berita-berita peternakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 digunakan Uji Korelasi Pearson.
18
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Mingguan Sinar Tani
RiwayaJ Suratkabar Sinar Tani Pada Tahun 1970 pemerintah menetapkan Rencana Pembangunan Lima Tahun yang pertama di mana sektor pertanian merupakan titik beratnya. Untuk membangkitkan partisipasi dan memotivasi masyarakat dalam pembangunan pertanian, pimpinan Departemen Pertanian merasa perlu untuk menerbitkan suratkabar yang secara kbusus memberikan penerangan dan penyuluhan dalam bidang pertanian secara periodik. Untuk itulah dibentuk badan hukum bemama PT Duta Karya Swasta. Pada tanggal 12 Agustus 1970 Departemen Penerangan Rl mengeluarkan surat ijin terbit untuk penerbitan "Sinar Jaya" oleh PT Duta Karya Swasta. Sinar Jaya edisi perdana diluncurkan pada tanggal 29 Agustus 1970 dengan jumlah halaman sebanyak empat halaman. Sinar Jaya terbit dua kali seminggu yakni pada hari Rabu dan Sabtu. Sejak tanggal I April 1986 "Sinar Jaya" berganti nama menjadi "Sinar Tani" dengan jumlah halaman terbitan sebanyak delapan halaman. Sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengganti SIT (Surat Ijin Terbit) menjadi SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers), maka Sinar Tani kemudian mengajukan permohonan untuk memperoleh SIUPP dan akhimya SIUPP diperoleh pada tanggal8 Juli 1986. Perubahan selanjutnya dilakukan oleh Sinar Tani sejak tanggal 29 April 1999 yakni mengubah format terbitannya menjadi berukuran tabloid dengan jumlah halaman sebanyak 32 halaman. Karena pertimbangan ekonomi, sejak April 2000 Sinar Tani mengurangi jumlah halamannya menjadi 24 halaman.
19
Kepemimpinan Sinar Tani, yang semula bernama Sinar Jaya, telab mengalami beberapa kali pergantian. Pada saat penelitian ini dilaksanakan Pemimpin Umum Sinar Tani dipegang oleh Dr. Ir. Dudung Abdul Adjid, Pemimpin Perusabaan oleh Drh. Soegondo dan Pemimpin Redaksi oleh Drs. Godlim Panggabean.
Visi dan Misi Sinar Tani Visi
Sinar Tani adalab mencerdaskan petani dengan menyediakan informasi
sebagai sarana penyuluhan dalam membangkitkan dan membantu swadaya petani secara mandiri. Untuk melaksanakan visi tersebut, misi Sinar Tani ditetapkan sebagai berikut: I. Menyampaikan informasi mengenai segala aspek pembangunan pertanian 2. Menyerap dan menampung segala aspirasi masyarakat atas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pertanian 3. Menumbuhkan dan membangkitkan kesadaran untuk ikut berpartisipasi pada masyarakat pertanian dalam pelaksanaan pembangunan pertanian 4. Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan usaba bagi para pembaca dengan menyampaikan petunjuk dan pengetahuan yang berguna 5. Menyampaikan bacaan yang segar, enteng tetapi berisi yang mampu berfungsi sebagai hiburan sehat sebagai pelepas le1ab seusai bekerja.
Khalayak Pembaca Mingguan Sinar Tani mempunyai khalayak pembaca yang cukup beragam latar belakang pekerjaannya dan tersebar di seluruh propinsi di Indonesia. Oleh karena itu penampilan dan isi Sinar Tani selalu diusabakan sedemikian rupa sehingga mampu menjadi salab satu pedoman dan referensi bagi pelaku agribisnis dan agroindustri dalam
20
proses pengambiJan keputusan. Tabel I memperlihatkan sebaran kbalayak pembaca Sinar Tani berdasarkan lalar belakang peketjaannya.
Tabel 1.
No I 2 3
Sebaran Khalayak Pembaca Sinar Tani berdasarkan Latar Belakang Pekerjaan
Pekerjaan Penyuluh pertanian Pegawai BUMN Lain-lain
Jnmlah (orang) 33.509 4.847 432
Persentase
(%) 86,39 12,50 I,ll
Jnmlah 38.788 100,00 Sumber: Kerangka Acuan Penyusunan Proposal Penelitian Sinar Tani, Agustus 2000
Wartawan Wartawan Sinar Tani hanya berada di kantor pusat dengan jumlah yang sangat terbatas. Akan tetapi kegiatan peliputan tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga di daerah-daerah. Untuk meliput kegiatan-kegiatan di daerah, Sinar Tani banyak dibantu oleh keberadaan koresponden daerah. Begitu juga penulis lepas yang berada di instansiinstansi Departemen Pertanian, seperti BIPP, BPP dan para penyuluh serta Dinas-Dinas dalam lingkup pertanian.
Kebijakan Rubrikasi Mingguan Sinar Tani Dalam setiap terbitannya, Sinar Tani menyajikan informasi-informasi mengenai berbagai peluang bisnis dalam sektor pertanian yang selama ini mungkin kurang diketahui oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat yang sedang menghadapi krisis ekonomi diharapkan untuk melirik kembali sektor pertanian sebagai solusi pemulihan perekonomian. Di samping itu Sinar Tani juga menyajikan berbagai informasi lainnya
21
seperti berita terkini tentang agribisnis yang berkaitan dengan kebijakan dan teknologi terapan, berbagai potensi dan peluang bisnis yang ada di selurub wilayah Indonesia, analisa usaha agribisnis dari berbagai jenis komoditas dan sebagainya. Hal itu ditunjang dengan tata letak, rubrikasi dan kebijakan redaksional lain yang membuat Sinar Tani menjadi media cetak yang tidak hanya informatif tetapi juga atraktif. Sejak bulan April 2000 Mingguan Sinar Tani melakukan perubahan nama dan jumlah rubrik yang digunakan untuk menyajikan berbagai informasinya kepada pembaca. Oleh karena itu, periode Januari - Juni 2000 dibagi dalam dua periode yakni periode I (Januari - Maret 2000) dan periode II (April - Juni 2000) yang merupakan periode sebelum dan sesudah berbagai perubahan dalam Mingguan Sinar Tani. Secara rinci perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan Nama dan Jumlah Rubrik Mingguan Sinar Tani Periode I dan Periode II sesuai dengan Halaman Halaman
Periode I
Halaman
1 2-3 4-6 7 8 -10 11 12-13 14-15 16-17 18 -19 20-21 22-23 24-25 26-27
Sampu1muka Tanpa nama rubrik Agriutama Agrokonsultasi Sorotan Agri1ingkungan Investasi dan B isnis Nasional Lembar Khusus Daerah Agripenyu1uban Iptek Agriprosesing Agriwacana Agrisehat Kiat Wisata dan Budaya Tanpa nama rubrik Sampul belakang
1 2-3 4-5
28 29 30 31 32
Periode II
6-8 9 10 11
12-13 14-15 16-17 18 19 20 21 22 23 24
22
Berdasarkan Tabel 2, rubrik yang mengalami perubahan nama adalah rubrik Investasi dan Bisnis yang sejak April 2000 berubah nama menjadi rubrik Agriinvestasi. Rubrik Agrisehat, Kiat serta Wisata dan Budaya merupakan rubrik yang sejak April 2000 dilebur dalam rubrik Agrineka. Rubrik yang baru adalah Agrilembaga dan Anekaragam serta Menuju Swasembada Daging yang dibuat secara insidental. Beberapa halaman Sinar Tani, selain halaman sampul, baik muka maupun belakang, tidak diberi nama rubrik pada bagian atasnya. Halaman 2 dan 3 misaJnya, baik sebelum maupun sesudah April 2000, digunakan untuk memuat gambar karikatur atau foto, dari redaksi, indeks, surat pembaca, pojok, editorial dan susunan pengelola Sinar Tani. Sedangkan satu halaman sebelum sampul belakang (halaman 31 pada periode sebelum April 2000 dan halaman 23 pada periode sesudah April 2000) digunakan untuk memuat informasi yang kadang-kadang tidak mempunyai kaitan erat dengan pertanian misalnya kegiatan perkoperasian, keagaman dan sebagainya. Sampul belakang biasanya digunakan untuk memuat Jiputan kegiatan yang dilakukan oleh para public figure misaJnya dari kalangan artis. Sebagian besar rubrik yang ada dalam Mingguan Sinar Tani mempunyai tujuan dan kegunaan untuk menyampaikan informasi tentang berbagai hal yang berkaitan erat dengan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas.
Informasi-informasi tersebut
disajikan dalam bentuk berita dan artikel. Di samping itu, terdapat pula rubrik yang secara tersendiri digunakan untuk memuat artikel yang berisi pendapat, baik dari dalam maupun luar redaksi, tentang berbagai permasalahan dalam sektor pertanian yaitu rubrik Agriwacana. Tujuan dan kegunaan dari masing-masing rubrik dapat dilihat pada Tabel3.
23
Tabel 3. Tujuan dan Kegunaan Masing-masing Rubrik dalam Mingguan Sinar Tani Nama Rubrik Agriutama
Tujuan dan Kegunaan menginformasikan kegiatan agribisnis dan komoditas pertanian yang menonjol secara lengkap
Sorotan
memberitakan secara terfokus masalah-masalah yang urgen (kebijakan pemerintah)
Agriwacana
Memuat artikel yang berisi pendapat, baik dari dalam maupun luar redaksi
Agriinvestasi (Jnv. dan Bis.)
memuat berbagai peluang investasi dalam sektor pertanian
Agrilembaga
memuat berita dan artikel yang berkaitan dengan aspek kelembagaan dalam pertanian
Agripenyuluhan
menyajikan berita dan artikel yang berhubungan dengan kegiatan penyuluhan dan lembaga penyuluhan
Nasional
memberitakan kegiatan berbobot nasional
Daerah
memberitakan kegiatan berbobot kedaerahan
Agrineka
menyajikan berbagai berita berhubungan dengan pertanian
Anekaragam
menyaj ikan berbagai berita dan artikel yang berasal dari instansi di luar Departemen Pertanian
Jptek
memuat berbagai penemuan pengetahuan dan teknik-teknik dalam bidang pertanian
Agriprosesing
menyajikan berbagai artikel tentang pengolahan komoditaskomoditas primer pertanian
Agrilingkungan
menyajikan berbagai berita dan artikel yang mempunY31 keterkaitan dengan pelestarian lingkungan
Menuju Swasembada Daging
menyajikan berbagai berita dan artikel berkaitan dengan pelaksanaan program Menuju Swasembada Daging dari Direktoral Jenderal Produksi Petemakan
dan
artikel
yang
masih
24
Frekuensi dan Volnme Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Jannari - Jnni 2000 berdasarkan Kategori Berita Peternakan Peranan suratkabar dalam proses pembangunan adalah menyampaikan berbagai informasi yang dapat memperluas wawasan para pembaeanya dan mengarahkan pendapat umum untuk meneiptakan suasana yang kondusif bagi kesuksesan pelaksanaan programprogram pembangunan. Mingguan Sinar Tani diterbitkan dengan tujuan untuk menyebarluaskan berbagai informasi, terutama berbagai kebijakan dan peraturan serta program-program pernbangunan pemerintah, kbususnya dalam bidang pertanian, seeara periodik dan berkelanjutan.
