FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 36-40
36
Analisa Faktor Dalam Pemilihan Bank Sebagai Tempat Menabung Pada Pegawai Dinas Kebakaran Surabaya Fikha Nandhia Frida Arisyenan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail:
[email protected] Abstrak- Penelitian ini bertujuan menganalisa faktorfaktor yang dipertimbangkan Pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya dalam memilih sebuah bank sebagai tempat menabung. Dengan mengetahui kelompok faktor yang baru maka hasilnya dapat menjadi referensi bagi calon nasabah untuk menyiapkan informasi yang penting dalam memilih sebuah bank dan juga berguna bagi pihak bank untuk mengetahui apa saja yang dipertimbangkan nasabah dalam memilih bank, sehingga pihak bank dapat memperbaiki mutu dan kualitasnya. Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan metode validitas, reliabilitas, analisa faktor, analisa crosstab dan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 5 kelompok faktor yaitu faktor fasilitas bank, faktor pelayanan bank, faktor fasilitas tambahan, waktu operasional dan kinerja karyawan, faktor benefit, perhatian karyawan, serta faktor pembayaran listrik dan air. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa beberapa segmentasi demografi seperti umur, pendidikan, jenis kelamin, status, pendapatan dan presentasi pengeluaran tidak mempunyai hubungan yang kuat dalam mempengaruhi pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya memilih bank sebagai tempat menabung. Kata Kunci— Bank, Kelompok Faktor, Segmentasi Demografi, Pegawai Dinas Kebakaran Surabaya Abstract- This research was subjected to analyze about factors when choosing a bank among employee of the fire department in Surabaya. Knowing the new groups of factors that determine the result can be a reference for potential clients to provide information that is important in choosing a bank and for the bank, they can find out what is considered by the customer in choosing a bank, therefore the banks can improve the quality. This research used a validity method, realibility method, factor analyze, crosstab, and chi-square analyze. The result show that there are 5 factor’s groups, 1st factor (facility of the bank), 2nd factor (service), 3rd th factor (additional facility, operational time, efficiency), 4 factor th (benefit and employee attendance), and 5 factor (facility to pay water and electricity bill). This result also show that some of the demography segmentation such as ages, education, gender, status, income, and presentation of outcome have no significant effect to the employee of fire department when choose a bank as a place for saving money.
Keywords: Bank, Factor’s Groups, Demography Segmentation, Employee of The Fire Department In Surabaya. 1. PENDAHULUAN PERTUMBUHAN perekonomian di Indonesia semakin meningkat. Pengamat ekonomi Destry Damayanti menuturkan, pertumbuhan perekonomian yang meningkat ini didukung oleh faktor konsumsi domestik masyarakat Indonesia yang cenderung kuat yang menyebabkan adanya kegiatan ekonomi, sehingga perbankan di Indonesia
memiliki ruang untuk dapat memperkuat laju pertumbuhan kinerjanya. (okezone.com, Rabu, 22 Agustus 2012) Beberapa tahun belakangan ini, bisnis perbankan di Indonesia masih sangat diminati, kompetisi antar bank semakin ketat seiring meningkatnya jumlah bank. Berbagai produk perbankan semakin kuat ditawarkan agar masyarakat dari golongan menengah ke atas sampai golongan menengah ke bawah semakin tertarik mengalokasikan dananya di bank. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, bank perlu memahami perilaku konsumen agar bank mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Pemahaman tentang perilaku konsumen itu mempunyai arti penting karena sesungguhnya semua kegiatan bank ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada nasabah. Oleh karena itu, dalam era globalisasi bank perlu mengetahui segmen pasar. Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmensegmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Salah satu segmentasi pasar yang banyak dikenal adalah segmentasi demografi. Kotler (1995) mengatakan bahwa segmentasi demografi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Banyaknya produk serta jasa yang ditawarkan oleh banyak bank membuat para nasabah harus mempertimbangkan dengan sungguh dalam memutuskan bank mana yang akan dipilih sebagai tempat menyimpan aset lancarnya. Oleh karena itu, nasabah harus memiliki informasi-informasi penting sebagai bahan pertimbangan dalam memilih sebuah bank. Informasi-informasi inilah yang menjadi faktor-faktor penting yang dapat dipertimbangkan nasabah untuk memilih sebuah bank sebagai tempat menabung. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti kelompok-kelompok faktor apa yang dipertimbangan para pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II dalam memilih bank sebagai tempat menabung. Peneliti memilih pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya karena Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), uang makan, uang air pada dinas ini lebih besar bila dibandingkan dengan dinas sejenis, misalnya Dinas Bakesbangpol dan Linmas. Dengan tunjangan yang tinggi, Pegawai akan memiliki preferensi tempat menabung lebih dari satu bank. Peneliti memilih lembaga keuangan bank karena 100% pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya memiliki rekening bank dimana para pegawai harus membuka rekening di salah satu bank milik pemerintah untuk fasilitas penerimaan gaji pokok, namun untuk penerimaan uang seperti Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP), uang makan, uang air masih diterima oleh para pegawai dalam bentuk cash atau tunai. Oleh karena adanya bank yang sudah ditentukannya ini, peneliti memutuskan untuk melakukan survey pendahuluan untuk
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 36-40 memastikan apakah para pegawai memiliki rekening lain selain rekening di bank yang sudah ditentukan ini atau tidak. Hasil survey pendahuluan mengatakan bahwa 75,86% responden yang memiliki lebih dari satu rekening di bank merupakan PNS dengan golongan II. Dengan banyaknya presentasi pegawai yang mempunyai rekening di bank lain dan sebagian besar adalah golongan II sehingga hal inilah yang menjadi dasar peneliti memilih responden. Dalam penelitian ini, peneliti juga tertarik untuk meneliti apakah faktor usia, pendidikan, jenis kelamin, status, pendapatan perbulan, dan persentase pengeluaran perbulan berasosiasi dengan pertimbangan pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya dalam memilih bank sebagai tempat menabung. Tingkat kematangan seseorang berdasarkan umur, pendidikan, jenis kelamin, status, pendapatan dan pengeluaran akan mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan memilih bank sebagai tempat menabung. 2. TEORI PENUNJANG Kasmir (2002) dalam bukunya ˝Dasar-dasar Perbankan˝ menerangkan bahwa ˝Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya˝. Menurut Iswardono Sp (1991), fungsi bank adalah : a. Sebagai Tempat untuk Penitipan atau Penyimpanan Uang b. Sebagai Lembaga Pembeli dan Penyalur Kredit c. Sebagai Perantara dalam Lalu Lintas Pembayaran Bauran Pemasaran Jasa Terdapat 7 (tujuh) unsur pemasaran jasa yaitu : product, price, place, promotion, people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses). Dalam penelitian ini, bauran pemasaran jasa yang akan dipakai adalah Tarif harga (price), pendukung fisik (Physical Evidence) dan proses (process). Dimensi Kualitas Jasa Dalam dimensi kualitas jasa terdapat sepuluh faktor utama atau dimensi servqual yang paling menentukan kualitas pelayanan (Zeithaml dan Bitner, 1996) yaitu: 1. Tangible (hal-hal yang nyata secara fisik 2. Reliability (konsistensi, keterandalan) 3. Responsiveness (tanggap, tanggung jawab) 4. Competence (cakap, ahli, trampil) 5. Credibility (dipercaya) 6. Courtesy (rasa hormat) 7. Security (keamanan) 8. Access (mudah dicapai, dihubungi) 9. Communication (komunikasi) 10. Understanding the customer (mengerti pelanggan) Dimensi layanan di atas kemudian diringkas menjadi lima dimensi servqual (service quality) oleh Parasuraman et al. (1998), yaitu sebagai berikut: 1. Tangible Meliputi fasilitas fisik yang tampak pada penyediaan jasa, peralatan dan penampilan karyawan 2. Reliability Kemampuan perusahaan jasa memberikan jasa yang dijanjikan secara terpercaya dan akurat 3. Responsiveness
