JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5
1
Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Pada Pembangungan Hull Outfitting LCU 300 DWT Rizka W Kusuma, Imam Rochani, Mas Murtedjo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected]
Abstrak Dalam pelaksanaan pembangunan sebuah kapal, di perlukan adanya kegiatan untuk merencanakan, mengendalikan dan mengawasi jalannya pembangunan kapal tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisa waktu dan biaya pada hull outfitting kapal Landing Craft Utility 300 DWT. Untuk mengetahui jadwal kegiatan yang saling ketergantungan dari satu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya ( Network Planning). Setelah menyusun network planning, penulis akan mengetahui critical path pada kegiatan tersebut. Kegiatan hull outfitting ini akan dipercepat selama 6 hari. Jadwal awal kegiatan yang semula 71 hari menjadi 65 hari. Setelah mendapatkan jadwal baru dari kegiatan tersebut, penulis akan menghitung berat pada bagian-bagian yang ada pada hull outfitting tersebut agar dapat menghitung jam orang masing-masing kegiatan. Sumber daya manusia tentunya sangat penting untuk mendukung kegiatan tersebut. Dengan keterbatasan tenaga kerja pada galangan, adapun yang harus diperhitungkan untuk menentukan jumlah tenaga kerja agar biaya yang akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. Biaya juga menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan tersebut. Jika kegiatan tersebut dipercepat, maka perlu adanya biaya tambahan untuk tenaga kerja. Seperti pada tugas akhir ini biaya produksi durasi awal sebesar Rp 138.480.000. Sedangkan biaya produksi setelah durasi dipercepat dengan jumlah pekerja reguler namun menggunakan biaya lembur sebesar Rp. 145.108.000 , dan biaya dengan durasi dipercepat serta menambah jumlah pekerja biayanya adalah Rp. 140.720.000.
Kata Kunci— Critical Path, Hull Outfitting, Network Planning, Landing Craft Utility .
M
I. PENDAHULUAN
anagement proyek adalah kegiatan merencanakan, mengendalikan dan mengawasi berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) yang bersifat sementara (Bayu,2010). Pada perencanaan suatu proyek
terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Dalam suatu proses pembangunan kapal akan didahului dengan kontrak kerja antara pihak pemesan (owner) untuk kesepakatan kerja. Dalam kesempatan ini terdapat banyak point-point yang akan dibahas mengenai biaya, dan waktu penyelesaian proyek. Pada kenyataannya, banyak pihak pemesan yang menginginkan proyek tersebut selesai lebih awal. Oleh karena itu, dibutuhkan critical path pada jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Critical path adalah alat bantu yang kuat untuk membantu menjadwalkan dan mengelola proyek-proyek secara kompleks. Hal ini dapat dijadikan sebuah metode untuk mempercepat waktu jalannya proyek agar proyek dapat diselesaikan lebih awal dari jadwal yang sebelumnya. Proses ini diawali dengan menentukan Network planning, kemudian dari network planning dapat ditentukan waktu yang dapat dipersingkat dengan menggunakan critical path method. Dalam pengerjaan proyek perlu adanya penjadwalan dan anggaran dari suatu kegiatan tersebut. Untuk itu perlu adanya penyusunan jadwal yang paralel atau yang disebut network planning. Sebelum menyusun network planning ini perlu diketahui work breakdown dari kegiatan tersebut . Setelah network planning terbentuk , maka akan diketahui critical path dari jadwal tersebut. Critical path adalah kegiatan yang durasi paling lama. Kemudian dari critical path ini penulis akan menghitung total float untuk menghitung waktu yang bisa dipercepat. Dari perhitungan waktu yang dipercepat, maka network planning akan berubah yang akan terlihat pada perubahannya durasi pada kegiatan yang telah dipercepat. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap berjalannya proyek tersebut. Untuk mengetahui banyak banyak pekerja yang dibutuhkan dalam masing-masing kegiatan, maka perlu diketahui berat dari kegiatan tersebut. Kemudian mencari jam orang dari masing-masing kegiatan yang tentunya membutuhkan durasi hari dalam kegiatan tersebut. Setelah mengetahui jumlah pekerja, maka dapat menghitung anggaran biaya dari hull outfitting LCU 300 DWT. Anggaran adalah perkiraan pembiayaan untuk melaksanakan proyek sehingga mencapai tujuannya. Anggaran didasarkan pada banyak sumber daya yang dialokasikan, waktu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 pelaksanaan pekerjaan, material dan perlengkapan yang dipakai. Dalam penelitian ini biaya yang akan diperhitungkan adalah biaya pekerja dari proyek ini serta perhitungan biaya dengan jumlah pekerja yang ditambah dengan biaya kerja lembur dari durasi yang dipercepat. II. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian untuk tugas akhir ini, untuk lebih jelasnya dijabarkan sebagai berikut : A. Langkah Kerja A.1 Konsep Masalah LCU 300 DWT Pembangunan kapal ini menggunakan konsep block. Yang dimaksud dengan metode block yaitu pekerjaan hull constraction dibagi menjadi blok-blok, dimana sebagian besar pekerjaan outfitting tidak dilakukan di building bert, tetapi langsung dikerjakan langsun di bengkel-bengkel. Akan tetapi ada beberapa bagian yang tidak mungkin dilakukan dikerjakan langsung di bengkel.penelitian pada hull outfitting akan dikelompokan dalam perhitungan network planning. Namun saat perhitungan jam orang diperlukan data yang lengkap seperti rincian barang yang ada di ruangan, berat , serta jumlah barang tersebut. Berikut adalah tabel pengelompokan kegiatan yang akan dihitung pada network planning. Tabel 1. Pengelompokan kegiatan Hull Outfitting LCU 300 DWT Kegiatan fabrication fitting up draft mark & free board mark Set Up Man Holes: Double bottom, Fresh water, F O and L O Tanks bath room and lavatory cementing and set up Set Up All wooden partition Wall Set Up All Water Tight Doors assembly welding installation fitting up ship name & register mark fitting up zink Anode set up stern capstan/windlass set up deck crane set up anchor windlass set up boat davids set up ramp door system set up anchor/wire rope/maniola rope & invotery insulation, ceilling, & deck convering Set up Cargo Hatch And Hatch cover set up cargo hold/store wooden sparing set up boat Davids Set Up accomodation window glass Deck Cememnting: Bath Room, Lavatory, Galley Set Up Galley Equipment
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
A.2. Network Planning Pelaksanaan Pembangunan Hull Outfitting LCU 300 DWT untuk dapat melaksanakan pemampatan waktu suatu proyek dipelukan network planning dari proyek tersebut. Syarat yang harus dipenuhi untuk membuat network planning adalah mengetahui jenis-jenis aktivitas, ketergantungan antar aktivitas dan durasi masing- masing aktivitas. Ktergantungan kegiatan dapat dilihat dari memperhatikan erection network Dari suatu kapal yang akan di bangun. Erection network adalah suatu
2 urutan proses pembangunan kapal dari proses fabrikasi sampai proses erection. Tabel 2. Breakdown LCU 300 DWT Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Kegiatan fabrication fitting up draft mark & free board mark Set Up Man Holes: Double bottom, Fresh water, F O and L O Tanks bath room and lavatory cementing and set up Set Up All wooden partition Wall Set Up All Water Tight Doors assembly welding installation fitting up ship name & register mark fitting up zink Anode set up stern capstan/windlass set up deck crane set up anchor windlass set up boat davids set up ramp door system set up anchor/wire rope/maniola rope & invotery insulation, ceilling, & deck convering Set up Cargo Hatch And Hatch cover set up cargo hold/store wooden sparing set up boat Davids Set Up accomodation window glass Deck Cememnting: Bath Room, Lavatory, Galley Set Up Galley Equipment
ketergantungan A G H B J K L M N O M Q C S D F E W
Durasi 6 10 8 12 15 10 5 6 8 6 5 5 10 10 14 8 15 20 8 12 10 12 12 12
A.3. Menentukan Network Diagram A.3.1. Eaelist Event Time (EET) EET merupakan saat paling awal suatu peristiwa yang mungkin terjadi, dan tidak mungkin terjadi sebelumnya. MaanfaatEET adalah untuk mengetahui saat paling awal memulai dan melasanakan kegiatan yang keluar dari peristiwa yang bersangkutan.
