ANALISIS ATRIBUT MUTU PADA PRODUK PANGAN KEMASAN DAN MI INSTAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI CASWELL
SKRIPSI
MUHAMMAD MAQFURI F24070009
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
ANALYSIS OF QUALITY ATTRIBUTES OF PACKAGED FOOD PRODUCT AND INSTANT NOODLES BASED ON CASWELL’S CLASSIFICATION Muhammad Maqfuri and Muhammad Arpah Department of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, PO BOX 220 Bogor, West Java, Indonesia Phone: 62 857 11221350, e-mail:
[email protected]
ABSTRACT Packaged foods have various characters and attributes which reflect both intrinsic and extrinsic qualities. A typical packaged food may have unique and different features that can distinguish the quality. Packaged instant noodles consists of four types and each type may have different quality attributes. After assessing the important quality attributes in packaged foods, four types of instant noodles were determined their dominant quality attributes. The objectives of this study were to determine the dominant quality attributes in packaged foods and instant noodles, including the influence of economic and socio-demographic factors on choosing food quality attributes. The study was conducted by using online survey. Result indicated that certification and food safety was assessed as dominant quality attributes in packaged foods. NADFC and Halal certification were the important certifications desired by respondents. On food safety attribute, they were especially concerned about the use of food additives in packaged foods. Others Caswell’s quality attributes such as functional properties, taste, composition integrity, material’s origin, and organic nature were also analysed as important quality attributes in packaged food product. Although certification was the most important quality attribute, combination of intrinsic attibutes had great effect in forming whole packaged food quality. There were weak relationships between age, education, and income level towards the importance level of food safety, sensory, price, and manufacturer attributes. Regarding instant noodles, average ranking of attributes of regular instant noodle are higher on nutrition, sensory, price, promotion, and distribution, while cup noodle was dominant in value attribute. Keywords: food quality, packaged food, instant noodles, Caswell’s classification, online survey
MUHAMMAD MAQFURI. F24070009. Analisis Atribut Mutu pada Produk Pangan Kemasan dan Mi Instan Menggunakan Klasifikasi Caswell. Di bawah bimbingan Muhammad Arpah. 2011
RINGKASAN
Produk pangan kemasan mempunyai beragam karakter atau atribut. Suatu jenis produk pangan kemasan bisa saja memiliki beragam karakter atau atribut mutu akibat perbedaan fitur yang dimilikinya. Karakter atau atribut ini dapat dijadikan informasi untuk menentukan tingkat mutu pada produk pangan kemasan. Berdasarkan klasifikasi Caswell, atribut mutu dapat dibedakan menjadi atribut mutu intrinsik (di dalam produk) dan atribut mutu ekstrinsik (di luar produk). Satu atau beberapa atribut mutu dapat mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Salah satu produk pangan kemasan yang banyak dikonsumsi adalah mi instan. Berdasarkan pengemasan dan cara memasaknya, terdapat empat jenis mi instan (mi instan kuah biasa, mi instan gelas, cup noodle, dan bowl noodle) yang cenderung memiliki tingkat atribut mutu yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu, karakterisasi mutu yang dominan diperlukan untuk mengidentifikasi atribut mutu yang penting pada produk pangan kemasan dan mi instan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut mutu intrinsik dan ekstrinsik yang dominan pada produk pangan kemasan dan mi instan berdasarkan klasifikasi Caswell. Di samping itu juga mempelajari pengaruh faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap preferensi konsumen dalam memilih atribut mutu pada produk pangan kemasan. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei konsumen secara online terhadap responden yang berdomisili di 13 wilayah Jabodetabek pada tanggal 27 April sampai dengan 12 Juni 2011. Berdasarkan hasil survei, atribut mutu yang menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih produk pangan kemasan adalah atribut sertifikasi (25.6%) dan keamanan pangan (19.2%). Atribut sertifikasi yang dibutuhkan konsumen mencakup sertifikasi BPOM dan sertifikasi Halal. Keduanya dinilai responden masuk dalam kategori “sangat penting”. Pada atribut keamanan pangan, 50.7% responden memperhatikan aspek penggunaan bahan tambahan pangan (BTP). Atribut sertifikasi dan keamanan pangan ini dapat dievaluasi pada label kemasan. Sebesar 26.6% responden menduga mutu produk pangan kemasan berdasarkan label. Atribut mutu lain yang terdapat pada produk pangan kemasan adalah gizi, sensori, nilai, dan proses. Pada atribut gizi, responden lebih mengharapkan adanya sifat fungsional atau manfaat terhadap kesehatan (37.9%). Atribut sensori yang penting pada produk pangan kemasan diantaranya adalah rasa dan tekstur (58.6%) dan penampakan atau kesegaran (30.5%). Pada atribut nilai, 53.7% responden menginginkan kelengkapan gizi (integritas komposisi). Sementara itu pada atribut proses, responden menilai asal usul bahan (52.7%) dan pangan organik (47.8%) termasuk dalam kategori “sangat penting”. Analisis korelasi menunjukkan adanya tujuh korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum. Korelasi ini memiliki nilai koefisien antara 0.100-0.300. Hal ini menunjukkan penilaian terhadap atribut mutu tidak hanya dipengaruhi oleh salah satu faktor saja. Namun, lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Mi instan merupakan salah satu produk pangan kemasan yang dikonsumsi secara luas. Sebesar 99.5% responden pernah mengkonsumsi produk mi instan dan 56.4% responden mengkonsumsi mi instan 1-2 kali per minggu. Karakterisasi atribut mutu pada empat jenis mi instan menunjukkan atribut mutu pada produk mi instan kuah biasa memiliki nilai mutu yang lebih tinggi daripada ketiga jenis mi instan yang lain. Mi instan kuah biasa memiliki dominasi mutu pada atribut gizi, sensori, harga, iklan, dan distribusi. Sementara itu mi instan jenis cup noodle memiliki dominasi mutu pada atribut nilai. Ditinjau dari atribut keamanan pangan, kemasan, dan merek dagang, keempat jenis mi instan tidak berbeda signifikan.
ANALISIS ATRIBUT MUTU PADA PRODUK PANGAN KEMASAN DAN MI INSTAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI CASWELL
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh MUHAMMAD MAQFURI F24070009
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul Skripsi : Analisis Atribut Mutu pada Produk Pangan Kemasan dan Mi Instan Menggunakan Klasifikasi Caswell Nama : Muhammad Maqfuri NIM : F24070009
Menyetujui, Dosen Pembimbing Akademik,
(Dr. Ir. M. Arpah, M.Si) NIP. 19600608.198603.1.002
Mengetahui : Plt. Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,
(Dr.Ir. Nurheni Sri Palupi, M.Si) NIP. 19610802 198703 2 002
Tanggal ujian akhir : 22 Agustus 2011 Tanggal lulus
:
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Analisis Atribut Mutu pada Produk Pangan Kemasan dan Mi Instan Menggunakan Klasifikasi Caswell adalah hasil karya sendiri dengan arahan Dosen Pembimbing Akademik dan belum diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Agustus 2011 Yang membuat pernyataan
Muhammad Maqfuri F24070009
© Hak cipta milik Muhammad Maqfuri, tahun 2011 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya.
BIODATA PENULIS
Muhammad Maqfuri. Lahir di Pekalongan, 13 Juli 1989 dari ayah Sutiknjo dan ibu Solecha, sebagai putra ketujuh dari delapan bersaudara. Penulis menamatkan pendidikan SMA pada tahun 2007 dari SMA Negeri Kajen dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Teknologi Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi, antara lain menjadi pengurus IMAPEKA (Ikatan Mahasiswa Pekalongan) pada tahun 2007-2008, pengurus Departemen Peduli Pangan Indonesia HIMITEPA (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan) pada tahun 2008-2010, panitia Open House 45 IMAPEKA pada tahun 2008, panitia Masa Perkenalan Departemen ITP (BAUR) pada tahun 2009, dan tim penyuluh pedagang SEAFAST pada tahun 20092010. Di samping itu, penulis juga mengikuti kegiatan lain seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan pada tahun 2008 dan Pelatihan Sistem Manajemen Halal (PLASMA) pada tahun 2011.
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Atribut Mutu pada Produk Pangan Kemasan dan Mi Instan Menggunakan Klasifikasi Caswell”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada: 1.
Dr. Ir. M. Arpah, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi selama penulis melakukan tugas akhir. 2. Dr. Ir. Adil Basuki Ahza, MS dan Ir. Darwin Kadarisman, MS atas kesediaannya menjadi dosen penguji. 3. Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan doa, cinta, kasih sayang, dukungan fisik maupun moril kepada penulis. 4. Seluruh dosen ITP yang telah memberikan banyak ilmu dan nasihat selama perkuliahan. 5. Keluarga Besar Pekalongan atas segala doa, saran, dan dukungan kepada penulis. 6. Keluarga seperjuangan di IPB (Moh Achor Mardliyan dan Dian Fajarika) 7. Sahabat DPPI (Kak Anto, Kak Heni, Kak Febi, Kak Rima, Cherish, Vendry, Tiara, Belinda, Putra, Yufi, Dini, Harum, dan yang lainnya) atas kerjasama tim selama di HIMITEPA. 8. Sahabat-sahabat seperjuangan di ITP: Riffi, Khafid, Andrew, Sri, Amelia, Chandra, Rozak, Arief, Tece, Andri, Dela, dan seluruh keluarga ITP 44. 9. Mbak Anie, Bu Novi, dan seluruh pegawai departemen dan UPT atas segala informasi yang diberikan kepada penulis. 10. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu dan teknologi pangan.
Bogor, Agustus 2011
Muhammad Maqfuri
iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iv DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ viii I.
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... B. TUJUAN ........................................................................................................................ II. TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP MUTU PANGAN .......................................................................................... B. PENDEKATAN MUTU INTRINSIK DAN EKSTRINSIK ......................................... 1. Pendekatan Olson (1972) ......................................................................................... 2. Pendekatan Steenkamp (1990) ................................................................................. 3. Pendekatan Grunert (1996) ....................................................................................... 4. Pendekatan Northen (2000) ...................................................................................... C. MUTU INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KLASIFIKASI CASWELL ........................ D. TAKSONOMI MODEL PERILAKU KONSUMEN .................................................... E. PRODUK PANGAN KEMASAN ................................................................................. F. MI INSTAN ................................................................................................................... G. SURVEI ONLINE BERBASIS WEB .............................................................................. III. METODOLOGI PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN ............................................................................................ B. PELAKSANAAN SURVEI ............................................................................................ C. METODE PENGAMBILAN SAMPEL ......................................................................... D. PEMBUATAN KUESIONER ........................................................................................ 1. Penggolongan Atribut Mutu ................................................................................... 2. Bentuk Kuesioner .................................................................................................. E. PENGUJIAN KUESIONER .......................................................................................... F. PENGOLAHAN DATA ................................................................................................ IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN KUESIONER 1. Uji Validitas .......................................................................................................... 2. Uji Reliabilitas ....................................................................................................... B. PROFIL RESPONDEN ................................................................................................ 1. Wilayah Domisili .................................................................................................. 2. Jenis Kelamin ........................................................................................................ 3. Rentang Usia ......................................................................................................... 4. Tingkat Pendidikan ................................................................................................ 5. Jenis Pekerjaan ...................................................................................................... 6. Pendapatan Rata-rata per Bulan ............................................................................ C. ATRIBUT MUTU UTAMA PADA PRODUK PANGAN KEMASAN 1. Pertimbangan Responden terhadap Atribut Mutu Umum ..................................... 2. Sertifikasi dan Keamanan Pangan .........................................................................
1 2 3 4 4 5 6 7 7 10 12 13 15 20 21 21 22 22 23 25 27
28 30 30 31 31 32 32 33 33 34 38
iv
V.
Halaman D. ATRIBUT MUTU LAIN PADA PRODUK PANGAN KEMASAN .......................... 41 1. Atribut Mutu Gizi .................................................................................................. 41 2. Atribut Mutu Sensori ............................................................................................. 42 3. Atribut Mutu Nilai atau Manfaat ........................................................................... 42 4. Atribut Mutu Proses .............................................................................................. 43 5. Atribut Informasi atau Indikator Mutu .................................................................. 44 6. Atribut Mutu Intrinsik dan Ekstrinsik ................................................................... 45 E. HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKONOMI DAN SOSIO DEMOGRAFI TERHADAP ATRIBUT MUTU .................................................................................. 46 F. ANALISIS FAKTOR ATRIBUT MUTU .................................................................... 48 G. PROFIL KONSUMSI PRODUK MI INSTAN 1. Konsumsi Mi Instan .............................................................................................. 51 2. Waktu Konsumsi Mi Instan ................................................................................... 51 3. Jenis Mi Instan yang Dikonsumsi .......................................................................... 52 4. Tanggapan terhadap Produk Mi Instan .................................................................. 53 H. ATRIBUT MUTU MI INSTAN ................................................................................... 53 KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 58 B. SARAN ........................................................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 59 LAMPIRAN ................................................................................................................................. 62
v
DAFTAR TABEL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Halaman Penggolongan atribut mutu proses dan produk .................................................................... 7 Taksonomi model perilaku konsumen ................................................................................. 10 Syarat mutu mi instan menurut SNI 01-3551-2000 ............................................................. 14 Bahan lain yang ditambahkan dalam mi instan ................................................................... 15 Alamat website penyedia fasilitas survei online .................................................................. 17 Daftar pertanyaan pada kuesioner online .............................................................................. 24 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman (rs) variabel uji ..................................................... 28 Respon terhadap pertimbangan mutu utama dan tingkat kepentingan sertifikasi dan produsen ........................................................................................................ 29 Output SPSS hasil uji reliabilitas kuesioner ........................................................................ 30 Distribusi responden berdasarkan wilayah domisili ............................................................ 31 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin .................................................................. 31 Distribusi responden berdasarkan rentang usia .................................................................... 32 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ......................................................... 32 Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan ............................................................... 33 Distribusi responden berdasarkan jumlah pendapatan ......................................................... 33 Tingkat kepentingan atribut mutu umum ............................................................................. 38 Tingkat kepentingan atribut mutu manajemen perusahaan .................................................. 39 Tingkat kepentingan atribut mutu proses .............................................................................. 43 Korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum .............................................................................. 46 Hasil analisis faktor pada atribut mutu umum produk pangan kemasan .............................. 49 Korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap frekuensi konsumsi produk mi instan .................................................................... 51 Hasil uji pembeda (Kruskal-Wallis) atribut mutu mi instan ................................................ 54 Hasil uji lanjut dan nilai rata-rata skala Likert atribut mutu mi instan ................................ 55 Nilai rata-rata skala Likert atribut keamanan pangan, kemasan, dan merek ........................ 56
vi
DAFTAR GAMBAR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Halaman Model proses persepsi mutu Steenkamp .............................................................................. 5 Model Total Food Quality Grunert ...................................................................................... 6 Kerangka kerja mutu Caswell ............................................................................................... 8 Atribut mutu intrinsik dan ekstrinsik Caswell ..................................................................... 9 Jenis mi instan .................................................................................................................... 15 Keunggulan dan kelemahan survei secara online ................................................................. 18 Solusi untuk mengurangi kelemahan survei secara online ................................................... 19 Diagram alir tahapan penelitian survei konsumen ............................................................... 20 Pengelompokan atribut mutu produk pangan kemasan ....................................................... 22 Tampilan halaman awal kuesioner online............................................................................. 25 Tampilan halaman awal web blog......................................................................................... 25 Pertimbangan utama responden terhadap atribut mutu umum ............................................. 34 Diagram Crosstab hubungan antara jenis kelamin terhadap pemilihan atribut mutu umum .............................................................................................. 35 Diagram crosstab hubungan antara usia terhadap pemilihan atribut mutu umum .............................................................................................. 35 Diagram crosstab hubungan antara tingkat pendidikan terhadap pemilihan atribut mutu umum .............................................................................................. 36 Diagram crosstab hubungan antara jenis pekerjaan terhadap pemilihan atribut mutu umum .............................................................................................. 37 Diagram crosstab hubungan antara tingkat pendapatan terhadap pemilihan atribut mutu umum .............................................................................................. 37 Persentase pemilihan atribut mutu keamanan pangan ......................................................... 40 Persentase pemilihan atribut mutu gizi ................................................................................ 41 Persentase pemilihan atribut mutu sensori ........................................................................... 42 Persentase pemilihan atribut mutu nilai atau manfaat .......................................................... 43 Persentase pemilihan atribut mutu informasi atau indikator mutu ....................................... 44 Persentase pemilihan mutu intrinsik dan ekstrinsik ............................................................. 45 Component plot atribut mutu umum produk pangan kemasan ........................................... 49 Bagan model penerimaan mutu konsumen .......................................................................... 50 Frekuensi konsumsi produk mi instan ................................................................................. 51 Waktu konsumsi produk mi instan ...................................................................................... 52 Persentase konsumsi empat jenis mi instan ......................................................................... 52 Tanggapan responden terhadap produk mi instan ................................................................ 53
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Halaman Daftar pertanyaan pada kuesioner online .............................................................................. 63 Tabulasi data kuesioner ....................................................................................................... 69 Hasil uji validitas kuesioner ................................................................................................. 96 Daftar nilai kritis korelasi Spearman (rs) ............................................................................. 99 Harga kritis dari Rho Spearman ........................................................................................... 99 Hasil analisis korelasi antara faktor usia terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum .......................................................................................... 100 Hasil analisis korelasi antara faktor tingkat pendidikan terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum ............................................................... 100 Hasil analisis korelasi antara faktor tingkat pendapatan terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum ............................................................... 100 Hasil konversi MSI data ordinal atribut mutu umum ........................................................... 101 Hasil uji kelayakan pada analisis faktor ............................................................................... 105 Frekuensi konsumsi produk mi ............................................................................................ 106 Hasil korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap frekuensi konsumsi mi instan ................................................................................ 107 Hasil uji Kruskal-Wallis ...................................................................................................... 107 Hasil uji multiple Dunn ........................................................................................................ 108
viii
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Produk pangan kemasan yang terdapat di pasaran sangat bervariasi, mulai dari jenis bahan baku sampai dengan cara pengolahannya. Variasi pada produk pangan tersebut dapat dideskripsikan dengan karakteristik atau atribut tertentu. Seringkali karakter atau atribut pangan menunjukkan mutu pangan secara umum. Karakteristik mutu pangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu mutu intrinsik dan mutu ekstrinsik. Mutu pangan intrinsik adalah mutu pangan yang berhubungan dengan sifat fisik produk secara langsung, sedangkan mutu pangan ekstrinsik adalah mutu yang berkaitan dengan produk, tetapi bukan bagian dari sifat fisik produk (Steenkamp et al. 1986). Caswell (2000) mengelompokkan mutu intrinsik dan ekstrinsik ke dalam beberapa atribut atau kriteria mutu yang lebih spesifik. Mutu intrinsik terdiri dari atribut keamanan pangan, gizi, sensori, nilai, dan proses. Mutu ekstrinsik terdiri dari indikator pengukuran dan isyarat mutu. Baik mutu pangan intrinsik maupun ekstrinsik mempengaruhi perilaku konsumen. Mutu pangan tersebut merupakan sumber informasi bagi konsumen untuk mengevaluasi karakter produk sebelum menentukan keputusan pembelian. Konsumen bisa saja memandang mutu produk tersebut secara objektif maupun subjektif. Mutu pangan objektif dilihat berdasarkan karakteristik fisik produk, sedangkan mutu pangan subjektif dilihat berdasarkan pemikiran dan pertimbangan konsumen. Mutu objektif bersifat teknis, sehingga proses dan kontrol mutu dapat diukur dan diverifikasi (Espejel et al. 2007). Secara subjektif, penilaian terhadap mutu pangan ditentukan oleh proses yang dilalui konsumen untuk dapat menggali informasi yang ada pada produk. Proses ini dimulai dari awal terbentuknya kebutuhan sampai dengan penilaian mutu pasca pembelian produk. Pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen dapat juga dipengaruhi oleh faktor tertentu, seperti faktor internal (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan) maupun faktor eksternal (informasi yang diperoleh dari lingkungan). Perkembangan pengolahan dan pengemasan pangan menghasilkan beragam produk pangan kemasan. Produk pangan kemasan merupakan produk pangan yang telah mengalami proses pengolahan sebagian maupun seluruhnya dan selanjutnya dikemas dengan kemasan makanan melalui teknik dan jenis kemasan tertentu. Kemasan makanan yang digunakan dapat berupa logam (kaleng), gelas, plastik rigid, dan retortable pouch. Produk pangan kemasan memiliki pertambahan nilai dalam segi kemudahan, yaitu mempersingkat waktu pengolahan menjadi makanan siap saji atau bahkan tanpa pengolahan lebih lanjut. Produk pangan kemasan yang ada saat ini memiliki beragam atribut mutu, bahkan pada jenis produk yang sama. Suatu jenis produk pangan mungkin dapat terdiri dari beragam merek dan fitur tambahan. Keragaman pada produk pangan kemasan tersebut memberikan pertimbangan bagi konsumen untuk memilih salah satu produk pangan dari berbagai alternatif produk pangan yang sejenis. Mi instan merupakan salah satu produk pangan kemasan yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Jumlah konsumsi mi instan di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 13.7 miliar bungkus dan meningkat menjadi 13.9 miliar bungkus pada tahun 2009 (WINA 2010). Konsumsi mi instan yang tinggi disebabkan mi instan menjadi komoditi pangan substitusi. Hal ini didukung oleh kandungan karbohidratnya yang tinggi. Di samping itu, mi instan dapat disajikan dengan mudah dan memiliki waktu penyajian yang relatif singkat. Perkembangan mi instan mengalami kemajuan yang pesat mulai dari variasi rasa maupun teknik pengolahan. Secara umum, mi instan yang beredar di pasaran saat ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu mi instan yang dimasak dengan direbus (mi instan biasa) dan mi instan
yang dimasak dengan diseduh air panas (mi instan gelas, cup noodle, dan bowl noodle). Keempat jenis mi instan tersebut memiliki karakter atau atribut mutu yang mungkin berbeda satu sama lain. Karakter atau atribut mutu tersebut (baik intrinsik maupun ekstrinsik) cenderung mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih jenis mi instan yang akan dikonsumsi. Karakterisasi mutu yang dominan pada produk pangan kemasan dan mi instan berguna untuk menentukan atribut mutu yang penting produk tersebut. Atribut tersebut dapat mencirikan karakter mutu utama pada produk pangan kemasan maupun mi instan. Mutu produk pangan yang dominan akan mempengaruhi preferensi dan menjadi pertimbangan konsumen dalam proses pemilihan produk. Atribut mutu yang dominan ini juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengembangan mutu produk pangan kemasan maupun mi instan.
B. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut mutu intrinsik dan ekstrinsik yang dominan pada produk pangan kemasan dan mi instan (mi instan biasa, mi instan gelas, cup noodle, dan bowl noodle) berdasarkan klasifikasi Caswell. Di samping itu juga mempelajari pengaruh faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap preferensi konsumen dalam memilih atribut mutu produk pangan kemasan.
2
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP MUTU PANGAN Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan, mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan, dan minuman. Mutu pangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan suatu produk pangan karena berkaitan erat dengan tujuan produsen (perusahaan) maupun kosumen. Menurut Wolff (1986) diacu dalam Bernués et al. (2003), mutu merupakan elemen esensial dalam strategi kompetisi pada sebuah perusahaan. Sementara itu dari segi konsumen, mutu berkaitan dengan karakteristik produk pangan yang diinginkan. Konsumen cenderung akan memilih produk pangan yang sesuai dengan mutu yang mereka harapkan. Konsep mutu pangan terus berkembang dari masa ke masa. Konsep mutu pangan tidak unik dan lebih tergantung dari siapa yang mendefinisikannya (Bernués et al. 2003). Menurut Grunert (2005), mutu pangan memiliki dua dimensi, yaitu mutu objektif dan mutu subjektif. Mutu objektif adalah karakteristik fisik yang terdapat dalam produk pangan. Mutu objektif bersifat teknis, sehingga proses dan kontrol mutu dapat diukur dan diverifikasi (Espejel et al. 2007). Mutu subjektif adalah mutu yang dipersepsikan oleh konsumen. Titik tengah dari kedua dimensi tersebut tercapai apabila produsen dapat menerjemahkan karakteristik yang diinginkan oleh konsumen ke dalam karakteristik fisik produk yang dihasilkan. Meskipun demikian, mutu pangan tetap lebih bergantung pada penilaian yang dilakukan konsumen. Mutu pangan tidak melekat pada karakteristik pangan, tetapi lebih berkaitan dengan konsep penerimaan (Issanchou 1996). Mutu pangan merupakan sebuah nilai yang ditawarkan oleh produk pangan. Menurut Steenkamp (1990) diacu dalam Lazarova (2010), atribut mutu adalah manfaat fungsional atau psikososial yang diberikan oleh produk. Caswell (2000) menyatakan atribut mutu produk secara efektif dapat dianalisis menjadi tiga dimensi, yaitu dimensi intrinsik/ ekstrinsik, dimensi lingkungan informasi, dan dimensi diferensiasi vertikal/ horizontal. Dimensi intrinsik/ekstrinsik merupakan mutu dan persepsi mutu yang disebabkan oleh atribut intrinsik (di dalam produk) dan atribut ekstrinsik (di luar produk). Atribut intrinsik dapat berupa nilai gizi, warna, aroma, penampakan, dan tekstur. Atribut ekstrinsik dapat berupa merek dagang, iklan, promosi, dan nama produsen. Pada dimensi lingkungan informasi, informasi yang ada pada produk dapat bersifat search nature, experience nature, dan credence nature. Search nature artinya konsumen dapat menilai mutu dengan mengevaluasi produk sebelum membeli, misalnya dengan mengamati warna dan bentuk. Informasi yang bersifat experience nature artinya konsumen hanya dapat mengevaluasi mutu produk setelah komsumen tersebut membeli dan mengkonsumsi produk tersebut, contohnya adalah rasa. Pada informasi yang bersifat credence nature, konsumen tidak dapat menilai mutu produk meskipun setelah membeli produk dan mengkonsumsinya, contohnya adalah residu pestisida. Dimensi diferensiasi vertikal/ horizontal mencakup mutu vertikal (konsumen membagi semua mutu pada tingkat yang sama) dan mutu horizontal (konsumen memiliki perbedaan tingkatan mutu).
B. PENDEKATAN MUTU INTRINSIK DAN EKSTRINSIK Pandangan terhadap mutu produk pangan sangat beragam pada saat produk pangan tersebut sampai ke tangan konsumen. Konsumen akan menilai dari segi yang berbeda-beda. Menurut Steenkamp (1990) diacu dalam Lazarova (2010), penilaian mutu pangan oleh konsumen bergantung pada persepsi, kebutuhan, dan tujuan yang mereka miliki. Penilaian mutu yang dapat dilakukan adalah dengan memahami mutu yang dirasakan atau diketahui oleh konsumen. Grunert et al. (1996) diacu dalam Bernués et al. (2003) menyatakan bahwa pendekatan persepsi mutu yang dirasakan konsumen merupakan konsep mutu yang didefinisikan oleh konsumen, tetapi tidak mudah untuk diukur. Mutu yang dirasakan oleh konsumen hanya dapat diukur berdasarkan atribut-atribut yang ada dalam produk pangan. Oleh karena itu, pengukuran mutu dilakukan dengan mempelajari hubungan antara atributatribut mutu yang ada pada produk pangan dengan persepsi konsumen. Salah satu pendekatan mutu yang dapat dipakai adalah pendekatan multi-attribute. Pendekatan ini menekankan bahwa mutu merupakan fenomena multi dimensi, yang dapat dijelaskan dengan sekelompok karakteristik atau atribut yang secara subjektif diketahui oleh konsumen (Grunert 1997). Karakter atau atribut ini akan menjadi tolok ukur mutu produk. Menurut Bernués et al. (2003), karakteristik dan atribut produk memiliki makna yang tidak sama. Becker (2000) diacu dalam Bernués et al. (2003) menyatakan bahwa karakteristik produk merupakan fitur produk yang digunakan sebagai indikator teknis untuk mutu dan prinsip pengukurannya dapat dilakukan dengan metode analisis. Atribut produk merupakan fitur pada produk yang memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen secara langsung dapat mengevaluasi mutu dengan cara mengetahui informasi dari karakteristik mutu produk. Informasi ini sampai kepada konsumen dalam bentuk isyarat mutu (quality cues). Menurut Steenkamp (1990) diacu dalam Lazarova (2010), isyarat mutu merupakan informasi yang menurut konsumen berhubungan dengan mutu produk dan dipastikan oleh konsumen melalui indera sebelum mengkonsumsi produk tersebut. Isyarat mutu digunakan untuk mengevaluasi kinerja produk yang berhubungan dengan harapan konsumen. Isyarat mutu dapat berupa intrinsik maupun ekstrinsik (Olson dan Jacoby 1972). Mutu intrinsik dan ekstrinsik memberikan pertimbangan kepada konsumen dalam mengevaluasi mutu produk. Konsep mutu intrinsik dan ekstrinsik pertama kali dikemukakan oleh Olson pada tahun 1972. Konsep mutu ini kemudian dikembangkan oleh Steenkamp (1990), Grunert (1996), Northen (2000), dan Caswell (2000). Perkembangan mutu intrinsik dan ekstrinsik cenderung berdasarkan proses dan model tertentu yang dianalisis oleh masing-masing peneliti. Namun, pada intinya memiliki tujuan yang sama, melihat karakeristik di dalam produk dan di luar produk. Mutu intrinsik berbeda dengan mutu ekstrinsik. Menurut Olson dan Jacoby (1972), indikator mutu intrinsik secara aktual berasal dari fisik produk. Mutu ini tidak dapat diganti atau dimanipulasi secara eksperimen tanpa mengubah karakteristik produk tersebut. Perubahan mutu ini dapat dievaluasi dengan melihat perubahan karakter fisik produk, misalnya penurunan mutu pada suatu produk ditandai dengan perubahan rasa dan aroma. Indikator mutu ekstrinsik berhubungan dengan produk, tetapi secara aktual bukan merupakan bagian dari fisik produk. Mutu ekstrinsik cenderung berhubungan dengan usaha untuk meningkatkan daya jual produk. Indikator mutu ekstrinsik ini dapat berupa merek dagang, sertifikasi, sistem pelabelan, dan lain-lain.