37 Keinginan para karyawan untuk membantu customer dan memberikan pelayanan yang baik 4. Assurance Menunjukkan pada pengetahuan dan keterampilan karyawan perusahaan serta kemampuan mereka untuk memberikan atau membangkitkan kepercayaan customer 5. Empathy Perhatian pribadi yang diberikan perusahaan jasa kepada setiap customer. Dalam penelitian ini, dimensi kualitas jasa yang akan dipakai adalah reliability, responsiveness dan assurance. Segmentasi Demografi Menurut Teguh (1993), segmentasi pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. Salah satu contoh segmentasi pasar adalah segmentasi berdasarkan demografi. Faktorfaktor yang dapat dipergunakan dalam segmentasi ini adalah: a. Umur Pada umumnya pasar dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Pengelompokan itu masih terlalu luas. b. Jenis Kelamin Mengelompokkan penduduk berdasarkan jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Pria dan wanita mempunyai sikap, pemikiran dan perilaku yang berbeda, sebagian berdasarkan susunan genetik dan sebagian karena sosialisasi. c. Pendapatan Membagi pasar dengan tingkat pendapatan yang didapatkan oleh masyarakat selama periode tertentu. d. Pengeluaran Membagi pasar dengan tingkat pengeluaran yang didapatkan oleh masyarakat selama periode tertentu. e. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan pada tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Ada berbagai jenis bank yang ditawarkan beserta keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing bank. Salah satu fungsi bank tersebut adalah untuk menabung. Secara luas menabung dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dikumpulkan sebagai cadangan di hari depan. Dimana hasil dari menabung tersebut akan dipergunakan untuk masa yang akan datang dalam memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan. Dengan banyaknya bank yang ditawarkan itulah nasabah harus mempertimbangkan berbagai pilihan bank yang ada. Dalam mempertimbangkan beberapa pilihan, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara pengambilan keputusan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut adalah faktor demografis. Dalam penelitian ini faktor demografis yang digunakan adalah usia, jenjang pendidikan, jenis kelamin, status, pendapatan dan presentase pengeluaran. Sedangkan dalam mempertimbangkan berbagai pilihan jasa, pengguna jasa dapat mempertimbangkannya melalui bauran pemasaran jasa yang dalam penelitian ini digunakan faktor tarif harga, pendukung fisik dan proses. Para pengguna jasa juga dapat mempertimbangkan berbagai
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 36-40 pilihan jasa melalui dimensi kualitas jasa. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah reliability, responsiveness dan assurance. Faktor tersebut akan menjadi pertimbangan pegawai dinas kebakaran di Surabaya yang dalam hal ini adalah nasabah dalam memilih bank sebagai tempat menabung. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Efi Nurdiana yang berjudul “Analisis Pemilihan Bank sebagai Tempat Menabung dengan Metode Analytical Hierarchy Process”, menyatakan bahwa faktor dengan preferensi tertinggi hingga terendah dalam keputusan pemilihan bank adalah bank yang memiliki fasilitas ATM, ada kepuasan terhadap fasilitas pelay anan customer, suku bunga, biaya administrasi dan CAR (Capital Adequacy Ratio). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ghozali Maski (2010) yang berjudul “Analisis Keputusan Nasabah Menabung Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”, menyatakan bahwa keputusan nasabah dalam memilih atau tidak memilih Bank Syariah dalam menabung dipengaruhi oleh variabel karakteristik Bank Syariah, variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank, variabel pengetahuan dan variabel obyek fisik bank dan berdasarkan koefisien regresi logistik, variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang paling besar (A= 4,489), hal ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan dan kepercayaan memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam menabung. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Sara Nurmanita dan Toto Sugiharto (2006) yang berjudul “Faktor yang dipertimbangkan nasabah pada saat Memilih BTN Syariah”, menyatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan responden untuk memilih BTN Syariah ternyata bukan faktor yang berkaitan dengan atribut syariah Islam (faktor syariah), melainkan pelayanan dan keamanan, faktor kualitas manajemen syariah, faktor produk dan fasilitas, dan faktor eksternal.