Dengan mengetahui frekuensi dan volume berita-berita
peternakan dalam Mingguan Sinar Tani maka akan diketahui seberapa besar perhatian Mingguan Sinar Tani terhadap berbagai permasalahan dalam subsektor peternakan. Dengan menggunakan pendekatan agribisnis, kegiatan-kegiatan dalam subsektor peternakan seeara garis besar dapat dibedakan ke dalam empat subssistem yaitu: (1) subsistem agribisnis hulu, (2) subsistem agribisnis budidaya, (3) subsistem agribisnis hilir dan (4) subsistem agribisnis jasa penunjang. Dalam penelitian ini, subsistem agribisnis hulu diwakili oleh kategori penyediaan sarana produksi petemakan, subsistem agribisnis budidaya diwakili oleh kategori pembudidayaan dan subsistem agribisnis hilir diwakili oleh kategori pengolahan dan pemasaran. Subsistem agribisnis jasa penunjang diwakili oleh empat kategori yaitu: (l) investasi dan perrnodalan, (2) penelitian dan pengembangan, (3) peraturan dan kebijakan pemerintah serta (4) organisasi dan perkumpulan profesi. Sebagaimana telah dikemukakan, semenjak bulan April 2000 Mingguan Sinar Tani melakukan berbagai perubahan yang sangat penting yaitu pengurangan jumlah
25
halaman dari 32 halaman menjadi 24 halaman, perubahan nama beberapa rubrik dan pembuatan rubrik-rubrik yang baru. Oleh karena itu, periode Januari - Juni 2000 dibagi dalam dua periode yakni periode I (Januari - Maret 2000) dan periode II (April - Juni 2000) yang merupakan periode sebelum dan sesudah berbagai perubahan dalam Mingguan Sinar Tani. Berdasarkan analisis terhadap berita-berita peternakan yang ada dalam Mingguan Sinar T ani periode terbitan Januari - Juni 2000, diperoleh data berupa frekuensi dan volume setiap kategori berita peternakan untuk masing-masing periode sebagaimana yang disajikan dalam Tabel 4 dan Tabel 5. Dengan membandingkan frekuensi dan volume masing-masing kategori berita peternakan dalam Tabel 4 dan Tabel 5, dapat diketahui kegiatan peternakan yang sering menjadi berita dalam Mingguan Sinar Tani dalam masing-masing periode. Frekuensi dan volume setiap kategori berita peternakan untuk periode I disajikan dalam Tabel4.
Tabel4. Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani Periode I (Januari - Maret 2000) berdasarkan Kategori Berita Peternakan No Kategori I 2 3 4 5 6 7 8
Penyediaan sarana produksi peternakan Pembudidayaan Pengolahan dan pemasaran Investasi dan permodalan Penelitian dan pengembangan Peraturan dan kebijakan pemerintah Organisasi dan perkumpulan profesi Lain-lain
Total
Frekuensi (kali} (%} 2,70 I 24,32 9 6 16,22 2 5,41 18,92 7 18,92 7 4 10,81 1 2,70 37
100,00
Volume {cml} {%} 429,00 3,16 39,71 5.392,13 1. 797,41 13,24 509,50 3,75 1.354,83 9,98 2.723,91 20,06 875,28 6,45 496,80 3,65 13.578,86
100,00
26
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa pada periode I (Januari - Maret 2000), terdapat 37 buah berita petemakan dalam Mingguan Sinar Tani dengan volume sebesar 13.578,86 cm2 • Dalam hal frekuensi kemunculan berita tentang kegiatan-kegiatan yang tergolong ke dalam kategori pembudidayaan menduduki peringkat pertama disusul oleh kategori peraturan dan kebij akan pemerintah bersama-sama dengan kategori penelitian dan pengembangan. Kategori pengolahan dan pemasaran menempati peringkat selanjutnya disusul dengan kategori organisasi dan perkumpulan profesi, kategori investasi dan permodalan, kategori penyediaan sarana produksi petemakan bersama-sama dengan kategori lain-lain. Dalam hal volume pemuatan, berita tentang kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang tergolong ke dalam kategori pembudidayaan juga menduduki peringkat pertama. Peringkat kedua ditempati oleh berita tentang kegiatan-kegiatan yang tergolong ke dalam kategori peraturan dan kebijakan pemerintah. Peringkat selanjutnya secara berturut-turut ditempati oleh kategori pengolahan dan pemasaran, kategori penelitian dan pengembangan, kategori organisasi dan perkumpulan profesi, kategori investasi dan permodalan, kategori lain-lain dan terakhir kategori penyediaan sarana produksi petemakan. Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpuikan bahwa dengan frekuensi pemberitaan sebanyak 20 kali maka subsistem agribisnis jasa penunjang yang terdiri dari empat kategori sebagaimana disebutkan sebelumnya merupakan subsistem yang paling sering diberitakan oleh Mingguan Sinar Tani pada periode I, disusul oleh subsistem agribisnis budidaya (frekuensi sebanyak 9 kali), subsistem agribisnis hilir (frekuensi sebanyak 6 kali) dan terakhir subsistem agribisnis hulu (hanya sekali).
27
Pada peri ode I, berita tentang kegiatan dalam subsektor peternakan yang tergolong ke dalam kategori penyediaan sarana produksi peternakan hanya diberitakan sekali yakni berita tentang pengembangan kegiatan pembibitan ternak pedesaan (itik, ayam buras, kambing, domba, kerbau dan ayam ras potong) di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Berita tersebut terdapat pada Mingguan Sinar Tani edisi no. 2828 (9-15 Feburari 2000). Berita-berita tentang kegiatan dalam subsektor peternakan yang tergolong ke dalam kategori pembudidayaan pada periode I didominasi oleh berita tentang wabah penyakit Anthrax yang menyerang peternakan Burung Unta milik PT. Cisada Kemasuri (anak perusahaan PT. Royal Ostrindo) di Kabupaten Purwakarta sejak Desember 1999 dan dijadikan liputan utama oleh Mingguan Sinar Tani pada edisi no 2826 (26 Januari - 1
Febuari 2000) setelah terjadi aksi peneurian bagian-bagian tubuh Burung Unta yang terserang penyakit Anthrax oleh beberapa penduduk di sekitar lokasi pemusnaban (pembakaran) Burung Unta. Besarnya kerugian yang harus ditanggung dan bahaya yang mengancam di balik menjalarnya wabah anthrax mendorong Mingguan Sinar Tani menurunkan liputan yang lengkap tentang kejadian tersebut mulai dari kronologis kejadian sampai tindakan-tindakan yang ditempuh oleh pemerintah dan pihak perusahaan untuk meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkarmya. Salah satu tindakan yang ditempuh adalah pemusnahan seeara bertahap 3.012 ekor Burung Unta sesuai hasil rapat antara Dirkeswan, Disnak Propinsi Jawa Barat, Disnak Kabupaten Purwakarta dan PT Royal Ostrindo di Jakartapada tangga121 Desember 1999. Berita tentang kegiatan da1am subsektor peternakan yang tergolong ke dalam kategori pengolahan dan pemasaran di antaranya adalah berita tentang reaksi masyarakat terhadap beredarnya daging impor yang diragukan kehalalannya di pasar. Berita tentang
28
hal itu terdapat pada Mingguan Sinar Tani edisi no. 2823 (5 - II Januari 2000) dan edisi no. 2824 (12 - 19 Januari 2000). Adapun berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam kategori investasi dan pennodalan di antaranya adalah berita tentang rencana investasi dalam subsektor petemakan selama tahun 2000/200 I yang jumlahnya lebih dari Rp. 742 miliar pada Mingguan Sinar Tani edisi no. 2824 (12 - 19 Februari 2000) .. Investasi dari pihak swasta diperkirakan mencapai Rp. 387,7 miliar dan bantuan luar negeri berupa hibah dan pinjaman diperkirakan mencapai Rp. 358,5 miliar. Berita penemuan metode untuk mendeteksi adanya daging babi dalam makanan oleh Dwi Maryatni dan kawan-kawannya dari IPB pada Mingguan Sinar Tani edisi no. 2829 (16 - 22 Februari 2000) merupakan contoh berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam kategori penelitian dan pengembangan. lsi dari berita-berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam kategori peraturan dan kebij akan pemerintah yang diberitakan selama periode I antara lain kenaikan anggaran untuk subsektor peternakan dalam RAPBN 2000 (Mingguan Sinar Tani edisi no. 2828 (9 - 15 Februari 2000)), tidak akan dilikuidasinya BPI - HMT Baturaden (Mingguan Sinar Tani edisi no. 2827 (I - 8 Februari 2000)) dan pernberian bantuan berupa bibit sapi sebanyak 4 ekor untuk Ma'had Al-Zaytun di Indramayu (Mingguan Sinar Tani edisi no. 2824 (12 - 18 Januari 2000)).