1. Pendekatan Olson (1972) Menurut Olson (1972) diacu dalam Lazarova (2010), proses persepsi mutu terdiri dari dua tahap, yaitu konsumen memilih beberapa isyarat indikator mutu produk dari kumpulan isyarat dan
4
kemudian menggabungkan evaluasi yang mereka buat ke dalam penilaian secara keseluruhan (overall) terhadap mutu produk. Pertimbangan yang dilakukan konsumen merupakan hasil kombinasi dari beberapa indikator mutu yang ada pada produk. Olson dan Jacoby menemukan bahwa merek dagang dan komposisi produk merupakan faktor terpenting untuk mengetahui mutu produk (Caswell et al. 2002). Dua karakter tersebut bertolak belakang dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa harga merupakan faktor terpenting dalam menentukan persepsi produk. Mutu intrinsik dan ekstrinsik yang dikemukakan Olson dan Jacoby (1972) merupakan pengujian karakteristik yang dipakai konsumen untuk mengetahui mutu produk. Pembedaan mutu intrinsik dan ekstrinsik yang dilakukan Olson dan Jacoby (1972) berdasarkan pada dapat atau tidaknya sifat fisik produk tersebut dimanipulasi. Jika sifat produk berubah ketika isyarat mutu dimanipulasi maka isyarat mutu tersebut adalah intrinsik, tetapi jika sifat fisik produk tidak berubah, isyarat mutu tersebut adalah ekstrinsik (Lazarova 2010). Mutu ekstrinsik dapat digunakan sebagai faktor untuk meningkatkan mutu produk secara keseluruhan ketika mutu instrinsik suatu produk tidak dapat ditingkatkan lebih lanjut. Isyarat mutu ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh usaha pemasaran (Caswell et al. 2002). Usaha pemasaran yang dilakukan dapat berupa promosi, iklan, dan citra perusahaan. Strategi pemasaran yang efektif juga mampu meningkatkan persepsi konsumen terhadap mutu intrinsik produk. Walaupun demikian, mutu intrinsik memegang peranan yang lebih penting dalam mendeskripsikan mutu produk. Konsumen cenderung lebih memilih isyarat mutu yang bersifat intrinsik (Caswell et al. 2002).
2. Pendekatan Steenkamp (1990) Mutu intrinsik dan ekstrinsik yang dikembangkan oleh Steenkamp merupakan perkembangan dari mutu intrinsik dan ekstrinsik yang telah dibuat oleh Olson. Steenkamp menguraikan model berdasarkan perbedaan antara isyarat mutu dan atribut mutu, khususnya perbedaan di antara isyarat mutu intrinsik dan ekstrinsik, serta perbedaan antara experience quality dan credence quality (Lazarova 2010). Model proses persepsi mutu yang dikembangkan oleh Steenkamp dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Model proses persepsi mutu Steenkamp (Lazarova 2010)
5
Proses pembentukan persepsi mutu dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu tahap akuisisi dan kategorisasi isyarat mutu, tahap pembentukan kepercayaan terhadap atribut mutu, dan tahap penggabungan kepercayaan terhadap atribut mutu. Pada tahap pertama, kepercayaan terhadap isyarat mutu intrinsik dan ekstrinsik muncul akibat adanya isyarat-isyarat mutu yang ada di lingkungan individu dan memberikan persepsi tersendiri terhadap masing-masing individu. Pada kondisi ini, konsumen mendapatkan isyarat mutu yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Konsumen akan memilih isyarat yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka. Pada tahap kedua, baik isyarat mutu intrinsik maupun ekstrinsik pada produk pangan dievaluasi berdasarkan experience quality dan credence quality. Pada tahap ketiga, konsumen menggabungkan atribut mutu yang telah dipilih, dievalusi, dan dirasakan menjadi persepsi mutu. Persepsi konsumen dipengaruhi oleh beberapa isyarat mutu yang mereka terima maupun adanya faktor lain. Menurut Lazarova (2010), isyarat mutu tunggal tidak mungkin dapat menjadi indikator yang sempurna pada atribut mutu tertentu. Isyarat mutu yang diterima merupakan kombinasi beberapa isyarat mutu yang ada. Di samping itu, selama proses pembentukan persepsi, konsumen dipengaruhi faktor pribadi dan lingkungan. Faktor tersebut dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam menentukan isyarat mutu yang akan diterima.
3. Pendekatan Grunert (1996) Pendekatan mutu yang dilakukan oleh Grunert merupakan pengembangan dari model Steenkamp (Lazarova 2010). Grunert mengembangkan proses persepsi mutu melalui model Total Food Quality (TFQ) yang dapat dilihat pada Gambar 2. Model TFQ menjelaskan persepsi mutu konsumen dilihat dari dua sudut pandang, yaitu situasi sebelum pembelian dan situasi setelah pembelian.
Gambar 2. Model Total Food Quality (Grunert 2005)
6
Menurut Lazarova (2010), model TFQ menjelaskan perbedaan antara isyarat mutu intrinsik dan ekstrinsik serta antara mutu yang diharapkan (expected quality) dan mutu yang diketahui (perceived quality). Perceived quality dapat diasumsikan sebagai experience quality. Isyarat mutu (cues) yang penting sebelum pembelian mencakup biaya, mutu ekstrinsik, dan spesifikasi teknis produk (mutu intrinsik). Isyarat mutu intrinsik dan ekstrinsik akan menghasilkan atribut mutu yang diharapkan (expected quality). Proses akan berlanjut ke tahap pembelian produk pangan apabila memenuhi dua syarat, yaitu dari segi biaya dan mutu yang diharapakan (expected quality). Setelah pembelian, mutu yang diharapkan (expected quality) akan berubah menjadi pengalaman mutu (experience quality) yang akan menentukan pembelian di masa yang akan datang.
4. Pendekatan Northen (2000) Secara umum, model atribut mutu yang dikembangkan oleh Northen merupakan penjabaran lebih lanjut mengenai atribut mutu intrinsik. Menurut Bredahl et al. (2001), atribut mutu dibagi menjadi dua atribut utama, yaitu atribut produk dan atribut proses. Atribut produk berkaitan dengan atribut fisik yang terdapat pada produk. Atribut proses merupakan bagian dari proses produksi dan tidak dapat dideteksi saat produk tersebut dikonsumsi. Penggolongan atribut produk berdasarkan pendekatan Northen dapat dilihat pada Tabel 1. Perbedaan antara isyarat mutu intrinsik dan ekstrinsik terletak pada perbedaan experience quality dan credence quality. Isyarat ektrinsik diasumsikan sebagai credence quality (tidak dapat dideteksi oleh konsumen), sedangkan isyarat intrinsik diasumsikan sebagai experience quality (dapat dideteksi konsumen setelah dilakukan konsumsi produk). Atribut proses juga digolongkan sebagai credence quality. Beberapa atribut proses hanya dapat dikomunikasikan melalui indikator ekstrinsik (Bredahl et al. 2001). Tabel 1. Penggolongan atribut mutu proses dan produk Atribut Produk Atribut Proses
Isyarat Ekstrinsik
Isyarat Intrinsik
Keamanan Pangan
Gizi
Sensori
Fungsional
Patogen
Kadar lemak
Rasa
Kemudahan
Bioteknologi
Residu
Kalori
Tekstur
Umur simpan
Produksi organik
Promotor pertumbuhan
Serat
Tenderness
Ketertelusuran
BTP
Natrium
Juiciness
Pakan
Pakan
Vitamin
Racun
Mineral
Animal welfare
Kontaminan fisik
Sumber: Northen (2000) diacu dalam Bredahl et al. (2001)
C. MUTU INTRINSIK DAN EKSTRINSIK KLASIFIKASI CASWELL Model proses persepsi konsumen yang dikembangkan oleh Caswell memiliki dasar pembedaan pada dimensi lingkungan informasi (atribut search, experience, dan credence quality). Model ini masih mengacu proses persepsi mutu yang dikembangkan oleh Steenkamp. Caswell menjelaskan kerangka kerja mutu yang menggambarkan proses penerimaan mutu. Kerangka kerja mutu yang dikembangkan oleh Caswell dapat dilihat pada Gambar 3. Mutu yang diharapkan konsumen
7
merupakan bentuk dari pengalaman dan pengetahuan mutu yang diperoleh konsumen. Pengalaman tersebut dapat berupa tingkat pendidikan, kesadaran dan pengetahuan tentang mutu, serta risiko mutu yang pernah dirasakan. Di samping itu juga dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor lain yang berasal dari lingkungan. Mutu intrinsik dilihat dari lingkungan informasi yang diterima oleh konsumen, baik dalam bentuk atribut search, experience, dan credence quality. Menurut Caswell (2000), atribut intrinsik mencakup karakteristik fisik produk dan ditambah dengan atribut lain yang mendefinisikan mutu produk. Mutu ekstrinsik lebih didukung oleh startegi dan usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Penggolongan atribut mutu intrinsik dan ekstrinsik yang dilakukan oleh Caswell dapat dilihat pada Gambar 4.
Pengalaman sebelumnya: tingkat pendidikan, risiko mutu yang dirasakan, kesadaran mutu, tujuan penggunaan, faktor personal dan situasional
Usaha pemasaran
Indikator Extrinsic search
Atribut Intrinsic search
Mutu yang diharapkan
Atribut Intrinsic experience
Mutu yang dirasakan
Atribut Intrinsic credence
Gambar 3. Kerangka kerja mutu (Caswell 2000)
8
Atribut Mutu Instrinsik Atribut Keamanan Pangan Keracunan (patogen) Logam berat dan racun Pestisida dan residu obat Kontaminasi tanah dan air BTP dan pengawet Bahaya fisik Kerusakan dan botulin Irradiasi dan fumigasi Lain-lain Atribut Gizi Kalori Kadar lemak dan kolesterol Garam dan mineral Kadar karbohidrat dan serat Protein Vitamin Lain-lain Atribut Sensori Rasa dan keempukan Warna Penampakan Kesegaran Kelembutan Bau/ aroma Lain-lain Atribut Nilai/ Fungsi Integritas komposisi Ukuran Gaya Preparasi/ kemudahan Bahan kemasan Daya tahan Lain-lain Atribut Proses Kesejahteraan hewan Keaslian proses/ tempat asal Ketertelusuran Bioteknologi/ biokimia Organik/ dampak lingkungan Keselamatan pekerja Lain-lain
Atribut Mutu Ekstrinsik Test/ Indikator Pengukuran Sistem manajemen mutu Sertifikasi Rekaman Pelabelan Standar mutu minimum Lisensi pekerjaan Lain-lain Isyarat Harga Merek dagang Nama produsen Nama toko Pengemasan Iklan Daerah asal Outlet distribusi Garansi Reputasi Pengalaman pasca beli Informasi lain
Gambar 4. Atribut mutu intrinsik dan ekstrinsik (Caswell 2000) Pada awalnya atribut mutu pada produk pangan hanya dibagi menjadi beberapa atribut. Caswell (1998) diacu dalam Lakni dan Mudalige (2009), mengelompokkan atribut mutu utama yang terdiri dari lima bagian, yaitu (1) keamanan pangan, (2) gizi, (3) nilai, (4) kemasan, dan (5) proses. Atribut keamanan pangan mencakup aspek mikroba patogen, kontaminan fisik, senyawa toksik, dan residu pada produk pangan. Atribut gizi mencakup kadar lemak, kalori, serat, natrium, vitamin, mineral, dan lain-lain. Atribut nilai terdiri dari kemurnian, ukuran, penampakan, kemudahan dalam penyajian, dan rasa. Atribut nilai produk yang tinggi mendukung daya saing produk di pasaran. Atribut nilai tidak berhubungan secara langsung dengan keamanan pangan dan nilai gizi pangan (Lakni dan Mudalige 2009). Atribut kemasan terdiri dari sistem pengemasan, pelabelan, dan informasi yang tercantum dalam label. Informasi pada label merupakan bentuk dari atribut mutu ekstrinsik yang
9
membantu konsumen untuk menduga mutu dan kinerja produk yang bersifat credence quality. Menurut Caswell (2000), indikator ekstrinsik dapat mengubah atribut intrinsik yang bersifat credence menjadi indikator atau isyarat ekstrinsik search, yang dapat memfasilitasi evaluasi mutu yang dilakukan oleh pembeli maupun penjual. Atribut proses dapat berupa aspek kesejahteraan hewan, bioteknologi, keselamatan kerja, dan dampak lingkungan. Atribut ini tidak berkaitan secara langsung dengan kondisi fisik produk.
D. TAKSONOMI MODEL PERILAKU KONSUMEN Konsumen memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih produk yang akan dibeli atau dikonsumsi. Pertimbangan tersebut mencakup atribut-atribut mutu yang terdapat pada produk maupun faktor lain yang berkaitan dengan proses pembelian produk. Proses yang dialami konsumen dimulai dari pertimbangan sebelum pembelian sampai efek yang ditimbulkan pasca pembelian ini disebut dengan perilaku konsumen. Perilaku kosumen berhubungan dengan usaha untuk mencari informasi dan mengevaluasi mutu produk agar memperoleh produk yang sesuai dengan kebutuhan. Model perilaku konsumen dapat dipelajari menggunakan Taxonomy of Consumer Behaviour Model. Taksonomi ini menggambarkan tahapan yang dilalui konsumen dalam memilih produk, meliputi tahapan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi, pembelian, dan pasca pembelian. Taksonomi model perilaku konsumen dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Taksonomi model perilaku konsumen No 1
2
3
4
5
Tahapan Kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi
Pembelian
Pasca pembelian
Variabel dependen (Xi) Pembelian (pilihan) Waktu pembelian Kesadaran Sekumpulan pertimbangan Sekumpulan pilihan Dinamika kepercayaan Persepsi produk Preferensi produk Pilihan merek Pilihan tempat pembelian Pilihan kuantitas Merek Kepuasan/ kejenuhan Word-of-mouth
Model (jenis persamaan) yang digunakan Model pilihan biner Model kesadaran individu Model pertimbangan Model integrasi informasi Perceptual mapping (MDS) Model attitude (compensatory/ non-compensatory) Model pilihan diskret Model hierarkhi Model kepuasan Model pencarian variasi Model komunikasi
Sumber: Robert dan Lilien (1993)
Perilaku konsumen berawal dari adanya suatu kebutuhan. Konsumen tidak dapat terlepas dari keinginan atau kebutuhan. Kebutuhan ini muncul karena adanya faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor alami yang terjadi pada manusia, misalnya rasa lapar, haus, atau memerlukan sesuatu hal. Ketika faktor internal tersebut sudah melewati ambang batas tertentu, akan menjadi dorongan yang kuat terhadap konsumen untuk segera memenuhi kebutuhan tersebut. Di
10
samping itu, faktor eksternal yang berada di sekitar konsumen (informasi, iklan, keunggulan produk, dan lain-lain) juga dapat memicu munculnya ketertarikan konsumen terhadap suatu hal yang nantinya dapat menjadi suatu kebutuhan. Selanjutnya konsumen terdorong untuk menggali informasi guna mencari jenis produk yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhannya itu. Kebutuhan manusia dapat bersifat biner. Artinya konsumen bisa saja memiliki sumber daya untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Di samping itu, juga terdapat pertimbangan konsumen apakah kebutuhan tersebut benar-benar diperlukan. Di sisi lain, konsumen bisa juga tidak mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Robert dan Lilien (1993) menjelaskan kebutuhan konsumen dapat dibuat model yang terdiri dari nilai utilitas/ value (VBi) dan kesalahan penilaian/ error (ƐBi). Model tersebut dapat dilihat pada Persamaan 1. Nilai dari utilitas produk menggambarkan nilai yang ada pada suatu kebutuhan dibandingkan dengan alternatif yang lain. Kesalahan penilaian (error) merupakan gangguan akibat pemilihan suatu alternatif kebutuhan. UBi = VBi + ƐBi ………………… Persamaan 1 Keterangan :
UBi = utilitas yang diharapkan (dibeli) VBi = nilai utilitas yang sebenarnya ƐBi = kesalahan penilaian
Setelah konsumen memutuskan akan membeli produk untuk memenuhi kebutuhan, langkah selanjutnya yang dilakukan konsumen adalah mencari informasi tentang produk. Pencarian informasi ini dimaksudkan untuk memperoleh produk yang memiliki nilai mutu paling tinggi. Pada proses ini konsumen memiliki sekumpulan pertimbangan (consideration set) yang terdiri dari beragam jenis produk. Setelah dilakukan pertimbangan, beberapa jenis produk yang tidak sesuai kriteria akan dieliminasi. Jenis produk yang terpilih selanjutnya akan melalui tahap evaluasi agar dapat mengetahui mutu produk lebih lanjut. Proses evaluasi terdiri dari dua komponen, yaitu persepsi dan preferensi. Konsumen akan membentuk kepercayaan atau anggapan tentang fitur dari alternatif produk (persepsi). Berdasarkan persepsi tersebut, kemudian konsumen mengambil sikap (attitude) terhadap beberapa produk (Rober dan Lilien 1993). Persepsi konsumen berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan setiap konsumen memililih atribut/ kriteria yang relevan dengan kebutuhannya. Persepsi digunakan konsumen untuk membentuk preferensi produk, yang digunakan untuk menilai produk berdasarkan kombinasi atribut mutu produk. Dalam pengukuran preferensi konsumen, model preferensi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu compensatory dan non-compensatory. Pada model compensatory, kelemahan salah satu atribut produk dapat ditutupi dengan kelebihan pada atribut yang lain. Sebaliknya, pada model non-compensatory, kelemahan salah satu atribut tidak dapat ditutupi oleh atribut yang lain. Bass dan Talarzyk (1972) mengemukakan model pembentukan preferensi yang disebut dengan model kepercayaan-kepentingan (Persamaan 2). Model ini menggambarkan sikap (attitude) terhadap merek merupakan fungsi dari kepercayaan terhadap suatu atribut dan tingkat kepentingan dari atribut tersebut. A = ∑bi Ii ……………..………… Persamaan 2 Keterangan :
A = sikap (attitude) terhadap produk bi = kepercayaan (belief) terhadap atribut i Ii = tingkat kepentingan atribut i
11
Pada tahap pembelian, konsumen memilih produk yang memiliki beberapa atribut mutu yang relevan dengan kebutuhannya. Produk ini cenderung memiliki nilai atribut mutu yang lebih tinggi dari alternatif produk sejenis. Tahap pembelian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut berupa perubahan faktor situasional, seperti tingkat pendapatan, harga produk, dan keunggulan dari produk (Robert dan Lilien 1993). Waktu pembelian juga dapat mempengaruhi sikap dalam proses pembelian. Tekanan waktu dapat mempengaruhi secara cepat terhadap proses persepsi dan keputusan pembelian. Menurut Steenkamp (1989) diacu dalam Lazarova (2010), tekanan waktu menyebabkan konsumen lebih sedikit menggunakan isyarat mutu yang tersedia, konsumen lebih banyak mendapatkan informasi negatif, dan konsumen cenderung menggolongkan mutu ke dalam kategori dapat diterima atau tidak dapat diterima. Tahap pasca beli merupakan evaluasi konsumen terhadap atribut mutu produk setelah dikonsumsi. Tahap ini merupakan tahap yang sangat kritis karena menentukan akan atau tidaknya dilakukan pembelian berulang pada jenis dan merek produk yang sama. Hal ini menyangkut bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut mutu produk. Tingkat kepuasan merupakan jarak perbedaan antara mutu yang diharapkan dengan mutu yang dirasakan. Apabila mutu produk yang dirasakan sama atau paling tidak gap negatif yang terbentuk antara mutu yang dirasakan dengan mutu yang diharapkan tidak terlalu besar, maka kemungkinan terjadi pembelian berulang terhadap produk tersebut akan semakin besar. Di samping itu, kepuasan yang dirasakan konsumen juga dapat mendorong informasi positif tentang suatu produk. Dalam hal ini, konsumen akan memberikan rekomendasi produk kepada konsumen lain yang membutuhkan informasi tentang produk tersebut.
E. PRODUK PANGAN KEMASAN Pangan kemasan merupakan produk pangan yang telah mengalami proses pengolahan sebagian maupun seluruhnya dan selanjutnya dikemas dengan kemasan makanan melalui teknik dan jenis kemasan tertentu. Hasil pengolahan pangan tersebut menghasilkan dua kondisi, yaitu pangan siap makan (ready to eat) dan pangan siap masak (ready to cook). Pangan siap makan merupakan jenis makanan yang siap dikonsumsi tanpa melalui proses pengolahan atau pemasakan lebih lanjut, seperti makanan ringan, minuman, sari buah, acar, dan lain-lain. Pangan siap masak merupakan makanan yang harus diolah atau dimasak terlebih dahulu. Proses pemasakan ini dapat berupa pengolahan pada suhu tinggi maupun dengan penambahan pangan lain atau bahan tambahan pangan. Pangan kemasan memiliki dua aspek keunggulan, yaitu kemudahan dan daya simpan. Proses pengolahan yang telah dilakukan pada produk pangan sebelum dikemas menyebabkan produk tersebut lebih mudah dalam pengolahan selanjutnya. Untuk mengolah produk pangan tersebut menjadi produk yang siap untuk dimakan, dibutuhkan waktu yang lebih singkat. Di samping itu dengan adanya pengemasan, produk pangan tersebut memiliki masa simpan yang lebih panjang dan mudah dalam proses distribusi maupun penyimpanan. Menurut Holdsword dan Simpson (2008), kemasan pangan dapat dibedakan dalam empat material, yaitu logam (kaleng), gelas, plastik rigid, dan retortable pouch. Kemasan logam dalam bentuk kaleng alumunium banyak digunakan pada produk minuman. Di dalam kaleng tersebut dilapisi dengan lacquer untuk mencegah korosi dan kontaminasi pada produk pangan di dalamnya. Botol gelas banyak digunakan pada pangan kemasan dan minuman. Kemasan gelas memiliki kelebihan karena memiliki sedikit interaksi dengan pangan dan sifatnya yang transparan. Kemasan plastik banyak digunakan untuk kemasan pangan siap makan, seperti makanan ringan. Kemasan plastik rigid banyak digunakan karena mudah dibentuk. Retortable pouch umumnya digunakan pada produk
12
minuman dan susu. Retortable pouch merupakan kemasan (kantong) yang telah mengalami laminasi dan tahan terhadap proses panas.
F. MI INSTAN Mi instan merupakan salah satu jenis produk pasta atau ekstrusi. Menurut SNI 01-3551-2000, mi instan dibuat dari adonan terigu, tepung beras, atau tepung lainnya sebagai bahan utama dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya. Definisi tersebut meliputi mi (dari terigu), bihun (dari beras dan sagu), sohun (dari pati kacang hijau dan sagu), dan kwetiau (dari beras dan atau terigu). Mi dapat diberi perlakuan dengan bahan alkali. Proses gelatininsasi dilakukan sebelum mi dikeringkan dengan proses penggorengan atau proses dehidrasi lain. Definisi instan dicirikan dengan adanya penambahan bumbu dan memerlukan proses rehidrasi untuk siap dikonsumsi. Syarat mutu mi instan menurut SNI dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan proses pengeringannya, mi instan dibedakan menjadi dua macam, yaitu mi instan goreng dan mi instan kering. Mi instan goreng (instant fried noodle) dikeringkan dengan cara digoreng dalam minyak, sedangkan mi instan kering (instant dried noodle) dikeringkan dengan udara panas. Menurut Astawan (1999) diacu dalam Wijaya (2010), mi instan goreng mampu menyerap minyak 20% selama penggorengan. Kandungan minyak dalam mi menyebabkan mi instan goreng memiliki keunggulan rasa dibandingan dengan jenis mi yang lain (Dessyana 2010). Namun, mi instan goreng memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami ketengikan. Keunggulan mi instan kering yaitu kadar air yang lebih rendah dan lebih tahan lama atau tidak mudah tengik (Wijaya 2010). Berdasarkan cara memasaknya, mi instan dibedakan menjadi dua macam. Pertama, mi instan yang dimasak dengan cara direbus langsung dalam air mendidih. Waktu yang diperlukan untuk merebus mi instan adalah 3-5 menit. Kedua, mi instan yang dimasak dengan cara diseduh dengan air panas selama 3-5 menit. Perkembangan mi instan yang diseduh ini menghasilkan beberapa jenis mi instan, seperti mi instan gelas, cup noodle, dan bowl noodle. Mi instan yang diseduh dengan air panas dianggap lebih praktis daripada mi yang direbus. Contoh mi instan yang ada di pasaran (baik yang diseduh maupun yang direbus) dapat dilihat pada Gambar 5. Bahan baku utama dalam pembuatan mi instan adalah terigu, tepung beras, dan tepung lainnya yang dibentuk adonan dengan bantuan penambahan air. Selain bahan tersebut, dalam pembuatan mi instan juga ditambahkan bahan baku lain. Bahan baku lain yang sering ditambahkan dalam pembuatan mi instan dapat dilihat pada Tabel 4. Terigu digunakan sebagai bahan baku mi karena memiliki kandungan gluten yang tinggi sehingga menghasilkan mi yang tidak mudah putus selama proses pencetakan dan pemasakan (Suseno 2010). Terigu yang digunakan adalah jenis hard flour yang memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sekitar 12-13% (Dessyana 2010). Air berfungsi sebagai media reaksi antara karbohidrat dengan gluten, sebagai pelarut garam, dan pembentuk sifat kenyal. Garam berfungsi memberi rasa, memperkuat tekstur, dan meningkatkan elastisitas mi. Soda abu (campuran natrium karbonat dan kalium karbonat dengan perbandingan 1:1) berfungsi mempercepat pembentukan gluten, meningkatkan kehalusan tekstur, dan meningkatkan kekenyalan. Dalam pembuatan mi juga digunakan bahan pengembang seperti CMC (Carboxy Methyl Cellulose) yang dapat mempengaruhi sifat adonan, memperbaiki ketahanan terhadap air, dan mempertahankan keempukan mi selama penyimpanan. Zat warna juga sering ditambahkan untuk memberikan warna kuning khas pada mi. Zat warna yang sering digunakan pada mi instan adalah tartrazin.
