NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
131
Analisa Kepuasan Konsumen dalam Pemilihan Perumahan Sederhana M. Ikhsan Setiawan, MT ABSTRAK Dalam kondisi persaingan antar pengembang perumahan, perlu diperhatikan variabel yang mempengaruhi minat dan kepuasan konsumen dalam proses pembelian suatu produk rumah dan bagaimana kondisi perumahan yang diinginkan konsumen. Dengan diketahuinya varaibel tersebut akan dapat diperkirakan apa yang menjadi kepuasan konsumen dalam membeli produk rumah. Dalam penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner yang dilakukan dilokasi percontohan lahan perumahan Rungkut Barata, Rungkut Mapan, Perumahan Tulus Harapan, Perumahan Menanggal Harapan dan Rungkut Permai di Surabaya Timur. Lalu dilakukan uji validitas dan reliabilitas, sehingga diperoleh variabel yang valid dan dapat dipercaya untuk dilakukan pengolahan selanjutnya. Data yang diperoleh lalu diolah dengan menggunakan analisa korelasi produk moment person, analisa diskriptif dan analisa korelasi tabulasi silang frekuensi. Kata kunci : kepuasan konsumen, perumahan sederhana PENDAHULUAN Perumahan dikota besar dihuni oleh masyarakat dengan aneka corak kehidupan yang bercampur dalam satu wadah lingkungan. Disini timbul masalah baru bagi pemerintah yaitu bagaimana mengatur dan menyediakan ruangan yang cocok bagi masyarakat yang majemuk tersebut yang selaras, sesuai dan seimbang dimana hubungan dan interaksi dalam masyarakat tidak menimbulkan kesenjangan dan keresahan sosial. Dengan kondisi seperti ini para pengusaha properti semakin gencar dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada konsumen dengan membuat sistem perumahan mandiri. Untuk mewujudkan perumahan yang ideal bukanlah hal mudah, untuk itu para pengembang harus mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen. Untuk mewujudkan sebuah perumahan yang idela bukanlah hal yang mudah, pengembang perumahan seharusnya menegrti apa yang diinginkan oleh konsumen sehingga mereka dapat dengan tenang dan nyaman menempati rumah yang mereka beli. Memandang pentingnya konsumen dalam pemasaran maka dalam penelitian ini akan dianalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan rumah sederhana. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pengembangan perumahan banyak variabel yang mempengaruhi konsumen dalam memilih perumahan. Variabel-variable tersebut akan mempengaruhi daya beli konsumen terhadap perumahan. Variabel dalam konsumen yang diteliti adalah variabel stimulus, variabel respons, dan variabel intervening. Variabel Stimulus
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
132
merupakan variabel yang berada diluar diri individu (fakta external) yang berpengaruh dalam proses pembelian, contohnya : jenis barang, bentuk, penataan dan ruangan. Variabel respons adalah variable hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variable stimulus. Variabel Respons sangat tergantung pada faktor individu dan
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
133
kebutuhan stimulus, contohnya : keputusan membeli produk, pemberian penilaian terhadap produk. Variabel Intervening merupakan faktor internal individu termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap satu peristiwa dan persepsi terhadap suatu produk. Untuk keberhasilan pengembangan perumahan, semua kegiatan pemasaran yang dilakukan harus mengarah pada keinginan konsumen dan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen dalam hal ini adalah pemakai produk yang dipasarkan, sedangkan konsumen adalah pembeli atau calon pembeli. Kebutuhan konsumen ini menjadi dasar dimulainya pelaksanaan kegiatan pasar. Para pengusaha selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menjadi sasaran untu produk yang dihasilkannya. Keinginan konsumen merupakan pernyataan tentang tingkat kepuasan yang diharapkannya dari pemenuhan kebutuhan yang dihadapinya atas suatu produk. Keinginan selalu dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat tempat kosumen berada, terutama dalam merumuskan obyek yangd apat memaskan pemenuhan kebutuhan. Pada masyarakat yang lebih maju, tingkat keinginan para anggota masyakat akan lebih tinggi dan lebih banyak variasinya. Sudah tentu dalam seperti perusahaan bersaing dalam memberikan kepuasan atas keingiinan konsumen dan perusahaan yang berhasil pemasarannya adalah perusahaan yang dapat menciptakan keinginan bagi konsumen.. Dasar-dasar pemikiran konsep pemasaran didasarkan atas hal-hal sebagai berikut : 1. Penyelidikan dan penemuan keinginan konsumen dan mengusahakan agar perusahaan dapat memenuhinya. 2. Pemikiran bahwa buatlah apa yang dapat dijual dan bukan mencoba menjual apa yang dapat dibuat. 