Berita tentang kegiatan dalam
subsektor peternakan yang tergolong ke dalam kategori organisasi dan perkumpulan profesi di antaranya adalah berita mengenai keluhan peternak sapi perah terhadap peran GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia) yang dirasakan masih kurang dalam Mingguan Sinar Tani edisi no. 2828 (9 - 15 Februari 2000). Kegiatan yang termasuk dalam kategori lain-lain yang diberitakan dalam Mingguan Sinar Tani edisi no. 2832 ( 8 - 14 Maret 2000) adalah kondisi kehidupan
29
sehari-hari kebanyakan karyawan perkebunan yang sangat cocok untuk pengembangan temak itik. Frekuensi dan volume setiap kategori berita peternakan untuk periode II disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani Periode II (April - Juni 2000) berdasarkan Kategori Berita Peternakan No Kategori I
2 3 4 5 6 7 8
Penyediaan sarana produksi peternakan Pembudidayaan Pengolahan dan pemasaran Investasi dan permodalan Penelitian dan pengembangan Peraturan dan kebijakan pemerintah Organisasi dan perkumpulan profesi Lain-lain Total
Frekuensi (kaJi) (%) 3 7,69
Volume (cml)
(%)
668,80
5,98
1O
25,64
4571,05
33,56
5 16
12,82 41,03
1.355,27 4.993,00
9,95 36,66
5
12,82
1.886,38
13,85
39
100,00
13.619,34
100,00
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa pada periode II (April - Juni 2000), terdapat 39 buah berita peternakan dalam Mingguan Sinar Tani dengan volume sebesar
13.619,34 cm2• Dalam hal frekuensi kemunculan, berita tentang kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang tergolong ke dalam kategori peraturan dan kebijakan pemerintah menduduki peringkat pertarna. Peringkat kedua ditempati oleh berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam kategori pengolahan dan pemasaran disusul oleh kategori penelitian dan pengembangan bersama-sama dengan kategori lain-lain. Peringkat terakhir ditempati oleh berita-berita tentang kegiatan-kegiatan yang tergolong ke dalam kategori penyediaan sarana produksi peternakan.
Pada periode II tidak
30
ditemukan pemberitaan tentang kegiatan-kegiatan yang tergolong ke dalam kategori organisasi dan perkumpulan profesi, pembudidayaan serta investasi dan permodalan. Dalam hal volume pemuatan, berita tentang kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang tergolong ke dalam kategori pemturan dan kebijakan pernerintah juga menduduki peringkat pertama disusul oleh kategori pengolahan dan pernasaran. Peringkat ketiga diternpati oleh kategori lain-lain disusul oleh kategori penelitian dan pengembangan. Peringkat kelima ditempati oleh kategori penyediaan sarana produksi petemakan. Dari hasil pengamatan terhadap peringkat masing-masing kategori berita petemakan dalam periode I maupun periode II, terlihat bahwa peringkat berdasarkan frekuensi tidak terlalu jauh berbeda dengan peringkat berdasarkan volume.
Hal ini
didukung oleh hasil perhitungan koefisien korelasi antara frekuensi kemuncuIan dengan volume pernuatan. Koefisien Korelasi Pearson (r) sebesar 0,8411 untuk periode I dan 0,9589 untuk periode II menunjukkan adanya hubungan yang kuat antam frekuensi kemunculan dan volume pemuatan berita-berita petemakan . Kegiatan dalam subsektor petemakan yang tergolong ke dalam kategori penyediaan sarana produksi petemakan yang diberitakan pada periode II di antaranya adalah pendapat Direktur Jenderal Petemakan mengenai pedunya industri obat-obatan temak untuk mernanfaatkan bahan baku lokal pada ASOm (Asosiasi Obat Hewan Indonesia). Berita tersebut terdapat pada Mingguan Sinar Tani edisi no. 2843 (24 - 30 Mei 2000). Berita tentang kegiatan dalam subsektor petemakan yang tergolong ke dalam kategori pengolahan dan pernasaran pada periode II di antaranya adalah berita tentang maraknya bisnis ayam goreng yang dijajakan oleh para pedagang kaki lima (Mingguan
31
Sinar Tani edisi no. 2845 (7 - 13 Juni 2000)) serta bisnis telur asin yang banyak diminati oleh masyarakat dan tetap menjanjikan keuntungan untuk dijalankan (Mingguan Sinar Tani edisi no. 2847 (21- 27 Juni 2000)). Berita tentang cara menduga umur temak ruminansia sebagaimana dikemukakan oleh peneliti dari Balai Penelitian Temak Bogor (Mingguan Sinar Tani edisi no. 2839 (26 April - 2 Mei 2000)) dan penggunaan singkong sebagai konsentrat untuk pembesaran sapi potong (Mingguan Sinar Tani edisi no. 2837 (12 - 18 April 2000)) merupakan contoh berita-berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam kategori penelitian dan pengembangan pada periode II. Berita-berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam kategori peraturan dan kebijakan pemerintah selama periode II sebagian besar merupakan berita tentang berbagai upaya dan kebijakan yang ditempuh pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk memenuhi kebutuhan nasional terhadap produk-produk asal temak, terutarna Program Swasembada Daging dan Gerakan Minum Susu Segar. Contoh tindakan nyata yang ditempuh antara lain berupa penambahan populasi sapi perah. Kegiatan yang termasuk dalam kategori lain-lain yang diberitakan oleh Mingguan Sinar Tani di antaranya adalah kegiatan "Milk Day" yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang dihadiri oleh pejabat dari Direktorat Jenderal Petemakan. Dalam kegiatan tersebut disinggung-singgung pula Gerakan Minum Susu Segar dan Swasembada Telur dari pemerintah serta kondisi rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia. Pemberitaan tentang hal tersebut dilakukan oleh Mingguan Sinar Tani pada edisi no. 2843 (24 - 30 Mei 2000). Besamya frekuensi dan volume berita-berita petemakan yang tergolong ke dalam kategori kebijakan dan peraturan pemerintah seperti tersaji dalam Tabel 4 dan Tabel 5
32
menjadi salah satu indikator bahwa Mingguan Sinar Tani mempunyai kecenderungan lebih sering memberitakan hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan dan pelaksanaan berbagai peraturan serta kebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hal ini tentu bisa dimengerti, mengingat Sinar Tani diterbitkan oleh orang-orang yang mempunyai latar belakang dan kedekatan dengan kalangan pemerintahan. Dengan demikian sudah sewajarnya jika hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan dan peraturan pemerintah, kbususnya pihak-pihak atau instansi yang mempunyai kedekatan secara emosional dengan Mingguan Sinar Tani, mendapat perhatian yang lebih besar dalam pemberitaan. Sebagaimana tersaji dalam Tabel 1, sejumlah 86,4 % kbalayak pembaca Mingguan Sinar Tani adalah para penyuluh pertanian yang salah satu tugasnya adalah menginformasikan kebijakan, peraturan dan program-program pembangunan pemerintah kepada masyarakat luas. Dengan jalan memberikan porsi pemberitaan yang lebih banyak dan lebih beragam tentang hal-hal tersebut, Mingguan Sinar Tani berupaya menjadi salah
satu sumber informasi yang berguna bagi para penyuluh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberitaan tentang subsistem agribisnis jasa penunjang merupakan pemberitaan yang paling tinggi frekuensinya pada peri ode II disusul oleh subsistem agribisnis hilir dan terakhir subsistem agribisnis hulu. Akan tetapi hal ini tidak bisa dijadikan sebagai petunjuk bahwa Mingguan Sinar Tani memfokuskan informasi-informasi yang disampaikannya hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dalam subsistem agribisnis penunjang. Di antara keempat kategori berita peternakan yang kegiatan-kegiatannya temasuk ke dalam subsistem agribisnis penunjang, sebagaimana terlihat pada periode I dan terlebih lagi pada periode II, kategori peraturan dan kebijakan merupakan yang paling dorninan.
33
Sesuai dengan defmisi kategori yang disusun dalam penelitian ini, kegiatankegiatan dalam subsektor petemakan yang termasuk ke dalam kategori peraturan dan kebijakan pemerintah berkaitan erat dengan pembuatan dan pelaksanaan berbagai peraturan oleh pemerintah, baik yang berada di pusat maupun di daerab. Oleh karena dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan yang tergolong ke dalam kategori tersebut sangat luas dan berkaitan dengan kepentingan banyak pibak maka nilai jumalistiknya sangat tinggi sehingga mendapat porsi pemberitaan yang lebih besar dalam Mingguan Sinar Tani. Apa yang dilakukan oleh Mingguan Sinar Tani dengan memberikan porsi liputan yang sedemikian besar untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian, sudah sejalan dengan tujuan penerbitan yang ditetapkan sejak awal pendiriarmya dan dengan misi yang diemban untuk menyampaikan informasi pertanian kepada petani melalui para petugas penyuluh lapangan. Misi untuk menyerap dan menampung aspirasi masyarakat tentang pembangunan pertanian, membangkitkan kesadaran berpartispasi masyarakat serta meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan masyarakat diyakini juga dilaksanakan oleh Mingguan Sinar Tani, akan tetapi dalam bentuk penyajian informasi yang sebagian besar bukan berupa berita. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi-informasi dalam bentuk berita tentang pembuatan dan pelaksanaan berbagai peraturan dan kebijakan dalam subsektor petemakan oleh pemerintah merupakan informasi yang cukup dominan dalam Mingguan Sinar Tani pada periode Januari - Juni 2000.
34
Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Miugguan Sinar Tani Periode Januari - Juni 2000 berdasarkan Rubrik Sebagaimana telah dikemukakan, semenjak bulan April 2000 Mingguan Sinar Tani melakukan perubahan yang sangat penting yaitu pengurangan jumlah halaman dari 32 halaman menjadi 24 halaman, perubahan nama dan pembuatan rubrik baru. Oleh karena itu frekuensi dan volume berita-berita peternakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 berdasarkan rubrik juga disajikan dalam dua tabel. Frekuensi dan volume berita-berita peternakan yang dimuat dalam rubrik-rubrik Mingguan Sinar Tani selama periode I dan periode II disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Frekuensi dan Volume Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani Peri ode I dan II berdasarkan Rubrik No Nama Rubrik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Periode I
Frekuensi {kalQ Agriutama 4 10 Nasional Daerah 5 Sorotan 5 6 Iptek Investasi dan Bisnis (Agriinvestasi) 4 Agripenyuluhan 1 1 Agriwacana Agriprosesing Menuju Swasembada Daging 1 Total
37
Periode II
Volume Frekuensi Volume (kaIQ {cm 2} {cm 2} 2.612,92 3.163,69 7 3.544,40 13 4.896,16 11 2.134,70 1.545,95 2.953,72 413,01 1.122,35 2 909,77 1 696,80 458,54 200,80 1 348,35 1 494,80 1.361,64 340,60 3 13.578,86
39
13.619,64
Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa selama periode I (Januari - Maret 2000), terdapat 37 buah berita petemakan yang dimuat dalam Mingguan Sinar Tani. Rubrik yang tertinggi frekuensinya adalah rubrik Nasional (10 kali pemuatan). Peringkat kedua ditempati oleh rubrik Iptek yang memuat berita petemakan sebanyak 6 kali disusul oleh
35
Rubrik Daerah dan Sorotan dengan frekuensi pemuatan sebanyak 5 kali. Rubrik Agriutama bersama dengan Rubrik Investasi dan Bisnis menempati peringkat selanjutnya dengan frekuensi pemuatan sebanyak 4 kali. Rubrik Agriwacana, Agripenyuluhan dan Menuju Swasembada Daging masing-masing memuat berita petemakan satu kali. Volume pemuatan berita petemakan selama periode I yang terbesar adalab dalam rubrik Nasional.