Faktor Pertimbangan dalam Pemilihan Bank sebagai Tempat Menabung: 1. Bauran Pemasaran Jasa Tarif Harga Pendukung Fisik Proses 2. Dimensi Kualitas Jasa Reliability Responsiveness Assurance
Keputusan Pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang merupakan PNS golongan II dalam memilih bank sebagai tempat menabung
Gambar 1 Kerangka Berpikir Hipotesa Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut: 1. Diduga terdapat faktor-faktor yang memberikan kontribusi yang besar dalam memilih sebuah bank sebagai tempat menabung 2. Diduga terdapat hubungan antara faktor demografi dengan pertimbangan dalam memilih bank sebagai tempat menabung.
38 3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer dalam penelitian ini berupa pembagian kuesioner kepada para pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya. Dalam penelitian ini semua informasi dan data yang dibutuhkan berasal dari responden yang diberikan kuisoner untuk mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang merupakan PNS golongan II, dimana jumlah pegawai golongan II Dinas Kebakaran Surabaya per Maret 2013 adalah sebanyak 197 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data dengan analisis validitas, analisa reliabilitas, analisa faktor, analisa crosstab dan Chi-Square. Data diperoleh dengan menggunakan skala likert dan diolah dengan menggunakan program SPSS. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Hasil analisa validitas menyatakan bahwa semua item pertanyaan dalam kuisoner ini adalah valid. Hasil analisa reliabilitas menyatakan bahwa kuesioner penelitian ini adalah kuesioner yang reliabel atau konsisten Dalam penelitian ini terdapat 21 indikator yang akan dianalisa, untuk mengetahui indikator-indikator mana yang paling tepat sebagai bahan pertimbangan dalam memilih bank sebagai tempat menabung. Dari hasil analisa faktor terdapat 2 kali reduksi, dimana faktor pertama yang direduksi adalah indikator X11 yaitu “bank dijamin oleh pemerintah” dan faktor kedua yang direduksi adalah X16 yaitu ”perhatian karyawan bank kepada kebutuhan nasabah”. Setelah kedua indikator tersebut direduksi secara bertahap, maka didapatkan nilai anti-image correlation yang baru dimana semua nilainya di atas 0,5. Setelah didapatkan anti image yang baru maka proses selanjutnya adalah pengelompokkan faktor. Terdapat 5 kelompok baru yang diberi nama sendiri oleh peneliti. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Faktor 1 atau Faktor Fasilitas Bank Jumlah cabang bank Fasilitas online (internet banking) Ketersediaan perangkat CCTV (kamera pengawas) Transaksi dengan bank lain Fleksibilitas kartu ATM pada mesin ATM milik bank lain (ATM bersama) Ketersediaan informasi Pengelompokan faktor yang pertama ini adalah pengelompokan faktor yang memberikan kontribusi paling besar untuk pegawai Dinas Kebakaran Surabaya dalam menentukan sebuah bank. Pada kelompok ini, pegawai lebih mempertimbangkan banyaknya jumlah cabang bank, tersedianya fasilitas online yang dapat mempermudah jalannya transaksi, adanya perangkat CCTV pada setiap counter ATM maupun di dalam bank sehingga dapat membuat nasabah aman dalam bertransaksi, kemudahan transaksi dengan bank lain, kartu ATM bank yang dapat digunakan pada mesin ATM bank lain atau menjadi anggota ATM bersama agar apabila sewaktuwaktu ada keperluan mendesak bisa menggunakan mesin ATM bank apa saja yang tersedia pada saat di suatu lokasi dan yang terakhir adalah ketersediaan informasi yang diberikan oleh bank secara update dan terbuka sehingga semua nasabah bisa cepat