13
Tabel 3. Syarat mutu mi instan menurut SNI 01-3551-2000 No
Kriteria Uji
Satuan
Persyaratan
1
Keadaan2)
1.1
Tekstur
-
normal/ dapat diterima
1.2
Aroma
-
normal/ dapat diterima
1.3
Rasa
-
normal/ dapat diterima
1.4
Warna
-
normal/ dapat diterima
2
Benda asing
-
tidak boleh ada
% bb
min 90
3
1)
Keutuhan
2)
4
Kadar air
4.1
Proses penggorengan
% bb
maks 10,0
4.2
Proses pengeringan
% bb
maks 14,5
% bb
min 8,0
% bb
min 4,0
mg KOH/ g minyak
maks 2,0
2)
5
Kadar protein
5.1
Mi dari terigu
5.2
Mi dari bukan terigu
6
1)
Bilangan asam
2)
7
Cemaran logam
7.1
Timbal (Pb)
mg/ kg
maks 2,0
7.2
Raksa (Hg)
mg/ kg
maks 0,05
mg/ kg
maks 0,5
8
Arsen (As)
2) 2)
9
Cemaran mikroba
9.1
Angka lempeng total
koloni/ g
maks 1,0 x 106
9.2
E. coli
APM/ g
<3
9.3
Salmonella
-
negatif per 25 g
9.4
Kapang
koloni/ g
maks 1,0 x 103
1) Berlaku untuk keping mi 2) Berlaku untuk keping mi dan bumbunya CATATAN Persyaratan mutu pada tingakat pedagang eceran Sumber: BSN (2000)
Proses pembuatan mi instan secara umum terdiri dari pencampuran, pencetakan, pengukusan, pengeringan, dan pengemasan. Proses pencampuran bertujuan untuk menghidrasi tepung dengan air, menghasilkan adonan yang homogen, dan menarik serat-serat gluten. Pencampuran dilakukan pada suhu dan selang waktu tertentu. Pencetakan bertujuan untuk membentuk lembaran mi dari adonan dan kemudian dibentuk menjadi untaian mi. Mi instan komersial biasanya dicetak dengan ketebalan 1.8– 3.2 mm. Pengukusan dilakukan untuk mematangkan mi. Pada proses pengukusan terjadi gelatinisasi pati dan koagulasi gluten yang menyebabkan mi bersifat solid dan kenyal. Pengukusan umumnya dilakukan pada suhu 90-100OC. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga meningkatkan umur simpan. Pengeringan dapat dilakukan dengan proses penggorengan atau proses pengeringan dengan udara panas. Menurut Suseno (2010), penggorengan dilakukan pada suhu 140150OC selama 60-70 detik untuk mi kemasan biasa dan 157-160OC selama 90-120 detik untuk mi
14
dalam cup. Tahap terakhir adalah pengemasan. Sebelum mi instan dikemas, dilakukan proses pendinginan terlebih dahulu untuk menurunkan suhu mi setelah pengeringan dan mencegah oksidasi minyak.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 5. Jenis mi instan (a) mi instan biasa (b) cup noodle (c) mi instan gelas (d) bowl noodle
Tabel 4. Bahan lain yang ditambahkan dalam pembuatan mi instan No
Bahan lain yang ditambahkan
1
Pati dan tepung lainnya
2
Garam
3
Hidrokoloid
4
Gula dan turunannya
5
Lemak dan minyak
6
Bahan tambahan pangan yang diizinkan
7
Bahan penyedap rasa dan aroma yang diizinkan
8
Rempah-rempah dan produk olahannya
9
Telur dan produk olahannya
10
Daging ternak, unggas, produk perairan, dan produk olahannya
11
Susu dan produk olahannya
12
Sayur dan produk olahannya
13
Buah dan produk olahannya
14
Vitamin dan mineral
Sumber : BSN (2000)
G. SURVEI ONLINE BERBASIS WEB Survei merupakan salah satu metode untuk mengumpulkan data atau informasi. Berbeda dengan sensus yang mengambil data dari seluruh populasi, survei hanya menggali informasi atau data yang ada pada suatu populasi. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Hasil survei ini nantinya digeneralisasi dan dapat digunakan untuk menjelaskan suatu pola atau kecenderungan yang terdapat pada populasi tertentu. Survei
15
mengandalkan jawaban dari responden untuk mempelajari pemikiran individu, perasaan, dan perilaku serta untuk mengamati tren sosial (Schwarz 1999). Survei merupakan sarana yang kurang sempurna untuk mengumpulkan data (Andrews et al. 2003) karena hanya diperlukan sejumlah responden yang digunakan sebagai sampel dari suatu populasi. Oleh karena itu, dalam survei sangat perlu diperhatikan teknik yang digunakan untuk mendapatkan data seakurat mungkin, sehingga dapat menjelaskan kondisi dari suatu populasi. Metode yang digunakan dalam melakukan survei terus berkembang dari waktu ke waktu. Pada tahun 1930-an dan 1940-an, survei dilakukan dengan cara wawancara langsung (face to face) atau dengan menggunakan surat. Pada tahun 1970-an, adopsi jaringan telepon menyebabkan wawancara melalui telepon menjadi alternatif dalam melakukan survei. Survei yang dilakukan secara personal (langsung), melalui surat, atau melalui telepon mengeluarkan biaya yang beragam, mencakup waktu, desain kuesioner, fasilitas fisik, dan kecepatan melakukan survei (Evans dan Mathur 2005). Saat ini, perkembangan internet yang sangat pesat menyebabkan survei online dapat dipertimbangkan sebagai metode survei karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki metode survei yang lain. Internet mengalami perkembangan yang cepat sejak ditemukan pada akhir tahun 1960-an, baik dari segi teknologi maupun fungsi. Pengaruh ini juga terlihat dalam penggunaannya sebagai media survei. Selama abad ke duapuluh, terdapat kemajuan besar dalam teknik dan teknologi yang digunakan dalam penelitian survei, mulai dari sampling sistematis sampai dengan peningkatan desain kuesioner dan analisis data dengan komputer (Evans dan Mathur 2005). Menurut Schonlau et al. (2001), teknologi telah merevolusi cara mengelola survei yang ditandai dengan munculnya survei email pertama pada tahun 1980 dan survei berbasis web pada awal tahun 1990-an. Survei dengan media email maupun dengan web memiliki cakupan wilayah yang lebih luas daripada survei metode konvensional biasa. Survei tersebut dapat dilakukan lintas negara, sehingga memperoleh sampel yang lebih banyak dan beragam. Penggunaan internet sebagai media survei dapat diterapkan pada beberapa bidang. Penelitian berbasis survei merupakan pilihan praktis dalam penelitian bidang sosial untuk mengelola kuesioner yang murah dan praktis pada berbagai populasi (Sepulveda 2009). Akhir-akhir ini survei berbasis web digunakan sebagai media untuk memperoleh data bagi suatu perusahaan. Umumnya, survei secara online diterapkan untuk customer satisfaction survey. Sebagai suatu klausa pengontrolan yang wajib dalam ISO 9001:2008, customer satisfaction wajib dilakukan oleh semua produsen, baik yang berupa produk maupun jasa. Menurut Grossnickle dan Raskin (2001) diacu dalam Evans dan Mathur (2005), alat-alat survei online dapat memenuhi kebutuhan dari riset pasar profesional. Perusahaan dapat dengan lebih cepat dan murah memperoleh informasi mengenai produk atau jasa yang mereka produksi. Survei ini mempermudah dan mempercepat perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen. Banyak website yang menyediakan fasilitas survei online, tentunya dengan biaya yang beragam sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Namun, ada pula website yang menyediakan fasilitas survei online secara gratis. Website survei online berbayar umumnya memiliki tampilan bentuk kuesioner yang lebih baik dan menarik, disertai dengan gambar dan animasi. Beberapa website survei online juga dilengkapi dengan output yang berupa hasil analisis data statistik. Contoh alamat website yang menyediakan fasilitas survei online dapat dilihat pada Tabel 5.
16
Tabel 5. Alamat website penyedia fasilitas survei online No
Nama Website
Alamat Website
1
Freeonlinesurveys.com
http://www.freeonlinesurveys.com
2
Survey Monkey
http://www.surveymonkey.com/
3
QuestionPro
http://www.questionpro.com/
4
Object Planet
http://www.objectplanet.com/
5
Surveygizmo
http://www.surveygizmo.com/
6
Kwik Survey
http://www.kwiksurveys.com/
7
Createsurvey
http://www.createsurvey.com/
8
Smart-Survey
http://www.smart-survey.co.uk/
9
Question Star
http://www.questionstar.com/en-us/
10
Zoomerang
http://www.zoomerang.com/online-surveys/
11
Surveygalaxy
http://www.surveygalaxy.com/
12
Survs
http://www.survs.com/
13
Vanguard Vista
http://www.vista-survey.com/default.htm
14
HostedSurvey
http://www.hostedsurvey.com/home.html
15
Inquisite
http://inquisite.com/
16
Survey Connect
http://surveyconnect.com/
17
Survey Gold
http://surveygold.com/
18
Surveytracker
http://www.surveytracker.com/
19
Survey Writer
http://www.surveywriter.com/home/index.html
20
Qualtricks
http://www.qualtrics.com/
21
Google
https://docs.google.com/
Survei online atau survei berbasis web memiliki beberapa keunggulan. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan website untuk menulis data secara langsung ke dalam database setelah dilakukan submisi (Goldby et al. 2001). Hal ini dapat mengurangi kesalahan input data manual pada survei konvensional saat pemindahan data pada lembar kertas kuesioner ke dalam database agar dapat dianalisis atau diproses lebih lanjut. Seringkali dalam input data tersebut terjadi kesalahan pengkodean dan sulit untuk dilakukan koreksi, terlebih apabila mempunyai jumlah sampel yang sangat banyak. Dengan kata lain, metode input ke dalam database pada survei online dapat dilakukan lebih efektif dan efisien. Kelebihan lain dari survei online adalah waktu pengisian yang lebih fleksibel. Responden dapat mengisi kuesioner kapanpun ketika ada waktu luang. Responden dapat mengambil waktu sebanyak yang mereka butuhkan untuk menjawab kuesioner (Evans dan Mathur 2005). Survei secara online mendukung anonimitas dan dapat menghindari adanya efek penyurvei. Kadang-kadang responden merasa tidak bebas dalam mengisi kuesioner di dekat penyurvei. Menurut Van Selm dan Jankowski (2006) diacu dalam Sepulveda (2009), adanya sifat anonimitas pada survei online memungkinkan responden merasa aman untuk mengungkapkan perasaan dan pendapat mereka. Survei secara online memiliki kekurangan yaitu sampel yang digunakan bersifat spesifik terhadap populasi tertentu. Hal ini karena media yang digunakan (komputer dan internet) belum dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Keunggulan utama dan potensi kelemahan dari survei secara online dapat dilihat pada Gambar 6, sedangkan solusi yang mungkin untuk mengatasi potensi kelemahan pada survei online dapat dilihat pada Gambar 7.
17
Kekuatan Utama Jangkauan global Daya tarik bisnis dan konsumen Fleksibilitas
Potensi Kelemahan
Efisiensi waktu
Persepsi sebagai “junk mail”
Inovasi teknologi
Populasinya hanya pengguna internet
Kenyamanan Pemilihan sampel Kemudahan input data Pengetahuan internet rendah Keragaman pertanyaan Biaya murah
Atribut Survei Online
Variasi teknologi Instruksi kurang jelas
Kemudahan follow-up Impersonal Sampling terkontrol Isu privasi Sampel besar mudah didapat Tingkat respon rendah Jawaban teratur Jawaban lengkap Kemampuan “Go To” Karakter pengetahuan responden vs non responden
Gambar 6. Keunggulan dan kelemahan survei online (Evans dan Mathur 2005) Dalam melakukan survei online perlu diperhatikan beberapa hal agar sampel yang digunakan sesuai target survei. Umumnya, survei online dilakukan terhadap responden dari panel yang telah menyetujui ikut bergabung dalam riset pasar (Duffy et al. 2005). Artinya, responden yang digunakan pada survei online bersifat sukarela. Menurut Terhanian (2003) diacu dalam Duffy et al. (2005), terdapat tiga persoalan yang menyangkut sampling pada survei online. Pertama, survei hanya menjangkau responden yang memiliki jaringan internet (online). Kedua, survei hanya menjangkau responden yang benar-benar menyetujui untuk ikut menjadi bagian dari panel. Ketiga, tidak semua responden yang ikut dalam panel memberikan respon terhadap survei. Hal ini berkaitan dengan cara rekruitmen responden yang bersifat volunter (sukarela). Responden memiliki kebebasan untuk menyelesaikan survei secara keseluruhan, memulai mengisi kuesioner tetapi tidak menyelesaikannya, atau mengabaikan survei sama sekali (Evans dan Mathur 2005).
18
Potensi Kelemahan
Solusi yang Mungkin
Persepsi sebagai “junk mail”
E-mail dengan link kuesioner
Populasi terbatas
Keseimbangan demografi
Pemilihan sampel
Sampel random
Pengetahuan internet rendah
Instruksi dan jawaban mudah
Variasi teknologi
Standar warna dan dimensi layar, teknologi pop-up
Instruksi kurang jelas
Pre-test, teknologi pop-up
Impersonal
Respon timbal balik
Isu privasi
Kuesioner jelas, aturan kuesioner yang mudah
Tingkat respon rendah
Batasi kontak, memberikan insentif, teknik survei yang baik
Gambar 7. Solusi untuk mengurangi kelemahan survei secara online (Evans dan Mathur 2005)
19
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. TAHAPAN PENELITIAN Penelitian dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1) penyusunan kuesioner, (2) pembuatan kuesioner online, (3) uji coba kuesioner, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Tahapan penelitian secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 8. Mulai
Penentuan tujuan penelitian
Penentuan metode pengambilan data
Penentuan responden
Penyusunan kuesioner Perbaikan Uji coba Kuesioner
Valid dan reliabel Pengumpulan data
Tabulasi data
Analisis data dan pengambilan kesimpulan
Pembuatan laporan
Selesai
Gambar 8. Diagram alir tahapan penelitian survei konsumen
B. PELAKSANAAN SURVEI Penelitian survei dibagi menjadi dua tahap penyebaran kuesioner, yaitu tahap uji coba dan tahap survei. Tahap uji coba dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 13 dan 14 April 2011. Setelah selesai tahap uji coba, dilakukan analisis validitas dan reliabilitas untuk melihat kualitas kuesioner. Tahap survei dilaksanakan selama tujuh minggu yaitu mulai dari tanggal 27 April sampai dengan 12 Juni 2011.
C. METODE PENGAMBILAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini merupakan individu pengguna jaringan internet dan layanan email. Responden survei online ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Menurut Van Selm dan Jankowski (2005) diacu dalam Sepulveda (2009), survei berbasis internet digunakan untuk penelitian dengan sampling non-probabilitas. Purposive sampling (teknik sampling bertujuan) digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian (Usman dan Akbar 2008). Responden yang dipilih merupakan anggota dari beberapa mailing list (milis) yang berada di wilayah Jabodetabek dan bersedia mengikuti survei. Sementara itu untuk pengisian kuesioner mengenai mi instan, ditambahkan persyaratan yaitu responden merupakan individu yang pernah mengkonsumsi produk mi instan. Publikasi survei dilakukan dengan mengirimkan email yang berisi undangan kepada calon responden. Publikasi link kuesioner secara umum atau luas tidak dilakukan untuk menghindari adanya pengisian kuesioner yang tidak terkontrol yang akan menyebabkan kesalahan sampling. Menurut Verster et al. (2010), pengisian kuesioner yang tidak terkontrol karena setiap pengunjung website bebas mengisi kuesioner akan menyulitkan dalam menyimpulkan hasil penelitian. Oleh karena itu, pengisian kuesioner dibatasi hanya untuk responden yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya (Jabodetabek). Jumlah sampel minimal yang diperlukan dalam survei online dihitung berdasarkan teknik proporsi sesuai dengan Persamaan 3. Berdasarkan InternetWorldStat.com (2011), jumlah pengguna internet di Indonesia per Maret 2011 sebesar 14.2%. Apabila digunakan taraf signifikansi sebesar 5%, diperoleh nilai Z sebesar 1,96. Dengan data tersebut, berdasarkan Persamaan 3 akan diperoleh jumlah minimal sampel yang dibutuhkan dalam survei sebesar 188 orang.
……………… Persamaan 3 orang
Keterangan:
n = jumlah sampel yang diambil Z = nilai tabel Z yang sesuai dengan α yang digunakan p = proporsi populasi yang akan diukur α = taraf signifikansi yang diinginkan
21
D. PEMBUATAN KUESIONER 1. Penggolongan Atribut Mutu Kuesioner yang diajukan merupakan alat untuk mengukur preferensi konsumen terhadap atribut-atribut mutu yang terdapat pada produk pangan kemasan secara umum dan produk mi instan. Dalam penelitian, atribut mutu yang digunakan mengacu pada penggolongan atribut mutu intrinsik ekstrinsik yang dilakukan oleh Caswell , tetapi dengan beberapa perubahan. Atribut mutu intrinsik dibagi menjadi lima kelompok atribut, yaitu atribut keamanan pangan, gizi, sensori, nilai, dan proses. Sementara itu, atribut mutu ekstrinsik dibagi menjadi dua atribut, yaitu atribut manajemen perusahaan dan informasi (indikator mutu). Masing-masing kelompok atribut mutu kemudian dijabarkan lebih lanjut menjadi atribut mutu yang lebih spesifik. Penjabaran atribut mutu dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 9. Atribut mutu yang digunakan merupakan atribut mutu yang secara umum sering dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih produk pangan kemasan. Di samping itu juga mencakup aspek maupun isu yang terdapat pada produk pangan kemasan (misalnya produk organik, bioteknologi, penggunaan bahan tambahan pangan, dan produk pangan fungsional).
Atribut Mutu Instrinsik Atribut Keamanan Pangan Mikroba Logan berat Kerusakan fisik Pestisida, obat BTP dan pengawet Irradiasi Atribut Gizi Kalori Lemak dan kolesterol Protein Vitamin dan mineral Garam (natrium) Fungsional Atribut Sensori Rasa dan tekstur Warna Aroma Penampakan/ kesegaran Atribut Nilai/ Manfaat Bahan dan desain kemasan Kelengkapan gizi Ukuran, volume Preparasi, kemudahan Daya tahan Atribut Proses Asal-usul bahan Bioteknologi Organik Penanganan
Atribut Mutu Ekstrinsik
Atribut Mutu Umum
Manajemen perusahaan Sertifikasi BPOM Sertifikasi Halal HACCP GMP Reputasi perusahaan Informasi Harga Merek dagang Nama produsen Nama toko Reputasi produk Label kemasan Iklan dan promosi lain
Intrinsik Keamanan pangan Kandungan gizi Sensori Nilai, manfaat Proses Ekstrinsik Sertifikasi Pengemasan Harga Produsen Iklan
Gambar 9. Pengelompokan atribut mutu produk pangan kemasan
22
Selain pengelompokkan berdasarkan aspek intrinsik maupun ektrinsik, atribut mutu juga dikelompokkan menjadi atribut mutu umum. Atribut mutu umum merupakan atribut mutu yang mudah dinilai atau dapat menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Atribut mutu umum tersebut terdiri dari lima atribut mutu intrinsik (keamanan pangan, kandungan gizi, sensori, nilai, dan proses) dan lima atribut mutu ekstrinsik (sertifikasi, pengemasan, harga, produsen, dan iklan). Atribut umum nantinya digunakan sebagai atribut yang menjadi pertimbangan utama dan dinilai tingkat kepentingannya. Karakterisasi mutu pada produk mi instan berdasarkan pada sembilan atribut mutu. Sama halnya seperti atribut mutu umum, atribut mutu yang dianalisis pada produk mi instan merupakan kombinasi dari atribut mutu instrinsik dan ekstrinsik. Atribut mutu tersebut adalah gizi, keamanan, sensori, nilai, kemasan, harga, merek, iklan, dan distribusi. Perbedaannya dengan atribut mutu umum terdapat pada atribut proses dan sertifikasi. Produk mi instan yang ada dipasaran diasumsikan memiliki kriteria atribut proses dan sertifikasi yang relatif sama.
2. Bentuk Kuesioner Kuesioner yang disusun terdiri dari empat bagian. Bagian pertama berisi informasi tentang identitas responden survei online. Bagian kedua berisi pertanyaan yang mengeksplorasi atribut mutu pada produk pangan kemasan secara umum. Bagian ketiga berisi informasi tentang profil konsumsi produk mi instan. Bagian yang terakhir berisi pertanyaan yang mengeksplorasi atribut mutu pada empat jenis produk mi instan. Daftar pertanyaan pada kuesioner dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan jenisnya, pertanyaan kuesioner dibagi menjadi pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, pertanyaan semi tertutup, dan pertanyaan tertutup dengan skala Likert. Pada pertanyaan terbuka, responden diminta untuk mengisi jawabannya pada kolom yang sudah disediakan. Pada pertanyaan semi tertutup, responden dapat memilih jawaban yang sudah disediakan, tetapi resonden juga dapat mengisi jawabannya pada kolom yang sudah disediakan apabila jawaban yang dimaksud tidak terdapat pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Sementara itu pada pertanyaan tertutup dengan skala Likert, responden diminta memberikan penilaian terhadap atribut mutu berdasarkan tingkatan tertentu (sangat penting – sangat kurang penting, sangat baik – sangat kurang, sangat murah – sangat mahal). Kuesioner online dibuat dengan menggunakan fasilitas Google Docs. Google Docs memiliki fitur Form Document yang dapat dijadikan menjadi formulir kuesioner. Tampilan halaman awal kuesioner dapat dilihat pada Gambar 10. Kuesioner yang dibuat dengan fasilitas Google Docs tidak dapat disisipkan gambar. Oleh karena itu, untuk mendeskripsikan produk pangan kemasan dan mi instan, dibuat web blog yang berisi informasi singkat tentang produk pangan kemasan dan mi instan. Di dalam web blog tersebut juga disisipkan link yang menuju alamat website kuesioner online. Halaman web blog dapat diakses melaui alamat website http://foods44.wordpress.com. Tampilan web blog yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 11.
23
Tabel 6. Daftar pertanyaan pada kuesioner online Bagian Soal Identitas responden
Atribut mutu produk pangan kemasan
Profil konsumsi
Atribut mutu mi instan
No Soal
Soal
Jenis Pertanyaan
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 C1 C2 C3 C4 C5 C6 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
Nama Domisili Email Jenis kelamin Usia Tingkat pendidikan Jenis pekerjaan Tingkat pendapatan Pertimbangan utama Tingkat kepentingan atribut mutu Atribut keamanan pangan Atribut gizi Atribut sensori Atribut nilai Atribut informasi Atribut proses Atribut manajemen perusahaan Atribut intrinsik/ ekstrinsik Pernah konsumsi mi instan Frekuensi konsumsi mi Frekuensi konsumsi mi instan Waktu konsumsi Tanggapan produk mi instan Jenis mi instan Atribut gizi Atribut sensori Atribut keamanan pangan Atribut nilai Atribut kemasan Atribut harga Atribut merek dagang Atribut iklan dan promosi Atribut distribusi
Terbuka Tertutup Terbuka Tertutup Tertutup Semi tertutup Semi tertutup Tertutup Semi tertutup Tertutup (skala Likert) Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup Tertutup Semi tertutup Semi tertutup Tertutup Tertutup (skala Likert) Tertutup Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert) Tertutup (skala Likert)
24
Gambar 10. Tampilan halaman awal kuesioner online
Gambar 11. Tampilan halaman awal web blog
E. PENGUJIAN KUESIONER Sebelum dilakukan pengambilan data dari responden, kuesioner yang akan digunakan terlebih dahulu diuji coba. Uji coba dilakukan untuk melihat kualitas kuesioner yang digunakan. Menurut Usman dan Akbar (2008), dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, kualitas pengumpulan datanya sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Instrumen tersebut dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan apabila sudah
25
terbukti validitas dan reliabilitasnya. Uji coba kuesioner juga dilakukan untuk memperbaiki desain dan isi kuesioner berdasarkan saran dari pengisi kuesioner (responden). Setelah dilakukan uji coba, kuesioner yang kurang baik dapat diperbaiki atau dihilangkan sebelum diajukan ke responden. Uji coba kuesioner meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), validitas kuesioner menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (kuesioner) mampu mengukur apa yang ingin diukur. Pada pengujian ini diukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (kuesioner) dalam melakukan fungsi ukurnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Uji coba disarankan menggunakan responden minimal sebanyak 30 orang. Dengan jumlah minimal tersebut, maka distribusi nilai akan mendekati kurva normal. Uji validitas untuk data ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Teknik korelasi Rank Spearman adalah dengan cara melakukan korelasi antar skor masingmasing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel atau pertanyaan dikatakan valid bila skor variabel atau pertanyaan tersebut berkorelasi signifikan dengan skor total. Rumus korelasi Rank Spearman dapat dilihat pada Persamaan 4. Dalam uji validitas, uji hipotesisnya adalah uji satu ujung (one-tail) karena suatu item dikatakan valid jika mempunyai korelasi yang positif signifikan (Suliyanto 2005). Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for Windows.
…………… Persamaan 4
Keterangan:
rs = koefisien rank Spearman bi2 = selisih antara ranking satu dengan yang lain n = jumlah pengamatan (responden)
Reliabilitas kuesioner menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran tersebut diulangi (Singarimbun dan Effendi 1989). Uji reliabilitas mengukur sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya bila dilakukan pengukuran pada waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan rumus alpha cronbach pada SPSS 16 for Windows. Rumus umum alpha cronbach dapat dilihat pada Persamaan 5. Menurut Rusli (2006), pertanyaan dalam kuesioner memiliki korelasi dan keandalan yang cukup tinggi jika nilai alpha cronbach lebih besar dari 0.7 dan mendekati 1.
………... Persamaan 5 keterangan:
α
= koefisien alpha cronbach (koefisien reliabilitas)
k
= butir pertanyaan yang valid
Σσ
2 yi
= jumlah varian butir pertanyaan yang valid
2
σ x = varian skor total
26
F. PENGOLAHAN DATA Analisis data yang digunakan antara lain analisis deskriptif, crosstab, analisis faktor, analisis korelasi Spearman, uji Kruskal-Wallis, dan uji multiple Dunn. Analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan dan menjelaskan keterangan terhadap data-data yang diperoleh dalam bentuk tabel, kurva, atau grafik. Data yang dianalisis secara deskriptif adalah data identitas responden dan pertanyaan pilihan ganda (pertanyaan tertutup dan semi tertutup). Crosstab digunakan untuk menampilkan diagram yang menunjukkan hubungan antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap pemilihan atribut mutu. Analisis faktor digunakan untuk menganalisis data tingkat kepentingan atribut mutu umum pada produk pangan kemasan. Sepuluh atribut mutu umum tersebut akan direduksi menjadi beberapa kelompok atribut mutu. Jenis data yang dapat dianalisis dengan analisis faktor adalah data interval dan rasio. Karena data yang diperoleh dari kuesioner berbentuk data ordinal, data tersebut diubah terlebih dahulu menjadi data interval. Perubahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI). Analisis faktor terdiri dari dua tahap, yaitu tahap uji kelayakan dan tahap ekstraksi. Uji kelayakan digunakan untuk melihat korelasi varibel. Variabel yang tidak berkorelasi (memiliki nilai MSA < 0.5), tidak diikutkan dalam uji lanjut. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan suatu atribut mutu pada empat jenis mi instan. Uji ini merupakan uji pembeda untuk data ordinal atau data yang berbentuk ranking. Atribut mutu yang berbeda signifikan kemudian diuji lanjut dengan uji multiple Dunn. Pada uji lanjut, antar jenis mi instan dibandingan nilai atribut mutunya untuk mengetahui apakah nilai mutunya berbeda satu sama lain atau tidak.
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENGUJIAN KUESIONER 1. Uji Validitas Hasil uji validitas 58 variabel kuesioner dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dapat dilihat pada Tabel 7. Uji validitas dilakukan dengan program SPSS 16 for Windows. Variabel yang valid merupakan variabel yang memiliki koefisien korelasi (rs) lebih besar dari koefisien korelasi pada tabel kritis korelasi Spearman pada taraf signifikansi 5%, yaitu sebesar 0.317 (n=30; db=28). Hasil uji validitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 7. Nilai koefisien korelasi (rs) Rank Spearman variabel uji No
Variabel uji
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
B1_Keamanan B1_Gizi B1_Sensori B1_Nilai B1_Proses B1_Sertifikasi B1_Kemasan B1_Harga B1_Produsen B1_Promosi B8_Asal B8_Bioteknologi B8_Organik B8_Penanganan B9_BPOM B9_Halal B9_HACCP B9_GMP B9_Reputasi C15_Pokok C15_Pengganti C15_Selingan D17_Gizi 1 D17_Gizi 2 D17_Gizi 3 D17_Gizi 4 D18_Sensori 1 D18_Sensori 2 D18_Sensori 3
Keterangan:
Koefisien korelasi 0.609 0.449 0.395 0.487 0.769 0.251* 0.613 0.694 0.140* 0.369 0.693 0.670 0.866 0.841 0.750 0.604 0.723 0.678 0.418 0.655 0.536 0.494 0.951 0.940 0.966 0.945 0.621 0.898 0.931
No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
Variabel uji D18_Sensori 4 D19_Keamanan 1 D19_Keamanan 2 D19_Keamanan 3 D19_Keamanan 4 D20_Nilai 1 D20_Nilai 2 D20_Nilai 3 D20_Nilai 4 D21_Kemasan 1 D21_Kemasan 2 D21_Kemasan 3 D21_Kemasan 4 D22_Harga 1 D22_Harga 2 D22_Harga 3 D22_Harga 4 D23_Merek 1 D23_Merek 2 D23_Merek 3 D23_Merek 4 D24_Iklan 1 D24_Iklan 2 D24_Iklan 3 D24_Iklan 4 D25_Distribusi 1 D25_Distribusi 2 D25_Distribusi 3 D25_Distribusi 4
*. Tidak berkorelasi signifikan pada taraf α 5%
Koefisien korelasi 0.913 0.905 0.951 0.969 0.918 0.761 0.784 0.655 0.646 0.753 0.849 0.829 0.816 0.721 0.718 0.811 0.659 0.823 0.848 0.799 0.608 0.414 0.701 0.761 0.630 0.561 0.845 0.853 0.714
Berdasarkan hasil uji validitas, 56 variabel kuesioner dinyatakan valid karena memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.317. Sementara itu, terdapat dua variabel yang tidak valid, yaitu variabel tingkat kepentingan atribut sertifikasi dan produsen. Variabel tersebut memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari 0.317. Kedua variabel tersebut termasuk dalam pertanyaan tingkat kepentingan atribut mutu umum yang dapat dilihat pada Lampiran 1 pertanyaan B2. Ketidakvalidan kedua variabel tersebut diduga disebabkan karena jawaban tingkat kepentingan atribut mutu yang bervariasi pada tahap uji coba kuesioner terhadap 30 responden. Jawaban responden terhadap tingkat kepentingan atribut sertifikasi dan produsen dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Respon terhadap pertimbangan mutu utama dan tingkat kepentingan sertifikasi dan produsen No
Pertimbangan utama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nilai Keamanan Sertifikasi Promosi Sertifikasi Keamanan Sensori Sensori Gizi Harga Keamanan Produsen Sensori Sensori Sensori
Tingkat kepentingan Sertifikasi
Produsen
5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 4 5 5
4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3
Keterangan: 1 Sangat kurang penting 2 Kurang penting 3 Cukup penting
Tingkat kepentingan
No
Pertimbangan utama
Sertifikasi
Produsen
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Gizi Produsen Pengemasan Produsen Keamanan Keamanan Keamanan Sensori Keamanan Harga Keamanan Harga Harga Harga Sertifikasi
5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5
4 5 4 4 5 2 4 3 5 4 4 4 4 3 3
4 Penting 5 Sangat penting
Secara umum responden memberikan penilaian skala Likert terhadap dua variabel tersebut dengan skala 3 (cukup penting) sampai skala 5 (sangat penting). Namun, beberapa responden ada yang menilai atribut tersebut dengan skala 2 (kurang penting), sehingga pada hasil uji validitasnya memperoleh nilai koefisien korelasi yang rendah. Hal ini menunjukkan responden memiliki persepsi yang beragam terhadap atribut tingkat kepentingan sertifikasi dan produsen. Perbedaan persepsi responden diduga disebabkan karena adanya keterangan tambahan (penjelasan) terhadap atribut. Pada atribut sertifikasi ditambahkan keterangan sertifikasi BPOM, Depkes, Halal, dan lain-lain, sedangkan pada atribut produsen ditambahkan keterangan merek, reputasi, dan lain-lain. Keterangan tersebut diduga memberikan pemahaman yang berbeda antar responden. Sebagai contoh pada atribut sertifikasi, responden hanya menilai dari sudut pandang sertifikasi halalnya saja, bukan sertifikasi secara keseluruhan. Faktor kedua yang menyebabkan perbedaan persepsi adalah pengambilan sampel untuk pengujian kuesioner yang belum merata. Daerah pengambilan sampel untuk penelitian meliputi 13 wilayah di Jabodetabek. Namun, pengambilan data secara online untuk pengujian kuesioner belum mencapai seluruh wilayah tersebut. Perbedaan daerah pengambilan sampel dapat menyebabkan perbedaan persepsi. Hal ini disebabkan karena tiap daerah memiliki karakter ekonomi dan sosio demografi yang berbeda, sehingga menyebabkan perbedaan persepsi. Sementara itu, pengambilan data
29
untuk pengujian kuesioner didasarkan atas urutan data yang masuk dalam database. Oleh karena itu, data yang digunakan sebagai pengujian kuesioner belum mencakup seluruh wilayah sampling. Tabel 8 juga menunjukkan pola penilaian responden terhadap atribut mutu yang menjadi pertimbangan utama dan tingkat kepentingan atribut sertifikasi dan produsen. Ketika responden memilih atribut sertifikasi maupun atribut produsen, responden juga memberikan jawaban tingkat kepentingan yang tertinggi (penting dan sangat penting) terhadap atribut tersebut. Sementara itu, responden memberikan jawaban tingkat kepentingan yang lebih rendah apabila atribut sertifikasi atau produsen bukan menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Penilaian terhadap tingkat kepentingan kedua atribut mutu tersebut dipengaruhi oleh apakah atribut mutu tersebut menjadi pertimbangan utama ataukah tidak. Oleh karena itu, meskipun atribut tingkat kepentingan sertfikasi dan produsen memiliki nilai validitas yang rendah, responden cukup konsisten dalam menilai kedua atribut tersebut. Perbaikan untuk meningkatkan kualitas kuesioner (terutama meningkatkan nilai koefisien korelasi atribut sertifikasi dan produsen) tidak dilakukan. Hal ini disebabkan karena data lain untuk kelompok pertanyaan B2 dinilai sudah cukup baik. Di samping itu, data yang masuk (yang seharusnya digunakan untuk pengujian kuesioner) setelah proses pengujian kuesioner sudah cukup banyak, walaupun yang digunakan hanya 30 responden. Pengiriman kembali email sebagai pemberitahuan untuk pengisian ulang kuesioner tidak dilakukan karena dapat menyebabkan meningkatnya nonrespon sehingga jumlah data yang diperoleh untuk pengisian kuesioner yang sebenarnya menjadi lebih sedikit.