Peringkat selanjutnya secara berturut-turut ditempati oleh rubrik
Sorotan, Agriutama, Daerab, Iptek, Investasi dan Bisnis, Agriwacana, Menuju Swasembada Daging dan Agripenyuluhan. Berita petemakan yang dimuat dalam Mingguan Sinar Tani selama periode II (April - Juni 2000) adalah sebanyak 39 buah. Seperti periode Januari - Maret 2000, rubrik yang paling tinggi frekuensinya dalam memuat berita petemakan adalab rubrik Nasional yakni sebanyak 13 kali pemuatan. Akan tetapi pada periode April- Juni 2000, peringkat kedua ditempati oleh rubrik Daerab disusul dengan rubrik Agriutama dengan frekuensi pemuatan masing-masing sebanyak II dan 7 kali. Rubrik Menuju Swasembada Daging dan Iptek menempati peringkat selanjutnya dengan frekuensi pemuatan masingmasing 3 kali dan 2 kali. Rubrik Agriinvestasi, Agriprosesing dan Agripenyuluhan masing-masing memuat satu kali. Volume pemuatan berita petemakan selama peri ode II yang terbesar adalab dalam rubrik Nasional. Peringkat selanjutnya secara berturut-turut ditempati oleh rubrik Agriutama, Daerah, Menuju Swasembada Daging, Agriinvestasi, Agriprosesing, Agripenyuluhan dan Iptek. Besamya frekuensi dan volume pemberitaan bidang masalah petemakan dalam rubrik Nasional dapat dimengerti. Sebagaimana disebutkan dalam Tabel 3 tentang tujuan dan kegunaan masing-masing rubrik, rubrik Nasional memang sengaja dibuat untuk
36
menyajikan infonnasi bidang pertanian dalam bentuk berita. Kegiatan-kegiatan yang diberitakan dalam rubrik Nasional mempunyai nilai jurnalistik tinggi oleh karena bobot kegiatannya yang berpengaruh terhadap kepentingan banyak pihak. Begitu juga dengan penyajian berbagai infonnasi dalam rubrik Daerah. Rubrik-rubrik lain, terutama rubrik Iptek, Agriprosesing, Investasi dan Bisnis (Agriinvestasi) serta Agriwacana lebih banyak menyajikan berbagai informasi pertanian bukan dalam bentuk berita akan tetapi dalam bentuk artikel.
Demikian pula dengan
rubrik Agriutarna yang lebih sering menyajikan berbagai infonnasi pertanian dalam bentuk feature (karangan khas). Khusus untuk rubrik Iptek dan Agriinvestasi, hal lain yang menyebabkan rendahnya pemuatan berita peternakan di dalarnnya, bahkan teIjadi penurunan ftekuensi pemuatan pacta periode II dibanding periode I, adalah pengurangan jumlah halaman yang digunakan untuk kedua rubrik tersebut sejak April 2000. Pemuatan berita peternakan dalam rubrik Agripenyuluhan, baik pada periode I maupun pada periode II, hanya sebanyak satu kali. Sulitnya menjumpai berita tentang bidang masalah peternakan dalam rubrik Agripenyuluhan disebabkan karakteristik rubrik Agripenyuluhan sendiri yang memang dibuat dengan tujuan untuk memberikan porsi liputan yang lebih besar pada kegiatan-kegiatan penyuluhan oleh penyuluh ataupun lembaga penyuluhan seperti BPP dan BIPP di berbagai daerah. Selain berita, dalam rubrik Agripenyuluhan juga sering ditemui berbagai bentuk sajian informasi lain seperti artikel,jeature dan sebagainya. Untuk membandingkan pemuatan berita-berita peternakan dengan keseluruhan berita masing-masing rubrik selama Januari - Juni 2000 pacta Tabel 7 disajikan frekuensi berita peternakan, frekuensi total berita dari setiap rubrik serta proporsi berita peternakan terhadap total berita dari setiap rubrik.
37
Tabel 7. Frekuensi dan Proporsi Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani berdasarkan Rubrik No Nama Rubrik Periode I {Januari - Maret 2000 I Agriutama 2 Nasional 3 Daerah 4 Sorotan 5 Iptek Investasi dan Bisnis 6 7 Agripenyuluhan 8 Agriwacana 9 Menuju Swasembada Daging Total Periode II {A~ril- Juni 2000) I Agriutama 2 Nasional 3 Daerah 4 Iptek 5 Agriinvestasi 6 Agripenyuluhan 7 Agriprosesing 8 Menuju Swasembada Daging Total
Proporsi
Frekuensi
Frekuensi Total
~kali}
{kali}
(%}
4 10 5 5 6 4 I
35 80 81 54 43 58 68 8
I 37
I
11,43 12,50 6,17 9,26 13,95 6,89 1,47 1,25 100,00 8,64
7 13 II
2 I I I 3 39
428
29 73 95 26 52 72 I 3 351
24,14 17,81 11,58 7,69 1,92 1,39 100,00 100,00
11,11
Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa proporsi berita-berita peternakan terhadap total berita di setiap rubrik sangat bervariasi. Dengan mengamati proporsi total beritaberita peternakan terhadap frekuensi total berita yang dimuat yakni 8,64 % pada periode I dan II, II % pada peri ode II dapat disimpu1kan bahwa proporsi berita peternakan dalarn rubrik-rubrik Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 masih sangat keci!. Perbedaan kegunaan rubrik antara rubrik Nasional dan rubrik Daerah dengan rubrik-rubrik lainnya tampak makin jelas dengan melihat Tabel 7. Frekuensi total berita dalarn rubrik Nasional dan Daerah jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah berita dalarn rubrik Agriutama, Iptek, Investasi dan Bisnis (Agriinvestasi) dan Agriprosesing.
38
Distribusi berita-berita peternakan dalam Mingguan Sinar Tani selama periode Januari - Juni 2000 berdasarkan kategori berita dalam rubrik-rubrik disajikan dalam Tabel8.
Tabel8. Sebaran Berita Peternakan dalam Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 Nama rubrik
Kategori
1 Periode I (Januari - Maret 2000) Agriutama Nasional Daerah Sorotan Iptek Investasi dan Bisnis Agripenyuluhan Agriwacana Menuju Swasembada Daging Jumlab Periode II (April- Juni 2000) Agriutama Nasional Daerah Iptek Agriinvestasi Agripenyuluhan Agriprosesing Menuju Swasembada Daging Jumlah
2
3
4
3
5
6
7
4 I I
3 I
8
I 3
I 4 I
Jumlab
I
I I
4 I
I
I I I
1
2
9
6 7 I I
2
774
1
7
2
5
3
13
9
I
11 2 1 1 1 3 39
2 I I
I
3
10
4 10 5 5 6 4 1 1 1 37
5
2 16
5
Keterangan kategori: I = penyediaan sarana produksi peternakan 2 = pembudidayaan 3 = pengolahan dan pemasaran 4 = investasi dan permodalan 5 = penelitian dan pengembangan 6 = peraturan dan kebijakan pemerintah 7 = organisasi dan perkumpulan profesi 8 = lain-lain
Berdasarkan Tabel 8, terlihat bahwa berita tentang kegiatan-kegiatan dalam subsektor peternakan yang termasuk dalam kategori peraturan dan kebijakan pemerintah paling sering dimuat oleh rubrik Nasional dan Daerah pada periode I, dan lebih nyata
39
lagi pada periode II. Sedangkan berita-berita tentang kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang termasuk dalam kategori penelitian dan pengembangan lebih sering dimuat oleh rubrik Iptek. Hal ini sudah sejalan dengan tujuan dan kegunaan pembuatan ketiga rubrik tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam subsektor petemakan yang tidak termasuk dalam kategori peraturan dan kebijakan pemerintah serta kategori penelitian dan pengembangan mempunyai karakteristik distribusi yang tidak terlalu menonjol. Selama periode Januari - Juni 2000, berita-berita tentang kegiatan yang tergolong ke dalam subsistem agribisnis hulu yang dalam hal ini diwakili oleh kategori penyediaan sarana produksi petemakan hanya 4 kali diberitakan. Subsistem budidaya yang direpresentasikan oleh kategori pembudidayaan diberitakan sebanyak
9 kali yang
kesemuanya berada pada periode I (Januari - Maret 2000) dan sebagian besar merupakan berita tentang penanganan wabah penyakit Anthrax yang terjadi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada bulan Januari 2000. Secara keseluruhan, subsistem agribisnis hilir yang diwakili oleh kategori pengolahan dan pemasaran diberitakan sebanyak 16 kali yakni 6 kali pada peri ode I dan
to kali pada periode II. Seperti telah disebutkan sebelumnya, dengan total pemberitaan sebanYak 41 kali berarti subsistem jasa penunjang yang diwakiIi oleh empat kategori (investasi dan permodalan, penelitian dan pengembangan, peraturan dan kebijakan pemerintah serta organisasi dan perkumpulan profesi) mempunyai frekuensi pemberitaan yang paling tinggi selama Januari - Juni 2000 jika dibandingkan dengan ketiga subsistem lainnya. Berita-berita petemakan yang termasuk dalam kategori lain-lain hanya sebanyak 6 buah, yakni I buah berita pada periode I dan 5 buah berita pada peri ode II.
40
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian terhadap Mingguan Sinar Tani periode terbitan Januari - Juni 2000 ini adalah sebagai berikut: I. Pada periode i (Januari - Maret 2000), urutan peringkat masing-masing kategori
berita petemakan berdasarkan frekuensi kemuneulan adalah: (a) pembudidayaan, (b) peraturan dan kebijakan pemerintah bersama penelitian dan pengembangan, (e) pengolahan dan pemasaran, (d) organisasi dan perkumpulan profesi, (e) investasi dan permodalan serta (f) penyediaan sarana produksi petemakan bersama lain-lain. 2. Pada periode II (April - Juni 2000), urutan peringkat masing-masing kategori berita petemakan berdasarkan frekuensi kemuneulan adaIah: (a) peraturan dan kebijakan pemerintah, (b) pengolahan dan pemasaran, (e) lain-lain bersama dengan penelitian dan pengembangan (d) penyediaan sarana produksi petemakan. 3. Pada periode I (Januari - Maret 2000), urutan peringkat frekuensi kemuneulan berita petemakan pada masing-masing rubrik adalah: (a) Nasional, (b) iptek, (e) Daerah bersama Sorotan, (d) Agriutama bersama Investasi dan Bisnis, (e) Agriwaeana bersama dengan Agripenyuluhan dan Menuju Swasembada Daging. 4. Pada periode II (April- Juni 2000), urutan peringkat frekuensi kemuneulan berita peternakan pada masing-masing rubrik adalah: (a) Nasional,
(b) Daerah, (e)
Agriutama, (d) Menuju Swasembada Daging, (e) Iptek, (f) Agriinvestasi bersama Agriprosesing dan Agripenyuluhan.
