Januari 2017 Tarif Air Minum PDAM Naik PURWOREJO,FP – Terhitung mulai Januari 2017, tarif air minum PDAM Tirta Perwitasari Purworejo bakal mengalami penyesuaian, dari sebelumnya Rp 1.375 per meter kubik menjadi Rp 1.971 atau naik 30 persen. Hal itu terungkap pada temu pelanggan dalam rangka sosialisasi rencana penyesuaian tarif air minum PDAM Tirta Perwitasari di pendopo rumah dinas Bupati Purworejo, Kamis (17/11). Menurut Kepala Bidang Analisis Keuangan Investasi dan Primosi (AKIP) Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum Drs. Adi Susetyo, tarif dasar yang ditetapkan PDAM purworejo yang paling rendah dibanding daerah lain. Selain itu, sudah sekitar 9 tahun PDAM tidak melakukan penyesuaian tarif. “Tarif dasar PDAM purworejo sangat kecil, sedangkan air baku di Purworejo sangat terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan air harus melakukan pengolahan dengan biaya yang cukup tinggi, ” kata Adi Susetyo didampingi Direktur PDAM tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, ST. Persoalan lainya yang dihadapi PDAM Purworejo, lanjut Adi Susetyo, biaya operasional yang dikeluarkan cukup besar namun cakupan pelanggan sangat rendah. Akibatnya banyak calon pelanggan yang antri karena PDAM belum bisa membuat instalasi baru lantaran terkendala biaya. “Dengan belum adanya sambungan instalasi baru maka produksinya juga terbatas, ” tutur Adi Susetyo. Dengan adanya rencana penyesuaian tarif tersebut, muncul beragam tanggapan dari para pelanggan yang hadir. Apalagi selama ini layanan PDAM dianggap belum maksimal. Bahkan ada
pelanggan yang kimplaian karena air PDAM ithir-ithir dan aliran terhenti pada jam sibuk. Ada juga warga satu RT yang mengeluh air PDAM tidak terlalu jernih alias keruh. Hanung, salah seorang pelanggan warga Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip mengatakan, pada dasarnya dirinya tidak keberatan tarif disesuaikan. Hanya kenaikan tarif harus diimbangi dengan peningkatan layanan yang baik. “Kami warga Kledung Kradenan kerap kecele karena air sering mengalir sangat kecil. Sementara perbaikan-perbaikan yang dilakukan pihak PDAM belum begitu terasa manfaatnya, “katanya.
Pasang Judi Togel Hong Kong, Perangkat Desa Ditangkap Polisi PURWOREJO,FP – DI (33) dan Pra (20) keduanya warga Desa Samping, Kecamatan Kemiri terpakasa harus berurusan dengan polisi lantaran ketangkap tangan saat memasang judi online lewat handphone. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi, SH mengatakan, kedua tersangka yang salah satunya perangkat desa ditangkap Rabu (16/11) malam di warung kopi di RT 02 RW 01 Dusun Getan, Desa Samping, Kecamatan Kemiri. “Keduanya ditangkap anggota Reskrim Polres Purworejo saat asik memasang judi jenis togel lewat handphone, “kata AKP Kholid Mawardi, SH, Kamis (17/11). Dijelaskan, penangkapan bermula dari informasi masyarakat yang menyebut kedua tersangka kerap bermain judi jenis togel Hongkong lewat hanphone. Adanya informasi itu anggota Sat
Reskrim Polres Purworejo langsung melakukan penyelidikan di lapangan. “Setelah diketahui kedua tersangka memang sering bermain judi togel Hongkong langsung dilakukan penangkapan, “jelas Kasat Reskrim. Menurut sebagai buah Hp undangan
Kasat Rsskrim, selain kedua tersangka, turut disita barang bukti berupa uang tunai Rp 236.000.- , satu merk Nokia, satu buah Hp Merk Oppo dan satu lembar catatan rekapan pembelian nomor togel.
“Kedua tersangka diduga melakukan tindak pidana perjudian sebagaimana di maksud dalam pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, Pungkas Kasat Reskrim Polres Purworejo,” tandasnya.