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 36-40 mengetahui apabila ada perubahan sistem sewaktuwaktu. b. Faktor 2 atau Faktor Pelayanan Bank Ketepatan waktu pelayanan Keramahan karyawan Kecepatan pelayanan Kesigapan security Pada kelompok kedua ini, pegawai Dinas Kebakaran Surabaya dalam mempertimbangkan sebuah bank untuk tempat menabung didasarkan karena ketepatan waktu pelayanan sesuai yang dijanjikan kepada para nasabah, karyawan bank yang ramah pada setiap nasabah yang bertransaksi, kecepatan waktu pelayanan sehingga nasabah tidak perlu mengantri lama untuk bertransaksi dan security yang sigap dalam menciptakan rasa aman pada setiap nasabah. c. Faktor 3 atau Faktor Fasilitas Tambahan, Waktu Operasional dan Kinerja karyawan Fasilitas penerimaan gaji Waktu operasional bank Keseriusan karyawan Pada kelompok ketiga ini pegawai lebih mempertimbangkan bank yang memiliki fasilitas penerimaan gaji karena beberapa bulan terakhir ini, gaji mereka tidak mereka peroleh melalui bendahara kantor namun mereka terima dari bank yang telah ditentukan oleh pemerintah. Selain itu, pegawai mempertimbangkan faktor jam operasional bank yang panjang karena jam kerja mereka yang cukup lama setiap harinya sehingga perlu adanya bank yang dapat memberikan jam operasional yang cukup panjang sehingga pegawai tidak perlu tergesa-gesa dalam melakukan transaksi. Pada kelompok ketiga ini, pegawai memilih bank berdasarkan faktor keseriusan karyawan dalam melayani nasabahnya. d. Faktor 4 atau Faktor Benefit dan Perhatian Karyawan Bunga tabungan Biaya administrasi Faktor solusi yang diberikan customer service Di dalam kelompok keempat ini, pegawai mempertimbangkan masalah bunga tabungan dan biaya administrasi. Pegawai akan lebih memilih bank yang memberikan bunga yang tinggi dan biaya administrasi yang kecil. Di samping itu, pada kelompok ini, pegawai melihat dari segi customer service bank yang dapat memberikan solusi atas setiap permasalahan nasabah dengan benar dan tepat. e. Faktor 5 atau Faktor Pembayaran Listrik dan Air Fasilitas pembayaran listrik dan air Dalam kelompok ini hanya ada satu indikator pendukung yaitu adanya fasilitas untuk pembayaran listrik dan air. Karena banyaknya tugas serta waktu yang terbatas membuat pegawai kurang mempunyai waktu untuk membayar listrik atau air di tempat yang berbeda-beda, sehingga diperlukannya bank yang dapat memberikan fasilitas untuk pembayaran. Dengan demikian, pegawai hanya perlu ke ATM untuk membayar air dan listrik. Pada faktor demografis yaitu umur, pendidikan, jenis kelamin, status, pendapatan perbulan dan presentasi pengeluaran perbulan tidak ada hubungan yang kuat dalam mempertimbangkan pemilihan sebuah bank sebagai tempat menabung. Hal ini menunjukkan berapapun umur, bagaimana tingkat pendidikan, apa jenis kelamin,
39 bagaimana status seseorang, berapakah besarnya pendapatan dan persentase pengeluaran seseorang tidak mempengaruhi pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya dalam memilih bank sebagai tempat menabung. 