41
5. Pengurangan jwnlah halaman Mingguan Sinar Tani yang dilakukan sejak April 2000 tidak terlalu berpengaruh terhadap frekuensi kemunculan berita petemakan dalam rubrik-rubrik Mingguan Sinar Tani, kecuali rubrik Iptek dan rubrik Investasi dan Bisnis (Agriinvestasi). 6. Perbedaan kegunaan masing-masing rubrik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap bentuk dan jenis sajian informasi pertanian di dalarnnya dan dengan demikian berpengaruh juga terhadap frekuensi kemunculan beritaberita petemakan. 7. Proporsi berita petemakan dalam rubrik-rubrik Mingguan Sinar Tani periode Januari - Juni 2000 masih sangat keci!.
Saran 1. Mingguan Sinar Tani perlu memberikan porsi pemberitaan yang lebih berimbang antar berbagai jenis kegiatan dan pelaku pembangunan yang ada dalam subsektor petemakan dengan tetap memperhatikan kebutuhan informasi dari khalayak pembacanya yang bisa diketahui dengan mengadakan penelitian tersendiri tentang khalayak.
Dengan demikian khalayak yang membaca Sinar Tani
diharapkan akan meningkat jumlahnya dan lebih beragam latar belakangnya.
2. Mingguan Sinar Tani hendaknya tidak hanya mengedepankan kepentingan pemerintah, akan tetapi juga memberikan ruang yang lebih besar bagi tumbuhnya aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertanian sesuai dengan misi yang sudah dicanangkan.
42
3. Perlu dilakukan penelitian-penelitian lain tentang dampak dari pesan-pesan yang disampaikan oleh Mingguan Sinar Tani dengan format yang dimiliki pada saat ini. Perlu juga dilakukan penelitian terhadap isi dari media massa pertanian lain yang berbeda latar belakangnya dengan Mingguan Sinar Tani. 4. Pihak Direktorat Jenderal Produksi Peternakan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan hendaknya lebih intensif dalam memanfaatkan keberadaan Sinar Tani sebagai salah satu sarana komunikasi dalam pembangunan peternakan.
43
DAFfARPUSTAKA
Adhi, A. K. 1983. Analisis lsi Koran Masuk Desa Kandha Rahalja dan Djoko Lodang dalam Pembangunan Peternakan. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Chadwick, B. A. 1991. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosia!. IKIP Semarang Press. Semarang. Depari, E., dan MacAndrews. 1982. Peranan Komunikasi Massa dalam Pembangunan . Gajah Mada University Press. Y ogyakarta. Effendy, O. U. 2000. Dinamika Komunikasi. Penerbit Rosda Karya. Bandung. Jahi, A. 1988. Media Cetak dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara Dunia Ketiga. Penerbit Gramedia. Jakarta. Sanusi, S. N. 1989. Perbandingan Frekuensi dan Volume Bidang Masalah dan Sumber Informasi di Mitra Desa, Bhirawa edisi KMD, Kartika edisi Desaku Membangun, Pikiran Rakyat edisi Cirebon dalam Tahun 1987. Tesis. Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Saragih, B. 1998. Agribisnis Berbasis Peternakan; Kumpulan Pemikiran. PusatStudi Pembangunan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
~ing,
E. 1994. Volume, Frekuensi, Penggunaan Halaman dan Sumber Informasi Artikel-artikel Bidang Pertanian pada Suratkabar Sinar Tani terbitan April 1988-Maret 1993. Tesis. Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sinar Tani. 2000. Kerangka Acuan Penyusunan Proposal Penelitian Sinar Tani. (tidak dipublikasikan). Wimmer, R. D dan J. R. Dominick 1987. Mass Media Research. Wadsworth Publishing Company. Belmont. California.
44
Lampiran 1. Contoh buita peternakan kategori penyediaan Sal'ana produksi
8
Oaerah ...,.--,.-------,-.----,.---
. Kabupaten Pemalangsebagai SumberB.ibiIP'edesaan· .:
.
.
alam upaya meningkalkan
D
populasi temak salabsatu
masaIah yang perlu men-
lpal perbatian adalab penye-
iun bibit yang cuJ,::up untuk. lemenubi kebutuhan pata pe:rnak. dalani pelilianaan budi~ aya ~ 01eh"karena itu'unIk mendukung program swa~ada daging tshun 2005, Kaup"aten Pemalang, lawa TengaJl ini sedang mengembangkan egi-atan sumber bibit ternak :desaan komooiti itik._ayam butS. bmj;)ing dan domba, k:e~au an ayam cas potong (broiler). Sebagaimana, dikemukak.an :cpaJa pmas Peternabn KabIJ~ alen PcnialuC Ie. H. Sofyan f~
eli
ruaDg
l:erjlliya b...•
int. bahwa untuk. pengemaapll ayam buras denpn d.ana lIN
.Me SfL-OECF dilalcsanalw1 saba pembibitan di Kceamataa :Omal dan KecamataD Ampelading. Paket kredit untuk' peterale plai~a sud.h dicairkan~ edangkaa- untuk inti dalam 'Abu yaag tidal:. lama abo egeca diruJjsir. 8erbicara mengenai swasem,ada dacing sebcnarnya sejak mun 1998 Kabupaletl Pemalang
udah berb;asil memeaubi kebuuhan.sendiri. dalam upaya melinckathn penyediaan protein lewani perluasan lapangan kerja
.
dan peningkatan pendapatan.ma-
'
.
-
meningkalkan ketahanan pangan. juga mendapat bani:~.m petltataD' lemak sebanyak 100 orang di Ke-
syamal. sebingga dapat n\eQl- berkoalitas. Khusus program·JPS clan mesin. prasarana/gedung. camatan Comal dan Kec3.matan hendung laju urbanisasi: Bahkan .(jaring pengaman lOsial) dengan ..dan obat-obatan dan lain-wn. taman. sehrang Kabupaten Pemalang dana APBD .melalui program Disampjngayarilb~dalam UntukterDakdombalkambing . ~rhasi1 inemasok telur k:e lakar- RRMC . dengan dana Rp. ~ ta11:uo 2000 juga akan dikem- ; ak~n dikembangkan ~ngkatan ~ Tegal. Banyumas. sertamengi- 916.392.000 aklJ} dikembarigbn bangkan penihgka.ta~ populi.si'· populasi dengan sasaran 200.000 "rim bibit temak: itik ke Lampung budidaya dan pembibitan .yam' ternak dengan sasaran .300.000 'ckor atau peni"ngkatan populasi d~ Kabu~ten BrcheS. ." buras di ~ecamat.n I\rop,cJ- _~,.e~ori sehingg." teijadi peningkat- 6% mclalui kegiaJan peningkatan gading dan Kecamatan Carnal. an populasi 10%; Bantuan .yang usah. deng~n pengadaan kamJaring Pengaman Soul Dana 'prayek tcrsehut abo dibefi}.:an berupa penguatan bing 1.200 ek:oe. pelatihan keUntuk· mendukung program dikembangkan-ayam buras $e~ modal pcmbib{lah itik dengan lompok. bantuan pembuatan swasembada daging ,tabUR 2005, . baRyak 6:675 eleor l.:epada 5 pengadaanbibit2.000ekorbetina kandang, dan obat-obatan. pada tahun 2000 dengan dana· kelompok: tani teroal.:. Kepada .dan 200 ekoe jantan. Oi samping Di samping k'ambingldomba APBD tingkat I dan APBD II petani di 5amping memperoleb itu bantuan paket" pakan. kan- jug&:lkandikembangkanpeningdilaksanakan program pening- bibit teraak yang pengembali-: dang, obat-obalan~'mesin tet&S. katan populasi tern.ak sapi sebahlan populasi ay~m buras untuk annya dilal.-ukan secari: bergulir. . dan pelatiha~ kel~n:tpok tani nyak 6.060 ekoe melalui pengadaan sapi 100 eker. insclninasi buatan. pelatiban k:elornpok uni. pengadaan obat-obatan, dan bijauin ~ ,dan"lain-lain. Dalam upaya mendukung progr.m s:wasembada daging Wwn2005 jup"uic1ahJi kegiatan SPAKU itikdikembangkan popula$i itik dengan Warun 330.000 ekoe dengan dukungan permod.lan, pengolahan basil pasca panen. peinasaran dan promosi di Kecamatan Taman. Petarukan. dan Kecamatan Pe(rialang. Di pemanfaalnn
~I ~:~:~~~~0~ ::.: itik.berupa cakar pupuk ayam, di Kecamatan CoKec.matan Ampelgading dan Kecamatan Pemalang. .
(Mbd/D)
45
Lampiran 2. Contoh berita peternakan kategori pembudidayaan
..;;:-, .. "
, KE ..... .,.i. ,",
..
;': ,
Iptdc--~------ -"',;:::':" , ... ,
.....
.•', .flDaerah·Endemis Anthrax di Indonesia:
liDa PrOllinsi Masih BerisikoTinggi
(: . ;.. -'
Paaw Ulara .~nta'-dj '~bupaten ~urw.k~a ,.'- -(Puuu"aj Jawi Baral )"aDg menyebabbn ~tar 3.000 .": tenD.~uk s.lahutu ekor bunmg WIota piaraan di sana _" . erab cademis an- mesti dimusaahlc.an (meRurut th.'u"yq bCrisiko bDg,gi di In- beritl. PUS). dooesia.' Akhic-akbir ini wit.yah Dr. Oarmiato mcagatalc.an 1...,.;.,;.·y...·dioowP muih bahw. . .m........ ilo cIeng... berisikO-liitggi. scbagai daerah can. dibakar aWl dikubur meN~ JlCftyalit aathru yang paba pilibaa tcra1chir. Karen. micajadi Wabsatu pca.yakil urama bagi bwung uara yang IUdah dihcwaJl tIc:riaak. khumsa.ya hewan ketahui lefkcaa"PenyWt andvu: mcmamah biat tiqp.lliga prO- ~ Ienedia peogobatan daD piasi. yabli 1..... 'B~ Nus. ob&t-obataD yang cutup ampub Teaggara Bam"w Nusa Teog- D1Cnyembuhba. "Kemunglc.in,ara Tuaiir. Oleb Icbab itu:. ke- anny':' kcadua sudah sedemi· ............ ~ J>urung Ici.. pmh ........ ""'" dila·
'.wasU -
car.