Bupati Purworejo : Masyarakat Jangan Mudah Terprovokasi PURWOREJO, FP – Bupati Purworejo H. Agus Bastian meminta agar masyarakat jangan mudah terprovoasi dengan adanya informasi melalui media sosial maupun media lainya, terlepas informasi itu benar atau salah. Hal itu disampaikan Bupati Purworejo H. Agus Bastian dalam Apel Besar Kebhinekaan Cinta Damai di halaman Mapolres Purworejo, Rabu (16/11). Apel dihadiri Forkompimda, Ketua MUI Purworejo, Ketua FKUB, Kepala SKPD, TNI, Kapolres, Banser, Senkom, dan Sat Pol PP. “Informasi sekecil apapun sampaikan secara berjenjang melalui lembaga pemerintah maupun tokoh agama, masyarakat, sehingga tidak berdampak yang lebih luas,” kata bupati.
Lan jut bupati, walaupun ada perbedaan pendapat, status sosial, keyakinan serta latar belakang lainya, namun kita tetap satu kesatuan yang utuh sebagai warga Purworejo yang selalu mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indinesia. “Kami berharap pada kegiatan apel besar Kebhinekaan Cinta Damai di wilayah hukum Polres Purworejo dapat menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan pendapat, ” ucap bupati. Dalam kesempatan itu juga dilakukan pembacaan ikrar cinta damai oleh perwakilan TNI, Polisi, Banser, Senkom, FKUB, MUI, dan perwakilan tokoh masyarakat.
Polres Purworejo Siap Gelar Operasi Zebra 2016 PURWOREJO, FP – Dalam rangka cipta kondisi, Polres Purworejo siap menggelar Operasi Zebra tahun 2016. Operasi akan digelar selama 14 hari mulai tanggal 16 – 29 November 2016 dengan sasaran seluruh pelanggaran hukum yang berkaitan dengan lalu lintas. “Namun demikian dalam penindakan kita akan mengedepankan penindakan hukum yang humanis ” kata Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK disela-sela kegiatan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Zebra 2016 di halaman Mapolres, Rabu (16/11). Diungkapkan, apel gelar pasukan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil maupun pendukung lainya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. “Data jumlah kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan operasi zebra tahun 2015 sejumlah 1.895 kejadian, mengalami penurunan 375 kejadian atau sekitar 17 persen dibanding periode sebelumnya dengan 2.270 kejadian, ” kata Kapolre Purworejo. Masih kata Kapolres, dalam melaksanakan amanat undang-undang, Polisi Lalu Lintas memiliki fungsi, edukasi, engineering (rekayasa), enforcement (penegakan hukum), identifikasi dan regritasi pengemudi dan kendaraan bermotor, pusat K3I (komunikasi, koordinasi dan kendali serta informasi), koordinator kepentingan lainya, memberikan rekomendasi dampak lalu lintas, dan korwas PPNS. “kedelapan fungsi tersebut di implementasikan pada fungsi-fungsi Polantas, “ucapnya.
Men cermati hal tersebut, lanjutnya, diharapkan kepada seluruh stake holder mampu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi baik secara taktis, teknis, maupun strategis agar potensi pelanggaran, kemacetan serta kecelakaan lalu lintas yang terjadi bisa di minimalisir. Sehingga tercipta kamseltibcarlantas sebagai tindak lanjut kebijakan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia yang dijabarkan dengan program prioritas Kapolri yang disebut Program Promoter. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Johan Valentino Nanuru mengatakan, dalam pelaksanaan Operasi Zebra 2016 kali ini melibatkan 71 personil. “Sebanyak 35 personil lantas, sisanya dari satuan fungsi Polres seperti Intel, Reskrim, dan Sabhara, “kata AKP Johan. Diterangkan, sasaran Operasi Zebra beberapa pelanggaran yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Diantaranya, pelanggaran rambu-rambu lalu lintas, pelanggaran batas kecepatan, melawan arus lalu lintas, khususnya kendaraan
bermotor atau roda dua. Dengan dilakukan penegakan hukum terhadap sasaran prioritas tersebut, lanjutnya, pelaksanaan Operasi Zebra diharapkan akan mendorong tercapainya tujuan operasi. “Diharapkan dengan operasi ini akan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, menurunya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas, dan terwujudnya situasi kamseltibcar lantas menjelang perayaan Natal Tahun Baru Januari mendatang, “tandas AKP Johan Valentino Nanuru.
