ANALISA PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA PALANGKA RAYA Juheri Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Bidang Keahlian Manajemen Aset, Jurusan Teknik Sipil,Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5939925,email :
[email protected] Retno Indryani Dosen Jurusan Teknik Sipil, Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5939925, email :
[email protected]
ABSTRAK PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah, diharapkan dapat mandiri dalam mengoperasikan perusahaan maupun mengembangkan tingkat pelayanan. Perolehan pendapatan PDAM berasal dari penjualan air dan sangat tergantung dari tarif yang diberlakukan. Sampai tahun 2006, pendapatan PDAM Kota Palangka Raya yang diperoleh dari penjualan air lebih kecil dari biaya operasional PDAM tahun 2006. Agar pendapatan PDAM Kota Palangka Raya dapat menutupi biaya oprasional dimasa yang akan datang, maka PDAM perlu meninjau tarif yang diberlakukan. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan berapa besarnya tarif PDAM dari sisi produsen.Tarif air minum dari sisi produsen diperoleh berdasarkan seluruh biaya operasional dengan pedekatan pemulihan biaya operasional (Cost Recovery) PDAM Kota Palangka Raya, yaitu besaran tarif air minum dalam rupiah yang mana pendapatan dari penjualan air dapat menutupi biaya operasional. Dari Hasil penelitian, besarnya tarif PDAM Kota Palangka Raya dari sisi produsen tahun 2008, untuk kelompok I jenis pelanggan Sosial Umum sebesar Rp. 3.475 ,-/m³, kelompok II Sosial Khusus dan rumah tangga A dengan pemakaian air ≤ 20 m³ sebesar Rp. 3.475 ,-/m³, pemakaian air ≥ 21 m³ sebesar Rp. 5.665,-/m³, untuk kelompok III jenis pelanggan rumah tangga B, rumah usaha,niaga kecil, industri kecil dan instansi pemerintah dengan pemakaian air ≤ 10 m³ sebesar Rp 3.475 ,-/m³, pemakaian air ≥ 11 m³ sebesar Rp 5.665 ,-/m³, untuk kelompok IV Niaga besar dan Industri besar sebesar Rp 5.665 ,/m³. Rata-rata tarif tersebut diatas lebih tinggi 64,2 % dibandingkan dengan rata-rata tarif yang diberlakukan sekarang. Kata Kunci : PDAM, Tarif 1. PENDAHULUAN Penyedian air bersih bagi masyarakat melalui PDAM, merupakan wujud pelaksana-an dari Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 1987 tentang penyerahan sebagian urusan Pemerintahan dibidang Pekerjaan Umum kepada daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Sebagai perusahaan penyedia air bersih/air minum, PDAM dituntut untuk dapat menyediakan kebutuhan air bersih masyarakat yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Tarif air merupakan salah satu unsur penentu untuk memperoleh pendapatan PDAM, sedangkan pendapatan sangat penting untuk kegiatan operasional PDAM. Pendapatan PDAM yang utama berasal dari
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-1
jumlah penjualan air dan sangat tergantung dari besar kecilnya tarif air yang berlaku. Selama ini perolehan pendapatan PDAM Kota Palangka Raya dengan tarif yang diberlakukan, belum dapat menutupi biaya operasional. Hal ini ada indikasi bahwa tarif air minum PDAM Kota Palangka Raya yang diberlakukan dibawah pemulihan biaya operasional (Cost Recovery). Untuk itu maka perlu ada penelitian tentang “ Analisa Penentuan Tarif Air Minum PDAM Kota Palangka Raya” dilihat dari sisi produsen untuk tahun 2008. Masalah tarif sangat penting dalam pengelolaan suatu aset, karena turut mendukung kegiatan operasional aset. Menurut Leong (2004), bagian utama dari pengelolaan aset berhubungan dengan pengelolaan biaya aset. Pengelolaan aset juga meliputi proses pengelolaan keuangan
Juheri, Retno Indryani
yaitu pengelolaan pembiayaan aset, anggaran aset dan pemulihan pembiayaan melalui pendapatan. Dengan demikian Analisa Penentuan Tarif Air Minum PDAM Kota Palangka Raya dalam perjalanan siklus hidup aset (asset life cycle) dari aspek manajemen aset dapat diposisikan pada tahap Operation and Maintanance (Leong, 2004).