.....pc.a.iWa eli tuba . . . • . ,t?'.'t:':'!' 'n. . Wnaiai-""""""'-"'yong D....It.EndemIs·Bertanng
.
..... ,.
d=PU~be'um
- mudDy.·: bls;a ~!'di.Dtisip.5i .........,... ••..<.'.
.' Dori .......................... elitambolo Iwil ..,.cabpon de· Dpa ~ Balai PaIelitian Ve-Boao<. D<. om.
I
DanriiaiO ~ walctu yang
laIu diki:cabui'~ penyakic an~. thiax-yqailptberbahayabagi. ~ 'bewui
da.a "dapat me-
nulari awwsia ilG·Sudah dapat dK:epadaadiatasisecaraefekrif mela1ui proscdurP... pemeabo"J;~twaan
yong .gal:
. -,
dasamya. banyak sekali propinsi di Indonesia yang mcrupakan
daerah eademis ata.. pemah dicatat sebagai daerah endemis penyakit anlhru. Namun suatu hal yang menggembiraba dari usaha yang panjan, dan bcrUsinainbungan We. kenai Ie1ah seja dabulu mngga Kurang ialab hasiln)'. yang menunjulck:an bahwa dari wal:lu
$clain obat-obatan penycmbuh dan cara diagnosa penyakit, maD vabin penangkal juga sudah lama. dikembangbn. Menurut Dr, Oanninlo. dengan vabinasi yang leratur, sesuai prosedur standar, man wabab. anthrax pada hewan pianan mestinya bisa ditangbl.
Menyerang Borung Unla Kepala Balitvet Bogor. Dr. Darmi.to mengak:ui keluh,aa anthraxlcnls stmakin berturang. . WSinta" bahwa litenb.lrmengen.ai DaIam pcriodC 1885-1960. leba· peayakit anlhrax pacfa burung nyU. l'.S propinsi. antualainJawa unta.liar &tau dir.ernakbn, sanpt
Ite waktu, jumlab daecah atau
propiDSi yang dilaporbD tertular
Bvat. Jawa Tcagah. enam pro:. IaagbeliIadooesia.U_ ... pinsi eli Swnaacra. Sulawesi Se- .ayWt anthrax yaa, ada teba-
lataa d ... Sulawesi TeaHan. : ; PCi:ayUit aatbrax yaas pada Husa. -Tcagpn. Bacat dan Nusa Tc:qgua Thnur. Bali daa ,Iebaw.nlbi...... he,d"", p.... pinya mecupaUn daecah tcrtular """" diI=oI' eli IAdoae- (eodemis) u.thrax. Pada'tabu. sia, yakni. sejak kbih dari scntus 1986-1990. sudab. menjadi 7 proIahua "'''' TopiInyi _ .... pinsi sajL Semenwa tini menutabu. -1885 pemerintah Hindi. rut Kepala Balitvet: Bogar unggal BeIaAda: meqtoafirmasibn se- di Jawa Bam (pantai utart). N1T ~resmibeajangkitDyapeDyakit don NTB. aaduu pacta Jaewu piuua di KebemasiIal1 menebn peI1ycBali. Suiuarcra Sd&laIl w Lam- buan dan wabah peay.tit IApuiti. selaajublYa, dati. waktu- thrax sellin oleh pelaksanun ke-waktu,'~ dilapor. Ubijalwl YeCeriaer yang baku di kon tajadi .s bagai _ eli lapangan juga upaya penelitian Indoaesia, di-Sum.ten, Jaw.. dan pengcmbangan yang betke· ~1bIi.N.... 'roawn sinambungan unluk meacegah du lriu Jaya. SehiDUa pada dar! mengatasi penyakit terscbut,
.......y. ..........ycta114 he·
u.thnx
-_. -...... --- ..............
WASAKAHTHRAX -
....... """-~
ditMIuh, dibakar diron
".
diIwbur.
ayabn meauajukba: pia Wei:wabI.h yaag Icrjlldi palla hewu memamab bW: IqJClti ketbau, sapi, kuda, bmbing dan lainaya. karena hewan-hewan ~utlah yaag dalam kenyat.un. banyak Ierkeoa. Numin, pada dasamya yang biu. terinfelai &dalah makbluk. bcrdarah paw, jadi termuuk: jeais bunaag (keJas Aves) seperti burung unta. dan jup muusia. "Wabah penyaldt anthrax pada burung oRla dabula seeing leljadi di Afrika yang merupakan benua. asaI burung unla", kala Duminlo ...Petemakaa burung anla yang sudah mulai dikemblngkaa di &opt beluan pemah kedengaran mcngalami kuus infebi antluax katena memang daetahnya bubn daerah endemis anthrax", jeJasnya. Bagajmana terjadinya butung uola di petemakan yang pakannya Iwil fonnulasi bcrupa produk olahan cctapi dapaI: terserang anthrax, memang agak unik. Burung· unta suka mematokmalok,taoab, dan mcmaog harus disedialcan lahan untuknya agar bisa bebas berlaku seperti ilu. Tanah adalah lempallinggal spora kuman anthrax dan dapat hidup di sana sampai ,".;oktu sangal lama, sehingga !:>urung unta bisa lertular", katanya, Pada kemungkinan lain, ku· man anthrax yang ada pada ~ &WI
manusia (pakaian l;ecja atau lainriyal biu jUt. menulan burong piuun.# Dan kumu pada manusia itu bisa ualnya dad butung unb. piarun ito pula.
00(.1
..... SWdI Kelaylkan Dr. Danninto mengingamn. bahwa kalau selama ini laporan1apocan tidal.: menunjukkan adanra kcjadian wabab IIWI infebi anduu pada lemu: di daerth Paatun Jawa Buat scperti daerab Purwabrta. itu biu saja brena kegiatan vabinasi y14& dilaku· ba sewa untur oIeh peeenaak. Tidak buarti bahwa claerah ito lidak: poccDSiai menjadi dacrah _ peayalcil onduu. Olcb sebab itulab Kepala
BaIiIVct mea&Uljurbn agar para investor di bidang pcternalt.n
hewaa """"'" ..... Iebih da·
Iwlu mWkukon .........yobn
(feasibility studies) yang memadai scbelum memalai uahanya di suatu ccmpat, agar tidak mengaIami k:ejadian-kc:jadian mcrogik:aa ylng uk: lerduga. Namua, y... lidak: blab pentiDg adalah k:eplatl tiadak'aa pcnugah.n ICnIWIIk vaksinasi secan.1a2tW".
"'. DanniAIo mengakui bah· wa sc:jal: mulaillya petemak~ bunmg Untl. di lDdoftcsia (Jawa aar.t) tahun 1996. bani sebtang dib:tahui munculoya bsus peauIarIa pcnywt andnx pada hewaalefSebut di IDdooesia. "ICondisi stress)'lll& mungkin dialami hewn tersebat bin menjadi pcmicu", btanya. . Untuk mc:ac:cgab pcnyebanul
penyakit anthru yang, mewabah eli peCemakan buruag UDta ilu ke 5ekitamya. Dr. Danninto meng~ ...jurkan diJakultaa vaksinasi pada hewan piaraanllem3.k. Bagi hewan'dan manusia yang sc:mpaI ketulanm, pengobatannya tidaklah sulie Untuk .maousia, pectggunaan penisilin alau anti· bi()(ika Jain sesuai l'eSep doktcr cukup memadai. Oleh sebab ilu, nwyarabl (idak perlu sampai hebob. dilanda 1!:.ecenlasan dan kcUkutan, (Olson PS/DJ
46
Lampiran 3. Contoh bcrita [lctcrnakan kategori [lcngolahan dan pemasaran
R.GRI UTRm.&b;;;;;';;f",~;F;.ci;> '.""0;;".""""kii~:!~it", ,.
~
i
BISNIS AYAM GORENG
nama-nama strerti
Mbo!.:
BereL:.
Ny.
hani, Ayum Gorcng
Kalasan nterupakan pernain lama dalatn bisnisolahan ayam goreng. bah!.:an sudah menjlldi merek dagang merck. (lrade mark,. namun bis"is ini tctap n,.sih banyak. pernioatny•. Misalny. dcngan munculnya di awaltahun
80-an nama-nama scpeni Ken-
Banvak Peminatnva dan Tak Pernah Mati
•
!
tucky Fried Chicken (KFC). Cali-
(ornia Fried Chicken (CFC). Texas Fried Chicken (TFC) hingga McDonald's dan pemain·
pemain baru lainnya. 8isnis .yam goreng rupanya semakin hari kian berkembang dan mengunlungkan. Salahsatu
indikasinya biu. lata lihat dencan mara!.:ny. warung maho kal.:i
BISNtS AYAM
lima sampai restoran·reSloran ccpat-saji (fust food) yang meng-
GORENG-Ayam goteng merupakan
khususlan. menunya pada ayam goreng berikut olahannya.