2. Uji Reliabilitas Tabel 9 menunjukkan hasil uji reliabilitas internal α-cronbach terhadap 58 variabel kuesioner dengan menggunakan program SPSS 16 for Windows. Berdasarkan hasil pengujian, nilai α-cronbach yang diperoleh sebesar 0.862. Pengujian ini dilakukan secara keseluruhan variabel kuesioner (58 variabel). Nilai tersebut lebih besar dari nilai kritis tabel Rho Sperman pada taraf signifikansi 5%, yaitu sebesar 0.377 (N=30; db=28). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang diajukan memiliki reliabilitas yang cukup tinggi. Tabel 9. Output SPSS hasil uji reliabilitas kuesioner
B. PROFIL RESPONDEN Deskripsi profil responden dalam penelitian ini meliputi wilayah domisili, jenis kelamin, rentang usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan rata-rata per bulan. Responden survei merupakan pengguna jaringan internet yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya (Jabodetabek). Profil responden secara lengkap dapat dilihat pada penjelasan selanjutnya.
30
1. Wilayah Domisili Jumlah responden yang mengikuti survei sebesar 203 orang yang mencakup 13 wilayah di wilayah Jabodetabek. Distribusi responden berdasarkan wilayah domilisi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Distribusi responden berdasarkan wilayah domisili No
Wilayah Domisili
Jumlah
Persentase (%)
1
Jakarta Pusat
20
9.9
2
Jakarta Utara
7
3.4
3
Jakarta Selatan
22
10.8
4
Jakarta Timur
21
10.3
5
Jakarta Barat
12
5.9
6
Kota Bogor
30
14.8
7
Kabupaten Bogor
25
12.3
8
Kota Depok
20
9.9
9
Kota Tangerang
5
2.5
10
Kabupaten Tangerang
3
1.5
11
Tangerang Selatan
5
2.5
12
Kota Bekasi
17
8.4
13
Kabupaten Bekasi
16
7.9
Total
203
100.0
Berdasarkan data distribusi wilayah, responden yang berasal dari wilayah Kota Bogor memiliki persentase respon yang paling tinggi, yaitu sebesar 14.8%. Respon yang tinggi (lebih dari 10%) selanjutnya adalah Kabupaten Bogor (12.3%), Jakarta Selatan (10.8%), dan Jakarta Timur (10.3%). Karena menggunakan media internet, jumlah responden yang diperoleh tidak sama untuk setiap wilayah. Pengisian kuesioner dipengaruhi oleh minat dan ketersediaan waktu yang dimiliki oleh responden. Di samping itu, responden pada sebuah mail group memiliki distribusi wilayah anggota yang tidak merata meskipun telah dilakukan rekruitmen calon responden berdasarkan wilayah atau regional tertentu di wilayah Jabodetabek.
2. Jenis Kelamin Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 11. Berdasarkan jenis kelamin responden yang mengikuti survei, 59.1% responden (120 orang) adalah pria, sedangkan 40.9% responden (83 orang) adalah wanita. Tabel 11. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
1
Pria
120
59.1
2
Wanita
83
40.9
203
100.0
Total
31
3. Rentang Usia Distribusi responden berdasarkan rentang usia dapat dilihat pada Tabel 12. Berdasarkan rentang usia responden, 54.2% responden berusia 15-25 tahun, 27.1% responden berusia 26-35 tahun, 11.3% responden berusia 36-45 tahun, dan 7.4% responden berusia lebih dari 45 tahun. Dari data tersebut terlihat bahwa semakin tinggi rentang usia responden, semakin rendah keikutsertaan dalam survei online. Hal ini dapat disebabkan karena minat responden maupun frekuensi pemakaian komputer maupun internet yang dilakukan oleh responden pada rentang usia tertentu. Menurut Hoesin dan Saleh (2009), mayoritas pengguna komputer dengan intensitas penggunaan 1-5 jam per hari relatif didominasi oleh kalangan usia muda dibandingkan dengan usia yang lebih tua. Tabel 12. Distribusi responden berdasarkan rentang usia No
Jumlah
Persentase (%)
1
15 - 25 tahun
Usia Responden
110
54.2
2
26 - 35 tahun
55
27.1
3
36 - 45 tahun
23
11.3
4
Lebih dari 45 tahun Total
15
7.4
203
100.0
4. Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan responden saat ini (bagi yang masih dalam proses studi) maupun tingkat pendidikan responden yang terakhir (bagi yang sudah tidak melanjutkan studi), 12.8% responden memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK, 12.3% responden memiliki tingkat pendidikan diploma, 66.0% responden memiliki tingkat pendidikan sarjana, dan 8.9% responden memiliki tingkat pendidikan pasca sarjana. Tidak ada responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP. Responden dengan tingkat pendidikan sarjana memiliki persentase paling tinggi dibandingkan tingkat pendidikan yang lain. Hal ini disebabkan karena frekuensi penggunaan internet yang tinggi di kalangan mahasiswa maupun pegawai yang memiliki latar pendidikan sarjana. Pengguna internet terbanyak adalah adalah para mahasiswa dan pekerja kantor yang memanfaatkan internet untuk tugas kuliah dan pekerjaan kantor (Hoesin dan Saleh 2009). Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan No
Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
1
SMP
0
0.0
2
SMA/ SMK
26
12.8
3
Diploma
25
12.3
4
Sarjana
134
66.0
5
Pasca sarjana Total
18
8.9
203
100.0
32
5. Jenis Pekerjaan Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 14. Berdasarkan jenis pekerjaan responden, 6.4% responden bekerja sebagai pegawai negeri, 36.5% responden bekerja sebagai pegawai swasta, 13.8% responden berkerja sebagai wirausaha, 33.5% responden merupakan mahasiswa atau pelajar, 3.9% responden belum bekerja, dan 5.9% responden memiliki pekerjaan selain yang telah disebutkan. Pegawai swasta dan mahasiswa atau pelajar mendominasi keikutsertaan dalam survei online. Pegawai swasta dan mahasiswa cenderung memiliki akses terhadap jaringan internet yang lebih mudah. Menurut Kusumaardhiati (2011), sebesar 57% mahasiswa mengakses jaringan internet lebih dari empat kali per minggu dan sebesar 60.0% responden memiliki durasi penggunaan 1-2 jam per akses. Tabel 14. Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan No
Pekerjaan
Jumlah
Persentase (%)
1
Pegawai negeri
13
6.4
2
Pegawai swasta
74
36.5
3
Wirausaha
28
13.8
4
Mahasiswa/ pelajar
68
33.5
5
Belum bekerja
8
3.9
6
Lainnya
12
5.9
203
100.0
Total
6. Pendapatan Rata-rata per Bulan Distribusi responden berdasarkan jumlah pendapatan rata-rata per bulan dapat dilihat pada Tabel 15. Berdasarkan jumlah pendapatan rata-rata per bulan, 27.6% responden memiliki jumlah pendapatan kurang dari 1.000.000 Rupiah, 31.5% responden memiliki jumlah pendapatan 1.000.0002.500.000 Rupiah, 24.1% responden memiliki jumlah pendapatan 2.500.001-5.000.000 Rupiah, dan 16.7% responden memiliki jumlah pendapatan lebih dari 5.000.000 Rupiah per bulan. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan internet maupun keikutsertaan responden dalan survei online cukup merata pada semua tingkat pendapatan. Tabel 15. Distribusi responden berdasarkan jumlah pendapatan No
Pendapatan per bulan (Rp)
Jumlah
Persentase (%)
1
Kurang dari 1.000.000
56
27.6
2
1.000.000 - 2.500.000
64
31.5
3
2.500.001 - 5.000.000
49
24.1
4
Lebih dari 5.000.000
34
16.7
Total
203
100.0
33
C. ATRIBUT MUTU UTAMA PADA PRODUK PANGAN KEMASAN
1. Pertimbangan Responden terhadap Atribut Mutu Umum Gambar 12 menunjukkan persentase jumlah responden dalam memilih atribut mutu umum yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Data ini menunjukkan kecenderungan responden dalam memilih atribut mutu ketika disajikan sepuluh jenis atribut mutu umum (Pertanyaan B2 pada Lampiran 1). Berdasarkan besarnya persentase, terdapat tiga kelas atribut mutu umum. Pertama, atribut mutu yang memiliki persentase di atas 15%, yaitu atribut sertifikasi dan keamanan pangan. Kedua, atribut mutu yang memiliki persentase antara 5-15%, yaitu atribut produsen, sensori, gizi, dan harga. Ketiga, atribut mutu yang memiliki persentase kurang dari 5% yaitu nilai, iklan, pengemasan, dan proses. Dari persentase tersebut, atribut sertifikasi dan keamanan pangan menjadi atribut mutu dominan yang menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih produk pangan kemasan. Analisis lebih lanjut tentang profil konsumen dalam menentukan pertimbangan atribut mutu utama pada produk pangan kemasan (terutama untuk atribut sertifikasi dan kemanan pangan sebagai atribut mutu yang dominan) dapat dilakukan dengan menggunakan crosstab. Profil ini merupakan faktor ekonomi dan sosio demografi yang melatarbelakangi responden dalam memilih atribut mutu yang menjadi pertimbangan utama sebelum membeli produk pangan kemasan. Faktor ekonomi dan sosio demografi yang dianalisis mencakup jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Besarnya persentase yang digunakan merupakan persentase dari jumlah total responden berdasarkan kelompok tertentu pada suatu faktor, sehingga diperoleh atribut mutu yang dominan pada kelompok tersebut.
Sertifikasi
25.6
Keamanan pangan
19.2
Produsen
12.8
Sensori
12.8
Gizi
9.9
Harga
8.4
Nilai
3.9
Iklan
2.5
Pengemasan
2.5
Proses
2.5 0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
Persentase (%)
Gambar 12. Pertimbangan utama responden terhadap atribut mutu umum Faktor yang pertama adalah jenis kelamin responden. Gambar 13 menunjukkan diagram crosstab antara jenis kelamin responden dengan pertimbangan utama dalam memilih atribut mutu umum. Berdasarkan diagram tersebut, responden wanita memiliki persentase yang lebih besar dari pada responden pria dalam pemilihan atribut sertifikasi sebagai pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Responden wanita memiliki persentase pemilihan atribut sertifikasi sebesar
34
33.7%, sedangkan responden pria memiliki persentase sebesar 20.0%. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan responden wanita mempertimbangkan adanya jaminan mutu pada produk pangan kemasan yang akan dibelinya. Sementara itu, baik responden pria maupun wanita memiliki persentase pemilihan atribut keamanan pangan yang relatif sama, masing-masing sebesar 18.1% dan 20.0%.
Wanita
18.1%
Pria
33.7%
20.0%
20.0%
Persentase Harga
Gizi
Keamanan pangan
Nilai
Pengemasan
Produsen
Iklan
Proses
Sensori
Sertifikasi
Gambar 13. Diagram crosstab hubungan antara jenis kelamin terhadap pemilihan atribut mutu umum Faktor yang kedua adalah rentang usia responden. Gambar 14 menunjukkan diagram crosstab antara usia responden dengan pertimbangan utama dalam memilih atribut mutu umum. Berdasarkan data pada diagram tersebut, pemilihan atribut sertifikasi lebih banyak didominasi oleh responden yang berusia 26-35 tahun yaitu sebesar 36.4%. Namun, terjadi penurunan persentase pemilihan atribut sertifikasi pada responden yang berusia lebih dari 35 tahun. Peningkatan usia responden cenderung meningkatkan perhatian responden terhadap atribut mutu gizi. Hal ini disebabkan karena pemilihan produk yang didasarkan pada peningkatan kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan. Pada atribut keamanan pangan, terjadi peningkatan persentase pemilihan pada usia responden lebih dari 25 tahun. Persentase pemilihan atribut mutu keamanan pangan tertinggi terdapat pada responden yang berusia lebih dari 45 tahun yaitu sebesar 26.7%.
Lebih dari 45 tahun
26.7%
36 - 45 tahun 26 - 35 tahun 15 - 25 tahun
13.3%
26.1% 12.7%
23.6% 20.0%
21.7% 9.1%
10.0%
36.4% 18.2%
22.7%
Persentase Harga Produsen
Kandungan gizi Iklan
Keamanan pangan Proses
Nilai tambah Sensori
Pengemasan Sertifikasi
Gambar 14. Diagram crosstab hubungan antara usia terhadap pemilihan atribut mutu umum Gambar 14 juga menunjukkan adanya transisi dalam pemilihan atribut mutu sertifikasi dan keamanan pangan pada rentang usia 15-25 tahun ke rentang usia 26-35. Pada rentang usia tersebut, terjadi kenaikan pemilihan atribut mutu sertifikasi dan penurunan pemilihan atribut mutu keamanan pangan. Hal ini berbeda dengan hasil pembahasan sebelumnya (peningkatan usia menyebabkan penurunan persentase atribut sertifikasi dan kenaikan persentase atribut keamanan pangan). Pada
35
rentang usia 26-35 tahun, pemilihan produk pangan kemasan tidak hanya ditujukan untuk individu, tetapi juga untuk kelompok tertentu (keluarga). Responden akan memilih produk pangan kemasan yang memiliki jaminan mutu (sertifikasi) yang baik, termasuk juga aspek keamanannya. Perubahan pemilihan atribut yang signifikan pada rentang usia 15-25 tahun ke usia 26-35 tahun juga terjadi pada atribut sensori dan produsen. Pada atribut sensori terjadi penurunan persentase pemilihan, sedangkan pada atribut produsen terjadi kenaikan persentase pemilihan. Kedua hal tersebut dapat terjadi pada responden yang memiliki keluarga. Karena pemilihan produk pangan kemasan berdasarkan kebutuhan keluarga, atribut mutu sensori tiap individu kurang diperhatikan. Di samping itu, dalam keluarga juga memiliki mindset tertentu terhadap suatu produsen atau merek tertentu yang akan menjadi acuan dalam pembelian produk pangan kemasan. Faktor ketiga adalah tingkat pendidikan responden. Gambar 15 menunjukkan diagram crosstab antara tingkat pendidikan dengan pertimbangan utama dalam pemilihan atribut mutu umum. Dari diagram tersebut, pemilihan atribut sertifikasi tertinggi terdapat pada responden yang memiliki pendidikan SMA/ SMK. Hal ini menunjukkan pada tingkat pendidikan tersebut, sertifikasi menjadi indikator mutu yang mudah dan dipercaya untuk menjamin mutu produk pangan kemasan. Sementara itu, semakin tinggi tingkat pendidikan responden, semakin tinggi persentase responden yang memilih atribut keamanan pangan sebagai pertimbangan utama dalam memilih produk pangan kemasan. Semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen menyebabkan kesadaran konsumen terhadap keamanan pangan meningkat. Konsumen semakin memahami kriteria keamanan pangan pada produk pangan yang dikonsumsinya.
Pasca sarjana
38.9%
Sarjana
22.2%
18.7%
Diploma
23.9%
16.0%
SMA/ SMK
24.0%
11.5%
38.5% Persentase
Harga Produsen
Gizi Iklan
Keamanan pangan Proses
Nilai Sensori
Pengemasan Sertifikasi
Gambar 15. Diagram crosstab hubungan antara tingkat pendidikan terhadap pemilihan atribut mutu umum Faktor keempat adalah jenis pekerjaan responden. Pemilihan atribut sertifikasi sebagai atribut mutu utama banyak didominasi oleh responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta, yaitu masing-masing sebesar 38.5% dan 32.4%. Sementara itu untuk atribut keamanan pangan, responden dari semua jenis pekerjaan (pegawai negeri, pegawai swasta, wirausaha, dan mahasiswa) memiliki persentase yang relatif sama. Responden yang memiliki pekerjaan selain yang sudah disebutkan, memiliki persentase pemilihan atribut sertifikasi dan keamanan pangan masing-masing sebesar 41.7%. Hal ini menunjukkan bahwa atribut sertifikasi dan keamanan pangan menjadi atribut mutu yang dominan. Diagram crosstab antara faktor jenis pekerjaan dengan pertimbangan utama dalam pemilihan atribut mutu umum dapat dilihat pada Gambar 16.
36
Pegawai negeri
15.4%
Pegawai swasta
38.5%
17.6%
32.4%
Wirausaha
17.9%
Mahasiswa/ pelajar
14.3%
17.6%
Belum bekerja
20.6%
25.0%
Lainnya
41.7%
41.7% Persentase
Harga
Kandungan gizi
Keamanan pangan Nilai tambah
Pengemasan
Produsen
Iklan
Proses
Sertifikasi
Sensori
Gambar 16. Diagram crosstab hubungan antara jenis pekerjaan terhadap pemilihan atribut mutu umum Faktor yang terakhir adalah tingkat pendapatan responden. Persentase pemilihan atribut sertifikasi tertinggi terdapat pada responden yang memiliki pendapatan per bulan sebesar 1-2.5 juta rupiah. Atribut sertifikasi lebih digunakan untuk menduga mutu oleh responden yang memiliki pendapatan menengah (1 juta – 2.5 juta rupiah). Sertifikasi dianggap cukup menggantikan atribut mutu lainnya, terutama yang berkaitan dengan keamanan pangan. Sementara itu, persentase pemilihan atribut keamanan pangan tertinggi terdapat pada responden yang memiliki pendapatan per bulan lebih dari lima juta rupiah. Responden dengan pendapatan yang tinggi memiliki kemampuan untuk membeli produk pangan kemasan yang dianggap memiliki keamanan pangan yang baik walaupun memiliki harga yang jauh lebih tinggi. Diagram crosstab antara faktor tingkat pendapatan dengan pertimbangan utama dalam pemilihan atribut mutu umum dapat dilihat pada Gambar 17.
> 5 juta
5.9%
11.8%
2.5 - 5 juta
8.2%
1 - 2.5 juta
14.1%
< 1 juta
8.9%
35.3%
14.3% 7.8% 12.5%
8.8% 24.5%
18.8%
26.5%
14.3% 6.3%
14.3%
5.9%
24.5%
10.9%
12.5%
32.8% 17.9%
17.9%
Persentase Harga
Kandungan gizi
Keamanan pangan Nilai tambah
Pengemasan
Produsen
Iklan
Proses
Sertifikasi
Sensori
Gambar 17. Diagram crosstab hubungan antara tingkat pendapatan terhadap pemilihan atribut mutu umum Penjelasan di atas menunjukkan persepsi konsumen yang beragam dalam menilai atribut mutu yang paling dipertimbangkan pada saat memilih produk pangan kemasan. Namun secara umum, sertifikasi dan keamanan pangan merupakan atribut mutu yang paling dipertimbangkan oleh responden walaupun ada beberapa dominasi pada kelompok responden tertentu. Apabila ditinjau dari
37
segi tingkat kepentingannya, atribut keamanan pangan, gizi, dan sertifikasi dinilai responden sebagai atribut yang “sangat penting”. Namun, apabila dilihat dari selisih antar tingkat kepentingan, atribut gizi termasuk dalam kategori “penting” dan “sangat penting”. Hal ini karena atribut gizi memiliki selisih persentase yang tidak terlalu jauh apabila dibandingkan selisih persentase pada atribut sertifikasi dan keamanan pangan. Peresentase tingkat kepentingan atribut mutu umum dapat dilihat pada Tabel 16, sedangkan pertanyaan di kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1 pertanyaan B2. Tabel 16. Tingkat kepentingan atribut mutu umum No
Atribut Mutu Umum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keamanan Pangan (%) Gizi (%) Sensori (%) Nilai (%) Proses (%) Sertifikasi (%) Pengemasan (%) Harga (%) Produsen (%) Iklan (%)
Sangat Penting 73.89 46.80 23.65 19.21 31.53 67.00 23.15 29.56 17.73 7.88
Tingkat Kepentingan Cukup Kurang Penting Penting Penting 23.65 1.97 0.49 39.90 11.33 1.97 54.19 15.76 5.91 45.32 27.59 6.90 38.42 21.67 7.88 22.17 7.88 2.46 49.75 24.63 1.48 38.92 24.14 6.90 38.92 32.51 9.36 21.67 40.89 21.67
Sangat Kurang Penting 0.00 0.00 0.49 0.99 0.49 0.49 0.99 0.49 1.48 7.88
2. Sertifikasi dan Keamanan Pangan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, atribut sertifikasi dan keamanan pangan merupakan atribut mutu yang dominan pada produk pangan kemasan. Atribut ini menjadi pertimbangan utama bagi responden dalam memilih produk pangan kemasan. Hal ini menunjukkan konsumen sangat memperhatikan aspek keamanan pangan dan juga jaminan mutu dalam bertuk sertifikasi, termasuk di dalamnya jaminan aspek keamanan pangan. Apabila dijumlahkan, kedua atribut ini memiliki jumlah persentase pemilihan sebesar 44.8%. Artinya, hampir separuh dari jumlah total responden fokus terhadap kedua atribut ini. Dalam penelitian ini, atribut sertifikasi dimasukkan ke dalam kelompok atribut mutu manajemen perusahaan. Atribut mutu manajemen perusahaan merupakan faktor yang berasal dari produsen yang menunjang peningkatan mutu dan menjamin mutu produk pangan kemasan. Atribut ini mencakup aspek sertifikasi (BPOM dan halal), standar produksi (HACCP dan GMP), dan reputasi yang dimiliki oleh produsen. Sertifikasi BPOM menunjukkan bahwa produk pangan kemasan yang beredar di masyarakat bersifat legal (memiliki izin) dan terjamin mutunya. Sertifikasi halal menjamin produk pangan diolah secara halal. HACCP dan GMP lebih diutamakan agar proses produksi dapat berjalan dengan benar dan mencegah hal yang dapat menurunkan mutu produk. Reputasi perusahaan merupakan suatu persepsi konsumen (baik positif maupun negatif) yang ditujukan kepada perusahaan terhadap produk yang dihasilkan. Jenis sertifikasi yang penting dapat ditentukan dengan melihat tingkat kepentingan atribut mutu tersebut berdasarkan penilaian yang diberikan oleh konsumen. Persentase responden dalam memberikan tanggapan mengenai tingkat kepentingan atribut manajemen perusahaan dapat dilihat pada Tabel 17. Berdasarkan persentase terbesar dari data survei, responden menilai sertifikasi BPOM,
38
sertifikasi halal, HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), dan GMP (Good Manufacturing Practice) sebagai faktor yang “sangat penting”. Apabila dilihat dari besarnya persentase tingkat kepentingan, sertifikasi BPOM dan halal memiliki persentase yang sangat tinggi yaitu sebesar 70%, sehingga dapat diartikan bahwa kedua atribut tersebut benar-benar dinilai “sangat penting” oleh responden. Di samping itu, sertifikasi BPOM dan halal mudah diamati oleh konsumen dalam bentuk pencantuman nomor registrasi maupun logo pada label kemasan. Evaluasi terhadap kedua atribut tersebut dapat dilakukan secara langsung oleh konsumen. Berbeda dengan evaluasi terhadap HACCP dan GMP, konsumen tidak dapat menilai secara langsung. Tabel 17. Tingkat kepentingan atribut mutu manajemen perusahaan No
Atribut Manajemen
Sangat Penting
Penting
Cukup Penting
Kurang Penting
Sangat Kurang Penting
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
1
Sertifikasi BPOM (%)
70.4
23.2
4.9
0.0
1.5
2
Sertifikasi halal (%)
70.0
18.7
5.9
2.0
3.4
3
HACCP (%)
48.3
36.5
10.8
3.0
1.5
4
GMP (%)
41.4
39.4
13.3
4.9
1.0
5
Reputasi perusahaan (%)
26.6
42.9
27.1
2.0
1.5
Saat ini, sertifikasi BPOM dan halal menjadi atribut yang esensial bagi produk pangan kemasan. Pencantuman label sertifikasi BPOM dan halal menjadi elemen penting pada kemasan pangan. Sertifikasi BPOM menunjukkan produk pangan kemasan memiliki jaminan mutu dan keamanan pangan. Sementara itu, sertifikasi halal memegang peranan penting dalam meyakinkan konsumen bahwa produk pangan kemasan yang dihasilkan dalam kondisi halal mengingat proses pengolahan pangan yang komplek dan rentan terhadap pencemaran yang dapat mengakibatkan produk menjadi tidak halal. Saat ini, aspek halal tidak hanya menyangkut permasalahan agama. Aspek halal menjadi begitu penting bagi bisnis dan perdagangan, serta menjadi simbol global untuk jaminan mutu dan gaya hidup (Hanzaee dan Ramezani 2011). Lebih lanjut, keamanan pangan dan aspek halal dapat menjadi satu manajemen mutu yang saling terkait. Keamanan dan jaminan mutu pangan memastikan bahwa produk-produk halal diolah dengan baik dan bersih, disimpan dan disajikan dengan cara yang tepat, serta bernilai mutu bagi semua orang (Talib et al. 2008). Atribut keamanan pangan sendiri merupakan bagian dari aspek sertifikasi (jaminan mutu) yang diberikan oleh produsen. Berbagai pertimbangan aspek keamanan pangan dilakukan oleh konsumen, terutama terhadap produk pangan kemasan karena memiliki proses produksi yang lebih kompleks dan konsumen tidak melihat secara langsung proses pembuatannya. Penilaian responden dalam menentukan atribut keamanan pangan yang penting dalam produk pangan kemasan dapat dilihat pada Gambar 18. Berdasarkan data survei, 50.7% responden mempertimbangkan aspek bahan tambahan pangan (BTP). Saat ini konsumen cenderung sangat berhati-hati pada kandungan bahan tambahan pangan yang ada di dalam produk pangan kemasan. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi konsumen tentang segi positif dan negatif dari penggunaan bahan tambahan pangan. Penelitian Shim et al. (2011) menunjukkan konsumen sangat khawatir dengan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan dalam makanan, serta lebih dari dua per tiga konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang bahan tambahan pangan.
39
Gambar 18. Persentase pemilihan atribut mutu keamanan pangan Kewaspadaan konsumen terhadap bahan tambahan pangan dapat disebabkan karena dua faktor, yaitu informasi yang kurang tepat tentang bahan tambahan pangan dan efek pelanggaran penggunaan bahan lain yang ditambahkan ke dalam pangan. Untuk faktor yang pertama, pengetahuan konsumen yang kurang memadai tentang bahan tambahan pangan menyebabkan konsumen sensitif terhadap pemberitaan di media mengenai bahaya bahan tambahan pangan. Konsumen menganggap negatif adanya kandungan bahan tambahan pangan pada produk pangan kemasan, tanpa mengetahui dengan jelas mengenai bahan tambahan pangan yang digunakan dan aturan penggunaannya. Padahal, bahan tambahan pangan hampir selalu digunakan pada industri pengolahan pangan. Penggunaan bahan tambahan pangan ini ditujukan untuk menjaga atau meningkatkan kualitas produk dan juga untuk membantu dalam proses pengolahan. Adapun untuk faktor kedua, pelanggaran terhadap bahan yang ditambahkan pada pangan kemasan dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Adanya bahan berbahaya yang ditambahkan ke dalam pangan menyebabkan konsumen semakin waspada terhadap bahan tambahan pangan. Padahal bahan tersebut bukan merupakan bahan tambahan pangan (BTP) dan penggunaannya telah dilarang pemerintah melalui Permenkes Nomor 116/Menkes/Per/X/1999. Atribut keamanan pangan yang paling penting kedua adalah bahaya atau kerusakan fisik. Sebesar 30.5% responden mempertimbangkan aspek kerusakan atau bahaya fisik yang terlihat. Kerusakan atau bahaya fisik yang terlihat merupakan indikator yang paling mudah dalam menentukan mutu pangan. Konsumen dapat langsung menolak pangan yang terlihat cacat atau rusak. Isyarat mutu intrinsik yang bersifat visual dianggap sangat penting pada beberapa konsumen dan memiliki peran yang serupa dengan sertifikasi mutu (Lazarova 2010). Pada produk pangan kemasan, umumnya kerusakan kemasan menjadi indikator adanya kerusakan pada produk pangan di dalamnya. Kondisi seal kemasan yang kurang baik atau adanya penggembungan kaleng merupakan salah satu indikator adanya kerusakan produk pangan kemasan dan produsen biasanya telah memberi peringatan kepada konsumen melalui label kemasan. Atribut keamanan pangan yang lain memiliki persentase pemilihan di bawah 10%. Kandungan pestisida, logam berat, dan mikroba cenderung kurang diperhatikan karena termasuk dalam credence nature. Atribut yang bersifat credence nature tidak dapat dinilai konsumen, meskipun setelah dikonsumsi (Caswell 2000). Konsumen hanya dapat mengetahui mutu yang berupa sertifikasi tertentu yang menjamin produk tersebut aman dari segi biologi, fisik, maupun kimia. Sementara itu, pangan irradiasi belum begitu berkembang di Indonesia sehingga konsumen cenderung kurang memperhatikan atribut irradiasi pangan.