Adapun Langkah-langkah perhitungan tarif air Minum PDAM adalah sebagai berikut (Inmendagri no. 8 tahun 1998 ) : 1. Menghitung Rata-rata Biaya Akunting (RTBAO) Rata-rata biaya akunting merupakan patokan terendah dari rata-rata tarif yang ditentukan. Nilai rata-rata biaya akunting dihitung dengan membagi jumlah OPAD dengan jumlah volume air terjual. 2. Menghitun Rata-rata Biaya Finansial (RTBF) Rata-rata biaya finansial merupakan patokan tertinggi dari rata-rata tarif yang ditentukan. Nilai rata-rata biaya finansial dihitung dengan menjumlahkan nilai biaya finansial dengan nilai ratarata biaya akunting. 3. Menghitung Tingkat Biaya, yang terdiri dari Tingkat Biaya Rendah (TBR), Tingkat Biaya Dasar (TBD) dan Tingkat Biaya Penuh (TBP). TBR yaitu suatu tingkat biaya untuk tarif yang dapat menutupi biaya operasi, pemeliharaan, dan administrasi. TBD yaitu suatu tingkat biaya untuk tarif yang dapat menutupi biaya operasi, pemeliharaan, administrasi, investasi dan penyusutan. Sedangkan TBP yaitu suatu tingkat biaya untuk tarif yang dapat menutupi seluruh biaya operasional + keuntungan (margin) 10 %
2. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Aset adalah kekayaan yang dimiliki seseorang atau lembaga baik berupa fisik maupun non fisik, dapat berbentuk prasarana, sarana, finansial, manusia, pengetahuan dan lain-lain (Siregar, 2004). Menurut Leong (2004), Manajemen aset adalah pengelolaan suatu aset secara integral mulai dari fase pengadaan, fase pemakaian, dan fase penghapusan. Adapun konsep dari pengelolaan siklus hidup aset (life cycle asset management), meliputi empat fase, yaitu perencanaan (planning), akuisisi (acquisition), operasi dan pemeliharaan (operation and Maintenance), revitalisasi/penghapusan ( revitalization / disposal ) yang merupakan proses keseluruhan selama umur hidup aset, seperti pada Gambar 1 Siklus Hidup Aset. Gestation
Birth
Planning
Acqui sition
Rata-rata Biaya Akunting (RTBAO) RTBAO = Revitali tation / Disposal
Opera tion & Mainte nance
And / New
Adult Life
Keterangan : ∑ OPAD = Jumlah biaya Operasi, Pemeliharaan, Adm, Depresiasi pada tahun dasar. X m3= Jumlah penjualan air pada periode X i = Angka inflasi (tingkat inflasi dalam %) y = Tahun proyeksi ; x = Tahun dasar
Gambar 1 : Siklus Hidup Aset (Leong, 2004)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nonor 16 tahun 2005, pengertian tarif air minum adalah biaya jasa pelayanan air minum yang wajib dibayar oleh pelanggan untuk setiap pemakaian air minum yang diberikan oleh penyelengara. Sesuai dengan Permendagri Nomor 2 tahun 1998, tarif air minum adalah harga jual dalam rupiah yang harus dibayar oleh pelanggan untuk setiap pemakaian m3 air bersih yang disalurkan oleh PDAM.