vanni
Kalauaulu ayam goreng lolaI haNS mengalami jatuh ba.ngun. meiki pcrsain,an belum begilu ketal. Contohnya Ayam GoreDg Ny. SIIIwti yang awa!nya dilakll_ bn sendiri oIeh Ny. Sliharti pada usia 12 tabun secara door 10 door. Dengan kesabaran. ketekunan sal:.ing bangganyadi muka rumah fri~d chicken pinggir jalan ini dan keuletannya. akhimya hasil makannya terpampang lulisan tentunya bisnis kecil-kcciian yang kerja kem: itu membuah!l;an hasil. ....hom D~sa MOSll.k Kota ". menguntungkan. Schab dengan yaitu ia bisa berjualan dengan Menurutnya tulisan tersebut menjual ayam go'reng model menempati kios di Jalan Hadi- bermabud untuk. mengangkat KFC, CFC atau McDonald's sucipto 208, Yogyakarta pada imej ayam k.ampung di peckotaan. merupakan tefobosan baN, yang tahun 1972. Bahkan kini rumab Apapun yang telah dilakukan oleh tetunya pasamya pun berbeda makannya sudah tersebar hampir kedua nyonya tersebut, kiranya dengan ayam goreng restoran. ban yak pelajann yang palul Para pedagang f'i~d chicken di seluruh nusantara. timan itu memilih ben:lagang ayam Ketika ditanyakan tentang ditim. goceng model seperti itu juga banyaknya persaingan dalam Fried Chicken Tiruan karena banyak masyarakat yang bisnis ayam goreng. Susiati. Mengenai masalah tiru-me- ingin mengkonsumsi fri~d Sekretaris Ny. Suharti menjawab. niru, memang muyarakal kita chicken namun dengan harga "Kami tidal:: takut ber5aing dengan yang lain, karena ayam k.ila jagonya. Mulai dari sepalu, yang murah mcriah, meskipun ayam k.ampung. Kira juga tetap pakaian dan lain-lain, tidak let- mereka juga sadar hahn untul: mengutamak.an pelayanan yang kecuali dengan ayam goreng. r ...sa pasti jelas becbeda. Hal itupun diakui dandisadari bail.:. kepada para pelanggan, Dcwasa ini mungkin kita sering melihat di pinggir-pinggir jalan Adi S. Tjahjadi. Manajer Humas kualitas rasa dan kebersihan." Lain halnya dengan Ny. Umi raya banyal: pedagang frj~d PT. Faslfood Indonesia yang yang bangga dengan Rumah chick~n k.elas kaki lima. Feno- merupakan pemuar Kentucky Makan MOOk Berek-nya. Ia pun mena ini merupakan se..~ualu yang Fried Chicken di Indonesia, bangga dengan produa. ayam baru dan mcnarik unluk dicer- "Menurut kami biar saja mereka herdagang sepeni itu. Toh socarool kampungnya dan tidak akan mali. Pertimbangan para pedagang tidal: lang.o;ung ikut mempromosiberpindah ke ayam cas. Bahkan
bisni$ yang tidak akan pemah mati.
CSan lkan "IUS berllembang seIama
...."""""""'" manusia masih
'-an ayam goreng model KFC. Yang penting taste atau cita casanya pasti bed.... Malah I.: ... mi bangga juga, karena nama J(FC selalu dipakai para pedagang ilU, dengan demikian bisa dikatakan bahwa nama KentUCky Fried Chicken sudah tertaoam pada masyarakat kill." Dilihat dari sejarah memang KFC-Iah yang menjadi pelopor fri~d chick~n di lanah air. Dengan up.aya yang ulet dari seorang pengusaha, Dicky Gelael untuk mendapatkan hal.: waralaba dari KFC Internasional, hingga al::hirnya pada langgalll Oktober 1979 berdirilah KFC yang pert... ma di Indonesia. Kemudian diikutj dengan pemain-pemain baru hingga IiCkarang.
Ayam Goreng Tak Akan Mati Mencennati ramaioya bisnis ayam goreng. mulai dari kelas kaki
lima. ayam goreng kampung sampai pada I.:elas restocan fried dl;cI.:~n. lemyala bisnis ini tidak :Uta malinya. Bdulll lagi ayam Joreng jenis lain sc:perti ayam goreng Kalasan dan yang lainnya. Hal ini pun dibuktikan oleh Ny. Suhacti, menurut Susiati hahwa bisnis ayam goreng ini benar-benar mcmbuahkan hasil hingga Ny. Suharti bisa mcngembangkannya ke Jakarta tabun 1988. Bahkan tahun-tahun berikutnya ia Icbarkan sayapnya kc kota-kota besar lainnya. seperti Semarang, Surabaya, Bandung, Medan dan Pekan Baru. Adi S. Tjahjadi yang te1ah bergabung sclama 11 tahun dengan KFC menyatakan, "Selarna manusia masih membutu hl.:an makan. maka bisnis ayam goreng fast food ini tidak abn pemah mati. Buktinya dengan banyaknya perusahun lost 10'0(/ seperti ini dan rumah makan ayam goreng yang sudah ada, toh malah ber~ tambah lagi dengan Iumbuhnya fri~d chicken kaki lima ·itu. Ini menandakan bahwa bisnis .yam goreng masih besar peluangnya dan prospcknya pun ccrah. Tinggal bagaimana pengusabanya atau orangyang mengelolanya ito! memenej bisnis ini menjadi bisnis yang menguntungkan." Tentunya untuk bisa menjadi sekelas KFC. Mbal.: Derek Ny. Suharti dan restoran besar lainn)'a dibutuhkan perencanaan matang. manajemen yang bail.:. ptomosi dan pcmasaran yang bagus, SDM yang mumpuni dan tentunyajuga ditopang dengan modal yang
be=. Tapi bila sel:elasjri~d chick~1I kaki lima mungkin hany. membutuhkan sedikit modal, manajemcn yang sederhana dan pengolahan serta penyajian yang bersih, maka tinggal memajangnya di pinggir jalan. Sedllngk.an persaingun di lapangan bctjalan secara sehat dan wajar-wajarsaja. Karena masingmasing memiliki panr atau konsumennya sendiri.(rit/IAJ
47
Lampiran 4. Contoh berita peternakan kategori investasi dan permodalan
48
Lampiran 5. Contoh berita peternakan kategori penelitian dan pengembangan
49
Lampiran 6. Contoh berita peternakan katego.·i peratnran dan kebijakan pemerintah
teri.Perianian Mubamma~( peak.•'.;;'
M§
paradigma banI.bmwa petcmak
-Tugaspokokyangakandiem.- .n~ilild 7 esclon [I yang terkait ~kaitan ini akan melibatkan dengan tungs! ~ Wan- ~keljaesetoD llainnya.di lingtitas_ dan b!alitas bibil" produksi Iwngan bCpartemen Pertanian. _dan produktivitas- ternak rumi:- "Oleli karcna itu saya ingin menansia dan non ruminansia; pe~ nekankan petlunya keterpaduan ngembangao sistem dan pola, - kebijaksan~ aolar unit kerja promosi bud~d;aya- dan pauo, -, ~clon II, ~- eseloo It antat dangan yang berlaku. Fungsiny'a perlindungan budidiya .dan per- dacrah. dan antar program" ,- ujru: akan terkait dengan penyiapan llndungan hewa~ ~ perlin- Oirjen- ,Pcle~akan, Dr; Drh, rancangaa .kebijabanaan.'tCkiUS, ~ungan inasyarab.:t ~.DCr.SoCyan $oc<W'djaqcbih Janjut. pclaksanaan tugas IertCRtu bielang Sccaia fungsional orgaiU$asi -'
malab unit-agribisnis tcrkecil ban oleb Ditjen ini adalah mdakmenegaskan, bah- . yang bc;rperan dalam pencapaian sanakan perumusan kebija~ . sclama "32 tabUR ketabanan pangan uslonal. Me- dan pe1aksanaan serta .tandarisub lCktor peternakan dipinggir- reka harus dianggap scbagai sasi !Clenis di bidang produksi .kan schingga mulal tabuo lOOO pelakuproduksidanjugamanajer petel1\akan betdasarkan kcbijakinemasuld milcDium ketiga -ke- usaha: tani. an Menteri dan pent\lran perun-
g;atao pcmban",nan pet<makan dipedlauDD .dan ditingkatba. Olcb karen. itu dalam rUgka
Dltjen ProduksJ Peternakan
peoyediaan pr()tein bewani dan
nakan Dr. Orb. SOlyait Soedardjat
kesejahtcrUD pctani. pcocram
mengemukakan.. deogan adanya kclembagaan cransformasi Deptan yang scmula berbasis fungsi. mala DitJea PetCmakan abn menjadi Ditjen Produbi Petetnabn. -
kegiatan Iwascmba.da dagiag tabun 2005 batUs mendapal duo kungaD sceara "all ou'" dati aparat Ditjen Petemakan di pusat
.dandaonh.
.
Sementara itu Dirjen Peter-
pctemaIcan. pcmberian dan_gaaiI DitjcaPtOduksi teknis dan evaluasi PetemaJcan.mempUnyai laitan di ~nmru-i. baglan -bulo dengan: fungsi .pePetemabn . ngcmbangan sarana, prasarana
RAPBN Pe..,...kan TA 1000 -
_
~
kens 1IIIlUk ....•
capai _ daaIoc tabun· 100501. bta Mentcri Pcrtuian poda ...... 1'e&1cmuaA lCDocdinasi dan SioIaooIsasI KobijobAPem· ....gunao Pc<emaIcoD TA. 2000 di baru-baru UU. . Mcnutut Muhammad _
S_
... upayakenstenebutdiuggap scbag&i pJahsatu iadikator Jce.. bettwilan pembangunan scktor pcrU.ni~ mel.lui produksi petcmakao. Diinptkan. bagaimaGIpUR juga upaya iN Iwus ictap bertujuan Datuk lIlCftiagkatkan
pcodapaWI dan waf bidup pc. tcmabn sebIgai tJd4I:u _ . nya. IChingg. perlu diccnnati daIam opetISiona1isaslaya. . Upaya pembenlayaaa .......-
nail: headaknya didJsarlcAn pada
masalab
dan di hilir dcngan ~ngolahan ° 2000 un~k petetoakan menga-
lami peningkatan ~ 47,3%
dan pemasaran, schingga
dati TA scbelumnya. kcnaikan-
"SaYa.menyambut gcmbira ........ DiIjea Pdcmabn yong.
Menyinggung
RAPBN ditegaskan oleh Dirjcn Pctemaka,n. -bahwa ~BN TA
OITlNGI
- -
:::::::. ~ 2000 pertu cIiIingkadcan,
. aya scbeur
Rp. \7.s mil.....
Priori~ pengguuao
melalui .. 1'!ogram x.IIhanaD Panpa dan
Program Pengeinb°aDCaR Agobisnis yaiw: • Upaya~paya swasembada
_
~ dens" pOwdaan elite
.:::::::;:".::.
bbU dan doapr. pcngendalian pcmbcrantasan Brucellosis di S
.,...mba dIging 2005. °
°
propinsi. • 'Selain ihl peningkatan angcaran yan& ada diperu ntukka,n
untuk membantu pen.nganan pengungsi akibat kerusuhan. pcmberantasan penyakit rabie.c; khususnya di N1T. mclanjudulIl . revitalisasl dan swastaniwi UPT. mcmperku" aspek. jlCogaturan dan teltmbagaen pusatdan membcrikan tambahan-iJokasi dana
IIIIlUk propinsi-- SPL-OECF. :
..