3. Usaha untuk mencintai pembeli dan bukan produknya. Prinsip dasar pemikiran yang dipergunakan dalam konsep pemasaran adalah : 1. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segment pasar yang berbeda yang tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka. 2. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih penawaran dari perusahaan yang dianggap paling mampu memberikan kepuasan konsumen atas kebutuhan dan keinginan tertentu mereka. 3. Tugas perusahaan adalah melakukan riset dan menentukan pasar yang menjadi sasarannya serta mengembangkan penawaran dan program pemasaran secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankannya sebagai langganan. Tujuan penggunaan konsep pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah manajemen pemasaran lain yang ternyata telah dibuktikan tidak berhasil mengatasi persoalan, karena adanya perubahan dalam cirri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang. Perubahan tersebut terjadi antara lain karena pertambahan jumlah penduduk, pertambahan daya beli, peningkatan dan meluasnya hubungan atau komunikasi, perkembangan tehnologi dan perubahan faktor lingkungan pasar lainnya. Implikasi digunakannya konsep pemasaran adalah bahwa perusahaan harus berorientasi pada konsumen. Berorientasi pada konsumen tidak hanya sekedar bersikap memuaskan dan menyenangkan konsumen, tetapi lebih dari itu berusaha memecahkan masalah yang dihadapi oleh konsumen.
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
134
Motivasi konsumen dalam membeli produk perumahan dapat terdiri dari: 1. Motif konsumen emosional, yang terdiri dari: Kebanggaan karena penampilan pribadi Untuk terhindar dari keadaan bahaya Konsumen ingin berbeda dari yang lain 2. Motif konsumen rasional, yang terdiri dari: Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan Tahan lama Dapat membantu bertambahnya pendapatan Hemat dalam pemakaian Murah harga pembelian. Motif konsumen tersebut dapat berlaku pada semua golongan konsumen. Umumnya semakin rendah status sosial konsumen, maka kecil pula motif konsumen yang bersifat emosional. Perilaku konsumen dalam pemilihan produk yang akan dibeli, yang terdapat dalam proses pembelian akan diteliti dalam penelitian ini dan dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, analisa deskriptif dan analisa korelasi tabulasi silang dalam pengolahan datanya. Perilaku konsumen berkaitan dengan proses pemilihan produk yang akan dibeli, yang terdapat dalam proses pembelian. Proses pembelian ini perlu dipelajari untuk mengetahui mengapa seseorang memilih dan membeli, serta lebih senang dengan produk tertentu. Hal ini berkaitan dengan preferensi seseorang akan roduk tertentu. Jadi perilaku konsumen merupakan tindakan seseorang yang langsung menyangkut pencapaian dan penggunaan produk termasuk proses keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut. Beberapa teori tentang perilaku konsumen yang perlu dipelajari untuk mengetahui proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen dalam melaksanakan pembelian adalah teori yang didasarkan pada pandangan ekonomi, psikologi, sosiologi dan antropologi. Teori perilaku konsumen dalam penelitian atas dasar pertimbangan ekonomi, menyatakan bahwa keputusan seseorang untuk melaksanakan pembelian merupakan hasil perhitungan ekonomis yang rasional yang sadar, sehingga mereka akan memilih produk yang dapat memberikan kegunaan yang paling besar, sesuai dengan selera dan biaya secara relatif. Teori perilaku konsumen dalam pembelian yang diasarkan pada pertimbangan faktor psikologi, menyatakan bahwa seseorang akan selalu didorong oleh kebutuhan dasarnya, yang terbentuk dari pengaruh lingkungan dimana ia berada. Teori konsumen yang lain yaitu teori konsumen yang didasarkan pada pertimbangan faktor sosiologi yang menyatakan bahwa keinginan dan perilaku konsumen sebagian dibentuk oleh kelompok social tempat ia menjadi anggotanya. Teori perilaku
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
135