ISBN No. 978-979-18342-0-9
∑ OPAD x (1 + i )( y − x ) X m3
Rata-rata Biaya Finansial (RTBF)
RTBF = RTBAO + RTBD + ROAX RTBD =
PerkiraanBunga+ Denda Perkiraanjumlahair terjualperiodeY
D-2
Analisa Penentuan Tarif Air Minum Pdam Kota Palangka Raya
ROA(X) =
tahun sampai tahun yang ditinjau. 3. Kenaikan jumlah pemakaian air per orang per hari setiap tahun, hingga tahun yang ditinjau. 4. Menghitung jumlah kebutuhan air domestik, dengan rumus : Kebutuhan air Domestik = Jumlah penduduk x pemakaian air per orang/hari 5. Menghitung kenaikan pemakaian air domestik setiap tahun hingga tahun yang ditinjau. 6. Menghitung kebutuhan jumlah pemakaian air non domestik (berdasarkan data survei atau data sekunder) 7. Menghitung kenaikan pemakaian air non domestik setiap tahun hingga tahun yang ditinjau. 8. Menghitung jumlah kebutuhan air untuk daerah pelayanan adalah :
TA( X ) x10 % X m3
Keterangan : RTBD = Rata-rata Biaya Bunga dan Denda yg akan diperhitungkan dalam tarif periode Y ROA X = Tingkat Rata-rata hasil usaha /Return On Aset) periode X TA(X) = Jumlah nilai aset pada periode X Tingkat Biaya a)
Tingkat Biaya Rendah (TBR) TBR = ∑ (OPA ) x(1 + i )( y − x)
Jumlah penjualan air periode X ( m3 )
b)
Tingkat Biaya Dasar (TBD) TBD = TBR + TJP TJP =
Kebutuhan air Minimum (Qmin)
JP Y m3
JP = Jumlah pembayaran bunga/denda+ Cicilan pinjaman Y m³= Perkiraan air terjual tahun y c)
Menghitung kebutuhan air rata-rata (Qr) yaitu Qr = Qmin + kehilangan air 10. Menghitung kebutuhan air maksimum (Qmax) yaitu Qmax = Qr x (1,15-1,20) 1,15 s/d 1,20 adalah faktor jam mak. 11. Menghitung kebutuhan air pada jam puncak (Q f ) yaitu Q f = Qr x(1,50-1,75)
}
Tabel 1: Struktur Tarif Blok Konsumsi (m3)
Kelompok 0 – 10
> 10 m3 -20
> 20
I
TBR
TBR
TBR
II
TBR
TBD
TBP
III
TBD
TBP
TBP
TBP
TBP
TBP
Pelanggan
IV Khusus
1,50 s/d 1,75 adalah faktor jam puncak. Proyeksi Penduduk Untuk memperkirakan jumlah penduduk, diperhitungkan berdasarkan data penduduk selama lima sampai sepuluh tahun terakhir, ada tiga metoda yang bisa digunakan dalam memperkirakan jumlah penduduk, yaitu : metoda aritmatik, metoda goemetrik dan metoda Least Square (NSPM, Kimpraswil,2002). Untuk menentukan pilihan metoda yang akan dipakai adalah yang mengahasilkan nilai koefisien korelasi (r) yang paling mendekati 1.
BERDASARKANKESEPAKATAN
Sumber : Permendagri Nomor 2, 1998 Kebutuhan Air Dalam rangka perhitungan tarif, maka perlu menganalisa kebutuhan air pada masa yang akan datang, dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan kapasitas sarana penyediaan air minum. Didalam menganalisa kebutuhan air minum pada masa yang akan datang langkah-langkah yang harus dilakukan adalah ( Dep PU 1998) :
3. METODA PENELITIAN Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, maka perlu disusun desain penelitian seperti pada Tabel 2. Dalam proses
1. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk. 2. Pertambahan jumlah penduduk setiap ISBN No. 978-979-18342-0-9
+
Kebutuhan air Non domestik
9.
Tingkat Biaya Penuh (TBP)
TBP = RTBAO + {ROAX x (1 + i) y − x
=
Kebutuhan air domestik
D-3
Juheri, Retno Indryani
perhitungan tarif air minum merurut sisi produsen, terlebih dahulu dilakukan analisa kebutuhan air, yang bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting sarana penyediaan air minum. Evaluasi teknis dilakukan untuk mengetahui kemampuan sumber air dan instalasi yang terpasang apakah masih mampu atau perlu
peningkatan untuk memenuhi kebutuhan air sampai tahun yang ditinjau. Selanjutnya tarip dihitung dan dianalisa berdasarkan rumus seperti pada kajian pustaka. Setelah besaran TBR,TBD dan TBP diperoleh, kemudian besaran tingkat biaya tersebut dimasukkan ke struktur tarif pada tiap blok Konsumsi pada tabel 1.