Gambar 1. Notasi simbol EET dari sebuah kegiatan menuju sebuah peristiwa
Dapat diformulasikan dalam rumus sebagai berikut; EETj = EETi + L (1) X = kegiatan j = Peristiwa akhir kegiatan X i = Peristiwa awal kegiatan X EETi = Saat paling awal peristiwa awal EETj = Saat paling awal peristiwa akhir A.3.2. Last Event Time LET merupakan saat paling lmbat suatu peristiwa boleh terjadi dan tidak boleh sesudahnya (meskipunitu mungkin) sehingga proyek mungkin selesai pada waktu yang telah direncanakan.
Gambar 2. Notasi simbol LET dari sebuah kegiatan keluar darisebuah peristiwa
Dapat direalisasikan dalam rumus sebagai berikut; LETi = LETj –L X = kegiatan j = peristiwa akhir kegiatan X i = peristiwa awal kegiatan X
(2)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5
3
L = lama kegiatan X LETi = saat paling lambat peristiwa awal LETj = saat paling lambat peristiwa akhir A.3.3. Menentukan Crtical Path Critical Path adalah durasi yang paling panjang pada suatu kegiatan dalam proyek tersebut. Critical Path untuk mempercepat lamanya proyek tersebut. A.4. Mempercepat Network Planning A.4.1. Menghitung Total Float Total float yaitu jangka waktu antara saat paling lambat peristiwa terakhir (LETj) kegiatan bersangkutan dengan saat selesainya kegiatan yang bersangkutan, bila kegiatan tersebut dimulai pada saat yang paling awal awalnya (EET i). Total float ini dapat direalisasikan dengan rumus sebagi berikut; TF = LET - L – EET (3) TF = Total float L = Lama kegiatan EETi = Saat paling awal LETj = Saat paling lambat A.5. Menghitung Jumlah Tenaga Kerja A.5.1. Menghitung Jam Orang Standart jam orang ini ditentukan dengan mengunakan standart yang telah ada, baik berdasarkan data yang telah dianalisa maupun pengoreksian standart galangan lain. Standart jam orang tidak dapat berubah kecuali adanya perubahan penerapan metode produksi dan penggunaan teknologi baru dalam proses produksi. Standart jam yang digunakan pada penilitian ini adalah 120/Ton.
(4) A.5.2. Menghitung Jumlah Pekerja. Dari perhitungan jam orang, selanjutnya penulis bisa menentukan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Tujuan menghitung jumlah pekerja yaitu agar owner tidak berlebihan memperkejakan orang yang akan membuang-buang biaya dan juga tidak kekurangan tenaga kerja agar proyek tidak mengalami hambatan nantinya. Untuk menghitung jumlah orang dapat diformulasikan sebagai berikut; Man = JO/L/8 (5) JO= jam orang L = durasi hari III. Hasil dan Diskusi Kapal yang dibangun pada pertengahan tahun 2003 ini ini memiliki nama Landing Craft Utility 300 DWT. Dibangun di PT. Palma Shipyard, Tanjung Ucang, Batam. Kapal ini memiliki Length Over All (LOA) = 43,33 meter, Length Between Perpendicular (LPP)= 39,00 meter, Breadht Moulded (B) = 10,50 meter, Depth Moulded (h) = 3,25 meter dan Draught (T) = 1,80 meter.
