Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S)
49
Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan pada suatu proyek kontruksi, owner, konsultan dan kontraktor pasti dihadapkan pada pemilihan suatu jenis kontrak. Mereka harus dapat menentukan jenis kontrak mana yang paling tepat dari beberapa jenis kontrak yang ada. Untuk itu, mereka perlu mempertimbangkan berbagai faktor misalnya faktor ekonomi dan pemerintahan, supaya jenis kontrak yang mereka pilih benar-benar tepat dan tidak mengakibatkan kerugian bagi pihak manapun dikemudian hari. Berdasarkan hal ini perlu dilakukan penelitian tentang factor-faktor yang menetukan dalam pemilihan suatu jenis kontrak untuk proyek konstruksi. Jenis kontrak disini dapat digolongkan menjadi 3 bagian yaitu built contract, design and build contract, serta management contract, dimana setiap bagian terdiri dari beberapa jenis kontrak. Berdasarkan analisis faktor-faktor penentu pemilihan jenis kontrak yaitu factor ekonomi, factor pekerjaan yang dapat diprediksi baik secara kualitatif maupun secara statistic. Sebagian besar faktor- faktor penentu yang dipilih owner dan konsultan berbeda dengan factor penentu yang dipilih oleh kontraktor, sehingga terlihat secara lebih jelas adanya perbedaan sudut pandang owner dan konsultan dengan sudut pandang kontraktor dalam memilih suatu jenis kontrak karena masing-masing pihak berusaha untuk meminimalkan resiko yang ditanggungnya sehingga kontrak yang dibuat adil untuk kedua belah pihak Kata kunci : Jenis Kontrak, built contract, design and build contract PENDAHULUAN Dalam menangani suatu proyek kontruksi, kontraktor, konsultan maupun owner pasti menginginkan keuntungan terbesar dengan resiko yang terkecil. Jenis kontrak sendiri dapat digolongkan secara garis besar dengan berpedoman pada Procurement System atau Delivery System dan masing-masing jenis kontrak memiliki keunggulan tersendiri. Jadi kontraktor, konsultan maupun owner tidak dapat memilih satu jenis kontrak dan menyatakan sebagai jenis kontrak terbaik dari semua jenis kontrak yang ada. Dalam hal ini istilah “ kontrak terbaik” tidak ada, yang ada yaitu “ kontrak yang yang tepat”, karena setiap pemilihan jenis kontrak kontrak tergantung oleh beberapa factor, dan keputusan yang diambil akan mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dalam pemilihan suatu jenis kontrak dilihat dari sudut pandang owner, konsultan maupun kontraktor. Selain itu juga menentukan jenis
50
NEUTRON, Vol.5, No. 1, Februari 2005
kontrak yang paling sesuai dan menjadi alternative terbaik yang menguntungkan bagi pihak owner, konsultan dan kontraktor dalam proyek konstruksi.
Jenis-jenis kontrak dapat dibedakan menjadi : Lump sum contract. Pekerjaan yang dilakukan di bawah kontrak ini memerlukan gambar-gambar kerja yang jelas dan lengkap, spesifikasi yang akurat untuk kedua belah pihak. Harga proyek sudah jelas, gambar dan dokumen sudah sangat lengkap sehingga kemungkinan adanya pekerjaan tambah-kurang menjadi kecil. Unit Price. Kontrak ini merupakan jenis kontrak yang menitik beratkan pada biaya per unit volume, per unit panjang, maupun per unit berat. Kontrak ini dipakai bila volume pekerjaan tidak dapat diketahui secara jelas. Cost Plus Percentage Fee Contract. Jenis kontrak ini menghasilkan fleksibilitas yang tinggi, namun tidak dapat menekan biaya dan waktu, disamping itu juga membawa efek merugikan bagi owner karena fee yang diperoleh merupakan persentase tertentu dari biaya fisik pekerjaan yang dihasilkan. Cost Plus Fixed Fee Contract. Dalam jenis kontrak ini, jumlah fee ditetapkan secara pasti tanpa melihat besarnya biaya fisik yang dikeluarkan. Kontrak ini dapat diterapkan bila pekerjaan sudah dirumuskan secara garis besar dan jelas. Cost Plus Variable Percentage Contract. Kontrak ini merupakan perbaikan dari kedua kontrak diatas, dimana kontraktor didorong untuk bekerja lebih efisien karena fee kontraktor dikaitkan dengan biaya yang sebenarnya dari pekerjaan konstruksinya. Target Estimate Contract. Jenis kontrak ini dipakai bila persyaratan untuk memakai unit price kontrak masih belum terpenuhi. Untuk jenis kontrak ini, kontraktor menawarkan lump sum fee yang mirip dengan cost plus fixed fee, hanya saja penambahan atau pengurangan actual fee yang dibayarkan berkaitan dengan deviasi yang terjadi dari biaya yang sebenarnya terhadap biaya yang diperkirakan. Guaranteed Maximum Cost Contract. Pada jenis kontrak ini, kontraktor menawarkan fee-nya sekaligus menjamin bahwa harga total proyek tidak akan melebihi suatu harga tertentu. Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi diatas harga maksimum akan menjadi beban kontraktor. Convertible Cost Contract. Jenis kontrak ini dipakai bila dalam suatu pelelangan pekerjaan secara fixed price contract tidak ditemukan kontraktor yang mau menawar dengan harga yang memadai. Turn Key. Untuk jenis kontrak ini, mulai dari preliminary study, pelaksanaan dan penyediaan dananya diatur atau dikerjakan oleh kontraktor. Setelah proyek selesai dan mulai beroperasi, pihak pemilik harus mengembalikan biaya proyek yang telah dikeluarkan oleh pihak kontraktor dari hasil pendapatan pengoperasian bangunan proyek. Negotiated Contract. Jenis kontrak ini umumnya dilakukan untuk proyekproyek yang sifatnya rahasia atau memerlukan keahlian khusus yang hanya dimiliki oleh kontraktor tertentu saja dan belum ada standard harga yang jelas.
Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S)
Project Management Contract. Disini pemilik menetapkan sebuah tim yang dipimpin oleh project manager untuk mengelola proyek dari tahap konseptual sampai selesai. Construction Management Contract. Tipe ini mirip dengan project management contract, hanya disini pelaksanaan seluruh pekerjaan dipecahpecah dan dilelangkan segera sehingga waktu pelaksanaan secara keseluruhan dapat dipersingkat.
Berbagai macam delivery system yang dikemukakan oleh Arditi (1996) yaitu : Traditional System. Pada sistem ini pemilik memilih designer dan general contractor yang berlainan, bukan dari perusahaan yang sama. System and Build System. Pada sistem ini pekerjaan desain dan konstruksi diserahkan kepada perusahaan. Perusahaan yang ditunjuk dapat mengerjakan proyek dan pekerjaannya sendiri atau mengalihkan sebagian pekerjaannya pada sub contractor. Construction Management. Pada sistem ini proses desain dan pembuatan jadwal ditangani oleh konsultan. Pemilihan suatu kontraktor dilakukan secara langsung oleh klien. Kontraktor yang dipilih dapat lebih dari satu, jadi dalam satu proyek bisa terdapat beberapa kontraktor. Untuk mengkoordinasikan para kontraktor tersebut, maka klien mengangkat sebuah tim construction manager. Design Manage System. Pada sistem ini, semua pekerjaan baik desain maupun konstruksi dilakukan oleh satu perusahaan kontraktor. Owner Buildere. Dalam sistem ini owner ikut mengendalikan dan mengawasi proyek secara langsung namun untuk beberapa pekerjaan yang tidak sempat ditangani oleh owner diberikan kepada kontraktor dan sub kontraktor. General Contractor. Pada sistem ini owner hanya memberikan desain kepada general contractor yang berungsi sebagai construction manager untuk mengkoordinasikan sub kontraktor. Management Contracting. Pada sistem ini klien menyerahkan tugas desain kepada konsultan yang juga bertindak sebagai pengawas jalannya proyek. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu jenis kontrak adalah: Faktor Ekonomi o Stabil atau tidaknya harga barang dipasaran o Mudah atau tidaknya memperoleh barang yang dibutuhkan o Fluktuasi suku bungan bank. Faktor Lingkungan Sekitar o Transportasi material ke lokasi proyek Faktor Tenaga Kerja o Produktivitas pekerja pada proyek tersebut o Ada tidaknya tenaga ahli yang dibutuhkan Faktor Dokumen o Kemungkinan terjadinya perubahan design ketika proyek sedang berjalan
51
52
NEUTRON, Vol.5, No. 1, Februari 2005
o Kelengkapan design, apakah sudah fix atau belum Faktor Tehnologi o Tehnologi yang digunakan Faktor Pemerintah o Peraturan pemerintah mengenai import tentang pajak bea masuk