Tabel 2 Disain Penelitian Tujuan Penelitian
Data yang diperlukan
1 Menganalisa tarif air minum PDAM menurut sisi produsen (PDAM)
Teknik Pengumpulan Data/ Sumber
2
3
1. Biaya: Operasi, pemeliharaan, Administrasi, Depresiasi, Investasi (Bunga, Denda, Pokok Pinjaman) 2. Jumlah pelanggan/ sambungan (kondisi eksisting dan proyeksi) 3. Jumlah M³ penjualan dan produksi air (kondisi eksisting dan proyeksi) 4. Total nilai aset perusahaan 5. inflasi
Data Sekunder : 1. Penerimaan dan pengeluaran/biaya Operasional PDAM Kota Palangka Raya 2. Data dokumenter (Umum dan teknik) PDAM Kota P. Raya 3. Data Pendukung lainnya (penduduk, inflasi dll) dari BPS
Metoda Analisa
Hasil
4 Metoda dengan Pendekatan Pemulihan biaya (cost recovery). Analisa : - Kebutuhan Air Perhitungan : - Tingkat Biaya Rendah(TBR) - Tingkat Biaya Dasar (TBD) - Tingkat Biaya Penuh (TBP)
5 Tarif air minum PDAM Pada tiap-tiap blok konsumsi
Corporate Plan adalah 48 % tahun 2006, 50 % ditahun 2007, 52 % pada tahun 2008, 56 % tahun 2009 dan 60 % di tahun 2010. Dari hasil perhitungan proyeksi penduduk, perkiraan jumlah penduduk di daerah pelayanan PDAM pada tahun 2008 adalah 160.926 jiwa, 2009 sebanyak 162.848 jiwa dan tahun 2010 sebanyak 164.770 jiwa. Data yang diperoleh dari PDAM pada tahun 2006, total pelanggan aktif seluruh jenis pelanggan sebanyak 13.034 unit. Berdasarkan rencana tingkat cakupan pelayanan dan proyeksi penduduk kota Palangka Raya maka perkiraan jumlah Pelanggan PDAM seperti di Tabel.3
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Kebutuhan Air Dalam hal menetukan tarif air PDAM masa yang akan datang, yang perlu diperhatikan yaitu rencana tingkat cakupan pelayanan, kebutuhan air dan ketersediaan sarana penyediaan air minum/air bersih di tahun yang akan ditinjau. Pada penelitian ini analisa kebutuhan air akan ditinjau sampai tahun 2010, hal ini disesuaikan dengan target rencana tingkat cakupan pelayanan pada Corporate Plan PDAM Kota Palangka Raya tahun 2005-2010. Tingkat cakupan pelayanan yang hendak dicapai dalam
Tabel 3 Perkiraan Jumlah Pelanggan PDAM Kota Palangka Raya 2008-2010 No
JENIS PELANGGAN
Umum (KU) 1 SOSIAL Khusus A Khusus B Rumah Tangga (SR) 2 NON NIAGA Pemerintah 3 NIAGA Kecil/besar 4 INDUSTRI Kecil/besar Jumlah * data eksisting
ISBN No. 978-979-18342-0-9
2006 * 8 224 7
Jumlah Pelanggan 2008 2009 8 8 228 230 8 8
2010 8 232 9
11.835
13.814
15.066
16.344
154 806 0 13.034
156 821 0 15.035
158 836 0 16.306
160 850 0 17.603
D-4
Analisa Penentuan Tarif Air Minum Pdam Kota Palangka Raya
Untuk keperluan perhitungan dan analisa kebutuhan air, dalam penelitian ini ditentukan beberapa hal sebagai berikut : 1. Jumlah jiwa dalam 1 SR = 6 jiwa 2. Jumlah jiwa dalam 1 KU = 100 jiwa (1516 KK) 3. Pemakaian air rata-rata untuk SR adalah 105 liter/orang/hari dan KU sebesar 25 liter/orang/hari. 4. Pemakaian air rata-rata tahun 20082010 untuk jenis pelanggan sosial khusus