konsumen yang didasarkan pada faktor antropologi hampir sama dengan teori yang didasarkan pada faktor sosial, namun lebih mengutaman kelompok sosial yang lebih besar, yang ruang lingkupnya lebih luas seperti kebudayaan dan kelas sosial. Demikian banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, sehingga terdapat perbedaan antara konsumen yang satu dengan konsumen lainnya. Namun adanya perbedaan perilaku ini tidak berarti bahwa konsumen itu tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok konsumen dengan perilaku yang sama, pengelompokan konsumen dengan perilaku yang sama atau homogen, disebut segmentasi pasar, yang sangat dibutuhkan dalam pencapaian sasaran pasar. Penelitian bertujuan menganalisis factor-faktor aksesbilitas umum (pasar / mall, sekolah) fasilitas-fasilitas pendukung (PDAM, PLN) bentuk bangunan dan cara pembayaran (cash, kredit) yang banyak diinginkan oleh konsumen, sebagai tantangan bagi pihak pengusaha properti untuk berusaha menyediakan perumahan yang diinginkan konsumen tersebut. DATA DAN METODE Data yang ada meliputi data observasi di lapangan dan data penelitian kepustakaan. Data primer merupakan hasil observasi lapangan didapat dari penyebaran kuesioner, sedang data sekunder didapat dari buku dan majalah juga dari pengamatan dilapangan. Pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sbb: 1. Penyuntingan, yang dilakukan untuk menilai kelengkapan dan kebenaran isi instrument, kemudian memilih data-data yang akan dimasukkan kedalam komputer. 2. Memasukkan data kedalam komputer, dari data hasil penyuntingan dimasukkan kedalam program komputer untuk dianalisa. Analisa masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan: 1. Pengelompokan data 2. Pemasukan data kedalam komputer 3. Analisa data menggunakan program SPSS 4. Analisa hasil akhir Lokasi yang disurvei adalah perumahan Rungkut Barata, Rungkut Mapan Tengah, Gunung Anyar Harapan, Rungkut Menanggal Harapan dan Rungkut Permai. Langkah-langkah solusi permasalahan di atas adalah : 1. Merumuskan masalah dan tujuan penelitian 2. Studi literature dan studi lapangan 3. Menentukan variable Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi konsumen dalam memilih, membeli atau menentukan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan dianalisa dibatasi pada variable aksesibilitas, cara pembayaran dan prasarana. 4. Penyebaran kuesioner 5. Penentuan skala variable Skala yang dipergunakan untuk pengukuran dalam variable-variabel penelitian ini adalah skala likert yang bertujuan untuk mengetahui peringkat variable-
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
6.
7. 8. 9.
10.
136
variabel yang hendak diukur. Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban : “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”. Jawaban tersebut diberi skor 1 sampai 3. Uji validitas dan reliabilitas Validitas adalah tingkat dimana suatu instrument mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrument tidak bias valid untuk sembarangan keperluan atau kelompok, suatu instrument hanya valid untuk suatu keperluan dan pada kelompok tertentu. Penelitian ini menggunakan Uji Validitas Konstrak yang cara pengukurannya adalah dengan mencari korelasi masing-masing pertanyaan dengan skor total yang menggunakan rumus teknik korelasi momen produk. Setelah semua nilai korelasi untuk tiap-tiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik yang ada pada table kritik. Jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai table kritik, maka pertanyaan tersebut signifikan. Hal ini berlaku pada tiap-tiap pertanyaan yang diukur validitasnya. Uji reabilitas merupakan pengujian untuk mengukur ketepatan pengujian suatu hipotesa tentang hubungan variable penelitian yang sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujuian. Data penelitian tidak akan berguna jika alat pengukur yang digunakan untuk pengumulan data penelitian tidak memiliki reabilitas yang tinggi. Reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten. Analisa Deskriptif melibatkan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang erkaitan dengan status atau kondisi obyek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. Data penelitian deskriptif biasanya dikumpulkan melalui survey angket dan wawancara. Analisa korelasi tabulasi silang merupakan metode penyusunan data yang paling sederhana untuk melihat hubungan antara dua variable dalam satu table. Variabel yang dianalisa dengan metode ini merupakan variable kualitatif yang memiliki skala nominal. Ada dua hal yang perlu diperhatikan adalah : Menghitung frekuensi jawaban dari kuesioner II, menurut hasil faktorfaktor berdasarkan type yang didapat. Frekuensi yang paling besar yang dipunyai oleh masing-masing factor dalam type rumah, merupakan variable yang indikator paling utama dalam penentuan pemilihan pada masing-masing type rumah. Analisa deskriptif Analisa korelasi tabulasi silang frekuensi Interpretasi hasil pengolahan data dan analisa Hasil pengolahan data dan analisa adalah mencakup rata-rata sample, diagram, signifikansi. Tabel-tabel yang berhubungan dengan sampel penelitian istilahistilah tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan nilai yang langsung diperoleh dari sampel penelitian untuk jenis ukuran tertentu. Kesimpulan dan saran.