40
D. ATRIBUT MUTU LAIN PADA PRODUK PANGAN KEMASAN Selain kedua atribut mutu dominan (sertifikasi dan keamanan pangan) yang telah dijelaskan sebelumnya, pada produk pangan kemasan juga terdapat kelompok atribut mutu lain seperti gizi, sensori, nilai atau manfaat, proses, dan informasi (indikator mutu). Berdasarkan pertimbangan utama responden terhadap atribut mutu, atribut tersebut memiliki persentase kurang dari 15%. Walaupun memiliki persentase pemilihan yang lebih rendah dibandingkan dengan atribut sertifikasi dan keamanan pangan, kadangkala atribut-atribut mutu tersebut dipertimbangkan oleh kelompok konsumen tertentu. Di samping itu, penjelasan mengenai atribut mutu diperlukan untuk mengetahui atribut mutu yang penting pada setiap kelompok atribut mutu.
1. Atribut Mutu Gizi Atribut mutu gizi yang diberikan dalam survei mencakup atribut gizi makro (karbohidrat, lemak, dan protein) dan mikro (vitamin dan mineral). Mineral natrium (garam dapur) dipisahkan klasifikasinya dari atribut vitamin dan mineral untuk melihat perbandingan dengan jenis mineral lainnya. Di samping itu juga ditambahkan atribut sifat fungsional (memiliki manfaat kesehatan), untuk dibandingkan dengan atribut gizi secara umum. Diagram pai persentase responden dalam memilih atribut mutu gizi yang utama dapat dilihat pada Gambar 19. Berdasarkan data survei, tiga atribut yang memiliki persentase terbesar adalah atribut pangan fungsional (37.9%), kandungan kalori atau karbohidrat (20.2%), dan kandungan lemak dan kolesterol (15.8%). Apabila diakumulasi, ketiga atribut tersebut memiliki persentase 73.9%.
Gambar 19. Persentase pemilihan atribut mutu gizi Persentase pemilihan aspek pangan fungsional menunjukkan kesadaran konsumen tentang makanan sehat tidak hanya mencakup keamanan pangannya dan nilai gizinya saja, tetapi juga berkaitan dengan fungsi makanan yang dapat mendukung kesehatan. Perkembangan pangan fungsional di Indonesia mulai memperhatikan atribut sensori yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini terlihat dari perkembangan pangan fungsional yang memperhatikan rasa produk. Penerimaan makanan fungsional telah menjadi lebih kondisional, terutama yang berkaitan dengan rasa, dan pengawasan rasa muncul sebagai faktor yang sangat penting bagi perkembangan pangan fungsional (Verbeke 2006). Atribut mutu gizi pada produk pangan kemasan juga dilihat dari kandungan komponen tertentu yang dianggap merugikan bagi konsumen. Berdasarkan sudut pandang konsumen, aspek kesehatan dibagi menjadi dua dimensi, yaitu konsumsi makanan yang sehat dan menjauhi makanan yang tidak
41
sehat (Brunsø et al. 2002). Kesadaran akan bahaya obesitas dan diabetes menyebabkan konsumen memperhatikan kandungan lemak dan kalori (karbohidrat) pada produk pangan kemasan. Hackleman (1981), dalam penelitiannya menunjukkan informasi tentang kalori dinilai “sangat berguna” oleh lebih dari 80% responden. Di samping itu, Borra (2006) dalam penelitiannya menunjukkan pertimbangan konsumen sebelum pembelian mencakup jumlah kalori (58%), total lemak (56%), sodium (45%), gula (42%), kolesterol (39%), dan karbohidrat (34%).
2. Atribut Mutu Sensori Persentase jumlah responden dalam pemilihan atribut mutu sensori yang utama dapat dilihat pada Gambar 20. Berdasarkan data survei, 58.6% responden memilih atribut rasa dan tekstur, sedangkan 30.5% responden memilih atribut penampakan dan kesegaran. Atribut rasa merupakan karakter sensori yang penting dalam produk pangan. Atribut rasa juga menjadi experience quality yang cukup penting untuk mendukung pembelian kembali produk pangan kemasan. Karakter sensori seperti rasa memiliki efek yang spesifik pada pemilihan makanan oleh konsumen (Clark 1998). Sementara itu, penampakan dan kesegaran pada produk pangan merupakan atribut yang mudah diamati. Kerusakan fisik yang menyebabkan perubahan penampakan dapat menurunkan penerimaan sensori konsumen terhadap produk pangan kemasan. Kerusakan ini juga berkaitan dengan kerusakan kemasan pangan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar 20. Persentase pemilihan atribut mutu sensori
3. Atribut Mutu Nilai atau Manfaat Atribut mutu nilai atau manfaat mencerminkan nilai tambah yang diberikan oleh produk pangan kemasan. Gambar 21 menunjukkan persentase responden dalam memilih atribut yang berkaitan dengan nilai atau manfaat pada produk pangan kemasan. Sebanyak 53.7% responden memilih atribut kelengkapan gizi (integritas komposisi) sebagai nilai tambah pada produk pangan kemasan. Hal ini mengindikasikan responden mengharapkan kandungan gizi yang cukup pada produk pangan kemasan. Persentase atribut tersebut jauh lebih tinggi dari nilai atau manfaat yang menjadi tujuan utama produk pangan kemasan, yaitu kemasan, daya tahan, dan kemudahan penyajian. Olson dan Jacoby menemukan bahwa merek dagang dan komposisi produk merupakan faktor terpenting untuk mengetahui mutu produk (Caswell et al. 2002). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lakni dan Mudalige (2009), 62.2% responden menginginkan adanya integritas komposisi.
42
Gambar 21. Persentase pemilihan atribut mutu nilai atau manfaat Kelengkapan gizi (integritas komposisi) dapat diperoleh dengan formulasi bahan baku produk pangan kemasan maupun dengan adanya fortifikasi. Banyak senyawa selain vitamin, mineral, dan asam amino yang ditambahkan pada produk pangan, dan tidak terbatas pada zat-zat gizi, tetapi juga senyawa-senyawa non-gizi seperti antosianin, polifenol, antioksidan, dan lain-lain. Penambahan gizi ini dimaksudkan untuk menggantikan gizi yang hilang selama proses pengolahan pangan maupun untuk meningkatkan nilai gizi produk pangan. Fungsi produk pangan kemasan sebagai bahan makanan utama yang dikonsumsi sehari-hari mendorong produsen untuk meningkatkan kelengkapan gizi pada produknya.
4. Atribut Mutu Proses Atribut proses mencakup aspek-aspek yang berhubungan dengan proses pengolahan produk pangan kemasan seperti bahan baku (asal-usul bahan baku dan produk organik) dan penggunaan teknologi (bioteknologi). Di samping itu, juga berkaitan dengan penanganan selama proses pengolahan berlangsung, seperti keselamatan kerja dan kesejahteraan hewan. Persentase responden dalam memberikan tanggapan tentang tingkat kepentingan atribut proses dapat dilihat pada Tabel 18. Berdasarkan persentase terbesar dari data survei, responden menilai asal-usul bahan baku, aspek organik, dan aspek penanganan selama proses pengolahan sebagai faktor yang “sangat penting”. Sementara itu, aspek penggunaan bioteknologi dinilai sebagai faktor yang “penting”. Tabel 18. Tingkat kepentingan atribut mutu proses
No
Atribut Proses
Sangat Penting
Penting
Cukup Penting
Kurang Penting
Sangat Kurang Penting
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
1
Asal-usul bahan (%)
52.7
34.5
9.8
3.0
0.0
2
Bioteknologi (%)
30.5
39.9
21.2
8.4
0.0
3
Organik (%)
47.8
32.5
16.3
3.0
0.5
4
Penanganan (%)
39.9
36.0
15.3
7.4
1.5
43
Asal-usul bahan pada produk pangan menjadi penting karena merupakan jaminan mutu pangan. Asal-usul produk pangan dapat menyangkut aspek keamanan pangan. Untuk bahan baku yang berasal dari hewan, asal-usul bahan tidak hanya menyangkut keamanan pangan tetapi juga menyangkut aspek kehalalannya. Sementara itu, meningkatnya kesadaran konsumen terhadap aspek kesehatan menyebabkan minat konsumen untuk mengkonsumsi produk organik semakin meningkat. Minat terhadap pangan organik juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya hidup. Menurut Winter dan Davis (2006), pembelian produk organik dapat disebabkan oleh beberapa alasan, termasuk manfaat bagi lingkungan, kesejahteraan hewan, keamanan pekerja, dan persepsi bahwa makanan organik lebih aman dan bergizi.
5. Atribut Informasi atau Indikator Mutu Atribut informasi merupakan bagian dari atribut mutu ekstrinsik. Atribut informasi digunakan oleh konsumen untuk memperoleh informasi tentang mutu produk pangan kemasan yang akan dipilih. Atribut ini berguna bagi konsumen untuk menduga mutu produk pangan kemasan sebelum pembelian. Sebelum dilakukan konsumsi, konsumen belum bisa mengevaluasi mutu intrinsik produk secara keseluruhan yang bersifat search quality, misalnya rasa, aroma, tekstur, nilai, dan lain-lain. Hal serupa juga terjadi pada atribut mutu yang bersifat credence nature. Indikator ekstrinsik dapat mengubah atribut intrinsik credence menjadi indikator atau isyarat ekstrinsik search, yang dapat memfasilitasi evaluasi mutu yang dilakukan oleh pembeli maupun penjual (Caswell 2000). Persentase jumlah responden dalam memilih atribut informasi dapat dilihat pada Gambar 22. Berdasarkan data tersebut, terlihat konsumen sangat bervariasi dalam menentukan indikator mutu produk. Atribut label kemasan memiliki persentase yang tertinggi yaitu sebesar 26.6%. Persentase pemilihan label kemasan yang tinggi menunjukkan konsumen menggunakan desain dan informasi pada label kemasan produk untuk mengevaluasi atribut-atribut mutu yang ada pada produk. Informasi pada label merupakan bentuk dari atribut mutu ekstrinsik yang membantu konsumen untuk menduga mutu dan kinerja produk yang bersifat credence quality, serta mutu produk yang dapat dirasakan oleh konsumen. Kualitas pelabelan juga merupakan sarana untuk meningkatkan nilai jual pada produk pangan kemasan. Peran lain dari label makanan antara lain mempengaruhi desain produk, media iklan, meningkatkan keyakinan konsumen pada mutu pangan, dan edukasi konsumen tentang diet serta aspek kesehatan (Caswell dan Padberg 1992).
Gambar 22. Persentase pemilihan atribut informasi atau indikator mutu
44
Atribut mutu yang memiliki persentase tertinggi selanjutnya adalah nama produsen dan merek dagang, yaitu masing-masing sebesar 17.7% dan 17.2%. Kedua atribut tersebut memiliki keterkaitan terhadap suatu perusahaan produk pangan. Konsumen masih memiliki mindset terhadap jaminan mutu produk pangan yang diproduksi oleh suatu produsen tertentu. Konsumen menilai terhadap suatu jenis produk pangan kemasan yang dihasilkan oleh suatu produsen memiliki mutu lebih tinggi dari produsen lain. Hal ini dapat disebabkan karena experience quality dari produk yang dihasilkan oleh produsen tersebut sudah dikenal konsumen. Di samping itu juga terdapat faktor lain yang termasuk dalam faktor ekstrinsik yang dapat meningkatkan citra perusahaan dan nilai jual produknya. Atribut informasi lain yang memiliki persentase lebih dari 15% adalah reputasi produk sejenis dan harga produk. Reputasi produk tergolong dalam kelompok expected quality, yaitu memiliki karakter mutu yang diharapkan konsumen. Setelah pembelian, mutu yang diharapkan (expected quality) akan berubah menjadi pengalaman mutu (experience quality), yang akan menentukan pembelian di masa yang akan datang (Lazarova 2010). Reputasi produk juga nantinya dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih merek produk pangan kemasan. Sementara itu, harga merupakan faktor klasik dan sampai saat ini masih memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam pendugaan mutu pada produk pangan kemasan. Pada awalnya, penelitian dan model yang berkembang menduga bahwa harga merupakan faktor penting dalam persepsi mutu (Caswell et al. 2002).
6. Atribut Mutu Intrinsik dan Ekstrinsik Persentase kecenderungan responden dalam memilih mutu intrinsik atau ekstrinsik sebagai atribut mutu yang paling penting dalam produk pangan kemasan dapat dilihat pada Gambar 23. Berdasarkan data survei, 86.7% responden memilih mutu intrinsik sebagai mutu yang paling penting pada produk pangan kemasan, sedangkan 13.3% responden memilih mutu ekstrinsik sebagai mutu yang paling penting pada produk pangan kemasan. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa mutu intrinsik memiliki peran yang lebih penting dalam membentuk mutu keseluruhan pada produk pangan kemasan.
Gambar 23. Persentase pemilihan mutu intrinsik dan ekstrinsik Meskipun berdasarkan pertimbangan utama responden, atribut mutu ekstrinsik (sertifikasi) memiliki persentase yang lebih besar, tetapi kombinasi atribut mutu intrinsik yang baik lebih berperan dalam membentuk mutu produk pangan kemasan. Menurut Olson dan Jacoby (1972), atribut mutu intrinsik lebih banyak digunakan dan memiliki efek pada persepsi mutu yang lebih besar daripada atribut mutu ekstrinsik. Atribut mutu intrinsik memiliki hubungan yang sangat kuat dengan tujuan dan harapan konsumen dalam mengkonsumsi produk pangan kemasan.
45
Sebelum pembelian produk, atribut mutu ekstrinsik memiliki peranan yang lebih kuat. Hal ini disebabkan karena mutu ekstrinsik lebih dominan dalam menawarkan atribut mutu produk. Konsumen akan lebih mempertimbangkan atribut mutu ekstrinsik ketika mereka belum memiliki informasi yang cukup mengenai atribut mutu intrinsik. Menurut Caswell (2000), indikator ekstrinsik dapat mengubah atribut intrinsik credence menjadi indikator atau isyarat ekstrinsik search, yang dapat memfasilitasi evaluasi mutu yang dilakukan oleh pembeli maupun penjual. Setelah melewati tahap konsumsi, konsumen dapat menilai dan merasakan lebih banyak atribut mutu yang terdapat pada produk pangan. Pada kerangka kerja yang disusun Caswell (Gambar 3), mutu yang dapat dirasakan konsumen merupakan atribut mutu yang bersifat intrinsic experience dan intrinsic credence. Kedua atribut ini nantinya akan menjadi tolok ukur dalam membeli produk pangan sejenis di masa yang akan datang.
E. HUBUNGAN ANTARA FAKTOR EKONOMI DAN SOSIO DEMOGRAFI TERHADAP ATRIBUT MUTU Faktor ekonomi dan sosio demografi dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih atribut mutu yang penting dalam produk pangan kemasan. Faktor tersebut dapat juga mempengaruhi bagaimana tingkat kepentingan suatu atribut mutu pada produk pangan. Hal ini berkaitan dengan sumber daya yang digunakan oleh konsumen dalam memahami dan mengevaluasi tingkat kepentingan atribut mutu pada produk pangan kemasan. Di samping itu juga berkaitan dengan pola berpikir konsumen dan faktor lain yang berasal dari lingkungan yang dapat mempengaruhi pemikiran konsumen tersebut. Oleh karena itu, analisis korelasi diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap atribut mutu produk pangan kemasan. Faktor ekonomi dan sosio demografi yang digunakan (independent) meliputi tingkat usia, pendidikan, dan pendapatan. Sementara itu faktor yang diamati (dependent) meliputi data tingkat kepentingan atribut mutu umum. Data ini dapat dilihat pada kuesioner soal B2 pada Lampiran 1. Hasil analisis korelasi antara tiga faktor independent (ekonomi dan sosio demografi) terhadap 10 dependent (tingkat kepentingan atribut mutu umum) menghasilkan 30 korelasi. Hasil korelasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6, 7, dan 8. Berdasarkan besar nilai signifikansinya, terdapat tujuh korelasi yang signifikan yaitu korelasi yang memiliki nilai signifikansi kurang dari 0.05. Korelasi juga dilihat dari nilai koefisien korelasinya. Korelasi yang dihasilkan akan semakin kuat apabila nilai koefisien korelasinya mendekati satu. Hasil korelasi yang signifikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 19. Hasil korelasi yang signifikan terdiri dari tiga korelasi yang berhubungan dengan atribut mutu intrinsik dan empat korelasi yang berhubungan dengan atribut mutu ekstrinsik. Tabel 19. Korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum No 1 2 3 4 5 6 7
Faktor Intrinsik
Ekstrinsik
Usia Tingkat pendidikan Tingkat pendapatan Tingkat pendidikan Tingkat pendapatan Usia Tingkat pendapatan
Atribut Mutu Sensori Keamanan pangan Keamanan pangan Produsen Harga Harga Produsen
Nilai Signifikansi 0.000 0.044 0.017 0.044 0.011 0.002 0.009
Nilai Koefisien Korelasi -0.242 0.141 0.167 0.161 -0.179 -0.213 0.182
46
Korelasi yang pertama adalah faktor usia responden terhadap tingkat kepentingan atribut mutu sensori. Korelasi tersebut memiliki nilai koefisien korelasi -0.242. Karena koefisiennya bernilai negatif maka pertambahan usia responden cenderung menyebabkan atribut sensori dinilai kurang penting oleh responden. Pada usia responden yang lebih tinggi, penilaian mutu pada produk pangan tidak mutlak terfokus pada atribut sensori. Responden akan lebih selektif dalam memilih produk pangan yang akan dikonsumsi. Pertambahan usia juga dapat menyebabkan penurunan fungsi sensori individu. Hal ini menyebabkan pemilihan produk pangan menjadi lebih didasarkan pada peningkatan kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan. Korelasi yang kedua adalah faktor tingkat pendapatan responden terhadap tingkat kepentingan atribut mutu keamanan pangan. Korelasi tersebut memiliki nilai koefisien korelasi 0.141. Koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka responden akan menilai semakin penting atribut keamanan pangan. Tingkat pendidikan responden memegang peranan penting dalam meningkatkan pemahaman responden terhadap pentingnya faktor keamanan pada produk pangan kemasan. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden menyebabkan kesadaran responden terhadap keamanan pangan meningkat. Di samping itu, responden semakin memahami kriteria keamanan pangan pada produk pangan yang dikonsumsinya. Korelasi yang ketiga adalah faktor tingkat pendapatan responden terhadap tingkat kepentingan atribut mutu keamanan pangan. Korelasi ini memiliki nilai koefisien korelasi 0.167. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat pendapatan responden, maka atribut keamanan pangan dinilai menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan responden memiliki cukup sumber daya untuk memilih mutu produk yang memiliki atribut mutu keamanan pangan yang dinilai lebih terjamin. Responden akan tetap memilih suatu produk pangan kemasan tertentu yang dinilai lebih aman, walaupun memiliki harga yang lebih mahal. Korelasi yang keempat adalah faktor tingkat pendidikan responden terhadap tingkat kepentingan atribut produsen. Korelasi tersebut memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.161. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikannya, responden cenderung menilai atribut produsen menjadi lebih penting. Atribut produsen merupakan atribut kompleks yang terdiri dari atribut ekstrinsik seperti merek, iklan, reputasi, harga, sertifikasi, dan lain-lain. Setelah dilakukan konsumsi, atribut-atribut mutu tersebut akan menjadi pengalaman mutu (experience quality) dan konsumen akan mengacu pada pembelian selanjutnya (Lazarova 2010). Apabila suatu produsen dinilai memiliki pengalaman mutu yang baik, maka konsumen akan menjadikan produsen tersebut sebagai acuan pembelian produk pangan kemasan di masa yang akan datang. Konsumen dengan tingkat pendidikan yang tinggi (memiliki pengalaman mutu yang lebih banyak) lebih banyak memiliki pertimbangan apabila akan berpindah ke produsen lain. Korelasi yang kelima adalah faktor tingkat pendapatan terhadap tingkat kepentingan atribut harga. Korelasi tersebut memiliki nilai koefisien korelasi -0.179. Nilai koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukkan semakin tinggi tingkat pendapatannya, responden akan menilai atribut harga menjadi kurang penting. Responden dengan pendapatan yang tinggi memiliki sumber daya yang cukup dan mampu membeli produk pangan kemasan yang dianggap memiliki mutu yang lebih baik, walaupun memiliki harga yang relatif lebih mahal. Korelasi yang keenam adalah faktor usia responden terhadap tingkat kepentingan atribut harga. Korelasi tersebut memiliki nilai koefisien korelasi sebesar -0.213. Nilai koefisien yang bernilai negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi usia responden maka atribut harga dinilai kurang penting atau kurang diperhatikan. Peningkatan usia responden yang diimbangi dengan meningkatnya taraf hidup menyebabkan harga dianggap menjadi kurang penting. Di samping itu, peningkatan usia responden
47
cenderung meningkatkan taraf pendidikan sehingga responden memilih produk pangan kemasan yang dinilai memiliki mutu lebih baik, walaupun memiliki harga yang lebih mahal. Korelasi yang ketujuh adalah faktor tingkat pendapatan terhadap tingkat kepentingan atribut produsen. Korelasi tersebut memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.182. Nilai koefisien korelasi yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan responden, maka responden akan menilai atribut produsen menjadi semakin penting. Atribut produsen memiliki segmen tersendiri dalam pemasaran. Konsumen dengan pendapatan yang lebih tinggi juga akan mempertahankan konsumsi produk (merek atau produsen) karena mereka telah memiliki kepercayaan terhadap produsen produk pangan kemasan tertentu dan mampu mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk mendapatkan mutu produk yang sama. Penilaian terhadap atribut mutu produk pangan memiliki cakupan faktor yang sangat beragam. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai koefisien korelasi yang diperoleh berkisar antara 0.100 – 0.300. Nilai ini masih jauh dari tingkat korelasi yang kuat yaitu nilai koefisien yang mendekati angka satu. Hal ini dapat disebabkan karena persepsi konsumen yang tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Namun, lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Di samping itu, terdapat faktor lain yang berasal dari lingkungan yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen dalam menilai atribut mutu produk pangan kemasan. Faktor tersebut dapat mempengaruhi konsumen dalam menentukan isyarat mutu maupun atribut mutu yang akan diterima.
F. ANALISIS FAKTOR ATRIBUT MUTU Konsumen memiliki persepsi yang berbeda dalam menilai atribut mutu pada produk pangan kemasan, terutama mengenai tingkat kepentingan atribut mutu umum. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena faktor eksternal konsumen seperti faktor ekonomi dan sosio demografi. Pola yang terbentuk dari hasil penilaian responden dapat digunakan untuk mengetahui posisi atau peran tiap atribut mutu. Di samping itu juga untuk mengetahui bagaimana hubungan antar atribut mutu sehingga diperoleh pengelompokan atribut mutu yang baru. Kelompok atribut mutu baru yang terbentuk dapat menunjukkan persepsi mutu pada kelompok konsumen tertentu. Dalam penelitian ini menunjukkan persepsi konsumen yang berada di wilayah Jabodetabek. Analisis faktor pada sepuluh atribut mutu umum menghasilkan tiga faktor (kelompok) atribut mutu yang baru. Kelompok atribut mutu yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 20, sedangkan component plot ketiga faktor dapat dilihat pada Gambar 24. Pengelompokan tiap atribut ke salah satu faktor didasarkan atas nilai factor loadings tertinggi di antara ketiga faktor. Faktor yang terbentuk menunjukkan adanya korelasi antar atribut mutu yang tergolong di dalamnya. Factor loadings dapat digunakan untuk mengetahui peranan masing-masing variabel yang dalam suatu faktor (Suliyanto 2005). Semakin besar factor loading-nya, maka semakin besar pengaruh variabel (atribut mutu) yang ada dalam suatu faktor. Sementara itu, penamaan faktor yang terbentuk berdasarkan peran atribut mutu sebagai faktor intrinsik, ekstrinsik, serta dimensi lingkungan informasi (search nature, experience nature, dan credence nature).
48
Tabel 20. Hasil analisis faktor pada atribut mutu umum produk pangan kemasan Atribut Gizi Proses Sertifikasi Keamanan Sensori Nilai Harga Produsen Iklan Kemasan Keterangan:
Factor Loadings 1
2
3
0.728* 0.690* 0.659* 0.640* 0.105 0.123 0.084 -0.005 -0.058 0.394
0.149 0.125 -0.122 0.291 0.780** 0.664** 0.608** 0.145 0.472 0.120
-0.054 0.373 0.202 -0.182 0.038 0.295 0.148 0.804*** 0.636*** 0.593***
*. Faktor 1 **. Faktor 2 ***. Faktor 3
Faktor 2
Faktor 3
Faktor 1
Gambar 24. Component plot atribut mutu umum produk pangan kemasan Faktor yang pertama terdiri dari atribut mutu gizi, proses, sertifikasi, dan keamanan pangan. Ketiga atribut (gizi, proses, dan keamanan pangan) termasuk dalam atribut mutu intrinsik. Sementara itu, sertifikasi merupakan atribut ekstrinsik. Atribut sertifikasi dapat berhubungan dengan ketiga atribut yang lain. Hal ini disebabkan karena adanya sertifikasi dapat menjamin mutu dalam aspek gizi, proses, dan keamanan pangan. Oleh karena itu, faktor ini dapat digeneralisasikan menjadi faktor intrinsik credence. Artinya, atribut dalam faktor ini tidak dapat dievaluasi secara langsung oleh konsumen, tetapi konsumen mendapatkan jaminan dari produsen dalam bentuk sertifikasi. Faktor kedua terdiri dari atribut sensori, nilai, dan harga. Seperti pada faktor pertama, faktor ini juga terdiri dari atribut mutu intrinsik dan ekstrinsik. Harga termasuk dalam atribut mutu ekstrinsik. Namun, harga dapat menjadi variabel dependent ketika atribut sensori dan nilai diubah. Atribut sensori dan nilai yang lebih baik cenderung meningkatkan harga produk. Faktor kedua dapat digeneralisasi menjadi atribut intrinsik search. Dalam hal ini, search diartikan sebagai atribut intrinsik
49
yang dapat diduga mutunya sebelum pembelian produk. Evaluasi terhadap ketiga atribut tersebut secara langsung oleh konsumen dilakukan setelah produk dikonsumsi. Faktor yang ketiga terdiri dari atribut produsen, iklan, dan kemasan. Ketiga atribut tersebut termasuk dalam atribut mutu ekstrinsik. Atribut produsen memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan atribut lain dalam faktor ini. Produsen berpengaruh dalam menentukan atribut mutu yang lain, terutama atribut mutu yang bersifat ekstrinsik. Atribut produsen, iklan, dan kemasan cenderung pada menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan nilai jual produk pangan kemasan. Karena ketiga atribut dalam faktor ini termasuk dalam atribut ekstrinsik, maka faktor ini dapat langsung digeneralisasikan sebagi atribut ekstrinsik. Ketiga kelompok atribut mutu yang terbentuk dari analisis faktor ini dapat digunakan untuk membuat model penerimaan mutu konsumen di wilayah Jabotetabek. Bagan model penerimaan mutu konsumen dapat dilihat pada Gambar 25. Bagan mutu tersebut menunjukkan kelompok atribut mutu yang terbentuk pada konsumen di wilayah Jabodetabek berdasarkan hasil penilaian responden survei. Di samping itu juga menjelaskan pengaruh ketiga kelompok atribut mutu terhadap persepsi dan preferensi konsumen terhadap atribut mutu produk pangan kemasan.
Gambar 25. Bagan model penerimaan mutu konsumen Konsumen menerima informasi tentang produk pangan kemasan yang berupa atribut intrinsik credence, atribut intrinsik search, dan atribut ekstrinsik. Atribut mutu intrinsik merupakan atribut mutu yang berhubungan dengan tujuan konsumsi yang dilakukan konsumen. Di sisi lain, atribut mutu ekstrinsik mempengaruhi konsumen dalam hal daya tarik produk. Atribut mutu ekstrinsik dapat digunakan sebagai faktor untuk meningkatkan mutu produk secara keseluruhan ketika atribut mutu intrinsik tidak dapat ditingkatkan lagi. Konsumen menggabungkan atribut mutu yang telah dipilih, dievalusi, dan dirasakan menjadi persepsi mutu. Setelah pembelian, konsumen dapat menilai antara mutu produk yang ditawarkan (aktual) dengan mutu produk yang diharapkan (expected quality). Kemudian mutu yang diharapkan (expected quality) akan berubah menjadi pengalaman mutu (experience quality), yang akan menentukan pembelian di masa yang akan datang.
50
G. PROFIL KONSUMSI PRODUK MI INSTAN 1. Konsumsi Mi Instan Dari 203 responden yang mengikuti survei, sebanyak 202 responden (99.5%) pernah mengkonsumsi produk mi instan. Dapat diartikan bahwa produk mi instan merupakan salah satu produk pangan kemasan yang dikonsumsi secara luas oleh masyarakat di wilayah Jabodetabek. Frekuensi konsumsi produk mi instan per minggu dapat dilihat pada Gambar 26. Berdasarkan data tersebut, frekuensi konsumsi paling banyak adalah antara 0-4 kali per minggu. Sebesar 56.4% responden mengkonsumsi mi instan 1-2 kali per minggu dan sebesar 20.8% responden mengkonsumsi mi instan sebanyak 3-4 kali per minggu. Di samping itu, 20.8% responden jarang mengkonsumsi mi instan, artinya dalam satu minggu belum tentu mengkonsumsi mi instan.