A sebesar 1 m3/unit/hari, sosial khusus B sebesar 60 m3/unit/hari, pemerintahan sebesar 1,5 s/d 2,0 m3/unit/hari,dan niaga sebesar 0,5 s/d 0,6 m3/unit/hari. 5. Kehilangan air untuk tahun 2008-2010 direncanakan 22 % Hasil analisa kebutuhan air tahun 20082010, ditampilkan seperti di Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4: Kebutuhan Air di Kota Palangka Raya Tahun 2008-2010 No 1
2
3
Uraian Kebutuhan Air Domestik − Sambungan Rumah (SR) − Kran Umum (KU) Kebutuhan Air Domestik Non Domestik − Sosial Khusus A Jumlah Pelanggan Pemakaian air rata-rata Kebutuhan Air − Sosial Khusus B Jumlah Pelanggan Pemakaian air rata-rata Kebutuhan Air − Niaga Jumlah Pelanggan Pemakaian air rata-rata Kebutuhan Air − Pemerintahan Jumlah Pelanggan Pemakaian per unit Kebutuhan Air Kebutuhan Air Non Dometik Total Kebutuhan Air (Qmin = 1 + 2 ) Kehilangan air KEBUTUHANAIR RATA- RATA (Qr) = (Qmin + Kehilangan air ) KEBUTUHAN MAK-SIMUM (Qmax = Qr x 1,15) KEBUTUHAN AIR JAM PUNCAK (Qf = Qr x 1,50) VOLUME RESERVOAR ( 15 % x Qmax) KAPASITAS EKSISTING IPA TERPASANG RESERVOAR TERPASANG SISA KAPASITAS IPA SISA KAPASITAS RESERVOAR
Satuan
2008
2009
2010
100,72 0,23 110,09
109,85 0,23 119,40
119,17 0,23 113,40
Unit m³/unit/hr L/detik
228 1 2,64
230 1 2,66
232 1 2,69
Unit m³/unit/hr L/detik
8 60 5,56
8 60 5,56
9 60 6,25
Unit m³/unit/hr L/detik
821 0,5 4,75
836 0,55 5,32
850 0,6 5,90
156 1,50 2,71 15,65 116,61 10.075,06 22 25,65
158 1,75 3,20 16,74 126,83 10.957,76 22 27,90
160 2,00 3,70 18,54 137,95 11.918,51 22 28,97
155
168
167
L/detik L/detik L/detik
Unit m³/hari L/detik L/detik L/detik m³/hari % L/detik L/detik L/detik L/detik m³ L/detik m³ Liter/detik m³
Dari Tabel 4, diketahui kebutuhan air (Qf) di Kota Palangka Raya dengan tingkat cakupan pelayanan sampai tahun 2010, yaitu 60 % penduduk perkotaan terlayani, maka kebutuhan air meningkat menjadi 250 L/d dengan asumsi kehilangan 22 %, dan volume reservoar yang dibutuhkan adalah 2.492 m³. Dari data PDAM Kota Palangka Raya debit 6 sumber air baku 3-5 x10 L/d, kapasitas ISBN No. 978-979-18342-0-9
164
213 2.120 255 2.500 42 380
178
231 2.306 255 2.500 24 194
194
250 2.492 255 2.500 5 8
pompa intake terpasang sebayak 2 buah masing-masing sebesar 270 L/d, kapasitas IPA sebesar 255 L/d, kapasitas pompa distribusi terpasang 390 l/d, volume reservoar terpasang sebesar 2.500 m³. Hasil evaluasi terhadap kemapuan sarana PDAM Kota Palangka Raya yang ada, maka disimpulkan bahwa kebutuhan air sampai tahun 2010 masih dapat dipenuhi. D-5
Juheri, Retno Indryani
Dengan demikian PDAM Kota Palangka Raya sampai tahun 2010 tidak memerlukan penambahan kapasitas sarana sistem penyediaan air minum, baik dari sumber air baku, pompa air baku, IPA maupun sampai pompa distribusi.Untuk jaringan induk pipa distribusi, berdasarkan disain note report konsultan PT Waseco Tirta dan hasil running program Epanet 2w, dapat disimpulkan bahwa jaringan pipa induk eksisting masih mampu mengalirkan untuk kebutuhan air sampai 377 liter /detik dengan tekanan (pressure) pada masing-masing junc diatas 10 m.k.a (1 atm) dan kecepatan alir air (velocity) masih sesuai ketentuan yang diizinkan yaitu 0,3-3 meter/detik,untuk velocty dan pressure minimal 10 m (NSPM, Kimpraswil,2002).