Polres Purworejo Kasus Korupsi Kejaksaan Negeri
Limpahkan UPPO ke
PURWOREJO, FP – Setelah melalui proses penyidikan yang panjang, akhirnya kasus dugaan korupsi dana Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) tahun 2011 Kelompok Tani Wahyu Minulyo Desa Girigondo, Kecamatan Pituruh dengan tersangka Subarkah (38) warga Desa Girigondo, Kecamatan Pituruh dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Purworejo, Selasa (15/11). “Proses kasus ini sudah berjalan sejak lima bulan lalu. Setelah mendapat surat dari Kejaksaan Negeri Purworejo yang intinya berkas perkara sudah lengkap, maka tersangka dan barang bukti kami serahkan ke Kejaksaan Negeri, ” kata Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Kholid Mawardi, SH, Selasa (15/11).
Dijelaskan, tersangka selaku Ketua Kelompok Tani Wahyu Minulyo Desa Girugondo, Kecamatan Pituruh sudah mengajukan proposak fiktif atas nama kelompok tani, namun setelah dana cair dikelola sendiri tanpa melibatkan pengurus dan anggota lain. “Dana yang dikelola tersangka rencananya akan digunakan untuk UPPO, namun dalam pelaksanaan pembelian sapi tidak sesuai program, bahkan pada akhirnya sapi-sapi tersebut dijual oleh tersangka, “jelas AKP Kholid Mawardi. Diungkapkan, dari hasil audit yang dilakukan oleh BPK terdapat kerugian keuangan negara sebesar Rp 340 juta. Atas hasil audit itu Tersangka diduga sudah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 3 UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor yang diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor dengan ancaman seumur hidup atau minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara dan denda minimal Rp 200 juta dan maksimal Rp 2 miliar. Sementara itu, Kapolres Purworejo AKBP Satrio WIbowo Sik saat di Konfirmasi membenarkan saat ini Satuan Reskrim Polres Purworejo telah melimpahkan tersangka dan barang bukti dugaan tindak pidana korupsi ke Kejaksaan Negeri Purworejo.
Kepergok Congkel Jok Motor, Dua Remaja Dimassa PURWOREJO, FP – AP (18) dan SAD (17) keduanya warga Kampung Sumur Dowo, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo tidak bisa berkutik ketika aksinya mencongkel jok sepeda motor diketahui warga. Akibatnya keduanya sempat menjadi bulanbulanan massa sebelum akhirnya diamankan anggota Polsek
Banyuurip. Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Banyuurip AKP Rahmad Efendi mengatakan, bermula kedua tersangka melakukan aksinya mencongkel jok sepeda motor milik Rahmat (56) warga RT 03 RW 04 Desa Kedungpucang, Kecamatan Bener. yang diparkir di tempat pemakaman umum di Desa Wangunrejo, Kecamatan Banyuurip dan ditinggal mencangkul di sawah, Sabtu (12/11). Awalnya korban tidak mengetahui barang-barang miliknya yang ada di jok motor sudah raib. “Korban baru mengetahui setelah sampai dirumah mendapati barang-barangnya sudah hilang,” kata AKP Rahmad Efendi, Senin (14/11).
Atas kejadian
itu korban mengalami kerugian Rp 1 juta dan melaporkan ke Polsek Banyuurip. Menerima laporan, anggota Unit Reskrim Polsek Banyuurip langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan. Sewaktu melakukan penyelidikan menemukan tersangka sedang ditangkap warga saat hendak melancarkan aksinya untuk yang kedua kali. “Kedua tersangka langsung diamankan ke Polsek Banyuurip, ” kata Kapolsek. Dijelaskan, dalam aksinya tersangka membuka paksa jok dengan tangan dan mengambil barang-barang yang ada didalamnya. Saat beraksi, satu tersangka sebagai eksekutor, satu tersangka bertugas mengawasi keadaaan. Turut diamankan sebagai barang bukti, satu unit sepeda motor Honda Beat nopol AA 4852 GV warna putih lis merah, satu STNK, satu tas warna hitam, satu dompet warna hitam merek Eiger berisikan SIM, KTP, STNK atas nama Rahmat, uang tunai Rp 509 ribu, dan tas punggung warna merah.
Atas perbuatanya, kedua tersangka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Kabur Dari Sel Tahanan di Jambi Tertangkap di Purworejo PURWOREJO, FP – Jajaran Polsek Grabag berhasil menangkap MA (23) warga RT 04 RW 02 Desa Terentang Baru, Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari, Jambi. MA ditangkap di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag, Jumat (11/11) sekitar pukul 18.00 WIB.