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
137
HASIL DAN PEMBAHASAN Kuesioner disebarkan pada responden yang bertempat tinggal pada rumah type 36, 45, 54 dan 70 pada lokasi Perumahan Rungkut Barata, Perumahan Rungkut Mapan Tengah, Perumahan Gunung Anyar Harapan, Perumahan Rungkut Menanggal Harapan dan Perumahan Rungkut Permai, yang berada di wilayah Surabaya Timur. Dengan distribusi sebagai berikut : NO
NAMA PERUMAHAN
1 2 3 4 5
Rungkut Barata Rungkut Mapan Tengah Gunung Anyar Harapan Rungkut Menanggal Harapan Rungkut Permai
TOTAL PERUMAHAN 475 450 205 800 252
DATA YG DIAMBIL 10 10 10 10 10
138
Analisa Kepuasan Konsumen dalam Pemilihan Perumahan Sederhana
Hasil Uji Validitas Kuesioner I : No. 1 2 3 4 5
Variabel Aksesibilitas terhadap fasilitas umum (pasar/mall, sekolahan) Bentuk / type bangunan Fasilitas pendukung (PDAM, PLN) Cara pembayaran (cash, kredit) Kondisi infrastruktur (ibadah, tempat bermain)
R. Produk 0.765
Angka Kritik r 0.361
Sifat Valid
0.243 0.829
0.361 0.361
Ditolak Valid
0.576 0.439
0.361 0.361
Valid Valid
Hasil Uji Validitas Kuesioner II : NO
Variabel
1
Akses terhadap fasilitas pasar / mall
2 3 4 5 6 7
Akses terhadap fasilitas sekolahan Mutu bangunan Perumahan direnovasi Fasilitas air terhadap kualitas PDAM Fasilitas listrik terhadap kualitas PLN Cara pembayaran cash memberatkan kepada konsumen Cara pembayaran kredit memberatkan keada konsumen Jika kondisi laangan olahraga atau taman bermain terjaga dengan baik Jika kondisi tempat ibadah terjaga dengan baik
8 9 10
R. Produk 0.466
Angka Kritik r 0.288
Sifat valid
0.359 0.0226 0.361 0.272 0.445 0.398
0.288 0.288 0.288 0.288 0.288 0.288
valid ditolak valid ditolak valid valid
0.143
0.288
ditolak
0.215
0.288
ditolak
0.484
0.288
valid
Hasil Uji Reliabilitas Uji reabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran ulang, dimana hasil pengukuran validitas pada kuesioner variabel yang mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritik – r dari tabel. Dari kuesioner I dan II nilai r yang melebihi nilai r tabel adalah variabel yang memenuhi uji reabilitas, sehingga dapat disimpulkan variabel yang memenuhi uji validitas dan reliabilitas adalah : 1. Aksesibilitas terhadap fasilitas pasar / mall 2. Aksesibilitas terhadap fasilitas sekolahan 3. Perumahan direnovasi 4. Fasilitas listrik terhadap kualitas PLN 5. Cara pembayaran cash memberikan keuntungan kepada konsumen 6. Jika kondisi tempat ibadah terjaga dengan baik.