kondisi eksisting, sarana penyediaan air minum PDAM Kota Palangka Raya sampai tahun 2010 masih memadai dan tidak ada beban utang karena tidak perlu investasi. Perhitungan tarif air minum PDAM Kota Palangka Raya tahun 2008 berdasarkan sisi produsen, diperoleh melalui langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Menghitung rata-rata biaya akunting seperti yang ditampilkan pada Tabel 5. 2. Menghitung rata-rata biaya finansial seperti yang ditampilkan pada Tabel 6. 3. Menghitung Tingkat Biaya, yang terdiri dari Tingkat Biaya Rendah (TBR), Tingkat Biaya Dasar (TBD) dan Tingkat Biaya Penuh (TBD) seperti yang ditampilkan pada Tabel 7. Tabel 5: Rata-rata Biaya Akunting. X = Tahun dasar ( 2006) ;Y = Tahun 2008
Perhitungan Tarif Untuk perhitungan tarif air minum tahun 2008 maka data yang diperlukan sebagai berikut : 1. Komponen biaya Pengeluaran/biaya PDAM untuk menyediakan air minum sampai ke pelanggan, diperinci menjadi beberapa komponen biaya yaitu biaya operasi,biaya pemeli-haraan, biaya penyusutan(depresiasi)instalasi/sarana penyediaan air minum, biaya umum dan administrasi. Berdasarkan data PDAM tahun 2006, setelah dilakukan efisiensi dari kebocoran air 22,68 % menjadi kebocoran air 22 % maka diperoleh : • • • •
Biaya operasi (O) Biaya Pemeliharaan (P) Biaya Umum dan Administrasi (A) Biaya Penyusutan (D)
: Rp. : Rp.
3.062.079.376,644.179.096,-
: Rp.
4.425.270.521,-
: Rp.
1.914.191.185,-
URAIAN BIAYA AKUNTING − Biaya Operasi − Biaya Pemeliharaan − Biaya Administrasi − Biaya Depresiasi − Angka Inflasi (%) − Jumlah Air Terjual periode X − Rata-rata Biaya Akunting : (y-x) = ∑OPAD x (1 + i) X m³
Rp
O (X) P (X) A(X) D(X) i X m³ ∑OPAD RTBOA
3.062.079.376,00 644.179.096,00 4.425.270.521,00 1.914.191.185,00 8% 2.729.724,00 10.045.720.178,00 4.292,50
dibulatkan
4.290
Tabel 6: Rata-rata Biaya Finansial X = Tahun dasar ( 2006) ;Y = Tahun 2008 URAIAN KODE BIAYA FINANSIAL − Perkiraan Biaya Bunga periode Y FB − Denda priode Y FD − Perkiraan jumlah air terjual periode Y Y m³ − Nilai Total Aset periode X TA (X) − Tingkat Rata-rata Bunga dan Denda yang RTBD diperhitungkan dalam tarif = FB + FD Y m³ − Tingkat Rata-rata hasil usaha ROA (X) = TA (X) x 10 % X m³ RTBF − Rata-rata Biaya Finansial : = RTBAO + RTBD + ROA (X) dibulatkan
2. Jumlah volume air PDAM terjual tahun 2006 sebesar 2.729.724 m³ dan perkiraan jumlah volume air PDAM terjual tahun 2008 sebesar 10.075x365= 3.677.375 m³ ( Qmin, Tabel 4) 3. Tingkat inflasi Kota Palangka Raya ratarata sebesar 8 % (BPS Kota) 4. Total nilai aset PDAM Palangkaraya tahun 2006 sebesar Rp.32.187.388.045,5. Beban utang /pinjaman PDAM Palangka raya, berdasarkan hasil evaluasi teknis
ISBN No. 978-979-18342-0-9
KODE
D-6
Rp 0,00 0,00 3.677.375,00 32.187.388.045,00 0,00
1179,14
5.471,64 5.470
Analisa Penentuan Tarif Air Minum Pdam Kota Palangka Raya
Tabel 7: Tingkat Biaya KODE