A. Analisis Waktu Dari data yang diperoleh network planning kegiatan tersebut memiliki durasi selama 71 hari. Setelah menentukan network diagram tahap selanjutnya adalah menentukan EET dan EET dari kegiatan tersebut. Hasil dari perhitungan EET dan LET akan dipaparkan dalam tabel sebagai berikut; Tabel 3. Perhitungan EET dan LET
kegiatan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
L
EET 6 10 8 12 15 10 5 6 8 6 5 5 10 10 15 8 15 20 8 16 10 12 12 12
LET 0 0 0 0 0 0 6 11 17 10 16 21 26 36 46 61 36 51 8 16 12 10 15 27
52 10 51 61 47 59 56 63 71 16 21 26 36 49 64 71 51 71 59 71 71 71 59 71
Dari perhitugan tersebut penulis jg dapat menentukan critical path pada kegiatan tersebut. Critical path pada kegiatan tersebut adalah B-J-K-L-M-Q-R. Untuk mempercepat waktu, perlu adanya perhitungan waktu mengambang pada proyek ini. Kegiatan ini akan dipercepat selama 6 hari. Berikut adalah tabel perhitungan total float kegiatan tersebut. kegiatan A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
L 6 10 8 12 15 10 5 6 8 6 5 5 10 10 14 8 15 20 8 12 10 12 12 12
Tabel 4. Perhitungan total float EET LET TF=LET-L-EET Lbaru=L+(L/SPLn x TF) 0 46 40 0 4 -6 9,154929577 0 45 37 0 55 43 0 41 26 0 53 43 6 51 40 11 57 40 17 65 40 10 10 -6 5,492957746 16 15 -6 4,577464789 21 20 -6 4,577464789 26 30 -6 9,154929577 36 42 -4 46 57 -3 61 65 -4 36 45 -6 13,73239437 51 65 -6 18,30985915 8 53 37 12 65 41 12 65 43 10 65 43 15 53 26 27 65 26
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 Setelah dipercepat maka durasi pada kegiatan ini menjadi 65 hari. Dan dapat diketahui juga kegiatan mana yang bisa dipercepat. Kegiatan yang dapat dipercepat hanya kegiatan yang memiliki hasil total float yang minusnya paling besar, yaitu -6. Kegiatan yang diberi warna kuning tersebut adalah critical path yang pertama dan hasil perhitungan durasi yang baru. Pada network diagram pada durasi baru ini ditemukan adanya critical path baru, yaitu B-J-K-L-M-N-O-P. B. Analisa Biaya Sebelum menghitung biaya, diperlukan adanya perhitungan jam orang dan jumlah pekerja. Langkah yang pertama perlu diketahui berapa berat dan jumlah barang yang ada dalam kegiatan tersebut, kemuadian tentukan jam orang. Dari perusahaan tersebut menentukan standart jam orang =120/ton. Setelah diketahui jam orang tersebut selanjut dapat menghitung jumlah pekerja yang dibutuhkan agar jumlah pekerja tidak kelebihan ataupun kekurangan. Berikut adalah tabel jam orang dan jumlah pekerja dari durasi awal dan durasi yang telah dipercepat.
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Tabel 5. Perhitungan jam orang dan jumlah pekerja Durasi (hari) Jam Jumlah Pekerja Jam/Hari reguler crash Orang Reguler Crash 6 6 8 443 9 9 10 9 8 192 2 3 8 8 8 384 6 6 12 12 8 318 3 3 15 15 8 648 5 5 10 10 8 438 5 5 5 5 8 1749 44 44 6 6 8 264 6 6 8 8 8 443 7 7 6 5 8 360 7 9 5 5 8 98 2 2 5 5 8 432 11 11 10 9 8 900 11 12 10 10 8 333 4 4 14 14 8 120 2 2 8 8 8 576 9 9 15 14 8 348 2 3 20 18 8 1043 6 7 8 8 8 476 7 7 16 16 8 612 5 5 10 10 8 396 5 5 12 12 8 672 7 7 12 12 8 318 3 3 12 12 8 318 3 3 171 177
Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan jumlah pekerja dari durasi awal dengan durasi yang telah dipercepat. Jumlah pekerja pada durasi awal yaitu membutuhkan 171 pekerja, sedangkan jumlah pekerja pada durasi yang telah dipercepat membutuhkan lebih banyak pekerja yaitu membutuhkan 177 pekerja. Setelah menghitung jumlah pekerja, selanjutnya penulis bisa menganalisa biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar upah para pekerja. Dalam penelitian ini akan menghitung total biaya dengan 3 perbandingan,yaitu menghitung biaya pekerja durasi awal dengan biaya reguler, menghitung biaya durasi
4 dipercepat dengan biaya lembur, dan menghitung biaya durasi percepat dengan menambah orang dan menggunakan biaya reguler. Berikut adalah perhitungan biaya tersebut. Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Tabel 6. Perhitungan biaya durasi awal Durasi (hari) jam/hari jam orang Man biaya 6 8 443 9 Rp 100.000 10 8 192 2 Rp 80.000 8 8 384 6 Rp 120.000 12 8 318 3 Rp 80.000 15 8 648 5 Rp 80.000 10 8 438 5 Rp 80.000 5 8 1749 44 Rp 100.000 6 8 264 6 Rp 100.000 8 8 443 7 Rp 120.000 6 8 360 7 Rp 80.000 5 8 98 2 Rp 80.000 5 8 432 11 Rp 80.000 10 8 900 11 Rp 120.000 10 8 333 4 Rp 120.000 14 8 120 2 Rp 120.000 8 8 576 9 Rp 120.000 15 8 348 2 Rp 100.000 20 8 1043 6 Rp 80.000 8 8 476 7 Rp 80.000 16 8 612 5 Rp 80.000 10 8 396 5 Rp 120.000 12 8 672 7 Rp 80.000 12 8 318 3 Rp 80.000 12 8 318 3 Rp 80.000 171 Tabel 7. Perhitungan biaya durasi dipercepat
Durasi jam Man jam/hari (hari) orang reguler crash 6 8 443 9 9 9 8 192 2 3 8 8 384 6 6 12 8 318 3 3 15 8 648 5 5 10 8 438 5 5 5 8 1749 44 44 6 8 264 6 6 8 8 443 7 7 5 8 360 7 9 5 8 98 2 2 5 8 432 11 11 9 8 900 11 12 10 8 333 4 4 14 8 120 2 2 8 8 576 9 9 14 8 348 2 3 18 8 1043 6 7 8 8 476 7 7 16 8 612 5 5 10 8 396 5 5 12 8 672 7 7 12 8 318 3 3 12 8 318 3 3 171 177
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
biaya reguler Lembur 100.000 Rp 100.000 80.000 Rp 104.000 120.000 Rp 120.000 80.000 Rp 80.000 80.000 Rp 80.000 80.000 Rp 80.000 100.000 Rp 100.000 100.000 Rp 100.000 120.000 Rp 120.000 80.000 Rp 104.000 80.000 Rp 104.000 80.000 Rp 104.000 120.000 Rp 156.000 120.000 Rp 120.000 120.000 Rp 120.000 120.000 Rp 120.000 100.000 Rp 130.000 80.000 Rp 104.000 80.000 Rp 80.000 80.000 Rp 80.000 120.000 Rp 120.000 80.000 Rp 80.000 80.000 Rp 80.000 80.000 Rp 80.000
total biaya Rp 5.400.000 Rp 1.600.000 Rp 5.760.000 Rp 2.880.000 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000 Rp 22.000.000 Rp 3.600.000 Rp 6.720.000 Rp 3.360.000 Rp 800.000 Rp 4.400.000 Rp 13.200.000 Rp 4.800.000 Rp 3.360.000 Rp 8.640.000 Rp 3.000.000 Rp 9.600.000 Rp 4.480.000 Rp 6.400.000 Rp 6.000.000 Rp 6.720.000 Rp 2.880.000 Rp 2.880.000 Rp 138.480.000
total biaya reguler(crash man) lembur(reguler man) Rp 5.400.000 Rp 5.400.000 Rp 2.160.000 Rp 1.872.000 Rp 5.760.000 Rp 5.760.000 Rp 2.880.000 Rp 2.880.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 22.000.000 Rp 22.000.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 6.720.000 Rp 6.720.000 Rp 3.600.000 Rp 3.640.000 Rp 800.000 Rp 1.040.000 Rp 4.400.000 Rp 5.720.000 Rp 12.960.000 Rp 15.444.000 Rp 4.800.000 Rp 4.800.000 Rp 3.360.000 Rp 3.360.000 Rp 8.640.000 Rp 8.640.000 Rp 4.200.000 Rp 3.640.000 Rp 10.080.000 Rp 11.232.000 Rp 4.480.000 Rp 4.480.000 Rp 6.400.000 Rp 6.400.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.720.000 Rp 6.720.000 Rp 2.880.000 Rp 2.880.000 Rp 2.880.000 Rp 2.880.000 Rp 140.720.000 Rp 145.108.000