(MbdlDJ
50
Lampiran 7. Contoh berita peternakan kategori organisasi dan perkumpulan profesi .:::--:.:t.... ~!!.~~.~~lao:::..:;.::r.~. ·::::)~·.;...·::!·II~\!'!.-!!!~.I!'~.j::..~'::':-'~:""::':"~":""_____ I I O l I U I I G I - - - - - - - - - - - - - - - - -......- - - - - -
Peternak Mengeluh, GKSI Hanva MemungutUang inCgiQya h.arja sarana cukup tinggi. tuk replacement. ne&oirui hargt produbj pctecnakan ""Tcrpaksa karoi tnembayar dengan IPS dcngan memihak . yug radiri daR b;bH. Rp. UlOOlllter kepad. kopada petonuok. dan pemb;naan . ,tanakapi. pakaa.obal- . schab susu yangdijual k:epada Pr tainnya. Janganhanya memungut obatan. dan'laia-Iaia ICIU rcn- Sari Husada barus lewat GKSI uang dati pctcmak. ""Oleb Iwcoa dahnya harp lUlU yang dialaml -1ang dipoc.ong Rp. 25l1it«. se- hu kepada Bapale. Mentcri Perakhir-akNr iai meajadi kduhan. dangbndariSariHusadadibayar 'anilll Cli samping harga susu para petemak Api. pcnb eli bu- Rp. 1.22SIliter". Uta SubiYODO dinaikkatl.jugajumlahsapipcrah lIIgai dacrah..$ed··gh n OKSI. Kelua Koperas; Petccnale B;t.- yang dipelibara ditinglcatkan· (Gabun&aD. _Kopcrui Susu Io!io- ayurrias (Kopemas) lcepada Men- . meneapai 6 eleor scsuai skala .c.sia) sebapi iaduk toperas; terl.Pcrtaniu yang mcndengar eIconomi". kala petemak lainaya. sasu·1ndooesia yaog dibanpkaa dc:ngan leba kcIuhan para pc4apat mcninlhth" tescjahte- ICmak sapi peRIL Anehnya kope-- Mtmpribatlnkan lUa pct.cmak.-lCrnyata Cliailai· raSid4kdapatO"tlljuailangSung Keluhatlyaagdibadapipeter-. aIcb pcttnWt bIoag ......pct. I:opada Sari HuAda,1
T
,ada JlOII"'riabh - * """'PC" ..00 bug, jud ..... oebincP
,.....u d;banpbn dapa< ......
4iri dan scjabIctL "Kami ingtn oojahlen sepedI BapaI: McoICd
- . . . ..... lwpjuol_ dijuol ~ topcnsi ba"YO Rp. I.GOO/Ilt«". ojar Rub-
,...,saIah_pe- UIOOll=- Iai .............. harea aqua ')'UI biaya. ............ya ............... Biaya
pc""""-
uang.doang darJ petcmak" " kata. pengurus kopctasi Api penh eli 'KCtua KUD Sarwa Mukti H Kabupaten S1cman I:opada 0Ujcn Moch. DjulUa eli labrIa. Pctcmakan 50f)'.n Sudardjat . . Kcadaan yang Icbib mempriblika· mcl.kubri kUl)jungan baCinkaa Jagi .tczjadi di Kabupaketja kc DI Yogyabru. bdum lea Garut. eli mana seJdtar, sepulama iN. luh"ribu-petemak yang mcnggeRendalUlya harp IUSU perlu luti usaha sapi pcIih kepemilik&dura: perjuangan OKSI untLik anaya kecH. 'ching,a kurang mcngadakan acgoisui clCngan cfisicn. Kondisi letscbut kurang" IPS dan mclaJcubn kampanyc memcauhi tondisi ideal. sehingmi.nilm susu dcDgan ......lehhn ct turing meagunwaskan bagi peajuatan lanpung. kepadJ too:. kcsejahteraan bluaq::anya. Rata~ dcapa..mcm~ rm:pemiliba cemak 2-3 emr. puturisut dan yoghurt, sepedI ......g1:•• yang ;dca! adaIah 6
upi diungkatkan";tata scorang
Yanc dilakubn·oleb OPS. Pa- ckor, ·"hiagga- pcrlu aduya ngalengait.
~Kampanye
ridoum pen'mh·h'n jumIah Iemak yang
. . . . . otuk....,u.gkalkan po-
dimiliId ~
......... laDgJuac kopada_ luaneR "biDlga mcmpcrolcb aUai tambab perlu dilalcukaa
:nnW
.
I'oda pe
_-J'etW>ian ......
w,bcodaknyape
u_
I:opada IPS. dan ....,;"gbIbn _jab...... perlu oda· a~ "",la,.,.",..,,' sehingga usaha-
-~':i>;':=b.,r
....... Oprpc
beadera dan sekarang men-
.n
joMfi bcsar dan moju .
fI"dubl . bIia1baa/: - .,....,.a... 'IItib mahaI __.... So-
rug. dulu dipcrmainkan oleh
_sudahblnls_ ........
"'Scbelum beAr scperti 'lela-
barga. tctapi .!c.emudian s:~ar membcntuk perkumpulan yang I bertindak ICbapi penjual dan _ _wooyalaobacJaoi.Di ! _ y a dapa< ~....... har: ...uping iN membeli pakan kon- OWDG 0ENGAtC PETERNAK _0aIam Icur+Jngan UIja d" JaMng bafV.baN 1ft MenIeIt PeItanIan t.tUhamm.t PcUoA ga. sem mcruhnkan pabrtk dl ImUaI: dan obat--obatan. 5erta pc- ~ dialog dengan ~ sap! petW\. PNmak sap! perah mengharepkM harga IUSU cINIan dan jumIIh UCIi bcrbagai negara". kata Mentcri . ' Putanian. (MbdID) awatan yang memeclu~ biaya GitambaII.
.................... ocjakpaal
51
Lampiran 8, Contoh berita pctemakan katcgori lain-lain
Minum Susu Segar itu Sehat dan Berkhasiat semuanya teatu 1idak . kCtenediaan susu eli masyarakat dikcluarkalinya Undang-Undang -ylD&lW do!! sepeada. sangat pOdu dip." ,;b.", btl. pongan No. 69 dan PP No. 37. jilail(>lbiWkilaminum DUjco Pclay..... Medis DCpar. . Mcskipun air susu an", di· sept itu sebat dan bcltba· ...... Keseba!ao Plof. DR; Dr. perlu);.:an schingg. ketersedia-
~
_ IioLIIdopa tidaL Jibscciop.bari tcAbIr minwn SUS1,I ~_ akan ateajadi schat, tc"rbindar dari pcD)'Ikit. dan apabila kebiasaan
......... .,asu dimulai sejak. balita _ ....gh••lIkan gcnctaSi yang IlCbat dan cerdas, serta Ier.mlpil. ~ SIISU sangat bergizi yang sa. . dibutuhkan untuk peltumbabIIl fisik tubuh maupUD kecer_ dasa ocat scbingga air susu tidak .... dilepukan dari kchidupan ,
H. _
DjojosupoSH, pad. acara ··Milk Day" yaagdiselenggara1:an Badan Ebckutif Mahasiswa FKH. IPS. Oleh karena ito pemberian susu sapi pada bayt yang barulahir mcndapat perna. tian d~ri pemerintah dengan
memcnuhi angb kccukupan gizi, namun konsumsi masyanbt kita akhir-akbir ini nampak mempcihatinkan. Walaupun konsumen masyara:kat kita peqtah mencapai di alas standir girl yang ditetap-
terus-taCDCrUs mengkampanyetan aU.um susu. Kcgiuan kampanyeascbut dilaksanakan pada
scciop jicrtcmuan, rapat, seminar konsumsi masyar:akat berkisar lokakaya di bcIbagai tempat de640.000 ton, dan produksj dalam ngao mcoganjurkan para pejabat licgeri 380.000 ton, scbingga yang di pusat~ dauah uotuk memediimpor scbany3k 260.000 ton. lopori minum susu segar. Babkan Rendahnya 'konsumsi masya &ejakawal taboo 2000setiap tamu rakat Indonesia jib dibandingkan yang datang ke tantor Dirjen PcM
dengan negara-negara lain thu!USDY. AscaIJ sungguh-sungguh
memalukan dan memilukan.
.l
Konsumsi susu di Republik K0rea meneapai 6.67 kglkapital
ternabn abn dijamu susu segar dan schutir tcLur dalam upaya
kampaoye minum susu-dan kelestariaa swasemhada telur.
"Tidak benar jia orang tua Bangladesh ncgara yang ota cbhulu mengatakan makan sering dilanda banjir mencapai telur bisu1an. makan dagiog tee· 31055 tglkapita/tahu.n dan Kam- jangtit kolesterol, dan minum boj. yang neganoy. bertabun- lUlU menjadi mencrct", kala Oir· taboo dilanda pen.ng mencapai jen Petcmakan pada seriap ke· 12,97kglkapitaltahun. "Olcbka· &edlpatIIL Pommya minum susu rena itu dengan masih rendahnya menjadi sehat dan berkhasiat. konsumsi masyacakat. mak.a me- Adanya getabn minum susu di· rupakan potensi untuk ditingkat- maksudb.n untuk dapat rnendobD konsumsinya'\ kala Diljen rang bbiasaan dan. peningkatan Pcternakan DR. Drh. Sofyan minum. ·SUSU, terutama susu Ie-Sudardjat MSc: ketika membuka po )'itni ck"gan tujUan ,...do. ·'Milk Day"
.tabUR.
Patadiama sebat telah dica~
.tea·
........ pernt-""lNft Ia::sebat-
• ....uL Deaganpendeb'an
_diaapb' scIuNh IJIIS)'U'bt ...,..mcngcr6, bah_ pcmeIiha. _.....,...., odaIah jauh lebih " " - dan mcmcdukan bOaya ,.. IIIUnl! jib di1!andlngkan .....biayayanglaplksalwus _ UIlbIk peagnbatan _1Iidah raIoqjur sal:itokibat
.....- . .
-1Wus pendcrita gizi buruk ..-muhan kehu(uban protein adaIah susu, sehingga
,...wna
, meojldi Diljen Pctemakan steara
anDya perlu dipertiatikan UDtuk' kapitaltahun. Pada tabuo 1998
-..
....... sebapi
kan, yakni 6,6 kg/kapitaltahun, namun dcngan ·adaoya trisis monetct. koOsumsi lUlU tabuo. 1998 haBya 'mencapai 4,16 kyJ
--_. __
kapitaltahun. maka sejak dilantik:
(MbdID)
.-.
5i2