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
139
Analisa Korelasi Produk Moment Person Correlation Kuesioner II
Sekolah
Renovasi
Mutu
Pasar
Pearson Correllation Sig (2 – tailed) N Pearson Correllation Sig (2 – tailed) N Pearson Correllation Sig (2 – tailed) N Pearson Correllation Sig (2 – tailed) N
Sekolah 1
0.195 0.330 27 0.302 0.125 27 -0.342 0.081 27
REnovasi 0.195 0.330 27 1 27 0.221 0.268 27 -0.154 0.443 27
Mutu 0.302 0.125 27 0.221 0.268 27 1.000 27 -0.256 0.198 27
Pasar -0.342 0.081 27 -0.154 0.443 27 -0.256 0.198 27 1 27
Arti angka korelasi ada dua hal dalam penafsiran korelasi : 1. Besaran angka Angka korelasi berkisar pada 0 (tidaka da korelasi sama sekali) dan 1 (korelasi sempurna). Sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun dapat dijadikan pedoman sederhana, bahwa angka korelasi diatas 0,5 menunjukkan korelasi cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 menunjukkan korelasi lemah. 2. Tanda korelasi Tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda – (negatif) pada hasil korelasi menunjukkan adanya arah berlawanan, sedangkan tanda + (positif) menunjukkan arah yang sama. Dari tabel diatas atau lampiran analisa korelasi produk moment person kuesioner II dapat dilihat hubungan-hubungan antar variabel dengan melihat angka signifikasninya >= 0,5 adalah sebagi berikut : Hubungan variabel aksesibilitas terhadap mall / pasar menunjukkan angka korelasi – 0.256 artinya lemahnya hubungan aksesibilitas pasar / mal terhada variable mutu bangunan dengan signifikan 0.198 Hubungan variabel aksesibilitas terhadap sekolahan menunjukkan angka korelasi +0.302 menunjukkan lemahnya hubungan antara variabel aksesibilitas sekolahan terhadap variabel mutu bangunan dengan signifikan 0.125 Hubungan variabel renovasi menunjukkan angka korelasi +0.221 menunjukkan lemahnya hubungan antara variabel renovasi terhadap variabel mutu bangunan dengan signifikan 0.268. Hubungan variabel listrik (PLN) menunjukkan angka korelasi +0.077 menunjukkan lemahnya hubungan antara variabel kualitas listrik terhadap variabel mutu bangunan dengan signifikan 0.704 Hubungan variabel sarana ibadah menunjukkan angka krelasi +0.093 menunjukkan lemahnya hubungan antara variabel mutu bangunan terhadap sarana olah raga dengan signifikan 0.6432 Hubungan variabel cara pembayaran dengan cash (menguntungkan) menunjukkan angka korelasi -0.175 menunjukkan lemahnya hubungan antara
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
140
variabel cara pembayaran cash terhadap mutu bangunan dengan signifikan 0.381.
141
Analisa Kepuasan Konsumen dalam Pemilihan Perumahan Sederhana
Hasil Analisa Regresi Linier Analisa regresi digunakan untuk tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen (tergantung) dan variabel independen (bebas) .
MODEL
Standardized Coefficients Beta
(Constant) Air Cash
Unstandardized Coefficients B Standard Error 1.867 0.673 1.017E-02 0.118 -3.744E-02 0.093
Ibadah Kredit
3.933E-02 -1.143E-02
0.161 0.109
0.081 -0.027
Listrik Olahraga Pasar
1.785E-02 1.910E-02 -6.889E-02
0.111 0.106 0.107
0.045 0.050 -0.176
Renovasi Sekolah
2.098E-02 7.155E-02
0.075 0.110
0.084 0.173
0.026 -0.099
t
Sig.
2.776 0.086 0.403 0.244 0.105 0.161 0.180 0.643 0.279 0.648
0.013 0.933 0.692 0.810 0.918 0.874 0.859 0.529 0.784 0.526
Dependent variable : mutu Persamaan regresi : Y = 1.867 + 1.017E-02 X Dimana: Y = Mutu X = cash Konstanta sebesar 1.867 menyatakan bahwa jika tidak ada cara pembayaran dengan cash, maka mutu adalah 1.867 Koefisien regresi sebesar -3.744E-02 menyatakan bahwa setiap pengurangan (karena tanda -) akan menurunkan mutu sebesar -3.744E-02 Untuk regresi sederhana, angka korelasi (0.026) adalah juga angka standarzed coeficients (beta) Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel deenden (cash). Hasil uji validitas untuk mengetahui seberapa cermat dan tepat suatu kuesioner harus valid dalam melakukan fungsi ukurnya. Hasil uji validitas terhadap kuesioner I adalah sbb: 1. Aksesibilitas terhadap fasilitas umum bersifat valid 2. Bentuk / type bangunan bersifat ditolak 3. Fasilitas pendukung (PDAM, PLN) bersifat valid 4. Cara pembayaran (cash, kredit) bersifat valid 5. Kondisi infrastruktur (Ibadah, tempat bermain) bersifat valid. Hasil uji validitas terhadap kuesioner II adalah sbb: 1. Akses terhadap fasilitas pasar / mall bersifat valid
142
Analisa Kepuasan Konsumen dalam Pemilihan Perumahan Sederhana
2. Akses terhadap fasilitas sekolahan bersifat valid
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
143
3. 4. 5. 6. 7.