Dari kedua tabel diatas tentunya dapat dilihat perbedaan biaya antara durasi awal dan durasi yang dipercepat. Untuk biaya reguler tersebut didapatkan dari harga satuan upah Batam tahun 2011. Untuk biaya durasi awal jumlah biayanya adalah Rp.138.480.000. untuk biaya pada durasi dipercepat dengan harga regular dan penambahan pekerja yaitu Rp.140.720.000. Sedangkan dengan biaya lembur hasilnya adalah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 Rp.145.108.000. Biaya yang paling mahal yaitu jika pekerja di bayar dengan biaya lembur. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan hasil studi kasus dan analisis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan a n a l i s a y a n g d i p e r o l e h , n e t w o r k planning pada kegiatan proyek tersebut critical path yang melintasi kegiatan B -J-KL-M-Q-R dengan durasi 71 hari. 2. Berdasarkan perhitungan total float kegiatan ini akan dipercepat selama 6 hari. durasi yang semula 71 hari berubah menjadi 65 hari. Pada network diagram yang baru ini ditemukan adanya 2 critical path , yaitu; B-J-K-L-M-Q-R = 65 hari B-J-K-L-M-N-O-P =65 HARI 3. Berdasarkan perhitungan jumlah orang sebelumnya diketahui bahwa jumlah pekerja dengan durasi awal yaitu berjumlah 171 orang, sedangkan jika menambah jumlah pekerja dari durasi baru yaitu berjumlah 177 orang. Selisih dari kedua jumlah pekerja tersebut yaitu sebanyak 6 orang. 4. Ada 3 perhitungan biaya yang akan dipaparkan. Total biaya durasi awal adalah Rp. 138.480.000. Total biaya durasi dipercepat dengan biaya lembur Rp. 145.108.000, dan total biaya durasi dipercepat dengan menambah jumlah tenaga kerja adalah Rp. 140.720.000. UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan. Selanjutnya ucapan terima kasih kepan bapak, ibu serta kakak-kakak saya yang memberikan dukungan hingga saat ini. Ucapan juga dosen pembimbing saya Ir. Imam Rochani, M.Sc dan Ir. Mas Murtedjo, M.Eng yang senantiasa membantu untuk penulisan tugas akhir ini. Serta terima kasih kepada orang-orang yang ada disekitar saya teruma teman-teman commodore tercinta yang menemani mengerjakan tugas akhir ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Chirillo,L.D., 1983, Integrated Hull Outfitting and Painting, NSRP, Maritime Administration in cooperation with Todd Facific Shipyard Corp, USA. 2. Suharto, Anjhar , soejitno. 1996. Galangan Kapal. Surabaya : Fakultas Teknologi Kelautan ITS 3. Lamb Thomas, 1986, Engineering for Ship Production (SP-9), SNAME, U. S. Department Of Commerce Maritime Administration, Washington,D.C. 4. Badri, Sofwan, 1997. Dasar-dasar Network planning. Jakarta : Rineka Cipta 5. Manfaat, Djauhar. 1989. Optimasi Perencanaan Jam Orang dan Jam Mesin dalam Pembangunan Fixed Offshore
5 Platform di PT Guna Nusa Utama Fabricators Jakarta. Penelitian. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 6. Supomo, Heri. 2006. Catatan Kuliah Mata Kuliah Manajemen Industri. Surabaya. Jurusan Teknik Kelautan/FTK ITS. 7. Rochani, Imam. 2011. Catatan Kuliah Mata Kuliah Ekonomi Teknik. Surabaya. Jurusan Teknik Kelauta/FTK ITS.