M. Ariyanto merupakan buronan dan masuk daftar pencarian orang Polsek Kemuning Resor Indragiri Hilir. MA sebagai tersangka kasus pencurian kabel milik PLN dan kabur dari sel tahanan Polsek Kemuning dengan cara menggergaji ventilasi teralis besi. Kapolsek Grabag, AKP suwito, SH mengatakan, penangkapan tersangka berawal dari informasi adanya orang mencurigakan di Desa Harjobinangun. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diketahui orang yang dianggap mencurigakan berada di rumah Sangidi yang masih famili orang tersebut. “Tersangka tinggal dirumah Sangidi, yang tak lain pakde tersangka, “kata AKP Suwito, Senin (14/11). Dijelaskan, secara bersamaan pada waktu itu Polsek Grabag menerima permintaan penangkapan DPO dari Polsek Kemuning atas nama MA tersangka kasus pencurian dengan pemberatan yang kabur atau melarikan diri dari tahanan Polsek Kemuning yang diduga berada di wilayah Kecamatan Grabag, Purworejo. Berdasarkan dari hasil penyelidikan sesuai dengan data yang dikirim dari Polsek Kemuning, maka pada Jumat (11/11) dilakukan penangkapan terhadap tersangka. “Tersangka kita tangkap dirumah Sangadi sekitar pukul 18.00 WIB tanpa perlawanan, “jelas AKP Suwito. Usai ditangkap, malam itu juga tersangka dijemput oleh Kapolsek Kemuning. Setelah dilakukan serah terima, malam itu juga tersangka langsung dibawa ke Polsek Kemuning Resor Indragiri Hilir, Jambi. Menurut AKP Suwito, sebelum ditangkap tersangka sempat menetap di rumah pakdenya sekitar satu minggu. Tersangka juga sempat bekerja di gudang pakan udang di Desa Harjobinangun. “Kepada pakdenya, tersangka selama ini di Jambi bekerja di penbangan emas ilegal dan sering dikejar-kejar orang sehingga kabur ke rumah pakdenya di Grabag. ” ucapnya. Yang menarik, meski tersangka bisa sampai ke rumah familinya di Desa Harjobinangun, namun sebenarnya tidak pernah sekalipun
tersangka menginjakan kakinya di Desa Harjobinangun. Sebab, kakeknya yang asli warga Desa Harjobinangun bersama orang tua tersangka sudah lama sekali ikut transmigrasi ke Jambi. Artinya tersangka bisa sampai ke Desa Harjobinangun mungkin hanya berdasarkan keterangan kakek atau orang tuanya saja.
Ditubruk Mobil Box Dari Belakang, Pengendara Motor Tewas Ditempat PURWOREJO, FP – Seorang pengendara sepeda motor Honda Supra 125 nomor polisi D 5715 SX bernama Muhammad Arifin (32) warga RT 01 RW 03 Desa Winong Lor Kecamatan Gebang tewas setelah ditubruk Mobil Mitsubishi Box AA 1824 EK yang dikemudikan Nasikun (29) warga RT 01 RW 04 Dusun Banjarsari, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Magelang. Korban ditubruk dari belakang saat berhenti di lampu merah Japan raya Purworejo – Magelang atau tepatnya di simpang tiga dekat kolam renang Arta Tirta Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo, Sabtu (12/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Kasat Lantas Polres Purworejo AKP Johan Valentino Nanuru melalui petugas piket Unit Laka mengatakan, sebelum kejadian korban sedang berhenti di lampu merah dengan posisi dibelakang mobil Box tidal dikenal. Tiba-tiba dari arah belakang, utara, meluncur mobil box yang dikemudikan Nasikun dan langsung menubruk korban. Akibatnya korban tergencet dan meninggal seketika dilokasi kejadian.” Dugaan sementara Karena supir kurang konsentrasi dan rem mobil box tidak berfungsi dengan baik, ” kata Kasat Lantas.
Anggota Sat Lantas yang datang ke lokasi kejadian kemudian mengevakuasi korban dan dilarikan ke RSUD Tjitrowardoyo. Korban mengalami pendarahaan pada mulut, telinga, dan hidung. Juga memar pada mata dan pipi kiri. Kejadian tersebut Sudan ditangani oleh Sat Lantas Polres Purworejo. Guna keperluan pemeriksaan lebih lanjut, pengemudi dan mobil Mitsubishi Box diamankan di Unit Laka Sat Lantas Polres Purworejo.