Mutu bangunan bersifat ditolak Perumahan direnovasi bersifat valid Fasilitas air terhadap kualitas PDAM bersifat valid Fasilitas listrik terhadap kualitas PLN bersifat ditolak Cara pembayaran cash memberikan keuntungan kepada konsumen bersifat valid 8. Cara pembayaran kredit memberatkan kepada konsumen bersifat ditolak 9. Jika kondisi lapangan olah raga atau taman bermain terjaga dengan baik bersifat ditolak. Hasil uji reliabilitas didapatkan bahwa variabel yang memenuhi uji validitas dan reliabilitas adalah sbb: 1. Aksesbilitas terhadap fasilitas pasar / mal 2. Aksesibilitas terhadap fasilitas sekolahan 3. Perumahan direnovasi 4. Fasilitas listrik terhadap kualitas PLN 5. Cara pembayaran cash memberikan keuntungan kepada konsumen 6. Jika kondisi tempat ibadah terjaga dengan baik. Hasil analisa korelasi produk moment person dimaksud untuk mengetahui hubungan variabel-variabel yang diamati. Hubungan variabel aksesibilitas terhadap mall / pasar, sekolahan, renovasi, listrik, sarana ibadah, menunjukkan lemahnya hubungan variabel tersebut terhadap mutu bangunan. Hasil analisa regresi didapat hasil hubungan yang significant terhadap mutu dari variabel tergantung fasilitas air, tempat ibadah, kredit, listrik, tempat olah raga, pasar, renovasi dan sekolah.
KESIMPULAN Pemilihan rumah, fasilitas PDAM menjadi yang pertama kali dipilih, juga telepone dan PLN. Hasil korelasi yang paling tinggi adalah variabel sekolahan. Untuk para pengembang diharapkan dapat lebih memperhatikan faktor-faktor tiap type perumahan yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah sehingga kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Dalam pemilihan rumah, fasilitas PDAM menjadi yang pertama kali dipilih, karena air merupakan kebutuhan vital yang harus dipenuhi setiap harinya dan belum tentu setiap daerah bias dibuat sumur untuk kebutuhan air dan saluran telepon sangat dibutuhkan karena adanya kepentingan untuk berkomunikasi sedangkan untuk fasilitas listrik para konsumen umumnya sudah bernggapan bahwa rumah-rumah baru yang dibangun sekarang ini semuanya sudah ada faasilitas listrik. Hasil korelasi yang paling tinggi adalah variable sekolahan yaitu 0.320 dengan signifikansinya 0.125, sehingga menyatakan bahwa semakin baik mutu bangunan kualitas pendidikan semakin baik. Hasil dari persamaan regresi linier Y (mutu) menunjukkan hasil yang sudah layak digunakan dalam penelitian, karena sudah menunjukkan selebaran data disekitar garis lurus, sekitar titik nol, dan arahnya sesuai dengan yang diharapkan (garis lurus).
NEUTRON, Vol.4, No. 2, Agustus 2004
144
Terjasi sebuah kecenderungan bahwa konsumen menginginkan rumah yang sama atau lebih besar dari rumah yang ditempati sekarang.
145
Analisa Kepuasan Konsumen dalam Pemilihan Perumahan Sederhana
REFERENSI Assauri, Sofjan 1999. Manajemen Pemasaran, Setakan Keenam. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu. 1988. Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama, PT. Eresco Bandung. Santoso, Singgih 2001. SPSS Versi 10: Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Cetakan Pertama. Penerbit ANDI, Jogjakarta. Hadi, Sutrisno. 1977 Statistik, Edisi Kedua. Penerbit Fakultas Psikologi Yogjakarta. Furqon. 1999. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Edisi Kedua, Penerbit CV Alfabetha. Bandung.