URAIAN TINGKAT BIAYA RENDAH − Biaya Operasi − Biaya Pemeliharaan − Biaya Administrasi − Angka Inflasi (%) − Jumlah Air Terjual periode X
O (X) P (X) A i X m³ ∑OPA TBR
Tingkat Biaya Rendah : ∑OPA x (1 + i) (y-x) X m³ TINGKAT BIAYA DASAR − Perkiraan Pembayaran Pokok Pinjaman − Perkiraan Pembayaran Bunga Pinjaman + Denda − Jumlah Pembayaran Pinjaman = FPP+(FBP+FDd) − Perkiraan jumlah air terjual periode Y − Rata-rata Jumlah Pinjaman yang diperhitungkan dalam tarif JP = Y m³ Tingkat Biaya Dasar : = TBR + TJP TINGKAT BIAYA PENUH − Rata-rata Biaya Akunting − Nilai Total Aset periode X − Tingkat Rata-rata hasil usaha periode X TA (X) x 10 % = X m³ − Perkiraan Tingkat hasil usaha untuk diperhitungkan dalam tarif periode Y = ROA (X) x (1 + i) (y-x) Tingkat Biaya Penuh : = RTBAO + FROA =
Dengan demikian TBR untuk tarif air minum PDAM Kota Palangka Raya sebesar Rp 3.475/m³, TBD sebesar Rp 3.475/m³ dan TBP sebesar 5.665/m³. Setelah diperoleh besaran TBR,TBD dan TBP seperti pada Tabel 7 di atas, maka besaran tersebut dimasukan ke struktur tarif Air Minum PDAM Palangka Raya. Tarif tarif Air Minum PDAM Palangka Raya Tahun 2008 berdasarkan sisi produsen untuk setiap jenis pelanggan adalah seperti pada Tabel 8 berikut ini :
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-7
dibulatkan FPP (FBP+FDd) JP Y m³ TJP
Rp 3.062.079.376,00 644.179.096,00 4.425.270.521,00 8% 2.729.724,00 8.131.528.993,00 3.474,57 3.475 0,00 0,00 0,00 3.677.375 0,00
TBD dibulatkan
3.475 3.475
RTBAO TA (X) ROA (X)
4.292 32.187.388.045 1.179
FROA
1.375
TBP dibulatkan
5.668 5.665
Juheri, Retno Indryani
Tabel 8: Tarif Air Minum PDAM Palangka Raya Tahun 2008 berdasarkan sisi Produsen Kelompok JENIS PELANGGAN I II
III
IV
KLASIFIKASI PEMAKAIAN AIR (M³)
0 -10 TBR
21 - 30 TBR
21 - 30 TBR
> 30 TBR
3.475
3.475
3.475
3.475
TBR
TBD
TBP
TBP
Sosial Khusus Rumah Tangga A
3.475 3.475
3.475 3.475
5.665 5.665
5.665 5.665
TBD
TBP
TBP
TBP
Rumah Tangga B Rumah Usaha Niaga Kecil Industri Kecil Instansi Pemerintah
3.475 3.475 3.475 3.475 3.475
5.665 5.665 5.665 5.665 5.665
5.665 5.665 5.665 5.665 5.665
5.665 5.665 5.665 5.665 5.665
TBP
TBP
TBP
TBP
Niaga Besar Industri Besar
5.665 5.665
5.665 5.665
5.665 5.665
5.665 5.665
Sosial Umum
penyebab kerugian PDAM Kota Palangka Raya yaitu rata-rata tarif air minum yang diberlakukan dibawah rata-rata biaya operasional PDAM. Untuk membuktikan indikasi tersebut maka perlu dilakukan perbandingan pada kedua tarif air minum tersebut diatas.Dari hasil perbandingan rata-rata tarif, diketahui bahwa rata-rata tarif air minum PDAM Kota Palangka Raya yang diberlakukan sekarang dibawah ratarata tarif berdasarkan biaya operasional (sisi produsen) untuk tahun 2008. Perbandingan rata-rata tarif dapat dilihat pada Tabel 9. Perbedaan rata-rata tarif tersebut sebesar 64,2 %