Tujuan penelitian untuk mengetahui factor-faktor penentu dalam pemilihan suatu jenis kontrak menurut sudut pandang owner, konsultan maupun kontraktor. Selain itu juga untuk mengetahui jenis kontrak yang paling sesuai dan menjadi alternative terbaik yang menguntungkan bagi owner, konsultan maupu kontraktor. DATA DAN METODE Data yang dikumpulkan merupakan hasil dari literature, wawancara. Data ini akan ditabelkan dan dibuatkan histogramnya sehingga dapat dilihat dengan mudah kecenderungan yang terjadi. Proses pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan : Mengumpulkan data-data literature. Menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk melakukan wawancara. Melakukan wawancara kepada para responden yang terdiri dari para konsulta, kontraktor dan owner. Hasil wawancara ditampilkan dalam bentuk tabel. Factor-faktor tambahan dari para responden diseleksi lagi berdasarkan mayoritas pendapat para responden. Dari hasil tanggapan para responden tersebut, kemudian dibuat sebuah tabel yang menunjukkkan kecenderungan responden untuk memilih jenis kontrak. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan terhadap owner, perusahaan konsultan dan kontraktor tanpa memperhatikan kualifikasinya. Dari penelitian tersebut diperoleh 30 responden yang memberi tanggapan yang terdiri dari 15 kontraktor, 12 konsultan dan 3 owner. Tanggapan konsultan untuk jenis kontrak lump sum dan unit price adalah : bahwa jenis kontrak ini biasanya digunakan untuk proyek jangka pendek, dokumen belum lengkap, volume pekerjaan belum jelas, dan untuk pekerjaan finishing dan interior. Tanggapan owner untuk jenis kontrak lumpsum dan unit price adalah: biasanya kontrak ini dipakai bila dokumen belum lengkap dan menggunakan sistem fast track, juga bila volumenya belum jelas. Tanggapan kontraktor untuk jeni kontrak lumpsum dan unit price adalah: jenis kontrak ini digunakan bila dokumen belum lengkap, volumenya belum jelas, dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat disubkan. Tanggapan konsultan untuk jenis kontrak cost pluss fee dan turn key adalah: Jenis ini dapat dipakai bila kontraktor memiliki dana yang cukup, serta untuk perusahaan yang memiliki banyak divisi. Tanggapan owner untuk jenis kontrak cost plus fee dan turn key adalah: jenis kontrak ini dipakai bila kontraktor memiliki dana yang cukup kuat.
Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S)
53
Tanggapan kontraktor untuk jeni kontrak cost plus fee dan turn key adalah: jenis kontrak ini jarang digunakan karena resikonya besar bagi kontraktor, dalam menggunakan kontrak ini ketersediaan dananya harus jelas sehingga tidak menimbulkan konflik, kontraktor memiliki cadangan dana yang kuat, jenis ini dapat digunakan bila keadaan ekonomi baik. KESIMPULAN 1). Dari berbagai macam deliveri system yang ada dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar berdasarkan pelayanan yang diberikan owner yaitu build contract, design and build contract serta manajemen contract. 2). Dari hasil wawancara jenis kontrak yang ditemui adalah lump sum, unit price, cost plus fee dan turn key. 3). Faktor-faktor penentu pemilihan jenis kontrak yang didapat dari pengolahan data yaitu factor ekonomi, factor pekerjaan yang dapat diprediksi baik secara kualitatif maupun secara statistic. 4). Dari hasil wawancara didapatkan bahwa owner dan konsultan mempunyai persepsi yang sama dalam menanggapi factor-factor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrak, sehingga didalam pengolahan data pandangan owner dan konsultan dianggap sama. 5). Sebagian besar factor- factor penentu yang dipilih owner dan konsultan berbeda dengan factor penentu yang dipilih oleh kontraktor, sehingga terlihat secara lebih jelas adanya perbedaan sudut pandang owner dan konsultan dengan sudut pandang kontraktor dalam memilih suatu jenis kontrak karena masing-masing pihak berusaha untuk meminimalkan resiko yang ditanggungnya sehingga kontrak yang dibuat adil untuk kedua belah pihak. REFERENSI Antil, J.M. and Ryan, P.W.S, Civil Engineering Management, Angus and Robertson, Ltd, 1970. Arditi, R, Recent Development in construction Management, Seminar sehari, Surabaya : universitas Kristen Petra, 1996. Gordon. C.M, “ Choosing Appropriate Construction Contracting Method “, J. Constr. Engrg. Mgmt, 1994. Nugraha. P, Natan I. dan Sutjipto. R, Manajemen Proyek I, Penerbitan Kartika Yudha, 1985. Pilcher. R, Principle of Construction Management, Third edition, Mc Graw-Hill Book Company, University of Maryland, 1992. Potts. K, Major Construction Work Contractual and Financial Management, First published, England, 1995.
54
NEUTRON, Vol.5, No. 1, Februari 2005