Supir Kurang Hati-hati, Truk Masuk Jurang PURWOREJO, FP – Karena supir kurang hati-hati, truk tanpa muatan terperosok ke dalam jurang sedalam lebih kurang lima meter di jalan Desa Tepansari, Kecamatan Loano, Sabtu (12/11) sekitar pukul 04.WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya kerugian mencapai puluhan juta. ” Dugaan sementara penyebab kejadian karena supir mengambil jalan terlalu kepinggir sehingga terperosok kedalam tebing, ” kata Kapolsek Loano, AKP markotib. Menurut AKP Markotib, truk tanpa muatan dengan nomer polisi H 1843 CD dikemudikan oleh Tiburyani (23) warga Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat, Temanggung dan bertindak sebagai kernet, Paryanto (32) warga Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat, Temanggung. Diduga karena kurang menguasai medan, saat tiba dilokasi truk terlalu kekiri sehingga terperosok ke dalam bibir tebing sedalam lima meter. Diungkapkan, mendapat laporan warga, anggota Polsek Loano langsung mendatangi lokasi. Dengan dibantu warga anggota Polsek Loano kemudian melakukan evakuasi.
Gara-gara Gadis, Siswa SMK Dipukuli PURWOREJO, FP – Nasib apes dialami AH (18), siswa kelas XII jurusan Teknik Pemeliharaan Mesin Industri SMK II Kutoarjo. Gara-gara apel dirumah seorang gadis, warga Dusun Ngabean, Desa Butuh, Kecamatan Butuh babak belur dihajar dua pemuda tidak dikenal. Tidak terima diperlakukan seperti itu, AH melapor ke Polsek Kutoarjo. Ditemui di rumahnya, AH bercerita, pemukulan terjadi Sabtu (5/11) sekitar pukul 10.00 WIB di bulak sawah perbatasan Desa Suren dan Pringgowijayan. Waktu itu sedang jam istirahat dirinya bermaksud ke warung, tiba-tiba dihampiri teman satu sekolah kelas XII jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). “Teman saya mengajak pergi bersama dua pemuda yang tidak saya kenal, ” kata AH. Selanjutnya AH diajak berjalan menyusuri jalan desa di wilayah Kutoarjo hingga sampai di bulak sawah perbatasan Desa Suren dan Pringgowijayan. Ditempat itu AH diinterogasi terkait kedatanganya ke rumah seorang gadis. “Saya ditanya apa benar sudah main ke rumah gadis itu, tapi belum sempat saya jawab saya langsung dipukuli, ” ucap AH. Menurut AH, dia dipukul sebanyak enam kali dibagian wajah dan satu kali saat dalam perjalanan kembali ke sekolah. Karena tidak terima dipukuli, AH langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Kutoarjo. Dengan diantar anggota Polsek Kutoarjo AH kemudian melakukan visum di Puskesmas Kutoarjo. “Saya kembali ke sekolah diantar anggota Polsek Kutoarjo, ” kata AH. Dijelaskan, AH menduga pemukulan itu terjadi karena salah paham. Diakui, dirinya saat ini sedang berteman dekat dengan
gadis, siswa sekolahan lain. Namun begitu, sebenarnya kedekatan dirinya dengan gadis itu sudah sejak masih SMP. Bahkan keduanya sempat menjalin hubungan asmara namun karena ada persoalan hubungan keduanya menjadi renggang. Ditengah kerenggangan itulah gadis tersebut dekat dengan salah satu tiga pemuda itu. ” Mungkin karena saya dan gadis itu sudah baikan lagi, pemuda itu tidak terima dan memukuli saya, ” jelas AH. Lanjut AH, selain memukuli, pemuda yang diketahui berasal dari Desa di Kecamatan Grabag itu, juga mengirim pesan bernada ancaman melalui akun facebook. Karena ancaman itu dirinya mengaku tidak nyaman. “Saya ingin petugas menindak tegas pelaku, karena saya merasa tidak nyaman dengan ancaman-ancaman itu, ” ujar AH. Sementara itu, Kapolsek Kutoarjo, AKP Sugeng Sargiyono, saat konfirmasi membenarkan adanya laporan terkait pemukulan itu. ” Benar dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan,” kata Kapolsek Kutoarjo.