Sebagaimana yang telah disebutkan pada pendahuluan terdahulu, salah satu indikasi Tabel 9: Perbandingan Rata-rata Tarif Air Minum PDAM Kota Palangka Raya JENIS Rata-rata Tarif Rata-rata Tarif PELANGGAN dari sisi Produsen berdasarkan kebijakTahun 2008 an Pemko no 263 (Rp/m³) (Rp/m³) Sosial Umum (SU/KU) 3.475 1.140 Sosial Khusus (SS) 4.570 1.588 Rumah Tangga A (SR.A) 4.570 1.875 Rumah Tangga B (SR.B) 5.118 2.125 Rumah Usaha (RU) 5.118 2.440 Pemerintahan/Perkantoran (P) 5.118 4.265 Niaga Kecil (NK) 5.118 3.975 Industri kecil (IK) 5.118 4.273 Niaga Besar (NB) 5.665 3.975 Industri Besar (IB) 5.665 4.510 Rata-rata 4.953 3.017
5. PENUTUP Kesimpulan • Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa Besarnya tarif PDAM Kota Palangka Raya dari sisi produsen tahun 2008, untuk : • •
•
Rata-rata tarif tersebut lebih tinggi 64,2 % dibandingkan dengan rata-rata tarif yang diberlakukan sekarang.
Kelompok I jenis pelanggan Sosial Umum sebesar Rp. 3.475 ,-/m³. Kelompok II Sosial Khusus dan rumah tangga A dengan pemakaian air ≤ 20 m³ sebesar Rp. 3.475 ,-/m³ dan pemakaian air ≥ 21 m³ sebesar Rp. 5.665,-/m³. Kelompok III jenis pelanggan rumah tangga B, rumah usaha,niaga kecil, industri kecil, instansi pemerintah
ISBN No. 978-979-18342-0-9
dengan pemakaian air ≤ 10 m³ sebesar Rp. 3.475 ,-/m³ dan pemakaian air ≥ 11 m³ sebesar Rp. 5.665 ,-/m³. Kelompok IV Niaga besar dan Industri besar sebesar Rp. 5.665 ,-/m³.
Saran Dalam menetapkan tarif air minum PDAM Kota Palangka Raya perlu diperhatikan kemampuan dan kemauan membayar konsumen, terutama jenis pelanggan non niaga rumah tangga untuk diteliti lebih lanjut.
D-8
Analisa Penentuan Tarif Air Minum Pdam Kota Palangka Raya
DAFTAR PUSTAKA
PDAM, Departemen Dalam Negeri, Jakarta. Departemen Dalam Negeri, (1998); Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air Minum PDAM, Departemen Dalam Negeri, Jakarta. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002), NSPM KIMPRASWIL, Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Jakarta. Hansen dan Mowen, (2001), Manajemen Biaya, Edisi ke – 1, Penerbit Salemba Empat, Yakarta. Leong, KC., (2004), The Essense of Aset Management, Published by UNDPTUGI Kuala Lumpur. Pemerintah Republik Indonesia (2005), Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005, tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Jakarta. Siregar,. D., (2004), Manajemen Aset, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Anonim, Deputi Urusan BUMD, Bidang Sumber Pembiayaan dan Investasi, Kantor Menteri Negara Otonomi Daerah (2000), Pedoman Akutansi Perusahaan Daerah Air Minum, Jakarta. Anonim, Badan Pusat Stastistik (BPS) (2006), Palangka Raya Dalam Angka tahun 2006, Kerjasama Bappeda Kota Palangka Raya dan Badan Pusat Statistik. Anonim, (2007), Profil PDAM Kota Palangka Raya, PDAM Kota Palangka Raya, Palangka Raya. Cipta Karya (1998), Petunjuk Teknis Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Departemen Dalam Negeri (1998), Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1998, tentang Pedoman Penetapan Tarif Air Minum pada
ISBN No. 978-979-18342-0-9
D-9