Gambar 26. Frekuensi konsumsi produk mi instan Frekuensi konsumsi mi instan dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan sosio demografi. Tabel 21 menunjukkan hasil korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap frekuensi konsumsi produk mi instan. Faktor usia dan tingkat pendapatan berkorelasi negatif terhadap frekuensi konsumsi produk mi instan. Semakin tinggi usia atau tingkat pendapatan responden, maka semakin rendah konsumsi produk mi instan. Pertambahan usia dan tingkat pendapatan menyebabkan konsumen lebih selektif dalam memilih jenis makanan dan cenderung menghindari makanan yang bersifat instan. Tabel 21. Korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap frekuensi konsumsi produk mi instan No 1 2 3
Faktor Usia Pendidikan Pendapatan
Signifikansi
Koefisien korelasi
0.050 0.141 0.003
-0.138 -0.104 -0.209
2. Waktu Konsumsi Mi Instan Waktu konsumsi mi instan bervariasi di antara responden. Gambar 27 menunjukkan persentase waktu konsumsi mi instan yang dilakukan oleh responden. Responden paling banyak mengkonsumsi mi instan pada waktu malam hari, yaitu sebesar 66.3%. Frekuensi konsumsi terbanyak kedua adalah pagi hari (32.2%). Berdasarkan data tersebut, responden cenderung mengkonsumsi produk mi instan
51
pada waktu pagi dan malam hari. Nilai convenience atau kemudahan penyajian menjadi faktor penting yang mendukung konsumsi produk mi instan pada kedua waktu tersebut.
Gambar 27. Waktu konsumsi produk mi instan
3. Jenis Mi Instan yang Dikonsumsi Gambar 28 menunjukkan diagram batang persentase jenis mi instan yang pernah dikonsumsi oleh responden. Dari hasil data tersebut terlihat produk mi instan kuah biasa merupakan produk yang paling banyak dikonsumsi (95.0%). Konsumsi mi instan gelas dan cup noodle memiliki persentase yang hampir sama, yaitu masing-masing sebesar 40.6% dan 44.1%. Sementara itu, mi instan jenis bowl noodle paling jarang dikonsumsi oleh responden. Preferensi konsumen terhadap jenis mi instan dapat disebabkan karena minat konsumen terhadap jenis produk mi instan tertentu dan juga ketersediaan produk mi instan yang ada di pasaran. Di samping itu juga dapat disebabkan karena faktor lain yang berkaitan dengan atribut mutu yang terdapat pada mi instan. Penjelasan mengenai atribut mutu pada keempat jenis mi instan dapat dilihat pada bab atribut mutu pada mi instan.
Gambar 28. Persentase konsumsi empat jenis mi instan
52
mengetahui perbedaan nilai atribut mutu yang terdapat pada antar jenis mi instan. Atribut mutu yang diujikan merupakan atribut mutu pada produk mi instan yang mudah diamati dan dinilai oleh konsumen. Atribut mutu pada produk mi instan dinilai berdasarkan kinerja, nilai mutu yang diharapkan (expected quality), maupun pengalaman mutu (experience quality). Hasil uji pembeda sembilan atribut mutu pada empat jenis mi instan dapat dilihat pada Tabel 22. Perbedaan atribut mutu pada empat jenis mi instan dapat dilihat dari nilai asymptotic significance (Asymp. Sig.) yang menunjukkan ada tidaknya hubungan antar jenis mi instan. Atribut mutu mi instan yang berbeda signifikan ditandai dengan nilai Asymp. Sig. kurang dari 0.05. Berdasarkan data pada tabel, terdapat tiga atribut mutu yang tidak berbeda signifikan karena memiliki nilai Asymp. Sig. lebih dari 0.05. Ketiga atribut tersebut adalah atribut keamanan pangan, kemasan, dan merek. Tabel 22. Hasil uji pembeda (Kruskal-Wallis) atribut mutu mi instan No
Atribut
Asymp. Sig.
1
Gizi
0.004
2
Keamanan pangan
0.110
3
Sensori
0.000
4
Nilai
0.001
5
Kemasan
0.073
6
Harga
0.000
7
Merek
0.221
8
Iklan
0.000
9
Distribusi
0.000
Atribut mutu yang berbeda siginifikan kemudian diuji lanjut (multiple Dunn) untuk melihat apakah terdapat perbedaan mutunya pada tiap jenis mi instan. Selain itu, penilaian terhadap atribut mutu juga dilakukan dengan melihat rata-rata nilai skala Likert yang menunjukkan pada tingkat skala Likert yang mana atribut mutu pada produk mi instan dinilai oleh responden. Hasil uji lanjut untuk atribut mutu yang berbeda signifikan dapat dilihat pada Tabel 23. Sementara itu, untuk atribut mutu yang tidak berbeda signifikan pada uji pembeda hanya dilakukan penilaian berdasarkan nilai rata-rata skala Likert. Nilai rata-rata skala Likert untuk atribut mutu yang tidak berbeda signifikan dapat dilihat pada Tabel 24. Pada atribut mutu gizi, secara umum keempat jenis mi instan memiliki nilai atribut yang hampir sama. Hal ini terlihat dari kecenderungan keempat jenis mi instan yang saling mengelompok. Perbedaan nilai atribut gizi yang signifikan terjadi antara mi instan kuah biasa dengan mi instan gelas. Berdasarkan nilai rata-rata skala Likert, mi instan kuah biasa memiliki peringkat yang tertinggi. Nilai rata-rata skala Likert atribut mutu gizi pada keempat jenis mi instan berada pada rentang 2-3. Hal ini menunjukkan atribut mutu gizi berada pada nilai “kurang”. Responden menganggap produk mi instan secara umum masih memiliki kandungan gizi yang kurang baik. Kandungan/ komposisi gizi pada mi instan belum memenuhi kebutuhan gizi yang diharapkan oleh konsumen. Padahal, komposisi produk dapat menjadi faktor yang penting untuk mengetahui mutu produk (Caswell et al. 2000). Pada atribut sensori, mi instan kuah biasa memiliki nilai rata-rata skala Likert yang tertinggi. Hal ini menandakan mi instan kuah biasa memiliki karakter sensori yang lebih baik dari jenis mi instan yang lain. Karakter sensori yang dimaksud dapat berupa rasa, aroma, tekstur, dan lain-lain. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mi instan yang direbus dengan air mendidih memiliki karakter sensori yang lebih baik dari jenis mi instan yang diseduh dengan air panas. Mi instan yang direbus
54
dengan air mendidih mengalami rehidrasi yang lebih baik, sehingga menghasilkan mutu sensori yang lebih baik. Untuk mendapatkan hasil yang optimum, suhu air dipertahankan pada 98-100oC selama proses perebusan mi instan (Hou dan Kruk 1998). Nilai rata-rata skala Likert pada atribut sensori berkisar pada rentang 3-4. Artinya secara umum karakter sensori pada produk mi instan dianggap cukup baik. Pada atribut nilai atau manfaat, mi instan jenis cup noodle memiliki nilai rata-rata skala Likert yang tertinggi. Meskipun demikian, perbedaan nilai atribut antar jenis mi instan tidak berbeda jauh. Berdasarkan nilai rata-rata skala Likert, mi instan yang dimasak dengan diseduh air panas (mi instan gelas, cup noodle, dan bowl noodle) cenderung memiliki nilai atribut nilai yang lebih tinggi dari pada mi instan yang direbus dengan air mendidih (mi instan kuah biasa). Mi instan yang dimasak dengan cara diseduh air panas memiliki keunggulan dalam hal kemudahan penyajian. Nilai rata-rata skala Likert atribut mutu nilai berkisar pada rentang 3-4 (cukup baik). Tabel 23. Hasil uji lanjut dan nilai rata-rata skala Likert atribut mutu mi instan Atribut Mutu
Jenis Mi
Mean Rank Kruskal-Wallis 1
Gizi
Mi instan kuah biasa
2
444.75
Bowl noodles Sensori
Mi instan kuah biasa
386.06 416.12
ab
497.97
Bowl noodles
386.06
2.579
416.12
ab
2.698
357.02
3.653 352.36
b
3.124
374.51
b
3.198
393.15
b
3.267
a
3.446
Cup noodles
437.92
b
3.579
Bowl noodles
418.62b
3.505
404.43
ab
3.282 ab
Mi instan gelas
Harga
2.530
ab
a
Cup noodles Mi instan kuah biasa
2.812 b
371.07 ab
Mi instan gelas
Nilai
3
a
Mi instan gelas Cup noodles
404.43
a
Mi instan kuah biasa
508.18
Mi instan gelas
488.61a
Cup noodles
3.584 3.515 347.68
b
Bowl noodles Iklan
Mi instan kuah biasa
273.52 497.04
Cup noodles
413.95 394.72
b
Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
3.356 3.272 312.29
516.67
2.634 3.708
b
Bowl noodles Mi instan kuah biasa
2.950 c
a
Mi instan gelas
Distribusi
Nilai Rata-rata Skala Likert
c
a
2.916 4.069
416.79
b
408.98
b
3.663 3.634 275.56
c
3.050
Pada atribut harga, mi instan kuah biasa dan mi instan gelas memiliki nilai yang lebih tinggi dari jenis mi instan yang lain. Artinya responden menganggap bahwa mi instan kuah biasa dan mi
55
instan gelas memiliki harga yang lebih murah. Nilai skala Likert atribut harga mi instan kuah biasa dan mi gelas berada pada rentang 3-4. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua jenis mi instan tersebut dinilai cukup murah. Sementara itu, untuk mi instan jenis cup noodle dan bowl noodle, nilai rata-rata skala Likertnya berada pada rentang 2-3. Hal ini menunjukkan bahwa kedua jenis mi instan tersebut termasuk dalam kategori cukup mahal. Pada atribut iklan dan promosi lain, mi instan kuah biasa memiliki nilai yang paling tinggi. Hal ini menjelaskan bahwa mi instan kuah biasa memiliki kinerja atribut iklan atau promosi yang lebih baik. Kinerja atribut iklan dan promosi dapat berupa iklan di media massa, media elektronik, maupun program-program lain yang dapat memperkenalkan produk kepada konsumen atau memberikan informasi terhadap produk mi instan tersebut. Atribut iklan dan promosi juga dapat digunakan untuk menarik minat konsumen. Berdasarkan nilai rata-rata skala Likert, mi instan kuah biasa, mi instan gelas, dan cup noodle berada pada rentang 3-4. Artinya atribut iklan atau promosi ketiga jenis mi instan tersebut termasuk dalam kategori cukup baik. Sementara itu, bowl noodle berada pada rentang 2-3 yang mengindikasikan bahwa atribut iklan dan promosi mi instan tersebut kurang baik. Bowl noodle pada umumnya merupakan produk impor dan belum banyak diiklankan kepada masyarakat. Pencarian informasi terhadap mi instan ini cenderung hanya dilakukan di tempat pembelian secara langsung. Tabel 24. Nilai rata-rata skala Likert atribut keamanan pangan, kemasan, dan merek Atribut Mutu Keamanan
Kemasan
Merek Dagang
Jenis Mi
Nilai Rata-Rata Skala Likert
Mi instan kuah biasa
2.851
Mi instan gelas
2.718
Cup noodle
2.639
Bowl noodle
2.713
Mi instan kuah biasa
3.436
Mi instan gelas
3.337
Cup noodle
3.465
Bowl noodle
3.515
Mi instan kuah biasa
3.708
Mi instan gelas
3.550
Cup noodle
3.569
Bowl noodle
3.579
Pada atribut distribusi, pola yang terbentuk sama dengan yang terdapat pada atribut iklan dan promosi. Mi instan kuah biasa memiliki nilai yang tertinggi. Urutan selanjutnya dari nilai yang paling tinggi sampai ke yang rendah adalah mi instan gelas, cup noodle, dan yang paling rendah adalah bowl noodle. Berdasarkan nilai rata-rata skala Likert, mi instan kuah biasa berada pada rentang 4-5, artinya mi instan jenis memiliki distribusi yang baik. Sementara itu mi instan gelas, cup noodles, dan bowl noodle memiliki rentang nilai 3-4, artinya ketiga jenis mi tersebut tergolong dalam kategori cukup baik. Distribusi produk merupakan atribut penting yang memberikan peluang konsumen untuk mendapatkan informasi (search quality) terhadap suatu produk. Di samping itu juga memberikan banyak pilihan kepada konsumen dalam memilih produk. Ketersediaan produk di pasaran membantu konsumen dalam memilih atribut produk yang paling baik.
56
Atribut mutu keamanan pangan, kemasan, dan merek dagang merupakan atribut yang tidak berbeda signifikan pada empat jenis mi instan. Atribut keamanan pangan pada produk mi instan memiliki nilai rata-rata skala Likert 2-3. Hal ini mengindikasikan bahwa responden menilai produk mi instan memiliki keamanan pangan yang kurang baik. Komponen tambahan yang ada di dalam produk mi instan seperti pengawet dan pewarna makanan cenderung memberikan penilaian negatif terhadap produk mi instan. Penelitian Shim et al. (2011) menunjukkan konsumen sangat khawatir dengan adanya bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan dalam makanan. Pengembangan produk mi instan tanpa menggunakan pewarna dan pengawet menjadi pertimbangan yang penting dalam meningkatkan nilai atribut mutu keamanan pangan. Atribut kemasan pada produk mi instan memiliki nilai rata-rata skala Likert 3-4. Artinya produk mi instan memiliki mutu atribut kemasan yang cukup baik. Responden menilai informasi yang terdapat pada kemasan mi instan sudah cukup memberikan informasi mutu (search quality) terhadap produk mi instan yang akan dipilih. Atribut kemasan terdiri dari sistem pengemasan, pelabelan, dan informasi yang tercantum dalam label. Informasi pada label merupakan bentuk dari atribut mutu ekstrinsik yang membantu konsumen untuk menduga mutu dan kinerja produk yang bersifat credence quality. Atribut merek dagang pada produk mi instan memiliki nilai rata-rata skala Likert 3-4. Nilai ini mengindikasikan bahwa atribut merek dagang pada produk mi instan dianggap cukup penting oleh responden. Merek dagang seringkali mencerminkan mutu produk secara keseluruhan dan dianggap sebagai salah satu faktor terpenting untuk mengetahui mutu produk (Caswell et al. 2002). Pengalaman mutu (experience quality) yang positif terhadap suatu merek mi instan akan menyebabkan konsumen mempertahan merek tersebut pada pembelian yang akan datang.
57
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Pengujian kuesioner menunjukkan adanya dua variabel atribut mutu yang kurang valid. Atribut tersebut adalah tingkat kepentingan atribut sertifikasi dan atribut produsen. Hal ini disebabkan karena perbedaan persepsi konsumen dalam menilai kedua atribut mutu tersebut. Namun, data yang diberikan responden mengenai kedua atribut tersebut cukup konsinten. Koreksi terhadap kuesioner tidak dilakukan untuk mengurangi non-respon dalam pengambilan data survei secara online. Berdasarkan hasil survei, atribut mutu yang menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih produk pangan kemasan adalah atribut sertifikasi (25.6%) dan keamanan pangan (19.2%). Hal ini menunjukkan konsumen menghendaki adanya jaminan mutu dalam bentuk sertifikasi. Atribut sertifikasi yang dibutuhkan konsumen mencakup sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal. Keduanya dinilai responden masuk dalam kategori “sangat penting”. Pada atribut keamanan pangan, 50.7% responden memperhatikan aspek penggunaan bahan tambahan pangan (BTP). Hal ini mencerminkan konsumen sangat waspada terhadap penggunaan BTP pada produk pangan kemasan. Atribut sertifikasi dan keamanan pangan ini dapat dievaluasi pada label kemasan. Sebesar 26.6% responden menduga mutu produk pangan kemasan berdasarkan label. Atribut lain yang terdapat pada produk pangan kemasan adalah gizi, sensori, nilai, dan proses. Pada atribut gizi, responden lebih mengharapkan adanya sifat fungsional atau manfaat terhadap kesehatan (37.9%). Atribut sensori yang penting pada produk pangan kemasan diantaranya adalah rasa dan tekstur (58.6%) dan penampakan atau kesegaran (30.5%). Pada atribut nilai, 53.7% responden menginginkan kelengkapan gizi (integritas komposisi). Pada atribut proses, responden menilai asal usul bahan (52.7%) dan pangan organik (47.8%) termasuk dalam kategori “sangat penting”. Analisis korelasi menunjukkan adanya tujuh korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum. Korelasi ini memiliki nilai koefisien antara 0.100-0.300. Hal ini menunjukkan penilaian terhadap atribut mutu tidak hanya dipengaruhi oleh salah satu faktor saja. Namun, lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Mi instan merupakan salah satu produk pangan kemasan yang dikonsumsi secara luas. Sebesar 99.5% responden pernah mengkonsumsi produk mi instan dan 56.4% responden mengkonsumsi mi instan 1-2 kali per minggu. Karakterisasi atribut mutu pada empat jenis mi instan menunjukkan atribut mutu pada produk mi instan kuah biasa memiliki nilai mutu yang lebih tinggi daripada jenis mi instan lain. Mi instan kuah biasa memiliki dominasi mutu pada atribut gizi, sensori, harga, iklan, dan distribusi. Sementara itu, mi instan jenis cup noodle memiliki dominasi mutu pada atribut nilai. Ditinjau dari atribut keamanan pangan, kemasan, dan merek dagang, nilai mutu keempat jenis mi instan tidak berbeda signifikan.
B. SARAN Perlu dilakukan koreksi dan perbaikan pada kuesioner sehingga mendapatkan validitas kuesioner yang lebih tinggi. Penggunaan kalimat penjelasan yang bersifat penjabaran pada kuesioner perlu dihindari untuk mengurangi adanya perbedaan persepsi pada responden.
58
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2000. SNI 01-3551-2000: Mi Instan. Jakarta. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI ISO 9001:2008: Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan. Jakarta. [WINA] World Instant Noodles Association. 2010. National trends in instant noodles demands. http://instantnoodles.org/noodles/expanding-market.html. [23 Februari 2011]. Andrews D, Nonnecke B, Preece J. 2003. Electronic survey methodology: a case study in reaching hard-to-involve internet users. International Journal of Human-Computer Interaction 16(2): 185-210. Astawan M. 1999. Membuat Mi dan Bihun. Jakarta: Penebar Swadaya. Bass FM, Talarzyk WW. 1972. An attitude model for the study of brand preference. Journal of Marketing Research 9(1): 93-96. Becker T. 2000. Consumer perception of fresh meat quality: a framework for analysis. British Food Journal 102(3): 158-176. Bernués A, Olaizola A, Corcoran K. 2003. Extrinsic attributes of red meat as indicator of quality in Europe: an application for market segmentation. J Food Quality and Preference 14: 265-276. Borra S. 2006. Consumer perspectives on food labels. Am J of Clin Nutr 83(5): 1235S. Bredahl M, Northen J, Boecker A, Normile M. 2001. Consumer demand sparks the growth of quality assurance schemes in the european food sector. www.ers.usda.gov/publications/wrs011/ wrs011l.pdf [26 Januari 2011]. Brunsø K, Fjord AT, Grunert KG. 2002. Consumers' food choice and quality perception. The Aarhus School of Business,Working Paper no 77 . Caswell JA. 1998. Valuing the benefits and costs of improved food safety and nutrition. Australian Journal of Agriculture and Resource Economics 42: 409 – 474. Caswell JA. 2000. Analyzing quality and quality assurance (including labeling) for GMOs. J Agbioforum 3(4): 225-230. Caswell JA, Noelke C, Mojduszka E. 2002. Unifying two frameworks for analyzing quality and quality assurance for food products. In: Krissoff B, Bohman M, Caswell JA (Eds.). Global Food Trade and Consumer Demand for Quality. New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers. Caswell JA, Padberg DI. 1992. Toward a more comprehensive theory of food labels. American Journal of Agricultural Economics 74(2): 460-468. Clark J. 1998. Taste and flavour: their importance in food choice and acceptance. J Nutritional Society 57: 639-643. Dessyana. 2010. Kajian pengolahan mi substitusi sorgum instan berantioksidan tinggi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dimara E, Skuras D. 2003. Consumer evaluation of product certification, geographic association, and tracebility in Greece. European Journal of Marketing, [online]. 37(5). Abstract from Emerald Group Publishing Limited. http://www.emeraldinsight.com/journals.htm? articleid=853860, Emerald Group Publishing Limited. [13 Mei 2011]. Duffy B, Smith K, Terhanian G, Bremer J. 2005. Comparing data from online and face-to-face surveys. International Journal of Market Research 47(6): 615-639.
59
Espejel J, Fandos C, Flavian C. 2007. The role of intrinsic and extrinsic qualit attributes on consumer behavior for traditional food product. J Managing Service Quality 17(6): 681-701. Evans JR, Mathur A. 2005. The value of online surveys. Internet Research 15(2): 195-219. Goldby TJ, Savitskie K, Stank TP, Vickery K. 2001. Web-based surveys: reaching potential respondents on-line. Decision Line 32(2): 4-6. Grossnickle J, Raskin O. 2001. What’s ahead on the internet. Marketing Research No. Summer: 9-13. Grunert K. 1997. What’s in a steak? A cross-cultural study on the quality perception of beef. J Food Quality and Preference 8(3): 157-174. Grunert K. 2005. Food quality and safety: consumer perception and demand. European Jurnal of Agricultural Economics 32(2): 369-391. Grunert K, Larsen HH, Madsen TK, Baadsgard A. 1996. Market Orientation in Food and Agriculture. Boston: Kluwer Academic Publishers. Hackleman EC. 1981. Food label information: what consumers say they want and what they need. In: Monroe KB (ed). Advances in Consumer Research, Volume 8. Duluth: Association for Consumer Research. Hanzaee KH, Ramezani MR. 2011. Intention to halal products in the world markets. Interdisciplinary Journal of Research in Business 1(5): 1-7. Hoesin H dan Saleh B. 2009. Penggunaan komputer dan internet di Indonesia. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Media Massa 12: 15-29. Holdsword D, Simpson R. 2008. Thermal Processing of Packaged Food. New York: Springer. Hou G, Kruk M. 1998. Asian noodle technology. Technical Bulletin 20(12): 1-10. InternetWorldStat.com. 2011. Asia marketing research, internet usage, population statistics and facebook information. http://www.internetworldstats.com/asia.htm#id. [27 Mei 2011]. Issanchou S. 1996. Consumer expectations and perceptions of meat and meat product quality. J Meat Science 43: 5-19. Kusumaardhiati E. 2011. Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Lakni WA, Mudalige UK. 2009. Customer-defined quality of food: an empirical investigation based on Kano Analytical Methods for milk powder. The Journal of Agricultural Science 4(2): 45-57. Lazarova R. 2010. Consumer’s perception of food quality and its relation to the choice of food [tesis]. Denmark: Master of Science in Marketing, Aarhus University. Northen JR. 2000. Quality attributes and quality cues: effective communication in the U.K. meat supply chain. The British Food Journal 102(3): 230-245. Olson J. 1972. Cue utilization in the quality perception process: a cognitive model and an empirical test. unpublished doctoral dissertation. Olson J, Jacoby J. 1972. Cue utilization in the quality perception process. In: Venkantesan M. (ed). Proceedings of the Third Annual Conference of the Association for Consumer Research. Association for Consumer Research: 167-179. Republik Indonesia. 1996. Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Lembaran Negara RI Tahun 1996, Nomor 99. Sekretariat Negara. Jakarta. Robert JH, Lilien GL. 1993. Explanatory and predictive models of consumer behaviour. In: Eliashberg J, Lilien GL. (Eds). Handbooks in Operations Research and Management Science, Volume 5. Amsterdam: Elsevier Science. Rusli HF. 2006. Kajian kinerja mutu pelayanan dan loyalitas pelanggan (studi kasus pada Restoran Gurih 7, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
60
Schonlau M, Fricker RD, Elliott MN. 2001. Conducting Research Surveys via E-mail and the Web. Santa Monica CA: Rand Publishing. Schwarz N. 1999. Self report: how the question shape the answers. American Psychologist 54(2): 93105. Sepulveda V. 2009. Online survey research: benefits and limitations. Journal of Counseling Practice (archived): 24-27. Shim S, Seo SH, Lee Y, Moon G, Kim MS, Park JH. 2011. Consumers’ knowledge and safety perceptions of food additives: Evaluation on the effectiveness of transmitting information on preservatives. J Food Control 22(7): 1054-1060. Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES. Steenkamp J. 1989. Product Quality: An Investigation into The Concept and How It is Perceived by Consumers. Assen/Maastricht: Van Gorcum. Steenkamp J. 1990. Conceptual model of the quality perception process. J Business Research 21(4): 309–333. Steenkamp J, Wierenga B, Meulenber M. 1986. Analysis of food quality perception process. Netherland Jurnal of Agricultural Science 34: 227-230. Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Suseno S. 2010. Proses pembuatan mi hotong instan dengan substitusi terigu dan pendugaan umur simpannya dengan metode akselerasi [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Talib HA, Ali KA, Jamaludin KR. 2008. Quality assurance in halal food manufacturing in Malaysia: a preliminary study. Prosiding pada International Conference on Mechanical & Manufacturing Engineering, 21-23 Mei 2008, Johor Bahru. Terhanian G. 2003. The unfulfilled promise of internet research. MRS Conference Paper 37. Usman H, Akbar PS. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara Van Selm M, Jankowski N W. 2006. Conducting online surveys. Quality and Quantity 40: 435-456. Verbeke W. 2006. Functional foods: Consumer willingness to compromise on taste for health. Food Quality and Preference 17: 126–131. Verster JC, Kuerten Y, Olivier B, Laar MW. 2010. The ACID-survey: methodology and design of an online survey to assess alcohol and recreational cocaine use and its consequences for traffic safety. The Open Addiction Journal 3: 24-31. Wijaya AA. 2010. Kajian pengembangan mi jagung instan dengan teknik pengeringan oven [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Winter CK, Davis SF. 2006. Organic foods. J Food Science 71(9): 117-124. Wolff M. 1986. Qualtiy/process control: what R and D can do. Research Management: 9-11.
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1. Daftar pertanyaan pada kuesioner online
A. BIODATA RESPONDEN 1.
Nama responden
2.
Domisili
Jakarta Pusat Jakarta Utara Timur
3.
Email
4.
Jenis Kelamin
5.
Usia
- 25 tahun
- 45 tahun
- 35 tahun 6.
Pendidikan
7.
Pekerjaan
8.
Pendapatan (Rp) per bulan
- 5.000.000 - 2.500.000
B. MUTU PRODUK PANGAN KEMASAN 1. Aspek apa yang pertama kali anda pertimbangkan saat membeli makanan kemasan? a. Keamanan pangan (fisik, kimia, biologi) b. Kandungan gizi c. Sensori (rasa, aroma, warna, dll) d. Nilai tambah (ukuran, kemudahan, daya tahan, dll) e. Proses (asal-usul bahan, cara pengolahan, dll) f. Sertifikasi (BPOM, Depkes, Halal MUI, dll) g. Cara pengemasan h. Harga i. Produsen (merek, reputasi, dll) j. Iklan dan promosi lain k. Lainnya: …………..
63
2. Berikan penilaian pada tiap atribut mutu makanan kemasan Penilaian Jenis Atribut
Sangat Penting
Penting
Cukup Penting
Kurang Penting
Sangat Kurang Penting
Sensori (rasa, aroma, warna, dll)
Nilai tambah (ukuran, kemudahan, daya tahan produk, dll)
Proses (asal-usul bahan, teknik pengolahan, bioteknologi, dll)
Keamanan pangan (fisik, kimia, biologi) Kandungan gizi
Sertifikasi (BPOM, Depkes, Halal, dll) Cara Pengemasan Harga Produsen (merek, reputasi, dll) Iklan dan promosi lain
Pilihlah salah satu aspek yang paling Anda pertimbangkan pada saat memilih makanan kemasan. 3. Keamanan pangan a. Mikroba b. Logam berat c. Kerusakan dan bahaya fisik yang terlihat d. Kandungan pestisida dan residu obat e. Pengawet dan bahan tambahan pangan lain f. Irradiasi 4. Gizi a. b. c. d. e. f.