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisa faktor dapat disimpulkan bahwa terdapat lima faktor yang dipertimbangkan pegawai Dinas kebakaran Kota Surabaya dalam memilih bank sebagai tempat menabung, yaitu: a. Faktor 1 atau Faktor Fasilitas Bank Jumlah cabang bank Fasilitas online (internet banking) Ketersediaan perangkat CCTV (kamera pengawas) Transaksi dengan bank lain Fleksibelitas kartu ATM pada mesin ATM milik bank lain (ATM bersama) Ketersediaan informasi b. Faktor 2 atau Faktor Pelayanan Bank Ketepatan waktu pelayanan Keramahan karyawan Kecepatan pelayanan Kesigapan security c. Faktor 3 atau Faktor Fasilitas Tambahan, Waktu Operasional dan Kinerja karyawan Fasilitas penerimaan gaji Waktu operasional bank Keseriusan karyawan d. Faktor 4 atau Faktor Benefit dan Perhatian Karyawan Bunga tabungan Biaya administrasi Faktor Solusi yang diberikan customer service e. Faktor 5 atau Faktor Pembayaran Listrik dan Air Fasilitas pembayaran listrik dan air 2. Pada faktor demografis yaitu pada faktor umur, pendidikan, jenis kelamin, status, pendapatan perbulan dan presentasi pengeluaran perbulan tidak ada hubungan yang signifikan dalam mempengaruhi pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya saat pemilihan sebuah bank sebagai tempat menabung. 3. Mayoritas pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya memiliki rekening di lebih dari satu bank. 4. Sebagian besar pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya sudah memiliki informasi yang jelas mengenai bank yang mereka percayakan. 5. Berdasarkan hasil survey pendahuluan, pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya sebagian besar tidak mengetahui dan tidak memiliki dana yang cukup serta tidak berani mengambil resiko bila uangnya dialokasikan dalam bentuk yang lain atau di lembaga keuangan yang lain selain mengalokasikan uangnya di bank. Saran Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan pegawai Dinas Kebakaran Kota Surabaya maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi bank-bank di Surabaya, penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat dipertimbangkan oleh
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 36-40 calon nasabah dalam memilih bank sehingga bisa lebih diperhatikan lagi faktor-faktor yang paling banyak dipertimbangkan. 2. Perlunya nasabah untuk memperhatikan faktor-faktor kebutuhan dalam melakukan pemilihan bank supaya dapat diperoleh suatu keputusan yang paling tepat dan didasari oleh data-data yang menunjang. 3. Melalui kesimpulan yang telah disampaikan di atas, maka penulis memberikan saran agar bank dapat lebih memaksimalkan dan meningkatkan akses dan keamanan karena mayoritas responden mempertimbangkan hal-hal tersebut dalam memilih bank 4. Bank lebih gencar lagi dalam mempromosikan serta memberikan informasi-informasi mengenai keunggulankeunggulannya kepada masyarakat untuk terus dapat menarik minat masyarakat karena sudah banyak produk serta lembaga keuangan lain yang dapat menjadi saingan yang berat. DAFTAR PUSTAKA Budiarto, Teguh. (1993). Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran. Jakarta: Gunadarma. Iswardono, S. (1991).Uang dan Bank (Edisi 4).Yogyakarta: BPFE. Kasmir. (2002). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Koran Kompas. Oktober 2012. Kotler, Philip. (1995). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Parasuraman, A. dkk. 1988. Servqual : A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perception of Service Quality. Journal of Retailing, Vol. 64. http://www.storebox1.info/v298/?product_name=Parasuram andkk.1988.pdf&filesize=1.38%20MB&product_title=Paras uramandkk.1988.pdf&installer_file_name=Parasuramandkk. 1988.pdf&product_file_name=Parasuramandkk.1988.pdf&p roduct_download_url=http://www.ziddu.com/store/temp2/te mp1/temp3/2010-428/D//1272422284_Parasuramandkk.1988.pdf Pride dan Farrel. (1995). Pemasaran: Teori dan Praktek Sehari-hari (Jilid 1). Jakarta: Binarupa Aksara Zeithaml, V.A. & M.J. Bitner. (1996). Services Marketing. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
40