Jumlah kalori (karbohidrat) Kandungan lemak dan kolesterol Kandungan protein Kandungan vitamin dan mineral Kandungan garam natrium Sifat fungsional/ manfaat kesehatan (antioksidan, fitokimia, dll)
5. Sensori a. Rasa dan tekstur b. Warna c. Aroma d. Penampakan dan kesegaran
64
6. Nilai tambah tertentu (Nilai tambah yang paling anda harapkan dari makanan kemasan) a. Bahan dan desain kemasan b. Kelengkapan gizi dalam satu kemasan c. Ukuran atau volume d. Gaya dan kemudahan dalam penyajian e. Daya tahan produk 7. Informasi/ isyarat mutu produk (informasi yang paling berpengaruh dalam memberikan gambaran mutu makanan kemasan) a. Harga b. Merek dagang c. Nama produsen d. Nama toko tempat pembelian e. Reputasi produk sejenis f. Label kemasan g. Iklan dan promosi lain 8. Berikan penilaian terhadap aspek proses pengolahan pangan Penilaian Sangat Penting
Penting
Cukup Penting
Kurang Penting
Sangat Kurang Penting
Asal-usul bahan
Aspek bioteknologi (penggunaan mikroba, pangan rekayasa genetik)
Produk organik (bebas pestisida, obat)
Penanganan selama proses pengolahan (keselamatan kerja, kesejahteraan hewan)
Jenis Atribut
9. Berikan penilaian terhadap aspek manajemen perusahaan Penilaian Jenis Atribut
Sangat Penting
Penting
Cukup Penting
Kurang Penting
Sangat Kurang Penting
Sertifikasi keamanan pangan khusus
Sistem manajemen mutu yang diterapkan perusahaan (GMP)
Reputasi perusahaan
Sertifikasi Badan POM Sertifikasi Halal MUI
10. Menurut Anda, jenis atribut mana yang paling penting dalam makanan kemasan? a. Atribut Intrinsik/ di dalam produk (sensori, gizi, keamanan pangan, dll) b. Atribut Ekstrinsik/ di luar produk (harga, kemasan, iklan, promosi, dll)
65
C. KONSUMSI MI INSTAN 11. Pernahkah anda mengkonsumsi mi instan? a. Pernah b. Tidak pernah (halaman web akan dipindahkan ke halaman akhir) 12. Berapa kali dalam seminggu anda mengkonsumsi produk mi (mi telur, mi instan, kwetiau, dll)? a. 1-2 kali d. Lebih dari 7 kali b. 3-4 kali e. Lainnya: ……………… c. 5-7 kali 13. Berapa kali dalam seminggu anda mengkonsumsi mi instan? a. 1-2 kali d. Lebih dari 7 kali b. 3-4 kali e. Lainnya: ……………… c. 5-7 kali 14. Kapan biasanya anda mengkonsumsi mi instan? (jawaban dapat lebih dari satu)
15. Bagaimana tanggapan anda tentang produk mi instan?
Sebagai makanan pokok Sebagai makanan pengganti Sebagai makanan selingan
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
16. Jenis mi instan apa yang pernah anda konsumsi? (jawaban dapat lebih dari satu)
Cup noodles Bowl noodles (umumnya produk impor) D. ATRIBUT MUTU PRODUK MI INSTAN Berikan penilaian Anda terhadap atribut mutu pada 4 jenis mi instan. 17. Kandungan gizi secara keseluruhan. Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
66
18. Sensori (rasa, aroma, dan tekstur) Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
19. Keamanan pangan (bebas bahaya biologi, kimia, dan fisik) Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
20. Atribut nilai tambah (ukuran, kemudahan penyajian, dan daya tahan). Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
21. Atribut kemasan (bahan, desain, dan cara pengemasan). Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Sangat Murah
Murah
Cukup Murah
Mahal
Sangat Mahal
22. Atribut harga. Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
67
23. Atribut merek dagang. Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
Sangat Penting
Penting
Cukup Penting
Kurang Penting
Sangat Kurang Penting
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
24. Atribut iklan dan promosi lain. Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
25. Atribut distribusi penjualan (ketersediaan produk) Jenis Mi Instan Mi instan kuah (bukan jenis mi goreng) Mi instan gelas Cup noodles Bowl noodles
68
Lampiran 2. Tabulasi data kuesioner Nama Mey Fitriyani imam puro Titania Levi Elhusni Dwi harnoto abi cherish imballo Della Edria Diana Purwandari harih lisa M. Khasanal Aldi c wahyu anggarini nova maulizar nanin musthofa Desti Dini Queentasari Renny Romy Agus Radiati Moviana Dewi Lailya Fariha INTAN Chairul Adijaya misran risma Ibnu Abi Hatim Agus Suyitno
A1 7 8 6 5 2 3 2 4 6 4 1 1 6 7 6 6 6 6 11 7 6 6 13 6 7 7 6 5 7 7
A2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1
A3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
A4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A5 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 6 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4
A6 1 1 1 2 2 4 1 3 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1
B1 4 1 6 10 6 1 3 3 2 8 1 9 3 3 3 2 9 7 9 1 1 1 3 1 8 1 8 8 8 6
B2 4 3 5 5 2 1 3 1 3 3 4 5 3 3 2 3 5 3 3 5 5 3 3 3 2 5 3 5 3 2
B3 3 4 2 6 6 3 1 3 4 6 6 6 1 6 2 4 3 3 6 1 1 1 1 5 6 6 6 2 2 1
B4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 3 4 3 2 1 1 4 2 1 3 1 1 1 4 1 1
B5 1 4 1 1 2 1 4 3 2 2 2 2 4 2 1 2 4 2 5 2 1 2 2 4 4 4 2 4 3 2
B6 2 6 6 7 3 3 3 6 1 5 6 3 6 6 2 5 3 6 3 7 6 6 6 3 1 5 1 3 6 6
B7 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
C1 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
C2 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3
C3 4 5 4 4 3 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4
C4 4 4 4 1 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4
C5 3 4 4 3 3 4 2 3 3 5 5 4 3 5 5 4 3 5 4 5 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4
C6 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5
C7 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 3
C8 3 5 5 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3
C9 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 5 4 4 5 2 4 3 5 4 4 4 4 3 3
C10 3 3 3 5 2 5 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 1 4 2 4 4 3 3 69
Nama anie Novi Susilorini A Siti Komariah hari Silvia Wiltin Dian Fajarika Rachmat Priambudi Dwi Febiyanti Andini Widya Mauludin Budi S Dwi Priyo Sandra budi pramono Adietya Pratama Stefanus Stephanie Faris Andinova ahmad zaki Siti Sri Utami nurida dessalma Imarotul Mufidah yanti anjarwati nizar lazuardy Maftikha Windiari tiara laras aryandini desi ratih Hartono BM Heru Iryanto Fita meilasari Hasti Wiaranti Nata Andreas
A1 6 6 6 4 3 3 6 4 7 6 10 7 6 6 7 2 2 1 6 8 7 8 7 6 11 7 10 6 12 5 2 7 9
A2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1
A3 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 2 1 1
A4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 3 3 4 2
A5 1 1 1 4 2 2 6 2 5 4 6 2 5 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 3 2 1 2 4
A6 2 3 3 2 4 3 2 2 1 1 4 3 1 1 1 4 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 3 3 4 2 3 2 1
B1 6 2 6 9 3 6 6 8 3 10 6 3 3 2 3 1 3 1 1 1 3 4 1 6 6 10 3 6 7 8 6 3 1
B2 5 5 3 5 3 3 3 1 5 3 3 3 3 5 1 1 1 5 2 5 5 3 5 5 3 3 1 3 3 5 5 3 5
B3 4 4 3 6 6 1 5 4 2 6 3 1 6 6 6 4 6 6 6 6 1 4 6 6 6 6 1 6 6 6 6 6 3
B4 1 1 1 4 4 1 4 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 1 2 4 1 1 4 1
B5 2 2 2 2 2 1 4 5 5 1 4 4 2 2 3 2 5 5 2 5 5 2 5 2 5 5 4 1 4 4 2 5 2
B6 6 7 6 5 6 1 3 7 1 7 2 2 1 5 1 6 2 6 6 5 1 6 6 2 2 6 1 6 6 2 6 6 6
B7 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
C1 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
C2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5
C3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
C4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 5 4 3
C5 3 5 4 5 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 5 3 3 2 3 4 4 4 5 4 2 4 3 4 4 3 5 3 5
C6 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 2 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
C7 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 5 4 5 4 5
C8 3 4 3 5 4 4 5 5 4 2 3 3 4 5 5 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4 5 5 3 3 5 4 3 4
C9 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 5 4 3 4 2 3 3 5 4 4 3 3 5 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2
C10 3 3 4 4 5 4 3 5 3 5 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 70
Nama dony dimas Eko Prasetya Sri Mulyani Aldy Ardhana Slamet rakhmat ANDI radita Karlina Nurcahyo ipunk Putri Maulina taufiq erwin Darmawan eddy supriyanto lassadad Aji Hermawan Pipin Apriani dsedt lukas Krisna A. Sugandi Harris Kristanto Anna Dwiyana ido Fauziyyah NF Mommykean herry takbir Rifani Ramsay m taufan nia adjie SHANTY
A1 12 5 7 7 3 2 13 8 7 13 8 1 6 4 11 1 6 7 1 5 3 6 1 7 4 6 4 9 1 8 4 12 5
A2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2
A3 2 2 1 1 4 2 2 1 1 2 1 2 3 1 4 1 3 1 3 2 1 3 1 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1
A4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
A5 2 5 4 4 6 2 2 4 6 2 2 2 1 4 6 1 1 4 3 5 4 2 4 2 2 4 3 4 2 2 2 3 4
A6 3 1 1 2 3 3 2 1 2 3 3 4 2 1 4 4 4 1 2 1 2 4 1 4 3 2 4 1 2 3 2 2 2
B1 9 3 5 4 1 9 1 6 1 9 6 1 2 3 1 9 1 6 4 9 6 1 7 8 9 6 6 6 9 3 7 1 1
B2 3 3 1 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 1 5 3 5 3 5 3 5 5 3 5 5 3 5
B3 1 6 2 3 4 2 6 1 6 6 1 5 5 3 6 2 2 1 2 4 6 1 3 6 6 1 4 6 3 2 1 1 6
B4 1 1 1 1 1 2 2 1 4 1 1 1 1 1 4 1 4 4 2 1 4 1 1 4 4 4 4 1 3 2 4 1 4
B5 3 4 4 3 3 2 2 2 2 1 2 2 5 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 4 4 2
B6 2 5 2 1 2 5 5 2 6 3 7 5 2 1 3 3 6 6 2 1 6 1 3 1 5 6 1 1 5 5 3 2 2
B7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C1 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5
C2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5
C3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
C4 3 2 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 5 3 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 2 3 4 4 5 4
C5 3 2 5 3 4 4 3 4 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 5 5 5
C6 3 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
C7 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 3 5 4 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5
C8 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 2
C9 4 3 3 2 4 5 3 3 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 5 2 3 4 4 4 4 4 5
C10 3 2 2 4 2 3 2 3 4 5 3 1 1 4 5 2 1 5 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 71
Nama Eri sugiarto nindi liliksuryani lendski bambang hery Nurul inayah ndie widita sukma Samuel Alfredo Emi Heru H Dwi A. Normawati Drs Sudarsono Annisa Cantika Andhika Ekaristy Hafiz nunung anas xxx M Yusuf Andi Nurfalah Jim Matuli Eko Susilo Dwi Wahyono idham Elwas bil Fitra Prime 7 Rara R Dewi Nurisman Deddy Rahman Ari Wijanarko Franky
A1 7 7 3 1 8 1 6 4 3 12 1 12 12 8 12 4 3 9 12 3 12 1 7 12 8 4 3 3 8 6 1 7 3
A2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
A3 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 4 3 4 1 2 4 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2
A4 4 4 2 4 3 3 4 5 4 2 4 4 4 2 4 4 2 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4
A5 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 6 1 4 3 4 4 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2
A6 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 4 1 1 1 1 4 3 4 1 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4
B1 6 6 6 1 4 5 1 1 9 1 6 6 2 3 3 2 8 1 6 9 10 6 2 10 6 6 6 9 6 6 1 6 9
B2 5 1 1 5 5 5 2 5 3 5 5 5 3 1 5 5 5 4 3 3 5 3 5 5 3 1 3 5 5 2 5 3 5
B3 2 1 3 1 6 2 1 1 6 1 2 6 6 2 6 1 4 2 6 2 3 6 5 1 4 3 4 6 6 6 2 6 6
B4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 3 1 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 1 1 4 1 1
B5 2 5 2 1 5 2 4 5 2 1 4 2 2 2 3 5 2 5 2 1 1 2 2 2 5 1 2 2 2 2 2 2 2
B6 6 1 7 2 1 1 6 2 2 7 4 6 3 2 6 6 1 1 5 3 3 3 5 7 2 3 6 2 5 5 6 6 2
B7 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
C1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
C2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 3 5
C3 4 5 4 5 5 3 5 4 4 3 2 4 2 5 5 5 3 5 4 4 5 3 2 4 4 3 5 2 2 3 1 2 3
C4 4 5 2 5 5 5 5 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 5 4 3 4 3 5 2 5 3 4 2 3 1 4 3
C5 5 5 3 5 5 3 5 4 3 4 5 5 2 3 2 4 3 5 5 3 4 5 4 5 2 4 5 5 4 5 5 4 2
C6 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 2 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3
C7 3 5 3 5 5 5 5 3 3 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 5 5 1 5 3
C8 5 3 2 5 5 4 5 3 4 3 5 4 3 5 5 5 4 4 4 2 5 3 3 4 4 5 3 2 4 3 1 2 4
C9 5 4 2 5 4 4 5 4 5 2 5 3 4 2 1 3 3 5 3 5 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 1 5 5
C10 5 3 1 5 4 3 5 3 3 4 2 3 1 3 1 3 2 3 4 2 5 2 2 3 1 2 2 2 3 4 1 3 4 72
Nama Dymiargani irfan revi Yola Damayanti Kusmiyati Enjang M. Syams Tera Wasis ririwa Luhur Eko Evi Susanto Endang Riyanti Krishna jono subiyanto Masrur Ch dr.Nur Anisa pribudiarta nur Andri Marwanto indra Yusuf Shandy debby konay Fransiska Randa Rino Subekti Dito Arif Syamsudin syaiful anwar Tikapinkhana nabil rozak inas Arsyad
A1 3 12 4 12 12 12 4 3 13 11 1 11 13 3 4 4 12 4 1 4 1 5 13 8 2 8 4 8 8 6 7 8 6
A2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
A3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 4
A4 2 3 4 4 2 3 5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 5 3 4 5 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3
A5 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 6 2 3 2 3 6 1 2 2 3 3 4 3 2 6 3 4 2 4 4 4 2
A6 1 3 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 1 1 3 3 2 1 3 1 1 1 3
B1 8 2 8 6 3 5 5 2 4 2 4 1 2 6 6 8 6 1 9 6 1 1 4 9 6 9 8 9 2 9 2 6 9
B2 2 5 5 5 3 5 5 3 3 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 2 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5
B3 6 3 3 2 2 1 4 2 1 6 6 6 4 6 3 1 6 6 3 2 3 6 6 6 1 6 6 1 1 3 1 6 2
B4 3 2 4 1 1 1 4 1 4 1 4 2 1 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 2
B5 2 5 2 3 2 1 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 5 1 2 2 2 4 1 5 3 5 3 2 3 2 2 1
B6 1 1 1 5 2 3 3 1 2 5 5 3 1 3 6 2 6 5 6 3 6 3 1 1 7 5 5 2 2 5 6 3 2
B7 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C1 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
C2 4 5 4 4 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3
C3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 5 4 3 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
C4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 5 4 2 3 3 3 4 3 5 5 4 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
C5 4 5 2 4 3 5 5 4 2 4 3 5 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 1 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4
C6 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
C7 4 5 2 5 3 4 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3
C8 5 5 4 4 3 3 3 5 2 4 4 5 3 2 3 2 3 3 5 5 3 3 3 5 5 5 4 5 3 3 3 4 5
C9 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 1 4 3 4 3 4 5 5 3 5 3 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4
C10 3 4 2 3 3 3 4 2 1 2 3 4 1 2 2 3 3 4 4 5 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 73
Nama lianatus solihah dion Arief Fazry amanda Indah baihaqi handaka Cipta saya suhadi Franky Eko Purnomo Unico Saputra Putri Intan Maharani Fakhrudin Endang Kusriyanti rhs Prih Utami Dinar Widi Saputri Fitra Aditya Niki Barenda Sari mureen valentya razi Khafidlotun Alvin Teguh Riyadi Arya Sucahyo Iqbal Mujadid zulfikaR Ratri peni Sayadatun Nisa
A1 8 8 4 3 1 7 1 13 5 4 13 13 13 13 13 13 13 12 13 13 6 3 5 4 8 9 10 8 8 3 3 5 3
A2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2
A3 1 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 3 1 1 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2
A4 2 5 4 4 4 5 4 3 5 3 2 2 2 2 2 4 3 4 2 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4
A5 2 1 4 4 3 1 3 2 3 2 2 2 2 5 4 3 3 3 6 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 2
A6 2 3 2 2 2 3 4 2 4 3 2 2 2 1 1 4 3 4 1 2 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3
B1 6 3 8 6 9 6 1 6 3 1 5 6 6 1 6 2 6 8 6 6 2 8 2 8 2 9 6 7 3 2 6 6 9
B2 3 3 3 5 3 3 5 4 1 3 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 1 3 3 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5
B3 4 6 1 6 6 6 1 6 2 2 6 6 4 2 6 6 1 1 4 6 3 6 2 2 4 4 2 2 3 3 3 1 2
B4 1 1 3 1 4 4 4 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 1 1 3 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4
B5 5 3 2 2 2 2 5 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 4 2 5 2 2 2 2 3
B6 5 6 6 5 2 3 4 3 3 2 6 3 7 6 5 3 7 1 6 3 3 1 6 1 5 2 7 3 5 5 6 3 6
B7 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2
C1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
C2 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 3 5 4 4 3
C3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 3 3 3 4 4
C4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 5 2 4 4 5 3 3 4 2 3 4 2 5 2 4 3 4 3 4 4
C5 4 3 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 2 5 5 4 3 4 2 3 3 4 5
C6 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5
C7 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 3 5 3 4 4 3 5 4 5
C8 5 3 4 3 4 3 5 4 2 4 4 4 2 3 2 4 4 5 4 5 2 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3
C9 3 2 4 5 5 3 5 4 2 4 3 3 2 2 4 4 4 5 2 3 2 3 3 4 2 5 4 3 3 3 4 4 4
C10 2 1 4 3 3 2 5 4 1 3 3 2 2 2 2 4 4 5 2 3 1 3 1 4 1 4 4 2 2 3 3 4 3 74
Nama syamsu Desi aryani syahroni Ariani nani rahmayani Ismed Burmawi Jeffry Fardhani mohamad fahmi
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A1 1 1 5 3 3 9 12 5
D1 4 3 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5
D2 3 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 3 5 4 3 4 4 5
A2 1 2 1 2 2 1 1 1
D3 4 3 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 3 3 5 5 3 5 3 5
A3 2 1 1 1 3 3 2 1
D4 4 4 4 2 4 4 5 2 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5
A4 4 4 4 4 3 4 2 3
E1 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
A5 2 2 4 2 3 6 2 2
E2 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5
A6 3 2 2 3 3 4 3 2
E3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5
B1 9 1 3 3 2 1 9 1
E4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 3 5 5 4
B2 5 3 4 5 2 5 5 5
E5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
B3 1 6 1 2 1 6 4 3
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B4 3 1 1 1 1 1 1 4
F2 2 1 1 2 1 1 1 1 0 2 1 0 2 1 0 1 2 1 1 2
B5 4 2 2 5 2 2 2 5
F3 1 1 1 1 1 1 2 0 0 1 1 0 1 1 0 1 3 2 1 1
B6 2 5 2 6 2 6 3 1
G1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
B7 1 1 1 1 1 1 1 1
G2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
C1 5 5 4 5 4 5 5 5
G3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
C2 3 4 4 5 4 3 5 4
G4 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
C3 5 3 4 5 3 4 5 4
H1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
C4 3 3 3 5 2 3 5 3
H2 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1
C5 4 5 4 5 2 4 3 4
H3 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1
C6 4 5 4 5 2 5 5 5
H4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
C7 4 5 4 3 3 4 5 5
I1 2 3 1 4 2 5 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2
C8 4 4 4 5 3 4 3 4
I2 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2
C9 5 4 4 3 2 4 5 3
C10 3 5 3 3 2 3 3 2
I3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 5 5 4 3 4 75
Responden 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
D1 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 2 5 4 2 4 5 3 4 3 4 5 4
D2 3 5 4 5 4 2 4 4 4 3 3 5 5 5 3 4 3 3 4 3 4 2 5 4 5 3 3 4 3 2 5
D3 4 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4 4 5 3 4 3 2 3 4 5 4 2 4 4 4 5
D4 3 3 5 1 5 1 4 4 3 3 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 2 2 3 4 4 5 4 4 4 4 5
E1 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 4
E2 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 4
E3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 2 5 4 3 3 5 3 5 5
E4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 2 4 4 5 3 5 5 5 4
E5 3 5 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F2 2 1 2 2 1 2 0 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1
F3 2 1 1 2 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
G1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
G2 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
G3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
G4 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
H1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
H2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1
H3 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
H4 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
I1 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3
I2 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 4 2 1 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3
I3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 76
Responden 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
D1 3 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4
D2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3 2 4 4 4 5 5 5 4 2 5 4 2 3 4 2 4
D3 3 4 5 3 3 3 4 3 4 5 3 5 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
D4 4 5 5 3 3 5 4 5 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 4
E1 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4
E2 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 3 2 4 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4
E3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 3 3 3 1 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4
E4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 1 5 4 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4
E5 3 5 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F2 1 1 2 1 1 2 2 0 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1 0 1 1 0 2 0 2 1 1 1 2
F3 1 1 2 0 1 2 1 0 1 2 2 1 4 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2
G1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
G2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
G3 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
G4 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
H1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
H2 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1
H3 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
H4 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0
I1 1 3 2 1 3 3 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 4
I2 2 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 1 2 4
I3 2 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 2 4 3 5 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 1 1 4 77
Responden 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113
D1 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3
D2 5 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 2 5 3
D3 5 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4
D4 5 5 4 4 4 5 5 3 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 5 3
E1 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3
E2 4 5 3 2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 1 4
E3 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3
E4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 3
E5 5 4 4 5 4 5 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 5 3 5 3 2 3 3
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 2 2 1 1 2 2 0 1 1 1 1
F3 1 2 0 2 1 1 1 0 2 1 1 3 2 1 1 0 1 1 0 1 1 2 1 1 2 1 0 1 0 1 1
G1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0
G2 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G3 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
G4 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0
H1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
H2 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1
H3 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0
H4 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
I1 2 1 3 2 1 2 2 1 3 3 3 3 4 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 1
I2 3 4 5 4 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 1 2 1 5 4 3 5 3 2 4 2 4 2
I3 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 5 3 4 78
Responden 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144
D1 5 5 2 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 4 2 4 5 4 3 5 5
D2 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 2 4 3 5 4 5 3
D3 5 5 2 4 5 3 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 2 5 5 5 4 5 5
D4 5 5 2 4 5 3 3 2 3 2 4 5 4 5 2 4 4 5 2 3 4 5 5 4 2 5 5 5 2 5 4
E1 3 5 1 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5
E2 5 5 1 5 5 3 5 5 4 3 3 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5
E3 5 5 1 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 5 2 5 5 5 2 5 5
E4 5 5 1 3 4 5 4 3 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 2 5 5 5 2 5 5
E5 4 4 5 4 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 2 4 5 5 3 4 4 3 4 5 2 4 5 5 3 5 3
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 0 0 1 1 2 2 4 0 1 2 2 1 0 1 2 1 2 1 2 1 2
F3 1 1 0 1 2 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 4 0 0 1 0 0 0 1 1 1 2 1 2 1 2
G1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
G2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
G3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
G4 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
H1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
H2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1
H3 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
H4 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
I1 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 1 1 2
I2 3 3 1 4 4 3 3 4 3 4 2 1 2 1 1 4 4 2 4 3 2 2 1 1 3 3 4 4 1 2 4
I3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 1 5 5 3 4 2 4 4 3 3 2 4 5 4 4 3 5 4 79
Responden 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175
D1 2 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
D2 3 4 4 5 5 4 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 2 5 4 5 5 4 4 5 5 3
D3 3 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 4 5 5 4
D4 3 4 5 5 5 4 5 2 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 3 1 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 2
E1 3 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
E2 3 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5
E3 3 4 5 5 5 5 5 1 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4
E4 3 4 5 5 5 4 5 2 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 4 5 5 3 4 5 3 3
E5 3 4 5 5 5 3 5 1 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 1 5 5 5 3 3 5 3 4 4 3 2
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F2 2 0 0 3 1 1 2 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 0
F3 2 0 0 0 1 1 2 0 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 0
G1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
G2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
G3 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
G4 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
H1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
H2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
H3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
H4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
I1 2 1 1 2 1 2 3 1 3 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2
I2 4 1 1 4 4 3 5 3 3 4 1 2 3 2 4 3 2 2 3 4 5 4 3 1 3 3 4 4 3 3 3
I3 4 4 3 3 4 5 5 2 3 4 4 4 4 4 5 2 4 5 3 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 5 80
Responden 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203
D1 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 2 3 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 5 5
D2 5 4 5 4 5 5 4 5 2 2 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3 3 5 4
D3 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 3 4 5 3
D4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 2 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 4 5 4
E1 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4
E2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5
E3 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 4 5 4
E4 4 4 5 4 5 4 5 4 2 3 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 2 5 5 3
E5 4 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 1
F1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
F2 0 2 1 1 1 0 2 2 2 0 3 0 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 3
F3 0 2 1 1 1 0 2 2 2 0 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2
G1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
G2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
G3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G4 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
H1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
H2 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
H3 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
H4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
I1 2 2 1 1 1 2 1 3 4 1 3 1 2 2 1 3 2 3 4 2 4 1 3 2 2 2 3
I2 2 5 1 2 1 3 3 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
I3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4
81
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
AA1 2 3 1 3 3 5 3 2 3 3 4 4 4 1 4 2 3 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3
AA2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3
AA3 2 4 2 2 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2
AA4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3
AA5 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3
AA6 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3
AA7 4 3 4 1 3 3 4 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 3 3 3 4
AA8 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 5 5 4 4 3 3 4
AA9 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 3 4
BB1 2 4 1 2 3 4 3 2 3 2 4 4 4 1 4 2 3 2 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3
BB2 3 4 2 4 3 5 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 5 4 2 5 4 4 3 2 3
BB3 1 4 2 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2
BB4 3 4 2 5 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 3 3
BB5 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3
BB6 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 5 3 3 3
BB7 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4
BB8 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 3 4
BB9 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 82
Responden 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
AA1 3 3 4 4 3 3 3 2 5 3 2 3 4 2 2 5 3 2 4 2 3 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2
AA2 3 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 3 3 3 5 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3
AA3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 1 2 4 4 5 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 2
AA4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3
AA5 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
AA6 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 2 3
AA7 3 3 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 5 4 4 5 3 3 3 2 3 5 4 3
AA8 4 3 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 4 3 4 2 3 3 4
AA9 4 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 5 2 3 3 4
BB1 3 2 4 5 3 3 3 2 4 3 1 2 4 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2
BB2 3 3 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 5 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3
BB3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 1 2 4 4 5 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3 2
BB4 3 3 3 5 5 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 5 4 5 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 5 3 3
BB5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 2 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
BB6 3 3 5 3 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 5 2 3
BB7 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 5 3 3
BB8 4 3 3 4 4 5 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 5 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3
BB9 4 3 4 5 5 5 3 3 5 3 3 5 3 5 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 2 3 3 3 83
Responden 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98
AA1 4 2 3 2 3 4 3 3 2 1 1 3 2 1 1 3 3 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 2 2 4 4 3 2
AA2 4 4 3 5 3 4 3 3 4 1 2 3 2 3 1 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 3 4
AA3 4 2 3 4 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 1 2 3 3 4 2 5 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2
AA4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3
AA5 4 3 3 4 2 4 3 3 3 1 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
AA6 3 3 2 4 3 4 3 4 3 1 5 3 2 3 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4
AA7 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 2 3 1 4 3 5 4 4 5 3 5 3 3 3 4 2 5 4 4 5 4
AA8 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 5 4 3 3 1 3 3 4 5 4 5 3 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4
AA9 5 4 3 4 4 4 3 3 4 1 5 5 3 3 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 4 5 4 5
BB1 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2
BB2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 1 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2
BB3 4 2 3 4 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 3 3 2 4 2 3 2
BB4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 5 2 3 3 2 5 3 4 5 2 5 3 4 4 3 3 3 3 5 4 3 4 3
BB5 3 3 3 4 2 4 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2
BB6 2 3 2 2 3 3 3 4 3 1 5 2 2 3 5 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5
BB7 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 2 3 1 4 3 5 4 3 5 3 5 3 3 3 3 2 5 4 4 5 3
BB8 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 5 3 3 3 1 3 3 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
BB9 4 4 3 4 4 3 3 3 4 1 5 5 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 84
Responden 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131
AA1 1 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 1 1 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 2
AA2 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 5 5 3 3 3 3 4 4 4 3
AA3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 4 1 4 3 4 2 3 3 1 3 2 2 3
AA4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4
AA5 3 3 3 3 2 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4
AA6 4 4 3 3 4 5 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 3 3 5 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4
AA7 4 5 3 4 4 5 5 5 4 3 3 4 3 5 4 5 5 2 4 3 3 4 2 5 5 4 4 4 1 4 4 4 4
AA8 3 3 3 3 5 4 5 5 4 3 3 5 4 4 4 5 5 1 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4
AA9 4 3 3 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 1 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3 5 4 4
BB1 1 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2
BB2 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 2 3 5 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
BB3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 4 1 4 2 4 2 3 3 1 3 2 2 3
BB4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
BB5 4 3 3 3 2 3 4 5 5 3 3 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
BB6 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 4 5 4 3 3 3 4 2 5 3 4 4 3 3 4 2 4
BB7 4 5 3 4 4 3 5 4 4 3 3 5 3 5 4 5 5 2 4 3 3 3 2 3 5 4 4 4 1 4 4 4 4
BB8 3 3 3 3 4 4 2 5 4 3 3 5 3 4 4 4 4 1 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4
BB9 4 3 3 4 5 4 3 5 4 3 3 5 4 4 4 5 4 1 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 85
Responden 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
AA1 2 4 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 4 1 3 3 2 4 4 2 2 3 2
AA2 3 4 4 3 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4
AA3 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3
AA4 3 4 4 2 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 3 4 3 3 5 3 4 4 3 4 2
AA5 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3
AA6 4 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 5 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4
AA7 4 4 3 3 2 5 4 3 4 4 2 5 4 3 5 4 5 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4
AA8 2 4 4 3 4 3 1 3 5 4 3 3 3 3 4 5 5 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5 4
AA9 2 5 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 3 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 5 5
BB1 2 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 4 4 1 3 3 2 2 4 2 2 2 2
BB2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 1 3 1 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 3 2
BB3 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 3 1 3 4 1 3 3 2 2 4 3 2 2 3
BB4 3 4 4 2 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 5 2 4 4 3 4 2
BB5 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3
BB6 4 3 3 3 3 5 4 3 3 3 2 5 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4
BB7 4 4 3 3 2 5 2 3 4 4 2 5 4 3 5 4 5 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2
BB8 2 4 4 3 4 3 1 3 5 4 3 2 3 3 4 4 5 3 2 3 2 3 5 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2
BB9 2 5 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 5 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 86
Responden 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197
AA1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 4 3 3 1 3 2 3 5 4 3 2 3 4 3 4 3
AA2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
AA3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 5 4 3 3 4 4 2 4 2
AA4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4
AA5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 5 2 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4
AA6 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
AA7 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 5 2 3 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4
AA8 5 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 5 5 3 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5
AA9 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5
BB1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 1 1 3 4 3 3 1 3 2 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3
BB2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 4
BB3 5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 4 2 4 2
BB4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 1 2 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 5
BB5 5 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 2 2 4 3 3 3 5 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3
BB6 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 5
BB7 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
BB8 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 3 1 1 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3
BB9 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 5 87
Responden 198 199 200 201 202
AA1 3 3 3 2 3
AA2 4 3 3 4 3
AA3 3 2 3 2 3
AA4 3 5 4 4 3
AA5 3 5 4 4 3
AA6 4 5 4 3 3
AA7 4 3 4 4 5
AA8 4 4 4 4 3
AA9 4 5 4 4 5
BB1 3 3 2 2 2
BB2 4 3 2 3 2
BB3 4 2 3 1 2
BB4 4 5 3 3 3
BB5 3 5 3 3 2
BB6 4 5 3 3 3
BB7 4 3 4 4 1
BB8 3 3 4 3 2
BB9 3 4 4 3 2
Responden
CC1
CC2
CC3
CC4
CC5
CC6
CC7
CC8
CC9
DD1
DD2
DD3
DD4
DD5
DD6
DD7
DD8
DD9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 1 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 1 4 2 3 2 2 2 4 3 3
3 4 2 3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3
1 3 2 3 2 3 4 5 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3
4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4
3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 5 3 5 3 3 3 4 2 4
3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3
4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3
3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3
4 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4
2 4 1 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 1 4 2 3 2 2 2 4 3 3
4 4 2 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
2 4 2 4 2 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4
2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 3 2 4 4 4 3 4
3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 5 3 3 3 4 3 4 2 4
2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 1 2 2 3
3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 3
2 4 3 5 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 1 2 3 3 2
2 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 5 3 4 2 2 3 3 3 88
Responden 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
CC1 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 5 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 3
CC2 5 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3
CC3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 1 2 4 4 5 2 3 4 2 2 4 3 2
CC4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 2 5
CC5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 2 3 4 3 5
CC6 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3
CC7 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4
CC8 2 3 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 4
CC9 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 3 3 4 4 2 4 3 5 5 5 4 5 2 4 3 3 4 4
DD1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 5 3 3 3 2 3 3 2 5 3 2 2 4 3 2 4 2 3 4 3 3
DD2 5 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3
DD3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 1 2 4 4 5 2 3 4 2 2 4 3 2
DD4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 2 3 5 4 5 4 5 4 3 3 4 3 5
DD5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 2 3 4 4 5
DD6 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 3 2 1 2 3 3 2 2
DD7 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4
DD8 1 3 2 4 2 2 3 3 4 4 3 2 3 2 5 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
DD9 1 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 5 2 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 89
Responden 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
CC1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 4 2 2 3
CC2 4 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 1 2 2 2 3 1 4 3 4 4 3 3 4 4 4
CC3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 5 3 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 4 2 4
CC4 5 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 5 2 2 3 2 4 3 4 5 2 5 3 4 5
CC5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 1 3 1 3 3 4 1 3 4 3 4 4
CC6 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 5 2 2 3 5 2 3 3 3 4 4 2 3 2
CC7 5 3 3 3 2 3 5 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 1 2 4 2 3 1 4 3 5 3 3 5 3 5 3
CC8 5 3 2 3 4 2 5 3 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 1 5 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 4 4
CC9 5 3 3 3 5 2 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 1 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5
DD1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 4 3 2 1 1 3 3 3 3 2 4 2 2 3
DD2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 1 4 2 2 3 1 4 3 4 3 3 3 4 3 5
DD3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 4 2 4
DD4 4 2 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 5 3 3 5
DD5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 5
DD6 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 5 3 3 2 2 4 4 2 2 1
DD7 3 3 3 3 2 3 5 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 5 4 2 3 1 4 3 5 3 3 5 3 5 3
DD8 2 3 2 3 3 2 5 3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 4 1 5 3 3 3 1 3 3 4 1 3 4 3 4 2
DD9 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 1 2 5 3 3 3 4 3 4 1 4 5 3 3 2 90
Responden 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
CC1 2 3 3 2 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 2
CC2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 5 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 1
CC3 2 2 3 1 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 4 1 4 1
CC4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 5 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3
CC5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 5 4 3 3 5 5 2 4 4 5 3 4 4 3 2 3 2
CC6 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 5 4 3 4 1 3 3 5 3 4 2 4 5 3 2 3 2 4 2
CC7 3 3 3 2 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 3 5 4 5 5 2 4 3 3 4 2 2
CC8 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 5 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3
CC9 3 5 4 3 4 4 4 4 5 1 3 3 3 5 4 3 3 4 3 3 5 4 4 4 5 3 1 5 4 4 4 4 3
DD1 2 3 3 2 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 4 3 3 3 1
DD2 2 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 1
DD3 2 2 3 1 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 1 4 1
DD4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 5 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
DD5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 5 4 3 3 5 3 2 4 3 5 3 4 4 4 3 4 5
DD6 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 5 4 3 3 1 3 2 3 3 4 2 4 5 2 2 3 2 3 2
DD7 3 3 3 2 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 3 3 3 3 5 4 5 5 2 3 3 3 4 4 2
DD8 3 2 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 5 3 4 4 4 4 1 2 4 3 4 1 2
DD9 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 5 3 3 4 5 3 1 4 4 4 3 1 1 91
Responden 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155
CC1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 4 4 1
CC2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 3 2 4 3 3 4 4 2
CC3 4 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 3 1 3 4 1
CC4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4
CC5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4
CC6 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 3
CC7 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 5 4 3 4 4 2 5 4 3 5 4 5 4 2 3 3 4 4 4
CC8 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 1 2 5 4 2 1 3 3 4 4 5 3 2 3 1 3 4 4
CC9 5 3 4 4 3 3 4 4 4 2 5 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 5
DD1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 4 1
DD2 3 3 2 3 3 5 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3
DD3 4 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 1 2 2 3 1 3 4 1
DD4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 4
DD5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
DD6 3 2 3 2 3 1 2 1 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 4 3 1 3 2 2 2 3
DD7 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 5 4 4 4 4 2 5 4 3 5 4 5 4 2 3 3 4 4 5
DD8 1 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 3 1 2 5 4 2 1 2 3 4 2 5 3 2 3 1 3 4 1
DD9 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 1 2 3 4 1 5 2 3 3 4 4 4 4 92
Responden 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188
CC1 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 1 3 4 3 3 1 3 1 3
CC2 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4
CC3 3 3 2 2 4 3 2 2 4 5 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2
CC4 3 3 5 2 4 4 3 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4
CC5 3 4 4 3 4 1 2 2 3 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4
CC6 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3
CC7 3 4 4 4 3 4 3 3 1 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 5 4 4 5 3 2 3
CC8 3 4 4 4 3 3 3 4 2 5 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 5 3 3 3 4
CC9 3 4 4 4 3 3 3 4 2 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5
DD1 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3
DD2 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4
DD3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2
DD4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4
DD5 3 4 4 3 4 1 3 2 3 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 3 2 4 4
DD6 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 2 3 3
DD7 3 4 4 4 3 4 3 3 1 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 5 4 4 5 3 2 3
DD8 3 4 4 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 5 3 2 4 4
DD9 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 5 93
Responden 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202
CC1 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2
CC2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2
CC3 4 4 3 2 3 4 2 4 2 4 2 3 1 2
CC4 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 3
CC5 4 5 3 2 3 4 3 4 3 4 5 3 3 2
CC6 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 5 4 3 2
CC7 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 1
CC8 4 3 3 2 4 4 5 4 3 4 2 4 3 2
CC9 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 2
DD1 4 5 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2
DD2 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 2
DD3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 1 2
DD4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3
DD5 4 5 3 2 3 4 4 4 4 3 5 3 3 2
DD6 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 5 4 3 2
DD7 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 1
DD8 4 1 3 2 4 4 4 4 5 3 2 4 3 2
DD9 4 1 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 2
94
Biodata responden Kode Keterangan A1 Domisili A2 Gender A3 Usia A4 Pendidikan A5 Pekerjaan A6 Pendapatan Data nominal atribut mutu pangan kemasan Kode Keterangan B1 Mutu umum B2 Keamanan pangan B3 Kandungan gizi B4 Sensori B5 Nilai B6 Informasi B7 Intrinsik/ ekstrinsik Data ordinal atribut mutu pangan kemasan Kode Keterangan C1 Keamanan pangan C2 Kandungan gizi C3 Sensori C4 Nilai C5 Proses C6 Sertifikasi C7 Pengemasan C8 Harga C9 Produsen C10 Iklan dan promosi lain
Data ordinal atribut proses Kode Keterangan D1 Asal-usul bahan D2 Penggunaan bioteknologi D3 Produk organik D4 Penanganan selama proses
Data jenis mi instan yang dikonsumsi Kode Keterangan H1 Mi instan kuah biasa H2 Mi instan gelas H3 Cup noodles H4 Bowl noodles
Data ordinal atribut mutu manajemen perusahaan Kode Keterangan E1 Sertifiksi BPOM E2 Sertifikasi Halal E3 HACCP E4 GMP E5 Repuasi perusahaan
Data tanggapan terhadap mi instan Kode Keterangan I1 Sebagai makanan pokok I2 Sebagai makanan pengganti I3 Sebagai makanan selingan
Data konsumsi mi instan Kode Keterangan F1 Pernah konsumsi produk mi instan F2 Frekuensi konsumsi produk mi F3 Frekuensi konsumsi mi instan Data waktu konsumsi Kode Keterangan G1 Pagi G2 Siang G3 Sore G4 Malam
Data atribut mutu mi instan Kode Keterangan AA Mi instan kuah biasa BB Mi instan gelas CC Cup noodles DD Bowl noodles *1 Kandungan gizi *2 Sensori *3 Keamanan pangan *4 Nilai *5 Kemasan *6 Harga *7 Merek *8 Iklan *9 Distribusi
95
Lampiran 3. Hasil uji validitas kuesioner a. Atribut mutu umum
b. Atribut mutu proses
c. Atribut mutu manajemen perusahaan
d. Tanggapan terhadap mi instan
96
e. Atribut mutu gizi mi instan
h. Atribut mutu nilai mi instan
f. Atribut mutu sensori mi instan
i. Atribut mutu kemasan mi instan
g. Atribut mutu keamanan pangan mi instan
j. Atribut mutu harga mi instan
97
k. Atribut mutu merek mi instan
m. Atribut mutu distribusi mi instan
l. Atribut mutu iklan mi instan
98
Lampiran 4. Daftar nilai kritis korelasi Spearman (rs)
Lampiran 5. Harga kritis dari Rho Spearman
99
Lampiran 6.
Hasil analisis korelasi antara faktor usia terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum
Lampiran 7.
Hasil analisis korelasi antara faktor tingkat pendidikan terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum
Lampiran 8.
Hasil analisis korelasi antara faktor tingkat pendapatan terhadap tingkat kepentingan atribut mutu umum
100
Lampiran 9. Hasil konversi MSI data ordinal atribut mutu umum V1 2.766 4.337 2.766 2.766 2.766 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 2.766 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 1.692 2.766 2.766 2.766 2.766 1.692 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337
V2 2.968 2.968 2.968 1.952 1.952 2.968 1.952 2.968 4.276 4.276 4.276 2.968 2.968 2.968 4.276 4.276 2.968 2.968 1.952 4.276 2.968 4.276 2.968 4.276 2.968 2.968 4.276 2.968 4.276 1.952 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 2.968 4.276 2.968 4.276 1.952 4.276 1.952 1.952 4.276 4.276 2.968 2.968 2.968 2.968 2.968 2.968 4.276
V3 3.876 5.201 3.876 3.876 2.805 5.201 5.201 5.201 3.876 2.805 5.201 3.876 5.201 5.201 3.876 5.201 2.805 3.876 3.876 5.201 3.876 3.876 3.876 2.018 5.201 5.201 3.876 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 5.201 5.201 5.201 5.201 3.876 5.201 5.201 2.805 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876
V4 3.889 3.889 3.889 1.000 2.854 5.092 5.092 3.889 2.854 5.092 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 2.854 3.889 5.092 3.889 3.889 3.889 3.889 2.854 5.092 3.889 5.092 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 5.092 3.889 2.854 3.889 3.889 5.092 5.092 5.092 3.889 5.092 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 2.854 3.889 2.854 5.092 3.889
V5 3.001 3.877 3.877 3.001 3.001 3.877 2.125 3.001 3.001 5.024 5.024 3.877 3.001 5.024 5.024 3.877 3.001 5.024 3.877 5.024 3.001 3.877 3.877 3.001 5.024 3.001 3.001 3.877 3.877 3.877 3.001 5.024 3.877 5.024 3.877 3.877 3.877 3.001 3.877 2.125 3.877 2.125 2.125 3.877 5.024 3.001 3.001 2.125 3.001 3.877 3.877 3.877
V6 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 1.747 4.437 4.437 3.102 4.437 3.102 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 3.102 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 2.389 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 3.102 3.102 2.389 4.437 4.437 1.747 4.437 4.437 3.102 3.102 3.102 3.102 4.437 3.102 4.437
V7 3.723 3.723 3.723 3.723 2.560 1.545 3.723 3.723 2.560 3.723 3.723 3.723 3.723 4.987 4.987 3.723 2.560 3.723 3.723 3.723 2.560 3.723 3.723 4.987 4.987 3.723 2.560 3.723 3.723 2.560 3.723 3.723 3.723 3.723 3.723 4.987 3.723 3.723 3.723 3.723 3.723 2.560 2.560 3.723 3.723 3.723 2.560 3.723 2.560 3.723 3.723 2.560
V8 3.004 5.065 5.065 3.004 3.004 3.004 3.922 3.922 3.922 5.065 3.922 3.922 3.922 5.065 5.065 3.922 2.074 3.922 3.922 5.065 3.922 3.922 5.065 3.922 5.065 5.065 5.065 3.922 5.065 3.004 3.004 3.922 3.004 5.065 3.922 3.922 5.065 5.065 3.922 2.074 3.004 3.004 3.922 5.065 5.065 3.922 5.065 3.922 3.004 3.922 5.065 3.004
V9 3.873 2.892 3.873 3.873 2.892 3.873 2.892 2.892 2.892 2.892 2.892 4.996 2.892 2.892 2.892 3.873 4.996 3.873 3.873 4.996 1.942 3.873 2.892 4.996 3.873 3.873 3.873 3.873 2.892 2.892 3.873 3.873 3.873 3.873 3.873 3.873 2.892 4.996 2.892 2.892 4.996 3.873 2.892 3.873 1.942 2.892 2.892 4.996 3.873 3.873 2.892 2.892
V10 2.865 2.865 2.865 4.730 1.950 4.730 2.865 2.865 3.780 3.780 2.865 3.780 2.865 3.780 2.865 2.865 2.865 2.865 3.780 3.780 1.950 2.865 1.950 1.000 3.780 1.950 3.780 3.780 2.865 2.865 2.865 2.865 3.780 3.780 4.730 3.780 2.865 4.730 2.865 4.730 2.865 1.950 2.865 3.780 1.950 2.865 3.780 1.950 1.950 2.865 2.865 2.865
101
V1 4.337 4.337 2.766 2.766 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 1.692 2.766 2.766 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 2.766 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337
V2 4.276 4.276 2.968 2.968 4.276 2.968 1.952 2.968 4.276 2.968 4.276 1.952 1.952 1.952 1.952 2.968 2.968 2.968 2.968 4.276 4.276 2.968 4.276 4.276 2.968 4.276 4.276 4.276 4.276 2.968 4.276 2.968 2.968 2.968 2.968 4.276 2.968 4.276 4.276 2.968 2.968 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 2.968 2.968 4.276
V3 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876 3.876 3.876 5.201 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 5.201 3.876 5.201 5.201 2.018 3.876 3.876 5.201 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 5.201 5.201 3.876 5.201 3.876 5.201 5.201 2.805 5.201 3.876 3.876 2.805
V4 3.889 2.854 2.854 3.889 3.889 3.889 2.854 3.889 5.092 3.889 2.854 2.854 1.920 3.889 5.092 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 5.092 3.889 1.920 5.092 2.854 5.092 2.854 2.854 3.889 3.889 5.092 3.889 3.889 2.854 3.889 5.092 2.854 2.854 1.920 2.854 3.889 3.889 5.092 3.889 3.889 5.092 1.920 5.092 5.092 5.092 5.092 3.889 2.854 3.889
V5 5.024 3.877 2.125 3.877 3.001 3.877 3.877 3.001 5.024 3.001 5.024 3.001 2.125 5.024 3.001 3.877 3.877 3.001 3.877 5.024 5.024 3.877 5.024 5.024 3.001 5.024 3.001 3.877 5.024 3.877 5.024 3.877 3.877 3.001 3.001 5.024 3.877 3.877 3.877 3.001 3.877 5.024 5.024 5.024 5.024 5.024 3.001 5.024 5.024 3.001 5.024 3.877 3.001 3.877
V6 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 3.102 4.437 2.389 3.102 3.102 3.102 2.389 4.437 2.389 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 2.389 4.437 3.102 3.102 4.437 3.102 4.437 4.437 3.102 3.102 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 2.389 4.437 4.437 2.389 4.437
V7 3.723 3.723 2.560 4.987 3.723 2.560 4.987 3.723 4.987 3.723 4.987 3.723 3.723 3.723 1.545 3.723 4.987 3.723 3.723 3.723 4.987 3.723 4.987 4.987 2.560 4.987 3.723 2.560 4.987 3.723 4.987 2.560 3.723 4.987 2.560 3.723 3.723 3.723 3.723 3.723 3.723 3.723 4.987 4.987 2.560 4.987 2.560 4.987 4.987 4.987 4.987 2.560 2.560 4.987
V8 3.922 3.004 3.922 5.065 5.065 3.004 3.004 5.065 3.922 3.004 3.922 5.065 3.922 3.922 3.922 3.922 3.004 3.004 5.065 3.922 3.922 3.922 5.065 3.922 5.065 5.065 3.004 3.004 3.922 3.922 5.065 3.922 3.004 3.922 5.065 5.065 3.922 3.922 3.922 5.065 3.922 5.065 3.922 2.074 5.065 3.004 2.074 5.065 5.065 3.922 5.065 3.004 3.922 3.004
V9 4.996 2.892 2.892 3.873 2.892 2.892 1.942 2.892 3.873 2.892 1.942 3.873 2.892 2.892 1.942 3.873 4.996 2.892 2.892 3.873 4.996 3.873 4.996 3.873 3.873 4.996 2.892 3.873 4.996 3.873 4.996 3.873 3.873 3.873 2.892 4.996 1.942 2.892 3.873 3.873 3.873 3.873 3.873 4.996 4.996 3.873 1.942 4.996 3.873 3.873 4.996 3.873 4.996 1.942
V10 3.780 1.950 2.865 3.780 2.865 2.865 3.780 2.865 2.865 2.865 1.950 2.865 1.950 1.950 3.780 1.950 2.865 1.950 2.865 3.780 4.730 2.865 1.000 1.000 3.780 4.730 1.950 1.000 4.730 3.780 2.865 2.865 1.950 3.780 3.780 2.865 2.865 1.950 2.865 2.865 3.780 3.780 2.865 2.865 4.730 2.865 1.000 4.730 3.780 2.865 4.730 2.865 2.865 3.780
102
V1 2.766 4.337 4.337 2.766 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 2.766 4.337 2.766 4.337 4.337 2.766 2.766 4.337 4.337 2.766 2.766 4.337 1.000 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 1.692 2.766 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337
V2 2.968 2.968 4.276 4.276 4.276 4.276 2.968 4.276 4.276 1.000 2.968 4.276 4.276 4.276 2.968 2.968 1.952 2.968 2.968 4.276 4.276 1.952 4.276 2.968 4.276 2.968 2.968 4.276 2.968 4.276 4.276 1.952 4.276 1.952 2.968 4.276 4.276 2.968 1.000 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 1.000 2.968 2.968 2.968 2.968 2.968 2.968 2.968 4.276
V3 2.018 3.876 2.018 5.201 5.201 5.201 2.805 5.201 3.876 3.876 5.201 2.805 2.018 3.876 3.876 2.805 5.201 2.018 2.018 2.805 1.000 2.018 2.805 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876 2.018 2.018 2.018 3.876 2.018 5.201 3.876 2.805 3.876 2.805 5.201 5.201 3.876 5.201 2.805 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876
V4 1.920 3.889 2.854 2.854 2.854 3.889 2.854 3.889 5.092 3.889 2.854 3.889 2.854 5.092 1.920 5.092 2.854 3.889 1.920 2.854 1.000 3.889 2.854 3.889 3.889 1.920 3.889 2.854 2.854 3.889 2.854 2.854 2.854 5.092 3.889 1.920 2.854 2.854 2.854 3.889 2.854 5.092 5.092 3.889 5.092 2.854 3.889 3.889 2.854 3.889 3.889 2.854 2.854 3.889
V5 5.024 5.024 2.125 3.001 2.125 3.877 3.001 5.024 5.024 3.001 3.877 5.024 3.877 5.024 2.125 3.877 5.024 5.024 3.877 5.024 5.024 3.877 2.125 3.877 5.024 2.125 3.877 3.001 5.024 5.024 3.877 2.125 3.877 3.001 5.024 3.001 3.877 3.877 3.001 3.877 3.877 5.024 5.024 3.877 5.024 1.000 3.877 3.877 5.024 3.877 3.877 3.877 3.877 3.877
V6 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 3.102 2.389 2.389 4.437 1.747 4.437 4.437 2.389 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 2.389 4.437 4.437 2.389 4.437 4.437 3.102 3.102 3.102 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 1.747 4.437 2.389 4.437 4.437 4.437 4.437 1.000 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437
V7 3.723 3.723 2.560 2.560 2.560 3.723 2.560 3.723 3.723 2.560 3.723 3.723 2.560 2.560 3.723 2.560 2.560 3.723 4.987 4.987 1.000 4.987 2.560 3.723 4.987 1.545 4.987 2.560 3.723 3.723 2.560 2.560 3.723 2.560 3.723 1.000 2.560 3.723 2.560 3.723 3.723 4.987 4.987 3.723 4.987 2.560 3.723 4.987 4.987 3.723 3.723 3.723 4.987 2.560
V8 5.065 3.922 3.004 5.065 5.065 5.065 3.922 3.922 3.922 2.074 5.065 3.004 3.004 3.922 3.922 5.065 3.004 2.074 3.922 3.004 1.000 2.074 3.922 5.065 5.065 3.922 3.922 3.004 3.004 3.004 5.065 2.074 3.922 3.922 5.065 3.004 2.074 3.004 2.074 3.004 3.004 5.065 5.065 3.004 3.004 3.004 5.065 5.065 5.065 3.922 5.065 3.004 3.004 3.004
V9 4.996 2.892 3.873 1.942 1.000 2.892 2.892 4.996 2.892 4.996 3.873 2.892 3.873 2.892 1.942 2.892 2.892 2.892 3.873 3.873 1.000 4.996 4.996 3.873 3.873 2.892 3.873 3.873 2.892 3.873 2.892 2.892 1.942 3.873 3.873 1.000 3.873 2.892 3.873 2.892 3.873 4.996 4.996 2.892 4.996 2.892 3.873 3.873 3.873 3.873 4.996 2.892 3.873 2.892
V10 1.950 2.865 1.000 2.865 1.000 2.865 1.950 2.865 3.780 1.950 4.730 1.950 1.950 2.865 1.000 1.950 1.950 1.950 2.865 3.780 1.000 2.865 3.780 2.865 3.780 1.950 2.865 2.865 2.865 3.780 1.950 1.000 1.950 2.865 3.780 1.000 1.950 1.950 2.865 2.865 3.780 3.780 4.730 1.950 2.865 2.865 3.780 2.865 1.950 2.865 2.865 2.865 1.950 2.865
103
V1 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 2.766 2.766 4.337 4.337 2.766 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 2.766 4.337 2.766 4.337 4.337 4.337
V2 4.276 1.952 2.968 1.952 2.968 4.276 2.968 2.968 4.276 4.276 2.968 2.968 2.968 2.968 4.276 4.276 2.968 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 2.968 4.276 4.276 4.276 4.276 4.276 1.000 1.952 4.276 2.968 2.968 1.952 1.952 2.968 2.968 4.276 2.968 1.952 4.276 2.968
V3 3.876 2.805 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 5.201 5.201 5.201 2.805 3.876 2.805 3.876 3.876 2.805 3.876 3.876 5.201 3.876 3.876 3.876 3.876 3.876 2.805 3.876 5.201 5.201 5.201 2.805 2.805 2.805 3.876 3.876 5.201 2.805 3.876 5.201 2.805 3.876 5.201 3.876
V4 3.889 3.889 2.854 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 5.092 5.092 3.889 2.854 3.889 2.854 2.854 5.092 1.920 3.889 3.889 5.092 2.854 2.854 3.889 1.920 2.854 3.889 1.920 5.092 1.920 3.889 2.854 3.889 2.854 3.889 3.889 2.854 2.854 2.854 5.092 1.920 2.854 5.092 2.854
V5 5.024 3.877 3.877 3.001 3.877 5.024 3.877 3.877 5.024 5.024 3.001 3.877 3.877 3.877 5.024 5.024 3.877 5.024 5.024 5.024 5.024 5.024 3.877 3.001 2.125 5.024 5.024 3.877 3.001 3.877 2.125 3.001 3.001 3.877 5.024 3.877 5.024 3.877 5.024 2.125 3.877 3.001 3.877
V6 4.437 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 3.102 4.437 3.102 4.437 4.437 4.437 4.437 4.437 3.102 2.389 3.102 4.437 3.102 4.437 4.437 3.102 4.437 2.389 4.437 4.437 4.437 3.102 4.437 3.102 4.437 1.747 4.437 4.437 4.437
V7 3.723 2.560 2.560 2.560 3.723 3.723 3.723 3.723 3.723 4.987 4.987 3.723 3.723 2.560 4.987 3.723 3.723 3.723 3.723 4.987 2.560 3.723 3.723 4.987 3.723 2.560 2.560 4.987 2.560 3.723 3.723 2.560 4.987 3.723 4.987 3.723 4.987 3.723 2.560 2.560 3.723 4.987 4.987
V8 3.922 5.065 5.065 3.004 3.922 3.004 3.922 3.004 5.065 3.922 2.074 3.922 3.922 3.922 2.074 3.004 2.074 3.922 3.922 5.065 3.922 5.065 2.074 5.065 3.004 3.922 3.922 5.065 5.065 3.922 3.922 3.922 3.922 3.922 3.004 3.922 3.922 3.922 5.065 3.004 3.922 3.004 3.922
V9 2.892 3.873 2.892 1.942 3.873 4.996 4.996 2.892 4.996 3.873 1.942 3.873 2.892 2.892 1.942 1.942 3.873 3.873 3.873 4.996 1.942 2.892 1.942 2.892 2.892 3.873 1.942 4.996 3.873 2.892 2.892 2.892 3.873 3.873 3.873 4.996 3.873 3.873 2.892 1.942 3.873 4.996 2.892
V10 2.865 2.865 1.950 1.000 3.780 2.865 2.865 1.950 4.730 3.780 1.000 2.865 2.865 1.950 1.950 1.950 1.950 3.780 3.780 4.730 1.950 2.865 1.000 2.865 1.000 3.780 1.000 3.780 3.780 1.950 1.950 2.865 2.865 3.780 2.865 2.865 4.730 2.865 2.865 1.950 2.865 2.865 1.950
104
Lampiran 10. Hasil uji kelayakan pada analisis faktor
105
Lampiran 11. Frekuensi konsumsi produk mi No
Frekuensi konsumsi per minggu
Jumlah
Persentase
1
Jarang
25
12.4 %
2
1-2 kali
104
51.5 %
3
3-4 kali
66
32.7 %
4
5-7 kali
6
3.0 %
5
Lebih dari 7 kali
1 202
0.5 %
Total Responden
100.0%
106
Lampiran 12. Hasil korelasi antara faktor ekonomi dan sosio demografi terdahap frekuensi konsumsi mi instan
Lampiran 13. Hasil uji Kruskal Wallis
Significant if assymp. sig < 0.05 level
107
Lampiran 14. Hasil uji multiple Dunn Perlakuan 1 2 3 4
Gizi Pembanding Perlakuan
1 2 3 4
Sensori Pembanding Perlakuan
1 2 3 4
Nilai Pembanding Perlakuan
1 2 3 4
Harga Pembanding Perlakuan
1 2 3 4
Iklan Pembanding Perlakuan
1 2 3 4
Distribusi Pembanding
Mean Rank 444.75 371.07 386.06 416.12 61.1941 Mean Rank 497.97 352.36 374.51 393.15 61.1941 Mean Rank 357.02 404.43 437.92 418.62 61.1941 Mean Rank 508.18 488.61 347.68 273.52 61.1941 Mean Rank 497.04 413.95 394.72 312.29 61.1941 Mean Rank 516.67 416.79 408.98 275.56 61.1941
1 0 73.68 58.69 28.63 1 0 145.61 123.46 104.82 1 0 47.41 80.90 61.60 1 0 19.57 160.50 234.66 1 0 83.09 102.32 184.75 1 0 99.88 107.69 241.11
2
3
4
0 14.99 45.05
0 30.06
0
2
3
4
0 22.15 40.79
0 18.64
0
2
3
4
0 33.49 14.19
0 19.30
0
2
3
4
0 140.93 215.09
0 74.16
0
2
3
4
0 19.23 101.66
0 82.43
0
2
3
4
0 7.81 141.23
0 133.42
0
Keterangan: Berbeda signifikan pada taraf 0.05 apabila selisih nilai atribut > nilai pembanding
108